pengaruh pengendalian intern, kepatuhan dan …eprints.ums.ac.id/37106/1/naskah...

15
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI (Studi Kasus Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : WIDARMA NUGRAHA B 200 100 179 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: lekiet

Post on 14-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN

KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS

PEGAWAI (Studi Kasus Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

Dan Aset Daerah Wonogiri)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

WIDARMA NUGRAHA

B 200 100 179

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber
Page 3: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

ABSTRAKSI

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis pengaruh

Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Pegawai. Untuk menganalisis

pengaruh Kepatuhan terhadap Perilaku Etis Pegawai. Untuk menganalisis

pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Pegawai di Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Wonogiri.

Populasi dari penelitian ini yaitu pegawai yang bekerja Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Wonogiri. Sampel dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan metode convinience sampling yaitu sampling yang

memilih sampel dari pegawai yang paling mudah di jumpai atau di akses.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengendalian intern

berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai. Variabel kepatuhan berpengaruh

terhadap perilaku etis pegawai dan kompensasi berpengaruh terhadap perilaku etis

pegawai. Hasiluji F tes diketahui secara bersama-sama variable pengendalian

intern, kepatuhan dan kompensasi berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai,

sehingga model penelitian yang fit. Hasil perhitungan untuk nilai R2

diperoleh

nilai adjusted-R2

sebesar 0,397. Hal ini berarti bahwa 39,7% variasi variabel

perilaku etis pegawai dapat dijelaskan oleh variabel pengendalian intern,

kepatuhan dan kompensasi sedangkan sisanya yaitu 60,3% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain diluar model yang diteliti.

Kata Kunci : Pengendalian Intern, Kepatuhan, Kompensasi Manajemen, Perilaku

Etis.

A. Latar Belakang Masalah

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya

manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan organisasi yang

efektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin

pentingnya sumber daya manusia berakar dari meningkatnya kerumitan

hukum, kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan alat berharga bagi

peningkatan produktivitas dan kesadaran mengenai biaya yang berkaitan

dengan manajemen sumber daya manusia yang lemah.

Arifiyani (2012) mengatakan perilaku tidak etis merupakan perilaku yang

tidak sesuai dengan norma sosial yang diterima secara umum. Perilaku tidak

etis muncul karena karyawan merasa tidak puas dan kecewa dengan hasil yang

di dapat dari perusahaan menurut Ricky W. Griffin (2006).

Page 4: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

Thoyibatun (2009) mengatakan perilaku tidak etis adalah suatu perilaku

menyimpang yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Robinson, perilaku tidak etis dapat berupa penyalahgunaan

kedudukan/posisi (abuse position), penyalahgunaan kekuasaan (abuse power),

penyalahgunaan sumber daya organisasi (abuse resources), serta perilaku

yang tidak berbuat apa-apa (no action).

Sebagaimana yang dikatakan Arens (2006) dalam Arifiyani (2012).

Pengendalian intern adalah proses yang dirancang untuk memberikan

kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen tentang

reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

(Green and Mitchell; Waworuntu, 2003 dalam Fauwzi, 2011). Tindakan

seorang pemimpin maupun orang yang diberi wewenang dipengaruhi oleh

atribut penyebab. Tindakan yang tidak etis dan tindakan curang dapat

dipengaruhi oleh adanya sistem pengendalian internal dan monitoring oleh

atasan. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan

pengendalian internal yang efektif. Keefektifan pengendalian internal juga

merupakan faktor yang mempengaruhi adanya kecenderungan kecurangan

akuntansi dan perilaku tidak etis.

Pengendalian intern memegang peran penting dalam organisasi untuk

meminimalisir terjadinya kecurangan dan pengendalian intern yang efektif

akan menutup peluang terjadinya perilaku tidak etis (Fauwzi, 2011 dalam

Jayanti dan Rasmini, 2013). Perilaku tidak etis dapat terjadi diberbagai

tingkatan perusahaan dikarenakan adanya motivasi dari dalam diri dan juga

dikarenakan adanya peluang untuk melakukan tindakan berperilaku tidak etis,

Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku etis selain motivasi adalah

reward perusahaan. Reward itu sendiri adalah hasil dari sebuah kerja keras

dalam mencapai suatu tujuan.

Adanya kasus tersebut dan pentingnya Pengendalian Intern, Kepatuhan,

Kompensasi Manajemen dan Perilaku Etis Karyawan dalam setiap kegiatan

perusahaan.

Page 5: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Arifiyani (2012).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu objek penelitian

dan periode penelitian dilakukan. Pada penelitian sebelumnya meneliti pada

PT Adi Satria Abadi Yogyakarta, sedangkan pada penelitian ini meneliti pada

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Wonogiri.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN

KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS

PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET DAERAH WONOGIRI)”.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah pengendalian

intern berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai? Apakah kepatuhan

berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai? Apakah sistem kompensasi

berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai?

Sedangkan tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah : Untuk

menganalisis pengaruh Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Pegawai.

Untuk menganalisis pengaruh Kepatuhan terhadap Perilaku Etis Pegawai.

Untuk menganalisis pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis

Pegawai.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Etika dan Perilaku Etis Pegawai

Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert (2006:58) pengertian etika

merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau

tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Perilaku

Etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima

secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik..

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis yaitu:

a. Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama yang dianut oleh

anggota- anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi yang

Page 6: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

lain. Dengan demikian budaya organisasi adalah nilai yang dirasakan

bersama oleh anggota organisasi yang di wujudkan dalam bentuk sikap

perilaku pada organisasi.

b. Kondisi Politik

Kondisi politik merupakan rangkaian asas atau prinsip, keadaan, jalan,

cara atau alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Pencapaian itu

dipengaruhi oleh perilaku-perilaku individu atau kelompok guna

memenuhi hak dan kewajibannya.

c. Perekonomian Global

Perekonomian global merupakan kajian tentang pengurusan sumber

daya materian individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup manusia.

2. Pengertian Pengendalian Intern

Menurut Sukrisno Agoes, (2009:232). pengendalian intern

berkaitan dengan proses-proses dan praktik-praktik dengan mana

manajemen suatu organisasi berusaha untuk memastikan bahwa

keputusan- keputusan dan aktivitas-aktivitas yang disetujui benar-benar

diambil dan dilaksanakan. Pengendalian intern adalah proses yang

dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian

tujuan manajemen tentang reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan

efesiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku (Aren, 2006:412). Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan

prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang

layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya.

3. Pengertian Kepatuhan

Menurut Agoes (2009:49) kepatuhan sebagai pemeriksanaan untuk

mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas

berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Pemeriksaan

yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati

peraturan-peraturan daan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang

ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern.

Page 7: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

4. Pengertian Kompensasi Manajemen

Menurut Nawawi (2005:315) kompensasi manajemen adalah

penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan

kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut

bekerja. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

barang langsung atau tidak langsung yang diterima langsung oleh

karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Menurut Irianto (2001:26) dalam Arifiyani (2012) memberian batasan

kompensasi sebagai bentuk penghargaan atau reward. Dengan memberi

penghargaan atas hasil yang telah dicapai, kebijakan dan praktek

organisasi dapat pula memberi penguatan perilaku pekerja yang telah

memberi kontribusi positif bagi organisasi. Dua komponen kompensasi,

yaitu: pembayaran keuangan langsung dalam bentuk gaji, upah, insentif,

serta pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan seperti asuransi

dan uang liburan

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah

Perilaku Etis Pegawai (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2006:58)

dalam Arifiyani (2012) mendefinisikan perilaku yang sesuai dengan

norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan

tindakan-tindakan yang benar dan baik. Indikator yang digunakan dalam

Perilaku Etis adalah budaya organisasi, kondisi politik dan perekonomian

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel

Pengendalian intern, kepatuhan, dan kompensasi manajemen.

a. Pengendalian Intern

Page 8: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

Pengendalian intern merupakan proses yang dijalankan untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan informasi keuangan,

kepatuhan terhadap hukum, dan efektivitas dan efisiensi operasi. Indikator

yang digunakan adalah reliabilitas pelaporan keuangan, ketaatan terhadap

hukum dan peraturan serta efesiensi dan efektivitas operasi.

b. Kepatuhan

Kepatuhan suatu ketaatan atas aturan akuntansi, yang akan memberikan

pengaruh serta mengendalikan perilaku manajemen perusahaan. Indikator

yang digunakan dalam Kepatuhan adalah kelengkapan transaksi dan

adanya undang-undang.

c. Kompensasi Manajemen

Kompensasi Manajemen merupakan suatu imbalan jasa yang diberikan

oleh perusahaan kepada pegawai dalam bentuk gaji, upah dan insentif.

Sedangkan, kompensasi tidak langsung merupakan pemberian bagian

keuntungan atau manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji dan upah,

dapat tunjangan. Dalam indikator yang digunakan pada Kompensasi

Manajemen adalah gaji, upah, insentif, dan tunjangan.

D. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunkan untuk menguji lebih dari

satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dari hasil uji

regresi linier berganda dapat diketahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen atas perubahan dari setiap peningkatan atau

penurunan variabel independen yang mempengaruhi variabel

dependennya. Model regresi linier berganda dalam penelitian ini

ditunjukkan sebagai berikut :

PEP = 1,788 + 0,362(PI) + 0,415(KP) + 0,192(KM)

Adapun persamaan regresi sebagai berikut :

Page 9: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

1) Konstanta sebesar 1,788 menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat

pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi maka perilaku etis

pegawai tetap akan meningkat.

2) Koefisien regresi pengendalian intern menunjukkan koefisien sebesar

0,362 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin baik

pengendalian intern maka mampu meningkatkan perilaku etis pegawai.

3) Koefisien regresi kepatuhan menunjukkan koefisien sebesar 0,415

dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin meningkat kepatuhan

maka mampu meningkatkan perilaku etis pegawai.

4) Koefisien regresi kompensasi menunjukkan koefisien sebesar 0,192

dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin meningkat

kompensasi maka mampu meningkatkan perilaku etis pegawai.

2. Uji t

Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi secara

individual dalam menerangkan variabel perilaku etis pegawai. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α = 5%).

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk

mengetahui pengaruh pengendalian intern, kepatuhan dan kompensasi

terhadap perilaku etis pegawai.

a. Hasil Uji t Tentang Pengendalian Intern

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

pengendalian intern sebesar 2,373 sedangkan besarnya nilai ttabel

dengan tingkat keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena

thitung > ttabel maka Ho ditolak (menerima Ha), yang berarti

pengendalian intern berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai

dengan tingkat keyakinan 95% (α :0,05).

b. Hasil Uji t Tentang Kepatuhan

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

kepatuhan sebesar 2,154 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan tingkat

keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena thitung > ttabel maka

Page 10: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

Ho ditolak (menerima Ha), yang berarti kepatuhan berpengaruh

terhadap perilaku etis pegawai dengan tingkat keyakinan 95% (α

:0,05).

c. Hasil Uji t Tentang Kompensasi

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

kompensasi sebesar 2,118 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan

tingkat keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena thitung > ttabel

maka Ho ditolak (menerima Ha), yang berarti kompensasi

berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai dengan tingkat keyakinan

95% (α :0,05).

3. Uji F

Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan dengan program

SPSS versi 17.0, diperoleh Fhitung sebesar 8,451 dan Ftabel = 3,32. Apabila

dibandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel dapat dilihat bahwa hasil uji

statistik dari distribusi Fhitung> Ftabel yaitu 8,451 > 3,32 Hasil pengujian

dapat dilihat juga signifikansi sebesar (0,000) < 0,05 hal ini menunjukan

model penelitian yang fit.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Pangkat dua dari r (korelasi) adalah koefisien penentu (coefficient

of determination) yaitu suatu nilai untuk mengukur kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen, jika R² dikali 100%, diperoleh

kontribusi independen terhadap naik turunnya variabel dependen. Apabila

R² semakin besar (mendekati = 1), maka pengaruh variabel independen

besar/kuat terhadap variabel dependen. Apabila R² semakin kecil

(mendekati = 0), maka pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis

regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-

R2 sebesar 0,397. Hal ini berarti bahwa 39,7% variasi variabel perilaku etis

pegawai dapat dijelaskan oleh variabel pengendalian intern, kepatuhan dan

kompensasi sedangkan sisanya yaitu 60,3% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar model yang diteliti.

Page 11: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

E. Pembahasan

1. Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Perilaku Etis Pegawai

Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

pengendalian intern sebesar 2,373 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan

tingkat keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena thitung > ttabel

maka Ho ditolak (menerima Ha), yang berarti pengendalian intern

berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai dengan tingkat keyakinan 95%

(α :0,05). Pengendalian intern yang efektif dari pihak manajemen

perusahaan dapat mengurangi kecurangan-kecurangan dan menciptakan

perilaku etis. Sedangkan menurut Fauwzi (2001) dalam Jayanti dan

Rasmini (2013) untuk meminimalisir kecurangan dan menutup peluang

perilaku tidak etis dalam suatu organisasi, dapat dilakukan dengan cara

pengendalian intern yang efektif. Pemantauan, informasi dan komunikasi,

aktivitas pengendalian, penaksiran resiko, serta lingkungan pengendalian

merupakan suatu satu kesatuan dari pengendalian intern. Semakin efekitif

pengendalian intern dalam suatu perusahaan, maka dapat menciptakan atau

meningkatkan perilaku etis konsultan dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jayanti dan Rasmini (2013) dan Arifiyani (2012) yang juga

menyatakan bahwa pengendalian intern mempunyai pengaruh terhadap

perilaku etis karyawan.

2. Kepatuhan berpengaruh terhadap Perilaku Etis Pegawai

Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

kepatuhan sebesar 2,154 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan tingkat

keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena thitung > ttabel maka Ho

ditolak (menerima Ha), yang berarti kepatuhan berpengaruh terhadap

perilaku etis pegawai dengan tingkat keyakinan 95% (α :0,05).

Berdasarkan hasil ini berarti kepatuhan adalah ketaatan terhadap peraturan

yang berpengaruh untuk mengendalikan perilaku manajemen perusahaan.

Sedangkan menurut Roberts et al. (2002:23) berpendapat bahwa cara

profesi diorganisir, melalui antara lain kode etik, dan ketaatan atas aturan

Page 12: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

akuntansi, akan memberikan pengaruh serta mengendalikan perilaku

manajemen perusahaan. Dipatuhinya aturan dan kode etik oleh karyawan

akan meningkatkan perilaku etis dalam suatu perusahaan. Berdasarkan

hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jayanti dan Rasmini (2013) dan Arifiyani (2012) yang juga menyatakan

bahwa kepatuhan mempunyai pengaruh terhadap perilaku etis karyawan.

3. Kompensasi Manajemen berpengaruh terhadap Perilaku Etis Pegawai

Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

kompensasi sebesar 2,118 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan tingkat

keyakinan 95% atau (α : 0,05) adalah 2,042 karena thitung > ttabel maka Ho

ditolak (menerima Ha), yang berarti kompensasi berpengaruh terhadap

perilaku etis pegawai dengan tingkat keyakinan 95% (α :0,05). Hal ini

perilaku seseorang dipengaruhi oleh kompensasi dari manajemen, dan

serupa dengan yang diutarakan Kristianto (2009) dalam Jayanti dan

Rasmini (2013) bahwa ada hubungan antara kompensasi terhadap

kedisiplinan waktu, kekdisiplin waktu teruamsuk dari perilaku etika yang

baik. Pemberian kompensasi secara adil dapat mengurangi rasa iri yang

dapat memunculkan kecurangan atau perilaku tidak etis, dengan kata lain

sistem pembagian kompensasi harus sesuai dengan jumlah yang

seharusnya di terima dan sesuai dengan prosedur perusahaan yang dimana

hal tersebut dapat mencegah atau meminimalkan perilaku tidak etis dan

meningkatkan perilaku etis. Berdasarkan hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayanti dan Rasmini (2013) dan

Arifiyani (2012) yang juga menyatakan bahwa kepatuhan mempunyai

pengaruh terhadap perilaku etis karyawan.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

Page 13: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

1. Hasil variabel pengendalian intern berpengaruh terhadap perilaku etis

pegawai, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,024, berarti

hasil probabilitas kurang dari 0,05 dengan tingkat keyakinan 95%

2. Hasil variabel kepatuhan berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai, yang

ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,039, berarti hasil

probabilitas kurang dari 0,05 dengan tingkat keyakinan 95%.

3. Hasil variabel kompensasi berpengaruh terhadap perilaku etis pegawai,

yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,042, berarti hasil

probabilitas kurang dari 0,05 dengan tingkat keyakinan 95%.

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini memiliki keterbatasan metode pengambilan sampel yang

peneliti gunakan yaitu convenience sampling, karena hanya pegawai yang

paling mudah dijumpai atau diakses yang diteliti

2. Keterbatasan penelitian ini yaitu sampel yang digunakan yaitu sebanyak

35 responden

H. Saran

1. Bagi kantor Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Wonogiri agar terus memperhatikan pemberian

kompensasi kepada pegawai karena kompensasi juga berdampak pada

perilaku etis pegawai

2. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambah variabel independen

yang berhubungan dengan perilaku etis pegawai sehingga dapat

memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang

mempengaruhi perilaku etis pegawai.

Page 14: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

DAFTAR PUSTAKA

Aisah Siti. 2010, Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Integritas

Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem

Penggajian. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Alvin A. Arens dkk. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Hadari Nawawi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Hermiyatti, 2010. Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal terhadap

Pencegahan Fraud Pengadaan Barang. Jurnal Akuntansi dan Auditting

Indonesia. Volume 14. Nomor 2. Desember 2010.

Hesti Arlich Arifiyani. 2012, Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan Dan

Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan, Jurnal

Nominal, Volume I, No I Tahun 2012.

Imam Ghozali. 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kristianto, Deni. 2009. Hubungan Pemberian Reward Ucapan Terimakasih

dengan Kedisiplinan Waktu Saat Mengikuti Timbang Terima Perawat

Ruang Bedah di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Ringkasan Skripsi.

September 2009

Mohammad Glifandi Hari Fauwzi. 2011, Analisis Pengaruh Keefektifan

Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, Moralitas

Manajemen Terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi, Skripsi. Akuntansi Universitas Diponegoro

Semarang.

Ni Putu Indah Jayanti & Ni Ketut Rasmini. 2013, Pengaruh Pengendalian Intern,

Motivasi, Dan Reward Manajemen Pada Perilaku Etis Konsultan, E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 2013.

Oriflame. 2013. Sejarah Perusahaan PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame Indonesia).

http://www.oriflame.co.id. Diunduh tanggal 12, bulan April, tahun

2013.

Prasetya Adhitya Putra. 2014, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan, Skripsi.Akuntansi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Page 15: PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN …eprints.ums.ac.id/37106/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfefektif. Menurut Ricky W. Griffin (2003) dalam Arifiyani (2012) semakin pentingnya sumber

Ricky Griffin. 2003. Manajemen , Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ricky Griffin dan Ronal J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta:

Erlangga.

Sugiyono. 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

ALFABETA.

Suharsimi Arikunto. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: PT Asdi Mahasatya

.

Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta:

Salemba Empat

Sutrisno Hadi, 2004, Analisis Regresi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Tiffani Mutiara. 2014, Pengaruh Pemberian Kompensasi, Motivasi, Lingkungan

kerja,dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada pdam

surakarta, Skripsi.Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakata.

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap Kecenderugan

Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan Badan

Usaha Milik Negara Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IX

Padang. 23-26 Agustus 2006.

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik

dan Badan Usaha Milik Negara Di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia. Vol. 9, No. 3: Hal. 346-366.

Wilopo, R. 2008. Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan

Perilaku Tidak Etis Birokrasi terhadap Kecurangan Akuntansi di

Pemerintahan: Ppersepsi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan. Jurnal

Ventura. Volume 11. Nomor 1. April 2008.

Yustiana Shiella Swastika. 2014, Pengaruh Lingkungan Kerja, Kedisiplinan,

Motivasi, Upah dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan, Skripsi.Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.