bab 1

4
A. Pendahuluan 1. Latar belakang Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki wilayah lautan lebih luas dari daratan, secara langsung maupun tidak langsung kondisi tersebut menguntungkan masyarakat Indonesia baik dilihat dari ketersediaan sumber daya alam, sumber energi, pariwisata, dan sebagainya. Salah satu sumber daya alam melimpah yang dapat diolah untuk dimanfaatkan adalah air laut. Air laut selain dapat digunakan sebagai pembangkit energi juga dapat diolah untuk menghasilkan garam. Dengan kondisi laut yang sangat luas seharusnya Indonesia mampu memenuhi sendiri kebutuhan garamnya, namun pada kenyataannya di tahun 2014 saja Indonesia masih mengimpor 1,6 juta ton garam (Marieska Harya, 2014) hal ini dikarenakan produksi garam tidak sesuai dengan kebutuhan garam nasional. Sangat ironis mengingat wilayah Indonesia yang dikelilingi lautan yang luas. Masih tradisionalnya alat yang digunakan dan kurang efektifnya pemanfaatan waktu dalam pengolahan menjadi salah satu penyebab mengapa produksi garam di Indonesia belum mencukupi konsumsi garam nasional.Di Indonesia dalam pembuatan garam.Kincir angin yang digunakan untuk memompa air laut untuk dialirkan ke tambak-tambak peminihan garam tergolong masih konvensional.Kincir angin konvensional yang digunakan terbuat dari kayu dan tidak dapat menerima angin dari segala arah.Sehingga ketika angin berpindah arah kincir angin tersebut tidak dapat berputar,yang menyebabkan pompa terhenti.Petani garam harus membenahi dulu kicir angin tersebut agar dapat berputar dengan merubah posisi kincir angin.Hal ini akan memakan waktu produksi garam yang ada di Indnesia padahal potensi angin di daerah pesisir sangat menguntungkan untuk menggerakkan kincir angin, contohnya didaerah pesisir kabupaten Gresik yang merupakan sempel tambak garam dari penelitian ini

Upload: taufikur-rahmadani

Post on 05-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

latar belakang

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki wilayah lautan lebih luas dari daratan, secara langsung maupun tidak langsung kondisi tersebut menguntungkan masyarakat Indonesia baik dilihat dari ketersediaan sumber daya alam, sumber energi, pariwisata, dan sebagainya. Salah satu sumber daya alam melimpah yang dapat diolah untuk dimanfaatkan adalah air laut. Air laut selain dapat digunakan sebagai pembangkit energi juga dapat diolah untuk menghasilkan garam. Dengan kondisi laut yang sangat luas seharusnya Indonesia mampu memenuhi sendiri kebutuhan garamnya, namun pada kenyataannya di tahun 2014 saja Indonesia masih mengimpor 1,6 juta ton garam (Marieska Harya, 2014) hal ini dikarenakan produksi garam tidak sesuai dengan kebutuhan garam nasional.

Sangat ironis mengingat wilayah Indonesia yang dikelilingi lautan yang luas. Masih tradisionalnya alat yang digunakan dan kurang efektifnya pemanfaatan waktu dalam pengolahan menjadi salah satu penyebab mengapa produksi garam di Indonesia belum mencukupi konsumsi garam nasional.Di Indonesia dalam pembuatan garam.Kincir angin yang digunakan untuk memompa air laut untuk dialirkan ke tambak-tambak peminihan garam tergolong masih konvensional.Kincir angin konvensional yang digunakan terbuat dari kayu dan tidak dapat menerima angin dari segala arah.Sehingga ketika angin berpindah arah kincir angin tersebut tidak dapat berputar,yang menyebabkan pompa terhenti.Petani garam harus membenahi dulu kicir angin tersebut agar dapat berputar dengan merubah posisi kincir angin.Hal ini akan memakan waktu produksi garam yang ada di Indnesia padahal potensi angin di daerah pesisir sangat menguntungkan untuk menggerakkan kincir angin, contohnya didaerah pesisir kabupaten Gresik yang merupakan sempel tambak garam dari penelitian ini kecepatan angin di daerah kabupaten Gresik ini mencapai 24 knot (BMKG). Sehingga dengan melihat permasalahan tersebut kami berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk menmimalisir persoalan tersebut. Salah satu yang kami gagas adalah mendesain Portable Vertical Wind turbine by former oil drum yang dapat menggantikan kincir angin konvensional guna memperlancar kerja pompa dan meminimalisir waktu untuk pembenahan arah kincir konvensional sehigga dapat meningkatkan produktifitas garam. gunakan.

Portable Vertical Wind turbine by former oil drum atau turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan suatu energi, yang dalam penelitian ini output energi yang dihasilkan adalah energi mekanik. Pada dasarnya turbin angin dibagi menjadi 2 yaitu turbin angin horisontal dan turbin angin vertikal. Turbin angin yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah turbin angin vertical sehingga dapat menerima angin dari segala arah.Turbin vertikal dalam penelitian ini dapat dibongkar pasang dengan mudah karena bersifat portable. Selain itu tidak mahal karena bahan yang digunaka terbuat dari Former oil drum yaitu drum minyak bekas yang murah dan mudah di dapatkan.

Page 2: BAB 1

Maka dari itu melihat kelebihan dari Portable Vertical Wind turbine by former oil drum di bandingkan Kincir angin konvensional dan tuntutan akan kebutuhan garam yang semakin tahun semakin meningkat dan melihat kondisi industri garam yang belum mencukupi maka kebutuhan teknologi yang lebih modern seperti Portable Vertical Wind turbine by former oil drum sangat diperlukan. Selain untuk menambah hasil olahan, dari segi finansial dan pekerjaan sangat membantu sehingga akan meningkatkan produksi garam yang ada di Indonesia.

Dari latar belakang di atas yang telah di paparkan maka karya tulis ini yang berjudul Portable Vertical Wind Turbine by Former Oil drum pengganti kincir angin konvensional di tambak garam untuk meningkatkan Produktifitas Garam Indonesia yang di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para peani garam yang ada di pesisir lautan Indonesia.

2. Rumusan masalah

1. Bagaimana Desain Prortable Vertical Wind turbine by former oil drum yang dapat menggantikan Kicir Angin konvensional guna memperlancar kerja pompa

2. Bagaimana performannya sehigga dapat meningkatkan produktifitas garam.

3. Tujuan

1. Meningkatkan produksi garam di Indonesia sehingga diharapkan dapat menghentikan inpor garam dan mewujudkan export garam Nasional

2. Menerapkan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pengolahan garam sehingga dapat memenuhi kebutuhan garam nasional dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

4. Manfaat

1. Pengguna: Pengguna dapat meningkatkan efisiensi dari pompa sehingga produktifitas garam meningkat dan tidak akan memerlukan biaya yang mahal karena terbuat dari drum bekas.

2. Masyarakat: Menerapkan ilmu yang tepatguna yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani garam.

3. Mahasiswa: Melatih kreatifitas dan tridharma perguruan tinggi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Page 3: BAB 1