bab iii pengkajian keperawatan

73
BAB III PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA STIKes MUTIARA INDONESIA MEDAN RUANG RAWAT : Pusuk Buhit TGLDIRAWAT : 16 Januari 2010 I. IDENTITAS KLIEN Inisial : Tn. J Tgl Pengkajian : 19 Januari 2010 Umur : 30Tflh»»tt MR No. : 02-52- 23 Informan : Autonamnese II. Alasan masuk ruma sakit : Klien susah tidur, mau memaki - maki, mengamuk, melempari rumah orang, merosak barang- barang, klien sering suara - suara yang mengatakan "kambuh-kambuh". III. FAKTOR PREDISPOSISI 19

Upload: damayanti-sinaga

Post on 25-Jul-2015

437 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Pengkajian Keperawatan

BAB III

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA STIKes

MUTIARA INDONESIA MEDAN

RUANG RAWAT : Pusuk Buhit

TGLDIRAWAT : 16 Januari 2010

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. J

Tgl Pengkajian : 19 Januari 2010

Umur : 30Tflh»»tt

MR No. : 02-52-23

Informan : Autonamnese

II. Alasan masuk ruma sakit : Klien susah tidur, mau memaki - maki,

mengamuk, melempari rumah orang, merosak barang- barang, klien sering

suara - suara yang mengatakan "kambuh-kambuh".

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil Kurang berhassil Tidak berhasil

3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya Fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dlm keluarga

Tindakan kriminal

19

Page 2: Bab III Pengkajian Keperawatan

JelaskanNo 1.2.3 : 1. ±5 tahun yang lalu klien sudah mengalami gangguan

jiwa, sebelumnya klien sudah berulang kali dirawat di

RSJ Medan.

2. ketika di rawat di RSJ pasien menunjukan kemajuan

dan pasien tampak tenang lalu pasien lalu pasien di

kembalikan kekeluarganya, namun setelah pulang

keromah keluarga jarang membawa klien kontrol dan

tidak teratur minum obat

3. pasien pemah di pukuli oleh beberapa teman dan

keluarga karena pasien sering marah dan mengamuk

tanpa sebab.

Masalah Keperawatan : Regiment terapeutik inefektif

Resti perilaku kekerasan

Koping keluarga inefektif

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : pasien sebelumnya bekerja

diladang orang lain, namun pasien berhenti bekerja dan mulai saat itu0 pasien

hanya makan dan tidur saja di rumah dan dianggap tidak ada dirumah.

Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri: harga diri rendah

IV.FISIK

1. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 80x/i S : 37°C P:22x/i

2. Ukur : TB : 165 cm BB : 59 kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan : Keluhan fisik tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

20

Page 3: Bab III Pengkajian Keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

Genogram

Keterangan:

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

= Pasien

= Laki-laki

= Perempuan

Jelaskan : Os anak ke 7 dari 9 bersaudara dan tidak ada keluarga yang

menderita gangguanjiwa

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

21

Page 4: Bab III Pengkajian Keperawatan

1. Konsep diri

a. Gambaran diri : Klien menyukai semua bagian tubuhnya meskipun

tidak da yang dibanggakan

b. Identitas diri : klien mampu menyebutkan nama dan alamat dengan

jelas

c. Peran : Sebagai seorang anak

d. Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan berkumpul kembali

dengan keluarga

e. Harga diri : Klien merasa malujika diejek oleh teman -temanya

Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

2. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti : Ayah dan Ibu

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat :

Sebelum dirawat di RSJ klien tidak pemah mengikuti kegiatan dalam

masyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien suka menyendiri

dan mengurung diri dirumah

Masalah keperawatan : Gangguan isolasi sosial: Menarik Diri

3. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan: Klien yakin dengan agamanya, klien beragama

kristen protestan

b. Kegiatan ibadah : Klien sering berdoa sebelum tidur

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

22

Page 5: Bab III Pengkajian Keperawatan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian

Jelaskan : klien mandi 2 x sehari

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tdk mampu memulai

Pembicaraan

Jelaskan : Klien berbicara jelas dan terarah tetapi agak lambat

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

3. Akti vitas motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien dapat beraktivitas seperti biasa dan dapat

mengguanakan anggota fisik dengan baik

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan putus asa Khawatir Gembira

berlebihan

Jelaskan : Klien merasa sedih karenajauh dari keluarga dan klien

merasa di asingkan oleh keluarga

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Afek sesuai, memberi respon pada stimulus yang

diberikan

23

Page 6: Bab III Pengkajian Keperawatan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tdk kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Klien kooperatif tetapi kontak mata kurang, klien sering

menunduk

Masalah keperawatan : Isolasi sosial; menarik diri

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Klien mengatakan susah tidur dan sering melamun.

Suara-suara sering datang saat pasien sendiri dan suara tersebut

mengatakan "kambuh...kambuh" serta pasien sering teriihat

menutup telinga dan marah - marah ketika suara tersebut datang.

Masalah keperawatan : Perubahan sensori persepsi; Halusinasi pendengaran

8. Proses pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan

Jelaskan : Klien dapat menjawab sesuai dengan topic

pembicaraan

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

9. Isi pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yg terkait Pikiran magis

Waham

24

Page 7: Bab III Pengkajian Keperawatan

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nahilistic Sisip pikir Siap pikir Control pikir

Jelaskan : Tidak mengalami gangguan isi pikir; waham

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran compos mentis, klien mengetahui dimana

klien berada,

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

ll. Memori

Gangguan daya ingat Gangguan Daya ingat

jangka pendek jangka panjang

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan memori, klien mampu

mengingat pengalaman masa lalu dan mampu mengingat

kegiatan yang baru dilakukan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudahberalih Tdk mampu konsentrasi Tdk mampu

berhitung sederhana

Jelaskan : Tingkat konsentrasi klien baik

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

25

Page 8: Bab III Pengkajian Keperawatan

Jelaskan : Kemampuan klien menilai baik, klien mampu membedakan

pakaian yang bagus dan yang kurang bagus

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yg diderita Menyalahkan hal-hal diluar

dirinya

Jelaskan : Klien tidak mengingkari bahwa dirinya mengalami

gangguanjiwa

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien mampu untuk makan, BAB/BAK tanpa bantuan secara

total

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian / berhias

Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 2 Jam, 13.00 s/d 15.00

Tidur malam lama : 9 Jam, 21.00 s/d 06.00

Kegiatan sebelum / sesudah: Tidak ada melakukan kegiatan

26

Page 9: Bab III Pengkajian Keperawatan

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeriksaan kesehatan

Perawatan lanjutan Ya Tidak

Perawatan lanjutan Ya Tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan Ya Tidak

Menjaga kerapian rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya Tidak

Menjaga kerapian nimah Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : Klien tidak mampu melakukan kegiatan di dalam rumah,

klien lebih suka duduk-duduk.

Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dgn orang lam Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebihan

Teknik relaksasi Bekeria berlebihan

Akdvitas konstruksi Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Lainnya Mencederai orang lain

Masalah keperawatan : Koping individu inefektif

27

Page 10: Bab III Pengkajian Keperawatan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok: Klien mendapatkan dukungan keluarga, keluarga memperhatikan kebutuhan klien.

Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifik: Klien sering di ejek oleh teman - teman yang di lingkunganya

Masalah dengan pendidikan, spesifik: Klien tidak ada masalah dengan pendidikan, walaupun klien hanya lulusan SMP

Masalah dengan pekerjaan, spesifik: Klien sering mekeria di lading

Masalah dengan perumahan, spesifik: Klien tinggal diruamah orang tuanya dan diperlakukan selayaknya

Masalah ekonomi, spesifik: Klien membeli rokok dan kebutuhanya setiap kali mendapat uang dari bekerja di ladang.

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: Sekarang klien sedang dalam masa perawatan dan sebelumnya klien pemah masuk ke RS Jiwa, tetapi klien tidak teratur kontrol dan kemudian klien kambuh kembali

Masalah lainnya, spesifik: Tidak ada masalah

Masalah keperawatan: isolasi sosial :menarik diri

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Penyakitjiwa Sistem pendukung

Faktor predisposisi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

XI.ASPEKMEDIK

28

Page 11: Bab III Pengkajian Keperawatan

Diagnosis medik : Skizofrenia paranoid

Terapi medik :

1. CPZ (Orange) 3 kali seharijam S^wib dan jam 17.30 Wib

2. Triasid Haluprenidil 3 kali sehari jam 7°°wib dan jam 17.30 Wib

3. Haluperidol 3 kali seharijam 7°°wib dan jam 17.30 Wib

29

Page 12: Bab III Pengkajian Keperawatan

ANALISA DATA

No Data Masalah1. Subjektif:

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengatakan supaya penyakitnyakambuh.

Objektif : Klien sering tampak marah-marah tanpa

Alasanyangjelas Klien sering melamun Klien tampak menutup telinga dan marah -

marah

Resiko tinggi kekerasan

2. Subjektif: Klien mengatakan sering mendengar suara-

suara yang mengatakan supaya penyakitnya kambuh

Suara-suara itu membuat klien tidak bisa tidurObjektif: Klien tampak berbicara sendiri

Perubahan persepsisensori; Halusinasi

pendengaran

3. Subjektif: Klien mengatakan malas bergaul dengan

orang lainObjektif:

Klien tampak sering menyendiri Kontak mata (-) jika berkomunikasi

Isolasi sosial; menarikdiri

4. Subjektif: Klien malu terhadap teman –

teman dilingkungan rumahnya

Objektif: Ekspresi wajah murung Klien tidak dapat memulai pembicaraan

Gangguan konsep diri;Harga diri rendah

5. Subjektif: Klien mengatakan keluarga jarang

berkunjung Ke RSJObjektif:

Klien tampak sedih bila ada keluarga dari klien lain yang datang berkunjung

Keluarga klien Tampak jarang datang berkunjung

Regiment terapeutikinefektif

6. Subjektif:

30

Page 13: Bab III Pengkajian Keperawatan

±5 tahun yang lalu klien sudah mengalami gangguanjiwa, sebelumnya klien sudah bemlang kali dirawat di RSJ.

Klien selalu menghindarObjektif: Keluarga klien jarang menjenguk klien

Koping individu inefektif

7. Subjektif:- ±5 tahun lalu klien sudah pemah di rawat di

RSJ- Setelah klien pulang ke rumah, keluarga

jarang membawa klien untuk kontrol danjarang minum obat

Objektif:Keluarga klien jarang menjenguk klien

Koping keluarga

inefektif

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Regiment terapeutik inefektif

2. Resiko tinggi kekerasan

3. Isolasi sosial; Menarik diri

4. Gangguan konsep diri; Harga diri rendah

5. Perubahan persepsi sensori ; Halusinasi pendengaran

6. Koping individu inefektif

7. Koping keluarga inefektif

XIII. POHON MASALAH

31

Page 14: Bab III Pengkajian Keperawatan

XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

2. Resiko tinggi kekerasan

3. Isolasi social : Menarik diri

4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

5. Koping individu inefektif

6. Koping keluarga inefektif

7. Regiment teraupetik inefektif

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

32

Regiment terapeutikinefektif

Resiko tinggi kekerasan

Perubahan persepsi sensori :halusinasi pendengaran

Isolasi social: menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga Diri rendah

Koping individu inefektifKoping keluarga inefektif

Page 15: Bab III Pengkajian Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi

1 Gangguan sensori persepsi : halusinasipendengaran

1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya

2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya

3. Pasien dapat membuat jadwal kegiatan yang biasa dilakukan

4. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

Kemampuan merawat pasienSP11. Mengidentifikasi jenis halusinasi2. Mengidentifikasi isi halusinasi3. Mengidentifikasi waktu dan

frekuensi halusinasi4. Mengidentifikasi situasi yang

menimbulkan halusinasi5. Mengidentifikasi respon terhadap

halusinasi6. Mengajarkan menghardik halusinasi7. Menganjurkan pasien memasukkan

cara menghardik dalam jadwal kegiatan harian

SP21. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien2. Melatih pasien mengendalikan

halusinasi dengan cara bercakap- cakap dengan orang lain

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP31. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien2. Melatih pasien mengendalikan

halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP41. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien 2. Memberikan pendidikan kesehatan

tentang penggunaan obat secara teratur

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

33

Page 16: Bab III Pengkajian Keperawatan

5. Keluarga dapat merawat pasien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

Kemampuan merawat keluargaSP11. Mendiskusikan masaiah yang dirasakan

keluarga dalam merawat pasien2. Menjelaskan pengertian, tanda dan

gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP21. Melatih keluarga memperaktekkan

cara merawat pasien dengan halusinasi2. Melatih keluarga melakukan cara

merawat langsung kepada pasien halusinasi

SP31. Membantu keluarga membuat

jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (disc change planing)

2. Menjelaskan follow up pasien dan rujukan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

34

Page 17: Bab III Pengkajian Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi

2 Isolasisociai'menarik diri

1. Membina hubungan saling percaya

2. Menyadari Penyebab isolasi sosial

3. Berinteraksi dengan orang lain

4. Keluarga dapat merawat pasien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

Kemampuan merawat pasien SP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi

sosial2. Menyebutkan keuntungan berhubungan

dengan orang lain3. Menyebutkan kerugian tidak

berhubungan dengan orang lain4. Melatih pasien cara berkenalan dengan

satu orang

SP2

1. Mengevaluasijadwal kegiatan harian pasien

2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang

3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

Kemampuan merawat keluarga SP11. Mendiskusikan masalah yang

dirasakan keluarga dalam merawat pasien isolasi social

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi social;menarik diri yang dialami pasien beserta teriadi prosesnya terjadinya

3. Menjelaskan cara merawat pasien isolasi social;menarik diri

SP21. Melatih keluarga mempraktekkan

cara merawat dengan isolasi social ; menarik diri

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien isolasi social, menarik diri

SP3

35

Page 18: Bab III Pengkajian Keperawatan

1. Melatih keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat

2. Menjelaskan follow up pasien dengan rujukan bila kembali kerumah

A. Kondisi Klien

36

Page 19: Bab III Pengkajian Keperawatan

Klien Tn J (30 Tahun) susah tidur, mau memaki-maki, mengamuk,

melempari rumah orang, merusak barang- barang, klien sering mendengar

suara - suara yang mengatakan "kambuh.. ..kambuh".

1. Diagnosa keperawatan

Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran.

2. Tujuan :

1. Pasien dapat mengidentifikasi jenis dan isi halusinasi.

2. Klien mengidentifikasi waktu, frekuensi dan situasi yang menimbulkan

halusinasi.

3. Klien dapat mengidentifikasi respon terhadap halusinasi.

4. Klien dapat mempraktekan cara menghardik halusinasi.

3. Tindakan Keperawatan

1. Mengidentifikasi jenis dan isi halusinasi.

2. Mengidentifikasi waktu, frekuensi dan situasi yang menimbulkan

halusinasi.

3. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi.

4. Mengajarkan klien menghardik halusinasi

Strategi Pertemuan I

4. Proses Pelaksanaao Tindakan

A. Orientasi

1. Salam Terapeutik

"Selamat pagi pak, kami perawat yang akan merawat bapak selama 3

minggu disini. Perkenalkan nama saya suster Ummi, perkenalkan juga ini

teman-teman saya. Bapak namanya siapa? Senang dipanggil apa?"

2. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan pak J hari ini? Apa keluhan bapak saat ini ? "

3. Kontrak

37

Page 20: Bab III Pengkajian Keperawatan

“Baiklah pak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang

bapak dengar tapi wujudnya tidak ada. Dimana kita duduk? Berapa lama?

Bagaimana kalau 15 menit?-"

B. Kerja

1. Mengidentifikasi jenis dan isi halusinasi

" Apakah bapak mendengar suara tanpa wujudnya? Dan kalau saya boleh

tau, apa yang dikatakan oleh suara itu?

2. Mengidentifikasi waktu, frekuensi dan situasi yang menimbulkan

halusinasi? " Apakah bapak mendengamya terus menerus atau sewaktu-

waktu? Kapan paling sering bapak mendengamya? Berapa kali sehari?”

“ Pada keadaan apa bapak mendengar suara itu? Apa yang bapak rasakan?"

3. Mengidentifikasi respon tehadap halusinasi

“ Apa yang bapak rasakan saat mendengar suara itu? Dan apa yang bapak

lakukan ? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara mencegah suara itu

muncul?"

4. Mengajarkan klien menghardik halusinasi.

"Begini pak, untuk mengendalikan din, walaupun suara- suara itu tetap

muncul, bapak bisa lakukan dengan cara menghardik suara-suara tersebut

caranya sebagai berikut: Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang,

pergi saya tidak mau dengar... saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!

Begitu berulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi”

C. Terminasi

1. Evaiuai respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

a. Evaluasi subjektif (pasien)

"Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap?"

b. Evaluasi perawat (objektif)

"Jadi suara-suara itu sering memanggil bapak? Suara itu terus menerus

terjadi dan terutama kalau bapak lagi sendiri?"

2. Kontrak

38

Page 21: Bab III Pengkajian Keperawatan

"pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang tentang

bagaimana mencegah suara-suara itu muncul? Mau kan pak? Bapak mau

jam berapa? Bagaimana kalaujam 10.00, seperti saat ini? Bapak mau

dimana? Oh di depan ya pak, di ruang perawat? Baildah, sampaijumpa

selamat pagi.”

Strategi Pertemuan II

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeatik

"Selamat pagi pak, wah.. .lagi melakukan kegiatan apa ni?"

2. Evaluasi/validasi

"Apakah bapak masih mendengar suara-suara?"

3. Kontrak

"Kemaren kan kami sudah berjanji untuk datang berbincang-bincang dengan

bapak, kita akan latihan cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap dengan orang lain, kita akan berbicara selama 15 menit, siap

pak? "

B. Kerja

1.Mengevaluasijadwal kegiatan harian

" Coba kami lihat jadwal kegiatan harian bapak, mana yang belum

dilaksanakan? bagus... .semua sudah dilaksanakan ya...".

2.Melatih pasien mengendalikan balusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain

" Pak, cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi adalah bercakap-

cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara,

langsung saja can teman untuk diajak ngobrol, minta teman atau perawat

untuk ngobrol dengan bapak. Contohnya begini...tolong, saya mulai dengar

suara-suara, ayo ngobrol dengan saya... begitu pak. Coba bapak lakukan

seperti yang tadi saya lakukan. Ya bagus.....

3.Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan hariannya

39

Page 22: Bab III Pengkajian Keperawatan

"Nah, bapak masukkan kegiatan ini kedalam jadwal kegiatan harian pak"

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

a.Evaluasi subjektif (pasien)

"Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?"

b.Evaluasi subjektif (perawat)

"Pak, bisakah bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi? Bagus..sekali

ya pak, coba sekali lagi, bagus ya pak.

2. Tindak Lanjut

"Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat bapak, jadi nanti kalau suara-

suara muncul lagi, bapak gunakan cara yang tadi ya."

3. Kontrak

"Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk

membicarakan cara ketiga dalam mengendalikan suara-suara, bapak maunya

jam berapa?.. dimana? Oya sudah besok jam 10.00 Wib aja ya, selamat pagi

pak".

Strategi Pertemuan III

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

"Selamat pagi pak, wah...bagaimana perasaan bapak hari ini?"

2. Evaluasi/validasi

"Apakah bapak masih mendengar suara-suara? apakah cara yang sudah

diajarkan kemaren telah bapak praktekkan?"

3. Kontrak

" Kemaren kan kami sudah berjanji untuk datang berbincang-bincang

dengan bapak, kita akan latihan cara ketiga yaitu membuatjadwal kegiatan

bapak dari bangun pagi sampai tidur malam kita akan berbicara selama 20

menit, siap pak?"

B. Kerja

40

Page 23: Bab III Pengkajian Keperawatan

1.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

" apa saja yang sudah bapak lakukan setiap hari ? bagus ya..".

2.Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang

biasa dilakukan di rumah sakit

" kalau boleh tahu apa kegiatan bapak pagi-pagi?.... Itu mulai jam berapa?

terus...........oh itu..., banyak sekali kegiatan ya pak, baiklah hari ini kita latih

kegiatan yang dua hari ini, bagus bapak bisa melakukan. Nah, kegiatan ini

bisa bapak lakukan untuk mencegah suara-suara tersebut muncul. Kegiatan

yang lain akan kita latih lagi.

3.Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan hariannya

"Nah,bapak masukkan kegiatan ini kedalam jadwal kegiatan harian pak"

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

a. Evaluasi subjektif (pasien)

"Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?"

b. Evaluasi subjektif (perawat)

" Pak, bisakah bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi?

Bagus..sekali ya pak, coba sekali lagi, bagus ya pak.

2.Tindak lanjut

" Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat bapak, jadi nanti kalau suara-

suara muncul lagi, bapak gunakan cara yang tadi ya."

3.Kontrak

" Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk

membicarakan cara keempat dalam mengendalikan suara-suara, bapak

maunya jam berapa?.. dimana ? Oya sudah besok jam 10.°° Wib aja ya,

selamat pagi pak"

Strategi Pertemuan IV

41

Page 24: Bab III Pengkajian Keperawatan

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1.Salam terapeutik

"Selamat pagi pak, wah.. .lagi melakukan kegiatan apa ni?"

2.Evaluasi/validasi

"Apakah bapak masih mendengar suara-suara?"

3.Kontrak

"Kemaren kan kami sudah berjanji untuk datang berbincang-bincang dengan

bapak, kita akan latihan cara keempat untuk mengontrol halusinasi dengan

menggunakan obat secara teratur, kita akan berbicara selama 15 menit, siap

pak?"

B. Kerja

1.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

"sebelumnya, kami ingin tahu apakah jadwal kegiatannya sudah dilakukan

semua? ya bagus, di pertahankan ya.".

2.Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur

" Pak, adakah bedanya minum obat secara teratur ? apakah suaranya hilang ?

minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak dengar selama ini

tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak minum? Nah, ini dia

yang ini wama orange (CPZ) 3 kali sehari jam 700 wib, jam 1300 Wib dan jam

19.30 Wib, gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)

3 kali sehari jamnya sama, gunanya untuk rileks dan tidak kaku, sedangkan

yang merah jambu ini (HP) 3 kali sehari, jamnya sama , gunanya agar

pikiran tenang. Kalau suara sudah hilang, obatnya tidak bisa di hentikan,

nanti kalau berhenti bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan

kekeadaan semula. Kalau obatnya habis, bapak bisa kontol kesini lagi.

Pastikan obatnya benar-benar nama bapak, baca nama kemasannya, pastikan

obat diminum pada waktunya dan dengan cara yang benar. Bapak juga

pastikan jumlah obat yang diminum.

3.Menganjurkan klien memasukkanjadwal kegiatan hariannya

42

Page 25: Bab III Pengkajian Keperawatan

"Nah,bapak masukkan kegiatan ini kedalamjadwal kegiatan harian pak"

C. Terminasi

1. Evaiyasi respon pasiea terhadap tindakaa keperawatan

a. Evaluasi subjektif(pasien)

"Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?"

b. Evaluasi subjektif(perawat)

"Pak, bisakah bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi ?

Bagus-.sekali ya pak, coba sekali lagi, bagus ya pak.

2. Tindaklanjut

"Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat bapak, jadi nanti kalau suara- suara

muncul lagi, bapak gunakan cara yang tadi ya."

3. Kontrak

"Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk

membicarakan cara mengontrol marah, bapak maunya jam berapa?.. dimana?

Oya sudah besok jam 11.00 Wib aja ya, selamat pagi pak".

A. KondisiKlien

43

Page 26: Bab III Pengkajian Keperawatan

Klien Tn J (30 Tahun) susah tidur, mau memaki-maki, mengamuk, melempari

rumah orang, merusak barang- barang, klien sering mendengar suara - suara yang

mengatakan "kambuh.. ..kambuh".

1. Diagnosa keperawatan

Resiko perilaku kekerasan

2. Tujuan :

1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.

3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pemah

dilakukannya.

4. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

5. Pasien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.

6. Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara spiritual, sosial,

dan dengan psikofarmaka.

3. Tindakan Keperawatan

1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.

3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan.

4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

5. Mendiskusikan dengan pasien cara mengontrol perilaku kekerasan.

6. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik.

Stategi Pertemuan I

5. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam Terapeutik

" Selamat pagi pak?, masih ingat dengan kami?, bagus,... bapak masih

ingat ya."

2. Evaluasi/validasi

"Bagaimana perasaan pak J hari ini? Apa keluhan bapak saat ini?"

3. Kontrak

44

Page 27: Bab III Pengkajian Keperawatan

" Sesuai janji kami sebelumnya, hari ini kita akan berbineang – bincang

tentang apa sebenamya yang menyebabkan bapak marah. Berapa lama pak

J mau kita berbineang - bincang? selama 15 menit. Setuju pak?

B. Kerja

1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

" Apa yang menyebabkan pak J, marah ? apakah sebelumnya pak J pemah

marah ? lalu apa penyebabnya ? "

2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

" ketika bapak marah apakah bapak merasa dada berdebar -debar, mata

melotot, rahang tertutup rapat dan tangan mengepal ? "

3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan. " setelah itu apa yang

bapak lakukan?"

4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

" bapak tahu tidak apa kerugian cara yang bapak lakukan? Ya, benar bapak

merugikan orang lain."

5. Mendiskusikan dengan pasien cara mengontrol perilaku kekerasan.

" menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik ? maukah bapak J

belajar bagaimana cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa

merugikan orang lain ? "

6. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik.

" begini ya pak, jika rasa marah bapak muncul dapat melakukan tarik

napas dalam. Caranya : berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan

sebentar, lalu keluarkan perlahan - lahan dari mulut seperti mengeluarkan

kemarahan. Bagaimana pak, bisa...? ayo coba lagi, tarik dari hidung,

bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak

sudah bisa melakukannya ".

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

a. Evaluasi subjektif (pasien)

" Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap dan latihan tarik

napas dalam tadi ? ".

45

Page 28: Bab III Pengkajian Keperawatan

b. Evaluasi perawat (objektif)

"baiklah pak, Sekarang bisakan bapak sebutkan kembali apa yang telah kita

bicarakan tadi ? dan dipraktekkan kembali caranya ".

2. Kontrak

"Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang tentang

latihan fisik II yaitu pukul kasur dan bantal. Mau kan pak? Bapak mau jam

berapa? Bagaimana kalau jam 10.00, seperti saat ini? Bapak mau dimana?

Oh ruangan ni ja? Baiklah, sampai jumpa selamat pagi."

Strategi Pertemuan II

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam Terapeutik

" Selamat pagi pak ? ".

2. Evaluasi/validasi

"Bagaimana perasaan pak J hari ini? ".

3. Kontrak

" Sesuai janji kami sebelumnya, hari ini kita akan berbincang – bincang

tentang latihan fisik 11 yaitu pukul kasur dan bantal. Masih ingat kan ?

Berapa lama pak J mau kita berbincang - bincang? selama 15 menit. Setuju

pak?

B. Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

" apakah bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin ? iya pak J

benar sekali! coba saya lihat jadwal kegiatan bapak. Baiklah sekarang kita

membicarakan bagaimana cara yang kedua untuk meredakan rasa marah

bapak ".

2. Melatih pasien melakukan cara fisik 11.

" cara yang kedua ini mudah kok pak, bapak bisa melakukan latihan

memukul kasur dan bantal. Langsung saja ya pak kita praktekkan di

tempat tidur bapak. Nah sekarang lampiaskan kemarahan pak J dengan

46

Page 29: Bab III Pengkajian Keperawatan

memukul kasur dan bantal. Ya...., bagus sekali bapak bisa melakukannya

dengan benar ".

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian.

" sekarang kita buatjadwalnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan

tarik napas dalam ? jangan lupa dimasukkan dalam jadwal harian ya

pak ? ".

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

a. Evaluasi subjektif (pasien)

" Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap dan latihan pukul

kasur dan bantal tadi ? ".

b. Evaluasi perawat (objektif)

"baiklah pak, Sekarang bisakan bapak sebutkan kembali apa yang telah kita

bicarakan tadi ? dan dipraktekkan kembali caranya ".

2. Kontrak

" Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang tentang

mengontrol marah dengan cara verbal. Mau kan pak? Bapak mau jam berapa?

Bagaimana kalau jam 10.00, seperti saat ini? Bapak mau dimana? Oh di taman?

Baiklah, sampaijumpa selamat pagi."

Strategi Pertemuan III

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam Terapetik

" Selamat pagi pak ? ".

2. Evaluasi/validasi

"Bagaimana perasaan pak J hari ini? ".

3. Kontrak

" Sesuai janji kami kemarin, sekarang kami datang lagi. Bagaimana pak J,

sudah dilakukan latihan tank napas dalam dan pukul kasur bantal ? apa

47

Page 30: Bab III Pengkajian Keperawatan

yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur ? Berapa lama pak

J mau kita berbincang - bincang? selama 15 menit. Setuju pak?"

B. Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

" apakah bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin ? iya pak A

benar sekali! coba saya lihat jadwal kegiatan bapak. hari ini kita akan

berbincang - bincang tentang latihan cara bicara yang baik bila sedang

marah.".

2. Melatih pasien melakukan latihan dengan cara verbal.

" ada 3 cara bicara yang baik bila sedang marah:

• Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah

serta tidak menggunakan kata - kata kasar, misalnya : " bu, tolong

belikan saya rokok ". Coba bapak J praktekkan. Bagus pak J ".

• Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak J tidak ingin

melakukannya, katakan : " maaf saya tidak bisa melakukannya karena

sedang ada kerjaan ". Coba bapak J praktekkan. Bagus pak J ”

• Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang

membuat kesal bapak J dapat mengatakan : " kalau kamu berbuat

seperti itu lagi, saya akan menjadi marah. Coba bapak A praktekkan.

Bagus pak J "

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian.

" sekarang kita buatjadwalnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan

cara bicara yang baik ? jangan lupa dimasukkan dalam jadwal harian ya

pak ? ".

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

a. Evaluasi subjektif (pasien)

48

Page 31: Bab III Pengkajian Keperawatan

" Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap dan latihan

berbicara yang baik tadi ? ".

b. Evaluasi perawat (objektif)

"baiklah pak, Sekarang bisakan bapak sebufkan kembali apa yang telah

kita bicarakan tadi ? dan dipraktekkan kembali caranya ".

2. Kontrak

" Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang

tentang mengontrol marah dengan cara spiritual. Mau kan pak? Bapak mau

jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00, seperti saat ini? Bapak mau

dimana? Oh di taman? Baiklah, sampaijumpa selamat pagi."

Strategi Pertemuan IV

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam Terapeutik

"Selamat pagi pak?".

2. Evaluasi/validasi

"Bagaimana perasaan pak J hari ini? ".

3. Kontrak

" Sesuai janji kami kemarin, sekarang kami datang lagi. Bagaimana pak J,

sudah dilakukan latihan tank napas dalam, pukul kasur bantal dan bicara

yang baik? apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur ?

Berapa lama pak J mau kita berbincang - bincang? selama 15 menit. Setuju

pak ”

B. Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

" apakah bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin ? iya pak J

benar sekali! coba saya lihatjadwal kegiatan bapak. hari ini kita akan

berbincang - bincang tentang latihan cara lain untuk menyaluikan marah

bapak J yaitu dengan ibadah.".

2. Melatih pasien melakukan latihan dengan cara ibadah.

49

Page 32: Bab III Pengkajian Keperawatan

" coba bapak ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapak J lakukan. bagus "

" nah, kalau bapak J sedang marah coba bapak J langsung duduk dan tank

napas dalam.jika tidak redajuga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika

tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian shalat". " bapak J bisa melakukan

shalat secara teratur untuk meredakan kemarahan

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian.

" sekarang kita buatjadwalnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak shalat ?

jangan lupa dimasukkan dalam jadwal harian ya pak ? ".

C. Terminasi

1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

a. Evaluasi subjektif (pasien)

" Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap tentang cara

ibadah ini ? ". Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita

pelajari? bagus ".

b. Evaluasi perawat (objektif)

"baiklah pak, Sekarang bisakan bapak sebutkan kembali apa yang telah

kita bicarakan tadi ? ".

2. Kontrak

" Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan berbincang-bincang tentang

mengontrol marah dengan cara penggunaan obat. Mau kan pak ?

Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00, seperti saat ini?

Bapak mau dimana? Oh di taman? Baiklah, sampaijumpa selamat pagi."

Strategi Pertemuan V

1. Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

"Selamat pagi pak, wah.-.lagi melakukan kegiatan apa ni?"

2. Evaluasi/validasi

"Apakah bapak masih mendengar suara-suara?"

3. Kontrak

50

Page 33: Bab III Pengkajian Keperawatan

"Kemaren kan kami sudah berianji untuk datang berbincang-bincang

dengan bapak, kita akan latihan cara kelima untuk mengontrol halusinasi

dengan menggunakan obat secara teratur, kita akan berbicara selama 15

menit, siap pak?"

B. Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

"sebelumnya, kami ingin tahu apakah jadwal kegiatannya sudah dilakukan

semua? ya bagus, di pertahankan ya.".

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur

" Pak, adakah bedanya minum obat secara teratur ? apakah suaranya

hilang? minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak dengar

selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak minum?

Nah, ini dia yang ini wama orange (CPZ) 2 kali seharijam S^wib dan jam

17.30 Wib, gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih

(THP) 2 kali sehari jamnya sama, gunanya untuk rileks dan tidak kaku,

sedangkan yang merah jambu ini (HP) 2 kaii sehari, jamnya sama ,

gunanya agar pikiran tenang. Kalau suara sudah hilang, obatnya tidak bisa

di hentikan, nanti kalau berhenti bapak akan kambuh dan sulit untuk

mengembalikan kekeadaan semula. Kalau obatnya habis, bapak bisa kontol

kesini lagi. Pastikan obatnya benar-benar nama bapak, baca nama

kemasannya, pastikan obat diminum pada waktunya dan dengan cara yang

benar. Bapak juga pastikan jumlah obat yang diminum.

3. Menganjurkan klien memasukkanjadwal kegiatan hariannya

"Nah,bapak masukkan kegiatan ini kedalamjadwal kegiatan harian pak"

C. Terminasi

1. Evaluasi respoa pasie" terhadap tindaka" keperawata"

a. Evaluasi subjektif(pasien)

"Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?"

b. Evaluasi subjektif(perawat)

"Pak, bisakah bapak mengulangi cara yang kita latihan tadi ?

Bagus-sekali ya pak, coba sekali lagi, bagus ya pak.

51

Page 34: Bab III Pengkajian Keperawatan

2. Tindaklanjut

"Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat bapak, jadi nanti kalau suara-

suara muncul lagi, bapak gunakan cara yang tadi ya."

3. Kontrak

"Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk

membicarakan cara mengontrol marah, bapak maunya jam berapa?..

dimana? Oya sudah besok jam 11.°° Wib aja ya, selamat pagi pak".

A. Kondisi Klien

52

Page 35: Bab III Pengkajian Keperawatan

Klien Tn. J (30 Tahun) susah tidur, mau memaki - maki, mengamuk,

melempari rumah orang, merusak barang- barang, klien sering mendengar suara -

suara yang mengatakan "kambuh.....kambuh".

1. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Isolasi Sosial Menarik Dili

2. Tujuan

1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab menarik diri

2. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang

3. Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat memahami cara berhubungan dengan satu orang

3. Tindakan Keperawatan

1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial

2. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain

3. Menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

4. Melatih pasien cara berkenalan dengan satu orang

Strategi Pertemuan I

1. Fase Pelaksanaan Tindakan

a. Orientasi

1. Salam terapeutik

" Selamat pagi Pak".

2. Evaluasi / validasi

"Bagaimana Keadaan Bapak pagi ini?

3. Kontrak

1. Topik: " Pak bisakah kita berbincang-bincang sebentar untuk

membahas masalah Bapak?".

2. Waktu: "Bapak bisanya berapa lama?".

3. Tempat:" Bapak maunya kita berbincang dimana?".

B. Fase Kerja

• Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial

" Baiklah Pak, sekarang ceritakan dengan suster, apa yang menyebabkan

Bapak sampai kemari? Oh, begitu ya Pak”.

53

Page 36: Bab III Pengkajian Keperawatan

" Bapak punya gak teman yang paling disukai dan apa alasannya Bapak?".

" Lalu apa Bapak punya teman yang tidak disukai dan apa alasannya Pak?".

• Menjelaskan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.

"Bapak tau gak, keuntungan bila berinteraksi dengan orang lain?".

"Wah bagus itu Pak!, selain yang Bapak bilang tadi masih banyak lagi Pak

keuntungannya. Misalnya Bapak bisa tukar pikiran, nambah teman dan yang

pasti Bapak tidak sendirian lagi Pak!"

"Kalau kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?" Ya bagus Pak!

"Kerugiannya tidak punya teman dan tidak bisa tukar pikiran. Bapak mau

Suster ajarkan cara berkenalan dengan orang lain?"

• Melatih berkenalan dengan satu orang

" Coba bapak praktekkan berkenalan dengan satu orang!". dekati dia, lihat

wajahnya, lalu bapak sebutkan nama Bapak sambil menjabat tangannya dan

Bapak tanya namanya"

"Ini ya Pak saya contohkan!"

"Perkenalkan nama saya heni, nama kamu siapa?

"Bapak mengertikan? coba Bapak ulangi seperti yang suster praktekan tadi:

"Wah, bagus ya Pak!"

C. Terminasi

1. Evaluasi respon klien

a. Evaluasi klien

"Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang- bincang?

"Tentu dong senang!".

b. Evaluasi Perawat/objektif

"Coba Bapak ulangi apa yang telah kita bicarakan"

"Wah bagus kalau begitu Pak!"

2. Tindaklanjut

"Pak, apa yang tadi kita bicarakan dikerjakan ya Pak!dan jangan

lupajadwalnya di isi ya Pak!

3. Kontrak

54

Page 37: Bab III Pengkajian Keperawatan

"Baiklah Pak, karena waktunya sudah habis maka kita sudahi dulu ya

Pak!, Besok suster akan datang lagi untuk membantu Bapak beriatih

berhubungan dengan 1 orang. Bapak maukan?

"Jam berapa ya Pak!, Bpak maunya dimana?

Baiklah Pak, besok disinijam 10.00 wib kita akan membicarakan tentang

cara mempraktekkan berhubungan dengan 1 orang. Selamat siang

Pak.....!".

Strategi Pertemuan II

1. Fase Pelaksanan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

" Selamat pagi Pak?".

2. Evaluasi / validasi

"Bagaimana Keadaan Bapak pagi ini? Sudah makan pak?".

3. Kontrak

1. Topik:" Pak sesuai kontrak kita kemarin, maka hari ini kita

berbincang-bincang sebentar untuk membahas cara berfiubungan

dengan 1 orang?".

2. Waktu: "Bapak bisanya berapa lama?".

3. Tempat:" Bapak maunya kita berbincang dimana?".

B. Fase Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

" Bagaimana Pak apakah sudah dilakukan apa yang saya ajarkan

kemaren?". Bagus!!, Nach apakah sudah dimasukkan kedalam jadwal

kegiatan harian bapak?".Coba sebutkan kembali cara berhungan dengan

satu orang?'.

2. Latihan berhubungan dengan satu orang.

"Oke sekarang bapak praktekkan cara berhubungan dengan satu orang !,

silahkan pak bicara dengan teman bapak ini, Bapak dekati dia, lihat

55

Page 38: Bab III Pengkajian Keperawatan

wajahnya, lalu bapak sebutkan nama Bapak sambil menjabat tangannya

dan Bapak tanya namanya".

"Wah, bagus ya Pak!" Bapak bisa mempraktekkannya dengan benar".

3. Masukkan dalam jadwal kegiatan

"Sekarang kita masukkan ke dalam jadwal kegitan harian bapak ya. Jangan

lupa diisi ya Pak, jam berapa dilakukan dan berapa kali dalam sehari'.

C. Terminasi

1. Evaluasi respon klien dan perawat

a. Evaluasi klien

"Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?" senang

dong ya kan pak".

b. Evaluasi Perawat/objektif

"Coba Bapak ulangi apa yang telah kita bicarakan"

"Wah bagus kalau begitu Pak!"

c. Tindak lanjut

"Pak, apa yang tadi kita bicarakan dikerjakan ya Pak! dan jangan lupa

jadwalnya di isi ya Pak!

d. Kontrak

"Baiklah Pak, karena waktunya sudah habis maka kita sudahi dulu ya

Pak!, Besok suster akan datang lagi untuk membantu Bapak

berhubungan dengan 2 orang. Bapak maukan?

"Jam berapa ya Pak!, Bpak maunya dimana?

Baiklah Pak, besok disinijam 10 kita akan membicarakan tentang cara

berhubungan dengan 2 orang. Setuju pak?. Oke Selamat siang

Pak.....!".

Strategi Pertemuan III

1. Fase Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

"Selamat pagi Pak?".

56

Page 39: Bab III Pengkajian Keperawatan

2. Evahiasi / validasi

"Bagaimana Keadaan Bapak pagi ini? Sudah makan pak?".

3. Kontrak

1. Topik:" Pak sesuai kontrak kita kemarin, maka hari ini kita berbincang-

bincang sebentar untuk membahas cara berhubungan dengan 2 orang?".

2. Waktu: "Bapak bisanya berapa lama?".

3. Tempat:" Bapak maunya kita berbincang dimana?".

B. Fase Kerja

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

" Bagaimana Pak apakah sudah dilakukan apa yang saya ajarkan

kemaren?". Bagus!, Nach apakah sudah dimasukkan kedalam jadwal

kegiatan harian bapak?".Coba sebutkan kembali cara berhungan dengan

satu orang?'.

2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktekkan cara

berkenalan dengan dua orang.

" Nach sekarang kita latihan berhubungan dengan 2 orang.

Bapak harus bisa berhubungan dengan 2 orang ya Pak, " begini ya Pak,

suster ajarkan". "Perkenalkan nama saya J, nama Bapak siapa?" lalu Bapak

tanya lagi teman sebelahnya," dan Bapak yang ini siapa?, kemudian Bapak

bisa berbincang-bincang dengan mereka Pak!" Bapak mengertikan???"

"Oke sekarang kita praktekkan cara berhubungan dengan orang!, silahkan

pak bicara dengan kedua teman bapak ini!,

"Wah, bagus ya Pak!" Bapak bisa mempraktekkannya dengan benar".

3. Melatih pasien melakukan aktfvitas yang berhubungan dengan orang lain

" Bapak biasa hobby nya apa selama di rumah? Oh melipat pakaian dan

menulis ya pak, kalau Bapak mampu melipat pakaian. Nah Bapak bisa

melakukan kegiatan itu Pak?.

"Nantikan bentar lagi pakaian bersih datang, bapak mau kan melipatnya?

"Sambil Bapak melipat pakaian, Bapak bisa berbincang-bincang dengan

teman Bapak, Bapak mengertikan?

57

Page 40: Bab III Pengkajian Keperawatan

4. Masukkan dalam jadwal kegiatan

"Sekarang kita masukkan ke dalam jadwal kegitan harian bapak ya. Jangan

lupa diisi ya Pak, jam berapa dilakukan dan berapa kali dalam sehari'.

C. Terminasi

1. Evaluasi respon klien dan perawat

a. Evaluasi klien

"Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?

"senang dong ya kan pak".

b. Evaluasi Perawat/objektif

"Coba Bapak ulangi apa yang telah kita bicarakan"

"Wah bagus kalau begitu Pak!"

2. Tindaklanjut

"Pak, apa yang tadi kita bicarakan dikenakan ya Pak!dan jangan

lupajadwalnya di isi ya Pak!

3. Kontrak

"Baiklah Pak, karena waktunya sudah habis maka kita sudahi dulu ya Pak!!,

Besok suster akan datang lagi untuk membantu Bapak menggunakan obat

dengan prinsip 5 benar. Bapak maukan?

"Jam berapa ya Pak !, Bapak maunya dimana ?

Baiklah Pak, besok disinijam 10 kita akan membicarakan tentang manfaat

obat dan cara prinsip 5 benar. Setuju pak?. Oke Selamat siang Pak.....!".

Strategi Pertemuan IV

1. Fase Pelaksanan Tindakan

A. Orientasi

1. Salam terapeutik

" Selamat pagi Pak?".

2. Evaluasi / validasi

"Bagaimana Keadaan Bapak pagi ini? Sudah makan pak?".

3. Kontrak

58

Page 41: Bab III Pengkajian Keperawatan

1. Topik:" Pak sesuai kontrak kita kemarin, maka hari ini kita

berbincang-bincang sebentar untuk membicarakan kegunaa obat dan

cara prinsip benar?".

2. Waktu: "Bapak bisanya berapa lama?".

3. Tempat:" Bapak maunya kita berbincang dimana?".

B. Fase Kerja

1. Mengevaluasi latihan 1,2 dan 3

" Bagaimana Pak apakah sudah dilakukan apa yang saya ajarkan

sebelumnya?". Bagus!!, Nach apakah sudah dimasukkan kedalam jadwal

kegiatan harian bapak?".Coba sebutkan kembali cara berhungan dengan

satu orang dan 2 orang?'.

2. Menjelaskan kegunaan obat

"Sekarang Suster akan menjelaskan keguanaan obat, Bapak tahu gunanya

obat? Wah bagus pak!"

"Selain yang Bapak bilang tadi masih ada lagi yang lainnya Pak, yaitu

untuk penyembuhan, dan mencegah kekambuhan, dengan minum obat,

bapak akan enak tidur, tenang dan nicks."

3. Melatih pasien minum obat dengan prinsip 5 benar

"Dalam minum obat ada lima prinsip yang harus diperhatikan yaitu : yang

pertama benar pasien. Bapak hams tahu kalau obat tersebut untuk Bapak

dengan melihat tulisan nama seperti dimangkuk ini, mengertikan Pak?

"yang kedua benar obat, tadikan sudah tertulis nama Bapak dan Bapak

ambil yang sesuai dengan yang dikatakan Suster, misalnya; CPZ maka

Bapak hams mengambil yang CPZ, bukan yang lain. Yang ketiga benar

cara, Bapak hams tahu, CPZ ini diminum bukan dikunyah Pak. Yang ke

empat benar dosis, misalnya tertulis 2x1 maka Bapak minumnya 1 tablet

saja tetapi 2x sehari dan yang terakhir benar waktu, tadikan tertera 2x1

maka Bapak minumnya 2 x sehari. Tadikan Bapak sudah minum obat jam

08.00, maka nanti Bapak minum obat lagi jam 08.00 malam ya pak!"

"Apakah Bapak mengerti dengan yang Suster jelaskan ?"

Bagus kalau begitu, Bapak sudah mengerti apa yang saya ajarkan".

59

Page 42: Bab III Pengkajian Keperawatan

4. Masukkan dalam jadwal kegiatan

"Sekarang kita masukkan ke dalam jadwal kegitan harian bapak ya.

Jangan lupa diisi ya Pak, jam berapa dilakukan dan berapa kali dalam

sehari'.

C. Terminasi

1. Evaluasi respon klien dan perawat

a. Evaluasi klien

"Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang? "

"senang dong ya kan pak".

b. Evaluasi Perawat/objektif

"Coba Bapak ulangi apa yang telah kita bicarakan"

"Wah bagus kalau begitu Pak!"

2. Tindaklanjut

"Pak, apa yang tadi kita bicarakan dikerjakan ya Pak” dan jangan

lupajadwalnya di isi ya Pak !

3. Kontrak

"Baiklah Pak, karena waktunya sudah habis maka kita sudahi dulu ya

Pak!!, lusa suster akan datang lagi untuk membantu Bapak meningkatkan

rasa percaya diri. Bapak maukan?

"Jam berapa ya Pak!, Bpak maunya dimana?

60

Page 43: Bab III Pengkajian Keperawatan

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan

perubahan sensorik persepsi halusinasi pendengaran pada klien di Ruangan

Sibual-buali Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara, maka terlebih

dahulu membahas beberapa hal yang mendukung dan menghambat kelancaran

proses keperawatan serta untuk mencapai alternative pemecahan masalah agar

tindakan keperawatan selanjutnya dapat lebih terarah dan mencapai tujuan yang

seoptimal mungkin.

Dalam pembahasan ini penulis menemukan beberapa kemungkinan

perbedaan antara landasan teoritis dan kasus yang nyata. Berikut ini akan dibahas

satu persatu keperawatan yang penulis lakukan.

A. TAHAP PENGKAJIAN

Dalam tujuan teoritis disebutkan bahwa ganguan perubahan persepsi

halusinasi pendengaran yang paling menonjol adalah mendengarkan suara-suara

yang berbicara, senyum, dan tertawa sendiri, tidak dapat membedakan hal-hal

yang nyata dan tidak nyata, menarik diri, menghindar dari orang lain, tidak mau

melakukan asuhan mandiri dan resiko tinggi kekerasan.

Pengkajian dilakukan setelah pasien dirawat kurang lebih 1 tahun di rumah

sakit jiwa Medan, maka upaya yang dilakukan adalah:

- Melakukan pendekatan dengan berkomunikasi terapeutik sehingga klien mau

mengungkapkan perasaannya.

61

Page 44: Bab III Pengkajian Keperawatan

- Mengadakan pengkajian kepada klien dengan wawancara untuk memperoleh

data yang benar.

- Membantu klien memecahkan masalahnya dengan mengungkapkan

perasaanya.

Pada saat pengkajian dilakukan dengan wawancaranya penulis tidak

menemukan hambatan untuk memperoleh data sebenamya karena klien mau

menjawab pertanyaan yang diajukan, pasien menjawab lambat tetapi jelas, dimana

upaya yang penulis lakukan adalah :

- Penulis melakukan pengkajian berulang-ulang

- Dengan menunjukkkan rasa empati kepada klien

- Dengan memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan

perasaannya

- Dengan beberapa kali dilakukan pengkajian pada pasien, maka penulis dapat

menyimpulkan apa yang sedang dialami pasien.

B. DIAGNOSAKEPERAWATAN

Dalam tinjauan teoritis ditemukan beberapa diagnosa keperawatan:

1. Gangguan persepsi sensorik halusinasi pendengaran

2. Defisit perawatan diri

3. Menarik diri

4. Harga diri rendah

5. Intoleransi aktifitas

6. Resiko tinggi melakukan kekerasan

62

Page 45: Bab III Pengkajian Keperawatan

7. Regiment pengobatan inefektif

Dalam kasus ini ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yaitu

1. Halusinasi pendengaran

2. Resiko tinggi perilaku kekerasan

3. Menarik diri

4. Harga diri rendah

5. Koping individu mefektif

6. Regiment terapeutik inefekdf

7. Koping keluarga inefektif

Namun, penulis hanya mengangkat 3 diagnosa keperawatan dalam kasus

ini yaitu resiko tinggi perilaku kekerasan, halusinasi pendengaran dan menarik

diri.

Sedangkan harga diri rendah dan koping individu inefektif tidak diangkat

menjadi diagnosa keperawatan karena selama penulis melakukan asuhan

keperawatan di RSJ PropSU Medan, pasien kurang kooperatif sehingga pasien

tidak bisa menggali data-data yang dibutuhkan untuk mengangkat dua diagnosa

tersebut menjadi diagnosa keperawatan dan untuk diagnosa keperawatan koping

keluarga inefektif dan regiment teraupetik mefektif tidak diangkat menjadi

diagnosa keperawatan dalam kasus ini dikaienakan selama melakukan asuhan

keperawatan pada pasien tersebut keluarga tidak pemah berkunjung sehingga

penulis tidak bisa mendapatkan data-data pendukung untuk mengangkat kedua

diagnosa tersebut.

63

Page 46: Bab III Pengkajian Keperawatan

C. TAHAP PERENCANAAN

Adapun kegiatan pada tahap perencanaan yang penulis terapkan adalah

sesuai dengan teoritis yaitu mengurangi masalah kasus yang optimal. Pada tahap

ini penulis tidak menemukan kesulitan karena pada tahap mi adalah suatu usaha

yang akan dilaksanakan pada tahap selanjutnya dan perencanaan pada tinjauan

teoritis sesuai dengan penemuan yang penulis lakukan pada tinjauan kasus.

Adapun perencanaan pada tinjauan kasus dan teoritis adalah sebagai berikut:

1. Bina hubungan sating percaya

2. Bimbingan klien mengungkapkan perasaannya

3. Bantu dan bimbing klien menentukan cara menyelesaikan masalahnya

(koping) yang konstruktif

4. Bimbingan klien memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

5. Bimbingan klien melaksanakan asuhan mandiri

6. Bimbingan klien melakukan kegiatan

7. Beri obat sesuai dengan program medis

8. Siapkan lingkungan sosial yang baik untuk klien

Dalam tahap ini perencanaan penulis tidak dapat perbedaan karena rencana

tindakan akan tercapai dengan adanya kerja sama klien,perawat, keluarga serta

tim medis lainnya.

D. TAHAP PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan keperawatan merupakan tindakan keperawatan yang

dilakukan langsung pada klien sesuai dengan hal ini penulis tidak menemukan

64

Page 47: Bab III Pengkajian Keperawatan

kesulitan karena adanya dukungan dan keria sama perawat, klien, serta tim medis

lainnya.

Secara umum pelaksanaan keperawatan klien dengan pembahan halusinasi

pendengaran adalah berusaha memberi hubungan saling percaya antar klien

dengan lingkungan sekitamya. Untuk mengatasi halusinasi pendengaran yang

terjadi pada klien, penulis mengajak klien untuk berkomunikasi, menjelaskan hal-

hal yang akan dilakukan oleh klien sehingga merasa dirinya berfungsi dan

berperan, dengan cara ini pelaksanaan dengan baik.

Pada pelaksanaan pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus adalah sama

yaitu mengadakan pendekatan, serta niembina hubungan saling percaya.

E. TAHAP EVALUASI

Tahap evaluasi adalah tahap akhir dari perencanaan sesudah melakukan

tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dituliskan, maka

penulis melakukan penelitian terhadap klien dengan melihat hal-hal dari tindakan

keperawatan yang dilakukan:

Adapun evaluasi yang terdapat pada tinjauan teoritis adalah sebagai berikut;

1. Klien dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata

2. Klien dapat memiliki cara mengatasi halusinasinya

3. Klien dapat memilih cara untuk mengatasi halusinasinya

4. Klien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa curiga

5. Klien dapat berespon sesuai dengan stimulasi dari luar dirinya

6. Klien dapat mencederai diri sendiri, orang lam atau lingkunganya

65

Page 48: Bab III Pengkajian Keperawatan

DAFTARPUSTAKA

Hamid Yarns Achir, Standart Asuhan Keperawatan, Edisi 1, Bandung, 1996.

H. Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 2001

Keliat Budi Anna, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta, 1997.

Mary C. Townsend, Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. Edisi 3, Jakarta 1998.

Rasmun, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Edisi 1, CV. Sagung Seto, Jakarta, 2001.

Jenny, dkk, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Masalah Psikososial Dan Gangguan Jiwa. USU Press. Medan. 2008

66