bab 1
TRANSCRIPT
-
STANDAR KOMPETENSI
Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
KOMPETENSI DASAR
Menguasai konsep besaran dan satuannya.
Menguasai konsep dimensi dan angka penting.
Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.
Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat:
Menjelaskan konsep besaran dan satuan.
Membandingkan Besaran pokok dan besaran turunan.
Menentukan satuan besaran pokok dan besaran turunan dalam Sistem Internasional (SI).
Menentukan dimensi dari suatu besaran pokok dan besaran turunan.
Menganalisis dimensional dalam pemecahan masalah.
Menyebutkan aturan penggunaan angka penting.
Konversikan satuan dari beberapa besaran.
KATA-KATA KUNCI
Besaran, Satuan, Dimensi, Besaran Pokok, Angka penting, Pengukuran.
-
Ma
ssa
Wa
ktu
Jara
k
Lu
as
Ga
ya
, lu
as,
vo
lum
e, e
ne
rgi,
ke
cep
ata
n, t
ek
an
an
, dk
k
Pa
nja
ng
Ma
ssa
Wa
ktu
Su
hu
Satuan
Din
ya
tak
an
de
ng
an
an
gk
a
Besaran
Da
pa
t D
iuk
ur
Uk
ura
n n
ila
i Su
atu
Be
nd
a
Pokok
Turunan
Su
da
h d
ite
tap
ka
n
Be
rju
mla
h h
an
ya
SA
TU
Dit
uru
nk
an
da
ri
be
rsa
ran
po
ko
k
Be
rju
mla
h l
eb
ih d
ari
SA
TU
VEKTOR
SKALAR
Me
mil
iki N
ila
i
da
n a
rah
Ga
ya
Aru
s
Ke
cep
ata
n
Be
rat
M
em
ilik
i Nil
ai
Sa
ja
Jangka Sorong
Mikrometer Sekrup
Dig
un
ak
an
un
tuk
me
ng
uk
ur:
Dia
me
ter
da
n
ke
da
lam
an
Dig
un
ak
an
un
tuk
me
ng
uk
ur:
Ke
teb
ala
n B
en
da
-
3
Segala sesuatu yang dapat diukurdapat diukurdapat diukurdapat diukur, mempunyai nilaimempunyai nilaimempunyai nilaimempunyai nilai dan dinyatakan dalam satuan dinamakan sebagai
BESARANBESARANBESARANBESARAN
Segala sesuatu yang menyatakan menyatakan menyatakan menyatakan nilainilainilainilai, suatu besaran dinamakan sebagai
SATUANSATUANSATUANSATUAN
-
4
1. BESARAN
Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur, memiliki besar dan
dinyatakan dalam satuan. Misalnya: jarak, perpindahan, massa, panjang.
2. SATUAN
Satuan didefinisikan sebagai nilai ukuran dari suatu besaran. Terdapat tujuh besaran pokok,
sehingga ada tujuh satuan dalam SI yaitu meter (m), Kilogram (kg), sekon (s), Ampere (A),
Candela (cd), Kelvin (K), dan Mole (mol).
a. Satuan Panjang
Satuan panjang adalah meter, dengan satu meter didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh cahaya (dalam vakum/ruang hampa) dalam selang waktu 458.792.299
1 sekon.
b. Satuan Massa
Satuan massa adalah kilogram, dengan satu kilogram didefinisikan massa sebuah
kilogram standar yang disimpan di Lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional, dengan
ketelitian 1 : 108.
c. Satuan Waktu
Satuan waktu adalah sekon, dengan satu sekon didefinisikan selang waktu yang
diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam
transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya.
d. Satuan Kuat Arus Listrik
Satuan Kuat arus listrik adalah Ampere, dengan satu Ampere didefinisikan sebagai kuat
arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan
tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak terpisah 1 meter dalam vakum,
menghasilkan gaya 2 x 10-7 N pada setiap meter kawat.
e. Satuan Intensitas Cahaya
Satuaan Intensitas cahata adalah Candela, dengan satu Candela didefinisikan sebagai
intesitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi
5,4 x 1014 Hz dengan intensitas radiasi sebesar 6831
watt per steradian dalam arah tersebut.
f. Satuan Suhu Termodinamika
Satuan Suhu termodinamika adalah Kelvin, dengan satu Kelvin didefinisikan sebagai
16,2731
kali suhu termodinamika titik triple air.
g. Satuan Jumlah Zat
Satuan jumlah zat adalah mole, dengan satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang
mengandung unsur elementer (dasar) zat tersebut dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon
dalam 0,012 kg C-12 (karbon - 12).
Selain dalam SI, ada sistem lain yang masih digunakan di beberapa Negara (seperti
Inggris, Amerika), yaitu menggunakan sistem Inggris (British System). Dalam sistem ini :
-
5
Panjang menggunakan satuan feet (kaki)
Massa menggunakan satuan pound
Waktu menggunakan satuan sekon
Pada SI, dikenal juga ada istilah sistem MKS (M = Meter; K = Kilogram; S = Sekon) dan
CGS (C = Centimeter; G = Gram; S = Sekon).
Panjang = meter (m) Massa = kilogram (kg) Waktu = sekon (s) Suhu = Kelvin (K) Kuat arus = ampere (A) Intensitas cahaya = candela (c) Jumlah zat = mole (mol)
-
6
3. BESARAN POKOK Besaran pokok didefinisikan sebagai besaran yang satuannya telah ditetapkan. Besaran
pokok biasanya memiliki jumlah satuan 1 (saja). Pada pertemuan tahunan periode 1954 1971
ditetapkan 7 besaran pokok beserta satuannya. Sistem satuan ini dinamakan Sistem
Internasional yang disingkat SI (SI diambil dari bahasa Perancis : Le Systeme Internasional D
Unites). 7 Besaran pokok dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 1. Satuan besaran pokok beserta simbolnya
4. BESARAN TURUNAN Besaran turunan didefinisikan sebagai besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Besaran turunan biasanya memiliki jumlah satuan lebih dari satu. Besaran yang termasuk
besaran turunan adalah besaran fisika di luar besaran pokok, seperti gaya, kecepatan, luas,
volume, percepatan, tekanan, usaha, energi, tegangan, momen gaya.
1. Jika kecepatan (v) adalah besaran jarak (s) dibagi waktu (t), maka satuan dari
kecepatan adalah !
Penyelesaian.
smv
sekonmeter
t
sv
waktujarak
v
/=
==
=
Jadi, satuan dari kecepatan adalah m/s.
2. Pernyataan Hukum Hooke dirumuskan bahwa gaya tarik (F) sebagai hasil kali antara
konstanta pegas (k) dengan perubahan panjang (x) pegas. Tentukanlah satuan dari
konstanta pegas.
Penyelesaian.
Persamaan pada Hukum Hooke dapat dituliskan:
22
=
=
=
=
=
skgm
smkgx
am
x
Fk
xkF
Jadi, satuan dari konstanta pegas adalah kg.s-2.
-
7
-
8
Tentukan satuan dari besaran turunan berikut ini !
1. Luas (A) = panjang (p) x lebar (l)
2. Tekanan (P) = gaya (F) / luas (A)
3. Massa jenis () = massa (m) / volume (V)
4. Daya (P) = Gaya (F) / kecepatan (t)
5. Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (s)
5. DIMENSI
a) Konsep Dimensi Dimensi didefinisikan sebagai cara suatu besaran tersusun dari besaran pokok. Dimensi
ditentukan oleh satuan dari besaran pokok.
b) Dimensi Besaran Pokok Pada dasarnya dimensi dan satuan besaran pokok adalah sama yaitu telah ditetapkan.
Berikut ini satuan dan dimensi dari besaran pokok.
Tabel 2 Dimeni besaran pokok
-
9
c) Dimensi Besaran Turunan Pada besaran turunan dimensinya diperoleh dari penurunan dimensi besaran pokok.
Untuk mencari dimensi besaran turunan perhatikan soal penyelesaian berikut ini.
1. Jika kecepatan (v) adalah besarna jarak (s) dibagi waktu (t), maka satuan dari
kecepatan adalah !
Penyelesaian :
1=
=
=
=
=
TLvTL
v
sekonmeter
v
t
sv
waktujarak
v
Jadi, dimensi dari kecepatan adalah L.T-1
2. Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini.
a. percepatan (a) = kecepatan (v) dibagi dengan waktu (t)
b. gaya (F) = massa (m) dikalikan percepatan (a)
Penyelesaian :
a. Percepatan (a)
2
2
2s
m
ss
m
s
m/stv
waktukecepatan
=
=
=
===
=
TLaTL
a
a
a
Jadi, dimensi dari percepatan (a) adalah L.T-2
b. gaya (F)
22
2s
mk
(a) percepatan(m) massa
==
=
=
=
TLMTLMF
gF
amFF
Jadi, dimensi dari gaya (F) adalah M.L.T-2
-
10
Dua besaran dikatakan setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama
3. Gaya gravitasi yang timbul pada dua benda yang terpisah pada jarak tertentu
dirumuskan sebagai berikut 221
r
mmGF = dengan F adalah gaya gravitasi (N), m1 dan m2 adalah massa kedua benda (kg), r adalah jarak kedua benda (m), dan G
adalah tetapan gravitasi. Tentukanlah Dimensi dari G.
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan soal di atas, kita dapat menggunakan tips menentukan
dimensi besaran turunan, Simak dan Pahami penjelasan berikut ini!
a. Menentukan nama besaran G = Tetapan gravitasi
b. Menentukan rumus
21
2
221
mm
rFG
r
mmGF
=
=
c. Menentukan satuan ( ) ( )kg
sm
kgkgmsmkgG
222
=
=
d. Menentukan dimensi
22
=
= TLMMTLG
Jadi, dimensi dari G adalah M L T-2
d) Manfaat Dimensi Dimensi seringkali digunakan untuk untuk membuktikan suatu persamaan sudah benar atau
belum, dan membuktikan setara tidaknya dua besaran. Adapun manfaat dari dimensi, yaitu:
1) Untuk membuktikan dua besaran setara atau tidak.
Apakah impuls dan momentum merupakan dua besaran yang setara ?
Penyelesaian :
Dimensi Impuls Dimensi Momentum
I = F . t
I = kg m s -2 . s
I = kg m s-1
I = M.L.T -1
p = m . v
p = kg . m/s
p = kg.m.s-1
p = M.L.T-1
Dari hasil pemeriksaan ternyata dimensi kedua besaran adalah sama, sehingga dapat
kita simpulkan bahawa momentum dan impuls adalah SETARA.
-
11
Jika Momentum (p) adalah hasil kali massa dan kecepatan, maka tentukan Dimensi dari momentum (p). Penyelesaian:
a. Menentukan Besarannya Momentum (p)
b. Menentukan Rumusnya p = m v
c. Menentukan Satuannya p = kg m/s
d. Menentukan Dimensinya p = M L / T p = M L T -1
-
12
suatu persamaan dikatakan benar jika antara ruas kanan dan ruas kiri dimensinya sama
2) Untuk menentukan suatu persamaan salah atau benar.
Apakah persamaan v = s / t benar atau tidak ?
penyelesaian :
Dimensi ruas kiri Dimensi ruas kanan
v = meter / sekon
v = m/s
v = [L]/ [T]
v = [L .T-1]
s / t = meter / sekon
s / t = [L] / [T]
s / t = [L . T -1]
Dari hasil pemeriksaan ternyata dimensi kedua ruas sama, sehingga dapat kita
simpulkan bahwa persamaan v = s / t adalah BENAR.
Tentukan Dimensi dari besaran turunan berikut ini !
1. Luas (A) = panjang (p) x lebar (l)
2. Tekanan (P) = gaya (F) / luas (A)
3. Massa jenis () = massa (m) / volume (V)
4. Daya (P) = gaya (F) x kecepatan (v)
5. Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (s)
-
13
6. Periksalah kebenaran dari persamaan-persamaan berikut ini di bawah ini dengan
menggunakan analisis dimensi. Jika pernyataan tersebut salah, maka tunjukkanlah
bentuk yang benar.
a. x = g . t
b. F = m . a2
c. v2 = 2 a . x2
dengan x = jarak, a = percepatan, F = gaya, t = waktu, g = percepatan gravitasi,
m = massa, dan v = kecepatan.
6. Angka Penting, Notasi Ilmiah dan Konversi Satuan
A) NOTASI ILMIAH Dalam perhitungan atau pengukuran besaran fisika sering kali diperoleh bilangan yang
sangat kecil ataupun sangat besar.
Misalnya :
Cepat rambat udara di vakum = 300.000.000 m/s
Besar muatan sebuah elektron = 0,000 000 000 000 000 16 C
Kita dapat bayangkan, betapa repotnya penulisan yang demikian panjang tersebut,
sehingga untuk mempermudahnya maka nilai-nilai tersebut dapat dituliskan dalam bentuk notasi
ilmiah.
Sehingga :
Cepat rambat udara di vakum = 300.000.000 m/s = 3 x 108 m/s
Besar muatan sebuah elektron = 0,000 000 000 000 000 16 C = 1,6 x 10-16 C
Notasi ilmiah merupakan penulisan pangkat 10 dengan tujuan mempermudah penulisan
dan operasi aljabar.
Secara umum penulisan notasi ilmiah seperti berikut ini :
a x 10 n
dengan :
1 a < 10 n bilangan bulat ; n disebut orde
Konversikan bilangan berikut ini ke dalam bentuk notasi ilmiah.
a. 2000 km c. 0,004 kg
b. 1200 m d. 0,076 m/s
penyelesaian :
a. 2000 km
a = 2
n = + 3 (karena dalam bentuk puluhan)
maka, bentuk notasi ilmiahnya: yaitu 2000 km = 2 x 103 km
-
14
b. 1200 m
a = 12 , karena nilai ini lebih dari sepuluh, maka
a = 1,2
n = 3
maka bentuk notasi ilmiahnya, yaitu : 1200 m = 1,2 x 103 m
c. 0,004 kg
a = 4
n = - 3 (karena dalam bentuk desimal)
maka bentuk notasi ilmiahnya, yaitu :
0,004 kg = 4 x 10-3 kg
d. 0,076 m/s
a = 76, karena nilai ini lebih dari sepuluh, maka
a = 7,6
n = - 3
sehingga bentuk notasi ilmiahnya, yaitu 7,6 x 10-3 m/s
B) ANGKA PENTING (AP)
1) Konsep Angka Penting (AP) Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari
angka eksak dan satu angka yang di taksir atau diragukan. Tidak semua angka hasil pengukuran
merupakan angka penting, sehingga dibuatlah suatu aturan tentang angka penting.
2) Aturan penulisan Angka Penting (AP), yaitu : 1. Semua angka BUKAN NOL adalah angka penting.
Contohnya :
245 memiliki 3 AP (2, 4, dan 5)
49,3 memiliki 3 AP (4, 9, dan 3)
2. Angka NOL yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting.
Contohnya :
102 memiliki 3 AP (1, 0, dan 2)
2011 memiliki 4 AP (2, 0, 1, dan 1)
3. Angka NOL yang terletak dibagian akhir atau BELAKANG koma dan angka dalam
desimal termasuk angka penting.
Contohnya :
25,00 memiliki 4 AP (1, 5, 0, dan 0)
4,00 memiliki 3 AP (4, 0, dan 0)
4. Angka NOL yang berada DI DEPAN koma dan angka dalam desimal bukan angka
penting.
Contohnya :
0,991 memiliki 3 AP (9, 9, dan 1)
0,030 memiliki 2 AP (3 dan 0) ;
5. Bilangan bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka
angka NOL pada dereta akhir harus dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah
Contohnya :
2500 = 2,5 x 103 memiliki 2 AP (2, dan 5)
3000 = 3 x 103 memiliki 1 AP (3) ;
-
15
Yang Termasuk Angka Penting (AP), yaitu:
Semua angka selain angka nol (0)
Angka nol (0) di sebelah kanan angka.
-
16
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanyahanyahanyahanya memiliki 1 (satu) angka taksiran 1 (satu) angka taksiran 1 (satu) angka taksiran 1 (satu) angka taksiran
3) Operasi Angka Penting(AP), yaitu : a) Pembulatan angka penting (AP) Angka penting dibulatkan naik, jika :
a) angka paling belakang > 5
misal :
1. 3,27 dibulatkan menjadi 3,3
2. 42,689 dibulatkan menjadi 42,69
b) angka paling belakang = 5, dan sebelum angka 5 berupa angka ganjil.
misal :
1. 3,35 dibulatkan menjadi 3,4
2. 42,675 dibulatkan menjadi 42,68
Angka penting tidak dibulatkan (tetap), jika :
a) angka paling belakang < 5
misal :
1. 3,24 dibulatkan menjadi 3,2
2. 42,682 dibulatkan menjadi 42,68
b) angka paling belakang = 5, dan sebelum angka 5 berupa angka genap.
misal :
1. 3,25 dibulatkan menjadi 3,2
2. 42,685 dibulatkan menjadi 42,68
b) Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting (AP)
Berapakah hasil penjumlahan dari bilangan penting berikut!
a. 2,53 + 3,760
b. 72,5 + 4,56
penyelesaian :
a. Hasil penjumlahan dari bilangan penting : 2,53 3 adalah angka taksiran
3,760 0 adalah angka taksiran
Karena hasilnya harus memiliki 1 angka taksiran, maka penulisan hasil dari
penjumlahannya adaalah 6,29
b. hasil penjumlahan dari bilangan penting : 72,5 5 adalah angka taksiran
4,56 6 adalah angka taksiran
Karena hasilnya harus memiliki 1 angka taksiran, maka penulisan hasil dari
penjumlahannya adaalah 76,1
+ 6,290 9 dan 0 adalah angka taksiran
+ 76,06 0 dan 6 adalah angka taksiran
-
17
Hasil perkalian dan pembagian bilangan angka penting (AP) harus memiliki jumlahjumlahjumlahjumlah Angka Penting (APAPAPAP)
yang paling sedikitsedikitsedikitsedikit
c) Perkalian dan Pembagian Angka Penting (AP)
Bangun persegi memiliki panjang 1,24 cm dan lebar 2,3 cm. Berapakah luas bangun
persegi tersebut ?
penyelesaian : 1,24 mempunyai 3 AP (1, 2, dan 4)
2,3 mempunyai 2 AP (2, dan 3)
2,852 mempunyai 4 AP (2, 8, 5, dan 2)
Karena hasil perkalian angka penting harus memiliki jumlah AP paling sedikit, dalam hal
ini 2 AP, maka hasil perkalian di atas kita bulatkan menjadi 2 AP, sehingga luasnya
adalah 2,8 cm2
Gimana??? Sudah pahamkan bagaimana cara menentukan, menjumlahkan dan mengalikan
angka penting! So Ayo Kita Selesaikan soal berikut ini!
Bagaimana dengan Pengurangan dan Pembagian pada
Angka penting?
Pengurangan Angka penting sama halnya dengan
penjumlahan angka penting.
Pembagian Angka penting sama halnya dengan Perkalian
angka penting.
Hitunglah dengan menggunakan aturan angka penting bilangan berikut ini:
a. 97,45 0,3
b. 82,65 : 3,2
Penyelesaian:
a.
45,97
3,0
15,97 b.
65,82 2,3
828125,25 Menurut aturannya hasil pembagian di atas adalah 26 (2 AP).
Menurut aturannya hasil pengurangan di samping adalah 9,72
4 AP (8, 2, 6, dan 5)
2 AP (3, dan 2)
8 AP (2, 5, 8, 2, 8, 1, 2 dan 5)
-
18
1. Hitunglah banyaknya angka penting dalam bilangan-bilangan berikuti ini, dan
sebutkan juga angka taksirannya.
c. 2541 = ........................................................................
d. 86,20 = ........................................................................
e. 6400 = ........................................................................
f. 5,06 = ........................................................................
g. 0,0021 = ........................................................................
h. 1,0024 = ........................................................................
i. 40,0 = ........................................................................
j. 0,420 = ........................................................................
2. Hitunglah bilangan-bilangan berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting.
a. 15,40 + 21 = ................................................................
b. 0,10 + 0,045 = ................................................................
c. 0,584 + 0,5 = ................................................................
d. 720 + 478 = ................................................................
e. 340 100 = ................................................................
f. 0,67 0,302 = ................................................................
g. 15,40 4,1 = ................................................................
h. 0,00921 0,002 = ................................................................
3. Hitunglah bilangan-bilangan berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting.
a. 40,0 x 8,0 = ................................................................
b. 0,10 x 0,045 = ................................................................
c. 0,584 x 0,5 = ................................................................
d. 6,25 0,25 = ................................................................
e. (4,0 x 103).(0,2) = ................................................................
f. 0,67 x 0,302 = ................................................................
-
19
C) Konversi Satuan Dalam fisika, banyak nilai-nilai dari besaran yang nilai satuanya tidak sesuai dengan
satuan dalam sistem Internasional, sehingga harus dikonversikan (dirubah) kedalam bentuk
satuan SI. Berikut ini terdapat contoh beberapa diagram konversi satuan.
Satuan Panjang (meter) Satuan Massa (kg)
Satuan waktu (sekon)
Berikut ini beberapa contoh soal dalam merubah atau mengkoversikan satuan.
Konversikan satuan dan nyatakan dalam notasi ilmiah nilai besaran berikut ini ! a. 1 km = m
b. 15 kg = mg
c. 36 km/jam = m/s
d. 0,2 gr/cm3 = kg/m3
penyelesaian : a. 1 km = 1 x 1000 m = 1000 m = 1 x 103 m
b. 15 kg = 15 x 1000000 mg = 15000000 mg= 1,5 x 107 mg
c. 36 km/jam = s
m
s
m
jamkm 10
360010003636 ==
d. 0,2 gr/cm3 = 32
333
36
3
3 102200102,010102,02,0
m
kgm
kgm
kgm
kgcm
gr====
m
dm
cm
mm
km hm
dam x 10
:10
g
dg
cg
mg
kg hg
dag x 10
:10
1 jam = 3600 sekon
1 menit = 60 sekon
1 s = 1/60 menit
1 s = 1/3600 jam
-
20
Konversikan bilangan berikut ini dan Tulislah ke dalam bentuk notasi ilmiah.
1. 856 milisekon = ................................................ sekon
2. 225 mikroampere = ................................................ ampere
3. 425 nanometer = ................................................ meter
4. 0,2 miligram = ................................................ kilogram
5. 40 gigavolt = ................................................ volt
Tuliskan angka-angka berikut kedalam bentuk notasi ilmiah dengan banyak angka
pentingnya sesuai yang tertulis dalam kurung.
6. 5 miliar tahun (2 AP) = tahun
Penyelesaian :
7. 384 jutameter (3 AP) = meter
Penyelesaian :
8. 0,000001050 (4 AP) =
Penyelesaian
9. 76840000 (3 AP) =
Penyelesaian :
10. 4258000 kg(2 AP) =
Penyelesaian :
7. Pengukuran dan Alat Ukur Mengukur merupakan membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam melakukan pengukuran tidak ada yang benar benar
seratus persen akurat, pasti terdapat ketidakpastian pengukuran yang disebebakan oleh
beberapa hal, baik oleh faktor manusia, lingkungan, maupun alat ukur itu sendiri. Oleh karena
itu, dalam setiap pengukuran selalu dituliskan nilai ketidakpastiannya, baik dalam harga mutlak
maupun dalam harga relatif.
A) Kesalahan Pengukuran Kesalahan (eror) adalam penyimpangan nilai yang diukur dari nilai sebenarnya.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1) Kesalahan Umum (keteledoran) Kesalahan ini sering kali disebabkan oleh keterbatasan pengamat dalam menggunakan
alat ukur yang ada.
-
21
2) Kesalahan Sistematik Kesalahan ini dapat terjadi akibat dari alat ukur itu sendiri, seperti kesalahan kalibrasi,
kesalahan titik nol, kesalahan alat, dan sebagainya.
3) Kesalahan Acak
Kesalahan ini lebih sering diakibatkan oleh fluktuasi fluktuasi yang sulit dikendalikan
seperti fluktuasi tegangan listrik PLN, panas yang terserap ke lingkungan, gerak acak
partikel dan sebagainya.
Selain tiga kesalah umum di atas, terdapat 4 (empat) kesalahan pengukuran lain
berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu:
1) Kesalahan Alamiah Kesalahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang
sulit dikontrol, seperti pengaruh cuaca, gravitasi, angin,
dan lain sebagainya.
2) Kesalahan Alat
Kesalahan yang disebakan oleh alat ukur itu sendiri, seperti kesalahan
kalibrasi, keterbatasan alat ukur, faktor keausan (pegas yang terlalu
kendur).
3) Kesalahan Objek yang diukur
Kesalahan yang disebabkan oleh objek yang akan diukur,
seperti dalam proses mengukur diameter suatu pipa ternyata
permukaan luar atau dalam pipa tidak berbentuk lingkaran
penuh.
4) Kesalahan Pengamat
Kesalahan yang dilakukan oleh pengamat sendiri bisa
dalam membaca alat ukur. Seperti kesalahan paralaks
(tidak tegak lurusnya mata dalam membaca alat ukur),
pengamat dalam merangkai alat.
-
22
B) Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya dalam sekali saja terhadap
objek yang diukur. Dalam pengukuran tunggal, besarnya ketidakpastian pengukuran sama
dengan setengah dari skala terkecil alat ukur. Sehingga, dalam penulisan hasil pengukuran
seperti berikut ini.
( ) nstxxxHU21
==
Dengan:
HU = Hasil Ukur
x = nilai yang terbaca alat ukur
x = ketidakpastian pengukuran
nst = nilai skala terkecil
Berikut ini, beberapa contoh Pengukuran Tunggal, yaitu:
1) Pengukuran pada Mistar (penggaris) Mistar atau penggaris sering digunakan untuk mengukuran panjang suatu benda. Seperti
mengukur panjang buku, mengukur panjang Bolpoin.
Perhatikan gambar mistar berikut ini!
Nilai skala terkecil (nst) yang dimiliki oleh mistar biasanya adalah 1 mm, sehingga
ketidakpastian (x) dari mistar adalah:
cmx
mmx
mmx
nstx
=
=
=
=
05,0
5,0
12121
Menentukan kesalahan relatif (KR) pada mistar yaitu:
%100=x
xKR
dengan:
KR = Kesalahan reatif
x = nilai yang terbaca alat ukut
x = ketidakpastian pengukuran
-
23
Penulisan hasil pengukuran pada mistar sama dengan penulisan hasil pengukuran pada
pengukuran tunggal, yaitu:
( ) nstxxxHU21
==
Dengan:
HU = Hasil Ukur
x = nilai yang terbaca alat ukur
x = ketidakpastian pengukuran
nst = nilai skala terkecil pada mistar
Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini!
Tentukan hasil pengukuran oleh mistar berikut ini!
Penyelesaian:
nst = 1 mm = 0,1 cm
x = 0,5 mm = 0,05 cm
x = 6,3 cm
HU = (x x) = (6,3 0,05 cm)
2) Pengukuran pada Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam
dan luar suatu benda (seperti pipa), serta mengukur kedalam suatu lubang. Gambar jangka
sorong dapat dilihat seperti di bawah ini.
-
24
Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada skala utama
terdapat skala seperti pada mistar, yaitu 1 cm dibagi menjadi 10 skala, sehingga masing-masing
skala bernilai 1 mm. Sedangkan pada skala nonius/vernier terdapat 0,9 cm dibagi menjadi 10
skala, sehingga tiap skala bernilai 0,9 mm. Jadi, terdapat selisih skala terkecil antara skala
utama (1 mm) dan skala nonius (0,9 mm) sebesar: 1 mm 0,9 mm = 0,1 mm. sehingga dapat
disimpulkan ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Sedangkan ketidak pastian pengukuran pada jangka sorong adalah:
mmx
nstx
=
=
1,02121
cmx
mmx
=
=
005,0
05,0
Menentukan kesalahan relatif (KR) pada jangka sorong yaitu:
%100+
=
SNSUxKR
dengan:
KR = Kesalahan reatif
SU = nilai pada skala utama
SN = nilai pada skala nonius
x = ketidakpastian pengukuran
Penulisan hasil pengukuran pada jangka sorong, yaitu:
( )( ) nstxxSNSUHU21
=+=
Dengan:
HU = Hasil Ukur
SU = Nilai pada skala utama
SN = Nilai pada skala nonius
x = ketidakpastian pengukuran
nst = nilai skala terkecil pada jangka sorong
Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini!
Tentukan hasil pengukuran yang ditunjukkan pada gambar berikut ini!
-
25
Penyelesaian:
( )( )( )( )
( ) cmHUcmHU
xSNSUHU
=+=
+=
005,026,7005,006,02,7
3) Pengukuran pada Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter atau
ketebalan benda yang relatif tipis atau kecil. Seperti ketebalan kertas, diameter kawat dan
sebagainya. Gambar micrometer sekrup dapat dilihat seperti di bawah ini.
Seperti halnya pada jangka sorong, micrometer sekruppun memiliki dua skala, yaitu
skala utama dan skala nonius. Pada skala utama terdapat skala seperti pada mistar. Sedangkan
pada skala nonius/vernier berupa selubung putar yang terdiri dari 50 skala yang jika sekali
diputar, maka skala utama bergeser 0,5 mm. Ini berarti nilai skala terkecil (nst) pada micrometer
sekrup adalah:
mmnst
mmnst
=
=
01,050
5,0
Sedangkan ketidak pastian pengukuran pada mikrometer sekrup adalah:
mmnstx == 1,0021
21
SU = 7,2 cm
SN = 0,6 mm = 0,06 cm
-
26
cmx
mmx
=
=
0005,0
005,0
Menentukan kesalahan relatif (KR) pada mikrometer sekrup yaitu:
%100+
=
SNSUxKR
dengan:
KR = Kesalahan reatif
SU = nilai pada skala utama
SN = nilai pada skala nonius
x = ketidakpastian pengukuran
Penulisan hasil pengukuran pada mikrometer sekrup, yaitu:
( )( ) nstxxSNSUHU21
=+=
Dengan:
HU = Hasil Ukur
SU = Nilai pada skala utama
SN = Nilai pada skala nonius
x = ketidakpastian pengukuran
nst = nilai skala terkecil pada mikrometer sekrup
Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini!
Tentukan hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini!
Penyelesaian:
Dari gambar di samping diperoleh:
SU = 7,5 mm; dan SN = 0,35 mm
Jadi hasil pengukurannya adalah:
( )( )( )( )
( ) mmHUmmHU
xSNSUHU
=+=
+=
005,085,7005,035,05,7
-
27
Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
28
C) Pengukuran Berulang
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan sebanyak n kali
terhadap objek ukur (besaran) yang sama sehingga akan diperoleh nilai data lebih
mendekati kebenaran, secara matematis ditulis:
n
x
...
n
321
=
++++=
x
n
xxxxx n
dengan:
=x nilai rata - rata Sedangkan ketidakpastian pengukuran diperoleh dari simpangan baku rata
rata, yaitu:
atau
penulisan hasil ukur ditulis:
Dari data pengamatan lab yang dilakukan siswa dalam pengukuran waktu
yang diperlukan untuk melakukan 10 kali getaran pada ayunan sederhana
yang dilakukan sebanyak 5 kali adalah sebagai berikut:
Percobaan ke Waktu (s)
1
2
3
4
5
3,40
3,20
3,20
3,50
3,30
Tentukan nilai rata rata dan simpangan bakunya!
Penyelesaian:
Data Perhitungan
Ke n ti ti2 ( )2ii tt
1
2
3
4
5
3,40
3,20
3,20
3,50
3,30
11,56
10,24
10,24
12,25
10,89
0,0064
0,0144
0,0144
0,0324
0,0004
16,60 55,18 0,0680
( )( )1-nn
xx2
= iSB
( )1-n
xxn
n
12
i2
i =SB
SB+= xx
-
29
32,3560,16
n
tt === sekon
( )( ) ( ) 0583,0155
0680,01-nntt
2
=
=
= iSB
atau
( )
0583,04
56,2759,27551
1556,27528,555
51
1-nttn
n
12
i2
i
=
=
=
=
SB
SB
Sehingga hasil pengukurannya adalah:
t = (3,32 0,0583) sekon.
Data pengukuran diameter kawat yang dilakukan secara berulang diperoleh data
sebagai berikut:
Percobaan ke diameter (mm)
1
2
3
4
5
6
2,350
2,300
2,280
2,320
2,330
2,300
Tentukan hasil ukur diameter kawat dalam tiga dimensi!
Jawab
-
30
1. Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah
A. kuat arus, massa, gaya
B. suhu, massa, volume
C. waktu,momentum, percepatan
D. usaha,momentum, percepatan
E. kecepatan, suhu, jumlah zat
2. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah
A. massa, berat, jarak, gaya
B. panjang, daya, momentum, kecepatan
C. kuat arus, jumlah zat, suhu, jarak
D. waktu, energi, percepatan, tekanan
E. usaha, intensitas cahaya, gravitasi, gaya normal
3. Dibawah ini adalah besaran-besaran dalam fisika.
1. panjang
2. massa
3. kuat arus
4. gaya
Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah ...
A. 1 dan 3
B. 1, 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2, 3 dan 4
4. Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah
A. momentum, waktu, kuat arus
B. kecepatan, usaha, massa
C. energi, usaha, waktu putar
D. waktu putar, panjang, massa
E. momen gaya, usaha, momentum
5. Di bawah ini yang merupakan besaran pokok dalam sistem Standar Internasional adalah ...
A. Kilogram dan Watt
B. Kilogram dan Celcius
C. Meter dan Detik
D. Meter dan Celcius
E. Celcius dan Watt
6. Daya adalah besarnya usaha atau energi tiap satuan waktu, dimensi dari daya adalah ....
A. M.L.T
B. M.L.T1
C. M.L.T2
-
31
D. M.L2.T2
E. M.L2.T3
7. Gaya tarik (F) pada pegas dirumuskan F = k/y, jika y adalah pertambahan panjang (m),
maka dimensi konstanta pegas adalah
A. L.T1
B. M.T2
C. M.L.T1
D. M.L.T2
E. M.L2.T1
8. Jika m adalah massa benda, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian, maka
Dimensi energi potensial (EP) = m.g. h adalah
A. M.L.T1
B. M.L.T2
C. M.L1T2
D. M.L2T2
E. M.L2.T2
9. Persamaan gas ideal memenuhi persamaan CT
VP=
dimana C adalah konstanta, P adalah
tekanan, V adalah volume, dan T adalah suhu. Dimensi dari konstanta C adalah
A. M.L1.T2.1
B. M.L2.T2.1
C. M.L2.T1.1
D. M.L2.T2.1
E. M.L2.T2.1
10. Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran
A. impuls
B. energi
C. gaya
D. tekanan
E. percepatan
11. Perhatikan tabel berikut ini !
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah besaran nomor
A. 1 saja
B. 1 dan 2 saja
C. 1, 2 dan 3
D. 1 dan 3 saja
E. 2 dan 3 saja
12. Besaran yang mempunyai dimensi M.L-3 adalah
A. Kecepatan
-
32
B. Percepatan
C. Massa jenis
D. Berat jenis
E. Gaya
13. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. Banyaknya angka
penting hasil pengukuran tersebut adalah
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam
14. Seorang anak mengukur panjang tali diperoleh angka 0,50300 m, maka jumlah angka
penting dari hasil peng-ukuran tersebut adalah
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 2
15. Dari hasil pengukuran suatu plat tipis panjang 15,35 cm dan lebar 8,24 cm, maka luas plat
tersebut adalah
A. 126 cm2
B. 126,5 cm2
C. 126,48 cm2
D. 126,484 cm2
E. 126,4840 cm2
16. Hasil pengukuran plat seng, panjang 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng menurut
penulisan angka penting adalah
A. 1,8012 m2
B. 1,801 m2
C. 1,800 m2
D. 1,80 m2
E. 1,8 m2
17. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan
angka penting, luas lantai tersebut adalah
A. 65 m2
B. 65,5 m2
C. 65,572 m2
D. 65,6 m2
E. 66 m2
18. Sebuah pita diukur, ternyata lebarnya 12,3 mm dan panjangnya 125,5 cm., maka luas
mempunyai angka penting sebanyak
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
-
33
E. 2
19. Sebuah partikel bermassa 350 mg. massa tersebut setara dengan kg
A. 3,5 x 10-3
B. 3,5 x 10-4
C. 3,5 x 10-6
D. 3,5 x 10-7
E. 3,5 x 10-8
20. Sebuah pembangkit listrik mampu menghasilkan daya 105 MW. Daya listrik tersebut jika di
tulis dalam notasi ilmiah adalah W
A. 105 x 106
B. 10,5 x 105
C. 1,05 x 104
D. 1,05 x 106
E. 1,05 x 108
21. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Dalam SI kecepatan mobil tersebut
adalah ...
A. 16,667 m/det
B. 36 m/det
C. 60 m/det
D. 360.m/det
E. 600 m/det
22. Susunan dari besaran, massa, waktu, dan suhu menurut Standar Internasional (SI) adalah ...
A. gr, menit, K
B. lb, menit, K
C. kg, detik, K
D. kg, detik, F
E. ons, detik, R
23. Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang 2,20 mm2, dan panjangnya 37,55 mm.
Besarnya volume kawat baja tersebut adalah ...
A. 80,875 mm3
B. 83,9 mm3
C. 93,9 mm3
D. 96,9 mm3
E. 99,9 mm3
24. Untuk mengukur tebal kertas, maka alat yang tepat digunakan adalah
A. mistar
B. jangka sorong
C. mikrometer sekrup
D. stopwatch
E. meteran kios
25. Skala terkecil dari alat-alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup adalah ....
A. 1 mm; 0,1 mm; 0,01 mm
B. 0,5 mm; 0,1 mm; 0,01 mm
-
34
C. 0,1 mm; 0,01 mm; 0,001 mm
D. 0,5 mm; 0,05 mm; 0,005 mm
E. 0,5 mm; 0,01 mm; 0,001mm
26. Seseorang melakukan pengukuran tebal buku tulis dengan jangka sorong. Hasil
pengukurannya adalah 5,24 mm. Dengan memperhitungkan kesalahan mutlak, pembacaan
dari hasil pengukuran tersebut dapat dituliskan menjadi ....
A. (5,24 + 0,01) mm
B. (5,24 + 0,05) mm
C. (5,24 + 0,1) mm
D. (5,24 + 0,5) mm
E. (5,24 + 1) mm
27. Sebatang kayu memiliki panjang 10 m. Dari pernyataan tersebut yang disebut besaran
adalah ....
A. 10
B. m
C. 10 m
D. panjang
E. kayu
28. Notasi ilmiah dari bilangan 0,000000022348 adalah ....
A. 22,348 x 10-9
B. 22,348 x 10-10
C. 2,23 x 10-8
D. 2,2348 x 10-8
E. 22,348 x 10-9
29. Orde bilangan dari nilai 0,00000002456 adalah ...
A. 10
B. 8
C. 1012
D. 109
E. 108
30. Hasil pengukuran oleh alat ukur berikut ini adalah
A. 9,1 cm
B. 9,1 mm
C. 9,12 cm
D. 9,12 mm
E. 9,00 mm
-
35
1. Satuan dari besaran percepatan, suhu dan gaya, menurut sistem Internasional (SI) adalah
...
2. Satuan dari besaran, massa, waktu, dan suhu menurut Standar Internasional (SI) adalah ...
3. usaha adalah besarnya gaya (F) dikalikan jarak (s), maka satuan dan dimensi dari usaha
adalah ...
4. Tentukan satuan dan dimensi besaran-besaran berikut ini.
a) massa jenis () =
b) tekanan (P) =
c) usaha (W) =
5. energi potensial (EP) dinyatakan oleh persamaan EP = m.g.h , dengan m adalah massa
benda, g adalah percepatan gravitasi , dan h adalah ketinggian benda. Carilah satuan dan
dimensi dari energi potensial tersebut ...
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Dalam SI kecepatan mobil tersebut
adalah ...
7. Sebuah kubus mempunyai panjang sisi 10 cm. Bila 1 m = 39,4 in, maka volum kubus
tersebut adalah ...
8. Sebuah silinder memiliki jari-jari 2,8 cm dan tinggi 10 cm, volume silinder dengan aturan
angka penting adalah ...
9. Sebuah lingkaran berdiameter 14 cm. Jika 1 m = 38,4 inci, maka luas lingkaran tersebut
adalah ...
10. Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang 2,20 mm2, dan panjangnya 37,55 mm.
Besarnya volume kawat baja tersebut adalah ...
11. seorang anak mengukur panjang tali dan diperoleh angka 0,050300. Jumlah angka penting
dari hasil pengukuran tersebut adalah ...
12. dari hasil pengukuran menggunakan jangka sorong didapat panjang kaki segitiga sama kaki
12,55 cm dan tingginya 3,5 cm. Hitunglah luas segitiga tersebut dengan aturan angka
penting!
13. konversikan nilai-nilai dibawah ini !
A. 230 km = ..................... m
B. 750 gr = ..................... kg
C. 0,52 mm = ..................... km
D. 20 m/s2 = ..................... km/jam2
E. 108 km/jam = .............. m/s
F. 20 m/s = .............. km/jam
G. 25 kg.m2/s2 = .............. g.cm2/s2
H. 0,45 gr/cm3 = .............. kg/m3
-
36
14. Berapakah jumlah angka penting pada nilai-nilai berikut ini !
A. 836,5 gram =
B. 75,006 kg =
C. 0,006 m =
D. 0,0060 m =
E. 8,9 x 10-4 cm =
F. 1,0 kg/m3 =
G. 0,00230 m =
H. 24,050 gram =
I. 1,00 x 104 kg =
J. 00,0225 volt =
15. Berapakah hasil dari penjumlahan dan perkalian angka penting berikut ini !
A. 182,813 + 72,56 + 4,5 =
B. 192,594 18,86 =
C. 23,4 x 200,1 =
D. 100 : 42,5 =