bab 3 metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00458-tisi-bab...
TRANSCRIPT
78
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi
oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai Oktober 2007. Sampel dari
populasi tersebut yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada
hasil analisis ABC, yakni unit karoseri :
• Mikrobus 4 Ban Standar,
• Box Alluminium Standar, dan
• Box Besi 4 Ban.
Hasil klasifikasi A diperoleh empat jenis produk, namun obyek penelitian hanya
akan membahas tiga jenis produk. Produk mobil patroli tidak dimasukkan kedalam
obyek penelitian karena unit ini termasuk dalam kategori model khusus, produk tidak
diproduksi secara kontinue pada setiap periode, serta memiliki persentase produksi yang
kecil dibandingkan tiga unit karoseri lainnya pada golongan A.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006, p32).
79
Variabel dalam penelitian ini adalah :
• Penjadwalan proses produksi dan waktu penyelesaian produk dan pengiriman produk
akhir ke pelanggan.
Variabel independen : penjadwalan proses produksi.
Variabel dependen : waktu penyelesaian produk dan pengiriman produk akhir ke
pelanggan.
Penjadwalan proses produksi akan mempengaruhi waktu penyelesaian produk
dan waktu pengiriman unit akhir karoseri.
• Pengendalian persediaan bahan baku dan ketersediaan bahan baku.
Variabel independen : Pengendalian persediaan bahan baku.
Variabel dependen : Ketersediaan bahan baku.
Ketersediaan bahan baku dipengaruhi oleh adanya pengendalian persediaan
bahan baku sehingga dapat dilakukan pemesanan bahan baku secara tepat dan
optimal.
Variabel moderator yang mempengaruhi hubungan variabel independen dan dependen
adalah :
• Ketersediaan bahan baku akan semakin memperkuat hubungan penjadwalan proses
produksi sehingga tidak mengalami keterlambatan penyelesaian proses produksi.
• Pengiriman bahan baku oleh supplier dengan tepat waktu akan semakin memperkuat
hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia
secara tepat waktu pula.
80
Pada penelitian ini akan membahas mengenai variabel independen, yaitu penjadwalan
proses produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, yang akan mempengaruhi
variabel dependen seperti yang telah dibahas diatas. Kedua variabel ini saling terkait
karena ketersediaan bahan baku merupakan variabel moderator yang mempengaruhi
variabel independen yang satu dengan yang lain.
Variabel data yang akan digunakan dalam penelitian adalah :
Data hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007
Data aktivitas proses produksi
Data waktu setiap aktivitas proses produksi (waktu optimistik, waktu yang paling
sering atau most likely, dan waktu pesimistik)
Data proses produksi model unit karoseri, berupa rincian dan urutan aktivitas proses
produksi
Data bahan baku, berupa nama, satuan, harga per satuan, pemakaian bulanan, biaya
pesan, biaya simpan, lead time
Data jumlah hari kerja dalam satu tahun
81
3.3 Desain Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menentukan waktu penyelesaian produk dengan
menjadwalkan proses produksi suatu unit karoseri dan membuat suatu sistem
pengendalian persediaan bahan baku, yang dapat menentukan jumlah dan periode
pemesanan yang optimal bagi PT. Karyatugas Paramitra.
Jenis penelitian adalah korelasi dimana hubungan antar variabel penjadwalan
proses produksi yang dipengaruhi pula oleh ketersediaan bahan baku yang didasarkan
dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku. Selain itu penelitian juga berjenis
komparatif dimana dilakukan perbandingan hasil metode penjadwalan proses produksi
usulan dengan kondisi perusahaan saat ini, yakni waktu penyelesaian produk.
Tempat penelitian adalah laboratory (lingkungan terkontrol) dimana penelitian
dilakukan pada pabrik PT. Karyatugas Paramitra yang terletak di Tangerang.
Unit analisis atau obyek penelitian adalah unit karoseri yang diproduksi oleh PT.
Karyatugas Paramitra.
Waktu pengambilan data adalah longitudinal, dimana data yang diperoleh adalah
merupakan data perusahaan selama kurang lebih satu tahun terakhir (Januari sampai
Oktober 2007).
82
3.4 Teknik Pengumpulan Data
(Sugiyono, 2006, p109) Hasil penelitian yang valid adalah apabila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliabel, yaitu bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen, sedangkan
kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila
instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi (Pengamatan)
Dilakukan observasi langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan
gambaran perusahaan secara umum dan mengidentifikasikan permasalahan yang
terjadi pada perusahaan.
Pengamatan secara langsung dilakukan terhadap proses produksi unit karoseri
yang sedang produksi di pabrik PT. Karyatugas Paramitra, khususnya unit karoseri
mikrobus, box alluminium, dan box besi. Data yang dikumpulkan pada
pengamatan langsung ini adalah berupa aktivitas proses produksi unit karoseri
tersebut, sistem kerja perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, dan lain
sebagainya.
83
Pengamatan tidak langsung dilakukan pada pencatatan dokumen perusahaan.
Data yang dikumpulkan antara lain data produk yang dihasilkan perusahaan,
struktur organisasi, data mesin, data waktu dan urutan pengerjaan aktivitas proses
produksi, data hasil produksi, data pemakaian bahan baku, dan sebagainya.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, terutama pada studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.
Wawancara dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.
Wawancara dilakukan kepada seluruh departemen-departemen terkait dengan
permasalahan yang akan dibahas, terutama pada departemen PPIC dan produksi.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara adalah berupa data sejarah umum
perusahaan, sistem kerja dan ketenagakerjaan, biaya pesan dan biaya simpan, lead
time pemesanan bahan baku, dan lain sebagainya.
Data waktu, aktivitas proses produksi, bahan baku yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari pencatatan data yang dimiliki perusahaan dan/atau
hasil wawancara, baik dengan karyawan departemen produksi maupun dengan
tenaga kerja pada lantai produksi PT. Karyatugas Paramitra.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian digambarkan dalam metodologi pemecahan
masalah, yang berguna untuk mendapatkan sistematika tahap-tahap proses pemecahan
masalah secara jelas dan tepat untuk mencapai tujuan penelitian. Diagram alir proses
pemecahan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
84
Mulai
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Studi Pustaka
Studi Pendahuluan
Pengolahan Data secara Teknik Industri
Pengumpulan Data
Analisis Sistem Saat Ini dengan Sistem Usulan
Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)
Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)
Pembuatan Prototype Program
Selesai
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecahan Masalah
85
Gambar 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data secara Teknik Industri
86
Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)
87
Gambar 3.4 Diagram Alir Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)
88
Penjelasan diagram alir proses pemecahan masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal dalam penelitian dimana dilakukannya
pengamatan secara langsung ke perusahaan (PT. Karyatugas Paramitra), baik kantor
pusat maupun lantai produksi, untuk mengamati proses produksi secara umum serta
produk-produk yang dihasilkannya. Selain pengamatan secara langsung, dilakukan
pula wawancara kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan gambaran perusahaan
secara umum dan permasalahan yang dihadapi saat ini secara global. Studi
pendahuluan ini berguna untuk mempermudah dalam pengidentifikasian masalah
pada tahap selanjutnya.
2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada studi pendahuluan,
diidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada di perusahaan dan dilakukan
pemilihan dan perumusan permasalahan yang paling utama.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Karyatugas Paramitra adalah
keterlambatan dalam penyelesaian proses produksi, yang mengakibatkan
keterlambatan pengiriman unit akhir ke pelanggan. Keterlambatan dalam
penyelesaian proses produksi ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain faktor
penjadwalan proses produksi dan ketidaktersediaan bahan baku. Penjadwalan proses
produksi saat ini didasarkan pada akumulasi waktu yang diberikan oleh karyawan
borongan. Akumulasi waktu ini membuat kurang akuratnya waktu yang diperoleh.
Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya pengurutan aktivitas proses produksi yang
89
jelas, dimana aktivitas yang dapat dikerjakan secara paralel atau sekuensial tidak
terdeteksi waktu pengerjaannya.
Ketidaktersediaan bahan baku diartikan bahan baku yang tidak cukup atau
tersedia untuk dilakukannya proses produksi. Hal ini dikarenakan perusahaan belum
memiliki suatu metode pengendalian persediaan bahan baku sehingga dalam
melakukan pemesanan bahan baku didasarkan pada intuisi dan kebutuhan bahan
baku, baik dari segi kuantitas maupun periode pemesanan sehingga keterlambatan
pengiriman sering terjadi dan bahan baku sering tidak tersedia saat proses produksi
akan dilakukan.
3. Studi Pustaka
Setelah dilakukan identifikasi dan perumusan masalah, maka dilakukan studi
kepustakaan dengan mencari dan membaca teori-teori yang ada sebagai referensi,
baik dari buku, jurnal, diktat, informasi dari internet, dan sumber lain. Studi pustaka
digunakan sebagai acuan untuk membantu pengambilan keputusan mendapatkan
cara atau metode yang sesuai untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
perusahaan. Hasil dari studi pustaka ini dituangkan pada Bab 2. Landasan Teori.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan, membaca dan menganalisa dokumentasi perusahaan, dan melakukan
wawancara kepada pihak-pihak yang terkait (kepala divisi, manajer, karyawan, dan
tenaga kerja di lantai produksi). Data yang dikumpulkan ini digunakan untuk
pengolahan data untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan.
90
Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :
• Data umum perusahaan, antara lain :
- Sejarah umum perusahaan
- Struktur organisasi perusahaan
- Sistem kerja perusahaan
- Produk-produk yang dihasilkan
- Ketenagakerjaan yang berlaku di perusahaan
- Proses produksi
- Bahan baku yang digunakan
• Data yang menyangkut pembahasan permasalahan, antara lain :
- Hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007
- Waktu optimistik, most likely, dan pesimistik setiap tahap proses produksi
- Biaya-biaya, seperti biaya simpan dan biaya pesan bahan baku
- Pemakaian bahan baku
- Lead time pemesanan bahan baku
5. Pengolahan Data secara Teknik Industri
Pengolahan data secara teknik industri melalui tahap-tahap sebagai berikut :
• Penentuan Jenis Produk dengan Analisis ABC
Analisis ABC dilakukan untuk mendapatkan produk-produk yang paling sering
diproduksi untuk dijadikan obyek penelitian. Data yang digunakan adalah data
hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007. Golongan yang terpilih
91
sebagai obyek penelitian adalah pada golongan A, dengan persentase ±70-80%,
sedangkan golongan B ±30% dan golongan C ±5-10%.
• Penjadwalan Proses Produksi dengan Metode CPM/PERT (Critical Path
Method/Program Evaluation and Review Technique)
Dari jenis produk terpilih dilakukan perhitungan dengan metode CPM/PERT,
yaitu dengan tahapan sebagai berikut :
a. Mendefinisikan aktivitas-aktivitas proses produksi yang penting.
Aktivitas-aktivitas proses produksi dari masing-masing obyek penelitian
didefinisikan. Data ini diperoleh dari data perusahaan, hasil pengamatan, dan
wawancara kepada departemen produksi dan pekerja di lantai produksi.
b. Membangun hubungan diantara aktivitas tersebut dan menentukan aktivitas
mana yang mendahului yang lain.
Aktivitas yang telah didefinisikan diurutkan dengan melihat hubungan antar
aktivitas, aktivitas yang satu mendahului atau diikuti oleh aktivitas yang lain
dalam proses produksi perakitan unit karoseri. Data ini juga diperoleh dari
data perusahaan, hasil pengamatan, dan wawancara kepada departemen
produksi dan pekerja di lantai produksi.
c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.
Setelah hubungan antar aktivitas ditentukan maka dilakukan penggambaran
hubungan tersebut dalam network diagram untuk lebih memvisualisasikan
hubungan antar aktivitas.
92
d. Menentukan perkiraan waktu (optimistik, most likely, pesimistik) untuk
setiap aktivitas.
Waktu optimistik, yaitu bila dikondisikan ketika pengerjaan tidak ada
hambatan sama sekali. Kondisi pekerja dan lingkungan kerja sangat baik.
Waktu most likely, merupakan durasi waktu pengerjaan aktivitas oleh pekerja
yang sering terjadi atau waktu yang paling realistis dalam penyelesaian
aktivitas.
Waktu pesimistik, yaitu bila kondisi sangat tidak mendukung atau terdapat
hambatan yang cukup besar, misalnya mati listrik, mesin rusak, dan
sebagainya.
Data ini diperoleh dari data perusahaan dan hasil wawancara kepada
departemen produksi dan pekerja di lantai produksi.
e. Menghitung jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan tersebut, yang
disebut sebagai jalur kritis.
Setelah diketahui data waktu untuk setiap aktivitas, dilakukan perhitungan
rata-rata waktu pengerjaan yang diharapkan (μ ) dan variansi waktu
pengerjaan ( 2σ ). Dari waktu μ dan hubungan antar aktivitas yang
digambarkan dalam network diagram, dilakukan perhitungan untuk mencari
jalur terpanjang dan kritis. Jalur kritis ini diperoleh bila tidak ada nilai slack
atau latest start dikurangi early start bernilai nol (0). Waktu pengerjaan
untuk jalur kritis ini akan menjadi waktu penyelesaian produk tersebut.
93
f. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menjadwalkan,
mengawasi, dan mengontrol pengerjaan proses produksi unit karoseri
tersebut.
Dari data waktu dan penggambaran jaringan dan perhitungan yang dilakukan,
perusahaan dapat mengambil keputusan yang terkait dengan pelaksanaan
proses produksi. Misalnya, dengan diketahui waktu penyelesaian produk,
perusahaan dapat menghitung probabilitas penyelesaian proses produksi serta
dengan mengetahui urutan aktivitas, perusahaan dapat mengetahui waktu
bahan baku dibutuhkan untuk proses produksi.
• Perhitungan Pengendalian Persediaan dengan Metode EOQ
Pembahasan dengan metode EOQ ditujukan untuk bahan baku yang sering
mengalami ketidaktersediaan saat aktivitas proses produksi ingin dilakukan,
terutama aktivitas yang terletak pada jalur kritis. Data ini diperoleh dari data
perusahaan dan hasil wawancara dengan bagian inventory control, bagian
gudang, dan departemen pembelian.
Dari perhitungan jumlah pemakaian bahan baku bulanan (bulan November
2006 - Oktober 2007), data biaya simpan dan pesan, dan lainnya, dilakukan
perhitungan kuantitas pesan ekonomis (EOQ) = Q* = hAD2 , periode
pemesanan = D
*QWT ×= , total biaya persediaan = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ ×= A
*QDh
2*QTC ,
dan titik pemesanan kembali (reorder point) = Dlr ×= .
94
6. Analisis Sistem Saat Ini dan Sistem Usulan
Setelah hasil perhitungan dengan menggunakan metode CPM/PERT dan EOQ sesuai
dengan teori pada ilmu teknik industri untuk memecahkan masalah, maka dilakukan
analisis sistem dengan membandingkan sistem saat ini dengan sistem usulan yang
diajukan dalam penelitian.
7. Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)
Perancangan sistem informasi ini menggunakan metode Object oriented analysis and
design (OOA&D) dan menggunakan acuan template dokumentasi (analisis dan
desain). Pada sub ini akan membahas mengenai dokumen analisis.
• The Task
Pertama-tama dijelaskan tujuan keseluruhan dari sistem usulan atau yang
akan dikembangkan dari hasil pembahasan dengan metode teknik industri yang
akan dibuatkan sistem informasinya.
Dilakukan pendefinisian sistem yang akan dirancang dari sistem usulan yang
diajukan dengan menggunakan kriteria FACTOR, yang menjabarkan mengenai
functionality (fungsi sistem yang mendukung tugas application domain),
application domain (bagian dari organisasi yang memonitor ataupun mengontrol
problem domain), condition (kondisi dimana sistem akan dikembangkan dan
digunakan), technology (teknologi yang digunakan untuk mengembangkan
sistem dan teknologi dimana sistem akan digunakan), object (obyek utama pada
problem domain), dan responsibility (tanggung jawab keseluruhan pada
hubungannya terhadap konteks) dari sistem usulan.
95
Context Problem Domain dan Application Domain atau analisis sistem
berjalan atau saat ini dan analisis sistem usulan dijelaskan dengan narasi atau
deskriptif dan digambarkan pula dalam sebuah rich picture. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui spesifikasi dari kebutuhan pengguna sistem untuk
memperbaiki sistem saat ini untuk diajukan pada sistem usulan.
• Problem Domain
Problem domain akan mendeskripsikan mengenai class, strukturnya, dan
dinamika dalam obyek sistem.
Pertama-tama dilakukan penggambaran struktur cluster yang terdapat di
dalam sistem. Dilanjutkan dengan penggambaran class diagram, yang
menggambarkan hubungan sekumpulan class yang ada di dalam sistem dan
saling berinteraksi satu sama lain.
Class merupakan sekumpulan obyek class. Masing-masing class dijelaskan
karateristik obyeknya, yaitu berupa penjelasan atribut atau properti dan
behaviour atau event atau operasi yang dapat dilakukan oleh obyek dari class
tersebut. Selain itu dilakukan pula penggambaran behaviour pattern dari setiap
class dengan menggunakan statechart diagram.
Setelah class dijelaskan maka dibuatkan event table, yaitu tabel yang berisi
keterlibatan class dalam sebuah event-event yang dapat terjadi dalam sistem.
Kemudian dilakukan pula penggambaran sequence diagram bagi common event
atau setiap use case yang ada dalam sistem.
96
• Application Domain
Application Domain mendeskripsikan mengenai usage, function, interface,
dan requirement lain dari sistem.
Usage mendeskripsikan mengenai interaksi sistem dengan lingkungan
sekitarnya. Pertama-tama dilakukan penjelasan mengenai aktor-aktor yang
terlibat dalam sistem. Actor table menggambarkan hubungan antara aktor dan
use case yang terlibat dalam suatu interaksi. Aktor dan use case tersebut juga
dijelaskan dalam actor specification dan use case specification.
Dilakukan pendefinisian fungsionalitas sistem dengan membuat function list,
berupa daftar fungsi-fungsi, kompleksitas, dan tipe fungsinya. Selain itu juga
dijelaskan mengenai spesifikasi dari fungsi yang bertipe kompleks.
User interface, menjelaskan tampilan interface dari prototype sistem usulan,
beserta navigation diagramnya. Navigation diagram menggambarkan hubungan
antara user interface yang diperlukan dimana user interface ini menggambarkan
form-form yang akan dibuat dalam sistem.
Kerangka technical platform dan interface bagi sistem dan peralatan lain
dideskripsikan.
• Recommendation
Menjelaskan kegunaan dan feasibility dari sistem, rekomendasi strategi bagi
pengembangan sistem, dan pengembangan ekonomi (development economy)
berupa perkiraan sumber daya dan penggunaan waktu dalam pengembangan
sistem.
97
8. Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)
Dokumentasi juga dilakukan terhadap perancangan, yang dituangkan dalam
dokumen desain.
• The Task
Berupa penjelasan tugas dan formulasi tujuan kualitas. Purpose menjelaskan
mengenai tujuan keseluruhan dari pengembangan proyek sistem. Correction to
analysis menjelaskan mengenai perbaikan dari kesalahan, penambahan atau
modifikasi yang perlu, dan penambahan lain dari dokumen analisis. Quality goal
berisi ringkasan prioritas kriteria desain dan tujuan lain bagi arsitektur.
• Technical Platform
Deksripsi bahasa desain dan peralatan, sistem software, dan sistem dimana
sistem dikembangkan dan direalisasikan, antara lain berupa penjelasan
equipment, system software, system interface, dan design language. System
interface mendeskripsikan interface sistem dimana sistem akan berinteraksi.
Design language mendeskripsikan bahasa desain yang diaplikasikan dengan
bahasa sehari-hari dan standar.
98
• Architecture
Deskripsi dari struktur sistem dalam komponen dan proses, termasuk
didalamnya penjelasan mengenai standar dari desain arsitektural.
Component architecture menambahkan penjelasan class diagram yang
menunjukkan struktur sistem ke komponen yang berhubungan. Process
architecture berupa deployment diagram yang menggambarkan prosesor, active
object yang tersedia, dan hubungannya. Standard berupa penjelasan standar
desain yang diaplikasikan.
• Component
Deskripsi dari model, function, system interface, user interface, dan
komponen lainnya. Untuk setiap komponen menyediakan penjelasan mengenai
structure dan class.
Structure berupa class diagram yang menjelaskan komponen class,
hubungan strukturalnya, dengan nama, atribut, dan operasi non-trivial.
Class ditambahkan jika dianggap perlu, dapat berupa penjelasan mengenai
nama class, deskripsi mengenai responsibility dan tujuan class, atribut (dengan
format daftar), complex operation dengan menggunakan operation specification.
99
• Recommendation
Berupa rencana untuk pengembangan tugas. System’s usefulness yaitu
evaluasi keseluruhan dari hubungan desain dengan context berdasarkan tujuan
kualitas. Plan for initiating use berupa usulan rencana bagaimana sistem akan
digunakan. Implementation plan berupa usulan rencana bagi realisasi sistem
dengan mempertimbangkan aktivitas dan perkiraan waktu dan penggunaan
sumber daya. Mungkin hanya sebagai referensi bagi rencana proyek.
9. Pembuatan Prototype Program
Dari hasil perancangan sistem informasi yang telah dibuat maka dilakukan
pembuatan prototype program yang user friendly. Pembuatan prototype program
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah prototype program selesai dibuat,
maka dilakukan pengujian prototype program untuk menguji kelayakan dan
memperbaiki eror-eror yang masih terjadi.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan ringkasan penelitian yang dilakukan, mulai dari rumusan
masalah sampai hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan.
Selain itu, diberikan pula saran-saran hasil dari penelitian yang dilakukan, baik
untuk perusahaan, pembaca, ataupun saran bagi metode yang digunakan.