format pengkajian keperawatan komunitas

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah- langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda, 2013). Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009). Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu 1

Upload: lsim

Post on 15-Apr-2017

5.611 views

Category:

Health & Medicine


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: format pengkajian keperawatan komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKeperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan

dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif

dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan

rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing

process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga

mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang

bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka

memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui

langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda, 2013).

Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan

peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan

memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan

peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan

tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan

masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara

kesehatannya (Mubarak, 2009). Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi

objek yaitu sebagai klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas

terdiri dari individu dan masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas

individu dari Neuman (Anderson, 2006; Irnanda, 2013) untuk melihat masalah pasien,

model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan

keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan

keperawatan. Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai

mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi

landasannya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1

Page 2: format pengkajian keperawatan komunitas

a. Untuk membuat pengkajian berdasarkan format pengkajian keperawatan

komunitas

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui teori model community as a partner

b. Untuk mengetahui format pengkajian sesuai dengan model keperawatan

komunitas

2

Page 3: format pengkajian keperawatan komunitas

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan KomunitasKomunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang

mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan

kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan

nilai yang telah melembaga. Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu

hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,

kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat

pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul,

2009).

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public

health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan

tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan

terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat

sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu

mandiri dalam upaya kesehatan, (Alimul, 2009).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan

keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan

berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,

keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti

pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu

keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan social (WHO,2008). Suatu bidang dalam keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan

3

Page 4: format pengkajian keperawatan komunitas

Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu

perawatan kesehatan masyarakat yaitu :

1. Ilmu Keperawatan

Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok

yang menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana menggambarkan

hubungan teori–teori yang membentuk susunan yang mengatur teori–teori

tersebut berhubungan satu dengan lainnya yaitu : konsep manusia, konsep

kesehatan, konsep masyarakat/lingkungan dan konsep keperawatan (Christine

Ibrahim, 1986).

2. Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam komunitas

diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan

masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan

masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik

kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab dan alternatif

pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep

puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah perilaku masyarakat

diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan

masyarakat (Soekidjo Notoadmojo, 2003).

3. Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat)

Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh

seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia

akan berhadapan dengan kelompok–kelompok sosial dalam masyarakat.

Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan

pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang

pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat

menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau

masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,

ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam

masyarakat (Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu sosial

perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk merubah

perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara kesehatan keluarga,

kelompok dan masyarakat sehingga menuju kemandirian (self care), dimana

mereka diharapkan dapat mengenal dan merumuskan masalah kesehatan dan

4

Page 5: format pengkajian keperawatan komunitas

keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari alternatif

pemecahan masalah melalui perencanaan bersama, kemudian melaksanakan

kegiatan bersama berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai

hasil yang telah dicapai.

2.2 Konsep KeperawatanA. Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk

menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam

rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya

seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara

berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan

langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian,

perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).

Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang

bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam

rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau

masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :

pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis

keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi

tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas

mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan

asuhan keperawatan.

Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan,

tokoh – tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap

tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga

masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan

kesehatan dan keperawatan yang diberikan.

B. Tujuan Dan Fungsi Proses KeperawatanTujuan dan Fungsi Proses Keperawatan :

1. Tujuan

Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah :

5

Page 6: format pengkajian keperawatan komunitas

a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif

dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat

dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis,

berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.

c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas

harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian,

pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang

baik.

2. Fungsi

a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan

masalah klien melalui asuhan keperawatan.

b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.

c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta

masyarakat.

d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan

permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan

penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat

mempercepat proses penyembuhannya.

C. Langkah-langkah Proses Keperawatan (Pengkajian)Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI

Membagi dalam empat tahap yaitu : (1) Identifikasi, (2) Pengumpulan data

(3) Rencana dan kegiatan (4) serta Penilaian.

2. Freeman

Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (!) Membina

hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3) Penentuan tujuan

bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4) Merencanakan tindakan

6

Page 7: format pengkajian keperawatan komunitas

bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (6)

Hasil evaluasi.

3. S.G Bailon

Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan, (3)

Implementasi, dan (4) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para ahli

tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah

– langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :

(1) Pengkajian

(2) Diagnosis Keperawatan

(3) Perencanaan

(4) Pelaksanaan

(5) Evaluasi atau penilaian

2.3 Komponen system dalam Model Pengkajian Anderson & McFarlanPengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap

dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga

masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau

kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial

ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.

Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan

data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah

kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang

harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,

psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang

mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat

dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang

dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

A. Data Inti / Community Core1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di

komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan

termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan

praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas

7

Page 8: format pengkajian keperawatan komunitas

(masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik,

distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.

2. Data Demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status

perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,

pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data dapat

diperoleh dari catatan pemerintah.

3. Vital Statistik

Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau

CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian.

Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan

puskesmas.

4. Distribusi ras/Etnis

Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas.

Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan.

5. Sistem nilai/value

Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat

rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data dapat

diperoleh dari kontak personal serta observasi.

B. Data Subsistem1. Data lingkungan fisik

Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan

metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan mengelilingi

wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen, antara lain:

No Elemen Deskripsi

1 Perumahan Bangunan, luas, bahan, arsitek,

bersatu/berpindah

2 Lingkungan/daerah Halaman samping, belakang

Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada

rumput, bersih/kotor, pribadi/umum

3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan

8

Page 9: format pengkajian keperawatan komunitas

4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan

5 Transportasi Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis,

alat transportasi

6 Pusat pelayanan Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan

perawatan, tempat ibadah

7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik

8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis

9 Tempat ibadah Masjid, gereja

10 Bentuk Bangunan                               rumah, petak, asrama, pavilion

11 Jenis Bangunan                                   permanen, semi permanen, non permanen

12 Atap Rumah                                        genteng, seng, kayu, asbes

13 Dinding tembok, kayu, bambu

14 Lantai semen, keramik, tanah

15 Ventilasi  ± 15 – 20% dari luas lantai

16 Pencahayaan        kurang, baik

17 Penerangan kurang, baik

18 Kebersihan    kurang, baik

19 Pengaturan ruangan dan

perabot  , kelengkapan alat rumah

tangga      

kurang, baik

Sanitasi

1. Penyediaan air bersih (MCK)

2. Penyediaan air minum

3. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan

bagaimana jarak dengan sumber air

4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

5. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,

bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya

6. Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan

7. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry

Fasilitas

9

Page 10: format pengkajian keperawatan komunitas

1. Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain

2. Pekarangan

3. Sarana olahraga

4. Taman, lapangan

5. Ruang pertemuan

6. Sarana hiburan

7. Sarana ibadah

Batas – batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur dan selatan

Kondisi geografis

2. Pelayanan kesehatan dan social

a. Pelayanan kesehatan

1) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader

2) Jumlah kunjungan

3) Sistem rujukan

4) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar komunitas)

5) Data yang dikumpulkan:

- pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)

- sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)

- karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)

- statistik; jumlah kunjungan

- cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan

b. Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)

- Lokasi

- Kepemilikan

- Kecukupan

- Pelayanan Sosial

- pelayanan dukungan konseling

- pelayanan khusus/social worker

Data yang dikumpulkan:

- pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)

- sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)

- karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)

10

Page 11: format pengkajian keperawatan komunitas

- statistik; jumlah kunjungan

- cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan

3. Ekonomi

a. Jenis pekerjaan

b. Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan

c. Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan

d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia

e. Karakteristik pendapatan keluarga

- Persentase pendapatan kelas bawah

- Persentase keluarga mendapat bantuan social

- Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita

f. Karakteristik pekerjaan

- Status ketergantungan

- Jumlah usia produktif/bekerja

- Persen pengangguran

- Persen bekerja

- Persen pengangguaran terselubung

- Jumlah kelompok khusus

- Kategori yang bekerja

- Manajer

- Teknikal

- Pelayan

- Petani

- Buruh

4. Keamanan dan transportasi

a. Keamanan

1. System keamanan lingkungan

2. Penanggulangan kebakaran

3. Penanggulangan bencana

4. Penanggulangan polusi, udara dan air tanah

b. Transportasi

1. Kondisi jalan

11

Page 12: format pengkajian keperawatan komunitas

2. Jenis transportasi yang dimiliki

3. Sarana transportasi yang ada

5. Politik dan pemerintahan

Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan pemerintahan

dalam pelayanan kesehatan.

1. Sistem pengorganisasian

2. Struktur organisasi

3. Kelompok organisasi dalam komunitas

4. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

5. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst.

6. Kelompok Pelayanan masyarakat

- PKK

- Karang Taruna

- Panti Wredha

- LKMD

- Posyandu, dll

6. Sistem komunikasi

1. Sarana umum komunikasi

2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

3. Cara penyebaran informasi

Komponen Sumber

Formal :

- Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,

lingkup)

- Radio dan televisi (jumlah stasiun

komersial dan pendidikan, pendengar)

- Poster (kantor, jumlah telepon umum

dan pribadi)

Kantor koran

Kantor penerangan

Kantor pos dan telekomunikasi

Informal :

Sumber : papan pengumuman, poster,

12

Page 13: format pengkajian keperawatan komunitas

brosur

7. Pendidikan

1. Tingkat pendidikan komunitas

2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)

3. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

4. Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

5. Jenis bahasa yang digunakan

8. Rekreasi

1. Kebiasaan rekreasi

2. Fasilitas tempat rekreasi

13

Page 14: format pengkajian keperawatan komunitas

14

Page 15: format pengkajian keperawatan komunitas

PEMBAHASAN

15

Page 16: format pengkajian keperawatan komunitas

16

Komponen

Pengkajian

Keterangan Cara Memperoleh

Data

Data Sesuai Kasus Data/Pertanyaan yang

Harus ditambahkan

INTI PENGKAJIAN (CORE)1 Sejarah/riwayat

terjadinya/perkembangan komunitas

Riwayat komunitas - lokasi daerah binaan

- luas wilayah

- iklim

- tipe komunitas

(masyarakat rural

atau urban)

- keadaan demografi

- struktur politik

- distribusi kekuatan

komunitas

- pola perubahan

komunitas

Literature review

Key informants

- Kelurahan Kendal Kasih terdiri dari

20 Rukun Warga (RW) yang dibagi

menjadi 84 Rukun Tetangga (RT).

- Dalam pembinaan kesehatan,

kelurahan Kendal Kasih berada

dibawah tanggung jawab

Puskesmas Selor, jarak terjauh

hanya 1 Km dari seluruh

pemukiman warga. Sarana

transportasi yang tersedia sangat

memadai dan memudahkan

masyarakat memperoleh

pelayanan.

- Wilayah ini berkembang pesat dari

pedesaan menjadi perkotaan

sehingga penataan lingkungan dan

kesiapan masyarakat dalam

menerima arus perubahan tidak

disiapkan sejak awal.

- Kehadiran salah satu universitas

negeri di daerah tersebut juga

berefek terhadap tingginya

mobilitas penduduk ke dan dari

- Berapa luas wilayah

di daerah tersebut

yang sudah menjadi

pemukiman?

- Apakah masyarakat

tahu tentang sejarah

Kelurahan Kendal

Kasih?

- Apa wilayah tersebut

merupakan daerah

migrasi?

- Bagaimana

menyikapi

perubahan yang

terjadi?

- Berapa lama

masyarakat tinggal

di komunitas

tersebut?

- Apa wilayah tersebut

dari awal adalah

sebuah pemukiman?

- Apa yang menjadi

BAB III

INSTRUMENT PENGKAJIAN SESUAI DENGAN TEORI/MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS SESUAI KASUS

Page 17: format pengkajian keperawatan komunitas

17

Page 18: format pengkajian keperawatan komunitas

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanProses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk

menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam

rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal

mungkin yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan

dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau

masyarakat. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data,

analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan

tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan.

Salah satu tujuan asuhan keperawatan komunitas yaitu memperoleh hasil

asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan

permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan

secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus

memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian, pengajaran,

organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.

Data inti dari pengkajian terdiri dari: riwayat atau sejarah perkembangan

komunitas, data demografi, vital statistik, distribusi ras/etnis serta sistem nilai/value.

Sedangkan subsistemnya terdiri dari 8 subsistem, yaitu : lingkungan fisik, pelayanan

kesehatan dan sosial, keamanan dan transportasi, ekonomi, politik dan

pemerintahan, komunikasi, pendidikan serta rekreasi.

18

Page 19: format pengkajian keperawatan komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan  Praktik,

edisi 3. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz, Alimul. 2009. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Penerbit

Salemba Medika.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta : Sagung

Seto

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen

Publishing

Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam

Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010, semester genap: FK UI

Irnanda, Yutiva. 2013. Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas pada

Kader Posyandu di Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan

Johor. Tugas Akhir. Program Pendidikan Profesi Ners. Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

Mubarak, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba

medika

Leininger, M dan McFarland. M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts, Theories,

Research and Practice, edisi 3. USA : Mc.Graw Hill Companies

World Health Organization (WHO). Environmental Health. Diambil dari:

http://www.WHO.int. Last Update: Januari 2008

19