bab 2 landasan teori -...

52
7 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Internet Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran (Decentralization) / pengetahuan (Knowledge) informasi dan data secara ekstrem. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka , kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. 2.1.1 Manfaat Internet Manfaat internet bagi suatu perusahaan menurut Laudon dan Laudon (2003,p 59) yaitu: - Menghubungkan jangkauan global - Mengurangi biaya komunikasi - Biaya transaksi yang lebih murah - Meningkatkan efisiensi dan efektifitas - Mempercepat penyebaran informasi dan pengetahuan 2.2 Pengertian Web Menurut Pressman, Roger S. (Pressman, Roger S, 2010, p8) Aplikasi web yang disebut "webapps," adalah kategori perangkat lunak jaringan-sentris yang mencakup beragam aplikasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, webapps dapat menjadi link hypertext informatif yang menggunakan teks dan grafis yang terbatas.

Upload: dinhmien

Post on 10-Aug-2019

265 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

7

BAB 2

Landasan Teori

2.1 Pengertian Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah

mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas

ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti

Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas

bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet

melambangkan penyebaran (Decentralization) / pengetahuan (Knowledge) informasi

dan data secara ekstrem.

Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi.

Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap

muka , kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet.

2.1.1 Manfaat Internet

Manfaat internet bagi suatu perusahaan menurut Laudon dan Laudon (2003,p 59) yaitu:

- Menghubungkan jangkauan global

- Mengurangi biaya komunikasi

- Biaya transaksi yang lebih murah

- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas

- Mempercepat penyebaran informasi dan pengetahuan

2.2 Pengertian Web

Menurut Pressman, Roger S. (Pressman, Roger S, 2010, p8) Aplikasi web

yang disebut "webapps," adalah kategori perangkat lunak jaringan-sentris yang

mencakup beragam aplikasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, webapps

dapat menjadi link hypertext informatif yang menggunakan teks dan grafis yang

terbatas.

Page 2: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

8

2.2.1 Web Server

Menurut Shelly, Woods, Dorin (Shelly, Woods, Dorin, 2010, p.4) Halaman

Web disimpan di server Web, atau host, yang merupakan komputer yang menyimpan

dan mengirim (melayani) halaman Web dan data lainnya yang telah diminta. Setiap

komputer yang memiliki web server dan terhubung ke Internet dapat bertindak

sebagai server Web. Setiap situs web disimpan dan dijalankan satu web server atau

lebih. Sebuah situs Web yang besar mungkin tersebar ke beberapa server di lokasi

geografis yang berbeda.

2.2.2 HTML ( Hyper Text Markup Language)

Menurut Shelly, Woods, Dorin (Shelly, Woods, Dorin, 2010, p.8), Halaman

web dibuat menggunakan Hypertext Markup Language (HTML), yang merupakan

bahasa authoring yang digunakan untuk membuat dokumen World Wide Web

(www). HTML menggunakan set instruksi khusus yang disebut tag atau markup

untuk menentukan struktur dan tata letak dokumen Web, dan menentukan bagaimana

halaman ditampilkan di browser.

2.2.3 XAMPP

Menurut Nugroho, B (Nugroho, B, 2008, p.2) XAMPP adalah suatu

kumpulan web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena

kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain

server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL.

2.3 Database

Menurut Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas M.,

Begg, Carolyn E, 2008, p.7), database adalah sekumpulan data yang terhubung

secara logical (deskripsi dari data tersebut) yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.

Page 3: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

9

2.3.1 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas M.,

Begg, Carolyn E,2008, p.9), DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefenisikan, membuat, dan memelihara basis

data yang menyediakan akses untuk mengontrol basis data. Menurut Connolly,

Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E,2008,p.12),

komponen utama DBMS dibedakan menjadi :

1. Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras dperlukan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi.

Perangkat keras dapat berkisar dari komputer pribadi, mainframe

tunggal, sampai jaringan komputer. Perangkat keras tertentu

diperlukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan DBMS yang

digunakan. Beberapa DBMS hanya berjalan pada perangkat keras atau

sistem operasi tertentu, sementara DBMS yang lain berjalan

diberbagai perangkat keras dan sistem operasi. Sebuah DBMS

membutuhkan 14 jumlah minimum memori utama dan ruang disk

untuk menjalankannya, tetapi konfigurasi minimal ini belum tentu

memberikan kinerja yang diinginkan.

2. Perangkat lunak (Software)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS dan

program aplikasi itu sendiri, sistem operasi, termasuk perangkat lunak

jaringan jika DBMS dijalankan melalui jaringan. Biasanya program

aplikasi ditulis dalam bahasa pemprograman generasi ketiga, seperti

‘C’, COBOL, Fortan, ada, atau Pascal, atau menggunakan bahasa

pemograman keempat, seperti SQL, tertanam di dalam bahasa

pemograman generasi ketiga. Target DBMS memiliki alat generasi

keempat sendiri yang memungkinkan pengembangan aplikasi yang

cepat melalui penyediaan bahasa query non-prosedural. Generator

laporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi.

Penggunaan alat generasi keempat dapat meningkatkan produktivitas

secara signifikan dan menghasilkan program yang lebih mudah

dipelihara.

Page 4: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

10

3. Data

Merupakan komponen terpenting dari DBMS karena data merupakan

penghubung antara komputer dengan manusia.

4. Prosedur

Prosedur adalah panduan dan instruksi dalam membuat desain dan

menggunakan basis data. Pengguna dari sistem dan staff dalam

mengelola basis data membutuhkan prosedur dalam menjalankan 15

sistem dan mengelola basis data.

Prosedur didalam basis data dapat berupa login didalam basis data,

penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan

memberhentikan DBMS, membuat salinan back-up basis data,

memeriksa piranti keras dan piranti lunak yang sedang berjalan,

mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja atau membuat

arsip data pada secondary storage.

5. Orang

Pengguna yang berkaitan dengan system

2.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

1. Entitas

Menurut Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas

M., Begg, Carolyn E,2008,p.372), entitas adalah konsep dasar dari

ERD, yang merepresentasikan sekumpulan objek (orang, tempat,

barang, konsep, event) dengan muatan yang sama di dalam database.

Entitas diidentifikasi mempunyai keberadaan yang independen oleh

sebuah perusahaan dan perorangan.

2. Relationship

Menurut Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas

M., Begg, Carolyn E,2008,p.374) relationship adalah sekumpulan

hubungan yang berarti antara satu atau lebih entitas, dimana setiap

tipe relationship diberi nama yang menggambarkan fungsinya.

Sedangkan relationship occurance adalah hubungan yang dapat

diidentifikasi secara unik.

Page 5: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

11

3. Atribut

Menurut Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E (Connolly, Thomas

M., Begg, Carolyn E,2008,p.379), atribut adalah sebuah sifat dari

entitas atau relationship. Sebagai contoh, entitas staff mungkin dapat

menjelaskan atribut sebagai berikut: noStaff, nama, posisi, dan gaji.

Setiap atribut menyimpan nilai yang menjelaskan setiap entry

occurance dan menggambarkan bagian utama dari data yang disimpan

di dalam database.

2.4 Pengertian Manajemen

Menurut Madura (Madura, 2007, p. 20) manajemen berarti cara bagaimana

karyawan dan sumber daya lainnya (seperti mesin) digunakan oleh perusahaan.

Menurut Robbins dan Coulter (Robbins dan Coulter,2012, p.24), fungsi-

fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

• Merencanakan (Planning)

Fungsi manajemen yang meliputi mendefinisikan tujuan, menetapkan

strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan membangun rencana untuk

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi.

Perencanaan terdiri atas semua aktivitas manajerial yang terkait dengan

persiapan masa depan. Tugas-tugasnya mencakup peramalan, penetapan

tujuan, penggunaan strategi, pengembangan kebijakan, dan penentuan

sasaran.

• Mengorganisasi (organizing)

Fungsi manajemen yang meliputi mengatur dan menstrukturisasi

pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam fungsi ini juga

termasuk menentukan tugas apa yang harus diselesaikan, bagaimana tugas

tersebut diselesaikan dan siapa yang harus menyelesaikan tugas tersebut.

Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang

menghasilkan struktur tugas dan hubungan otoritas.

• Memimpin (Leading)

Fungsi manajemen yang meliputi bekerja bersama satu sama lainnya

untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam fungsi ini juga termasuk

memotivasi, memimpin, dan aktivitas lainnya termasuk berhadapan

Page 6: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

12

dengan orang lain seperti membuat kesepakatan dengan orang lain,

mengambil keputusan dan lainnya.

• Mengendalikan (Controlling)

Fungsi manajemen yang meliputi memantau kinerja (memonitor

karyawan), membandingkan (komparasi) dan memperbaiki performa

kerja. Aktivitas memantau kinerja untuk memastikan bahwa mereka

bekerja sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengendalian mengacu

pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa

hasil-hasil aktualnya sejalan dengan yang direncanakan.

2.5 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan

tersebut. Disamping kegiatan pemasaran perusahaan juga perlu mengkombinasikan

fungsi - fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar perusahaan berjalan dengan

baik.

Menurut Kotler dan Keller (Kotler dan Keller, 2009, p.45) pemasaran adalah

proses merencanakan dan mengekesekusi konsep, harga, promosi,dan distribusi ide,

produk dan jasa untuk membuat pertukaran yang memuaskan individual dan tujuan

organisasional.

Menurut Kotler dan Armstrong (Kotler dan Armstrong, 2010, p.29),

pemasaran merupakan proses dimana perusahaan membuat nilai untuk pelanggan

dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dalam rangka untuk

mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Bedasarkan beberapa kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pemasaran merupakan suatu proses manajemen perusahaan dimana terjadi proses

identifikasi, antisipasi, komunikasi, penciptaan nilai dari kebutuhan pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan.

Page 7: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

13

2.6 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (Kotler dan Keller, 2009, p.45), mendefinisikan

manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu pengetahuan dari memilih target pasar

dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan melalui pembuatan,

penyampaian, dan komunikasi dari nilai pelanggan superior. Manajemen pemasaran

mengambil peran dimana setidaknya satu pihak pertukaran potesial berpikir tentang

arti dari meraih tanggapan yang diinginkan dari pihak lainnya.

2.7 Strategi Pemasaran

Menurut Strauss dan Frost (Strauss dan Frost, 2009, p.52-53) strategi

pemasaran adalah rancangan strategi pemasaran yang mengkapitalisasi pada

kemampuan elektronik organisasi atau teknologi informasi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Menurut Kotler dan Armstrong (Kotler dan Armstrong, 2010, p.45) dalam hal

ini, perusahaan harus membagi keseluruhan pasar dengan melibatkan proses:

• Segmenting (Segmentasi Pasar)

Pasar memiliki berbagai tipe pelanggan, produk, dan kebutuhan. Pemasar

harus menentukan segmen yang menawarkan peluang terbaik. Segmentasi

pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang

mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan

yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah.

Segmen pasar merupakan sekelompok konsumen yang merespons dengan

cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.

• Targeting (Penetapan Target Pasar)

Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasar, perusahaan dapat

memasuki satu atau beberapa segmen tersebut. Penetapan target pasar

merupakan proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar

dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Perusahaan

harus menargetkan daya tarik segmen di mana perusahaan dapat

menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya

sepanjang waktu.

Page 8: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

14

• Diferentiation (Diferensiasi Pasar)

Diferensiasi merupakan benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar

untuk menciptakan nilai pelanggan yang tinggi.

• Positioning (Posisi)

Positioning merupakan pengaturan produk untuk menduduki tempat yang

jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam

pikiran konsumen sasaran.

• Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Menurut Kotler dan Armstrong (Kotler dan Armstrong, 2010, p.48)

bauran pemasaran adalah satu set alat pemasaran taktis yang terkendali

yang terdiri dari produk (product), harga (price), lokasi (place), dan

promosi (promotion) yang digabungkan oleh perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar.

Komponen-komponen dari bauran pemasaran tersebut menurut Kotler

dan Armstrong (Kotler dan Armstrong, 2010, p.48-49) adalah 4P:

• Product (Produk)

Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan ke

target pasar. Contoh keputusan tentang produk seperti: variasi produk,

kualitas produk, perancangan produk, keistimewaan produk, merek,

kemasan, pelayanan, garansi dan sebagainya.

• Price (Harga)

Sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan

produk. Contoh keputusan tentang harga seperti: daftar harga, periode

pembayaran, diskon, dan strategi harga.

• Place (Lokasi)

Termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia di target

pelanggan. Contoh keputusan tentang lokasi seperti: saluran distribusi,

cakupan, persediaan barang, transportasi, lokasi pemasaran dan

sebagainya.

Page 9: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

15

• Promotion (Promosi)

Merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat dan keunggulan

produk dan membujuk target pelanggan untuk membelinya. Contoh

keputusan tentang promosi seperti:periklanan, strategi promosi, penjualan

secara perorangan, hubungan publik, dan biaya untuk promosi.

2.8 Efektifitas Media Pemasaran

Kotler dan Keller (Kotler dan Keller, 2009, p.546-547) menuliskan bahwa

perencana media harus mengetahui kapasitas dari tipe media iklan untuk

menghantarkan jangkauannya, frekuensi, dan dampak. Perencana media memutuskan

untuk memilih sebuah media dengan mempertimbangkan beberapa variabel, yaitu :

1. Kebiasaan media pelanggan sasaran

Media yang paling sering digunakan oleh pelanggan, termasuk

jangkauannya.

2. Karakteristik produk

Tipe media yang memiliki perbedaan potensial untuk demonstrasi,

visualisasi, penjelasan, kepercayaan, dan warna.

3. Karakteristik pesan

Ketepatan waktu dan konten informasi akan mempengaruhi

pemilihan media.

4. Biaya

Biaya yang perlu dikeluarkan untuk menggunakan media tersebut.

2.9 Manajemen Strategis

2.9.1 Pengertian Manajemen Strategis

Menurut David (David, 2011, p.37), manajemen strategis dapat

didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengetahuan dari merumuskan

mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang

memungkinkan organisasi untuk meraih tujuannya. Seperti yang telah

tersirat didalam pendefinisiannya, manajemen strategis berfokus pada

Page 10: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

16

integrasi manajemen, pemasaran, finansial akuntansi, produksi (operasi),

riset dan pengembangan, dan sistem informasi untuk meraih kesuksesan

organisasi. Tujuan dari manajemen strategis adalah untuk

mengeksploitasi dan membuat peluang yang baru dan berbeda untuk

masa depan.

2.9.2 Tahapan Manajemen Strategis

Menurut David (David, 2011, p.38-39), Proses manajemen strategis

terdiri dari 3 tahap, yaitu:

1. Formulasi Strategi

Perumusan strategi terdiri dari mengembangkan visi

dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal dari

organisasi, mendeterminasikan kekuatan dan kelemahan

internal, membangun tujuan jangka panjang, menghasilkan

strategi alternatif, dan memilih strategi khusus untuk

dijalankan. Isu perumusan strategi juga termasuk memutuskan

bisnis apa yang mau dimasuki, bisnis apa yang harus

ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, baik

dengan memperluas atau diversifikasi operasi, apakah untuk

masuk pasar internasional, bergabung atau joint venture, dan

bagaimana untuk menghindari permusuhan.

2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi membutuhkan perusahaan untuk

menetapkan objektif tahunannya, merancang kebijakan,

memotivasi karyawan, dan alokasi sumber daya sehingga

strategi yang telah dirumuskan dapat dieksekusi. Implementasi

strategi terdiri dari mengembangkan budaya strategi

mendukung, membuat struktur organisasi yang efektif,

mengarahkan upaya pemasaran, menyiapkan anggaran,

mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan

menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja

organisasi.

Page 11: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

17

3. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi merupakan tahap terakhir dari

manajemen strategis. Manajer perlu untuk mengetahui saat

strategi khusus tidak bekerja dengan baik. Evaluasi strategi

merupakan kunci utama untuk mendapatkan informasi. Tiga

aktivitas utama dari strategi evaluasi adalah melihat kembali

faktor eksternal dan internal yang mendasari strategi saat ini,

mengukur kinerja, dan mengambil tindakan perbaikan.

2.9.3 Keuntungan Manajemen Strategis

Menurut David (David, 2011, p. 48-50), Keuntungan utama dari

manajemen strategis adalah untuk membantu perusahaan memformulasikan

strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih

sistematis, logikal, dan rasional untuk menentukan strategis.

1. Keuntungan Finansial

Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis

menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam penjualan,

profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan

yang tidak melakukan aktivitas perecanaan yang sistematis.

2. Keuntungan Non Finansial

Manajemen strategis juga menawarkan keuntungan lainnya,

seperti peningkatan kesadaran akan ancaman eksternal, improvisasi

pemahaman strategi pesaing, peningkatan produktivitas karyawan,

mengurangi penolakan terhadap perubahan, dan pemahaman yang

lebih jelas dari hubungan penghargaan kinerja.

2.10 Tipe Strategi

Menurut David (David, 2011, p.168-169) Strategi-strategi alternatif yang

dapat digunakan oleh perusahaan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Strategi Integrasi

• Integrasi ke Depan (Forward Integration)

Integrasi ke depan (forward integration) adalah untuk

memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas

Page 12: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

18

distributor atau peritel. Saat ini semakin banyak perusahaan

manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi ke

depan dengan cara mendirikan situs website untuk menjual

produk-produk mereka secara langsung kepada konsumen.

Strategi tersebut menyebabkan gejolak di sejumlah industri.

• Integrasi ke Belakang (Backward Integration)

Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencoba memiliki

atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Strategi

ini sangat tepat digunakan ketika perusahaan pemasok saat ini

tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi

kebutuhan mereka.

• Integrasi Horizontal(Horizontal Integration)

Integrasi Horizontal adalah strategi mencoba memiliki atau

meningkatkan kendali perusahaan pesaing. Salah satu tren yang

paling penting dalam manajemen strategis dewasa ini adalah

banyaknya pengguna integrasi horisontal sebagai strategi

pertumbuhan.

2. Strategi Intensif

• Penetrasi Pasar (Market Penetration)

Strategi penetrasi pasar (market penetration) berusaha

meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah

ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. Strategi ini

sering digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan strategi

lainnya. Strategi penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya

menambah jumlah pramuniaga, menambah belanja iklan,

melakukan promosi penjualan ekstensif, atau meningkatkan upaya

publisitas.

• Pengembangan Pasar (Market Development)

Pengembangan pasar (market development) terdiri dari upaya

memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis

baru.

Page 13: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

19

• Pengembangan Produk (Product Development)

Pengembangan produk (product development) adalah strategi

yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau

memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. Pengembangan

produk biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian

dan pengembangan.

3. Strategi Diversifikasi

• Diversifikasi Konsentris

Strategi diversifikasi konsentris biasanya dilakukan dengan

menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait.

• Diversifikasi Horizontal

Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk

pelanggan yang sudah ada disebut Diversifikasi Horisontal

(horizontal diversification). Resiko strategi ini tidak sebesar

diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah

mengenal pelanggan yang sudah ada.

• Diversifikasi Konglomerat

Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait disebut

diversifikasi konglomerat (conglomeratediversification). Strategi

ini dilakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang

memiliki line of business yang sama sekali berbeda.

4. Strategi Defensif

• Rasionalisasi Biaya (Retrenchment)

Rasionalisasi biaya terjadi ketika suatu organisasi melakukan

restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk

meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun

atau yang disebut sebagai strategi berbalik (turn-around) atau

reorganisasi (reorganization), rasionalisasi biaya dirancang untuk

memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi.

• Divestasi (Divestiture)

Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi

(divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan

modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau

Page 14: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

20

investigasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian

dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan

organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang

memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas

lainnya dalam perusahaan.

• Likuidasi (Liquidation)

Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara

bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan

pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang

secara emosional sulit dilakukan.

2.11 Pengertian E-Marketing

Menurut Kotler dan Keller (Kotler dan Keller, 2009, p.474) E-Marketing

mendeskripsikan upaya perusahaan untuk menginformasikan pembeli,

mengkomunikasikan, mempromosikan, dan menjual produk dan jasanya melalui

internet.

Menurut Kotler dan Amstrong (Kotler dan Amstrong, 2010, p.529) 4 bidang

utama dalam E-Marketing yaitu:

1. Business to Business Online Marketing(B2B)

Bisnis (perusahaan, produsen, dan lainnya) memanfaatkan website,e-

mail, online product catalogs, online trading networks, and online

resources untuk menjangkau pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan

yang sudah ada dengan lebih efektif, serta mendapatkan efisiensi dalam

pembelian serta harga yang lebih baik.

2. Business to Consumer Online Marketing (B2C)

Bisnis (perusahaan, perodusen, pedagang dan lainnya) menjual

produk dan jasanya kepada pengguna akhir secara online.

3. Consumer to Business Online Marketing (C2B)

Pertukaran secara online dimana konsumen mencari penjual,

mempelajari penawaran mereka, dan memulai pembelian, bahkan

terkadang melakukan transaksi secara berkala.

Page 15: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

21

2.11.2 Manfaat E-Marketing

Menurut Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed

Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison,2003, p.96-97), efek dari E-Marketing

ada 4, yaitu:

1) Melalui gradasi segmentasi yang lebih baik.

Dengan menurunnya biaya untuk mengumpulkan informasi dan

pemrosesan informasi melalui internet, perusahaan kini mampu secara

akurat dalam mensegmentasikan pelanggannya. Perusahaan dapat

melakukan segmentasi yang lebih baik terhadap pelanggannya dengan

menggunakan peralatan yang tersedia sehingga kebutuhan dan tipe

pelanggan dapat lebih dimengerti.

2) Melalui cycle time yang lebih cepat untuk pengembangan strategi

pemasaran.

Strategi pemasaran juga akan terpengaruh oleh peningkatan

kecepatan informasi yang dapat dikumpulkan oleh pemasar melalui

internet, kini umpan balik dan wawancara pelanggan dapat dikumpulkan

secara terus menerus dan lebih cepat secara online, sehingga informasi

yang ada lebih terkini serta perencanaan pemasaran dapat berubah lebih

cepat dan fleksibel.

3) Melalui peningkatan akuntabilitas usaha pemasaran.

Dengan semakin cepat dan mudahnya pengumpulan data, maka

semakin mudah pula pelacakan usaha pemasaran. Sebagai hasilnya,

akuntabilitas strategi pemasaran yang baik akan meningkat, yang

mengakibatkan kesuksesan pemasaran menjadi transparan. Akuntabilitas

dari kegagalan dan kesuksesan masa lalu akan meningkatkan

kewaspadaan dan kebutuhan akan strategi pemasaran melalui internet

yang baik.

4) Melalui peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi operasi

bisnis.

Dengan adanya integrasi yang baik antara strategi pemasaran dengan

strategi bisnis dan operasi, maka hasil akhir yang didapat akan sesuai dan

lebih akurat terhadapkemampuan bisnis dan operasinya.

Page 16: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

22

2.11.3 Strategi E-Marketing

Menurut Strauss dan Frost (Strauss dan Frost, 2009, p.27), strategi e-

marketing adalah desain dari strategi pemasaran yang memanfaatkan

kapabilitas teknologi elektronik atau informasi organisasi untuk mencapai

tujuan tertentu. Strategi e-marketing merupakan dimana strategi teknologi

dan strategi pemasaran bertemu.

2.11.4 Perencanaan E-Marketing

Menurut Strauss dan Frost (Strauss dan Frost, 2009, p.46-48)

perencanaan e-marketing adalah sebuah blueprint untuk perumusan dan

implementasi strategi e-marketing. Hal ini merupakan petunjuk, dokumen

dinamis yang menghubungkan strategi e-business perusahaan dengan strategi

pemasaran teknologi dan detil untuk perencanaan implementasi melalui

manajemen pemasaran. Biasanya dikombinasikan dengan rencana pemasaran

perusahaan secara keseluruhan.

2.12 Analisis 7 Stages of Internet Marketing

Gambar 2.1 Seven Stages of Internet Marketing

Sumber : Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed Rafi,

Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003, p. 9)

Page 17: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

23

Menurut Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed Rafi,

Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003) menyatakan terdapat tujuh tahap dalam

internet marketing (7 stages internet marketing), yaitu sebagai berikut :

2.12.1 Stages 1: Framing the Market Opportunity (membentuk peluang pasar).

Menurut Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed

Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003,p.9) dalam tahap pertama ini

meliputi analisis peluang pasar dan mengumpulkan data dari sistem yang

online maupun offline untuk menciptakan penilaian peluang.

Pada tahap ini terdapat 6 langkah investigasi yang diikuti oleh suatu

keputusan lanjut atau tidak lanjut (go/not go decision):

� Langkah 1: Investigate opportunity in an existing or New

Value System (menentukan peluang pada nilai sistem berjalan atau yang

baru).

Pada langkah ini dipergunakan untuk mengindentifikasi secara luas

wilayah mana yang akan dimasuki oleh perusahaan dan peluang-peluang

apa saja yang memungkinkan perusahaan untuk masuk ke pasar tersebut.

Tujuannya adalah untuk mendeklarasikan apa yang ada di dalam dan

di luar kumpulan pertimbangan model bisnis. Perusahaan harus melihat

dengan teliti pada sistem nilai yang menghasilkan ide-ide mengenai

kemungkinan bisnis baru. Secara khusus, perusahaan mencari salah satu

dari ketiga hal berikut dimana trapped value bisa dilepaskan, new-to-the-

world value bisa diciptakan atau gabungan dari keduanya.

Gambar 2.2 Three Type Basic Value

Page 18: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

24

• Trapped Value

Dalam networked economy, perusahaan akan membuka trapped value

dengan menciptakan pasar yang lebih efisien dan sistem nilai yang

lebih efisien.

• New to the World Value

Untuk menciptakan new-to-the-world value perusahaan dapat

menggunakan tiga cara, yaitu:

1. Meragamkan (Customize) penawaran

Pelanggan merupakan elemen paling penting dalam proses

bisnis sebuah perusahaan. Dengan fleksibilitas dan

keuntungan ekonomi dari internet, perusahaan

memperbolehkan pelanggan untuk meragamkan produk dan

jasa sesuai keinginan mereka. Perusahaan juga membuat

produk mereka lebih menarik dengan membuang nilai yang

tidak diinginkan pelanggan.

2. Membangun komunitas

Internet memungkinkan pembangunan komunitas secara efisien.

Menciptakan komunitas untuk para pelanggan pada sebuah

perusahaan, seperti adanya chat rooms, ataupun forum komunikasi

yang lain yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat loyalitas

pelanggan rhadap perusahaan.

3. Memperkenalkan fungsionalitas New- to-the World Value.

Perpaduan komunikasi, komputer dan hiburan seperti halnya bentuk

yang terus berubah dan kegunaan sebuah alat membuat pengalaman

atau pengetahuan baru sangat mungkin terjadi. Adanya inovasi dari

produk-produk lama yang telah beredar di pasaran. Produk inovasi

tersebut akan menjadi sebuah diferensiasi yang unik, sehingga akan

menimbulkan pengalaman baru bagi pelanggan.

• Hybrid Value

Page 19: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

25

Hybrid value merupakan gabungan dari trapped value dan new-to-the-

world value. Perusahaan dapat menggunakan tiga mekanisme berbeda untuk

menciptakan hybrid value, yaitu:

1. Merubah penentuan harga yang sudah ada

Adanya variasi harga untuk satu jenis produk, sehingga pemakai akan

memilih pemasok yang menawarkan harga terendah atau sesuai

dengan informasi performance tentang pemasok tertentu.

2. Memungkinkan kemudahan akses

Kemudahan dalam mengakses ketersediaan infromasi yang

dibutuhkan oleh pelanggan.

3. Memperluas jangkauan secara radikal

Merupakan penggabungan antar dua hal yang saling terkait dalam

situs perusahaan.

Dengan adanya hybrid value, perusahaan dapat menembus batasan

pasar yang ada saat ini atau membuat pasar baru dengan biaya

pengembangan yang minim.

� Langkah 2: Identify unmet to underserved needs

(mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi)

Pada langkah ini proses bisnis perusahaan melihat dan menganalisa

apakah sistem yang berjalan sekarang telah dapat memenuhi kebutuhan

konsumen atau tidak. Karena tujuan dari pengembangan sistem baru akan

dikembangkan untuk mengganti sistem lama, jika sistem lama tidak

mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

� Langkah 3: Determine target customer segment (menentukan target segmentasi pelanggan)

Pengertian segmentasi adalah proses pengelompokkan pelanggan

berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dimana ditentukannya segmentasi

dari pengguna produk dari perusahaan. Adapun segmentasi pasar dapat

dibedakan berdasarkan:

• Demografis, membagi pasar berdasarkan nilai-nilai demografis,

seperti: umur, jenis kelamin, pendidikan, etnis, pendapatan dan status

keluarga.

Page 20: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

26

• Geografis, membagi pasar kedalam unit-unit geografis, seperti:

negara, provins, dan kota.

• Firmografis, membagi pasar berdasarkan variable segmentasi

perusahaan. Seperti: jumlah karyawan dan ukuran perusahaan.

• Tingkah laku, membagi pasar berdasarkan pada pengetahuan, strategi

pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk, seperti:

situasi yang menuntun kepada kebutuhan produk, pembelian, dan

kegunaan seperti yang bersifat rutin atau khusus.

• Psikografis, membagi pasar berdasarkan pada gaya hidup dari

kepribadian.

• Kesempatan (tergantung situasi), membagi pasar berdasarkan pada

situasi yang mengarah pada kebutuhan suatu produk, seperti: kesempatan

rutin dan kesempatan khusus.

• Keuntungan, membagi pasar berdasarkan pada keuntungan atau

kualitas dari suatu produk seperti: kenyamanan, ekonomi dan kualitas.

� Langkah 4: Assess resource requipment to deliver the offering

(menilai kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran)

Pada tahap ini akan diidentifikasi sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Adapun sumber daya tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

1) Customer-facing, sumber daya dalam pelanggan-facing meliputi nama

merek, tenaga penjualan dan saluran distribusi.

2) Internal, sumber daya ini berhubugnan dengan operasi internal

perusahaan, seperti: teknologi, pengembangan produk, pengalaman staff,

dan skala ekonomis.

3) Upstream, sumber daya ini ada kaitanya dengan hubungan perusahaan

dengan supplier (penyalur). Contohnya meliputi hubungan kerjasama

dengan berbagai pemasok dan tingkatan kerjasama operasional antara

perusahaan dengan pemasok.

Page 21: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

27

� Langkah 5: Assess competitive, technology, and financial attractiveness of

opportunity

(menilai kekuatan persaingan, teknologi, dan finansial perusahaan terhadap

peluang)

Tahap ini menentukan siapa sajakah yang menjadi pesaing perusahaan, baik

secara langsung maupun tidak langsung meliputi teknologi dan keuangan yang

dapat dijadikan peluang bagi perusahaan. Pada langkah kelima ini, terdapat 4

area yang dapat digunakan untuk menentukan suatu karakter dan pentingya

sebuah kesempatan:

1) Competitive intensity

Dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu:

• Direct Competitor adalah pesaing dalam industry yang

sama, yang menawarkan produk dan jasa yang sama.

• Indirect Competitor adalah pesaing tidak langsung dapat

dikategorikan menjadi dua kategori :

- Substitute producers, perusahaan lain yang menawarkan

produk dan jasa yang berbeda namun memiliki fungsi yang

sama dengan yang ditawarkan oleh perusahaan.

- Adjacent competitors, pesaing yang tidak menawarkan

produk yang langsung menjadi pengganti, namun memiliki

potensi untuk menjadi substitute producers.

2) Customer Dynamics

Unsur-unsur meliputi dinamika pelanggan dari suatu pasar adalah:

• Tingkatan dari kebutuhan yang belum terpenuhi, atau

besarnya kesempatan yang terbatas (unconstrained opportunity).

• Tingkatan interaksi diantara segmen-segmen pelanggan

utama (segments interactions). Hal ini adalah aktivitas

penguatan yang akan menghasilkan pembelian dan pemakaian

yang lebih. Perusahaan yang memiliki dinamika mempengaruhi

(viral dynamics), dapat dengan cepat menangkap banyak

peluang.

Page 22: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

28

• Tingkat pertumbuhan yang memungkinkan (likely rate of

growth), merujuk kepada persentase dari pertumbuhan tahunan

pelanggan. Pasar yang memiliki tingkat pertumbuhan yang

tinggi mampu menghadirkan peluang yang signifikan bagi para

pemainya.

3) Technlogy Vunerability

Pengaruh dari kerentanan teknologi yang dapat membawa dampak

langsung dari adanya teknologi baru yang datang.

4) Microeconomics

Merupakan penilaian terhadap finansial perusahaan yang dapat dilihat

dari tingkat pendapatan dan pangsa pasar.

� Langkah 6 : Conduct Go or No Go Assessment

(melakukan penilaian kelayakan atau tidak layak).

Tahap ini adalah keputusan akhir yang dapat dilihat dari peluang yang ada.

Peluang tersebut menentukan apakah layak/tidak layak bagi perusahaan utuk

dapat melakukan internet marketing. Beberapa faktor yang digunakan untuk

menentukan keputusan Go or No Go antara lain:

1. Competitive vulnerability (kemampuan bersaing)

2. Technical vulnerability (kemampuan teknis)

3. Magnitude of unmet need (kebutuhan pelanggan yang belum

terpenuhi)

4. Interaction between segment (interaksi dalam segmentasi)

5. Likely rate of growth (kecenderungan pertumbuhan)

6. Technology vunerability (kemampuan teknologi)

7. Market size (pangsa pasar)

8. Level of profitability (tingkat keuntungan)

Page 23: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

29

Terdapat 3 parameter yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang

diatas, yaitu sebagai berikut:

1. Positive Factor, jika faktor tersebut memberikan nilai tambah untuk

perusahaan.

2. Neutral Factor, jika faktor tersebut tidak memberikan dampak yang

terlalu besar bagi perusahaan.

3. Negative factor, jika faktor tersebut akan membuat perusahaan

mengalami kesulitan dalam meraih peluang yang ada.

2.12.2 Stages 2: Formulating the Marketing Strategy (menyusun strategi

pemasaran)

Dalam menentukan strategi pemasaran berdasarkan, unit bisnis dan

strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan yang perlu ditetapkan

adalah membuat segmentasi pasar, target pelanggan, dan posisi perusahaan

dalam pasar yang dituju sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

Terdapat tiga komponen strategi pemasaran, yaitu sebagai berikut:

• Segmentation

Segmentasi adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-

kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,

atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau

bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan

sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar

produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar. Prioritas

segmentasi berfokus pada dua hal yaitu: Tahap kesiapan dan sikap pembeli.

Perusahaan menargetkan produk ke segmen yang lebih menerima produk.

Page 24: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

30

Gambar 2.3 Bricks and Mortar Segmentation

Sumber: Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed

Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003, p.108)

Perusahaan tradisional yang baru menerapkan internet menyadari bahwa

dalam bricks and mortars untuk segmentasi terdapat empat kemungkinan,

yaitu:

1. Market Expansion

Kuadran tersebut dipilih apabila karakteristik dari segmen online sama

seperti karakteristik dari segmen offline, hanya ukuran segmen pasar

yang dituju mengalami perubahan.

2. Market Reclassification

Kuadran tersebut dipilih apabila karakteristik pelanggan offline berada

dengan pelanggan online yaitu dimana segmentasi yang dituju pada

sistem pemasaran yang kebutuhan dari segmentasi baru benar-benar

berubah atau menyesuaikan dengan kebutuhan dari segmentasi yang

dituju tersebut. Karena segmentasi online dapat menghasilkan segmen

pelanggan yang berbeda pada internet. Hal ini dapat dikarenakan

kemampuan internet untuk memperbesar penawaran perusahaan dan

karena itu mampu menemukan pelanggan baru melalui internet.

3. No Change

Kuadran tersebut dipilih apabila karakteristik segmentasi online yang

dituju tidak berubah secara signifikan, dan ukuran dari segmen

pelanggan online pada umumnya relatif sama dengan segmen offline.

4. Reclassified Expansion

Perusahaan cenderung akan mengalami kombinasi dari dua skenario

sebelumnya, sehingga segmen akan secara bersamaan berubah dalam

ukuran dan karakteristik. Skenario komplit ini membuat strategi

pemasaran internet menjadi lebih penting karena targeting dan

positioning memegang peran penting dalam menentukan keberhasilan

online.

Page 25: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

31

• Targeting

Suatu proses mengidentifikasi dan memilih segmen pasar untuk dapat

mengetahui secara spesifik target utama dari jenis pelanggan yang sudah

ditentukan dalam tahap segmentasi.

Gambar 2.4 Bricks and Mortar Targeting

Sumber: Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed Rafi,

Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003, p.110)

1. Blanket Targeting

Segmentasi online tidak menunjukkan adanya sesuatu yang baru, secara

umum karakteristik pelanggan online sama dengan pelanggan offline.

Namun segmen bertambah besar karena faktor seperti meningkatnya

jangkauan geografis atau pelanggan offline perusahaan tersebut

merupakan pengguna internet.

2. Beachhead Targeting

Dimana segmen online dari pelanggan lebih kecil dari offline. Hal ini

terjadi karena hanya sebagian kecil pelanggan perusahaan yang

menggunakan internet.

3. Bleed Over Targeting

Target dari segmen online meliputi sebagian dari segmen offline dan juga

menargetkan sebagian dari segmen pelanggan yang baru. Segmen yang

ditargetkan dapat mencakup individu-individu yang mungkin

sebelumnya diabaikan pada pilihan target segmen offline karena online

Page 26: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

32

sekarang menawarkan sesuatu yang memikat untuk menarik pelanggan-

pelanggan tersebut.

4. New Opportunity Targeting

Target dari segmen online merupakan segmen pelanggan yang baru.

Target pelanggan ini memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama sekali

berbeda dengan segmen offline. Skenario ini mungkin terjadi ketika

terdapat produk-produk yang berbeda, hal yang baru untuk pelanggan

dengan lokasi geografis yang berbeda, atau jika pemasaran sebelumnya

tidak mampu menjangkau dan mempengaruhi persepsi produk.

• Positioning

Cara pandang perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan tentang suatu

produk yang unik dan mempunyai nilai pada target pasar sebagai langkah

akhir dalam proses strategi pengambilan keputusan yang memerlukan

pendekatan positioning yang berbeda-beda.

Seperti dalam proses targeting, criteria untuk positioning yang efektif

tidak berubah. Strategi positioning harus menekankan perbedaan yang

berarti, dapat dikomunikasikan, dan atraktif secara finansial yang terdiri

dari:

Gambar 2.5 Bricks and Mortar Positioning

Sumber: Mohammed Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison (Mohammed

Rafi, Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003, p.110)

Page 27: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

33

1. Blanket Positioning

Dalam skenario ini, target segmen tidak ada perubahan dan positioning

yang cukup sederhana. Strategi yang baik dapat diambil dari strategi

positioning offline yang ada, karena ditujukan pada kelompok pelanggan

yang sama. Positioning dengan menambahkan kelebihan internet seperti

kenyamanan dan kemudahan.

2. Beachead Positioning

Strategi positioning ini mirip dengan blanket positioning, tetap lebih

berfokus pada komunitas konsumen yang lebih kecil. Posisi ini

mengasumsikan bahwa segmen yang lebih kecil memberikan nilai yang

lebih pada kemampuan internet seperti kenyamanan dan akses.

3. Bleed-over Positioning

Strategi positioning ini menyerupai penawaran offline, tetapi juga

membuat penawaran online menarik bagi tipe konsumen baru.

4. New Opportunity Positioning

Strategi positioning ini mengubah keseluruhan penawaran, dan ditujukan

pada segmen konsumen yang benar-benar baru.

2.12.3 Stages 3: Designing the Customer Experience (merancang pengalaman

tentang pelanggan)

Perusahaan harus memahami jenis pengalaman pelanggan yang perlu

dihasilkan untuk memenuhi peluang pasar. Pengalaman harus

berhubungan dengan posisi perusahaan dan strategi pemasaran. Jadi,

sebuah pengalaman pelangganmerupakan jembatan antara high-level

marketing strategy (tahap 2) dengan taktik program pemasaran (tahap 5).

Pengalaman pelanggan dapat didefinisikan sebagai penerjemah user

ketika berhadapan dengan sebuah website, mulai dari Home sampai pada

tahap pembelian, termasuk keputusan dimana user mulai mengabaikan

sistem belanja secara manual. Adapun tiga tahap pelanggan relationship,

yaitu:

1. Experiencing Functionality

Bagaimana perusahaan memberikan produk yang sesuai kepada

pelanggan dengan keinginan pasar dan sesuai dengan periode waktu

Page 28: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

34

yang ada. Tahap ini meliputi: kemudahan dan kegunaan navigasi,

kecepatan, kehandalan, keamanan, dan media pengaksesan.

2. Experiencing Intimacy

Suatu usaha perusahaan mengajak pelanggan agar pelanggan merasa

lebih dekat dengan perusahaan sehingga mereka merasa dimengerti.

Tahap ini meliputi: customization, komunikasi, konsistensi,

kepercayaan terhadap perusahaan, dan nilai kepuasan dari pelanggan.

3. Experiencing Evangelism

Pelanggan yang digambarkan sebagai individual experience,

mengintegrasikan brand perusahaan kedalam kehidupannya. Pada

tahap ini pelanggan menjadi seorang evangelist yaitu seorang

pelanggan yang menyebar luaskan suatu produk atau brand. Mereka

mendapatkan suatu pengalaman dan mendapatkan suatu nilai

kepuasan yang besar terhadap suatu produk sehingga tidak dapat

menunggu untuk membagikan cerita tersebut kepada teman dan rekan

kerja mereka.

2.12.4 Stages 4: Crafting the Customer Interface (membangun hubungan

antarmuka pelanggan)

Internet telah mengubah tempat pertukaran dari marketplace (seperti,

interaksi face-to-face) menjadi marketspace (seperti, interaksi screen-to-

face). Perbedaan utama adalah sifat hubungan pertukaran sekarang ditengahi

oleh interface teknologi. Dengan perpindahan dari hubungan antar muka

people-mediated menjadi technology-mediated.

Untuk merancang tampilan, digunakan kerangka 7C yaitu cara untuk

mengindetifikasi perancangan pada tampilan utama yang dihadapi ketika

mengimplementasikan model bisnis. Berikut adalah definisi dari 7C:

1. Context

Mencakup bagian dari estetika dan fungsional “look and feel”.

Menekankan bagaimana sebuah website dirancang balik secara estetik

maupun fungsional. Secara estetika berarti menggambarkan karakteristik

Page 29: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

35

visual dari website seperti warna, grafik, foto, pemakaian dan huruf. Ada

dua kunci dimensi dari context, yaitu:

� Fungsional

Situs yang didesain dengan baik dan dibangun dengan

mengorganisasikan semua informasi kedalam halaman dan

menyediakan navigasi yang efektif dari halaman ke halaman.

Tiga faktor kritikal dalam layout situs yaitu:

• section breakdown

• linking structure

• navigation tools

� Aesthetic (estetika)

Sifat estetika dari sebuah situs didapat dari pemilihan dan

kombinasi dari warna, grafik, fotografi, pilihan tulisan, dan visual

lainya sehingga menciptakan desain situs yang menarik dipandang.

2. Content

Content adalah semua subjek digital yang ada di dalam sebuah situs web.

Content juga mencakup medium subjek digital seperti text, video, audio,

dan images. Sebagaimana pesan yang disampaikan oleh subjek digital juga

mencakup produk, jasa, dan informasi yang ditawarkan. Jika context lebih

berfokus pada bagaimana sebuah situs dirancang, maka content lebih

berfokus pada apa yang disampaikan. Dimensi dari content yaitu :

1. Offering Mix,

Content dari web meliput produk yang ditawarkan, informasi dan

pelayanan

2. Appeal Mix

Content dari web meliputi promosi dan pesan yang ingin

dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah web.

3. Multimedia Mix

Mengarah pada variasi media (text,audio,image, graphics) yang

terdapat dalam sebuah website.

4. Content type

Informasi yang disajikan dalam suatu situs website harus selalu di

update karena mempunyai tingkat sensitifitas terhadap waktu.

Page 30: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

36

3. Community

Didefinisikan sebagai kumpulan hubungan yang dibangun diatas perhatian

yang sama. Community dapat menghasilkan content maupun pelayanan

yang menarik pelanggan pada sebuah website, dapat juga melayani

pelanggan untuk membangun hubungan lebih dekat antara perusahaan

dengan pelanggan atau antara pelanggan dengan pelanggan. contoh:

message board dan live chats.

4. Cutomization

Didefinisikan sebagai kemampuan website untuk dapat memodifikasi

sendiri atau dimodifikasi oleh user. Ketika customization diawali dan

dikelola oleh sebuah perusahaan maka dinamakan tailoring. Tetapi ketika

customization diinisiasikan dan dikelola oleh user maka disebut

personalization.

5. Communication

Menunjuk kepada dialog yang terbuka antara website dengan user. Ada tiga

dimensi komunikasi, yaitu:

1. Broadcast, pertukaran informasi satu arah dari organisasi ke

pengguna. Contoh: mass mailing, FAQ, email newlatter.

2. Interaktif, komunikasi dua arah antara organisasi dengan penggua.

Contoh: e-commerce dialogue, customer service, dan user input.

3. Hybrid, kombinasi antara broadcast dengan interaktif.

6. Connection

Connection didefinisikan sebagai jaringan link antara situs kita dengan situs-

situs, dengan lain link yang diklik akan membawa pemakai keluar dari situs

kita dan masuk ke situs orang lain. Lima dimensi koneksi:

1. Link to Sites

2. Homesite Background

3. Outsourced Content

4. Percentage of Homesite Content

5. Pathway of Connetion

Page 31: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

37

7. Commerce

Commerce didefinisikan sebagai kapasitas transaksi dari sebuah situs,

penjualan produk atau jasa pada sebuah situs, bersamaan dengan adanya

keranjang belanja, pengiriman dan pilihan pembayaran, check-out, dan

konfirmasi pemesanan. Beberapa fitur didalamnya adalah registrasi,

keranjang belanja, keamanan, kartu kredit, one-click shopping, Orders

Through Affiliates, teknologi konfigurasi, penjejakan pemesanan, pilihan

pengantaran produk.

2.12.5 Stages 5: Designing the Marketing Program (Merancang program

pemasaran)

Pada tahap ini akan didesain kombinasi yang unik atas aksi pemasaran

(levers) untuk mengubah pelanggan sasaran dari tahap awareness hingga

tahap dissolution yang terdefinisi sebagai berikut:

• Hubungan dengan Pelanggan

Merupakan hubungan antar perusahaan dengan pelanggan dimana

perusahaan mengatur pergerakkan pelanggan dari tahap awareness,

exploration, kemudian ketahap commitment hingga berakhir pada

dissolution.

1. Awareness

Tahap dimana pelanggan mengenal bahwa perusahaan mungkin

menjadi partner, namun tidak memulai komunikasi atau membeli

produk.

2. Exploration/expantion

Pelanggan mempertimbangkan adanya kemungkinan pertukaran,

mengumpulkan informasi atau mungkin mencoba berbelanja.

3. Commitment

Tahap dimana perusahaan berhasil membuat pengunjung pada

websitenya menjadi pelanggan, yang selanjutnya berkembang

menjadi pelanggan dengan tingkat loyalitas tinggi.

4. Dissolution

Page 32: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

38

Terjadi ketika salah satu pihak yang terlibat keluar dari hubungan.

Hubungan dapat diiputuskan baik oleh pihak perusahaan maupun

pihak pelanggan, sehingga menghasilkan hubungan yang terputus.

• Marketspace Mix

Merupakan suatu alat yang digunakan oleh tim pemasaran internet yang

mendeskripsikan hubungan antara empat tahap hubungan dalam program

pemasaran (awareness, exploration, commitment, and dissolution) dengan

enam kategori faktor utama yang meningkatkan pemasaran perusahaan

yaitu:

� Product

Product adalah jasa atau barang fisik yang ditawarkan oleh

perusahaan. Berbagai bentuk produk ditawarkan di internet, meliputi

barang fisik (seperti pakaian), produk informasi (seperti jurnal online),

dan jasa (seperti online grocer). Dalam membangun hubungan dengan

pelanggan, perusahaan dapat menggunakan berbagai product lever

untuk membangun awareness, layanan yang melengkapi

memungkinkan pelanggan mengeksplorasi hubungan yang lebih

dalam, dan penawaran yang dikustomisasi untuk memperkuat

commitment.

� Pricing

Price merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar oleh pelanggan

untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan. Terdapat berbagai pricing lever yang dapat di gunakan

oleh perusahaan dalam strategi penentuan harganya. Pricing lever

dapat digunakan untuk membawa pelanggan melalui empat tahap

dalam hubungan dengan pelanggan.

� Communication

Communication merupakan sebuah kegiatan yang menginformasikan

satu atau lebih kelompok target pelanggan mengenai perusahaan dan

produknya. Communication mencakup semua jenis komunikasi

perusahaan dengan pelanggannya meliputi public relation,

penggunaan karyawan penjualan, dan iklan online. Iklan dan bentuk

komunikasi lain, seperti televisi dan surat dapat membuat target

pelanggan aware dengan penawaran perusahaan.

Page 33: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

39

Communication juga dapat mendorong exploration, commitment, dan

dissolution. Baik offline maupun online communication lever dapat

mendorong pelanggan untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan

perusahaan.

� Community

Community merupakan sebuah kumpulan hubungan-hubungan yang

terkait yang terbentuk karena adanya kesamaan minat, yang memuaskan

kebutuhan anggota-anggotanya yang tidak dapat diperoleh secara

individual. Komunitas dapat ditingkatkan untuk membangun awareness,

exploration, commitment, dan dissolution.

� Distribution

Distribution merupakan perantara antar perusahaan dengan memastikan,

baik informasi maupun produk dari perusahaan dapat sampai kepada

pelanggan. Distibution lever mencakup jumlah perantara (online dan

offline), luasnya cakupan saluran distribusi, dan pengiriman pesan dari

saluran-saluran. Tingkat distribusi yang luas berdampak pada awareness

pelanggan dan potensi untuk exploration terhadap perusahaan dan

penawarannya.

� Branding

Branding memainkan dua peran dalam strategi pemasaran. Pertama,

branding adalah keluaran atau hasil dari kegiatan pemasaran perusahaan.

Program pemasaran mempengaruhi bagaimana konsumen menilai brand,

dan nilainya. Kedua, branding adalah bagian dari setiap strategi

pemasaran. Branding lever bekerja sama dengan lever pemasaran lainnya

untuk menghasilkan finansial yang positif atau pelanggan bagi

perusahaan.

2.12.6 Stages 6: Leveraging Customer Information Through Technology

(Meningkatkan informasi pelanggan melalui teknologi)

Dalam tahap ini perusahaan dapat menggunakan tahap melalui

teknologi untuk mendapatkan, mengorganisasikan, menganalisa, dan

memanfaatkan informasi mengenai pelanggan dalam menentukan riset

pasar, basis data pemasaran, dan pelanggan relationship management

(CRM).

Page 34: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

40

1. Riset Pemasaran, secara strategik harus memilih pasar yang mana

yang ingin diraih, yang kemudian dianalisa kedalam suatu bentuk

laporan sebagai hasil akhir dari penelitian.

2. Basis data pemasaran, merupakan suatu alat berupa basis data

yang digunakan untuk menyimpan seluruh data dan informasi

pemasaran yang telah dikumpulkan sehingga data-data tersebut

terorganisir dengan baik.

3. Customer Relationship Management (CRM), merupakan

pengorganisasian hubungan antara perusahaan dengan pelanggan

yang tujuannya untuk mempertahankan loyalitas pelanggan

terhadap perusahaan melalui sistem pemasaran yang sudah berjalan

serta sisem pamasaran online.

2.12.7 Stages 7: Evaluating the Marketing Program (Mengevaluasi program

pemasaran)

Pada tahap terakhir ini dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi dari

program pemasaran internet(e-marketing) secara keseluruhan. Hasil dari

pengembangan dari program pemasaran tersebut dibagi menjadi tiga

kriteria untuk dilakukan evaluasi, yaitu: technology criteria, business

criteria dan industry criteria serta membahas bagaimana perusahaan

menilai performa dari program e-marketing. Sedangkan matriks

menggambarkan performa dari perusahaan, menyediakan feedback yang

memberikan kesuksesan atau tindakan yang perlu diperbaiki, seperti

perubahan pada proses, strategi, atau penawaran produk. Tiga kategori

metrics untuk menilai performa marketing yang terkait dengan objek

adalah :

Page 35: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

41

• Financial metrics

Ukuran keuangan digunakan oleh para eksekutif perusahaan, dan dianalisa

serta dipertimbangkan oleh komunitas investasi. Ukuran keuangan

memberikan panduan mengenai faktor spesifik yang mempengaruhi hasil

keuangan. Beberapa ukuran yang bisa digunakan adalah:

1. Sales

2. Revenue

3. Gross Margin

4. Profit

5. Marketing Spend

Page 36: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

42

• Customer – Based Metrics

� Awareness

Pada tahap ini konsumen mulai menyadari dan mendapatkan pengetahuan

mengenai produk atau brand. Perusahaan bisa dengan menghitung jumlah

konsumen yang melihat media promosi atau jumlah konsumen yang

mengunjungj website. Tipe metrik yang digunakan pada tahap ini adalah

untuk mengukur awareness, knowledge, dan attitude.

� Knowledge

Metrik ini menilai pemahaman konsumen akan keuntungan, fitur, dan

performa akan produk.

� Perceived differentiation or preference

Metrik ini menilai keunggulan kompetitif, sehingga konsumen bisa

menyukai dan mengetahui produk dengan hanya sedikit kemungkinan

untuk membandingkannya dengan kompetitor.

� Purchase intent

Mengukur maksud atau motivasi pembelian, merupakan suatu alat prediksi

perilaku konsumen yang kuat dikemudian hari.

� Number of visitors

Salah satu ukuran untuk mengetahui perilaku konsumen adalah jumlah

pengunjung secara unik yang mengunjungi website.

� Request for product information

Untuk melihat pola keingintahuan konsumen terhadap produk, bisa juga

dengan cara menganalisa secara statistik permintaan halaman pada website

atau bagaimana respons terhadap pesan melalui e-mail. Atau anaisis

terhadap jumlah jumlah telepon di call centre, atau sales force.

� Number of customer

Bisa dilihat dari database pelanggan yang dimiliki perusahaan.

� Purchase per customer

Mengetahui loyalitas konsumen, perusahaan bisa melihat dari database

history dari pembelian konsumen.

� Satisfaction

Perusahaan bisa evaluasi perilaku konsumen setelah pembelian dengan

menanyakan bagaimana tingkat kepuasan mereka terhadap produk.

Page 37: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

43

� Repurchase

Adanya pola pembelian oleh seorang konsumen menunjukkan

komitmen yang baik oleh seorang individu.

� Percentage of returns

Tingginya tingkat kembali konsumen menunjukkan bahwa sedikit

konsumen yang meninggalkan perusahaan (dissolution).

� Number of complaints

Jumlah komplain dari konsumen mengindikasikan ketidak kepuasan

yang dapat meyebabkan dissolution.

• Internet Marketing Program Implementation Metrics

Tahap sebelumnya menunjukkan profitabilitas saat ini dan profitabilitas

yang diinginkan berdasarkan konsumen. Pihak manajemen dapat menilai

performa marketing pada bisnis. Juga mengidikasikan diperlukannya

perbaikan pada suatu program marketing. Namun tahap ini tidak cukup

menilai performa program marketing secara individual atau tiap elemen,

atau mencari indikasi tindakan spesifik yang harus diambil untuk

meningkatkan performa.

� Website interface

Beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur performa

suatu website adalah dengan melihat berapa kali suatu halaman

dilihat, pola pengunjungan website, halaman yang paling banyak

konsumen tinggalkan, lamanya menetap disuatu website, tanggal dan

jam pengunjung, jumlah registrasi, demografi pengunjung, juga

survey yang dilakukan terhadap pengunjung website mengenai

kualitas dari berbagai dimensi website.

� Offline/online integration

Mengukur tingkat konsistensi antara penjualan secara offline dan

online.

� Product

Mengukur apakah produk menarik bagi konsumen dan sudah cukup

inovatif.

Page 38: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

44

� Pricing

Mengukur bagaimana penjualan produk pada saat ada promo atau ada diskon.

� Communication

Mengukur apakah cara komunikasi sudah bisa sampai ke target konsumen,

dapat meyakinkan secara fungsional dan emosional terhadap keunggulan

produk, serta mendorong pembelian oleh konsumen. Dapat dilihat dari

bagaimana promotion tools bekerja.

� Distribution

Perusahaan bisa melihat performa dari tingkat kecepatan, harga, kenyamanan,

serta informasi yang diterima konsumen saat memesan produk.

� Branding

Perusahaan dapat melakukan pengukuran, bagaimana konsumen memandang

kekuatan atau kelemahan brand, serta sisi unik yang dimiliki brand.

2.13 Preferensi

Preferensi adalah suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda

lainnya. Penilaian preferensi adalah teknik penelitian dengan menyajikan dua atau lebih

perangsang yang harus dipilih subjek yang dapat diukur lewat tes verbal atau lisan.

Preferensi konsumen berkaitan erat pada penilaian konsumen akan kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap produk atau jasa bahkan juga pada perusahaan tertentu.

Preferensi konsumen berkaitan erat pada penilaian konsumen akan kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap produk atau jasa bahkan juga pada perusahaan tertentu, dalam

mengevaluasi tingkat kepuasan terhadap produk ada beberapa indikator yang sering

digunakan antara lain:

a. Kinerja (Performance)

Karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli, misalnya produk yang

dikonsumsi praktis untuk dibawa.

b. Ciri –ciri atau keistimewaan tambahan (Features)

Karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya tekstur yang halus, desain

kemasan dan bentuk produk yang menarik serta harga yang murah.

Page 39: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

45

c. Keandalan (Reliability)

Kemungkinan kecil produk yang dipakai akan mengalami kerusakan,

seperti produk yang dikonsumsi tidak sering rusak atau tidak dapat

dikonsumsi lagi.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (Confomance to specification).

Seperti apa ciri desain dan bentuk produk yang memenuhi standar, dan

sesuai dengan ketentuan yang adam misalnya produk makanan harus

memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan atau memiliki sertifikat halal.

e. Daya tahan (Durability).

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan,

seperti kadaluarsa produk.

f. Pelayanan (Service ability).

Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemudahan.

g. Estetika (Aistethic).

Faktor – faktor yang menjadi daya tarik produk terhadap panca indra

seperti bentuk fisik, warna, dan model.

h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived quality)

Merupakan citra dan reputasi produk, misalnya merek.

2.14 Analisis Multivariat

Analisis multivariate merujuk pada teknik statistik yang digunakan untuk

menganalis data yang melibatkan lebih dari dua variable (Surjandari, 2003).

Saat ini analisis multivariat mulai banyak digunakan dalam banyak bidang

ilmu, melengkapi analisis statistik univariat dan statistik bivariat yang dahulu menjadi

‘satu – satunya’ alternatif dalam analisis data. Bahkan dimasa mendatang, analisis

multivariat dipastikan akan menggantikan peran pengolahan dan analisis data dari

analisis univariat dan bivariat, walaupun tidak dapat menggantikannya secara total

(Santoso, 2011).

Analisis multivariate adalah analisis multi variable dala satu atau lebih

hubungan.Analisis ini berhubungan dengan semua teknik statistic yang secara

simultan menganalisis sejumlah pengukuran pada individual atau objek (Santoso,

2011).

Page 40: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

46

Jenis – jenis data dalam analisis multivariate menurut Santoso adalah (Santoso,

2011)

1. Data nominal dan data ordinal

Ciri utama data kualitatif adalah data didapat dengan caramenghitung,

sehingga tidak akan mempunyai nilai desimal. Contoh data seperti data

gender, data golongan darah, dan data tempat tinggal. Data kualitatif lainnya

adalah data ordinal, berbeda dengan data nominal, dan data ini mempunyai

urutan, seperti data sikap consumer.

2. Data internal atau data rasio

Selain data kualitatif, ada pula data angka yang digolongkan sebagai data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang didapat dengan cara mengukur

dan mempunyai bilangan desimal, contoh usia, tinngi badan, dan berat badan.

Data metric dibagi lagi menjadi data interval dan data rasio.Keduanya mirip,

perbedaan hanya terdapat pada ciri data absolut yang terdapat pada rasio.

Menurut Hair et al, secara praktis membagi berbagai teknik multivariat

dimulai dengan melihat hubungan antar variable (Hair et al. , 2006).

Seperti yang telah dijelaskan, variabel yang ada dalam sebuah data multivariat

pasti banyak (minimal dua). Variabel – variabel tersebut tentu berhubungan

satu dengan yang lain, karena untuk itulah analisis multivariat dilakukan,

yakni ingin mengetahui bagaimana hubungan di antara variabel – variabel

yang ada. Namun hubungan tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar,

yaitu:

1) Variabel – variabel tersebut tidak saling bergantung satu dengan yang

lain, yang disebut dengan interdependensi. Ciri penting interdependensi

adalah tidak adanya variabel dependen dan variabel independen. Semua

variabel bersifat independen.

2) Antar variabel ada saling ketergantungan, yang disebut dengan

dependensi. Ciri penting dependensi adalah adanya dua jenis variabel,

yakni variabel dependen dan variabel independen.

Berikut ringkasan dari pembahasan diatas :

1) Tipe hubungan variabel : INTERDEPENDENSI

a. Yang diproses : variabel � analisis faktor

b. Yang diproses : kasus / obyek � analisis cluster, MDS, CA.

Page 41: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

47

2) Tipe hubungan variabel : DEPENDENSI

a. Jumlah variabel dependen : SATU

i. Tipe data variabel dependen adalah interval atau rasio � analisis

regresi berganda atau conjoint analysis.

ii. Tipe data variabel dependen adalah nominal atau ordinal �

analisis diskriminan.

b. Jumlah variabel dependen : DUA ATAU LEBIH

i. Tipe data variabel dependen adalah :

• Interval atau rasio � analisis korelasi kanonikal.

• Nominal atau ordinal � analisis MANOVA.

ii. Hubungan bersifat kompleks, dengan variabel dependen dapat

menjadi independen untuk hubungan lainnya � SEM.

2.14.1 Analisis Konjoin (Conjoint Analysis)

Majunya teknologi informasi, analisis konjoin yang mulai dikembangkan

pada tahun 1970-an mulai banyak digunakan pada bidang ilmu yang terkait

dengan presepsi seseorang seperti pemasaran, social politik, dan psikologi.

Pada dasarnya analisis konjoin bertujuan untuk mengetahui bagaimana

presepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak

bagian.Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk

barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar

responden.

Menurut Murti (2002, p3), Analisis konjoin merupakan metode survey

pengumpulan data dan analisis multivariate yang khusus digunakan untuk

memahami preferensi konsumen tentang multiatribut suatu produk atau

pelayanan.

Analisis konjoin merupakan analisis multivariate yang yang unik, karena

peneliti mula-mula merancang produk hipotesis dengan cara memadukan

semua atribut dan masing-masing tingkat atribut tersebut.

Page 42: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

48

Menurut Santoso “Conjoint termasuk dalam Multivariate Dependance

Method”, dengan model :

Y1 = X1 + X2 + ... + Xn

Metrik / Non Metrik Non Metrik

Dimana :

• Variabel independen (X1 dan seterusnya) adalah Faktor, yang berupa

data non-metrik (Type mobil, Desain mobil, dan sebagainya).

Termasuk disini adalah bagian dari Faktor (Level)

• Variabel Dependen (Y1) adalah pendapat keseluruhan (overall

preference) dari seorang responden terhadap sekian faktor dan level

dari sebuah produk. Variabel dependen ini juga mencakup tingkat

kepentingan faktor dari seorang responden terhadap atribut – atribut

produk.

Menurut Aaker (Aaker, 2003, p612).Analisis konjoin digunakan untuk

menduga kombinasi atribut yang disukai oleh konsumen berdasarkan

pertimbangan (trade-off) mereka juga tingkat kepentingan relative dari atribut

tersebut.

Langkah –langkah dalam melakukan analisis konjoin: (Aaker, 2003, p613).

1. Membuat kombinasi produk (stimuli)

Kombinasi didasarkan pada atribut produk yang sudah didefinisikan,

dengan melakukan perkalian setiap subatribut yang ada. Seperti contohL

terdapat tiga atribut ( bentuk, warna, manfaat) dan 6 subatribut (dua untuk

bentu, dua untuk warna, dan dua untuk manfaat), maka kemungkinan

kombinasinya adalah :

2x2x2 = 8 stimuli

Demikian seterusnya dengan item produk yang tentu berbeda satu

dengan yang lain, entah atribut bentuk, warna, ataupun manfaat. Tentu

saja jika atribut atau sub atribut yang diteliti cukup banyak, maka

membuat kombinasi seperti diatas tentu tidak mudah. Misal ada 4 atribut

dengan subatribut adalah 3,2,3,dan 2. Maka stimuli yang mungkin muncul

adalah :

Page 43: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

49

3x2x3x2 = 36 stimuli

Namun pembuatan stimuli di atas akan dilakukan secara otomatis oleh

SPSS, sehingga dalam penggunaannya tidak perlu memikirkan stimuli seperti

di atas.

Tabel 2.1 Tabel Indikator Web

Pararel Indikator yang terdapat didalam web

Content

Navigasi

Warna

Kecepatan

Layout

Context

Informasi

Layanan

Teks

Gambar

Community E-mail

Customization Log-in

Content & layout configuration

Communication

E-mail news letter

Broadcast event

Contact

Connection Connection

Commerce Registration

Sumber: penulis

2. Mengisi skala angka ( Pendapat responden )

Jika terdapat 8 stimuli, maka setiap responden akan mengisi setiap stimuli

tersebut dengan angka 1 hingga 8. Dengan angka 1 stimuli produk yang

paling tidak disukai, sampai angak 8 stimuli produk yang paling di sukai,

begitu juga sebaliknya.

3. Membuat stimulasi dengan SPSS

Langkah pembuatan stimuli tidak dilakukan lewat menu atau kotak dialog,

namun lewat penulisan dan sksekusi di SYNTAX Editor. Dan berbeda

Page 44: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

50

dengan kasus lainnya, pada konjoin analisis tidak ada data yang ditulis

terlebih dahulu di data editor, sehingga proses langsung dilakukan lewat

syntax.

4. Membuat konjoin dengan SPSS

Sama dengan pembuatan stimulasi, proses konjoin tidak dilakukan lewat

menu atau kontak dialog, namun melewati SYNTAX EDITOR.

2.15 Analisis Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model)

Gambar 2.6 Five Porter’s

Analisis persaingan model lima kekuatan Porter secara umum digunakan sebagai

pendekatan untuk mengembangkan strategi di banyak perindustrian. Intensitas persaingan

antar perusahaan sangat bervariasi dalam dunia industri.

Analisis persaingan model lima kekuatan Porter yaitu:

1. Persaingan antar perusahaan saingan.

Persaingan ini merupakan persaingan yang paling kuat di antara lima

kekuatan bersaing lainnya. Perusahaan dapat menang bersaing jika strategi

yang mereka gunakan dapat menciptakan competitive advantage (keunggulan

bersaing) dibandingkan dengan strategi perusahaan pesaing lainnya.

Intensitas dari persaingan antara perusahaan yang bersaing cenderung

menambah jumlah persaingan, di mana pesaing sendiri menjadi sama dalam

ukuran dan kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar yang menurun dan

pemotogan harga menjadi biasa dilakukan.

Page 45: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

51

Pesaing juga semakin bertambah disaat pelanggan memilih untuk berganti

produk dengan mudahnya. Ketika perusahaan pesaing membaca kelemahan,

secara otomatis pesaing akan memperkuat bidang pemasaran dan produksi

untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.

2. Potensi masuknya pesaing baru

Kapan pun perusahaan bisa memasuki dengan mudah industri tertentu,

maka kekuatan dari persaingan antar perusahaan dapat meningkat. Hambatan

bagi masuknya perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai

skala ekonomi secara cepat, kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik-

trik praktis, kurangnya pengalaman, kesetiaan pelanggan yang kuat, preferensi

merek yang kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi

yang memadai, kebijakan regulatif pemerintah, kurangnya akses ke bahan

mentah, kepemilikan panten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan

balik dari perusahaan yang diam-diam bersekutu, dan potensi penyaringan

pasar.

Dengan banyaknya pesaing baru yang masuk maka dapat dikatakan

persaingan semakin ketat karena terkadang perusahaan yang baru masuk

membawa produk yang lebih berkualitas tinggi dengan harga yang rendah dan

sumber daya pemasaran yang substansial.

Oleh karena itu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan baru yang

berpotansi masuk, memonitor strategi perusahaan saingan baru, menyerang

balik jika diperlukan serta memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada

merupakan tugas penyusunan strategi perusahaan.

3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti/subtitusi

Di banyak industri perusahaan berkompetisisi ketat dengan produsen

produk-produk pengganti industri lain. Kehadiran produk pengganti akan

membaut pelanggan memberikan harga yang lebih tinggi sebelum pelanggan

akan berganti ke produk subtitusi atau produk pengganti. Tekanan persaingan

yang timbul dari produk pengganti meningkat karena harga relatif dari produk

subtitusi menurun dan biaya peralihan pelanggan menurun.

4. Daya tawar pemasok.

Kekuatan tawar menawar dari pemasok berdampak pada intensitas

kompetisi dalam industri, terutama ketika jumlah pemasok meningkat, ketika

hanya ada beberapa barang pengganti mentah atau ketika biaya penggantian

Page 46: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

52

bahan mentah menjadi mahal. Sering untuk kepentingan bersama dari kedua

pemasok dan produsen membantu satu sama lain dengan harga yang lebih

terjangkau, peningkatan kualitas, pengembangan pelayanan baru dan

pengiriman yang tepat waktu.

5. Daya tawar konsumen

Ketika pelanggan melakukan pemesanan dalam jumlah besar, kekuatan tawar

menawar mereka menggambarkan kekuatan utama yang akan mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan bisa menawarkan jaminan

dalam jangka panjang atau pelayanan yang khusus untuk meningkatkan kesetiaan

pelanggan kapan pun kekuatan tawar-menawar dari perusahaan meningkat.

2.16 Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Sarzinger, Jackson & Burd, 2010,p.4), analisis

sistem adalah suatu proses untuk memahami dan mengerti sistem informasi secara detil

untuk merekomendasikan sistem informasi bagaimana selanjutnya.

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Sarzinger, Jackson & Burd, 2010, p.4),

perancangan sistem adalah gambaran umum kepada user mengenai sistem yang baru

dengan mengkonfigurasi komponen-komponen sistem informasi.

2.16.1 Object-Oriented Analysis And Design (OOAD)

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010, p.60),

Object-Oriented Analysis (OOA), menjelaskan semua jenis objek yang melakukan

pekerjaan dalam suatu sistem dan menunjukkan interaksi dari pengguna yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010, p.60),

Object-Oriented Design (OOD), menjelaskan semua jenis objek dari objek yang

diperlukan untuk dapat berkomunikasi dengan orang dan perangkat yang ada didalam

sistem, menggambarkan bagaimana objek dapat menyelesaikan tugas, dan

menyesuaikan dan menyempurnakan masing-masing jenis objek sehingga dapat

diimplementasikan dengan bahasa tertentu atau lingkungan.

Page 47: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

53

2.16.2 Unified Model Language (UML)

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010,

p.48), Unified Model Language (UML) merupakan serangkaian standar

konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk

pengembangan object-oriented.

1. Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010,

p.141), activity diagram adalah jenis diagram alur kerja yang

menggambarkan kegiatan pengguna dan aliran sekuensial mereka.

Gambar 2.7 Simbol dalam Activity Diagram

Sumber : (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2010, p142)

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai simbol-simbol yang

digunakan dalam activity diagram :

a. Synchronization bar

Merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau

penyatuan dari jalur yang berurutan.

b. Swimlane

Merupakan area persegi pada activity diagram yang mewakili aktifitas

yang didalamnya.

c. Starting activity

Page 48: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

54

Merupakan notasi yang menandakan dimulainya sebuah aktivitas.

d. Transition arrow

Merupakan garis penujuk arah yang menggambarkan transisi dari sebuah

aktivitas dan arah dari suatu aktivitas.

e. Activity

Merupakan aktivitas yang menggambarkan suatu aktivitas.

f. Ending activity

Merupakan notasi yang menandakan berakhirnya suatu aktivitas.

2. Use case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010,

p.242), use case diagram merupakan sebuah diagram yang menunjukkan

interaksi pengguna (user) dengan suatu sistem.

Berikut ini adalah komponen-komponen dari suatu Use Case Diagram:

1. System Boundary

Menggambarkan batasan antara sistem dengan actor.

2. Use case

Menggambarkan apa yang dilakukan oleh actor di dalam sistem.

3. Actors

Menggambarkan user atau pengguna dari suatu sistem.

4. Flow

Menggambarkan hubungan antara use case dengan actor.

Page 49: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

55

Gambar 2.8 Contoh Use case Diagram

3. Use case Description

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (Satzinger, Jackson & Burd, 2010, p.171),

use case description adalah penjelasan yang lebih detil mengenai proses dari

sebuah use case.

Gambar 2.9 Contoh Use case Description

Sumber : (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2010, p. 243)

4. Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson & Burd, ada 4 tahapan dalam sequence diagram:

a. System Sequence Diagram

SSD adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara actor eksternal

dan sistem selama use case atau scenario.

b. First Cut Sequence Diagram

Page 50: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

56

Membangun First Cut Sequence Diagram dengan elemen-elemen dari SSD.

Mengganti objek : System dengan use case controller.

Kemudian menambahkan objek lain yang diperlukan use case. Langkah

selanjutnya adalah menentukan message, termasuk objek yang harus menjadi

sumber dan tujuan dari setiap message untuk mengumpulkan semua informasi

yang diperlukan (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2005, p. 316)

c. Three Layer Design Sequence Diagram

Three Layer Design Sequence Diagram merupakan gambaran lengkap dari

sequence diagram dan juga pengembangan dari First Cut Sequence Diagram

dengan menambahkan layer –layer berikut:

• View Layer

View layer melibatkan interaksi manusia-komputer dan membutuhkan

merancang user interface untuk setiap use case. Desain user interface

adalah salah satu aktivitas utama dari disiplin desain UP (Satzinger, J.W.,

Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2005, p. 320).

• Data Access Layer

Prinsip pemisahan tanggung jawab juga berlaku untuk Data access layer.

Desain multilayer penting untuk mendukung jaringan multilayer dimana

database pada satu server, logika bisnis pada server lain, dan user interface

pada beberapa klien desktop. Cara baru merancang sistem yang tidak hanya

menciptakan sistem yang lebih kuat, tetapi juga sistem yang lebih fleksibel

(Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2005, p. 322).

5. User Interface

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd (Satzinger, J.W., Jackson,

R.B., & Burd, S.D, 2010, p. 531), user interface merupakan bagian sistem informasi

yang membutuhkan interaksi user untuk menghasilkan input dan output. Input

terjadi ketika user mencatat transaksi dengan menggunakan sistem, dan output

berupa informasi yang dihasilkan setelah user melakukan login.

Page 51: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

57

Menurut Ben Schneiderman dalam Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &

Burd(Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D, 2010, p. 541-544), delapan aturan

emas untuk merancang user interface yang interaktif :

1. Usahakan untuk konsisten (strive for consistency)

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut (enable frequent

users to use shortcuts)

3. Memberikan umpan balik yang informatif (offer informative

feedback)

4. Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan (design

dialogs to yield closure)

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana (offer simle

error handling)

6. Memungkinkan untuk kembali ke tindakan sebelumnya dengan

mudah (permit easy reversal of actions)

7. Mendukung tempat pengendalian internal (support internal

locus of control)

8. Mengurangi muatan memory jangka pendek (reducing short-

term memory load)

Page 52: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00683-MNSI Bab2001.pdflaporan, generator bentuk, generator grafik, dan generator aplikasi

58

2.17 Kerangka Pemikiran

Pengumpulan

Data

Analisis 5 Kekuatan Porter

Analisis Peluang Pasar

6 Langkah Go atau No Go

Stage 1

Framing the Market Opportunity

Strategi segmenting, targeting dan positioning

Marketing Mix 4P

Stage 2

Formulating the Market Strategy

Functionality Intimacy Evangelism

Stage 3

Designing the Customer Experience

7C framework perancangan user interface dengan Conjoint Analysis

Object-Oriented Analysis Design (OOAD)

Stage 4

Crafting the Customer Interface

Customer relationship Marketspace Mis Stage 5

Designing the Marketing Program

Stage 6

Leveraging Customer Information Through Technology

Website e-marketing Rumah Makan

Padang Aie Badarun

Stage 7

Evaluating the Marketing Program