anggaran bahan baku · elemen-elemen anggaran bahan baku 1.anggaran kebutuhan bahan baku 2.anggaran...

42
CHAPTER 5 Anggaran Bahan Baku 1 DOSEN: DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

85 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

CHAPTER 5

Anggaran

Bahan Baku

1

DOSEN:DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Page 2: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Pengertian ANGGARANBAHAN BAKU

semua anggaran yang berhubungan

dengan perencanaan secara lebih

terperinci mengenai penggunaan

bahan baku untuk proses selamaperiode yang akan datang.

2

Page 3: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Bahan baku yang digunakan untuk proses

produksi terdiri dari dua macam, yaitu :

1. bahan baku langsung (direct material)

bahan baku yang secara langsung berperan

dalam proses produksi dan mempunyai

hubungan yang erat dengan jumlah produk

yang dihasilkan.

2. bahan baku tidak langsung (indirect material).

bahan baku yang secara tidak langsung ikut

berperan dalam proses produksi.

3

Page 4: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

• Bahan baku mempunyai hubungan yang proporsional

dengan produk jadi, semakin banyak produk yang

dihasilkan semakin banyak bahan baku yang

diperlukan.

• Bahan baku merupakan bagian produk yang akan

“tampak” pada produk jadi. Sedangkan bahan

pembantu biasanya “tidak tampak” pada produk jadi.

Anggaran material hanya merencanakan biaya bahan

baku yang digunakan, sedangkan bahan pembantu

akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead

pabrik (BOP).

4

Page 5: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Penyusunan anggaranbahan baku (material)

Penyusunan anggaran bahan baku (material)

dapat membantu dalam menentukan berbagai

rencana seperti :

1. Perkiraan jumlah kebutuhan bahan baku

2. Perkiraan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan

3. Dasar perkiraan kebutuhan dana dalam pembelian bahan baku

4. Dasar penentuan komponen harga pokok produk karena pemakaian

bahan baku untuk proses produksi

5. Dasar pengawasan penggunakan bahan baku

5

Page 6: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Elemen-elemen anggaranbahan baku

1.Anggaran kebutuhan bahan baku

2.Anggaran pembelian bahan baku

3.Anggaran penggunaan bahanbaku.

4.Anggaran persediaan bahan baku

6

Page 7: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaanjumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk produksipada periode mendatang.

Dalam anggaran ini yang lebih dipentingkanadalah jumlah fisik material bukan pada nilaimaterialnya. Anggaran ini harus merinci :

a. Jenis barang jadi yang dihasilkan

b. Jenis bahan baku yang digunakan

c. Bagian-bagian yang dilalui dalam prosesproduksi

d. Standar penggunaan bahan baku 7

Page 8: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Besar kecilnya anggaran kebutuhan bahan baku

akan tergantung pada :

1. Anggaran Produksi

Kebutuhan material per periode akan

tergantung pada kebijakan produksi yang

digunakan, apakah kebijakan produksi konstan,

gelombang atau moderat.

Bila kebijakan produksi yang digunakan

kebijakan produksi konstan maka kebutuhan

bahan baku per periode konstan, sedangkan

kebijakan produksi bergelombang menjadikan

kebutuhan material menjadi fluktuasi tergantung

fluktuasi tingkat produksinya. 8

Page 9: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

2. Standar Penggunaan Material (SPM)

Yang dimaksud standar penggunaan material

adalah jumlah bahan baku yang diperlukan untuk

menghasilkan satu unit produk.

Standar penggunaan material dapat diketahui

melalui :

a. Observasi atau melakukan pengamatan

langsung pada proses produksi

b. Dari pengalaman perusahaan pada waktu

yang lalu

c. Dari pengalaman perusahaan lain yang

menghasilkan barang sejenis.

d. Dari industri produk tersebut. 9

Page 10: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Secara keseluruhan anggaran kebutuhan bahan

baku akan memuat berbagai hal seperti :

a. Jenis produk yang dihasilkan

b. Jenis bahan baku yang digunakan

c. Standar penggunaan bahan baku

d. Tahapan proses produksi

e. Jumlah produk yang dihasilkan

Bila diformulasikan besarnya anggaran

kebutuhan bahan baku :

Kebutuhan bahan baku = Produksi x Standar penggunaan bahan baku10

Page 11: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Contoh :

Melihat rencana penjualan dan tingkat persediaan yang

ditetapkan, perusahaan menentukan anggaran produksi

sebesar 1,200 unit pada tahun 2018. dalam proses

produksi pada waktu yang lalu setiap produk memerlukan

3 kg bahan baku, maka kebutuhan bahan baku tahun

2018

Jawab :

Kebutuhan bahan baku = 1.200 x 3 kg =3.600 kg

Bila rencana produksi tahun 2018 dituangkan dalam

rencana produksi per triwulan, maka akan tergantung

pada kebijakan produksi yang digunakan.

11

Page 12: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Kebijakan produk konstan

Dengan kebijakan ini rencana produksi per triwulan

sebesar = unit 3004

200.1

Dengan rencana produksi tersebut kebutuhan bahan baku per triwulan sbb :

TriwulanProduksi

(Unit)

SPM

(Kg)

Kebutuhan

Material

I 300 3 900

II 300 3 900

III 300 3 900

IV 300 3 900

1.200 3 3.600

Kebutuhan Material per Triwulan

(Produksi Konstan)

12

Page 13: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Kebijakan produksi bergelombang

Dengan kebijakan ini rencana produksi per triwulan samadengan penjualan per triwulan. Rencana penjualan per triwulantahun 2018 sbb :

TW I = 380 unit

TWII = 240 unit

TWIII = 320 unit

TW IV = 260 unit

= 1.200 unit

13

Page 14: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Produksi bergelombang

Triwulan Produksi

(Unit)

SPM

(Kg)

Kebutuhan

Material

I 380 3 1.140

II 240 3 720

III 320 3 960

IV 260 3 780

1.200 3 3.600

Kebutuhan Material per Triwulan

(Produksi Bergelombang)

14

Page 15: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Kebijakan Produksi Moderat

Pada kebijakan produksi moderat tingkat produksi

ditentukan pada suatu tingkat tertentu, tidak terlalu konstan

tetapi tidak terlalu berfluktuasi sebagaimana pada produksi

bergelombang. Bila produksi tahun 2018 sebesar 1.200 unit,

maka produksi per triwulan ditentukan sbb:

TW I = 350 unit

TW II = 350 unit

TW III = 250 unit

TW IV = 250 unit

= 1.200 unit15

Page 16: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Triwulan Produksi

(Unit)

SPM

(Kg)

Kebutuhan

Material

I 350 3 1.050

II 350 3 1.050

III 250 3 750

IV 250 3 750

1.200 3 3.600

Kebutuhan Material per Triwulan

(Produksi Moderat)

16

Page 17: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlahbahan baku yang harus dibeli pada periodemendatang. Anggaran ini harus merinci :

a. Anggaran kebutuhan material.

Semakin besar kebutuhan bahan baku (material)

maka akan menyebabkan anggaran pembelian

semakin besar.

b. Tingkat persediaan material.

Persediaan bahan baku (material) sering

dipergunakan untuk berjaga-jaga kalau

kebutuhan material tidak sesuai dengan yang

direncanakan.

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

17

Page 18: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Pembagian Tingkat persediaan

1) Persediaan Awal Material

Persediaan awal merupakan sisa bahan baku yang tidakterpakai pada masa lalu. Semakin besar jumlahpersediaan awalnya, jumlah pembelian material semakinkecil.

2). Persediaan Akhir Material

Besarnya persediaan akhir bahan baku ditentukan ataudiprediksikan dengan pertimbangan tertentu. Semakinbesar jumlah persediaan akhir, maka jumlah materialyang dibeli semakin besar, sebaliknya semakin keciljumlah persediaan akhir jumlah pembelian akan semakinkecil.

18

Page 19: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

c. Harga per satuan

Harga per satuan sama

Harga bahan baku per satuan sama jika dalam satu periode

material tersebut dibeli sekaligus.

Harga per satuan berbeda

Bila material yang diperlukan dibeli dalam beberapa kali

pembelian, maka harga bahan baku per satuan

dimungkinkan berbeda. Frekuensi pembelian yang

direncanakan tergantung pada pertimbangan apakah akan

meminimumkan biaya persediaan atau tidak.

Anggaran pembelian bahan baku dapat diformulasikan sebagai

berikut :

Kebutuhan bahan baku untuk produksi xx

Persediaan akhir bahan baku xx +

Jumlah kebutuhan bahan baku xx

Persediaan awal bahan baku (xx) _

Anggaran pembelian bahan baku xx19

Page 20: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Sebagai ilustrasi contoh di depan kita teruskan dengan

tambahan data berikut :

• Persediaan awal bahan baku 200 kg

• Persediaan akhir bahan baku 400 kg

Sedangkan anggaran kebutuhan bahan baku yang telah

diperhitungkan sebesar 3.600 kg, maka anggaran

pembelian bahan baku tahun 2018 sebesar :

Persediaaan kebutuhan bahan

baku

= 3.600 Kg

Persediaan akhir bahan baku = 400 Kg

total = 4.000 Kg

Persediaan awal bahan baku = 200 Kg

Anggaran pembelian bahan baku = 3.800 Kg

20

Page 21: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Sedangkan anggaran biaya pembelian bahan baku akan

tergantung pada harga per satuan.

a. Bila anggaran per satuan sama, misal

Rp 1.000/kg

Anggaran biaya pembelian bahan baku 1 thn

= 3.800 kg x Rp 1.000 = Rp 3.800.000

b. Bila harga per satuan tidak sama

Pembelian bahan baku direncanakan 4x dalam

setahun :

• Pembelian 1 harga bahan baku Rp 1.000/kg

• Pembelian 2 harga bahan baku Rp 1.050/kg

• Pembelian 3 harga bahan baku Rp 1.100/kg

• Pembelian 4 harga bahan baku Rp 1.150/kg

21

Page 22: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

3.800

4

Pembelian 1 = 950 x 1.000 = 950.000

Pembelian 2 = 950 x 1.050 = 997.500

Pembelian 3 = 950 x 1.100 = 1.045.000

Pembelian 4 = 950 x 1.150 = 1.092.500

Total 4.085.000

karena frekuensi pembelian bahan baku 4x dalam

setahun, maka setiap pembelian sejumlah:

kg950 =

22

38004

Page 23: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

penyusunan anggaran pembelian bahan baku, adalah :

a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku

b. Biaya pengadaan (set up cost)

c. Biaya-biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan

(carrying cost)

d. Fluktuasi harga bahan baku

e. Tersedianya bahan baku di pasar

f. Modal kerja yang tersedia

g. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan bahan baku

yang pada umumnya dipengaruhi oleh fluktuasi

produksi, fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian,

biaya-biaya penyimpanan, tingkat perputaran persediaan

bahan baku, lead time dan modal kerja yang dimiliki. 23

Page 24: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

24

Dalam penyusunan anggaran pembelian bahan baku, hal penting lainnya ygharus diperhatikan adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis(economical order quantity / EOQ), dimana untuk menghitung biasanyadipertimbangkan dua jenis biaya yang bersifat variabel yaitu :1. Biaya pemesanan (order cost) yang selalu berubah – rubah sesuai dengan

frekuensi pemesanan.2. biaya penyimpanan (carrying cost) yang berubah rubah sesuai dengan

jumlah bahan baku yang disimpan.Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EOQ) dapat diformulasikan sbb :

IP

SREOQ

.

..2

R = Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentuS = Biaya pemesananP = Harga per unit bahan bakuI = Biaya penyimpanan (persentase dari persediaan rata-rata)Atau dapat juga dihitung dengan rumus :

C

SREOQ

..2

C = Biaya penyimpangan setiap unit bahan mentah.

Page 25: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Dalam menerapkan konsep ini perlu diperhatikan asumsi

yang mendasarinya, yaitu permintaan dimasa yang akan datang

dapat diketahui dengan pasti dan konstan dari waktu ke waktu.

Model dasar EOQ menganggap bahwa penjualan dapat

diramalkan, pemakaian sepanjang tahun tetap, dan persediaan

bisa segera diperoleh. Meskipun demikan, sering kali asumsi

bahwa pesanan bisa segera dilakukan dan barang bisa segera

diperoleh karena adanya tenggang waktu (lead time) antara

pemesanan dan penerimaan barang.

Agar kegiatan penjualan tidak terganggu perusahaan harus

memiliki persediaan selama masa tenggang waktu. Selanjutnya,

demi menjaga kelancaran proses produksi, tidak cukup hanya

menentukan jumlah bahan baku yang dibeli saja, namun harus

ditentukan pula waktu pemesanan bahan baku agar dapat

datang tepat pada waktu dibutuhkan, karena bahan baku yang

terlambat kadang-kadang harus dicarikan bahan penggantinya

agar proses produksi tidak terhenti. 25

Page 26: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena

keterlambatan datangnya bahan baku disebut stock out

cost (SOC) sebaliknya bahan baku yang datangnya

terlalu awal (terlalu cepat) juga akan menimbulkan biaya

yang disebut extra carrying cost (ECC).

Oleh karena itu, dalam menentukan waktu

pemesanan bahan baku perlu diperhatikan faktor lead

time, yaitu jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan

sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan dan

siap untuk digunakan dalam proses produksi. Setelah

diperhitungkan adanya faktor lead time dapat ditentukan

pula reorder point, yaitu saat dimana harus dilakukan

pemesanan kembali bahan baku yang diperlukan.

26

Page 27: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

27

Contoh :Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhkan bahan bakunya selama satu tahunsebanyak 600 unit dengan harga Rp.4.000 per unit. Biaya pemesanan setiap kalipesan adalah sebesar Rp.5.000 dan biaya penyimpangan Rp.60 per unit. Lead timeyang diperlukan selama 9 hari (1 tahun = 360 hari) dan safety stock ditetapkansebesar 200 unit.

IP

SREOQ

.

..2

1. Pemakaian selama lead time 9/360 x 600 = 15 unit2. Safety stock = 200 unit 3. Reorder point 316 + 15 + 200 = 531 unit

316,23

4000 x 60

50006002EOQ

Page 28: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

3. Anggaran Penggunaan Bahan Baku

Bahan baku yang dibeli oleh perusahaan terdiri dari:

a. bahan baku yang digunakan dalam proses produksi

b. bahan baku yang tersimpan digudang sebagai persediaan.

Manfaat disusunnya anggaran ini adalah sebagai perhitungan

harga pokok produk yang dihasilkan, dan sebagai pengawasan

penggunaan bahan baku. Dengan demikian dalam anggaran

biaya bahan baku yang habis dipakai harus diperinci mengenai :

a. Jenis bahan baku yang digunakan

b. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis

digunakan untuk proses produksi

c. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku

d. Nilai masing-masing bahan baku digunakan untuk proses

produksi

e. Jenis produk yang dihasilkan

f. Waktu penggunaan bahan baku 28

Page 29: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Anggaran penggunaan bahan baku tergantung pada :

a. Anggaran pembelian bahan baku

Semakin tinggi pembelian akan menyebabkan biaya

penggunaan bahan baku semakin besar. Pada contoh soal di

atas bila harga per Kg tidak sama maka biaya pembelian

mencapai Rp 4.085.000

i. Nilai persediaan awal bahan baku

Nilai persediaan awal akan tergantung pada besarnya unit

bahan baku yang tersedia dan harga bahan baku per satuan.

Pada contoh di atas besarnya persediaan awal sebesar 200

kg dengan harga Rp 950 per kg, sehingga nilai persediaan

awal yaitu 200 x Rp 950 = Rp 190.000

29

Page 30: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

ii. Nilai persediaan akhir

Nilai persediaan akhir akan tergantung pada estimasi/

perkiraan pada akhir periode dan metode penilaian persediaan

yang digunakan. Alternatif metode penilaian persediaan yang

bisa digunakan adalah metode FIFO, LIFO, AVERAGE.

• Metode FIFO (First in First Out)

Metode FIFO yaitu dimana bahan baku yang pertama

masuk atau pertama dibeli langsung digunakan dalam proses

produksi. Dengan demikian persediaan pada akhir periode di

nilai dengan harga pada pembelian terakhir.

• Metode LIFO (Last in First Out)

Dalam metode LIFO yaitu dimana bahan baku yang

terakhir masuk pertama digunakan, sehingga persediaan

akhir periode dinilai dengan harga pada pembelian pertama.

30

Page 31: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

• Metode Average

Dalam metode average, persediaan pada akhir

periode dinilai dengan harga rata-rata.

Bila di formulasikan maka anggaran penggunaan

bahan baku ditentukan sbb :

Anggaran pembelian bahan baku xx

Persediaan akhir bahan baku xx

Jumlah kebutuhan bahan baku xx

Persediaan awal bahan baku (xx)

Anggaran penggunaan bahan baku xx

31

Page 32: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Contoh Soal:

Dengan contoh sebelumnya berikut ini akan dihitung

anggaran penggunaan bahan baku dengan masing-

masing penilaian persediaan akhir. Perhitungan nilai

persediaan akhir dengan metode di atas sbb:

1. Bahan baku yang ada terdiri dari :

a. Persediaan awal 200 kg @ Rp 950

b. Pembelian pada tahun 2017

• Pembelian 1 : 950 @ Rp 1.000

• Pembelian 2 : 950 @ Rp 1.050

• Pembelian 3 : 950 @ Rp 1.100

• Pembelian 4 : 950 @ Rp 1.15032

Page 33: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

2. Persediaan akhir tahun 2017 sebesar 400 kg

3. Nilai persediaan akhir dengan masing-masing metode

a. FIFO

Nilai persediaan akhir = 400 kg x Rp 1.150

= Rp 460.000

b. LIFO

Nilai persediaan akhir

= 200 kg @ Rp 950 = Rp 190.000

= 200 kg @ Rp 1.000 = Rp 200.000

= 400 = Rp 390.000

c. Average

Nilai persediaan akhir = 400 x (950 +1.000+1.050+1.100+1.150)

5

= 420.000 33

Page 34: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Setelah nilai persediaan akhir diketahui maka anggaran

penggunaan material ditentukan dengan alternatif nilai persediaan

diatas.

1. Anggaran penggunaan bahan baku bila nilai persediaan akhir

dihitung dengan metode FIFO

Anggaran pembelian bahan baku Rp 4.085.000

Persediaan awal bahan baku Rp 190.000

Jumlah kebutuhan bahan baku Rp 4.275.000

Persediaan akhir bahan baku (Rp 460.000)

Anggaran penggunaan bahan baku Rp 3.815.000

34

Page 35: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

2. Anggaran penggunaan bahan baku bila nilai persediaan akhir dihitung

dengan metode LIFO

Anggaran pembelian bahan baku Rp 4.085.000

Persediaan awal bahan baku Rp 190.000

Jumlah kebutuhan bahan baku Rp 4.275.000

Persediaan akhir bahan baku (Rp 390.000)

Anggaran penggunaan bahan baku Rp 3.885.000

3. Anggaran penggunaan bahan baku bila nilai persediaan akhir dihitung

dengan metode Average

Anggaran pembelian bahan baku Rp 4.085.000

Persediaan awal bahan baku Rp 190.000

Jumlah kebutuhan bahan baku Rp 4.275.000

Persediaan akhir bahan baku (Rp 420.000)

Anggaran penggunaan bahan baku Rp 3.855.000

35

Page 36: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

4. Anggaran Persediaan Bahan Baku

Anggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaanyang terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagaipersediaan yang meliputi:

a. Jenis bahan baku yang digunakan

b. Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagaipersediaan

c. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku

d. Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan

Adapun besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaranproses produksi tergantung pada beberapa faktor, seperti :

a. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu

b. Volume bahan baku minimal (safety stock)

c. Besarnya pembelian yang ekonomis

d. Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada waktu-waktumendatang

e. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku

f. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak.36

Page 37: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Dalam anggaran ini akan ditentukan satuan fisik persediaan

bahan baku yang akan tergantung pada :

1. Jumlah persediaan awal

Pada contoh sebelumnya jumlah persediaan awal sebesar

200 kg

2. Jumlah persediaan akhir

Persediaan akhir diperkirakan sebesar 400 kg

3. Anggaran pembelian material

Pembelian material tahun 2017 sejumlah 3.800 kg dibeli 4x

dalam setahun, sehingga tiap triwulan melakukan pembelian,

yaitu :

TW I : 950 kg

TW II : 950 kg

TW III : 950 kg

TW IV : 950 kg37

Page 38: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

4. Anggaran kebutuhan bahan baku

Kebutuhan bahan baku pada tahun 2017 sebesar

3.600 kg, sedangkan kebutuhan per triwulan akan

tergantung pada kebijakan produksinya, yaitu :

Kebutuhan Material per Triwulan

Triwulan Kebutuhan Material (Kg) Konstant Gelombang Moderat

I 900 1.140 1.050

II 900 720 1.050 III 900 960 750

IV 900 780 750

3.600 3.600 3.600

38

Page 39: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Besarnya anggaran persediaan material pada setiap triwulan adalah sbb :

1. Kebutuhan Material (Konstan)

Kebutuhan Material per Triwulan (Produksi Konstan)

Triwulan Pers Awal

Pembelian Jumlah Kebutuhan Pers Akhir

I 200 950 1.150 900 250

II 250 950 1.200 900 300

III 300 950 1.250 900 350

IV 350 950 1.300 900 400

39

Page 40: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

2. Kebutuhan Material (Gelombang)

Kebutuhan Material per Triwulan (Produksi Gelombang)

TW Pers Awal

Pembelian Jumlah Kebutuhan Pers Akhir

I 200 950 1.150 1.140 10

II 10 950 960 720 240

III 240 950 1.190 960 230

IV 230 950 1.180 780 400

40

Page 41: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

3. Kebutuhan Material (Moderat)

Kebutuhan Material per Triwulan (Produksi Moderat)

TW Pers Awal

Pembelian Jumlah Kebutuhan Pers Akhir

I 200 950 1.150 1.050 100

II 100 950 1.050 1.050 0

III 0 950 950 750 200

IV 200 950 1.150 750 400

41

Page 42: Anggaran Bahan Baku · Elemen-elemen anggaran bahan baku 1.Anggaran kebutuhan bahan baku 2.Anggaran pembelian bahan baku 3.Anggaran penggunaan bahan baku. 4.Anggaran persediaan bahan

Terima Kasih

42