bab i,ii,iii amox

50
BAB I PENDAHULUAN I. Latar belakang Masalah Kebutuhan suatu produk obat dari masyarakat setiap tahunnya semakin meningkat. Peningkatan ini menimbulkan banyak jenis obat-obatan, Karena kondisi perekonomian yang tidak tsabil, dibutuhkan suatu obat yang berkhasiat (efektif) dengan harga yang terjangkau untuk segala lapisan masyarakat. Banyaknya jenis obat yang beredar dipasaran memiliki karakteristik dan kualitas yang beragam. Obat-obat ini diproduksi untuk menghasilkan suatu formulasi yang memiliki persyaratan mutu atau kualitas yang baik dalam hal keaman, efektifitas, acceptabilitas, dan stabilitas dari produk obat yang diproduksi. Untuk menghasilkan suatu formulasi yang baik perlu dilakukan seleksi atas bahan obat, sehingga nantinya obat yang dihasilkan memiliki mutu terapi obat yang rasional, antara lain : the right amount, of right medicine, to the right suspending form, given at the right time, to the right patients Infeksi adalah suatu mekanisme penyerangan oleh mikroorganisme. Infeksi merupakan penyakit yang umumnya menyerang masyarakat, dan anak-anak pada umumnya. Anak-anak lebih rentan terkena infeksi anak- anak menjadi rentan sekali terhadap penyakit ini 1

Upload: dhea-chita

Post on 31-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab dyry sirup

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I,II,III AmoX

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang Masalah

Kebutuhan suatu produk obat dari masyarakat setiap tahunnya semakin

meningkat. Peningkatan ini menimbulkan banyak jenis obat-obatan, Karena

kondisi perekonomian yang tidak tsabil, dibutuhkan suatu obat yang berkhasiat

(efektif) dengan harga yang terjangkau untuk segala lapisan masyarakat.

Banyaknya jenis obat yang beredar dipasaran memiliki karakteristik dan

kualitas yang beragam. Obat-obat ini diproduksi untuk menghasilkan suatu

formulasi yang memiliki persyaratan mutu atau kualitas yang baik dalam hal

keaman, efektifitas, acceptabilitas, dan stabilitas dari produk obat yang

diproduksi. Untuk menghasilkan suatu formulasi yang baik perlu dilakukan

seleksi atas bahan obat, sehingga nantinya obat yang dihasilkan memiliki mutu

terapi obat yang rasional, antara lain : the right amount, of right medicine, to the

right suspending form, given at the right time, to the right patients

Infeksi adalah suatu mekanisme penyerangan oleh mikroorganisme.

Infeksi merupakan penyakit yang umumnya menyerang masyarakat, dan anak-

anak pada umumnya. Anak-anak lebih rentan terkena infeksi anak-anak menjadi

rentan sekali terhadap penyakit ini karena daya tahan tubuh yang kurang. Saat

infeksi biasanya badan terasa lemas dan lesu sehingga dapat mengganggu

aktifitas sehari-hari.

Beberapa obat antibiotika secara selektif mempengaruhi sintesis

dinding sel bakteri. Hal ini unik terhadap bakteri, karena struktur tersebut tidak

dijumpai pada sel mamalia. Sturktur ini berupa ikatan silang peptida sehingga

membentuk peptidoglokan dinding sel. Untuk membuat obat ini efektif secara

maksimal, obat tersebut membutuhkan mikro-organisme yang berprofesi secara

aktif, obat-obat tersebut sedikit atau tifak mempunyai efek pada bakteri yang

tidak tumbuh.

1

Page 2: Bab I,II,III AmoX

Banyaknya obat antibiotika yang beredar di pasaran (khususnya obat

infeksi pada anak-anak) membuat kita sebagai farmasis, merancang dan

membuat berbagai macam obat antibiotik yang ampuh mengobati infeksi dan

gejalanya dengan kualitas tinggi dan dengan harga terjangkau, terutama untuk

kalangan menengah kebawah.

II. Perumusan Masalah

Bagaimana merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenui

spesifikasi persyaratan mutu, yaitu aman, efektif, stabil (secara fisika, kimia,

mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima

III. Tujuan

Agar dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenui

semua spesifikasi mutu yaitu aman, efekif, stabil (secara fisika, kimia

mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima.

IV. Manfaat

Dengan dibuatnya obat infeksi, diharapkan mampu membantu masyarakat

dalam mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi

mikroba. Dan juga dihrapkan penelitian ini, bermanfaat bagi penelitian yang

selanjutnya di dunia kefarmasian.

2

Page 3: Bab I,II,III AmoX

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. INFEKSI

Pengertian Infeksi

Infeksi adalah suatu mekanisme penyerangan oleh

mikroorganisme, dimana mikroorganisme yang menyerang tubuh manusia

dapat dari golongan gram-positif dan gram-negatif. Hal itu dapat

menyebabkan berbagai penyakit tergantung pada tempat menyerangnya

mikroba tersebut. Beberapa penyakit yang dapat terjadi antara lain demam,

batuk, radang dan lain-lain. Dengan adanya obat (antibiotik), juga formulasi

yang baik dapat membantu proses penyembuhan pasien.

Penyebab Infeksi

Infeksi pada bayi dan anak-anak umumnya disebabkan oleh infeksi

bakteri. Infeksi akibat infeksi peradangan saluran cerna, batuk dan demam.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri akan sembuh jika diberi antibiotika

dan sampai pada ambang batas.

Salah satu infeksi bakteri yang paling sering ditemukan pada anak

adalah infeksi saluran kemih (ISK). Umumnya tidak disertai gejala lain

alias hanya infeksi. Resiko paling besar dimiliki bayi yang berusia di bawah

6 bulan.

Infeksi yang lebih serius seperti pneumonia atau meningitis

(radang selaput otak) juga dapat menimbulkan gejala infeksi. Dari bayi > 3

bulan dan anak 1 – 3 tahun dengan infeksi > 39 C, hanya sekitar 2% saja

yang bakterinya sudah memasuki peredaran darah (bakteremia). Pada

golongan usia ini, program imunisasi HiB berhasil menurunkan resiko

meningitis bakterial secara signifikan.

3

Page 4: Bab I,II,III AmoX

Usia yang menuntut kewaspadaan tinggi orangtua dan dokter

adalah usia < 3 bulan. Bayi harus menjalani pemeriksaan yang lebih teliti

karena 10 %-nya dapat mengalami infeksi bakteri yang serius, dan salah

satunya adalah meningitis.

Walaupun sebagian besar penyebab infeksi adalah infeksi virus,

data menunjukkan bahwa justru sebagian besar tenaga medis

mendiagnosisnya sebagai infeksi bakteri. Ini menyebabkan pemberian

antibiotik yang salah sasaran.

Pengobatan Infeksi

Terapi infeksi pertama kali hendaknya ditujukan pada mencari dan

mengobati penyebabnya (terapi causatif), misalnya antibiotika pada infeksi

bakterial. Kemudian, baru diberi pendekatan simptomatis guna menurunkan

panas. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam seleksi obat-obatan

(antibiotik):

- Terapi empirik sebelum identitas organisme

Secara ideal, antibiotik yang digunakan untuk mengobati

infeksi diseleksi setelah organism diidentifikasi dan sensitifitas terhadap

obat diketahui. Tetapi untuk pasien dengan sakit berat membutuhkan

terapi empirik yaitu pemberian obat sesegera mungkin yang dapat

melawan mikroorganisme gram positif dan gram negatif.

- Identifikasi dan sensitivitas organisme

Karakteristik organisme merupakan sentral dari seleksi obat

yang sesuai. Penilaian yang cepat terhadap organisme kadang-kadang

dapat segera diketahui berdasarkan perbedaan pengecatan.

- Efek tempat infeksi dalam terapi

Kadar antibiotika yang adekuat harus mencapai tempat infeksi

untuk mengeradikasi secara efektif mikroorganisme yang mengifasi.

- Keamanan antimikroba

Banyak ntibiotika, seperti penisillin, meruakan obat yang

kurang toksik karena obat tersebut mempengaruhi pertumbuhan mikro-

organisme.

- Faktor pasien

4

Page 5: Bab I,II,III AmoX

Status pasien berpengaruh daalm menseleksi antibiotik yang

akan digunakan. Misal: status imun pasien, ginjal dan hati harus

diperhatikan, perfusi yang jelek, kehamilan (pada wanita), laktasi pada

wanita yang menyusui) dan umur.

- Biaya pengobatan

Seringkali beberapa obat menunjukkan efektifitas yang mirip

dalam mengobati infeksi, tetapi harganya berfariasi.

II. ANTIBIOTIK

Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh

mikroorganisme yang dalam konsentrasi kecil dapat menghambat atau

membunuh mikroorganisme lain secara selektif.

Antibiotika berbeda dengan antimikroba, antibiotika dapat

digunakan sebagai antimikroba, sedangkan antimikroba tidak dapat

digunakan sebagai antibiotika.

Penggolongan Antibiotika

Penggolongan antibiotika berdasarkan perbedaan struktur kimia

yang dibagi dalam 9 golongan, yaitu:

1. Antibiotika b-laktam

Struktur cincin heteroatom yang mengandung 3 atom C & 1

atom N. Berasal dari: Penicillium chrysogenum merupakan sumber

senyawa 6-APA (prekursor penisilin lainnya).

Antibiotika b-Laktam terdiri dari: Penisilin dan turunannya;

Sefalosporin dan turunannya; Monobaktam; Karbapenem; Inhibitor b-

laktamase.

2. Makrolida

Karakteristik antibiotika makrolida: cincin makrolakton yang

berikatan glikosida dengan 1 gula atau lebih. Berasal dari: isolat kultur

Streptomyces erytheus (sekarang Saccharopolyspora erytheus).

5

Page 6: Bab I,II,III AmoX

Resistensi: permeabilitas membran beberapa strain (Staphylococci dan

gram positif lainnya), indikasi harus dipilih dengan tepat.

Antibiotika makrolida terdiri dari: Eritromisin, Klaritromisin

dan Azitromisi.

3. Tetrasiklin

Tahun 1948 Duggar mengisolasi klortetrasiklin dari

Streptomyces aureofaciens. Tahun 1950 disolasi oksitetrasiklin dari

Streptomyces rimosus. Tahun 1953 tetrasiklin ditemukan pada

campuran antibiotika dalam kultur Streptomyces aureofaciens.

Spektrum luas, aktif terhadap gram positif dan gram negatif

bakteri, riketsia, virus-virus besar dan amoeba usus. Antibiotika

golongan tetrasiklin terdiri dari: Klortetrasiklin, Tetrasiklin,

Oksitetrasiklin, Demeklosiklin, Doksisiklin, Metasiklin, Minosiklin.

4. Aminoglikosida

Streptomycin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida

pertama. Biosintesis antibiotik aminoglikosida lainnya berasal dari

komponen streptomisin.

Antibiotika aminoglikosida terdiri dari: Streptomycin,

Kanamycin, Neomycin, Gentamycin, Tobramycin, Amikacin,

Netilmicin dan Spectinomycin.

5. Antibiotika Polipeptida

Merupakan antibiotik yang terdiri dari D-asam amino maupun

L-asam amino. Biosintesis mengikuti biosintesis untuk polipeptida

pada bakteri. Spektrum dominan terhadap gram positif, kecuali

polymyxin B (untuk gram negatif).

Antibiotika polipeptida terdiri dari: Polymeric B, Colistin,

Bacitracin, Vancomycin, Teichoplanin.

6. Linkosamida

Lincomycin diproduksi oleh Streptomyces lincolnesis.

Clindamycin (7-kloro-7-deoksilincomycin) merupakan hasil sintesis

derivat lincomycin. Antibiotika linkosamida adalah Linkomysin dan

Clindamycin.

Spektrum pada gram positif termasuk pneumococci,

staphylococci, dan streptococci, kecuali Enterococcus faecalis; bakteri

6

Page 7: Bab I,II,III AmoX

anaerob (baik gram negatif maupun gram positif). Resistensi

berlangsung lambat, umumnya karena resistensi multiple. Absorbsi

lincomycin dipengaruhi makanan, tapi clindamycin tidak .

7. Kloramfenikol

Tahun 1947 Burkholder mengisolasi kloramfenikol dari kultur

Streptomyces venezuelae dari sampel tanah di Caracas, Venezuela.

Merupakan antibiotik dengan spektrum luas yang pertama kali

ditemukan. Aktivitas terhadap bakteri gram negatif dan gram positif,

riketsia patogen dan beberapa virus.

8. Rifamisin

Merupakan hasil semisintesis dari rifamisin B, metabolit dari

Streptomyces mediterranei. Mekenisme aksi menghambat aktivitas

RNA yang tergantung DNA. Spektum luas terhadap gram positif dan

beberapa gram negatif. Antibiotika rifamisin adalah Rifampin dan

Refabutin.

9. Antibiotika minor

Diproduksi oleh Streptomyces niveus dan S. spheroids.

Biosintesis tidak lazim yang melibatkan kerangka derivat dari jalur

metabolisme asam amino, asetat, dan karbohidrat. Spektrum: dominan

pada gram positif.

Antibiotika minor terdiri dari: Novobiosin, Cycloserine,

Capreomycin dan Mupirocin.

7

Page 8: Bab I,II,III AmoX

III. PENISILLIN DAN TURUNANNYA

Penisillin adalah antibiotika dengan efektifitas paling luas dan

toksisitas terkecil; reaksi utama yang tidak diingankan dari penisillin yaitu

hipersensitivitas. Anggota dari grup obat ini berbeda satu sama lain dalam

subtituen R yang diikat oleh sisa 6-asam aminopenisilanat. Sifat rantai samping

ini mempengaruhi spectrum antimikrobanya, stabilitas terhadap asam lambung,

dan keretanan terhadap degradasi enzim (b-Laktamase).

Gambar 1: Struktur antibiotika b-Laktam.

Mekanisme kerja penisillin adalah mempengaruhi langkah akhir

sintesis dinding sel bakteri sehingga membrane kurang stabil secara osmotik.

Keberhasilan penisillin menyebabkan kematian sel berkaitan dengan ukurannya,

hanya efektif terhadap organisme yang tumbuh secara cepat dan mensintesis

peptidoglikan dinding sel. Konsekuensinya, obat ini tidak efektif terhadap

organisme yang tidak mempunyai struktur ini seperti mikrobakteria, protozoa,

jamur dan virus.

Turunan Penisillin

Turunan penisillin merupakan senyawa bakterisidal dengan indeks

terapeutik tinggi, bekerja lebih besar pada fase perbanyakan diri, sering

digunakan sebagai obat pilihan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi

oleh bakteri tertentun. Efek samping penggunaan penisillin adalah alergi (1

– 8%) akibat penisillin yang mengisolasi protein tertentu dalam tubuh,

gangguan saluran cerna, hematologis dan gangguan keseimbangan

elektrolit. (KMO 2, halaman 115)

8

Page 9: Bab I,II,III AmoX

Gambar 2: Biosintesis penisillin

Spektrum antibiotik beberapa penisillin ditentukan sebagian oleh

kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan bagaimana

mencapai penisillin pengikat protein yang berlokasi di ruang periplasmik.

Turunan dari penisilin berupa penisillin alami, penisillin antistafilokokus,

penisillin spektrum luas (amino penisilin), penisillin antipseudomonas dan

penisillin dan aminoglikosida.

Amoxicillin merupakan turunan dari p-hidroksi ampisilin. Stabil

terhadap asam lambung, absorpsi peroral lebih besar dibanding dengan

ampisilin. Adanya gangguan pada pencernaan lebih kecil dibanding dengan

ampisilin. Inaktivasi oleh penisilinase. Aktivitas antibakteri sama seperti

ampisilin, yaitu: aktif terhadap sebagian besar bakteri yang sensitif terhadap

penisilin G, juga beberapa bakteri gram negatif lebih besar dibanding penisilin

G. Aktif juga terhadap bakteri non penisilinase: Haemophilus influenzae,

Salmonella sp., Shigella sp., Proteus mirabilis & E. coli

9

Page 10: Bab I,II,III AmoX

IV. DRY SYRUP (SIRUP KERING)

Pengertian Dry Syrup

Dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering

Merupakan preparat serbuk kering dimasudkan untuk disuspensikan dalam

cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan pembawa (biasanya air

murni) menghasilkan bentuk suspense yang cocok untuk diberikan (Ansel,

halaman 354).

Alasan Pembuatan

Pembuatan sirup kering ditujukan untuk bahan aktif yang memiliki

kestabilan dalam pelarut air terbatas (misal: antibiotik).

Persyaratan Pembuatan

- Campuran serbuk atau granul berupa campuran yang homogen

(mengandung masing-masing bahan dengan konsentrasi yang seragam),

sehingga dosis tetap untuk setiap pemberian obat.

- Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara cepar dan

sempurna dalam medium pembawa air.

- Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan

kembali dan dituang oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan

sama.

- Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa dan aroma yang

menarik.

Pengemasan dan Penyimpanan

- Dikemas dalam wadah dengan mulut kecil dan memiliki sisa ruang

udara untuk pengocokkan.

- Disimpan dalam wadah rapat, terlindung dari pendinginan dan panas

serta cahaya berlebih.

- Dalam kemasan disertai ‘KOCOK DAHULU’ untuk menjamin

distribusi yang homogen dari partikel padat dalam suspensi sehingga

didapat sediaan yang homogen pada saat digunakan.

10

Page 11: Bab I,II,III AmoX

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Pemilihan Bahan Aktif

Bahan Aktif

Efek Utama Efek Samping indikasiKontra indikasi

Spesifikasi

Amoxi

cillin

Antibiotic

(derivate

penicillin)

Kulit

kemerahan,

mual,

muntah,

diare.

Kejadiannya

lebih rendah

dari

ampisilin.

Infeksi kulit,

jaringan

lunak, saluran

nafas bagian

bawah;

saluran kemih

yang

disebabkan

oleh

staphylococcu

s,

streptococcus,

H.influensa,

E. coli,

Proteous

mirabili yang

menghasilkan

non

penisilinase,

infeksi

anogenital dan

uretral

gonococcus

non

komplikasi;

otentis media.

Hipersensiti

fitas

Hati-hati

pada

penderita

ginjal.

Oral

IM

IV

11

Page 12: Bab I,II,III AmoX

Jadi bahan aktif yang terpilih Amoxicillin, alasannya:

Tahan terhadap asam lambung, sehinga adsorbs tidak terganggu,

Absorbsi di saluran cerna lebih cepat dan sangat baik yaitu dosisnya 3 x 250 –

500 mg/hari, dibandingkan dengan penicillin,

Dapat diminum dengan atau tanpa makan,

Terdistribusi merata dalam cairan tubuh dan jaringan,

Umumnya jarang menimbulkan efek samping berat,

Memiliki sifat bakterisida ,

Aktif terhadap kuman gram positif dan gram negative

II. PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN

Karekteristik Fisika Karekteristik KimiaKeterangan

KhususKesetaraan : 1 g amoksisilin

setara dengan 1,15 g amoksisilin

trihidrat

Kelarutan : 1 dalam 400 bagian

air; 1 dalam 1000 bagian

alkohol; 1 dalam 200 bagian etil

alkohol; praktis tidak larut dalam

CHCl3, eter, CCl4, campuran

munyak 0,3% larut dalam air

pH : 3,8 – 5,5 Digunakan

secara oral,

injeksi IV, IM.

Dapat diberikan

dalam bentuk

tablet, suspensi

kapsul, injeksi.

Tahan terhadap pemanasan Pka : 2,8

Sulit terbasahi oleh air

Bentuk sediaan yang dipilih adalah dry sirup, alasannya:

Karena bahan obat ini secara kimia tidak stabil dalam media air jika

disimpan dalam jangka waktu lama.

Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam

suspensi konvensional, yaitu degradasi bahan aktif, perubahan viskositas,

inkompatibilitas bahan, cacking, polimorfi.

Mengurangi bobot dari masing-masing botol karena di dalam sediaan tidak

mengandung air sehingga akan mengurangi biaya pengiriman.

Sediaan dalam bentuk kering lebih tahan terhadap perubahan temperatur dan

lebih stabil dalam pendistribusian.

12

Page 13: Bab I,II,III AmoX

III. PERSYARATAN MUTU

a. Dapat Diterima

Mempunyai estetika, penampilan, bentuk yang baik serta menarik

sehingga menciptakan rasa nyaman pada saat penggunaan (USP XII, p.

1346 – 1347).

Jadi bahan aktif yang terpilih Amoxicillin, alasannya:

Bahan ini dipilih karena amoxicillin termasuk dalam antibiotik derivate

penisilin spektrum luas.

Absorbsi di saluran cerna sangat baik yaitu 3x 250-500 mg/hari

Dapat diminum dengan atau tanpa makan

Terdistribusi merata dalam cairan tubuh dan jaringan

Umumnya jarang menimbulkan efek samping berat

b. Aman

Aman artinya sediaan yang kita buat harus aman secara fisilogis

maupun psikologis, dan dapat meminimalisir suatu efek samping sehingga

tidak lebih toksik dari bahan aktif yang belum diformulasi. Bahan sediaan

farmasi merupakan suatu senyawa kimia yang mempunyai karakteristik

fisika, kimia yang berhubungan dengan efek farmakologis, perubahan sedikit

saja pada karakteristik tersebut dapat menyebabkan perubahan

farmakokinetik, farmakodinamik suatu senyawa

Sediaan dalam taraf aman bila kadar bahan aktif dalam batas yang

telah ditetapkan:

Amokisilin Natrium mengandung tidak kurang dari 85% dan tidak lebih

dari 100,5% C6H18N3NaO5S, dihitung sebagai anhidrat (FI IV,halaman

99)

Larutan oral suspensi mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak

lebih dari 120,0% C6H18N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket

13

Page 14: Bab I,II,III AmoX

c. Efektif

Efektif dapat diartikan sebagai dalam jumlah kecil mempunyai efek

yang optimal. Jumlah atau dosis pemakaian sekali pakai, sehari dan selama

pengobatan (1 kurun waktu) harus mampu untuk mencapai reseptor dan

memiliki efek yang dikehendaki

Sediaan efektif adalah sediaan bila digunakan menurut aturan yang

disarankan dengan aturan pakai menghasilkan efek farmakologi yang

optimal untuk tiap – tiap bentuk sediaan dengan efek samping yang minimal

(USP XII, halaman 34)

d. Stabilitas Fisika

Sifat – sifat fisika seperti organoleptis, keseragaman, kelarutan dan

viskositas tidak berubah (USP XII, halaman 1703)

BJ > 1 g/mL.

e. Stabilitas Kimia

Secara kimia inert sehingga tidak menimbulkan perubahan warna,

pH dan bentuk sediaan (USP XII, halaman 1703).

Sediaan dibuat pada pH 6 – 9 diharapkan tidak mengalami

perubahan potensi.

f. Stabilitas Mikrobiologi

Tidak ditemukan pertumbuhan mikroorganisme selama waktu

edar. Jika mengandung preservatif harus tetap efektif selama waktu edar

Mikroorganisme yang tidak boleh ditemukan pada sediaan :

Salmonella spp, E. Coli, Entrobacter spp., P. aeruginosa, Clostridium

spp., Candida albicans (Lachman, halaman 468).

14

Page 15: Bab I,II,III AmoX

g. Stabilitas Toksikologi

Pada penyimpanan maupun pemakaian tidak boleh ada kenaikan

toksisitas (USP XXII, halaman 1703).

h. Stabilitas Farmakologi

Selama penyimpanan dan pemakaian efek terapeutiknya harus

tetap sama (USP XII, halaman 1703).

i. Organoleptis

Serbuk atau hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.

IV. TAKARAN ZAT AKTIF

a. Dosis amoksisilin

Dosis untuk anak-anak (Martindel)

- 3 bln – 1 thn = 60 – 120 mg (tdk untuk bayi)

- 1 thn – 6 thn = 120 – 250 mg

- 6 thn – 12 thn = 500 mg, digunakan 3 – 4 kali/hari

Untuk anak 6-12 tahun= 150-300 mg/kali, maksimal= 1,2 gr/hari

1-6 tahun= 60-120 mg/kal, maksimal= 4 x sehari

(Farmakologi dan Terapi Edisi 4,fakultas farmasi,UI)

British Nasional Formulation

3 bulan - 1 tahun = 60-120 mg

1 tahun - 5 tahun = 120-250 mg

6 tahun – 12 tahun = 250-500 mg

Maksimal pemakaian 4 kali sehari.

15

Page 16: Bab I,II,III AmoX

Dosis untuk anak-anak (FI)

Umur Dosis Sekali (mg) Dosis Sehari (mg)

6 – 12 bln 50 200

1 – 5 thn 50 – 100 200 – 400

5 – 10 thn 100 – 200 400 – 800

> 10 thn 250 1.000

Dosis dalam ISO berdasarkan Berat Badan

Umur

Berat

Badan

(kg)

Dosis Anak

thd Dosis

Dewasa(%)

Dosis

Sekali

(mg)

Dosis

Sehari

(mg)

6 – 12 bulan 7,3 – 8,2 20 100 400

1 – 5 tahun 8,1 – 14,4 33 165 660

5 – 10 tahun 14,5 – 23,9 50 200 1000

> 10 tahun 24 – 43,3 75 375 1500

b. Perhitungan Takaran/Dosis persatuan Takaran Terkecil

Komposisi formula

Untuk dosis anak-anak (FI)

Tiap 1 sendok teh mengandung 125 mg parasetamol (125 mg/5mL)

Pemakaian : 6 – 12 bulan = ½ sendok teh

1 – 5 tahun = ½ - 1 sendok teh

5 – 10 tahun = 1- 1 ½ sendok teh

> 10 tahun = 2 sendok teh

Takaran untuk Usia-Usia tertentu

- 6 – 12 bulan = Empat kali sehari ½ sendok teh

- 1 – 5 tahun = Empat kali sehari ½ - 1 sendok teh

- 5 – 10 tahun = Empat kali sehari 1- 1 ½ sendok teh

- > 10 tahun = Empat kali sehari 2 sendok teh

c. Volume Takaran

16

Page 17: Bab I,II,III AmoX

- ½ sendok teh = 2,5 mL

- 1 sendok teh = 5 mL

- ½ sendok teh = 7,5 mL

- sendok teh = 10 mL

Kemasan

Lama pengobatan 3 hari

1 hari = 4 x 1 – 2 sdt = 20 – 40 mL

3 hari = 3 x (20 – 40 mL) = 60 – 120 mL

Kemasan terkecil = 60 mL

Jumlah perkemasan

Tiap kemasan : 60 mL

Tiap 5 mL mengandung 125 mg Amoxicillin

Tiap kemasan mengandung 1500 mg Amoxicillin

Persyaratan bentuk sediaan

Amoxicillin oral suspensi

Sediaan mengandung amosisilin 90 – 100%

pH larutan 5 – 5,5

Mengandung 1 atau lebih dapar, pewarna, aroma, pengawet, pemanis,

suspending agent

17

Page 18: Bab I,II,III AmoX

V. PENYUSUNAN FORMULA SEDIAAN (PER SATUAN TERKECIL DAN

PER SATUAN KEMASAN)

a. Formulasi Larutan

Formulasi

Bahan Fungsi Bahan % (w/v) 60 ml 469,65 ml

Amoxicillin Bahan aktif 2,5 % 1,5 g 11,92 g

PGA Suspending agent 6 % 3,6 g 28,61 g

Sodium sakarin Pemanis 0,3 % 0,18 g 1,43 g

Natrium benzoat Pengawet 0,2 % 0,12 g 0,95 g

Asam sitrat Dapar 0,45 % 0,27 g 2,15 g

NaOH Dapar 0,2 % 0,118 g 0,94 g

Essense strawberry Perasa 0,83 % 0,5 g 3,97 g

Carmin Pewarna 0,16 % 0,006 g 0,047 g

Aquadest Pembawa 87,98 % 52,79 g 419,63 g

b. Bahan Bantuan Formula

Amoxicillin

Absorbsi amoxicillin di saluran cerna lebih baik dari pada

ampisillin. Dengan dosis oral yang sama, Amoxcicillin mencapai kadar

yang sama dalam darah yang tingginya kira-kira dua kali lebih tinggi dari

pada yang di capai oleh Ampisillin, sedang masa paruh eliminasi kedua

obat ini hamper sama. Penyerapan Ampisillin terhambat oleh adanya

makanan di lambung, sedang Amoxcicillin tidak. Distribusi Amoxcicillin

secara garis besar sama dengan Ampisillin, dimana Ampisillin didistribusi

luas di dalam tubuh dan pengikatannya oleh protein plasma hanya 2%.

Ampisillin yang masuk ke dalam empedu mengalami sirkulasi entero

gepatik, tetapi yang diekskresi bersama tinja jumlahnya cukup tinggi.

Penetrasi ke CSS dapat mencapai kadar yang efektif pada keadaan

peradangan meningen. Pada bronchitis atau pneumonomia, Ampisillin

disekresi ke dalam skutum sekitar 10% kadar serum. Bila diberikan sesaat

sebelum persalinan, dalam 1 jam kadar darah fetus menyamai kadar darah

18

Page 19: Bab I,II,III AmoX

seluruhnya. Pada bayi premature dan neunatus, pemberian Ampisillin

menghasilkan kadar darah yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam

darah.

c. Bahan Tambahan

Untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, maka

diperlukan bahan-bahan tambahan dalam formula diantaranya adalah

pengawet, pemanis, pewarna, suspending agent. Bahan-bahan tambahan

yang digunakan sebagai berikut :

Suspending agent

PGA

- Alasan pemilihan : zat tambahan yang berfungsi sebagai suspending agent untuk menurunkan tegangan permukaan, memperkecil sudut kontak, meningkatkan viskositas.

- Penggunaan PGA dalam sediaan : 5 – 10 %Sering dikombinasi dengan tragacant.(HB of Exipient, hal 1)

Pemanis

Sodium siklamat

Alasan pemilihan :

- Supaya tidak terbentuk cake pada tutup botol yang terjadi pada

pemanis sukrosa (kristal pada tutup botol).

- Lebih praktis.

- pH = 5,5 – 7,5 (masuk dalam rentang pH sediaan sirup kering).

- Dapat larut dalam air 1:5 pada suhu 20oC.

(Excipient : 563) :

19

Page 20: Bab I,II,III AmoX

- Pemeriaan : putih, tak berbau, kristal atauserbuk kristal dengan rasa

manis.

- Kelarutan : praktis tidak larut dalam benzena, kloroform dan eter ;

dalam 1:250 etanol (95%) P ; dalam 1:25 propilenglikol; dalam 1:5

air dan dalam 1:2 air pada suhu 45oC.

- BM 179,23

- Titik lebur 169 – 170°C

- Fungsi: pemanis

- Persyaratan : tidak boleh lebih dari 0,5 % w/v

- Konsentrasi = 0,17 % w/v (Exipient: 563)

Dapar

Dapar sitrat = Asam sitrat dan NaOH

Alasan pemilihan :

- Untuk menentukan pH sediaan yang akan dibuat.

- Menjaga agar sediaan tersebut mempunyai pH yang konstan atau

stabil selama penyimpanan

Alasan digunakan pH = 6 :

Untuk menghindari iritasi pada pasien yang menderita penyakit asam

lambung (pH lambung terlalu asam), sebab jika pH sediaan terlalu

asam maka akan meningkatkan keasaman pada lambung.

Dapar sitrat :

C6H8O7 + Na → C6H7O6Na

C6H7O6Na + Na → C6H7O5Na + NO2 → C6H6O5Na2

C6H6O5Na2 + Na → C6H5O6NO3

pka1 = 3,3

pka2 = 4,77

pka3 = 5,19

dipakai pH = 6, pka3 = 5,19 ; kadar total = 0,1N

pH = -log [H+] = 6

log [H+] = -6

[H+] = 1.10-6

20

Page 21: Bab I,II,III AmoX

pka3 = 5,19

-log ka = 5,19

ka = 6,456.10-6

[H+]= ka [asam] ÷ [garam]

Misal, [asam] = → [garam] = 0,1 –

[H+] = ka [asam] ÷ [garam]

1.10-6 = 6,456.10-6 [asam] ÷ [garam]

1.10-6 ÷ 6,456.10-6 = [asam] ÷ [garam]

0,154 gram = [asam] ÷ [garam]

0,154 gram = ÷ (0,1 – )

= 0,154 gram x (0,1 – )

= 0,0154 gram – 0,154 gram

1,154 gram = 0,0154 gram

= 0,0154 g ÷ 1,154 g

= 0,0134

[Na sitrat] = (0,1 – 0,0134)mL

= 0,0866 mL

= 0,0866 x 1,19 gram/L

= 0,103054 gram/L

[As. Sitrat] = 0,0134 mL

= 0,0134 x 1,542 gram/L

= 0,02068 gram/L

Untuk 60 ml :

[As. Sitrat] → 1000 mL = 60 mL

0,02068 g/L

1000 = 1,2408

= 1,2408.10-3 gram

=1,2408 mg

[Na sitrat] → [NaOH] + [As. Sitrat]

Jadi [NaOH] = 0,0866 x 40 gram/L

= 3,464 gram/L

21

Page 22: Bab I,II,III AmoX

1000 = 60

3,464

= 0,2078 g

= 207,8 mg

[As. Sitrat] = 0,0866 x 15 gram

= 13,0828 gram/L

Untuk 60 ml → 1000 = 60

13,6828

= 0,8209 gram

= 820,9 mg

Penimbangan :

Asam sitrat = 1,2408 mg + 820,9 mg

= 822,1048 mg

= 0,822 gram

NaOH = 207,8 mg

= 0,2078 gram

Pengawet

Natrium benzoat

Alasan pemilihan: Karena pemakaiannya lebih efisien, yaitu

dalam pemakaiannya tidak perlu bahan pendukung (bahan pengawet)

lainnya untuk memaksimalkan efek yang ditimbulkan

- Pemerian: butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hampir

tidak berbau.

- BM 144,11

- Kelarutan: larut dalam kurang lebih 350 bagian air, dalam kurang

lebih 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan

dalam 3 bagian eter P.

- Jarak lebur 121 sampai 124

- Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

22

Page 23: Bab I,II,III AmoX

Perasa

Essense strawberry

Karena sediaan suspense kering yang ditujukan untuk anak-

anak, maka digunakan perasa untuk menutupi rasa dan aroma yang

tidak enak (pahit) dari Amoxicillin. Perasa yang digunakan adalah

strawberry, karena lebih disukai oleh anak-anak.

Pewarna

Carmin

Digunakan carmin karena kelarutan 1 dalam ± 15 bagian air.

Karena perasa yang digunakan dalam formulasi adalah strawberry,

sehingga untuk meningkatkan acceptabilitas dari suatu sediaan, maka

digunakan pewarna merah.

d. Perhitungan ADI

1. Amoksisilin

125 mg ∞ 5 ml

x ∞ 60 ml

x = 1500 mg = 1,5 gram

2. PGA (5-10%) 6 %

6/100 × 60 ml = 3,6 gram

3. Na sakarin (0,0075-0,6%) 0,3 %

0,3/100 × 60 ml = 0,18 gram = 180 mg

- ADI= 2,5 mg/kg BB

- Dalam formula dibutuhkan 180 mg dalam 60 ml

5 ml/ 60 ml × 180 mg = 15 mg

- 6-12 tahun = (20 kg-40 kg) × 2,5 mg = 50 mg-100 mg

23

Page 24: Bab I,II,III AmoX

>12 tahun = (40 kg-60 kg) × 2,5 mg = 100 mg-150 mg

- takaran sendok :

½ takar = 3 × (2,5/60) ml × 180 mg = 22,5 mg

1 takar = 3 × (5/60) ml × 180 mg = 45 mg

1 ½ takar = 3 × (7,5/100) ml × 180 mg = 67,5 mg

2 takar = 3 × (10/60) ml × 180 mg = 90 mg

4. Natrium benzoat (0,02-0,5 %) 0,2 %

0,2/100 × 60 ml = 0,12 gram = 120 mg

- ADI = 5 mg/kg BB

- Dalam formula dibutuhkan 120 mg dalam 60 ml

5 ml/60 ml × 120 mg = 10 mg

- 6-12 tahun = (20 kg- 40 kg) × 5 mg = 100 mg- 200 mg

>12 tahun = (40 kg-60 kg) × 5 mg = 200 mg- 300 mg

- takaran sendok:

½ takar = 3 × (2,5/60) ml × 120 mg = 15 mg

1 takar = 3 × (5/60) ml × 120 mg = 30 mg

1 ½ takar = 3 × (7,5/60) ml × 120 mg = 45 mg

2 takar = 3 × (10/60) ml × 120 mg = 60 mg

5. Asam sitrat 0,27 gram

0,27 gram/60 ml × 100 % = 0,45 %

Dalam formula dibutuhkan 270 mg dalam 60 ml

(5 ml/60 ml) × 270 mg = 22,5 mg

6. NaOH 0,118 gram

0,118/60 × 100 % = 0,197 % = 0,20 %

24

Page 25: Bab I,II,III AmoX

e. Perhitungan Dapar

Dapar sitrat :

pH = 6

pKa1 = 3,15

pKa2 = 4,78

pKa3 = 6,4

pH = - log [H+]

[H+] = 10-6

pKa = - log [Ka]

[Ka] = 10-6,4 = 3,98 × 10-7

pH = pKa + log [G]/[A]

6 = 6,4 + log [G]/[A]

[G]/[A] = 0,398

[G] = 0,398 [A]

ß = 2,303 C [H3O] Ka/(Ka+[H3O]2)

0,01 = 2,303 C (10-6)(3,98×10-7)/([10-6]+[3,98×10-3]2)

0,01 = 2,303 C (3,98×10-13)/(1,39×10-6)2

0,01 = 2,303 C (3,98×10-13)/(1,95×10-12)

0,01 = 0,47 C

C = 0,0213

C = [G] + [A]

0,0213 = 0,398 [A] + [A]

[A] = 0,015

[G] = 0,0063

H3 sitrat + NaOH NaH2 sitrat + H2O

0,0213 0,0213

0,0213 0,0213 0,0213

‒ ‒ 0,0213

25

Page 26: Bab I,II,III AmoX

NaH2 sitrat + NaOH NaH2 sitrat + H2O

0,0213 0,0213

0,0213 0,0213 0,0213

‒ ‒ 0,0213

Na2H sitrat + NaOH Na3 sitrat + H2O

0,0213 0,0063

0,0063 0,0063 0,0063

0,015 ‒ 0,0063

Penimbangan :

m as.sitrat = M×Mr×V

= 0,0213×210,14×60

= 268,56 MG

= 0,27 gram

m NaOH = (ʒM)×Mr×V

= (0,0213+0,0213+0,0063)×40×60

= 0,118 gram

Spesifikasi yang diinginkan

Sediaan dalam bentuk suspensi

Bentuk sediaan : dry sirup yang sudah direkonstitusi

Kadar bahan aktif : 125 mg / 5 mL

pH sediaan : 5 – 5,5

Rasa : Manis

Warna : merah muda

Aroma : Strawberry

Sediaan dalam bentuk kering

Bentuk sediaan : dry sirup

Kadar bahan aktif : 125 mg / 5ml

pH sediaan : 3,8-5,5

Rasa : manis

Warna : merah muda

Aroma : strawberry

26

Page 27: Bab I,II,III AmoX

Ukuran partikel : 1-50 mikron

VI. PENYUSUNAN CARA PEMBUATAN

a. Penyususunan Cara Pembuatan Formula

1. Setarakan botol 60 ml.2. Pembuatan bahan pengikat

a) Siapkan mortirb) Timbang PGA 3,6 gram, masukkan dalam mortir.c) Tambahakan (a) dengan air 2 mL aduk ad homogen.

3. Pembuatan dapara) Siapkan beaker glassb) Timbang asam sitrat 0,27 gram, masukkan dalam (a)c) Timbang NaOH 0,118 gram, masukkan dalam (b) aduk ad homogen.

4. Timbang sakarin 0,18 gram, masukkan dalam mortar.5. Timbang Na benzoate 0,12 gram, masukkan dalam no. 4 aduk ad homogeny.6. Tambahkan no.2 ke no.5 aduk ad homogen.7. Tambahkan no.3 ke no. 6 aduk ad homogen.8. Tambahkan perasa strawberry 0,5 gram pada no. 7 aduk ad homogen.9. Tambahkan pewarna carmin 0,006 gram pada no.8, aduk ad terbentuk masa

granul.10. Ayak campuran no. 9 pada ayakan no.8011. Oven campuran no. 10 pada suhu 60oC selama 15 menit.12. Timbang amoxicillin 1,5 gram, masukkan dalam campuran granul yang telah

di oven.13. Masukkan dalam botol yang telah ditara.14. Tambahkan Aquadest ad 60 mL, Kocok ad terdispersi dengan sempurna.

27

Page 28: Bab I,II,III AmoX

b. Tahap Peracikan

No. Cara kerja Teori Hasil

1. Setarakan botol 60 ml2. Timbang PGA 3,6 gram,

masukkan dalam mortir3. Tambahakan (2) dengan air 2

mL aduk ad homogenCampuran homogen

Campuran homogen

4. Timbang asam sitrat 0,27 gram, masukkan dalam beaker glass

5. Timbang NaOH 0,118 gram, masukkan dalam (4) aduk ad homogen.

Campuran homogen

Campuran homogen

6. Timbang sakarin 0,18 gram, masukkan dalam mortar lain.

7. Timbang Na benzoate 0,12 gram, masukkan dalam no. 6 aduk ad homogen.

Campuran homogen

Campuran homogen

8. Tambahkan (3) ke (7), aduk ad homoen

Campuran homogen

Campuran homogen

9. Tambahkan (5) ke (8) aduk ad homogen.

Campuran homogen

Campuran homogen

10. Tambahkan perasa strawberry 0,5 gram pada no. 9 aduk ad homogen.

Campuran homogen

Campuran homogen

11. Tambahkan carmin pada no.10, aduk ad homogen

Massa granul Massa granul

12. Ayak pada ayakan no. 1113. Oven pada suhu 60oC selama 15

menit.Granul Granul

14. Timbang amoxicillin 1,5 gram masukkan pada no. 13

Campuran granul Serbuk

Campuran granul serbuk

15. Masukkan dalam botol

16. Tambahkan Aquadest ad 60 mL.Kocok ad terdispersi sempurna.

Campuran homogen

Campuran homogen

28

Page 29: Bab I,II,III AmoX

IV. MERANCANG TES AKHIR UNTUK MENGETAHUI BAHWA

SEDIAAN LAYAK EDAR / TIDAK

a. Organoleptis

- Bentuk

- Warna

- Bau

- Rasa

- Penampilan

b. Tes pH

Alat : pH meter

1. Ambil beberapa mL sirup yang sudah jadi

2. Tes pH dengan pH meter

3. Jika pH terlalu asam tambahkan basa ad. pH normal

4. Jika pH terlalu basa tambahkan asam ad. pH normal

c. Tes Berat Jenis

Alat : Piknometer

1. Timbang piknometer kosong

2. Isi piknometer dengan larutan sampai tanda batas

3. Timbang 2 kali

4. Ulangi 3 kali

5. Hitung berat jenis dengan rumus ρ = m/v

6. Lakukan pada aquades sebagai pembanding.

29

Page 30: Bab I,II,III AmoX

d. Tes Viskositas

Kekentalan ditetapkan dengan viskometer Oswald secara tidak langsung

menggunakan cairan pembanding yang telah diketahui, dihitung dengan

rumus:

η cairan = η air (t air x d air) / (t cairan x d cairan)

η air adalah kekentalan air pada suhu penetapan, t air adalah waktu alir dalam

detik, t cairan adalah waktu alir cairan dalam detik, d air adalah bobot per ml

air dalam gram per ml, d cairan adalah bobot per ml cairan dalam gram per

ml.

Caranya adalah:

1. Posisikan viskometer dengan tegak pada tiang penyangga dan dijepit

dengan penjepit

2. Pipet cairan 3 mL dan masukan ke dalam pipa lengan viskometer yang

lebar

3. Hisap cairan di didalam viskometer dengan karet penghisap melewati

batas pipa kapiler

4. Nyalakan stopwatch pada saat meniskus menyinggung batas atas dan

hentikan pada saat menyinggung batas bawah kapiler pada viskometer

5. Catat waktu yang diperlukan untuk melewati dua batas tersebut

30

Page 31: Bab I,II,III AmoX

e. Penetapan kadar

Alat : Spektrofotometer UV – VIS

1. Preparasi standar

Dibuat standar parasetamol dalam NaOH 0,01M tertentu dengan

konsentrasi 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan 12 ppm

2. Preparasi Sampel

a. Ditimbang secara seksama sejumlah sampel tertentu sampel

sehingga mengandung 25 mg ( replikasi ) 2 kali, masukan labu

ukur 100 mL

b. (a) diambil NaOH 0,01 M sampai tanda batas, kocok ad. homogen

c. ambil (b) 1 mL masukan labu ukur 25 mL, Tambahkan NaoH

0,01M sampaitanda batas

d. Periksa konsentrasi sampel dengan spektrofotometer UV – VIS

pada panjang gelombang 257 nm

e. Hitung kadar parasetamol dalam sirup parasetamol

f. Uji stabilitas

Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu obat untuk terurai

setengahnya dari konsentarasi mula-mula. Penentuan waktu paro ini

berdasarkan orde reaksi masing-masing reaksi yang terjadi pada molekul

obat.

Reaksi orde 0 : t(1/2) = a/2k

1 : t(1/2) = 0,693/k

2 : t(1/2) = 1/a.k

3 : t(1/2) = 3/2.a2.k

dimana t(1/2) : waktu paro

a : konsentrasi obat yang terurai

k : konstanta laju peruraian

31

Page 32: Bab I,II,III AmoX

Untuk menentukan orde reaksi,terdapat dua metode yang digunakan yaitu

1) Metode substitusi

Data yang terkumpul dari hasil pengamatan disubstitusikan dalam

bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi. Jika harga k

konstan dalam beberapa variasi percobaan, maka reaksi dianggap

berjalan sesuai dengan orde tersebut.

2) Metode grafik

Log konsentrsi

Jika konsentrasi diplot terhadap t dan didapat garis lurus, reaksinya

adalah orde 0.

Reaksi dikatakan orde 1 bila log (a - x) terhadap t menghasilkan garis

lurus

orde 2 bila 1/(a - x) terhadap t menghasilkan garis

lurus

orde 3 bila 1/(a - x) 2 terhadap t menghasilkan garis

lurus

g. Bobot cairan

Uji ini dilakukan dengan menimbang satu milli larutan uji. Setelah itu

diketahui beratnya yang dihitung sebagai berat per ml larutan.

32

Waktu (t)

Kemiringan = k/2,303

Page 33: Bab I,II,III AmoX

h. Uji sifat Alir dan Sudut Diam

Rangkaikan alat uji (corong, alas, statif)

Atur gerak dasar corong dengan alas 10 cm

Timbang 100 gram serbuk

Tutup dasar corong dan letakkan serbuk pada corong

Buka penutup dasar corong dan jalankan pencatat waktu

Hentikan pencatat waktu saat semua serbuk telah melewati corong

Hitung tangen sudut diam

Tangent sudut diam = tinggi (h) ÷ jari-jari (r)

33

Page 34: Bab I,II,III AmoX

V. PEMBUATAN ETIKET DAN LEAFLET

No.Informasi yang

Harus DicantumkanEtiket

Kemasan

Luar

Bros

ur

Strip/

Blister

Catch

Cover

Amp

ul/

Vial

1 Nama obat jadi √ √ √ √ √ √

2 Bobot netto/ vol./ isi √ √ √ √ - √

3 Komposisi obat √ √ √ - √ √

4 Nama industri

Farmasi√ √ √ √ √ √

5 Alamat industri

Farmasi√ √ √ √ √ √

6 Nomor pendaftaran √ √ √ √ √ √

7 Nomor batch √ √ - - √ √

8 Tanggal kadaluarsa √ √ - √ - √

9 Dosis * * √ √ √ -

10 Cara penggunaan - - √ √ √ -

11 Cara kerja/

Farmakologi- - √ - - -

12 Indikasi * * √ - √ -

13 Kontraindikasi * * √ - √ -

14 Efek samping - * √ - √ -

15 Interaksi obat - - √ - √ -

16 Peringatan/ perhatian √ - √ -

17 Cara penyimpanan √ √ √ - √ √

18 Tanda peringantan

OBT√ √ √ - √ -

19 Harus dengan resep

dikter (Obat Keras)√ √ √ √ √ √

20 Lingkaran tanda

khusus obat kesar/

bebas/ OBT

√ √ - - √ -

34

Page 35: Bab I,II,III AmoX

KOMPOSISI :Tiap 1 sendok teh (5 ml) mengandung Amoksisilin 125 mg yang setara dengan 143,75 mg Amoksisilin trihidrat

ATURAN PAKAI : Anak-anak (6-12 thn) ½ sendok takarDewasa (>12 thn) 1 sendok takar sirup 3 kali sehari

DOSIS: 3 – 4 kali sehari, dapat diulang setiap 6 jam. Lama penggunaan selama 3 hari

KETERANGAN LENGKAP LIHAT

BROSUR

Diproduksi oleh : PT.

CAPCUS FARMA

Jember-Indonesia

RANCANG WADAH SEKUNDER

35

®

AMOXICILLIN

DRY SYRUP

Strawberry Flavour

Netto 60 mL

K