bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00251-mnsi bab...

180
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pulp and kertas di Indonesia. Pendirian PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini diprakarsai oleh Rudi Wiranata, Supardi Gozali, Hendrik Wibawa dan Sanusi. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki lokasi di dua tempat, yakni: 1. Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang 41313, Jawa Barat-Indonesia, dengan luas ± 45 ha, yang disebut dengan PT Pindo Deli 1 atau Mill 1. Mill 1 ini didirikan pada tahun 1976. 2. Di Desa Kuta Mekar BTB 6-9, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang 41361, Jawa Barat-Indonesia, dengan luas ± 450 ha, yang disebut dengan PT Pindo Deli 2 atau Mill 2. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mengolah bahan baku yaitu pulp menjadi beberapa macam jenis kertas, meliputi kertas printing dan kertas non printing, yang didistribusikan di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Jenis kertas bervariasi mulai dari art Paper, art board, cast coated paper, dan cast coated board. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills terkenal dengan produk andalannya yaitu “Top Quality Paper” dengan merk dagang “Bola Dunia”. Sampai saat ini, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu pabrik penghasil kertas terbaik di Indonesia. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, kini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Upload: ngotu

Post on 02-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam industri pulp and kertas di Indonesia. Pendirian PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills ini diprakarsai oleh Rudi Wiranata, Supardi Gozali, Hendrik Wibawa dan

Sanusi.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki lokasi di dua tempat, yakni:

1. Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk Jambe,

Kabupaten Karawang 41313, Jawa Barat-Indonesia, dengan luas ± 45 ha, yang

disebut dengan PT Pindo Deli 1 atau Mill 1. Mill 1 ini didirikan pada tahun 1976.

2. Di Desa Kuta Mekar BTB 6-9, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang 41361, Jawa

Barat-Indonesia, dengan luas ± 450 ha, yang disebut dengan PT Pindo Deli 2 atau

Mill 2.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mengolah bahan baku yaitu pulp menjadi

beberapa macam jenis kertas, meliputi kertas printing dan kertas non printing, yang

didistribusikan di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Jenis kertas bervariasi mulai

dari art Paper, art board, cast coated paper, dan cast coated board. PT. Pindo Deli Pulp

and Paper Mills terkenal dengan produk andalannya yaitu “Top Quality Paper” dengan

merk dagang “Bola Dunia”. Sampai saat ini, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

merupakan salah satu pabrik penghasil kertas terbaik di Indonesia. Seiring dengan

kemajuan dan perkembangan teknologi, kini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

101

bergabung dengan Grup Sinar Mas di bawah payung APP (Asia Pulp and Paper). Kini

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills tidak hanya memproduksi kertas saja tetapi juga

memproduksi tissue (Passeo tissue).

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini mulai berproduksi pada tahun 1977

dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri, pada tahun 1994 berubah status menjadi

Penanaman Modal Asing. Tidak hanya tenaga kerja domestik yang dipekerjakan, PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga mempekerjakan tenaga kerja asing yang berasal

dari Amerika, Taiwan, Jepang, India, dan Australia.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills telah mendapatkan pengakuan dunia

internasional dengan meraih sertifikat ISO 9002 yang diperoleh pada tanggal 12 Juli

1996. ISO 9002 ini diberikan kepada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills karena telah

memenuhi Quality Management Systems yang bertaraf internasional. Selain itu, ISO

14001 juga diperoleh atas komitmennya terhadap lingkungan pada tanggal 14 Oktober

2000. Kedua sertifikat ISO ini diberikan oleh SGS-ICS, UK. Dan saat ini PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills sedang berusaha meraih sertifikat ISO 14002.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dipimpin oleh seorang Vice President

Director (Mill Head) yang dibantu oleh beberapa kepala divisi. Masing-masing

departemen akan dibagi menjadi beberapa bagian dan unit yang masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala Departemen dan seorang Kepala Unit. Gambar 4.1 berikut

menggambarkan struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

102

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.1 Struktur Organisasi pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

103

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut:

Visi:

“Menjadi pabrik pulp and paper nomor satu yang berstandar internasional di

abad 21, guna menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan, pemegang saham,

karyawan dan masyarakat.”

Misi:

1. Meningkatkan pangsa pasar secara global.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan.

4.1.4 Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Perusahaan

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai tugas dari kepala masing-masing

divisi pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

1. Mill Head (Vice President Director)

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap semua aktivitas

yang berlangsung di perusahaan.

2) Memimpin dan mengendalikan aktivitas perusahaan.

3) Berkoordinasi dengan semua kepala divisi untuk menentukan target

produksi.

4) Bertanggung jawab terhadap kemajuan sumber daya manusia yang ada di

perusahaan.

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

104

5) Berkoordinasi dengan bagian finance dan accounting untuk membuat

anggaran tahunan.

2. President Office Head

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal penanganan Sistem

Manajemen Mutu serta Manajemen Lingkungan.

2) Menerapkan Management by Olympic System di perusahaan.

3) Menentukan dan menetapkan efisiensi perusahaan.

President Office Head memiliki departemen-departemen, yaitu:

a) MBOS (Management by Olympic System)

Tugas:

a. Mendukung target yang ditentukan oleh President Office bagi manajemen

perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam merencanakan target-target manajemen dan

divisi.

b) QMS (Quality Management System)

Tugas:

a. Melakukan pengawasan terhadap spesifikasi mutu sebagai penerimaan

produk oleh pelanggan.

b. Bertanggung jawab kepada President Office mengenai penanganan sistem

manajemen mutu dalam perusahaan.

c) EMS (Environmental Management System)

a. Bertugas mengolah produk sampingan (limbah) semaksimal mungkin

supaya ramah lingkungan dan tidak membahayakan masyarakat.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

105

b. Bertanggung jawab kepada President Office dalam hal penanganan

manajemen lingkungan perusahaan.

d) BCEU (Business Capability and Enhancement Unit)

a. Bertanggung jawab dalam melakukan penomoran produk yang akan

dipasarkan.

b. Bertanggung jawab kepada President Office dalam hal pelaksanaan

penomoran produk.

e) Efficiency and Incentive

a. Bertugas mengamati dan menghitung tingkat produktivitas dari tiap-tiap

divisi.

b. Menentukan penghargaan dan sanksi dari hasil penilaian yang dilakukan

pada setiap divisi.

c. Bertanggung jawab kepada President Office dalam hal pelaksanaan

efisiensi perusahaan.

3. Job Training

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal kelancaran pelaksanaan

pelatihan karyawan.

2) Bertanggung jawab dalam perencanaan serta pelaksanaan seluruh

kegiatan pelatihan sumber daya manusia.

4. Tender Management

Tugas :

1) Bertangung jawab kepada Mill Head mengenai proyek atau tender

perusahaan.

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

106

2) Bertanggung jawab dalam menentukan proyek atau tender perusahaan

menyangkut barang-barang atau kebutuhan produksi dan operasional

maupun mesin.

5. Purchasing

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head terhadap aktivitas pembelian

kebutuhan perusahaan.

2) Bertanggung jawab dalam menentukan dan membeli berbagai macam

barang yang dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan perusahaan.

3) Bertanggung jawab dalam memperhatikan dan menyesuaikan rencana

anggaran belanja perusahaan.

6. IT Departement

IT Departement bertanggung jawab kepada Mill Head PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills dan juga kepada Corporate IT yang berada di PT. Indah Kiat

Serpong.

Tugas:

1) Bertanggung jawab penuh dalam merancang, memasang, dan memelihara

software, hardware, dan jaringan yang digunakan agar berfungsi sesuai

dengan kebutuhan user.

2) Bertanggung jawab kepada corporate IT mengenai pengelolaan sistem

perusahaan.

3) Berkoordinasi dengan Mill Head dan divisi mengenai kebutuhan akan

sistem perusahaan.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

107

7. Sales & Marketing Head

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head terhadap target pemasaran produk.

2) Mengusulkan kepada Mill Head dalam hal strategi pemasaran.

3) Bertanggung jawab untuk memperoleh pelanggan baru.

8. Engineering Head

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal kelancaran mesin-mesin

produksi.

2) Bertanggung jawab dalam hal pemakaian spare part.

3) Berkoordinasi dengan bagian produksi untuk menentukan jadwal waktu

shutdown.

4) Bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas pendukung produksi

seperti pemakaian air bersih dan pemakaian listrik.

9. Production Head

Tugas:

1) Bertanggung jawab terhadap target hasil produksi serta kualitas produk

yang dihasilkan.

2) Berkoordinasi dengan bagian marketing dalam hal penentuan jenis

produkasi.

3) Bertanggung jawab terhadap pemakaian-pemakaian bahan kimia serta

efisiensi pada bagian produksi.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

108

10. Tissue Division

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam pencapaian target produksi

serta kualitas target yang dihasilkan.

2) Berkoordinasi dengan bagian Marketing dalam penentuan jenis produksi.

3) Bertanggung jawab terhadap pemakaian bahan-bahan kimia yang

digunakan oleh bagian produksi.

11. Technical Division

Tugas :

1) Bertanggung jawab kepada Mill Head mengenai kelancaran mesin-mesin

produksi.

2) Bertanggung jawab dalam perancangan mekanisme dan spare parts

mesin produksi.

3) Berkoordinasi dengan divisi produksi untuk merancang mekanisme

mesin-mesin produksi yang dibutuhkan.

4) Berkoordinasi dengan divisi engineering dalam penggunaan dan

perawatan spare parts mesin produksi.

12. Administration Head

Tugas:

1) Bertanggung jawab dalam hal penanganan sumber daya manusia.

2) Berkoordinasi dengan semua divisi “produksi” dalam hal pemakaian

bahan baku.

3) Bertanggung jawab terhadap pengiriman hasil produksi serta terhadap

sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

109

4) Bertanggung jawab dalam hal perijinan baik untuk akte perusahaan, pajak

perusahaan serta perijinan bagi tenaga kerja asing.

Administration Head ini membawahi dua unit khusus, yaitu:

b. Administration A

Bagian ini bertugas dalam merekrut karyawan baru, memberikan

pelatihan bagi karyawan baru, membuat perencanaan karyawan,

mengurus perijinan, menentukan sanksi karyawan, dan juga

memeriksakan kegiatan operasional yang menyangkut masalah

keamanan.

c. Administration B

Bagian ini bertugas dalam kegiatan penggudangan dimana barang-barang

disimpan dalam tempat yang aman, serta mengatur kegiatan mengenai

transportasi.

13. Finance & Accounting Head

Finance & Accounting Department bertanggung jawab kepada Mill Head PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills dan juga kepada Corporate Finance &

Accounting yang berada di PT. Indah Kiat Serpong.

Tugas:

1) Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap penanganan

keuangan perusahaan.

2) Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi termasuk Mill Head untuk

menentukan budget tahunan.

3) Bertanggung jawab kepada corporate Finance and Accounting mengenai

pengelolaan keuangan perusahaan.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

110

4) Memeriksa dan mengawasi laporan keuangan perusahaan.

4.1.5 Produk yang Dihasilkan

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills terkenal dengan produknya yang “Top

Quality Paper”. Produk yang dihasilkan bermacam-macam jenis kertas. Kertas yang

dihasilkan berupa kertas printing maupun non printing. Merk kertas yang terkenal yakni

dengan merk Bola Dunia. Merk Bola Dunia sudah meraih penghargaan Superbrands

Award Indonesia 2005/2006. Untuk merk lainnya yakni Golden Coin, Golden Star,

Golden Art, Evergreen.

Selain kertas, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga memproduksi tissue,

dengan merk yang dikenal dengan nama tissue Passeo. Untuk tissue, PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills memiliki satu departemen sendiri yang khusus menangani produk

tissue dari proses produksi sampai dengan proses penjualan.

Berikut ini perincian produk-produk yang diproduksi oleh PT. Pindo Deli Pulp

and Paper Mills dengan berbagai macam jenis, ukuran dan banyaknya:

Special Paper

Embossed linen 90 – 230 gsm

Fancy buffalo 90 – 230 gsm

Embossed eggshell 90 – 230 gsm

Wer strength coated paper

Tissue Paper

Napkin 17-19.5 gsm

M.G. Poster 18 gsm

M.G. Napkin 18 gsm

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

111

Kitchen Towel 47 gsm

Facial 13.5 gsm

Toilet 18 gsm

Gloss and Matt Coated Paper

One Side Coated 80 – 150 gsm

Two Side Coated 80 – 400 gsm

Two Side Matt Coated 80 – 150 gsm

Embossed Coated 90 gsm

Woodfree Printing and Writing

Woodfree 55-60 gsm

Fotocopy 70-80 gsm

Tinted Bond 70 – 80 gsm

Water Mark Paper 90 gsm

Carbonless Paper

Coated Black 55, 80 gsm

Coated front & back 50 gsm

Coated Front 55, 80, 125 gsm

4.1.6 Proses Bisnis PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Secara garis besar, proses bisnis PT. Pindo deli Pulp and paper Mills dapat dibagi

menjadi 2 proses, yakni:

a. Proses pemesanan barang

Pelanggan akan melakukan pemesanan barang melalui sales dan kemudian sales

akan mendata barang-barang yang dipesan sesuai dengan jenis, merk, ukuran, dan

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

112

banyaknya. Apabila jumlah pesanan dalam jumlah besar, bagian PPIC untuk

dilakukan perencanaan produksi. Sesuai dengan perencanaan produksi, bagian

produksi akan melakukan proses produksi. Hasil produksi dapat berupa roll, large

sheet, photocopy paper, dan lain-lain. Kemudian bagian finishing akan mengubah

barang setengah jadi menjadi barang jadi, misalnya saja dari bentuk roll manjadi

kertas dalam bentuk lembaran. Bagain finished good akan melakukan proses

penyimpanan barang di gudang dan bertanggung jawab atas keluar masuknya

barang. Dari sini akan dilakukan proses pengiriman pesanan kepada pelanggan.

Proses pemesanan barang pada PT. Pindo deli Pulp and paper Mills dapat dilihat

pada gambar 4.2.

Dalam proses pembayaran, pelanggan dapat melakukan dengan berbagai cara,

diantaranya:

a. Untuk pembeli lokal biasanya melakukan pembayaran secara cash before

delivery, dimana pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum

mendapatkan barang yang dipesan.

b. Untuk ekspor, proses pembayaran dapat dilakukan dengan L/C, telegrafic

transfer, Bill of Lading, dsb.

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

113

Sales

Pelanggan

Production

Finishing

Finished good

PPIC

Accounting

Sales order Sales order

Production planning$

MICROSOFT CORPORATION

Pembayaran

Barang setengah jadi

Barang jadiBarang

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.2 Proses Bisnis Pemesanan Barang PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

b. Proses pembelian bahan baku dan sparepart

Gambar 4.3 menggambarkan proses bisnis PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

dalam pembelian bahan baku dan sparepart. Proses pembelian bahan baku dan

sparepart dilakukan apabila bagian produksi kehabisan bahan baku atau sparepart.

Jika bagian produksi kehabisan bahan baku dan sparepart maka bagian produksi

akan mengajukan permintaan bahan baku atau sparepart kepada bagian raw material

dan sparepart. Apabila dibutuhkan pembelian bahan baku atau sparepart maka

bagian raw material dan sparepart akan membuat form permintaan barang habis

kepada bagian purchasing. Kemudian bagian purchasing akan memesan bahan baku

yang habis kepada supplier-supplier yang terpilih untuk memasok barangnya pada

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

114

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.3 Proses Bisnis Pembelian Bahan Baku dan Sparepart

4.1.7 Pemasaran

4.1.7.1 Sasaran Pemasaran

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu grup Sinar Mas

Pulp, Paper, and Stationary dimana Sinar Mas tersebut dibawah naungan APP (Asia

Pulp and Paper). APP memiliki beberapa perusahaan sejenis yang saling

bekerjasama diantaranya PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, PT. Indah Kiat

Serpong, PT. Indah Kiat Serpong, PT. Indah Kiat Serang, PT. Tjiwi Kimia, PT.

Lontar Papyrus, APP Perawang (Pekanbaru). Selain itu, APP juga memiliki beberapa

perusahaan di luar negeri seperti di Cina, Kanada, Singapura dan Malaysia. Di

Singapura dan Malaysia hanya berupa kantor cabang saja. Untuk produknya sendiri

masih di ekspor dari Indonesia. Untuk setiap perusahaan APP memiliki merk produk

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

115

yang berbeda-beda walaupun produknya sejenis, akan tetapi pasar mereka tetap sama

dan antar perusahaan saling bekerjasama untuk dapat menguasai pasar.

Produk yang dihasilkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dipasarkan ke

dalam negeri maupun ke luar negeri. Sekitar 80% produknya dihasilkan untuk

ekspor. Pemasaran produk dilakukan ke beberapa negara seperti ke Timur Tengah,

Eropa, India, Asia Tenggara, Jepang, Cina, Afrika, Kanada, Amerika, Singapura, dan

Malaysia.

4.1.7.2 Sistem Pemasaran

Pemasaran produk PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dilakukan melalui

distributor utama. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki distributor utama

yang mendistribusikan produk perusahaan, yakni Cakrawala Mega Indah (CMI).

CMI ini merupakan perusahaan yang tergabung dalam APP sehingga CMI bertugas

memasarkan produk-produk APP di dalam negeri. CMI akan mendistribusikan

produk perusahaan secara langsung kepada distributor-distributor dan Paper

shop/modern market (seperti Carrefour, Hero). Sedangkan di luar negeri, PT. Pindo

Deli Pulp and Paper Mills memiliki beberapa perwakilan kantor cabang yang masih

merupakan perwakilan APP. Kantor cabang tersebut akan membantu untuk

mendistribusikan produk perusahaan di luar negeri. Kantor cabang dibagi

berdasarkan negara atau wilayah tertentu yang tersebar di seluruh dunia.

4.1.7.3 Persaingan

Persaingan dalam industri kertas terbilang sangat kompetitif. Dari dalam

negeri terdapat beberapa perusahaan kertas yang termasuk sebagai pesaing utama,

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

116

diantaranya adalah PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan juga Leces. Untuk

produk tissue, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bersaing dengan PT. Kimberly

Clark dan PT. Graha Kerindo. Sedangkan pesaing PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Mills di luar negeri tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini

dikarenakan perusahaan APP yang tersebar luas banyak negara. Contohnya saja di

Cina dengan produk yang paling terkenal yakni Golden East.

4.2 Profil Departemen TI

4.2.1 Latar Belakang Departemen TI

Pada tahun 1996 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mengimplementasikan IFS

(Industrial Finance System) yakni sistem yang mendukung Plant Maintenance,

Purchaning, dan Spare Part. Hal ini yang melatarbelakangi terbentuknya unit ADM

Maintenance yang menangani infrastruktur jaringan dan aplikasi pendukung untuk

mendukung PC base dan aplikasi-aplikasi di luar IFS yang ditangani oleh unit EDP.

Seiring dengan kebijaksanaan dari manajemen APP (Asia Pulp and Paper) untuk

menstandarisasikan sistem disegala lini yang berlaku bagi semua Mill yang berada

dibawah Grup APP untuk mengimplementasikan sistem SAP, maka unit ADM

Maintenance dan EDP dilebur menjadi suatu departemen TI yang membawahi 3 bagian,

yaitu: Hardware, Software, dan Telecommunication.

4.2.2 Visi dan Misi Departemen TI

Departemen TI dapat membantu secara proaktif dalam mewujudkan visi dan misi

perusahaan. Oleh karena itu, departemen TI juga memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

117

1. Membuat dan mengembangkan aplikasi bisnis.

2. Membuat strandarisasi dan mengintegrasikan proses bisnis.

3. Membangun organisasi TI dan infrastruktur-nya untuk membantu perubahan

dan perbaikan yang terjadi di lingkungan perusahaan.

4.2.3 Struktur Organisasi Departemen TI

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Departemen TI

4.2.4 Tugas dan Wewenang Departemen TI

1. Departemen TI

Departemen TI dikepalai oleh seorang Manajer TI yang bertugas untuk:

1) Mengkoordinasikan seleruh aktivitas departemen TI.

2) Memastikan tingkat pelayanan yang telah disetujui untuk diantarkan (KPI5).

3) Pemeliharaan organisasi dan sumber daya manusia.

4) Pemeliharaan biaya yang menyediakan proyek dan layanan TI.

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

118

2. Administrasi dan V-Team

Tugas dan wewenang dari unit ini adalah:

1) Mengelola catatan kantor, korespondensi, dan dokumentasi.

2) Membina relasi dan hubungan baik.

3) Memudahkan pertemuan antar separtemen dan aktivitas lainnya.

4) Membantu menyiapkan laporan departemen,

5) Memelihara aset inventaris departemen, dokumentasi dan persediaan kantor.

6) Membantu dalam persiapan penilaian dan laporan KPI.

3. USC (User Call Center)

Tugas dan wewenang USC adalah:

1) Menyediakan permohonan pengantaran TI; pemeliharaan Hotline helpdesk

(telepon dan/atau e-mail); menerima dan mencatatnya.

2) Manjaga proses permintaan.

3) Meyediakan dukungan level pertama dari pengidentifikasian masalah user

dan dukungan.

4) Melayani permintaan user.

5) Membuat dan menganalisa laporan.

6) Melestarikan pengetahuan berbasis TI.

7) Menjaga kinerja kelompok pendukung.

8) Memonitor KPI.

9) Menjaga keutuhan proses permintaan yang belum terselesaikan.

10) Menyimpan profil user.

11) Melakukan pelatihan User Focus Group.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

119

4. Business Application Support

Business Application Support terdiri dari 2 unit khusus, yakni:

a. Application and Development Programme

Tugas dari unit ini adalah:

1) Menganalisis alternatif-alternatif solusi untuk aplikasi bisnis.

2) Menyediakan arsitektur rancangan aplikasi dan perencanaan yang

terintegrasi.

3) Membuat, memelihara, dan memonitor database.

4) Menyediakan aplikasi pengembangan/pemrograman, memodifikasi dan

melakukan pemeliharaan.

5) Inventaris dan katalog source code, scripting / penyimpanan dan

struktur database.

b. Project and Approval Support

Tugas dari unit ini adalah:

1) Mengidentifikasi dan mengkoleksi user atau permintaan bisnis –

analisis bisnis.

2) Melakukan koordinasi dengan System Analyst dan programmer untuk

mencari solusi bisnis.

3) Menyediakan penjelasan proyek, proposal, perkiraan biaya, dan

permintaan.

4) Melakukan koordinasi atas aktivitas pengujian.

5) Melakukan pelatihan dalam pelaksanaan program.

6) Mengimplementasikan manajemen pendukung dan manajemen

perubahan.

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

120

7) Melakukan pembahasan proyek dan mengontrol dokumentasi.

5. IT Operation Support

Bagian ini terdiri dari 2 unit khusus, yakni:

a. Hardware Operation Support

Bagian ini memiliki 3 unit khusus, yakni:

a) Technical Field Service (PC dan perangkat, O/S, aplikasi kantor)

Tugas dari unit ini adalah:

1) Melakukan instalasi.

2) Perbaikan/workshop.

3) Melakukan pemeliharaan secara teratur.

b) Network Data Communication

Tugas dari unit ini adalah:

1) Instalasi dan konfigurasi / setup.

2) Perbaikan dan dukungan terhadap masalah.

3) Pemeliharaan infrastruktur.

4) Memonitor jaringan dan mengontrol keamanan.

5) Bekerjasama dengan perusahaan TI dan atau penyedia untuk

pendefinisian masalah dan proses pencarian solusi.

c) System Administration dan Data Center

1) Pemasangan sistem / setup.

2) Pemeliharaan sistem dan server.

3) Memasang dan memelihara profil dan authorisasi / keamanan

pengaksesan.

4) Menjadwalkan backup dan pengarsipan data.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

121

5) Mengkoordinasikan perencanaan sistem penemu data bila terjadi

kerusakan.

6) Pemeliharaan gudang spare-part.

7) Penjagaan stok.

8) Memroses pemesanan dokumen stok.

9) Melakukan pelatihan dan pemeliharaan fasilitas.

10) Mengidentifikasi dan mengevaluasi permintaan kebutuhan user

untuk peralatan komputer.

b. Voice Telecommunication

Tugas dan wewenang unit ini adalah:

1) Melakukan instalasi dan setup.

2) Melakukan layanan perbaikan / workshop.

3) Melakukan pemeliharaan infrastruktur.

4) Pemasangan sistem PABX / pengaturan.

5) Bertindak sebagai penghubung ke penyedia jasa layanan telekomunikasi.

6) Memelihara profil user dan mengatur akses keamanan.

7) Membuat laporan biaya.

8) Menyediakan operator 24 jam / melayani koresponden USC.

4.2.5 Proses Bisnis Departemen TI

1. Proses Penanganan Masalah

Berikut ini penjelasan dari gambar 4.5 mengenai proses bisnis Departemen TI

dalam penanganan masalah.

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

122

USC Departemen TIUser

Mengajukanpermohonan

1 2

34

Meneruskanpermohonan

Setuju / tidakMeneruskan jawaban

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.5 Proses Bisnis Departemen TI dalam Penanganan Masalah

1. User mengajukan komplain melalui USC, kemudian USC akan menentukan

masalah tersebut termasuk dalam kategori hardware, software, atau

telekomunikasi.

2. Apabila masalah yang dihadapi oleh user hanya masalah level 1 dan USC

memiliki waktu luang maka USC sendiri yang akan menangani permasalahan

user yang bersangkutan.

3. Apabila permasalahan yang dihadapi cukup berat maka USC akan

mengkonfirmasikan masalah tersebut kepada Departemen TI.

4. Departemen TI akan memberikan tanggapan terhadap permintaan penanganan

masalah user tersebut (tergantung dengan kategori masalah yang dihadapi oleh

user). Hal ini dikarenakan jumlah user yang menggunakan sistem tidak

sedikit, yakni mencapai 1000 user dan jumlah staf TI yang berjumlah 50

orang. Oleh karena itu, departemen TI mengelompokkan kategori masalah dan

waktu penanganan masalah yang dihadapi user kedalam 3 kelompok, yakni:

Emergency (1 jam), Urgent (4 jam), dan Normal (1 hari).

5. USC akan mengkonfirmasikan kembali kepada user mengenai jadwal

penanganan masalah yang sedang dihadapi oleh user.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

123

2. Proses Permintaan Penggantian dan Pemesanan Hardware

Berikut ini penjelasan dari gambar 4.6 mengenai proses bisnis Departemen TI

dalam permintaan dan penggantian hardware.

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.6 Proses Bisnis Departemen TI dalam Permintaan dan Penggantian Hardware

Keterangan :

1. User mengajukan permohonan melalui USC.

2. USC akan mengajukan permohonan tersebut kepada bagian TI yang terkait,

kemudian USC akan memberikan persetujuan kepada user.

3. Apabila departemen TI menyetujui maka akan diadakan studi kelayakan

(apakah user tersebut memang pantas untuk mengganti software atau

hardware-nya)

4. Jika penggantian hardware user tersebut ternyata diperlukan, maka USC akan

meneruskan jawaban dari departemen TI dan kemudian akan membuat jadwal.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

124

5. Setelah studi kelayakan selesai dilakukan dan departemen TI memutuskan

bahwa user tersebut pantas mengganti hardware, maka USC akan meminta

persetujuan ke bagian purchasing dan accounting.

6. Bagian accounting dan purchasing akan memberikan jawaban.

7. Kemudian USC akan memesan spesifikasi hardware sesuai dengan kebutuhan

user tersebut kepada hardware vendor, yaitu DEL atau HP. Pembayaran

dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak, yakni perusahaan

dengan hardware vendor tersebut.

3. Proses Konsultasi dan Pemberian Solusi terhadap Aplikasi Bisnis

Berikut ini penjelasan dari gambar 4.7 mengenai proses bisnis Departemen TI

dalam masalah konsultasi dan pemberian solusi terhadap aplikasi bisnis.

USCUser

Mengajukanpermohonan

3

4

Meneruskanpermohonan

Memberi jawabanSetuju/tidak

Meneruskan jawaban.Bila Dept. TI setuju,maka akan diatur jadwal

1

2Accounting

$ $$

Purchasing

7

Setuju/tidak

Bila konsultasi dansolusi berhubungan

dengan investasi

Mill Head

BAS

Mengajukan permohonan

5

6

BAS mengadakan pertemuan dengan user untuk memberikankonsultasi dan solusi mengenai masalah yang dihadapi

8

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Gambar 4.7 Proses Bisnis Departemen TI dalam Masalah Konsultasi dan Pemberian Solusi terhadap Aplikasi Bisnis

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

125

Keterangan:

1. User mengajukan permohonan melalui USC.

2. User juga dapat mengajukan permohonan langsung kepada BAS (Business

Application Support), yaitu unit khusus yang akan memberikan konsultasi dan

solusi mengenai aplikasi bisnis yang dibutuhkan oleh user.

3. Permohonan yang diajukan melalui USC akan diteruskan kepada BAS.

4. BAS akan memberikan tanggapan atas permohonan user tersebut.

5. Apabila permintaan konsultasi disetujui oleh BAS, maka USC akan

meneruskan jawaban kepada user dan mengatur jadwal pertemuan user

dengan unit BAS.

6. BAS akan mengadakan pertemuan dengan user yang bersangkutan guna

menganalisa masalah yang dihadapi oleh user. Kemudian unit BAS akan

memberikan konsultasi sekaligus solusi-solusi terhadap masalah yang dihadapi

oleh user tersebut. Proses pemberian solusi juga mempertimbangkan

pengaruhnya terhadap investasi atau tidak.

7. Apabila solusi tersebut berhubungan dengan investasi, maka departemen TI

membutuhkan keputusan dari pihak manajemen, yakni bagian Purchasing,

Accounting dan Mill Head.

8. Setelah mendapatkan persetujuan dari ketiga pihak yang terkait, maka proses

pengembangan proyek akan dimulai.

4. Proses Pengembangan Proyek

Pengembangan terhadap software dilakukan secara terus menerus untuk dapat

mencari solusi terhadap permasalahan bisnis perusahaan dan untuk memenuhi

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

126

kebutuhan user yang ada. Pengembangan atas proyek yang dilakukan memerlukan

biaya yang cukup besar sehingga untuk perencanaannya perlu dilakukan dengan

baik. Berikut ini proses pengembangan proyek yang dilakukan.

COLLECTREQUIREMENT

CLOSING &EVALUATION

GO LIFE

TRANSFER TOTRAINING SERVER

SUPPORTING

DEVELOPMENT

TESTING INPRODUCTION

SERVER

TRANSFER TOPRODUCTION

SERVER

TESTING INTRAINING SERVER

SYSTEM DESIGN(OOAD/

STRUCTURED)

DATABASE DESIGN

USER REQUEST

TESTING

SOSIALIZATIONWITH TRAINING

USER

USERREQUIREMENT

ANALYSIS

USERAUTHENTIFICATIO

N

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.8 Proses Bisnis Departemen TI untuk Pengembangan Proyek

Keterangan :

1. User Request, setiap karyawan yang menggunakan aplikasi dapat meminta

pengajuan terhadap sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan user kepada

Departemen TI.

2. Collect Requirement, Departemen TI mengumpulkan data dan kebutuhan dari

semua user terhadap pembuatan sistem baru.

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

127

3. User Requirement Analysis

Setelah semua kebutuhan user dikumpulkan, maka Departemen TI akan

menganalisis lebih lanjut. Setelah itu, Departemen TI akan menentukan proyek

apa yang akan dikembangkan sehingga sistem yang akan dibuat akan dapat

berguna untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

4. System Design (OOAD/Structured)

Sistem yang akan dibangun akan didesain terlebih dahulu baik secara OOAD

(Object Oriented Analysis and Design) maupun secara terstruktur untuk

memudahkan pembuatan sistem.

5. Database Design

Database perlu dirancang dengan baik karena database memiliki peranan

penting di dalam suatu sistem perusahaan. Database merupakan sekumpulan

data yang saling berhubungan dan dirancang untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan dalam suatu organisasi.

6. Development

Pengembangan proyek dilakukan berdasarkan dari hasil analisis mengenai

kebutuhan-kebutuhan user yang telah didesain. Pada tahap pengembangan ini,

programmer akan membuat program dalam bentuk coding beserta dengan

tampilan yang sesuai dengan yang diinginkan user.

7. Testing

Pada tahap ini dilakukan pengajuan terhadap proyek yang telah dikembangkan

oleh programmer testing.

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

128

8. Transfer to Training Server

Setelah proyek diuji, kemudian proyek tersebut akan dikirim ke training

server untuk disinkronisasi supaya proyek yang dijalankan sesuai dengan

konsep awal perencanaan.

9. Testing in Training Server

Pengujian proyek dilakukan di training server.

10. Sosialization with Training User

Sebelum proyek sistem baru ini diimplementasikan, perlu dilakukan sosialisasi

terhadap sistem baru terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya user dapat

beradaptasi dengan sistem yang baru.

11. Transfer to Production Server

Pada tahap ini dilakukan konversi data dan migrasi dari sistem lama ke sistem

yang baru.

12. Testing in Production Server

Sebelum proyek dijalankan, perlu dilakukan tes terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah produk yang telah dihasilkan telah sesuai dengan

kebutuhan user atau belum.

13. User Authentification

Keamanan terhadap sistem sangat penting untuk dijaga. User hanya dapat

menggunakan sistem yang sesuai dengan kepentingannya saja. Data-data yang

bersifat confidential tidak dapat dilihat oleh user yang tidak berkepentingan.

Untuk itu, autentifikasi terhadap sistem perlu dilakukan.

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

129

14. Go-Life

Apabila proyek tersebut telah memenuhi kebutuhan user, maka proyek

tersebut akan diluncurkan untuk dipergunakan dalam menunjang proses bisnis

perusahaan.

15. Supporting

Setelah proyek diluncurkan maka akan dilakukan pengawasan terhadap kinerja

proyek selama kurang lebih 1-2 bulan oleh departemen TI yang berfungsi

sebagai supporting unit terhadap user.

16. Closing & Evaluation

Setelah dimonitor selama 1-2 bulan, kemudian proyek akan dinilai apakah

proyek tersebut telah berhasil (layak dipergunakan) atau tidak. Kemudian

evaluasi dilakukan secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Kemudian juga

akan dipikirkan lebih lanjut menganai perkembangannya dan bagaimana

software tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

5. Proses Maintenance

Proses maintenance terhadap sistem sangat diperlukan untuk memaksimalkan

kinerja dari sistem yang ada. Berikut ini merupakan beberapa maintenance yang

dilakukan oleh departemen TI, yaitu:

a. Untuk software dilakukan maintenance yang berupa up-date anti virus

secara otomatis.

b. Untuk aplikasi pada perusahaan, departemen TI menggunakan application

launcher secara otomatis supaya standarisasi tetap terjaga.

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

130

Application launcher adalah suatu aplikasi yang diletakkan pada setiap PC

user dan aplikasi ini akan selalu meng-update PC user secara otomatis

setiap kali application launcher menemukan aplikasi baru di server utama.

Dengan adanya application launcher ini, departemen TI tidak perlu

mendatangi PC user satu per satu untuk melakukan up-date.

c. Untuk jaringan, departemen melakukan maintenance 2 kali dalam

seminggu.

d. Untuk server, departemen TI memiliki contingency plan:

i. Planned Shutdown

Departemen TI harus memberikan konfirmasi terlebih dahulu kepada

perusahaan, yakni ketetapannya minimal 2 hari sebelum pelaksanaan

shutdown.

ii. Unplanned Shutdown

Departemen TI harus dapat menangani masalah maksimal 2 jam.

Untuk menjaga arus listrik digunakan UPS yang dapat menyimpan tenaga

listrik maksimal 2 jam apabila listrik padam.

Maintenance terhadap sistem dilakukan secara reguler, yaitu:

1) daily, meliputi check job, performance

2) weekly, meliputi back-up, performance, file space

3) monthly, meliputi back-up, file space, performance check.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

131

4.2.6 Aplikasi-Aplikasi pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

1. SAP (System Application Product in Data Processing)

SAP merupakan aplikasi utama yang digunakan oleh PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills untuk mendukung proses bisnis perusahaan. SAP ini diintegrasikan

di semua perusahaan APP. Berikut ini adalah modul-modul SAP yang

diimplementasikan pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills:

a. Finance and Costing

Modul ini digunakan pada bagian Finance yang terdiri dari:

a) Invoice

Fungsi : mengelola tagihan keuangan.

b) Finance

Fungsi : mengelola arus keuangan perusahaan.

c) Costing

Fungsi : membuat jurnal, neraca, balance sheet dan penghitungan

gaji.

b. Material Management

Modul ini digunakan pada bagian Administration B dan Sales & Marketing.

Modul ini terdiri dari:

a) Procurement

Fungsi : mengatur pembelian bahan baku, spareparts, dan barang jadi.

b) Inventory Management (bahan baku, spare parts, barang jadi)

Fungsi : mengatur persediaan bahan baku, spare parts, dan barang jadi.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

132

c) Warehouse Management

Fungsi : mengatur letak dan pengkodean dari masing-masing produk

yang dihasilkan.

d) Business Intelligent Warehouse

Fungsi : mengatur proses pelaporan produksi.

c. Quality Management

Modul ini digunakan pada bagian Technical Division, berfungsi sebagai

sistem yang dapat melakukan pengecekan terhadap kualitas bahan baku dan

sparepart.

d. Human Resource Management

Modul ini digunakan oleh semua karyawan. Modul ini terdiri dari:

a) Electronic Data Management

Fungsi : mengatur penyimpanan data-data perusahaan.

b) Time Event Management

Fungsi : mengatur keluar masuknya karyawan kedalam perusahaan.

c) Organization Management

Fungsi : mengatur struktur organisasi, sistem manajemen, dan letak tiap-

tiap unit yang ada di perusahaan.

d) Recruitment

Fungsi : mengatur perekrutan dan pelatihan karyawan

e. Sales and Distribution

Modul ini digunakan pada bagian Sales & Marketing dan Administration B.

Modul ini terdiri dari:

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

133

a) Billing

Fungsi : untuk pembuatan nota-nota pembayaran, pembelian, tagihan-

tagihan, dan lainnya.

b) Shipment

Fungsi : mengatur pengiriman produk.

c) Sales and order

Fungsi : mengatur penjualan dan permintaan terhadap produk.

f. Plant Maintenance

Modul ini digunakan pada bagian Production. Modul ini terdiri dari:

a) Corrective Management

Fungsi : menentukan jadwal shutdown.

b) Plant Management

Fungsi : mengatur mesin-mesin yang ada di pabrik.

g. Supplier Relationship Management (SRM)

Modul ini digunakan untuk mengatur hubungan antara perusahaan dengan

supplier-supplier perusahaan. SRM digunakan oleh bagian Purchasing dan

Administration B.

h. Project Management

Modul ini digunakan pada bagian Civil, yang digunakan untuk mengelola

budgeting dan perencanaan proyek-proyek perusahaan yang akan dibuat

misalnya untuk pembangunan pabrik baru.

2. MMpro, aplikasi ini digunakan sebagai pendukung untuk Me-record data yang

lebih detail karena setiap barang memiliki panjang roll, nomor dan berat yang

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

134

berbeda.. MMpro digunakan oleh bagian Sales & Marketing, Production, dan

Administration B.

3. SOT (System Online Timbangan), aplikasi ini digunakan untuk mengatur keluar

masuknya kendaraan. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai alat pengecekan

kontainer atas pengiriman barang keluar dan masuk sehingga dapat diketahui

mana saja kontainer yang sudah diisi. SOT digunakan pada bagian

Administration B.

4. QC Online, aplikasi ini digunakan untuk melakukan perhitungan atas hasil

pengetesan barang hasil produksi. QC Online digunakan oleh bagian Technical

Division.

5. Human Resource Management System (HR Pro), digunakan untuk kegiatan yang

berhubungan dengan absensi, cuti, lembur pegawai. Aplikasi ini digunakan oleh

Administrasi A untuk pegawai borongan dan harian PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills. Untuk proses payroll semua karyawan masih dilakukan dengan

menggunakan aplikasi HR Pro karena masih banyak kendala dalam

pengimplementasian SAP Human Resources.

4.2.7 Jaringan Informasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Untuk memudahkan arus informasi antar karyawan Pindo Deli 1, Pindo Deli 2, dan

juga kantor pusat yang berada di PT. Indah Kiat Serpong maka Pindo Deli membuat

jaringan yang membantu memperlancar arus informasi.

Berikut keterangan jaringan informasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dari

gambar 4.9:

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

135

a. Antara Pindo 1 dan Pindo 2 yang jaraknya berdekatan (± 7 km) maka digunakan

gelombang radio E1 128k. Hal ini dikarenakan radio E1 lebih efisien dan hemat

biaya.

b. Akan tetapi, radio E1 tidak dapat mendukung komunikasi yang jauh jaraknya

(Karawang-Serpong) antara Pindo Deli dengan kantor pusat yakni PT Indah Kiat.

Maka dari itu Pindo Deli menyewa (leasing jaraingan) untuk dapat lebih

mempermudah hubungan komunikasi.

c. Antara Pindo 1, Pindo 2 dan PT Indah Kiat dapat terhubung secara langsung.

d. PABX digunakan untuk membantu router memperbanyak penyimpanan nomor-

nomor extention, maksudnya adalah dari satu nomor telepon terdapat beberapa

nomor-nomor extention yang akan dihubungkan ke semua staf perusahaan.

e. Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari

sebuah network ke network lainnya (LAN LAN/LAN WAN) sehingga host-host

yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host yang ada pada

network yang lain. Router akan menghubungkan main switch dengan radio device

yakni melalui microwave.

f. Masing-masing PC akan terhubung dengan masing-masing switchnya dan setiap

switch akan terhubung dengan main switch.

g. Pindo 2 menggunakan CISCO sebagai server networking.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

136

Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Gambar 4.9 Jaringan Informasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

137

4.2 Analisis Lingkungan Industri

Analisis lingkungan industri pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dilakukan

dengan menggunakan lima kekuatan Porter (Five Forces Porter). Gambar 4.10

menunjukkan lima kekuatan Porter pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills:

Persaingan antar Perusahaan Sejenis

PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Leces, Pesaing asing

Ancaman Pendatang Baru

PT. Esa KertasCina dan Brazil

Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Supplier dalam dan luar negeri (bahan baku kimia dan pulp)

Kekuatan Tawar-Menawar Konsumen

Cakrawala Mega Indah (CMI)dan pelanggan luar negeri

Ancaman Produk Substitusi

komputer, handphone, PDA

Gambar 4.10 Lima Kekuatan Persaingan Porter

Berikut ini penjelasan lima kekuatan Porter pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills:

1. Ancaman pendatang baru (Threat Entry of New Comers)

Bagi pendatang baru, potensi untuk memasuki industri pulp dan kertas ini

cukup sulit. Hal ini terlihat dengan adanya perusahaan-perusahaan besar yang sudah

memiliki produk yang berkualitas dan brand image yang dikenal di kalangan

masyarakat. Perusahaan yang ada juga memiliki pangsa pasar yang besar dan untuk

dapat memasuki bisnis pulp dan kertas ini, diperlukan modal yang cukup besar,

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

138

penggunaan teknologi yang memadai, sumber daya manusia yang berkualitas, dan

juga dibutuhkan pengalaman yang matang untuk menggeluti bisnis kertas ini. Untuk

wilayah dalam negeri, pendatang baru dalam industri kertas bukan merupakan suatu

perusahaan yang baru, melainkan produk sejenis yang dihasilkan dari perusahaan

yang sudah ada. Sedangkan diluar negeri, persaingan antar perusahaan semakin

kompetitif. Apalagi dengan hadirnya pemain baru yang berasal dari Cina dan Brazil.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki kekuatan dalam

mempertahankan posisinya dari ancaman pendatang baru. Hal ini dikarenakan

beberapa faktor dibawah ini:

a. Skala ekonomi

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills telah mencapai skala ekonomi, dimana

ketika jumlah produk yang diproduksi meningkat, maka biaya per unitnya

akan menurun. Oleh sebab itu PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bisa

mempertahankan biaya yang rendah untuk produknya. Bagi perusahaan baru

masuk industri ini, akan sangat sulit untuk mencapai skala ekonomi karena

masih berfokus pada biaya pemasaran produk.

b. Kebutuhan Modal

Industri pulp dan kertas merupakan industri yang besar sehingga untuk dapat

memasuki industri ini dibutuhkan modal yang besar. Hal ini memberikan

peluang yang kecil untuk menciptakan perusahaan baru.

c. Akses ke jaringan distribusi

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills telah memiliki jaringan distribusi yang

luas baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini akan menjadi hambatan

bagi perusahaan pendatang baru untuk masuk.

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

139

d. Skala independen ketidakunggulan biaya

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki skala independen yang

menghambat masuknya pendatang baru seperti:

a) PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills telah menerapkan teknologi IT yang

modern untuk mendukung proses bisnisnya, seperti penerapan SAP yang

mengintegrasikan semua proses bisnis perusahaan.

b) PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki hutan pulp dan kayu yang

menjadi bahan baku utama perusahaan, yang berlokasi di Perawang. Hal

ini membuat akses perusahaan ke bahan baku menjadi mudah (tidak ada

ketergantungan supplier bahan baku utama).

Hal-hal seperti ini akan menjadikan pendatang baru untuk menemukan cara

untuk bersaing dengan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

e. Kebijakan pemerintah

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang tergabung dalam APP telah

memiliki hutan sendiri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pulp dan

paper perusahaan. Pemerintah dalam negeri memiliki kebijakan untuk

membatasi perusahaan-perusahaan yang masuk dalam industri pulp dan

paper ini. Hal ini untuk mencegah terjadinya penebangan ilegal hutan di

Indonesia dan menjaga kelestarian alam. Oleh sebab itu, perusahaan kertas

dalam negeri harus memiliki hutan tanaman industri (HTI) dan melarang

pemakaian hutan alam untuk bahan baku industri.

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

140

Walaupun sulit untuk memasuki industri pulp dan kertas bagi pendatang baru,

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills sekarang ini memiliki pesaing baru lokal untuk

produk kertas yakni PT. Esa Kertas yang berlokasi di Karawang. PT. Esa Kertas ini

merupakan perusahaan milik Sampoerna yang sekarang telah diakuisisi oleh Philip

Mourish. Sebelum didirikannya Esa kertas, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

memberikan supply kertas untuk bungkus rokok kepada Sampoerna. Akan tetapi

sekarang ini pasar PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menjadi berkurang karena

Philip Mourish mendirikan pabrik kertas rokok sendiri yakni PT. Esa Kertas.

Sekarang ini Esa Kertas masih berfokus pada produksi untuk bungkus rokok sendiri

saja sehingga PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills masih memiliki posisi yang kuat

dalam industri pulp dan kertas.

2. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (The Bargaining Power of Supplier)

APP memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan

kertas. Untuk itu, APP memiliki hutan tanaman industri yang dikelola untuk

memenuhi kebutuhan bahan baku kertas dan pulp perusahaan-perusahaan APP. PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills memperoleh bahan baku yang berupa NBKP dari

PT. Arara Abadi (Indah Kiat) dan Lontar Papyrus. Untuk bahan baku yang berupa

LBKP, perusahaan melakukan pemesanan dari negara lain (bahan baku impor). PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga memiliki beberapa pemasok bahan baku kimia

dari dalam dan luar negeri (Amerika Serikat, Kanada dan Finlandia). PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills dapat bebas memilih pemasok bahan baku yang dapat

memberikan harga lebih murah dengan kualitas yang baik. Untuk itu, PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills hanya memilih pemasok yang terbaik sehingga pemasok

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

141

bergantung pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Maka itu, dapat disimpulkan

bahwa kekuatan tawar-menawar pemasok untuk bahan baku kimia tidak memiliki

pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.

3. Kekuatan Tawar-Menawar Konsumen (The Bargaining Power of Customers)

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki distributor utama yang

mendistribusikan produk perusahaan untuk wilayah lokal, yakni Cakrawala Mega

Indah (CMI). CMI ini merupakan perusahaan yang tergabung dalam APP sehingga

CMI bertugas memasarkan produk-produk APP di dalam negeri. CMI yang berpusat

di Jakarta (Thamrin) memiliki banyak kantor cabang di beberapa daerah di

Indonesia. CMI akan mendistribusikan produk perusahaan secara langsung kepada

distributor-distributor lainnya atau Paper shop/modern market (seperti Carrefour,

Hero). Sedangkan di luar negeri, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki

beberapa perwakilan kantor cabang yang masih merupakan perwakilan APP. Kantor

cabang tersebut akan membantu pendistribusian produk di luar negeri. Kantor

cabang dibagi berdasarkan negara atau wilayah tertentu yang tersebar di seluruh

dunia.

4. Ancaman Produk Substitusi (Threat of Substitution Product)

Semakin berkembangnya jaman dengan bermunculan teknologi-teknologi

baru, maka untuk industri kertas akan menghadapi persaingan dengan produk

pengganti yang lebih modern, misalnya saja komputer, PDA, handphone. Biaya

perpindahan dari kertas menjadi peralatan modern seperti komputer dan handphone

memiliki biaya perpindahan yang tinggi bagi pelanggan. Walaupun barang

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

142

elektronik telah menjadi hal yang umum di masyarakat, akan tetapi pelanggan

membutuhkan biaya yang tidak murah untuk beralih dari kertas menjadi alat-alat

elektronik yang mampu mengurangi pemakaian atau bahkan menggantikan kertas.

Sekarang ini keberadaan kertas masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia.

Pengaruh produk substitusi tidak berpengaruh besar bagi industri kertas. Hal ini

dapat dilihat dengan bertambahnya permintaan terhadap konsumsi kertas yang setiap

tahunnya bertambah.

Sumber : www.wartaekonomi.com

Gambar 4.11 Perkembangan Konsumsi Kertas Indonesia

Contohnya saja di Indonesia, berdasarkan data yang diperoleh pada gambar

4.11, konsumsi kertas tahun 2003 sebanyak 5,31 juta ton, sedangkan tahun 2004,

konsumsi kertas mencapai 5,40 juta ton. Pada tahun 2005, konsumsi kertas

meningkat menjadi 5,61 juta ton. Tahun 2009, konsumsi kertas diprediksi bisa

mencapai 6,45 juta ton.

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

143

5. Persaingan antar Perusahaan Sejenis (The Jockeying Among Current Rivalry)

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki banyak pesaing karena

penjualan produknya untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan luar negeri.

Oleh karena itu terdapat beberapa pesaing utama PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Mills dari dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, produk photocopy paper PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills bersaing dengan PT. Riau Andalan Pulp and Paper

(RAPP) dan juga Leces. Produk PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ada yang

diekspor ke beberapa negara seperti Timur Tengah, Eropa, India, Asia Tenggara,

Jepang, Amerika, Cina, dll. Produk yang diekspor tersebut bersaing dengan beberapa

pesaing yang ada di masing-masing wilayah. Misalnya saja produk PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills yang berada di Cina bersaing dengan perusahaan sejenis yang

ada di Cina.

Untuk pasar dalam negeri, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki

kekuatan yang cukup besar karena PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan

salah satu industri kertas yang berada di bawah naungan Asia Pulp and Paper (APP)

didalam Grup Sinar Mas. Selain PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ada beberapa

perusahaan APP lainnya seperti PT. Indah Kiat Serpong, PT. Tjiwi Kimia, PT.

Lontar Papyrus, APP Perawang, dimana perusahaan-perusahaan ini memiliki

kerjasama yang kuat dalam menguasai pasar Indonesia. Selain itu, untuk dapat

bertahan dalam lingkungan persaingan perusahaan tetap mempertahankan produk

yang berkualitas tinggi dan harga yang relatif murah. Untuk wilayah Indonesia dan

Malaysia, perusahaan memiliki posisi sebagai Price Leader dimana harga dan

kualitas lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Berdasarkan keterangan diatas,

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

144

maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki posisi

persaingan yang kuat.

4.3 Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation / IFE)

Evaluasi faktor internal dianalisis dari SWOT perusahaan yang berfokus pada

kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Berikut ini kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Tabel 4.1 Analisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Kekuatan (Strength)

Kekuatan (Strength) S1 Memiliki tim manajemen yang berkualitas S2 Memiliki produk yang bermutu tinggi S3 Penerapan teknologi tingkat tinggi S4 Memiliki jaringan pemasaran yang luas S5 Kerjasama dengan perusahaan Sinar Mas dan APP dalam perdagangan

Kelemahan (Weakness)

Kelemahan (Weakness) W1 Jumlah ‘trim loss paper’ yang masih tinggi W2 Identifikasi material terlalu spesifik karena perusahaan memproduksi berbagai spesifikasi W3 Biaya pemeliharaan bahan baku dan produk masih tinggi W4 Proses tracking terhadap pelanggan yang kurang optimal. W5 Pengaturan untuk penempatan dan pengontrolan barang yang kurang optimal.

4.3.1 Kekuatan (Strength)

Berikut ini penjelasan dari kekuatan yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills:

1. Memiliki tim manajemen yang berkualitas

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills tidak hanya mempekerjakan tenaga kerja

lokal saja, akan tetapi beberapa tenaga kerja bahkan manajemen tingkat

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

145

tingginya (top management) merupakan tenaga kerja asing yang berasal dari

beberapa negara seperti Amerika, Taiwan, Jepang, India, dan Australia. Selain

itu, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki tim MBOS (Management By

Olympic Systems) dimana tim ini yang akan memberikan penilaian terhadap

evaluasi kerja semua divisi/departemen yang ada si perusahaan. Pada tanggal 12

Juli 1996, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memperoleh ISO 9002 karena

telah memenuhi Quality Management Systems yang bertaraf internasional. Setiap

tahunnya tim MBOS mengadakan MBOS Annual Competition dimana semua

divisi/departemen akan melakukan kompetisi terhadp kinerjanya. Tim yang

memenangkannya akan melakukan kompetisi dengan semua perusahaan APP di

Indonesia, yang kemudian akan dikompetisikan lagi dengan grup APP di China.

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills telah memenangkan tiga kali berturut-turut

MBOS Annual Competition dari tahun 2005 – 2007. Menurut Kepala

Departemen Marketing, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan

peringkat kedua terbaik se-APP di Indonesia. Untuk APP sendiri memperoleh

peringkat ke-10 di seluruh dunia.

2. Memiliki produk yang bermutu tinggi

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills terkenal dengan produknya yang memiliki

“Top Quality Paper”. Hal ini terbukti dengan diberikannya Super Brands Award

Indonesia 2005/2006 untuk produk kertas dengan merek Bola Dunia. Oleh

karena itu, perusahaan tetap menjaga mutu produk dengan memilih bahan baku

yang berkualitas dan proses produksi yang baik untuk dapat menjaga kesetiaan

pelanggan dalam memakai produk-produk PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

146

Untuk wilayah Indonesia dan Malaysia, produk PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Mills memiliki keunggulan dalam hal kualitas dan harga sehingga perusahaan

tetap dapat mempertahankan posisinya.

3. Penerapan teknologi tingkat tinggi yang mengarah pada efisiensi

Saat ini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan teknologi ERP

(Enterprise Resource Planning) dimana software yang digunakan yakni SAP

ECC 6.0. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills berusaha untuk dapat mengikuti

perubahan bisnis yang terjadi sehingga perubahan terhadap teknologi pun sering

dilakukan. Misalnya saja SAP sudah di-upgrade sebanyak lima kali yakni dari

versi 3F, 4.0, 4.0B, 4.0C, 4.0D dan yang terakhir ECC 6.0 pada tahun 2007.

Tidak hanya dalam teknologi informasi, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

juga menggunakan mesin-mesin yang canggih dalam proses produksinya dimana

mesin-mesin tersebut mampu mengasilkan produk yang lebih baik dibandingkan

dengan menggunakan mesin-mesin tradisional sehingga proses produksi yang

dilakukan mampu menciptakan proses yang lebih efektif dan efisien baik dalam

hal waktu maupun biaya.

4. Memiliki jaringan pemasaran yang luas

Pemasaran produk dilakukan di wilayah Indonesia bahkan sampai ke beberapa

negara melalui branch office APP yang berada di beberapa negara di Asia,

Afrika, Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin. PT. Pindo

Deli Pulp and Paper Mills memiliki jalur distribusi yang baik melalui para

distributor yang berada di dalam maupun di luar negeri.

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

147

5. Kerjasama dengan perusahaan Sinar Mas dan APP dalam perdagangan

PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bekerjasama dengan beberapa perusahaan

besar yang tergabung dalam grup Sinar Mas dibawah naungan APP (Asia Pulp

and Paper). APP meruapakan perusahaan kedua terbesar penghasil kertas di Asia

setelah Asia Pasific Resources International Ltd (APRIL). Akan tetapi dengan

adanya kerjasama perusahaan dalam grup Sinar Mas (PT. Tjiwi Kimia, PT. Indah

Kiat, PT. Lontar Papyrus), maka hal ini dapat menjadikan posisi perusahaan

lebih kuat dalam menghalangi pesaingnya. Tidak hanya bekerjasama dalam

menguasai pasar, perusahaan APP juga saling bekerja sama dalam pemenuhan

bahan baku, pemasaran produk, maupun hal lainnya. Seperti halnya saja PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills bekerjasama dengan PT Cakrawala Mega Indah

dalam pemasaran produk. Selain itu, pemenuhan atas bahan baku perusahaan

APP dapat diperoleh dari PT Arara Abadi dan PT Wirakarya Sakti. Perusahaan-

perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang mengelola hutan untuk

pemenuhan bahan baku APP. Diperkirakan luas lahan yang dimiliki sebesar

1.137.020,36 hektar untuk APP. Dibandingkan pesaingnya APRIL hanya

memiliki luas hutan seluas 681.778,14 hektar.

(http://www.chaidir.com/?m=fr&t=2&id=44)

4.3.2 Kelemahan (Weakness)

Berikut ini penjelasan mengenai kelemahan yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli

Pulp and Paper Mills:

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

148

1. Jumlah ‘trim loss paper’ yang masih tinggi

Proses produksi yang dilakukan saat ini tidak didasarkan pada pemesanan

pelanggan atas produk kertas (customer oriented). Dari pemrosesan bahan baku,

kertas dapat dibuat dalam ukuran jumbo ataupun roll. Dari ukuran ini, kertas

dapat dibagi lagi menjadi ukuran yang lebih kecil (proses cutting) sesuai dengan

pemesanan pelanggan (misalnya ukuran A4, kuarto, dll). Dalam proses

pemotongan ini, masih banyak terjadi sisa kertas karena perusahaan belum dapat

mengkombinasikan pemesanan yang paling optimal.

2. Terlalu fokus pada material oriented

Kertas merupakan produk yang memiliki berbagai macam spesifikasi, dari segi

ukuran, jenis, berat, warna, kualitas, jumlah per sheet, dan hal lainnya. PT. Pindo

Deli Pulp and Paper Mills selalu mencoba untuk menerima setiap pemesanan

dengan spesifikasi apapun. Setiap muncul spek berbeda, perusahaan harus

membuat satu nomor material baru. Hal ini menjadikan produk memiliki range

yang sangat besar. Ini juga akan berdampak pada peningkatan biaya operasional

karena semakin bervariasi hasil produksi maka perusahaan semakin sulit untuk

menekan biaya. Apabila hasil produksi semakin standar dan banyak maka

perusahaan dapat menekan biaya operasional sehingga profit yang didapatkan

akan semakin besar.

3. Biaya pemeliharaan bahan baku dan produk masih tinggi

Sistem stok terhadap bahan baku belum dilakukan secara real time antara

perusahaan dengan pemasok bahan baku. Tekadang masih terdapat penumpukan

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

149

bahan baku karena perusahaan memesan bahan baku tidak berdasarkan jumlah

produksinya sehingga stok bahan baku menjadi banyak. Hal ini menjadikan

biaya inventory menjadi mahal sehingga dapat menambah biaya operasional.

4. Proses tracking terhadap pelanggan yang kurang optimal.

Untuk wilayah lokal, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills hanya memiliki satu

distributor utama (Cakrawala Mega Indah / CMI) yang akan memasarkan

produknya ke seluruh distributor-distributor lainnya. Untuk saat ini,

pengontrolan pemesanan barang hanya dilakukan berdasarkan permintaan CMI.

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills tidak dapat mengetahui siapa saja

pelanggannya dan produk apa saja yang paling sering dibeli oleh satu pelanggan

(distributor, agen, atau end user). Perusahaan seharusnya dapat mengetahui hal-

hal seperti itu, disamping akan mempengaruhi pemesanan, perusahaan juga dapat

membantu distributor dalam memprediksi jumlah permintaan.

5. Pengaturan untuk penempatan dan pengontrolan barang yang kurang

optimal.

Pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, penempatan produk di gudang, masih

dilakukan dengan sembarangan. Setiap produk dapat ditempatkan dimana saja.

Hal ini akan mempersulit pencarian produk yang mau dikeluarkan untuk

memenuhi pesanan. Tentu saja hal tersebut dapat menambah waktu pencarian

sehingga proses yang dilakukan tidak efisien. Terkadang juga beberapa

pemesanan memiliki spesifikasi yang sama. Pada prosesnya sekarang ini, setiap

kali barang yang selesai diproduksi dapat dikeluarkan untuk pemesanan yang

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

150

mana saja (tidak ada pemfokusan). Hal ini dapat saja menjadikan pemesanan

untuk waktu yang lebih lama dapat dipenuhi lebih cepat daripada pemesanan

untuk waktu yang lebih cepat. Hal ini dapat menjadi suatu keganjalan dan

kekurangan dalam pemenuhan proses pemesanan.

4.3.3 Hasil Evaluasi Faktor Internal

Berikut ini merupakan hasil evaluasi faktor internal yang diperoleh dari

melakukan pembobotan SWOT dengan menggunakan metode analisis berpasangan

(Pairwise Method).

Tabel 4.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix)

Kekuatan (Strength)

BOBOT PERINGKAT

RATA-RATA TERTIMBAN

G S1 Memiliki tim manajemen yang berkualitas 0.100 4 0.400 S2 Memiliki produk yang bermutu tinggi 0.102 4 0.408 S3 Penerapan teknologi tingkat tinggi 0.099 4 0.396 S4 Memiliki jaringan pemasaran yang luas 0.073 3 0.219

S5 Kerjasama dengan perusahaan Sinar Mas dan APP dalam perdagangan 0.056 3 0.168

Total Kekuatan 1.591

Kelemahan (Weakness)

W1 Jumlah ‘trim loss paper’ yang masih tinggi 0.168 1 0.168 W2 Terlalu fokus pada material oriented 0.119 1 0.119

W3 Biaya pemeliharaan bahan baku dan produk masih tinggi 0.119 1 0.119

W4 Proses tracking terhadap pelanggan yang kurang optimal. 0.082 2 0.164

W5 Pengaturan untuk penempatan dan pengontrolan barang yang kurang optimal. 0.082 2 0.164

Total Kelemahan 1 0.734 Total Internal Factor Evaluation (IFE) 2.325

Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa total nilai dari evaluasi faktor internal yang

dilakukan sebesar 2,325. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan PT

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

151

Pindo Deli Pulp and Paper Mills lemah secara internal. Hal ini mengindikasikan bahwa

kekuatan yang ada belum dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Kelemahan perusahaan saat ini terletak pada jumlah ‘trim loss paper’ yang masih tinggi

dengan total skor sebesar 0,168. Tidak hanya itu, fokusnya perusahaan pada material

oriented dan juga biaya inventory yang masih tinggi menjadikan kelemahan juga bagi

perusahaan. Akan tetapi kekuatan yang dimiliki perusahaan juga memiliki dampak yang

sangat besar dan berpengaruh sehingga PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills masih dapat

meningkatkan posisi internal perusahaan.

4.4 Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation / EFE)

Evaluasi faktor eksternal dianalisis dari SWOT perusahaan yang berfokus pada

peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Berikut ini peluang dan ancaman yang

dimiliki oleh PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Tabel 4.3 Analisis Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Peluang (Opportunity)

Peluang (Opportunity) O1 Perkembangan teknologi baru O2 Permintaan kertas dunia yang meningkat O3 Efisiensi proses produksi O4 Tingkat pertumbuhan industri percetakan O5 Kondisi alam Indonesia yang subur dan kaya akan hutan

Ancaman (Threats)

Ancaman (Threat) T1 Pesaing dari dalam dan luar negeri T2 Isu illegal logging T3 Kurs yang tidak stabil T4 Munculnya produk substitusi lebih modern T5 Desakan untuk tidak memperluas hutan sebagai lahan industri

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

152

4.4.1 Peluang (Opportunity)

Berikut ini penjelasan mengenai peluang yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli Pulp

and Paper Mills:

1. Perkembangan teknologi baru

Perkembangan terhadap teknologi baru dapat memberikan peluang bagi PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis

perusahaan. Misalnya saja PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dapat

menggunakan peralatan mesin dengan teknologi baru untuk dapat menghasilkan

produk yang lebih baik dalam waktu yang lebih capat. Selain itu, teknologi baru

juga memungkinkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan sistem-

sistem yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan yang lebih baik.

2. Permintaan kertas dunia yang meningkat

Setiap tahunnya permintaan konsumsi kertas cenderung meningkat. Hal ini dapat

dilihat pada perkembangan konsumsi kertas di Indonesia yang meningkat terus

setiap tahunnya, dari 3,9 juta ton (1998) sampai 5,6 juta ton (2005). Selain

peningkatan di dalam negeri, konsumsi kertas di dunia juga sangat besar. Hal ini

dapat dilihat di beberapa negara di ASEAN yang menunjukkan bahwa

Singapura, Malaysia, dan Thailand memiliki jumlah konsumsi kertas perkapita

yang lebih besar dari Indosesia. Ini menunjukkan peluang yang baik bagi PT.

Pindo Deli Pulp and Paper Mills karena 80% hasil produksinya untuk kegiatan

ekspor.

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

153

Gambar 4.12 Konsumsi Kertas Perkapita di Beberapa Negara ASEAN (Sumber : www.wartaekonomi.com)

3. Efisiensi proses produksi

Efisiensi terhadap proses produksi merupakan hal yang penting dalam industri

kertas karena dengan efisiensi perusahaan dapat mengurangi biaya operasional.

Misalnya saja dengan menggunakan mesin-mesin baru, perusahaan dapat lebih

banyak memproduksi produk dengan waktu yang cepat. Selain itu juga,

perusahaan dapat mencapai skala ekonomi.

4. Tingkat pertumbuhan industri percetakan

Semakin berkembangnya terknologi percetakan seperti penggunaan komputer

yang memudahkan proses percetakan, maka semakin berkembang pula industri

pecetakan. Komputer membuat beragam hal dalam proses penerbitan menjadi

lebih mudah. Hal ini karena ia mendigital-kan proses penerbitan. Dengan

komputer membuat layout menjadi lebih mudah. Banyak hal seperti men set,

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

154

meletakan text, memberi foto, dan meng-crop foto menjadi lebih cepat.

Penggunaan komputer ini terus berlanjut hingga sekarang. Dengan teknologi

komputer industri percetakan menjadi sangat terbantu. Apabila industri

pecetakan berkembang, maka akan menjadikan peluang bagi industri kertas

untuk memasok produknya kepada perusahaan-perusahaan percetakan atau

distributor percetakan yang ada.

5. Kondisi alam Indonesia yang subur dan kaya akan hutan

Alam Indonesia yang sangat subur memberikan keunggulan tersendiri bagi

produsen kertas Indonesia. Indonesia memiliki area hutan yang besar

kapasitasnya menurut ukuran dunia. Di Indonesia terdapat lahan hutan seluas 141

juta hektar (1.410.000 km persegi). Dari jumlah ini sekitar 95 juta hektar telah

disediakan untuk produktivitas dan konversi

(http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0304/rit01.html). Selain itu

dengan tanah yang subur memungkinkan penanaman pohon akasia magnisium

(bahan baku kertas) yang lebih cepat dibandingkan di negara-negara lainnya. Di

Indonesia penanaman pohon akasia dapat dilakukan hanya 5-7 tahun. Sedangkan

di beberapa negara seperti Amerika dan Eropa, penanaman pohon akasia ini

dapat mencapai 20 tahun. Hal ini memungkinkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Mills dapat dengan mudah memperoleh bahan baku.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

155

4.4.2 Ancaman (Threat)

Berikut ini penjelasan mengenai ancaman yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli Pulp

and Paper Mills:

1. Pesaing besar dari dalam dan negeri

Pesaing dari dalam negeri seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP_

merupakan pesaing utama PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Menurut Kepala

Divisi marketing PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, pangsa pasar grup APP

dalam pasar lokal sebesar 50%. Untuk pasar luar negeri, PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills bersaing dengan produsen kertas dari maing-masing negara.

Misalnya saja di Cina terdapat beberapa produsen kertas dimana mereka dapat

memproduksi dalam jumlah yang besar dan biaya yang murah.

2. Isu Illegal Logging

Sekarang ini sedang terjadi kehebohan dalam yang menjadi sorotan industri

kertas, yakni isu illegal logging. Dalam artikel

http://walhi.or.id/kampanye/hutan/konversi/040914_ikppilegal_sp/ diisukan

bahwa PT. Indah Kiat Perawang (pemasok bahan baku PT Pindo Deli Pulp and

Paper Mills) melakukan illegal logging dimana kayu yang dihasilkan berasal dari

hutan alam. Dan sekarang ini PT Pindo Deli berusaha mengatasi masalah

tersebut dengan melakukan sertifikasi terhadap bahan baku kertas yang

digunakan.

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

156

3. Kurs yang tidak stabil

Nilai tukar mata uang asing sangat berpengaruh bagi PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills karena sebesar 80% dari hasil produksinya untuk diekspor.

Pembayaran bahan baku dan biaya ekspor dilakukan dengan menggunakan mata

uang asing (US $). Oleh karena itu, kondisi kurs yang tidak stabil dapat

berpengaruh besar bagi perusahaan karena biaya yang dikeluarkan akan

disesuaikan dengan kurs yang berlaku pada saat itu.

4. Munculnya produk substitusi yang lebih modern

Munculnya teknologi modern sebagai produk pengganti kertas seperti PDA,

komputer, handphone dapat memberikan ancaman bagi PT. Pindo Deli Pulp and

Paper Mills. Akan tetapi ancaman tersebut tidak terlalu berpengaruh besar

selama permintaan terhadap kertas masih terus meningkat.

5. Desakan untuk tidak memperluas hutan sebagai lahan industri

Karena semakin banyaknya produsen pulp dan kertas yang memanfaatkan hutan

untuk dijadikan lahan industri maka semakin lama hutan Indonesia semakin

berkurang. Hal ini membawa dampak pada sebagian masyarakat (khususnya

masyarakat daerah) untuk melarang perluasan lahan industri dari hutan. Dalam

artikel http://walhi.or.id/kampanye/hutan/konversi/040914_ikppilegal_sp/,

dikatakan bahwa keberadaan industri pulp dan kertas di Indonesia menimbulkan

dampak buruk terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat sekitar

secara khusus dan wilayah lainnya secara umum. Perubahan bentang alam skala

luas untuk pembangunan pabrik, pemukiman karyawan dan HTI sehingga

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

157

merusak ekosistem setempat dan berdampak bagi ketersediaan air, hilangnya

keanekaragaman hayati, hilangnya akses masyarakat lokal terhadap hutan

sebagai tempat hidup dan mata pencaharian. Kemudian limbah pabrik yang dapat

mencemari air, tanah, dan udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada

manusia dan makhluk hidup lainnya.

4.4.3 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

Tabel 4.4 merupakan hasil evaluasi faktor eksternal yang diperoleh dengan

melakukan pembobotan SWOT dengan menggunakan metode analisis berpasangan

(Pairwise Method).

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa total dari evaluasi faktor eksternal berjumlah

2,729. Total nilai tertimbang diatas 2,5 mengindikasikan bahwa PT Pindo Deli Pulp

and Paper Mills mampu merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang

ada dalam industrinya. Peluang yang dimiliki perusahaan dalam industri sangat

besar. Disamping teknologi yang dapat mempercepat proses kerja yang akan

mengarah pada efisiensi, permintaan akan kertas dunia yang meningkat menjadi

salah satu pemicu kelancaran PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Hal ini mengingat

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu perusahaan APP yang

memiliki banyak cabang di luar negeri sehingga memungkinkan bagi PT Pindo Deli

Pulp and Paper Mills untuk memperluas pasar dan memperoleh pasar baru dalam

jaringan pemasarannya. Akan tetapi perusahaan harus tetap waspada dengan

ancaman yang ada. Misalnya saja dengan persaingan yang cukup kompetitif antara

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dengan perusahaan-perusahaan pulp dan kertas

baik didalam maupun yang di luar negeri. Misalnya saja Riau Andalan Pulp and

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

158

Paper yang memiliki pasar yang cukup besar. Untuk itu, PT Pindo Deli Pulp and

Paper Mills harus meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dengan

memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk dapat mengatasi ancaman yang ada.

Tabel 4.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix)

Peluang (Opportunity)

BOBOT PERINGKAT RATA-RATA

TERTIMBANG O1 Perkembangan teknologi baru 0.143 4 0.572 O2 Permintaan kertas dunia yang meningkat 0.137 4 0.548 O3 Efisiensi proses produksi 0.131 4 0.524 O4 Tingkat pertumbuhan industri percetakan 0.083 3 0.249

O5 Kondisi alam Indonesia yang subur dan kaya akan hutan 0.058 3 0.174

Total Peluang 2.067

Ancaman (Threat)

T1 Pesaing dari dalam dan luar negeri 0.117 1 0.117 T2 Isu illegal logging 0.117 1 0.117 T3 Kurs yang tidak stabil 0.089 2 0.178 T4 Munculnya produk substitusi lebih modern 0.073 2 0.146

T5 Desakan untuk tidak memperluas hutan sebagai lahan industri 0.052 2 0.100

Total Ancaman 1 0.662 Total External Factor Evaluation (EFE) 2.729

4.5 Analisis SWOT

Dari pengolahan faktor internal (IFE) dan eksternal (EFE), maka didapatkan

kesimpulan bahwa PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki total kelemahan yang

lebih besar daripada kekuatannya dengan total IFE sebesar 2,325. Hal ini maksudnya

adalah kelemahan yang dimiliki oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills belum dapat

diatasi dengan kekuatan yang dimiliki. Perusahaan masih memiliki kendala pada internal

perusahaan. Akan tetapi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki respon terhadap

peluang dan ancaman yang baik, dimana total EFE sebesar 2,729 mengindikasikan

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

159

bahwa perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini

dan meminimalkan efek yang timbul dari ancaman eketernal.

4.6 Matriks SWOT

Tabel 4.5 Matriks SWOT

IF

E

EFE

Strength: 1. Memiliki tim manajemen

yang berkualitas 2. Memiliki produk yang

bermutu tinggi 3. Penerapan teknologi tingkat

tinggi 4. Memiliki jaringan pemasaran

yang luas 5. Kerjasama dengan perusahaan

Sinar Mas dan APP dalam perdagangan

Weakness: 1. Jumlah ‘dusting paper’ yang

masih tinggi 2. Terlalu fokus pada material

oriented 3. Biaya pemeliharaan bahan

baku dan produk masih tinggi 4. Proses tracking terhadap

pelanggan yang kurang optimal.

5. Pengaturan untuk penempatan dan pengontrolan barang yang kurang optimal.

Opportunity: 1. Perkembangan teknologi

baru 2. Permintaan kertas dunia

yang meningkat 3. Efisiensi proses produksi 4. Tingkat pertumbuhan

industri percetakan 5. Kondisi alam Indonesia

yang subur dan kaya akan hutan

Strategi SO Fokus pada penguasaan pasar

lokal dan luar negeri (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3)

Fokus pada pengontrolan kualitas (S2, S3, O1, O3)

Cost Leadership (S1, S2, S3, O1, O2, O3, O5)

Bekerja sama dengan para pemain bisnis percetakan atau distributor percetakan (S1,S2, S4, O1, O4)

Memperluas hutan tanaman industri (S5, O5)

Strategi WO Efisiensi jumlah trim loss

paper (W1, O1, O3) Penciptaan high value product

(W2, O2, O3) Pengefisiensian proses

penyimpanan bahan baku dan produk (W3, O3)

Fokus pada potensi pelanggan (W4, O1, O2, O3, O4)

Optimalisasi pengaturan barang (W5, O1, O3)

Threat: 1. Pesaing dari dalam dan

luar negeri 2. Isu illegal logging 3. Kurs yang tidak stabil 4. Munculnya produk

substitusi lebih modern 5. Desakan untuk tidak

memperluas hutan sebagai lahan industri

Strategi ST Fokus pada penguasaan pasar

lokal dan luar negeri (S1, S2, S3, S4, S5, T1, T4)

Differensiasi produk (S2, T1, T4)

Fokus pada pengontrolan kualitas (S1, S2, T1, T4)

Penciptaan produk yang ramah lingkungan (S1, T3, T5)

Mempertahankan ISO 9001 / Management quality (S3, T1, T3, T5)

Strategi WT Proses produksi yang lebih

efisien (W1, W2, W3, W5, T1, T3)

Pemanfaatan bahan baku yang lebih efisien (W1, T2, T5)

Fokus pada potensi pelanggan (W4, T1)

Penerapan teknologi untuk dapat menambah keunggulan kompetitif (W1, W2, W3, W4, W5, T1, T4)

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

160

4.7 Matriks Internal Eksternal (IE)

Total Nilai Tertimbang IFE KUAT RATA - RATA LEMAH 3,0 hingga 4,0 2,0 hingga 2,99 1,0 hingga 1,99 4 3 2 1

4 I II III TINGGI

3,0 hingga 4,0

TUMBUH & KEMBANGKAN

TUMBUH & KEMBANGKAN

JAGA & PERTAHANKAN

3

IV V VI RATA - RATA 2,0 hingga 2,99

TUMBUH & KEMBANGKAN

JAGA & PERTAHANKAN

TUAI ATAU DIVESTASI

2

VII VIII IX RENDAH

1,0 hingga 1,99 Tota

l Nila

i Ter

timba

ng E

FE

1

JAGA & PERTAHANKAN

TUAI ATAU DIVESTASI

TUAI ATAU DIVESTASI

Gambar 4.13 Matriks Internal Eksternal (IE Matrix)

Berdasarkan penelitian, arahan strategi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

yakni:

1. Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

Efisiensi terhadap hasil produksi yang dihasilkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper

Mills sangat penting dilakukan. Untuk itu, perusahaan mulai memikirkan bagaimana

caranya untuk dapat membuat proses produksi lebih efisien. Hal ini dimulai dari

pengurangan jumlah sisa kertas dari hasil proses pemotongan yang disesuaikan

dengan kombinasi pemesanan yang optimal.

2. Penciptaan high value product

Kertas merupakan produk yang sangat sensitif dan memiliki banyak spesifikasi

pelanggan dapat memesan kertas dengan berbagai spesifikasi. Hal ini menjadikan

penomoran terhadap produk yang semakin banyak. Untuk itu, perusahaan ingin

menstandarisasikan penomoran produknya untuk memudahkan proses pemesanan

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

161

pelanggan oleh bagian sales & marketing. Perusahaan juga mulai berfokus pada

produk yang bernilai tinggi dari segi kualitas, pasar, dan profit. Maksudnya adalah

perusahaan mulai berfokus pada produk yang memiliki pasar yang besar dan

memiliki profit yang besar pula.

3. Pengefisiensian proses penyimpanan bahan baku

Bahan baku kertas merupakan hal yang rentan sekali terhadap kerusakan. Semakin

lama waktu penyimpanan bahan baku, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya

yang berlebih terhadap biaya pemeliharaannya/ inventory. Untuk itu, proses

penyimpanan barang perlu dikontrol dengan baik.

4. Fokus pada potensi pelanggan

Selain kepuasan pelanggan yang perlu dijaga, perusahaan juga perlu mengetahui

potensi pembelian dari para pelanggannya. Hal ini bertujuan supaya perusahaan

dapat mengantisipsi lonjakan atau penurunan pemesanan yang dilakukan. Hal ini

dapat memudahkan perusahaan dalam memproduksi hasilnya sehingga tidak terjadi

penumpukan barang jadi yang terlalu banyak yang dapat menambah biaya inventory.

5. Optimalisasi pengaturan barang

Barang jadi hasil produksi semestinya harus dijaga dan dikontrol dengan baik. Hal

ini bertujuan supaya pemesanan pelanggan dapat terpenuhi sesuai pada waktunya.

Dengan pengaturan barang juga dapat mengoptimalisasi pengeluaran terhadap

barang sehingga meminimalisir pemenuhan pesanan untuk pelanggan yang lainnya.

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

162

4.8 Arahan Strategis

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki arahan strategi, dimana arahan

strategi ini dapat dijadikan sebagai kerangka kerja untuk mendefinisikan tujuan dan

sasaran perusahaan. Berikut arahan strategi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Tabel 4.6 Arahan Strategi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Arahan Strategi Tujuan Metric Bobot (%)

10

10

Efisiensi jumlah ‘trim paper loss’

• Mengurangi jumlah ‘trim loss paper’ agar produksi lebih optimal

• Peningkatan efisiensi hasil produksi

• Mengotomatisasi proses operasional produksi

• Pengurangan jumlah sisa kertas yang terbuang

• Biaya per unit • Jumlah hasil produksi 5

25

10

5

Penciptaan high value product

• Mempercepat penjualan • Mengurangi banyaknya nomor

material dan menghindari duplikasi material

• Mengurangi biaya operasional

• Profit • Standarisasi

konfigurasi produk • Biaya operasional 10

25

Pengefisiensian proses penyimpanan bahan baku

• Mengurangi biaya inventory terhadap bahan baku

• Pengurangan biaya inventory 20 20

8

Fokus pada potensi pelanggan

• Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan

• Memprediksi permintaan produk

• Spesifikasi kebutuhan pelanggan

• Jumlah pemesanan produk 7

15

5

5

Optimalisasi pengaturan barang (auto arrangement)

• Pemenuhan pesanan yang tepat waktu

• Mempermudah dan mempercepat proses terhadap kontrol keluar barang

• Pencocokan unit id pada sistem dan gudang

• Waktu pengiriman • Pengurangan waktu

pencarian barang • Unit id 5

15

Rencana bisnis yang dimiliki PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yakni:

1. Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’ 25%

Jumlah dari sisa pemotongan kertas atau ‘trim loss paper’ yang besar dapat

merugikan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan efisiensi proses produksi terhadap

proses ‘cutting’ yang dilakukan karena efisiensi jumlah ‘trim loss paper’ dapat

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

163

bertujuan untuk mengurangi jumlah ‘trim loss paper’ agar produksi lebih optimal,

peningkatan efisiensi hasil produksi dan juga dapat mengotomatisasi proses

operasional produksi

2. Penciptaan high value product 25%

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai memikirkan pesanan yang mana saja yang

menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Tidak ada gunanya jika

perusahaan memproduksi produk yang sebenarnya tidak menghasilkan keuntungan.

Penciptaan high value product’ memiliki tujuan antara lain dapat mempercepat

penjualan, mengurangi banyaknya nomor material dan menghindari duplikasi

material, dan mengurangi biaya operasional

3. Pengefisiensian proses penyimpanan bahan baku 20%

Semakin perusahaan dapat melakukan pemesanan bahan baku secara real time maka

semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pemeliharaan atsa

bahan baku tersebut karena semakin banyak dan lamanya waktu untuk penyimpanan

maka semakin besar pula resiko atas kerusakan terhadap bahan baku.

4. Fokus pada potensi pelanggan 15%

Pelanggan merupakan faktor penting dalam kelancaran perusahaan baik dalam hal

pemenuhan pesanan sampai pada proses kelancaran pembayaran. Perusahaan harus

dapat memprediksi permintaan pelanggan, apakah akan mengalami lonjakan atau

penurunan. Selain itu, status pembayaran pelanggan pun harus diperhatikan karena

perusahaan perlu tahu mana saja pelanggan yang qualified dana mana pelanggan

yang non qualified. Hal ini perlu diantisipasi lebih baik.

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

164

5. Optimalisasi pengaturan barang 15%

Pengaturan barang di gudang perlu menjadi perhatian untuk mengantisipasi

terjadinya keterlambatan dalam pengiriman. Setiap hasil produksi yang telah

dihasilkan merupakan pemesanan dari pelanggan tertentu. Karyawan bagian gudang

harus memikirkan hal tersebut sehingga tidak terjadi pengambilan barang yang tidak

seharusnya untuk pemesanan lain dengan spesifikasi yang sama.

4.9 Demand/Supply Planning

Untuk menghubungkan rencana bisnis dengan rencana TI maka harus melakukan

Strategic Demand / Supply Planning dan Innovation Planning. Dimana Strategic

Demand / Supply Planning dan Innovation Planning terkait dengan arahan strategis

bisnis, agenda strategi TI dan kebutuhan strategi TI. Ada 2 perencanaan yang dilakukan

untuk mengaitkan arahan strategi bisnis dengan perencanaan TI yaitu :

• Demand menyatakan apa yang bisnis perlukan dari TI . Demand berarti

dibutuhkan dalam IT Plan dan tindakan untuk melaksanakan arahan strategi

bisnis, untuk memberi kemampuan dan perubahan bisnis untuk mencapai hasil

yang dibutuhkan.

• Supply menjelaskan bagaimana TI dapat memenuhi kebutuhan demand. Supply

berarti TI dapat berinovasi dan berkontribusi pada arahan strategi bisnis yang

baru.

Rencana Strategic Demand / Supply Planning menjamin bahwa pasokan / Supply

konsisten dengan kebutuhan / Demand. Berikut adalah Demand/Supply planning pada

PT.Pindo Deli Pulp and Paper Mills :

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

165

Tabel 4.7 Demand / Supply Planning Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’ Demand / Supply Planning Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

Demand Supply Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi TI

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan Strategi

Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

Mengetahui lebar mesin dengan jumlah pesanan pelanggan berdasarkan spesifikasi pelanggan

Mengembangkan sistem yang dapat mengurangi sisa kertas yang tidak digunakan

Tujuan Strategi Mengurangi jumlah ‘trim loss paper’ agar produksi lebih optimal

Peningkatan efisiensi hasil produksi

Mengumpulkan data mengenai semua jumlah pemesanan pelanggan dan mengelompokkan pesanan

Sistem dapat memberikan perhitungan dengan menggunakan model pemikiran tertentu.

Inisiatif Strategi Penyesuaian proses pemotongan kertas dengan kombinasi yang optimal

Pengotomatisasian proses ‘tracking’ terhadap pemesanan pelanggan

Membangun aplikasi APP MES (Manufacturing Execution Systems) agar terciptanya kombinasi optimal untuk proses pemotongan kertas

Tabel 4.8 Demand / Supply Planning Penciptaan high value product Demand / Supply Planning Penciptaan high value product

Demand Supply Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi TI Perencanaan strategi

untuk pemasok TI Arahan Strategi Penciptaan high value

product dari segi profit, kualitas dan market

Mengetahui produk yang paling menguntungkan dan market-nya besar

Membangun sistem yang dapat mengukur intensitas penjualan

Tujuan Strategi Mempercepat penjualan Mengurangi banyaknya nomor material dan menghindari duplikasi material Mengurangi biaya operasional

Memperoleh informasi mengenai semua data material/produk yang ada

Membuat sistem yang dapat menggunakan unit produk id pada setiap produk berbeda

Inisiatif Strategi Menstandarisasi konfigurasi produk

Konfigurasi spesifik material berdasarkan ‘order entry’

Membangun sistem Material Variant Configuration untuk dapat menstandarisasi produk yang beranekaragam

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

166

Tabel 4.9 Demand / Supply Planning Pengefisiensian proses penyimpanan bahan baku

Demand / Supply Planning Pengefisiensian proses penyimpanan bahan baku Demand Supply Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi TI Perencanaan strategi

untuk pemasok TI Arahan Strategi Pengefisiensian proses

penyimpanan bahan baku

Mengetahui informasi mengenai jumlah pemesanan dan produksi

Menyediakan infrastruktur IT yang mendukung proses yang lebih efektif

Tujuan Strategi Mengurangi biaya inventory terhadap bahan baku

Mengetahui waktu ROP (Reorder point) Mengetahui kapasitas produksi

Membangun sistem yang mampu mendukung penghematan biaya inventory di gudang

Inisiatif Strategi Pemesanan bahan baku secara real time

Membangun sistematisasi hubungan dengan supplier dalam pemesanan bahan baku

Penerapan sistem JIT (Just In Time) untuk mengurangi biaya inventory di gudang

Tabel 4.10 Demand / Supply Planning Fokus pada potensi pelanggan

Demand / Supply Planning Fokus pada potensi pelanggan Demand Supply Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi TI Perencanaan strategi

untuk pemasok TI Arahan Strategi

Fokus pada potensi pelanggan

Setiap orang marketing dan sales memiliki informasi lengkap mengenai pelanggan

membangun sarana TI yang mampu menunjang data warehouse yang efektif, efisien dan lengkap

Tujuan Strategi Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan Memprediksi jumlah permintaan produk

Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi lengkap pembelian pelanggan

Membuat sistem yang mampu mengindikasikan permintaan produk dan spesifikasi produk dari pelanggan di masa mendatang

Inisiatif Strategi Mengembangkan layanan yang mampu mengetahui spesifikasi kebutuhan pelanggan

Membangun sistem yang dapat men-tracking pelanggan sampai pada level detil

Mengintegrasikan sistem perusahaan dengan distributor utama mengenai informasi pelanggan Membangun aplikasi expert systems

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

167

Tabel 4.11 Demand / Supply Planning Optimalisasi pengaturan barang

Demand / Supply Planning Optimalisasi pengaturan barang (auto arrangement)

Demand Supply Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi TI Perencanaan strategi

untuk pemasok TI Arahan Strategi

Optimalisasi pengaturan barang (auto arrangement)

Setiap orang mengelompokkan material sesuai pada jenisnya

Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengaturan material

Tujuan Strategi Pemenuhan pesanan yang tepat waktu Mempermudah dan mempercepat proses terhadap kontrol keluar barang Pencocokan unit id pada sistem dan gudang

Mengetahui waktu pengiriman barang ke pelanggan Mengetahui kecocokan id produk

Membangun sistem yang mendukung pengaturan material

Inisiatif Strategi Otomatisasi terhadap kontrol keluar barang

Mengumpulkan data yang diperlukan oleh departemen TI untuk mengotomatisasi pengaturan barang

Membangun aplikasi APP MES dan Scanner Wireless bagian dari MVC

4.9.1 Agenda Strategi TI (Strategic Agenda for IT)

Agenda strategi TI merupakan hasil dari demand/supply planning yang

tergolong dalam strategi bisnis dalam penggunaan TI (perencanaan strategi TI), baik itu

dari arahan strategi, tujuannya maupun inisiatif strateginya.Berikut agenda strategi TI

berdasarkan arahan strategi masing-masing:

1. Agenda strategi untuk efisiensi jumlah ‘trim loss paper’:

a. Mengetahui lebar mesin dengan jumlah pesanan pelanggan berdasarkan

spesifikasi pelanggan.

b. Mengumpulkan data mengenai semua jumlah pemesanan pelanggan dan

mengelompokkan pesanan yang masuk dengan spesifikasi yang serupa.

c. Pengotomatisasian proses ‘tracking’ terhadap pemesanan pelanggan.

2. Agenda strategi TI untuk menciptakan ‘high value product’:

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

168

a. Mengetahui produk yang paling menguntungkan dan market-nya besar.

b. Memperoleh informasi mengenai semua data material/produk yang ada.

c. Konfigurasi spesifik material berdasarkan ‘order entry’.

3. Agenda strategi TI untuk efisiensi proses penyimpanan bahan baku:

a. Mengetahui informasi mengenai jumlah pemesanan dan produksi.

b. Mengetahui waktu ROP (Reorder point).

c. Mengetahui kapasitas produksi.

d. Membangun sistematisasi hubungan dengan supplier dalam pemesanan bahan

baku.

4. Fokus pada potensi pelanggan:

a. Setiap orang marketing dan sales memiliki informasi lengkap mengenai

pelanggan.

b. Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi lengkap pembelian

pelanggan.

c. Membangun sistem yang dapat men-tracking pelanggan sampai pada level detil.

Dalam hal ini tidak hanya distributor utama yang mengetahui siapa saja

konsumen kertas dan berapa banyak kebutuhan kertasnya, tetapi perusahaan

perlu juga mengetahui hal tersebut.

5. Optimalisasi pengaturan barang:

a. Setiap orang mengelompokkan material sesuai pada jenisnya supaya barang yang

keluar tidak selalu merupakan barang yang baru diproduksi (first in first out).

b. Mengetahui waktu pengiriman barang ke pelanggan sehingga mencegah

terjadinya keterlambatan pengiriman.

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

169

c. Mengetahui kecocokan id produk pada sistem dengan yang ada di gudang secara

fisik.

d. Mengumpulkan data dari bagian yang terhubung seperti Sales& Marketing dan

Administration B yang diperlukan oleh departemen TI untuk mengotomatisasi

pengaturan barang.

4.9.2 Rencana Strategi TI

Hasil Demand/Supply Planning yang ada merupakan hasil dari

pembahasan rencana strategi TI dalam pembahasan diatas.

1. Rencana strategi TI pada Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills berusaha untuk mengurangi jumlah ‘trim

loss paper’ dengan menyesuaikan proses pemotongan kertas dengan pesanan

pelanggan dengan kombinasi yang paling optimal. Untuk itu, perusahaan

akan membangun sistem APP MES (Manufacturing Execution Systems)

untuk mengurangi sisa kertas yang tidak dapat digunakan lagi.

2. Rencana strategi TI pada Penciptaan high value product

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mencoba untuk mengurangi penomoran

produk yang terlalu banyak (simplify product) dan menganalisa pesanan

produk yang memiliki keuntungan yang besar sehingga dapat mempercepat

penjualan dan memastikan pemesanan barang yang sudah terpenuhi. Untuk

itu perlu dibuat sistem Material Variant Configuration (MVC).

3. Rencana strategi TI pada Efisiensi proses penyimpanan bahan baku

Biaya inventory akan ditekan sekecil-kecilnya dengan pemesanan bahan baku

secara real time dengan penerapan sistem JIT (Just In Time) dimana sistem

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

170

antara perusahaan dan supplier tidak hanya sebatas pemesanan tetapi juga

adanya informasi yang real time, kapan supplier akan mengirimkan barang

ketika bahan baku habis sesuai dengan waktunya. Hal ini untuk menghindari

terjadinya penumpukan bahan baku.

4. Rencana strategi TI pada Fokus pada potensi pelanggan

Estimasi terhadap jumlah permintaan pelanggan perlu dilakukan. Oleh karena

itu perlu dibuatkan sistem yang dapat memprediksi pelanggan smpai pada

level detil sehingga perlu dibuat sistem yang terhubung dengan distributor

utama dimana perusahaan dapat mengetahui pelanggan potensialnya. Expert

System di dalam CRM (Customer Relationship Management) dapat

membantu perusahaan dalam mengatasi hal ini.

5. Rencana strategi TI pada Optimalisasi pengaturan barang

Otomatisasi sistem pada gudang pelu dilakukan untuk. Selain dapat

mengontrol barang keluar, pemenuhan atas pemesanan juga dapat dilakukan

tepat pada waktunya. Untuk itu, perlu dibuat sistem APP MES dan juga

Scanner Wireless yang merupakan bagian dari Material Variant

Configuration (MVC)

4.10 Innovation

Proses inovasi dapat menggerakkan manajemen bisnis untuk membuka

kesempatan bisnis yang dimungkinkan oleh TI sehingga menghasilkan peluang

bisnis yang lebih kompetitif dan kuat.

Proses inovasi terdiri dari 4 komponen, yakni:

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

171

a. Monitoring bisnis dan teknologi, apa saja perubahan yang mempengaruhi

perusahaan?

1. Penggunaan sistem terkomputerisasi mampu menghasilkan proses yang

lebih efisien karena mampu mempercepat proses dan menghemat biaya

operasional perusahaan.

2. Perubahan proses manual menjadi terkomputerisasi memungkinkan

peningkatan kinerja SDM karena proses kerja lebih cepat.

3. Data dan proses yang saling terintegrasi dari setiap divisi dapat

memudahkan pengambilan data dan informasi yang dibutuhkan.

4. Penggunaan teknologi informasi dapat menghasilkan informasi yang akurat

dan real time.

5. Proses yang cepat dan sistematis dapat mencegah keterlambatan

pengiriman kepada pelanggan sehingga kepuasan pelanggan tetap terjaga.

6. Dengan teknologi informasi, perusahaan mampu memantau kualitas produk

sehingga dapat mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimiliki.

b. Visioning, Apa yang dapat dilakukan?

1. Merancang aplikasi yang mampu mensistematisasi proses manufacturing

sehingga proses bisnis yang berjalan terus dapat dipantau secara real time.

2. Mengintegrasikan sistem perusahaan dan supplier untuk dapat menekan

biaya inventory.

3. Pengotomatisasian pengaturan barang di gudang

4. Integrasi data antara bagian pemesanan dengan gudang sehingga barang

yang dikirimkan sesuai dengan pesanan pelanggan.

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

172

5. Merancang sistem yang mampu mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan

produk sampai pada level end user.

6. Mebangun sistem yang mampu menstandarisasi konfigurasi produk dengan

lebih menyederhanakan penomoran produk yang beraneka ragam.

c. Konteks Bisnis dan pilihan, apa yang seharusnya kita lakukan?

1. Merancang aplikasi yang memberikan informasi akurat, cepat dan real time.

2. Merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing

departemen yang mampu mempercepat proses bisnis.

d. Inovasi yang dapat ditindaklanjuti apa yang akan kita lakukan?

1. Membuat sistem APP MES (Manufacturing Execution Systems) dimana

semua bisnis proses yang terjadi dalam proses manufacturing dapat

terpantau secara real time.

2. Merancang sistem Material Variant Configuration yang dapat

mengkonfigurasikan penamaan material yang praktis sehingga dapat

menghindari duplikasi material dan mengurangi stok bebas yang ada di

gudang.

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

173

4.11 Portfolio Lights-On

Portfolio lights-on terdiri dari 4 bagian, yakni:

4.11.1 Portfolio Aplikasi

Pada PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills terdapat beberapa aplikasi yang

membantu perusahaan untuk memudahkan proses bisnis yang dijalankan. Untuk aplikasi

utama yang digunakan adalah SAP yang terdiri dari 8 modul dan juga aplikasi lainnya

yang dikembangkan sendiri oleh Departemen TI perusahaan.

Tabel 4.12 Portfolio Aplikasi

Intensitas Penggunaan

Aplikasi Unit Kerja

Bia

ya (d

alam

$)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Ting

kat L

ayan

an

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

MMPro

Sales & Marketing, Production, Administration B

18759.65 4.07 3.43 3.49 4.08 5.00

SOT Administration B 9488.41 3.90 4.37 4.24 4.32 3.00

QC Online Technical Div. 6983.63 3.60 3.77 3.67 3.55 4.00

HRPro Administration A 8353.48 3.05 4.59 4.46 4.50 2.00

SAP Modul Sales & Distribution

Sales & Marketing, Administration B

542617.20 4.10 4.03 4.04 4.55 4.00

SAP Modul Material Management

Sales & Marketing, Administration B

656499.62 4.08 3.93 3.81 4.20 3.50

SAP Modul Plant Maintenance

Production 361756.15 3.60 4.13 4.04 4.32 4.00

SAP Modul Finance & Controlling

Finance 661875.62 4.35 4.35 4.27 4.54 5.00

SAP Modul Management Quality

Technical Div 300371.57 3.25 3.28 3.15 3.20 4.00

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

174

SAP Modul Human Resource Administration A 269766.15 3.20 3.18 3.58 4.21 5.00

SAP Modul Supplier Relationship Management

Purchasing, Administration B 271110.15 3.68 3.66 3.60 3.85 3.50

SAP Modul Project Management

Engineering 226335.00 3.40 3.80 3.98 4.10 3.00

a) MMPro

Skor Portfolio Aplikasi MMPro

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*16)+(3*53)+(4*47)+(5*8)) / 124 = 3.38

Kecepatan merespon = ((2*8)+(3*55)+(4*54)+(5*7)) / 124 =3.48

Skor layanan adalah 4.39 + 4.34 dibagi 2 sama dengan 3.43

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*10)+(3*47)+(4*54)+(5*13)) / 124 = 3.56

Keakuratan = ((2*10)+(3*61)+(4*44)+(5*9)) / 124 = 3.42

Skor kualitas adalah 3.56 + 3.42 dibagi 2 sama dengan 3.49

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*12)+(4*33)+(5*17)) / 62 = 4.08

Penggunaan aplikasi = (5*3) / 3 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.08 + 5.00 dibagi 2 sama dengan 4.54

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3.67*0.25 = 0.92

Penciptaan high value product = 4.67*0.25 = 1.17

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 3.67*0.2 = 0.73

Fokus pada potensi pelanggan = 3.67*0.15 = 0.55

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

175

Optimalisasi pengaturan barang = 4.67*0.15 = 0.70

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.92+1.17+0.73+0.55+0.7 ) = 4.07

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi MMPro:

- Tahun investasi : 1998

- Fungsi : Me-record data yang lebih detail karena setiap barang

memiliki panjang roll, nomor dan berat yang berbeda.

- Tujuan : Meng-handle barang-barang non standar.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Sales & Marketing,Production, AdministrationB

- Jumlah pengguna : 65 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.13 Rincian Biaya MMPro dalam US $ MMPro

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 4536 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 10695.65 Biaya gaji karyawan development 8064 8064 Biaya tahun 2007 18759.65

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

b) Sistem Online Timbangan (SOT)

Skor Portfolio Aplikasi Sistem Online Timbangan (SOT)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*2)+(3*2)+(4*13)+(5*21)) / 38 = 4.39

Kecepatan merespon = ((2*1)+(3*5)+(4*12)+(5*20)) / 38 = 4.34

Skor layanan adalah 4.39 + 4.34 dibagi 2 sama dengan 4.37

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

176

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*10)+(4*13)+(5*15)) / 38 = 4.13

Keakuratan = ((3*4)+(4*17)+(5*17)) / 38 = 4.34

Skor kualitas adalah 4.13 + 4.34 dibagi 2 sama dengan 4.24

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*3)+(4*7)+(5*9)) / 38 = 4.32

Penggunaan aplikasi = (3*1) / 1 = 3

Skor intensitas penggunaan adalah 4.32 + 3.00 dibagi 2 sama dengan 3.66

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 5*0.15 = 0.75

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.8+0.6+0.75 ) = 3.9

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi Sistem Online Timbangan (SOT):

- Tahun investasi : 2000

- Fungsi : Sebagai pengecekan kontainer atas pengiriman barang

keluar dan masuk sehingga dapat diketahui mana saja kontainer yang

sudah diisi.

- Tujuan : Mengendalikan proses pengiriman barang.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Administration B.

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

177

- Jumlah pengguna : 20 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.14 Rincian Biaya SOT dalam US $ SOT

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 2800 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 5456.41 Biaya gaji karyawan development 4032 4032 Biaya tahun 2007 9488.41

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

c) QC Online

Skor Portfolio Aplikasi QC Online

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*1)+(3*21)+(4*41)+(5*25)) / 88 = 4.02

Kecepatan merespon = ((1*1)+(2*1)+(3*39)+(4*45)+(5*2))/88 =

3.52

Skor layanan adalah 4.02 + 3.52 dibagi 2 sama dengan 3.77

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*3)+(3*40)+(4*36)+(5*9)) / 88 = 3.58

Keakuratan = ((2*4)+(3*30)+(4*37)+(5*17)) / 88 = 3.76

Skor kualitas adalah 3.58 + 3.76 dibagi 2 sama dengan 3.67

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*20)+(4*21)+(5*2)) / 44 =

3.55

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 3.55 + 4 dibagi 2 sama dengan 3.77

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

178

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 2*0.2 = 0.4

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1.25+0.4+0.75+0.45 ) = 3.6

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi QC Online:

- Tahun investasi : 2003.

- Fungsi : Pengetesan terhadap kualitas atas hasil produksi.

- Tujuan : Menjaga kualitas barang hasil produksi.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Technical Division.

- Jumlah pengguna : 50 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.15 Rincian Biaya QC Online dalam US $ QC Online

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 2016 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 2951.63 Biaya gaji karyawan development 4032 4032 Biaya tahun 2007 6983.63

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

179

d) Human Resource Management Systems (HRMS / HRPro)

Skor Portfolio Aplikasi HR Pro

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((4*17)+(5*39)) / 56 = 4.7

Kecepatan merespon = ((3*6)+(4*17)+(5*33)) / 56 = 4.48

Skor layanan adalah 4.7 + 4.48 dibagi 2 sama dengan 4.59

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*3)+(4*19)+(5*34)) / 56 = 4.55

Keakuratan = ((3*6)+(4*23)+(5*27)) / 56 = 4.38

Skor kualitas adalah 4.55 + 4.38 dibagi 2 sama dengan 4.46

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*1)+(4*12)+(5*15)) / 28 = 4.5

Penggunaan aplikasi = (2*1) / 1 = 2

Skor intensitas penggunaan adalah 4.5 + 2 dibagi 2 sama dengan 3.25

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 2*0.2 = 0.4

Fokus pada potensi pelanggan = 2*0.15 = 0.3

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.4+0.3+0.6 ) = 3.05

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi HRPro:

- Tahun investasi : 1999.

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

180

- Fungsi : Menangani informasi mengenai karyawan harian dan borongan.

- Tujuan : Mengumpulkan informasi dan menangani masalah karyawan.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Administration A.

- Jumlah pengguna : 30 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.16 Rincian Biaya HRPro dalam US $ HR Pro

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 2016 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 4321.48 Biaya gaji karyawan development 4032 4032 Biaya tahun 2007 8353.48

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

e) SAP Modul Sales and Distribution

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Sales & Distribution

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*15)+(4*38)+(5*23)) / 76 = 4.11

Kecepatan merespon = ((3*19)+(4*41)+(5*16)) / 76 = 3.96

Skor layanan adalah 4.11 + 3.96 dibagi 2 sama dengan 4.03

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*17)+(4*50)+(5*9)) / 76 = 3.89

Keakuratan = ((3*9)+(4*44)+(5*23)) / 76 = 4.18

Skor kualitas adalah 3.89 + 4.18 dibagi 2 sama dengan 4.04

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

181

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*1)+(4*15)+(5*22)) / 38 = 4.55

Penggunaan aplikasi = ((3*1)+ (5*1)) /2 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 4.55 + 4 dibagi 2 sama dengan 4.28

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3.5*0.25 = 0.88

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 3.5*0.2 = 0.7

Fokus pada potensi pelanggan = 4.5*0.15 = 0.68

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah (0.88+1.25+0.7+0.68+0.6 ) = 4.10

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Sales & Distribution:

- Tahun investasi : 1999.

- Fungsi : Menangani informasi penjualan, permintaan produk,

pengiriman dan juga tagihan pembayaran.

- Tujuan : Mengumpulkan dan menangani informasi mengenai proses

penjualan produk

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Sales & Marketing dan Administration B.

- Jumlah pengguna : 40 orang.

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

182

Rincian biaya

Tabel 4.17 Rincian Biaya SAP Modul Sales & Distribution

dalam US $ SAP Modul Sales and Distribution Biaya tahunan Total Biaya

Biaya pembelian awal 150000Biaya konsultan SAP 100000Total pembelian tahun 1999 250000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 535897.2Biaya gaji karyawan development 6720 6720Biaya tahun 2007 542617.20(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

f) SAP Modul Material Management

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Material Management

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*2)+(3*4)+(4*26)+(5*8)) / 40 = 4

Kecepatan merespon = ((3*12)+(4*22)+(5*6)) / 40 = 3.85

Skor layanan adalah 4 + 3.85 dibagi 2 sama dengan 3.93

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*8)+(4*28)+(5*4)) / 40 = 3.9

Keakuratan = ((3*14)+(4*23)+(5*3)) / 40 = 3.73

Skor kualitas adalah 3.9 + 3.73 dibagi 2 sama dengan 3.81

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*4)+(4*8)+(5*8)) / 20 = 4.2

Penggunaan aplikasi = ((3*1)+(4*1)) / 2 = 3.5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.2 + 3.5 dibagi 2 sama dengan 3.85

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 4.5*0.25 = 1.13

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

183

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4.5*0.2 = 0.9

Fokus pada potensi pelanggan = 2.5*0.15 = 0.38

Optimalisasi pengaturan barang = 4.5*0.15 = 0.68

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1.13+1+0.9+0.38+0.68 ) = 4.08

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Material Management:

- Tahun investasi : 1997.

- Fungsi : Menangani informasi mengenai bahan baku dan material

yang dibutuhkan, dan juga mengatur persediaan gudang.

- Tujuan : Menangani material yang ada di gudang dari material work-

in-progress sampai dengan finished good inventory.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Sales & Marketing dan Administration B.

- Jumlah pengguna : 20 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.18 Rincian Biaya SAP Modul Material Management

dalam US $ SAP Modul Material Management Biaya tahunan Total Biaya

Biaya pembelian awal 150000Biaya konsultan SAP 100000Total pembelian tahun 1997 250000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 648435.62Biaya gaji karyawan development 8064 8064Biaya tahun 2007 656499.62 (Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

184

g) SAP Modul Plant Maintenance

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Plant Maintenance

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*8)+(4*24)+(5*24)) / 56 = 4.29

Kecepatan merespon = ((3*15)+(4*27)+(5*14)) / 56 = 3.98

Skor layanan adalah 4.29 + 3.98 dibagi 2 sama dengan 4.13

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*8)+(4*18)+(5*30)) / 56 = 4.39

Keakuratan = ((3*23)+(4*27)+(5*6)) / 56 = 3.7

Skor kualitas adalah 4.39 + 3.7 dibagi 2 sama dengan 4.04

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*3)+(4*13)+(5*12)) / 28 = 4.32

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 4.32 + 4 dibagi 2 sama dengan 4.16

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.8+0.45+0.6 ) =3.6

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Plant Maintenance:

- Tahun investasi : 1997.

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

185

- Fungsi : Menangani mesin-mesin pabrik dan peralatan pabrik,

mengatur optimalisasi penggunaan sumber daya.

- Tujuan : Mengefisiensikan penggunaan sumber daya.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Production.

- Jumlah pengguna : 30 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.19 Rincian Biaya SAP Modul Plant Maintenance dalam US $ SAP Modul Plant Maintenance

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 150000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 353692.15Biaya gaji karyawan development 8064 8064Biaya tahun 2007 361756.15(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

h) SAP Modul Finance & Controlling

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Finance & Controlling

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*2)+(4*26)+(5*28)) / 56 = 4.46

Kecepatan merespon = ((3*6)+(4*31)+(5*19)) / 56 = 4.23

Skor layanan adalah 4.46 + 4.23 dibagi 2 sama dengan 4.35

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*1)+(4*35)+(5*20)) / 56 = 4.34

Keakuratan = ((3*6)+(4*33)+(5*17)) / 56 = 4.2

Skor kualitas adalah 4.34 + 4.2 dibagi 2 sama dengan 4.27

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

186

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*13)+(5*15)) / 28 = 4.54

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.54 + 5 dibagi 2 sama dengan 4.77

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 5*0.25 = 1.25

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 2*0.15 = 0.3

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1.25+1.25+0.8+0.75+0.3 ) = 4.35

Rincian biaya

Tabel 4.20 Rincian Biaya SAP Modul Finance & Controlling

dalam US $ SAP Modul Finance and Controllling Biaya tahunan Total Biaya

Biaya pembelian awal 150000Biaya konsultan SAP 100000Total pembelian tahun 1997 250000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 648435.62Biaya gaji karyawan development 13440 13440Biaya tahun 2007 661875.62 (Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Finance & Controlling:

- Tahun investasi : 1997.

- Fungsi : Me-record semua transaksi untuk dibuat laporan keuangan.

- Tujuan : Meng-handle arus kas perusahaan.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Finance

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

187

- Jumlah pengguna : 30 orang.

i) SAP Modul Quality Management

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Quality Management

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*1)+(3*8)+(4*10)+(5*1)) / 20 = 3.55

Kecepatan merespon = ((2*5)+(3*11)+(4*3)+(5*1)) / 20 = 3

Skor layanan adalah 3.55 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.28

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*3)+(3*10)+(4*7)) / 20 = 3.2

Keakuratan = ((2*5)+(3*9)+(4*5)+(5*1)) / 20 = 3.1

Skor kualitas adalah 3.2 + 3.1 dibagi 2 sama dengan 3.15

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*6)+(4*3)) / 10 = 3.2

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 3.2 + 4 dibagi 2 sama dengan 3.6

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 3*0.2 = 0.6

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.6+0.45+0.45 ) = 3.25

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

188

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Quality Management:

- Tahun investasi : 2000.

- Fungsi : Mengecek kualitas bahan baku dari supplier.

- Tujuan : Menjaga kualitas bahan baku untuk menghasilkan hasil

produksi yang baik.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Technical Division.

- Jumlah pengguna : 10 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.21 Rincian Biaya SAP Modul Quality Management dalam US $ SAP Modul Quality Management

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 150000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 292307.57Biaya gaji karyawan development 8064 8064Biaya tahun 2007 300371.57(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

j) SAP Modul Human Resource

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Human Resource

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*10)+(3*23)+(4*22)+(5*1)) / 56 = 3.25

Kecepatan merespon = ((2*13)+(3*28)+(4*11)+(5*4)) / 56 = 3.11

Skor layanan adalah 3.25 + 3.11 dibagi 2 sama dengan 3.18

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*6)+(3*23)+(4*19)+(5*8)) / 56 = 3.52

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

189

Keakuratan = ((2*6)+(3*19)+(4*20)+(5*11)) / 56 = 3.64

Skor kualitas adalah 3.52 + 3.64 dibagi 2 sama dengan 3.58

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*5)+(4*12)+(5*11)) / 28 = 4.21

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 5 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.21 + 5 dibagi 2 sama dengan 4.61

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 2*0.2 = 0.4

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.4+0.45+0.6 ) = 3.20

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Human Resource:

- Tahun investasi : 2001.

- Fungsi : Menangani informasi mengenai karyawan tetap.

- Tujuan : Menjaga kualitas karyawan dan menangani masalah

karyawan.

- Status : Live.

- Bagian terkait : Seluruh divisi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

190

Rincian biaya

Tabel 4.22 Rincian Biaya SAP Modul Human Resource dalam US $ SAP Modul Human Resource

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 150000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 265734.15Biaya gaji karyawan development 4032 4032Biaya tahun 2007 269766.15(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

k) SAP Modul Supplier Relationship Management

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Supplier Relationship Management

Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*2)+(3*13)+(4*10)+(5*15)) / 40 = 3.95

Kecepatan merespon = ((2*5)+(3*16)+(4*18)+(5*1)) / 40 = 3.38

Skor layanan adalah 3.95 + 3.38 dibagi 2 sama dengan 3.66

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*16)+(4*20)+(5*4)) / 40 = 3.7

Keakuratan = ((2*2)+(3*16)+(4*22)) / 40 = 3.5

Skor kualitas adalah 3.7+ 3.5 dibagi 2 sama dengan 3.6

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*6)+(4*11)+(5*3)) / 20 = 3.85

Penggunaan aplikasi = ((3*1)+(4*1)) / 2 = 3.5

Skor intensitas penggunaan adalah 3.85 + 3.5 dibagi 2 sama dengan 3.68

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3.5*0.25 = 0.88

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

191

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4.5*0.2 = 0.9

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.88+1+0.9+0.45+0.45 ) =3.68

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Supplier Relationship

Management:

- Tahun investasi : 2001.

- Fungsi : Menghubungkan perusahaan dan supplier dalam pemesanan

bahan baku.

- Tujuan : Memudahkan proses pemesanan bahan baku.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Purchasing dan Administration B.

- Jumlah pengguna : 20 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.23 Rincian Biaya SAP Modul Supplier Relationship Management dalam US $ SAP Modul Supplier Relationship Management

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 150000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 265734.15Biaya gaji karyawan development 5376 5376Biaya tahun 2007 271110.15(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

l) SAP Modul Project Management

Skor Portfolio Aplikasi SAP Modul Project Management

o Tingkat layanan terbagi atas:

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

192

Ketersediaan = ((2*1)+(3*5)+(4*6)+(5*8)) / 20 = 4.05

Kecepatan merespon = ((2*1)+(3*7)+(4*12)) / 20 = 3.55

Skor layanan adalah 4.05 + 3.55 dibagi 2 sama dengan 3.8

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*5)+(4*14)+(5*1)) / 20 = 3.8

Keakuratan = ((3*5)+(4*7)+(5*8)) / 20 = 4.15

Skor kualitas adalah 3.8 + 4.15 dibagi 2 sama dengan 3.98

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*1)+(4*4)+(5*4)) / 10 = 4.1

Penggunaan aplikasi = (3*1) / 1 = 3

Skor intensitas penggunaan adalah 4.1 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.55

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 2*0.25 = 0.5

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 5*0.2 = 1

Fokus pada potensi pelanggan = 2*0.15 = 0.3

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.5+1+1+0.3+0.6 ) = 3.4

Keterangan

Berikut keterangan mengenai aplikasi SAP Modul Project Management:

- Tahun investasi : 2003.

- Fungsi : Merencanakan dan mengatur proyek konstruksi perusahaan

untuk gedung atau pabrik baru.

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

193

- Tujuan : Membantu memudahkan pembuatan anggaran pembuatan

proyek dan penentuan material.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Engineering.

- Jumlah pengguna : 10 orang.

Rincian biaya

Tabel 4.24 Rincian Biaya SAP Modul Project Management dalam US $ SAP Modul Project Management

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 150000Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 219615Biaya gaji karyawan development 6720 6720Biaya tahun 2007 226335(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

4.11.2 Portfolio Infrastruktur

Tabel 4.25 Portfolio Infrastruktur

Intensitas Penggunaan

Infrastr uktur Unit Kerja

Bia

ya (d

alam

$)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Ting

kat L

ayan

an

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Hardware IT Dept. 768250 3.75 4.11 3.95 4.66 5.00

Network IT Dept. 378323.28 3.55 4.27 4.30 4.77 5.00

Software License IT Dep.. 228400 3.40 4.03 3.98 4.68 5.00

Server IT Dept. 768250 3.40 4.13 4.05 4.61 5.00

Page 95: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

194

a) Hardware

Skor Infrastruktur Hardware

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*20)+(4*43)+(5*25)) / 88 = 4.06

Kecepatan merespon = ((3*12)+(4*49)+(5*27)) / 88 = 4.17

Skor layanan adalah 4.06 + 4.17 dibagi 2 sama dengan 4.11

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*34)+(4*41)+(5*13)) / 88 = 3.76

Keakuratan = ((3*10)+(4*55)+(5*23)) / 88 = 4.15

Skor kualitas adalah 3.76 + 4.15 dibagi 2 sama dengan 3.95

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*15)+(5*29)) / 44 = 4.66

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.66 + 5 dibagi 2 sama dengan

4.83

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.8+0.6+0.6 ) = 3.75

Page 96: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

195

Keterangan

Sistem-sistem yang dibangun pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

membutuhkan hardware untuk menjalankan sistem perusahaan.

Hardware digunakan oleh seluruh divisi yang ada di PT Pindo Deli Pulp

and Paper Mills. Adapun hardware yang digunakan antara lain:

a. PC sebanyak 1400 unit.

b. Printer sebanyak 600 unit.

c. Scanner sebanyak 80 unit.

Rincian Biaya

Tabel 4.26 Rincian Biaya Hardware dalam US $ Hardware

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian PC 700000 Printer 48000 Scanner 8250 Biaya perakitan 12000 12000 Biaya tahun 2007 768250

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

b) Network

Skor Infrastruktur Network

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((4*39)+(5*49)) / 88 = 4.56

Kecepatan merespon = ((3*18)+(4*54)+(5*16)) / 88 = 3.98

Skor layanan adalah 4.56 + 3.98 dibagi 2 sama dengan 4.27

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*8)+(4*50)+(5*30)) / 88 = 4.25

Page 97: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

196

Keakuratan = ((3*4)+(4*50)+(5*30)) / 88 = 4.34

Skor kualitas adalah 4.25 + 4.34 dibagi 2 sama dengan 4.3

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*10)+(5*34)) / 44 = 4.77

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.77 + 5 dibagi 2 sama dengan

4.89

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 5*0.2 = 0.6

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.6+0.75+0.45 ) = 3.55

Rincian Biaya

Tabel 4.27 Rincian Biaya Network Network Total Biaya (US

$) Biaya E1 100000 Switch 30000 Hub 2500 Radio Device 10000 Jml karyawan instalasi 3360 Total Biaya tahun 1997 145860 Biaya tahun 2007 378323.28

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Keterangan

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills menggunakan network untuk

menghubungkan Pindo Deli 1 dengan Pindo Deli 2, dan juga antar Pindo

Page 98: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

197

Deli dengan kantor pusat yang ada di Serpong-Tangerang. Pindo Deli 1

dan 2 terhubung melalui jaringan E1. Untuk mendukung network yang

digunakan, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga menggunakan

switch, hub, dan radio device.

c) Software License

Skor Infrastruktur Software License

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*7)+(4*52)+(5*29)) / 88 = 4.25

Kecepatan merespon = ((3*21)+(4*63)+(5*4)) / 88 = 3.81

Skor layanan adalah 4.25 + 3.81 dibagi 2 sama dengan 4.03

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*28)+(4*35)+(5*25)) / 88 = 3.97

Keakuratan = ((3*17)+(4*54)+(5*17)) / 88 = 4.00

Skor kualitas adalah 3.97 + 4.00 dibagi 2 sama dengan 3.98

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*14)+(5*30)) / 44 = 4.68

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.68 + 5 dibagi 2 sama dengan

4.84

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 4*0.25 =1

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 1*0.2 = 0.2

Page 99: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

198

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1+1+0.2+0.6+0.6 ) = 3.4

Keterangan Software License

Software License merupakan suatu lisensi yang digunakan oleh PT Pindo

Deli Pulp and Paper Mills atas penggunaan software. Selain SAP License,

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga menggunakan software-

software lainnya yang mendukung perusahaan untuk mendukung proses

bisnis sehari-hari seperti Windows XP, Ms. Office 2003, Visual Studio,

dan lain-lain yang dapat berfungsi untuk mencetak laporan, membangun

aplikasi insource, input data, dan lain halnya.

Rincian Biaya

Tabel 4.28 Rincian Biaya Software License dalam US $ Software License

Biaya tahunan Total Biaya SAP License 150000 150000 Windows XP 29400 29400 WinNT 4.0 4200 4200 Win 98 1260 1260 Novell 840 840 Ms Office 2003 42000 42000 Visual Studio 300 300 SQL 400 400 Biaya tahun 2007 228400

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

d) Server

Skor Infrastruktur Server

o Tingkat layanan terbagi atas:

Page 100: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

199

Ketersediaan = ((3*20)+(4*44)+(5*24)) / 88 = 4.05

Kecepatan merespon = ((3*13)+(4*44)+(5*31)) / 88 = 4.2

Skor layanan adalah 4.05 + 4.2 dibagi 2 sama dengan 4.13

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*25)+(4*36)+(5*27)) / 88 = 4.02

Keakuratan = ((3*15)+(4*52)+(5*21)) / 88 = 4.07

Skor kualitas adalah 4.02 + 4.07 dibagi 2 sama dengan 4.05

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*17)+(5*27)) / 44 = 4.61

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.61 + 5 dibagi 2 sama dengan

4.81

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 2*0.25 = 0.5

Penciptaan high value product = 3*0.25 = 0.75

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.5+0.75+0.8+0.75+0.6 ) = 3.4

Keterangan Server

Server yang digunakan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

berfungsi sebagai alat penyimpanan data sehingga semua data dapat

dikelola dengan baik dan mencegah hilangnya data karena data sudah ter-

backup di dalam server.

Page 101: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

200

Rincian Biaya

Tabel 4.29 Rincian Biaya Server dalam US $ Server

Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 20000Biaya server tahun 2007 (pengembangan 10%) 51874.85Biaya gaji karyawan development 13440 13440Total Biaya 65314.85(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

4.11.3 Portfolio Manajemen

Tabel 4.30 Portfolio Manajemen

Intensitas Penggunaan

Manajemen Unit Kerja

Bia

ya (d

alam

$)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Ting

kat L

ayan

an

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Business Intelligent Warehouse Production 18794.97 4.20 3.30 3.32 4.00 3.00

Budget Material Planning Engineering 18002.7 4.00 3.58 3.40 3.70 3.00

Bill of Quantity Engineering 7416.81 3.70 3.30 3.08 3.30 3.00

Training Departemen TI IT Dept. 18794.97 4.20 3.87 3.70 4.36 5.00

a) Business Intelligent Warehouse (BIW)

Skor Manajemen Business Intelligent Warehouse (BIW)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*4)+(3*10)+(4*14)) / 28 = 3.36

Kecepatan merespon = ((2*4)+(3*13)+(4*11)) / 28 = 3.25

Page 102: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

201

Skor layanan adalah 3.36 + 3.25 dibagi 2 sama dengan 3.3

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*3)+(3*15)+(4*10)) / 28 = 3.25

Keakuratan = ((2*3)+(3*11)+(4*14)) / 28 = 3.39

Skor kualitas adalah 3.25 + 3.39 dibagi 2 sama dengan 3.32

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*4)+(4*6)+(5*4)) / 14 = 4

Penggunaan aplikasi = (3*1) / 1 = 3

Skor intensitas penggunaan adalah 4 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.5

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 4*0.25 = 1

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 5*0.2 = 1

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1+1+1+ 0.6+0.6 ) = 4.20

Keterangan

- Tahun investasi : 1997.

- Fungsi : sebagai pengontrolan dan pelaporan proses produksi.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Production.

- Jumlah pengguna : 15 orang.

Page 103: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

202

Rincian Biaya

Tabel 4.31 Rincian Biaya Business Intelligent Warehouse dalam US $ Business Intelligent Warehouse

Biaya tahunan Total biaya Biaya pembelian awal 3360 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 8714.97Biaya gaji karyawan development 6720 6720Biaya tahun 2007 18794.97(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

b) Budgat Material Planning (BMP)

Skor Manajemen Budget Material Planning (BMP)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*9)+(4*8)+(5*3)) / 20 = 3.7

Kecepatan merespon = ((2*2)+(3*7)+(4*11)) / 20 = 3.45

Skor layanan adalah 3.7 + 3.45 dibagi 2 sama dengan 3.58

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*2)+(3*9)+(4*9)) / 20 = 3.35

Keakuratan = ((2*2)+(3*7)+(4*11)) / 20 = 3.45

Skor kualitas adalah 3.35 + 3.45 dibagi 2 sama dengan 3.4

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*3)+(4*4)+(5*2)) / 10 = 3.7

Penggunaan aplikasi = (3*1) / 1 = 3

Skor intensitas penggunaan adalah 3.7 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.35

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Page 104: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

203

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1.25+0.8+0.6+0.6 ) = 4

Keterangan

- Tahun investasi : 1998.

- Fungsi : sebagai perencanaan atas pembelian material-material

pendukung yang dibutuhkan seperti tinta.

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Engineering.

- Jumlah pengguna : 10 orang.

Rincian Biaya

Tabel 4.32 Rincian Biaya Budget Material Planning dalam US $ Budget Material Planning

Biaya tahunan Total biaya Biaya pembelian awal 3360 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 7922.70Biaya gaji karyawan development 6720 6720Biaya tahun 2007 18002.70 (Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

c) Bill of Quantity (BOQ)

Skor Manajemen Bill of Quantity (BOQ)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((2*2)+(3*5)+(4*9)+(5*4)) / 20 = 3.75

Kecepatan merespon = ((1*1)+(2*5)+(3*10)+(4*4)) / 20 = 2.85

Skor layanan adalah 3.75 + 2.85 dibagi 2 sama dengan 3.3

Page 105: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

204

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((1*1)+(2*5)+(3*5)+(4*8)+(5*1)) / 20 = 3.15

Keakuratan = ((2*7)+(3*6)+(4*7)) / 20 = 3

Skor kualitas adalah 3.15 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.08

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*3)+(3*2)+(4*4)+(5*1)) / 10 = 3.3

Penggunaan aplikasi = (3*1) / 1 = 3

Skor intensitas penggunaan adalah 3.3 + 3 dibagi 2 sama dengan 3.15

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1.25+0.8+0.45+0.45 ) = 3.7

Keterangan

- Tahun investasi : 1998.

- Fungsi : sebagai pengontrolan atas penggunaan material yang digunakan

misal untuk pembangunan pabrik baru..

- Status : Live.

- Bagian yang terkait : Engineering.

- Jumlah pengguna : 10 orang.

Page 106: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

205

Rincian Biaya

Tabel 4.33 Rincian Biaya Bill of Quantity dalam US $ Bill of Quantity

Biaya tahunan Total biaya Biaya pembelian awal 1008 Biaya aplikasi tahun 2007 (pengembangan 10%) 2376.81Biaya gaji karyawan development 4032 4032Biaya tahun 2007 7416.81(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

d) Training Departemen TI

Skor Manajemen Training Departemen TI

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*20)+(4*41)+(5*27)) / 88 = 4.08

Kecepatan merespon = ((2*9)+(3*29)+(4*33)+(5*17)) / 88 = 3.66

Skor layanan adalah 4.08 + 3.66 dibagi 2 sama dengan 3.87

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((2*2)+(3*27)+(4*47)+(5*12)) / 88 = 3.78

Keakuratan = ((2*4)+(3*32)+(4*46)+(5*6)) / 88 = 3.61

Skor kualitas adalah 3.78 + 3.61 dibagi 2 sama dengan 3.7

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*7)+(4*14)+(5*23)) / 44 = 4.36

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.36 + 5 dibagi 2 sama dengan 4.68

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 4*0.25 =1

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Page 107: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

206

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1+1+0.8+0.6+0.6 ) = 4

Keterangan

Training Departemen TI bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan

keahlian dari karyawan Departemen TI supaya mereka dapat lebih

termotivasi dalam mengembangkan sistem perusahaan dan lebih profesional

dalam bekerja.

Rincian Biaya

Tabel 4.34 Rincian Biaya Training Departemen TI dalam US $ Training Departemen TI

Biaya tahunan Total biaya Biaya Pengoperasian Biaya pengajar 10000 10000 Gaji karyawan training 40320 40320 Peralatan training 1500 1500 Biaya tahun 2007 51820

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Page 108: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

207

4.11.4 Portfolio Service

Tabel 4.35 Portfolio Service

Intensitas Penggunaan

Service Unit Kerja

Bia

ya (d

alam

$)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Ting

kat L

ayan

an

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Hardware Maintenance IT Dept. 38440 3.75 4.09 4.03 4.66 4.00

User Call Center IT Dept. 3530.73 4.65 3.97 3.80 4.25 4.00

Network Monitoring IT Dept. 68440 3.55 4.36 4.22 4.73 4.00

Business Application Support IT Dept. 28108 3.90 4.24 4.01 4.43 5.00

a) Hardware Maintenance

Skor Service Hardware Maintenance

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*14)+(4*48)+(5*26)) / 88 = 4.14

Kecepatan merespon = ((3*11)+(4*62)+(5*15)) / 88 = 4.05

Skor layanan adalah 4.14 + 4.05 dibagi 2 sama dengan 4.09

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*23)+(4*54)+(5*11)) / 88 = 3.86

Keakuratan = ((3*4)+(4*62)+(5*22)) / 88 = 4.2

Skor kualitas adalah 3.86 + 4.2 dibagi 2 sama dengan 4.03

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Page 109: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

208

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*15)+(5*29)) / 44 = 4.66

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1= 4

Skor intensitas penggunaan adalah 4.66 + 4 dibagi 2 sama dengan 4.33

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ =3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 4*0.15 = 0.6

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.8+0.6+0.6 ) = 3.75

Keterangan

Dalam hardware maintenance merupakan layanan yang diberikan oleh

Departemen TI mencakup kegiatan merawat hardware yang digunakan

seperti CPU, monitor, printer, scanner, dan lain-lain.

Rincian Biaya

Tabel 4.36 Rincian Biaya Hardware Maintenance dalam US $

Hardware Maintenance Biaya tahunan Total biaya Biaya operasional Gaji karyawan 13440 13440Biaya penggantian kerusakan 25000Biaya tahun 2007 38440(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

b) User CallCenter / User Service Center (USC)

Skor Service User Service Center (USC)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Page 110: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

209

Ketersediaan = ((3*21)+(4*43)+(5*24)) / 88 = 4.03

Kecepatan merespon = ((3*22)+(4*53)+(5*13)) / 88 = 3.9

Skor layanan adalah 4.03 + 3.9 dibagi 2 sama dengan 3.97

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*26)+(4*45)+(5*17)) / 88 = 3.9

Keakuratan = ((2*2)+(3*35)+(4*39)+(5*12)) / 88 = 3.69

Skor kualitas adalah 3.9 + 3.69 dibagi 2 sama dengan 3.8

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*7)+(4*19)+(5*18)) / 44 = 4.25

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 4.25 + 4 dibagi 2 sama dengan 4.13

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 5*0.25 = 1.25

Penciptaan high value product = 5*0.25 = 1.25

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 4*0.2 = 0.8

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1.25+1.25+0.8+0.75+0.6 ) =4.65

Keterangan

User Call Center atau User Service Center (USC) merupakan layanan

Departemen TI yang dapat membantu user untuk mengatasi permasalahan

sistem yang dihadapi dan juga membantu memberikan solusi yang terbaik

dalam pelaksanaannya.

Page 111: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

210

Rincian Biaya

Tabel 4.37 Rincian Biaya User Call Center dalam US $

User Call Center Biaya tahunan Total biaya

Biaya operasional Gaji karyawan 13440 13440 Biaya telepon 6000 6000 Biaya maintenance 1125 1125 Biaya tahun 2007 3530.73

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

c) Network Monitoring

Skor Service Network Monitoring

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*11)+(4*38)+(5*39)) / 88 = 4.32

Kecepatan merespon = ((3*2)+(4*48)+(5*38)) / 88 = 4.41

Skor layanan adalah 4.32 + 4.41 dibagi 2 sama dengan 4.36

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*16)+(4*63)+(5*9)) / 88 = 3.92

Keakuratan = ((3*1)+(4*41)+(5*46)) / 88 = 4.51

Skor kualitas adalah 3.92 + 4.51 dibagi 2 sama dengan 4.22

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*12)+(5*32)) / 44 = 4.73

Penggunaan aplikasi = (4*1) / 1 = 4

Skor intensitas penggunaan adalah 4.73 + 4 dibagi 2 sama dengan 4.36

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 3*0.25 = 0.75

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Page 112: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

211

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 3*0.2 = 0.6

Fokus pada potensi pelanggan = 5*0.15 = 0.75

Optimalisasi pengaturan barang = 3*0.15 = 0.45

Skor penyelarasan strategi adalah ( 0.75+1+0.6+0.75+0.45 ) = 3.55

Keterangan

Network monitoring merupakan suatu kegiatan layanan yang diberikan

kepada user untuk menjaga lalu lintas arus data. Tujuannya yakni untuk

mengurangi down time atas pengiriman data-data perusahaan, baik untuk

internal maupun eksternal.

Rincian Biaya

Tabel 4.38 Rincian Biaya Network Monitoring dalam US $ Network Monitoring

Biaya tahunan Total biaya Biaya operasional Gaji karyawan 13440 13440 Biaya Leasing 30000 30000 Biaya maintenance 25000 25000Biaya tahun 2007 68440(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

d) Business Application Support (BAS)

Skor Service Business Application Support (BAS)

o Tingkat layanan terbagi atas:

Ketersediaan = ((3*9)+(4*42)+(5*37)) / 88 = 4.32

Kecepatan merespon = ((3*13)+(4*48)+(5*27)) / 88 = 4.16

Skor layanan adalah 4.32 + 4.16 dibagi 2 sama dengan 4.24

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = ((3*20)+(4*55)+(5*13)) / 88 = 3.92

Page 113: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

212

Keakuratan = ((3*15)+(4*49)+(5*24)) / 88 = 4.1

Skor kualitas adalah 3.92 + 4.1 dibagi 2 sama dengan 4.01

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*3)+(4*19)+(5*22)) / 44 = 4.43

Penggunaan aplikasi = (5*1) / 1 = 5

Skor intensitas penggunaan adalah 4.43 + 5 dibagi 2 sama dengan 4.72

o Penyelarasan strategi :

Efisiensi jumlah ’trim loss paper’ = 5*0.25 = 1.25

Penciptaan high value product = 4*0.25 = 1

Efisiensi proses penyimpanan bahan baku = 3*0.2 = 0.6

Fokus pada potensi pelanggan = 3*0.15 = 0.45

Optimalisasi pengaturan barang = 4*0.15 = 0.6

Skor penyelarasan strategi adalah ( 1.25+1+0.6+0.45+0.6 ) = 3.9

Keterangan

Business Application Support (BAS) merupakan bagian dari Departemen TI

yang bertugas mengidentifikasi permintaan user, mengembangkan aplikasi,

memonitor database, dan sebagainya. BAS ini terdiri dari Application and

Development Programme dan Project and Approval Support.

Rincian Biaya

Tabel 4.39 Rincian Biaya Business Application Support dalam US $

Business Application Support Biaya tahunan Total biaya Biaya operasional 1622 1622 Gaji karyawan 25946 25946 Biaya benchmarking 2162 2162 Biaya pengembangan 1081 1081 Biaya tahun 2007 28108

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Page 114: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

213

4.12 Portfolio Proyek

Portfolio proyek merupakan perencanaan proyek-proyek sistem informasi yang

bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan yang lebih baik dan juga

dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dalam industri pulp dan kertas. Berikut ini

hasil dari keseluruhan proyek yang akan dibuat oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper

Mills.

Tabel 4.40 Portfolio Proyek Portfolio proyek

Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (dalam US $) Portfolio

APP Manufacturing Execution Systems (APP MES) 364 60.25 418000 Strategic

Material Variant Configuration (MVC) 279 53.33 448300 Strategic

Portfolio proyek adalah portfolio yang menggambarkan proyek yang bersifat

strategi bagi perusahaan.

a. Skor Portfolio Proyek APP MES (Manufacturing Execution Systems)

• Dampak pada tujuan strategi berdasarkan Business Value Scorecard: 364

• Nilai resiko terdiri atas :

a) Resiko proyek atau perusahaan = (8*1)+(9*4)+(10*3)= 74

Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan= 74/8 = 9.25

b) Ketidakpastian pendefinisian = (8*2)+(9*3)+(10*3)= 73

Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian = 73/8 = 9.13

c) Ketidakpastian teknis = (7*1)+(8*2)+(9*5) = 68

Rata-rata Ketidakpastian teknis = 68/8 = 8.5

d) Resiko infrastruktur SI = (8*2)+(9*4)+(10*2) = 72

Rata-rata Resiko infrastruktur SI = 72/8 = 9

Page 115: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

214

e) Resiko teknis TI = (7*1)+(8*2)+(9*2)+(10*3) = 71

Rata-rata Resiko teknis TI = 71/8 = 8.88

f) Resiko Investasi = (5*1)+(7*2)+(8*5) = 59

Rata-rata Resiko Investasi = 59/8 = 7.38

g) Resiko manajemen proyek = (7*2)+(8*4)+(9*1)+(10*1) = 65

Rata-rata Resiko manajemen proyek = 65/8 = 8.13

Jumlah nilai resiko adalah 9.25+9.13+8.5+9+8.88+7.38+8.13 = 60.25

Tabel 4.41 Skor Dampak Proyek APP MES

25 25 20 15 15

Business Value Scorecard untuk proyek APP MES Ef

isie

nsi j

umla

h 'tr

im lo

ss

pape

r'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

A Manajer TI 5 4 4 4 4 B Manajer Sales & Marketing 5 4 3 4 2 C Manajer Production 5 3 2 4 3 D Manajer Purchasing 5 2 4 3 3 E Manajer Engineering 5 3 3 2 3 F Manajer Finance 5 4 3 4 4 G Manajer Adm. B 5 2 2 3 3 H Manajer Technical Div. 5 4 3 3 3

Total 40 26 24 27 25 Rata - Rata 5 3.25 3 3.375 3.125

Skor 125 81.25 60 50.625 46.875 364

• Biaya = $418000

Proyek APP MES ini akan dibangun selama 2 tahun dengan rincian biaya pada

tahun pertama sebagai berikut:

Page 116: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

215

Tabel 4.42 Biaya Proyek APP MES (Manufacturing Execution Systems)

APP MES (Manufacturing Execution Systems) Total Biaya (dalam $)

Biaya pembelian Biaya hardware 250000 Biaya network 150000 Biaya pembangunan Biaya instalasi 10000 Konsultan 6000 Biaya Benchmarking 2000 Total Biaya 418000

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

b. Skor Portfolio Proyek Material Variant Configuration (MVC)

• Dampak pada tujuan strategi : 279

Tabel 4.43 Skor Dampak Proyek Material Variant Configuration (MVC)

25 25 20 15 15

Business Value Scorecard untuk Proyek Material Variant

Configuration (MVC) Efis

iens

i jum

lah

'trim

loss

pa

per'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

A Manajer TI 3 3 5 2 5 B Manajer Sales & Marketing 3 5 5 4 4 C Manajer Production 4 5 5 5 5 D Manajer Purchasing 4 3 3 4 4 E Manajer Finance 4 3 3 4 4 F Manajer Adm. B 2 3 3 2 4

Total 20 22 24 21 26 Rata - Rata 2.5 2.75 3 2.625 3.25

Skor 62.5 68.75 60 39.375 48.75 279

• Nilai resiko terdiri atas :

a) Resiko proyek atau perusahaan = (6*1)+(8*1)+(9*3)+(10*1) = 51

Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan= 51/6 = 8.5

b) Ketidakpastian pendefinisian = (7*2)+(8*4) = 46

Page 117: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

216

Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian = 46/6 = 7.67

c) Ketidakpastian teknis = (3*1)+(6*1)+(7*2)+(8*2) = 39

Rata-rata Ketidakpastian teknis = 39/6 = 6.5

d) Resiko infrastruktur SI = (6*1)+(7*1)+(8*3)+(9*1) = 46

Rata-rata Resiko infrastruktur SI = 46/6 = 7.67

e) Resiko teknis TI = (8*4)+(9*1)+(10*1) = 51

Rata-rata Resiko teknis TI = 51/6 = 8.5

f) Resiko Investasi = (7*4)+(8*2) = 44

Rata-rata Investasi = 44/6 = 7.33

g) Resiko manajemen proyek = (7*5)+(8*1) = 43

Rata-rata Resiko manajemen proyek = 43/6 = 7.17

Jumlah nilai resiko adalah 8.5+7.67+6.5+7.67+8.5+7.33+7.17 = 53.33

• Biaya = $ 448300

Proyek Material Variant Configuration (MVC) akan dibangun dalam jangka

waktu 3 tahun, dengan perincian biaya pada tahun pertama sebagai berikut:

Tabel 4.44 Biaya Proyek Material Variant Configuration (MVC) Materal Variant Configuration

(MVC) Total Biaya (dalam $)

Biaya pembelian Biaya hardware 138300 Biaya network 100000 Biaya SAP Modul 150000 Biaya pembangunan Konsultan 50000 Biaya instalasi 10000 Total Biaya 448300

(Sumber Internal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Page 118: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

217

4.12.1 Strategi Investasi Portfolio Proyek

Berdasarkan analisis dampak dan resiko (gambar 4.15) terhadap masing-

masing proyek (gambar 4.14), yakni APP MES dan MVC, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. APP MES memiliki nilai dampak yang lebih tinggi (364) dibandingkan

dengan MVC (279). Hal ini berarti bahwa pembangunan proyek APP

MES akan memberi dukungan yang lebih besar dan sejalan dengan

arahan strategi perusahaan.

2. APP MES juga memiliki nilai resiko yang lebih tinggi (60.25) daripada

MVC (53.33). Maksudnya adalah proyek APP MES memiliki peluang

keberhasilan yang lebih tinggi apabila diimplementasikan.

Analisis Dampak dan Resiko dari Portfolio Proyek

APP MES, 418000MVC, 448300

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 100 200 300 400 500

Dampak

Res

iko

APP MESMVC

Gambar 4.14 Bubble Diagram Analisis Dampak dan Resiko dari Portfolio

Proyek

Page 119: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

218

4.12.2 Perencanaan Proyek

Analisis dampak dan resiko dari Portfolio proyek, maka manajemen

perusahaan dapat mendiskusikan proyek mana yang akan diimplementasikan

terlebih dahulu dalam annual project plan. Berikut ini perencanaan proyek PT

Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Tabel 4.45 Perencanaan Proyek APP MES (Manufacturing Execution Systems)

APP MES (Manufacturing Execution Systems)

Deskripsi APP MES merupakan suatu sistem yang akan dikembangkan oleh

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk mengkomputerisasi semua aktivitas lapangan (proses manufacturing)

Tujuan Production tracking, yang dapat mengetahui status order Production monitoring, yang mengarah pada machine efficiency.

Manfaat Meningkatkan efisiensi hasil produksi, mencegah terjadinya keterlambatan pengiriman, proses pengontrolan dapat dilakukan secara real-time

Pengguna Karyawan Biaya $418000 Dampak jika tertunda Proses produksi tidak dapat dikontrol dengan baik dan tidak dapat

dilakukan real time, yang memungkinkan dapat terjadinya keterlambatan pengiriman dan status order yang tidak jelas (apakah sudah terpenuhi atau belum).

Divisi yang berhubungan Sales & Marketing, Production, Administration B, Purchasing, Technical Division, Engineering

(Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Tabel 4.46 Perencanaan Proyek Material Variant Configuration (MVC)

Material Variant Configuration (MVC)

Deskripsi Perusahaan berharap dengan diimplementasikannya project tentang MVC ini maka akan lebih membantu konsumen dan sales untuk mendefinisikan spesifikasi produk. Dan juga memastikan bahwa produk tersebut dapat diproduksi dengan spesifikasi yang diinginkan.

Tujuan Memungkinkan konfigurasi produk berdasarkan karakteristik yang bertolak belakang dengan kondisi sekarang yang menggunakan unik Product ID untuk tiap produk yang berbeda,

Fleksibel dalam mengkonfigurasi spesifikasi material secara‘order entry’,

Memastikan kepekaan terhadap konsep ‘order oriented’, Memastikan barang benar Menstandarisasi konfigurasi produk di APP.

Manfaat Merupakan sistem konfigurasi penamaan material yang praktis untuk industri yang mempunyai produk yang beraneka ragam

Page 120: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

219

Mengurangi banyaknya nomor material dan menghindari duplikasi material

Menstandarisasi konfigurasi produk di seluruh APP Mills Mengurangi stok bebas yang ada di gudang Meningkatkan penjualan Meningkatkan akurasi, integritas dan kualitas dari informasi

Pengguna Karyawan Biaya $448300 Dampak jika tertunda Memungkinkan terjadinya duplikasi material, kesalahan keluar

barang karena karyawan terbiasa dengan material oriented bukannya customer oriented

Divisi yang berhubungan Sales&Marketing, Production, Purchasing, Administration B (Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

Perencanaan TI untuk 4 tahun ke depan PT Pindo Deli Pulp and Paper

Mills:

Tabel 4.47 Perencanaan TI Tahun Perencanaan TI

Tahun 1 • Pengembangan sistem APP MES (Manufacturing Execution Systems) hingga 50%

Tahun 2 • Pengembangan sistem APP MES hingga 100% • Pengembangan sistem MVC (Material Variant Configuration) hingga 50%

Tahun 3 • Pengembangan sistem MVC (Material Variant Configuration) hingga 100 % Tahun 4 • Mengembangkan Modul SRM dengan pengadaan sistem JIT (Just In Time)

• Membangun sistem expert systems yang dapat mengumpulkan informasi lebih detail mengenai potensi pelanggan danjuga meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

(Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills)

4.12.3 Prioritization

Prioritization yaitu menganalisa dampak bisnis pada inisiatif TI dan

memprioritaskannya berdasarkan strategic intention.

Berdasarkan tabel 4.48 dan 4.49, proyek yang akan diprioritaskan adalah

proyek yang memiliki resiko dan dampak yang bernilai besar. Proyek APP MES

(Manufacturing Execution Systems) akan lebih diprioritaskan karena lebih

sejalan dengan arahan strategi perusahaan dan juga memiliki peluang

keberhasilan yang lebih tinggi.

Page 121: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

220

Tabel 4.48 Business Value Scorecard untuk APP MES (Manufacturing Execution Systems)

25 25 20 15 15

Business Value Scorecard untuk proyek APP MES Ef

isie

nsi j

umla

h 'tr

im lo

ss

pape

r'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

A Manajer TI 5 4 4 4 4 B Manajer Sales & Marketing 5 4 3 4 2 C Manajer Production 5 3 2 4 3 D Manajer Purchasing 5 2 4 3 3 E Manajer Engineering 5 3 3 2 3 F Manajer Finance 5 4 3 4 4 G Manajer Adm. B 5 2 2 3 3 H Manajer Technical Div. 5 4 3 3 3

Total 40 26 24 27 25 Rata - Rata 5 3.25 3 3.375 3.125

Skor 125 81.25 60 50.625 46.875 364

Tabel 4.49 Business Value Scorecard untuk MVC (Material Variant Configuration)

25 25 20 15 15

Business Value Scorecard untuk Proyek Material Variant Configuration (MVC) Ef

isie

nsi j

umla

h 'tr

im lo

ss

pape

r'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

A Manajer TI 3 3 5 2 5 B Manajer Sales & Marketing 3 5 5 4 4 C Manajer Production 4 5 5 5 5 D Manajer Purchasing 4 3 3 4 4 E Manajer Finance 4 3 3 4 4 F Manajer Adm. B 2 3 3 2 4

Total 20 22 24 21 26 Rata - Rata 2.5 2.75 3 2.625 3.25

Skor 62.5 68.75 60 39.375 48.75 279

Page 122: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

221

4.13 Alignment

Dengan alignment, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dapat menganalisa

dampak bisnis dari aktivitas TI yang dilakukan dalam portfolio. Berikut pembahasan

alignment dari masing-masing portfolio.

4.13.1 Alignment Portfolio Aplikasi

Alignment yang perlu diperhatikan adalah alignment data aplikasi karena untuk

memudahkan para manajer dalam melihat keterkaitan aplikasi dengan arahan strategi

perusahaan. Data mengenai portfolio bidang SI/TI mengenai biaya untuk aplikasi

terbesar merupakan salah satu hal yang menjadi dasar dalam analisis alignment data bagi

perusahaan.

Tabel 4.50 Alignment Portfolio Aplikasi 25 25 20 15 15

Aplikasi

Wei

ght

Efis

iens

i jum

lah

'trim

loss

pa

per'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

Unw

eigh

ted

Tota

l

Wei

ghte

d To

tal

Nila

i mak

s

Pers

enta

se

Nila

i Seb

enar

nya

MMPro 5 3.67 4.67 3.67 3.67 4.67 20.35 101.75 125 4.07% 5.49%

Sistem Online Timbangan (SOT) 5 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 20.00 100 125 4.00% 5.40%

QC Online 5 3.00 5.00 2.00 5.00 3.00 18.00 90 125 3.60% 4.86%

HRPro 5 3.00 4.00 2.00 2.00 4.00 15.00 75 125 3.00% 4.05%

SAP Modul Sales & Distribution 12 3.50 5.00 3.50 4.50 4.00 20.50 246 300 9.84% 13.28%

SAP Modul Material Management 12 4.50 4.00 4.50 2.50 4.50 20.00 240 300 9.60% 12.95%

Page 123: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

222

SAP Modul Plant Maintenance 10 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 18.00 180 250 7.20% 9.72%

SAP Modul Finance & Controlling 12 5.00 5.00 4.00 5.00 2.00 21.00 252 300 10.08% 13.60%

SAP Modul Quality Management 8 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 16.00 128 200 5.12% 6.91% SAP Modul Human Resource 10 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 16.00 160 250 6.40% 8.64% SAP Modul Supplier Relationship Management 8 3.50 4.00 4.50 3.00 3.00 18.00 144 200 5.76% 7.77%

SAP Modul Project Management 8 2.00 4.00 5.00 2.00 4.00 17.00 136 200 5.44% 7.34% Unweighted Total 40.17 51.67 42.17 40.67 45.17 Weighted Total 1004.25 1291.75 843.40 610.05 677.55 2500 74.11% 100% Nilai maks 1500 1500 1200 900 900 6000 Persentase 16.74% 21.53% 14.06% 10.17% 11.29% 73.78% Nilai sebenarnya 22.68% 29.18% 19.05% 13.78% 15.30% 100%

Berikut ini keterangan tabel 4.50:

Kolom weighted total

Hasil dari kolom weighted total diperoleh dari perkalian antara kolom weight

dengan unweighted total.

Hasil dari Kolom weighted total yang horisontal diperoleh dari :

Untuk MMPro (5 * 20,35) = 101,75

Untuk Sistem Online Timbangan (SOT) (5 * 20) = 100

Untuk QC Online (5 * 18) = 90

Untuk HRPro (5 * 15) = 75

Page 124: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

223

Untuk SAP Modul Sales & Distribution (12 * 20,50) = 246

Untuk SAP Modul Material Management (12 * 20) = 240

Untuk SAP Modul Plant Maintenance (10 * 18) = 180

Untuk SAP Modul Finance & Controlling (12 * 21) = 252

Untuk SAP Modul Quality Management (8 * 16) = 128

Untuk SAP Modul Human Resource (10 *16) = 160

Untuk SAP Modul Supplier Relationship Management (8 * 18) = 144

Untuk SAP Modul Project Management (8 * 17) = 136

Hasil dari Kolom weighted total yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’ (25 * 40,17) = 1004,25

Untuk Penciptaan high value product (25 * 51,67) = 1291,75

Untuk Efisiensi proses penciptaan bahan baku (20 * 42,17) = 843,40

Untuk Fokus pada potensi pelanggan (15 * 40,67) = 610,05

Untuk Optimalisasi pengaturan barang (15 * 45,17) = 677,55

Kolom Nilai Maks

Hasil dari Kolom Nilai maks yang horisontal diperoleh dari :

Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 5 arahan strategi

yang ada dengan nilai weight dari masing-masing aplikasi yaitu 25 dikali dengan

weight, dengan nilai maks total adalah 2500.

Hasil dari Kolom Nilai maks yang vertikal diperoleh dari :

Page 125: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

224

Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 12 aplikasi yang

ada dengan nilai weight dari masing-masing arahan strategi yaitu 60 dikali

dengan weight, dengan nilai maks total adalah 6000.

Kolom persentase

Hasil dari Kolom persentase yang horisontal diperoleh dari :

Untuk MMPro

= ( 101,75 /2500 ) * 100% = 4,07%

Untuk Sistem Online Timbangan (SOT)

= ( 100/2500 ) * 100% = 4,00%

Untuk QC Online

= ( 90 /2500 ) * 100% = 3,60%

Untuk HRPro

= ( 75 /2500 ) * 100% = 3,00%

Untuk SAP Modul Sales & Distribution

= ( 246 /2500 ) * 100% = 9,84%

Untuk SAP Modul Material Management

= ( 240 /2500 ) * 100% = 9,60%

Untuk SAP Modul Plant Maintenance

= ( 180 /2500 ) * 100% = 7,20%

Untuk SAP Modul Finance & Controlling

= ( 252/2500 ) * 100% = 10,08%

Untuk SAP Modul Quality Management

= ( 128 /2500 ) * 100% = 5,12%

Page 126: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

225

Untuk SAP Modul Human Resource

= ( 160 /2500 ) * 100% = 6,40%

Untuk SAP Modul Supplier Relationship Management

= ( 144 /2500 ) * 100% = 5,76%

Untuk SAP Modul Project Management

= ( 136 /2500 ) * 100% = 5,44%

Untuk total persentase yang horisontal sebesar 74,11%

Hasil dari Kolom persentase yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

= ( 1004,25 /6000 ) * 100% = 16,74%

Untuk Penciptaan high value product

= ( 1291,75 /6000 ) * 100% = 21,53%

Untuk Efisiensi proses penciptaan bahan baku

= ( 843,40 /6000 ) * 100% = 14,06%

Untuk Fokus pada potensi pelanggan

= ( 610,05 /6000 ) * 100% = 10,17%

Untuk Optimalisasi pengaturan barang

= ( 677,55 /6000 ) * 100% = 11,29%

Untuk total persentase yang vertikal sebesar 73,78%

Kolom Nilai Sebenarnya

Hasil dari kolom nilai sebenarnya untuk horisontal diperoleh dari :

Page 127: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

226

Untuk MMPro

= ( 100 / 74,11 ) * 4,07% = 5,49%

Untuk Sistem Online Timbangan (SOT)

= ( 100 / 74,11 ) * 4,00% = 5,40%

Untuk QC Online

= ( 100 / 74,11 ) * 3,60% = 4,86%

Untuk HRPro

= ( 100 / 74,11 ) * 3,00% = 4,05%

Untuk SAP Modul Sales & Distribution

= ( 100 / 74,11 ) * 9,84% = 13,28%

Untuk SAP Modul Material Management

= ( 100 / 74,11 ) * 9,60% = 12,95%

Untuk SAP Modul Plant Maintenance

= ( 100 / 74,11 ) * 7,20% = 9,72%

Untuk SAP Modul Finance & Controlling

= ( 100 / 74,11 ) * 10,08% = 13,60%

Untuk SAP Modul Quality Management

= ( 100 / 74,11 ) * 5,12% = 6,91%

Untuk SAP Modul Human Resource

= ( 100 / 74,11 ) * 6,40% = 8,64%

Untuk SAP Modul Supplier Relationship Management

= ( 100 / 74,11 ) * 5,76% = 7,77%

Untuk SAP Modul Project Management

= ( 100 / 74,11 ) * 5,44% = 7,34%

Page 128: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

227

Hasil dari Kolom persentase yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Efisiensi jumlah ‘trim loss paper’

= ( 100 / 73,78 ) * 16,74% = 22,68%

Untuk Penciptaan high value product

= ( 100 / 73,78 ) * 21,53% = 29,18%

Untuk Efisiensi proses penciptaan bahan baku

= ( 100 / 73,78 ) * 14,06% = 19,05%

Untuk Fokus pada potensi pelanggan

= ( 100 / 73,78 ) * 10,17% = 13,78%

Untuk Optimalisasi pengaturan barang

= ( 100 / 73,78 ) * 11,29% = 15,30%

Gap

Berdasarkan tabel 4.61 diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:

o Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara seluruh aplikasi

dalam perusahaan terhadap masing-masing arahan strategi yang telah dibuat

pada saat awal penelitian. Secara umum persentase yang telah dicapai oleh

perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan persentase

73,78% dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran keterkaitan aplikasi

terhadap strategi perusahaan:

• Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi ’trim loss

paper’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar

25 % ternyata baru mencapai 22,68 % saja nilai penyelarasannya.

Page 129: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

228

• Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi penciptaan ’high value

product’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 29,18 % nilai penyelarasannya.

• Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi proses

penyimpanan bahan baku. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata baru mencapai 19,05 % saja nilai

penyelarasannya.

• Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada potensi

pelanggan. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 15 % ternyata baru mencapai 13,78 % saja nilai penyelarasannya.

• Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi optimalisasi

pengaturan barang. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 15 % ternyata sudah mencapai 15,30 % nilai

penyelarasannya.

Untuk gap Vertikal yang terjadi ternyata aplikasi-aplikasi yang ada dalam

perusahaan lebih difokuskan pada arahan strategi penciptaan high value product dan

optimalisasi pengaturan barang dalam perusahaan.

o Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada masing-masing modul aplikasi

dalam perusahaan terhadap arahan strategi yang ada. Secara umum persentase

yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik

dengan persentase 74,11 % dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran

keterkaitan aplikasi perusahaan dengan arahan strategi perusahaan:

Page 130: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

229

• Aplikasi MMPro, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 5 % ternyata sebenarnya telah mencapai 5,49 % nilai

penyelarasannya.

• Aplikasi SOT, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 5 % ternyata sebenarnya telah mencapai 5,40 % nilai

penyelarasannya.

• Aplikasi QC Online, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 5 % ternyata sebenarnya baru mencapai 4,86 % nilai

penyelarasannya.

• Aplikasi HR Pro, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 5 % ternyata sebenarnya baru mencapai 4,05 % saja nilai

penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Sales & Distribution, yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 12 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 13,28 % nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Material Management, yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 12 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 12,95 % saja nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Plant Maintenance, yang awalnya memiliki persentase

perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya baru mencapai

9,72% nilai penyelarasannya.

Page 131: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

230

• Aplikasi SAP Modul Finance & Controlling, yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 12 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 13,60 % nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Quality Management, yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 8 % ternyata sebenarnya baru

mencapai 6,91 % saja nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Human Resource, yang awalnya memiliki persentase

perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya baru mencapai

8,64% saja nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Supplier Relationship Management, yang awalnya

memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar 8 % ternyata sebenarnya

telah mencapai 7,77 % nilai penyelarasannya.

• Aplikasi SAP Modul Project Management, yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 8 % ternyata sebenarnya baru

mencapai 7,34 % nilai penyelarasannya.

Untuk gap horisontal, aplikasi QC Online, HRPro, SAP Modul Plant

Maintenance, SAP Modul Quality Management, SAP Modul Human Resource, SAP

Modul Supplier Relationship Management, dan SAP Modul Project Management

masih kurang optimal, karena nilai sebenarnya belum sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 132: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

231

4.13.2 Alignment Portfolio Infrastruktur

Alignment infrastruktur juga memungkinkan perusahaan dapat melihat

bagaimana keterkaitan investasi infrastruktur yang diadakan dengan arahan strategi

perusahaan.

Tabel 4.51 Alignment Portfolio Infrastruktur

25 25 20 15 15

Infrastruktur

Wei

ght

Efis

iens

i jum

lah

'trim

loss

pa

per'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

Unw

eigh

ted

Tota

l

Wei

ghte

d To

tal

Nila

i mak

s

Pers

enta

se

Nila

i Seb

enar

nya

Hardware 30 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 19 570 750 22.80% 31.49%

Network 30 3.00 4.00 3.00 5.00 3.00 18 540 750 21.60% 29.83% Software License 20 4.00 4.00 1.00 4.00 4.00 17 340 500 13.60% 18.78%

Server 20 2.00 3.00 4.00 5.00 4.00 18 360 500 14.40% 19.89% Unweighted Total 12 15 12 18 15 Weighted Total 300 375 240 270 225 2500 72.40% 100% Nilai maks 500 500 400 300 300 2000 Persentase 15.00% 18.75% 12.00% 13.50% 11.25% 70.50% Nilai sebenarnya 21.28% 26.60% 17.02% 19.15% 15.96% 100%

Berikut ini keterangan dari tabel 4.51 :

Gap

Berdasarkan tabel yang diatas diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:

o Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara seluruh infrastruktur

dalam perusahaan terhadap masing-masing arahan strategi yang telah dibuat

pada saat awal penelitian. Secara umum persentase yang telah dicapai oleh

Page 133: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

232

perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan persentase

70,50% dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran keterkaitan infrastruktur

terhadap strategi perusahaan:

• Infrastruktur perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi ’trim loss

paper’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar

25 % ternyata baru mencapai 21,28 % nilai penyelarasannya.

• Infrastruktur perusahaan terkait dengan arahan strategi penciptaan ’high

value product’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 26,60 % nilai penyelarasannya.

• Infrastruktur perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi proses

penyimpanan bahan baku. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata baru mencapai 17,02 % saja nilai

penyelarasannya.

• Infrastruktur perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada potensi

pelanggan. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 15 % ternyata sudah mencapai 19,15 % nilai penyelarasannya.

• Infrastruktur perusahaan terkait dengan arahan strategi optimalisasi

pengaturan barang. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 15 % ternyata sudah mencapai 15,96 % nilai

penyelarasannya.

Page 134: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

233

Untuk gap vertikal yang terjadi ternyata infrastruktur belum dapat memenuhi

target perusahaan untuk efisiensi terhadap ’trim loss paper’ dan penyimpanan bahan

baku.

o Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada masing-masing infrastruktur

dalam perusahaan terhadap arahan strategi yang ada. Secara umum persentase

yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik

dengan persentase 72,40 % dari keseluruhan 100 % . Berikut penjabaran

keterkaitan infrastruktur perusahaan dengan arahan strategi perusahaan:

• Infrastruktur hardware, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 30 % ternyata sebenarnya telah mencapai 31,49 % nilai

penyelarasannya.

• Infrastruktur network, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 30 % ternyata baru mencapai 29,83 % nilai

penyelarasannya.

• Infrastruktur software license, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata baru mencapai 18,78 % nilai

penyelarasannya.

• Infrastruktur server, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 20 % ternyata baru mencapai 14,40 % nilai penyelarasannya.

Untuk gap horisontal, hanya infrastruktur hardware saja yang sudah optimal

(31,49 %). Sedangkan untuk infrastruktur lainnya masih belum dapat memenuhi

target perusahaan.

Page 135: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

234

4.13.3 Alignment Portfolio Manajemen

Tabel 4.52 Alignment Manajemen

25 25 20 15 15

Manajemen

Wei

ght

Efis

iens

i jum

lah

'trim

loss

pa

per'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

Unw

eigh

ted

Tota

l

Wei

ghte

d To

tal

Nila

i mak

s

Pers

enta

se

Nila

i Seb

enar

nya

Business Intelligent Warehouse 25 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 21 525 625 21% 26.58% Budget Material Planning 25 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 20 500 625 20% 25.32%

Bill of Quantity 25 3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 18 450 625 18% 22.78% Training Departemen TI 25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 20 500 625 20% 25.32% Unweighted Total 14 18 17 15 15 Weighted Total 350 450 340 225 225 2500 79% 100% Nilai maks 500 500 400 300 300 2000 Persentase 17.50% 22.50% 17.00% 11.25% 11.25% 79.50% Nilai sebenarnya 22.01% 28.30% 21.38% 14.15% 14.15% 100%

Berikut ini keterangan dari tabel 4.52 :

Gap

Berdasarkan tabel yang diatas diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:

o Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara komponen

portfolio manajemen dalam perusahaan terhadap masing-masing arahan

strategi yang telah dibuat pada saat awal penelitian. Secara umum persentase

yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik

Page 136: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

235

dengan persentase 74,25 % dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran

keterkaitan manajemen terhadap strategi perusahaan:

• Manajemen perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi ’trim loss

paper’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar

25 % ternyata baru mencapai 21,89 % nilai penyelarasannya.

• Manajemen perusahaan terkait dengan arahan strategi penciptaan ’high

value product’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 28,62 % nilai penyelarasannya.

• Manajemen perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi proses

penyimpanan bahan baku. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata sudah mencapai 20,20 % saja nilai

penyelarasannya.

• Manajemen perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada potensi

pelanggan. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 15 % ternyata sudah mencapai 15,15 % nilai penyelarasannya.

• Manajemen perusahaan terkait dengan arahan strategi optimalisasi

pengaturan barang. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 15 % ternyata baru mencapai 14,14 % saja nilai

penyelarasannya.

Untuk gap vertikal yang terjadi ternyata beberapa komponen dari portfolio

manajemen belum dapat memenuhi target perusahaan untuk efisiensi terhadap ’trim

loss paper’ dan optimalisasi pengaturan barang.

Page 137: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

236

o Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada masing-masing manajemen

dalam perusahaan terhadap arahan strategi yang ada. Secara umum persentase

yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik

dengan persentase 74 % dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran keterkaitan

komponen portfolio manajemen perusahaan dengan arahan strategi perusahaan:

• Business Intelligent Warehouse, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 25 % ternyata sebenarnya baru mencapai 21,62 % nilai

penyelarasannya.

• Budget Material Planning, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 27,03 % nilai

penyelarasannya.

• Bill of Quantity, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata baru mencapai 24,32 % nilai penyelarasannya.

• Training Departemen TI, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 27,03 % nilai

penyelarasannya.

Untuk gap horisontal, hanya Budget Material Planning dan Training Departemen

TI saja yang sudah memenuhi target perusahaan.

Page 138: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

237

4.13.4 Alignment Portfolio Service

Tabel 4.53 Alignment Portfolio Service

25 25 20 15 15

Service

Wei

ght

Efis

iens

i jum

lah

'trim

loss

pa

per'

Penc

ipta

an h

igh

valu

e pr

oduc

t

Efis

iens

i pro

ses

peny

impa

nan

baha

n ba

ku

Foku

s pad

a po

tens

i pe

lang

gan

Opt

imal

isas

i pen

gatu

ran

bara

ng

Unw

eigh

ted

Tota

l

Wei

ghte

d To

tal

Nila

i mak

s

Pers

enta

se

Nila

i Seb

enar

nya

Hardware Maintenance 25 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 19 475 625 19.00% 23.99% User Call Center 25 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 23 575 625 23.00% 29.04% Network Monitoring 20 3.00 4.00 3.00 5.00 3.00 18 360 500 14.40% 18.18% Business Application Support 30 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 19 570 750 22.80% 28.79% Unweighted Total 100 16 17 14 17 15 Weighted Total 400 425 280 255 225 2500 79.20% 100% Nilai maks 500 500 400 300 300 2000 Persentase 20.00% 21.25% 14.00% 12.75% 11.25% 79.25% Nilai sebenarnya 25.24% 26.81% 17.67% 16.09% 14.20% 100%

Berikut ini keterangan dari tabel 4.53 :

Gap

Berdasarkan tabel yang diatas diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:

o Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara service dalam

perusahaan terhadap masing-masing arahan strategi yang telah dibuat pada

saat awal penelitian. Secara umum persentase yang telah dicapai oleh

perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan persentase

Page 139: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

238

74,25% dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran keterkaitan service

terhadap strategi perusahaan:

• Service perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi ’trim loss

paper’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar

25 % ternyata sudah mencapai 21,89 % nilai penyelarasannya.

• Service perusahaan terkait dengan arahan strategi penciptaan ’high value

product’. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 26,81 % nilai penyelarasannya.

• Service perusahaan terkait dengan arahan strategi efisiensi proses

penyimpanan bahan baku. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata baru mencapai 17,67 % saja nilai

penyelarasannya.

• Service perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada potensi

pelanggan. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 15 % ternyata sudah mencapai 16,09 % nilai penyelarasannya.

• Service perusahaan terkait dengan arahan strategi optimalisasi pengaturan

barang. Yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar

15 % ternyata baru mencapai 14,20 % saja nilai penyelarasannya.

Untuk gap vertikal yang terjadi ternyata beberapa service belum dapat memenuhi

target perusahaan untuk efisiensi terhadap proses penyimpanan bahan baku dan

optimalisasi pengaturan barang.

Page 140: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

239

o Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada service yang diberikan

perusahaan terhadap arahan strategi yang ada. Secara umum persentase yang

telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan

persentase 79,20 % dari keseluruhan 100 %. Berikut penjabaran keterkaitan

service perusahaan dengan arahan strategi perusahaan:

• Hardware Maintenance, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 25 % ternyata sebenarnya baru mencapai 23,99 % nilai

penyelarasannya.

• User Call Center, yang awalnya memiliki persentase perhatian perusahaan

sebesar 25 % ternyata sudah mencapai 29,04 % nilai penyelarasannya.

• Network Monitoring, yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 20 % ternyata baru mencapai 18,18 % nilai

penyelarasannya.

• Manajemen Training Departemen TI, yang awalnya memiliki persentase

perhatian perusahaan sebesar 30 % ternyata baru mencapai 28,79 % nilai

penyelarasannya.

Untuk gap horisontal, hanya User Call Center saja yang sudah memenuhi target

perusahaan. Untuk service lainnya masing belum optimal.

4.14 Analisis Persentase Biaya

Persentase biaya dapat dilihat pada diagram-diagram berikut ini.

Page 141: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

240

4.14.1 Persentase Total Biaya Portfolio Lights-On

Perbandingan Total Biaya Portfolio Lights-On

Aplikasi, 3333916.63,

66%

Infrastruktur, 1440288.13,

29%

Management, 96034.48,

2%

Service, 138518.73,

3%

AplikasiInfrastrukturManagementService

Gambar 4.15 Perbandingan Total Biaya Lights-On

Berdasarkan gambar 4.15 , dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk

aplikasi merupakan biaya terbesar dari total biaya portfolio lights-on yakni memiliki

persentase 66% dengan total biaya sebesar $3333916,63. Hal ini adalah dipicu karena

penggunaan aplikasi SAP dimana biaya yang dikeluarkan untuk aplikasi tersebut sangat

besar nilainya. Infrastruktur juga memiliki biaya terbesar kedua dalam portfolio lights-

on dengan persentase 29% dan total biaya yang dikeluarkan sebesar $1440288,13.

Setelah itu, ada service yang memiliki persentase 3% dan total biaya sebesar

$138518,73. Dan untuk biaya yang paling kecil merupakan biaya manajemen dimana

persentasenya hanya 2% dari keseluruhan portfolio lights-on dan biaya yang dikeluarkan

sebesar $96034,48.

Page 142: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

241

4.14.2 Persentase Biaya Portfolio Aplikasi

Total Persentase Biaya Aplikasi ($)

HR Pro, 8353.48, 1%

QC Online, 6983.63, 1%

MMPro, 18759.65, 1%

SAP Sales and Distribution, 542617.20,

15%

SOT, 9488.41, 1%

SAP Human Resource, 269766.15,

8%

SAP Supplier Relationship Management, 271110.15,

8%

SAP Project Management, 226335,

6%

SAP Material Management, 656499.62,

20%

SAP Plant Maintenance, 361756.62,

10%

SAP Finance and Controlling, 661875.62,

20%

SAP Quality Management, 300371.57,

9%

MMProSOTQC OnlineHR ProSAP Sales and DistributionSAP Material ManagementSAP Plant MaintenanceSAP Finance and ControllingSAP Quality ManagementSAP Human ResourceSAP Supplier Relationship ManagementSAP Project Management

Gambar 4.16 Persentase Biaya Portfolio Aplikasi

Berdasarkan gambar 4.16 , kita dapat melihat perbedaan yang cukup signifikan

antara aplikasi 8 modul SAP dengan 4 aplikasi lainnya yang dibangun sendiri oleh

Departemen TI PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Persentase biaya aplikasi terbesar

yakni SAP Modul Finance & Controlling dengan biaya $661875,62 atau 20%. Biaya

kedua terbesar yakni SAP Modul Material Management dengan biaya sebesar

$656449,62 atau 20%. SAP Modul Sales & Distribution juga mengeluarkan biaya yang

cukup besar yakni $542617,20 dengan persentase 15%. SAP Plant Maintenance

memiliki persentase biaya 10% dengan biaya sebesar $361756,62. Sedangkan biaya

untuk SAP Modul Quality Management sebesar $300371,57 (9%). SAP Modul Human

Resource memiliki biaya $269766,15 (8%) dan Supplier Relationship Management

Page 143: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

242

memiliki persentase biaya 8% dengan biaya sebesar $271110,15. Dan untuk Modul SAP

dengan biaya terkecil yakni SAP Modul Project Management dengan biaya sebesar

$226335 atau dengan persentase 6%. Untuk aplikasi MMPro ($18759,65), SOT

($9488,41), QC Online ($6983,63) dan HRPro ($8353,48), memiliki perbandingan yang

sangat kecil yakni 1% bila dibandingkan dengan aplikasi SAP lainnya.

4.14.3 Persentase Biaya Portfolio Infrastruktur

Total Persentase Biaya Infrastruktur ($)

Software License, 228400,

16%

Network, 378323.28,

26%

Hardware, 768250,

53%

Server, 65314.85,

5%

Hardw are

Netw ork

Softw are License

Server

Gambar 4.17 Persentase Biaya Portfolio Infrastruktur

Berdasarkan gambar 4.17 , hardware menghabiskan biaya yang paling besar

dengan persentase 53% sebesar $768250. Biaya terbesar kedua dikeluarkan dari

segi network dengan biaya $378323,28 atau dengan persentase sebesar 26%.

Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk software license sebesar $228400 atau

Page 144: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

243

persentase sebesar 16%. Dan biaya yang paling kecil dalam portfolio infrastruktur

adalah server dengan biaya sebesar $65341,85 (5%).

4.14.4 Persentase Biaya Portfolio Manajemen

Total Persentase Biaya Manajemen ($)

Business Intelligent Warehouse,

18794.97, 20%

Training Departemen TI, 51820,

53%

Bill of Quantity, 7416.81,

8%

Budget MaterialPlanning,

18002.7, 19%

Business Intelligent Warehouse

Budget Material Planning

Bill of Quantity

Training Departemen TI

Gambar 4.18 Persentase Biaya Portfolio Manajemen

Berdasarkan gambar 4.18, biaya untuk Training Departemen TI merupakan

biaya paling besar dalam portfolio manajemen dengan total biaya sebesar $51820

(53%). Biaya terbesar kedua yakni Business Intelligent Warehouse dengan biaya

yang dikeluarkan sebesar $18749,97 (20%). Budget Material Planning memiliki

biaya sebesar $18002,7 (19%). Dan biaya terkecil yakni pada dan Bill of Quantity

dengan biaya $7416,81 (8%).

Page 145: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

244

4.14.5 Persentase Biaya Portfolio Service

Total Persentase Biaya Service ($)

Business Application Support, 28108,

20%

Network Monitoring, 68440,

49%

User Call Center, 3530.73,

3%

Hardware Maintenance, 38440,

28%

Hardw are Maintenance

User Call Center

Netw ork Monitoring

Business Application Support

Gambar 4.19 Persentase Biaya Portfolio Service

Berdasarkan gambar 4.19, Network Monitoring merupakan portfolio

service yang mengeluarkan biaya paling besar senilai $68440 atau persentase 49%.

Sedangkan biaya terbesar kedua yakni Hardware Maintenance dengan biaya

$38440 (28%). Kemudian biaya terkecil kedua Business Application Support yakni

dengan biaya $28108 (20%) dan biaya terkecil yang dikeluarkan adalah User Call

Center dengan biaya $3530,73 atau 3% dari total biaya service keseluruhan.

Page 146: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

245

4.15 Persentase Nilai Penyelarasan Strategi

Persentase Nilai Penyelarasan Strategi

Network, 3.40, 4%

Server, 3.40, 4%

Business Intelligent Warehouse, 4.20, 5%

Bill of Quantity, 4.00, 4%

Budget Material Planning, 3.70, 4%

Hardware, 3.75, 4%

SAP Modul Supplier Relationship Management,

3.68, 4%

SAP Modul Human Resource, 3.20, 4%

SAP Modul Finance & Controlling, 4.35, 5%

SAP Modul Plant Maintenance, 3.60, 4%

SAP Modul Material Management, 4.08, 5%

SAP Modul Project Management, 3.40, 4%

SAP Modul Quality Management, 3.25, 4%

QC Online, 3.60, 4%

HRPro, 3.05, 3%

SAP Modul Sales & Distribution, 4.10, 5%

Business Application Support, 3.90, 4%

MMPro, 4.07, 5% Sistem Online Timbangan (SOT), 3.90, 4%

Software License, 3.55, 4%

Network Monitoring, 3.55, 4%

User Call Center, 4.65, 5%

Hardware Maintenance, 3.75, 4%

Training Departemen TI, 4.00, 4%

MMPro Sistem Online Timbangan (SOT) QC OnlineHRPro SAP Modul Sales & Distribution SAP Modul Material ManagementSAP Modul Plant Maintenance SAP Modul Finance & Controlling SAP Modul Quality ManagementSAP Modul Human Resource SAP Modul Supplier Relationship Management SAP Modul Project ManagementHardw are Softw are License Netw orkServer Business Intelligent Warehouse Bill of QuantityBudget Material Planning Training Departemen TI Hardw are MaintenanceUser Call Center Netw ork Monitoring Business Application Support

Gambar 4.20 Persentase Nilai Penyelarasan Strategi

Berdasarkan gambar 4.20, dapat dilihat nilai penyelarasan tertinggi terdapat pada

User Call Center dengan nilai penyelarasan sebesar 4,65. Sedangkan nilai penyelarasan

terkecil terdapat pada aplikasi HRPro dengan nilai penyelarasan sebesar 3,05. Berikut

rincian nilai penyelarasan portfolio lights-on.

• User Call Center memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,65.

• SAP Modul Finance & Controlling memiliki nilai penyelarasan strategi 4,35.

• Business Intelligent Warehouse memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,20.

• SAP Modul Sales & Distribution memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,10.

Page 147: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

246

• SAP Modul Material Management memiliki nilai penyelarasan strategi 4,08.

• MMPro memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,07.

• Budget Material Planning memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,00.

• Training Departemen TI memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 4,00.

• SOT memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,90.

• Business Application Support memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,90.

• Hardware memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,75.

• Hardware Maintenance memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,75.

• Bill of Quantity memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,70.

• SAP Modul Supplier Relationship Management memiliki nilai penyelarasan strategi

sebesar 3,68.

• QC Online memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,60.

• SAP Modul Plant Maintenance memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,60.

• Network memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,55.

• Network Monitoring memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,55.

• SAP Modul Project Management memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,40.

• Software License memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,40.

• Server memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,40.

• SAP Modul Quality Management memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,25.

• SAP Modul Human Resource memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,20.

• HRPro memiliki nilai penyelarasan strategi sebesar 3,05.

Page 148: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

247

4.16 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dan Kualitas

4.16.1 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas pada

Aplikasi

Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Aplikasi

MMPro, 18759.65

HRPro, 8353.48

SAP Modul Sales & Distribution, 542617.20

SAP Modul Material Management, 656499.62

SAP Modul Plant Maintenance, 361756.15

SAP Modul Finance & Controlling, 661875.62

SAP Modul Quality Management, 300371.57 SAP Modul Human Resource,

269766.15

SAP Modul Supplier Relationship Management,

271110.15

SAP Modul Project Management, 226335.00

SOT, 9488.41

QC Online,23150.76

2.70

2.90

3.10

3.30

3.50

3.70

3.90

4.10

4.30

4.50

4.70

2.90 3.10 3.30 3.50 3.70 3.90 4.10 4.30 4.50 4.70

Kualitas

Peny

elar

asan MMPro

HRPro

SAP Modul Sales & Distribution

SAP Modul Material Management

SAP Modul Plant Maintenance

SAP Modul Finance & Controlling

SAP Modul Quality Management

SAP Modul Human Resource

SAP Modul Supplier Relationship Management

SAP Modul Project Management

SOT

QC Online Gambar 4.21 Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Aplikasi

Berdasarkan diagram diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai penyelarasan terhadap biaya aplikasi diatas, maka :

• Aplikasi MMPro termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

Dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,07 dan nilai kualitas

sebesar 3,49.

• Aplikasi SOT termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki

nilai penyelarasan sebesar 3,90 dan nilai kualitas sebesar 4,24.

• Aplikasi QC Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,6 dan nilai kualitas sebesar 3,67.

Page 149: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

248

• Aplikasi HRPro termasuk dalam kategori ”Tidak kritis, Stabil”, karena memiliki

nilai penyelarasan sebesar 3,05 dan nilai kualitas sebesar 4,46.

• Aplikasi SAP Modul Sales & Distribution termasuk dalam kategori

”Memuaskan, Terkendali”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,10 dan

nilai kualitas sebesar 4,04.

• Aplikasi SAP Modul Material Management termasuk dalam kategori

”Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan

sebesar 4,08 dan nilai kualitas sebesar 3,81.

• Aplikasi SAP Modul Plant Maintenance termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,60 dan nilai kualitas

sebesar 4,04.

• Aplikasi SAP Modul Finance & Controlling termasuk dalam kategori

”Memuaskan, Terkendali”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,35 dan

nilai kualitas sebesar 4,27.

• Aplikasi SAP Modul Quality Management termasuk dalam kategori ”Tidak

Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,25 dan nilai kualitas

sebesar 3,15.

• Aplikasi SAP Modul Human Resource termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,20 dan nilai kualitas

sebesar 3,58.

• Aplikasi SAP Modul Supplier Relationship Management termasuk dalam

kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,68

dan nilai kualitas sebesar 3,60.

Page 150: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

249

• Aplikasi SAP Modul Project Management termasuk dalam kategori ”Tidak

Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,40 dan nilai kualitas

sebesar 3,98.

4.16.2 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas pada

Infrastruktur

Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Infrastruktur

Hardw are, 768250

Netw ork, 378323.28

Softw are License, 228400

Server, 65314.85

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50

Kualitas

Peny

elar

asan

Hardw are

Netw ork

Softw are License

Server

Gambar 4.22 Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada

Infrastruktur

Berdasarkan diagram diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai penyelarasan terhadap biaya infrastruktur diatas, maka :

• Infrastruktur Hardware termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,75 dan nilai kualitas sebesar 3,95.

• Infrastruktur Network termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,55 dan nilai kualitas sebesar 4,30.

Page 151: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

250

• Infrastruktur Software License termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,40 dan nilai kualitas sebesar 3,98.

• Infrastruktur Server termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,40 dan nilai kualitas sebesar 4,05.

4.16.3 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas pada

Manajemen

Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Manajemen

Business Intelligent Warehouse, 18794.97

Bill of Quantity, 7416.81

Training Departemen TI, 51820

Budget Material Planning, 18002.7

3.00

3.30

3.60

3.90

4.20

4.50

2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50

Kualitas

Peny

elar

asan

Business Intelligent Warehouse

Bill of Quantity

Training Departemen TI

Budget Material Planning

Gambar 4.23 Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada

Manajemen

Berdasarkan diagram diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai penyelarasan terhadap biaya manajemen diatas, maka :

Page 152: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

251

• Business Intelligent Warehouse termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya

jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,20 dan nilai

kualitas sebesar 3,32.

• Budget Material Planning termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas

sebesar 3,40.

• Bill of Quantity termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki

nilai penyelarasan sebesar 3,70 dan nilai kualitas sebesar 3,08.

• Training Departemen TI termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas

sebesar 3,70.

4.16.4 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas pada

Service

Berdasarkan gambar 4.24 kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas

dengan nilai penyelarasan terhadap biaya service diatas, maka :

• Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,75 dan nilai kualitas sebesar 4,03.

• User Call Center termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,65 dan nilai kualitas

sebesar 3,80.

• Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,55 dan nilai kualitas sebesar 4,22.

Page 153: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

252

• Business Application Support termasuk dalam kategori ” Tidak Kritis, Stabil”,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,90 dan nilai kualitas sebesar 4,01.

Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Service

Hardw are Maintenance, 38440

User Call Center, 3530.73

Netw ork Monitoring, 68440

Business Application Support, 28108

3.10

3.60

4.10

4.60

3.60 3.80 4.00 4.20 4.40

Kualitas

Peny

elar

asan

Hardw are Maintenance

User Call Center

Netw ork Monitoring

Business Application Support

Gambar 4.24 Hubungan Penyelarasan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Service

4.16.5 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Penyelarasan dan Kualitas

Strategi Investasi Portfolio Lights-On berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas

0500000

100000015000002000000250000030000003500000

Biaya dalam dolar

Biaya dalam dolar 0 0 3036857.48 767407.67 1204492.82

Diabaikan Krisis Tidak Kritis, Stabil

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan

Memuaskan, Terkendali

Gambar 4.25 Strategi Investasi Total berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas

terhadap biaya

Page 154: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

253

Gambar 4.25 menunjukkan bahwa portfolio lights-on perusahaan rata-rata

berada pada kategori “Tidak Kritis, Stabil” berdasarkan hubungan penyelarasan dan

kualitasnya.

Berikut perincian total biaya berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas:

Untuk kategori “Memuaskan, Terkendali”, memiliki total biaya sebesar

$1204492,82 yang terdiri dari SAP Modul Sales & Distribution dan SAP

Modul Finance & Controlling.

Untuk kategori “Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan”, memiliki total biaya

sebesar $767407,87 yang terdiri dari aplikasi MMPro, SAP Modul Material

Management, Business Intelligent Warehouse, Budget Material Planning,

Training Departemen TI dan User Call Center.

Untuk kategori “Tidak Kritis, Stabil” memiliki total biaya yang paling besar

yakni $3036857,48 yang terdiri dari SOT, QC Online, HRPro, SAP Modul

Plant Maintenance, SAP Modul Quality Management, SAP Modul Human

Resource, SAP Modul Supplier Relationship Management, SAP Modul

Project Management, Hardware, Network, Software License, Server, Bill of

Quantity, Hardware Maintenance, Network Monitoring, dan Business

Application Support.

Untuk kategori “Krisis” tidak ada.

Untuk kategori “Diabaikan” tidak ada.

Page 155: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

254

Strategi Investasi Portfolio Lights-On berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas

65314.85

300371.57

38440

361756.15

228400269766.15

271110.15

8353.489488.416983.63

378323.28

768250

7416.81

6844028108

226335

0.00

100000.00

200000.00

300000.00

400000.00

500000.00

600000.00

700000.00

800000.00

900000.00

SOT

QC Online

HRPro

SAP Modu

l Plan

t Maint

enan

ce

SAP Modu

l Quali

ty Man

agem

ent

SAP Modu

l Human

Resourc

e

SAP Modu

l SRM

SAP Modu

l Projec

t Man

agem

ent

Hardware

Network

Software

Licen

seServ

er

Bill of Q

uantity

Hardware

Maint

enan

ce

Network

Monito

ring

Busines

s Applic

ation

Support

Tidak Kritis, Stabil

Bia

ya

Biaya dalam dolar

Gambar 4.26 Strategi Investasi Stabil Berdasarkan Penyelarasan dan Kualitas

Dari gambar 4.26, dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat tidak

kritis, stabil yang memiliki biaya terbesar adalah Hardware yakni $768250, sedangkan

yang memerlukan biaya paling rendah yaitu QC Online dengan biaya $6983,63.

Keadaan yang stabil berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas menunjukkan

perusahan perlu mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan.

Page 156: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

255

Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas

3530.735182018002.718794.97

656499.62

18759.650.00

100000.00

200000.00

300000.00

400000.00

500000.00

600000.00

700000.00

MMPro

SAP Mod

ul Mate

rial_M

anag

emen

t

Busine

ss In

tellig

ent W

areho

use

Budget

Materia

l Plan

ning

Train

ing D

epar

temen

TI

User C

all C

enter

Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 4.27 Strategi Investasi Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan Berdasarkan

Penyelarasan dan Kualitas

Pada strategi investasi “Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan” berdasarkan

hubungan penyelarasan dan kualitas, SAP Modul Material Management memiliki total

biaya yang paling besar yakni $656499,62 dan biaya terendah dikaluarkan untuk aplikasi

User Call Center dengan biaya $3530,73. Keadaan yang ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas menunjukkan bahwa perusahaan

walaupun tingkat ketergantungannya tinggi, akan tetapi kualitasnya biasa saja.

Pengeluaran uang yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun

sumber daya yang ada telah habis.

Page 157: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

256

Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas

661875.62542617.20

0.00

200000.00

400000.00

600000.00

800000.00

SAP Modul Sales &Distribution

SAP Modul Finance &Controlling

Memuaskan, Terkendali

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 4.28 Strategi Investasi Memuaskan, Terkendali

Berdasarkan Penyelarasan dan Kualitas

Pada strategi investasi kategori “Memuaskan, Terkendali”, SAP Modul Finance

& Controlling memiliki biaya terbesar yakni $661875,62 dan SAP Modul Sales &

Distribution memiliki biaya sebesar $542617,20. Keadaan yang memusakan dan

terkendali menunjukkan bahwa perusahaan perlu mengontrol aplikasi untuk menjaga

kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi

baru sepertinya tidak dibutuhkan.

Tabel 4.54 Keterangan Hubungan Penyelarasan dan Kualitas Aplikasi TI Berjalan

Kategori Investasi Strategi Investasi Diabaikan Penyelarasan rendah

Aplikasi sebaiknya diabaikan

Krisis Penyelarasan tinggi (4,5) dan Kualitas hanya 2 atau kurang

Aplikasi adalah kandidat investasi untuk meningkatkan kualitas, terutama aplikasi dengan penyelarasan yang tinggi.

Tidak kritis, Stabil Penyelarasan sedang (3)

Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan.

Peningkatan hanya jika dibutuhkan Penyelarasan tinggi (4,5) dan kualitas sedang (3)

Walaupun penyelarasan tinggi, kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis.

Memuaskan, Terkendali Penyelarasan tinggi (4,5) Kualitas tinggi (4,5)

Mengontrol aplikasi untuk menjaga kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.

Page 158: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

257

4.17 Persentase Tingkat Ketergantungan

Persentase Tingkat Ketergantungan

SAP Modul Material Management, 4.20, 4%

SAP Modul Plant Maintenance, 4.32, 4%

SAP Modul Finance & Controlling, 4.54, 4%

SAP Modul Quality Management, 3.20, 3%

SAP Modul Human Resource, 4.21, 4%

SAP Modul Supplier Relationship Management, 3.85, 4%

SAP Modul Project Management, 4.10, 4%

Netw ork, 4.68, 5%

Softw are License, 4.77, 5%

Hardw are, 4.66, 5%

Server, 4.61, 5%

Business Intelligent Warehouse, 4.00, 4%

Bill of Quantity, 3.70, 4%

Budget Material Planning, 3.30, 3%

Training Departemen TI, 4.36, 4%

Hardw are Maintenance, 4.66, 5%

Business Application Support, 4.43, 4%

User Call Center, 4.25, 4%

Netw ork Monitoring, 4.73, 5%

SAP Modul Sales & Distribution, 4.55, 4%

HRPro, 4.50, 4%

MMPro, 4.08, 4%Sistem Online Timbangan (SOT),

4.32, 4%

QC Online, 3.55, 3%

MMPro Sistem Online Timbangan (SOT) QC OnlineHRPro SAP Modul Sales & Distribution SAP Modul Material ManagementSAP Modul Plant Maintenance SAP Modul Finance & Controlling SAP Modul Quality ManagementSAP Modul Human Resource SAP Modul Supplier Relationship Management SAP Modul Project ManagementHardw are Softw are License Netw orkServer Business Intelligent Warehouse Bill of QuantityBudget Material Planning Training Departemen TI Hardw are MaintenanceUser Call Center Netw ork Monitoring Business Application Support

Gambar 4.29 Persentase Tingkat Ketergantungan

Berdasarkan gambar 4.29, kita dapat melihat bahwa SAP Modul Quality

Management memiliki tingkat ketergantungan terendah yakni 3,2. Sedangkan tingkat

ketergantungan tertinggi terletak pada Software License dengan ketergantungan sebesar

4,77. Berikut ini perincian nilai ketergantungan:

• Software License memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,77

• Network Monitoring memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,73

• Network memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,68

• Hardware memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,66

• Hardware Maintenance memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,66

• Server memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,61

Page 159: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

258

• SAP Modul Sales & Distribution memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,55

• SAP Modul Finance & Controlling memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,54

• HRPro memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,50

• Business Application Support memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,43

• Training Departemen TI memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,36

• SAP Modul Plant Maintenance memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,32

• SOT memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,32

• User Call Center memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,25

• SAP Modul Human Resource memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,21

• SAP Modul Material Management memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,20

• SAP Modul Project Management memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,10

• MMPro memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,08

• Business Intelligent Warehouse memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,00

• SAP Modul Supplier Relationship Management memiliki nilai ketergantungan

sebesar 3,85

• Bill of Quantity memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,70

• QC Online memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,55

• Budget Material Planning memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,30

• SAP Modul Quality Management memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,20

4.18 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas terhadap Biaya

4.18.1 Diagram Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap biaya)

pada Aplikasi

Page 160: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

259

Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Aplikasi

QC Online, 6983.63

HRPro, 8353.48

SAP Modul Sales & Distribution, 542617.20

SAP Modul Material Management, 656499.62

SAP Modul Plant Maintenance, 361756.15

SAP Modul Finance & Controlling, 661875.62

SAP Modul Quality Management, 300371.57

SAP Modul Human Resource, 269766.15

SAP Modul Supplier Relationship Management,

271110.15

SAP Modul Project Management, 226335.00

SOT, 9488.41

MMPro, 18759.65

3.00

3.20

3.40

3.60

3.80

4.00

4.20

4.40

4.60

4.80

3.00 3.20 3.40 3.60 3.80 4.00 4.20 4.40 4.60

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

QC OnlineHRProSAP Modul Sales & DistributionSAP Modul Material ManagementSAP Modul Plant MaintenanceSAP Modul Finance & ControllingSAP Modul Quality ManagementSAP Modul Human ResourceSAP Modul Supplier Relationship ManagementSAP Modul Project ManagementSOTMMPro

Gambar 4.30 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya)

pada Aplikasi

Berdasarkan gambar 4.30 diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas

dengan nilai ketergantungan terhadap biaya aplikasi diatas, maka :

• Aplikasi MMPro termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,08 dan nilai

kualitas sebesar 3,49.

• Aplikasi SOT termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali”, karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,32 dan nilai kualitas sebesar 4,24.

• Aplikasi QC Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,55 dan nilai kualitas sebesar 3,67.

• Aplikasi HRPro termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali ”, karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,50 dan nilai kualitas sebesar 4,46.

Page 161: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

260

• Aplikasi SAP Modul Sales & Distribution termasuk dalam kategori

”Memuaskan, Terkendali”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,55

dan nilai kualitas sebesar 4,04.

• Aplikasi SAP Modul Material Management termasuk dalam kategori

”Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan

sebesar 4,20 dan nilai kualitas sebesar 3,81.

• Aplikasi SAP Modul Plant Maintenance termasuk dalam kategori ” Memuaskan,

Terkendali”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,32 dan nilai kualitas

sebesar 4,04.

• Aplikasi SAP Modul Finance & Controlling termasuk dalam kategori

”Memuaskan, Terkendali”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,54

dan nilai kualitas sebesar 4,27.

• Aplikasi SAP Modul Quality Management termasuk dalam kategori ”Tidak

Kritis, Stabil”, karena nilai ketergantungan sebesar 3,20 dan kualitas 3,15.

• Aplikasi SAP Modul Human Resource termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan

hanya jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,21 dan

nilai kualitas sebesar 3,58.

• Aplikasi SAP Modul Supplier Relationship Management termasuk dalam

kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar

3,85 dan nilai kualitas sebesar 3,60.

• Aplikasi SAP Modul Project Management termasuk dalam kategori

”Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan

sebesar 4,10 dan nilai kualitas sebesar 3,98.

Page 162: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

261

4.18.2 Diagram Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap biaya)

pada Infrastruktur

Berdasarkan gambar 4.31, kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas

dengan nilai ketergantungan terhadap biaya infrastruktur diatas, maka :

• Infrastruktur Hardware termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,66 dan nilai

kualitas sebesar 3,95.

• Infrastruktur Network termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali”,

karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,77 dan nilai kualitas sebesar

4,30.

• Infrastruktur Software License termasuk dalam kategori ” Ditingkatkan hanya

jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,68 dan nilai

kualitas sebesar 3,98.

• Infrastruktur Server termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,61 dan nilai kualitas sebesar 4,05.

Page 163: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

262

Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Infrastruktur

Hardw are, 768250

Netw ork, 378323.28

Softw are License, 228400

Server, 65314.85

4.55

4.60

4.65

4.70

4.75

4.80

3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Hardw are

Netw ork

Softw are License

Server

Gambar 4.31 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya)

pada Infrastruktur

4.18.3 Diagram Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap biaya)

pada Manajemen

Berdasarkan gambar 4.32 kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas

dengan nilai ketergantungan terhadap biaya manajemen diatas, maka :

• Business Intelligent Warehouse termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya

jika Dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,00 dan nilai

kualitas sebesar 3,32.

• Budget Material Planning termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,70 dan nilai kualitas sebesar 3,40.

• Bill of Quantity termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki

nilai ketergantungan sebesar 3,30 dan nilai kualitas sebesar 3,08.

• Training Departemen TI termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,36 dan nilai

kualitas sebesar 3,70.

Page 164: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

263

Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Manajemen

Business Intelligent Warehouse, 18794.97

Budget Material Planning, 18002.7

Bill of Quantity, 7416.81

Training Departemen TI, 51820

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Business Intelligent Warehouse

Budget Material Planning

Bill of Quantity

Training Departemen TI

Gambar 4.32 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya)

pada Manajemen (Sumber hasil olahan data)

4.18.4 Diagram Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap biaya)

pada Service

Berdasarkan gambar 4.33 kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas

dengan nilai ketergantungan terhadap biaya service diatas, maka :

• Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali”,

karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,66 dan nilai kualitas sebesar

4,03.

• User Call Center termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,25 dan nilai

kualitas sebesar 3,80.

• Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali”, karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,73 dan nilai kualitas sebesar 4,22.

Page 165: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

264

• Business Application Support termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,43 dan nilai kualitas

sebesar 4,01.

Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya) pada Service

Hardw are Maintenance,

275537.14

User Call Center, 53875.69

Netw ork Monitoring, 105170.22

Business Application Support, 80019.45

4.10

4.20

4.30

4.40

4.50

4.60

4.70

4.80

4.90

3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Hardw are Maintenance

User Call Center

Netw ork Monitoring

Business Application Support

Gambar 4.33 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas (terhadap Biaya)

pada Service

4.18.5 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas

Berdasarkan gambar 4.34, dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur,

service, manajemen berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas bersifat baik. Investasi

yang telah diberikan perusahaan ditunjukkan pada gambar 4.35, Penerapan TI pada

perusahaan terletak pada posisi stabil, ditingkatkan hanya jika dibutuhkan dan

memuaskan, tidak ada investasi yang bersifat diabaikan dan krisis.

Page 166: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

265

Strategi Investasi Portfolio Lights-On berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

Biaya dalam dolar

Biaya dalam dolar 0 0 603884.86 2242156.12 2162716.99

Diabaikan KrisisTidak Kritis,

Stabil

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan

Memuaskan, Terkendali

Gambar 4.34 Strategi Investasi Total Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan gambar 4.34, kita dapat merincikan total biaya lights-on

berdasarkan nilai ketergantungan dan kualitasnya :

Untuk kategori ”Memuaskan, terkendali” memiliki jumlah biaya sebesar

$2162716,99 yang terdiri dari Sistem Online Timbangan (SOT), HRPro, SAP

Modul Sales & Distribution, SAP Modul Plant Maintenance, SAP Modul

Finance & Controlling, Network, Server, Hardware Maintenance, Network

Monitoring, dan Business Application Support.

Untuk kategori ”Tidak Kritis, stabil ” memiliki biaya sebesar $603884,86 yang

terdiri dari QC Online, SAP Modul Quality Management, SAP Modul Supplier

Relationship Management, Budget Material Planning, dan Bill of Quantity.

Page 167: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

266

Untuk kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” memiliki biaya terbesar

sebesar $2242156,12 yang terdiri dari MMPro, SAP Modul Material

Management, SAP Modul Human Resource, SAP Modul Project Management,

Hardware, Software License, Business Intelligent Warehouse, Training

Departemen TI, dan User Call Center.

Untuk kategori ”Abaikan” tidak ada.

Untuk kategori ”Krisis” tidak ada.

Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

6983.63 7416.8118002.7

271110.15

300371.57

0.00

50000.00

100000.00

150000.00

200000.00

250000.00

300000.00

350000.00

QC Onlin

e

SAP Modul Q

uality M

anag

emen

t

SAP Modul S

RM

Budget Mate

rial P

lanning

Bill of Q

uantity

Tidak Kritis, Stabil

Bia

ya

Biaya dalam dolar

Gambar 4.35 Strategi Investasi Stabil Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

Page 168: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

267

Gambar 4.35 menunjukkan bahwa biaya terbesar yang dikeluarkan berdasar nilai

ketergantungan dan kualitas terdapat pada SAP Modul Quality Management dengan

biaya $300371,57 dan biaya terkecil yakni untuk aplikasi QC Online yakni $6983,63.

Keadaan yang stabil berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas menunjukkan

perusahan memerlukan untuk mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan

peningkatan.

Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

51820

269766.15

656499.62

226335.00

3530.7318759.65 18794.97

228400

768250

0.00100000.00200000.00300000.00400000.00500000.00600000.00700000.00800000.00900000.00

MMPro

SAP Modul Mate

rial M

anag

ement

SAP Modul Human

Resource

SAP Modul Projec

t Man

agem

ent

Hardware

Software

License

Business I

ntelligent W

arehouse

Training Depart

emen

TI

User Call

Center

Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan

Bia

ya

biaya dalam dolar

Gambar 4.36 Strategi Investasi Kategori Ditingkatkan hanya jika Dibutuhkan

Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur,

service, dan manajemen berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas dengan

kategori ditingkatkan hanya jika dibutuhkan, yang memiliki biaya terbesar adalah

Hardware dengan biaya sebesar $768250 sedangkan yang memerlukan biaya paling

rendah yaitu User Call Center dengan biaya sebesar $3530,73. Keadaan yang

ditingkatkan hanya jika dibutuhkan berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas

Page 169: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

268

menunjukkan perusahaan memiliki ketergantungan tinggi, tetapi kualitasnya biasa saja.

Pengeluaran uang yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun

sumber daya yang ada telah habis.

Strategi Investasi berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

361756.15

661875.62

542617.20

65314.85 3844068440

378323.28

8353.489488.41 28108

0.00

100000.00

200000.00

300000.00

400000.00

500000.00

600000.00

700000.00

SOTHRPro

SAP Modul S

ales &

Distrib

ution

SAP Modul P

lant M

ainten

ance

SAP Modul F

inance

& Controllin

g

Network

Server

Hardware M

ainten

ance

Network

Monitorin

g

Business A

pplicatio

n Support

Memuaskan, Terkendali

Bia

ya

Biaya dalam dolar

Gambar 4.37 Strategi Investasi Kategori Memuaskan, Terkendali Berdasarkan Nilai

Ketergantungan dan Kualitas

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur,

service, dan manajemen berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas dengan

kategori memuaskan dan terkendali, yang memiliki biaya terbesar adalah SAP Modul

Finance & Controlling sebesar $661875,62 sedangkan yang memerlukan biaya paling

rendah yaitu HRPro dengan biaya sebesar $8353,48. Keadaan yang memuaskan dan

terkendali berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas menunjukkan perusahan

Page 170: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

269

untuk Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran uang untuk

mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya belum dibutuhkan.

Tabel 4.55 Keterangan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas Aplikasi TI Berjalan

Kategori Investasi Strategi Investasi Diabaikan Ketergantungan rendah

Aplikasi sebaiknya diabaikan

Krisis Ketergantungan tinggi (4,5) dan Kualitas hanya 2 atau kurang

Aplikasi adalah kandidat investasi untuk meningkatkan kualitas, terutama aplikasi dengan Ketergantungan yang tinggi.

Tidak kritis, Stabil Ketergantungan sedang (3)

Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan.

Peningkatan hanya jika dibutuhkan Ketergantungan tinggi (4,5) kualitas sedang (3)

Walaupun Ketergantungan tinggi, kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis.

Memuaskan, Terkendali Ketergantungan tinggi (4,5) Kualitas tinggi (4,5)

Mengontrol aplikasi untuk menjaga kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.

4.19 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan terhadap Biaya

4.19.1 Diagram Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan

(terhadap biaya) pada Aplikasi

Berdasarkan gambar 4.38, kita dapat melihat hubungan ketergantungan

dengan jangkauan pengguna terhadap biaya aplikasi :

MMPro digunakan oleh beberapa divisi dan cukup penting, karena memiliki

jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan tinggi sebesar 4,08.

SOT digunakan satu divisi dan cukup penting, karena memiliki jangkauan

pengguna sebesar 3,00 dan nilai ketergantungan tinggi sebesar 4,32.

QC Online digunakan oleh satu divisi dan cukup penting, karena memiliki

jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai ketergantungan sedang sebesar 3,55.

Page 171: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

270

HRPro digunakan oleh satu divisi dan cukup penting, karena memiliki jangkauan

pengguna sebesar 2,00 dan nilai ketergantungan tinggi sebesar 4,50.

SAP Modul Sales & Distribution digunakan oleh beberapa divisi dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,55.

SAP Modul Material Management digunakan oleh beberapa divisi dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,50 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,20.

SAP Modul Plant Maintenance digunakan oleh satu divisi dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai ketergantungan

tinggi sebesar 4,32

SAP Modul Finance & Controlling digunakan oleh satu divisi dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,54.

SAP Modul Quality Management digunakan oleh satu divisi dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai ketergantungan

sedang sebesar 3,20.

SAP Modul Human Resource digunakan oleh semua divisi dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan

tinggi sebesar 4,21.

SAP Modul Supplier Relationship Management digunakan oleh beberapa divisi

dan cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,50 dan nilai

ketergantungan sedang sebesar 3,85.

Page 172: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

271

SAP Modul Project Management digunakan oleh satu divisi dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai ketergantungan

tinggi sebesar 4,10.

Hubungan Jumlah Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap Biaya) pada Aplikasi

HRPro, 8353.48

QC Online, 6983.63 SAP Modul Sales & Distribution, 542617.20

SAP Modul Material Management, 656499.62

SAP Modul Plant Maintenance, 361756.15

SAP Modul Finance & Controlling, 661875.62

SAP Modul Quality Management, 300371.57

SAP Modul Human Resource, 269766.15

SAP Modul Supplier Relationship Management, 271110.15

MMPro, 18759.65

SAP Modul Project Management, 226335.00

SOT, 9488.41

1.50

1.80

2.10

2.40

2.70

3.00

3.30

3.60

3.90

4.20

4.50

4.80

5.10

5.40

5.70

3.00 3.20 3.40 3.60 3.80 4.00 4.20 4.40 4.60 4.80 5.00

Ketergantungan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

QC Online

HRPro

SAP Modul Sales & Distribution

SAP Modul Material Management

SAP Modul Plant Maintenance

SAP Modul Finance & Controlling

SAP Modul Quality Management

SAP Modul Human Resource

SAP Modul Supplier Relationship Management

MMPro

SAP Modul Project Management

SOT Gambar 4.38 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap Biaya)

pada Aplikasi

4.19.2 Diagram Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan

(terhadap biaya) pada Infrastruktur

Berdasarkan gambar 4.39, kita dapat melihat hubungan ketergantungan

dengan jangkauan pengguna terhadap biaya infrastruktur :

Hardware digunakan secara luas dan cukup penting, karena memiliki jangkauan

pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan tinggi sebesar 4,66.

Software License digunakan digunakan secara luas dan cukup penting, karena

memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan tinggi

sebesar 4,77.

Page 173: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

272

Network digunakan digunakan secara luas dan cukup penting, karena memiliki

jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan tinggisebesar 4,68.

Server digunakan digunakan secara luas dan cukup penting, karena memiliki

jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai ketergantungan tinggi sebesar 4,61.

Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap biaya) pada Infrastruktur

Hardw are, 768250 Netw ork, 378323.28

Softw are License, 228400

Server, 65314.85

4.00

4.30

4.60

4.90

5.20

5.50

4.55 4.60 4.65 4.70 4.75 4.80

Ketergantungan

Jan

gkau

an P

engg

una

Hardw are

Netw ork

Softw are License

Server

Gambar 4.39 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap Biaya)

pada Infrastruktur

4.19.3 Diagram Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan

(terhadap biaya) pada Manajemen

Berdasarkan gambar 4.40, kita dapat melihat hubungan ketergantungan

dengan jangkauan pengguna terhadap biaya manajemen :

Business Intelligent Warehouse digunakan oleh satu divisi dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai ketergantungan

tinggi sebesar 4,00.

Page 174: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

273

Budget Material Planning digunakan digunakan oleh satu divisi dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai

ketergantungan sedang sebesar 3,70.

Bill of Quantity digunakan digunakan oleh satu divisi dan cukup penting, karena

memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai ketergantungan sedang

sebesar 3,30.

Training Departemen TI digunakan digunakan oleh satu divisi dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,36.

Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap Biaya) pada Manajemen

Business Intelligent Warehouse, 18794.97

Budget Material Planning, 18002.7

Bill of Quantity, 7416.81

Training Departemen TI, 51820

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

Ketergantungan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Business Intelligent Warehouse

Budget Material Planning

Bill of Quantity

Training Departemen TI

Gambar 4.40 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap Biaya)

pada Manajemen

Page 175: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

274

4.19.4 Diagram Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan

(terhadap biaya) pada Service

Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap biaya) pada Service

Hardw are Maintenance, 38440

User Call Center, 3530.73

Netw ork Monitoring, 68440

Business Application Support, 28108

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

4.10 4.20 4.30 4.40 4.50 4.60 4.70 4.80 4.90

Ketergantungan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Hardw are Maintenance

User Call Center

Netw ork Monitoring

Business Application Support

Gambar 4.41 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan Ketergantungan (terhadap

Biaya) pada Service

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan ketergantungan dengan

jangkauan pengguna terhadap biaya service :

Hardware Maintenance digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,66.

User Call Center digunakan digunakan secara luas, karena memiliki jangkauan

pengguna sebesar 4,00 dan nilai ketergantungan sedang sebesar 4,25.

Network Monitoring digunakan digunakan oleh satu atau beberapa individu dan

cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan nilai

ketergantungan sedang sebesar 4,73.

Page 176: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

275

Business Aplication Support Departemen TI digunakan digunakan secara luas

dan cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,43.

4.20 Hubungan Kualitas, Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan

Berdasarkan gambar 4.52 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai

ketergantungan maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan oleh perusahaan, semakin

tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi tersebut semakin sesuai dengan

strategi bisnis perusahaan dan semakin tinggi nilai kualitas maka kinerja sistem

tersebut semakin baik.

Hubungan Kualitas, Nilai penyelarasan dan Ketergantungan

3.49 4.24 3.67 4.46 4.04 3.81 4.04 4.27 3.15 3.58 3.60 3.98 3.95 4.30 3.98 4.05 3.32 3.40 3.08 3.70 4.03 3.80 4.22 4.01

4.07 3.90 3.60 3.05 4.10 4.08 3.60 4.35 3.25 3.20 3.68 3.40 3.75 3.55 3.40 3.40 4.20 4.00 3.70 4.00 3.75 4.65 3.55 3.90

4.08 4.32 3.55 4.50 4.55 4.20 4.32 4.54 3.20 4.21 3.85 4.10 4.66 4.77 4.68 4.61 4.00 3.70 3.30 4.36 4.66 4.25 4.73 4.43

0%

20%

40%

60%

80%

100%

MMPro SOT

QC Onlin

e

HRPro

SAP Modu

l Sale

s & Dist

ributi

on

SAP Modu

l Mate

rial M

anag

ement

SAP Modu

l Plant

Mainten

ance

SAP Modu

l Fina

nce & C

ontro

lling

SAP Modu

l Qua

lity M

anage

ment

SAP Modu

l Human R

esource

SAP Modu

l Suppli

er Rela

tions

hip Man

agem

ent

SAP Modu

l Pro

ject M

anag

emen

t

Hardware

Network

Software

Lice

nse

Server

Busines

s Intellig

ent Ware

house

Budget

Materia

l Plan

ning

Bill of Q

uantity

Training D

epart

emen

TI

Hardware

Main

tenan

ce

User C

all Cen

ter

Network

Monito

ring

Busines

s Appli

cation Suppo

rt

Ketergantungan

Penyelarasan

Kualitas

Gambar 4.42 Hubungan Kualitas, Penyelarasan dan Ketergantungan

Page 177: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

276

Berikut penjelasan dari gambar 4.42:

MMPro memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,08, nilai

penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,07 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,49.

Sistem Online Timbangan (SOT) memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,32, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,90 dan nilai kualitas

yang tinggi yaitu 4,24.

QC Online memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3,55, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,60 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,67.

HRPro memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,50, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,05 dan nilai kualitas yang tinggi yaitu

4,46.

SAP Modul Sales & Distribution memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,55, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,10 dan nilai kualitas

yang tinggi yaitu 4,04.

SAP Modul Material Management memiliki tingkat ketergantungan tinggi

dengan nilai 4,20, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,08 dan nilai

kualitas yang sedang yaitu 3,81.

SAP Modul Plant Maintenance memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,32, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,60 dan nilai kualitas

yang tinggi yaitu 4,04.

Page 178: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

277

SAP Modul Finance & Controlling memiliki tingkat ketergantungan tinggi

dengan nilai 4,54, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,35 dan nilai

kualitas yang tinggi yaitu 4,27.

SAP Modul Quality Management memiliki tingkat ketergantungan sedang

dengan nilai 3,20, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,25 dan nilai

kualitas yang sedang yaitu 3,15.

SAP Modul Human Resource memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,21, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,20 dan nilai kualitas

yang sedang yaitu 3,58.

SAP Modul Supplier Relationship Management memiliki tingkat ketergantungan

sedang dengan nilai 3,85, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,68 dan

nilai kualitas yang sedang yaitu 3,60.

SAP Modul Project Management memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,10, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,40 dan nilai kualitas

yang sedang yaitu 3,98.

Hardware memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,66, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,75 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,95.

Network memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,77, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,55 dan nilai kualitas yang tinggi yaitu

4,30.

Software License memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,68, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,40 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,98.

Page 179: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

278

Server memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,61, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,40 dan nilai kualitas yang tinggi yaitu

4,05.

Business Intelligent Warehouse memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,00, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,20 dan nilai kualitas

yang sedang yaitu 3,32.

Budget Material Planning memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai

3,70, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas yang

sedang yaitu 3,40.

Bill of Quantity memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3,30, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,70 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,08.

Training Departemen TI memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai

4,36, nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas yang

sedang yaitu 3,70.

Hardware Maintenance memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai

4,66, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,75 dan nilai kualitas yang

tinggi yaitu 4,03.

User Call Center memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,25, nilai

penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,65 dan nilai kualitas yang sedang yaitu

3,80.

Network Monitoring memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,73,

nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,55 dan nilai kualitas yang tinggi

yaitu 4,22.

Page 180: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00251-MNSI BAB 4.pdf · Di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk

279

Business Application Support memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,43, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,90 dan nilai kualitas

yang tinggi yaitu 4,01.