bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

8
Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Menjauhi yang Haram Agama kita merupakan agama yang sempurna. Semua hal dalam kehidupan kita sudah diatur oleh Allah termasuk halal haramnya suatu makanan dan minuman. Allah menghalalkan semua makanan dan minuman yang mengandung maslahat dan manfaat bagi manusia. Sebaliknya, Allah mengharamkan semua makanan dan minuman yang menimbulkan mudarat atau keburukan bagi manusia. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad manusia. Semua jenis makanan yang berasal dari tumbuhan, buah-buahan maupun binatang hukumnya adalah halal, kecuali jika ada dalil al-Qur’ān atau Hadis yang mengharamkannya. 1. Makanan Halal Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus memenuhi dua syarat, yaitu : a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam. b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.

Upload: 2805khusna

Post on 07-Jan-2017

357 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

Mengonsumsi Makanan dan Minumanyang Halal dan Menjauhi yang Haram

Agama kita merupakan agama yang sempurna. Semua hal dalam

kehidupan kita sudah diatur oleh Allah termasuk halal haramnya suatu makanan

dan minuman. Allah menghalalkan semua makanan dan minuman yang

mengandung maslahat dan manfaat bagi manusia. Sebaliknya, Allah

mengharamkan semua makanan dan minuman yang menimbulkan mudarat atau

keburukan bagi manusia. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kebaikan

hati, akal, ruh, dan jasad manusia. Semua jenis makanan yang berasal dari

tumbuhan, buah-buahan maupun binatang hukumnya adalah halal, kecuali jika

ada dalil al-Qur’ān atau Hadis yang mengharamkannya.

1. Makanan Halal

Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan

syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus memenuhi dua

syarat, yaitu :

a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.

b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Q.S. al-Māidah/5 ayat 88:

Artinya : “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai

rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepada-Nya”. (Q.S. al-Māidah/5 : 88)

Nah, sekarang menjadi lebih jelas, bukan? Bagi seorang muslim makanan dan

minuman itu sangat berarti dalam kehidupan. Makanan dan minuman yang kita

konsumsi tidak asal mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun

halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini :

a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak termasuk

makanan yang diharamkan oleh Allah Swt.

b. Halal dari segi cara mendapatkannya

Page 2: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

c. Halal dalam proses pengolahannya.

Ada orang yang menyatakan bahwa untuk bisa mendapatkan makanan yang halal

itu sulit. Namun banyak juga orang yang mampu menjaga diri agar makanan yang

masuk ke dalam tubuhnya dijaga akan kehalalannya.

a. Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai

berikut Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini

sesuai dengan hadis berikut :

Artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal

dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan

apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang

dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)

b. Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman

Allah dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :

Artinya : “ ...dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan

mengharamkan segala yang buruk bagi mereka... “ (Q.S. al-A’rāf/7 : 157)

c. Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan

kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan

aqidah. Firman-Nya dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 :

Artinya : “Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah

setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al-

Baqārah/2 : 168)

2. Makanan Haram

Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. al- Māidah/5 ayat

3, yaitu:

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan

(daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang

dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali

yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk

berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah)

(karena) itu perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3)

Page 3: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah :

1) bangkai,

2) darah,

3) daging babi,

4) daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt.,

5) hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan

lain, diterkam binantang buas,

6) hewan yang disembelih untuk berhala.

b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap kesehatan

badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. Perhatikan Q.S. al-A’raf/7 ayat 33:

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala

perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan

perbuatan zalim tanpa alasan yang benar ...” (Q.S. al-A’raf/7 : 33)

c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman Allah

dalam Q.S. al-A’raf/7 ayat 157:

Artinya: “... dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan

mengharamkan segala yang buruk bagi mereka,...” (Q.S. al-A’rāf /7 : 157)

d. Makanan yang didapatkan dengan cara batil. Perhatikan Q.S. an-Nisā’/4 ayat

29 berikut:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha Penyayang

kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)

Ayat tersebut menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan cara

batil (tidak benar) hukumnya haram, misalnya didapat dengan cara mencuri,

menipu, memalak, korupsi, memeras, dan sejenisnya.

3. Minuman Halal

Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut

Page 4: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka bumi ini

pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil al- Qur’ān atau Hadits yang

menyatakan keharamannya.

Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah :

a. tidak memabukkan,

b. tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi

kesehatan badan, akal, jiwa maupun akidah,

c. tidak najis,

d. didapatkan dengan cara yang halal.

157

4. Minuman Haram

a) Minuman yang memabukkan (khamr). Hadis Rasulullah :

Adapun jenis-jenis minuman yang haram adalah :

Artinya :Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap

sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan

adalah haram” (H.R. Abu Daud)

Berdasarkan hadis tersebut maka pengertian khamr itu mencakup segala

sesuatu yang memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan

cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh. Misalnya

ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai minuman beralkohol

lainnya. Hukum Islam menegaskan bahwa mengkonsumsi khamr, baik sedikit

ataupun banyak hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hal ini sesuai sabda

Rasulullah saw.:

Artinya : Dari Abdullah bin Umar dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam bersabda:”Setiap yang memabukkan adalah haram dan sesuatu yang

banyaknya memabukkan maka sedikitnya pun haram “ (H.R. Ibnu Majah)

b) Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.

Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing.

c) Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya

minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan

memeras.

Page 5: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

5. Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal

Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman

yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :

a) Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih

jenis makanan dan minuman yang halal.

b) Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang

dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk

beraktivitas dan beribadah.

c) Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang

dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.

6. Akibat Buruk dari Makanan dan Minuman yang Haram

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan

akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.

Di antara akibat buruk tersebut adalah :

a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan

oleh Allah Swt.

b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman

keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti:

1) Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan

jiwa), misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan

daya pikir.

2) Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat

berat.

3) Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya

masa depan.

d. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,

diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan

tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.

e. Menghalangi mengingat Allah Swt. Allah berfirman:

Page 6: Bab 7 mengonsumsi makanan dan minuman

Artinya: “Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud

menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-

halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan śalat, maka tidakkah kamu

mau berhenti ?” (Q.S. al-Māidah/5 : 91)