bab i,ii,iii

67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini sejalan dengan Undang- Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum. Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan empat visi pembangunan kesehatan. Dua diantaranya adalah “mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini dicetuskan karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah tanpa adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara 1

Upload: desy08nurikasari

Post on 15-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LP kehamilan dengan anemia

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I,II,III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan

yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya

bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat

kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini

sejalan dengan Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang

menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur

kesejahteraan umum.

Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia

Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan empat visi

pembangunan kesehatan. Dua diantaranya adalah “mendorong kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan kesehatan

individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini dicetuskan

karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,

pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah tanpa

adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga

kesehatan mereka, maka tujuan kesehatan tidak dapat tercapai secara optimal.

Sesuai dengan keadaan, masalah, dan kecenderungan yang dihadapi serta

memperhatikan arah, tujuan serta sasaran serta kebijakan dan strategi

pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan yang pada dasarnya lebih

mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta

memperhatikan pula ketersediaan sumber daya kesehatan di masa depan. Guna

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai

upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya upaya perawatan

kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan

komunitas/masyarakat.

1

Page 2: BAB I,II,III

Di Indonesia dikenal dengan sebutan Perawatan Kesehatan Masyarakat

(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas

diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan professional kedepan yang

memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Keperawatan Kesehatan

Masyarakat (PERKESMAS) yang selanjutnya disebut “ Keperawatan

Komunitas “ merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek

keperawatan ilmiah ( scientic nursing progress ) atau praktek keperawatan

professional, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang

langsung diberikan kepada komunitas sebagai upaya untuk mengatasi masalah

kesehatan yang dihadapi komunitas dengan mengacu pada standar professional

keperawatan serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama (Prof.

Ma’rifin Husen, 2002).

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat (seni) dalam pencegahan

timbulnya penyakit, usaha memperpanjang masa hidup, kesehatan fisik dan

mental, melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk menciptakan

sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan kesehatan

individual tentang kebersihan diri, pelayanan medic dan keperawatan diagnosa

pencegahan dan penanggulangan penyakit sedini mungkin mengembangkan

kemampuan masyarakat ( kekuatan sosial ) yang ada pada setiap individu

dalam masyarakat dengan suatu standar kehidupan yang adekuat untuk

memelihara kesehatannya.

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan

langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan

dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,

ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,

social, cultural, maupun spiritual).

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat

kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap rangkaian

kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara

2

Page 3: BAB I,II,III

dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Dalam aplikasinya, keperawatan komunitas sangat ditentukan oleh situasi

dan kondisi masyarakat. Dengan demikian kajian keperawatan antara suatu

wilayah dengan wilayah lainnya kemungkinan mempunyai perbedaan.

Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan prinsip-

prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan sebagai

suatu bentuk yang tidak sederhana, maka program pendidikan Praktek

Keperawatan Komunitas III Stikes Bina Putera Banjar, dirancang sebagai

media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan

keterampilannya secara langsung dilapangan, yang dilaksanakan mulai tanggal

10 Juli 2014 sampai dengan 23 Juli 2014 di Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Sebagai output dari praktek keperawatan

komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan dengan judul “ Asuhan

Keperawatan Komunitas III di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat

diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan

Komunitas di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran

umum pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas kepada masyarakat

RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar.

3

Page 4: BAB I,II,III

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajuan dan memberikan gambaran tentang

situasi masyarakat di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

b. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan

yang terdapat di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Bajar.

c. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas

yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat

khususnya di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

d. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk

mengatasi masalah kesehatan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Praktek Keperawatan Komunitas III ini bermanfaat untuk memberikan

informasi mengenai Asuhan Keperawatan Komunitas di wilayah RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Masyarakat

Sebagai masukan dan telaah bagi masyarakat khususnya warga di

wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar dalam mengenal suatu masalah kesehatan.

b. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu acuan dalam memberikan Asuhan Keperawatan

Komunitas khususnya di bidang kesehatan masyarakat.

4

Page 5: BAB I,II,III

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu

melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat

khususnya di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan data-

data yang menunjang dari pihak Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kepala Desa,

Kepala Dusun Priagung, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun Priagung.

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan

dan studi lapangan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan

laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat

E. Metode Pengumpulan Data

F. Metode Penulisan

G. Sistematika Penulisan

5

Page 6: BAB I,II,III

BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS

BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN

BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB II

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Proses pengkajian data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner,

observasi langsung, wawancara, door to door, data puskesmas dan dari data kader

serta Kepala Dusun yang bersangkutan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar yang akan dilaksanakan dari

tanggal 10 Juli 2014 sampai dengan 23 Juli 2014.

I. Dimensi Lokasi

A. Batas Komunitas

Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar, pusat pemerintahan desanya terletak di Dusun

Binangun. Jarak dari RT 06 ke kantor kepala desa tersebut ± 3 Km dan

dapat di tempuh dengan menggunakan ojeg ataupun kendaraan roda dua

dan empat pribadi. Batas wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah :

1. Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek

Batas Utara : RT 07

Batas Selatan : RT 01

Batas Barat : RT 05

Batas Timur : Pekarangan milik pribadi

6

Page 7: BAB I,II,III

2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)

Zona wilayah RT 06 ialah sebagian besar pemukiman

masyarakat dan pekarangan milik pribadi sebelah selatan adalah

RT 01, sebelah timur terdapat pekarangan milik pribadi sebelah

barat dibatasi jalan utama langsung berbatasan dengan wilayah

RT 05. Sebelah utara ialah dibatasi oleh RT 07.

3. Peta wilayah (terlampir)

B. Lokasi Pelayanan Kesehatan

Masyarakat RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar dilalui dengan jalan aspal yang

dapat dilewati kendaraan roda dua dan empat bahkan kendaraan bis

besar sekalipun. Sarana-sarana kesehatan terdekat adalah (…..). cara

mencapai tempat pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cara

menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat baik ojeg

maupun roda empat kendaraan pribadi.

Table 2.1

Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Sarana Yankes Jarak Keterangan

1

2

3

4

Bidan Praktek

Puskesmas Pataruman

Praktek Dokter / Mantri

RSU Banjar

± 2 Km

± 6 Km

± 1 Km

± 19 Km

Sarana pelayanan

kesehatan dapat

dijangkau dengan ojek /

anggkot dan kendaraan

pribadi.

Sumber : Data Primer

7

Page 8: BAB I,II,III

Interpretasi dan Analisa Data

Berdasarkan data di atas, fasilitas pelayanan kesehatan mudah dijangkau, dapat

menggunakan saranan transportasi umum, tempat pelayanan kesehatan yang

terjangkau dapat menambah motivasi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan

tersebut tinggi, terbukti dari hasil pengkajian sebagian besar masyarakat

memanfaatkan pelayanan kesehatan.

C. Gambaran Geografis

1. Kesuburan

Wilayah RT 06 RW 02 tergolong daerah yang subur hal ini ditandai

dengan banyak tumbuhnya pohon-pohon seperti rambutan,

pisang,dsb. Hal ini dapat dipengaruhi karena lokasi yang dekat

dengan perbukitan.

2. Kemiringan

Untuk kemiringan tanah ialah sekitar 11-31º

3. Topografi

Wilayah Desa Binangun secara umum adalah perbukitan dengan luas

± 220,178 ha dan daratan ± 29,3 ha

4. Ketinggian Tanah

Ketinggian tanah di Dusun Priagung 45 m diatas permukaan air laut.

D. Iklim

1. Curah Hujan

2. Prakiraan Musim hujan dan musim panas

3. kelembaban

E. Flora dan Fauna

1. Jenis Tanaman

2. Jenis Hewan (ternak dan liar)

8

Page 9: BAB I,II,III

Sebagian besar warga memiliki hewan ternak, sedangkan binatang

ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat adalah kambing.

Diagram 2.1

Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Penempatan Kandang Ternak di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota BanjarTahun 2014.

20%

80%

jarak kandang ternak < 10 meter

tidak mempunyai kandang ternak

Interpretasi data

Berdasarkan hasil pengkajian dengan observasi dan wawancara terhadap

kepemilikan kandang ternak di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar diperoleh gambaran bahwa 2 rumah

(20%) mempunyai hewan ternak dengan kandang terpisah dari rumah jarak < 10

meter. Dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan bau dan dapat menjadi

tempat berkembang biaknya kuman penyakit.

Analisa Data

Adapun dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah dapat

mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga, karena jarak kandang

ternak yang sesuai dengan standar kesehatan adlah > 10 meter.

F. Lingkungan Buatan

1. Saranan Olahraga

Di wilayah RT 06 tidak terdapat sarana olahraga seperti lapangan

bulu tangkis maupun lapangan volly ball, tetapi terdapat lapangan

9

Page 10: BAB I,II,III

sepak bola, yang biasa digunakan para pemuda untuk bermain di

sore hari.

2. Sarana Rekreasi

Tidak terdapat sarana rekreasi disekitar wilayah RT 06 RW 02,

masyarakat menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi

dan mengobrol dengan tetangga lainnya.

3. Lingkungan Pemukiman

Di wilayah RT 06 terdapat 31 rumah yang ditempati 39 kepala

keluarga. Pemukiman di RT 06 RW 02 jaraknya agak berjauhan

sebagian dan sebagiannya lagi berdekatan dan sebagian besar tidak

dibatasi oleh pagar-pagar.

II. Dimensi Populasi

Dimensi populasi yang tercantum dibawah ini merupakan gambaran di

RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar.

A. Ukuran

1. Jumlah Penduduk : 32 jiwa

a. Laki-Laki : 15 jiwa

b. Perempuan : 17 jiwa

2. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK

3. Jumlah Pasangan usia subur : 5 pasangan

Dilihat dari jumlah penduduk pada 10 KK di RT 06 RW 02

diketahui berjumlah 32 jiwa dengan jumlah KK 10 dan Jumlah laki-

laki 15 jiwa (46%) dan perempuan yaitu 17 jiwa (54%).

Diagram 2.2

10

Page 11: BAB I,II,III

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin diwilayah RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

46%

54%

Laki-Laki Perempuan

Interpretasi Data

Dari diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah

jumlah laki-laki yaitu sebanyak 15 orang (46%) sedangkan perempuan berjumlah

17 orang (54%).

Analisa Data

Dapat dilihat bahwa perempuan memiliki frekuensi yang lebih besar dari laki-

laki tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Laki-laki sebagai pengambil

keputusan dalam keluarga, pemikul tanggung jawab rumah tangga dan sebagai

pendidik generasi muda, masih dapat menunjang berbagai aspek kehidupan

terutama bagi anak-anaknya yang akan menjadi generasi penerus untuk

keluarganya. Adapun perempuan sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-

anaknya untuk menciptakan suatu lingkungan keluarga yang sehat dan dapat

meningkatkan derajat kesehatannya.

B. Kepadatan Penduduk

Penduduk yang mendiami wilayah RT 06 RW 02 termasuk padat

dilihat dari dekatnya jarak antara rumah dilingkungan RT 06 RW 02

dalam hal ini pula dapat memudahkan terjadinya komunikasi antar

masyarakat. Terutama dalam hal yang dapat melibatkan orang banyak.

11

Page 12: BAB I,II,III

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin

Table 2.2

Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Kelompok Umur L P Jumlah %

1 0-11 bulan 0 0 0 0

2 1-4 tahun 0 1 1 3

3 5-6 tahun 0 0 0 0

4 7-14 tahun 1 2 3 9

5 15-49 tahun 10 8 18 56

6 50-60 tahun 2 3 5 16

7 60 tahun ke atas 3 2 5 16

Jumlah 16 16 32 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.3

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

3%9%

56%

16%

16%

0-11 bulan

1-4 tahun

5-6 tahun

7-14 tahun

15-49 tahun

50-60 tahun

60 tahun ke atas

12

Page 13: BAB I,II,III

Interpretasi Data

Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar berada pada usia

produktif (15-49 tahun) yaitu sebanyak 18 jiwa (56%).

Analisa Data

Penduduk usia produktif merupakan sumber daya manusia potensial yang dapat

dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada dan memenuhi kebutuhan

keluarga dan kesehatan bagi anggota keluarganya. Adapun masalah kesehatan

yang biasanya timbul adalah jika jenis pekerjaan yang dilakukannya beresiko

terhadap keamanan dan keselamatan dalam kerja, sehingga perlu adanya

pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja.

D. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2.3

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 Tidak Sekolah 1 3

2 Paud 1 3

3 SD 17 53

4 SMP 7 22

5 SMA 4 13

6 Diploma II 1 3

7 Diploma III 1 3

Jumlah 32 100

13

Page 14: BAB I,II,III

Sumber : Data Primer

Diagram 2.4

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

3% 3%

53%22%

13%3% 3%

Tidak Sekolah

Paud

SD

SMP

SMA

Diploma II

Diploma III

Interpretasi Data

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa penduduk di RT 06 pendidikan

terbanyak adalah tamat SD yaitu 17 orang ( 53%) dan yang paling rendah ialah

tidak sekolah 1 orang (3%).

Analisa Data

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu

adanya perasaan terhadap masalah kesehatan dan pengambilan keputusan

keluarga terhadap masalah tersebut (Dyer, 1973). Pendidikan juga berpengaruh

dalam pemahaman dan penerimaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan.

Selain itu pendidikan juga memegang peranan penting dalam meningkatkan

kesehatan keluarga atau menghilangkan factor yang tidak sehat seperti pola

makan, cara penyajian makanan dan budaya yang tidak mendukung kesehatan

(Turner, 1989). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan bila

tingkat pendidikan tinggi maka pengetahuan pun tinggi.

14

Page 15: BAB I,II,III

E. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 2.4

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

No Mata Pencaharian Jumlah %

1 Tidak Bekerja 1 3%

2 Belum Bekerja 9 28%

3 IRT (ibu rumah tangga) 6 19%

4 Pedagang 3 9%

5 Petani/Pekebun 5 16%

6 Wiraswasta 5 16%

7 Honorer 2 6%

8 Pensiunan 1 3%

Jumlah 32 100

Diagram 2.5

Distribusi Jenis Pekerjaan dalam 10 Kepala Keluarga berjumlah 32 orang di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

15

Page 16: BAB I,II,III

3%28%

19%9%16%

16%6% 3%

Tidak Bekerja

Belum Bekerja

IRT (ibu rumah tangga)

Pedagang

Petani/Pekebun

Wiraswasta

Honorer

Pensiunan

Interpretasi Data

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya di antara 32 orang

dalam 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar adalah belum bekerja 9 orang (28%). Akan tetapi

pekerjaan yang dilakukan ialah Petani/Pekebun dan wiraswasta sebanyak 5 orang

petani/pekebun (16%) dan 5 orang bekerja wiraswasta (16%). Jenis pekerjaan

seseorang menentukan tingkat penghasilan sehingga mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan dasar keluarga yang dapat berpengaruh terhadap pemeliharaan

kesehatan (Lukman M, 2003).

Analisa Data

Misalnya pekerjaan yang menghasilkan dana yang tergolong sedikit akan

mempengaruhi terhadap nilai pemenuhan gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Dengan ini dapat diketahui penghasilan dapat mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat dimana jika penghasilan yang didapatkan sedikit maka akan

menyebabkan keengganan berobat jika sakit, dan Jenis pekerjaan tertentu juga

dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang.

F. Budaya Penduduk

16

Page 17: BAB I,II,III

1. Dari 10 KK yang mendiami RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar semuanya memiliki

latar belakang suku bangsa yang sama yaitu suku bangsa Sunda.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT 06 RW 02,

masyarakat ataupun dari tokoh masyarakat yang dituakan

mengatakan tidak ada data otentik berupa buku mengenai catatan

sejarah budaya penduduk RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

G. Mobilitas Penduduk

1. Jenis Kependudukan

a. Penduduk menetap (domisili) sebanyak 10 KK penduduk yang

menetap diwilayah RT 06.

b. Penduduk Sementara : tidak ada penduduk yang tinggal untuk

sementara, ada beberapa orang yang bekerja di luar kota namun

selalu pulang ke rumahnya.

2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk

a. Berdasarkan struktur penduduk

Sebanyak 4 KK dapat memanfaatkan waktu mereka dengan baik

berkumpul bersama keluarga.

b. Berdasarkan jenis pekerjaan

Sebanyak 6 KK memanfaatkan waktunya untuk bekrja sesuai

pekerjaannya masing-masing.

Tabel 2.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Waktu oleh 10 Kepala Keluarga di

RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2014.

17

Page 18: BAB I,II,III

No Pemanfaatan Waktu 10 KK Frekuensi %

1 Bekerja 4 40

2 Rekreasi 2 20

3 Berkumpul dengan Keluarga 4 40

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.6

Distribusi Pemanfaatan Waktu oleh 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 di Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

40%

20%

40%

Bekerja

Rekreasi

Berkumpul Dengan Keluarga

Interpretasi Data

Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar waktu digunakan

keluarga ialah untuk bekerja sebanya 6 Kepala Keluarga dan berkumpul dengan

keluarga sebanyak 4 Kepala Keluarga.

Analisa Data

Dari keterangan diatas dapat di ketahui bahwa kebanyakan penduduk

memanfaatkan waktunya untuk bekerja dan berkumpul dengan keluarga, adapun

jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan adalah bertani sesuai dengan keadaan

wilayah RT tersebut.

III. Dimensi Sistem Sosial

18

Page 19: BAB I,II,III

A. Sistem Kesehatan

1. Jumlah Orang yang sakit (dalam 1 bulan )

Diagram 2.7

Distribusi Jumlah 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan

Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2014.

30%

60%

Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Beli obat di Apotek

Interprestasi Data

Tampak bahwa sebagian besar kepala keluarga yaitu sebanyak 6 KK (60%)

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dan yang beli obat sendiri adalah 3

KK (30%) membeli obat sendiri di Apotek.

Analisa Data

Hal ini merupakan keadaan yang tidak mendukung upaya peningkatan derajat

Kesehatan yang terprogram dari Puskesmas yang bekerja sama dengan pelayanan

kesehatan yang lain. Bagi warga yang memilih untuk beli obat sendiri saat sakit

memerlukan perhatian yang sangat, karena dapat terjadi kesalahan dalam dosis

dan obat yang di berikan. Kadang juga biasanya untuk segala tanda dan gejala

penyakit menggunakan obat yang sama karena merasa cocok dengan pengalaman

sebelumnya.

2. Jumlah Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas, Bidan

Desa atau Mantri dan Rumah Sakit.

19

Page 20: BAB I,II,III

Dusun Priagung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Jumlah Pelayanan Kesehatan yang Dapat di jangkau Oleh Penduduk di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Jenis Yan Kes Jumlah %

1 Puskesmas 1 25

2 Bidan Desa 1 25

3 Praktek Dokter/Mantri 1 25

4 RSUD Kota Banjar 1 25

Jumlah 4 100

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel di atas jumlah pelayanan kesehatan yang dapat di jangkau

oleh Penduduk RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar yaitu : Puskesmas, Bidan Desa, Praktek Dokter/Mantri,

RSUD Kota Banjar masing-masing 1 buah.

3. Kondisi Kesehatan Penduduk

Hasil pengkajian terhadap warga masyarakat berikut

menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat yang dilihat dari

jenis penyakit yang di derita.

a. Jumlah orang sakit 1 bulan yang lalu : 4 orang (12.5%)

b. Kondisi kesehatan penduduk

Tabel 2.7

20

Page 21: BAB I,II,III

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi kesehatan penduduk di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Penduduk Frekuensi yang sakit %

1 Bayi 0 0

2 Balita 0 0

3 Anak 0 0

4 Remaja 2 17

5 Ibu Hamil 0 0

6 Ibu Menyusui 0 0

7 Kelompok

pekerja/dewasa

9 75

8 Lansia 1 8

Jumlah 12 100

Diagram 2.8

Distribusi Jumlah Penduduk yang tidak Sehat Berdasarkan Usia di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

17%

75%

8%

Remaja Dewasa Lansia

Interprestasi Data

Dari diagram di atas, dapat di ketahui bahwa usia dewasa 9 orang (75%)

merupakan jumlah penduduk yang tidak sehat berdasarkan usia dan peringkat

21

Page 22: BAB I,II,III

kedua yaitu remaja sebanyak 2 orang (17%) peringkat ketiga yaitu lansia 1 orang

(8%).

Analisa Data

Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada usia dewasa, ditunjang

dengan jenis pekerjaan yang beragam dapat memungkinkan terjadinya berbagai

penyakit. Dan pada usia remaja menalami kondisi yang mudah lelah, pada usia

lansia terjadi penurunan dari berbagai fungsi tubuh sehingga dapat menurunkan

angka sehat bagi golongan umur tersebut.

Diagram 2.9

Distribusi Lansia Menurut Kondisi Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

90%

10%

Sehat Tidak Sehat

Interprestasi Data

Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar lansia yang ada di RT

06 RW 02 Dusun Priagung Kota Banjar dalam kondisi sehat yaitu 9 orang (90%)

sedangkan lansia yang berada dalam kondisi tidak sehat berjumlah 1 orang (10%).

Analisa Data

Hal ini merupakan suatu tanda dari adanya ketelitian dalam cara

memperhatikan kesehatan yang didapatkan dari asupan makanan, kegiatan yang

dilakukan lansia, terutama sangat memperhatikan kesehatan fisik lansia tersebut.

4. Porposi Penyakit ( dalam 1 bulan )

1. Magh Kronis : 1

2. Influenza : 3

22

Page 23: BAB I,II,III

Diagram 2.10

Distribusi 2 Besar Penyakit Berdasarkan Jenis Penyakit yang di temukan di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

25%

75%

Magh Kronis Influenza

Interprestasi Data

Dari diagram diatas, dapat di ketahui bahwa dari 4 orang yang memiliki

penyakit di peroleh data bahwa, penyakit Magh Kronis 1 orang (25%) dan

peringkat pertama yaitu Influenza sebanyak 3 orang (75%).

Analisa Data

Influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari

familia Orthomyxoviridae, gejala yang paling umum adalah menggigil, demam,

nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak

nyaman secara umum.

5. Jenis Pembiayaan Kesehatan

Diagram 2.11

23

Page 24: BAB I,II,III

Distribusi Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Sehat di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

20%

80%

Memiliki Kartu Sehat

Tidak Memiliki Kartu Sehat

Interprestasi Data

Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar masyarakat di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar tidak

memiliki kartu sehat yaitu sebanyak 8 KK (80%) da yang memiliki kartu sehat

sebanyak 2 KK (20%).

Analisa Data

Sehingga yang terbanyak adalah yang tidak memiliki kartu sehat hal tersebut

merupakan sesuatu hal yang dapat menghambat terwujudnya peningkatan derajat

kesehatan. Karena dengan adanya penggunaan kartu sehat / ASKES dapat

memperingan biaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

6. Kematian Dalam 1 Tahun yang lalu :

Tabel 2.8

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kematian dalam 1 Tahun di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Kematian Jumlah Tempat tinggal/Alamat

1 Umum 0 -

2 Bayi 0 -

3 Balita 0 -

4 Ibu bersalin 0 -

24

Page 25: BAB I,II,III

jumlah 0 -

Sumber : data primer

Interprestasi Data

Di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota

Banjar tidak ada yang meninggal dalam 1 tahun terakhir.

7. Sistem Pelayanan Kesehatan

a) Pelayanan Keluarga Berencana

a. PUS (15-49 Tahun) : 0 Pasang

b. PUS ber-KB (Akseptor) : 1 Pasang

c. PUS tidak ber-KB : 9 Pasang

Diagram 2.12

Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

10%

90%

PUS ber-KB PUS tidak ber-KB

Interprestasi Data

25

Page 26: BAB I,II,III

Dari Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 pasang PUS yang ikut

serta menjadi Akseptor KB sebanyak 1 pasang dan tidak menjadi anggota KB 9

pasang.

Analisa Data

Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam merencanakan kelahiran melalui

keikutsertaan akseptor KB akan mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera.

Pada PUS dengan usia <20 tahun dan >35 tahun akan beresiko tinggi terhadap

kehamilan ataupun melahirkan.

d. Kontrasepsi Yang Digunakan

MOW / MOP : 0 pasang (0%)

IUD / Spiral : 0 pasang (0%)

Susuk : 0 pasang (0%)

Pil : 1 pasang (10%)

Kondom : 0 pasang (0%)

Lain-lain : 0 pasang (0%)

Diagram 2.13

Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Akseptor KB di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

26

Page 27: BAB I,II,III

10%

MOW/MOP IUD/Spiral

Susuk Pil

Kondom Lain-lain

Interprestasi Data

Dari Diagram diatas tampak bahwa jenis alat kontrasepsi yang banyak

digunakan oleh Akseptor KB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah jenis KB PIL sebanyak 1 pasang

(10%).

Analisa Data

Penggunaan KB suntik kemungkinan untuk terjadinya adalah 1 dari 100 wanita.

Menurut Hartanto (2002). Penggunaan KB suntik sangat efektif dibandingkan

dengan penggunaan kontrasepsi oral dan IUD. Penggunaan IUD dan susuk perlu

adanya pemeriksaan terhadap alat kontrasepsi, karena dapat terjadi komplikasi

dari alat tersebut. KB suntik berisi hormone-hormon yang dapat mengentalkan

secret vagina, dan penggunaannya memiliki jangka waktu tertentu.

8. Kondisi Kesehatan Lingkungan

a. Perumahan

Tabel 2.9

27

Page 28: BAB I,II,III

Distribusi Frekuensi Kondisi Kesehatan Lingkungan di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Perumahan Frekuensi %

1 Layak-sehat 7 70

2 Tidak layak-sehat 3 30

Jumlah 10 100

Sumber : data primer

Diagram 2.14

Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Rumah di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

70%

30%

Layak-sehat Tidak layak-sehat

Interprestasi Data

Dari Diagram diatas dapat di ketahui bahwa warga memiliki perumahan yang

layak sebanyak 7 KK (70%) dan tidak sebanyak 3 KK (30%).

Analisa Data

Dengan ini menyatakan bahwa kebanyakan warga memiliki rumah yang layak

dan untuk perumahan yang tidak atau kurang layak sebaiknya dapat di tata dengan

baik dan setidaknya bersih dari kotoran penyebab timbulnya penyakit.

b. Sumber Air

28

Page 29: BAB I,II,III

Tabel 2.10

Distribusi Frekuensi Sumber Air di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Sumber Air Frekuensi %

1 Mata Air 0 0

2 Sumur Umum 0 0

3 Sumur Keluarga 7 70

4 PAM 3 30

Jumlah 10 100

Sumber : data primer

Diagram 2.15

Distribusi Rumah dari 10 Kepala Keluarga Menurut Penggunaan Sumber Air

Minum di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahu 2014.

70%

30%

Mata Air Sumur Umum Sumur Keluarga

PAM

Interprestasi Data

Berdasarkan Diagram di atas terdapat 7 KK (70%) penggunaan sumur keluarga

sebagai sumber air minum masyarakat, dan sebanyak 3 KK (30%) menggunakan

PAM sebagai sumber air minum.

Analisa Data

29

Page 30: BAB I,II,III

Hal tersebut menunjukan bahwa di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar mempunyai sumur keluarga yang

baik, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakannya sebagai sumber air

minum.

c. Penampungan Air Kotor

Tabel 2.11

Distribusi Frekuensi Penampungan Air Kotor di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Penampungan Air Kotor Jumlah %

1 SPAL 8 80

2 Sistem Peresapan Terbuka 2 20

3 Selokan 0 0

4 Tanpa Saluran 0 0

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.16

Distribusi Penampungan Air Kotor 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

80%

20%

SPAL Sistem Peresapan Terbuka

Selokan Tanpa Saluran

Interprestasi Data

Berdasarkan Diagram di atas 10 KK (100%) membuang air kotor ke SPAL.

30

Page 31: BAB I,II,III

Analisa Data

Di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota

Banjar pada 10 Kepala Keluarga semuanya membuang air kotor ke SPAL sehingga

hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sadar akan kesehatan lingkungan

sekitarnya.

d. Jendela Rumah

Tabel 2.12

Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ventilasi (Jendela Rumah) pada 10 Kepala

Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2014.

No Klasifikasi Jendela Rumah Frekuensi %

1 Baik 7 70

2 Cukup 2 20

3 Kurang 1 10

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.17

Distribusi Kepemilikan Ventilasi (jendela) dalam 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

31

Page 32: BAB I,II,III

70%

20%

10% Baik Cukup

Kurang

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa rumah yang memiliki ventilasi

atau jendela yang baik sebanyak 7 KK (70%), yang mempunyai ventilasi dengan

klasivikasi cukup baik sebanyak 2 KK (20%) dan yang kurang baik klasivikasi

ventilasi rumahnya sebanyak 1 KK (10%).

Analisa Data

Dari data diatas kebanyakan masyarakat RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar mempunyai jendela rumah dengan

klasivikasi baik. Hal ini tidak beresiko meningkatkan penyakit akibat lingkungan

seperti ISPA, TBC, Asthma. Untuk jendela rumah yang sesuai standar kesehatan

meliputi 10% dari luas tanah.

e. Genteng Kaca Dalam Rumah

Tabel 2.13

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Genteng Kaca

Rumah di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2014.

No Genteng Kaca Frekuensi %

1 Ada 2 20

32

Page 33: BAB I,II,III

2 Tidak Ada 8 80

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Interprestasi Data

Dari tabel diatas menunjukan bahwa 10 rumah Kepala Keluarga yang

mempunyai genteng kaca di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar sebanyak 2 KK (20%) sedangkan rumah yang

tidak memiliki genteng kaca sebanyak 8 KK (80%).

Analisa Data

Dari data diatas kebanyakan masyarakat tidak mempunyai penerangan sinar

matahari pada waktu siang hari, sehingga ada rumah yang gelap. Dan dapat

menyebabkan tempat tersebut lembab yang memudahkan perkembangbiakan

kuman.

f. Pembuangan Sampah

Tabel 2.14

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Pembuangan Sampah di RT

06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2014.

No Pembuangan Sampah Frekuensi %

1 Dibakar 8 80

2 Ditimbun 2 20

3 Daur Ulang 0 0

4 Dibuang Ke Sungai 0 0

5 Diangkut Dinas Kebersihan 0 0

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

33

Page 34: BAB I,II,III

Diagram 2.18

Distribusi Pembuangan Sampah 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

80%

20%

Dibakar Ditimbun

Daur Ulang Dibuang Ke Sungai

Diangkut Dinas Kebersihan

Interprestasi Data

Dari tabel diatas menunjukan bahwa penduduk di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar dalam hal

pengelolaan sampah sudah memenuhi syarat kesehatan yaitu 8 KK (80%)

membuang sampah dengan cara di bakar, di timbun sebanyak 2 KK (20%) tidak

ada KK yang membuang dengan cara di daur ulang, dibuang ke sungai dan di

angkut dinas kebersihan.

Analisa Data

Menurut slamet soemirat (1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh

langsung dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah

pembusukan sehingga dapat menyebabkan racun yang bersifat pathogen,

sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah sampah menjadi tempat

bersarangnya vector penyakit dan menyebabkan banjir.

g. Halaman Pekarangan

34

Page 35: BAB I,II,III

Tabel 2.15

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kebiasaan membersihkan

Halaman Pekarangan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Halaman Pekarangan Frekuensi %

1 1x sehari 0 0

2 2x sehari 4 40

3 Lebih Dari 2x sehari 4 40

4 Tidak teratur 2 20

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.19

Distribusi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kebiasaan membersihkan Halaman

Pekarangan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

40%

40%

20% 1x sehari 2x sehari

Lebih dari 2x sehari Tidak teratur

Interprestasi Data

Dari diagram diatas menunjukan bahwa rumah yang pekarangannya

dibersihkan 1x sehari (0%), 2x sehari 4 KK (40%), lebih dari 2x sehari 4 KK

(40%), dan tidak teratur 2 KK (20%).

Analisa Data

35

Page 36: BAB I,II,III

Dari data diatas terlihat bahwa rumah yang pekarangannya dibersihkan lebih

banyak dari pada jumlah kepala keluarga yang pekarangannya dibersihkan 1x

sehari dan tidak teratur, hal tersebut bisa meningkatkan derajat kesehatan anggota

keluarga dalam 10 KK tersebut.

h. Lalat

Tabel 2.16

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Lalat di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Jumlah Lalat Frekuensi %

1 Tidak ada 6 60

2 Ada 1-5 ekor 3 30

3 Ada 6-10 ekor 0 0

4 Ada > 10 ekor 1 10

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.20

Distribusi Jumlah Lalat Pada 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

60%

30%

10%

Tidak ada

Ada 1-5 ekor

Ada 6-10 ekor

Ada > 10 ekor

36

Page 37: BAB I,II,III

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah lalat yang ada dalam 10 KK

di setiap rumah di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah lalat 1-5 ekor sebanyak 3 KK (30%), 6-10

ekor tidak ada, lebih dari 10 ekor sebanyak 1 KK (10%), sebagian besar yaitu 6

KK (60%) tidak ada lalat di rumahnya.

Analisa Data

Banyaknya jumlah lalat dalam rumah mencerminkan kebersihan yang buruk

sehingga akan menimbulkan timbulnya gangguan kesehatan. Tetapi dalam 10 KK

di atas tingkat kebersihan rumahnya baik karena dalam 10 KK ada 6 KK yang di

dalam rumahnya tidak terdapat lalat.

i. Jentik Nyamuk

Tabel 2.17

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Nyamuk di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Jumlah Nyamuk Frekuensi %

1 Tidak ada 5 50

2 Ada 1-5 ekor 1 10

3 Ada 6-10 ekor 3 30

4 Ada > 10 ekor 1 10

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

37

Page 38: BAB I,II,III

Diagram 2.21

Distribusi Jumlah Nyamuk Berdasarkan 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

50%

10%

30%

10% Tidak ada Ada 1-5 ekor

Ada 6-10 ekor Ada > 10 ekor

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah nyamuk yang ada dalam 10

rumah KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan

Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah nyamuk 1-5 ekor sebanyak 1 KK (10%), 6-10

ekor sebanyak 3 KK (30%), Lebih dari 10 ekor sebanyak 1 KK (10%).

Analisa Data

Dengan adanya frekuensi jumlah nyamuk lebih dari 10 ekor dapat beresiko

terjadinya penyakit Cikungunnya, DBD, dan Malaria karena nyamuk merupakan

vector yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.

B. Sistem Keluarga

(1) Tipe Keluarga

Nuclear family : 7 Keluarga

Ektended family : 1 Keluarga

Single parent : 2 Keluarga

Diagram 2.22

38

Page 39: BAB I,II,III

Distribusi Penduduk dalam 10 Kepala Keluarga menurut Tipe Keluarga di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

70%

10%

20% Nuclear family Ektended family

Single parent

Interprestasi Data

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat dalam

10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar merupakan tipe keluarga Nuclear Family yaitu sebanyak 7 KK (70%).

Analisa Data

Tipe keluarga mempengaruhi terhadap koping individu dalam menghadapi

berbagai masalah terutama masalah kesehatan.

(2) Pola Hidup Sehat Keluarga

o Perilaku Mandi

Frekuensi

Tabel 2.18

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Mandi Dalam Sehari di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Frekuensi Mandi Jumlah %

1 1x sehari 0 0

39

Page 40: BAB I,II,III

2 2-3x sehari 8 80

3 >3x sehari 2 20

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.23

Distribusi Kebiasaan Mandi 32 Orang dalam 10 Kepala Keluarga dalam Sehari di

RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2014.

80%

20%

1x sehari 2-3x sehari

>3x sehari

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa frekuensi mandi penduduk di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar,

dalam sehari adalah 2-3x sehari sebanyak 8 KK (80%), dalam sehari >3x sehari

sebanyak 2 KK (20%).

Analisa Data

Dari data diatas menunjukan bahwa kepedulian masyarakat akan kebersihan

diri sangat tinggi.

Tempat Mandi

Tabel 2.19

40

Page 41: BAB I,II,III

Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Tempat Mandi di RT 06 RW

02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

No Tempat Mandi Frekuensi %

1 Kamar Mandi Sendiri 10 100

2 PAM 0 0

3 Kamar Mandi Umum 0 0

4 Kolam 0 0

5 Sungai 0 0

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.24

Distribusi Tempat Mandi 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

100%

Kamar Mandi Sendiri PAM

Kamar Mandi Umum Kolam

Sungai

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tempat mandi 10 KK (100%) di RT

06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

menggunakan kamar mandi sendiri sebagai tempat mandi keluarganya.

Analisa Data

41

Page 42: BAB I,II,III

Penggunaan tempat mandi sangat berhubungan dengan status ekonomi

penduduknya. 10 KK ini sadar akan kenyamanan, privasi dan sanitasi

lingkungannya.

Penggunaan Sabun

Tabel 2.20

Distribusi Frekuensi 32 Orang dalam 10 KK Berdasarkan Penggunaan Sabun

Mandi di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2014.

No Penggunaan Sabun Frekuensi %

1 Ya 32 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 32 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.25

Distribusi 32 Orang dalam 10 KK Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 06

RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2014.

100%

Ya Tidak

Interprestasi Data

42

Page 43: BAB I,II,III

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh penduduk dalam 10 KK di RT

06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

menggunakan sabun mandi yaitu sebanyak 32 orang 10 KK (100%). Hal ini

menunjukan bahwa masyarakat sadar akan kebersihan dirinya.

Analisa Data

Penggunaan sabun ketika mandi membantu membersihkan tubuh dari

mikroorganisme yang menempel pada kulit, sehingga menghindari terjadinya

penyakit kulit.

Perilaku BAB

Tabel 2.21

Distribusi Frekuensi 10 KK Berdasarkan Tempat BAB di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Tempat Buang Air Besar Frekuensi %

1 Angsatrin 10 100

2 Cemplung 0 0

3 Kolam Ikan 0 0

4 Sembarang Tempat 0 0

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.26

Distribusi 10 KK Berdasarkan Tempat BAB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa

Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

43

Page 44: BAB I,II,III

100%

Angsatrin Cemplung

Kolam Ikan Sembarang Tempat

Interprestasi Data

Dari data diatas dapat dilihat bahwa 10 KK (100%) yang ada di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

menggunakan angsatrin sebagai tempat BAB anggota keluarganya.

Analisa Data

Pembuangan tinja yang tidak saniter menyebabkan berbagai macam penyakit.

Hal ini dimulai dari tinja yang terinfeksi mencemari air tanah atau air permukaan.

Air yang terkontaminasi bibit penyakit yang berasal dari tinja kemudian diminum

oleh manusia dan menyebabkan penyakit. Penyakit-penyakit ini seperti tifus

abdominalis, cholera, disentri basiler maupun amuba dapat disebabkan lewat tinja

(Machfoedz Irchham, 2004).

Tabel 2.22

Jumlah Kadarzi 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

No Keluarga Jumlah %

1 Sadar Gizi 9 90

2 Tidak Sadar Gizi 1 10

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer

44

Page 45: BAB I,II,III

Diagram 2.27

Jumlah Kadarzi 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.

90%

10%

Sadar Gizi Tidak Sadar Gizi

Interprestasi Data

Berdasarkan tabel diatas di ketahui 9 KK (90%) yang sadar gizi, dan 1 KK

(10%) tidak sadar akan gizi.

Analisa Data

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarga sadar gizi diantaranya

faktor pendidikan dan faktor ekonomi.

C. Sistem Kesejahteraan

1. Program pengentasan kemiskinan

Tidak ada kriteria keluarga miskin dalam 10 KK di wilayah RT

06 RW 02 Dusun Priagung. Meskipun ada keluarga yang

mendapatkan fasilitas program JPS berupa kartu sehat, tetapi

mereka lebih memilih tidak menggunakannya.

2. Kegiatan gotong royong

45

Page 46: BAB I,II,III

Kegiatan gotong royong 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun

Priagung ini sangat lah tinggi, terdapat kegiatan yang dilakukan

oleh warga setiap seminggu sekali berupa gotong royong

membersihkan lingkungan sekitar RT 06 RW 02, bila ada warga

yang membutuhkan bantuan maka warga lain akan ikut membantu

dengan sesegera mungkin.

D. Sistem Ekonomi

1. Mata Pencaharian

Sebagian besar warga RT 06 RW 02 Dusun Priagung terutama

kepala keluarganya mempunyai mata pencaharian sebagai

Petani/pekebun, ada pula yang bekerja wiraswasta.

2. Sumber Daya Alam

Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung merupakan daerah

pemukiman. Hampir semua warga Dusun Priagung memiliki

pekarangan di belakang rumahnya, memanfaatkan pekarangan

untuk tanaman seperti buah rambutan, pisang, dan tanaman hias

seperti bunga.

3. Industry rumah tangga (home industry)

Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung tidak memiliki industry

rumah tangga apapun.

E. Sistem Politik

1. Pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)

Pemilihan tokoh masyarakat di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

dilakukan secara bermusyawarah secara langsung oleh warga

masyarakat setempat.

2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal

Pemilihan tokoh masyarakat informal dilakukan langsung oleh

RT 06 RW 02 Dusun Priagung.

46

Page 47: BAB I,II,III

3. Cara penetapan peraturan

Dalam penetapan peraturan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung

digunakan peraturan formal (yang ditetapkan pemerintah) dan

menggunakan peraturan hasil musyawarah masyarakat setempat.

4. Struktur pemerintahan

RT 06 RW 02 dipimpin oleh seorang Ketua RT yang berada

dibawah pemerintahan Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Jawa Barat.

F. Sistem Rekreasi

1. Kebiasaan rekreasi penduduk

Penduduk biasa rekreasi ke Kota Banjar, mereka bermain di Taman

ataupun di Alun-alun Kota, adapula yang sekedar berbelanja

kebutuhan Rumah Tangga Di Toserba Padjajaran ataupun Yogya.

2. Saranan rekreasi

Untuk saranan hiburan rata-rata warga mempunyai Televisi di

rumahnya.

G. Sistem Komunikasi

1. Komunikasi penduduk

Dalam berinteraksi antar warga, komunikasi dijalankan dengan

saling mengunjungi dan kadang-kadang berkumpul di warung

tetangga terdekat.

2. Alat/media komunikasi

Alat yang dapat digunakan untuk komunikasi berupa pengeras

suara yang ditempatkan di Mesjid. Untuk memperoleh informasi

dari luar, warga rata-rata mempunyai televisi. Sedangkan cara yang

biasa digunakan dalam menyebarkan informasi adalah dengan

mulut ke mulut dan menggunakan pengeras suara Mesjid. Warga

masih menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi misalnya

47

Page 48: BAB I,II,III

saja untuk mengumpulkan warga bila akan mengadakan kerja

bakti.

3. Sistem keagamaan

1) Aktivitas keagamaan penduduk

Terdapat aktifitas rutin keagamaan di wilayah Dusun Priagung

berupa pengajian setiap Rabu pada sore hari dan Minggu pada

pagi harinya.

2) Organisasi keagamaan

Terdapat organisasi keagamaan di lingkungan wilayah Dusun

Priagung seperti DKM, MUI, BKR Pengajian RT.

3) Sistem Legal

Dalam menentukan suatu keputusan bersama, warga terlebih

dahulu mengadakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat

dengan Peraturan/Ketentuan. Dalam menjaga keamanan warga

menggunakan sistem RT, RW, Desa, keamanan swakarsa

dengan melakukan ronda.

BAB III

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Analisa Data

Proses penganalisaan data hasil pengkajian terhadap warga di wilayah RT

06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 20014 dilakukan bersama dengan masyarakat melalui suatu Musyawarah

Masyarakat RT (MMR) yang dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 10 Juli

2014 (pre planning dan laporan kegiatan tercantum di lampiran).

Adapun hasil dari analisa tersebut adalah :

48

Page 49: BAB I,II,III

No Data dan Analisa Data Masalah Kesehatan

1. - Berdasarkan kelompok umur

dewasa merupakan peringkat

kedua setelah usia lansia yaitu

sebanyak 9 orang (75%).

- Jumlah usia dewasa yang sakit 3

orang (9%) angka kejadian

Influenza sebanyak 3 orang

(9%), sebagian kecil dewasa

masih melakukan aktivitas kerja

- Berdasarkan hasil pendataan,

terdapat besar penyakit di RT 06

RW 02 Dusun Priagung yaitu :

Influenza 3 orang, Magh Kronis

1 orang.

Resiko tinggi terjadinya penularan virus

influenza pada setiap kalangan usia.

Skala Prioritas

1. Resiko tinggi terjadinya penularan virus influenza pada setiap kalangan

usia.

No Masalah Kesehatan Kriteria Score

1. Kesadaran masyarakat akan

adanya masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

2. Motivasi masyarakat dalam

menyelesaikan masalah.

Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3

3. Kemampuan perawat untuk

mempengaruhi dalam

penyelesaian masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

4. Ketersediaan keahlian yang Tinggi 3/3 x 7 = 7

49

Page 50: BAB I,II,III

relevan.

5. Konsekuensi jika masalah

tidak terselesaikan.

Sedang 2/3 x 8 = 16/3

6. Percepatan penyelesaian

masalah yang dapat dicapai.

Rendah 1/3 x 8 = 8/3

Total Score 30 5/3

B. Prioritas Masalah

No Prioritas Masalah Keperawatan Score Akhir

1 1 Resiko tinggi terjadinya penularan virus

influenza pada setiap kalangan usia

30 5/3

Keterangan :

1. Resiko tinggi terjadinya penularan virus influenza pada setiap kalangan usia.

Pada saat dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik pada seluruh

kalangan usia, beberapa usia dewasa mengalami penyakit Influenza dan demam

dimana sebagian besar dari mereka tidak pernah pergi ke dokter ataupun sarana

kesehatan setempat. Beberapa kalangan dewasa sering berinteraksi dengan

kalangan pekerja lain yang berada di tempat kerjanya dan juga sering

berkomunikasi dengan tetangga terdekat, namun para penderita influenza

mereka tidak segera berobat. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran virus

influenza yang lebih luas jika penderita tidak secepatnya berobat.

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Prioritas Masalah Kesehatan Diagnosa Keperawatan

1 Resiko tinggi terjadinya Resiko tinggi terjadinya penularan

50

Page 51: BAB I,II,III

penularan virus influenza pada

setiap kalangan usia.

virus influenza di RT 06 RW 02

Dusun Priagung Desa Binangun

Kecamatan Pataruman Kota Banjar

dengan :

- Kurangnya pengetahuan keluarga

tentang virus influenza

- Ketidak mampuan masyarakat

mengenal masalah penyakit

influenza

- Kurangnya penanganan serius atas

penyakit influenza

- Masyarakat menganggap influenza

itu sebagai penyakit yang ringan.

51