bab ii tinjauan pustaka 2.1 perawat 2.1.1 defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. diagnosa...

26
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat Perawat (Nurse) berasa dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan pada berbagai jenjang keperawatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan Praktek Keperawatan RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan bahwa perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di dalam maupun di uar negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Definisi ini masih belum mempunyai batasan yang tegas karena hanya didasarkan pada seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (dalam Asmadi, 2008). Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu berada dalam situasi yang menyangkut hubungan antar manusia,

Upload: others

Post on 26-Apr-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawat

2.1.1 Defenisi perawat

Perawat (Nurse) berasa dari bahasa latin yaitu kata nutrix

yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003),

perawat adalah seorang profesional yang mempunyai

kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan

pelayanan / asuhan keperawatan pada berbagai jenjang

keperawatan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan

Praktek Keperawatan RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan

bahwa perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan

perawat, baik di dalam maupun di uar negeri, sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Definisi ini masih

belum mempunyai batasan yang tegas karena hanya didasarkan

pada seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(dalam Asmadi, 2008).

Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu

berada dalam situasi yang menyangkut hubungan antar manusia,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

13

terjadi proses interaksi serta saling mempengaruhi dan dapat

memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang

bersangkutan (Suhaemi, 2003).

Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi

autonomi yang didefinisikan sebagai fungsi profesional

keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenadli dan

menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Hal ini

merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan

pasien dan membantu memenuhinya.

2.1.2 Tugas dan Peran Perawat

Tugas perawat secara umum untuk memenuhi kebutuhan

dasar. Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai

pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai

dengan tahapan dalam proses keperawatan.

Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang

diharapkan oleh individu sesuai dengan status sosialnya. Jadi

seorang perawat memiliki peran yang harus dijalankan sesuai

lingkup kewenangan perawat (Asmadi, 2008). Peran perawat

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar

profesi keperawatan dan bersifat konstan (Kusnanto, 2004).

Menurut Liliweri (2002), peran adalah tingkah laku yang

diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan

posisi atau kedudukannya dalam suatu sistem.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

14

Menurut Lokakarya Nasional (1996), peran perawat adalah

sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan

keperawatan dan institusi pendidikan, sebagai pendidik dalam

keperawatan, peneliti dan pengembangan keperawatan. Hal ini

pengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar

profesi keperawatan dan bersifat konstan. Adapun peran perawat

menurut Lokakarya Nasional Keperawatan 1996 yaitu :

a. Peran perawat sebagai Educator (Pendidik)

merupakan dasar dari Health Education yang

berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan

tingkat pencegahan. Selain itu juga perawat harus

mampu memberikan pendidikan kesehatan pada

pasien dan keluarga terkait pencegahan penyakit,

pemulihan, menyusun program Health Education serta

perawat memberikan informasi tentang kesehatan.

b. Peran perawat sebagai Pengamat Kesehatan artinya

perawat harus melaksanakan pengawasan terhadap

perubahan yang terjadi pada individu, keluarga,

kelompok dan masyrakat terkait dengan masalah

kesehatan melalui kunjungan ke rumah, pertemuan,

melakukan observasi dan pengumpulan data.

c. Peran perawat sebagai Koordinator Pelayanan

Kesehatan yaitu perawat yang mengkoordinir seluruh

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

15

kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat

dalam lingkup rumah sakit, puskesmas, maupun

tempat layanan kesehatan lainnya untuk mencapai

tujuan kesehatan dengan bekerjasama dengan tim

kesehatan lainnya.

d. Peran perawat sebagai Pembaharu yaitu perawat

harus berperan sebagai inovator terhadap individu,

keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku

serta pola hidup yang sangat berkaitan dengan

pelaksanaan dan pemeliharaan kesehatan.

e. Peran perawat sebagai Pengorganisir Pelayanan

Kesehatan, perawat memberikan motivasi atau

dukungan untuk meningkatkan keikutsertaan individu,

keluarga, dan kelompok dalam upaya pelayanan

kesehatan.

f. Peran perawat sebagai Role Model merupakan

perilaku yang ditampilkan oleh perawat sehingga dapat

dijadikan sebagai patuhan atau contoh bagi individu,

keluarga, masyarakat maupun lingkungan dimana

perawat berada.

g. Peran perawat sebagai Fasilitator, merupakan tempat

bagi masyarakat untuk bertanya mengenai

pencegahan masalah kesehatan, sehingga diharapkan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

16

perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah

kesehatan yang dihadapi.

h. Peran perawat sebagai Pelaksana (Care Giver) yaitu

memberikan pelayanan kesehatan kepada individu,

keluarga, kelompok maupun masyarakat berupa

sauhan keperawatan yang komprehensif yang meliputi

pemberian asuhan keperawatan, memberikan bantuan

langsung kepada individu / pasien dan keluarga /

masyarakat yang mengalami masalah dengan

kebutuhan rasa aman.

2.1.3 Fungsi Perawat

Fungsi peran perawat adalah salah satunya dapat

menjalankan atau melaksanakan perannya secara mandiri, tidak

tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya. Perawat

dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau

tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik bio, psiko-

sosio/kultur maupun spiritual. Perawat bertanggung jawab serta

bertanggung gugat atas rencana dan tindakannya. Tugas perawat

berdasarkan fungsi perawat yaitu :

a. Fungsi idependent merupakan fungsi mandiri dan tidak

tergantung pada orang lain. Perawat dalam

melaksanakan tugasnya dilaksanakan sendiri dengan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

17

keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia.

b. Fungsi dependen merupakan fungsi perawat dalam

melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksi dari

perawat lain

c. Fungsi interdependen, fungsi ini dilakukan dalam tim

yang bersifat saling ketergantungan diantara anggota

tim satu dengan anggota tim lainnya.

Fungsi perawat dalam melakukan pengkajian pada

individu yang sehat maupun sakit di segala aktivitas yang

dilakukan berguna untuk pemulihan kesehatan berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki, aktivitas ini dilakukan dengan berbagai

cara untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mungkin

dalam bentuk proses keperawatan yang terdiri atas tahap

pengkajian, identifikasi masalah (diagnosa keperawatan),

perencanaan, implementasi dan evaluasi (Sudarma, 2008).

2.2 Pendokumentasian

2.2.1 Defenisi

Pendokumentasian merupakan salah satu upaya membina

dan mempertahankan akuntabilitas perawat dan keperawatan.

Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan sebagai salah

satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

18

suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di

rumah sakit (Jasun, 2006).

Pendokumentasian keperawatan juga didefinisikan

sebagai suatu proses informasi, penerimaan, pengiriman dan

evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat

profesional (Nursalam, 2008). Selain itu juga pendokumentasian

adalah komunikasi, proses keperawatan, dan standar asuhan

keperawatan.

2.2.2 Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi merupakan catatan penerapan manajemen

asuhan keperawatan profesional (Nursalam, 2008). Potter dan

Perry (2005), mendefinisikan dokumentasi sebagai segala

sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai

catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang.

Dokumentasi keperawatan merupakan sarana komunikasi

dari satu profesi ke profesi lain terkait status klien (Asmadi, 2008).

Dokumentasi sebagai alat komunikasi, tulisan dalam dokumentasi

keperawatan harus jelas terbaca, tidak boleh memakai istilah atau

singkatan-singkatan yang tidak lazim, juga berisi uraian yang

jelas, tegas, dan sistematis. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari disfungsi komunikasi. Lebih lanjut, dampak yang di

timbul akibat disfungsi komunikasi ini akan membahayakan

keselamatan klien.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

19

Deswani (2010), dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis

atau dicetak, kemudian diandalkan sebagai catatan bukti bagi

orang yang berwewenang dan merupakan bagian dari praktik

profesional.

2.2.3 Tujuan Pendokumentasian Keperawatan

Pendokumentasian keperawatan yang lengkap adalah

persyaratan dalam melaksanakan perawatan yang baik dan

efesiensi dari kerjasama dan komunikasi antar profesi kesehatan

dan pelayanan kesehatan profesional. Dokumentasi keperawatan

yang lengkap dan akurat akan memudahkan disiplin ilmu lain

untuk menggunakan informasi di dalamnya.

Nursalam (2008), menyatakan bahwa perawat merasakan

bahwa dokumentasi tertulis dan komunikasi verbal dengan profesi

lain tidak dihargai. Alasan lain dari pentingnya dokumentasi

keperawatan yang akurat serta lengkap adalah untuk berkaitan

dengan urusan pengadilan.

Menurut Doenges, dkk (1998), tujuan sistem dokumentasi

keperawatan adalah untuk memfasilitasi pemberian perawatan

pasien yang berkualitas, memastikan dokumentasi kemajuan yang

berkenan dengan hasil yang berfokus pada pasien, memfasilitas

konsistensi antar disiplin dan komunikasi tujuan dan kemajuan

pengobatan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

20

Setiadi (2013), tujuan dokumentasi keperawatan yaitu :

1. Sebagai sarana komunikasi :

komunikasi yang dikomunikasikan secara akurat dan

lengkap dapat berguna untuk membantu koordinasi

asuhan keperawatan yang diberikan oleh tim

kesehatan, mencegah informasi yang berulang

terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau

mencegah tumpang tindih, bahkan meningkatkan

ketelitian dalam memberikan asuhan keperawatan

pada pasien, membantu tim perawat dalam

menggunakan waktu sebaik-baiknya.

2. Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat :

sebagai upaya untuk melindungi klien terhadap

kuallitas pelayanan keperawatan yang diterima dan

perlindungan terhadap keamanan perawat dalam

melaksanakan tugasnya maka perawat diharuskan

mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap

klien.

3. Sebagai Informasi Statistik :

Data statistik dari dokumentasi keperawatan dapat

membantu merencanakan kebutuhan di masa

mendatang, baik SDM, sarana, prasarana dan teknis.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

21

4. Sebagai Sarana Pendidikan :

Dokumentasi asuhan keperawatan yang dilaksanakan

secara baik dan benar akan membantu para siswa

keperawatan maupun siswa kesehatan lainnya dalam

proses belajar mengajar untuk mendapatkan

pengetahuan dan membandingkannya, baik teori

maupun praktik lapangan.

5. Sebagai Sumber Data Penelitian :

Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat

digunakan sebagai sumber data penelitian. Hal ini

sarat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap

asuhan keperawatan yang diberikan sehingga melalui

penelitian dapat diciptakan satu bentuk pelayanan

keperawatan yang aman, efektif dan etis.

6. Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan :

Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan

benar, diharapkan asuhan keperawatan yang

berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas

merupakan bagian dari program pengembangan

pelayanan kesehatan. Suatu perbaikan tidak dapat

diwujudkan tanpa dokumentasi yang kontinu, akurat,

dan rutin baik yang dilakukan oleh perawat maupun

tenaga kesehatan lainnya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

22

7. Sebagai Sumber Data Perencanaan Asuhan

Keperawatan Berkelanjutan :

Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang

aktual dan konsisten mencakup seluruh kegiatan

keperawatan yang dilakukan melalui tahapan kegiatan

proses keperawatan.

2.2.4 Manfaat Pendokumentasian Keperawatan

Nursalam (2011) menerangkan bahwa dokumentasi

keperawatan mempunyai makna atau manfaat yang penting dan

dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu :

1. Hukum

Semua catatan informasi tentang klien merupakan

dokumentasi resmi dan bernilai hukum. Bila menjadi

suatu masalah (misconduct) yang berhubungan

dengan profesi keperawatan, sebagai pemberi jasa

dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi

dapat dipergunakan sewaktu-waktu Dokumentasi

tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di

pengadilan.

2. Kualitas Pelayanan

Pendokumentasian data klien yang lengkap dan

akurat, akan memberi kemudahan bagi perawat dalam

membantu menyelesaikan masalah klien. Untuk

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

23

mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi

dan seberapa jauh masalah dapat diidentifikasi dan

dimonitor melalui dokumentasi yang akurat. Hal ini

akan membantu meningkatkan kualitas (mutu)

pelayanan keperawatan

3. Komunikasi

Dokumentasi keadaan klien merupakan alat “perekam”

terhadap masalah yang berkaitan dengan klien.

Perawat atau profesi kesehatan lain dapat melihat

dokumentasi yang ada dan sebagaialat komunikasi

yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan

keperawatan.

4. Keuangan

Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua asuhan

keperawatan yang belum, sedang, dan telah diberikan

didokumentasikan dengan lengkap dan dapat

dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam

biaya keperawatan bagi klien.

5. Pendidikan

Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena

isinya menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan

keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

24

atau referensi pembelajaran bagi peserta didik atau

profesi keperawatan.

6. Penelitian

Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian.

Data yang terdapat didalamnya mengandung informasi

yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset

dan pengembangan profesi keperawatan.

7. Akreditasi

Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat

sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan mengenai

tingkat keberhasilan pemberian asuhan keperawatan

yang diberikan guna pembinaan dan pengembangan

lebih lanjut.

2.2.5 Tahapan Pendokumentasian Keperawatan

Potter & Perry (2005), menjelaskan bahwa ada lima

langkah dalam melakukan proses asuhan keperawatan yaitu :

a. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah pertama dalam

melakukan proses keperawatan, di mana seorang

perawat mulai menerapkan pengetahuan dan

pengalaman dalam mengumpulkan data tentang klien.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

25

Pengkajian dan pendokumentasian yang lengkap

tentang kebutuhan pasien dapat meningkatkan

keefektivitasan asuhan keperawatan yang diberikan

melalui hal hal-hal sebagai berikut :

1. Menggambarkan kebutuhan pasien untuk membuat

diagnosa keperawatan

2. Memfasilitasi perencanaan intervensi

3. Menggambarkan kebutuhan keluarga dan

menunjukan dengan tepat faktor-faktor yang akan

meningkatkan pemulihan pasien dan memperbaiki

perencanaan pulang

4. Memenuhi obligasi profesional dengan

mendokumentasikan informasi pengkajian yang

bersifat penting.

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat

melakukan analisis data secara subjektif dan objektif

yang telah diperoleh pada saat melakukan tahap

pengkajian untuk menegakkan diagnosa keperawatan.

Adapun tahapannya yaitu :

1. Menganalisis dan menginterpretasi data

2. Mengidentifikasi masalah klien

3. Merumuskan diagnosa keperawatan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

26

4. Mendokumentasikan diagnosa keperawatan

c. Perencanaan

Perencanaan merupakan kategori dari perilaku

keperawatan dengan tujuan yang berpusat pada klien

dan hasil yang diperkirakan ditetapkan serta intervensi

keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan.

Tahapannya sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi tujuan klien

2. Menetapkan hasil yang diperkirakan

3. Mendelegaikan tindakan

4. Menuliskan rencana asuhan keperawatan

d. Implementasi

Implementasi yang merupakan komponen dari proses

keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan

serta tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan

yang dilakukan dan diselesaikan. Adapun tahapannya

yaitu :

1. Mengkaji kembali klien

2. Menelaah dan memodifikasikan rencana perawatan

yang sudah ada

3. Melakukan tindakan keperawatan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

27

e. Evaluasi

Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur

respons klien terhadap tindakan keperawatan dan

kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Adapun

tahapannya, yaitu :

1. Menbandingkan respon klien dengan kriteria

2. Menganalisis alasan untuk hasil dan konklusi

3. Memodifikasi rencana asuhan

Menurut Hidayat (2007) dalam Fajri (2011), syarat

dokumentasi yaitu :

a. Kesederhanaan

b. Keakuratan

c. Kesabaran

d. Ketepetan

e. Kelengkapan

f. Kejelasan dan keobjektifan.

2.2.6 Prinsip – prinsip pendokumentasian

Setiadi (2012), menerangkan prinsip-prinsip dalam

melakukan pendokumentasian yaitu :

1. Menulis nama klien pada setiap halaman catatan

perawat.

2. Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna

biru atau hitam.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

28

3. Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis

tanggal, waktu dan dapat dipercaya secara faktual.

4. Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat

diterima, dapat dipakai.

5. Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu

lampau.

6. Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu

kali kemudian tulis kata “salah” diatasnya serta paraf

dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar

“jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika

ada penghapusan.

7. Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan

dan bubuhi tanda tangan.

8. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru,

tanda tangani dan tulis kembali waktu dan tanggal

pada bagian halaman tersebut.

9. Jelaskan temuan pengkajian fisik dengan cukup

terperinci. Hindari penggunaan kata seperti “sedikit”

dan “banyak” yang mempunyai tafsiran dan harus

dijelaskan agar bisa dimengerti.

10. Jelaskan apa yang terlihat, terdengar terasa dan

tercium pada saat pengkajian.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

29

11. Jika klien tidak dapat memberikan informasi saat

pengkajian awal, coba untuk mendapatkan informasi

dari anggota keluarga atau teman dekat yang ada atau

kalau tidak ada catat alasannya.

2.2.7 Standar Pendokumentasi Keperawatan

Dalam melakukan dokumentasi keperawatan harus

disesuaikan dengan standar dokumentasi keperawatan yang ada

dengan tujuan untuk mempertahankan akreditasi, untuk

mengurangi pertanggungjawaban, dan untuk menyesuaikan

kebutuhan pelayanan keperawatan (Potter & Perry, 2005).

Standar dokumentasi adalah pernyataan tentang kualitas dan

kuantitas dokumentasi untuk dilakukan pertimbangan secara

adekuat.

Seorang perawat memerlukan suatu standar dokumentasi

untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau

pedoman praktis pendokumentasian dalam memberikan tindakan

keperawatan. Fakta tentang kemampuan perawat dalam

pendokumentasian ditunjukan pada ketrampilan seorang perawat

melakukan penulisan sesuai dengan standar dokumentasi yang

konsisten, pola yang efektif, lengkap dan akurat.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

30

2.2.8 Faktor Yang Mempengaruhi pendokumentasian

Keperawatan

Menurut Jasun (2006), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pendokumentasian keperawatan yaitu 1) faktor

internal : umur, masa kerja, pendidikan, pengetahuan dan sikap,

2) faktor eksternal : beban kerja, supervisi, ketersediaan fasilitias

format pendokumentasian, ketersediaan standar asuhan

keperawatan, dan instrumen evaluasi penerapan standar asuhan

keperawatan.

a. Faktor Internal

1. Umur

Secara fisiologis pertumbuhan dan

perkembangan seorang dapat digambarkan

dengan pertambahan umur, peningkatan umur

diharapkan terjadi pertambahan kemampuan

motorik sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan

seseorang pada titik tertentu akan terjadi

kemunduran akibat faktor degenratip (suhaeni,

2005).

Mapiare (1983) yang dikutip oleh Setiawan

(2009), bahwa seseorang yang lebih dewasa

mempunyai kemungkinan untuk dapat

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

31

menggunakan potensi-potensinya menjadi sadar

diri dan berlanjut ke membandingkan diri.

Pertambahan usia diikuti oleh perkembangan

fisik, psikologis, dan intelektual. Kematangan

dalam faktor-faktor tersebut diperlukan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

2. Masa kerja

Seseorang akan mencapai kepuasan tertentu

bila sudah mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan. Semakin lama karyawan bekerja

mereka cenderung lebih terpuaskan dengan

pekerjaan mereka. Para karyawan yang relatip

baru cenderung kurang terpuaskan karena

berbagai pengharapan yang lebih tinggi (Umar,

2003).

3. Pendidikan

Notoatmojo (2010), menyatakan pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup secara baik.

Tingkat pendidikan seseorang karyawan dapat

memperbaiki produktivitas kerja karyawan yang

bersangkutan (Hariandja, 2002).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

32

4. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan suatu hasil usaha

manusia untuk memahami kenyataan yang dapat

dijangkau oleh pemikiran manusia, berdasarkan

pengalama manusia secara empiris

(Notoadmojo, 2003). Pengetahuan juga dapat

didefenisikan sebagai kumpulan informasi yang

dipahami, diperoleh dari proses belajar selama

hidup dan dapat digunakan sewaktu-waktu

sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri

sendiri maupun lingkungannya (Handoko, 2003).

5. Sikap

Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap

stimulus atau obyek. Setelah orang mengetahui

stimulus atau obyek proses selanjutnya akan

menilai atau bersikap terhadap stimulus atau

obyek tersebut ( handoko, 2003). Menurut hasil

penelitian Rusmiati (2001), kecendurungan

perawat mempunyai sikap sangat baik terhadap

pelaksanan standar asuhan keperawatan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

33

b. Faktor Eksternal

1. Beban kerja

Beban kerja juga didefinisikan dalam

kep.Men.Kes. RI. No:81/SK/I/2004 sebagai

banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan

oleh tenaga kesehatan yang profesional dalam

satu tahun dalam satu sarana kesehatan (Dep

Kes., 2004). Hasil penelitian Lasmiyatun (2012),

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara beban kerja dengan

tingkat stres pada perawat di Rumah Saklit Paru

dr. Ario wirawan salatiga, jelas bahwa beban

kerja mempengaruhi tingkat produktivitas kerja

perawat.

2. Supervisi

Hasil penelitian Walin (2005), menunjukan bahwa

adanya hubungan antara supervisi dengan

kinerja perawat dalam penerapan standar

asuhan keperawatan di puskesmas rawat inap

kabupaten Kebumen (Tim Departemen

Kesehatan RI, 1994).

Supervisi adalah melakukan pengamatan secara

langsung dan berkala oleh atasan terhadap

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

34

pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan untuk

kemudian apabila ditemukan masalah segera

diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat

langsung untuk mengatasinya (Aswar, 2004).

3. Ketersediaan fasilitas format pendokumentasian

Ketersediaan format pendokumentasian

membantu perawat untuk mengatur

pemikirannya dan memberikan struktur yang

dapat meningkatkan pemecahan masalah yang

kreatif. Komunikasi yang terstruktur akan

mempermudah konsistensi penyelsaian masalah

di antara tim kesehatan (Notoadmojo, 2003).

4. Ketersediaan standar asuhan keperawatan

Standar asuhan keperawatan adalah alat ukur

kualitas atau tolok ukur dalam pelaksanaan

praktek keperawatan (Hidayat, 2004).

5. Instrumen evaluasi standar asuhan keperawatan.

Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan

keperawatan merupakan alat untuk mengukur

mutu asuhan keperawatan di Rumah Sakit.

Asuhan keperawatan dikatakan bermutu bila

telah memenuhi kriteria standar profesi. Standar

asuhan keperawatan merupakan bagian integral

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

35

dan pejabaran dari standar pelayanan Rumah

Sakit yang diberlakukan melalui surat keputusan

menteri kesehatan No: 836 tahun 2005 (Maltis,

2000).

2.3 Hubungan antara perawat dengan pendokumentasian

Dalam meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan

perkembangan professional maka hubungan antara perawat dengan

klien dapat dilakukan melalui proses keperawatan yang kemudian

proses keperawatan tersebut dapat menjelaskan keadaan klien

melalui pendokumentasian sebagai bukti dari proses keperwatan

tersebut. Pendokumentasian merupakan sarana komunikasi antar

petugas kesehatan dalam rangka pemulihan kesehatan pasien, tanpa

dokumentasi yang benar dan jelas, kegiatan pelayanan keperawatan

yang telah dilaksanakan oleh seorang perawat profesional tidak dapat

dipertanggung jawabkan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan

keperawatan dan perbaikan status kesehatan pasien di Rumah Sakit (

Nursalam, 2011).

Jasun (2006), mengatakan bahwa pendokumentasian

keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: sikap dan

pengetahuan dari perawat itu sendiri.

Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan dan perbaikan status kesehatan pasien di rumah sakit

maka seorang perawat dituntut untuk selalu melakukan dokumentasi

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

36

yang benar dan jelas sebagai bukti dari kegiatan pelayanan asuhan

keperawatan yang dilakukan. Seorang perawat tidak pernah terlepas

dari yang namanya pendokumentasian.

2.4 Kerangka Konseptual

A

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang di teliti Gambar. 2. 1. Kerangka Teori (Faktor-faktor yang mempengaruhi

Perawat dalam pelaksanaa Pendokumentasian)

Sumber : Jasun (2006)

Faktor Eksternal

Ketersediaan Standar Asuhan Keperawatan

Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan

Faktor Internal

Masa Kerja

Umur

Pendidikan

Asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan :

Pengkajian

Diagnose keperawatan

Rencana Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Pendokumentasian Keperawatan

Kualitas Pelayanan

keperawatan

Informasi tentang

keadaan kesehatan

pasien Kepuasan klien

Profesionalisme Keperawatan

Tanggung gugat Tanggung jawab

Perawat, peran dan Tugas

Pengetahuan

Sikap Beban Kerja

Supervisi

Ketersediaan fasilitas

format pendokumentasian

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat · 2020. 12. 3. · b. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu proses perawat melakukan analisis data secara

37

2.5 Hipotesis

Adanya pengaruh antara faktor pengetahuan, sikap dan

ketersediaan fasilitas format pendokumentasian dalam pelaksanaan

pendokumentasian