bab 3 metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00458-tisi-bab...

22
78 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai Oktober 2007. Sampel dari populasi tersebut yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada hasil analisis ABC, yakni unit karoseri : Mikrobus 4 Ban Standar, Box Alluminium Standar, dan Box Besi 4 Ban. Hasil klasifikasi A diperoleh empat jenis produk, namun obyek penelitian hanya akan membahas tiga jenis produk. Produk mobil patroli tidak dimasukkan kedalam obyek penelitian karena unit ini termasuk dalam kategori model khusus, produk tidak diproduksi secara kontinue pada setiap periode, serta memiliki persentase produksi yang kecil dibandingkan tiga unit karoseri lainnya pada golongan A. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006, p32).

Upload: hoangthien

Post on 12-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

78

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi

oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai Oktober 2007. Sampel dari

populasi tersebut yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada

hasil analisis ABC, yakni unit karoseri :

• Mikrobus 4 Ban Standar,

• Box Alluminium Standar, dan

• Box Besi 4 Ban.

Hasil klasifikasi A diperoleh empat jenis produk, namun obyek penelitian hanya

akan membahas tiga jenis produk. Produk mobil patroli tidak dimasukkan kedalam

obyek penelitian karena unit ini termasuk dalam kategori model khusus, produk tidak

diproduksi secara kontinue pada setiap periode, serta memiliki persentase produksi yang

kecil dibandingkan tiga unit karoseri lainnya pada golongan A.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006, p32).

Page 2: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

79

Variabel dalam penelitian ini adalah :

• Penjadwalan proses produksi dan waktu penyelesaian produk dan pengiriman produk

akhir ke pelanggan.

Variabel independen : penjadwalan proses produksi.

Variabel dependen : waktu penyelesaian produk dan pengiriman produk akhir ke

pelanggan.

Penjadwalan proses produksi akan mempengaruhi waktu penyelesaian produk

dan waktu pengiriman unit akhir karoseri.

• Pengendalian persediaan bahan baku dan ketersediaan bahan baku.

Variabel independen : Pengendalian persediaan bahan baku.

Variabel dependen : Ketersediaan bahan baku.

Ketersediaan bahan baku dipengaruhi oleh adanya pengendalian persediaan

bahan baku sehingga dapat dilakukan pemesanan bahan baku secara tepat dan

optimal.

Variabel moderator yang mempengaruhi hubungan variabel independen dan dependen

adalah :

• Ketersediaan bahan baku akan semakin memperkuat hubungan penjadwalan proses

produksi sehingga tidak mengalami keterlambatan penyelesaian proses produksi.

• Pengiriman bahan baku oleh supplier dengan tepat waktu akan semakin memperkuat

hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

secara tepat waktu pula.

Page 3: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

80

Pada penelitian ini akan membahas mengenai variabel independen, yaitu penjadwalan

proses produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, yang akan mempengaruhi

variabel dependen seperti yang telah dibahas diatas. Kedua variabel ini saling terkait

karena ketersediaan bahan baku merupakan variabel moderator yang mempengaruhi

variabel independen yang satu dengan yang lain.

Variabel data yang akan digunakan dalam penelitian adalah :

Data hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007

Data aktivitas proses produksi

Data waktu setiap aktivitas proses produksi (waktu optimistik, waktu yang paling

sering atau most likely, dan waktu pesimistik)

Data proses produksi model unit karoseri, berupa rincian dan urutan aktivitas proses

produksi

Data bahan baku, berupa nama, satuan, harga per satuan, pemakaian bulanan, biaya

pesan, biaya simpan, lead time

Data jumlah hari kerja dalam satu tahun

Page 4: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

81

3.3 Desain Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan waktu penyelesaian produk dengan

menjadwalkan proses produksi suatu unit karoseri dan membuat suatu sistem

pengendalian persediaan bahan baku, yang dapat menentukan jumlah dan periode

pemesanan yang optimal bagi PT. Karyatugas Paramitra.

Jenis penelitian adalah korelasi dimana hubungan antar variabel penjadwalan

proses produksi yang dipengaruhi pula oleh ketersediaan bahan baku yang didasarkan

dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku. Selain itu penelitian juga berjenis

komparatif dimana dilakukan perbandingan hasil metode penjadwalan proses produksi

usulan dengan kondisi perusahaan saat ini, yakni waktu penyelesaian produk.

Tempat penelitian adalah laboratory (lingkungan terkontrol) dimana penelitian

dilakukan pada pabrik PT. Karyatugas Paramitra yang terletak di Tangerang.

Unit analisis atau obyek penelitian adalah unit karoseri yang diproduksi oleh PT.

Karyatugas Paramitra.

Waktu pengambilan data adalah longitudinal, dimana data yang diperoleh adalah

merupakan data perusahaan selama kurang lebih satu tahun terakhir (Januari sampai

Oktober 2007).

Page 5: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

82

3.4 Teknik Pengumpulan Data

(Sugiyono, 2006, p109) Hasil penelitian yang valid adalah apabila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliabel, yaitu bila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas

instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen, sedangkan

kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila

instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi (Pengamatan)

Dilakukan observasi langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan

gambaran perusahaan secara umum dan mengidentifikasikan permasalahan yang

terjadi pada perusahaan.

Pengamatan secara langsung dilakukan terhadap proses produksi unit karoseri

yang sedang produksi di pabrik PT. Karyatugas Paramitra, khususnya unit karoseri

mikrobus, box alluminium, dan box besi. Data yang dikumpulkan pada

pengamatan langsung ini adalah berupa aktivitas proses produksi unit karoseri

tersebut, sistem kerja perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, dan lain

sebagainya.

Page 6: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

83

Pengamatan tidak langsung dilakukan pada pencatatan dokumen perusahaan.

Data yang dikumpulkan antara lain data produk yang dihasilkan perusahaan,

struktur organisasi, data mesin, data waktu dan urutan pengerjaan aktivitas proses

produksi, data hasil produksi, data pemakaian bahan baku, dan sebagainya.

2. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, terutama pada studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.

Wawancara dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

Wawancara dilakukan kepada seluruh departemen-departemen terkait dengan

permasalahan yang akan dibahas, terutama pada departemen PPIC dan produksi.

Data yang diperoleh dari hasil wawancara adalah berupa data sejarah umum

perusahaan, sistem kerja dan ketenagakerjaan, biaya pesan dan biaya simpan, lead

time pemesanan bahan baku, dan lain sebagainya.

Data waktu, aktivitas proses produksi, bahan baku yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari pencatatan data yang dimiliki perusahaan dan/atau

hasil wawancara, baik dengan karyawan departemen produksi maupun dengan

tenaga kerja pada lantai produksi PT. Karyatugas Paramitra.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian digambarkan dalam metodologi pemecahan

masalah, yang berguna untuk mendapatkan sistematika tahap-tahap proses pemecahan

masalah secara jelas dan tepat untuk mencapai tujuan penelitian. Diagram alir proses

pemecahan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Page 7: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

84

Mulai

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Studi Pustaka

Studi Pendahuluan

Pengolahan Data secara Teknik Industri

Pengumpulan Data

Analisis Sistem Saat Ini dengan Sistem Usulan

Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)

Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)

Pembuatan Prototype Program

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecahan Masalah

Page 8: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

85

Gambar 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data secara Teknik Industri

Page 9: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

86

Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)

Page 10: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

87

Gambar 3.4 Diagram Alir Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)

Page 11: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

88

Penjelasan diagram alir proses pemecahan masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal dalam penelitian dimana dilakukannya

pengamatan secara langsung ke perusahaan (PT. Karyatugas Paramitra), baik kantor

pusat maupun lantai produksi, untuk mengamati proses produksi secara umum serta

produk-produk yang dihasilkannya. Selain pengamatan secara langsung, dilakukan

pula wawancara kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan gambaran perusahaan

secara umum dan permasalahan yang dihadapi saat ini secara global. Studi

pendahuluan ini berguna untuk mempermudah dalam pengidentifikasian masalah

pada tahap selanjutnya.

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada studi pendahuluan,

diidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada di perusahaan dan dilakukan

pemilihan dan perumusan permasalahan yang paling utama.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Karyatugas Paramitra adalah

keterlambatan dalam penyelesaian proses produksi, yang mengakibatkan

keterlambatan pengiriman unit akhir ke pelanggan. Keterlambatan dalam

penyelesaian proses produksi ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain faktor

penjadwalan proses produksi dan ketidaktersediaan bahan baku. Penjadwalan proses

produksi saat ini didasarkan pada akumulasi waktu yang diberikan oleh karyawan

borongan. Akumulasi waktu ini membuat kurang akuratnya waktu yang diperoleh.

Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya pengurutan aktivitas proses produksi yang

Page 12: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

89

jelas, dimana aktivitas yang dapat dikerjakan secara paralel atau sekuensial tidak

terdeteksi waktu pengerjaannya.

Ketidaktersediaan bahan baku diartikan bahan baku yang tidak cukup atau

tersedia untuk dilakukannya proses produksi. Hal ini dikarenakan perusahaan belum

memiliki suatu metode pengendalian persediaan bahan baku sehingga dalam

melakukan pemesanan bahan baku didasarkan pada intuisi dan kebutuhan bahan

baku, baik dari segi kuantitas maupun periode pemesanan sehingga keterlambatan

pengiriman sering terjadi dan bahan baku sering tidak tersedia saat proses produksi

akan dilakukan.

3. Studi Pustaka

Setelah dilakukan identifikasi dan perumusan masalah, maka dilakukan studi

kepustakaan dengan mencari dan membaca teori-teori yang ada sebagai referensi,

baik dari buku, jurnal, diktat, informasi dari internet, dan sumber lain. Studi pustaka

digunakan sebagai acuan untuk membantu pengambilan keputusan mendapatkan

cara atau metode yang sesuai untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

perusahaan. Hasil dari studi pustaka ini dituangkan pada Bab 2. Landasan Teori.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di

lapangan, membaca dan menganalisa dokumentasi perusahaan, dan melakukan

wawancara kepada pihak-pihak yang terkait (kepala divisi, manajer, karyawan, dan

tenaga kerja di lantai produksi). Data yang dikumpulkan ini digunakan untuk

pengolahan data untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan.

Page 13: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

90

Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :

• Data umum perusahaan, antara lain :

- Sejarah umum perusahaan

- Struktur organisasi perusahaan

- Sistem kerja perusahaan

- Produk-produk yang dihasilkan

- Ketenagakerjaan yang berlaku di perusahaan

- Proses produksi

- Bahan baku yang digunakan

• Data yang menyangkut pembahasan permasalahan, antara lain :

- Hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007

- Waktu optimistik, most likely, dan pesimistik setiap tahap proses produksi

- Biaya-biaya, seperti biaya simpan dan biaya pesan bahan baku

- Pemakaian bahan baku

- Lead time pemesanan bahan baku

5. Pengolahan Data secara Teknik Industri

Pengolahan data secara teknik industri melalui tahap-tahap sebagai berikut :

• Penentuan Jenis Produk dengan Analisis ABC

Analisis ABC dilakukan untuk mendapatkan produk-produk yang paling sering

diproduksi untuk dijadikan obyek penelitian. Data yang digunakan adalah data

hasil produksi bulan Januari sampai Oktober 2007. Golongan yang terpilih

Page 14: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

91

sebagai obyek penelitian adalah pada golongan A, dengan persentase ±70-80%,

sedangkan golongan B ±30% dan golongan C ±5-10%.

• Penjadwalan Proses Produksi dengan Metode CPM/PERT (Critical Path

Method/Program Evaluation and Review Technique)

Dari jenis produk terpilih dilakukan perhitungan dengan metode CPM/PERT,

yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mendefinisikan aktivitas-aktivitas proses produksi yang penting.

Aktivitas-aktivitas proses produksi dari masing-masing obyek penelitian

didefinisikan. Data ini diperoleh dari data perusahaan, hasil pengamatan, dan

wawancara kepada departemen produksi dan pekerja di lantai produksi.

b. Membangun hubungan diantara aktivitas tersebut dan menentukan aktivitas

mana yang mendahului yang lain.

Aktivitas yang telah didefinisikan diurutkan dengan melihat hubungan antar

aktivitas, aktivitas yang satu mendahului atau diikuti oleh aktivitas yang lain

dalam proses produksi perakitan unit karoseri. Data ini juga diperoleh dari

data perusahaan, hasil pengamatan, dan wawancara kepada departemen

produksi dan pekerja di lantai produksi.

c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.

Setelah hubungan antar aktivitas ditentukan maka dilakukan penggambaran

hubungan tersebut dalam network diagram untuk lebih memvisualisasikan

hubungan antar aktivitas.

Page 15: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

92

d. Menentukan perkiraan waktu (optimistik, most likely, pesimistik) untuk

setiap aktivitas.

Waktu optimistik, yaitu bila dikondisikan ketika pengerjaan tidak ada

hambatan sama sekali. Kondisi pekerja dan lingkungan kerja sangat baik.

Waktu most likely, merupakan durasi waktu pengerjaan aktivitas oleh pekerja

yang sering terjadi atau waktu yang paling realistis dalam penyelesaian

aktivitas.

Waktu pesimistik, yaitu bila kondisi sangat tidak mendukung atau terdapat

hambatan yang cukup besar, misalnya mati listrik, mesin rusak, dan

sebagainya.

Data ini diperoleh dari data perusahaan dan hasil wawancara kepada

departemen produksi dan pekerja di lantai produksi.

e. Menghitung jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan tersebut, yang

disebut sebagai jalur kritis.

Setelah diketahui data waktu untuk setiap aktivitas, dilakukan perhitungan

rata-rata waktu pengerjaan yang diharapkan (μ ) dan variansi waktu

pengerjaan ( 2σ ). Dari waktu μ dan hubungan antar aktivitas yang

digambarkan dalam network diagram, dilakukan perhitungan untuk mencari

jalur terpanjang dan kritis. Jalur kritis ini diperoleh bila tidak ada nilai slack

atau latest start dikurangi early start bernilai nol (0). Waktu pengerjaan

untuk jalur kritis ini akan menjadi waktu penyelesaian produk tersebut.

Page 16: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

93

f. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menjadwalkan,

mengawasi, dan mengontrol pengerjaan proses produksi unit karoseri

tersebut.

Dari data waktu dan penggambaran jaringan dan perhitungan yang dilakukan,

perusahaan dapat mengambil keputusan yang terkait dengan pelaksanaan

proses produksi. Misalnya, dengan diketahui waktu penyelesaian produk,

perusahaan dapat menghitung probabilitas penyelesaian proses produksi serta

dengan mengetahui urutan aktivitas, perusahaan dapat mengetahui waktu

bahan baku dibutuhkan untuk proses produksi.

• Perhitungan Pengendalian Persediaan dengan Metode EOQ

Pembahasan dengan metode EOQ ditujukan untuk bahan baku yang sering

mengalami ketidaktersediaan saat aktivitas proses produksi ingin dilakukan,

terutama aktivitas yang terletak pada jalur kritis. Data ini diperoleh dari data

perusahaan dan hasil wawancara dengan bagian inventory control, bagian

gudang, dan departemen pembelian.

Dari perhitungan jumlah pemakaian bahan baku bulanan (bulan November

2006 - Oktober 2007), data biaya simpan dan pesan, dan lainnya, dilakukan

perhitungan kuantitas pesan ekonomis (EOQ) = Q* = hAD2 , periode

pemesanan = D

*QWT ×= , total biaya persediaan = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛×+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ ×= A

*QDh

2*QTC ,

dan titik pemesanan kembali (reorder point) = Dlr ×= .

Page 17: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

94

6. Analisis Sistem Saat Ini dan Sistem Usulan

Setelah hasil perhitungan dengan menggunakan metode CPM/PERT dan EOQ sesuai

dengan teori pada ilmu teknik industri untuk memecahkan masalah, maka dilakukan

analisis sistem dengan membandingkan sistem saat ini dengan sistem usulan yang

diajukan dalam penelitian.

7. Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Analisis)

Perancangan sistem informasi ini menggunakan metode Object oriented analysis and

design (OOA&D) dan menggunakan acuan template dokumentasi (analisis dan

desain). Pada sub ini akan membahas mengenai dokumen analisis.

• The Task

Pertama-tama dijelaskan tujuan keseluruhan dari sistem usulan atau yang

akan dikembangkan dari hasil pembahasan dengan metode teknik industri yang

akan dibuatkan sistem informasinya.

Dilakukan pendefinisian sistem yang akan dirancang dari sistem usulan yang

diajukan dengan menggunakan kriteria FACTOR, yang menjabarkan mengenai

functionality (fungsi sistem yang mendukung tugas application domain),

application domain (bagian dari organisasi yang memonitor ataupun mengontrol

problem domain), condition (kondisi dimana sistem akan dikembangkan dan

digunakan), technology (teknologi yang digunakan untuk mengembangkan

sistem dan teknologi dimana sistem akan digunakan), object (obyek utama pada

problem domain), dan responsibility (tanggung jawab keseluruhan pada

hubungannya terhadap konteks) dari sistem usulan.

Page 18: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

95

Context Problem Domain dan Application Domain atau analisis sistem

berjalan atau saat ini dan analisis sistem usulan dijelaskan dengan narasi atau

deskriptif dan digambarkan pula dalam sebuah rich picture. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui spesifikasi dari kebutuhan pengguna sistem untuk

memperbaiki sistem saat ini untuk diajukan pada sistem usulan.

• Problem Domain

Problem domain akan mendeskripsikan mengenai class, strukturnya, dan

dinamika dalam obyek sistem.

Pertama-tama dilakukan penggambaran struktur cluster yang terdapat di

dalam sistem. Dilanjutkan dengan penggambaran class diagram, yang

menggambarkan hubungan sekumpulan class yang ada di dalam sistem dan

saling berinteraksi satu sama lain.

Class merupakan sekumpulan obyek class. Masing-masing class dijelaskan

karateristik obyeknya, yaitu berupa penjelasan atribut atau properti dan

behaviour atau event atau operasi yang dapat dilakukan oleh obyek dari class

tersebut. Selain itu dilakukan pula penggambaran behaviour pattern dari setiap

class dengan menggunakan statechart diagram.

Setelah class dijelaskan maka dibuatkan event table, yaitu tabel yang berisi

keterlibatan class dalam sebuah event-event yang dapat terjadi dalam sistem.

Kemudian dilakukan pula penggambaran sequence diagram bagi common event

atau setiap use case yang ada dalam sistem.

Page 19: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

96

• Application Domain

Application Domain mendeskripsikan mengenai usage, function, interface,

dan requirement lain dari sistem.

Usage mendeskripsikan mengenai interaksi sistem dengan lingkungan

sekitarnya. Pertama-tama dilakukan penjelasan mengenai aktor-aktor yang

terlibat dalam sistem. Actor table menggambarkan hubungan antara aktor dan

use case yang terlibat dalam suatu interaksi. Aktor dan use case tersebut juga

dijelaskan dalam actor specification dan use case specification.

Dilakukan pendefinisian fungsionalitas sistem dengan membuat function list,

berupa daftar fungsi-fungsi, kompleksitas, dan tipe fungsinya. Selain itu juga

dijelaskan mengenai spesifikasi dari fungsi yang bertipe kompleks.

User interface, menjelaskan tampilan interface dari prototype sistem usulan,

beserta navigation diagramnya. Navigation diagram menggambarkan hubungan

antara user interface yang diperlukan dimana user interface ini menggambarkan

form-form yang akan dibuat dalam sistem.

Kerangka technical platform dan interface bagi sistem dan peralatan lain

dideskripsikan.

• Recommendation

Menjelaskan kegunaan dan feasibility dari sistem, rekomendasi strategi bagi

pengembangan sistem, dan pengembangan ekonomi (development economy)

berupa perkiraan sumber daya dan penggunaan waktu dalam pengembangan

sistem.

Page 20: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

97

8. Perancangan Sistem Informasi (Dokumen Desain)

Dokumentasi juga dilakukan terhadap perancangan, yang dituangkan dalam

dokumen desain.

• The Task

Berupa penjelasan tugas dan formulasi tujuan kualitas. Purpose menjelaskan

mengenai tujuan keseluruhan dari pengembangan proyek sistem. Correction to

analysis menjelaskan mengenai perbaikan dari kesalahan, penambahan atau

modifikasi yang perlu, dan penambahan lain dari dokumen analisis. Quality goal

berisi ringkasan prioritas kriteria desain dan tujuan lain bagi arsitektur.

• Technical Platform

Deksripsi bahasa desain dan peralatan, sistem software, dan sistem dimana

sistem dikembangkan dan direalisasikan, antara lain berupa penjelasan

equipment, system software, system interface, dan design language. System

interface mendeskripsikan interface sistem dimana sistem akan berinteraksi.

Design language mendeskripsikan bahasa desain yang diaplikasikan dengan

bahasa sehari-hari dan standar.

Page 21: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

98

• Architecture

Deskripsi dari struktur sistem dalam komponen dan proses, termasuk

didalamnya penjelasan mengenai standar dari desain arsitektural.

Component architecture menambahkan penjelasan class diagram yang

menunjukkan struktur sistem ke komponen yang berhubungan. Process

architecture berupa deployment diagram yang menggambarkan prosesor, active

object yang tersedia, dan hubungannya. Standard berupa penjelasan standar

desain yang diaplikasikan.

• Component

Deskripsi dari model, function, system interface, user interface, dan

komponen lainnya. Untuk setiap komponen menyediakan penjelasan mengenai

structure dan class.

Structure berupa class diagram yang menjelaskan komponen class,

hubungan strukturalnya, dengan nama, atribut, dan operasi non-trivial.

Class ditambahkan jika dianggap perlu, dapat berupa penjelasan mengenai

nama class, deskripsi mengenai responsibility dan tujuan class, atribut (dengan

format daftar), complex operation dengan menggunakan operation specification.

Page 22: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00458-TISI-Bab 3.pdf · hubungan pengendalian persediaan bahan baku sehingga bahan baku dapat tersedia

99

• Recommendation

Berupa rencana untuk pengembangan tugas. System’s usefulness yaitu

evaluasi keseluruhan dari hubungan desain dengan context berdasarkan tujuan

kualitas. Plan for initiating use berupa usulan rencana bagaimana sistem akan

digunakan. Implementation plan berupa usulan rencana bagi realisasi sistem

dengan mempertimbangkan aktivitas dan perkiraan waktu dan penggunaan

sumber daya. Mungkin hanya sebagai referensi bagi rencana proyek.

9. Pembuatan Prototype Program

Dari hasil perancangan sistem informasi yang telah dibuat maka dilakukan

pembuatan prototype program yang user friendly. Pembuatan prototype program

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah prototype program selesai dibuat,

maka dilakukan pengujian prototype program untuk menguji kelayakan dan

memperbaiki eror-eror yang masih terjadi.

10. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan ringkasan penelitian yang dilakukan, mulai dari rumusan

masalah sampai hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan.

Selain itu, diberikan pula saran-saran hasil dari penelitian yang dilakukan, baik

untuk perusahaan, pembaca, ataupun saran bagi metode yang digunakan.