bab 1.pdfhanahanuasdasd

20
Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 1 BAB 1 PENGANTAR DASAR-DASAR KEUANGAN SEKTOR PUBLIK A. Pendahuluan Seiring dengan diterapkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, terjadi pergeseran dan pengelolaan keuangan publik di Indonesia. Pergeseran terjadi berkaitan dengan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih desentralistik. Pengelolaan sumber-sumber keuangan juga mengalami pergeseran, banyak sumber-sumber keuangan publik yang disentralisasikan kepada daerah kabupaten dan kota, demi terselenggaranya rumah tangga daerah otonomi. Optimalisasi pengelolaan keuangan di daerah dimaksudkan agar pemerintah daerah sebagai penyelenggara otonomi tidak mengalami defisit fiskal. Oleh karena itu, dilaksanakan reformasi segala bidang meliputi reformasi kelembagaan dan reformasi manajemen sektor publik terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan publik demi untuk mendukung terciptanya good governance. Reformasi lanjutan dilaksanakan terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut ini. 1. Reformasi sistem pembiayaan (financing reform). 2. Reformasi sistem penganggaran (budgeting reform). 3. Reformasi sistem akuntansi (accounting reform). 4. Reformasi sistem pemeriksaan (audit reform). 5. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah (financial management reform). Tuntutan pembaruan sistem keuangan publik dimaksudkan agar pengelolaan uang rakyat secara transparan sehingga tercipta akuntabilitas publik. Reformasi manajemen keuangan publik terkait dengan perlunya digunakan modul pengelolaan keuangan publik yang

Upload: kiagusachmadparhan

Post on 24-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdasdsadasdasdasd

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 1

BAB 1 PENGANTAR DASAR-DASAR KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

A. Pendahuluan

Seiring dengan diterapkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi

Daerah dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, terjadi pergeseran dan pengelolaan keuangan

publik di Indonesia. Pergeseran terjadi berkaitan dengan pembiayaan penyelenggaraan

pemerintahan yang lebih desentralistik. Pengelolaan sumber-sumber keuangan juga

mengalami pergeseran, banyak sumber-sumber keuangan publik yang disentralisasikan

kepada daerah kabupaten dan kota, demi terselenggaranya rumah tangga daerah

otonomi. Optimalisasi pengelolaan keuangan di daerah dimaksudkan agar pemerintah

daerah sebagai penyelenggara otonomi tidak mengalami defisit fiskal. Oleh karena itu,

dilaksanakan reformasi segala bidang meliputi reformasi kelembagaan dan reformasi

manajemen sektor publik terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan publik

demi untuk mendukung terciptanya good governance. Reformasi lanjutan dilaksanakan

terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut ini.

1. Reformasi sistem pembiayaan (financing reform).

2. Reformasi sistem penganggaran (budgeting reform).

3. Reformasi sistem akuntansi (accounting reform).

4. Reformasi sistem pemeriksaan (audit reform).

5. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah (financial management reform).

Tuntutan pembaruan sistem keuangan publik dimaksudkan agar pengelolaan uang rakyat

secara transparan sehingga tercipta akuntabilitas publik. Reformasi manajemen keuangan

publik terkait dengan perlunya digunakan modul pengelolaan keuangan publik yang

Page 2: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 2

baru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Reformasi keuangan daerah

berhubungan dengan perubahan sumber-sumber penerimaan keuangan daerah.

Dimensi reformasi keuangan daerah adalah berikut ini.

1. Perubahan kewenangan daerah dalam pemanfaatan dana perimbangan keuangan.

2. Perubahan prinsip pengelolaan anggaran.

3. Perubahan prinsip penggunaan dana pinjaman dan defisit spending.

4. Perubahan strategi pembiayaan.

B. Ruang Lingkup Keuangan Publik

Ilmu tentang keuangan publik berkembang menurut perkembangan peran atau

aktivitas pemerintah dalam melaksanakan pelayanan publik dan menyejahterakan

masyarakat public. Pada dasarnya ilmu tentang keuangan publik mempelajari tentang

penerimaan dan pengeluaran negara beserta pengaruh-pengaruhnya terhadap

kehidupan masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, ruang lingkup keuangan publik

meliputi hal-hal berikut ini.

1. Pengeluaran atau belanja negara (baik pusat maupun daerah).

2. Penerimaan negara (baik pusat dan atau daerah).

3. Dampak pengeluaran atau belanja negara dan penerimaan negara terhadap

kehidupan masyarakat atau dampak APBN atau APBD terhadap kehidupan

masyarakat.

Kesamaan antara keuangan privat dengan keuangan Negara:

1. Keuangan privat atau keuangan negara berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

yang menyangkut pembelian, penjualan dan transaksi-transaksi yang lain.

Page 3: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 3

2. Untuk membiayai kegiatan-kegiatannya maka baik sektor keuangan privat

ataupun sektor keuangan negara bisa menaikkan pinjamannya, melakukan

pembayaran dan lain-lain.

3. Sektor keuangan privat ataupun sektor keuangan negara sama-sama bertujuan

ingin memuaskan keinginan masyarakat.

4. Baik sektor keuangan privat ataupun sektor keuangan negara mempunyai sumber

yang terbatas.

Perbedaan antara Keuangan Privat dan Keuangan Negara

a. Keuangan privat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Sektor ini harus hidup dengan sarana yang dimiliki sendiri sehingga mungkin bisa

terjadi defisit apabila pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan.

2. Tanpa pembayaran kembali pinjaman-pinjaman sebelumnya maka sektor

keuangan privat ini akan kehilangan kepercayaan kredit di dalam pasar.

3. Pinjaman hanya dapat dilakukan terhadap pihak luar.

4. Bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Tidak mempunyai kemampuan untuk mencipta/mencetak uang.

6. Mengikuti market principles.

7. Merencanakan kegiatannya dengan mempertimbangkan penerimaannya lebih

dahulu, kemudian pengeluarannya.

b. Keuangan negara mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Hidup dengan sarana yang lebih kompleks apabila terjadi defisit maka negara

bisa menetapkan budget defisit untuk mengatasinya

2. Pinjaman dapat dilakukan baik ke dalam maupun ke luar negeri.

3. Bunga pinjaman bisa lebih rendah dibanding dengan pinjaman yang dilakukan

oleh sektor swasta/sektor keuangan privat.

4. Mempunyai kemampuan untuk mencipta/mencetak uang.

Page 4: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 4

5. Mengikuti prinsip anggaran (budget principle).

6. Dalam merencanakan kegiatannya, pengeluaran ditetapkan terlebih dahulu,

kemudian penerimaannya.

C. Pengeluaran Negara dan Fungsi Negara

Pengeluaran negara adalah pengeluaran atau setiap penggunaan uang dan sumber

daya suatu negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah atau negara dalam

rangka menjalankan fungsinya mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.

1. Fungsi Negara dalam Sistem Kapitalisme

Sistem kapitalisme adalah suatu sistem di mana barang capital dimiliki oleh swasta

atau perorangan yang digunakan untuk mencari laba bagi pemiliknya. Sistem

kapitalisme, sistem ekologi bebas, mekanisme pasar, dan pemilikan pribadi atas barang-

barang dan jasa-jasa. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk mengurus

kepentingannya masing-masing dan setiap orang berusaha mencari kepuasan dan/atau

kemakmuran yang sebesar-besarnya. Apabila kemakmuran seseorang tercapai dengan

setinggi-tingginya maka kemakmuran masyarakat juga akan tercapai dengan sebesar-

besarnya pula. Jadi, terdapat keselarasan antara kepentingan individu dengan

kepentingan masyarakat.

Adam Smith, salah seorang pelopor sistem kapitalisme membedakan pengeluaran

pemerintah menjadi berikut ini.

b. Expense of Defense.

c. Expense of Justice.

d. Expense of Public Work and Public Institutions.

e. Expense of Supporting the Dignity of the Sovereign.

Page 5: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 5

2. Fungsi Negara Berdasarkan Sistem Sosialisme

Fungsi negara dalam sistem ini adalah menguasai segala bidang (bersifat

omnipotent), tetapi hal ini tidak berarti bahwa di dalam sistem sosialisme tidak ada hak-

hak serta kebebasan-kebebasan individual. Di dalam sosialisme, hak-hak serta

kebebasan-kebebasan individual masih ada meskipun dalam lingkup yang terbatas.

Sistem ini lebih menekankan demokrasi ekonomi dari pada hanya demokrasi politik

seperti pada sistem kapitalisme.

3. Fungsi Negara menurut Richard A. Musgrive

a. Allocation Branch.

b. Distribution Branch.

c. Stabilization Branch.

4. Fungsi Negara menurut John Stuart Mill

a. Necessary function of government.

b. Optional function of government.

5. Fungsi Negara menurut UUD 1945

Fungsi negara Republik Indonesia

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b. Memajukan kesejahteraan umum.

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Perkembangan kegiatan pemerintah dari tahun ke tahun memperlihatkan bahwa peran

pemerintah selalu meningkat hampir di dalam semua macam sistem perekonomian. Hal ini

dapat dilihat dari semakin besarnya pengeluaran pemerintah. Dua macam sifat

pengeluaran pemerintah.

Page 6: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 6

1. Pengeluaran yang bersifat axhaustive.

2. Pengeluaran yang sifatnya transfer saja.

Hukum tentang selalu meningkatnya kegiatan pemerintah (Law of Ever of Increasing State

Activity) Adolph Wagner mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah selalu meningkat

dari tahun ke tahun baik dalam arti uang maupun secara riil. Sebab-sebab dari kegiatan

dan pengeluaran negara atau pemerintah yang selalu meningkat adalah berikut ini.

1. Meningkatnya fungsi pertahanan, keamanan dan ketertiban.

2. Meningkatnya fungsi kesejahteraan.

3. Meningkatnya fungsi perbankan

4. Meningkatnya fungsi pembangunan.

Agar dapat tercapai suatu hasil yang maksimal, perlu diciptakan suatu pedoman bagi

pelaksanaan aktivitas pemerintah. Pertama harus ditentukan sasaran dari pengeluaran

atau sasaran dari setiap kegiatan pemerintah. Selanjutnya kita harus membandingkan

hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari kegiatan-kegiatan dengan seandainya kegiatan-

kegiatan itu dilakukan oleh swasta.

D. Prinsip Pokok dalam Pengeluaran Negara

Dalam melaksanakan fungsinya pemerintah menggunakan sumber-sumber daya ekonomi

yang dimiliki atau dikuasai olehnya baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Agar sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah dapat tercapai dengan baik maka

pemerintah dalam mempergunakan uang dan sumber-sumber daya ekonomi lainnya

haruslah berpedoman kepada prinsip-prinsip pokok yang telah digariskan. Prinsip-prinsip

pokok dalam pengeluaran negara itu disebut dengan canon of government expenditure.

Prinsip-prinsip pokok tersebut adalah berikut ini.

Page 7: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 7

1. Asas moralita.

2. Asas nasionalita.

3. Asas kerakyatan atau demokrasi.

4. Asas rasionalita.

5. Asas fungsionalita atau asas teologis.

6. Asas perkembangan.

7. Asas keseimbangan dan keadilan.

Ketujuh asas tersebut satu sama lain bersifat saling mengikat dan keseluruhan asas

sifatnya saling mendukung sehingga satu asas tidak bisa berdiri sendiri. Keseluruhan asas

harus berjalan searah, serasi, dan apabila salah satu asas mengalami kemunduran maka

akibatnya unsur-unsur atau asas-asas yang lain juga mengalami kemunduran dan

sebaliknya.

E. Pentingnya Sektor Publik

1. Apa yang disebut sebagai ekonomi kapitalis modern sebenarnya adalah ekonomi

“campuran”, di mana seper tiga atau lebih kegiatan ekonomi terjadi di sektor

pemerintah.

2. Dalam buku ini, istilah “sektor pemerintah” digunakan untuk menunjuk kepada

bagian dari kebijakan ekonomi pemerintah yang dinyatakan di dalam bentuk

anggaran (pengeluaran dan penerimaan)

3. Kegiatan penganggaran dibedakan dalam 3 jenis utama sebagai berikut.

a. Upaya pemerintah untuk menyediakan barang dan jasa tertentu yang

disebut “barang sosial (social goods)”.

b. Penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan.

c. Tindakan yang berhubungan dengan pengangguran, inflasi, dan laju

pertumbuhan ekonomi yang tidak memadai.

Page 8: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 8

Dalam membicarakan penyediaan barang sosial (fungsi alokasi), telah disinggung

mengenai pembayaran barang dan jasa tertentu melalui anggaran belanja. Apakah

produksi barang-barang ini dilakukan di bawah manajemen pemerintah atau apakah

barang dan jasa itu dibeli dari perusahaan swasta, merupakan masalah lain lagi.

Penyediaan barang sosial menimbulkan permasalahan yang berbeda dari pengadaan

barang pribadi (private goods). Perbedaan utamanya adalah barang sosial cenderung

tidak menimbulkan persaingan di dalam konsumsinya dan kesenangan konsumen terhadap

barang itu tidak diungkapkan di dalam penawaran konsumen di pasar. Oleh karena itu,

dibutuhkan adanya proses politik.

Pola distribusi yang dihasilkan dari pola penyebaran sumber daya alam dan dari

penjualan jasa faktor produksi di pasar belum tentu merupakan suatu pola yang adil

menurut masyarakat. Penyesuaian distribusi mungkin dibutuhkan, dan kebijakan pajak dan

tunjangan merupakan suatu alat yang efektif untuk melaksanakannya sehingga perlu ada

suatu fungsi distribusi di dalam kebijakan anggaran.

Kebijakan pajak dan pengeluaran mempengaruhi permintaan agregat dan tingkat

kegiatan ekonomi. Kebijakan itu merupakan instrumen penting dalam mempertahankan

stabilitas ekonomi, termasuk stabilitas kesempatan kerja yang tinggi dan pengendalian

terhadap inflasi. Selanjutnya, fungsi stabilitas termasuk sebagai fungsi anggaran ketiga.

Masalah utamanya, bagaimana melaksanakan kebijakan fiskal sehingga pokok

utamanya termasuk alokasi, distribusi, dan stabilisasi dapat dipenuhi secara serentak.

F. Definisi Keuangan Publik

Page 9: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 9

Keuangan publik adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas finansial pemerintah.

Yang termasuk pemerintah disini adalah seluruh unit pemerintah dan institusi atau

organisasi pemegang otoritas public lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh

pemerintah. Keuangan publik menjelaskan belanja publik dan teknik-teknik yang

digunakan oleh pemerintah untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan publik juga

menganalisis pengeluaran publik untuk membantu kita dalam memahami mengapa jasa

tertentu harus disediakan oleh negara dan mengapa pemerintah menggantungkannya

pada jenisjenis pajak tertentu. Dalam keuangan publik, sebagai contoh, uraian-uraian

mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh negara sedangkan makanan diserahkan

kepada swasta dan mengapa suatu negara menggunakan komposisi berbagai jenis pajak -

bukan pada pajak tunggal - merupakan hal-hal yang dibahas didalamnya.

Keuangan publik mempelajari proses pengambilan keputusan oleh pemerintah,

karena setiap keputusan mempunyai pengaruh pada ekonomi dan keuangan rumah tangga

dan swasta. Sehingga, penting untuk mengembangkan model-model ekonomi yang

membantu menjelaskan arti alokasi sumber daya yang efisien atau optimal, arti keadilan,

dan antisipasi akibat finansial maupun ekonomi atas suatu keputusan publik. Dengan

demikian, fokus keuangan publik adalah mempelajari pendapatan dan belanja

pemerintah dan menganalisis implikasi dari kegiatan pendapatan dan belanja pada

alokasi sumber daya, ditribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi.

G. Alasan Mempelajari Keuangan Publik

Keuangan publik erat kaitannya dalam proses pengambilan keputusan berdasar asas

demokrasi. Apabila para pemilih wakil rakyat memonitor aktivitas para wakilnya, maka

para wakil rakyat ini akan bekerja lebih keras dan berusaha meyakinkan para pemilih

bahwa kontribusi mereka atas pembayaran-pembayaran pajak akan menyebabkan

Page 10: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 10

pencapaian kondisi yang lebih baik.

Sektor publik telah mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Jumlah yang sangat

besar nilainya ini merupakan alasan yang kuat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu masalah

keuangan publik. Penting bagi kita untuk mengamati aktivitas organisasi pemerintah - yang

tidak ditujukan untuk mencari laba tetapi memaksimalkan jasa pelayanan kepada

masyarakat - dan mengetahui karakteristik khusus yang melekat pada sektor publik.

Salah satu perhatian pokok pengeluaran rumah tangga ada pada makanan,

perumahan, pakaian, transportasi, kesehatan dan rekreasi. Kemudian, muncul pertanyaan

apakah pengeluaran-pengeluaran untuk masing-masing jenis tersebut dilakukan dengan

bijaksana. Kemudian, apakah hasil penerimaan pajak (terutama pajak penghasilan) dari

rumah tangga seperti yang tercantum dalam anggaran negara memang relevan dengan

aktivitas-aktivitas sektor publik ini. Pertanyaan-pertanyaan lain akan timbul berkaitan

dengan mengapa pemerintah memerlukan anggaran sebanyak itu, digunakan untuk apa

uang-uang itu, dan apakah uang tersebut digunakan dengan bijaksana?

Secara normal, semakin tinggi pendapatan rumah tangga maka semakin besar

proporsi pajak yang harus dibayarkan. Seiring dengan itu, kepentingan dan perhatian publik

akan meningkat. Bagi individu yang merasa tidak puas dengan beban pajak yang menjadi

tanggungan mereka, maka mereka akan memberi pengawasan yang lebih pada aktivitas

pemerintah. Sistem perpajakan haruslah diarahkan pada kepuasan dari sudut pandang para

individu tersebut, karena para individu ini menaruh perhatian pada aktivitas belanja publik

setelah mereka membayar pajak. Karena, apabila pembayar pajak merasa terpuaskan,

mereka akan merasa sukarela pada saat pemerintah mengambil sebagian pendapatan

mereka. Dalam situasi ini, pembayar pajak akan memberikan otoritas lebih kepada pemerintah

untuk mengelola dan mengendalikan sejumlah sumber daya keuangannya.

Page 11: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 11

H. Pentingnya Sektor publik

Di Amerika Serikat, lebih dari dua puluh persen pendapatan nasional (GNP)

berasal dari belanja pemerintah, sedangkan di negara-negara Eropa Barat, prosentase

belanja publik tersebut lebih besar. Kebijakan publik dianggap penting dalam hal

mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional, melalui kebijakan moneter dan penganggaran,

karena sektor publik dan sektor swasta merupakan kesatuan integral dalam sistem

perekonomian.

Dalam sistem perekonomian kapitalis, dikehendaki adanya kebebasan individu

yang mutlak dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah, kecuali

dalam hal-hal yang tidak dapat diatur sendiri oleh para individu. Pada situasi ini, peran

pemerintah timbul untuk mengatur dan mengelola aspek-aspek kepentingan publik dan

karakteristik umum dari aktivitas tersebut adalah bahwa kegiatan tersebut tidak ditujukan

untuk memperoleh keuntungan. Pemerintah dapat melakukan tiga kegiatan publik utama,

tipikalnya dalam penyediaan pertahanan nasional, keadilan sosial dan pekerjaan umum.

John Stuart Mill menyampaikan alasan-alasan tentang perlunya aktivitas publik yang

dilakukan oleh pemerintah sebagai berikut:

a. Bahwa campur tangan pemerintah, walaupun harus membatasi kebebasan individu,

dibutuhkan dalam memelihara perdamaian dan melindungi masyarakat terhadap

serangan yang datang dari luar maupun dari dalam.

b. Bahwa pemerintah haruslah bersifat inferior dalam melakukan kegiatan industri dan

perdagangan, karena usaha seperti itu dapat dijalankan oleh sektor swasta.

c. Bahwa individu akan lebih percaya diri apabila mengerjakan sesuatu untuk

kepentingannya sendiri, sehingga pemerintah hanya bergerak dalam area yang

menyangkut kepentingan publik atau umum.

Page 12: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 12

Dalam perkembangannya, tidak ada lagi paham ekstrim seperti itu sehingga

negara kapitalis pun memandang perlu adanya peranan pemerintah dalam perekonomian.

Pemerintah semakin diperlukan dalam melakukan kegiatankegiatan ekonomi karena mekanisme

pasar dalam sistem kapitalis mempunyai beberapa kelemahan. Diantara kelemahan-

kelemahan mekanisme pasar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Adanya barang publik (akan didefinisikan dan dibahas dalam bab mendatang)

yang tidak dapat disediakan oleh mekanisme pasar, sehingga harus disediakan oleh

pemerintah.

b. Adanya perbedaan biaya pribadi dan biaya sosial, manfaat pribadi dan manfaat

sosial, sehingga pemerintah secara nyata diperlukan dalam pengelolaan biaya

dan manfaat sosial karena swasta tidak ada keinginan mengelolanya.

c. Adanya risiko yang sangat besar yang tidak mungkin dikelola oleh swasta.

d. Adanya sifat monopoli dalam bidang usaha tertentu yang menyebabkan pemerintah

harus campur tangan agar monopoli tidak merugikan para pelaku ekonomi.

e. Adanya inflasi atau deflasi yang tidak dapat diselesaikan secara otomatis oleh

mekanisme pasar.

f. Adanya distribusi pendapatan yang tidak merata antar pelaku ekonomi pasar.

Akan tetapi, fungsi sektor publik berbeda dengan fungsi rumah tangga dan

perusahaan dalam perekonomian. Peran tersebut dapat dilihat dalam aliran sirkuler seperti

Page 13: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 13

dibawah ini.

Gambar 1.1

Dari gambar terlihat bahwa akan terdapat hubungan yang erat antara arus sektor

swasta (rumah tangga dan perusahaan) dan sektor pemerintah. Sektor publik (anggaran

pemerintah) memberi kontribusi pada pasar faktor produksi dan pasar produk sehingga

merupakan bagian integral dari sistem pembentukan harga. Itulah sebabnya dalam

merancang suatu kebijakan fiskal, perlu diperhatikan bagaimana sektor swasta akan

bereaksi. Arus barang pribadi dan barang publik tidak dibiayai oleh penjualan tapi melalui

perpajakan atau melalui pinjaman. Barang dan jasa yang disediakan oleh pemerintah dapat

saja diproduksi oleh pemerintah, atau diproduksi oleh swasta untuk dijual kepada pemerintah.

Peranan sektor publik dalam perhitungan GNP (Gross National Product) atau pendapatan

nasional adalah bahwa pemerintah memberi kontribusi terhadap GNP melalui pembelian

barang dan jasa.

I. Karakteristik Kebijakan publik

Dalam menilai pentingnya sektor publik, ada sejumlah kriteria dimana komposisi

output pengeluaran publik haruslah sesuai dengan keinginan konsumen, adanya

preferensi pengambilan keputusan yang terdesentralisasi, dan tidak menyerahkan ekonomi

hanya pada kekuatan pasar, karena mekanisme pasar tidak dapat melaksanakan semua

Page 14: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 14

fungsi ekonomi.

Dengan demikian karakteristik kebijakan publik mempunyai sifat

mengarahkan, mengoreksi dan melengkapi peranan mekanisme pasar. Rincian karakteristik

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Untuk mencapai efisiensi pasar - kondisi dimana produksi barang sama dengan

keinginan pasar - mensyaratkan adanya informasi yang lengkap mengenai pasar

baik bagi produsen maupun konsumen dan peraturan pemerintah diperlukan

untuk menjamin persyaratan kelengkapan informasi itu.

b. Peraturan pemerintah diperlukan untuk mengoreksi penyimpangan yang terjadi bila

terdapat kondisi persaingan yang tidak efisien.

c. Pertukaran barang dan jasa tertentu dalam mekanisme pasar perlu ada proteksi

dari pemerintah untuk melindungi pelaku pasar.

d. Timbulnya masalah eksternalitas (akan dibahas lebih lanjut pada bab mendatang)

perlu dipecahkan oleh pemerintah, melalui anggaran, subsidi dan pajak.

e. Perlunya peran sosial yang dilakukan oleh pemerintah dalam distribusi pendapatan

dan kesejahteraan dalam mekanisme pasar.

f. Kebijakan publik diperlukan untuk menjamin kesempatan kerja, stabilitas harga dan

tingkat pertumbuhan ekonomi.

J. Ruang Lingkup Keuangan Publik

Ruang lingkup Keuangan Publik dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.

Page 15: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 15

Bahasan Keuangan Publik dimulai dari keadaan dan alasan perlunya peran

pemerintah dalam perekonomian. Hal ini menyangkut kondisi-kondisi adanya eksternalitas

yang perlu dikendalikan pemerintah, adanya barang publik yang perlu disediakan oleh

pemerintah, adanya mekanisme pasar yang perlu diintervensi pemerintah karena

berbagai alasan, perlunya pencapaian kondisi stabil dalam eknomi dimana peran

pemerintah sangat dominan, dan sebagainya. Setelah itu, Keuangan Publik juga mencoba

memberi gambaran tentang pilihan publik yang menyangkut aspek institusi publik,

keseimbangan publik yang dicapai melalui proses pemilihan umum. Hasil pemilihan

umum ini akan menghasilkan keputusan diantaranya menyangkut penyediaan barang dan

jasa publik , dan juga alokasi dan distribusi sumber daya.

Kemudian, bahasan Keuangan Publik akan mencakup masalah-masalah kreasi

memperoleh pendapatan yang dilakukan oleh pemerintah. Sumber pendapatan

pemerintah dapat mencakup pajak dan non pajak, dan, dalam keuangan publik,

sumber-sumber tersebut akan dihubungkan dengan aspek keadilan dan distribusi

pendapatan. Keuangan Publik kemudian akan membahas aspek belanja publik yang

merupakan aktivitas utama pemerintah dalam penyediaan barang dan jasa publik

untuk kesejahteraan masyarakat. Contohcontoh belanja pemerintah tersebut meliputi

pendidikan, kesehatan dan pertahanan, dimana bahasan tersebut akan dihubungkan

dengan aspek efisiensi penyediaan jasa tersebut. Salah satu titik penting sisi belanja tersbut

Page 16: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 16

juga akan mencakup efek pengganda (multiplier) yang diperankan oleh pemerintah.

Aspek pembiayaan merupakan area pembahasan Keuangan Publik

berikutnya. Secara tipikal, pemerintah perlu memberikan stimulus pada perekonomian

melalui kebijakan belanjanya yang mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, dimana

belanja tersebut dapat didanai oleh pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan pemerintah.

Untuk menutup kekurangannya, pemerintah dapat melakukan usaha-usaha memperoleh

sumber pendanaan lainya melalui hutang, misalnya. Bahasan yang meliputi kegiatan

memperoleh pendapatan, kegiatan yang mencakup belanja publik dan kegiatan

pembiayaan sering disebut sebagai struktur fiskal (fiscal structure).

Yang terakhir, bahasan keuangan publik biasanya juga menyangkut kegiatan

analisis hubungan antara kebijakan pemerintah dengan perekonomian yang dikelola oleh

rumah tangga dan swasta. Dengan demikian, ruang lingkup Keuangan Publik akan

menyangkut ketiga bidang utama sebagai berikut:

a. Permasalahan keuangan pemerintah itu sendiri, dengan keterbatasanketerbatasan yang

ada.

b. Segala kegiatan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya, distribusi

pendapatan, dan aspek stabilisasi.

c. Analisis hubungan sektor publik dan sektor swasta.

Fokus buku ini akan meliputi kegiatan penerimaan dan pengeluaran dari anggaran

pemerintah dan hal-hal yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja

negara, termasuk kebijakan publik.

K. Pendekatan Analisis

Page 17: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 17

Dalam melakukan analisis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan anggaran pemerintah,

dapat dipakai beberapa pendekatan analisis sebagai berikut:

a. Pendekatan Normatif.

Pendekatan ini mencakup kriteria yang perlu ditetapkan untuk menilai kebijakan

anggaran, bagaimana kualitas kebijakan fiskal, dan bagaimana agar prestasi

dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan welfare economics, analisis

dihubungkan dengan kondisi efisien perilaku rumah tangga dan perusahaan.

Implementasi kebijakan sektor publik mempunyai derajat kesulitan lebih tinggi,

karena erat kaitannya dengan aspek politik dan harus mempertimbangkan aspek

pemerataan dan keadilan. Jadi, pendekatan normatif ini akan mengarah pada

bagaimana seharusnya suatu kebijakan publik ditetapkan.

Pendekatan ini menggunakan alat indifference curve untuk menyatakan preferensi

individu yang kemudian dihubungkan dengan preferensi bermuatan sosial untuk

mendapatkan kondisi efisiensi Pareto. Teori dasar dari welfare economics

menyatakan bahwa, pertama, dalam kondisi tertentu, mekanisme pasar yang

kompetitif mengarah pada hasil yang efisien, dan, kedua, menyatakan suatu

masyarakat dapat mencapai efisiensi Pareto tersebut dengan membuat

kesepakatan (dengan melibatkan intervensi pemerintah) atas donasi individu-

individu dan kemudian memberi kebebasan pada masyarakat untuk melakukan

pertukaran satu sama lain.

b. Pendekatan Positif.

Pendekatan ini dilakukan dengan membahas hal-hal yang berhubungan dengan

estimasi, berdasar bukti empiris. Analisis ini menilai mengapa kebijakan fiskal

pemerintah mencakup aspek ekonomi, historis, politik dan sosial; bagaimana tekanan

Page 18: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 18

pihak-pihak yang berkepentingan dan bagaimana preferensi fiskal, dan bagaimana

proses politik. Jadi, pendekatan positif ini akan mengarah pada kebijakan publik

apa yang harus diambil.

Pendekatan ini menggunakan alat eksperimen berdasar suatu estimasi untuk

melihat perubahan perilaku. Pendekatan ini menggunakan model-model

ekonometrik untuk melihat pengaruh dari suatu kebijakan dalam perilaku

ekonomi yang diobservasi dan juga menggunakan analisis regresi untuk

memprediksi pengaruh kebijakan setelah parameternya dapat diketahui dari

model ekonometrik tersebut.

L. Kriteria yang Digunakan untuk Mengevaluasi Kebijakan Publik

Beberapa kriteria dibawah ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dan

analisis kebijakan publik.

1. Equity & Fairness (Keadilan dan kewajaran)

Suatu kebijakan publik dapat diuji dengan berbagai pertanyaan: Apa yang dimaksud

dengan kewajaran dalam persepsi sosial dan seberapa fair suatu kebijakan publik

terhadap isu hak kepemilikan? Sebagai contoh, apakah wajar menutup perusahaan

yang menyebabkan polusi udara dibandingkan dengan kesempatan kerja yang

disediakan oleh usaha tersebut? Apakah wajar menutup bisnis penebangan hutan

untuk menyelamatkan habitat burung hantu? Atau, apakah wajar bagi keluarga tanpa

anak harus membayar pajak pendidikan?

2. Economic Efficiency (Efisiensi Ekonomi)

Kebijakan publik dapat dianalisis dari sudut Pareto Efficiency yaitu alokasi sumber daya

dari kondisi yang tidak mungkin – melalui perubahan alokasi – sehingga mencapai

Page 19: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 19

kondisi dimana seseorang atau beberapa orang mengalami kepuasan lebih baik

tanpa menyebabkan pihak lain terbebani.

3. Paternalism (Sistem Paternal)

Kebijakan publik dapat dievaluasi dari asumsi bahwa pemerintah adalah pihak yang

paling mengetahui permasalahan penduduk suatu negara dan pemerintah bebas

menentukan kebijakan apa saja. Sebagai contoh, orang tidak akan menabung dalam

jumlah yang cukup untuk pensiun sehingga pemerintah harus mengalokasikan penerimaan

pajak agar penduduk usia lanjut dapat memperoleh manfaat.

4. Freedom of choice (Kebebasan Individu)

Dalam asas demokrasi, kebebasan individu dalam perekonomian memungkinkan

pertukaran sukarela atau mempromosikan proses pengambilan keputusan sukarela

yang didasarkan atas pertimbangan dagang yang bebas biaya transfer antar pihak

yang bertransaksi. Sehingga salah satu indikator keberhasilan kebijakan publik

adalah apakah kebijakan pemerintah dapat mendorong kebebasan individu

dalam bertransaksi ekonomi.

5. Stabilization (Stabilisasi)

Kebijakan publik dapat dianalisis dengan menilai apakah kebijakan yang diambil

pemerintah mampu meningkatkan pengeluaran agregat? Atau apakah ekonomi sektor

swasta - yang dapat memberi pekerjaan pada setiap orang - perlu diintervensi

pemerintah?

6. Trade Off

Secara umum, ekonom menekankan efisiensi dan keadilan sebagai kriteria melakukan

evaluasi atas kebijakan publik. Akan tetapi, mungkin ada konflik yang substansial

Page 20: Bab 1.pdfhanahanuasdasd

Dasar-dasar Keuangan Sektor Publik halaman 20

antara beberapa kriteria tersebut. Contoh, kebijakan upah minimum mungkin

mendorong keadilan, tetapi hal ini mungkin tidak efisien. Kemudian, welfare economics

telah dipertimbangkan sebagai cara pemberian insentif untuk mengoreksi kebijakan

berdasar keadilan sosial. Suatu kebijakan publik dapat dievaluasi dengan

pertanyaan apakah pilihan kebijakan tidak akan mengorbankan tujuan lainnya atau

apakah manfaat agregat dapat melampaui beban agregat.