bab 1

3
Saat ini kesehatan merupakan salah satu peluang bisnis yang cukup baik. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya rumah sakit atau klinik swasta yang berdiri. Bahkan di Indonesia juga telah berdiri beberapa rumah sakit bertaraf intenasional. Rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah berusaha menjaring pasien sebanyak banyaknya dengan meningkatkan pelayanannya. (Haryanto, 2009) Selain rumah sakit yang menjadi pertimbangan pasien, faktor lain yang menjadi pertimbangan pasien adalah kualitas tenaga medisnya.Aspek kualitas layanan juga mempengaruhi intensi dari seorang pasien untuk berobat atau memilih rumah sakit. Pasien akan selalu membandingkan atau meminta rekomendasi orang lain untuk pertunjuk pengobatan. Aspek yang dilihat pada kualitas layanan antara lain aspek yang berkaitan dengan tampilan fisik rumah sakit (tangible), aspek keandalan (reability), cepat tanggap (responsiveness), kepastian (assurance), dan aspek empati (empathy). (Haryanto, 2009) Hubungan yang baik antara pasien, keluarga pasien dan dokternya merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan secara seksama. Cara bertanya tentang penyakit yang di derita dan partisipasi pasien dapat membentuk kerjasama erat yang dapat mempengaruhi perasaan pasien, pikiran dan juga motivasi untuk penyembuhan. Faktor-faktor ini akan membantu sumber-sumber apa

Upload: argo-mulyo

Post on 22-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

Saat ini kesehatan merupakan salah satu peluang bisnis yang cukup baik. Hal ini terbukti

dengan semakin banyaknya rumah sakit atau klinik swasta yang berdiri. Bahkan di Indonesia

juga telah berdiri beberapa rumah sakit bertaraf intenasional. Rumah sakit baik swasta maupun

milik pemerintah berusaha menjaring pasien sebanyak banyaknya dengan meningkatkan

pelayanannya. (Haryanto, 2009)

Selain rumah sakit yang menjadi pertimbangan pasien, faktor lain yang menjadi

pertimbangan pasien adalah kualitas tenaga medisnya.Aspek kualitas layanan juga

mempengaruhi intensi dari seorang pasien untuk berobat atau memilih rumah sakit. Pasien akan

selalu membandingkan atau meminta rekomendasi orang lain untuk pertunjuk pengobatan.

Aspek yang dilihat pada kualitas layanan antara lain aspek yang berkaitan dengan tampilan fisik

rumah sakit (tangible), aspek keandalan (reability), cepat tanggap (responsiveness), kepastian

(assurance), dan aspek empati (empathy). (Haryanto, 2009)

Hubungan yang baik antara pasien, keluarga pasien dan dokternya merupakan faktor

penting yang perlu diperhatikan secara seksama. Cara bertanya tentang penyakit yang di derita

dan partisipasi pasien dapat membentuk kerjasama erat yang dapat mempengaruhi perasaan

pasien, pikiran dan juga motivasi untuk penyembuhan. Faktor-faktor ini akan membantu sumber-

sumber apa yang dapat digali dan dipergunakan untuk mengatasi penyakitnya dan sisa yang

tertinggal akibat penyakitnya. (Yuniarta, 2011)

Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna

layanan. Kualitas pelayanan ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

terjalinnya hubungan yang harmonis antara penyedia barang dan jasa dengan konsumen,

memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu

rekomendasi dari mulut kemulut (word of mounth) yang menguntungkan bagi penyedia jasa

tersebut, artinya pelayanan yang memuaskan akan mendatangkan pelanggan baru melalui cerita

dari orang yang puas. Kepuasan seseorang (pasien atau pelanggan) berarti terpenuhinya

kebutuhan yang diinginkan, yang diperoleh dari pengalaman memperoleh perlakuan tertentu dan

memperoleh sesuatu sesuai kebutuhan yang diinginkan. (Yuniarta, 2011)

Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatankepada masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting karena terkait langsungdengan pemberian pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan.

Page 2: BAB 1

Landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan medik terhadaporang lain adalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan kompetensi yang dimiliki, yangdiperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Pengetahuan yang dimilikinya harusterus menerus dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

Tenaga medis Indonesia kurang

dapat membangun hubungan yang baik

antara pasiennya. Sedangkan untuk

membangun kepercayaan antara pasien

dan komunikasi antara pasien dan tenaga

medis dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan pasien dan minat untuk berobat.

Kualitas tenaga medis yang ada di

Indonesia sering kali dinilai rendah. Hal

ini terbukti dengan semakin banyaknya

kejadian malpraktek di Indonesia.

Beberapa pasien yang berobat ke

Singapura sering kali disebabkan oleh

kekecewaan mereka atas hasil medisnya

atau setelah terkena kasus malpraktek di

Indonesia (Sinar Harapan, 2003).