pemeriksaan makanan dan minuman

39
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN I PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN Oleh Satria Nita Pinta Karunia

Upload: novi-ridhayanti

Post on 09-Aug-2015

989 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN I

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN

Oleh

Satria Nita Pinta Karunia

I1A007033

Kelompok 9

Page 2: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru

2008

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pemeriksaan Makanan dan Minuman

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 April 2008

Waktu : 14.00-15.00 WITA

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran UNLAM

Praktikan

Satria Nita Pinta Karunia

Page 3: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

NIM. I1A007033

Banjarbaru, 12 April 2008

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Asisten Kelompok

dr. Rahmiati, M. Kes. Edwin Pratama

NIP. 132303423 NIM. I1A004069

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN

Satria Nita Pinta Karunia1

Edwin Pratama2

1. Nama Mahasiswa Praktikan Pengambil Mata Kuliah Mikrobiologi I

2. Nama Asisten Kelompok Mata Kuliah Mikrobiologi I

Abstrak

Makanan dan minuman merupakan komponen penting yang diperlukan manusia

untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Keberadaan kuman/ bakteri patogen

pada makanan atau minuman yang dikonsumsi, dapat menjadi salah satu faktor

Page 4: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

sumber penyakit bagi manusia. Oleh karena itulah, untuk menghindari hal tersebut

maka makanan/minuman yang dikonsumsi hendaknya sudah memenuhi standar

kesehatan yang sudah ditetapkan.Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk

mengetahui cara pemeriksaan makanan dan minuman dengan metode MPN

( Most Probable Number). Pada pemeriksaan makanan dan minuman, tes metode

MPN menunjukkan jumlah koloni dari minuman yang dites sehingga dapat

memperkuat dari tes perkiraan dan penegasan. Pada uji MPN dihasilkan

pembacaan 4 1 1. Dengan melihat tabel indeks MPN Coliform diperoleh jumlah

koloni sebanyak 21 koloni.

Kata kunci : MPN, makanan, minuman

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Makanan dan minuman merupakan subtansi yang sangat essensial bagi

pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia. Kandungan zat-zat dalam

makanan dan minuman yang dikonsumsi akan sangat berpengaruh terhadap

keseimbangan fungsi fisiologis tubuh. Pada makanan yang dikonsumsi, biasanya

hampir selalu ditemukan bakteri/kuman, baik itu yang patogen maupun non

patogen. Kuman-kuman ini tentu perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan

penyakit bagi manusia.

Air yang dikonsumsi hendaklah air yang bersih dalam arti tidak

mengandung bakteri dan mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit.

Page 5: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Begitu juga dengan makanan, makanan hendaklah bersih, sehat, dan bergizi yang

tidak mengganggu kesehatan tubuh kita.

Air minum yang aman dapat diawasi dengan beberapa cara. Alasan untuk

mengawasi kualitas air minum adalah untuk mengetahui apakah sistem supply air

dioperasikan dengan baik atau tidak, yang akhirnya menjadikan air aman untuk

diminum atau tidak.

Oleh karena itu air dan makanan yang ingin dikonsumsi hendaklah

memenuhi standar kesehatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mengetahui kualitas makanan dan air dari segi kesehatannya adalah dengan

diadakan pemeriksaan MPN pada sampel coli dan makanan.

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pemeriksaan makanan dan minuman ini

adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai cara pemeriksaan

makanan dan minuman.

Tinjauan Pustaka

Kuman memerlukan air dengan konsentrasi tinggi disekitarnya karena

diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembang biakan. Air merupakan pengantar

Page 6: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

semua bahan gizi yang diperlukan ke luar sel. Selain untuk melancarkan gizi ke

luar sel, serta untuk melancarkan reaksi-reaksi metabolisme, air juga merupakan

bagian terbesar dari protoplasma.1

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk

hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup,

baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam

sel tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung

lebih dari 67%.2

Perairan alami memang merupakan habitat atau tempat yang sangat parah

terkena pencemaran. Sehingga rumus kimia air : H2O, merupakan rumus kimia air

yang hanya berlaku untuk air bersih seperti aquadest, aquademin dan sebagainya.

Sedang untuk air alami yang berada di dalam sungai, kolam, danau, laut

dan sumber-sumber lainnya akan menjadi H2O ditambah dengan:2

- Faktor yang bersifat biotik

- Faktor yang bersifat abiotik

Faktor-faktor biotik yang terdapat di dalam air terdiri dari bakteria, fungi,

mikroalgae, protozoa dan virus, serta kumpulan hewan ataupun tumbuhan air

lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba. Kehadiran mikroba di dalam air

dapat menguntungkan tetapi juga dapat merugikan.2

1) Menguntungkan

Page 7: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

a. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan

makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan

perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya : Chlorella,

Hydrodyction, Pinnularia,, Scenedesmus, Tabellaria.

b. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad

”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk

mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga

kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara

biologis.

c. Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat

melakukan fotosintesis dengan menghasilkan oksigen. Di dalam air,

kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen, sehingga nilai

kelarutan oksigen akan naik/bertambah, ini yang diperlukan oleh

kehidupan di dalam air.

d. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh

jasad pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan

besar akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan

terhadap jasad lain, khususnnya ikan.

Page 8: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

2) Merugikan

a. Yang paling dikuatirkan, bila di dalam badan air terdapat mikroba

penyebab penyakit, seperti : Salmonella penyebab penyakit tifus/paratifus,

Shigella penyebab penyakit disentribasiler, Vibrio penyebab penyakit

kolera, Entamoeba penyebab disentriamuba.

b. Di dalam air juga ditemukan mikroba penghasil toksin seperti :

Clostridium yang hidup anaerobik, yang hidup aerobik misalnya :

Pseudomonas, Salmonella, Staphyloccus, serta beberapa jenis mikroalgae

seperti Anabaena dan Microcystis

c. Sering didapatkan warna air bila disimpan cepat berubah, padahal air

tersebut berasal dari air pompa, misal di daerah permukiman baru yang

tadinya persawahan. Ini disebabkan oleh adanya bakteri besi misal

Crenothrix yang mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi senyawa

ferro menjadi ferri.

d. Di permukiman baru yang asalnya persawahan, kalau air pompa disimpan

menjadi berbau (bau busuk). Ini disebabkan oleh adanya bakteri belerang

misal Thiobacillus yang mempunyai kemampuan mereduksi senyawa

sulfat menjadi H2S.

e. Badan dan warna air dapat berubah menjadi berwarna hijau, biru-hijau

atau warna-warna lain yang sesuai dengan warna yang dimiliki oleh

mikroalgae. Bahkan suatu proses yang sering terjadi pada danau atau

Page 9: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

kolam yang besar yang seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh algae

yang sangat banyak dinamakan blooming. Biasanya jenis mikroalgae yang

berperan didalamnya adalah Anabaena flosaquae dan Microcystis

aerugynosa. Dalam keadaan blooming sering terjadi kasus-kasus :

o Ikan mati, terutama yang masih kecil yang disebabkan karena jenis-

jenis mikroalgae tersebut dapat menghasilkan toksin yang dapat

meracuni ikan.

o Korosi atau pengkaratan terhadap logam (yang mengandung senyawa

Fe atau S), karena di dalam massa mikroalgae penyebab blooming

didapatkan pula bakteri Fe atau penghasil asam yang korosif. Ada

pernyataan bahwa air jernih belum tentu bersih. Ini dihubungkan

dengan keadaan bahwa air, sejak keluar dari mata air, sumur, ternyata

sudah mengandung mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae.

Pada air yang kotor atau sudah tercemar, misal air sungai, air kolam, air

danau dan sumber-sumber lainnya, disamping akan didapati mikroba seperti pada

air jernih, juga kelompok mikroba lainnya yang tergolong penyebab penyakit,

penghasil toksin, penyebab blooming, penyebab korosi, penyebab deteriorasi,

penyebab pencemaran ini adalah bakteri coli.2

Dalam bidang mikrobiologi pangan dikenal istilah bakteri indikator

sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam

Page 10: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh feses

manusia. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim

terdapat dan hidup pada usus manusia. Jadi, adanya bakteri tersebut pada air atau

makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau

makanan pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari usus manusia

dan oleh karenanya mungkin mengandung bakteri patogen lain yang berbahaya.2

Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator

adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu

dan produk-produk susu. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai

bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan

anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan

gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35o

C.Adanya bakteri koliform di dalam

makanan/minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat

enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.2

Bakteri koliform dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu: 2

(1) koliform fekal misalnya Escherichia coli dan

(2) koliform nonfekal misalnya Enterobacter aerogenes.

Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau

manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau

tanam-tanaman yang telah mati. Jadi, adanya Escherichia coli dalam air minum

menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan

Page 11: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karena itu, standar air minum

mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml.2

Untuk mengetahui jumlah koliform di dalam contoh digunakan metode

Most Probable Number ( MPN ). Metode ini ditujukan untuk mendeteksi

adanya pencemaran air oleh tinja manusia. Sebagai indikator terhadap

pencemaran tinja manusia adalah adanya bekteri E.coli/coliform dalam

sampel air yang diperiksa.3

E.coli dianggap indikator paling sensitif pada

polusi fekal. Sejumlah besar kehadiran E.coli pada usu manusia dan hewan

berdarah panas lain dan fakta dari ketidakhadiran mereka di lingkungan

lainnya mendukung mendukung kegunaan lanjutan dari mereka sebagai

indikator paling sensitif pada tersedianya polusi fekal. 4

Pemeriksaan kehadiran bakteri coli dari air dilakukan berdasarkan

penggunaan medium kaldu laktosa yang ditempatkan di dalam tabung reaksi

berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik, digunakan untuk

menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas).

Tergantung kepada kepentingan, ada yang menggunakan sistem 3-3-3 (3 tabung

untuk 10 ml, 3 tabung untuk 1,0 ml, 3 tabung untuk 0,1 ml) atau 5-5-5 atau 5-1-1.2

Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Uji

penduga (presumptive test), (2) Uji penguat (confirmed test) dan Uji pelengkap

(completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform

menggunakan metode MPN.2

Page 12: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Macam-macam standar dan tes yang digunakan untuk pemeriksaan air

tergantung pada penggunaan air untuk minum, renang, produksi/ pengolahan ikan

dan industri. Semua sampel tidak boleh mengandung E. coli dan sebagainya juga

bebas dari bakteri coliform. Standar yang dipakai oleh WHO tersebut terdiri atas:5

1. Dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung

koliform dalam 100 ml.

2. Tidak ada sampel yang mengandung E. coli dalam 100 ml.

3. Tidak ada sampel yang mengandung koliform lebih dari 10 dalam 100 ml.

4. Tidak boleh ada koliform dalam 100 ml dari dua sampel yang berurutan.

Macam-macam standar dan tes yang digunakan untuk pemeriksaan air

tergantung pada penggunaan air tersebut . Flora bakterial di dalam air minum

sangat bermacam-macam dan tidak sama pada setiap contoh air. Karena itu

sebaiknya perlu diadakan pemeriksaan yang teratur terhadap air minum. Bila dari

pemeriksaan suatu laboratorium dinyatakan dengan baik (pemeriksaan tunggal),

belum tentu air tersebut baik sebagai air minum: 5

Volume minimal yang diperlukan untuk analisa dari semua jenis air adalah

100 ml, jika akan diperiksa adanya kuman patogen maka volumenya sampai 500

ml.5

Adapun beberapa cara pemeriksaan air minum, diantaranya adalah sebagai

berikut: 6

1. Metode Most Probable Number

Page 13: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Yang dimaksud golongan coliform termasuk bakteri batang Gram negatif

tidak membentuk spora dan fakultatif anaerob, yang tumbuh dengan adanya

garam empedu dan memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam.

Yang dimaksud E.coli adalah salah satu grup coliform yang dapat

memfermentasikan laktosa dengan membentuk asam dan gas pada 44o

C, indol

positif, tidak dapat menggunakan citrat, menghasilkan asam dari manitol pada

37o

C, MR positif, VP negatif.

2. Filtrasi Membran

Sebagian besar laboratorium menggunakan metode ini jika kekeruhan air

memerlukan filtrasi. Sejumlah volume air yang cocok difiltrasi melalui

membran steril. Volume aliquot untuk air kualitas tinggi adalah 50-100 ml,

sedang untuk kualitas rendah dan air terkontaminasi yang telah diencerkan

ialah 10 ml. Jumlah koloni pada membran yang baik untuk dihitung adalah

10-80 koloni. Keuntungan dari metode ini ialah dapat dikerjakan dengan cepat

sebab lebih baik memeriksa dengan frekuensi yang lebih banyak dengan

metode sederhana daripada dengan metode yang lebih rumit seperti metode

MPN.

3. Metode Plate Count

Perhitungan bakteri secara umum dalam air, menggunakan petunjuk untuk

mengelola pengadaan air. Dapat dilihat bahwa kontaminasi pada air yang telah

diklorinasi jumlahnya sedikit. Bakteri yang dapat tumbuh di air, dapat tumbuh

Page 14: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

lebih baik pada suhu 22o

C, daripada temperatur yang lebih tinggi. Bakteri

yang tumbuh paling baik pada suhu 37o

C, biasanya dalam air tidak dapat

tumbuh dengan baik dan lebih banyak karena pencemaran dari sumber

external. Jika dua grup dari bakteri berbeda secara nyata, diperlukan

perhitungan yang berbeda (sendiri-sendiri).

Pengujian bakteriologik ini terutama berhubungan dengan kesehatan

lingkungan dalam usaha membasmi bakteri patogen dalam air minum, karena

kuman patogen biasanya dalam jumlah kecil, maka tidak sesuai bila digunakan

sebagai standar untuk pengujian, sehingga bakteri yang berasal dari feces dipakai

sebagai indikator adanya bakteri patogen yang berasal dari perut.6

METODE PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah :

1. Erlenmeyer steril volume 250 ml

2. Pipet volume 10 ml dan 1 ml

3. Tabung besar ( ukuran 10 x 250 ml)

4. Lampu spiritus, kapas, alkohol

Page 15: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

1. LBDS : 5 tabung

2. LBSS : 2 tabung

3. Brilliant Green Lactose Broth ( BGLB ) : 7 tabung

Cara Kerja

Adapun cara kerja Pemeriksaan Makanan dan Minuman ini adalah :

1. Masukkan makanan/minuman yang akan diperiksa ke dalam tabung (pada

praktikum ini digunakan air) :

- masukkan air 10 ml pada 5 tabung

- masukkan air 1 ml pada 1 tabung

- masukkan air 0,1 ml pada 1 tabung

2. Inkubasikan pada suhu 370

C selama 18-24 jam atau bisa juga 2 hari.

3. Dibaca ada gas atau tidak. Tabung yang ada gas pada BGLB ditanam masing-

masing satu tetes.

4. Inkubasikan lagi selama 18-24 jam pada suhu 370

C atau selama 1 hari.

5. Baca jumlah E. coli dengan melihat tabel

Ragam 5 : 1 : 1

Page 16: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Skema cara kerja pemeriksaan makanan dan minuman

Makanan/minuman

Masukkan air 0,1 mlMasukkan air 10 ml Masukkan air 1 ml

Inkubasi 370

C, selama 18-24 jam

Dibaca ada gas/tidak, tabung yang menunjukkan adanya gas ditanam pada

BGLB 1 tetes

Inkubasi 370

C, selama 18-24 jam

Pembacaan E. Coli dan lihat dengan tabel

Tes perkiraan

Tes penegasan

LBDS LBSS

Page 17: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

Dari praktikum yang dilaksanakan, didapat hasil yakni :

Tabel Pemeriksaan Makanan / Minuman Metode MPN

Sumber Air Perkiraan Penegasan Indeks

10 1 0,1 10 1 0,1

Air Sirup 1 0 0 0 0 0 21

Keterangan :

1. Tabung I LBDS berwarna keruh dengan pembentukan gas pada tabung

Durham

2. Tabung II, III,IV, dan V LBDS tidak keruh dan tidak terbentuk gas pada

tabung Durham

3. Tabung I dan II tidak keruh dan tidak terbentuk gas pada tabung durham

4. Tabung I BGLB berwarna tidak keruh dan tidak terbentuk gas pada tabung

durham

Catatan : Pembahasan sesuaikan dengan hasil kita,, kalau mau bagus contoh

pmbhasan hasil laporan ini

Page 18: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Pembahasan

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan mengenai pemeriksaan

makanan/minuman dengan metode MPN (Most Probably Number). MPN (Most

Probably Number) digunakan untuk mendeteksi adanya Coliform pada sampel air.

Pada percobaan ini digunakan air ledeng sebagai sampel. Uji kualitatif ini

digunakan indeks MPN Coliform 5:1:1.

Air dan makanan yang ingin dikonsumsi hendaklah memenuhi standar

kesehatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas

makanan dan air dari segi kesehatannya adalah dengan diadakan pemeriksaan

MPN pada sampel coli dan makanan.7

Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Uji

penduga (presumptive test), (2) Uji penguat (confirmed test) dan Uji pelengkap

(completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform

menggunakan metode MPN.2

1. Uji penduga/ perkiraan (presumptive test)

Merupakan tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri

koliform berdasarkan terbentuknya asam dan gas disebabkan karena

fermentasi laktosa oleh bakteri golongan koli. Terbentuknya asam dilihat dari

kekeruhan pada media laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam

tabung Durham berupa gelembung udara. Tabung dinyatakan positif jika

terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di dalam tabung Durham.

Page 19: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Banyaknya kandungan bakteri Escherichia coli dapat dilihat dengan

menghitung tabung yang menunjukkan reaksi positif terbentuk asam dan gas

dan dibandingkan dengan tabel MPN. Metode MPN dilakukan untuk

menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair. Bila

inkubasi 1 x 24 jam hasilnya negatif, maka dilanjutkan dengan inkubasi 2 x 24

jam pada suhu 37o

C. Jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak terbentuk gas dalam

tabung Durham, dihitung sebagai hasil negatif. Jumlah tabung yang positif

dihitung pada masing-masing seri. MPN penduga dapat dihitung dengan

melihat tabel MPN.2

Pada langkah pertama ini didapatkan hasil, yaitu pemeriksaan air

ledeng dengan metode MPN didapatkan bahwa dengan ragam percobaan 4 :

1 : 1. Tabung I, II, IV, dan V menunjukkan hasil positif. Namun taung III

tidak menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan adanya gas yang

muncul pada tabung durham yang diletakkan dalam tabung reaksi dan warna

sampel yang berubah menjadi keruh. Tabung hanya terlihat keruh, namun

tidak terbentuk gas pada tabung Durham. Berdasarkan tabel indeks MPN

Coliform dengan ragam 4 : 1 : 1 , maka diketahui bahwa nilai indeks untuk air

ledeng tersebut adalah 27. Ini berarti bahwa dalam 100 ml air ledeng tersebut

diperkirakan terdapat 27 bakteri golongan coli.

2. Uji penguat/ penegasan (confirmed test)

Page 20: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang

positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1x 24 jam,

suspensi ditanamkan pada media Eosin Methylen Biru Agar ( EMBA ) secara

aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi. Koloni bakteri Escherichia coli

tumbuh ber-warna merah kehijauan dengan kilat metalik atau koloni berwarna

merah muda dengan lendir untuk kelompok koliform lainnya.2

Pada langkah pertama ini didapatkan hasil, yaitu pemeriksaan air

ledeng dengan metode MPN didapatkan bahwa dengan ragam percobaan 4 :

1 : 0. Tabung I, II, IV, dan V menunjukkan hasil positif. Namun taung III

tidak menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan adanya gas yang

muncul pada tabung durham yang diletakkan dalam tabung reaksi dan warna

sampel yang berubah menjadi keruh. Tabung hanya terlihat keruh, namun

tidak terbentuk gas pada tabung Durham. Berdasarkan tabel indeks MPN

Coliform dengan ragam 4 : 1 : 0 , maka diketahui bahwa nilai indeks untuk air

ledeng tersebut adalah 21. Ini berarti bahwa dalam 100 ml air ledeng tersebut

diperkirakan terdapat 21 bakteri golongan coli.

Setelah uji penegasan tidak lagi dilakukan uji kepastian/ pelengkap.

Karena dianggap hal tersebut tidak perlu dilakukan. Namun perlu untuk

diketahui apa yang dilakukan pada langkah ketiga.

3. Uji pelengkap/ kepastian (completed test)

Page 21: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk menentukan

bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang berwarna pada uji ketetapan

diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium agar miring

Nutrient Agar ( NA ), dengan jarum inokulasi secara aseptik. Diinkubasi pada

suhu 37o

C selama 1 x 24 jam. Bila hasilnya positif terbentuk asam dan gas

pada kaldu laktosa, maka sampel positif mengandung bakteri Escherichia coli.

Dari media agar miring NA dibuat pewarnaan Gram dimana bakter

Escherichia coli menunjukkan Gram negatif berbentuk batang pendek. Untuk

membedakan bakteri golongan koli dari bakteri golongan coli fekal (berasal

dari tinja hewan berdarah panas), pekerjaan dibuat Duplo, dimana satu seri

diinkubasi pada suhu 37o

C (untuk golongan coli ) dan satu seri diinkubasi

pada suhu 42o

C (untuk golongan koli fekal). Bakteri golongan koli tidak dapat

tumbuh dengan baik pada suhu 42o

C, sedangkan golongan coli fekal dapat

tumbuh dengan baik pada suhu 42o

C.2

Hasil ini mengindikasikan bahwa air ledeng tersebut sama sekali tidak

memenuhi standar air minum yang bersih dan sehat. Hasil pemeriksaan dikatakan

BAIK apabila nilai MPN coli = 0. Standar yang dipakai oleh WHO tersebut

terdiri atas :5

1. Dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung

koliform dalam 100 ml.

2. Tidak ada sampel yang mengandung E. coli dalam 100 ml.

3. Tidak ada sampel yang mengandung koliform lebih dari 10 dalam 100 ml.

Page 22: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

4. Tidak boleh ada koliform dalam 100 ml dari dua sampel yang berurutan.

Penyakit yang berasal dari makanan dapat terjadi atau dialami manusia

menurut salah satu dari mekanisme yaitu :8

1. Mikroorganisme yang terdapat dalam makanan menginfeksi inang sehingga

menyebabkan penyakit asal makanan.

2. Mikroorganisme mengeluarkan eksotoksin dalam makanan dan menyebabkan

mabuk makanan atau pencampuran makanan bagi yang memakannya.

Penyakit berasal dari air dapat karena meminum air yang tercemar.

Sebenarnya sumber infeksi bukanlah airnya tetapi berasal dari tinja atau zat-zat

yang telah mencemari air tersebut. Tinja tersebut mengandung enterik, bila

berasal dari orang sakit atau penular penyakit. Pengendalian infeksi asal air

terutama tergantung pada cara pencegahan pencemaran persediaan air. Hal ini

dapat di capai dengan cara melakukan usaha-usaha sanitasi atau pemurnian

persediaan air minum serta mengusahakan pembuangan kotoran dengan baik .8

Air mungkin saja terlihat jernih, tak berbau, dan tak berasa, tetapi tidak

aman untuk diminum. Air yang baik dan aman untuk diminum ialah air yang

bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan zat kimia yang merusak

kesehatan. Pencemaran air oleh mikroorganisme atau zat-zat kimia berarti air

tersebut mengalami polusi dan tidak dapat diminum.8

Air minum yang aman dapat diawasi dengan beberapa cara. Alasan untuk

mengawasi kualitas air minum adalah untuk mengetahui apakah sistem supply air

Page 23: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

dioperasikan dengan baik atau tidak, yang akhirnya menjadikan air aman untuk

diminum atau tidak.9

Penunjang terjadinya penyakit yang berasal dari makanan didukung oleh

faktor-faktor sebagai berikut :8

1. Makanan yang kurang matang masaknya.

2. Penyimpanan makanan pada suhu yang tidak sesuai.

3. Makanan yang diperoleh dari sumber yang kurang bersih.

4. Alat-alat yang tercemar.

5. Kesehatan perorangan yang kurang baik

6. Cara pengawetan yang kurang sempurna.

Dengan demikian selain kita mengetahui adanya kontaminasi juga kita

mengetahui apakah proses desinfeksi sudah sempurna atau belum.

Baik tidaknya kualitas air minum dapat dinilai dari:5

1. Keadaan sanitasi dari sumbernya

2. Hasil pemeriksaan laboratorium

SIMPULAN

Page 24: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

yaitu bahwa antara berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes metode MPN, maka

diketahui bahwa air sirup yang diperiksa tidak memenuhi standar kualitas air

minum yang bersih & sehat karena memiliki koloni kuman sebanyak 21 koloni.

Page 25: Pemeriksaan Makanan Dan Minuman

DAFTAR PUSTAKA

1. Cahtim, A & Suharto. Buku Ajar Mikrobiologi. Jakarta: Bagian Mikrobiologi

FK UI, 1993

2. Widiyanti, Ni Luh Putu Manik dan Ni Putu Ristiati. Analisis Kualitatif

Bakteri Koliform pada Depo Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali.

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 : 64 – 73

3. Triatmodjo, Pudjarwoto. Tinjauan MikrobiologiMakanan, Minuman dan Air

pada Beberapa Rumah Sakit di Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 83,

1993 37

4. Edberg SC, Rice EW, Karlin RJ, Allen MJ. Escherichia coli: the best

biological drinking water indicator for public health protection. J. Appl.

Microbiol. Symp. Supplement, 2000 88:106–116.

5. Anonymous. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kedokteran. Banjarbaru :

Bagian Laboratorium Mikrobiologi FK UNLAM, 2004

6. Anonymous. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kedokteran. Yogyakarta:

Laboratorium Mikrobiologi FK UGM, 1989

7. Setiaty, P. Kimia Lingkungan. Jakarta : FKUI Press , 1995

8. Pelczar Jr, Michael J et al. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: FKUI Press,

1988

9. S.N., Chatterjee, et.al. Bacteriological examination of drinking water in

Burdwan, India with reference to coliforms. African Journal of Biotechnology

Vol. 6 (22), pp. 2601-2602, 19 November, 2007