bab 4 hasil dan pembahasan 4.1. profil perusahaan pt ...thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00608-mn...

71
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) 4.1.1 Perkembangan Perusahaan PT PELNI adalah perusahaan pelayaran nasional milik pemerintah Indonesia dengan status BUMN, secara umum resmi berdiri pada tanggal 28 April 1952. Adapun berawal dari yayasan Pepuska (penguasaan kapal-kapal) NV. KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) milik pemerintah Belanda. Dalam proses pertumbuhannya pada tahun 1961 pemerintah mengubah status PT PELNI menjadi PN. PELNI yang tercantum dalam lembaga Negara RI No. L.N. 1961 kemudian tanggal 30 Oktober 1975 berubah kembali menjadi PT PELNI yang tercantum dalam berita Negara RI No. 562-1976 dan tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juli 1976. 1. Masa KPM Pada tahun 1981 pemerintah Belanda mendirikan NV. KPM tujuan utama pendirian perusahaan ini adalah untuk menggantikan kapal-kapal VOC yang bertugas diwilayah nusantara. Didirikan KPM oleh kerajaan Belanda bukan sekedar untuk mengangkut hasil bumi nusantara tetapi punya maksud terselubung, yaitu ingin mempertahankan kepenjajahannya untuk selama-lamanya, karena itu didirikan KPM tidak bisa lepas dari politik kaum penjajah, tegasnya KPM merupakan salah satu bagian alat kaum colonial Belanda untuk lebih menancapkan kukunya, dibumi nusantara. Pada tahun 1945 Indonesia telah merdeka, tetapi bukan berarti NV. KPM telah habis, malah masih tetap merupakan kekuatan utama di perairan Indonesia hal ini berlangsung sampai tahun 1960. 57

Upload: hoangtuyen

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

57

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)

4.1.1 Perkembangan Perusahaan

PT PELNI adalah perusahaan pelayaran nasional milik pemerintah Indonesia dengan

status BUMN, secara umum resmi berdiri pada tanggal 28 April 1952. Adapun berawal dari

yayasan Pepuska (penguasaan kapal-kapal) NV. KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij)

milik pemerintah Belanda.

Dalam proses pertumbuhannya pada tahun 1961 pemerintah mengubah status PT

PELNI menjadi PN. PELNI yang tercantum dalam lembaga Negara RI No. L.N. 1961 kemudian

tanggal 30 Oktober 1975 berubah kembali menjadi PT PELNI yang tercantum dalam berita

Negara RI No. 562-1976 dan tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juli 1976.

1. Masa KPM

Pada tahun 1981 pemerintah Belanda mendirikan NV. KPM tujuan utama pendirian

perusahaan ini adalah untuk menggantikan kapal-kapal VOC yang bertugas diwilayah

nusantara. Didirikan KPM oleh kerajaan Belanda bukan sekedar untuk mengangkut hasil bumi

nusantara tetapi punya maksud terselubung, yaitu ingin mempertahankan kepenjajahannya

untuk selama-lamanya, karena itu didirikan KPM tidak bisa lepas dari politik kaum penjajah,

tegasnya KPM merupakan salah satu bagian alat kaum colonial Belanda untuk lebih

menancapkan kukunya, dibumi nusantara. Pada tahun 1945 Indonesia telah merdeka, tetapi

bukan berarti NV. KPM telah habis, malah masih tetap merupakan kekuatan utama di

perairan Indonesia hal ini berlangsung sampai tahun 1960.

57

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

58

2. Masa Peralihan

Pada tahun 1950 pemimpin Indonesia mengadakan pembicaraan mengenai pelayaran interin

suler, dengan maksud agar NV. KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat mereka

telah mengoperasikan kapalnya di Indonesia dengan memakai bendera Indonesia. Temtu

pemerintah Belanda menolaknya sehingga pada tanggal 5 September 1950 pemerintah

mengeluarkan surat keputusan bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum

untuk mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal yang disingkat PEPUSKA. Mulai

saat itu PEPUSKA berlayar berdampingan dengan kapal-kapal milik NV KPM di perairan

Indonesia, kejadian itu merupakan awal perkembangan sejarah pelayaran di Indonesia, dan

yayasan PEPUSKA merupakan terbentuknya Pelayaran Nasional Indonesia. Pada tanggal 28

April 1952 PT PELNI resmi didirikan sedangkan yayasan PEPUSKA dihapuskan dan kapal-

kapal PEPUSKA diserahkan kepada PT PELNI sebagai modal awal. Pada tahun 1957 karena

adanya politik konfrontasi dengan pemerintah Belanda dalam usaha kembali melebur Irian

Barat, mengakibatkan perusahaan asing banyak yang diambil alih oleh buruh-buruhnya,

salah satu diantaranya adalah NV. KPM sejak armada KPM sudah tidak ada lagi yang

beroperasi di perairan Indonesia.

3. Masa Pembangunan

Walaupun NV. KPM sudah tidak ada lagi di Indonesia tetapi PT PELNI bukan merupakan

satu-satunya perusahaan di Indonesia, Namun pemerintah menyadari bahwa dalam setiap

keadaan harus ada yang dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas-tugas pokok yang

diembankan oleh pemerintah PT PELNI menempati posisi yang strategis dengan

mengembangkan misi pokok yaitu:

a) Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat

untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

59

b) Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta berperan di dalam

pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat.

c) Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Sedangkan Visi PT PELNI adalah:

“Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan memiliki jaringan nasional yang optimal”.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan suatu wadah yang menampung kegiatan dari suatu kelompok

orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam suatu organisasi juga terdapat

pembagian jenis kerja, pembatasan wewenang seseorang, tugas dan tanggung jawab serta

penetapan hubungan antar unit kerja.

Tujuan utama dari pengorganisasian adalah untuk mempermudah pekerjaan atau

pelaksanaan tugas dari struktur organisasi. Struktur Organisasi dalam suatu perusahaan

sangat penting karena dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan mempermudah

seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

Adapun bentuk struktur organisasi PT PELNI adalah organisasi lini dan staf yang

merupakan kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Kombinasi ini dilakukan

dengan cara memanfaatkan kebaikan-kebaikannya dan meniadakan keburukan-

keburukannya. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan wewenang

berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan di bawahnya. Pucuk

pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan, kebijaksanaan dan

merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu kelancaraan tugas pimpinan, ia

mendapat bantuan dari para stafnya. Tugas para staf hanya untuk memberikan bantuan,

pemikiran saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan

pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaan.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

60

Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki

wewenang staf saja, dipakai atau tudaknya saran-saran, data dan informasi para staf,

sepenuhnya tergantung pada pimpinan sendiri. Tipe organisasi lini dan staf ini umumnya

digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan pekerjaannya banyak.

Begitupun yang terdapat pada PT PELNI yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi

No. 15/HKO. 01/DIR/IV-97 tertanggal 28 April 1997 sebagaimana dapat dilihat pada gambar

4.1. Adapun susunan personil dalam struktur organisasi Kantor Pusat PT PELNI saat ini

adalah:

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris ini diangkat oleh Menteri Perhubungan, anggotanya terdiri dari satu

orang Komisaris Utama dan empat orang Komisaris, yaitu:

a. Komisaris Utama

b. Komisaris

c. Komisaris

d. Komisaris

e. Komisaris

2. Dewan Direksi

Dewan Direksi ini terdiri dari lima (5) orang. Dewan Direksi dipimpin oleh seorang

Direktur Utama dan mengkoordinir empat (4) orang Direktur yang memimpin masing-

masing direktorat yaitu:

a. Direktur Utama

b. Direktur Usaha

Direktur Usaha membawahi bidang:

1) Divisi Kapal Barang

2) Divisi Kapal Penumpang

3) Divisi Keagenan dan Penunjang

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

61

c. Direktur Armada dan Teknik

Direktorat Armada dan Teknik membawahi bidang:

1) Divisi Nautika

2) Divisi P2

3) Divisi Teknik

4) Surveyor

d. Direktur Keuangan

Direktorat Keuangan membawahi bidang:

1) Divisi Akuntansi

2) Divisi Keuangan

e. Direktur SDM dan Umum

Direktorat SDM dan Umum membawahi bidang:

1) Divisi Administrasi Kepegawaian

2) Divisi Pembinaan SDM

3. Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan DPA (Designated Person (s) Ashore) berada

langsung di bawah Direktur Utama.

Selain divisi-divisi yang tersebut di atas masih ada beberapa badan atau biro di bawah

Dewan Direksi yaitu:

a. Biro Direksi

b. Biro Hukum, Asuransi dan Claim

c. Biro Puasat dan Pengadaan (BPP)

d. Biro Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BP3)

e. Unit organisasi kapal-kapal, cabang-cabang serta usaha sampingan berada langsung di

bawah Direksi.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

60

GAMBAR 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT PELNI

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR ARMADA

DIREKTUR USAHA

DIREKTUR SDM & UMUM

DIREKTUR KEUANGAN

DIVISI PEMASARAN & PENGEMB.

USAHA

DIVISI

PELAYANAN JASA

DIVISI TEKNIKA

DIVISI NAUTIKA

SPI

Pengawas

Interim Area

Bidang Pemasar

an

Bidang Pengemb. Usaha

DPA

Bidang Operasi Kapal

Bidang Pelayan

an Kapal

Bidang Perenca-naan dan

Pengend

Bidang Pemeliharaan Kapal

Bidang Pemeliha-raan

& Sertifi

Bidang Telekom

u-nikasi

&

Bidang Akuntan

si Keuanga

n

Bidang Akuntan

si Manaje Men &

Bidang Adm.

Keuangan

Bidang Pengelo-laan Dana & PKBL

Bidang Adm.

Personalia

Bidang Pengemb. SDM & Organis

asi

Bidang Adm & Rumah Tangga Kantor

Bidang Pendaya-gunaan

& Pengama-nan

DIVISI

AKUNTANSI

DIVISI

PERBENDA-HARAAN

DIVISI SDM

DIVISI UMUM

Bidang Perpaja

kan

KAPAL

CABANG

UNIT BISNIS

STRATEGIK

BIRO HUKUM & MANAJ.

BIRO PENGADAA

N

SEKRETARIAT

PERUSA-

BIRO PENLITBANG & SIM

BAGIAN HUBUNGAN KORPORAT

BAGIAN SEKRETARIAT DIREKSI & GCG

BAG. PERENCANAAN PENELITIAN &

BAGIAN SISTEM INFORMASI

BAGIAN HUKUM

BAGIAN MANAJEMEN RESIKO

BAGI. AD.M, PENGADAAN

BAGIAN PERGUDANGAN

DEWAN DIREKSI (BOD)

62

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

63

Selaku pimpinan perusahaan, untuk dan atas nama direksi di bawah kewenangan

yang dilimpahkan olrh Menteri Keuangan RI sebagai pemegang saham pemerintah pada

BUMN. Dalam pengelolaan jasa angkutan orang dan barang melalui laut dan usaha-usaha

lainnya dilingkungan PT PELNI dalam menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam bidang

ekonomi dan pembangunan serta sumber daya perusahaan secara terpadu demi mencapai

kebersihan dalam memupuk keuntungan dan perencanaan yang strategis, baik jangka

pendek ataupun jangka panjang perusahaan.

Tugas Direktur Utama:

a. Melaksanakan program pemerintah dalam sub sector perhubungan laut di seluruh

Indonesia dengan memanfaatkan SDM baik yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri

maupun pihak ketiga.

b. Melaksanakan ketentuan-ketentuan anggaran dasar PT PELNI.

c. Menetapkan kebijaksanaan umum/khusus seleruh kegiatan perusahaan baik jangka

panjang maupun jangka pendek guna mencapai sasaran perusahaan yang ditetapkan.

d. Mengkoordinir dan memimpin para anggota direksi dalam pelaksanaan perencanaan

operasional seluruh kegiatan direktorat-direktorat beserta jajarannya secara efektif dan

efisien.

e. Memimpin, membina dan mengkoordinir dan menetapkan kebijaksanaan umum/khusus

terhadap pengelolaan anak-anak perusahaan, dan usaha lain, kerjasama operasi serta

semua yayasan yang terkait dalam mencapai sasaran dan pertumbuhan serta

pengembangan laba perusahaan.

f. Melakukan pengawasan serta secara langsung maupun tidak langsung melalui Satuan

Pengawasan Intern (SPI).

g. Direktur Utama dengan anggota direksi menyusun dan menyampaikan laporan-laporan

secara berkala untuk diajukan kepada pemegang saham atas rencana kerja dan

anggaran perusahaan.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

64

Tanggung Jawab Direktur Utama:

Direktur Utama bersama dengan para anggota direksi dewan komisaris bertanggung

jawab kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan

direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama secara langsung mebawahi kantor cabang-cabang

PT PELNI yang terdapat di 91 pelabuhan di 30 Propinsi diantaranya yaitu kantor cabang

Tanjung Priok.

4.1.3 Kegiatan Usaha

Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pelayaran PT PELNI

menyelenggarakan kegiatan usahanya yaitu pengoperasian kapal-kapal untuk melayani

angkutan penumpang dan barang antara pulau dan wilayah nusantara dan Asia Tenggara.

Saat ini perusahaan mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi

berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, diantaranya: Kapal tipe 3.000 pax, tipe 2.000

pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on- Roll off) dan 1 unit kapal ferry cepat

dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36.913 penumpang. Disamping itu PT PELNI juga

mengoperasikan 4 unit armada kapal barang dengan total bobot mati berjumlah 1.200 ton.

Dalam mengembangkan tugas sebagai jasa transportasi laut dalam sistim distribusi

nasional, PT PELNI tidak hanya melayani trayek-trayek komersial yang menguntungkan

namun dimaksudkan demi mewujudkan kesatuan wawasan nusantara. Usaha-usaha lain

sebagai kegiatan usaha penunjang antara lain:

1. Kegiatan usaha jasa pengakutan penumpang dan barang dengan jaringan pelayaran

berjadwal maupun pelayaran yang melayani permintaan tertentu.

2. Kegiatan Usaha keagenan usaha pelayaran, PT PELNI melakukan kegiatan usaha jasa

keagenan usaha pelayaran kapal-kapal berbendera asing maupun kapal-kapal

berbendera Indonesia.

3. Kegiatan usaha jasa operasi terminal, pergudangan, dan ekspedisi/forwading.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

65

Dengan dikeluarkan INPRES 4/85 dimana perusahaan pelayaran tidak diperkenankan

lagi untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat dari atau ke kapal dengan kata lain

dipisahkan usaha pokok pelayaran dengan bisnis terkait maka PT PELNI mendirikan pula

anak perusahaan sebagai berikut:

a. PT Sarana Bandar Nasional (SBN) dengan bidang tata usaha terminal operation B/M

dan EMKL.

b. PT Pelita Indonesia Djaya Corporation (PIDC) dengan bidang usaha freight

forwading, EMKL dan General Trading.

c. Dan anak perusahaan dibawah dana pension PT PELNI seperti PT ASPAN, PT SGS,

PT VIKINDO dan PT RSS.

4. Kegiatan usaha jasa pemeliharaan kapal dan usaha dok reparasi kapal.

5. Kegiatan charter dan broker kapal.

6. Kegiatan jasa konsultasi, pendidikan dan latihan pelayanan kegiatan usaha fasilitas

penunjang di luar usaha pokok terdiri dari RS PELNI di Petamburan Jakarta, Wisma

Bahtera di Cipayung, Wisma Tugu di Cipayung serta Wisma Tretes dsi Jawa Timur.

4.2. Profil Responden

Profil responden yang ditampilkan dalam penelitian ini merupakan profil dari pengguna

jasa pelayaran yang diselenggarakan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melalui

salah satu armadanya yang dijadikan objek dalam penelitian yaitu penumpang pada armada

KM Kelud. Gambaran mengenai profil responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin,

usia, pendidikan, dan pekerjaan, berikut ini ditampilkan data statistik yang menjelaskan profil

responden pada penelitian ini.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

66

4.2.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 63 66.3 66.3 66.3

Perempuan 32 33.7 33.7 100.0

Total 95 100.0 100.0

Sumber: Data diolah 2011

Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini terdiri dari 95 orang penumpang

dengan komposisi 63 orang penumpang berjenis kelamin laki laki atau 66.3 % , dan 32

orang penumpang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 33.7%. data diatas menunjukan

bahwa jumlah responden terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin laki laki.

Berdsasarkan hasil wawancara dengan penumpang yang menjelaskan bahwa sebagian besar

perjalanan yang dilakukan oleh penumpang merupakan perjalanan kerja dan perjalanan

usaha yang dalam hal ini tugas tersebut merupakan tugas dominan dari laki laki.

Gambar 4.2 Diagram Histogram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

67

4.2.2. Profil Responden Berdasarkan Usia

Table 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 Tahun 23 24.2 24.2 24.2

20 - 30 Tahun 25 26.3 26.3 50.5

30 - 40 Tahun 28 29.5 29.5 80.0

> 40 Tahun 19 20.0 20.0 100.0

Total 95 100.0 100.0

Dilihat berdasarkan usia responden terbesar ada dalam golongan usia 30 sampai 40

tahun yang terdiri dari 28 orang (29.5%). Selanjutnya usia 20 tahun sampai dengan 30

tahun terdiri dari 25 orang (26.3%), usia dibawah 20 tahun terdiri dari 23 orang (24.2%),

dan responden paling sedikit usia diatas 40 tahun sebanyak 19 orang (20%) dari jumlah

sampel penelitian.

Gambar 4.3 Diagram Histogram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

68

4.2.3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

Table 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat_Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SLTA 43 45.3 45.3 45.3

D3 13 13.7 13.7 58.9

S1 34 35.8 35.8 94.7

S2 5 5.3 5.3 100.0

Total 95 100.0 100.0

Berdasarkan jenjang pendidikan, responden paling banyak memiliki jenjang pendidikan

SLTA terdiri dari 43 orang (45.3%), responden dengan jenjang pendidikan S1 terdiri dari 34

orang (35.8%), responden dengan jenjang jenjang pendidikan D3 terdiri dari 13 orang

13.7%), dan responden dengan jenjang pendidikan S2 sebanyak 5 orang (5.3%). Data

menunjukan bahwa penumpang terbanyak adalah penumpang berpendidikan SLTA.

Gambar 4.4 Diagram Histogram Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

69

4.2.4. Profil Responden Bardasarkan Pekerjaan

Table 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pegawai Negeri 17 17.9 17.9 17.9

Pegawai Swasta 15 15.8 15.8 33.7

Wiraswasta 33 34.7 34.7 68.4

Mahasiswa / Pelajar 19 20.0 20.0 88.4

Pekerjaan lainnya 11 11.6 11.6 100.0

Total 95 100.0 100.0

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian diketahui 33 orang responden berprofesi

sebagai wirasyasta 30%, responden berstatus sebagai mahasiswa/pelajar sebanyak 19 orang

atau sebesar 20%, responden dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri sebanyak 17 orang

atau 17.9%, responden yang bekerja sebagai pegawai swasta terdiri dari 15 orang atau

sebesar 15.8% , dan jumlah responden yang paling sedikit adalan responden dengan profesi

lainnya yaitu sebanyak 11 orang atau 11.6%.

Gambar 4.5

Diagram Histogram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

70

4.3. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya,

atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut

(Sugiono 2005).

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows,

didapatkan hasil uji validitas yang ditampilkan pada tabel 4.5. dan untuk penarikan

kesimpulan yang didasarkan pada tabel r untuk jumlah sampel yang digunakan pada try out

sebanyak 30 responden didapatkan batas nilai r sebesar 0.381.

1. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan

Item Pengukuran r Tabel r Hitung Keputusan

P1 0.381 0.706 Valid

P2 0.381 0.548 Valid

P3 0.381 0.786 Valid

P4 0.381 0.445 Valid

P5 0.381 0.807 Valid

P6 0.381 0.737 Valid

P7 0.381 0.421 Valid

P8 0.381 0.413 Valid

P9 0.381 0.468 Valid

P10 0.381 0.659 Valid

Sumber : Data diolah 2011

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

71

Pengambilan keputusan dalam uji validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

batas nilai r kritis (corrected item total correlation) yang harus lebh besar dari r tabel.

Apabila nilai corrected item total correlation memiliki nilai diatas r tabel maka item

dinyatakan valid. Berdasarkan data yang ditampilkan diatas menunjukan semua nilai r hitung

pada item yang diuji menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel, maka disimpulkan

bahwa semua item yang dijadikan instrumen penelitian untuk mengukur kualitas peleyanan

dalam penelitian ini dinyatakan valid.

2. Uji Validitas Variabel Peranan Harga

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Peranan Harga

Item Pengukuran r Tabel r Hitung Keputusan

P1 0.381 0.471 Valid

P2 0.381 0.676 Valid

P3 0.381 0.528 Valid

P4 0.381 0.615 Valid

Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows,

didapatkan hasil uji validitas yang ditampilkan pada tabel 4.6. dan untuk penarikan

kesimpulan yang didasarkan pada tabel r untuk jumlah sampel yang digunakan pada try out

sebanyak 30 responden didapatkan batas nilai r sebesar 0.381.

Pengambilan keputusan dalam uji validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

batas nilai r kritis (corrected item total correlation) yang harus lebh besar dari r tabel.

Apabila nilai corrected item total correlation memiliki nilai diatas r tabel maka item

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

72

dinyatakan valid. Berdasarkan data yang ditampilkan diatas menunjukan semua nilai r hitung

pada item yang diuji menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel, maka disimpulkan

bahwa semua item yang dijadikan instrumen penelitian untuk mengukur variabel peranan

harga dalam penelitian ini dinyatakan valid.

3. Uji Validitas Variabel loyalitas Penumpang

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas loyalitas Penumpang

Item Pengukuran r Tabel r Hitung Keputusan

P1 0.381 0.603 Valid

P2 0.381 0.506 Valid

P3 0.381 0.591 Valid

P4 0.381 0.411 Valid

Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows,

didapatkan hasil uji validitas yang ditampilkan pada tabel 4.7. dan untuk penarikan

kesimpulan yang didasarkan pada tabel r untuk jumlah sampel yang digunakan pada try out

sebanyak 30 responden didapatkan batas nilai r sebesar 0.381.

Pengambilan keputusan dalam uji validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

batas nilai r kritis (corrected item total correlation) yang harus lebh besar dari r tabel.

Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka item dinyatakan valid. Data yang

ditampilkan diatas menunjukan semua nilai r hitung pada item yang diuji menunjukan angka

yang lebih besar dari r tabel, maka disimpulkan bahwa semua item yang dijadikan instrumen

penelitian untuk mengukur variabel loyalitas penumpang dinyatakan valid.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

73

4. Uji Validitas Variabel Citra Perusahaan

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Citra Perusahaan

Item Pengukuran r Tabel r Hitung Keputusan

P1 0.381 0.863 Valid

P2 0.381 0.791 Valid

P3 0.381 0.400 Valid

P4 0.381 0.629 Valid

P5 0.381 0.692 Valid

Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows,

didapatkan hasil uji validitas yang ditampilkan pada tabel 4.8 dan untuk penarikan

kesimpulan yang didasarkan pada tabel r untuk jumlah sampel yang digunakan pada try out

sebanyak 30 responden didapatkan batas nilai r sebesar 0.381.

Pengambilan keputusan dalam uji validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

batas nilai r kritis (corrected item total correlation) yang harus lebh besar dari r tabel.

Apabila nilai corrected item total correlation memiliki nilai diatas r tabel maka item

dinyatakan valid. Berdasarkan data yang ditampilkan diatas menunjukan semua nilai r hitung

pada item yang diuji menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel, maka disimpulkan

bahwa semua item yang dijadikan instrumen penelitian untuk mengukur variabel citra

perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan valid.

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

74

4.4. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dari instrumen penelitian yang

digunakan. Sebuah instrumen penelitian dikatakan realiabel bila menghasilkan skor yang

konsisten pada setiap pengukuran (Uyanto 2009). Skala pengukuran reliabilitas diukur dari

batas nilai alpha cronbach dengan kriteria: sekala pengukuran yang realibel memiliki nilai

alpha cronbach diatas 0.7 (Uyanto 2009).

1. Uji Reliabilitas Variabl Kualitas Pelayanan

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.872 10

Berdasarakan hasil pengolahan data menunjukan nilai cronbach alpha sebesar 0.872,

angka tersebut menunjukan nilai yang lebhi besar dari 0.7 artinya semua item yang

digunkaan dalam insturmen penelitian untuk mengukur variabel kualitas pelaynan dinyatakan

realiabel.

2. Uji Reliabilitas Variabl Peranan Harga

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Peranan Harga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.755 4

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

75

Berdasarakan hasil pengolahan data menunjukan nilai cronbach alpha sebesar 0.775,

angka tersebut menunjukan nilai yang lebhi besar dari 0.7 artinya semua item yang

digunkaan dalam insturmen penelitian untuk mengukur variabel peranan harga dinyatakan

realiabel.

3. Uji Reliabilitas Variabl Loyalitas Penumpang

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Penumpang

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.733 4

Berdasarakan hasil pengolahan data menunjukan nilai cronbach alpha sebesar 0.733,

angka tersebut menunjukan nilai yang lebhi besar dari 0.7 artinya semua item yang

digunkaan dalam insturmen penelitian untuk mengukur variabel loyalitas penumpang

dinyatakan realiabel.

4. Uji Reliabilitas Variabl Citra Perusahaan

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas Citra Perusahaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.856 5

Berdasarakan hasil pengolahan data menunjukan nilai cronbach alpha sebesar 0.856,

angka tersebut menunjukan nilai yang lebhi besar dari 0.7 artinya semua item yang

digunkaan dalam insturmen penelitian untuk mengukur variabel citra perusahaan dinyatakan

realiabel.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

76

4.5. Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval

Salah satu syarat untuk melakukan analisis data dengan menggunakan model path

analysis data yang digunakan harus berupa data interpal. Mentransformasi data ordinal

menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan teknik transformasi yang paling

sederhana menggunakan MSI (Method of Successive Interval).

Berdasarkan hasil transformasi data dari data ordinal menjadi data interpal dengan

menggunakan teknik MSI (Method of Successive Interval) didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13 Transformasi Data Untuk Variabel Kualitas Pelayanan

Sekala ordinal Transformasi Sekala interval

Skor alternatif jawaban 1 menjadi 1.00

Skor alternatif jawaban 2 menjadi 1.72

Skor alternatif jawaban 3 menjadi 2.49

Skor alternatif jawaban 4 menjadi 3.76

Skor alternatif jawaban 5 menjadi 4.52

Tabel 4.14 Transformasi Data Untuk Variabel Peranan Harga

Sekala ordinal Transformasi Sekala interval

Skor alternatif jawaban 1 menjadi 1.00

Skor alternatif jawaban 2 menjadi 1.59

Skor alternatif jawaban 3 menjadi 2.25

Skor alternatif jawaban 4 menjadi 3.34

Skor alternatif jawaban 5 menjadi 4.45

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

77

Tabel 4.15 Transformasi Data Untuk Variabel Loyalitas Penumpang

Sekala ordinal Transformasi Sekala interval

Skor alternatif jawaban 1 menjadi 1.00

Skor alternatif jawaban 2 menjadi 1.54

Skor alternatif jawaban 3 menjadi 2.22

Skor alternatif jawaban 4 menjadi 3.47

Skor alternatif jawaban 5 menjadi 4.47

Tabel 4.16 Transformasi Data Untuk Variabel Citra Perusahaan

Sekala ordinal Transformasi Sekala interval

Skor alternatif jawaban 1 menjadi 1.00

Skor alternatif jawaban 2 menjadi 1.91

Skor alternatif jawaban 3 menjadi 2.65

Skor alternatif jawaban 4 menjadi 3.77

Skor alternatif jawaban 5 menjadi 4.55

4.6. Uji Normalitas Data

Sebagai salah satu persyaratan dalam menggunakan model path analysis, disyaratkan

bahwa data harus berdistribusi normal. Maka dilakukan uji normalitas data dengan

menggunakan pengujian statistic normal probability plot dengan menggunakan (SPSS) versi

17.0. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model yang digunakan

memenuhi asumsi normalitas dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu

diagonal dari grafik pengujian normalitas.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

78

1. Uji Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan

Pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan criteria: Apabila data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka variabel yang

dijadikan model dalam penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini ditampilkan

hasil analisis uji normalitas untuk variabel kualitas pelayanan

Tabel 4.17

Hasil Uji Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KUALITAS_PELAYANAN .077 95 .200* .975 95 .067

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Gambar 4.6

Diagram Plot Uji Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan

Pengujian yang didasarkan pada nilai signifikansi tes klomogrov simanov dilakukan

penilaian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan:

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

79

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov > 0.05 maka data berdistribusi normal

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Keputusan:

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.17 menunjukan hasil tes

Klomogrov Simanov memiliki signifikansi sebesar 0.2, angka tersebut menunjukan 0.2>0.05

sehingga disimpulkan bahwa data yang diperoleh untuk pengukuran variabel kualitas

pelaynan berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Variabel Peranan Harga

Pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan criteria: Apabila data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka variabel yang

dijadikan model dalam penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini ditampilkan

hasil analisis uji normalitas untuk variabel peranan harga

Tabel 4.18

Hasil Uji Normalitas Variabel Peranan Harga

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PERANAN_HARGA .073 95 .200* .973 95 .051

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

80

Gambar 4.7

Diagram Plot Uji Normalitas Variabel Peranan Harga

Pengujian yang didasarkan pada nilai signifikansi tes klomogrov simanov dilakukan

penilaian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan:

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov > 0.05 maka data berdistribusi normal

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Keputusan:

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.18 menunjukan hasil tes

Klomogrov Simanov memiliki signifikansi sebesar 0.2, angka tersebut menunjukan 0.2>0.05

sehingga disimpulkan bahwa data yang diperoleh untuk pengukuran variabel kualitas

pelaynan berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Variabel Loyalitas Penumpang

Pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan criteria: Apabila data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka variabel yang

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

81

dijadikan model dalam penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini ditampilkan

hasil analisis uji normalitas untuk variabel loyalitas penumpang.

Tabel 4.19

Hasil Uji Normalitas Variabel Loyalitas Penumpang

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LOYALITAS_PENUMPANG .082 95 .123 .978 95 .111

a. Lilliefors Significance Correction

Gambar 4.8

Diagram Plot Uji Normalitas Variabel Loyalitas Penumpang

Pengujian yang didasarkan pada nilai signifikansi tes klomogrov simanov dilakukan

penilaian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan:

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

82

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov > 0.05 maka data berdistribusi normal

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Keputusan:

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.19 menunjukan hasil tes

Klomogrov Simanov memiliki signifikansi sebesar 0.123, angka tersebut menunjukan 0.123

>0.05 sehingga disimpulkan bahwa data yang diperoleh untuk pengukuran variabel loyalitas

penumpang berdistribusi normal.

4. Uji Normalitas Variabel Citra Perusahaan

Pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan criteria: Apabila data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka variabel yang

dijadikan model dalam penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini ditampilkan

hasil analisis uji normalitas untuk variabel citra perusahaan.

Tabel 4.20

Hasil Uji Normalitas Variabel Citra Perusahaan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

CITRA_PERUSAHAAN .069 95 .200* .976 95 .075

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

83

Gambar 4.9

Diagram Plot Uji Normalitas Variabel Citra Perusahaan

Pengujian yang didasarkan pada nilai signifikansi tes klomogrov simanov dilakukan

penilaian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan:

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov > 0.05 maka data berdistribusi normal

Jika anggka signifikansi Uji Klomogrov Simanov < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

Keputusan:

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.20 menunjukan hasil tes

Klomogrov Simanov memiliki signifikansi sebesar 0.2, angka tersebut menunjukan 0.2>0.05

sehingga disimpulkan bahwa data yang diperoleh untuk pengukuran variabel citra

perusahaan berdistribusi normal.

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

84

4.7. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian melalui analisis path, terlebih dahulu dilakukan pengujian

Asumsi Klasik dengan menggunakan dengan melakukan uji auto korelasi, uji multikolinieritas

dan uji heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik untuk dalam penelitian ini dibagi

kedalam dua sub struktur, pertama pengujian asumsi klasik pada path analis struktur yang

menjelaskan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y, dan yang kedua uji asumsi

klasik untuk path analis pada struktur yang menjelaskan pengaruh dari variabel X1, X2 dan

variabel Y terhadap variabel Z.

4.7.1 Uji Asumsi Klasik Sub Struktur 1

Bagian sub struktur 1 menjelaskan persamaan path analyst mengenai pengaruh dari

variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel loyalitas pelangan.

1. Uji Auto Korelasi

Tujuan dari uji autokorelasi ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik autokorelasi, Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dilakukan dengan cara

memeriksa nilai Durbin Watson (uji DW) dari persamaan yang dihasilkan. Kriteria

pengambilan keputusan untuk uji autokorelasi:

Tabel 4.21

Pengambilan Keputusan untuk Uji Autokorelasi

Kriteria Ho Keputusan

0< DW<dl Ditolak Ada autokorelasi positif

dl <DW<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

4-dl < DW <4 Ditolak Ada autokorelasi negatif

4-du < DW < 4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

du < DW < 4-du Diterima Tidak ada autokorelasi

Sumber : Sopyan Yamin (2009)

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

85

Berdasarkan persyaratan diatas maka persamaan yang digunakan harus memiliki nilai Durbin

Watson du < DW < 4-du, penelitian ini menggunakan sample sebanyak 95 sampel dan

jumlah prediktor 2 (K=2). Berdasarkan table Durbin Watson, didapatkan nilai du sebesar

1.573.

Hasil pengujian Autokorelasi untuk persamaan regresi yang mengukur pengaruh dari

variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel loyalitas pelangan

ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Table 4.22 Hasil Uji Auto Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .673a .454 .442 1.84095 1.808

a. Predictors: (Constant), PERANAN_HARGA, KUALITAS_PELAYANAN

b. Dependent Variabel: LOYALITAS_PENUMPANG Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel diatas didapatkan nilai

Durbin Watson sebesar 1.808. maka untuk menyatakan persamaan ini tidak memiliki

autokorelasi anggka tersebut harus memenuhi persamaan du < DW < 4-du. Berdasarkan

table Durbin Watson, didapatkan nilai du untuk jumlah sampel sebanyak 95 sampel dan

menggunakan dua prediktor sebesar 1.573, maka persamaan terseubt menjadi:

du < DW < 4-du

1.573 < 1.808 < 4 – 1.573

1.573 < 1.808 < 2.427

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat ditarik kesimpulaln bahwa persamaan untuk

mengukur pengaruh dari variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel

loyalitas pelangan tidak memiliki gejala autokorelasi.

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

86

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat ditunjukkan dengan menentukan nilai variance inflation faktor

(VIF) dan nilai tolerance, multikolinearitas terjadi jika nilai (VIF) melebihi 10 dan nilai

telaorance melebihi nilai 1. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai variance

inflation faktor (VIF) dan nilai telorance yang ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.23

Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.648 1.544

.648 1.544

a. Dependent Variabel: LOYALITAS_PENUMPANG Sumber : Data diolah 2011

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika VIF < 10, tidak ada multikolinearitas

2. Jika VIF > 10, ada multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai VIF persamaan untuk mengukur

pengaruh dari variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel loyalitas

pelangan menunjukan nilai dibawah 10 (VIF < 10) untuk semua persamaan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan terhindar dari masalah

multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menentukan heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah yang

diprediksi dan sumbu X adalah residual. Sebuah model penelitian yang baik dalam uji

heterodiksitas, data penelitian yang dianalisis tidak membentuk sebuah pola tertentu yang

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

87

menggambarkan adanya sebuah persamaan atau deret matematis pada data tersebut

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut (Yamin dan Kurniawan 2009).

Dasar Pengambilan Keputusan:

1. Jika sebaran data menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu, maka

model regresi dalam penelitian tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.

2. Jika sebaran data membentuk sebuah pola tertentu, maka model regresi dalam

penelitian memiliki masalah heteroskedastisitas.

Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihat hasil uji heterodiksitas pada gambar

berikut:

Sumber : Data diolah 2011 Gambar 4.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan yang digunakan untuk menguji pengaruh

dari variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel loyalitas pelangan.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

88

4.7.2 Uji Asumsi Klasik Sub Struktur 2

Bagian sub struktur 2 menjelaskan persamaan path analyst mengenai pengaruh dari

variabel kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap variabel loyalitas penumpang.

1. Uji Auto Korelasi

Tujuan dari uji autokorelasi ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik autokorelasi, Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dilakukan dengan cara

memeriksa nilai Durbin Watson (uji DW) dari persamaan yang dihasilkan. Kriteria

pengambilan keputusan untuk uji autokorelasi:

Tabel 4.24

Pengambilan Keputusan untuk Uji Autokorelasi

Kriteria Ho Keputusan

0< DW<dl Ditolak Ada autokorelasi positif

dl <DW<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

4-dl < DW <4 Ditolak Ada autokorelasi negatif

4-du < DW < 4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

du < DW < 4-du Diterima Tidak ada autokorelasi

Sumber : Sopyan Yamin (2009)

Berdasarkan persyaratan diatas maka persamaan yang digunakan harus memiliki nilai Durbin

Watson du < DW < 4-du, penelitian ini menggunakan sample sebanyak 95 sampel dan

jumlah prediktor 3 (K=3). Berdasarkan table Durbin Watson, didapatkan nilai du sebesar

1.596.

Hasil pengujian Autokorelasi untuk persamaan regresi yang mengukur pengaruh dari

variabel kualitas pelayanan, peranan harga dan variabel loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) ditampilkan pada tabel dibawah

ini:

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

89

Table 4.25 Hasil Uji Auto Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .687a .472 .454 2.30352 2.195

a. Predictors: (Constant), LOYALITAS_PENUMPANG, KUALITAS_PELAYANAN,

PERANAN_HARGA

b. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel diatas didapatkan nilai

Durbin Watson sebesar 2.195 maka untuk menyatakan persamaan ini tidak memiliki

autokorelasi anggka tersebut harus memenuhi persamaan du < DW < 4-du. Berdasarkan

table Durbin Watson, didapatkan nilai du untuk jumlah sampel sebanyak 95 sampel dan

menggunakan dua prediktor sebesar 1.596, maka persamaan terseubt menjadi:

du < DW < 4-du

1.596 < 2.195 < 4 – 1.596

1.596 < 2.195 < 2.404

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat ditarik kesimpulaln bahwa persamaan untuk

mengukur variabel kualitas pelayanan, peranan harga dan variabel loyalitas penumpang

terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) tidak memiliki

gejala autokorelasi.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat ditunjukkan dengan menentukan nilai variance inflation faktor

(VIF) dan nilai tolerance, multikolinearitas terjadi jika nilai (VIF) melebihi 10 dan nilai

telaorance melebihi nilai 1. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai variance

inflation faktor (VIF) dan nilai telorance yang ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

90

Tabel 4.26 Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.597 1.675

.509 1.963

.546 1.830

a. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN Sumber : Data diolah 2011

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika VIF < 10, tidak ada multikolinearitas

2. Jika VIF > 10, ada multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai VIF persamaan untuk mengukur

pengaruh dari variabel kualitas pelayanan, peranan harga dan variabel loyalitas penumpang

terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan nilai

dibawah 10 (VIF < 10) untuk semua persamaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

model yang digunakan terhindar dari masalah multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menentukan heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah yang

diprediksi dan sumbu X adalah residual. Sebuah model penelitian yang baik dalam uji

heterodiksitas, data penelitian yang dianalisis tidak membentuk sebuah pola tertentu yang

menggambarkan adanya sebuah persamaan atau deret matematis pada data tersebut

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut (Yamin dan Kurniawan 2009).

Dasar Pengambilan Keputusan:

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

91

3. Jika sebaran data menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu, maka

model regresi dalam penelitian tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.

4. Jika sebaran data membentuk sebuah pola tertentu, maka model regresi dalam

penelitian memiliki masalah heteroskedastisitas.

Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihat hasil uji heterodiksitas pada gambar

berikut:

Sumber : Data diolah 2011

Gambar 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan yang

digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel kualitas pelayanan, peranan harga dan

variabel loyalitas penumpang terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional

Indonesia (PELNI)

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

92

4.8. Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat korelasi

(hubungan) antar variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini analsis korelasi dilakukan untuk

mengukur kuat lemahnya korelasi antara kualitas pelayanan, peranan harga, loyalitas

penumpang, dan citra perusahaan Berikut ini tabel hasil uji korelasi yang diolah dengan

menggunakan SPSS versi 17.

Table 4.27 Hasil Uji Korelasi Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Correlations

CITRA_

PERUSAHAAN

KUALITAS_

PELAYANAN

PERANAN_

HARGA

LOYALITAS_

PENUMPANG

CITRA_PERUSAHAAN 1.000 .537 .606 .609

KUALITAS_PELAYANAN .537 1.000 .594 .552

PERANAN_HARGA .606 .594 1.000 .638

LOYALITAS_PENUMPANG .609 .552 .638 1.000

CITRA_PERUSAHAAN . .000 .000 .000

KUALITAS_PELAYANAN .000 . .000 .000

PERANAN_HARGA .000 .000 . .000

LOYALITAS_PENUMPANG .000 .000 .000 .

CITRA_PERUSAHAAN 95 95 95 95

KUALITAS_PELAYANAN 95 95 95 95

PERANAN_HARGA 95 95 95 95

LOYALITAS_PENUMPANG 95 95 95 95

Sumber : Data diolah 2011

untuk mengukur derajat korelasi antara variabel yang diteliti dilakukakn dengan

membandingkan nilai r (Koefesien Korelasi) hasil perhitungan dengan teabel pedoman

interpretasi koefesien korelasi berikut Sugiono (2005).

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

93

Table 4.28

Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199

0.20 – 0.399

0.40 – 0.599

0.60 – 0.799

0.80 – 1.00

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2005)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.27 maka hasil penelitian

mengenai derajat korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan (X1) Dengan Loyalitas

Penumpang (Y)

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel kualitas pelayanan dengan

loyalitas penumpang maka dilakukan interpretasi terhadap angka hasil perhitungan koefesien

korelasi yang ditampilkan pada table 4.27.

Criteria pengambilan keputusan:

Jika sig < 0.05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Jika sig > 0.05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

94

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji korelasi dengan menggunakan pearson

correlation test yang ditampilkan pada tabel 4.27 didapatkan anggka signifikansi sebesar

0.000 untuk pengukuran korelasi antara variabel kualitas pelayanan dengan loyalitas

penumpang. Dari angka tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha

(0.000<0.005). maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel kualitas pelayanan

dengan variabel loyalitas penumpang memiliki hubungan yang signifikan.

Untuk menentukan sifat hubungan antar variabel yang menunjukan kuat lemahnya

hubungan antar variabel dalam penelitian maka dilakukan interpretasi nilai koefesien korelasi

dengan dasar pengambilan keputusan yang ditampilkan pada tabel 4.28. berdasarkan hasil

pengujian korelasi untuk koefesien korelasi yang menjelaskan hubungan antara kualitas

pelayanan dengan loyalitas penumpang di dapatkan nilai koefesien korelasi sebesar 0.552,

maka berdsasarkan tabel interpretasi koefesien korelasi angka tersebut menunjukan bahwa

hubungan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel loyalitas penumpang memiliki

sifat hubungan dalam tingkatan sedang.

2. Analisis Hubungan Antara Peranan Harga (X2) Dengan Loyalitas Penumpang

(Y)

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel peranan harga dengan

loyalitas penumpang maka dilakukan interpretasi terhadap angka hasil perhitungan koefesien

korelasi yang ditampilkan pada table 4.27.

Criteria pengambilan keputusan:

Jika sig < 0.05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Jika sig > 0.05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

95

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji korelasi dengan menggunakan pearson

correlation test yang ditampilkan pada tabel 4.27 didapatkan anggka signifikansi sebesar

0.000 untuk pengukuran korelasi antara variabel peranan harga dengan loyalitas

penumpang. Dari angka tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha

(0.000<0.005). maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel peranan harga dengan

variabel loyalitas penumpang memiliki hubungan yang signifikan.

Untuk menentukan sifat hubungan antar variabel yang menunjukan kuat lemahnya

hubungan antar variabel dalam penelitian maka dilakukan interpretasi nilai koefesien korelasi

dengan dasar pengambilan keputusan yang ditampilkan pada tabel 4.28. berdasarkan hasil

pengujian korelasi untuk koefesien korelasi yang menjelaskan hubungan antara peranan

harga dengan loyalitas penumpang di dapatkan nilai koefesien korelasi sebesar 0.638, maka

berdsasarkan tabel interpretasi koefesien korelasi angka tersebut menunjukan bahwa

hubungan antara variabel peranan harga dengan variabel loyalitas penumpang memiliki sifat

hubungan dalam tingkatan kuat.

3. Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan (X1) Dengan Citra Perusahaan

(Z)

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel kualitas pelayanan dengan

citra perusahaan maka dilakukan interpretasi terhadap angka hasil perhitungan koefesien

korelasi yang ditampilkan pada table 4.27.

Criteria pengambilan keputusan:

Jika sig < 0.05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Jika sig > 0.05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

96

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji korelasi dengan menggunakan pearson

correlation test yang ditampilkan pada tabel 4.27 didapatkan anggka signifikansi sebesar

0.000 untuk pengukuran korelasi antara variabel kualitas pelayanan dengan citra

perusahaan. Dari angka tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha

(0.000<0.005). maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel kualitas pelayanan

dengan variabel citra perusahaan memiliki hubungan yang signifikan.

Untuk menentukan sifat hubungan antar variabel yang menunjukan kuat lemahnya

hubungan antar variabel dalam penelitian maka dilakukan interpretasi nilai koefesien korelasi

dengan dasar pengambilan keputusan yang ditampilkan pada tabel 4.28. berdasarkan hasil

pengujian korelasi untuk koefesien korelasi yang menjelaskan hubungan antara kualitas

pelayanan dengan citra perusahaan di dapatkan nilai koefesien korelasi sebesar 0.537, maka

berdsasarkan tabel interpretasi koefesien korelasi angka tersebut menunjukan bahwa

hubungan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel citra perusahaan memiliki sifat

hubungan dalam tingkatan sedang.

4. Analisis Hubungan Antara Peranan Harga (X2) Dengan Citra Perusahaan (Z)

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel peranan harga dengan citra

perusahaan maka dilakukan interpretasi terhadap angka hasil perhitungan koefesien korelasi

yang ditampilkan pada table 4.27.

Criteria pengambilan keputusan:

Jika sig < 0.05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Jika sig > 0.05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

97

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji korelasi dengan menggunakan pearson

correlation test yang ditampilkan pada tabel 4.27 didapatkan anggka signifikansi sebesar

0.000 untuk pengukuran korelasi antara variabel peranan harga dengan citra perusahaan.

Dari angka tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0.000<0.005). maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel peranan harga dengan citra perusahaan

memiliki hubungan yang signifikan.

Untuk menentukan sifat hubungan antar variabel yang menunjukan kuat lemahnya

hubungan antar variabel dalam penelitian maka dilakukan interpretasi nilai koefesien korelasi

dengan dasar pengambilan keputusan yang ditampilkan pada tabel 4.28. berdasarkan hasil

pengujian korelasi untuk koefesien korelasi yang menjelaskan hubungan antara peranan

harga dengan citra perusahaan di dapatkan nilai koefesien korelasi sebesar 0.606, maka

berdsasarkan tabel interpretasi koefesien korelasi angka tersebut menunjukan bahwa

hubungan antara variabel peranan harga dengan citra perusahaan memiliki sifat hubungan

dalam tingkatan kuat.

5. Analisis Hubungan Antara Loyalitas Penumpang (Y) Dengan Citra Perusahaan

(Z)

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel loyalitas penumpang dengan

citra perusahaan maka dilakukan interpretasi terhadap angka hasil perhitungan koefesien

korelasi yang ditampilkan pada table 4.27.

Criteria pengambilan keputusan:

Jika sig < 0.05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Jika sig > 0.05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel

tersebut

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

98

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji korelasi dengan menggunakan pearson

correlation test yang ditampilkan pada tabel 4.27 didapatkan anggka signifikansi sebesar

0.000 untuk pengukuran korelasi antara variabel loyalitas penumpang dengan citra

perusahaan. Dari angka tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha

(0.000<0.005). maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel loyalitas penumpang

dengan citra perusahaan memiliki hubungan yang signifikan.

Untuk menentukan sifat hubungan antar variabel yang menunjukan kuat lemahnya

hubungan antar variabel dalam penelitian maka dilakukan interpretasi nilai koefesien korelasi

dengan dasar pengambilan keputusan yang ditampilkan pada tabel 4.28. berdasarkan hasil

pengujian korelasi untuk koefesien korelasi yang menjelaskan hubungan antara loyalitas

penumpang dengan citra perusahaan di dapatkan nilai koefesien korelasi sebesar 0.609,

maka berdsasarkan tabel interpretasi koefesien korelasi angka tersebut menunjukan bahwa

hubungan antara variabel loyalitas penumpang dengan citra perusahaan memiliki sifat

hubungan dalam tingkatan kuat.

Gambar 4.12. Struktur Hubungan X1, X2, Y dan Z

X1

X2

Y Z

r X1-Z :0.537

r X2-Y:0.638

r X1-Y:0.552

r Y-Z:0.609

r X2-Z:0.606

r X1-x2:0.594

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

99

4.9. Analisis Koefesien Jalur (Path Analysis)

Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar-variabel

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)

terhadap variabel terikat (endogen). Pada penelitian ini langkah yang digunakan dalam

melakukan analisis jalur dibagi kedalam dua sub struktur, pertama path analis struktur yang

menjelaskan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y, dan yang kedua path analis

pada struktur yang menjelaskan pengaruh dari variabel X1, X2 dan variabel Y terhadap

variabel Z. Berikut ini digambarkan struktur pengujian Path analysis yang menggambarkan

total struktur Path analysis pada penelitian.

Gambar 4.13. Model Struktur Path Analyst

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang

X2

Peranan Harga

pX1-Z

p X2-Y

p X1-Y

p Y-Z

p X2-Z

£pX1,X2-Z £pX1,X2,Y-Z

Z Citra Perusahaan

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

100

4.9.1. Pengujian Sub Struktur 1

Analisis path yang dilakukan untuk mengukur pengaruh dari kualitas pelayanan dan

peranan harga terhadap loyalitas penumpang pada penggunan jasa pelayaran PT Pelayaran

Nasional Indonesia (PELNI) dalam analisis ini selanjutnya disebut dengan sub struktur 1

dengan model pengukuran analisis path yang ditampilkan pada gambar 4.14.

Gambar 4.14: Model Analisis Path Sub Struktur 1

1. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Terhadap

Loyalitas Penumpang (Y)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap

loyalitas penumpang yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for

Windows mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.29.

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang p X2-Y

p X1-Y

£pX1,X2-Z

X2

Peranan Harga

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

101

Table 4.29

Hasil Analisis Pengujian Substruktur 1

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.487 1.484 1.676 .097

KUALITAS_PELAYANAN .136 .049 .268 2.800 .006

PERANAN_HARGA .485 .097 .479 5.000 .000

a. Dependent Variabel: LOYALITAS_PENUMPANG

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tebel diatas maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel kualitas pelayanan (X1)

terhadap loyalitas penumpang (Y)

H – 1 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas

penumpang.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa terhadap

loyalitas penumpang.

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa

terhadap loyalitas penumpang.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.29 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas penumpang menunjukan angka

signifikasi sebesar 0.006. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebhi kecil dari

alpha (0.006 < 0.05).

Keputusan Ha diterima:

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

102

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas

penumpang.

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas penumpang

ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.268, artinya kenaikan pada

variabel kualitas pelayanana sebesr satu sekala akan mempengaruhi dan mendorong

kenaikan pada loyalitas penumpang sebesar 0.268 sekala.

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut maka dilakukan interpretasi penilaian

pengaruh antar variabel dengan menggunakan tabel interpretasi yang ditampilkan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.30

Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis

Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh

0,05 – 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

>0,30 Kuat

Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2007

Berdasarkan tabel diatas maka nilai koefesien beta yang menyatakan pengaruh dari kualitas

pelayanan terhadap loyalitas penumpang pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)

menunjukan pengaruh dalam level sedang.

Hasil analisis diatas didukung oleh Simamora (2003, p180) Keberhasilan suatu

perusahan tidak luput dari peran pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggannya.

Kualitas pelayanan akan memberi manfaat yang cukup besar bagi perusahaan dalam

menciptakan loyalitas pelanggan. Hasil analisis yang menunjukan terdapatnya pengaruh dari

kualitas pelayanan terhadap loyalitas penumpang pada PT. PELNI tidak terlepas dari

persepsi responden khususnya mengenai latar belakang pendidikan yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan dan wawasan terhadap penilaian standar kualitas pelayanan yang

menilai kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhdap citra perusahaan.

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

103

2. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Peranan Harga (X2) Terhadap

Loyalitas Penumpang (Y)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari peranan harga terhadap loyalitas

penumpang yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.29.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tebel 4.29 maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel peranan harga (X2) terhadap

loyalitas penumpang (Y)

H – 2 = Untuk mengetahui pengaruh peranan harga terhadap loyalitas penumpang

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap loyalitas

penumpang

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap loyalitas

penumpang Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.28 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari peranan harga terhadap loyalitas penumpang menunjukan angka signifikasi

sebesar 0.000. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebhi kecil dari alpha (0.000

< 0.05).

Keputusan Ha diterima:

“Terdapat pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap loyalitas penumpang”

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari peranan harga terhadap loyalitas

penumpang ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.479, artinya

kenaikan pada variabel peranan harga sebesr satu sekala akan mempengaruhi dan

mendorong kenaikan pada loyalitas penumpang sebesar 0.479 sekala.

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

104

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut maka dilakukan interpretasi

penilaian pengaruh antar variabel dengan menggunakan tabel interpretasi penilaian

pengaruh antar variabel dengan menggunakan analisis path. Berdasarkan tabel 4.30 maka

nilai koefesien beta yang menyatakan pengaruh dari peranan harga terhadap loyalitas

penumpang pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan pengaruh dalam

level kuat.

Hasil analisis diatas didukung oleh Kotler (2001, p439). Yang menyatakan harga

merupakan faktor penting yang mempengaruhi pilihan pembeli. Ketika konsumen membeli

suatu produk, mereka menukar suatu nilai (harga) untuk mendapatkan suatu nilai lainnya.

Disaat konsumen merasa puas atas pelayananya maka akan mendorong loyalitas konsumen

dalam pengunaan produk atau jasa. Orang sering memilih harga yang lebih tinggi antara dua

barang sejenis, karena cenderung beranggapan kualitasnya lebih baik dan merasa puas atas

pelayanan sebelumnya sehingga menimbulkan sebuah loyalitas terhadap produk atau jasa

tersebut.

Hasi penelitian menunjukan terdapatnya pengaruh yang signifikan dari harga terhadap

loyalitas penumpang, hal ini tidak terlepas dari karakteristik responden dalam penelitian yang

sebagian besar merupakan penumpang kelas ekomomi. Untuk konsumen dengan tingkatan

ekonomi menengah kebawah faktor harga sangat menentukan loyalitas terhadap

penggunaan produk atau jasa.

3. Analisis Pengaruh Secara Simultan Dari Variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan

Variabel Peranan Harga (X2) Terhadap Loyalitas Penumpang (Y)

Pengujian secara simultan merupakan analisis untuk mengetahui besarnya kontribusi dari

kedua variabel eksogen secara bersama sama terhadap variabel endogen. Pengujian secara

simultan pada sub struktur 1 menjelaskan pengaruh secara simultan dari variabel kualitas

pelayanan dan variabel peranan harga terhadap variabel loyalitas penumpang. Berdasarkan

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

105

hasil analisis data didapatkan hasil pengujian analisis path yang ditampilkan pada tabel 4.31.

Tabel 4.31

Hasil Pengujian Secara Simultan Pada Persamaan Sub Struktur 1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 258.812 2 129.406 38.183 .000a

Residual 311.796 92 3.389

Total 570.608 94

a. Predictors: (Constant), PERANAN_HARGA, KUALITAS_PELAYANAN

b. Dependent Variabel: LOYALITAS_PENUMPANG

Berdasarkan hasil diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui

signifikansi pengaruh secara simultan dari variabel kualitas pelayanan (X1) dan peranan

harga (X2) terhadap loyalitas penumpang (Y).

H – 7 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa dan peranan harga

secara bersamaan terhadap loyalitas penumpang

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa dan peranan

harga secara bersamaan terhadap loyalitas penumpang

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa dan

peranan harga secara bersamaan terhadap loyalitas penumpang

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.31 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh secara simultan dari kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap loyalitas

penumpang menunjukan angka signifikasi sebesar 0.000. nilai tersebut menunjukan angka

signifikansi yang lebhih kecil dari alpha (0.000 < 0.05).

Keputusan Ha diterima:

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

106

“Terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa dan peranan harga secara

bersamaan terhadap loyalitas penumpang”

Tabel 4.32

Hasil Pengujian R Square Persamaan Sub Struktur 1

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .673a .454 .442 1.84095 1.808

a. Predictors: (Constant), PERANAN_HARGA, KUALITAS_PELAYANAN

b. Dependent Variabel: LOYALITAS_PENUMPANG

Besarnya pengaruh secara simultan dari dari kualitas pelayanan jasa dan peranan

harga terhadap loyalitas penumpang ditunjukan dengan nilai R square yang menunjukan

angka sebesar 0.454, angka tersebut menunjukan bahwa besarnya pengaruh dari variabel

kualitas pelayanan (X1) dan peranan harga (X2) mempengaruhi terhadap loyalitas

penumpang (Y) sebesar 45.4% dan sisanya sebesar 54.6% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar penelitian. Besarnya nilai koefesien jalur untuk variabel lain diluar dari variabel yang

diteliti ditentukan dengan persamaan:

Ρyε1= √1-R2

Ρyε1= √1-0.454

Ρyε1= 0.73

Hasil pengukuran pada sub struktur 1, Analisis path yang dilakukan untuk mengukur

pengaruh dari kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap loyalitas penumpang pada

penggunan jasa pelayaran PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) ditampilkan pada tabel

dibawah ini:

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

107

Tabel 4.33

Hasil Pengujian Analisis Path Sub Struktur 1

Pengaruh

Antar

Variabel

Koefesien

Jalur

(Beta)

Sig Pengujian

Hipotesis

Koefesien

Determinasi

Koefesien

Jalur Untuk

Variabel Lain

X1-Y 0.268 0.006 Diterima 0.454 0.73

X2-Y 0.479 0.000 Diterima

Gambar 4.15: Hasil Pengukuran Analisis Path Sub Struktur 1

Hasil penelitian menunjukan kualitas pelayanan dan harga memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini sejalan dengan pendapat Kotler (2002, p 209)

yang menjelaskan pemenuhan atas harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan dan

kinerja produk atau jasa secara ekonomis akan mendorong terjadinya pembelian ulang yang

melahirkan loyalitas pelanggan.

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang

X2

Peranan Harga

p X2-Y:0.479

p X1-Y:0.268

£pX1,X2-Z:0.73

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

108

Berdasarkan karakteristik responden menunjukan sebagian bersar responden

merupakan responden yang berprofesi sebagai wiraswasta, untuk responden yang berprofesi

sebagai wiraswasta perimbangan nilai antara kualitas yang didapatkan dengan jumlah uang

yang dikeluarkan merupakan faktor yang mendasar dalam menentukan sebuah loyalitas atas

penggunaan jasa pelayaran melalui armada PT PELNI.

4.9.2. Pengujian Sub Struktur 2

Analisis path yang dilakukan untuk mengukur pengaruh dari kualitas pelayanan (X1)

peranan harga (X2) dan loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z) pada

penggunan jasa pelayaran PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dalam analisis ini

selanjutnya disebut dengan sub struktur 2 dengan model pengukuran analisis path yang

ditampilkan pada gambar 4.16.

Gambar 4.16: Model Analisis Path Sub Struktur 2

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang

p X2-Y

p X1-Y

£pX1,X2-Z

X2

Peranan Harga

Z

Citra Perusahaan

p Y-Z

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

109

1. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Terhadap

Citra Perusahaan (Z)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap citra

perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.34.

Table 4.34

Hasil Analisis Pengujian Substruktur 2

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 2.955 1.885 1.568 .120

KUALITAS_PELAYANAN .121 .063 .188 1.905 .060

PERANAN_HARGA .372 .137 .290 2.718 .008

LOYALITAS_PENUMPANG .406 .130 .320 3.109 .003

a. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tebel diatas maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel kualitas pelayanan (X1)

terhadap citra perusahaan (Z)

H – 3 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra perusahaan

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap citra

perusahaan

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap

citra perusahaan

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

110

Berdasarkan tabel 4.34 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikasi

sebesar 0.06. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebh besa dari alpha (0.06 >

0.05).

Keputusan Ho diterima:

“Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap citra perusahaan”

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap

persepsi konsumen mengenai citra perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa Kualitas jasa

yang diberikan oleh PT PELNI belum mampu melahirkan citra yang baik dimata konsumen

yang disebabkan oleh belum terpenuhinya harapan pelanggan atas pelayanan yang

diberikan. Selaras dengan penjelasan Jhon Cristie (2002) menyatakan bahwa “corporate

image as what the organization transmit to its receivers about itself ang how these

projections are received”. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa citra merupakan apa

yang organisasi sampaikan kepada para penerima mengenai dirinya dan hal-hal yang

diterima oleh pelanggan. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan pelanggan

yang tidak terpenuhi akan memberikan kesan yang tidak baik terhadap citra perusahaan.

Dilihat dari karakteristik responden, dalam penelitian ini perbedaan kelas penumpang

merupakan unsur yang berpengaruh terhadap citra perusahaan, kesenjangan pelayanan

antar kelas penumpang merupakan salah satu alasan bagi kelas penumpang ekonomi

terhadap ketidakpuasan pelayanan, sementara penumpang kelas ekonomi merupakan

sampel terbanyak dalam penelitian ini. Dilihat dari segi usia jumlah responden terbanyak

adalah responden dengan usia 30 sampai 40 tahun dimana pada usia tersebut subjek telah

memeliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai penggunaan jasa pelayaran

sehingga mereka bisa membandingkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. PELNI

dengan perusahaan lainnya dan mereka bisa menilai kelemahan kelemahan PT. PELNI.

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

111

2. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Peranan Harga (X2) Terhadap Citra

Perusahaan (Z)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari peranan harga terhadap citra

perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.34. Berdasarkan data yang ditampilkan

pada tebel tersebut maka dapat dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansi

pengaruh dari variabel peranan harga (X2) terhadap citra perusahaan (Z)

H – 4 = Untuk mengetahui pengaruh peranan harga terhadap citra perusahaan

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap citra

perusahaan

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap citra

perusahaan

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.34 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari peranan harga terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikasi

sebesar 0.008. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebhi kecil dari alpha (0.008

< 0.05).

Keputusan Ha diterima:

“Terdapat pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap citra perusahaan”

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari peranan harga terhadap citra perusahaan

ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.290, artinya kenaikan pada

variabel peranan harga sebesar satu sekala akan mempengarhi dan mendorong kenaikan

pada citra perusahaan sebesar 0.290 sekala.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

112

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut maka dilakukan interpretasi

penilaian pengaruh antar variabel dengan menggunakan tabel interpretasi penilaian

pengaruh antar variabel dengan menggunakan analisis path. Berdasarkan tabel 4.30 maka

nilai koefesien beta yang menyatakan pengaruh dari peranan harga terhadap citra

perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan pengaruh dalam

level sedang.

Kotler (2003) menyebutkan bahwa citra perusahaan menggambarkan sekumpulan

kesan (impressions), kepercayaan (beliefs), dan sikap (attitudes), yang ada di dalam bentuk

konsumen terhadap perusahaan. Harga dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap

kesan dan kepercayaan konsumen melalui penilaian dan pertimbangan ekonomis, sehingga

bisa disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Berdasarkan karakteristik responden kebanyakan konsumen memeiliki pekerjaan

wiraswasta dengan usia 30 sampai 40 tahun yang paling dominan. Berdasarkan hasil

pengamatan karakteristik responden dengan profesi wiraswasta memiliki pertimbangan

ekonomis yang lebih tinggi dibanding dengan profesi lainnya, dan dalam penelitian ini

responden dengan profesi wiraswasta merupakan responden terbanyak sehingga hasil

penelitian menunjukan adanya pengaruh dari harga terhadap citra perusahaan.

3. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Loyaltas Penumpang (Y) Terhadap

Citra Perusahaan (Z)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari loyalitas pelanggan terhadap citra

perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.34. Berdasarkan data yang ditampilkan

pada tebel tersebut maka dapat dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansi

pengaruh dari variabel loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z)

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

113

H – 5 = Untuk mengetahui pengaruh loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara loyalitas penumpang yang berdampak

terhadap citra perusahaan

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara loyalitas penumpang yang

berdampak terhadap citra perusahaan

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.34 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari loyalitas penumpang terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikasi

sebesar 0.003. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0.003

< 0.05).

Keputusan Ha diterima:

“Terdapat pengaruh yang signifikan dari peranan harga terhadap citra perusahaan”

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.320, artinya

kenaikan pada variabel loyalitas penumpang sebesar satu sekala akan mempengaruhi dan

mendorong kenaikan pada citra perusahaan sebesar 0.320 sekala.

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut maka dilakukan interpretasi

penilaian pengaruh antar variabel dengan menggunakan tabel interpretasi penilaian

pengaruh antar variabel dengan menggunakan analisis path. Berdasarkan tabel 4.30 maka

nilai koefesien beta yang menyatakan pengaruh dari loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan pengaruh dalam

level kuat.

Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

114

dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana diungkapkan Griffin (2002, p31), pelanggan

yang loyal akan merekomendasikan produk/jasa dan mereka mendorong teman-teman

mereka agar membeli barang atau menggunakan jasa perusahaan serta merekomendasikan

perusahaan tersebut kepada orang lain dikarnakan mereka memiliki kesan yang baik

terhadap citra perusahaan.

Hasil penelitian juga dipengaruhi oleh faktor karakteristik responden dimana sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan responden penumpang kelas ekonomi

dimana pandangan terhadap citra perusahaan didasarkan atas perimbangan nilai ekomomis.

Dengan kata lain harga sangat menentukan kepusan pelanggan dan memberikan pengaruh

positif terhadap persepsinya mengenai citra perusahaan.

4. Analisis Pengaruh Secara Simultan Dari Variabel Kualitas Pelayanan (X1),

Variabel Peranan Harga (X2) dan Variabel Loyalitas Penumpang (Y) Terhadap

Citra Perusahaan (Z)

Pengujian secara simultan merupakan analisis untuk mengetahui besarnya kontribusi dari

variabel eksogen secara bersama sama terhadap variabel endogen. Pengujian secara

simultan pada sub struktur 2 menjelaskan pengaruh secara simultan dari variabel kualitas

pelayanan variabel peranan harga dan variabel loyalitas penumpang terhadap variabel citra

perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil pengujian analisis path yang

ditampilkan pada tabel 4.35.

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

115

Tabel 4.35

Hasil Pengujian Secara Simultan Pada Persamaan Sub Struktur 2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 431.485 3 143.828 27.106 .000a

Residual 482.863 91 5.306

Total 914.348 94

a. Predictors: (Constant), LOYALITAS_PENUMPANG, KUALITAS_PELAYANAN,

PERANAN_HARGA

b. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN

Berdasarkan hasil diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui

signifikansi pengaruh secara simultan dari variabel kualitas pelayanan (X1), peranan harga

(X2) dan loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z).

H – 8 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa, peranan harga, dan

loyalitas penumpang secara bersamaan terhadap citra perusahaan

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa, peranan

harga, dan loyalitas penumpang secara bersamaan terhadap citra

perusahaan

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa,

peranan harga, dan loyalitas penumpang secara bersamaan terhadap citra

perusahaan

Dasar pengambilan keputusan:

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4.35 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

116

pengaruh secara simultan dari variabel kualitas pelayanan (X1), peranan harga (X2) dan

loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z) menunjukan angka signifikasi sebesar

0.000. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebhih kecil dari alpha (0.000 <

0.05).

Keputusan Ha diterima:

“Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa, peranan harga, dan

loyalitas penumpang secara bersamaan terhadap citra perusahaan”

Tabel 4.36

Hasil Pengujian R Square Persamaan Sub Struktur 2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .687a .472 .454 2.30352 2.195

a. Predictors: (Constant), LOYALITAS_PENUMPANG, KUALITAS_PELAYANAN,

PERANAN_HARGA

b. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN

Besarnya pengaruh secara simultan dari dari kualitas kualitas pelayanan (X1), peranan

harga (X2) dan loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z) ditunjukan dengan

nilai R square yang menunjukan angka sebesar 0.472, angka tersebut menunjukan bahwa

besarnya pengaruh dari variabel kualitas pelayanan (X1), peranan harga (X2) dan loyalitas

penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z) sebesar 47.2% dan sisanya sebesar 52.8%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Besarnya nilai koefesien jalur untuk variabel lain diluar dari variabel yang diteliti

ditentukan dengan persamaan:

Ρyε1= √1-R2

Ρyε1= √1-0.472

Ρyε1= 0.72

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

117

Tabel 4.37

Hasil Pengujian Analisis Path Sub Struktur 2

Pengaruh

Antar

Variabel

Koefesien

Jalur

(Beta)

Sig Pengujian

Hipotesis

Koefesien

Determinasi

Koefesien

Jalur Untuk

Variabel Lain

X1-Z 0.188 0.060 Ditolak

0.472 0.72 X2-Z 0.290 0.008 Diterima

Y -Z 0.320 0.003 Diterima

Gambar 4.17: Hasil Analisis Path Sub Struktur 2

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang

p X2-Y: 0.290

£pX1,X2-Z: 0.72

X2

Peranan Harga

Z

Citra Perusahaan

p Y-Z: 0.320

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

118

Hasil penelitian menunjukan kualitas pelayanan, harga, dan loyalitas penumpang

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan PT PELNI. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Andreas Iskandar (2007): dalam penelitian mengenai Pengaruh

Kualitas Pelayanan Restoran Platinum Lippo Karawaci Terhadap Loyalitas Pelanggan, hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi positif terhadap

kepuasan pelanggan. Kedua, bahwa kepuasan pelanggan mempengaruhi positif terhadap

loyalitas pelanggan. Juga didukung oleh pendapat Kotler (2002, p 209) yang menjelaskan

pemenuhan atas harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan dan kinerja produk atau

jasa secara ekonomis akan mendorong terjadinya pembelian ulang yang melahirkan loyalitas

pelanggan. Jhon Cristie (2002) menjelaskan citra perusahaan adalah fungsi dari pengalaman

dan juga harapan pelanggan, jika harapan pelanggan mengenai kualitas pelayanan dan

harga terpenuhi maka konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap citra

perusahaan.

Berdasarkan karakteristik responden menunjukan sebagian besar responden

merupakan responden yang berjenis kelamin laki laki, dengan usia responden terbanyak

pada usia 30-40 tahun, dan jenjang pendidikan mayoritas adalah SLTA, serta mayoritas

pekerjaan sebagai wiraswasta juga merupakan salah satu faktor yang mendukung terhadap

hasil penelitian. Dari sisi pekerjaan sampel yang memiliki profesi wriaswasta memiliki

pertimbangan yang matang dalam melakukan pertimbangan ekonomis, mayoritas

pendidikkan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan terhadap penilaian atas pelayanan

yang diberikan, dan faktor jenis kelamin dan usia berpengaruh terhadap perbedaan

pandangan antara laki laki dan perempuan sehingga menimbulkan perbedaan persepsi

mengenai kualitas pelayanan dan juga dipengaruhi oleh perbedaan kelas penumpang yang

mempengaruhi ketimpangan dari kepuasan terhadap pelayanan sehingga jawaban

responden tidak searah dan menghasilkan analisis data yang tidak signifikan dari kualitas

pelayanan terhadap citra perusahaan.

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

119

4.10. Analisis Pengaruh dari Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Terhadap Citra

Perusahaan (Z) Dengan Menggunakan Variabel Loyalitas Penumpang (Y)

Sebagai Variabel Intervening.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan pada T- 6 dengan tujuan penelitian

untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Peranan Harga (X2) Terhadap Citra

Perusahaan (Z) melalui Loyalitas Penumpang (Y) Sebagai Variabel Intervening. Berdasarkan

pengujian pada persamaan dua yang menunjukan bahwa variabel peranan harga memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan sedangkan variabel kualitas pelayanan

tidak menunjukan adanya pengaruh yang signifikan maka pengujian secara tidak langsung

dengan menggunakan variabel intervening hanya dilakukan untuk pengujian pengauruh dari

variabel Kualitas Pelayanan (X1) terhadap variabel Citra Perusahaan (Z) melalui variabel

Loyalitas Penumpang (Y) dengan memasukan nilai beta pada persamaan 1 sebagai nilai

intervening untuk variabel kualitas pelayanan. Berikut ini ditampilkan hasil pengujian melalui

variabel intervening.

Tabel 4.38

Hasil Pengujian Variabel X1 Terhadap Variabel Z Melalui Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 3.960 1.944 2.037 .044

KUALITAS_PELAYANAN_

MELALUI_LOYALITAS_

PENUMPANG

.655 .237 .273 2.763 .007

a. Dependent Variable: CITRA_PERUSAHAAN

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

120

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tebel diatas maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel kualitas pelayanan (X1)

terhadap citra perusahaan (Z) dengan menggunakan variabel loyalitas penumpang (Y)

sebagai variabel intervening.

H – 6 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra perusahaan

melalui variabel loyalitas pelanggan.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap citra

perusahaan dengan menggunakan loyalitas penumpang sebagai variabel

intervening.

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap

citra perusahaan dengan menggunakan loyalitas penumpang sebagai

variabel intervening.

Berdasarkan tabel 4.38 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap citra perusahaan melalui loyalitas penumpang

menunjukan angka signifikasi sebesar 0.007. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi

yang lebh besa dari alpha (0.007 > 0.05), Keputusan Ha diterima:

“Ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan jasa terhadap citra perusahaan

dengan menggunakan loyalitas penumpang sebagai variabel intervening.”

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap persepsi

konsumen mengenai citra perusahaan PT PELNI secara tidak langsung melalui variabel

loyalitas penumpang. Dengan besar pengaruh sebesar nilai beta yang ditunjukan pada hasil

analisis yakni sebesar 0.273. hal tersebut menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang

diberikan PT PELNI memberikan pengaruh terhadap citra perusahaan secara tidak langsung

melalui pengaruh dari loyalitas penumpang, dan loyalitas penumpang tersebut memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap persepsi konsumen mengenai citra perusahaan PT PELNI

dengan sifat pengaruh dalam level sedang.

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

121

4.11. Hasil Trimming Analisis Koefesien Jalur (Path Analysis)

Hasil Analisis path yang dilakukan untuk mengukur pengaruh dari kualitas pelayanan

(X1) peranan harga (X2) dan loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z)

menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap citra perusahaan (Z), maka selanjutnya dilakukan trimming dengan mengeliminasi

variabel kualitas pelayanan (X1) dari persamaan, dengan model persamaan yang ditampilkan

pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.18: Hasil Triming Analisis Path Sub Struktur 2

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas

Penumpang

p X2-Y

£pX1,X2-Z

X2

Peranan Harga

Z

Citra Perusahaan

p Y-Z

p X1-Y

p X2-Y

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

122

1. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Peranan Harga (X2) Terhadap Citra

Perusahaan (Z)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari peranan harga terhadap citra

perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.39.

Table 4.39

Hasil Trimming Substruktur 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.137 1.518 3.384 .001

PERANAN_HARGA .470 .129 .367 3.653 .000

LOYALITAS_PENUMPANG .475 .127 .375 3.742 .000

a. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN

Berdasarkan tabel 4.39 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh dari peranan harga terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikasi

sebesar 0.000. nilai tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0.000

< 0.05). Besarnya pengaruh secara parsial dari dari peranan harga terhadap citra

perusahaan ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.367.

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut maka dilakukan interpretasi

penilaian pengaruh antar variabel dengan menggunakan tabel interpretasi penilaian

pengaruh antar variabel pada analisis path. Berdasarkan tabel 4.30 maka nilai koefesien beta

yang menyatakan pengaruh dari peranan harga terhadap citra perusahaan pada PT

Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan pengaruh dalam level kuat.

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

123

2. Analisis Pengaruh Secara Parsial Variabel Loyaltas Pelanggan (Y) Terhadap

Citra Perusahaan (Z)

Pengujian secara parsial untuk meguji pengaruh dari loyalitas pelanggan terhadap citra

perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows

mendapatkan hasil yang ditampilkan pada table 4.38. Berdasarkan tabel tersebut

menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan pengaruh dari loyalitas

penumpang terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikasi sebesar 0.000. nilai

tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0.000 < 0.05).

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.375.

Berdasarkan skala interpretasi analisis path menyatakan pengaruh dari loyalitas penumpang

terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan

pengaruh dalam level kuat.

3. Analisis Pengaruh Secara Simultan Dari Variabel Variabel Peranan Harga (X2)

dan Variabel Loyalitas Penumpang (Y) Terhadap Citra Perusahaan (Z)

Pengujian secara simultan merupakan analisis untuk mengetahui besarnya kontribusi dari

variabel eksogen secara bersama sama terhadap variabel endogen. Pengujian secara

simultan pada proses trimming sub struktur 2 menjelaskan pengaruh secara simultan dari

variabel peranan harga dan variabel loyalitas penumpang terhadap variabel citra perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil pengujian analisis path yang ditampilkan

pada tabel 4.39.

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

124

Tabel 4.40

Hasil Pengujian Secara Simultan Pada Persamaan Sub Struktur 2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 412.233 2 206.117 37.766 .000a

Residual 502.115 92 5.458

Total 914.348 94

a. Predictors: (Constant), LOYALITAS_PENUMPANG, PERANAN_HARGA

b. Dependent Variabel: CITRA_PERUSAHAAN

Berdasarkan tabel 4.40 menunjukan angka signifikansi untuk persamaan yang menjelaskan

pengaruh secara simultan dari variabel peranan harga dan variabel loyalitas penumpang

terhadap variabel citra perusahaan menunjukan angka signifikasi sebesar 0.000. nilai

tersebut menunjukan angka signifikansi yang lebhih kecil dari alpha (0.000 < 0.05). maka

dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa,

peranan harga, dan loyalitas penumpang secara bersamaan terhadap citra perusahaan.

Tabel 4.41

Hasil Trimming Pengujian R Square Persamaan Sub Struktur 2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .671a .451 .439 2.33619

a. Predictors: (Constant), LOYALITAS_PENUMPANG,

PERANAN_HARGA

Besarnya pengaruh secara simultan dari dari kualitas peranan harga (X2) dan loyalitas

penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z) ditunjukan dengan nilai R square yang

menunjukan angka sebesar 0.451, angka tersebut menunjukan bahwa besarnya pengaruh

dari variabel peranan harga (X2) dan loyalitas penumpang (Y) terhadap citra perusahaan (Z)

sebesar 45.1% dan sisanya sebesar 54.9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

125

Besarnya nilai koefesien jalur untuk variabel lain dilur dari variabel yang diteliti

ditentukan dengan persamaan:

Ρyε1= √1-R2

Ρyε1= √1-0.451

Ρyε1= 0.74

Tabel 4.42

Hasil Pengujian Analisis Path Keseluruhan

Pengaruh Antar

Variabel

Bentuk Pengaruh Total Pengaruh

Pengaruh

lansung

Pengaruh tidak

langsung

X1-Y 0.268 0.268

X2-Y 0.479 0.479

X1-Z 0.268 x 0.320

=0.085 0.085

X2-Z 0.290 0.479 x 0.320

=0.153 0.353

Y -Z 0.320 0.320

Gambar 4.19: Hasil Analisis Path Keseluruhan

£pX1,X2-Z: 0.74

X1

Kualitas Pelayanan

Y Loyalitas Penumpang

p X2-Y: 0.290

X2

Peranan Harga

Z

Citra Perusahaan

p Y-Z: 0.320

p X1-Y:0.268

p X2-Y: 0.479

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

126

4.12. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil analisis dan interpretasi data penelitian menggambarkan persepsi dari pengguna

jasa pelayaran mengenai kualitas pelayanan jasa yang diberikan PT Pelayaran Nasional

Indonesia, peranan harga tiket KM Kelud, loyalitas penumpang KM Kelud untuk rute Jakarta-

Batam-Medan, dan citra perusaaan pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia itu

sendiri. Hal ini dapat menjadi sebuah deskripsi bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia

mengenai sampai di mana posisi produk dan citra mereka di mata penumpang.

Hasil penelitian menunjukan Besarnya pengaruh secara parsial dari dari kualitas

pelayanan terhadap loyalitas penumpang ditunjukan dengan nilai beta dengan angka sebesar

0.268, artinya kenaikan pada variabel kualitas pelayanan sebesar satu sekala akan

mempengaruhi dan mendorong kenaikan pada loyalitas penumpang sebesar 0.268 sekala.

Kondisi tersebut menunjukan bahwa pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas

pelanggan memberikan kontribusi dalam tingkatan sedang, maka dari itu perusahaan bisa

melakukan perbaikan dari sisi pelayanan sehingga mendorong loyalitas penumpang yang

akan menjadi sumber keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

Besarnya pengaruh secara parsial dari peranan harga terhadap loyalitas penumpang

ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.479, artinya kenaikan pada

variabel peranan harga sebesar satu sekala akan mempengaruhi dan mendorong kenaikan

pada loyalitas penumpang sebesar 0.479 sekala. Keadaan ini merupakan kondisi yang layak

untuk dipertahankan, strategi penetapan harga dari PT PELNI sudah tepat dan mampu

menciptakan loyalitas penumpang sehingga kepuasan konsumen terhadap harga yang

ditetapkan perusahaan akan menciptakan loyalitas dan mengangkat citra perusahaan dimata

konsumen.

Hal yang berbeda dari variabel lainnya dalam penelitian ini menunjukan bahwa kualitas

pelayanan terhadap citra perusahaan menunjukan angka signifikansi yang tidak signifikan,

berarti konsumen memandang bahwa kualitas pelayanan PT PELNI selama ini tidak

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00608-mn bab 4.pdf · KPM merubah statusnya menjadi PT dengan syarat ... untuk mendirikan

127

mempengaruhi persepsinya terhadap citra perusahaan. Keadaan ini menunjukan bahwa

kualitas pelayanan dari perusahaan belum bisa menciptakan image yang baik bagi citra

perusahaan PT PELNI. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penumpang dapat

disimpulkan bahwa keadaan demikian disebabkan oleh persepsi yang tidak sama antar

pengguna jasa dari berbagai kelas penumpang, terutama untuk penumpang pada kelas

ekonomi banyak yang memandang bahwa pelayanan untuk kelas ekonomi masih dirasakan

kurang. Maka dari itu perusahaan bisa merancang strategi baru untuk meningkatkan kualitas

pelayanan yang mampu memberikan pelayanan yang baik dan merata untuk semua kelas

penumpang.

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan dari peranan harga

terhadap citra perusahaan dengan besar kontribusi yang ditunjukan dengan nilai beta

sebesar 0.367. Nilai tersebut menjelaskan bahwa strategi penetapan harga yang dilakukan

PT PELNI telah berhasil dan memberikan pengaruh yang kuat terhadap baiknya citra

perusahaan dimata konsumen, untuk itu diharapkan perusahaan dapat mempertahankan

kondisi ini dan melakukan strategi baru agar bisa meningkatkan citra perusahaan melalui

penetapan harga.

Besarnya pengaruh secara parsial dari dari loyalitas penumpang terhadap citra

perusahaan ditunjukan dengan nilai beta yang menunjukan angka sebesar 0.375.

Berdasarkan skala interpretasi analisis path menyatakan pengaruh dari loyalitas penumpang

terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menunjukan

pengaruh dalam level kuat. Kondisi ini harus di pertahankan, mengingat loyalitas konsumen

merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah operasi bisnis, loyalitas konsumen akan

memberikan kontribusi keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang bagi

kelangsungan perusahaan, loyalitas konsumen yang tinggi akan senantiasa mendorong citra

perusahaan menjadi lebih baik dimata konsumen.