93134679 suspensi kering amox

29
20 LAPORAN EVALUASI SUSPENSI KERING AMOXICILLIN Disusun oleh : Ade Fithrotinnadhiroh Bayyinah Dina Haryanti Endah Purnamasari Siti Mardiyanti Wiwin Wiarsih KELOMPOK 5 FARMASI IV A FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Upload: siti-anisadyah

Post on 05-Dec-2014

94 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

LAPORAN EVALUASI SUSPENSI KERING

AMOXICILLIN

Disusun oleh :

Ade Fithrotinnadhiroh

Bayyinah

Dina Haryanti

Endah Purnamasari

Siti Mardiyanti

Wiwin Wiarsih

KELOMPOK 5

FARMASI IV A

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

2010

SUSPENSI KERING AMOXICILLIN

1. DATA PREFORMULASI

1.1 BAHAN AKTIF

Amoksisilin

a) BM Amoksisilin Trihidrat (C16H19N3O5S.3 H2O) 419,45

b) BM Amoksisilin Anhidrat (C16H19N3O5S) 365,40

c) Sifat Organoleptis : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.

d) Kelarutan : 1:400 dalam air, 1:1000 dalam alkohol, 1:200 dalam metil alkohol,

praktis tidak larut dalam dalam kloroform, eter, karbon tetra klorida dan campuran

minyak.

e) pH : 3,5 dan 6,0

f) Sediaan : Dalam bentuk trihidrat.

1 gr amoksisilin anhidrat ∞ 1,15 gr amoksisilin trihidrat.

Amoksisilin untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih

dari 120,0 % C16H19N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket. Mengandung satu atau lebih

zat pendapar, pewarna, pengroma, pengawet, penstabil, pemanis dan pensuspensi yang

sesuai.

pH untuk suspensi : Antara 5,0 dan 7,5 dalam suspensi yang disiapkan seperti pada etiket.

Indikasi : Antibiotika spektrum luas yang aktif terhadap kuman-kuman gram positif

dan gram negatif, kecuali Pseudomonas, Klebsiella dan B Fraglis.

Mekanisme Kerja :

1) Obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada kuman,

2) Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi

antar rantai peptidaglikan terganggu,

3) Terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding usus. Derivat hidroksi dengan

aktivitas sama dengan ampisilin. Tetapi resorpsinya lebih lengkap (ca 80%)

Page 3: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

dan pesat dengan kadar darah 2 kali lipat. PP dan t ½nyalebih kurang sama,

tetapi difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain ke dalam

air liur pasien bronchitis kronis. Begitupula kadar bentuk aktifnya dalam kemih

jauh lebih tinggi daripada ampisilin (ca 70%) sehingga lebih layak digunakan

pada infeksi saluran kemih.

Efek Samping :Gangguan lambung usus (diare, mual, muntah, dll) dan rash yang jarang

terjadi.

Interaksi : Lama kerja diperpanjang oleh obat-obat encok probenisid dan

sulfinpirazon, juga asetosal dan indometasin. Efek amoksisilin (golongan penicillin)

dikurangi oleh antibiotika bakteriostatis (tetrasiklin, chloramphenicol, makrolida).

Amoksisilin (golongan penicillin) dianggap aman bagi wanita hamil dan menyusui,

walau dalam jumlah kecil terdapat dalam darah jani dan air susu ibu.

Dosis Lazim :

Dewasa : 3 x 250 mg Amosisilin anhidrat

Anak di bawah 10 tahun : 3 x125-250 mg

Anak di bawah 20 kg : 20-40 mg/kg BB per hari

1.2 BAHAN TAMBAHAN

Suspending Agent : CMC Na

Sinonim : Cellulose gum, Sodium cellulose glycolate, Akucell; Aquasorb; Blanose;

permen selulosa, CMC sodium; E466; Finnfix; Nymcel; SCMC; karboksimetilselulosa

natrium, natrium glycolate selulosa; sodium CMC; Tylose CB.

Nama Kimia : Celullose, Karboksimetil eter

Fungsi : Suspending agent, Stabilizing agent, Pelapisan agen; bahan stabilisasi,

menangguhkan agen, tablet dan hancur untuk kapsul; pengikat tablet; agen peningkat

viskositas.

Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau, seperti granul bedak

Kelarutan : praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluen. Mudah

terdispersi di dalam air pada semua temperatur, membentuk jelas, solusi koloid. Kelarutan

air bervariasi dengan derajat substitusi (DS).

pH : 2 - 10

Konsentrasi : 0,5 – 2 %

Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan : natrium karboksimetilselulosa adalah stabil,

meskipun bahan higroskopis. Simpan dalam tempat yang dingin dan kering.

Page 4: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

OTT : Larutan asam, garam besi, beberapa logam dan xantan gum

pKa = 4,30

Titik lebur: cokelat di sekitar 227 ° C, dan karakter pada sekitar 252 ° C.

Tidak kompatibel : natrium karboksimetilselulosa tidak kompatibel dengan solusi sangat

asam dan garam larut dengan besi dan beberapa logam lain, seperti aluminium, merkuri,

dan seng. Pengendapan dapat terjadi pada pH <2, dan juga bila dicampur dengan etanol

(95%).Karboksimetilselulosa natrium bentuk coacervates kompleks dengan gelatin dan

pektin. Hal ini juga membentuk kompleks dengan kolagen dan mampu presipitan protein

bermuatan positif tertentu.

Pengikat : PVP

Nama : povidone

Sinonim : E1201; Kollidon; Plasdone; poli [1 - (2-oxo-1-pyrrolidinyl)] etilen;

polyvidone; polivinil; PVT; polimer 1-vinil-2-pyrrolidinone.

Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer

Formula empiris : (C6H9NO)

Rumusstruktural

 

Fungsional : agen menangguhkan; pengikat

Aplikasi : povidone dapat juga ditambahkan ke campuran bubuk dalam bentuk kering

dan halus di situ dengan penambahan air, alkohol, atau solusi hydroalcoholic. Povidone

adalah tambahan yang digunakan sebagai menangguhkan, menstabilkan, atau agen-

viskositas meningkat di sejumlah suspensi topikal dan oral dan solusi. Kelarutan

sejumlah obat aktif buruk terlarut dapat ditingkatkan oleh pencampuran dengan

povidone.

Tabel II: Penggunaan povidone.

Penggunaan Konsentrasi(%)

Pembawa 10–25

Page 5: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Penggunaan Konsentrasi(%)

Pendispersi Up to 5

Tetes Mata 2–10

Pensuspensi Up to 5

Pengikat, pengikat atau penyalut tablet 0.5–5

Keasaman / alkalinitas: pH = 3,0-7,0 (5% b / v larutan air).

Titik lebur: 150 ° C.

Kelarutan: bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol, dan air,

praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Dalam air, konsentrasi

larutan hanya dibatasi oleh viskositas larutan yang dihasilkan, yang merupakan fungsi

dari nilai-K.

Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan : Povidone berubah warna pada pemanasan pada

150 ° C, dengan penurunan kelarutan air. Hal ini stabil untuk siklus pendek dengan

paparan panas sekitar 110-130 ° C; sterilisasi uap suatu larutan air tidak mengubah

sifatnya, rentan terhadap pertumbuhan jamur oleh karena itu membutuhkan penambahan

bahan pengawet yang sesuai. Povidone yang disimpan dalam kondisi yang biasa tidak

mengalami dekomposisi atau degradasi, bersifat higroskopis, harus disimpan dalam

wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering.

Tidak kompatibel : Povidone kompatibel dalam larutan dengan berbagai garam

anorganik, resin alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya. Membentuk aduk molekul

dalam larutan dengan sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin,

dan senyawa lainnya. Efektifitas beberapa pengawet, misalnya thimerosal, dapat

terpengaruh oleh pembentukan kompleks dengan povidone.

Pemanis : Sukrosa

Saccharin (Eksipient)

Page 6: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Pemerian : kristal putih atau serbuk putih

Kelarutan : larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), eter, gliserin dan air

suhu 100˚ C

Stabilitas : stabil di bawah range normal dari kondisi aktif formulasi

Khasiat : Sweetening agent

OTT : -

Pengawet : Sodium Benzoat

Organleptis

Bentuk : serbuk hablur/kristal

Warna : putih

Bau : berbau/hampir tidak berbau

Rasa : manis tidak enak

Sifat Kimia

Nama kimia : Na Benzoat

Rumus molekul : C7H5NaO2

Kadar : Na benzoat mengandung tidak kurang dari 99,0% C7H5NaO2,

dihitung terhadap zat anhidrat.

Stabilitas kimia : Incompatibel dengan gelatin, garam ferri dan kalsium dari logam

berat seperti perak dan merkuri, selain itu juga dapat direduksi dengan kaolin/non ionik

surfaktan.

Sifat Fisika

Stabilitas fisika : sterilisasi dengan autoclave, disimpan dalam wadah tertutup ditempat

sejuk dan kering.

Kelarutan : larut dalam 2 bagian air, dalam 90 bagian etanol 95%.

Sifat Farmakologi

Page 7: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Khasiat/penggunaan : anti mikroba dalam obat oral (0,02-0,5%), parenteral (0,5%),

kosmetik (0,1-0,5%).

Dosis maksimal : 1 × p = 2 gram

1 × h = 6 gram

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

Perasa : Vanillin

Nama kimia : 4 hidroksi 3 metoksi benzaldehid

Rumus Empiris : C8H8O3

Berat Molekul : 152,15

Khasiat: sebagai agen perasa

Pemerian : putih atau krims, serbuk dengan karakteristik berbau vanila dan rasa yang

manis.

Sifat spesifik: titik lebur 284-2850C,

Keasaman atau kebasaan : larutan bersifat asam untuk litmus

Kelarutan : vanilin pada suhu 200C larut dalam aseton, dalam larutan hidroksi alkali,

dalam kloroform, larut dalam metanol, dalam eter dan dalam minyak. Larut dalam 2

bagian etanol 95%, dalam 3 bagian etanol 70%, dalam 20 bagian gliserin, dalam 100

bagian air dan dalam 16 bagian air pada suhu 800C.

Stabilitas : vanilin tidak stabil dengan aseton dan komponen yang berwarna terang.

Vanilin teroksidasi dengan lambat dengan udara yanglambat dan jika terpapar cahaya.

Larutan vanilinpada etanol akan mengalami dekomposisi dengan cepat pada cahaya dan

menimbukan warna kuning serta menyebabkan larutan berasa getir. Larutan alkalin juga

akan menyebabkan dekomposisi dengan cepat dan memberikan warna larutan menjadi

berwarna cokelat. Larutan vanilin akan stabil dalam beberapa bulan bila ditambahkan

sodium meta bisulfit 0,2% b/v sebagai antioksidan.

Aplikasi: vanilin secara luas digunakan sebagai perasa dalam farmasetik makanan dan

dalam produk pabrik. Vanilin digunakan sebagai agen terapeutik pada anemia bulan sabit

dan bahan antifungi. Vanilin juga digunakan dalam pembuatan farfum, reagen analisa dan

sintesis farmasetik terutama metil dopa. Pada aplikasi bidang makanan, vanilin berfungsi

sebagai pengawet. Vanilin digunakan pada tablet sebagai bahan tambahan farmasetik,

digunakan juga dalam larutan dengan konsentrasi 0,01-0,02% b/v, sebagai tambahan sirup,

untuk menutupi rasa yang tidak enak pada serbuk seperti tablet kafein dan tablet politiazid,

digunakan juga sebagai agen penyalut pada tablet vitamin.

Page 8: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

1.3 PELARUT

AIR

Sinonim : Aqua, Hidrogen Oxyde

Berat molekul : 18,02

Rumus Molekul : H2O

Rumus Bangun: H – O – H

Bentuk : cairan jernih

Warna : tidak berwarna

Rasa : tidak beras

Bau : tidak berbau

Stabilitas : air stabil pada semua jenis subtansi

OTT : air dapat bereaksi dengan alkali

Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar dan

elektrolit.

PH : 5,0 – 7,0

Fungsi : Sebagai zat pelarut

2. Formula

Amoxicillin 125mg/5ml

PVP 2%

CMC Na 1 %

Sukrosa 20 %

Vanilin 0,015 %

Na Benzoat 0,25 %

Aqua ad 200ml

m.f suspensi kering

3. Alasan

1. Amoxicillin dibuat dalam sedian suspensi kering karena amoxicillin merupakan

antibiotik yang mempunyai stabilitas yang terbatas di dalam air.

Page 9: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

2. Pengawet yang digunakan dalam sediaan ini adalah Na benzoat karena Na benzoat

cukup efektif dalam pH asam dimana molekul tidak mengalami ionisasi dan baik

untuk mencegah pertumbuhan mikroba.

3. Sukrosa digunakan sebagai pemanis karena sukrosa dapat dihaluskan untuk

meningkatkan luas permukaan dan dapat digunakan sebagai pembawa untuk

komponen yang berbentuk cair. Selain sebagai pemanis sukrosa juga berperan

sebagai peningkat viskositas dan pengencer padat.

4. Dalam sediaan ini digunakan vanilin sebagai perasa. Selain itu vanilin juga berperan

sebagai pengawet dan pengaroma.

4. Perhitungan Dosis

a. Kekuatan sediaan

Setiap 5 ml mengandung 125 mgAmoxicillin

b. Dosis

Kekuatan amoxicillin 125mg/5ml

Dosis Lazim :

Dewasa = 3 x 250 mg

Anak di bawah 10 tahun = 3 x 125-250 mg

Anak di bawah 20 kg = 20-40 mg/kg/BB terbagi dalam 3 dosis

Page 10: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Anak di bawah 20 kg = 20-40 mg/kg/BB terbagi dalam 3 dosis

1 x p = 30 mg / 3 = 10 mg/kgBB

1 Tahun :

10 mg x 8,1 kg = 81 mg

X = 81

200 5000

X = 16200

5000

= 3,24 ml = 1 sendok teh

2 Tahun

10 mg x 9,6 kg = 96 mg

X = 96

200 5000

X = 19200

5000

= 3,84 ml = 1 sendok teh

Umur Berat Badan

1 8,1

2 9,6

3 11,4

4 13

5 14,4

6 16,2

7 16,7

8 20,9

9 22

10 24,7

11 28,4

12 32,6

Page 11: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

3 Tahun

10 mg x 11,4kg = 114 mg

X = 114

200 5000

X = 22800

5000

= 4,56 ml = 1 sendok teh

4 Tahun

10 mg x 13 kg = 130 mg

X = 130

200 5000

X = 26000

5000

= 5,2 ml = 1 1/2 sendok teh

5 Tahun

10 mg x 14,4 kg = 144 mg

X = 28800

200 5000

X = 28800

5000

= 5,76 ml = 1 1/2 sendok teh

6 Tahun

10 mg x 16,2 kg = 162 mg

X = 162

200 5000

X = 32400

5000

= 6,48 ml = 11/2 sendok makan

Page 12: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

7 Tahun

10 mg x 16,7 kg = 167 mg

X = 167

200 5000

X = 33400

5000

= 6,68 ml = 1 1/2 sendok makan

Anak di bawah 10 tahun = 3 x 125-250 mg

X = 200

200 2000

X = 40000

5000

= 8 ml = 1 sendok makan

Dewasa = 3 x 250 mg

X = 250

200 2000

X = 50000

5000

= 10 ml = 1 sendok makan

Aturan Pakai

Umur

1-3 Tahun = 1 sendok teh

4-7 Tahun = 1 1/2 sendok teh

8 thn -Dewasa = 1 sendok makan

5. Penimbangan Bahan

1. Amoxicillin = 125mg/5 ml x 200 ml = 5000mg= 5 gram

2. PVP = 2/100 x 200 ml = 4 gr

3. CMC Na= 1/100 x 200 ml = 2 gr

Page 13: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

4. Sukrosa = 20/100 x 200 ml = 40 gr

5. Vanilin = 0,015/100 x 200 ml = 0,03 gr

6. Na Benzoat = 0,25/100 x 200 ml = 0,5 gr

7. Aquadest ad 100 ml

Massa granul

Amoxicillin = 5 gr

PVP = 4 gr

Sukrosa = 40 gr

Vanilin = 0,03 gr

Na Benzoat = 0,5 gr +

49,53 gr

Massa granul dilebihkan 50 % karena khawatir massa ada yang tertinggal ketika proses

granulasi, sehingga bahan yang ditimbang menjadi :

Amoxicillin = 5 gr + (50% x 5 gr) = 7,5 gr

PVP = 4 gr + (50% x 4 gr) = 6 gr

Sukrosa = 40 gr + (50% x 40 gr) = 60 gr

Vanilin = 0,03 gr + (50% x 0,03gr) = 0,045 gr

Na Benzoat = 0,5 gr + (50% x 0,5 gr) = 0,75 gr +

74,295 gr

CMC Na = 2 gr

(CMC Na ditambahkan dalam bentuk fines.)

6. Alat dan Bahan

Alat :

1. Oven

2. Ayakan

3. Timbangan gram dan anak timbangannya

Page 14: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

4. Gelas ukur 5 ml, 25ml, 50ml, dan 100ml

5. Beker gelas 200ml

6. Pipet tetes dan spatula

7. Kaca arloji

8. Tissu dan serbet

9. Lumpang + alu dan sudip

10. 2 buah botol 100 ml

11. Corong

12. Penangas air

13. Kertas perkamen

Bahan :

1. Amoxicillin

2. PVP

3. CMC Na

4. Sukrosa

5. Vanilin

6. Na Benzoat

7. Aquadest

7. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan dan mengkalibrasi botol sebanyak volume yang ingin

dibuat yaitu ad 100 ml.

2. Masing-masing zat di haluskan

3. Menimbang masing-masing bahan

4. PVP dilarutkan dengan terlebih dahulu

5. Dibuat massa granul : amoksisilin, sukrosa, Vanilin, Na Benzoat dan PVP yang sudah

dilarutkan di campur ad homogen sampai terbentuk massa yang dapat digranulasi

6. Massa granul diayak dengan ayakan no. 12 kemudian dikeringkan dalam oven hingga

mencapai kadar air dalam granul < 2%

7. Setelah kering, diayak kembali dengan ayakan No.14.

8. Massa granul ditimbang sesuai dengan massa yang diinginkan

9. Ditambahkan fines yang terdiri dari zat pensuspensi yaitu Na CMC

Page 15: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

10. Dimasukkan ke dalam botol.

11. Tambahkan air ad 100 ml kemudian dikocok.

12. Diberi etiket, dimasukkan ke dalam kemasan dan beri brosur.

13. Dilakukan evaluasi

Page 16: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

PEMBAHASAN

Pada praktikum Kedua Teknologi Sedian Setengah padat ini kami kelompok 6

diberikan zat aktif berupa Amoksisilin. Amoksisilin sesuai dengan Farmakope 3 memilki

fungsi atau khasiat sebagai Antibiotik/antimikroba. Berdasarkan data kelarutan Amoksisilin

yang Larut 1:400 dalam air, 1:1000 dalam alkohol, 1:200 dalam metil alkohol, praktis tidak

larut dalam dalam kloroform, eter, karbon tetra klorida dan campuran minyak, kami

memutuskan untuk membuat sediaan Suspensi Amoksisilin. Kami tidak membuat sediaan

berupa sirup karena Amoksisilin sukar larut dalam air.

Suspensi yang kami buat dengan bahan aktif amoxicillin adalah suspensi kering.

Amoxicillin dibuat dalam sedian suspensi kering karena amoxicillin merupakan antibiotik

yang mempunyai stabilitas yang terbatas di dalam air. Dimana ada 3 metode untuk suspensi

kering yakni: metode granulasi,semi granulasi dan non granulasi. Kali ini kami menggunakan

metode granulasi. Hal ini dilakukan karena untuk memperbaiki sifat aliran serbuk dan

pengisian. Dengan menggunakan metode granulasi duharapkan sediaan memiliki penampilan

yang baik, memiliki sifat aliran yang lebih baik, tidak terjadi pemisahan, dan tidak terlalu

banyak menimbulkan debu selama pengisian.

Untuk membuat Suspensi Amoksisilin, diperlukan Suspending Agent untuk

mendispersikan Amoksisilin agar dapat terdispersi dalam air dan zat tambahan lainnya.

Suspending agent yang kami pakai yaitu Na CMC, karena suspending agent yang digunakan

mudah dan cepat mengembang. Pada pengamatan beberapa menit setelah suspensi

didispersikan, telah mulai tampak terjadi sedimentasi, pada hari ketiga tinggi sedimentasi

yaitu 3,2 cm.

Selain itu granul yang kami buat kurang bagus (kekeringan) sehingga dapat

mempengaruhi kestabilan suspensi. Granul dikeringkan di dalam oven dengan suhu 44,7oC.

Lalu granul dipindahkan ke dalam oven dengan suhu 66-70oC agar proses pengeringan lebih

cepat. Sifat alir serbuk kelompok kami cukup baik karena serbuk mudah mengalir ketika

dituang ke dalam botol.

Sebelum digunakan sediaan harus direkonstitusi terlebih dahulu. Waktu yang

dibutuhkan untuk merekonstitusi dari sediaan yang kita buat adalah 46 detik. Hal ini

menandakan bahwa suspensi yang kami buat itu baik, karena waktu rekonstitusi yang

Page 17: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

dibutuhkan cepat. pH sediaan suspensi kering yang diperoleh adalah 5. Hal ini sesuai dengan

rentang pH suspensi amoksisilin yaitu, antara 5,0 dan 7,5.

Viskositas sediaan suspensi kering kami, diuji dengan alat Brookfield untuk

mengetahui kekentalan suspensi. Menurut literatur, viskositas suatu suspensi mempunyai

rentang antara 70-80. Viskositas sediaan suspensi kering kami adalah 71,7, ini berarti bahwa

viskositas sediaan suspensi kering kami baik. Selain itu berdasarkan hasil evaluasi diketahui

bahwa tidak adanya volume yang berkurang.

HASIL PENGAMATAN

Evaluasi

Sediaan Akhir

No Hal Evaluasi Keterangan

1. Warna Warna kuning Kita tidak memakai pewarna

tambahan,warna kuning

tersebut berasal dari zat aktif

(Amoxicillin)

2. Rasa Rasa pahit, manis Rasa manis berasa lebih

dominan dari pada rasa pahit,

rasa manis tersebut berasal dari

sukrosa. Sedangkan rasa

pahitnya berasal dari zat aktif

tersebut (Amoxicillin)

3 Bau Bau khas Amoxicillin Pengaroma yang kami gunakan

adalah vanilin. Namun aroma

vanilin tertutupi oleh bau

Amoxicillin karena vanilin

yang kami gunakan terlalu

sedikit yaitu 0,02 g.

4. Kejernihan Tidak jernih Karena sediaan yang kami buat

berupa suspensi yang tidak bisa

tembus oleh cahaya.

Page 18: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

5. Homogenitas Homogen Hal ini terlihat pada saat

pengendapan sediaan mudah

didispersikan kembali secara

homogen.

6. Viskositas Viskositas Bagus Hal ini diperlihatkan % touque

yang didapatkan yaitu sebesar

71,7 %.

7. Volume terpindahkan Volume terpindahkan tetap

stabil yaitu 100 ml.

Tidak ada pengurangan volume

(volume tetap)

Kesimpulan

Dari hasil formulasi yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa Amoxicillin baik

jika dibuat dalam bentuk sediaan suspensi kering karena Amoxicillin mempunyai daya

kelarutan yang rendah pada air dan etanol, sehingga Amoxicillin dibuat dalam bentuk sediaan

suspensi kering. Sediaan ini menggunakan metode granulasi basah, yaitu dengan

menggunakan PVP sebagai pengikat basah.

Sediaan suspensi kering Amoxicillin yang telah dibuat memenuhi kriteria dari

pembuatan suspensi yang baik, yaitu

1. Stabil dalam penyimpanan.

2. Mudah didispersikan kembali setelah terjadi pengendapan.

3. Tidak terjadi flokulasi dan deflokulasi.

4. Viskositas tidak terlalu kental, sehingga sediaan mudah dituang

5. Volume terpindahkan tetap.

6. Menggunakan zat tambahan yang lain seperti pemanis, dan pengaroma untuk

memperbaiki penampilan sediaan.

Page 19: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

SARAN

1. Penggunaan vanilin ditambahkan agar bau amoxicillin sedikit tertutupi oleh vanilin,

tetapi jangan terlalu banyak dalam penggunaan vanilin karena akan menimbulkan rasa

yang lebih pahit pada sediaan.

HASIL PENGAMATAN SUSPENSI

Hari Pertama, Jum’at 30 April 2010

Pengikat yang digunakan untuk membuat massa granul sehingga mudah dikepal dan

mudah dipatahkan yaitu 67 tetes PVP.

Pengeringan dilakukan pada suhu 44.70C selama 1,5 jam.

Granul kering yang dihasilkan sebanyak 69 gram.

Waktu rekonstitusi 46 detik.

Uji pH = 5

Uji Viskositas dilakukan dengan rpm 100 mendapatkan % tourque = 71,7%

Sediaan yang dibuat mudah didispersikan kembali setelah terjadi pengendapan, laju

alir

Laju alir sediaan pH sediaan

Page 20: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Uji Viskositas Laju alir Suspensi

Hari Ketiga, Senin 3 Mei 2010

Waktu rekonstitusi yaitu 20,3 detik.

Tinggi sedimentasi yaitu 3,2 cm.

Volume terpindahkan 100ml

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: 93134679 Suspensi Kering Amox

20

Anief, Muhammad. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM press

Excipient Development for Pharmaceutical Biotechnology and Drug Delivery

System.

Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th Edition

Panitia Farmakope Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia . Edisi III . Jakarta :

Departemen Kesehatan RI

Panitia Farmakope Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia . Edisi IV. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI

Reynold, James E F. 1982. Martindale The Extra Pharmacopoeia. Twenty Eight

Edition (28th Edition). London : The Pharmaseutical press

http://en.wikipedia.org/wiki/Amoxicillin