sosiologi umum (kpm 130)
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SOSIOLOGI UMUM (KPM 130). Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id. POKOK BAHASAN 4 KELEMBAGAAN SOSIAL. Sub Pokok Bahasan. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)
Koordinator Matakuliah Sosiologi UmumDepartemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian BogorWebsite: http://skpm.fema.ipb.ac.id

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
POKOK BAHASAN 4
KELEMBAGAAN SOSIAL

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Kelembagaan Sosial2. Perspektif Kelembagaan Sosial dan
Ciri-cirinya3. Pelembagaan Sosial4. Penggolongan Kelembagaan Sosial5. Kontrol Sosial, Konformitas dan
Deviasi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
1. Pengertian Kelembagaan Sosial

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
“Social institution” BUKAN “Institute” (lembaga yang merujuk kepada suatu badan atau asosiasi atau organisasi)
“Social institution” diterjemahkan sebagai : “Lembaga kemasyarakatan” (Soekanto,
1990) “Pranata sosial” (Koentjaraningrat,
1964) “Bangunan sosial” (Soziale-Gebilde)
“Kelembagaan Sosial” atau “Kelembagaan”

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Masyarakat dan Kebudayaan --- Kelembagaan
Kebudayaan
Masyarakat
“Sistem Norma”
“Kelakuan Berpola”
“Kelakuan berpola dari manusia dalam kebudayaannya”(Koentjaraningrat, 1964)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
KelakuanBerpola
Sistem Norman
Personel PeralatanFisik
Komponen Kelembagaan Sosial (Koentjaraningrat, 1964)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Kelembagaan (Institution)
Kelompok Organisasi Birokrasi Komunitas
Kelembagaan
Tata Abstraksi Tata Abstraksi
“Sistem Norma”
“Kumpulan Orang”
“Tata abstraksi yang lebih tinggi dari grup, organisasi, dan sistem sosial lainnya” (Bertrand, 1974)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Abstrak
Kelembagaan
Kongkrit
Assosiasi
“Wujud kongkrit kelembagaan sosial adalah assosiasi (association)”(Soekanto, 1990)
Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor
Perkawinan Keluarga
Perkreditan Bank BRI
Kesehatan Rumahsakit PMI
Penelitian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Koentjaraningrat (1964) “Suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat”
Soerjono Soekanto (1990) “Himpunan norma-norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat”

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Fungsi Kelembagaan Sosial 1. Memberi pedoman berperilaku kepada
individu / masyarakat;2. Menjaga keutuhan; 3. Memberi pegangan kepada
masyarakat untuk mengadakan kontrol sosial (social control);

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
2. Perspektif Kelembagaan Sosial dan Ciri-cirinya

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Kompleks peraturan dan peranan sosial secara abstrak sedangkan assosiasi sebagai bentuk organisasi kongkrit
Secara prinsipil memandang penting proses pelembagaan(institutionalization) dan pembaharuan kelembagaan sosial
Perspektif Pertama

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Bahwa kelembagaan maupun asosiasi sebagai bentuk organisasi sosial
Kelembagaan bersifat lebih universal dan penting
Asosiasi bersifat kurang penting dan bertujuan lebih spesifik
Mampu membedakan beragam asosiasi sebagai bentuk-bentuk organisasi sosial dengan tujuan-
tujuan spesifik
Perspektif Kedua

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Ciri-ciri pokok yang membedakan kelembagaan sosial dengan konsepsi lain (Soekanto, 1990):
Merupakan pengorganisasian pola pemikiran yang terwujud melalui aktivitas masyarakat & hasil-hasilnya
Memiliki kekekalan tertentu Mempunyai satu atau lebih tujuan tertentu Mempunyai lambang-lambang yang secara
simbolik menggambarkan tujuan Mempunyai alat untuk mencapai tujuan tertentu Mempunyai tradisi tertulis atau tidak tertulis

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3. Pelembagaan Sosial

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Pelembagaan sosial: proses perkembangan kelembagaan sosial
Meliputi lahirnya peraturan dan norma-norma baru (proses strukturalisasi dan enkulturasi)
Terjadi dimana-mana dan terus menerus dalam masyarakat
Proses pengaturan dan pembinaan pola-pola prosedur (tatacara) disertai beragam sanksi dalam masyarakat (mengenalmengakuimenghargaimentaati menerimainternalisasi)
Tingkat internalisasi “dinilai” berdasarkan kuat atau lemahnya ikatan yang dimiliki oleh norma tersebut

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tingkatan Norma
Cara (usage), lebih menonjol pada hubungan antar individu dalam masyarakat atau menunjuk pada suatu bentuk perbuatan
Kebiasaan (folkways), mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dibandingkan cara
Tata kelakuan (mores), merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima sebagai norma-norma pengatur
Adat istiadat (customs), adalah tata-kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tingkatan Norma Berdasarkan Sanksi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
4. Penggolongan Kelembagaan Sosial

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Penggolongan Kelembagaan Sosial Berdasarkan Kebutuhan
Pokok (Khusus) Kehidupan ManusiaNo Kebutuhan Hidup Kelembagaan
1 Kekerabatan (domestic institutions) Penglamaran; Perkawinan; Poligami; Pengasuhan; Perceraian
2 Produksi (Matapencaharian) (economic institutions)
Pertanian; Peternakan; Perburuan; Feodalisme, Industri; Barter; Koperasi; Pemasaran
3 Pendidikan dan Penerangan (education institutions) Pendidikan; Penyuluhan; Pengembangan Masyarakat
4 Ilmiah dan Alam Semesta (scientific institutions) Penelitian; Pendidikan Ilmiah; Profesi Ilmiah
5 Rasa Keindahan dan Rekreasi (aesthetic & recreational institutions) Seni; Olahraga (Sport); Kesusasteraan
6 Hubungan dengan Tuhan (religious institutions) Kenduri; Dakwah; Masjid; Gereja; Kuil; Pura
7 Berkelompok dan Bernegara (political institutions) Pemrintahan; Demokrasi; Kehakiman; Kepartaian; Kepolisian; Militer
8 Jasmaniah (somatic institutions) Pemeliharaan Kecantikan; Pemeliharaan Kesehatan; Kedokteran

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Penggolongan kelembagaan berdasar sektor (Uphoff, 1992):
Sektor Publik di tingkat lokal mencakup administrasi dan pemerintah lokal dengan birokrasi dan organisasi politik sebagai bentuk organisasi yang mutakhir.
Sektor Partisipatori sesuai dengan namanya, tumbuh dan dibangkitkan oleh masyarakat secara sukarela, misalnya organisasi non-pemerintah (Ornop atau NGO atau LSM).
Sektor Swasta yang berorientasi kepada upaya mencari keuntungan, yakni dalam bidang jasa, perdagangan, dan industri.

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Penggolongan Kelembagaan berdasarkan Sektor di Tingkat Lokalitas
Administrasi Lokal
Pemerintah Lokal
Organisasi Sukarela
KoperasiOrganisasi Pelayanan
Bisnis Private
Birokrasi Politik Organisasi Swadaya Nirlaba Laba
Warga negara
Pemilih Anggota Anggota Klien Langganan
Sektor PrivateSektor ParticipatorySektor Public
Peranan Individu dalam Hubungannya dengan Ragam Bentuk Organisasi Lokal
Bentuk Organisasi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
4. Kontrol Sosial, Konformitas, dan Deviasi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tujuan: mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat,
Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial (kontrol sosial) dapat berupa preventif atau represif, atau keduanya
Suatu proses pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan pelbagai cara: tanpa kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan (coersive)
Conformity berarti proses penyesuaian atau penyelarasan diri dengan masyarakat, dengan cara mengindahkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai
Deviation adalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Baca Buku Teks1. Tim Editor Sosiologi Umum IPB. 2003.
Sosiologi Umum. Bogor: Bagian Ilmu-Ilmu Sosial, Komunikasi dan Ekologi Manusia Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB (Halaman 29-37)
2. Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada (Halaman 217-250)
3. Koentjaraningrat, 2004. Kebudayaan Mentalitet
dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan (Halaman 23-26 dan 59-68)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FEMA IPB
BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TERIMA KASIH