bab i,ii,iii,iv
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Kota Cirebon merupakan salah satu yang berada di Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Koata Cirebon terletak pada 108o33 Bujur Timur dan 6o41 Lintang selatan
dengan luas Kota cirebon adalah 3.754 km2 dengan dominasi penggunaan lahan
untuk perumahan 32% dan tanah pertanian 38%, wilayah Kota Cirebon berbatasan
dengan Sungai Kedung Gede di sebelah utara, Sungai Banjir Kanal/Kabupaten
Cirebon di sebelah barat, Sungai Kalijaga di sebelah selatan, dan untuk Laut Jawa di
sebelah utara. Untuk sistem pemerintahan Kota Cirebon membaginya menjadi lima
kecamatan yaitu Harjamukti, Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk dan Pekalipan.
Kota Cirebon yang saat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang berada di
Provinsi Jawa Barat, Kata Cirebon menyajikan banyak daya tarik wisata yang sesuai
dengan slogan pariwisatanya tersebut yaitu The Gate of Secret, dimana Kota Cirebon
mempunyai daya tari wisata mulai dari wisata sejarah kerajaan Islam, wisata perjalana
para wali, Makam Sunan Gunung Jati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kelenteng
kuno, bangunan-bangunan peninggalan pada zaman Belanda, keratan Cirebon yang
dimana didalam sebuah kota terdapat 4 keraton sekaligus yang memang ke empat
keraton tersebut mulai dari asrsitektur hingga budaya dipengaruhi oleh kebudayaan
Islam, Cina dan Belanda pada saat itu.
Dan tak lupa pula Kota cirebon ini menyediakan wisata kuliner yang memang
khas Cirebon, dan terdapat setra kerajinan topeng dan batik yang menjadi ciri khasnya
yaitu batik Mega Mendung memang mempunyai filosofi dari zaman dahulu. Untuk
sebuah kesenian khas tentunya Cirebon mempunyai kesenian yang patut untuk dijaga
akan keasliannya dan mesti dijaga kelestariannya, kesenian yang termasuk kedalam
event budaya ini antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren, Kesenian
Gembyung dan Sandiwara Cirebonan.
Dengan diadakannya studi lapang (Field Trip) mahasiswa dapat
mengidentifikasi permasalahan budaya yang menjadi daya tarik wisata di Kota
Cirebon dan sekitarnya. Dimana mahasiswa di asah untuk lebih peka dalam mengenal
1
dan menganalisis situs budaya (culture sites) maupun acara budaya (culture event)
yang ada.
II. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa ODTW yang
ada di Kawasan Cirebon.Baik kekurangan maupun kelebihannya.Penelitian dilakukan
dengan turun langsung dan bertanya di lapangan menggunakan materi yang
didapatkan di STPB.Sasaran penelitian ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
perkuliahan di STP – Bandung.serta memanfaatkan yang berpotensi agar dapat lebih
dinikmati dan melatih mahasiswa alam mengidentifikasi dan menganalisa produk-
produk wisata yang ada paa suatu kawasan dan mengembangkan nilai-nilai yang
terdapat pada produk wisata tersebut.
III. Pembatasan Studi
Tema studi lapang kami kali ini adalah“ Identifikasi Daya Tarik Wisata Budaya
Kota Cirebon dan Sekitarnya”. Dengan studi lapang ini kami diharapkan mampu
mengidentifikasi dan mengetahui permasalahan daya tarik, amenitas, dan aksesibilitas
yang ada di dalam suatu objek wisata.
IV. Waktu dan Lokasi Studi
Studi Lapang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2011 sampai dengan tanggal 27
April 2011 dengan tempat tujuan yaitu kawasan Kota Cirebon. Pembagian waktu dan
tempat yang dikunjungi yaitu pada :
1. Senin 25 April 2011 : - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota
Cirebon
- Situs Sunyaragi
- Kota Tua Cirebon (Pelabuhan dan
Kelenteng)
2. Selasa 26 April 2011 : - Keraton Kasepuhan Cirebon
- Pengrajin Topeng Cirebon
2
- Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren
- Kawasan Kuliner Grage
3. Rabu 27 April 2011 : - Kawasan Pengrajin Batik Trusmi
V. Sistematika Penulisan
Kelompok 2
Ardy Rahayu (Ketua) : Membahas mengenai objek wisata dan produk
wisata yang ada di Kota Tua Cirebon dan
Kawasan Kuliner Grage beserta permasalahan,
kesimpulan dan rekomendasinya. Serta latar
belakang pada bab 1 dan kata pengantar.
Astri Milsa : Membahas mengenai objek wisata dan produk
wisata yang ada di Situs Sunyaragi dan Kawasan
Pengrajin Batik Trusmi beserta permasalahan,
kesimpulan dan rekomendasinya. Serta
pembatasan studi yang ada pada bab 1 dan
cover.
Sandy Septyan : Membahas mengenai produk wisata yang ada
di Kota Cirebon yakni pertunjukan kesenian
tradisional Sintren. Beserta permasalahan,
kesimpulan dan rekomendasinya. Serta
mengedit seluruh isi laporan. Membahas tujuan
dan sasaran, waktu dan lokasi, serta sistematika
penulisan yang ada pada bab1.
Sisca Novianty : Membahas mengenai produk wisata yang ada
di Keraton Kasepuhan dan Pengrajin Topeng
Cirebon beserta permasalahan, kesimpulan dan
rekomendasinya.
3
BAB II
DAYA TARIK WISATA BUDAYA KOTA CIREBON DAN
SEKITARNYA
Dalam bab ini akan di bahas gambaran umum objek penelitian yang telah diidentifikasi
dalam studi lapangan di Propinsi DKI Jakarta. Penjelasan akan dijelaskan berdasarkan
ODTW masing-masing. Yaitu berdasarkan daya tarik wisata yang ada, amenitas, aksesibilitas
dan fasilitas umum lainnya.
I. Situs Sunyaragi
Gambar II.1 Situs Sunyaragi
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Situs Sunyaragi yang terletak di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon
ini sebelumnya bernama Taman Klangenan Sunyaragi, yang merupakan sebuah
kompleks bangunan kuno bekas taman dan pesanggrahan. Gua Sunyaragi merupakan
salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon. Didirikan pada tahun
1703 oleh Pangeran Kararangan. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang
artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sansekerta.
Pada masa kejayaan kesultanan Cirebon, Gua Sunyaragi ini digunakan sebagai
tempat berkhalawat/bertakhanut atau menyepi. Namun pada saat ini situs Gua
Sunyaragi telah berubah fungsi, yaitu menjadi objek wisata negara.Bentuk dari
arsitektur bangunannya pun sangatlah unik, arsitektur gua yang berbentuk gunung-
4
gunungan, yang memiliki rongga-rongga dan di dalamnya terdapat lorong-lorong
berliku yang gelap layaknya gua pada umumnya.
Kontruksi bangunannya yang terbuat dari bebatuan karang, serta corak mega
mendung dan wadasan mendominasi dinding-dinding bagian luarnya.Selain itu di gua
ini banyak terdapat air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti
Gajah, patung wanita Perawan Sunti, dan Patung Garuda. Gua Sunyaragi merupakan
salah satu bagian dari keraton Pakungwati sekarang bernama keraton Kasepuhan.
A. Daya Tarik Wisata
Situs Sunyaragi ini mempunyai banyak daya tarik wisata, diantaranya adalah,
Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan ini dilengkapi dengan
serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh
taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan,
dilengkapi lorong-lorong penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar
komplek bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi
bentar dan pintu dalamnya berbentuk paduraksa. Induk seluruh gua bernama Gua
Peteng atau gua gelap yang digunakan untuk bersemadi.
Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel
kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan
makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian
bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan
untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat
di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa
para Sultan.
Walaupun berubah-ubah fungsinya menurut kehendak penguasa pada
zamannya, secara garis besar Tamansari Sunyaragi adalah taman tempat para
pembesar keraton dan prajurit keraton bertapa untuk meningkatkan ilmu
kanuragan. Bagian-bagiannya terdiri dari 12 antara lain :
1. bangsal jinem, tempat sultan memberi wejangan sekaligus melihat prajurit
berlatih;
2. goa pengawal, tempat berkumpul par apengawal sultan;
3. kompleks Mande Kemasan (sebagain hancur);
4. goa Pandekemasang, tempat membuat senjata tajam;
5
5. goa Simanyang, tempat pos penjagaan;
6. goa Langse, tempat bersantai;
7. goa peteng, tempat nyepi untuk kekebalan tubuh;
8. goa Arga Jumud, tempat orang penting keraton;
9. goa Padang Ati, tempat bersemedi;
10.goa Kelanggengan, tempat bersemedi agar langgeng jabatan;
11.goa Lawa, tempat khusus kelelawar;
12. goa pawon, dapur penyimpanan makanan.
Jenis daya tarik wisata yang ada di kawasan Situs Sunyaragi ini yaitu berupa
Situs Budaya. Yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon,
dan memiliki luas kawasan sekitar 15ha, luas ODTW sekitar 1,5ha, serta luas
area terpakai atau terbangun sekitar 1,5ha.
Tabel II.1 Batas Admimistrasi dan Batas Alam Situs Sunyaragi
Batas Administasi Batas Alam
Utara Kecamatan Kesambi Konal sungai kemlaka
Barat Kecamatan Harjamukti Sungai sigaran, saluran sekunder
irigasi cideng
Selatan Kelurahan Sunyaragi Sungai lebakngon
Timur Kecamatan Kesambi Keraton kasepuhan
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Kawasan Situs Sunyaragi berada di ketinggian rata-rata 200m/dpl yang
memiliki konfigurasi lahan yang umumnya berada di dataran rendah, karena
memang di sesuaikan dengan keadaan pembuatan taman gua.Untuk jenis material
tanah di kawasan Situs Sunyaragi adalah tanah merah dan gembur, dan untuk
kestabilan tanahnya sudah baik karena lokasi ODTW berada di dataran.
Mempunyai daya serap tanah yang sudah baik karena banyaknya tumbuhan
pohon disekitarnya. Dan memiliki tingkat erosi yang sedang yang terdapat pada
bebatuan yang terkikis.
6
Untuk temperatur udara di kawasan Situs Sunyaragi rata-rata 27-38 C/tahun,
dengan suhu minimum 27 C/tahun serta suhu maksimum 38 C/tahun, oleh karena
itu tergolong panas untuk temperatur di kawasan sekitar Situs Sunyaragi.
Memiliki curah hujan rata-rata 2260 mm/tahun, musim hujan terjadi pada bulan
oktober sampai dengan maret, lalu musim kemarau terjadi pada bulan april
sampai dengan september. Kelembapan yang terjadi 48,93 %. Kekuatan tiupan
anginnya sedang karena karena adanya pepohonan disekitar, penyinaran matahari
yang terjadi pun terik . Mempunyai pengaruh musim karena mempengaruhi
jumlah wisatawan yang datang.
Untuk kondisi lingkungan di kawasan situs Sunyaragi kualitas lingkungannya
kurang baik, kebersihan/sanitasinya pun kurang karena masih ditemukan sampah
disekitar, bentang alamnya cukup karena sedikit terhalang oleh gua-gua yang
berbentuk gunung-gunungan. Untuk aspek pencemaran udaranya tidak ada
karena jaraknya agak jauh dari jalan raya dan penyebab pencemaran udara,
pencemaran baunya pun tidak ada, dan pencemaran air juga tidak ada .
Untuk aspek lainnya pencemaran sampah di sekitar danau serta tidak adanya
pengolahan sampah yang baik, dan terdapat vandalisme yang berada di sekitar
gua (balebeling), di tembok pagar, untuk visabilitasnya sedikit terhalang karena
terhalang oleh rumah-rumah penduduk, tingkat kebisingannya rendah karena
tempat ini memang digunakan untuk bersunyi-sunyi, rambu iklannya pun
sedangkarenalumayan banyak di sekitar ODTW.
Untuk flora dan fauna yang terdapat di lokasi ODTW adalah, jenis flora
dominannya adalah pohon leci, dan jenis fauna dominannya adalah nyamuk,
keong, kodok, yang berlokasi di sekitar gua. Untuk jenis fauna berbahayanya
adalah ular yang banyak terdapat di lokasi sekitar gua. Dan untuk jenis fauna
langkanya adalah kepiting yang ditemukan di danau kecil dekat gua.
Untuk pola ruang di kawasan Situs Sunyaragi sendiri adalah terkonsentrasi
yang berada dalam satu kawasan, pola pemilikan lahan adalah tanah swasta yang
berupa hak kepemilikan yayasan keraton kasepuhan. Serta tata guna tanah untuk
pariwisata sebagai peninggalan sejarah.
7
Untuk daya tarik produk di kawasan Situs Sunyaragi danau sebagai penunjang
yang terletak di ODTW, kemudian menikmati panorama sebagai aktual utama di
lokasi ODTW, dan desa tradisional/kehidupan tradisional serta upacara adat
sebagai aktual utama yang berlokasi di ODTW.
Untuk aktivitas wisata dikawasan Situs Sunyaragi, terbagi 2 yaitu utama dan
penunjang.berikut yang merupakan utama adalah : menelusuri gua, yang memang
menjadi tujuan dan aktivitas utama wisata di kawasan ini, kemudian menikmati
panorama, yang berpotensi dari pemandangan bangunan-bangunan atau gua-gua
yang menarik di situs sunyaragi itu sendiri, dan jalan-jalan di sekitar ODTW,
serta wisata sejarah juga menjadi utama yang berpotensi sejarah-sejarah yang ada
di taman sunyaragi. Penunjangnya adalah : fotografi, yang berlokasikan disekitar
ODTW, karena cocok untuk berfhoto-fhoto di gua-guanya yang unik.
Untuk sarana dan prasarana di kawasan Situs Sunyaragi sudah cukup baik,
sumber daya listrik di ODTW sudah menggunakan PLN dengan kapasitas 1300
kwh, dengan voltage 220 volt dan distribusinya sudah baik. Untuk sumber air
bersih di ODTW menggunakan sumur dan Air PAM/PDAM dengan kualitas air
keruh dan rasa air tawar dan bau airnya normal. Tidak terdapat kendala
pemanfaatan dan kemungkinan pemanfaatanya sudah cukup.
Untuk sistem pembuangan limbahnya melalui septic tank dan tempat sampah
kemudian di bakar dengan kondisi cukup baik. Untuk sistem komunikasinya
menggunakan handphone dengan jaringan yang baik dan jumlah yang memadai
dan banyak yang menggunakan. Untuk sarana umum terdekat / sekitar kawasan
terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas kesehatan terdapat puskesmas sunyaragi,
fasilitas keamanan yaitu ronda, dan fasilitas ibadah terdapat masjid Anazah.
B. Aksesibilitas
Untuk aksesibilitas menuju kawasan situs Sunyaragi sudah cukup baik, berikut
tabel jarak kawasan penelitiannya :
8
Tabel II.2 Aksesibilitas Situs Sunyaragi
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Untuk klasifikasi jalannya mempunyai tiga aspek yaitu : Jalan raya dengan
kelas jalan Kabupaten, mempunyai lebar jalan 7 m dengan kualitas jalan cukup karena
masih ada sedikit lubang-lubang di sepanjang jalan. Jalan akses dengan kelas jalan
Kota mempunyai lebar jalan 5 m dengan kualitas jalan cukup. Dan untuk jalan
setapak kelas jalannya adalah Lokal, mempunyai lebar jalan 3 m dengan kualitas jalan
baik, karena jalan setapaknya tertata dengan rapi.
Untuk kelengkapan fasilitas dalam radius 5kmnya adalah terdapat Pompa
bensin jarak dari ODTW sekitar 500m, dijalan by pass, kemudian terdapat Tambal
ban di sepanjang jalan sekitar 1 km dari ODTW, dan terdapat Penerangan di
9
Dari Nama Jarak / km Keterangan
Ibu kota kecamatan Kesambi 2 km Jarak ODTW dari ibukota
kecamatan
Ibu kota kabupaten Cirebon 3,5 km Jarak ODTW dari ibukota
kabupaten
Ibu kota provinsi Bandung 133,2 km Jarak ODTW dari ibukota
provinsi
Bandar udara Penggung 2 km Jarak ODTW dari Bandar
udara
Pelabuhan laut Muara jati 3,2 km Jarak ODTW dari
Pelabuhan laut
Terminal
bus/angkot
Harjamukti 800 m Jarak ODTW dari Terminal
bus/angkot
Stasiun kereta api Kejaksan 3,5 km Jarak ODTW dari Stasiun
kereta api
Akomodasi
terdekat
Hotel 1 km Jarak ODTW dari
Akomodasi terdekat
sepanjang jalan berupa lampu-lampu jalan, juga terdapat Rambu lalu lintas yang
berada disepanjang jalan menuju ODTW.
Untuk frekuensi transportasi umum dari terminal terdekatnya adalah :
Bus yang terjadwal dari terminal Harjamukti, kemudian Angkotnya tidak
terjadwal yang terdapat di sekitar ODTW, dan tidak terdapat angkutan
tradisional. Untuk keamanan sepanjang jalannya sudah baik, karena adanya
keamanan seperti polisi, di sepanjang jalan, dan untuk kualitas sepanjang
jalannya kurang, karena adanya pemukiman penduduk di dekat lokasi ODTW.
C. Amenitas
Untuk sarana wisata yang ada di sekitar kawasan situs Sunyaragi yaitu adanya
Akomodasi berupa Hotel Srikandi dan Hotel Cirebon indah yang keduanya berada
di jalan Tuparev dengan kualitas baik. Akomodasi tersebut merupakan akomodasi
terdekat di ODTW. Untuk fasilitas makanan dan minuman terdapat empat warung
yang berada di sekitar lokasi ODTW dengan kualitas cukup. Untuk interpretasinya
terdapat banyak brosur di lokasi ODTW dengan kualitas baik, juga terdapat satu
papan info yang berlokasi di ODTW dengan kualitas cukup. Terdapat tiga rambu-
rambu yang berlokasi di ODTW dengan kualitas cukup.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Terdapat fasilitas umum lainnya yang berlokasi di sekitar ODTW yaitu ATM
Bank BRI dan Bank Mega dengan kualitas baik, terdapat satu area parkir di lokasi
ODTW dengan kualitas baik, kemudian terdapat satu pintu gerbang di lokasi
ODTW dengan kualitas cukup, terdapat pula satu Visitor Center / TIC dengan
kualitas baik, adanya satu kios cinderamata yang berlokasi di ODTW dengan
kualitas baik, kemudian adanya dua WC umum/MCK di lokasi ODTW dengan
kualitas cukup, dan adanya kurang lebih tiga bangku taman yang ada di lokasi
ODTW dengan kualitas kurang, karena kurang terawat.
II. Kota Tua Cirebon (Pelabuhan dan Kelenteng)
10
Didalam suatu penelitian terdapat unsur yang mesti diperhatikan salah satunya
unsur lingkungan fisir, dimana dibawah ini tertera uraian lingkungan fisik kawasan
Kota Tia Cirebon.
Geografi
Kota Tua Cirebon merupakan serangkaian dari tempat-tempat
bersejarah yang berada di kota Cirebon yang sampai saat ini masih terjaga
akan keasriannya, antara lain yang termasuk ke dalam kawasan Kota Tua
Cirebon adalah klenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie dengan luas kawasan
500m2, Pelabuhan Tanjung Perak dengan luas 45 ha, kawasan Pecinan dan
Kampung Arab. Dan untuk batas administrasi maupun batas alam terdiri dari:
Tabel II.3 batas administrasi dan alam
Arah Batas Administrasi Batas Alam
Utara Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Pelabuhan
Barat Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Bank Mandiri
Selata
n
Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Gudang Pelabuhan
Timur Kel. Panjungan, Kec. Lemahwungkuk Jalan Kantor
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
Dalam perjalanan yang ditempuh menuju kawasan Kota Tua Cirebon
menghasilkan jarak dari pusat Kota Cirebon maupun dari Kota Bandung
sendiri yaitu:
Tabel II.4 Jarak Kawasan Penelitian
Dari/Asal Nama Jarak/km Keterangan
Ibu Kota Kecamatan Kec. Lemaheungkuk 3 km Berada dipusat
kota
Ibu Kota Kabupaten Cirebon 4 km Berada dipusat
kota Kab.
Cirebon
Ibu Kota Provinsi Bandung 133,2 km Dari Bandung
sampai Cirebon
11
Bandar Udara Penggung Berada
diperbatasan Kota
dan Kab. Cirebon
Pelabuhan Laut Muara Jati 500 m Pelabuhan barang
dan penumpang
Terminal Bus /
Angkot
Harja Mukti 3,5 km Berada dipusat
kota
Stasiun kereta api Kejaksan Cirebon 4 km Berada dipusat
kota
Akomodasi terdekat Warung 10 m Antara kelenteng
dan pelabuhan
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
Topologi
Kota Tua Cirebon berada diketinggian rata-rata 0-2000m diatas
permukaan laut. Dan dengan konfigurasi umum lahan berupa dataran yang
memang sudah berada dibibir laut.
Geologi
Geologi yang ada meliputi jenis material tanah yang ada kering dan
berpasir, disebabkan berada di pinggir laut. Untuk kestabilan tanah baik, daya
serap tanah kurang baik karena kawasan berada didekat laut yang tidak
terdapat pepohonan, dan untuk tingkat erosi rendah dikarenakan lokasi tidak
berada didaerah tinggi.
Klimatologi
Temperatur yang berada dikawasan Kota Tua Kota Cirebon berada
pada rata-rata tahunan 28oC. Untuk curah hujan rata-rata tahunan 2260 mm
dengan musim hujan jatuh pada bulan Oktober hingga April dan untuk musim
kemarau jatuh pada bulan Juni hingga bulan September. Dan untuk
kelembaban udara berkisar antara 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi
pada bulan Januari sampai Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni sampai
Agustus.
Untuk tiupan angin termasuk besar, karena berada dekat dengan laut.
Pada penyinaran matahari begitu terik, disebabkan jarangnnya pepohonan atau
12
penghalang di sekitar kawasan Kota Tua Kota Cirebon, dan untuk pengaruh
musim tidak ada atau tidak menunjukan pengaruh musim yang signifikan
untuk kawasan Kota Tua Kota Cirebon.
Hidrologi
Dalam aspek hidrologi tidak terdapat sungai dikawasan Kota Tua Kota
Cirebon. Untuk laut, terdapat laut Jawa mempunyai abrasi sedang dengan
sedimentasi tinggi dan arsu sedang pula.
Kondisi Lingkungan
Kualitas lingkungan dikawasan Kota tua Kota Cirebon termasuk baik,
untuk kebesihan/sanitas cukup untuk kawasan kelenteng dan kurang untuk
kawasan pelabuhan, dikarenakan sampang yang banyak dibibir laut. Untuk
bentang alam termasuk cukup untuk kawasan kelenteng dan pelabuhan.
Permasalahan pencemaran yang ada dikawasan Kota tua Kota Cirebon
berupa pencencemaran udara yang berasal dari kendaraan yang keluar masuk
pelabuhan, pencemaraan bau dan air yang ditimbulkan dari sampah yang ada
di bibir laut, dan pencemaraan sampah tentunya sebagai unsur utama
pencemaraan.
Aspek vandalisme yang ada di Kota Tua Kota Cirebon berupa coretan-
coretan yang ditemukan disepanjang jalan menuju kawasan. Untuk visabilitas
terhalang oleh bangunan-bangunan besar yang berada disekitas kawasan
dengan tingkat kebisingan sedang dan rambu iklan sedikit.
Flora dan Fauna
Tidak terdapat flora dominan hingga konservsi. Begitu pula untu
fauna, tidak terdapat fauna dominan hingga konservasi.
Pola Ruang
Untuk pola ruang Kota Tua Kota Cirebon tersebar, dimana jarak
pelabuhan dan kelenteng mempunyai jarak yang cukup jauh dengan pola
kepemilikan tanah milik negara untuk pelabuhan dan milik umat untuk
kelenteng dengan tata guna tanah sebagai pelabuhan dan peribadatan.
Daya Tarik
Daya tarik yang ada dikawasan Kota Tua Cirebon berupa pantai
sebagai penunjang, karena lebih utama dan potensial kepada laut yang ada.
Untuk fauna sebagai penunjang yang berada dikelentang yang memang
sebagai peliharaan umat. Panorama dikawasan sebagai utama, karena arsitekur
13
keleteng dan dermaga sebagai daya tarik tuk dinikmati para pengunjung. Dan
pelayaran sebagai daya tarik utama untuk sebuah laut yang ada sekaligus
sebagai pelabuhan juga.
Aktivitas
Aktivitas yang dapat dilakukan dikawasan Kota Tua cirebon berupa
fotografi, bersepeda, berperahu dilingkungan pelabuhan, memancing ketengah
laut yang berada disekitar pelabuhan, berlayar, dan industri pengangkutan
barang maupun penumpang.
A. Daya Tarik Wisata
Daya tarik yang berada dikawasan Kota Tua Cirebon merupkan daya tarik
yang termasuk kedalam daya tarik wisata budaya dan buatan manusia/special
interest. Dimana tida tidak terdapat daya tarik berupa alam.
1. Daya Tarik Budaya
a. Desa Tradisional
Daya tarik budaya ini adalah daya tarik aktual yang berada di Kota Tua
Cirebon, dimana didalam kawasan kota Tua Cirebon terdapat dua desa
tradisional yaitu Pecinan dan Kampung Arab. Pecinan sendiri adalah
kawasan permukiman yang didalamnya dihuni oleh bangsa Tiongkok yang
kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie adalah sebagai tempat
peribadatan mereka sebagai umat Budha. Dan untuk Kampung Arab
merupakan kampung yang sudah berdiri pada zaman wali, dimans
kawasan ini dihuni oleh warga keturunan arab yang ada sampai saai ini.
b. Upacara Adat
Untuk daya tarik budaya salah satunya upacara adat, dimana adanya
upacara adat keagamaan Budha pada waktu tertentu untuk merayakan hari-
hari besar umat Budha seperti tahun baru Cina atau yang lebih dikenal
dengan Gong Xi Fat Chai, perayaan Cap Gomeh, hari Waisak dan
sebagainya yang memang menyangkut dengan upacara adat khusus umat
Budha. Dimana pada hari-hari besar tersebut selalu diadakan iring-iringan
untuk menyambut meriahnya acara perayaan dan biasanya pada hari Csp
Gomeh, yaitu 50 hari setelah peringatan tahun baru Cina atau yang lebih
dikenal dengan Gong Xi Fat Chai.
2. Daya Tarik Buatan Manusia/Special Interest
14
Daya tarik buatan manusia/special interest lebih kepada arsitektur
bangunan kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie yang menciri khaskan
rumah peribadatan umat Budha yang dibangun pada sekitar tahun 1595 M.
Gambar II.2 kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-Kak-Sie
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
Keunikan dan kecirikhaskan itu terlihat dari bangunan kelenteng yang
dibuat tidak jauh berbeda dengan kelenteng peribadatan umat Budha,
bangunan yang dicat dengan warna dominan khas Tiongkok yaitu warna
merah dan emas, dimana warna merah menunjukan keberuntungan untuk umat
Budha dan warna emas sebagai lambang dari kemakmuran untuk warga Budha
maupun Tiongkok sendiri.
Daya tarik buatan manusia/special interest yang lain pun terlihat dari
banyaknya patung dewa Budha yang masing-masing patung mempunyai ciri
khas dan peranan masing-masing dengan patung utama di kelenteng Dewi
Welas Asih Tiao-Kak-Sie adalah patung Dewi Welas Asih dengan nama Cina
Tiao-Kak-Sie. didalam pun terdapat juga perlengkapan atau keperluan untuk
beribadah seperti adanya lilin merah, sesaji berupa buah-buahan atau bunga
yang disimpan disamping para patung dewa yang ada dan lain sebagainya.
Gambar II.3 Perlengkapan peribadahan
15
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
B. Aksesibilitas
1. Fisik
Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses
yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, antara lain:
a. Jalan
Dalam klasifikasi jalan raya menuju Kota Tua Kota Cirebon termasuk
kelas jalan 2, dimana lebar jalan yang ideal 8 meter dengan kualitar jalan
termasuk baik dan jalan trsebut pun sudah di aspal yang memang jalan
tersebut jalan yang menghubungkan antara wilayah kota dengan wilayah
lainnya. Untuk jalan akses di Kota cirebon menuju daya tarik wisata
termasuk kelas jalan 3 dengan lebar jalan 8 meter, dan kualitas jalan yang
digolongkan cukup karena didukung oleh kawasan yang tertib. Dan untuk
jalan setapak di dalam daya tarik wisata termasuk kelas jalan 3 yang
mempunyai lebar 4 meter.
b. Kelengkapan Fasilitas
Kelengkapan fasilitas yang ada dalam radius 5 km berupa pompa
bensin yang berjarakan 1 km dari daya tarik wisata. Tambal ban Yang
berjarakan cukup dekat dengan daya tarik wisata yaitu 1 km. Untuk
penerangan terdapat berupa lampu jalan yang beradius sangat dekat dari
kawasan daya tarik wisata dengan disimpulkan bahwa jarak bisa 0 km dari
daya tarik wisata. Rambu lalulintas terdapat pada jarak radius kurang dari
5 km, berupa plang lalulintas. Dan untuk kelengkapan lainnya tedapat
warung/ kios yang berjarak kurang dari 5 km dari daya tarik wisata Kota
Tua Kota Cirebon.
c. Transportasi Umum
16
Transportasi umum yang berada disekitar kawasan daya tarik wisata
berupa bus dengan frekuensi perjalanan yang terjadwal, dan terminal
Harjamukti sebagai pusat terminal terbesar di Kota Cirebon yang terletak
di jalan By Pass Kota cirebon. Transportasi umum lainnya berupa
angkutan kota (Angkot) yang terjadwal operasional keberangkatannya, dan
transportasi lainnya berupa kendaraan tradisgional yaitu berupa becak khas
cirebon.
2. Non Fisik
Unsur aksesibilitas yang termasujk non fisik dibagi menjadi dua point,
yang pertama berupa aspek keamanan sepanjang jalan, dimana dikategorikan
kurang, karena perjalanan dari Kota Bandung hingga Kota Cirebon jarangnya
atau minimnya pos keamanan di sepanjang jalan. yang kedua berupa kualitas
pemandangan sepanjang jalan yang dikategorikan cukup, karena pemandangan
yang tidak bersampah, vandalisme yang kurang, kemacetan yang jarang dan
ruas jalan yang lebar sepanjang perjalanan memudahkan pengendara dalam
menemukan tempat tujuan.
C. Amenitas
Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Kota Tua Kota Cirebon termasuk
minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran mempunyai jarak
yang jauh, hanya saja terdapat sarana yang memang harus ada, seperti area parkir
yang termasuk cukup. Pintu gerbang, berada di kelenteng maupun pelabuhan,
berikut penjelasannya.
1. Prasarana
a. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN
dengan ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada
setiap bagian kawasan Kota Tua cirebon yang ada seperti ke pelabuhan,
kelenteng, Pecinan dan Kampung Arab.
b. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih yang ada berasal dari air PAM/PDAM dengan
kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak berbau. Untuk sumber air
menuju tapak kawasan berkisar 0 km, karena sumber air berasal atau ada
17
tepat di dalam daya tarik wisata. Dalam memperolehny tidak diremukan
kendala dalam pemanfaatannya dan kemungkinan pemanfaatan mudah
untuk kawasan Kota Tua Cirebon.
c. Sistem Pembuangan Limbah
Sistem pembuangan limbah yang ada berupa adanya septic tank untuk
limbah primer dikawasan kelenteng dan selokan sebagai tempat
pembuangan sekunder.
d. Sistem Komunikasi
Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng
dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan
mudah.
2. Sarana
a. Fasilitas kesehatan
Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Kota Tua
cirebon, khususnya pelabuhan dan kelenteng.
b. Fasilitas Keamanan
Ditemukan atau adanya pos keamanan polisi yang berada dekat
kawasan Kota Tua Cirebon.
c. Fasilitas Ibadah
Dan untuk fasilitas ibadah berupa kelenteng Dewi Welas Asih Tiao-
Kak-Sie yang memang digunakan untuk peribadatan umat Budha dan
sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya pula.
3. Sarana Wisata
Sarana wisata yang berada dekat dengan kawasan Kota Tua Cirebon
yang dapat depergunakan maupun diperoleh, antara lain:
Tabel II.5 Sarana Wisata kawasan Kota Tua Cirebon
No. Jenis Jumlah Lokasi Kualita
s
Keterangan
1 Akomodasi :
- Hotel Memadai Kawasan
Kota Tua
C Berada disekitar
kawasan Kota Tua
2 Fasilitas
18
Makan &
Minum :
- Warung
- Kios
Memadai Kawasan
Kota Tua
C
C
Menjualkan
makanan
tradisional
Cirebon
3 Area Parkir Memadai Kawasan
Kota tua
A Didalam
Pelabuhan dan
diluar kelenteng
4 Pintu Gerbang Memadai Kawasan
Kota Tua
B Dipelabuhan dan
Kelenteng
5 WC Umum Memadai Kawasan
Kota Tua
C Dipelabuhan dan
Kelenteng
6 Pos Keamanan Memadai Kawasan
Kota Tua
C Disekitar, berupa
pos polisi
7 Bangku
Taman
Memadai Kelenteng C Berada didalam
kelenteng
8 Plaza Memadai Kelenteng C Berada didalam
kelenteng
9 Penyewaan:
- Perahu
Memadai Pelabuhan B Berupa
penyewaan perahu
barang
10 Interpretasi :
- Papan info
- Rambu-
rambu
- Interpreter
Memadai
Memadai
Memadai
Kawasan
Kota Tua
B
B
B
Berupa papan
pemberitahuan.
Rambu-rambu
berada disekitar
jalan kota Tua.
Interpreter berupa
seorang pemandu.
11 Dermaga Memadai Pelabuhan A Berupa dermaga
barang.
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
D. Fasilitas Umum lainnya
Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Kota Tua Kota Cirebon
teradapat sebuah Bank Madiri yang merangkap beserta ATMnya. Untuk alat
19
penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik
wisata Kota Tua Kota Cirebon.
III. Keraton Kasepuhan Cirebon
Gambar II.4 depan keraton
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Karaton kasepuhan merupakn slah satu situs budaya yang ada di Cirebon,
yang luas keseluruhan daerah Karaton tersebut sekitar 25 ha. Karaton Kasepuhan
terletak di jalan Keraton Kasepuhan, Kecamatan Pangeran Lemahwungkuk ,kota
Cirebon, provinsi Jawa Barat ,Indonesia. Sri Magana cakrabuana, putra siliwangi dari
kerajaan padjajaran Bogor yang merupakan pendiri Karaton Kasepuhan pada tahun
1480 M.
Keistimewaan dari Karaton Kasepuhan ini apabila saat mengunjungi maka
kita akan meraskan Cirebon tempo dulu, kesan tersebut sudah terasa sejak awal
memasuki Karaton Kasepuhan yang banyak memperlihatkan pengaruh aga hindu
sebagai agama resmi kerajaan padjajaran.
A. Daya Tarik Wisata
Nuansa akulturasi kian kentara ketika kita memasuki kawasan Karaton
Kasepuhan yang terdapat di ruang depannya yang berpungsi sebagai
20
museum,selain berisi berbagi pernak pernik khas kerajaan jawa pada umumnya,
seperti kereta kencana singa barong yang hingga saat ini masih sering digunakan
oleh penghuni karaton ,dua tandu kuno ,dan berbagi jenis pusaka berusia ratusan
tahun.
Selain itu , dihalaman belakang pengunjung juga dapat melihat taman istana
dan beberapa sumur dari mata air yang konon masyarakat sekitar mengganggap
air suci yang membawa berkah bagi setiap pengunjung yang meminum atau
mencuci muka di sumur tersebut . Kawasan ini ramai dikunjungi oleh para
peziarah pada upacara Panjang Jimatyang digelar oleh pihak keratin setiap tahun
untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Luas kawasan Keraton Kasepuhan adalah 25 ha ,yang seluruh kawasan
tersebutterpakai oleh seluruh odtw yangterbagi dari berapa titik bagian bangunan
bangunan yang ada di Karaton Kasepuhan tersebut. Batas Administrasi dan Batas
Alam.
1. Batas Administrasi
a. Utara : Kp Kasepuhan
b. Barat :
c. Selatan : Banjar Melati
d. Timur : Siti Mulya,Gambir laya
2. Batas Alam
a. Utara : lapangan
b. Barat :
c. Selatan : Sungai
d. Timur :
Karaton kasepuhan terdapat di tempat yang strategis yang dekat
dengan peradaban, meliputi ada bandan udara Penggung yang berjarak 5 km
dari odtw, pelabuhan laut juga yaitu pelabuhan Muara Jati 1kg dari odtw,
terdapat terminal bus juga Harja Mukti yang berjarak 3kg daro odtw ,terapat
21
satiun kereta api juga yang berjarak 3kg daro odtw, serta banyak terdapat hotel
di sekitar odwt. Terdapat dataran yang rendah & berbatasan langsung dengan
laut dengan ketinggian rata-rata 200 m dari permukaan laut.Dikawasan
Karaton Kasepuahan terdapat banyak pepohonan sehingga kondisi tanah
disana berkontur sedang ,yang berdaya serap baik yang tinggkat erosi rendah.
Temperatur udara yang terdapat disana 27-38 c minimum tahunan 27
c yang di dapat dari suhu rata rata pertahun ,dengan rata rata curah
pertahunnya 2.260 dibulan januari,febuari,maret, Kelembaban 48,93 yang
cenderung lembab. Sinar matahari yang di dapat disana sangat terik sekali.
Dikawasan karaton kasepuhan terdapat anak sungat Sipadu yang
berfungsi sebagai pembatas antara karaton dan desa masyarakat .tidak terdapat
laut di sekitar Karaton kasepuhan.Kualitas lingkungan di sekitar keratin
kasepuhan baik terlihat bersih tanpa ada sampah berserakan .Tidak ada
pencemaran udara karna jauh dari pengelolaan sampah, pencemaran bau pun
juga tidak ada ,bentang alam yang sedikit terganggau karna terhalang oleh
rumah rumah warga. Terdapat ada sedikit Vandalisme di depan pagar
Keraton Kasepuhan ,tingkat kebisingan rendah karna jauh dari jalan raya.
Tidak terdapat rambu-rambu.
Binatang yang terdapat disana burung yang terlihat dominan, terdapat
beberapa sarang burung di pepohonan di sekitar odtw.Pola ruang yang
terdapat di Karaton Kasepuhan tersebar karna berbeda beda ,adapun pola
kepemilikan tanah tanah adat karna tanah tersebut milik pihak keratin
sepenuhnya .Tidak terdapat hutan ,yang dominan disana panorama keratin
yang begitu khas selain panorama disana masih original.
Terdapat desa tradisional .Kegiatan yang sering dilakukan disana
Upacara adat.Fotografi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh parah
pengunjung yang mengunjungi karaton kasepuhan selain menikmati
panorama. Ziarah merupakn kegiatan yang biasa dilakukan juga oleh para
pengunjung dan masyarakat setempat .
B. Aksesibilitas
22
1. Fisik
Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses
yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, antara lain:
a. Jalan
Dalam klasifikasi jalan raya menuju Keraton kasepuhan termasuk kelas
jalan 2, dimana lebar jalan yang ideal 8 meter dengan kualitas jalan
termasuk baik dan jalan trsebut pun sudah di aspal yang memang jalan
tersebut jalan yang menghubungkan antara wilayah kota dengan wilayah
lainnya. Untuk jalan akses di Kota cirebon menuju daya tarik wisata
termasuk kelas jalan 3 dengan lebar jalan 8 meter.
b. Kelengkapan Fasilitas
Kelengkapan fasilitas yang ada dalam radius 5 km berupa pompa
bensin yang berjarakan 1 km dari daya tarik wisata. Tambal ban Yang
berjarakan cukup dekat dengan daya tarik wisata yaitu 1 km. Untuk
penerangan terdapat berupa lampu jalan yang beradius sangat dekat dari
kawasan daya tarik wisata dengan disimpulkan bahwa jarak bisa 0 km dari
daya tarik wisata. Rambu lalulintas terdapat pada jarak radius kurang dari
5 km, berupa plang lalulintas. Dan untuk kelengkapan lainnya tedapat
warung/ kios yang berjarak kurang dari 500 m dari daya tarik wisata
Keraton Kasepuhan
c. Transportasi Umum
Transportasi umum yang berada disekitar kawasan daya tarik wisata
berupa bus dengan frekuensi perjalanan yang terjadwal, dan terminal
Harjamukti sebagai pusat terminal terbesar di Kota Cirebon yang terletak
di jalan By Pass Kota cirebon. Transportasi umum lainnya berupa
angkutan kota (Angkot) dan ada juga Ojek yang berpangkal tidak jauh dari
odtw .yang terjadwal operasional keberangkatannya, dan transportasi
lainnya berupa kendaraan tradisgional yaitu berupa becak khas cirebon.
Tabel II.6 Kelengkapan fasilitas radius 5km
Kelengkapan Keterangan
Pompa Bensin Tidak terdapat pompa bensin
Telepon Umum Tidak terdapat telpon umum
23
Penerangan Jalan Banyak di sekitar odtw
Rambu lalulintas Ada banyak disekitar odtw
Tambal Ban 1 km dari odtw
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Tabel II.7 Frekuensi tranportasi umum dari terminal terdekat
No Jenis Keterangan
1. Bus Tidak terjadwal
2. Angkot Tidak terjadwal
3. Angkutan Tradisional Ada
4. Lainya -
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Tabel II.8 Non fisik
No Aspek Baik Cukup Keterangan
1. Keamanan
sepanjang jalan
Cukup Terasa cukup aman
2. Kualitas
Pemandangan
sepanjang jalan
Cukup
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
C. Amenitas
Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Karaton Kasepuhan termasuk
minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran mempunyai jarak
24
yang jauh, hanya saja terdapat sarana yang memang harus ada, seperti area parkir
yang termasuk cukup. Pintu gerbang, berada .
1. Prasarana
a. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN
dengan ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada
setiap bagian. Sumber Air Bersih. Sumber air bersih yang ada berasal dari
air PAM/PDAM dengan kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak
berbau. Untuk sumber air menuju tapak kawasan berkisar 0 km, karena
sumber air berasal atau ada tepat di dalam daya tarik wisata. Sistem
Pembuangan Limbah.
Sistem pembuangan limbah yang ada berupa adanya septic tank untuk
limbah primer dikawasan kelenteng dan selokan sebagai tempat
pembuangan sekunder.
b. Sistem Komunikasi
Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng
dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan
mudah.
2. Sarana
a. Fasilitas kesehatan
Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Karaton
kasepuhan .
b. Fasilitas Keamanan
Ditemukan atau adanya pos keamanan polisi yang berada di kawasan.
c. Fasilitas Ibadah
Dan untuk fasilitas ibadah berupa majid dan musholla yang
peninggalan keratin dari jaman dulu yang hingga sekarang masih teteap
digunakan.
d. Sarana Wisata
Sarana wisata yang berada dekat dengan kawasan Karaton Kasepuhan.
D. Fasilitas Umum lainnya
Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Karaton Kasepuhan alat
penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik
wisata Karaton kasepuhan Cirebon.
25
Ada fasilitas makan dan minum berupung warung-warung dan kios deangan
kualitas yang lumayan. Terdapat 1 area parkir 3 pintu gerbang 1 TIC. Fasilitas
umum terdapat 4 WC umum yang cukup baik yang di tempatkan secara
strategis ,terdapat 1pos keamanan dan beberapa bangku taman. Disana juga
memiliki interpreter yang berjumblah 12 yang berkualitas cukup baik .
IV. Sanggar Kerajinan Topeng Cirebon
Sanggar Kerajinan Topeng merupakn slah satu sanggar kesenian yang aktif di
Cirebon tentunya dengan dukungan oleh dinas pariwisata setempat. Sanggar kesenian
topeng ini memiliki cabang toko yang tersebar. Selain membuat kerajinan sanggar
juga mneyediakan pembelajaran bagi pengunjung yang ingin merasakan langsung
bagaimana cara pembuatan topeng .
A. Daya Tarik Wisata
Kreatifitas yang tinggi serta ketekunan dari pengrajin membuat pengrajin
topen ini menjadi favorit bagi yang ingin membeli topeng-topeng yang dihasilkan
oleh pengrajin tersebut. Selain itu cirri khas dari topeng itu membuat pelanggan
ketagihan terhadap karya-karyanya.Serta dengan menawarkan harga yang standar
kepada para pelanggan membuat kerajitan tpeng ini laris dipasaran baik di local
maupun oleh turis mancanegara.
Seluruh kawasan terhalang oleh rumah-rumah penduduk karna terletak di
tempat pemukiman warga.Batas Administrasi dan Batas Alam
1. Batas Administrasi
a. Utara : Kp Kasepuhan
b. Barat :
c. Selatan : Banjar Melati
d. Timur : Siti Mulya,Gambir laya
2. Batas Alam
a. Utara : lapangan
26
b. Barat :
c. Selatan : Sungai
d. Timur :
Kawasan sanggar seni topeng Cirebon ini terletak di tengah
pemukiman warga sehingga memiliki pola ruang yang terhalang. Tidak jauh
dari sana terdapat Objek daya tarik wisata juga Keraton Kasepuhan.Terdapat
dataran yang rendah & berbatasan langsung dengan laut dengan ketinggian
rata-rata 200 m dari permukaan laut.Dikawasan Kerajinan topeng tersebut
kurang baik karna kurang nya penyerapan lahan karna dipenuhi oleh bangunan
rumah-rumah penduduk.Temperatur udara disana terasa panas walaupun
memili curah hujan yang cukup lumayan.
Tidak terdapat sungai dan laut yang dekat dengan obek daya tarik wisata
kerajinan kesenian topeng Cirebon. Kualitas lingkungan di sekitar Kerajinan topeng
terlihat sedikit berantakan karna terletak dilahan yang tidak merata ditambah
bangunan rumah penduduk yang tidak beraturan.Binatang yang terlihat disana
dominan ayam dan kucing yang banyak tersebar di skitar rumah penduduk sekitar
karna tempat kerajinan tbut terletak di tengah permukiman warga.
B. Aksesibilitas
1. fisik
Aksesibilitas yang berupa fisik sangat diperlukan sekali dalam suatu proses
yang menghubungkan tempat awal menuju daya tarik wisata, Dalam
klasifikasi jalan raya menuju Kerajinan topeng dari karaton Kasepuhan
merupakan jalan setapak yang lebarnya 1 m – 2 m.
2. Kelengkapan fasilitas dalam radius 5 km
Tidak terdapat pom bensin ataupun telpon umum yang terdekat dari
objek daya tarik wisata .
Tabel II.9 Frekuensi tranfortasi umum dari terminal terdekat
27
No Jenis Keterangan
1. Bus Tidak terjadwal
2. Angkot Tidak terjadwal
3. Angkutan Tradisional Ada tapi keluar dari wilayah
4. Lainya -
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Tabel II.10 Non fisik
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
C. Amenitas
Sarana yang terkait dengan daya tarik wisata Kerajinan topeng Kasepuhan
termasuk minim, itu dikarenakan sarana wisata seperti hotel dan restoran
mempunyai jarak yang jauh.
1. Prasarana
a. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik yang ada di Kota Tua cirebon berasal dari PLN dengan
ketegangan 220 Volt yang terdistribusi dengan cukup kepada setiap bagian.
b. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih yang ada berasal dari air PAM/PDAM dengan
kualitas air jernih, dengan rasa tawar dan tidak berbau.
c. Sistem Komunikasi
28
No Aspek Baik Cukup Keterangan
1. Keamanan
sepanjang jalan
Cukup Terlihat cukup aman
2. Kualitas
Pemandangan
sepanjang jalan
Kurang baik dengan ki
yang tidak teratur
Adanya sistem komunikasi berupa telepon dipelabugan dan kelenteng
dengan jumlah masing-masing memadai dan penggunaan digolongkan
mudah.
2. Sarana
a. Fasilitas kesehatan
Untuk fasilitas kesehatan tidak ditemukan untuk dikawasan Kerajinan
topeng
b. Fasilitas Keamanan
Tidak ditemukan adanya puskesmas atau perangkat kesehat yang ada di
sekitar Objek daya tarik wisata
c. Fasilitas Ibadah
Dan untuk fasilitas ibadah berupa masjid dan musholla .
D. Fasilitas Umum Lainnya
Fasilitas umum lainnya yang terdapat dikawasan Kerajian topeng alat
penghubung seperti telepon umum, tidak terdapat di daerah kawasan daya tarik
wisata Karaton kasepuhan Cirebon, yang ada hanya warung-warung kecil yang
usaha penduduk setempat.
V. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren
Kehidupan rakyat pesisiran selalu memiliki tradisi yang kuat dan mengakar.Pada
hakikatnya tradisi tersebut bermula dari keyakinan rakyat setempat terhadap nilai-
nilai luhur nenek moyang, atau bahkan bisa jadi bermula dari kebiasaan atau
permainan rakyat biasa yang kemudian menjadi tradisi yang luhur.Mungkin orang-
orang yang dulu hidup di wilayah pesisiran tidak akan mengira kalau tradisi tersebut
hingga kini menjadi mahluk langka bernama kebudayaan, yang banyak dicari orang
untuk sekedar dijadikan obyek penelitian dan maksud maksud tertentu lainnya yang
tentu saja akan beraneka ragam.
Salah satu tradisi lama rakyat pesisiran Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat,
tepatnya di Cirebon, adalah Sintren.Kesenian ini kini menjadi sebuah pertunjukan
langka bahkan di daerah kelahiran Sintren sendiri.Sintren dalam perkembangannya
kini, paling-paling hanya dapat dinikmati setiap tahun sekali pada upacara-upacara
kelautan selain nadran, atau pada hajatan-hajatan orang gedean.
29
Gambar II.5 Sintren1
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber kalangan seniman tradisi cirebon,
Sintren mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas
berasal dari mana, namun katanya sintren adalah nama penari yang masih gadis yang
menjadi staring dalam pertunjukan ini.
A. Daya Tarik Wisata
Kesenian tarian sintren lebih berunsurkan kepada unsur magis yang
kegiatannya diatur oleh sang dalang. Kegiatan tarian sintren pun didalamnya
terdapat seorang gadis yang menjadi sintren,diyakini gadis ini adalah harus
seorang perawan. Dan ada juga sinden yaitu seorang gadis yang mengiringi tarian
sintren dengan menyanyi,dua orang penari pria maupun lebih untuk membantu
sang dalang,dua orang penari wanita yang membantu ritual sang dalang,dan
beberapa orang yang memainkan alat musik.
Alat musik ini pun unik karena terbuat dari alat – alat rumah tangga
seperti kendi,hihid,gerabah,dan lainnya yang berkaitan dengan alat musik sintren.
Dikatakan, pertunjukan sintren tidak selamanya memerlukan panggung, mereka
bermain di halaman rumah beralaskan tikar, para penabuh gamelan dan juru
kawih sambil duduk, sedangkan sintren menari sambil berdiri lemah gemulai
mengikuti iramagamelan. Sebelum dimulai, para juru kawih memulai dengan
lagu-lagu yang dimaksudkan untuk mengundang penonton. Syair tersebut
dilantunkan secara berulang-ulang sampai penonton benar-benar berkumpul
untuk menyaksikan pertunjukan Sintren.
30
Gambar II.6 Sintren 2
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Di tengah-tengah kawih diatas, munculah Sintren yang masih muda belia.
Kemudian sintren diikat dengan tali tambang mulai leher hingga kaki, sehingga
secara syariat, tidak mungkin Sintren dapat melepaskan ikatan tersebut dalam
waktu cepat. Lalu Sintren dimasukan ke dalam sebuah carangan (kurungan) yang
ditutup kain, setelah sebelumnya diberi bekal pakaian pengganti.
Gamelan terus menggema, dua orang yang disebut sebagai pawang tak
henti-hentinya membaca doa dengan asap kemenyan mengepul. Juru kawih terus
berulang-ulang nembang. Namun begitu kurungan dibuka, sang Sintren sudah
berganti dengan pakaian yang serba bagus layaknya pakaian yang biasa
digunakan untuk menari topeng, ditambah lagi sang Sintren memakai kaca mata
hitam.
Sintren kemudian menari secara monoton, para penonton yang berdesak-
desakan mulai melempari Sintren dengan uang logam, dan begitu uang logam
mengenai tubuhnya, maka Sintren akan jatuh pingsan. Sintren akan sadar kenbali
dan menari setelah diberi jampi-jampi oleh pawang. Secara monoton sintren terus
menari dan penonton pun berusaha melempar dengan uang logam dengan harapan
Sintren akan pingsan. Disinilah salah satu inti seni Sintren.
VI. Kawasan Kuliner Grage
Di dalam kawasan kuliner Grage terdapat suatu yang perlu diperhatikan yaitu
lingkungan fisik kawasan kuliner Grage.
Geografi
31
Didalam kawasan kuliner Grage terdapat unsur lingkungan fisik yang
mesti diperhatikan, salah satunya yaitu unsur geografi. Dan untuk batas
administrasi maupun batas alam terdiri dari:
Tabel II.11 Batas Adminitrasi dan Alam Kawasan Kuliner Grage
Arah Batas Administrasi Batas Alam
Utara Kab. Cirebon St. Kereta api Kejaksan
Barat Kec. Kedawung Sungai Tangkil
Selata
n
Kab. Cirebon PDAM Cirebon
Timur Kec. Kejaksan Kali
Sumber: Fieltrip Cirebon 2011
Dalam perjalanan yang ditempuh menuju kawasan Kota Kuliner Grage
menghasilkan jarak dari pusat Kota Cirebon maupun dari Kota Bandung
sendiri yaitu:
Tabel II.12 Jarak Kawasan Penelitian
Dari/Asal Nama Jarak/km Keterangan
Ibu Kota Kecamatan Pekalipan Berada dipusat kota
Ibu Kota Kabupaten Cirebon 4 km Berada dipusat kota
Kab. Cirebon
Ibu Kota Provinsi Bandung 133,2 km Dari Bandung sampai
Cirebon
Bandar Udara Penggung Berada diperbatasan
Kota dan Kab. Cirebon
Pelabuhan Laut Muara Jati 500 m Pelabuhan barang dan
penumpang
Terminal Bus / Angkot Harja Mukti 3,5 km Berada dipusat kota
Stasiun kereta api Kejaksan Cirebon 4 km Berada dipusat kota
Akomodasi terdekat Hotel 100 m Berupa hotel;
Grand Trias Hotel
Gunung Sari Hotel
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
32
Topologi
Lokasi kawasan kuliner Grage berada di ketinggian rata-rata 2000
diatas permukaan laut dengan konfigurasi tanah berupa dataran.
Geologi
Aspek yang terdapat didalam lingkungan fisik geologi, termasuk salah
satu yang menentukan dalam suatu daya tarik wisata. Jenis material tanah
yang berada dikawasan kuliner Grage sudah di aspal dengan kestabilan tanah
baik, untuk daya serap tanah sedang, dikarenakan kawasan tidak semuanya
permanen, dan untuk tingkat erosi termasuk rendah, disebabkan lokasi bukan
termasuk kawasan alam.
Klimatologi
Temperatur yang berada dikawasan kuliner Grage berada pada rata-
rata tahunan 28oC. Untuk curah hujan rata-rata tahunan 2260 mm dengan
musim hujan jatuh pada bulan Oktober hingga April dan untuk musim
kemarau jatuh pada bulan Juni hingga bulan September. Dan untuk
kelembaban udara berkisar antara 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi
pada bulan Januari sampai Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni sampai
Agustus.
Untuk tiupan angin termasuk sedang. Pada penyinaran matahari begitu
terik, disebabkan jarangnnya pepohonan atau penghalang di sekitar kawasan
kuliner Grage, dan untuk pengaruh musim tidak ada atau tidak menunjukan
pengaruh musim yang signifikan untuk kawasan kuliner Grage.
Hidrologi
Terdapat sebuah sungai yang bernama sungai Tangkil, dimana sungai
tersebut termasuk sungai cabang dengan abrasi rendah, sendimentasi rendah
pula dan untuk argus termasuk lemah. Dan untuk laut, tidak terdapat laut
dikawasan kuliner Grage.
Kondisi Lingkungan
Kualitas lingkungan dikawasan kuliner Grage termasuk cukup, untuk
kebersihan/sanitasi dikategarikan cukup karena jarangnnya sampah dikawasan
kuliner Grage dan untuk bentang alam kurang, disebabkan oleh bangunan
yang cukup tinggi dikawasan kuliner Grage tersebut.
33
Untuk aspek pencemaran terdapat antara lain pencemaran udara yang
ada oleh polusi kendaraan yang dihasilkan yang berimbas kepada pencemaran
bau lingkungan, dan untuk pencemaraan air tidak ditemukan. Untuk
pencemaraan sampah tidak menunjukan yang signifikan dan dikategorikan
tidak ada, dan untuk vandalisme tidak ditemukan pula.
Visabilitas yang ada sedikit terhalang disebabkan oleh bangunan-
bangunan yang ada di sekitar cukup tinggi dan adanya mall pula sebagai unsur
visabilitas. Untuk tingkat kebisingan sedang dan rambu iklan dikawasan
kuliner Grage termasuk banyak.
Flora dan Fauna
Kawasan kuliner Grage tidak terdapat flora yang dominan hingga
konservasi. Dan untuk fauna didominasi oleh kucing yang berada di jalanan an
dihampir rumah makan maupun warung, untuk fauna yang berbahaya hingga
konservasi tidak ditemukan.
Pola Ruang
Untuk pola ruang daya tarik kuliner Grage tersebar dengan pola
kepemilikan tanah berupa kepemilikan negara dan pribadi. Dan untuk tata
guna tanah dipergunakan untuk usaha dibidang kuliner.
Daya Tarik
Daya tarik wisata yang ada dikawasan kuliner Grage hanya menjurus
kepada wisata kuliner yang ada.
Aktivitas
Untuk aktivitas wisata yang bisa dilakukan hanya berupa fotografi
sebagai penunjang yang berpotensial sebagai kenangan setelah berwisata
dikawasan Grage. dan kuliner adalah aktivitas yang utama dikawasan kuliner
Grage yang menyuguhkan berbagai kuliner khas Cirebon.
A. Daya Tarik Wisata
Grage adalah sebuah kawasan yang berada di Kota cirebon, dimana daya tarik
wisata ini masuk kedalam daya tarik buatan manusia/special interst. Yang
termasuk daya tarik buatan manusia/special interst terdapat pada kuliner yang
berada tersaji disepanjang jalan dikawasan Grage.
34
Gambar II.7 Grage Mall
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
Dikawasan Grage ini masyarakat lokal banyak menjualkan makanan khas
Cirebon yang memang kuliner adalah salah satu daya tarik wisata di cirebon sdan
pada setiap kuliner atau makanan khas Cirebon tersebut mempunya filosofi
masing-masing yang akhirnya jadilah sebuah kuliner yang khas Cirebon tersebut.
Makanan yang menjadi khas cirebon antara lain:
Sega Jamblang
Sega Lengko
Empal Gentong
Empal Asem
Docang
Tahu Gejrot
Kerupuk Melarat
Mendoan
Sate Beber
Mie Koclok
Nasi Goreng Cirebon
Ketoprak Cirebon
Bubur Ayam Cirebon, dan
Kerupuk Udang
Dikawasan ini sendiri terdapat sebuah mall yang bernama Grage Mall yang
berada persis dipertigaan jalan, dimana Grage Mall merupakan mall terbesar dan
menjadi salah satu landmark Kota Cirebon. Didalam Grage Mall pun sekarang
35
tidak menjual produk yang asli dari Cirebon, akan tetapi Grage Mall menawarkan
produk yang memang sudah modern dan lebih kepada sesuatu yang diperlukan
untuk saat ini.
B. Aksesibilitas
1. Fisik
Aksesibiltas yang berupa jalan ini, dibagi menjadi 3 bagian yang memang
menghubungkan tempat asal dengan tujuan wisata yaitu kawasan kuliner
Grage.
a. Jalan
Yang pertama, jalan raya yang temasuk jalan provinsi di sekitar
kawasan termasuk kelas jalan 2, dengan lebar 6 meter dan kualitas
termasuk baik. Untuk jalan akses, tidak terdapat di dalam kawasan kuliner
Grage, disebabkan kawasan langsung berada di jalan raya atau provinsi.
Dan untuk jalan setapak menempati kelas jalan 3, dimana lebar jalan
1,5 meter yang berada di samping jalan raya dan termasuk baik, karena
jalan setapak sudah dibatasi oleh pagar untuk sebuah perlindungan pejalan
kaki.
b. Kelengkapan Fasilitas
Kelengkapan Fasilitas dalam radius 5 km dapat ditemukan berupa
pompa bensin, dimana fasilitas pompa bensi sangat dekat dari daya tarik
wisata. Tambal ban berada berada dalam radius kurang dari 5 km yang
akhirnya memudahkan wisatawan jika dalam masalah. Tidak terdapat
telepon umum di sekitar kawasan daya tarik wisadta kuliner grage.
Untuk penerangan jalan, terdapat disepanjang jalan, diluar maupun
didalam kawasan wisata kuliner grage. Dan untuk rambu lalulintas berada
disepanjang jalan kawasan wisata kuliner Grage, dimana dapat
dikategorikan banyak dan baik untuk sebuah rambu lalulintas jalan.
c. Transportasi Umum
Transportasi umum yang berada di sekitar kawasan wisata kuliner
Grage dapat ditemukan berupa bus yang tidak terjadwal, dikarenakan bus
beroperasi 24 jam. Angkutan Kota (Angkot) sama seperti bus dikawasan
yang tidak terjadwal pula dengan beroperasi 24 jam. Untuk angkutan
tradisional ada, berupa becak khas Cirebon dan ada pula delman. Dan
36
untuk transportasi lainnya terdapat ojeg disekitar kawasan wisata kuliner
Grage.
C. Amenitas
1. Prasarana
a. Sumber daya Listrik
Kawasan kuliner Grage sudah menggunakan listrik yang bersumber
dari PLN, dimana para pengusaha kuliner membayarnya secara masing-
masing, tidak menggunakan sistem kolektif kepada satu orang pengusaha
atau penjual. Dengan ketegangan 110 Volt, listrik dikawasan kuliner
Grage terdistribusi dengan baik.
b. Sumber Air Bersih
Sumber air yang ada dikawasan kuliner Grage bersal dari air
PAM/PDAM, dimana kualitas yang ada jernih, tidak mempunyai rasa, dan
air tidak beraroma/bau. Sumber air ketapak kawasan tidak mempunyai
jarak yang jauh, dan untuk kendala pemanfaatan tidak ada dengan
kemungkinan pemanfaatan termasuk mudah dan baik.
c. Sistem Pembuangan Limbah
Sistem pembuangan limbah yang dipergunakan dikawasan kuliner
Grage berupa dengan cara membuang limbah ke selokan dan
pengangkutan sampah oleh pihak kebersihan setempat, dengan ini sistem
pembuangan limbah limbah dikawasan kuliner Grage termasuk dalam
kondisi pembuangan limbah yang cukup.
d. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang ada dikawasan kuliner Grage berupa telepon
yang berada di setiap rumah makan yang dikunjungi. Dan ada pula
telepon genggam/handpone yang hampir dimiliki oleh setiap para
pengunjung. Dan dari itu, dapat digunakan dengan mudah dan cukup
memadai.
2. Sarana
a. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang berada dikawasan kuliner Grage berupa
Apotek dan Puskesmas UPTD yang berjarak 100m dari depan Grage
Mall, Cirebon.
b. Fasilitas Keamanan
37
Fasilitas kesaman yang berada berupa pos polisi yang berjarak 100m
dari depan Grage Mall, Cirebon.
c. Fasilitas Ibadah
Untuk fasilitas ibadah berupa Musola MTH dan masjid Jami yang
berlokasi disekitar jalan depan Grage Mall, Cirebon pula.
3. Sarana Wisata
Di dalam kawasan kuliner Grage terdapat beberapa fasilitas wisata
yang dapat dipergunakan untuk para pengunjung, antara lain:
Tabel II.13Sarana Wisata Kawasan Kuliner Grage
No. Jenis Jumlah Lokasi Kualita
s
Keterangan
1 Akomodasi :
- Hotel Memadai
Kawasan
Grage B
Grand Trias Hotel
Gunung Sari Hotel
2 Fasilitas
Makan &
Minum :
- Warung
- Kios
- Restaurant
Memadai Kawasan
Grage
A
A
A
Menjualkan
makana tradisional
Cirebon
3 Area Parkir Memadai Kawasan
Grage
A Didalam Grage
Mall dan pinggir
jalan
4 Pintu Gerbang Memadai Kawasan
Grage
C Didalam Grage
Mall
5 Visitor Center /
TIC
Memadai Kawasan
Grage
C Didalam Grage
Mall dan pinggir
jalan
6 WC Umum Memadai Grage mall C Didalam Grage
Mall
7 Pos Keamanan Memadai Kawasan
Grage
C Berupa pos polisi
8 Bangku Taman Memadai Kawasan
Grage
C Dikawasan Grage
Mall danm sekitar
Sumber: Fieldtrip Cirebon 2011
38
D. Fasilitas Umum Lainnya
Fasilitas umum lainnya yang dapat dipergunakan untuk para pengunjung anara
lain beberapa ATM Bank yang berada diluar Grage Mall.
VII. Pengrajin Batik Trusmi
Gambar II.8 Plang batik trusmi
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Kawasan pengrajin batik trusmi yang terletak di Plered Kabupaten Cirebon,
kawasan ini dimulai dari jalan Panembahan dan jalan Buyut Trusmi. Pada jalur jalan
tersebut, kita akan menjumpai beberapa showroom yang ditata dalam bentuk rumah
mewah dengan halaman parkir cukup luas. Nama Trusmi sendiri diambil dari nama
anak pangeran Cakrabuana, yang sekarang Trusmi terkenal dengan pekalongannya
cirebon.Sentra batik Trusmi di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon ini, dilihat dari
sarana dan prasarana yang ada, memiliki potensi menjadi sebuah objek wisata belanja
yang sangat menarik.
Jadi tampaknya tak ada salahnya Trusmi dikemas dalam satu paket tujuan
wisata bersama objek wisata lain di Cirebon, seperti Keraton Kanoman dan
Kasepuhan serta objek wisata sejarah yang banyak tersebar di wilayah Cirebon. batik
Trusmi merupakan perluasan dari kebiasaan membatik di kalangan warga keraton.
Pada waktu itu, kegiatan membatik hanya dilakukan di daerah keraton karena batik
menjadi simbol status bagi keluarga sultan dan para bangsawan Cirebon. Namun,
39
akibat terjadi peperangan dan perpecahan kekuasaan, perajin batik keraton pun
akhirnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Salah satu daerah asal para perajin
tersebut adalah Trusmi, di mana batik Cirebon terus berkembang.
A. Daya Tarik Wisata
Jenis daya tarik wisata yang ada di kawasan pengrajin batik trusmi ini yaitu
berupa home industry. Yang berlokasi di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, dan
memiliki luas kawasan sekitar 700m, luas ODTW sekitar 600m, serta luas area
terpakai atau terbangun sekitar 500m.
Tabel II.14 Batas administrasi dan alam
Batas Administasi Batas Alam
Utara Desa Wudgali Pemukiman penduduk
Barat Desa Kalimutu Sungai
Selatan Desa Weru Pemukiman penduduk
Timur Desa Panembaha Pemukiman penduduk
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
Kawasan pengrajin batik trusmi berada di ketinggian rata-rata 200m/dpl
berdasarkan ketinggian cirebon secara general. yang memiliki konfigurasi lahan yang
umumnya berada di dataran rendah, karena memang terletak di daerah dataran rendah.
Untuk jenis material tanah di kawasan pengrajin batik trusmi adalah beraspal, dan
untuk kestabilan tanahnya sudah baik karena lokasi ODTW berkonfigurasi tanah yang
datar. Mempunyai daya serap tanah tidak baik karena bertanahkan aspal. Dan
memiliki tingkat erosi yang rendah karena kawasan sudah berbentuk bangunan.
Untuk temperatur udara di kawasan pengrajin batik trusmi rata-rata 21-37
C/tahun, dengan suhu minimum 21 C/tahun serta suhu maksimum 37 C/tahun, oleh
karena itu tergolong panas untuk temperatur di kawasan sekitar pengrajin batik
trusmi. Memiliki curah hujan rata-rata 2260 mm/tahun, musim hujan terjadi pada
bulan januari sampai dengan april, lalu musim kemarau terjadi pada bulan september
sampai dengan desember. Kelembapan yang terjadi 70 %. Kekuatan tiupan anginnya
sedang karena karena sedikit dihalangi oleh bangunan-bangunan yang cukup besar,
40
penyinaran matahari yang terjadi pun terik karena kurangnya jumlah pepohonan yang
ada disekitar kawasan. Mempunyai pengaruh musim berupa perubahan cuaca yang
tidak menentu, dan pada dasarnya membutuhkan teriknya matahari yang berguna
untuk pengeringan batik.
Untuk kondisi lingkungan di kawasan pengrajin batik trusmi kualitas
lingkungannya cukup baik, kebersihan/sanitasinya pun cukup baik dalam arti berada
di batas kebersihan yang wajar, bentang alamnya cukup, hanya saja di pinggir atau
disebelah setiap toko batik yang sedikit menggangu. Untuk aspek pencemaran
udaranya tidak ada, pencemaran baunya pun tidak ada, dan pencemaran air juga tidak
ada . Untuk aspek lainnya terdapat pencemaran sampah namun hanya sampah-sampah
ringan, dan tidak terdapat vandalisme yang berada di sekitar kawasan pengrajin batik
trusmi, untuk visabilitasnya bebas karena tidak terhalang oleh sesuatu seperti reklame,
atau papan iklan yang terlali signifikan, tingkat kebisingannya pun sedang karena
jalan di sekitar termasuk jalan akses yang tidak terlalu besar, rambu iklannya pun
sedang berupa rambu-rambu jalan.
Untuk flora dan fauna yang terdapat di lokasi kawasan pengrajin batik trusmi
adalah, jenis flora dominannya adalah pohon mangga, pohon jambu , dan jenis fauna
dominannya adalah kucing dan burung, yang berlokasi di sekitar kawasan pengrajin
batik trusmi. Tidak terdapat jenis fauna berbahaya. Dan untuk jenis fauna
komersialnya adalah kuda yang berupa delman.
Untuk pola ruang di kawasan pengrajin batik trusmi sendiri adalah tersebar
yang berada dalam satu kawasan namun tidak pada satu lokasi saja, pola pemilikan
lahan adalah tanah pribadi dan tanah swasta. Serta tata guna tanah di kawasan
pengrajin batik trusmi di manfaatkan untuk pemukiman dan pertokoan. Untuk daya
tarik produk di kawasan pengrajin batik trusmi adalah wisata belanja yang menjadi
daya tarik utama yang memiliki potensi batik dan kerajinan, berlokasi di ODTW.
Untuk aktivitas wisata dikawasan pengrajin batik trusmi adalah wisata belanja
yang menjadi aktivitas utama dan memiliki potensi batik-batik serta kerajinan yang
dibuat khas dari Cirebon, berlokasi di ODTW. Untuk sarana dan prasarana di kawasan
pengrajin batik trusmi sudah cukup baik, sumber daya listrik di ODTW sudah
41
menggunakan PLN dan juga menggunakan generator atau diesel ketika listrik padam
dengan kapasitas 3300 kwh, dengan voltage 220 volt dan distribusinya sudah baik.
Untuk sumber air bersih di ODTW menggunakan sumur dan Air PAM/PDAM
dengan kualitas air jernih dan rasa air tawar serta bau airnya normal. Tidak terdapat
kendala pemanfaatan dan kemungkinan pemanfaatanya mudah. Untuk sistem
pembuangan limbahnya melalui septic tank dan dengan kondisi cukup baik. Untuk
sistem komunikasinya menggunakan telepon dan handphone dengan jaringan yang
baik dan jumlah yang memadai dan banyak yang menggunakan. Untuk sarana umum
terdekat / sekitar kawasan terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas kesehatan terdapat
apotik dengan jarak sekitar 500m, fasilitas keamanan yaitu pos satpam, dan fasilitas
ibadah terdapat mushola.
B. Aksesibilitas
Tabel II.15 Jarak kawasan penelitian
Sumber : Fieldtrip Cirebon 2011
42
Untuk klasifikasi jalannya mempunyai tiga aspek yaitu : Jalan raya dengan kelas
jalan III, mempunyai lebar jalan 6 m dengan kualitas jalan cukup, Jalan akses dengan kelas
jalan II mempunyai lebar jalan 5 m dengan kualitas jalan cukup. Dan untuk jalan setapak
kelas jalannya adalah II, mempunyai lebar jalan 3 m dengan kualitas jalan baik, karena jalan
setapaknya tertata dengan rapi.
Untuk kelengkapan fasilitas dalam radius 5 kmnya adalah tidak terdapat
terdapat Pompa bensin, kemudian terdapat Tambal ban, dan terdapat Penerangan di
sepanjang jalan berupa lampu-lampu jalan, juga terdapat Rambu lalu lintas yang berada
disepanjang jalan menuju ODTW. Dan terdapat mini market.
Untuk frekuensi transportasi umum dari terminal terdekatnya adalah : Bus
yang tidak terjadwal karena jarangnya bus-bus yang lewat ke ODTW, kemudian
Angkotnya tidak terjadwal yang terdapat di sekitar ODTW, dan terdapat angkutan
tradisional berupa delman dan becak.
43
Dari Nama Jarak / km Keterangan
Ibu kota
kecamatan
Plered - Jarak ODTW dari ibukota
kecamatan
Ibu kota kabupaten Cirebon 5 km Jarak ODTW dari ibukota
kabupaten
Ibu kota provinsi Bandung 130 km Jarak ODTW dari ibukota
provinsi
Bandar udara Penggung - Jarak ODTW dari Bandar
udara
Pelabuhan laut Muara jati 5 km Jarak ODTW dari
Pelabuhan laut
Terminal
bus/angkot
Weru - Jarak ODTW dari
Terminal bus/angkot
Stasiun kereta api Kejaksan 3,5 km Jarak ODTW dari Stasiun
kereta api
Akomodasi
terdekat
- - Tidak ada
Untuk keamanan sepanjang jalannya sudah cukup baik, karena adanya pos
satpam di rata-rata setiap toko, di sepanjang jalan, dan untuk kualitas sepanjang
jalannya kurang, karena terhalang oleh bangunan.
C. Amenitas
Untuk sarana wisata yang ada di sekitar kawasan pengrajin batik trusmi yaitu
berupa fasilitas makanan dan minuman terdapat warung makan yang berada di sekitar
lokasi ODTW dengan kualitas baik, terdapat satu food court dengan kualitas baik dan
mini market dengan kualitas baik. Untuk interpretasinya terdapat papan info yang
berlokasi di sepanjang jalan ODTW dengan kualitas baik. Terdapat rambu-rambu
yang berlokasi di sepanjang jalan ODTW dengan kualitas baik.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Terdapat fasilitas umum lainnya yang berlokasi di sekitar ODTW yaitu,
terdapat dua area parkir di lokasi ODTW dengan kualitas baik, kemudian terdapat dua
pintu gerbang di lokasi ODTW dengan kualitas baik, terdapat pula satu Visitor Center
/ TIC dengan kualitas baik, adanya dua kios cinderamata yang berlokasi di ODTW
dengan kualitas cukup, kemudian adanya dua WC umum/MCK di lokasi ODTW
dengan kualitas cukup yang terdapat di dalam toko, terdapat satu pos keamanan yang
berlokasi di setiap toko, dan terdapat banyak tempat bias yang berlokasi di ODTW
dengan kualitas cukup.
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
I. Situs Sunyaragi
A. Daya Tarik Wisata
Adanya vandalisme, seperti coretan-coretan yang terdapat di sekitar gua,
tepatnya di tembok-tembok pagar. Dan juga ditemukan pencemaran sampah yang
terdapat disekitar situs sunyaragi, khususnya di danaunya yang kurang terjaga
44
kebersihannya, seperti airnya yang kotor dan banyaknya sampah di air danaunya.
Serta masih kurangnya sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas
kesehatan yang hanya puskesmas, fasilitas keamanan yang hanya ada ronda, dan
fasilitas ibadahnya hanya ada masjid anazah.
B. Aksesibilitas
Akses menuju ke Situs Sunyaragi sudah terbilang mudah, namun untuk jalan
rayanya masih ditemukan lubang-lubang di berberapa bagian jalan. Dan jalan
aksesnya yang masih sangat berantakan.
C. Amenitas
Kurang berkembangnya warung yang ada di sekitar kawasan Situs Sunyaragi,
walaupun sudah terdapat empat warung, namun keadaannya fisiknya kurang
memadai.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Jauhnya fasilitas-fasilitas umum tertentu yang ada di sekitar kawasan Situs
Sunyaragi, seperti jauhnya ATM atau Bank. Dan juga bangku taman yang terdapat
di kawasan Situs Sunyaragi kualitasnya kurang baik, karena kurang terawat.
II. Kota Tua Cirebon
A. Daya Tarik Wisata
Permasalahan yang ada pada daya tarik wisata Kota Tua Cirebon berada pada
pelabuhan yang kurang menegaskan sektor pariwisatanya, masih kepada sektor
pelabuhan pengangkutan barang dan penumpang, bukan menegaskan kepada
pelestarian bangunan untuk dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata.
B. Aksesibilitas
Dalam aksesibilitas permasalahan yang timbul adalah kurangya pengamanan
untuk sebuah kendaraan yang dibawa oleh para pengunjung yang dimana
pengawasan keamanan untuk pengguna aksesibiltas kurang.
C. Amenitas
45
Prasarana dan sarana yang ada merupakan hal yang terpenting dalam adanya
suatu daya tarik wisata, dimana permasalahan yang ada pada saat ini adalah pada
fasilitas kesehatan yang tidak ada dalam jarak radius 5km, pos keamanan yang
cukup jauh untuk sebuah kawasan pariwisata.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Kelemahan atau kekurangan dalan fasilitas umum lainnya terdapat pada
kurangnya fasilitas perbankan dan pelengkapnya seperti ATM.
III. Kawasan keraton kasepuhan
A. Daya Tarik Wisata
Adanya suatu pemandangan yang kurang mengenakan dari penjaga atau orang
penduduk sekitar yang mangabdi di karaton tersebut yang membuat pengunjung
merasa kurang enak dan terganggu terhadap apap yang dilakukan oleh mereka .
B. Aksesibilitas
Tidak adanya angkot yang terjadwal yang bias memudahkan bagi pengunjung
jika ingin berkunjung.
C. Amenitas
Jarak hotel yang cukup jauh dari objek daya tarik wisata sehingga menyulitkan
para pengunjung yang ingin memikirkan bahwa objek daya tarik wisata ini
merupakan destinasi yang tepat.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum
disekitar kawasan Keraton kasepuhan Cirebon.
IV. Pengrajin Topeng Cirebon
A. Daya Tarik Wisata
Adanya suatu pemandangan yang kurang mengenakan dari penjaga atau orang
penduduk sekitar yang mangabdi di karaton tersebut yang membuat pengunjung
merasa kurang enak dan terganggu terhadap apap yang dilakukan oleh mereka .
46
B. Aksesibilitas
Tidak adanya angkot yang terjadwal yang bias memudahkan bagi pengunjung
jika ingin berkunjung.
C. Amenitas
Jarak hotel yang cukup jauh dari objek daya tarik wisata sehingga menyulitkan
para pengunjung yang ingin memikirkan bahwa objek daya tarik wisata ini
merupakan destinasi yang tepat.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum
disekitar kawasan Keraton kasepuhan Cirebon.
V. Pertunjukan Kesenian Tradisional SintrenA. Daya Tarik Wisata
Permasalahan yang ada di Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren adalah
kurang nya eksistensi dalam bagaimana pertunjukan sintren ini bisa dikenal oleh
daerah lain,dan juga pertunjukan ini bisa dikenal oleh orang banyak. Tidak hanya
di daerah asal sintren namun daerah lain juga bisa mengetahui pertunjukan sintren
itu seperti apa.
VI. Kawasan Kuliner Grage
A. Daya Tarik wisata
Identifikasi untuk daya tarik wisata dikawasan kuliner Grage menjurus kepada
sistem atau penempatan warung yang ada kurang tersusun dengan rapih dan untuk
daya tarik situs budaya tidak ditemukan untuk dikawasan kuliner Grage.
B. Aksesibilitas
Pada aksesibilitas identifikasi yang ditemukan yaitu kurang keamanan
lalulintas yang ada, Dimana jalan yang kebanyakan lebar dan disebrangi oleh
47
mayarakat tidak dilengkapi dengan jembatan penyebrangan untuk para pejalan
kaki.
C. Amenitas
Untuk prasarana dan sarana yang ada kurang atau terlalu jauhnya fasilitas
beribadah yang pada jam tertentu sering dibutuhkan untuk orang beribadah.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Dari hasil identifikasi untuk fasilitas umum, yaitu kurang tersebarnya fasilitas
berupa alat penarikan uang atau ATM, hanya saja ATM lebih mudah didapatkan
dilingkungan Grage Mall.
VII. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi
A. Daya Tarik Wisata
Adanya sampah-sampah ringan yang terdapat di sekitar kawasan ODTW, yang
menjadi pencemaran sampah. Serta masih kurangnya sarana umum terdekat / disekitar
kawasan, seperti fasilitas kesehatan yang hanya ada apotik, dan fasilitas ibadahnya
hanya ada mushola saja.
B. Aksesibilitas
Tidak adanya pompa bensin yang berada di sekitar kawasan ODTW. Kemudian
bus dan angkot yang tidak terjadwal dan jarang melewati lokasi ODTW, sehingga
mempersulit pengunjung dari luar daerah yang tidak mempunyai kendaraan pribadi
untuk mengunjungi tempat ini.
C. Amenitas
Tidak adanya akomodasi berupa hotel atau akomodasi-akomodasi lainnya
yang berada di sekitar kawasan ODTW.
D. Fasilitas Umum Lainnya
Tidak adanya ATM atau Bank terdekat Serta tidak adanya telepon umum
disekitar kawasan pengrajin batik trusmi ini.
48
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
I. KESIMPULAN
A. Situs Sunyaragi
Situs Sunyaragi yang terletak di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota
Cirebon ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno bekas taman dan
49
pesanggrahan dan juga merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di
Kota Cirebon. Pada masa kejayaan kesultanan Cirebon, Gua Sunyaragi ini
digunakan sebagai tempat berkhalawat/bertakhanut atau menyepi. Namun pada
saat ini situs Gua Sunyaragi telah berubah fungsi, yaitu menjadi objek wisata
negara. Bentuk dari arsitektur bangunannya pun memiliki keunikan tersendiri.
Namun tetap masih memiliki beberapa permasalahan yang ada di lokasi ODTW.
B. Kota Tua Cirebon
a. Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata yang ada berupa daya tarik wisata buatan
manusia/special interest, dimana pengunjung bisa melakukan dua hal dalam
Kota Tua Cirebon, yang pertama beribadah untuk di kelenteng Dewi Welas
Asih Tiao-Kak-Sie, dan pengangkutan barang serta penumpang untuk di
pelabuhan, yang kedua yaitu berkunjung melihat kemegahan kelenteng Dewi
Welas Asih Tiao-Kak-Sie dan melihat panorama laut dan aktivitas kapal di
pelabuhan.
b. Aksesbilitas
Terdapat aspek fisik berupa jalan dengan pembagian terdiri dari jalan
raya dengan lebar 8 meter berkualitas baik, kemudian jalan akses dengan lebar
8 meter berkualitas baik dan untuk jalan setapak mempunyai lebar 4 meter dan
berkualitas cukup. Dan untuk kelengkapan berjarak dalam radius 5 km,
kawasan Kota Tua Cirebon sudah dilengkapi dengan pompa bensin, tambal
ban, penerang jalan, rambu lalulintas dan untuk telepon umum tidak
ditemukan.
Untuk transportasi umum dikawasan Kota Tua Cirebon seperti bus, Angkot
beroperasi secara terjadwal dan untuk angkutan trasdisional seperti becak
tidak terjadwal. dengan keaman dan kualitas sepanjang perjalanan menuju
kawasan Kota Tua Cirebon termasuk cukup.
c. Amenitas
Pada prasarana dianataranya sumber daya listrik sudah berupa dari
PLN, sumber air bersih berasal dari air PDAM yang teraliri baik, bersih,
50
jernih, tidak berasa dan tidak berbau dengan kendala pemanfaatan tidak
ditemukan.
Untuk sitem pembuangan limbah sudah menggunakan septic tank dan
selokan. Dan untuk sistem komunikasi ditemukan berupa telepon yang berada
dipos keamanan pelabuhan dan didalam kawasan kelenteng.
Untuk sarana wisata berupa hotel cukup jauh dari kawasan Kota Tua
Cirebon, untuk warung makan dapat ditemukan disekitar kawasan, dan
dikawasan juga terdapat area parkir, pintu gerbangn, pos keaman bangku
taman dikelenteng, plaza dikelenteng, penyewaan perahu dipelabuhan dan
interpretasi di kawasan Kota Tua Cirebon yang dapat dimanfaatkan.
d. Fasilitas Umum Lainnya
Fasilitas umum lainnya yang ada dapat dipergunakan berupa adanya
suatu bank beserta alat penarikan uang tunai atau ATM.
C. Karaton kasepuhanKawasan Keraton kasepuhan merupakan objek wisata sejarah yang termasuk
sering kali menjadi tujuan wisata di Cirebon.Karaton kasepuhan merupak situs
sejarah yang sering dijadikan tempat untuk beziarah .
D. Topeng CirebonKesenian kerajinan topeng Cirebon ini salah astu kerajinan yang paling aktif
di cerebon yang tentunya memiliki daya saing degan kreatifitas yang bagus sekali.
E. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren
a. Daya Tarik Wisata
Pertunjukan sintren sebenarnya adalah suatu seni budaya yang menarik
untuk diketahui karena memiliki keunikan,bisa disimpulkan bahwa sintren itu
suatu warisan budaya yang sangat bagus serta tradisional. Sangat menarik
untuk diketahui dan dilestarikan agar Daya Tarik Wisata ini bisa dikenal di
seluruh nusantara. Berpengaruhnya kekuatan magis pun memberikan kesan
yang sangat mistis di dalam pertunjukan sintren ini .
51
F. Kawasan Kuliner Grage
a. Daya Tarik wisata
Daya tarik wisata yang ada merupakan termasuk buatan
manusia/special interest, dimana didalam kawasan Grage menawarkan kuliner
khas Cirebon. Dengan terdapatnya Grage Mall yang memang menawarkan
kemodernan, akan tetapi untuk ketradisionalan dapat ditemukan disepanjang
jalan, yaitu berupa kuliner tradisional yang khas Cirebon.
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas yang berada dikawasan kuliner Grage berupa fisi jalan
raya dengan lebar 8 meter dengan kualitas jalan baik dan untuk jalan setapak
mempunyai lenar 1,5 meter dengan kualitas baik, dikarenakan jalan setapak
sudah diberi pagar pengangan untuk pejalan kaki. Kelengkapan fasilitas lai
dengan radius 5 km pun sudah ada berupa pompa bensin, tambal ban,
penerang jalan, rambu lalulintas dan untuk telepon umum tidak ditemukan
dalam radius 5 km dikawasan kuliner Grage. Untuk transportasi umum berupa
bus, angkot dan angkutan tradisional seperti becak beroperasi dengan tidak
terjadwal. Dan untuk keamana serta kualitas sepanjang jalan termasuk cukup
dalam sampai kawasan kuliner Grage.
c. Amenitas
Prasarana dan sarana yang ada berupa sumber daya listrik sudah
bersumber dari PLN, sumber air bersih berasal dari air PAM/PDAM dengan
kualitas air jernih tidak berasa, tidak berbau dan mudah dalam pemanfaatan.
Pada sistem pembuangan limbah, para pengjual membuang limbahnya
keselokan yang berada dibelakan warung yang mereka dirikan dan untuk
sistem komunikasi berupa telepon dapat ditemukan dirumah makan dengan
jumlah memadai untuk sebuah rumah makan dan restauran.
Untuk sarana umum terdekat terdapat apotek dan puskesmas UPTD
sebagai fasilitas kesehatan dikawasan Grage. Adanya pos polisi yang berada
tepat dipertigaan kawasan Grage dan fasilitas ibada berupa Musola dan Masjid
yang dapat digunakan oleh para pengunjung beribadah.
52
d. Fasilitas umum Lainnya
Fasilitas umum lainnya yang ada berupa alat penarik uang atau ATM
yang berjejer didepan Grage Mall yang memudahkan para pengujung untuk
mendapatkan dan mengambil uang.
E. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi
Kawasan pengrajin batik trusmi yang terletak di Plered Kabupaten Cirebon
merupakan objek wisata belanja yang sangat menarik. kawasan ini dimulai dari
jalan Panembahan dan jalan Buyut Trusmi. Pada jalur jalan tersebut, kita akan
menjumpai beberapa showroom yang ditata dalam bentuk rumah mewah dengan
halaman parkir cukup luas. Di sanalah kita akan puas berbelanja batik serta
kerajinan-kerajinannya yang menarik, unik dan khas Cirebon.
II. REKOMENDASI
A. Situs Sunyaragi
Untuk tembok- tembok pagar yang sudah ada corat-coretnya sebaiknya di cat
kembali kemudian lebih memperketat penjagaan agar tidak terjadi aksi
vandalisme lagi di sekitar kawasan ODTW. Memperbanyak kotak sampah dan
petugas kebersihan khususnya untuk petugas kebersihan danaunya. Dan
menambah sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas kesehatan,
fasilitas keamanan, serta fasilitas ibadahnya.
Untuk aksesibilitasnya sebaiknya jalan raya menuju lokasi yang sudah ada
lubang-lubang di perbaiki termasuk merapikan jalan aksesnya untuk
mempermudah para wisatawan berkunjung. Untuk amenitas, sebaiknya warung-
warung yang ada di sekitar ODTW sedikit di perbaiki agar keadaan fisiknya
lebih memadai.
Untuk fasilitas umum lainnya sebaiknya ada petunjuk dimana letak bank
ataupun ATM yang tersedia di seekitar kawasan ODTW, serta di tambahkannya
jumlah ATM. Dan juga untuk merperbaiki bangku-bangku taman yang sudah
ada kemudian lebih merawatnya lagi agar para wisatawan bisa menikmati
fasilitas yang ada dengan nyaman.
53
B. Kota Tua cirebon
Untuk daya tarik wisata lebih ditekankan lagi, dan diitensifkan. Untuk
aksesibilitas lebih diperbaiki untuk jalan akses. Dan untuk amenitas serta fasilitas
umum lainnya lebih diadakan berupa diperbanyak perbankan disekitar kawasan
Kota Tua Cirebon.
C. Keraton Kasepuhan
Untuk ketidaknyamanan yang ada pada karaton kasepuhan dan kerajinan
Topeng Cirebon diharap kan bias di pikirkan dan di tata ulang lagi sehingga
tidak merusak pemandangan serta kenyamanan dari pengunjung .begitu juga di
kawasan kerajinan topeng Cirebon juga harus dipikirkan bagaimana cara untuk
terus dikembangkan sehinggga terus berkembang.
Amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis
akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah
pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus
mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.
Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun jalan setapak yang
memadai sehingga memudahkan pengunjung dan membuat pengunjung tersa
nyaman disepanjang perjalanan tanpa tergangggu oleh hal hal yang tidak
diharapkan .
D. Pengrajin Topeng Cirebon
Untuk ketidaknyamanan yang ada pada karaton kasepuhan dan kerajinan
Topeng Cirebon diharap kan bias di pikirkan dan di tata ulang lagi sehingga
tidak merusak pemandangan serta kenyamanan dari pengunjung .begitu juga di
kawasan kerajinan topeng Cirebon juga harus dipikirkan bagaimana cara untuk
terus dikembangkan sehinggga terus berkembang.
Amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis
akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah
pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus
mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.
Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun jalan setapak yang
memadai sehingga memudahkan pengunjung dan membuat pengunjung tersa
54
nyaman disepanjang perjalanan tanpa tergangggu oleh hal hal yang tidak
diharapkan .
E. Pertunjukan Kesenian Tradisional Sintren
Daya Tarik Wisata ini lebih dikembangkan lagi agar lebih bisa diketahui
banyak orang dan juga pemerintah setempat ini bisa mempromosikan budaya seni
sintren ini dan juga menjaga keaslianya agar seni budaya ini bisa dikenali turun –
temurun.
F. Kawasan Kuliner Grage
Untuk daya tari wisata yang berbasis kuliner, lebih ditekankan untuk
kebersihan dan kerapihan tempat daya tarik wisata kuliner tersebut.
G. Kawasan Pengrajin Batik Trusmi
Untuk sampah-sampah ringan yang terdapat berserakan di sekitar kawasan
ODTW sebaiknya ada petugas kebersihan yang menanganinya setiap hari, dan di
tambahkannya jumlah kotak sampah yang ada di sekitar kawasan ODTW. Dan
untuk kurangnya sarana umum terdekat / disekitar kawasan, seperti fasilitas
kesehatan yang hanya ada apotik sebaiknya di tambahkan seperti puskesmas, dan
lain sebagainya, serta fasilitas ibadahnya yang hanya ada mushola saja sebaiknya
di tambahkan masjid, gereja dan lain sebagainya.
Untuk aksesibilitasnya sebaiknya di tambahkan pompa bensin disekitar
kawasan ODTW, dan untuk bus serta angkot sebaiknya dijadwalkan untuk
melewati kawasan tersebut agar mempermudah para penggunjung dari luar kota
yang tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk mengunjungi kawasan ini.
Untuk amenitas sebaiknya di bangun akomodasi seperti hotel ataupun jenis
akomodasi lainnya di sekitar kawasan ODTW sehingga mempermudah
pengunjung untuk menginap di kawasan tersebut. Namun tetap saja harus
mencari posisi dan letak yang strategis di dalam pembangunan hotel.
Untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya sebaiknya di bangun beberapa ATM
ataupun bank, sehingga semakin mempermudah pengunjung untuk berbelanja.
Dan di sediakannya telepon umum di sekitar kawasan ODTW walaupun pada
umumnya sudah banyak masyarakat yang menggunakan handphone pribadi
55
namun terkadang ada saatnya pengunjung memerlukan fasilitas telepon umum
ini.
56