bab ii kajian pustaka, kerangka pemikiran dan …repository.unpas.ac.id/39943/5/bab ii.pdfpengertian...

41
19 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan (Suharsimi Arikunto, 2011:58). Kajian ini akan memuat teori-teori dengan menggunakan berbagai sumber dan literatur baik berupa buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu dan publikasi umum yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian atau menggunakan beberapa teori yang relevan dengan variabel-variabel peneltian. 2.1.1. Manajemen Manajemen merupakan ilmu yang sangat diperlukan oleh seorang manajer dalam memimpin sebuah perusahaan, mengkoordinasikan serta memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Manajemen juga merupakan ilmu yang diperlukan oleh seseorang untuk membangun, mengelola serta mengembangkan suatu usaha. Pengertian manajemen menurut beberapa para ahli. Manajemen menurut Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2012:5), Management is the planning, organizing, leading, and controlling of human and other resources to achieve organizational goals efficiently and effectively. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Upload: hoangdang

Post on 22-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kegiatan mendalami, mencermati, menelaah

dan mengidentifikasi pengetahuan (Suharsimi Arikunto, 2011:58). Kajian ini akan

memuat teori-teori dengan menggunakan berbagai sumber dan literatur baik

berupa buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu dan publikasi umum yang

berhubungan dengan masalah-masalah penelitian atau menggunakan beberapa

teori yang relevan dengan variabel-variabel peneltian.

2.1.1. Manajemen

Manajemen merupakan ilmu yang sangat diperlukan oleh seorang manajer

dalam memimpin sebuah perusahaan, mengkoordinasikan serta memanfaatkan

sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Manajemen juga merupakan

ilmu yang diperlukan oleh seseorang untuk membangun, mengelola serta

mengembangkan suatu usaha. Pengertian manajemen menurut beberapa para ahli.

Manajemen menurut Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2012:5),

Management is the planning, organizing, leading, and controlling of human and

other resources to achieve organizational goals efficiently and effectively.

Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan, dan

mengawasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan

yang efektif dan efisien.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

20

Selanjutnya menurut John Kotter (2014:8) yang mendefinisikan

manajemen sebagai berikut:

“Management is a set of processes that can keep a complicated system of

people and technology running smoothly. The most important aspects of

management include planning, budgeting, organizing, staffing,

controlling, and problem solving.”

Hal di atas menyatakan bahwa, manajemen adalah serangkaian proses

yang dapat membuat sistem teknologi yang rumit dari orang-orang dan berjalan

dengan lancar. Aspek yang paling penting dari manajemen meliputi perencanaan,

penganggaran, pengorganisasian, pegawai, pengendalian, dan pemecahan

masalah.

Pengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4)

yang berpendapat sebagai berikut:

“Management is a set of activities (including planning and decision making,

organizing, leading, and controlling) directed at an organization’s

resources (human, financial, physical, and information) with the aim of

achieving organizational goals in an efficient and effective manner.”

Hal di atas menyatakan bahwa, manajemen adalah serangkaian kegiatan

(termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,

memimpin, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi

(manusia, keuangan, fisik, dan informasi) dengan tujuan mencapai tujuan

organisasi dengan cara yang efisien dan efektif.

Malayu S.P Hasibuan (2014:2) menyatakan bahwa manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaaat sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas, manajemen

adalah ilmu yang dipelajari oleh seseorang untuk mengelola sumber daya

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

21

perusahaan baik sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dengan

menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Fungsi-fungsi manajemen berwujud kegiatan-kegiatan yang berhubungan,

sehingga satu kegiatan menjadi syarat kegiatan yang lainnya. Bateman & Snell

(2014:15) menjelaskan mengenai fungsi fungsi dari manajemen, yaitu:

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan

memutuskan tindakan tepat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Aktivitas perencanaan termasuk menganalisis situasi saat ini, mengantisipasi

masa depan, menentukan sasaran, dan memutuskan dalam aktivitas.

b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia,

keuangan, fisik, informasi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan.

c. Fungsi Memimpin (Leading)

Memimpin adalah memberikan stimulasi kepada orang untuk berkinerja

tinggi. Termasuk di dalamnya adalah memberikan motivasi dan

berkomunikasi dengan karyawan baik secara individual dan kelompok.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Pengedalian adalah memonitor kinerja dan melakukan perubahan yang

diperlukan, dengan pengedalian, manajer memastikan bahwa sumber daya

organisasi digunakan sesuai dengan yang direncanakan dan organisasi

mencapai tujuan-tujuannya seperti kualitas dan keselamatan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

22

Fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan secara menyelurh untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien, di atas telah dijelaskan

mengenai fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas 4 fungsi yaitu fungsi

perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian.

2.1.2 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan

yang berperan penting dalam pengelolaan keuangan yang baik serta memainkan

peranan penting dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan

dapat dijelaskan berdasarkan pengertian dari beberapa para ahli. Manajemen

keuangan dikemukakan oleh Agus Sartono (2012:6) adalah:

“Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang

berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi

secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan

investasi atau pembelanjaan secara efisien.”

Pengertian manajemen keuangan menurut I. Made Sudana (2011:6) yang

mendefinisikan manajemen keuangan sebagai berikut:

“Salah satu bidang manajemen fungsional yang berhubungan dengan

pengambilan keputusan investasi jangka panjang, keputusan pendanaan

jangka panjang, dan pengelolaan modal kerja perusahaan yang meliputi

investasi dan pendanaan jangka pendek.”

Selanjutnya pengertian manajemen keuangan oleh Gitman dan Zutter

(2012:4) yang menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah:

“Finance can be defined as the art and science of money. At the personal

level, finance is corcerned with individuals’ decisions about how much of

their earnings they spend, how much they save, and how they invest their

savings. In a business context, finance involves the same types of

decisions: how firms raise money from investors, how firms invest money in a attempt to earn a profit, and how they decide whether to reinvest

profits in the business or distribute them back to investors.”

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

23

Hal di atas menyatakan bahwa, keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu

seni dan ilmu pengetahuan. Secara pribadi, keuangan berkaitan dengan keputusan

individu tentang berapa banyak penghasilan yang mereka keluarkan, berapa

banyak yang mereka tabung, dan bagaimana mereka menginvestasikan simpanan

mereka. Konteks bisnis, keuangan keuangan melibatkan keputusan yang sama,

bagaimana perusahaan mengumpulkan uang dari investor, bagaimana perusahaan

menginvestasikan uang dalam upaya memperoleh laba, dan bagaimana mereka

memutuskan apakan akan menginvestasikan kembali keuntungan dalam bisnis

atau mendistribusikannya kembali kepada investor.

Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto (2013:4)

adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan

dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut.

Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Brigham dan Joel (2014:6) bahwa

manajemen keuangan adalah:

“Financial management, also called corporate finance, focuses on

decisions relating to how much and what types of assets to acquire,how to

raise the capital needed to purchase assets, and how to run the firm so as

to maximize its value,”

Hal di atas menyatakan bahwa, manajemen keuangan, disebut juga

keuangan perusahaan, fokus pada keputusan yang berkaitan dengan berapa

banyak dan jenis aset apa untuk diperoleh, bagaimana untuk meningkatkan

kebutuhan modal untuk membeli aset, dan bagaimana untuk menjalankan

perusahaan sehingga dapat memaksmalkan nilai.

Berdasarkan penyataan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, maka

manajemen keuangan adalah aktivitas berperan penting dalam pengelolaan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

24

keuangan perusahaan yang menyangkut beberapa keputusan yaitu keputusan

investasi dan keputusan pendanaan yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan

nilai perusahaan.

2.1.2.1. Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi-fungsi manajemen keuangan menurut James C. Van Horne dan

John M. Wachwicz Jr. (2012:3) adalah sebagai berikut:

a. Keputusan Investasi

Fungsi manajemen keuangan yang penting dalam penunjang pengambilan

keputusan untuk berinvestasi karena menyakut tentang memeproleh dana investasi

yang efisien, komposisi aset yang harus dipertahankan atau dikurangi.

b. Keputusan Pendanaan

Kebijakan dividen perusahaan juga harus dipandang sebagai integral dari

keputusan pendanaan perusahaan, pada prinsipnya fungsi manajemen keuangan

sebagai keputusan pendanaan menyangkut tentang keputusan apakah laba yang

diperoleh perusahaan harus dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan guna

pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

c. Keputusan Manajemen Aset

Fungsi manajemen keuangan yang menyangkut tentang keputusan alokasi

dana atau aset, komposisi sumber dana yang harus dipertahankan dan penggunaan

modal baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang

baik bagi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di maka fungsi-fungsi manajemen keuangaan ada

3 yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan manajemen aset.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

25

Fungsi-fungsi manajemen keuangan slainnya dikemukakan oleh I.M.

Pandey (2015:4) menyatakan fungsi keuangan dan berkaitan dengan keputusan

keuangan, yaitu sebagai berikut:

1. Invesment Decisions

A firm's investment decisions involve capital expenditures. They are,

therefore, referred as capital budgeting decisions. A capital budgeting

decision involves the decision of allocation of capital or commitment of

funds to the long-term assets that would yield benefits (cash flows) in the

future.

Hal di atas menyatakan bahwa keputusan investasi perusahaan melibatkan

pengeluaran modal. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai keputusan

penganggaran modal. Keputusan penganggaran modal melibatkan keputusan

alokasi modal atau komitmen dana untuk aset jangka panjang yang akan

menghasilkan manfaat (arus kas) di masa depan.

2. Financing Decisions

A financing decision is the second important function to be performed by

the financial manager. Broadly, he or she must decide when, where from

and how to acquire funds to meet the firm's investment needs. The central

issue before him or her is to determine the appropriate proportion of

equity and debt. The mix of debt and equity is known as the firm's capital

structure.

Hal di atas menyatakan bahwa Keputusan pembiayaan adalah fungsi

penting kedua yang harus dilakukan oleh manajer keuangan. Secara umum, dia

harus memutuskan kapan, darimana dan bagaimana memperoleh dana untuk

memenuhi kebutuhan investasi perusahaan. Masalah utama di hadapannya adalah

menentukan proporsi ekuitas dan utang yang tepat. Campuran utang dan ekuitas

dikenal sebagai struktur modal perusahaan.

3. Dividend Decisions

A dividend decision is the third major financial decision. The financial

manager must decide whether the firm should distribute all profits, or

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

26

retain them, or distribute a portion and retain the balance. The proportion

of profits distributed as dividends is called the dividend-payout ratio and

the retained portion of profits is known as the retention ratio.

Hal di atas menyatakan bahwa Keputusan dividen adalah keputusan

keuangan besar ketiga. Manajer keuangan harus memutuskan apakah perusahaan

harus mendistribusikan semua keuntungan, atau mempertahankannya, atau

mendistribusikan sebagian dan mempertahankan saldo. Proporsi laba yang

dibagikan sebagai dividen disebut rasio pembayaran dividen dan bagian laba yang

ditahan dikenal sebagai rasio retensi.

2.1.2.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Perusahaan memiliki beberapa bidang manajemen fungsional salah

satunya adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan membutuhkan tujuan

dan sasaran untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan keputusan keuangan

sautu perusahaan. Tujuan yang ditentukan membantu manajer keuangan untuk

pengambilan keputusan-keputusan yang benar dan dapat meminimalisir risiko

yang diperoleh. Keputusan yang benar membantu perusahaan mencapai

tujuannya.

Keputusan yang diambil harus sesuai dengan prinsip memaksimumkan

nilai perusahaan yang identik dengan memaksimumkan laba, serta menimumkan

tingkat risiko, agar keseimbangan tersebut dapat diperoleh, maka perusahaan

harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana (Suad Husnan dan

Pudjiastuti, 2012). Tujuan yang dikemukakan oleh Suad Husnan dan Pudjiastuti

sejalan dengan tujuan manajemen keuangan yang dikemukaan oleh I. Made

Sudana (2011:8) adalah untuk memaksimalkan nilai sekarang per lembar saham

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

27

yang telah beredar. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan kemakmuran

pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan profit atau

keuntungan serta untuk memaksimalkan kepentingan terbaik untuk pemegang

saham dan pemilik perusahaan.

2.1.3 Dividen (Dividend)

Keuntungan yang diharapkan investor terhadap modal yang di tanamnya

dalam sebuah perusahaan, modal tersebut dapat berupa saham yang telah dibeli,

keuntungan tersebut dapat berupa dividen. Dividen dapat diperoleh oleh investor

sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Dividen akan dibagikan perusahaan

pada setahun sekali dari laba bersih akhir tahun yang dihasilkan. Berikut ini

beberapa pengertian mengenai dividen.

Tatang Ary Gumanti (2013:226) berpendapat mengenai pengertian dividen

adalah bagian keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang dapat

berupa dividen tunai atau dividen saham.

Menurut Gitman dan Zutter (2012:8), dividend is periodic distributions of

cash or earnings to the stockholders of a firm.

Hal di atas menyatakan bahwa dividen adalah keuntungan yang diperoleh

pemegang saham berupa uang tunai atau pendapatan yang akan didistribusikan

secara berkala dalam suatu perusahaan. Dividen juga merupakan penghasilan

yang diharapkan oleh pemegang saham atas kepemilikan sahamnya.

Pengertian dividen selanjutnya oleh Rudianto (2012:290) dividen adalah

bagian laba usaha yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

28

kepada pemegang sahamnya sebagai imbalan mereka menanamkan hartanya

dalam perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian dividen yang telah dijelaskan oleh

beberapa para ahli maka dividen adalah pembagian laba bersih yang dihasilkan

oleh perusahaan dari suatu usaha atau kegiatan operasional yang diberikan kepada

pemegang saham atau investor sebagai keuntungan yang dan imbalan karena

telah menanamkan modalnya dalam perusahaan.investor yang menanamkan

modalnya mengharapkan keuntungan yaitu dapat berupa dividen.

2.1.4. Kebijakan Dividen (Dividend Policy)

Kebijakan dividen dapat menentukan besaran atas jumlah dividen yang

akan dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan saham

yang dimilikinya, selain itu kebijakan dividen juga dapat menentukkan besaran

laba bersih yang harus disisihkan sebagai laba ditahan untuk modal investasi

perusahaan di masa yang akan datang. Kebijakan dividen disetujui oleh dewan

direksi, komisaris dan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

Definisi kebijakan dividen dikemukakan oleh I. Made Sudana (2011:6)

adalah berkaitan dengan penentuan berapa besar bagian laba setelah pajak yang

diperoleh perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan

perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan. Besar

kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang

ditahan (I. Made Sudana, 2011:192).

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

29

Dilanjutkan oleh Harjito dan Martono (2011:270) yang berpendapat

bahwa kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan kepada pemegang saham dalam

bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan

investasi dimasa yang akan datang.

Menurut Gitman dan Zutter (2012:561) berpendapat bahwa Payout Policy

is decisions that a firm makes regarding whether to distribute cash to

shareholders, how much cash to distribute, and the means by which cash should

be distributed.

Kebijakan dividen adalah keputusan –keputusan yang dibuat oleh

perusahaan mengenai kas yang akan dibagikan kepada pemegang saham, berapa

banyak kas yang dibagikan, dan cara bagaimana uang harus didistribusikan.

Harmono (2017:12) berpendapat bahwa kebijakan dividen adalah

persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk

dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian

dividend saham, dan pembelian kembali saham.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas. Kebijakan

dividen adalah kebijakan mengenai jumlah dividen yang akan dibagikan oleh

perusahaan dari laba bersih yang dihasilkan pada akhir tahun.

2.1.4.1. Prosedur Pembayaran Dividen

Besarnya dividen diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) dan prosedur pembagian dividen menurut Brigham dan Houston

(2014:558) meliputi declaration date, holder of-record date, ex-dividend date, dan

payment date dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

30

1. Declaration Date

Tanggal pengumuman adalah tanggal dimana direksi perusahaan

mengumumkan rencana pembagian dividen.

2. Holder-Of-Record Date

Tanggal pencatatan pemegang saham adalah hari terakhir untuk mendaftarkan

diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan

dibagikan.

3. Ex-Dividend Date

Tanggal ex dividen adalah tanggal dimana hak atas dividen saat ini dilepaskan

dari sahamnya atau tidak lagi menyertai dividen, biasanya dua hari sebelum

tanggal pencatatan pemegang saham.

4. Payment Date

Tanggal pembayaran dividen adalah tanggal pada saat perusahaan benar-

benar mengirimkan cek dividen.

2.1.4.2. Pengukuran Kebijakan Dividen

Menurut Tatang Ary Gumanti (2013:22) ukuran kebijakan dividen sebagai

berikut:

1. Dividen Yield

Mengaitkan besaran dividen dengan harga saham perusahaan. Secara

matematis, rumusan dividend yield adalah sebagai berikut:

2. Dividend Payout Ratio (DPR)

Rasio pembayaran dividen diukur dengan cara membagi besarnya dividen

perlembar saham dengan laba bersih per lembar saham, yang secara matematis

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

31

matematis dapat dinyatan dengan rumus berikut:

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan dividend payout ratio karena

pengukuran ini sesuai dengan beberapa penjelasan mengenai kebijakan dividen,

selain itu dividen payout ratio menunjukkan besaran dividen yang dibagikan dari

laba bersih yang dihasilkan. Dividend Payout Ratio (DPR) yang ditentukan

perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun

dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak. Jumlah dividen

yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan para

pemegang saham.

Tatang Gumanti (2013:23) menjelaskan mengenai rasio pembayaran dividen

(dividend payout ratio) adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih yang

ditanamkan kembali atau ditahan perusahaan dan diyakini berguna dalam

mengestimasi pertumbuhan laba tahun mendatang.

Penjelasan selanjutnya oleh Gitman dan Zutter (2012:577) yang menyatakan

bahwa dividend payout ratio is indicates the percentage of each dollar earned

that a firm distibute to the owners in the form of cash. It is calculated by dividing

the firm’s cash dividend per share by it’s earning per share.

Hal di atas menyatakan bahwa, dividend payout ratio adalah rasio yang

menunjukkan presentase dari setiap dollar yang dihasilkan oleh sebuah

perusahaan yang didistribusikan kepada pemilik dalam bentuk tunai. Dividend

payout ratio dihitung dengan membagi dividend kas per saham dengan laba per

saham.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

32

Dividend payout ratio (DPR) diukur dengan membandingkan dividen kas per

lembar saham terhadap laba yang diperoleh per lembar saham. Pada perusahaan,

dividen jenis ini berhubungan dengan pengurangan pada rekening laba ditahan

dan kas. Dividend per share (DPS) ataudividen per lembar saham adalah total

semua dividen yang dibagikan dibandingkan jumlah saham yang beredar. Earning

per share (EPS) atau laba per lembar saham adalah laba yang didapat dari saham

yang beredar per lembarnya.

2.1.4.3. Faktor-Faktor Kebijakan Dividen

Menurut Sutrisno (2012:267) faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham

antara lain adalah:

1. Posisi Solvabilitas Perusahaan

Apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitas kurang

menguntungkan biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini

disebabkan laba yang diperoleh lebih banya digunakan untuk memperbaiki

posisi struktur modalnya.

2. Posisi Likuiditas Perusahaan

Cash dividend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh karena itu

bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang

kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas

perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuditasnya kurang baik, biasanya

dividend payout rationya kecil, sebab sebagian besar laba digunakan untuk

menambah likuiditas namun perusahaan yang sudah mapan dengan likuiditas

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

33

cenderung memberikan dividen yang lebih besar.

3. Kebutuhan Untuk Melunasi Utang

Salah satu sumber dana perusahaan dari kreditor berupa hutang baik jangka

pendek maupun berjangka panjang. Utang-utang ini harus segera dibayar

pada saat jatuh tempo, dan utnuk membayar utang-utang tersebut harus

disediakan dana. Semakin banyak utang yang harus dibayar semakin besar

dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang

akan dibayarkna kepada pemegang saham.

4. Rencana Perluasan

Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya

pertumbuhan perusahaan dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang

dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan juga

semakin pesat perluasan yang dilakukan.

5. Kesempatan Investasi

Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil dividen yang

dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan

investasi, namun bila kesempatan investasi kurang baik maka dananya lebih

banyak akan digunakan untuk membayar dividen.

6. Stabilitas Pendapatan

Bagi perusahaan yang mendapatkannya stabil, dividen yang akan dibayarkan

pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang

pendapatannya tidak stabil.

7. Pengawasan Terhadap Perusahaan

Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap, perusahaan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

34

apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan

akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan

pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan, perusahaan cenderung tidak

membagikan dividennya agar pengendalian tetap berada ditangannya.

2.1.5. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan salah satu variabel dalam penilitian.

Menunjukkan besaran kepemilikan saham oleh instusi. Perusahaan yang memiliki

kepemilikan saham institusi memungkinkan perusahaan tersebut untuk

meminimalisir masalah keagenan.

Kepemilikan institusional dapat dijelaskan oleh beberapa pendapat yang

dikemukakan oleh para ahli. Pengertian kepemilikan institusional menurut Gitman

dan Zutter (2012:20) yang berpendapat bahwa intitutional investors is investment

professionals, such as banks, insurance companies, mutual funds, and pension

funds, that are paid to manage and hold large quantities of securities on behalf of

others.

Hal di atas menyatakan bahwa, kepemilikan institusional adalah investor

profesional atau perusahaan, diantaranya bank, perusahaan asuransi, reksadana,

dan dana pensiun, yang dibayar untuk mengelola dan pemegang saham dalam

jumlah besar atas nama atau untuk kepentingan oranglain.

Pendapat selanjutnya oleh Jeff Madura (2015:472) yang menyatakan

bahwa institutional investors is a large proportion of many firm’s shares are held

by institutional investors such as pension funds, mutual funds, hedge funds, and

insurance companies.”

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

35

Hal di atas menyatakan bahwa. Proporsi besar dari jumlah saham

perusahaan dipegang oleh investor institusional diantaranya dana pensiun,

reksadana, dan perusahaan asuransi.

Institutional ownership (kepemilikan institusional) adalah persentase

kepemilikan institusi atau individu di atas lima persen seperti perusahaan

investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun perusahaan lain. (Yupiter Gulo,

2015). Pengukuran kepemilikan institusional dapat diukur menggunakan proporsi

saham yang dimiliki oleh perusahaan dan institusi lain, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Kepemilikan institusional merupakan jumlah kepemilikan oleh investor

institusi di luar perusahaan. Dihitung dengan cara membagi jumlah saham yang

dimiliki oleh institusi dengan jumlah saham yang beredar. (Helmina dan Hidayat

2017)

Menurut Vera Kusumawati (2011), Pengawasan yang dilakukan oleh

investor institusional akan menjamin kemakmuran pemegang saham. Pengaruh

kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka

yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan institusional yang

tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehinggadapat menghalangi perilaku oportunistik manajer. Annisa

dan Nazar (2015), Adanya kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan

mendorong peningkatan pengawasan agar lebih optimal terhadap kinerja

manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

36

dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja manjemen.

Pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional sangat bergantung pada

besarnya investasi yang dilakukan. Investor institusional dapat meminta

manajemen perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial dalam laporan

tahunannya untuk transparansi kepada stakeholders untuk memperoleh legiti masi

dan menaikan nilai perusahaan melalui mekanisme pasar modal sehingga

mempengaruhi harga saham perusahaan. Kelebihan kepemilikan institusional:

1. Profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji

keandalan.

2. Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih ketat atas

aktivitas yang terjadi didalam perusahaan.

2.1.6. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan pemegang saham yang berasal dari

pihak manajemen (Direktur dan Komisaris) yang memeiliki proporsi saham dan

secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan saham

dapat dijelaskan menurut beberapa pendapat berikut ini.

Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham yang berasal dari pihak

manajemen (Direktur dan Komisaris) yang memiliki proporsi saham dan secara

aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. (Yupiter Gulo, 2015).

Kepemilikan managerial dapat diukur dengan menggunakan rumus di

bawah ini:

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

37

Kepemilikan manajerial diperoleh dari jumlah saham yang dimiliki oleh

direksi dan manajer disebut dengan saham manajerial dibagi dengan jumlah

saham yang beredar. (Ismiati 2017)

Kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang mempunyai

kedudukan di manajemen perusahaan baik sebagai dewan komisaris atau sebagai

direktur yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. (Hatta,2002 dalam

Cholifah, 2014). Keberadaan kepemilikan manajerial dalam perusahaan akan

menciptakan gagasan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai

hasil dari peningkatan kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial yang

besar akan efektif dalam memantau aktivitas perusahaan. (Rani dan Yossi 2018)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka kepemilikan manajerial

adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara langsung terlibat

dalam pengambilan keputusan diantaranya direksi, komisaris dan manajer.

Kepemilikan saham tersebut diharapkan manajer mampu untuk bertindak dengan

baik dalam mengelola perusahaan. Kepemilikan manajerial diharapkan mampu

memberikan kesetaraan untuk manajemen dengan pemegang saham.

2.1.7. Ukuran Perusahaan

Pengelompokkan besar dan kecilnya suatu perusahaan dapat disebut

dengan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan baik besar dan kecil akan dapat

mempengaruhi terhadap dividen yang dibagikan. Berikut ini merupakan beberapa

pengertian ukuran perusahaan.

Menurut Monica dan Raudhatul dan Sudarsi (2017) pengertian Ukuran

Perusahaan (ukuran perusahaan) adalah skala besar kecilnya perusahaan yang

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

38

ditentukan oleh beberapa hal antara lain adalah total penjualan, total aktiva, dan

ratarata tingkat penjualan perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat ditentukan oleh totel aktiva atau asset. Aktiva

atau aset menurut Kieso (2011:192) Asset is a resource controlled by the as a

result of past events and from which future economic benefit are expected to flow

to the entity.”

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa aktiva adalah sumber daya

dikendalikan oleh suatu perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan

diharapkan akan mendapat manfaat ekonomi masa depan untuk perusahaan.

Menurut Bambang Riyanto (2008:313) pengertian ukuran perusahaan

adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan

atau nilai aktiva.

Ukuran perusahaan menurut Agus Sartono (2012:249) didefinisikan

sebagai berikut:

“Perusahaan besar yang sudah well estabilished akan lebih mudah

memperoleh modal di pasar modal disbanding dengan perusahaan kecil.

Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki

fleksibilitas yang lebih besar.”

Ukuran Perusahaan (ukuran perusahaan) adalah skala besar kecilnya

perusahaan yang ditentukan oleh beberapa hal antara lain adalah total penjualan,

total aktiva, dan rata-rata tingkat penjualan perusahaan. Ukuran Perusahaan ini

dihitung dengan cara, (Helmina dan Hidayat: 2017):

Size = Ln total asset

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan ln

total aktiva karena untuk memudahkan penelitian disebabkan oleh jumlah total

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

39

aktiva perusahaan mencapai puluhan triliyun. Logaritma natural untuk total aset

digunakan untuk menyederhanakan angka-angka total aset atau aktiva yang besar.

Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan menurut UU No. 20 Tahun 2008

klasifikasi ukuran perusahaan memiliki 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil,

usaha menengah, dan usaha besar. pengklasifikasia ukuran perusahaan tersebut

didasarkan pada total aset yang dimiliki dan total penjualan tahunan perusahaan

tersebut.

UU No. 20 Tahun 2008 Paasal 1 mendefiniskan usaha mikro, usaha kecil,

usaha menengah, dan usaha besar sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil

atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

40

4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan

usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih

besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau

swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi

di Indonesia.

Mengacu pada undang-undang nomor 20 tahun 2008 pasal 6, kriteria

bebagai usaha/ukuran perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah).

2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima

ratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00(lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

41

4) Kriteria Usaha Besar adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp50.000.000.000,- (lima puluh

milyar rupiah).

Berdasarkan pengungkapan mengenai kriteria pengklasifikasian ukuran

perusahaan maka ukuran perusahaan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk

mengukur skala sebuah perusahaan yang dapat dilihat dari kekayaan bersih, total

aset dan hasil penjualan yang dimiliki oleh perusahaan. Skala/ukuran perusahaan

yang telah ditetapkan berdasarkan UU No.20 tahun 2008 adalah dengan skala

mikro,kecil, menengah dan besar.

2.1.8. Penelitian Terdahulu

Memaparkan beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang telah

dilakukan yang menjadi informasi bagi penulis dalam penelitian yang akan

dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi dalam penelitian ini berdasarkan dan disesuiakan

dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut:s

Tabel 2.1.

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

1. (Sisca Christianty

Dewi, 2008)

Pengaruh

Kepemilikan

- Kepemilikan

manajerial

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kebijakan

Variabel yang

diteliti yaitu

variabel

kepemilikan

manajerial,

- Perusahaan

yang

diteliti.

- Variabel

lain

penelitian

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

42

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

manajerial,

kepemilikan

institusional,

kebijakan utang,

profitabilitas, dan

ukuran perusahaan

terhadap kebijakan

dividen pada

Perusahaan Go

Publik di Bursa

Efek Jakarta Tahun

2002-2005

dividen

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kebijakn

Dividen

- Kebijakan hutang

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kebijakn

Dividen

- Profitabilitas

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kebijakn

Dividen

- Ukuran perusahaan

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

Dividen

kepemilikan

institusional,

ukuran

perusahaan,

dan

kebijakan

Dividen

yaitu variabel

kebijakan

hutang dan

profitabilitas

2. (Evada El Ummah

Khoiro, Suhadak,

Siti Ragil

Handayani, 2013)

The influence of

capital structure

and firm size on

profitability and

dividend policy (an

empirical study at

property and real

estate listed in

indonesia stock

exchange during

the periods of

2009-2012

- Struktur modal

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas

- Ukuran perusahaan

berpengaruh positif

terhadap

profitabilitas

- Struktur modal

berpengaruh negatif

terhadap kebijakan

dividen

- Ukuran perusahaan

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen

-Profitabilitas

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen

-Variabel

penelitian

yaitu ukuran

perusahaan

(firm size)

dan

kebijakan

dividen

(dividend

policy)

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu sektor

property dan

real estate

- Variabel yang

diteliti yaitu

struktur

modal

(capital

structure) dan

profitabilitas

(profitability)

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

43

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

3. Thanatawee

Yordying (2013)

Ownership

Structure and

Dividend policy

Evidence From

Thailand

- Profitabilitas,

ukuran perusahaan

(firm size), dan

rasio retained

earnings to book

equity berpengaruh

positif terhadap

kebijakan dividen.

- Free cash flow

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

- Kepemilikan

institusional dan

kepemilikan

individu

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividien.

- Variabel

penelitian

kebijakan

dividen ,

ukruan

perusahaan

dan

kepemilikan

institusional.

- Perusahaan

yang diteliti.

- Variabel

penelitian

yaitu

profitabilitas,

rasio

retained

eranings to

book equity

dan free cash

flow.

4. (Gatot N. Ahmad

dan Vina K.

Wardani, 2014)

The effect of

fundamental factor

to dividend policy :

evidence in

indonesia stock

exchange the

period of 2006-

2009.

- Profitability dan

firm size

berpengaruh positif

terhadao kebijakan

dividen.

- Liquidity dan

leverage

berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan dividen

- Growth

opportunities tidak

pengaruh terhadap

kebijakan dividen.

- Profitability, firm

size, liquidity,

leverage, dan

growth

opoortunities

berpengaruh secara

simultan terhadap

kebijakan dividen.

- Variabel

yang diteliti

yaitu firm

size (ukuran

perusahaan)

dan

kebijakan

dividen.

- Perusahaan

yang diteliti.

- Variabel yang

diteliti

profitability,

liquidity,

leverage, dan

growrh

opportunities

.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

44

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

5. (Alexander

Sinabutar dan

Anggoro Nugroho,

2015)

Dividend payout

ratio in indonesian

consumer goods

industry : panel

analysis and

determinant factors

in 2004-2013

Firm size berpengaruh positif

terhadap dividend

payout ratio.

- Return on assets

berpengaruh positif

terhadap dividend

payout ratio.

- Current ratio

berpengaruh positif

terhadap dividend

payout ratio.

- Market to book

value berpengaruh

positif terhadap

dividend payout

ratio.

- Sales growth

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout

ratio.

- Debt to equity ratio

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout

ratio.

- Firm size, return on

assets, current

ratio, market to

book value, sales

growth, dan DER

berpengaruh secara

simultan terhadap

dividend payout

ratio.

- Variabel yang

diteliti yaitu

firm size

(ukuran

perusahaan),

debt to equity

ratio (rasio

utang), dan

dividend

payout ratio

(proksi

kebijakan

dividen).

- Perusahaan

yang diteliti

sektor

industri

barang

konsumsi.

- Variabel

yang

diteliti

current

ratio,

market to

book value,

dan sales

growth

6. (Gusni, 2015)

Dividend policy,

corporate

governance

mechanisme,

Board of director

berpengaruh

positif terhadap

kebijakan dividen.

systematic risk

berpengaruh

- Variabel

penelitian

yaitu firm

size (ukuran

perusahaan),

institutional

ownership

- Perusahaan

yang

diteliti.

- Variabel

penelitian

yaitu

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

45

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

profitability,

systematic risk, and

firm size : a panel

data analysis at

financial industry

in indonesia stock

exchange the

period of 2009 –

2013

positif terhadap

kebijakan dividen.

- Firm size (ukuran

perusahaan)

berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan dividen.

- Profitablity tidak

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

- instutional

ownership tidak

berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

(kepemilikan

institusional)

dan kebijakan

dividen.

board of

director,

systematic

risk, dan

profitability.

7. (Pujiati, 2015)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

kebijakan dividen

pada sektor industri

barang konsumsi di

BEI periode 2008-

2013.

- Kepemilikan

manajerial

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen dan

- Kesempatan

investasi (IOS)

negatif terhadap

kebijakan dividen

- Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, dan

kesempatan

investasi (IOS)

berpengaruh secara

simultan terhadap

kebijakan dividen.

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan

sektor

industri

barang

konsumsi.

- Variabel yang

diteliti yaitu

kepemilikan

institusional,

kepemilikan

manajerial

dan kebijakan

dividen.

- Variabel

yang diteliti

kesempatan

investasi.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

46

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

8. Arifin dan Fadjrih

(2015)

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas,

Growth Potential

dan Kepemilikan

Manajerial

Terhadap

Kebijakan Dividen.

Industri

Manufaktur di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Periode 2010-2013.

- Profitabilitas dan

likuiditas tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

- Growth potential

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap kebijakan

dividen.

- Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

signifikan positif

terhadap kebijakan

dividen.

- Variabel

yang diteliti

kepemilikan

manajerial

dan

kebijakan

dividen.

- Perusahaan

yang diteliti.

- Variabel

penelitian

yaitu

profitabilitas,

likuiditas dan

growth

potential.

9. Kaźmierska-

Jóźwiak (2015)

Determinannts of

Dividend Policy:

Evidence from

Polish Listed

Companies

- Hubungan negatif

antara profitabilitas

dengan diividend

payout ratio

- Hubungan negatif

antara firm’s

leverage dengann

dividend payout

ratio.

- Hubungan negatif

antara likuiditas

dengan dividend

payout ratio.

- Hubungan positif

antara ukuran

perusahaan dengan

dividen payout

ratio.

- Hubungan positif

antara price

earning ratio

dengan dividend

payout ratio.

- Variabel

penelitian

ukuran

perusahaan

(company

size) dan

kebijakan

dividen

(dividend

payout).

- Variabel

penelitian

yaitu

profitabilitas,

leverage,

likuiditas,

dan price

earning

ratio.

- Perusahaan

yang diteliti.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

47

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

10. Kurniawati,

Manalu dan

Octavianus (2015)

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional

Terhadap

Kebijakan Dividen

dan Harga Saham

Pada Perusahaan

Properti dan Real

Estate Periode

2010-2014.

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif terhadap

kebijakan

dividen.

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif terhadap

harga saham.

- Variabel

penelitian

kepemilikan

institusional

dan

kebijakan

dividen.

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan

properti dan

real estate.

- Variabel

penelitian

yaitu harga

saham.

11. (Yupiter Gulo,

2015)

Pengaruh

institutional

ownership, insider

ownership, free

cash flow,leverage

dan firm size

terhadap dividend

policy pada sektor

industri barang

konsumsi di BEI

periode 2007-2013.

Institutional

ownership,

insider

ownership, free

cash flow,

leverage dan firm

size berpengaruh

secara simultan

terhadap dividend

policy.

- Institutional

ownership tidak

mempengaruhi

dividend policy.

- Insider ownership

berpengaruh

negatif terhadap

dividend

policy.

- -Free cash flow

tidak

mempengaruhi

dividend policy.

- Leverage tidak

mempengaruhi

dividend policy.

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan

sektor

industri

barang

konsumsi.

- Variabel yang

diteliti yaitu

institutional

ownership

(kepemilikan

institusional),

insider

ownership

(kepemilikan

manajerial),

firms size

(ukuran

perusahaan),

dan dividend

policy

- Variabel

penelitian

yaitu

leverage dan

free cash

flow

- Proksi

variabel

menggunaka

n dividend

per share

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

48

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

- Firm size

berpengaruh

positif terhadap

dividend policy.

(kebijakan

dividen).

12. Ridho Firmanda,

Kharis Raharjo dan

Abrar Oemar

(2015)

Pengaruh

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

kebijakan hutang,

profitabilitas,

ukuran perusahaan

dan cash position

terhadap kebijakan

dividen pada

Perusahaan

Manufaktur yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2009-2013

- Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

kebijakan

dividen.

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Kebijakan utang

berpengaruh

negative

signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Profitabilitas

tidak berpengaruh

signifikan

terhadap

kebijakan

dividen.

- Ukuran

perusahaan

mempunyai

pengaruh positif

signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Variabel

yang diteliti

yaitu

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

ukuran

perusahaan

dan

kebijakan

dividen.

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan

manufaktur

Variabel yang

diteliti yaitu

cash position.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

49

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

- Cash position

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

kebijakan hutang,

profitabilitas,

ukuran

perusahaan dan

cash position

berpengaruh

secara simultan

terhadap

kebijakan dividen

13. (Putri Indah

Ismiati, 2017)

Pengaruh

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, dan

kebijakan hutang

terhadap kebijakan

dividen pada

perusahaan-

perusahaan food

and beverages di

BEI periode 2012-

2015.

- Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan

dividen.

Kepemilikan

institusional tidak

berpengaruh

terhadap

kebijakan

deviden.

- Kebijakan hutang

berpengaruh

negatif terhadap

kebijakan

dividen.

- Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, dan

- Variabel

penelitian

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

instusional,

kebijakan

dividen

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan

food and

beverages.

- Variabel

penelitian

yaitu

kebijakan

hutang.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

50

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

kebijakan hutang

berpengaruh

secara simultan

terhadap

kebijakan

dividen.

14. (Monica

Helmina dan

Raudhatul

Hidayat, 2017)

Pengaruh

kepemilikan

institusional,

collateralizable

assets, debt to

total assets,

ukuran

perusahaan

terhadap dividend

payout ratio pada

perusahan–

perusahaan di

BEI periode

2013-2014

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif terhadap

dividend payout

ratio.

- Collateralizable

assets

berpengaruh

positif terhadap

dividend payout

ratio

- Debt to total asset

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout

ratio

- Ukuran

perusahaan tidak

pengaruh

terhadap dividend

payout ratio

- Collateralizable

assets, debt to

total assets,

kepemilikan

institusional, dan

ukuran

perusahaan secara

bersama-sama

berpengaruh

signifikan

terhadap dividend

payout ratio.

- Variabel

penelitian

yaitu variabel

kepemilikan

institusional,

ukuran

perusahaan,

dan

kebijakan

dividen

- Perusahaan

yang diteliti.

- Variabel lain

penelitian yaitu

variabel

collateralizable

assets, debt to

total asset

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

51

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

15. (Christy Silaban

dan Irene

Pangestuti, 2017)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

kebijakan dividen

dengan ukuran

perusahaan

sebagai variabel

kontrol pada

perusahaan

manufaktur di

BEI 2011-2015

- Profitabilitas

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Leverage

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

kebijakan dividen

Likuiditas tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Growth

opportunities

berpengaruh

signifikan dengan

arah hubungan

yang positif

terhadap

kebijakan dividen

- Free cash flow

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

kebijakan dividen

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

kebijakan dividen

- Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

kebijakan

dividen.

Profitabilitas,

likuiditas,

- Variabel

penelitian

yaitu variabel

kepemilikan

manajerial

(insider

ownership),

ukuran

perusahaan,

dan

kebijakan

Dividen

- Variabel lain

penelitian yaitu

variabel

profitabilitas,

leverage,

likuiditas,

growth

opportunities,

dan free cash

flow.

- Variabel yang

tidak diteliti

yaitu variabel

kepemilikan

institusional

- Perusahaan

yang diteliti..

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

52

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

leverage, growth

opportunity, free

cash flow,

kepemilikan

manajerial, dan

ukuran

perusahaan

berpengaruh

secara simultan

terhadap

kebijakan

dividen.

16. (Rani Dhuhri dan

Yossi Diantimala,

2018)

The influence of

institutional

ownership,

individual

ownership, and

managerial

ownership

toward dividend

payout ratio at

non-financial

companied

registres in

indonesia stock

exchange in

2012-2016

- Kepemilikan

institusional,

kepemilikan

individual,

kepemilikan

manajerial,

profitabilitas, dan

ukuran

perusahaan

berpengaruh

secara simultan

terhadap dividend

payout ratio.

- Kepemilikan

institusional

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout

ratio.

- Kepemilikan

individual

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout

ratio.

- Kepemilikan

manajerial dan

ukuran

perusahaan (firm

size) berpengaruh

negative terhadap

- Variabel yang

diteliti yaitu

kepemilikan

institusional,

kepemilikan

manajerial,

ukuran

perusahaaan,

dan

kebijakan

dividen

(proksi

dividend

payout ratio)

- Perusahaan

yang diteliti

yaitu

perusahaan non

keuangan.

- Variabel yang

diteliti yaitu

variabel

kepemilikan

individual

(pribadi) dan

profitabilitas

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

53

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti dan

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

dividend payout

ratio.

- Profitabilitas

berpengaruh

positif terhadap

dividend payout

ratio.

17. (Okoro,

Ezeabasili,

Alajekwu, 2018)

Analysis of the

determinants of

dividend payout

of consumer

goods companies

in Nigeria the

period of 2006-

2015.

- Company market

berpengaruh

positif terhadap

dividend payout.

- Profitability

berpengaruh

positif terhadap

dividend payout.

- Leverage

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout.

Company size

berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout.

- Company market,

profitability,

leverage,

company size

berpengaruh

secara simultan

terhadap dividend

payout.

- Variabel

penelitian

ukuran

perusahaan

(company

size) dan

kebijakan

dividen

(dividend

payout)

- Negara

penelitian

yaitu

perusahaan

barang

konsumsi,

Nigeria.

- Variabel

penelitian

yaitu company

market,

profitability,

dan leverage.

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian Terdahulu.

Berdasarkan tabel 2.1. menunjukkan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh beberapa peneliti yang memfokuskan pada kebijakan dividen atau dividend

payout ratio sebagai isu permasalahan (variabel y), terdapat beberapa perbedaan

dalam variabel bebas (variabel x). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

54

menunjukkan hasil yang berbeda. Terdapat variabel yang digunakan pada

penelitian terdahulu namun tidak diteliti dan perusahaan penelitian yang berbeda.

2.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

penting. (Sugiyono, 2012:88)

2.2.1. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan

Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen.

Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan

dapat secara bersama-sama mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dapat

dijelaskan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Hasil penilitian Ismiati tahun 2017 menyatakan bahwah kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap

dividend payout ratio.Dividend payout ratio merupakan rasio pembayaran dividen

yang digunakan untuk mengukur kebijakan dividen. Hasil penelitian di atas

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rani Dhuhri dan Yossi

Daintimala tahun 2018, dan Pujiati tahun 2015.

2.2.2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak

institusi. kepemilikan institusional diharapkan mampu melaksanakan fungsi

monitoring yang efektif terhadap manajemen perusahaan, dalam pengambilan

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

55

keputusan. Tingkat saham institusional yang tinggi akan menghasilkan upaya-

upaya pengawasan yang lebih intensif sehingga dapat membatasi perilaku

opportunitis manajer, yaitu manajer melaporkan laba secara oportunitis untuk

memaksimumkan kepentingan pribadinya (Scott, 2000 dalam Sisca, 2008).

Pujiati tahun 2015 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Semakin besar

kepemilikan saham institusional maka kebijakan dividen yang ditetapkan semakin

besar. Hasil penilitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Helmina dan Hidayat tahun 2017 menyatakan kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen bahwa semakin tinggi

kepemilikan institusional maka semakin tinggi dividend payout ratio yang akan

dibagikan. Penyataan di atas berbanding terbalik dengan Rani dan Yossi tahun

2018 yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh negatif.

Kepemilkan institusional yang meningkat akan menurunkan dividend payout

ratio.

2.2.3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Dividen

Kepemilikan manajerial merupakan besarnya kepemilikan saham oleh

manajemen di perusahaan. Agency Cost Theory merumuskan bahwa salah satu

cara untuk meminimalkan biaya agensi yang terjadi karena konflik kepentingan

antara pemegang saham dan manajer adalah melalui kepemilikan saham

manajemen. Sehingga, manajer yang berperan sebagai pemegang saham memiliki

kepentingan terhadap dividen yang dibagikan perusahaan.

Hasil penelitian Pujiati (2015) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial,

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

56

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Kepemilikan manajerial yang

tinggi akan menyebabkan aset yang dimiliki tidak terdiversifikasi secara optimal

sehingga manajerial menginginkan return atas opportunity cost yaitu dengan

pembagian dividen yang semakin besar. Sebaliknya perusahaan yang memiliki

kepemilikan manajerial yang rendah menunjukkan diversifikasi yang optimal

sehingga cenderung lebih menyukai retained earning dan kemudian akan

membayar dividen dalam jumlah yang rendah.

Berbeda dengan hasil penilitian Ismiati tahun 2017 menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Semakin

besar kepemilikan manajerial maka dividen yang dibayarkan oleh perusahaan

kepada pemegang saham semakin rendah sebaliknya semakin rendah kepemilikan

manajerial maka dividen yang dibayarkan oleh perusahaan semakin besar. hal

tersebut dapat disebabkan oleh tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi

perusahaan cenderung mengalokasikan laba bersih pada laba ditahan daripada

membayar dividen kepada pemegang saham.

Dilanjutkan hasil penelitian oleh Rani dan Yossi tahun 2018 yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial juga berpengaruh negatif terhadap

kebijakan dividen. Meningkatnya kepemilikan manajerial akan diikuti oleh

menurunnya pembagian dividend payout ratio dan menurunnya kepemilikan

manajerial akan diikuti oleh meningkatnya pembagian dividend payout ratio.

2.2.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen

Ukuran perusahaan merupakan besarnya ukuran perusahaan yang diukur

melalui logaritma natural total aktiva perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

57

lebih besar memiliki arus kas operasi yang lebih stanil sehingga peluangnya

membagikan dividen lebih besar. Berdasarkan teori free cash flow, perusahaan

yang berukuran lebih besar memiliki arus kas yang lebih tinggi sehingga dividen

yang dibayarkan pun lebih tinggi juga.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Sisca (2008) menjelaskan

pengaruh atau hubungan yang positif dengan dividend payout ratio hal ini dapat

menjelaskan bahwa perusahaan yang besar akan cenderung memiliki rasio

pembayaran dividen yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang kecil

yang akan cenderung memiliki rasio pembayran dividen yang rendah.

Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

tingginya ukuran perusahaan cenderung mmeningkatnya kebijakan dividen, dan

begitupula sebaliknya. Perusahaan besar cenderung membayar deividen yang

besar untuk menjaga reputasi diantara pemegang saham, sementara perusahaan

yang berukuran kecil akan mengalokasikan keuntungannya ke laba ditahan yang

maan akan digunakan untuk memperoleh asser atau menginvestasikannya

kembali. (Khoiro, Suhadak, dan Handayani, 2015).

Hasil penelitian oleh Rani dan Yossi tahun 2018 menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh negatif tehadap kebijakan dividen Kenaikan

ukuran perusahaan akan diikuti dengan menurunnya dividend payout ratio yang

dibagikan.

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, teori-teori dan hasil penelitian

terdahulu dapat dijadikan sebagai landasan suatu penelitian, serta menjadi acuan

dalam membangun kerangka berfikir penulis, maka dapat digambarkan secara

sistematis hubungan antara variabel penelitian yaitu kepemilikan institusional,

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

58

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen dalam gambar

paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1.

Paradigma Penelitian

Keterangan :

Berpengaruh secara parsial

Berpengaruh secara simultan

Kebijakan

Dividen

(Gitman &

Zutter,

2012:557)

Pujiati 2015, Ismiati

2017, Rani & Yossi 2018

Dewi Sisca 2008, Khoiro 2015, Rani

& Yossi 2018.

Pujiati 2015, Ismiati 2017,

Rani & Yossi 2018.

Pujiati 2015, Helmina & Hidayat

2017, Rani & Yossi 2018.

Kepemilikan

Institusional

(Helmina &

Hidayat, 2017)

Kepemilikan

Manajerial

(Ismiati, 2017)

Ukuran

Perusahaan

(Helmina &

Hidayat, 2017)

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/39943/5/BAB II.pdfPengertian manajemen juga didefinisikan oleh Ricky W. Griffin (2016:4) yang berpendapat sebagai

59

2.3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan masalah, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis Simultan

1. Terdapat pengaruh kepemilikan institusional,kepemilikan manajerial dan

ukuran perusahaan secara simultan terhadap kebijakan dividen.

Hipotesis Parsial

1. Terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen.

2. Terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen.

3. Terdapat pengaruh ukuran perusahaanterhadap kebijakan dividen.