6. makanan minuman korea

17
Kimchi (Korea) Produk sayur-sayuran fermentasi asam laktat yang sudah merupakan tradisi yang sangat lama di Korea. Nama – nama lain yang lebih spesifik digunakan untuk produk ini tergantung dari bahan baku, metode pengolahan, musim, dan lokasi. Sebagai contoh Tongbacchu – kimci, Kakduggi, Dongchimi, Chonggak – kimci.

Upload: lusirezita

Post on 20-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Fermentasi makanan, minuman korea

TRANSCRIPT

Kimchi (Korea) Produk sayur-sayuran fermentasi asam laktat

yang sudah merupakan tradisi yang sangat lama di Korea.

Nama – nama lain yang lebih spesifik digunakan untuk produk ini tergantung dari bahan baku, metode pengolahan, musim, dan lokasi.

Sebagai contoh Tongbacchu – kimci, Kakduggi, Dongchimi, Chonggak – kimci.

Bahan-bahan:

kubis Korea dan lobak sebagai substrat utama.

Garlic

bawang hijau

jahe,

daun mustard

cabe rawit

wortel sebagai ingredient minor; saeujeot (pikel udang), moel chijeot (pikel anchoy), rganic beku, kerang, udang, dan octopus kecil sebagai ingredient minor tambahan; dan garam meja, biji wijen, gula, monosodium glutamate, chenggak (sejenis rumput laut), dan lain-lain penyedap.

Faktor yang paling penting

Konsentrasi garam → Penggaraman kubis

dapat dilakukan pada konsentrasi garam

5% - 7% selama 12 jam atau dengan

larutan garam berkonsentrasi 15% selama

3 – 7 jam, dan diikuti dengan pembilasan

dan penirisan.

Konsentrasi garam optimum selama

fermentasi kimchi adalah sekitar 3% yang

biasanya diatur berdasarkan pengalaman

pada tingkat rumah tangga.

Fermentasi kimchi di rumah tangga pada umumnya dilakukan pada suhu kamar, akan tetapi suhu yang lebih rendah ( 100 C ) lebih disukai dari pada suhu di atas 200 C.

Lama fermentasi tergantung pada konsentrasi garam dan suhu inkubasi. Dengan konsentrasi garam 3%:

suhu 300 →1 hari.

suhu 200C → 2 – 3 hari.

suhu 100C → 12 – 15 hari.

suhu 50C → 30 – 60 hari.

• Keasaman yang optimum dari kimchi adalah 0,4 – 8 % asam laktat dan keasaman yang lebih tinggi menyebabkan kurang disukai.

Mikroorganisme yang telah diisolasi dari kimchi terdiri dari bakteri asam laktat seperti:

L. Mesenteroides

Streptococcus faecalis

L. Brevis

P. Carevisiae

Lactobasillus plantarum

Bakteri aerobick → Achromobacter, Flavobacterium, dan Pseudomonas.

Pada stadium lebih lanjut dari fermentasi kimchi, muncul kapang dan khamir yang kemungkinan menyebabkan penglunakan

Perubahan-perubahan Biokimia

pH awal yang berkisar pada 5,5 dan 5,8 turun ke suatu pH optimum antara 4,5 dan 4,2 dan turun lagi lebih lanjut ke pH 4,0 apabila waktu fermentasi diperpanjang.

Total keasaman optimum adalah antara 0,4 – 0,75 % asam laktat, meningkat menjadi 1% asam laktat apabila fermentasi terlalu lama dan menjadi antara 1,5 – 2% asam laktat pada stadium pembusukan.

Kandungan gula pereduksi kimchi menurun selama proses fermentasi berlangsung.

Asam-asam organic yang terdapat pada kimchi terdiri dari asam laktat, asetat, sitrat, malat, fumarat, suksinat, oksalat, tartarat, malonat, maleat, dan glikolat .

Pak-Sian-Dong

Merupakan pikel sayur-sayuran daun yang sangat terkenal di Thailand dengan cara pembuatannya yang sederhana.

Sayur-sayuran segar yang dicuci bersih dengan air dan kemudian ditebarkan di udara terbuka atau dijemur disinar matahari sampai layu dengan sempurna.

Selanjutnya sayuran tersebut dimasukkan dalam wadah lalu dicampur dengan air, garam dan gula lalu ditutup rapat.

Untuk 1 kg sayuran ditambahkan sekitar 50 g garam, 60 g gula dan 1 liter air.

untuk mengurangi rasa pahit sayuran

tersebut direndam dalam air atau larutan

garam selama satu malam.

Setelah air perendamannya dibuang,

ditambahkan air segar, gula dan garam

tersebut di atas.

Penggunaan gula tebu atau gula merah lebih

disukai dari pada gula pasir, karena dapat

meningkatkan cita-rasa dari produk akhir.

Proses fermentasi berlangsung secara alami pada suhu kamar selama 2- 3 hari.

Pada stadium akhir larutan perendamnya mempunyai pH sekitar 3,9 dengan keasaman berkisar antara 0,7 – 0,8 % asam laktat.

Evaluasi mikrobiologi menunjukkan bahwa galur-galur heterofermentatif dan homofermentatif dari Laktobasilus terdapat pada Pak-Sian-Dong.

Produk-produk sayuran fermentasi lain jenis Pak-Sian-Dong adalah: Naw-mai-dong (rebung fermentasi) dan Hom-dong (bawang merah fermentasi).

Mikroorganisme yang berperan:

L. mesenteroides

P. cerevisiae

L. brevis

L. buchneri

L. fermentum.

Proses

Pembuatan

Pikel Mesir

Bahan baku: wortel, mentimun, lobak,

bunga kol, zaitun hijau dan hitam,

bawang, serta lada pedas dan lada

manis.

Metode Pembuatan

Kendi-kendi tanah liat atau tong- tong kayu besar digunakan untuk pemikelan dalam larutan garam segar atau tua dengan menggunakan garam meja Rashidi kasar.

Larutan garam tua berperan sebagai starter oleh karena mengandung sejumlah besar bakteri asam laktat yang dapat menghasilkan produk dengan mutu yang baik serta mempersingkat waktu fermentasi.

Konsentrasi awal larutan garam yang digunakan untuk pemikelan dan waktu minimum untuk penggaraman setiap jenis sayuran bervariasi.

Pemikelan wortel memerlukan waktu 3 minggu yang dimulai dengan larutan garam segar yang mengandung 15% garam.

Setelah 1 minggu, konsentrasi garam dari larutan garam tersebut turun menjadi 9% dan oleh karena itu harus dilakukan penambahan garam untuk mengganti garam yang diarsorbsi oleh wortel.

Pada akhir minggu ke-2 wortel tersebut dipindahkan dalam air segar selama 1 minggu.

Konsentrasi akhir dari garam pada wortel adalah sekitar 4%.

Untuk pikel lobak

sayuran ini direndam dalam larutan garam

yang mengandung 9,5% garam selama 1

minggu.

kemudian dikeluarkan dari larutan garam

tersebut dibilas dan direndam dalam larutan

yang baru yang mengandung 4% pikel garam

selama 2 minggu.

Zaitun hijau

larutan garam jenuh selama 4 minggu.

Dikeluarkan dibilas dan kemudian disimpan dalam larutan garam yang mengandung 12% garam.

Lada

direndam mula-mula dalam larutan garam segar yang mengandung sebayak 4% garam selama 1 minggu.

Selama perendaman dilakukan penambahan garam sehingga pada akhir minggu ke-2 konsentrasi garam dalam larutan garam tersebut sekitar 5,5%.

Lada dikeluarkan, dibilas dan direndam lagi dalam larutan garam pekat yang mengandung 25% garam selama 2 minggu.

Kemudian lada dikeluarkan dari larutan garam tersebut dibilas dan direndam lagi dalam larutan garam yang mengandung 5% garam selama 1 minggu.

Pemikelan ketimun di Mesir dilakukan dengan berbagai metode.

Pada pabrik pemikelan komersial ketimun dicuci, ditusuk degnan jarum besar untuk mempermudah penetrasi garam dan dimasukkan ke dalam tangki kayu besar yang berisi larutan garam.

Konsentrasi awal garam dari larutan garam yang digunakan pada umumnya berkisar antara 10 – 15%.

Konsentrasi garam yang lebih tinggi memperlama waktu fermentasi.

Dalam larutan garam yang mengandung 15% ketimun dapat disimpan selama 1 bulan sebelum penjualan, sedangkan larutan garam berkonsentrasi 10% menghasilkan pikel dalam waktu 20 hari.

Selanjutnya ketimun fermentasi tersebut dipindahkan ke dalam air segar untuk tahap akhir proses penggaraman.

Dalam hal ini, larutan garam bekas penggaraman sebelumnya digunakan sebagai starter pada penggaraman berikutnya untuk mempercepat fermentasi dalam memenuhi peningkatan permintaan.