bab 1

4
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang telah lama dikenal dan mematikan. Penyakit ini sangat menular dan menyerang semua umur serta menjadi masalah yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara yang sedang berkembang. Sebanyak 40% kasus tuberkulosis dunia ditemukan di negara-negara Asia dengan kasus terbanyak (95%) berada di India, Indonesia, Bangladesh, Thailand, dan Myanmar. Di Asia Tenggara lebih dari 95% kasus tuberkulosis merupakan penyakit infeksi pembunuh utama pada umur 5 tahun ke atas. (Depkes RI, 2006) Berdasarkan data WHO, jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia berada di urutan ketiga setelah India dan Cina, dengan estimasi angka insidensi tahun 2008 adalah 430.000 kasus dan prevalensi sebesar 480.000 kasus serta angka kematian terhadap penyakit tersebut sekitar 62.000 kasus. Angka tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kasus baru dengan estimasi angka insidensi sebesar 420.000 kasus pada tahun 2007 (WHO, 2009). Kasus penderita TB paru juga meningkat di Jawa Timur. Menurut data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur 1

Upload: ikakusumawardhani

Post on 17-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

x

TRANSCRIPT

BAB 1

PAGE

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang telah lama dikenal dan mematikan. Penyakit ini sangat menular dan menyerang semua umur serta menjadi masalah yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara yang sedang berkembang. Sebanyak 40% kasus tuberkulosis dunia ditemukan di negara-negara Asia dengan kasus terbanyak (95%) berada di India, Indonesia, Bangladesh, Thailand, dan Myanmar. Di Asia Tenggara lebih dari 95% kasus tuberkulosis merupakan penyakit infeksi pembunuh utama pada umur 5 tahun ke atas. (Depkes RI, 2006)

Berdasarkan data WHO, jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia berada di urutan ketiga setelah India dan Cina, dengan estimasi angka insidensi tahun 2008 adalah 430.000 kasus dan prevalensi sebesar 480.000 kasus serta angka kematian terhadap penyakit tersebut sekitar 62.000 kasus. Angka tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kasus baru dengan estimasi angka insidensi sebesar 420.000 kasus pada tahun 2007 (WHO, 2009).

Kasus penderita TB paru juga meningkat di Jawa Timur. Menurut data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pada tahun 2002 jumlah penderita penyakit TB paru sebesar 8.746 kasus sedangkan pada tahun 2005 jumlah kasus baru meningkat sebesar 9.857 kasus. Jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional, jumlah penderita TB paru di Jatim masih 0,4 persen lebih tinggi. Jumlah penderita di Jatim sekitar 2,6 persen dari jumlah penduduk usia di atas 15 tahun, sedangkan angka rata-rata nasional sebesar 2,2 persen. Data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur menyebutkan pada triwulan I bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2003 jumlah

penderita TB paru di Jember menempati peringkat terbanyak kedua di Jatim dengan 172 kasus. Data terakhir tahun 2006 menyebutkan terdapat 1683 kasus dari 2459 suspect penderita TB paru di kabupaten Jember (Dinkes Jatim, 2005; Dinkes Jember 2005). Sedangkan pada tahun 2012 penderita TB paru di Jember total terdapat 3,225 kasus TB dari 2,362,179 jumlah total penduduk yang ada di Jember, dan ditemukan 114,00 kasus kematian akibat penyakit TB (Dinkes Jatim, 2012).

Di Puskesmas Tanggul sendiri kasus TB pada tahun 2012 sampai tahun 2013 triwulan kedua terdapat 169 kasus, dengan jumlah laki-laki 85 orang (50,30%) dan perempuan berjumlah 84 orang (49,70%). Dari data yang ada belum didapatkan adanya kasus kematian akibat penyakit TB.Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasakan perlu melakukan pengolahan data serta pengamatan untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Tanggul dan faktor-faktor yang mempengaruhi adanya penurunan target pada tiap tahun kasus TB Paru di puskesmas Tanggul.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan: bagaimana gambaran karakteristik penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Tanggul.1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya gambaran karakteristik penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Tanggul.1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan yang dapat dipergunakan bagi pihak Puskesmas Tanggul dalam terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya bagi pasien penderita TB Paru.

2. Bagi dokter internship memperluas wawasan tentang penyakit TB paru dan mengetahui gambaran karakteristik penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Tanggul 3. Bagi Masyarakat dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan keluarga pasien khususnya untuk meningkatkan pengawasan dan pengobatan pada pasien TB.PAGE 1