bab iii laporan asuhan keperawatan 3.1 pengkajian …

17
20 BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula Tn. A berusia 26 tahun beragama islam pekerjaan swasta bertempat tinggal di malang, pasien datang ke igd jam 21.00 dibawa oleh warga karena mengalami kecelakaan, saat di lakukan pengkajian pada Tn. A pasien di berikan pertanyaan tertutup dan juga menggunakan media tulisan pasien menulis nyeri di bagian rahang bawah. Riwayat penyakit sekarang : Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan anaknya mengalami kecelakaan sekitar jam 19.00 WIB, pasiendibawa ke IGD puskesmas gondanglegi dan setelah dibawa kepuskesmas pasien di rujuk ke Rumah sakit daerah panjen pada pukul 19.30 WIB. Setalah sampai di IGD pasien ditangani dengan tepat sampai pukul 21.00 dan setelah itu pasien dipindahkan ke ruangan Inap Kelas 2. pasien mengalami kecelakan saat melakukan perjalanan dari arah kepanjen menuju malang. Pada saat perjalanan pasien mencoba menghindari jalanan yang berlubang dengan kecepatan kencang, pasien tidak bisa mengendalikan setir lalu pasien terjatuh dengan posisi dagu membentur jalanan, pasien sempat pingsang , pasien di bawah ke rumah sakit dengan kondisi pingsan, setelah pasien terbangun pasien tidak ingat apa yang terjadi padanya. Waktu pengkajian pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah (R), Nyeri akibat kecelakaan (P), sensansi seperti tertusuk tusuk (Q), Skala nyeri di tunjukan 6 (S), Nyeri yang di rasakan hilang timbul (T). Riwayat penyakit lalu : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai penyakit diabetes, hipertensi, kencing manis, asma, dll, keluarga pasien mengatakan sebelumnya jika pasien sakit tidak sampai di rawat inap, pasien dahulu jika pasien sakit hanya sakit seperti pada umumnya seperti batuk, pilek dan panas, pasien hanya berobat atau memeriksa penyakitnya pada poli umum di puskesmas atau rumah sakit dan hanya menjalani pengobatan rawat jalan. Riwayat kesehatan keluarga keluarga pasien mengatakan kalau di dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi (-), DM (-), Asma (-) jantung (-), dll. a. Pola pemeliharaan kesehatan 1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit makanan / minum 1. Jumlah / waktu 3 x 1 selalu habis 3x1 habis ½ porsi 2. Jenis - Nasi putih - bubur - sayur sop

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

20

BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian pada Tn. A dengan Fraktur Mandibula

Tn. A berusia 26 tahun beragama islam pekerjaan swasta bertempat

tinggal di malang, pasien datang ke igd jam 21.00 dibawa oleh warga karena

mengalami kecelakaan, saat di lakukan pengkajian pada Tn. A pasien di berikan

pertanyaan tertutup dan juga menggunakan media tulisan pasien menulis nyeri di

bagian rahang bawah.

Riwayat penyakit sekarang : Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan

anaknya mengalami kecelakaan sekitar jam 19.00 WIB, pasiendibawa ke IGD

puskesmas gondanglegi dan setelah dibawa kepuskesmas pasien di rujuk ke

Rumah sakit daerah panjen pada pukul 19.30 WIB. Setalah sampai di IGD pasien

ditangani dengan tepat sampai pukul 21.00 dan setelah itu pasien dipindahkan ke

ruangan Inap Kelas 2. pasien mengalami kecelakan saat melakukan perjalanan

dari arah kepanjen menuju malang. Pada saat perjalanan pasien mencoba

menghindari jalanan yang berlubang dengan kecepatan kencang, pasien tidak bisa

mengendalikan setir lalu pasien terjatuh dengan posisi dagu membentur jalanan,

pasien sempat pingsang , pasien di bawah ke rumah sakit dengan kondisi pingsan,

setelah pasien terbangun pasien tidak ingat apa yang terjadi padanya. Waktu

pengkajian pasien mengatakan nyeri pada rahang bawah (R), Nyeri akibat

kecelakaan (P), sensansi seperti tertusuk – tusuk (Q), Skala nyeri di tunjukan 6

(S), Nyeri yang di rasakan hilang timbul (T).

Riwayat penyakit lalu : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai

penyakit diabetes, hipertensi, kencing manis, asma, dll, keluarga pasien mengatakan

sebelumnya jika pasien sakit tidak sampai di rawat inap, pasien dahulu jika pasien

sakit hanya sakit seperti pada umumnya seperti batuk, pilek dan panas, pasien hanya

berobat atau memeriksa penyakitnya pada poli umum di puskesmas atau rumah sakit

dan hanya menjalani pengobatan rawat jalan. Riwayat kesehatan keluarga keluarga

pasien mengatakan kalau di dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit

hipertensi (-), DM (-), Asma (-) jantung (-), dll.

a. Pola pemeliharaan kesehatan

1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit

makanan / minum

1. Jumlah / waktu 3 x 1 selalu habis 3x1 habis ½

porsi

2. Jenis - Nasi putih - bubur

- sayur sop

Page 2: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

21

2) Pola eliminasi

- Lauk : tempe, - lauk daging

tahu, ayam, giling

ikan - air putih, dan

- sayur : bayam susu

kangkung dll - NaCI 0,9 %

- minum air putih

dan kopi

3 Pantangan Tidak ada Tidak boleh pantangan makan kasar

terlebih dahulu

4 Kesulitan makan Tidak ada Pasien kesulitan saat mengatakan

makan dan sakit saat

minum mengunyah dan makan terasa

tidak enak

5 Usaha – usaha Tidak ada Pasien mengatasi mengatasi masalah masalah dengan

masalah memakan bubur dan lauk yang

lunak

NO Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit eliminasi BAK /

BAB

1 Jumlah / waktu BAB : 1x/ hari BAB : 1x / hari

BAK : 5- 6 x/ BAK : 4 – 5 x /

hari hari

2 Warna BAB : kunig BAB : kuning BAK : kuning BAK : kuning

keruh keruh

3 Bau BAK/ BAB bau BAK/BAB bau

khas khas

4 Konsistensi BAK: encer BAK : encer

BAB : padat BAB : padat

Page 3: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

22

4) Pola kebersihan diri / personal hygine.

5 Masalah eliminasi Tidak ada Tidak ada

masalah eliminasi masalah

eliminasi

3) Pola istirahat tidur

NO Pemenuhan istirahat Dirumah Dirumah sakit

tidur

1 Jumah / waktu 6 – 8 jam/ hari 4 – 5 jam/ hari

2 Gangguan tidur Tidak ada Pasien sering gangguan tidur terbangun

saat di rumah karena nyeri

dan kwsakitan

3 Upaya megatasi Tidak ada Saat pasien gangguan tidur gangguan tidur merasaakan

nyeri dan tidak bisa tidur pasien biasnya menggunakan Tarik nafas dalam dan berdoa untuk mengatasi sulit

tidur

4 Hal yang Lingkungan Di temanin oleh mempermudah tidur yang nyaman anggota

dan tenang keluarga

5 Hal yang Suara berisik Suara berisik mempermudah

bangun

NO Pemenuhan personal Di rumah Di rumah sakit

haygine

1 Frekuensi mandi 2 x sehari 2 x sehari di

seka keluarga

2 Frekuensi mencuci 1 kali sehari Belom

rambut mencuci rambut sejak

Page 4: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

23

berada di

rumah sakit

3 Keadaan kuku Bersih dan Bersih dan rapi rapi

4 Frekuensi gosok gigi 2x sehari Tidak bisa setiap mandi melakukan

gosok gigi

b. Riwayat sosial dan ekonomi

1) Latar belakang sosial dan ekonomi

Pasien tidak mempunyai konflik sosial, pasien juga aktif dalam

kegiatan masyarakat, pasien juga mengikuti kegiatan masyarakat

seperti kerja bakti, pasien juga mengikuti acara keagamaan seperti

yasinan di sekitar lingkungannya, pasien mengataknan saat di

rumah pasien sholat 5 waktu,

2) Ekonomi

Pasien mengatakan tidak memiliki masalah keuangan, pasein

mengatakan selama perawatan di rumah sakit di biayai oleh

angsuransi BPJS.

c. Riwayat psikologis

1) Keadaan emosi / perasaan klien

Pasien mengatakan sekarangb dirinya merasa sedih dan takut

karena harus di rawar di rumah sakit dan rahang bawah pasien

harus di jahit karena pasien mengalami kecelakaan.

2) Status emosi

Ekspresi klien : klien tampak cemas, klien mengatakan takut semakin

parah dan tidak sembuh. Tingkah laku yang menonjol dari klien :

klien tampak meringis menahan nyeri, klien tampak gelisah , perasaan

yang membuat kelien takut dan tidak nyaman : klien khawatir jika

kondisinya tidak segera sembuh, pasien mengatakan takut untuk di

jahit pada rahang bagian bawah , suasaana yang membuat klien

tenang : berkumpul dengan keluarga.

Page 5: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

24

Orientasi terhadap orang, tempat, waktu : baik

Kemampuan menyelesaikan masalah : mampu

Kebutuhan spiritual

Pasien selama di rumah sakit hanya berdoa dan tidak pernah sholat

Pola komunikasi

Komunikasi pasien secara spontan, pasien tidak menolak saat di ajak

berbicara pasien terbuka, pola komunikasi pasien tidak jelas Karena

3) Pola intraksi

Pasien terbuka, pasien berespon kepada semua orang, yang di

percayai pasien adalah ibu kandung klien dan keluarga klien

4) Konsep diri klien

- Identitas diri pasien : pasien mampu menyebutkan

identitas diri nya dengan benar

- Ideal diri : pasien mengatakan pingin cepat

pulang dan sembuh

- Gambaran diri : pasien mengerti dan paham kalau

pasien sedang sakit dan di rawat di rumah sakit

- Harga diri : pasien mengatakan di dalam

keluarganya memang diajarkan saling menghargai satu sama

yang lain

- Peran : pasien bisa menyebutkan perran nya

di rumah adalah sebagai anak

5) Tingkat kecemasan

- Proses berfikir pasien : mampu mengingat dengan baik dan

mampu berkonsentrasi dengan baik

- Motivasi : Baik

rahang nya sakit, terkadang pasien menggunakan bahasa isyarat

seperti menungjukan lokasi nyeri, saat di tanya skala nyeri berapa

pasien menunjukan jarinya 6. Pasien mampu menjawab pertanyaan.

8) Dampak di rawat di rumah sakit

Secara psikologis pasien menunjukan adanya perubahan pada

psikisnya yaitu pasien sedih, cemas, dan takut terhadap kondisi yang

Page 6: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

25

di alaminya sekarang, pasien juga terdapat perubahan secara fisik

pada rahang bawahnya.

3.1.3 Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan tanda – tanda vital

Tensi : 130/80 mmHg

Nadi : 79x/menit

RR : 22x/menit

Suhu : 37.1 C

BB: 56 kg

b. Keadaan umum : Compos Mentis , GCS 456

c. Pemeriksaan integumen rambut dan kuku

1) Integumen : terdapat luka fraktur akibat kecelakaan pada are wajah

yaitu dagu , dan luka babras di lengan dan kaki dan paha akibat

kecelakaan

2) Pemeriksaan kuku : kebersihan kuku sedikit kotor dan panjang,

warna kuku merah muda

3) Pemeriksaaan rambut : warna rambut pasien hitam , bersih dan tidak

berbau, tidak ada lesi, benjolan, luka dll, penyebaran rambut tampak

merata

4) Keluhan yang dirasakan pasien yang berhubungan dengan kulit yaitu

pasien mengeluh nyeri di luka bekas jahitan di dagu dengan skala

nyeri 6

• Pemeriksaan fisik

Kepala

Bentuk / Bentuk normal, simestris

kesimestrian

Posisi dan kontrol Normal, kepala tidak ada nyeri dan tidak

kepala ada nyeri tekan, posisi kepala paten

Kulit kepala Bersih tidak ada benjolan dan lesi

Page 7: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

26

Wajah Bentuk / Bentuk wajah pasien bulat dan simestris

kesimestrian

Inpeksi Terdapat luka jahitan pada dagu, warna wajah pasien sesuai dengan kulitnya yaitu

sawo matang

Leher

Bentuk Normal

Inspeksi / palpasi Tidak ada benjolan atau pembesaran, leher

normal

Trakea / tiroid Tidak ada nyeri tekan, tidak pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran

vena jugularis

Mata

Letak / Mata kanan dan kiri posisi simestris kesimestrian

Gerakan, warna Gerakan kelopak mata berkedip dengan

kelopak mata normal, kelopak mata normal

Kunjungtiva Normal tidak anemis

Pupil Isokor

Pengelihatan Pemeriksaaan lapang pandang normal

Telinga

Kebersian / bau Keadaan telinga bersih, fungsi telinga

normal

Pendengaran dan Pendengaran kanan kiri normal, tidak ada

palpasi nyeri tekan

Hidung

Letak dan ukuran Letak paten, ukuran hidung pasien normal,

tidak ada pembesaran, tidak ada luka atau

lesi

Anterior vestibula Bersih dan tidak ada benjolan

Mulut

Warna / lesi bibir Warnah bibir sedikit pucat, tidak ada lesi

dan tidak ada nyeri tekan

Page 8: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

27

Pemeriksaan neorologis

GCS 456 Compos Mentis

Nyeri kepala (-)

Mual muntah (-)

Kejang (-)

Penurunan kesadaran (-)

Membrane Gusi kering dan pecah-pecah , mulkosa

Lidah Tidak terkaji karena pasien sulit untuk

membuka rahangnya

Dada

Bentuk / Bentuk normal cest, pegerkan dada

kesimestrian / simestris, gerakan kanan dan kiri sama

gerakan

Paru – paru

Jumlah pernafasan RR: 22x / menit, irama regular /irama

Vocal vremitus Teraba sama kanan dan kiri

Perkusi area paru Sonor

Auskultasi RR: 22x/ menit , suara nafas vesikuler, intensitas, pola, ronchi (-), wheezing (-)

kualitas, durasi - -

suara nafas - -

Abdomen

Inspeksi / paalpasi Bentuk datar, tidak terdapat lesi, teraba / auskultasi lunak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

masa, terdengar suara timpani

Kulit

Warna Sawo matang

Ekstermitas atas 5 5

dan bawah 5 5 Jari tangan dan kaki lengkap dan terdapat luka babras pada lengan dan kaki

Suhu / turgor / 37,1 C/ turgor kulit baik, kering tidak ada

edema edema

• Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

rujukan

Page 9: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

28

• Pemeriksaan radiologi

23 November 2019

Hematologi

Hemoglobin 14,9 g/dl L 14,0-17,5

Hematocrit 42,9 % L 40-54

Hitung elitrosit 5,12 10, 6/cmm L 4,5-6,5

MCV 83,8 Fl 80–97

MCH 29,1 Pg 27-34

MCHC 34,7 g/dl 32-36

Hitung lekosit 22.800 cell/cmm 4.000-

Hitung trombosit 337.000 cell/cmm 11.000

Hitung jenis % 150.000-

Eosinophil 0 % 45000 Basophil 0 %

Neutrofil 89 % 1-5

Limfosil 7 % 0-1

Monosit 4 % 50-70

PT 13,9 Detik 20-35

KPTT 27,00 Detik 3-8

IMUNO 12,3-18,9

SEROLOGI NEGATIF NEGATIF 26,7-38,4

HBsAg (RPHA )

KIMIA KLINIK 21 U/L NEGATIF

SGOT 18 U/L

SGPT 20 Mg/dl L <43

Ureum 0,78 Mg/dl L<43

Kreatinin 92 Mg/dl 20-40

Glukosa darah L 0,6-1,1

sewaktu

Page 10: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

29

RR : 22x/ menit

S : 36,8°C

• Tampak luka babras

di tangan dan kaki akibat kecelakaan

• Terapi yang telah dilakukan

- Infus RL 20 tpm

- Inj dexketoprofen 1 amp

3.2 Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS :

Pasien mengatakan Agen pencendera Nyeri akut nyeri pada rahang fisik D.0077 bawah Subkategori: nyeri P : kecelakaan dan kenyamanan

Q :seperti tertusuk-

tusuk

R :di bagian rahang

bawah

S : skala nyeri 6

T : hilang timbul DO :

• TD : 130/80

mmHg

• N : 79x/ menit

• RR :22x/ menit

• Pasien tampak

meringis

• Pasien tampak

gelisah • Pasien sulit tidur

• Nafsu pola makan

berubah

• Pasien tampak

lemas dan pucat

2 DS : Faktor Gangguan - mekanisme intergritas kulit / DO : ( fraktur jaringan K/U Lemah mandibular ) (D.0129) Kes CM 456 Subkategori : TD : 130/80 mmHg keamanan dan N : 75x/ menit proteksi

Page 11: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

30

• Tampak luka

jahitan akibat

fraktur

• Pasien mengatakan

nyeri di rahang

bagian bawah

• Ada pendarahan di rahang bagian bawah

3 DS:- Hambatan fisik Gangguan (fraktur komunikasi verbal DO : mandibular) (D.0119)

• Rahang bawah Sub.kategori pasien di jahit intraksi sosial

• Pasien bicara

dengan kadang

tidak terlalu

jelas

• Pasien sering

mengunakan

bahasa isyarat

tangan atau jadi

dan anggukan

dan

mengelengkan

kepala

• Pasien sulit

mempetahankan

komunikasi

• Tidak ada

kontak mata

3.3 Daftar Prioritas diagnoga keperawataann

1. Nyeri akut b.d agen pencendera fisik di buktikan dengan pasien tampak

meringis, pasien tampak gelisah, sulit tidur, tekanan darah meningkat,

nafsu makan berubah.

2. Kerusakan intergeritas kulit b.d faktor mekanis dibuktikan dengan

kerusakan jaringan atau lapisan kulit, nyeri, pendarahan, kemerahan.

3. Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan fisik (fraktur mandibula) di

buktikan dengan pasien tidak mampu berbicara, sulit mempertahankan

komunikasi,sulit menggunkan espresi wajah atau tubuh

Page 12: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

31

3.4 Rencana keperawatan

NO KERETRIA HASIL INTERVENSI

1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)

keperawatan selama 1x24 Observasi

jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi, nyeri menurun dengan karakteristik, durasi, kretria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas

• Keluhan nyeri 5 nyeri (menurun) 2. Identifikasi skala nyeri

• Meringis 5 3. Identifikasi respon nyeri non (menurun) verbal

• Gelisah 5 4. Identifikasi faktor yang (menurun) memperberat dan

• Kesulitan tidur 5 memperingan nyeri (menurun) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Monitor efek samping pengunaan analgentik Terapeutik 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri ( misal : terapi musik, aromaterapi, ternik imajinasi terbimbing, kompres air hangat/ dingin ) 2. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi merdakan nyeri Edukasi 1. Jelaskan penyebab, priode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian

analgetik, jika perlu

Page 13: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

32

2 Setelah dilakukan tindakan perawatan luka (I.14564)

keperawatan selama 2x24 observasi

jam di harapkan intergitas 1. Monior karakteristik luka

kulit dengan kriteria hasil (mis,drainase, warna, ukuran, sebagai berikut : bau)

• Kerusakan jaringan 2. Monitor tanda-tanda infeksi 5 (menurun) Terapeutik

• Nyeri 5 (menurun) 1. Lepaskan balutan dan plester

• Pendarahan 5 secara perlahan (menurun) 2. Cukur rambut di sekitar daerah

• Suhu kulit 5 luka, jika perlu (membaik) 3. Bersikan dengan cairan NaCI atau pembersian nontoksik, sesuai kebutuhan 4. Bersikan jaringan nekrotik 5. Pasang balutan sesuai jenis luka 6. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka 7. Ganti balutan sesuai jumlah edukat dan drainase 8. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien 9. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino ), sesuai indikasi Edukasi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Anjurkan mengkomsumsi makanan tinggi kalori dan protein 3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri Kolaborasi 1. Pemberian anti biotik, jika

perlu

3 Setelah dilakukan tindakan Promosi komunikasi : deficit

keperawatan selama 3x24 bicara (I.134992)

jam diharapkan komunikasi Observasi dapat teratasi dengan 1. Monitor kecepatan tekanan,

kretria hasil sebagai berikut kualitas, volume,dan diksi : bicara

• Kemampuan 2. Monitor proses kognitif , berbicara 5 anatomis, fisiologis yang

(meningkat) berkaitan dengan bicara

Page 14: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

33

• Kesesuaian kontak mata dengan tubuh 5 (meningkat)

• Kontak mata 5 (meningkat)

1. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang menganggu bicara

2. Identifikasi prilaku emosional

dan fisik sebagai bentuk

komunikasi Terapeutik

1. Gunakan metode komunikasi

alternative (mis. Menulis, mata berkedip, papan

komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan)

2. Modifikasi lingkungan untuk

meminimalkan bantuan

3. Ulangi apa yang di sampaikan pasien

4. Berikan dukungan psikologis Edukasi

1. Anjurkan berbicara perlahan

2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan

fisiologis yang berhubungan

dengan kemampuan berbicara

1. Implementasi dan komunikasi

TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI JAM JAM

04 Mei DX:1 04 S :

2020 1. mengidentifikasi Mei Pasien mengatakan nyeri

09.30 lokasi, 2020 pada rahang bawah karasteristik, P: Kecelakaan durasi frekuensi Q: seperti tertusuk-tusuk kualitas nyeri R: dirahang bagian bawah 2. mengidentifikasi S: skala nyeri 6 skala nyeri T: hilang timbul 3. mengidentifikasi DO :

faktor yang • Pasien tampak memperberat dan meringis kesakitan memperingan 3 ( kurang ) nyeri • Pasien tampak 4. mengkaji tanda- tenang tanda vital • Pasien sudah bisa 5. mengajarkan tidur dengan pasien nyenyak

menggunakan • TTV

teknik relaksasi • TD : 130/80 mmHg

Page 15: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

34

nafas dalam • N : 79 x/ menit

dengan hasil • RR : 22x/ menit skala 3 A :

Masalah teraatasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-5

04 Mei DX:2 04 S :

2020 1. Memonitor Mei -

11.40 karasteristik luka, 2020 O :

warna ukuran , • Terdapat luka pada bau tangan dan kaki 2. Memonitor tanda- • Terdapat fraktrur di tanda infeksi bagian rahang 3. Membersikan bawah luka dengan NaCI • Kerusakan jaringan 4. Memasang • Nyeri ( sedikit

balutan sesuai menurun ) dengan luka • S : 37.1 (Menurun) 5. Menjelaskan A :

tanda dan gejala

masalah teratasi sebagaian

infeksi

P :

6. Menganjurkan

lanjutkan intervensi 1-8 mengkomsumsi

makanan tinggi

kalori dan protein

7. Mengajarkan

prosedur

perawatan luka

secara mandiri

8. Memberikan anti

biotik (inj

dexketoprofen 1

amp)

04 Mei DX: 3 04 S :

2020 1. Meonitor Mei -

01.00 kecepatan 2020 O :

tekanan, kualitas, • Pasien bisa volume, dan diksi menjawab bicara pertanyaan tertutup 2. Mengunakan dengan mengunakan mmetode anggukan atau komunikasi gelengan kepala alternative • Pasien menggunakan menggunakan isyarat tangan bahasa lisan 3. Mengulangi apa • Pasien

yang di menggunakan

sampaikan pasien bahasa lisan pasien

Page 16: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

35

4. Memberikan sulit untuk memulai

dukungan peranyaan psikologis • Pasien bisa mempertahankan kontak mata (meningkat) A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-4

TGL / IMPLEMENTASI TGL / EVALUASI JAM JAM

05 Mei DX :1 05 S :

2020 1. Mengkaji tanda – Mei Pasien mengatakan nyeri

14.30 tanda vital 2020 nya sudah berkurang 2. Mengidentifikasi P : Kecelakaan skala nyeri Q : seperti tertusuk – tusuk 3. Mengidentifikasi R : rahang bagian bawah faktor yang S : skalah nyeri 3 memperberat dan T : hilang timbul memperingan O :

nyeri • Pasien sudah 4. Mengajarkan tampak tidak pasien meringis kesakitan mengunakan • Gelisah tampak terknik relaksasi sudah berkurang

nafas dalam • TTV : TD : 120/80 mmHg (membaik)

• N : 78 x/ menit

• RR : 22x/menit A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi 1-4

05 Mei DX:2 05 S :

2020 1. Memonitor Mei -

16.00 karakteristik luka, 2020 O :

warna ukuran, • Terdapat luka pada bau tangan dan kaki 2. Monitor tanda- • Terdapat fraktur di tanda infeksi bagian rahang 3. Menjelaskan bawah tanda dan gejala • Nyeri ( menurun ) infeksi • S:36,4C 4. Menganjurkan (membaik

mengkonsumsi

A :

Page 17: BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian …

36

makanan tinggi Masalah teratasi sebagaian kalori dan protein P :

5. Memberikan anti lanjutkan intervensi 1-5 biotik (inj

dexketoprofen 1

amp)

05 Mei DX:3 05 S :

2020 1. Memonitor Mei -

17.00 kecepatan 2020 O :

tekanan , kualitas, • Pasien bisa volume dan diksi menjawab bicara pertanyaan tertutup 2. Menggunakan dengan metode menggunakan komunikasi anggukan atau alternative gelengankepala menggunakan • Pasien isyarat tangan menggunakan 3. Memberikan bahasa lisan

dukungan • Pasien psikologis menggunakan bahasa lisan sulit untuk memulai pertanyaan

• Pasien bisa mempertahankan kontak mata (meningkat ) A :

Masalah teratasi sebagaian P :

Lanjutkan intervensi