bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-2-01572-si...

36
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Sub Bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan sistem dan teknologi informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Dyck & Neubert (2009, p.8) perencanaan didefinisikan sebagai mengidentifikasikan tujuan organisasi, strategi dan mengalokasikan sesuai sumber daya organisasi yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. 2.1.2 Pengertian Strategi Strategi adalah kumpulan tindakan yang tergabung yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang bisa digunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses- proses produksi dalam bisnis. (Ward d an Peppard, 2002, p .69). Menurut Rangkuti (2006, p3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta alokasi sumber daya.

Upload: lamnhan

Post on 15-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Sub Bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi

mengenai perencanaan sistem dan teknologi informasi

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Menurut Dyck & Neubert (2009, p.8) perencanaan didefinisikan

sebagai mengidentifikasikan tujuan organisasi, strategi dan

mengalokasikan sesuai sumber daya organisasi yang diperlukan untuk

mencapai tujuannya.

2.1.2 Pengertian Strategi

Strategi adalah kumpulan tindakan yang tergabung yang ditujukan

untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait

dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan

baru yang bisa digunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses-

proses produksi dalam bisnis. (Ward d an Peppard, 2002, p .69).

Menurut Rangkuti (2006, p3), strategi adalah alat untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut serta alokasi sumber daya.

7

Berdasarkan prinsipnya strategi dapat dibagi dalam tiga tipe,

y akni (Rangkuti, 2006, p 7):

1. Strategi M anajemen

Meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan

orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya,

strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga dan

sebagainya.

2. Strategi Investasi

Merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya

apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif,

strategi bertahan dan sebagainya.

3. Strategi B isnis

Strategi yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen

misalnya strategi produksi atau operasional, strategi distribusi dan

strategi yang berhubungan dengan keuangan

2.1.3 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

yang sama dengan menerima input dan memproduksi output dalam

sebuah proses transformasi yang teratur. Sistem ini biasa disebut sebagai

8

sistem yang dinamis, memiliki tiga fungsi dasar yang saling berinteraksi,

yaitu:

a. Input, berfungsi sebagai penangkapan dan perakitan berbagai elemen

yang memasuki suatu sistem untuk diproses.

b. Proses, berfungsi sebagai suatu proses transformasi yang mengubah

input menjadi output.

c. Output, berfungsi sebagai suatu proses dimana input yang diproses

menjadi output.

Menurut Romney dan Steinbart (2004, p2), sistem adalah sesuatu

yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output.

Menurut McLeod dan Scheel (2007, p10), sistem adalah

sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai tujuan, dimana elemen-elemen tersebut terdiri dari sumber daya

input, proses transformasi, dan sumber daya output.

2.1.4 Pengertian Informasi

Menurut Bernard (2005, p.124) informasi merupakan data yang

telah diproses atau diorganisasikan ulang menjadi lebih bermakna bagi

seseorang.

Menurut McLeod dan Scheel (2007, p11), informasi adalah data

yang telah diproses sehingga lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi

pemakai tertentu.

9

Menurut Romney dan Steinbart (2004, p11), informasi adalah data

yang telah diatur dan diproses untuk memberikan suatu arti.

Nilai suatu informasi (Value of information) ditentukan oleh dua

hal, yaitu:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi

tersebut tidak dinilai dengan keuntungan nilai uang tetapi

ditafsirkan dengan nilai efektif.

Menurut Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon (2006, p13),

informasi adalah data yang telah dibentuk sehingga mengandung

pengertian dan berguna bagi manusia.

Menurut Turban (2009, p6), informasi adalah data yang telah

diorganisasikan sehingga mengandung arti dan berguna bagi penerima.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut McLeod & Schell (2008, p.10) Sistem Informasi adalah

suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan

operasi sistem fisik perusahaan.

Menurut Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon (2006, p13),

sistem informasi adalah seperangkat komponen terkait yang

mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan

menyebarluaskan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan

dan pengendalian dalam suatu organisasi.

10

2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Turban (2009,p6), teknologi informasi adalah hubungan

antara alat berbasis komputer yang digunakan manusia untuk bekerja

dengan informasi dan untuk mendukung informasi dan memproses

informasi yang dibutuhkan organisasi.

Menurut O’Brien (2006, p5), teknologi informasi adalah

Hardware, Software, jaringan telekomunikasi, manajemen database, dan

teknologi pengolah informasi lainnya yang digunakan dalam sistem

informasi berbasis komputer.

2.1.7 Pengertian Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi

Menurut Laudon (2004, p91), Strategi sistem informasi adalah

sistem komputer pada setiap level yang ada pada organisasi yang

mengubah tujuan, operasi, produk, pelayanan, atau hubungan antar

lingkungan untuk membantu organisasi mengumpulkan keuntungan yang

kompetitif.

Menurut Turban (2005, p15), Strategi sistem informasi adalah

sistem yang membantu sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan

kompetitif melalui kontribusinya terhadap strategi tujuan dari organisasi

dan atau kemampuan untuk meningkatkan performance dan produktifitas

secara nyata.

Menurut Ward and Pepard (2002, p 44), Pada dasarnya, strategi

SI/TI dibagi atas 2 bagian, yaitu: strategi SI dan strategi TI.

11

1. Strategi SI

Strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinikan

kebutuhan organisasi atau permintaan perusahaan terhadap

informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi

bisnis yang dimiliki organisasi tersebut

2. Strategi TI

Strategi Teknologi Informasi adalah strategi yang berfokus

pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat

mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem

dari organisasi.

2.1.8 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi

fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,

misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,

strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang

berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah

sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai

tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing.

12

2.1.9 Pengertian Proses Bisnis

Menurut Rama & Jones (2006, p4) proses bisnis adalah urutan

aktivitas yang ditunjukkan oleh bisnis untuk memperoleh, memproduksi,

menjual barang dan jasa.

2.1.10 Model Perencanaan Strategi Sistem Teknologi Informasi

Dari beberapa pengertian subbab sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan pengertian dari Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi

Informasi, yaitu suatu proses analisis yang menyeluruh dan sistematis

dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan serta menentukan

strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan

teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan

perusahaan suatu keunggulan jangka panjang untuk menghadapi

persaingan dengan perusahaan lainnya.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Enterpriese

Menurut Bernard (2005, p.31) enterprise merupakan area dari

aktivitas dan tujuan umum diantara sebuah organisasi maupun beberapa

organisasi, dimana informasi dan sumber daya saling digunakan

2.2.2 Pengetian Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005, p.31) Enterprise Architecture adalah

analisis dan dokumentasi dari sebuah perusahaan mengenai keadaan masa

13

kini dan masa yang akan datang dari integrasi strategi, bisnis, dan

pandangan teknologi.

EA = S+B+T

Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi

Gambar 2.1 Dokumentasi Kerangka Kerja EA (Bernard, 2005, p.37)

Menurut Bernard (2005, p.97), Proses Dokumentasi EA

dicapai melalui penerapan metodologi EA yang mencakup (1)

kerangka; (2) komponen; (3) current architectural view; (4) future

architectural views; (5) rencana yang mengelola transisi yang sedang

berjalan antara current architectural view dengan future architectural

views; (6) benang vertical yang mempengaruhi arsitektur dari semua

level.

14

(1) Kerangka

EA dokumentasi mengidentifikasi cakupan dari arsitektur yang

akan didokumentasikan dan membangun suatu hubungan antara

area arsitektur.

(2) Komponen

Komponen EA adalah tujuan, proses, standard dan sumber daya

yang dapat dikembangkan dalam suatu perusahaan yang dapat

berubah-ubah. Contohnya adalah semua komponen yang meliputi

inisiatif dan tujuan strategi, produk bisnis dan pelayanan, aliran

informasi dan aplikasi software, program sumber daya perusahaan

dan website.

(3) Current Architecture

Current Architecture meliputi semua EA komponen yang saat ini

ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. EA Current

View terdiri dari dokumen-dokumen, diagram-diagram, data,

spreadsheets, grafik, dll.

(4) Future Architecture

EA Future Architecture adalah semua EA dokumen baru atau

diubah komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk

menutup kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif

strategis baru, persyaratan operasional atau solusi teknologi.

(5) Perencanaan Manajemen

Perencanaan Manajemen bertujuan untuk mengartikulasikan

program dan pendekatan dokumentasi, rencana pengelolaan EA

15

juga memberikan gambaran dari pandangan saat ini dan masa

depan untuk sebuah perusahaan.

(6) Keterkaitan Hubungan dengan Semua Level di dalam EA

EA dokumentasi mencakup ‘benang’ aktivitas umum yang hadir

di semua tingkat kerangka. Keterkaitan ini termasuk TI ~ terkait

keamanan, standar, dan pertimbangan tenaga kerja.

2.2.3 Current Architecture

Menurut Bernard (2005, p.135) Current Architecture dapat

diartikan sebagai kumpulan artifak dokumen dan komponen EA yang

ada di seluruh perusahaan. EA saat ini menjadi suatu pandangan yang

penting bagi perusahaan di dalam menetapkan atau memverifikasi segala

sumber daya yang digunakan dalam kegiatan bisnis untuk mendukung

tujuan strategis.

2.2.4 Future Architecture

Menurut Bernard (2005, p.158) Future Architecture merupakan

pandangan masa depan dari EA yang penting bagi perusahaaan karena

mereka mungkin menangkap satu atau lebih bisnis dan skenario operasi

teknologi, yang mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan.

Skenario masa mendatang yang didasarkan pada asumsi dari kemampuan

dan strategi untuk suatu kesuksesan kinerja dalam respon terhadap

pengaruh internal dan eksternal

16

2.2.5 EA Management Plan

Menurut Bernard (2005, p.42) EA Management Plan

menggambarkan dari pendekatan program dan dokumentasi EA.

Perencanaan pengaturan EA juga menyediakan penjelasan arsitektur dari

pandangan saat ini dan masa yang akan datang, dan urutan perencanaan

untuk mengatur transisi lingkungan pelaksanaan bisnis/teknologi demi

masa depan.

2.2.6 EA Repository

Menurut Bernard (2005, p.226), EA Repository adalah

dimaksudkan untuk memberikan jenis akses mudah dengan menjadi

“One-stop-shop” untuk semua dokumen yang mengisi berbagai tingkat

dari kerangka EA.

Salah satu aspek yang berharga dimiliki pendekatan EA

repository ini adalah bahwa berbagai tingkat perusahaan dapat melihat

perspektif lengkap bisnis dan teknologi, yang mereka nyatakan tidak

mungkin dapat terlihat. Jika batas akses yang diinginkan, maka sel-sel

tertentu atau kelompok sel dapat dilindungi password.

17

Gambar 2.2 EA Repository Design (Bernard, 2005, p.228)

2.3 Teknik Analisis Perancangan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

2.3.1 Goal and initiatives

1. Strategic Plan

Strategic plan merupakan tingkatan kebijaksanaan dan

dokumen perencanaan paling tinggi yang akan digunakan perusahaan

untuk menentukan arah, strategi kompetitif, tujuan yang

memungkinkan dari suatu proyek. Perencanaan strategis melingkupi

masa yang akan datang, biasanya perencanaan 3-5 tahun.

2. Mission Statement

18

Misi perusahaan menjelaskan secara ringkas tujuan dan arah

perusahaan. pernyataan ini harusnya cukup untuk mengartikan tujuan

dari perusahaan, tetapi tidak terlalu detail.

3. Vision Statement

Visi suatu perusahaan menjelaskan dalam singkat dari strategi

kompetitif sebuah perusahaan. Pernyataan ini harus singkat dan

mengesankan sehingga dapat mudah di ingat.

4. Strategic Direction Statement

Pernyataan ini menetapkan arah strategis yang akan menuntun

perusahaan selama periode yang dicakup oleh rencana strategis.

Strategic Direction Statement dibangun di atas pernyataan tujuan,

misi, dan visi, dan mengidentifikasi dan karakter dari perusahaan di

masa depan yang dibayangkan.

5. SWOT Analysis

Salah satu kegiatan awal perusahaan melakukan dalam

mengembangkan rencana strategis dalam suatu kekuatan, kelemahan,

peluang, ancaman (analisis SWOT). analisis ini melihat faktor-faktor

internal dan eksternal untuk menentukan daerah-daerah bahwa

perusahaan harus fokus untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.

6. CONOPS Scenario

CONOPS Scenario merupakan konsep dari skenario operasi

adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan

beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu

19

yang diberikan faktor-faktor tertentu internal dan eksternal

menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT.

7. Concept of Operations Diagram

Konsep operasi (CONOPS) diagram adalah gambaran tingkat

tinggi grafis dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara

keseluruhan, atau di wilayah tertentu yang menarik.

8. Competitive Strategy

Competitive Strategy mengidentifikasi bagaimana perusahaan

akan mencapai keberhasilan dengan melakukan tindakan strategis.

Competitive Strategy ini dilakukan pada dua tingkat: pertama, strategi

umum yang berkaitan dengan pertumbuhan, dan kedua, strategi yang

lebih spesifik yang berhubungan dengan kompetisi dan / atau

diferensiasi.

9. Strategic Goals

Tujuan strategis perusahaan adalah objek-objek yang ketika

disatukan bersama-sama akan menjamin kelangsungan hidup dan

mencapai keberhasilan, sebagaimana didefinisikan dalam ukuran hasil

dan metrik kinerja yang perusahaan berkembang untuk dirinya sendiri.

10. Strategic Initiatives

Inisiatif strategis perusahaan ini adalah aktivitas yang

digunakan untuk mendukung tujuan strategis. Tidak semua kegiatan

suatu perusahaan berasal dari strategis inisiatif , karena beberapa

kegiatan fungsi dukungan.

20

2.3.1.1 SWOT Analysis

Menurut Bernard (2005, p.293) SWOT Analysis termasuk

Kelebihan, Kelemahan, Peluang dan juga Ancaman (SWOT)

merupakan gambaran keseluruhan pada perusahaan dengan

mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal dimana dapat

mengungkapkan area – area yang harus difokuskan dan dikembangkan.

SWOT terbagi dalam 4 komponen dasar, yaitu:

1. S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.

2. W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.

3. O : Opportunity, merupakan peluang dari organisasi yang berguna

untuk perkembangan di masa yang akan dating.

4. T : Threat, Merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari

luar organisasi. Gambar 2.3 berikut merupakan contoh dari bentuk

analisis SWOT.

Gambar 2.3 SWOT Analysis (Bernard, 2005, p.293)

21

Dalam analisis SWOT faktor internal adalah kondisi

internal proyek program pengembangan SI/TI dan faktor eksternal

adalah lingkup di luar proyek program pengembangan SI/TI yang

memiliki dampak. Proses analisa ini berdasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Dari analisis

faktor internal dan eksternal SWOT di dapatkan matrix grand

strategy seperti pada gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Analisis Matriks Grand SWOT (Gunawan, Suryono, &

Purwanto, 2010, pp. A-5)

Menurut Gunawan, Suryono, & Purwanto (2010, pp. A-5)

matriks grand strategi pada gambar 2.4 dapat dijelaskan sebagai:

22

• Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan,

organisasi yang berada di kuadran tersebut memiliki peluang

dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

• Kuadran 2, walaupun terdapat berbagai ancaman, organisasi

yang ada pada kuadaran 2 masih memiliki kekuatan dari segi

internal, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan

kekuatan untuk memanafaatkan peluang jangka panjang

dengan cara strategi diversifikasi produk dan jasa.

• Kuadran 3, keadaan pada kuadran ini organisasi menghadapi

masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik.

• Kuadran 4, adalah kuadaran yang memberikan situasi yang

sangat merugikan organisasi, menghadapi ancaman dan

kelemahan internal.

2.3.1.2 Matrik SWOT

Dalam penyusunan faktor-faktor strategis perusahaan

digunakan Matrik SWOT. Matrik ini menjelaskan bagaimana peluang

dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya.

23

Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis (Rangkuti , 2006, p.31).

Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan

faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah

dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS yaitu dengan mentransfer

peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan

kelemahan (IFAS) kedalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT.

Kemudian membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu

dibuatkan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO,ST,WO,WT)

menurut (Rangkuti, 2006, p.35):

1. Strategi SO: strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peulang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST: strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO: strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan

peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT: strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

24

Tabel 2.1 Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p.31)

2.3.1.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p.22) sebelum membuat matrik

faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor

strategi eksternal.

Tabel 2.2 EFAS (Rangkuti, 2006, p23)

25

Berikut adalah penjelasan dari cara penentuan faktor strategi

eksternal (EFAS) :

1. Susunlah kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom dua, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang

bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat

besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembonotan dalam kkolom 4. Hasilnya berupa

skor pebobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk

memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total

ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

26

faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan

untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang

sama.

2.3.1.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p.24) setelah faktor strategi internal

suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka

Strength and Weakness perusahaan.

Tabel 2.3 IFAS (Rangkuti, 2006, p.25)

Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap penentuan Faktor

Strategi Internal (IFAS):

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

27

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua

bonot tersebut jumlahnya tidak boleh melbihi skor total 1,00).

Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1

(poor), berdasarkan pengeruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua

variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1

sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan

rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang

bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan

besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri,

nilainya adalah 4.

2.3.1.5 Concept of Operations Scenario

Menurut Bernard (2005, p.294) Konsep dari Skenario Operasi

adalah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana perusahaan

beroperasi saat ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke depan.

Skenario ini bisa dikatakan sebagai catatan penting dengan

perencanaan asumsi.

28

2.3.1.6 Concept Of Operation Diagram

Menurut Bernard (2005, p.295) CONOPS Diagram adalah

gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi perusahaan,

baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan.

Gambar 2.5 merupakan contoh dari Concept Of Operation Diagram.

Gambar 2.5 Concept of Operation Diagram (Bernard, 2005, p.295)

2.3.1.7 Balance Scorecard

Menurut Bernard (2005, p.296) Balance Scorecard merupakan

ukuran luar dari kesuksesan perkembangan keuangan sebuah

perusahaan dan tujuan perusahaan. Pengukuran melalui Balance

Scorecard ini ada 4 perspektif berbeda, yaitu perspektif keuangan

(finance), perspektif pelanggan (customer), perspektif proses bisnis

internal (internal business process) dan juga perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan (learning & growth). Gambar 2.6 menunjukkan dari

Strategic Objective pada Balance Scorecard.

29

Gambar 2.6 Balance Scorecard (Prabowo, 2007, pp. J-61)

2.3.2 Product & Services

2.3.2.1 Business Plan

Menurut Bernard (2005, p.297) The Business Plan

menawarkan deskripsi tingkat tinggi urutan kunci dari fungsi bisnis,

dan strategi keuangan yang akan menyelesaikan tujuan dan inisiatif

strategis.

Yang terdapat di dalam perencanaan bisnis adalah:

1. Business overview

2. Executive team profile

3. Relationship of business activites to strategic goals

4. Organizational structure

5. Market outlook and competitive strategy

6. Business cycles

30

7. Capitalization summary

8. Financial strategi

9. Curretn financial status summary

10. Business partnership and alliances

2.3.2.2 Organization Chart

Menurut Bernard (2005, p.336) Bagan organisasi menunjukan

bagaimana posisi dan personil di urutkan sesuai dengan susunan

bertingkat atau dengan matriks. Bagan organisasi membantu untuk

menampilkan urutan wewenang, hubungan pekerjaan, sebagaimana

pemilik dari sumber daya, produk, dan proses. Gambar 2.7

menunjukkan bagaimana Organization Chart.

Gambar 2.7 Organization Chart (Bernard, 2005, p.336)

31

2.3.2.3 Swim Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p.299) Diagram aktivitas pemangku

kepentingan menunjukkan setiap pemangku kepentingan (yang

memiliki kepentingan dengan perusahaan) terlibat dengan proses

bisnis, dan waktu interaksinya. Diagram menggunakan format dari

“Swim Lanes” untuk mengurutkan pemangku kepentingan dengan

baris dan urutan waktu dengan kolom, dan mengurutkan aktivitas

menggunakan simbol flowchart.

Gambar 2.8 Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2005, p.299)

2.3.2.4 Business Process/Service Model

Menurut Bernard (2005, p.300) Diagram proses bisnis

menunjukkan rincian dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap

32

langkah dalam aktivitas berhubungan dengan orang lain. Diagram

proses bisnis mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk menunjukkan

masukan, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam

proses. Gambar 2.9 merupakan contoh alur proses dari Business

Process Diagram.

Gambar 2.9 Business Process Diagram (Bernard, 2005, p.300)

2.3.2.5 Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2005, p.302) merupakan sebuah narasi dari

kasus penggunaan bahasa pemodelan (UML) format untuk

mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, orang yang

berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka

dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi

33

teknologi yang membutuhkan perkembangan. Gambar 2.10 berikut

menggambarkan contoh dari usecase diagram.

Gambar 2.10 Use Case Diagram (Bernard, 2005, p.302)

2.3.3 Data and Information

2.3.3.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p.306) Diagram keadaan transisi

menggunakan notasi dari bahasa pemodelan terpadu untuk

menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini

menunjukkan perubahan atribut, link, dan perilaku dari objek “On-

Line Order” yang merupakan hasil dari aktivitas sistem internal atau

eksternal yang memicu perubahan dalam tahapan. Gambar 2.11

menunjukkan contoh dari Object State Transition Diagram.

34

Gambar 2.11 Object State Transition Diagram (Bernard, 2005, p.306)

2.3.3.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p.308) Model data semantik dapat

dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional

dan simbologi (diagram hubungan entitas) atau satu dapat

menggunakan metode object-oriented dan simbologi, dari bahasa

pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan kelas diagram.

Gambar 2.12 menjelaskan contoh dari logical data model yang di

gambarkan dengan data flow diagram.

35

Gambar 2.12 Entity Relationship Diagram (Armiati, Okdinawati, &

Yulientinah, 2010, pp. B-22)

2.3.3.3 Activity/Entity Matrix (CRUD)

Menurut Bernard (2005, p.310) Matriks entitas/aktivitas

pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis

terkait kegiatan proses bisnis perusahaan. Sering disebut matrik

'mentah' karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang

dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus)

melalui proses bisnis. Gambar 2.13 menjelaskan tentang

Activity/Entity Matrix (CRUD).

36

Gambar 2.13 Activity/Entity Matrix (CRUD) (Bernard, 2005, p.310)

2.3.4 System and Applications

2.3.4.1 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p.315) Sistem Data Flow Diagram

lebih di kenal dengan sebutan “Diagram Aliran Data” dan yang

dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu sistem yang

melakukan pertukaran data dan bagaimana pertukaran data itu terjadi.

Gambar 2.14 merupakan contoh dari data flow diagram yang terjadi

pada proses penjualan.

37

Gambar 2.14 Data Flow Diagram (Noertjahyana & Prawiradirja, 2009,

pp.E-54)

2.3.5 Nerwork & Infrastructure

2.3.5.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005, p.321) Network Connectivity Diagram

dapat menunjukkan koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan

jaringan video termasuk jaringan area eksternal (WANs) dan area

jaringan lokal (LANs) juga disebut extranet dan intranet. Pada gambar

2.15 menjelaskan mengenai contoh dari network connectivity diagram.

38

Gambar 2.15 Network Connectivity Diagram (Bernard, 2005, p.321)

2.3.6 Security/Standard/Workforce

2.3.6.1 Security & Privacy Plan

Menurut Bernard (2005, p.328) Perencanaan keamanan

menyediakan tingkat tertinggi dan penjelasan detail mengenai program

keamanan yang memberikan dampak pada keseluruhan perusahaan.

Termasuk fisik, data, personil, elemen operasional keamanan dan

prosedur. Berikut ini adalah penjelasan tambahan dari perencanaan

keamanan.

39

1. Introduction

• Purpose of the IT Security Program

• Principles of IT

• Critical Success Factor

• Intended Outcomes

• Performance Measures

2. Policy

• Executive Guidance

• Technical Guidance

• Applicable Law and Regulations

• Standars

3. Reporting requirements

• IT Security Program Roles and Responsibilities

• IT Security Program Schedule and Milestones

4. Concept of Operations

• IT Security Threat Summary

• IT Security Risk Mitigation

• Intergration with Enterprise Architecture

• Component/System Security Plans

40

5. Security Program Elements

• Information Security

• Personal Security

� Operational Security

� Phisical Security

6. Standard Operating Procedures

• Test and Evaluation

• Risk Assessment

2.3.6.2 Technology Forecast

Menurut Bernard (2005, p.334) Perkiraan dari teknologi

merupakan mendokumentasikan harapan dari perubahan teknologi

yang akan di lakukan perusahaan, dimana perubahan masa depan yang

akan terjadi atau yang akan dilakukan.

41

Tabel 2.4 Technology Forecast (Bernard, 2005, p.334)