bab iii laporan asuhan keperawatan 3.1 pengkajian …
TRANSCRIPT
20
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula
Tn. A berusia 26 tahun beragama islam pekerjaan swasta bertempat
tinggal di malang, pasien datang ke igd jam 21.00 dibawa oleh warga karena
mengalami kecelakaan, saat di lakukan pengkajian pada Tn. A pasien di berikan
pertanyaan tertutup dan juga menggunakan media tulisan pasien menulis nyeri di
bagian rahang bawah.
Riwayat penyakit sekarang : Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan
anaknya mengalami kecelakaan sekitar jam 19.00 WIB, pasiendibawa ke IGD
puskesmas gondanglegi dan setelah dibawa kepuskesmas pasien di rujuk ke
Rumah sakit daerah panjen pada pukul 19.30 WIB. Setalah sampai di IGD pasien
ditangani dengan tepat sampai pukul 21.00 dan setelah itu pasien dipindahkan ke
ruangan Inap Kelas 2. pasien mengalami kecelakan saat melakukan perjalanan
dari arah kepanjen menuju malang. Pada saat perjalanan pasien mencoba
menghindari jalanan yang berlubang dengan kecepatan kencang, pasien tidak bisa
mengendalikan setir lalu pasien terjatuh dengan posisi dagu membentur jalanan,
pasien sempat pingsang , pasien di bawah ke rumah sakit dengan kondisi pingsan,
setelah pasien terbangun pasien tidak ingat apa yang terjadi padanya. Waktu
pengkajian pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah (R), Nyeri akibat
kecelakaan (P), sensansi seperti tertusuk – tusuk (Q), Skala nyeri di tunjukan 6
(S), Nyeri yang di rasakan hilang timbul (T).
Riwayat penyakit lalu : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai
penyakit diabetes, hipertensi, kencing manis, asma, dll, keluarga pasien mengatakan
sebelumnya jika pasien sakit tidak sampai di rawat inap, pasien dahulu jika pasien
sakit hanya sakit seperti pada umumnya seperti batuk, pilek dan panas, pasien hanya
berobat atau memeriksa penyakitnya pada poli umum di puskesmas atau rumah sakit
dan hanya menjalani pengobatan rawat jalan. Riwayat kesehatan keluarga keluarga
pasien mengatakan kalau di dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
hipertensi (-), DM (-), Asma (-) jantung (-), dll.
a. Pola pemeliharaan kesehatan
1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
makanan / minum
1. Jumlah / waktu 3 x 1 selalu habis 3x1 habis ½
porsi
2. Jenis - Nasi putih - bubur
- sayur sop
21
2) Pola eliminasi
- Lauk : tempe, - lauk daging
tahu, ayam, giling
ikan - air putih, dan
- sayur : bayam susu
kangkung dll - NaCI 0,9 %
- minum air putih
dan kopi
3 Pantangan Tidak ada Tidak boleh pantangan makan kasar
terlebih dahulu
4 Kesulitan makan Tidak ada Pasien kesulitan saat mengatakan
makan dan sakit saat
minum mengunyah dan makan terasa
tidak enak
5 Usaha – usaha Tidak ada Pasien mengatasi mengatasi masalah masalah dengan
masalah memakan bubur dan lauk yang
lunak
NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit eliminasi BAK /
BAB
1 Jumlah / waktu BAB : 1x/ hari BAB : 1x / hari
BAK : 5- 6 x/ BAK : 4 – 5 x /
hari hari
2 Warna BAB : kunig BAB : kuning BAK : kuning BAK : kuning
keruh keruh
3 Bau BAK/ BAB bau BAK/BAB bau
khas khas
4 Konsistensi BAK: encer BAK : encer
BAB : padat BAB : padat
22
4) Pola kebersihan diri / personal hygine.
5 Masalah eliminasi Tidak ada Tidak ada
masalah eliminasi masalah
eliminasi
3) Pola istirahat tidur
NO Pemenuhan istirahat Dirumah Dirumah sakit
tidur
1 Jumah / waktu 6 – 8 jam/ hari 4 – 5 jam/ hari
2 Gangguan tidur Tidak ada Pasien sering gangguan tidur terbangun
saat di rumah karena nyeri
dan kwsakitan
3 Upaya megatasi Tidak ada Saat pasien gangguan tidur gangguan tidur merasaakan
nyeri dan tidak bisa tidur pasien biasnya menggunakan Tarik nafas dalam dan berdoa untuk mengatasi sulit
tidur
4 Hal yang Lingkungan Di temanin oleh mempermudah tidur yang nyaman anggota
dan tenang keluarga
5 Hal yang Suara berisik Suara berisik mempermudah
bangun
NO Pemenuhan personal Di rumah Di rumah sakit
haygine
1 Frekuensi mandi 2 x sehari 2 x sehari di
seka keluarga
2 Frekuensi mencuci 1 kali sehari Belom
rambut mencuci rambut sejak
23
berada di
rumah sakit
3 Keadaan kuku Bersih dan Bersih dan rapi rapi
4 Frekuensi gosok gigi 2x sehari Tidak bisa setiap mandi melakukan
gosok gigi
b. Riwayat sosial dan ekonomi
1) Latar belakang sosial dan ekonomi
Pasien tidak mempunyai konflik sosial, pasien juga aktif dalam
kegiatan masyarakat, pasien juga mengikuti kegiatan masyarakat
seperti kerja bakti, pasien juga mengikuti acara keagamaan seperti
yasinan di sekitar lingkungannya, pasien mengataknan saat di
rumah pasien sholat 5 waktu,
2) Ekonomi
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah keuangan, pasein
mengatakan selama perawatan di rumah sakit di biayai oleh
angsuransi BPJS.
c. Riwayat psikologis
1) Keadaan emosi / perasaan klien
Pasien mengatakan sekarangb dirinya merasa sedih dan takut
karena harus di rawar di rumah sakit dan rahang bawah pasien
harus di jahit karena pasien mengalami kecelakaan.
2) Status emosi
Ekspresi klien : klien tampak cemas, klien mengatakan takut semakin
parah dan tidak sembuh. Tingkah laku yang menonjol dari klien :
klien tampak meringis menahan nyeri, klien tampak gelisah , perasaan
yang membuat kelien takut dan tidak nyaman : klien khawatir jika
kondisinya tidak segera sembuh, pasien mengatakan takut untuk di
jahit pada rahang bagian bawah , suasaana yang membuat klien
tenang : berkumpul dengan keluarga.
24
Orientasi terhadap orang, tempat, waktu : baik
Kemampuan menyelesaikan masalah : mampu
Kebutuhan spiritual
Pasien selama di rumah sakit hanya berdoa dan tidak pernah sholat
Pola komunikasi
Komunikasi pasien secara spontan, pasien tidak menolak saat di ajak
berbicara pasien terbuka, pola komunikasi pasien tidak jelas Karena
3) Pola intraksi
Pasien terbuka, pasien berespon kepada semua orang, yang di
percayai pasien adalah ibu kandung klien dan keluarga klien
4) Konsep diri klien
- Identitas diri pasien : pasien mampu menyebutkan
identitas diri nya dengan benar
- Ideal diri : pasien mengatakan pingin cepat
pulang dan sembuh
- Gambaran diri : pasien mengerti dan paham kalau
pasien sedang sakit dan di rawat di rumah sakit
- Harga diri : pasien mengatakan di dalam
keluarganya memang diajarkan saling menghargai satu sama
yang lain
- Peran : pasien bisa menyebutkan perran nya
di rumah adalah sebagai anak
5) Tingkat kecemasan
- Proses berfikir pasien : mampu mengingat dengan baik dan
mampu berkonsentrasi dengan baik
- Motivasi : Baik
rahang nya sakit, terkadang pasien menggunakan bahasa isyarat
seperti menungjukan lokasi nyeri, saat di tanya skala nyeri berapa
pasien menunjukan jarinya 6. Pasien mampu menjawab pertanyaan.
8) Dampak di rawat di rumah sakit
Secara psikologis pasien menunjukan adanya perubahan pada
psikisnya yaitu pasien sedih, cemas, dan takut terhadap kondisi yang
25
di alaminya sekarang, pasien juga terdapat perubahan secara fisik
pada rahang bawahnya.
3.1.3 Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan tanda – tanda vital
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 79x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 37.1 C
BB: 56 kg
b. Keadaan umum : Compos Mentis , GCS 456
c. Pemeriksaan integumen rambut dan kuku
1) Integumen : terdapat luka fraktur akibat kecelakaan pada are wajah
yaitu dagu , dan luka babras di lengan dan kaki dan paha akibat
kecelakaan
2) Pemeriksaan kuku : kebersihan kuku sedikit kotor dan panjang,
warna kuku merah muda
3) Pemeriksaaan rambut : warna rambut pasien hitam , bersih dan tidak
berbau, tidak ada lesi, benjolan, luka dll, penyebaran rambut tampak
merata
4) Keluhan yang dirasakan pasien yang berhubungan dengan kulit yaitu
pasien mengeluh nyeri di luka bekas jahitan di dagu dengan skala
nyeri 6
• Pemeriksaan fisik
Kepala
Bentuk / Bentuk normal, simestris
kesimestrian
Posisi dan kontrol Normal, kepala tidak ada nyeri dan tidak
kepala ada nyeri tekan, posisi kepala paten
Kulit kepala Bersih tidak ada benjolan dan lesi
26
Wajah Bentuk / Bentuk wajah pasien bulat dan simestris
kesimestrian
Inpeksi Terdapat luka jahitan pada dagu, warna wajah pasien sesuai dengan kulitnya yaitu
sawo matang
Leher
Bentuk Normal
Inspeksi / palpasi Tidak ada benjolan atau pembesaran, leher
normal
Trakea / tiroid Tidak ada nyeri tekan, tidak pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
Mata
Letak / Mata kanan dan kiri posisi simestris kesimestrian
Gerakan, warna Gerakan kelopak mata berkedip dengan
kelopak mata normal, kelopak mata normal
Kunjungtiva Normal tidak anemis
Pupil Isokor
Pengelihatan Pemeriksaaan lapang pandang normal
Telinga
Kebersian / bau Keadaan telinga bersih, fungsi telinga
normal
Pendengaran dan Pendengaran kanan kiri normal, tidak ada
palpasi nyeri tekan
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran hidung pasien normal,
tidak ada pembesaran, tidak ada luka atau
lesi
Anterior vestibula Bersih dan tidak ada benjolan
Mulut
Warna / lesi bibir Warnah bibir sedikit pucat, tidak ada lesi
dan tidak ada nyeri tekan
27
Pemeriksaan neorologis
GCS 456 Compos Mentis
Nyeri kepala (-)
Mual muntah (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
Membrane Gusi kering dan pecah-pecah , mulkosa
Lidah Tidak terkaji karena pasien sulit untuk
membuka rahangnya
Dada
Bentuk / Bentuk normal cest, pegerkan dada
kesimestrian / simestris, gerakan kanan dan kiri sama
gerakan
Paru – paru
Jumlah pernafasan RR: 22x / menit, irama regular /irama
Vocal vremitus Teraba sama kanan dan kiri
Perkusi area paru Sonor
Auskultasi RR: 22x/ menit , suara nafas vesikuler, intensitas, pola, ronchi (-), wheezing (-)
kualitas, durasi - -
suara nafas - -
Abdomen
Inspeksi / paalpasi Bentuk datar, tidak terdapat lesi, teraba / auskultasi lunak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
masa, terdengar suara timpani
Kulit
Warna Sawo matang
Ekstermitas atas 5 5
dan bawah 5 5 Jari tangan dan kaki lengkap dan terdapat luka babras pada lengan dan kaki
Suhu / turgor / 37,1 C/ turgor kulit baik, kering tidak ada
edema edema
• Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
rujukan
28
• Pemeriksaan radiologi
23 November 2019
Hematologi
Hemoglobin 14,9 g/dl L 14,0-17,5
Hematocrit 42,9 % L 40-54
Hitung elitrosit 5,12 10, 6/cmm L 4,5-6,5
MCV 83,8 Fl 80–97
MCH 29,1 Pg 27-34
MCHC 34,7 g/dl 32-36
Hitung lekosit 22.800 cell/cmm 4.000-
Hitung trombosit 337.000 cell/cmm 11.000
Hitung jenis % 150.000-
Eosinophil 0 % 45000 Basophil 0 %
Neutrofil 89 % 1-5
Limfosil 7 % 0-1
Monosit 4 % 50-70
PT 13,9 Detik 20-35
KPTT 27,00 Detik 3-8
IMUNO 12,3-18,9
SEROLOGI NEGATIF NEGATIF 26,7-38,4
HBsAg (RPHA )
KIMIA KLINIK 21 U/L NEGATIF
SGOT 18 U/L
SGPT 20 Mg/dl L <43
Ureum 0,78 Mg/dl L<43
Kreatinin 92 Mg/dl 20-40
Glukosa darah L 0,6-1,1
sewaktu
29
RR : 22x/ menit
S : 36,8°C
• Tampak luka babras
di tangan dan kaki akibat kecelakaan
• Terapi yang telah dilakukan
- Infus RL 20 tpm
- Inj dexketoprofen 1 amp
3.2 Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS :
Pasien mengatakan Agen pencendera Nyeri akut nyeri pada rahang fisik D.0077 bawah Subkategori: nyeri P : kecelakaan dan kenyamanan
Q :seperti tertusuk-
tusuk
R :di bagian rahang
bawah
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul DO :
• TD : 130/80
mmHg
• N : 79x/ menit
• RR :22x/ menit
• Pasien tampak
meringis
• Pasien tampak
gelisah • Pasien sulit tidur
• Nafsu pola makan
berubah
• Pasien tampak
lemas dan pucat
•
2 DS : Faktor Gangguan - mekanisme intergritas kulit / DO : ( fraktur jaringan K/U Lemah mandibular ) (D.0129) Kes CM 456 Subkategori : TD : 130/80 mmHg keamanan dan N : 75x/ menit proteksi
30
• Tampak luka
jahitan akibat
fraktur
• Pasien mengatakan
nyeri di rahang
bagian bawah
• Ada pendarahan di rahang bagian bawah
3 DS:- Hambatan fisik Gangguan (fraktur komunikasi verbal DO : mandibular) (D.0119)
• Rahang bawah Sub.kategori pasien di jahit intraksi sosial
• Pasien bicara
dengan kadang
tidak terlalu
jelas
• Pasien sering
mengunakan
bahasa isyarat
tangan atau jadi
dan anggukan
dan
mengelengkan
kepala
• Pasien sulit
mempetahankan
komunikasi
• Tidak ada
kontak mata
3.3 Daftar Prioritas diagnoga keperawataann
1. Nyeri akut b.d agen pencendera fisik di buktikan dengan pasien tampak
meringis, pasien tampak gelisah, sulit tidur, tekanan darah meningkat,
nafsu makan berubah.
2. Kerusakan intergeritas kulit b.d faktor mekanis dibuktikan dengan
kerusakan jaringan atau lapisan kulit, nyeri, pendarahan, kemerahan.
3. Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan fisik (fraktur mandibula) di
buktikan dengan pasien tidak mampu berbicara, sulit mempertahankan
komunikasi,sulit menggunkan espresi wajah atau tubuh
31
3.4 Rencana keperawatan
NO KERETRIA HASIL INTERVENSI
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan selama 1x24 Observasi
jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi, nyeri menurun dengan karakteristik, durasi, kretria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
• Keluhan nyeri 5 nyeri (menurun) 2. Identifikasi skala nyeri
• Meringis 5 3. Identifikasi respon nyeri non (menurun) verbal
• Gelisah 5 4. Identifikasi faktor yang (menurun) memperberat dan
• Kesulitan tidur 5 memperingan nyeri (menurun) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Monitor efek samping pengunaan analgentik Terapeutik 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri ( misal : terapi musik, aromaterapi, ternik imajinasi terbimbing, kompres air hangat/ dingin ) 2. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi merdakan nyeri Edukasi 1. Jelaskan penyebab, priode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
32
2 Setelah dilakukan tindakan perawatan luka (I.14564)
keperawatan selama 2x24 observasi
jam di harapkan intergitas 1. Monior karakteristik luka
kulit dengan kriteria hasil (mis,drainase, warna, ukuran, sebagai berikut : bau)
• Kerusakan jaringan 2. Monitor tanda-tanda infeksi 5 (menurun) Terapeutik
• Nyeri 5 (menurun) 1. Lepaskan balutan dan plester
• Pendarahan 5 secara perlahan (menurun) 2. Cukur rambut di sekitar daerah
• Suhu kulit 5 luka, jika perlu (membaik) 3. Bersikan dengan cairan NaCI atau pembersian nontoksik, sesuai kebutuhan 4. Bersikan jaringan nekrotik 5. Pasang balutan sesuai jenis luka 6. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka 7. Ganti balutan sesuai jumlah edukat dan drainase 8. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien 9. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino ), sesuai indikasi Edukasi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Anjurkan mengkomsumsi makanan tinggi kalori dan protein 3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri Kolaborasi 1. Pemberian anti biotik, jika
perlu
3 Setelah dilakukan tindakan Promosi komunikasi : deficit
keperawatan selama 3x24 bicara (I.134992)
jam diharapkan komunikasi Observasi dapat teratasi dengan 1. Monitor kecepatan tekanan,
kretria hasil sebagai berikut kualitas, volume,dan diksi : bicara
• Kemampuan 2. Monitor proses kognitif , berbicara 5 anatomis, fisiologis yang
(meningkat) berkaitan dengan bicara
33
• Kesesuaian kontak mata dengan tubuh 5 (meningkat)
• Kontak mata 5 (meningkat)
1. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang menganggu bicara
2. Identifikasi prilaku emosional
dan fisik sebagai bentuk
komunikasi Terapeutik
1. Gunakan metode komunikasi
alternative (mis. Menulis, mata berkedip, papan
komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan)
2. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bantuan
3. Ulangi apa yang di sampaikan pasien
4. Berikan dukungan psikologis Edukasi
1. Anjurkan berbicara perlahan
2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan
fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan berbicara
1. Implementasi dan komunikasi
TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI JAM JAM
04 Mei DX:1 04 S :
2020 1. mengidentifikasi Mei Pasien mengatakan nyeri
09.30 lokasi, 2020 pada rahang bawah karasteristik, P: Kecelakaan durasi frekuensi Q: seperti tertusuk-tusuk kualitas nyeri R: dirahang bagian bawah 2. mengidentifikasi S: skala nyeri 6 skala nyeri T: hilang timbul 3. mengidentifikasi DO :
faktor yang • Pasien tampak memperberat dan meringis kesakitan memperingan 3 ( kurang ) nyeri • Pasien tampak 4. mengkaji tanda- tenang tanda vital • Pasien sudah bisa 5. mengajarkan tidur dengan pasien nyenyak
menggunakan • TTV
teknik relaksasi • TD : 130/80 mmHg
34
nafas dalam • N : 79 x/ menit
dengan hasil • RR : 22x/ menit skala 3 A :
Masalah teraatasi sebagaian P :
Lanjutkan intervensi 1-5
04 Mei DX:2 04 S :
2020 1. Memonitor Mei -
11.40 karasteristik luka, 2020 O :
warna ukuran , • Terdapat luka pada bau tangan dan kaki 2. Memonitor tanda- • Terdapat fraktrur di tanda infeksi bagian rahang 3. Membersikan bawah luka dengan NaCI • Kerusakan jaringan 4. Memasang • Nyeri ( sedikit
balutan sesuai menurun ) dengan luka • S : 37.1 (Menurun) 5. Menjelaskan A :
tanda dan gejala
masalah teratasi sebagaian
infeksi
P :
6. Menganjurkan
lanjutkan intervensi 1-8 mengkomsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
7. Mengajarkan
prosedur
perawatan luka
secara mandiri
8. Memberikan anti
biotik (inj
dexketoprofen 1
amp)
04 Mei DX: 3 04 S :
2020 1. Meonitor Mei -
01.00 kecepatan 2020 O :
tekanan, kualitas, • Pasien bisa volume, dan diksi menjawab bicara pertanyaan tertutup 2. Mengunakan dengan mengunakan mmetode anggukan atau komunikasi gelengan kepala alternative • Pasien menggunakan menggunakan isyarat tangan bahasa lisan 3. Mengulangi apa • Pasien
yang di menggunakan
sampaikan pasien bahasa lisan pasien
35
4. Memberikan sulit untuk memulai
dukungan peranyaan psikologis • Pasien bisa mempertahankan kontak mata (meningkat) A :
Masalah teratasi sebagaian P :
Lanjutkan intervensi 1-4
TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI JAM JAM
05 Mei DX :1 05 S :
2020 1. Mengkaji tanda – Mei Pasien mengatakan nyeri
14.30 tanda vital 2020 nya sudah berkurang 2. Mengidentifikasi P : Kecelakaan skala nyeri Q : seperti tertusuk – tusuk 3. Mengidentifikasi R : rahang bagian bawah faktor yang S : skalah nyeri 3 memperberat dan T : hilang timbul memperingan O :
nyeri • Pasien sudah 4. Mengajarkan tampak tidak pasien meringis kesakitan mengunakan • Gelisah tampak terknik relaksasi sudah berkurang
nafas dalam • TTV : TD : 120/80 mmHg (membaik)
• N : 78 x/ menit
• RR : 22x/menit A :
Masalah teratasi sebagaian P :
Lanjutkan intervensi 1-4
05 Mei DX:2 05 S :
2020 1. Memonitor Mei -
16.00 karakteristik luka, 2020 O :
warna ukuran, • Terdapat luka pada bau tangan dan kaki 2. Monitor tanda- • Terdapat fraktur di tanda infeksi bagian rahang 3. Menjelaskan bawah tanda dan gejala • Nyeri ( menurun ) infeksi • S:36,4C 4. Menganjurkan (membaik
mengkonsumsi
A :
36
makanan tinggi Masalah teratasi sebagaian kalori dan protein P :
5. Memberikan anti lanjutkan intervensi 1-5 biotik (inj
dexketoprofen 1
amp)
05 Mei DX:3 05 S :
2020 1. Memonitor Mei -
17.00 kecepatan 2020 O :
tekanan , kualitas, • Pasien bisa volume dan diksi menjawab bicara pertanyaan tertutup 2. Menggunakan dengan metode menggunakan komunikasi anggukan atau alternative gelengankepala menggunakan • Pasien isyarat tangan menggunakan 3. Memberikan bahasa lisan
dukungan • Pasien psikologis menggunakan bahasa lisan sulit untuk memulai pertanyaan
• Pasien bisa mempertahankan kontak mata (meningkat ) A :
Masalah teratasi sebagaian P :
Lanjutkan intervensi