bab 1
DESCRIPTION
sddTRANSCRIPT
Nama : Priska Yulistin (25)
Rey Anderson (26)
Ria Wijaya (27)
Kelas : XII IPA 1
Judul : Globalisasi Sandang
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah bagian dari kehidupan dan kehidupan adalah bagian dari
globalisasi. Jadi globalisasi dan kehidupan merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Adanya globalisasi menandakan bahwa dalam
kehidupan terjadi perkembangan. Globalisasi ini mempengaruhi aspek kehidupan
masyarakat, dengan adanya globalisasi maka terjadi perkembangan di berbagai bidang,
terutama di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Kemudian perkembangan di
bidang teknolohi, informasi, dan komunikasi akan mempengaruhi bidang lainnya, seperti
ekonomi, sosial, budaya, dan industri.
Globalisasi berdampak pada semakin berkembangnya bidang industri. Bidang
industri sendiri meliputi berbagai hal, seperti produksi pangan, sandang, dan kebutuhan
lainnya. Semakin hari bidang industri semakin maju atau canggih seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi. Sandang merupakan salah satu jenis di bidang idustri, ini artinya
sandang juga mengalami globalisasi.
Sejak jaman dahulu, sandang telah menjadi salah satu kebutuhan primer, jadi
sandang adalah kebutuhan yang menjadi yang mutlak harus dipenuhi. Begitu pula, pada era
globalisasi ini, sandang tetap menjadi kebutuhan primer. Walaupun terjadi perubahan jaman,
tetapi sandang tetap menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Globalisasi membawa
perubahan, tetapi globalisasi tidak dapat mengubah sandang yang tetap menjadi kebutuhan
primer sejak jaman dahulu.
Globalisasi ini bagaikan mata pisau, yang di satu sisi membawa dampak positif, dan
di sisi lain membawa dampak negatif. Dengan adanya globalisasi, kita dapat menikmati
teknologi yang semakin cangih, sarana komunikasi yang membantu kita berhubungan jarak
jauh, serta semakin berkembangnya sarana transportasi yang memudahkan kita dalam
bepergian. Akantetapi, dengan adanya globalisasi juga produk dalam negeri semakin
terlupakan.
Globalisasi membawa pengaruh dari luar negeri masuk ke sendi-sendi tiap-tiap
negara. Pengaruh dari luar itu akan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di negara yang
bersangkutan dan kemudian akan membawa berbagai perubahan. Setiap negara pasti
mengalami globalisasi, tiak terkecuali negara berkembang ataupun negara miskin sekalipun.
Dengan mengalami globalisasi, berarti negara tersebut mengalami perkembangan, begitu
pula dengan Indonesia. Indonesia juga ikut mengalami dan merasakan dampak dari
globalisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa globalisasi dapat berpengaruh bidang sandang?
1.2.2 Bagaimana dampak globalisasi di bidang sandang terhadap perekonomian, norma
dan kebudayaan yang berlaku di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana cara menyikapi globalisasi sandang?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui penyebab dari globalisasi terhadap bidang sandang.
1.3.2 Untuk mengetahui dampak globalisasi di bidang sandang terhadap perekonomian,
norma, dan kebudayaan di Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui cara menyikapi globalisasi sandang.
Bab 2. Teori dan Pembahasan
2.1 Teori
2.1.1 Pengertian Globalisasi dan Sandang
2.1.1.1 Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat
satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar
individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
2.1.1.2 Pengertian Sandang
Sandang merupakan kebutuhan pokok manusia yang perlu dipenuhi, setelah
pangan dan papan. Sandang mulai dipenuhi manusia setelah adanya keinginan
untuk melindungi badan saat bepergian. Perkembangan zaman dan teknologi
mempengaruhi pula kebutuhan akan sandang, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Sandang merupakan salah satu kebutuhan primer yang wajib untuk
dipenuhi. Sandang dapat berupa pakaian. Penggunaan sandang ditujukan
untuk menutupi bagian tubuh dan melindungi tubuh. Pada awalnya manusia
memanfaatkan kulit hewan dan bulu domba menjadi pakaian, kemudian
memanfaatkan benang yang dipital dari kapas untuk dijadikan kain.
2.1.1.3 Pengertian Globalisasi Sandang
Globalisasi merupakan suatu proses yang membawa perubahan dan
perkembangan. Sebenarnya globalisasi dapat terjadi di bidang sandang
dengan didahului oleh globalisasi terhadap bidang lainnya. Globalisasi di
bidang sandang dapat dikatakan merupakan dampak dari globalisasi di bidang
teknologi, informasi,dan komunikasi.
Pakaian yang merupakan bagian dari sandang juga ikut mengalami arus
globalisasi. Pakaian yang sering digunakan oleh orang-oranng terkenal ditiru
oleh anak-anak muda. Pakaian tradisional hanya digunakan pada saat tertentu
saja. Saat ini masyarakat lebih menyukai pakaian yang bersifat modern,
seperti T-shirt dan celana jeans.
2.1.2 Proses Globalisasi Sandang
Globalisasi membawa perubahan di berbagai bidang, termasuk di bidang pangan.
Pangan merupakan bagian dari bidang industri. Bindang industri memiliki keterkaitan
dengan IPTEK. Dengan adanya IPTEK maka industri semakin berkembang. Banyak
pabrik-pabrik industri yang memanfaatkan IPTEK dalam memproduksi produk
mereka. Proses terjadinya globalisasi di bidang sandang ini tidak terlepas dari peran
IPTEK.
Globalisasi membawa perubahan terhadap bahan sandang. Pada awalnya bahan
sandang berasal dari kulit hewan dan daun. Kemudian mengalami perubahan, bahan
sandang berasal dari serat kapas yang dipital menjadi benang dan kemudian menjadi
sutera. Kemudian dengan semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan
menghasilkan berbagai serat sintesis sebagai bahan sandang, seperti rayon, nilon, dan
sebagainya. Selain serat sintesis, juga terdapat kulit sintesis yang dibuat dari polimer
termoplastik.
2.1.3 Dampak Globalisasi Sandang
Globalisasi dapat membawa dampak positif dan juga negatif. Begitu pula di
bidang sandang, globalisasi menyebabkan dampak positif dan juga negatif. Globalisasi
membawa dampak postif di bidang sandang, yaitu dalam pengolahan bahan sandang.
Semakin berkembangnya pengetahuan, mendorong masyarakat untuk menemukan
inovasi baru terhadap hal yang berkaitan dengan bahan sandang.
Dampak negatif dari globalisasi sandang ini dapat dilihat dari semakin
menurunnya minat masyarakat terhadap produk sandang lokal. Globalisasi merupakan
suatu keterbukaan dan globalisasi mendorong terjadinya perdagangan secara bebas,
artinya produk sandang dari negara lain bebas masuk ke pasar lokal. Produk negara
lain lebih diminati oleh masyarakat lokal, hal ini mengakibatkan banyak industri
pangan lokal yang mengalami rugi.
2.1.4 Aspek Globalisasi Sandang
Globalisasi di bidang sandang melibatkan berbagai aspek dalam kehidupan,
seperti aspek ekonomi dan budaya. Bidang sandang dapat mempengaruhi bidak
ekonomi, terutama pada perdagangan bebas. Dengan adanya globalisasi maka terjadi
keterbukaan. Dengan begitu, terbentuklah beberapa perjanjian perdagangan
internasional, seperti perjanjian antara China dan Indonesia. Produk di Indonesia dapat
dijual di Indonesia secara bebas dan harga yang murah. Ini tentu berdampak pada
penurunan prosuk dalam negeri. Disinilah prinsip logika pasar berpengaruh, yaitu
konsumen tentunya akan memilih produk dengan harga yang lebih murah.
Globalisasi di bidang sandang juga melibatkan aspek teknologi dan pengetahuan.
Dengan adanya globalisasi maka terjadi kemajuan di bidang teknologi yang semakin
canggih dan akan berdampak pada semakin canggihnya mesin-mesin industri yang
digunakan membuat sandang. Pengetahuan juga semakin berkembang sehingga
semakin seringnya dilakukan penelitian terhadap bahan yang bisa dijadikan sebagai
bahan pandang.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Penyebab Terjadinya Globalisasi Sandang
Globalisasi merupakan suatu proses yang mempengaruhi proses kehidupan.
Globalisasi ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.
Kemajuan di bidang ini akan mendorong terjadinya perkembangan di bidang lainnya.
Ilmu pengetahuan merupakan dasar dari munculnya berbagai teknologi yang canggih.
Ilmu pengetahuan merupakan dasar munculnya inovasi baru. Teknologi yang semakin
canggih ini dimanfaatkan sebagai alat produksi pada industri-industri, seperti industri
sandang. Bahan sandang sintesis pun bermunculan dengan semakin majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Media komunikasi pun berperan dalam globalisasi bidang sandang. Pada era
globalisasi, terjadi perubahan mode dalam berpakaian. Masuknya mode berpakaian
dari luar negeri akan mempengaruhi cara berpakaian di dalam negeri. Mode
berpakaian dari luar negeri dapat mempengaruhi cara berpakaian di dalam negeri,
melalui berbagai media komunikasi, seperti majalah dan televisi.
Di majalah terdapat berbagai mode berpakaian yang sedang menjadi trend dunia,
kemudian masyarakat dalam negeri berusaha untuk mengikuti pola berpakaian yang
sedang trendy. Begitu pula, dengan tayangan di televisi yang menampilkan berbagai
mode yang sedang mendunia, seperti trend rok mini. Televisi dapat menjadi salah satu
media utama globalisasi pakaian dapat terjadi. Melalui televisi masyarakat dapat
menyaksikan orang terkenal memakai celana jeans. Melalui televisi masyarakat dapat
menyaksikan cara tokoh idola mereka berpakaian dan menirunya.
2.2.2 Dampak Globalisasi Sandang terhadap Perekonomian, Budaya, dan Norma di
Indonesia
Globalisasi Sandang membawa berbagai dampak di Indonesia, yaitu di bidang
perekonomian, budaya, dan norma. Globalisasi mempengaruhi sistem perekonomian
di Indonesia. Dengan adanya globalisasi sandang maka mendorong terjadinya
perdagangan secara bebas. Produk sandang, seperti pakaian dan sepatu dapat dijual di
indonesia dengan bebas dan tidak terkena pajak yang besar. Jadi, terjadi persaingan
antara produk sandang dalam negeri dan produk dari luar negeri. akibatnya produk
Indonesia kalah dalam persaingan. Konsumen cenderung membeli pakaian atau sepatu
yang berasal dari dalam negeri. ini mengakibatkan banyak pabrik industri di Indonesia
yang mengalami rugi dan bangkrut.
Industri rumah tangga yang memproduksi tas gagal bersaing dengan tas yang
berasal dari luar negeri. Ini mengakibatkan industri tersebut mengalami kerugian dan
kehilangan konsumen mereka. Globalisasi mengakibatkan pabrik industri dalam negeri
mengalami masalah perekonomian yang cukup serius. Dengan semakin meningkatnya
harga bahan sandang, mereka harus mampu membuat produk dengan harga jual yang
relatif murah agar dapat besaing dengan produk dari luar. Seperti yang kita ketahui,
produk dari luar negeri harganya relatif murah, seperti pakaian yang berasal dari Cina.
Globalisasi sandang ini juga berdampak pada penurunan minat masyarakat
terhadap kebudayaan Indonesia. Salah satu kebudayaan Indonesia, yaitu pakaian
daerah, kini semakin jarang ditemui. Globalisasi menyebabkan masuknya trend
berpakaian dari luar negeri ke dalam negeri dan mengakibatkan terjadinya perubahan
cara berpakaian di dalam negeri. Masyarakat lebih memilih mengenakan pakaian yang
lebih modern, seperti rok mini dan T-shirt dibandingkan dengan kebaya. Pada acara
pernikahan pun kini semakin jarang ditemui pengantin yang mengenakan pakaian
daerah. Mereka lebih memiliki gaya pernikahan gaya Eropa yang menggunakan gaun
putih panjang.
Melalui media, seperti majalah dan televisi, masyarakat dapat melihat trend mode
berpakaian saat ini. Masyarakat akan berlomba-lomba mendapatkan pakaian yang
sedang menjadi trend dan melupakan pakaian tradisional yang sebenarnya tidak kalah
indah dari pakaian dalam negeri. pakaian adat yang menjadi jati diri dari bangsa
Indonesia, kini telah terlupakan, seiring dengan masuknya trend berpakaian dari luar
negeri.
Setiap negara memiliki norma yang berbeda-beda, begitu pula di Indonesia.
indonesia memiliki norma yang berbeda dengan negara lain. Pakaian yang berasal dari
luar negeri cenderung bertentangan dengan etika moral yang belaku di Indonesia. gaya
berpakaian yang berasal dari luar negeri cenderung mengakibatkan terjadinya
pelanggaran terhadap norma kesusilaan.
Pakaian dari negara Eropa cenderung terbuka dan serba mini. Hal ini bertentangan
dengan norma yang berlaku di Indonesia. Rok mini yang sedang diminati oleh remaja
saat ini tidak cocok dengan norma yang berlaku di Indonesia. Penggunaan rok mini
ataupun pakaian yang tergolong terbuka sama saja dengan melanggar norma
kesusilaan. Dalam berpakaian pun terdapat aturan dan kesopanan tertentu.
Indonesia adalah negara yang memberlakukan norma sebagai suatu aturan untuk
membatasi perilaku masyarakat. Akan tetapi, saat ini begitu banyak masyarakat,
khususnya para remaja yang tidak memperhatikan norma lagi dalam berpakaian.
Mereka tidak lagi mempertimbangkan pakaian yang dikenakannya sesuai ataui tidak
dengan norma di Indonesia. Ini membuktikkan globalisasi mengakibatkan masyarakat
tidak begitu peduli dengan norma yang berlaku di Indonesia.
2.2.3 Cara Menyikapi Globalisasi
Globalisasi adalah bagian dari kehidupan. Setiap negara yang ikut maju harus
mengalami proses gobalisasi karena globalisasi membawa suatu perkembangan. Oleh
karena itu, globalisasi tidak dapat dihindari dan kita pun tidak boleh menutup diri dari
globalisasi. Karena dengan menutup diri dari globalisasi, sama saja membiarkan diri
kita tidak berkembang. Maka dari itu, kita harus membuka diri terhadap globalisasi,
kita harus membiarkan diri kita berkembang.
Dalam menghadapi serangan globalisasi sandang kita harus mempersiapkan diri.
Kita harus mencintai produk sandang dalam negeri. Kita boleh saja mengenal atau
bahkan menggemari pakaian atau sepatu dari luar negeri. Akan tetapi kita tidak boleh
melupakan pakaian yang berasal dari luar negeri. Sebelum kita mengenal pakaian dari
luar negeri, kita harus mengenal terlebih dahulu pakaian dari dalam negeri.
Sesungguhnya pakaian yang berasal dari dalam negeri tidak kalah indah dari pakaian
luar negeri. Maka dari itu, kita harus belajar menghargai pakaian atau sepatu dari
dalam negeri.
Sikap yang tepat dalam menghadapi globalisasi sandang adalah, selektif. Kita
harus dapat mengambil sikap dalam menghadapi globalisasi. Kita harus dapat memilih
pakaian yang sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia. Misalnya, dalam
mengenakan rok kita harus terlebih dahulu memperhatikan norma kesusilaan. Jika rok
itu terlalu pendek maka harus dihindari. Dalam penggunaan celana jeans
diperbolehkan dan sesuai dengan norma jika celana jeans itu tidak tergolong sangat
pendek.
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Globalisasi dapat terjadi di bidang sandang melalui perkembangan di bidang
pengetahuan, teknologi, dan informasi.
3.1.2 Globalisasi sandang membawa berbagai dampak di Indonesia, yaitu mendorong
terjadinya perdagangan bebas, kalah bersaingnya produk sandang dalam negeri, dan
pelanggaran terhadap norma.
3.1.3 Sikap yang dibutuhkan dalam mengahdapi globalisasi sandang adalah efektif.
3.2 Saran
3.2.1 Dalam menghadapi globalisasi sandang dibutuhkan sikap selektif, yaitu dapat memilih
yang mana yang benar dan tidak.
3.2.2 Dalam menghadapi globalisasi dibutuhkan keterbukaan dan tidak menutup diri karena
globalisasi adalah bagian dari kehidupan.
Daftar Pustaka
2011.Http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/dampak-globalisasi-dalam-kehidupan-
modern/. Diunduh pada 17 Maret 2012.
Http://naturaterapi.com/globalisasi-pakaian/. Diunduh pada 17 Maret 2012.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi. Diunduh pada 17 Maret 2012.