bab ii uni eropa dan krisis ekonomi piigs 2.1 integrasi ...eprints.umm.ac.id/46666/3/bab ii.pdfsatu...

37
BAB II UNI EROPA DAN KRISIS EKONOMI PIIGS 2.1 Integrasi Regional Uni Eropa Suatu negara dapat dikatakan sebagai kawan regional diakibatkan oleh dua faktor, yang pertama karena ada kedekatan geografis dan yang kedua bukan karena kedekatan geografis. Uni Eropa merupakan wilayah regional yang termasuk kedalam wilayah yang memiliki kedekatan geografis sebagai adanya kerjasama atau koordinasi pada bidang politik dan ekonomi oleh negara-negara yang secara politis memiliki kedekatan. 22 Uni Eropa adalah salah satu organisasi antar pemerintahan dan salah satu kawasan regional yang tergolong supranasional. Uni Eropa sendiri adalah kawasan yang terdiri dari beberapa negara Eropa yang memiliki kedekatan geografis. Uni Eropa dianggap sebagai regionalisme yang berbeda dari berbagai kawasan yang lain di dunia dan dianggap sebagai sebuah regionalisme yang paling terintegrasi karena beberapa alasan. Selain karena Uni Eropa adalah salah satu contoh kawasan yang mengintegrasikan dirinya di segala bidang, Uni Eropa juga memiliki berbagai atribut kenegaraan yang dimiliki oleh negara-negara yang merdeka seperti lagu kebangsaan, bendera, mata uang sendiri, tanggal pembentukan negara, kebijakan keamanan maupun kebijakan luar negeri yang mana di transaksikan kepada negara-negara lain. 23 Maka dari itu Uni Eropa 22 Edward D. Mansfield dan Helen V. Milner, International Organization, New Wave Regionalism 53 (1999) : 589 627. 23 European Union, Basic Information, diakses dalam http://europa.eu/about-eu/basic- information/symbols/index_en.htm, (27/11/17, 10:49 WIB)

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

UNI EROPA DAN KRISIS EKONOMI PIIGS

2.1 Integrasi Regional Uni Eropa

Suatu negara dapat dikatakan sebagai kawan regional diakibatkan oleh dua

faktor, yang pertama karena ada kedekatan geografis dan yang kedua bukan

karena kedekatan geografis. Uni Eropa merupakan wilayah regional yang

termasuk kedalam wilayah yang memiliki kedekatan geografis sebagai adanya

kerjasama atau koordinasi pada bidang politik dan ekonomi oleh negara-negara

yang secara politis memiliki kedekatan.

22

Uni Eropa adalah salah satu organisasi antar pemerintahan dan salah satu

kawasan regional yang tergolong supranasional. Uni Eropa sendiri adalah

kawasan yang terdiri dari beberapa negara Eropa yang memiliki kedekatan

geografis. Uni Eropa dianggap sebagai regionalisme yang berbeda dari berbagai

kawasan yang lain di dunia dan dianggap sebagai sebuah regionalisme yang

paling terintegrasi karena beberapa alasan. Selain karena Uni Eropa adalah salah

satu contoh kawasan yang mengintegrasikan dirinya di segala bidang, Uni Eropa

juga memiliki berbagai atribut kenegaraan yang dimiliki oleh negara-negara yang

merdeka seperti lagu kebangsaan, bendera, mata uang sendiri, tanggal

pembentukan negara, kebijakan keamanan maupun kebijakan luar negeri yang

mana di transaksikan kepada negara-negara lain.23

Maka dari itu Uni Eropa

22

Edward D. Mansfield dan Helen V. Milner, International Organization, New Wave

Regionalism 53 (1999) : 589 – 627. 23

European Union, Basic Information, diakses dalam http://europa.eu/about-eu/basic-

information/symbols/index_en.htm, (27/11/17, 10:49 WIB)

berpotensi menjadi contoh bagi berbagai macam integrasi regional lainnya di

dunia internasional.

Uni Eropa dimulai ketika para Founding Fathers melihat dan merasakan

keaadaan permasalahan yang dihadapi negara-negara di benua Eropa pada masa

itu. Setelah perang dunia kedua dua perang berdarah telah terjadi di benua itu.

Negara-negara Eropa telah berperang melawan satu sama lain sejak Abad

Pertengahan. Hubungan antara negara-negara miskin. Setelah dua perang dunia

katastrofis, para pemimpin Eropa memutuskan bahwa satu-satunya cara mencegah

perang di Eropa adalah mulai bekerja sama. Kerja sama ini dimulai dalam

perdagangan dan ekonomi. Jerman, Prancis, Italia, Belgia, Belanda dan

Luksemburg menyelesaikan perselisihan terbesar mereka dan mulai bekerja sama

dalam produksi batu bara dan baja.24

High Authority atau Otoritas Tinggi adalah inti dari gagasan European

Coal and Steel Community (ECSC). Menjadi eksekutif independen dan

supranasional yang diperiksa oleh Common Assembly atau Majelis Umum.

Pengukuhan perdana Otoritas ini diadakan di aula kota Luksemburg pada tanggal

10 Agustus 1952. Jean Monnet, arsitek ECSC, terpilih sebagai Presiden

pertamanya. Kekuatan supranasional yang dilakukan oleh Otoritas memang

menimbulkan kecurigaan oleh beberapa pihak, misalnya pemerintah Perancis

yang memastikan bahwa dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) dan

Masyarakat Energi Atom Eropa (Euratom) lebih banyak kekuatan bisa berada di

tangan Dewan. Inovasi prinsip High Authority adalah karakter supranasionalnya.

Hal ini untuk memastikan tujuan perjanjian tersebut terpenuhi dan bahwa common

24

History of The European Union, diakses dalam https://europarlamentti.info/en/European-union/history/ (08/10/18, 23:14 WIB)

market atau pasar bersama berfungsi dengan lancar. Otoritas Tinggi dapat

mengeluarkan tiga jenis instrumen hukum yaitu, keputusan, yang sepenuhnya

merupakan hukum yang mengikat. Rekomendasi, yang memiliki tujuan yang

mengikat tetapi dengan metode yang diserahkan kepada negara-negara anggota

dan terakhir yaitu pendapat, yang tidak memiliki kekuatan hukum.25

European Community (EC) atau Komunitas Eropa yang berdiri sejak

tahun 1957 hingga 1 November 1993 dikenal dengan sebutan Common Market.

Asosiasi ini dirancang untuk mengintegrasikan perekonomian negara-negara di

Benua Eropa. Masyarakat Ekonomi Eropa ini awal mulanya terdiri dari European

Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa, the European

Coal and Steel Community (ECSC) namun dibubarkan pada tahun 2002, and the

European Atomic Energy Community (Euroatom) yang kemudian tiga komunitas

ini dimasukkan kedalam European Union (EU). 26

European Economic Community (EEC) didirikan pada tahun 1957

melalui perjanjian Roma. Perjanjian tersebut di tanda tangani oleh beberapa

negara seperti Belgia, Prancis, Italia, Luksemburg, Belanda, dan Jerman Barat.

Kerajaan Inggris, Denmark, dan Irlandia bergabung pada tahun 1973, diikuti oleh

Yunani pada tahun 1981 dan Portugal dan Spanyol pada tahun 1986. Bekas

Jerman Timur diakui sebagai bagian dari reunifikasi Jerman pada tahun 1990.

EEC dirancang untuk menciptakan common market atau pasar bersama di antara

anggotanya melalui penghapusan sebagian besar hambatan perdagangan dan

pembentukan kebijakan bersama untuk perdagangan eksternal. Perjanjian itu juga

25

Encyclopedia Britannica, European Coal and Steel Community, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/European-Coal-and-Steel-Community (13/10/18, 20:25 WIB) 26

Matthew J. Gabel, European Economic Association, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/European-Community-European-economic-association (08/10/18, 00:08 WIB)

menyediakan kebijakan bersama dalam sektor pertanian, yang didirikan pada

1962 untuk melindungi petani anggota EEC dari impor pertanian.27

Secara politis, EEC bertujuan untuk mengurangi ketegangan pasca

Perang Dunia II. Secara khusus, diharapkan bahwa integrasi akan mendorong

rekonsiliasi abadi Perancis dan Jerman, sehingga mengurangi potensi perang.

Anggota mengubah organisasi beberapa kali untuk memperluas kekuatan

pembuatan kebijakan dan untuk merevisi struktur politiknya. Pada tanggal 1 Juli

1967, badan-badan yang mengatur EEC, ECSC, dan Euratom digabungkan.

Melalui UU Eropa Tunggal, yang mulai berlaku pada tahun 1987, anggota EEC

berkomitmen untuk menghapus semua penghalang yang tersisa ke pasar umum

pada tahun 1992. Tindakan ini juga memberi kendali resmi EEC terhadap

kebijakan masyarakat tentang lingkungan, penelitian dan teknologi, pendidikan,

kesehatan, perlindungan konsumen, dan area lainnya.28

Dengan Perjanjian Maastricht yang secara resmi dikenal sebagai

Perjanjian tentang Uni Eropa pada tahun 1991 mulai berlaku pada tanggal 1

November 1993. Masyarakat Ekonomi Eropa diganti namanya menjadi European

Community atau yang dikenal dengan sebutan Komunitas Eropa dan dimasukkan

ke dalam Uni Eropa sebagai yang pertama dari tiga “pilar”. Pilar yang kedua

adalah kebijakan luar negeri dan keamanan umum dan ketiga adalah polisi dan

kerja sama peradilan dalam masalah kriminal. Perjanjian itu juga memberikan

landasan bagi serikat ekonomi dan moneter, termasuk penciptaan mata uang

tunggal Uni Eropa yaitu euro. Traktat Lisbon yang diratifikasi pada bulan

November 2009 secara berkelanjutan mengubah dokumen-dokumen yang

27

Loc.cit. 28

Loc.cit.

mengatur Uni Eropa. Dengan berlakunya perjanjian tersebut yang berlaku pada 1

Desember 2009, nama Komunitas Eropa serta konsep "pilar" dihapuskan.29

Adapaun organsasi Uni Eropa terdiri dari beberapa instrumen, yaitu:30

a. The European Council. Institusi ini merupakan pemegang kendali

strategis bagi kebijakan Uni Eropa, terdiri dari Kepala

Negara/Pemerintahan yang rutin mengadakan pertemuan-pertemuan

tingkat tinggi.

b. The European Commission atau komisi Uni Eropa.

Komisi ini bertindak sebagai pengendali operasional, terdiri dari 28

komisioner mewakili masing-masing negara. Adapun peran dan kewajiban dari

Komisi Eropa adalah untuk membuat proses kebijakan strategis Uni Eropa.

Komisi Eropa pada hakekatnya memiliki tugas rutin yang dilakukan pada Uni

Eropa. Setidaknya Komisi Eropa memiliki tiga fungsi utama yaitu, memprakarsai

rancangan pembuatan undang-undang, melindungi perjanjian Uni Eropa serta

melaksanakan kebijakan dan kegiatan Uni Eropa.

Para komisioner dengan beranekaragam latar belakang dan pengalaman

menjalankan tugas mereka secara independen dan tidak bergantung pada

pemerintahan mereka dan bertindak demi kepentingan Uni Eropa. Para

komisioner Eropa ini bertemu sekali dalam seminggu untuk menjalankan dan

mengakomodir tugasnya termasuk untuk mnyetujui proposal, mematangkan

rencana-rencana kebijakan dan membahas perkembangan berbagai kebijakan yang

menjadi prioritas. Komisi Eropa terdiri dari beberapa Direktorat Jenderal yang

masing-masing dipimpin oleh seorang direktur jenderal yang melapor kepada

29

Loc.cit. 30

European Union, EU Institutions and Bodies, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/institutions-bodies_en (16/11/18, 23:59 WIB)

seorang komisioner yang memiliki tanggung jawab politis dan operasional dari

Direktorat Jenderal tersebut.

c. The Council of European Union atau Dewan Uni Eropa

Dewan Uni Eropa memiliki tugas untuk menentukan perangkat Uni Eropa

atas usulan dari Komisi Eropa dalam bentuk ketentuan maupun keputusan.

Keanggotaan Uni Eropa terdiri dari masing-masing negara anggota setingkat

menteri yang rutin melakukan pertemuan secara teratur. Jabatan presiden Uni

Eropa sendiri dipegang secara bergilir diantara negara-negara anggota untuk masa

jabatan enam bulan sekali yang berlaku dan diawali oleh negara Spanyol dan

seterusnya ke negara-negara anggota lain hingga Yunani.

d. The European Parlianment atau Parlemen Eropa.

Merupakan representasi warga negara yang tergabung dalam Uni Eropa,

terdiri dari 751 perwakilan yang dipilih setiap lima tahun sekali. Instrumen ini

Parlemen Eropa berkedudukan di Strasbourg (Perancis), Brussel dan Luxemburg.

Pada dasarnya Parlemen Eropa memiliki empat fungsi penting yakni:

1. Parlemen dan Dewan memiliki kekuasaan yang sama pada bidang legislatif

yang berfungsi untuk membentuk hukum serta peraturan-peraturan Uni

Eropa.

2. Parlemen dan Dewan memiliki kekuasaan yang setara pada bidang

anggaran yang memiliki fungsi untuk menerima atau menolak anggaran

serta dapat mempengaruhi pengeluaran dalam menjalankan kebijakan Uni

Eropa.

3. Selain itu Parlemen juga melaksanakan fungsi pengawasan terhadap

Komisi Eropa, menolak atau menyetujui pencalonan anggota komisi serta

berhak untuk melakukan pengawasan politis atas semua institusi atau

lembaga.

4. Parlemen Eropa juga memiliki kewenangan untuk memberikan usulan

mengenai persidangan pada Court of Justice serta menerima petisi dari

warga baik secara individu maupun kelompok.

e. Institusi lain seperti the Court of Justice

Sebagai kepala otoritas peradilan dari Uni Eropa dan mengawasi aplikasi

dan interpretasi yang seragam dari undang-undang Uni Eropa, bekerjasama

dengan peradilan nasional dari negara-negara anggota.

f. European Central Bank (ECB) Sebagai bank sentral Uni Eropa dengan

berbagai macam kebijakannya untuk mengatur mata uang bersama yaitu Euro.

g. The European Court of Auditors (ECA)

The European Court of Auditors (ECA) atau Badan Pemeriksa Keuangan

Eropa merupakan badan yang membantu Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa

untuk melaksanakan wewenang pengawasan mereka dalam penerapan anggaran.

Badan yang didirikan pada tahun 1977 di Luxemburg ini mempunyai tugas untuk

melakukan pemeriksaan apakah semua pemasukan dan pengeluaran keuangan UE

dilakukan sesuai ketentuan dan tidak melanggar aturan yang berlaku, serta

memastikan apakah manajemen keuangan anggaran UE dilaksanakan secara

sehat. Lembaga ini juga dapat melakukan pemeriksaan keuangan atas permintaan

dari lembaga lainnya di UE.31

31

European Union, European Court of Auditors, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/institutions-bodies/european-court-auditors_en (25/11/18. 20:35 WIB)

Tabel 2.1 Keanggotaan Uni Eropa

Tahun Negara Anggota

1957 Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Luxemburg dan Belanda

1973 Denmark, Irlandia dan Inggris

1981 Yunani

1989 Portugal dan Spanyol

1995 Austria, Finlandia dan Swedia

2004 Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta,

Polandia, Siprus, dan Slovakia

2007 Bulgaria dan Romania

2013 Kroasia

Sumber: European Union32

2.2 Timeline Integrasi Uni Eropa

2.2.1 Perjanjian Paris (Treaty of Paris)

Perjanjian Paris pada tahun 1951 adalah perjanjian yang lebih dikenal

sebagai Perjanjian Pembentukan Komunitas Batubara dan Baja Eropa atau

European Coal and Steel Community (ECSC). Perjanjian yang ditandatangani

pada 18 April 1951 antara Perancis, Jerman Barat, Italia dan Benelux yang pada

basisnya adalah negara Belgia, Belanda dan Luxemburg ini lahir dari keinginan

untuk bersatunya masyarakat di Benua Eropa. Sebuah ide yang secara bertahap

terbentuk sebagai respon langsung terhadap peristiwa yang telah menghancurkan

benua tersebut dikarenakan akibat perang dan lain sebagainya.33

Perjanjian ini

32

European Union, EU Members Countries in Brief, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/countries/member-countries_en (09/11/18, 00:15 WIB) 33

Ina Sokolska, 2018. The First Treaties.

berlaku sejak 25 Juli 1952 hingga tahun 2002 karena memiliki masa berlaku 50

tahun.

Tujuan perjanjian ini yaitu langkah pertama dari pembentukan Federasi

Eropa. Pasar batubara dan baja adalah eksperimen pertama yang memungkinkan

diperluas kepada potensi ekonomi yang lain. Tujuan dari ECSC adalah

membentuk pasar bersama dengan dasar empat gerakan kemerdekaan, barang,

orang, dan jasa. Artinya pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari

negara-negara anggotanya dapat bergerak dengan bebas.

Hasil utamnya adalah pembentukan lembaga European Coal and Steel

Community (ECSC), serta penghapusan rivalitas lama antara Jerman dan Perancis,

dan memberi dasar bagi pembentukan Federasi Eropa.34

2.2.2 Perjanjian Roma (Treaty of Rome)

Perjanjian Roma adalah satu dari dua perjanjian yang menjadi landasan

konstitusional berdirinya Uni Eropa. Perjanjian lainnya adalah Treaty on

European Union (TEU) yang disebut juga sebagai Perjanjian Maastricht.

Perjanjian Roma ditandatangani pada 25 Maret 1957 oleh Belanda, Belgia, Italia,

Jerman, Luksemburg, dan Perancis. Perjanjian ini menyepakati pendirian

European Atomic Energy Community (EAEC) atau yang disebut sebagai Euratom

dan juga cikal bakal berdirinya European Economic Community (EEC) atau

Komunitas Ekonomi Eropa. Keduanya mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari

1958. Jika ECSC dan Euratom merupakan perjanjian yang spesifik, detail dan

34

Ibid.

mengikat secara hukum, maka Perjanjian EEC lebih merupakan sebuah perjanjian

kerangka kerja (Framework Treaty).35

Tujuan dibentuknya perjanjian ini antara lain sebagai berikut:36

a. Penghapusan bea cukai antara Negara-negara Anggota

b. Penetapan Tarif Bea Cukai Eksternal eksternal

c. Pengenalan kebijakan umum untuk pertanian dan transportasi

d. Penciptaan Dana Sosial Eropa

e. Pendirian Bank Investasi Eropa

f. Pengembangan hubungan lebih dekat antara Negara-negara Anggota.

Ketiga organisasi tersebut yaitu European Coal and Steel Community

(ECSC) atau Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa, European Atomic Energy

Community (EAEC) atau Komunitas Energi Atom Eropa, dan European

Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa tersebut masing-

masing memiliki organisasi eksekutif yang berbeda. Namun sejak 1 Juli 1967

dibentuk suatu Dewan atau suatu Komisi untuk lebih memudahkan manajemen

kebijakan bersama yang semakin luas, dimana Komisi Eropa mewarisi wewenang

ECSC High Authority, EEC Commision dan Euratom Commision. Sejak saat itu

ketiga komunitas tersebut dikenal sebagai European Communities (EC).

Berikutnya melalui pertemuan 1 Juli 1967 tersebut juga disepakati pembetukan

Dewan Menteri Uni Eropa (UE), yang menggantikan special Council of Ministers

di ketiga komunitas, dan melambangkan Rotating Council Presidency untuk masa

35

The Editors of Encyclopaedia Britannica, Treaty of Rome, diakses dalam https://www.britannica.com/event/Treaty-of-Rome (08/11/18, 01:08 WIB) 36

Ina Sokolska, 2018. The First Treaties.

jabatan selama 6 bulan, dan membentuk Badan Audit Masyrakat Eropa,

menggantikan Badan-badan Audit ECSC, Euratom dan EEC.37

2.2.3 Perjanjian Schengen (Schengen Agreement)

Pada tanggal 14 Juni 1985 ditanda tangani perjanjian Schengen yang

merupakan perjanjian yang dibuat oleh sejumlah negara Uni Eropa untuk

menghapuskan pengawasan perbatasan antar negara. Pada perjanjian ini

disepakati aturan yang disetujui bersama yakni mengenai kebijakan izin masuk

jangka pendek termasuk di dalamnya Visa Schengen, penyelarasan kontrol

perbatasan eksternal, dan kerjasama polisi lintas batas. Nama perjanjian ini

diambil dari lokasi tempat dilakukan penandatanganannya yakni Schengen, suatu

desa di Luksemburg. Belanda, Belgia, Jerman, Luxemburg, dan Perancis adalah

lima negara yang menandatangani perjanjian tersebut. Terjadi perluasan perjanjian

dengan memasukkan Italia pada tahun 1990, kemudian Portugal dan Spanyol pada

tahun 1991, Yunani bergabung pada tahun 1992, Austria pada tahun 1995, disusul

Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia pada tahun 1996.38

Perjanjian Schengen membuka jalan bagi visa Schengen untuk terwujud.

Meskipun ini bukan bagian dari ketentuan asli perjanjian, pengunjung ke lima

belas negara anggota sekarang hanya membutuhkan satu visa untuk mereka

mengunjungi semua negara. Visa Schengen dapat memberikan masyarakat non-

anggota Uni Eropa kemampuan untuk bepergian tanpa hambatan melalui negara-

negara yang mengambil bagian dalam program ini.39

37

Ibid. 38

Schengen Visa Info, Schengen Agreement, diakses dalam https://www.schengenvisainfo.com/schengen-agreement/ (08/11/18, 01:33 WIB) 39

ACS, The Schengen Agreement History and Information, diakses dalam https://www.acs-ami.com/en/travel-articles/schengen-agreement/ (23/11/18, 23:01 WIB)

2.2.4 Single European Act

Single European Act (SEA) adalah perjanjian yang disahkan oleh

Masyarakat Ekonomi Eropa yang ditandatangani pada bulan Februari 1986 di

Luksemburg dan Den Haag. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1987.

Single European Act ini mengatur beberapa hal berikut:40

a. Melembagakan dan menotulensikan pertemuan reguler antara Kepala

negara dan/atau Pemerintahan negara-negara anggota Masyarakat

Eropa yang melakukan pertemuan paling tidak setahun dua kali yang

dihadiri oleh Presiden Komisi Eropa.

b. European Political Cooperation atau Kerjasama Politik Eropa secara

resmi diterima sebagai forum koordinasi dan konsultasi antara

pemerintah negara anggota Uni Eropa.

c. Seluruh persetujuan serta perluasan Asosiasi dan Kerjasama

Masyarakat Eropa harus mendapat persetujuan dari Parlemen Eropa.

Single European Act ini adalah tahap awal dalam pembangunan Uni

Eropa karena beberapa alasan. Single European Act sendiri secara efektif berusaha

untuk mempersiapkan kawasan Eropa untuk melakuka integrasi wilayah dengan

beberapa bidang-bidang dan paket kebijakan baru yang akan selesai pada awal

tahun 1990-an. Dengan demikian diharapkan untuk menghidupkan kembali

integrasi Eropa yang mengalaami periode Euro Stagantion sepanjang tahun 1970

hingga tahun 1980-an. Ide dari Single European Act ini adalah untuk menyoroti

dan mengembangkan sarana bagi negara anggota Uni Eropa untuk menyelesaikan

permasalahan pasar internalnya. Single European Act ini dirancang sedemikian

40

Peter Madsen, Single European Act 1987, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/Single-European-Act 08/11/18, 01:43 WIB)

rupa untuk mengubah European Economic Community dari pasar umum ke pasar

tunggal.41

i. Pasar umum berarti ada sedikit atau tidak ada sama sekali hambatan

perdagangan antar pasar nasional.

ii. Pasar tunggal berarti ada satu pasar besar Uni Eropa tanpa hambatan

dalam bentuk apa pun.

2.2.5 Perjanjian Maastricht (Treaty of Maastricht)

Perjanjian Maastricht atau perjanjian yang formalnya sebagau Perjanjian

Uni Eropa ditandatangani pada tanggal 7 Februari 1992 oleh anggota-

anggota Komunitas Eropa di Maastricht, Belanda. Pada tanggal 9-10 Desember

1991, kota Maastricht juga menjadi tuan rumah Dewan Eropa yang membuat draf

perjanjian ini. Perlu diketahui bahwa perjanjian ini adalah perjanjian yang

mengubah European Comunity (EC) menjadi European Union (EU). Treaty of

Maastricht atau TEU mencakup beberapa hal seperti, memasukkan dan

memodifikasi perjanjian-perjanjian terdahulu yaitu European Coal and Steel

Community, Euratom dan European Economic Community. Jika Treaties

Establishing European Community atau yang disingkat sebagai TEEC memiliki

karakter kerjasama ekonomi dan memiliki integritas yang tinggi, maka TEU

menambahkan karakter lain yaitu kerjasama dibidang kebijakan luar negeri dan

keamanan bersama atau Common Foreign and Security Policy (CFSP) serta

keadilan dan urusan dalam negeri atau Justice and Home Affairs (JHA).42

41

European Studies, The Single Europeam Act (SEA)(1987), University of Portsmouth, diakses dalam http://hum.port.ac.uk/europeanstudieshub/learning/module-5-history-of-the-european-union/the-single-european-act-sea/ (23/11/18, 22:54 WIB) 42

Investopedia, Maastricht Treaty, diakses dalam https://www.investopedia.com/terms/m/maastricht-treaty.asp (08/11/18, 22:56 WIB)

Perjanjian ini mengatur beberapa hal berikut, tiga pilar kerjasama Uni

Eropa, yaitu:43

1. Pilar 1: European Communities (EC) atau Masyarakat Eropa.

2. Pilar 2: Commons Foreign and Security Policy (CFSP) atau Kebijakan

Luar Negeri dan Keamanan Bersama.

3. Pilar 3: Justice and Home Affairs (JHA) atau Hukum dan Urusan Dalam

Negeri

Adapun hal-hal yang dibahas pada pilar ketiga adalah memberikan wewenang

yang lebih besar kepada Parlemen Eropa untuk kemudian ikut dalam memutuskan

ketentuan hukum Uni Eropa melalui mekanisme prosedur dan keputusan bersama

(Co-decision Procedure). Adapun bidang-bidang yang masuk dalam prosedur

tersebut yaitu pemberian ruang gerak yang bebas bagi serikat pekerja, pengunaan

pasar tunggal, pendidikan, penelitian, lingkungan, Jaringan Lintas Eropa atau

Trans European Network (TEN), kesehatan, budaya serta perlindungan

konsumen. Masa jabatan yang sebelumnya hanya 2 tahun kini diperpanjang

menjadi 5 tahun dan Parlemen harus memberikan persetujuan terkait pangkatnya.

Kemudian memperkenalkan konsep subsidiarity yang memiliki pengertian untuk

membatasi wewenang Uni Eropa untuk membahas permasalahan institusi yang

memang lebih tepat untuk dibahas di level Uni Eropa.

2.2.6 Perjanjian Amsterdam (Treaty of Amsterdam)

Pada pertemuan tanggal 17 Juni 1997 di Amsterdam, European Council

atau Para Kepala Negara dan Pemerintahan ke-15 negara anggota EU merevisi

TEU dan menghasilkan sebuah perjanjian baru. Perjanjian itu ditanda tangani

43

The History of the European Union, diakses dalam http://www.historiasiglo20.org/europe/maastricht.htm (08/11/18. 23:05 WIB)

pada tanggal 2 Oktober 1997 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 1999.44

Treaty

of Amsterdam ini sekurang-kurangnya memiliki empat tujuan utama antara lain

sebagai berikut:45

a. Memberikan prioritas hak-hak warga negara dan menyediakan lapangan

kerja. Meskipun demikian, Perjanjian Amsterdam menekankan perlu

adanya usaha bersama seluruh negara anggota untuk mengatasi

pengangguran, yang dianggap sebagai masalah utama negara anggota

UE saat ini.

b. Menghapuskan hambatan terakhir menuju freedom of movement dan

memperkuat keamanan dengan meningkatkan kerjasama negara

anggota di bidang Justice and Home Affairs.

c. Memperkuat suara UE di dunia internasional dan menunjuk seorang

High Representative untuk Commons Foreign and Security Policy.

d. Membentuk struktur institusi UE lebih efisien, terutama berkaitan

dengan perluasan keanggotaan ke-6.

2.2.7 Perjanjian Nice (Treaty of Nice)

Perjanjian Nice mengamandemen Traktat Uni Eropa yang membentuk

Komunitas Eropa dan tindakan tertentu yang terkait. Perjanjian ini ditandatangani

di hadapan Presiden Parlemen Eropa, Nicole Fontaine. Perjanjian yang

ditandatangani pada tanggal 26 Februari 2001 ini bertujuan untuk mereformasi

struktur kelembagaan Uni Eropa untuk menghadapi tantangan dari perluasan baru.

Dengan Perjanjian Nice, kekuasaan legislatif dan pengawasan parlemen

44

European Parlianment, Treaty of Amsterdam, diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/about-parliament/en/in-the-past/the-parliament-and-the-treaties/treaty-of-amsterdam (08/11/18, 23:26 WIB) 45

The Treaty of Amsterdam, diakses dalam http://www.historiasiglo20.org/europe/amsterdam.htm (08/11/18, 23:30 WIB)

meningkat dan suara mayoritas yang memenuhi syarat diperluas ke lebih banyak

wilayah dalam Dewan. Perjanjian ini walaupun disepakati pada tahun 2001, tetapi

baru mulai berlaku tanggal 1 Februari 2003. Perjanjian ini mengatur beberapa hal

berikut:46

a. Dengan memperhatikan perluasan anggota EU, membatasi jumlah

anggota Parlemen maksimal 732 orang dan sekaligus memberi alokasi

jumlah kursi tiap negara anggota (sudah termasuk negara anggota baru).

b. Mengganti mekanisme pengambilan keputusan bagi 30 pasal dalam

TEU yang sebelumnya menggunakan unanimity dan diganti dengan

menggunakan mekanisme qualified majority voting.

c. Mengubah bobot suara negara-negara anggota EU mulai 1 Januari

2005 hal ini sudah termasuk negara-negara anggota baru.

d. Mulai 2005 membatasi jumlah komisioner, 1 komisioner tiap 1 negara,

dan batas maksimum jumlah komisioner akan ditetapkan setelah EU

beranggotakan 28 negara, serta memperkuat posisi Presiden Komisi.

e. Memberi dorongan bagi terselenggaranya Konvensi Masa Depan

Eropa, yang digunakan sebagai persiapan bagi penyelenggaraan

Intergovemental Conference di tahun 2003.

Konvensi Masa Depan Eropa ini ditandatangani pada 16 April 2003 dan

mulai berlaku tanggal 1 Mei 2004. Ada beberapa pembahasan bidang umum yang

dibahas dalam konvensi ini seperti, penyederhanaan berbagai traktat yang

diratifikasi oleh negara anggota Uni Eropa ke dalam satu Traktat dengan

penyajian yang lebih jelas dan mudah dimengerti, demarkasi atau pembatasan

46

European Parlianment, Treaty of Nice, diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/about-parliament/en/in-the-past/the-parliament-and-the-treaties/treaty-of-nice (08/11/18, 23:56 WIB)

pemberian wewenang Uni Eropa dan wewenang negara anggota, serta adanya

peran Parlemen negara-negara anggota dalam struktur Uni Eropa dan status

Piagam Asas Pokok yang diumumkan di Nice.

Dari berbagai macam traktat yang berlaku di Uni Eropa, Perjanjian Roma

tahun 1957 dan Perjanjian Maastrich pada 1992 menjadi perjanjian penting yang

merupakan cikal bakal lahirnya Uni Eropa. Perjanjian Roma secara terbuka

menegaskan cita-cita bangsa Eropa dalam satu wadah dan arah kebijakan. Komisi

Ekonomi Eropa bertujuan menciptakan suatu pasar bersama diantara negara-

negara anggota melalui pencapaian suatu kesatuan organisasi, seperti

penghapusan bea masuk bagi anggota Uni Eropa, kuota impor dan berbagai

hambatan perdagangan lain diantara negara anggota, serta disisi lain adanya

pemberlakuan suatu Tarif Kepabeaan Bersama terhadap negara non anggota.

Selain itu, juga dilakukan harmonisasi kebijakan-kebijakan nasional negara

anggota menyangkut kesatuan bersama, yang diimplementasikan melalui

kebijakan yang disebut sebagai Empat Pergerakan Kebebasan, yaitu pembebasan

barang, jasa, pekerja dan modal yang melitas diantara sesama negara anggota Uni

Eropa.47

Adapun Perjanjian Maastricht telah melahirkan kerjasama di bidang

Kebijakan Luar Negeri dan Common Security, serta Pilar Keadilan dan Hukum.

Dalam perjanjian ini pula posisi dari European Economic Community (EEC) atau

Komunitas Ekonomi Eropa dipertegas dengan adanya Uni Eropa. Pasca perjanjian

ini, integrasi Uni Eropa meningkat secara signifikan di segala bidang. Uni Eropa

mampu menunjukkan pencapaiannya dalam mewujudkan pasar tunggal melalui

47

Euractiv, 2010, Convention on The Future of Europe – End of Term Report, diakses dalam https://www.euractiv.com/section/future-eu/opinion/convention-on-the-future-of-europe-end-of-term-report/ (19/11/18, 21:00 WIB)

penyatuan ekonomi dan moneter yang berujung pada penggunaan mata uang

tunggal euro sejak tahun 1999. Dengan demikian, pergantian nama organisasi ini

semakin memperjelas implementasi cita-cita dasar bangsa Eropa yang tergabung

dalam satu wadah bersama menjadi negara kuat. 48

Dua perjanjian utama yang diamandemen di Amsterdam dan Nice menjadi

instrumen dasar bagi para menteri, pejabat Komisi Eropa, anggota Parlemen

Eropa dan pegawai negeri untuk menangani beragam masalah Uni Eropa. Setiap

bentuk legislasi Eropa didasari pada pasal-pasal dalam perjanjian ini yang

jumlahnya hampir mencapai 700 butir. Dua perjanjian ini terus berkembang dan

kompleks seiring dengan perkembangan zaman.

2.3 Krisis Ekonomi PIIGS

Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional yang

memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia.

Adanya masalah krisis ekonomi PIIGS dipicu oleh pelanggaran atas Pakta

Stabilitas. Di antaranya rasio utang tidak boleh melebihi 60% dari produk

domestik bruto (PDB) dan pinjaman tahunan tidak boleh lebih dari 3% PDB.

Semua negara yang bermata uang Euro harus mematuhi pakta itu. Tetapi, justru

itulah yang dilanggar negara negara anggota Uni Eropa yang disebut PIIGS

(Portugal, Irland, Italy, Greece, Spain), sebab utangnya sudah jauh di atas level

maksimum yaitu sebesar 60%.

48

European Parlianment, The Treaty of Nice and The Convention on The Future of Europe,diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/factsheets/en/sheet/4/the-treaty-of-nice-and-the-convention-on-the-future-of-europe (19/11/18, 21:15 WIB)

Gambar 2.1 Hutang Negara-Negara Eropa dan Proposisinya terhadap

GDP Pada tahun 2011

Sumber: Harvard University49

Berdasarkan data kita bisa melihat bahwa kebanyakan negara anggota

Uni Eropa memiliki perbandingan hutang yang cukup besar terhadap PDB nya.

Jika kita melihat peraturan dari Pakta Stabilitas jelas bahwa kebanyakan negara di

Uni Eropa telah melanggar peraturan dari Pakta tersebut karena peraturan dari

Pakta Stabilitas mengharuskan hutang negara tidak lebih dari 60% dari PDB nya

dan pinjaman tahunan tidak lebih dari 3% PDB.

Pakta Stabilitas atau Stability Growth Pact (SGP) adalah perjanjian di

antara 28 negara anggota Uni Eropa untuk memfasilitasi dan menjaga stabilitas

Economic Monetary Union (EMU). Berdasarkan Pasal 121 dan 126 dari

Perjanjian tentang fungsi Uni Eropa, ini terdiri dari pemantauan fiskal anggota

oleh Komisi Eropa dan Dewan Menteri serta pengeluaran rekomendasi tahunan

untuk tindakan kebijakan untuk memastikan kepatuhan penuh dengan SGP juga

dalam jangka menengah. Jika negara anggota melanggar batas maksimum yang

ditetapkan SGP untuk defisit pemerintah dan utang, pengawasan dan permintaan

49

Harvard University, The European Final Crisis, 2012.

untuk tindakan korektif akan meningkat melalui deklarasi Excessive Deficit

Procedure (EDP). Jika tindakan korektif ini tidak diindahkan melalui beberapa

peringatannya, maka negara anggota dapat dikenakan sanksi ekonomi. Perjanjian

itu digariskan oleh resolusi dan dua peraturan dewan pada tahun 1997. Peraturan

pertama, pada penguatan pengawasan posisi anggaran dan pengawasan serta

koordinasi kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai preventive arm mulai berlaku

1 Juli 1998. Regulasi kedua, dalam mempercepat dan mengklarifikasi pelaksanaan

prosedur defisit yang berlebihan atau dikenal sebagai dissuasive arm, kebijakan

mulai berlaku 1 Januari 1999. Tujuan dari Pakta Stabilitas ini adalah untuk

memastikan bahwa kebijakan fiskal bersama ini akan dipertahankan dan

diberlakukan di EMU.50

Adanya krisis ekonomi PIIGS dinilai menjadi sebuah kegagalan bagi

European Union. Kegagalan European Union yaitu dalam program EU yaitu pasar

bebas dan Euro. Sistem yang digunakan mulai tidak mampu lagi menyeimbangi

setiap negara anggota Uni Eropa satu sama lain. Mata uang Euro sebagai mata

uang tetap dinilai bagi negara-negara yang belum mampu untuk meyesuaikannya

seperti Yunani yang berujung pada tingginya utang Yunani. Selain itu mata uang

Euro yang digunanakan oleh 17 sistem ekonomi yang berbeda, perlahan telah

gagal untuk menciptakan sebuah kesatuan mata uang. Kemudian menimbulkan

defisit karena integrasi dan menyebabkan efek domino. Perbedaan antara

pemasukan dan pengeluaran semakin meluas yang diindikasikan oleh beberapa

negara anggota yang terus menjadi pelanggan meminjam uang dan perlahan krisis

50

European Commission, Legal Basis of the Stability and Growth Pact, diakses dalam https://ec.europa.eu/info/business-economy-euro/economic-and-fiscal-policy-coordination/eu-economic-governance-monitoring-prevention-correction/stability-and-growth-pact/legal-basis-stability-and-growth-pact_en (14/10/18, 20:32)

perekonomian di Uni Eropa tidak dapat terelakkan lagi. Uni Eropa dinilai gagal

dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang awalnya dialami oleh Yunani yang

kemudian menular ke Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol.51

2.3.1 Krisis Ekonomi Yunani

Pada tahun 1999 saat Perjanjian Maastricht ditandatangani, Yunani

dinyatakan belum memenuhi persyaratan fiskal yang diatur oleh convergence

criteria (kriteria konvergensi) untuk bergabung dengan Eurozone. Akan tetapi,

pada tahun 2001, Yunani dinyatakan sudah memenuhi semua persyaratan untuk

bergabung dengan Eurozone dan diizinkan untuk mengadopsi euro sebagai mata

uang. Namun pada tahun 2002 Yunani dapat mengganti mata uang sebelumnya

yaitu drachma dengan mengadopsi matau uang Euro. Sebelum bergabung menjadi

anggota Eurozone, Yunani menjadi salah satu negara anggota yang menunjukkan

performa ekonomi yang buruk di regional Eropa. Hal ini dapat dilihat dari inflasi

tahunan Yunani yang merupakan salah satu tingkat inflasi tertinggi di regional

tersebut, pengeluaran pemerintah yang tinggi, dan pertumbuhan PDB yang lambat

jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang lain. Euforia dan optimisme

akan era baru dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial merupakan

bagian dari perekonomian Yunani, kemudian Yunani bergabung menjadi anggota

Eurozone, hal tersebutlah yang berakibat mendorong ketidakseimbangan yang

berkelanjutan dalam perekonomian Yunani. Meskipun dengan bergabungnya

Yunani ke dalam anggota Eurozone, Yunani memiliki banyak manfaat yang

didapatkan. Salah satunya adalah memiliki akses untuk masuk ke pasar kapital

51

The Balance, Eurozone Debt Crisis, Causes, Cures and Consequences, diakses dalam https://www.thebalance.com/eurozone-debt-crisis-causes-cures-and-consequences-3305524. (27/09/18, 22:57 WIB)

Eropa, yang artinya Yunani dapat melakukan pinjaman dalam jumlah besar

namun dengan suku bunga rendah layaknya negara-negara besar anggota Uni

Eropa, seperti Jerman dan Perancis.52

Akan tetapi, berdasarkan rasio ekonomi pemerintah Yunani dan aturan dari

Uni Eropa, lebih mudah bagi Yunani untuk melakukan impor komoditas dengan

menggunakan pinjaman dari Eurozone untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya

dibanding melakukan produksi dengan mengandalkan sektor industri dalam negeri

Yunani. Akhirnya, sejak bergabung dengan Eurozone (Zona Eropa), jumlah

ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan Yunani terus meningkat, serta

jumlah rasio hutang Yunani pun terus meningkat. Hal ini juga mendorong

perekonomian Yunani menjadi tidak kompetitif. Yunani adalah anggota eurozone

pertama yang berada di bawah tekanan pasar yang ketat. Yunani telah menjadi

pusat krisis utang eurozone yang memiliki tingkat utang publik tertinggi di

Eurozone, dan salah satu defisit anggaran terbesar. Defisit anggaran Yunani untuk

tahun 2009 meningkat menjadi 15,4% dari PDB. Meningkatnya belanja publik

dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan kebutuhan pinjaman

dan tingginya tingkat akumulasi hutang publik. Tingkat Utang Pemerintah Pusat

per 31 Desember 2009 mencapai 298,5 miliar euro.53

Yunani merupakan salah

satu negara di Eurozone yang menjalankan negaranya dengan hutang, tercatat

sudah lebih dari tiga kali Yunani mengalami gagal bayar yang mana

52

The Guardian, Greece’s Market Pressure Cut Spending, diakses dalam http://www.guardian.co.uk/ business/markets-pressure-greece-cut-spending (27/09/18, 23:00 WIB) 53

Georgios P. Kouretas dan Prodmoros Vlamis, The Greek Crisis: Causes and Implications,

Journal of Business Administrations, Volume 4, 27 Oktober 2010:391-404. Hal. 294.

mengakibatkan krisis ekonomi yang parah pada tahun 2008 yang mengakibatkan

adanya efek domino ke negara Eurozone lainnya.54

Gambar 2.2 Defisit Anggaran Yunani Pada Tahun 2009

55

Dari data ini bisa terlihat bahwa pada tahun 2009 tingkat hutang Yunani

sudah melebihi 60% dari Pakta Stabilitas dan pinjaman tahunannya lebih dari 3%.

Jika dilihat dari data diatas, pada tahun 2009 hutang Yunani sebesar 112,6% dari

PDB nya dan jumlah hutang tahunannya sebesar 12,5%.

Sebagai tanggapan atas tekanan pasar, pemerintah mengumumkan langkah

penghematan pertama pada bulan Maret 2010. Hal ini membuat pemerintah

banyak bergantung pada popularitas, namun gagal memenuhi pasar. Pada bulan

April 2010, lembaga pemeringkat Standar & Kemiskinan menurunkan peringkat

kredit Yunani menjadi di bawah tingkat investasi yang membuat Yunani secara

54

Rebecca M. Nelson, Paul Belkin, dan Derek E. Mix, Greece’s Debt Crisis: Overview, Policy,

Response, and Implications, Congressional Research Service, 14 May 2010, diunduh

dalam https://fas.org/sgp/crs/row/R41167.pdf (26/11/17, 20:42 WIB) 55

European Commission, 2009. European Economic Forecast – Autumn 2009. Hal: 92.

efektif kehilangan akses ke pasar uang internasional. Pada bulan Mei 2010,

Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional memberikan

pinjaman 110 miliar euro ke Yunani. Pinjaman ini dirancang untuk memenuhi

persyaratan pinjaman Yunani untuk tiga tahun ke depan, berikut ini diasumsikan

bahwa negara tersebut akan kembali ke pasar. Sebagai imbalan atas pinjaman

tersebut, pemerintah terpaksa menandatangani Memorandum Kebijakan Ekonomi

dan Keuangan. Memorandum tersebut berkomitmen kepada pemerintah untuk

mengurangi pemotongan belanja dan kenaikan pajak yang tinggi, yang bertujuan

untuk mengurangi defisit publik negara tersebut di bawah 3 persen dari PDB pada

tahun 2014.56

2.3.2 Krisis Ekonomi Portugal

Pada akhir tahun 1990, Portugal berkomitmen untuk bergabung dengan

Uni Eropa serta mengikuti seluruh kebijakan moneter yang berlaku, Portugal juga

mengadopsi mata uang tunggal Uni Eropa yaitu Euro. Portugal telah mengalami

perlambatan ekonomi sejak tahun 2001. Asal mula krisis finansial yang terjadi di

Portugal dikarenakan adanya ketidakstabilan dalam bidang makro ekonomi,

kebijakan finansial publik yang tidak berkelanjutan serta tingkat hutang publik

dan swasta yang sangat tinggi. Krisis ekonomi yang terjadi di Portugal ini tercatat

sebagai krisis terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. Negara ini memasuki fase

dimana mereka mengalami stagnansi perekonomian yang cukup panjang hingga

satu dekade yang diperparah oleh dampak bencana dari krisis keuangan global

56

Manos Matsoganis, The Greek Crisis: Social Impact and Policy Response, November 2013,

diunduh dalam http://library.fes.de/pdf-files/id/10314.pdf (26/11/17, 21:02 WIB)

yang salah satunya diakibatkan tingkat hutang mulai tumbuh dengan pesat yang

mencapai 91,4% dari PDB pada tahun 2009.57

Pemerintah Portugal yang dipimpin oleh politisi Sosialis Sòcrates,

bertekad untuk menghindari bailout atau dana talangan yang sudah diminta oleh

Yunani dan Irlandia. Pemerintah Portugal juga mengusulkan langkah-langkah

penghematan yang memungkinkan Portugal untuk keluar dari zona krisis. Namun

pada bulan Maret 2011 Parlemen menolak paket reformasi untuk menghindari

bantuan keuangan eksternal. Ada beberapa hal yang membuat Portugal semakin

terpuruk, pemilu yang diadakan terlalu cepat dan tekanan obligasi yang semakin

memburuk semakin memperparah keadaan krisis ekonomi di Portugal. Pada

tanggal 7 April 2011, International Monetary Fund dan Uni Eropa mengakui

pinjaman sebesar 78 miliar dollar US ke Portugal.58

Setelah pembentukan mayoritas sayap kanan di bawah Passos Coelho,

langkah-langkah penghematan diperkenalkan untuk memenuhi permintaan

perubahan struktural oleh para kreditur. Bentuk rencana mencakup pemotongan

upah sampai 5% untuk penerima paling atas di sektor publik, kenaikan dalam

pajak penghasilan serta pemotongan pensiun dan privatisasi perusahaan publik59

.

Pemotongan belanja akan berlanjut di masa yang akan datang, terutama karena

rasio hutang terhadap PDB mencapai angka mengejutkan 122,8% di tahun 2014.60

57

The World Bank, Central Government Debt, diakses dalam

https://data.worldbank.org/indicator/GC.DOD.TOTL.GD.ZS (26/11/17, 10:13 WIB) 58

Pedro Lourtie, 2011, Understanding Portugal in the Context of the Euro Crisis, diunduh

dalam http://bruegel.org/wp-content/uploads/imported/events/lourtie20110913.pdf. (26/11/17,

11:35 WIB) 59

BBC, EU Austerity Drive Country by Country, BBC News, 21 May 2012, diakses dalam

http://www.bbc.com/news/10162176 (26/11/17, 12:22 WIB) 60

The World Bank, Loc.Cit.

Menteri Penanganan Warga Imigran, Jose Cesario mengatakan jumlah

warga negara itu yang memilih hengkang sejak tahun 2011 lalu mencapai lebih

dari 240 ribu orang. Kebanyakan dari mereka merupakan warga dari kalangan

muda dan mereka yang berpendidikan tinggi umumnya akan hijrah ke Swiss atau

negara kaya minyak bekas koloni Portugal yaitu Angola.61

Gambar 2.3 Tingkat Utang Portugal

Sumber: Tevjan Pettinger62

Data diatas adalah tingkat hutang Portugal setiap tahunnya mulai dari

tahun 1998 hingga tahun 2012. Jika dilihat dari data diatas, Portugal mengalami

fase aman dari peraturan Pakta Stabilitas dari tahun 1998 hingga tahun 2004.

Mulai dari tahun 2005 Portugal telah melewati batas yang telah ditentukan dan

akhirnya mengalami pelonjakan hutang pada tahun 2012 hingga 112% dari jumlah

PDB nya.

61

BBC, 2013, Warga Negara Portugal Tinggalkan Negaranya, diakses dalam https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/01/130127_portuga_emigrasi_krisis_ekonomi (18/11/18, 21:24 WIB) 62

Tejvan Pettinger, Portugal Economic Crisis, Economics Help, 4 December 2017, diakses dalam https://www.economicshelp.org/blog/6423/economics/portugal-economic-crisis/ (10/10 18, 21:32 WIB)

Sentimen anti-Eropa yang telah menyebar luas di Yunani tampaknya telah

menyelamatkan Portugal, setidaknya pada masa-masa sulit pada saat itu. Alasan

utama di balik terjadinya sentimen itu kemungkinan besar bersifat historis. Warga

Portugal telah memperoleh banyak keuntungan dari penguatan hubungan Lisbon-

Bruxelles. Sejak nergabung dengan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa pada

tahun 1986, masyarakat Portugal telah mengalami peningkatan dalam berbagai

dimensi kehidupan publik. Pertama, tingkat demokrasi meningkat. Portugal

banyak melakukan penangkapan di bawah kediktatoran Caetano sampai Revolusi

Carnation pada tahun 1974. Kedua, standar hidup meningkat sekitar tahun 2000

Portugal mencapai tingkat rata-rata di Eropa, hampir dua kali lipat dalam waktu

kurang dari 15 tahun.63

Kebijakan fiskal moneter yang ketat tidak menimbulkan sentimen terhadap

Bank Sentral Eropa, namun semua bisa berubah pada saat pemilihan legislatif.

Calon dari partai sosialis, Antonio Costa, telah mempresentasikan sebuah

pemilihan manifestasi yang secara langsung menentang rencana Uni Eropa untuk

ekonomi Portugal dan dalam banyak aspek menyerupai reformasi yang

diabadikan oleh Syriza di Yunani.64

Sebagian besar menargetkan peningkatan

perekrutan dan investasi melalui dorongan dalam belanja pemerintah.65

63

Susana Santos Faria, The Economics Crisis Shakes Portuguese Trust in the EU, One Europe, 2

September 2014, diakses dalam http://one-europe.net/the-economic-crisis-shakes-portuguese-trust-

in-the-eu (26/11/17, 12:46 WIB) 64

Ambrose Evans-Pritchard, Europe Faces Second Revolt as Portugal’s Ascedant Socialist Spurn

Austerity, Telegraph, 19 May 2015, diakses dalam

http://www.telegraph.co.uk/finance/economics/11616002/Europe-faces-second-revolt-as-

Portugals-ascendant-Socialists-spurn-austerity.html (26/11/17, 13:15 WIB) 65

Andrei Khalip, Portugal Socialists Promise Deficit Cuts Without Austerity if Elected, Reuters,

21 April 2015, diakses dalam https://www.reuters.com/article/portugal-economy-

opposition/portugal-socialists-promise-deficit-cuts-without-austerity-if-elected-

idUSL5N0XI3SO20150421 (26/11/17, 13:40 WIB)

Bailout atau dana talangan adalah sesuatu yang menakutkan bagi warga

negara Portugal dan ketika mereka telah melunasi dana talangan tersebut mereka

mengira telah keluar dari zona hal terburuk dan tidak menyangka bahwa langkah

penghematan yang pemerintah Portugal jalani telah selesai. Kekecewaan mereka

masyarakat kini menimbulkan sentimen baru yang pada akhirnya berubah menjadi

ketidakpercayaan terhadap Uni Eropa dan adanya ketidakpuasan pada

pemerintahan saat itu.66

2.3.3 Krisis Ekonomi Irlandia

Irlandia adalah sebuah negara yang terkenal kecil, namun Irlandia tetap

merupakan negara yang modern. Irlandia dijuluki dengan istilah Celtic Tiger,

yang artinya cahaya yang paling bersinar di Eropa pada tahun 1995 hingga tahun

2007. Istilah itu didapat Irlandia karena berhasil membangun perekonomian yang

maju. Masa-masa keemasan perekonomian Irlandia berawal dari keikutsertaan nya

untuk bergabung ke Uni Eropa. Irlandia resmi bergabung ke Uni Eropa pada

tanggal 1 Januari 1973.67

Sejak bergabung dalam Uni Eropa Irlandia sebenarnya masih belum

banyak memiliki kesiapan yang dikarenakan berbagai faktor. Selain itu, Irlandia

juga harus beradaptasi dengan negara-negara Uni Eropa lain yang bisa dikatakan

lebih maju dari Irlandia di beberapa sektor. Irlandia cukup kaya dan mumpuni

dalam sektor agraris, sedangkan negara-negara Uni Eropa kebanyakan

memperkuat diri pada sektor industri dimana sektor industri dan agraris sangat

bertolak belakang dan memiliki banyak perbedaan. Akan tetapi, pada tahun 2008

66

Susana Santos Faria, Op.Cit 67

Adi Susilo, Taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Garasi. Hal 23

telah terjadi badai krisis ekonomi yang memberikan dampak yang cukup

signifikan bagi perkembangan ekonomi Irlandia.

Krisis ekonomi tersebut telah membuat Uni Eropa mulai memasuki fase-

fase sulit. Adanya sistem pasar bebas dimana keterkaitan satu negara dengan

negara lainnya mengakibatkan penyebaran dari dampak negatif krisis lebih cepat

terasa kepada negara yang menganut sistem yang sama yaitu sistem pasar bebas.

Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara lain dengan regulasi

moneter tiap negara yang beragam. Akibatnya setiap negara memiliki risiko

terkena dampak krisis. Begitulah alur krisis finansial Amerika Serikat

mempengaruhi Uni Eropa sehingga bisa dilanda krisis ekonomi. Penting bagi Uni

Eropa untuk membuat semua anggota kembali berdiri untuk mengamankan Euro

dan untuk mendapatkan kembali stabilitas di dalam Uni Eropa.68

Irlandia adalah salah satu dari banyak negara yang sedang menghadapi

krisis ekonomi di Eropa. Krisis keuangan di Irlandia tahun 2008 sampai 2011

menggambarkan perubahan yang mengejutkan dalam perekonomian Irlandia, dari

ledakan yang menguntungkan menuju resesi nasional atau kemerosotan tingkat

pendapatan nasional dalam kurun dua kuartal atau lebih dari satu tahun. Pada

tahun 2011, Irlandia mengambil langkah-langkah penghematan besar, mengurangi

gaji dan pekerja, serta meningkatnya pengangguran.69

Pokok permasalahan dari

krisis ini dikarenakan hutang negara yang tidak dapat dibayar atau yang disebut

default atau gagal bayar. Yunani adalah negara pertama yang terkena dampak

68

Hannah Falvey, Irish Financial Crisis, diakses dalam

https://www.mtholyoke.edu/~falve22h/classweb/recession/recession/Welcome.html (27/11/17,

14:01 WIB) 69

Ibid

krisis dan akhirnya beberapa negara pun menyusul seperta Portugal, Italia,

Irlandia dan Spanyol. Selain pernah mengalami defisit, Irlandia juga adalah salah

satu negara yang memiliki hutang tertinggi setelah negara Yunani. Sempat

mengalami pertumbuhan perekonomian yang cukup pesat pada tahun 2007 sekitar

6,5%, Irlandia mulai merasakan efek krisis pada tahun 2008 yang semakin

membururk pada pertengahan tahun 2009. Dalam kurun waktu dua tahun setelah

merasakan efek buruk dari krisis, Irlandia pada tahun 2011 memiliki rasio hutang

yang terbilang tinggi dengan rasio utang terhadap PDB mencapai 96,2% yaitu 148

miliar euro untuk tahun 2011. Sebagai negara yang terkena krisis ekonomi,

Irlandia memiliki hutang yang lebih besar dari PDB-nya yaitu sebesar 110,3%

serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah bahkan sampai pada

posisi minus. Selain itu Irlandia juga memiliki permasalahan hingga menyebabkan

defisit anggaran yaitu pengeluaran negara lebih besar daripada PDB-nya.

Sementara pada perjanjian yang termaktub dalam Pakta Stabilitas Uni Eropa telah

diatur bahwa rasio utang negara yang termasuk dalam kawasan Eurozone tidak

boleh berada di atas 60% dari rasio PDB-nya dan defisit tiap negara tidak boleh di

atas 3% dari PDB tiap tahunnya.70

Berikut adalah data mengenai defisit anggaran Irlandia mulai dari tahun

2006 hingga tahun 2011. Terlihat bahwa pada tahun 2006 dan tahun 2007 Irlandia

memiliki jumlah hutang yang sangat sedikit terhadap jumlah PDB nya.

70

BBC, Eurozone Crisis, BBC News Business, 25 April 2013, diakses dalam

http://www.bbc.co.uk/news/business-13366011 (26/11/17, 14:23 WIB)

Tabel 2.2 Defisit Anggaran Irlandia Tahun 2006-2011

NO Tahun Presentase

1 2006 2,9%

2 2007 0,1%

3 2008 7,3%

4 2009 14%

5 2010 31,2%

6 2011 13,1%

Sumber: Government of Annual Surplus or Deficit71

Gambar 2.4 Tingkat Utang Irlandia

Sumber: Trading Economics72

Dilansir dari Trading Economics diatas adalah data jumlah tingkat hutang

Irlandia. Memiliki jumlah tingkat hutang yang cukup rendah pada tahun 2008 dan

71 Government of Annual Surplus or Deficit, diakses dalam http://www.bbc.co.uk/news/business-

13366011 (28/10/18, 23.48) 72

Trading Economics, Ireland Government Debt to GDP, diakses dalam https://tradingeconomics.com/ireland/government-debt-to-gdp (10/10/18, 21:48 WIB)

akhirnya mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2009 dan puncaknya

pada tahun 2012 dan pada tahun 2013.

2.3.4 Krisis Ekonomi Spanyol

Berbeda dengan Portugal, Italia, dan Yunani yang memiliki utang tinggi,

Spanyol memiliki utang yang lebih terkendali yang anggaran tersebut rata-rata

seimbang setiap tahun sampai menjelang krisis keuangan tahun 2008. Pada tahun

2008, Spanyol sangat terpengaruh oleh krisis kredit global. Krisis keuangan

Spanyol pada tahun 2008 sampai tahun 2014 juga dikenal sebagai resesi terbesar

di Spanyol atau Depresi Besar Spanyol yang dimulai pada tahun 2008 selama

krisis keuangan dunia tahun 2007 sampai tahun 2008. Pada tahun 2012, krisis itu

membuat Spanyol menjadi mengalami perlambatan dalam menangani krisis utang

negara Eropa yaang tidak dapat menyelamatkan sektor keuangannya dan harus

mengajukan permohonan paket penyelamatan € 100 miliar yang disediakan oleh

European Stability Mechanism (ESM).

Keruntuhan pasar properti yaitu gelembung perumahan, dibiayai oleh

pinjaman murah untuk pembangun dan pembeli rumah. Harga rumah naik 44%

dari tahun 2004 sampai 2008 menyebabkan resesi yang dalam, bahwa mereka

masih berjuang untuk pulih. Sejak 2008, Spanyol telah mengalami penurunan

tajam dalam PDB dikarenakan ekspor terlalu tinggi, resesi Uni Eropa, kebijakan

penghematan yang diimplementasikan dalam pemotongan belanja pemerintah,

keruntuhan Pasar Properti dan krisis perbankan. Sebelum 2008 pemerintah

Spanyol adalah salah satu yang paling boros di Eurozone tidak seperti Yunani.

Atau Jerman. Utang pemerintah Spanyol hanya 36% dari PDB pada tahun 2007,

sementara pemerintah Jerman 65%.73

Sejak terjadi keruntuhan saham properti di Spanyol pada tahun 2008.

Perekonomian Spanyol yang tumbuh rata-rata 3,7% per tahun dari tahun 1999

sampai 2007, telah menyusut pada tingkat tahunan sebesar 1% sejak saat itu. Jadi,

meski pemerintah Spanyol masih memiliki hutang yang relatif rendah, ia harus

meminjam banyak untuk mengatasi dampak keruntuhan properti, resesi dan

tingkat pengangguran terburuk di zona euro.74

Perekonomian Spanyol mulai pulih pada 2010, dengan sedikit pertumbuhan

output di setiap kuartal kecuali di ketiga. Pertumbuhan output tahun itu, 0,6%,

sangat rendah bila dibandingkan dengan akumulasi kerugian produksi dalam dua

tahun sebelumnya (hampir 5%). Data tahun 2011 menunjukkan kelemahan

pemulihan dengan tingkat pertumbuhan masing-masing 0,3% dan 0,2% pada

kuartal pertama dan kedua.75

Berdasarkan data dari IMF dibawah, Spanyol memang memiliki sejarah tingkat

hutang yang cukup tinggi. Namun angka itu masih pada batas aman apabila dilihat

berdasarkan peraturan Pakta Stabilitas yang berlaku untuk mengatur mata uang

bersama euro. Hutang Spanyol melebihi angka 60% dari PDB baru menyentuh

pada tahun 2010 dan terus meningkat hingga 79,04% pada tahun 2012.

73

Laurence Knight, Spanish Economy: What is to Blame For its Problems, BBC News, 18 May

2012, diakses dalam http://www.bbc.com/news/business-17753891 (26/11/17, 22:02 WIB) 74

BBC, Eurozone Crisis Explained, BBC News Business, 28 September 2012, diakses dalam

http://www.bbc.com/news/business-17549970 (26/11/17, 22:19 WIB) 75

Fransisco Carballo-Cruz, Causes and Consequences of The Spanish Economic Crisis: Why The

Recovery is Take So Long?, Journal of Economics and Business, University of Minho Portugal,

Volume 4, No 3, 2011:309-328. Hal. 310-311

Pada tahun 2002 Spanyol memiliki jumlah hutang sebesar 52,58% terhadap

GDP nya. Nilai hutang Spanyol semakin menurun setiap tahunnya selama lima

tahun berturut-turut hingga tahun 2007 dengan jumlah hutang masing-masing

sebesar 48,79%, 46,26%, 43,17%, 43,17%, 39,63% dan 36,30%. Walaupun

sempat mengalami penurunan hutang namun pada tahun 2008 dimana pada saat

itu sudah mulai terasa krisis di Eropa, hutang Spanyol kembali meningkat menjadi

40,17% terhadap GDP nya.

Gambar 2.5 Tingkat Utang Spanyol Terhadap GDP

Sumber: IMF, Spain’s National Debt Between 2002 and 2012.76

2.3.5 Krisis Ekonomi Italia

Kasus krisis ekonomi Italia berada pada tingkat yang berbeda dari Eropa

sebelumnya krisis, mengingat Italia empat kali ukuran Yunani, Portugal dan

Irlandia digabungkan, dengan PDB sebesar 2,1 triliun US dollar, menjadikannya

sebagai ekonomi terbesar kedelapan di dunia dan yang terbesar ketiga di Eurozone

setelah Jerman dan Prancis. Krisis Italia berawal dari utang negara tersebut yang

76

International Monetary Funding, Spain’s National Debt Between 2002 and 2012

pertama kali mencapai 120% dari PDB pada tahun 1993, setelah defisit publik

mencapai 9,5% dari PDB pada tahun 1992. Setelah gejolak nilai tukar yang

melanda sistem moneter Eropa pada tahun 1992, Italia mendevaluasi lira. Oleh

karena itu, Italia masuk ke Eurozone dengan surplus besar pada akun

perdagangannya.77

Gambar 2.6 Tingkat Utang Italia

Sumber: Tevjan Pettinger78

Berikut adalah data hutang Italia dari tahun ke tahun mulai dari tahun 1995

hingga 2011. Jika melihat data diatas bisa disimpulkan bahwa Ilatia sudah

memiliki tingkat hutang yang tinggi sejak tahun 1995. Jika dilihat tingkat

77

Victor A Beker, The European Debt Crisis: Causes and Consequences, Journal of Economics,

Finance, and Public Policy, University of Belagrano, Volume 3, No 2, 2014: 1-9. Hal. 7 78

Tejvan Pettinger, Italian Debt Crisis, Economics Help, 22 June 2012, diakses dalam https://www.economicshelp.org/blog/5437/economics/italian-debt-crisis/ (10/10/18, 22:00 WIB)

hutangnya selalu berada diatas 60% terhadap PDB nya sejak tahun 1995 hingga

tahun 2011. Sempat menurun mulai dari tahun 1997, hutang Italia kembali

meningkat mulai tahun 2008.

Pada akhir tahun 2009, ekonomi Italia mengalami penurunan sebesar 6,6

persen secara signifikan lebih besar daripada di Eurozone. Dalam krisis zona euro

berikutnya, ekonominya telah mengalami penurunan terbesar kedua selama tujuh

tahun terakhir, di samping Yunani, dan tidak seperti kebanyakan negara lain,

PDBnya diperkirakan masih akan lebih kecil dari tingkat sebelum krisis dalam

lima tahun. Penurunan ini terus berlanjut sampai pada tahun 2011 Italia belum

melihat pertumbuhan positif. Selain penurunan ekonominya, Italia dihadapkan

juga dengan utangnya. Italia memiliki rasio hutang terhadap PDB terbesar kedua

di zona euro, setelah Yunani, di atas 132%.79

79

Domenico Lombardi dan Samantha St. Amand, Italy’s Crisis: Neither Fiscal Profligacy nor

Capital Flows, diunduh dalam https://www.ineteconomics.org/uploads/papers/INET-

Conference_Lombardi.pdf (26/11/17, 14:54 WIB)

Gambar 2.7 Rasio Utang Italia Terhadap PDB Tahun 2011

Sumber: detik finance80

Dilansir dari detik finance Italia merupakan negara kedua yang memiliki

hutang terbanyak setiap tahunnya jika dibandingkan dengan negara Uni Eropa

lainnya setelah Yunani. Jika dilihat dari data diatas, hutang Italia sudah termasuk

cukup tinggi jika dibandingkan dengan GDP nya setiap tahunnya. Menurut Pakta

Stabilitas yang berlaku untuk mengatur kebijakan ekonomi dan fiskal mata uang

euro, hutang negara tidak boleh lebih dari 60% terhadap GDP nya. Sudah sejak

tahun 2007 Italia memiliki hutang lebih dari 100% terhadap GDP setiap

tahunnya. Bahkan hingga tahun 2018 nilai hutang Italia sebesar 132% terhadap

GDPnya.

80 Angga Aliya ZRF, 2018. Ekonomi Italia Dalam Data, diakses dalam

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4046633/ekonomi-italia-dalam-data/3 (15/11/18, 17:08 WIB)