bab 1

16
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinnya reaksi kimia disebabkan karena adannya tumbukan atau tabrakan antar molekul – molekul pereaksi dengan arah yang tepat dan memiliki energy yang cukup untuk mengatasi energy aktivasi molekul pereaksi. Molekul pereaksi yang menerima tumbukan akan berubah menjadi molekul teraktivasi (Komplek transisi) dan segera berubah menjadi produk (hasil reaksi). Senyawa pada keadaan kompleks teraktivasi ini bersifat tidak stabil. Untuk mencapai keadaan kompleks teraktifasi,diperlukan energy yang disebut energy aktivasi. Energy aktivasi adalah energy potensial yang harus dilampaui sebelum terjadi reaksi kimia. Kompleks teraktivasi merupakan tahap persimpangan ketika kenaikan mulus energy potensial pada saat reaksi (reaktan) saling mendekati menjadi penurunan mulus ketika molekul hasil reaksi (produk) memilsah. 1

Upload: andita-cucu-hamdi

Post on 20-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Terjadinnya reaksi kimia disebabkan karena adannya tumbukan atau

tabrakan antar molekul – molekul pereaksi dengan arah yang tepat dan

memiliki energy yang cukup untuk mengatasi energy aktivasi molekul

pereaksi. Molekul pereaksi yang menerima tumbukan akan berubah menjadi

molekul teraktivasi (Komplek transisi) dan segera berubah menjadi produk

(hasil reaksi). Senyawa pada keadaan kompleks teraktivasi ini bersifat tidak

stabil. Untuk mencapai keadaan kompleks teraktifasi,diperlukan energy yang

disebut energy aktivasi. Energy aktivasi adalah energy potensial yang harus

dilampaui sebelum terjadi reaksi kimia.

Kompleks teraktivasi merupakan tahap persimpangan ketika kenaikan

mulus energy potensial pada saat reaksi (reaktan) saling mendekati menjadi

penurunan mulus ketika molekul hasil reaksi (produk) memilsah. Ini

berarti,tidak semua pasangan yang bereaksi menghasilkan reaksi. Hanya

pasangan yang memiliki energy kinetic cukup dapat melonggarkan ikatannya

dan menata ulang ato-atomnya sewaktu mencapai keadaan transisi yang

memisahkan preaksi dari hasil reaksi. Jika halangan ini terlalu tinggi,hampir

semua pasangan molekul reaksi yang bertumbukan berpisah satu sama lain

tanpa reaksi.

B. Tujuan

Mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1

Page 2: Bab 1

C. Rumusan Masalah

Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi

2

Page 3: Bab 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi

agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk

melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor

apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu

reaksi, dan katalisator.

1. Konsentrasi

Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang bereaksi.

Makin besar konsentrasi, maka makinbanyak partikel sehingga semakin

banyak tumbukan yang terjadi. dengan demikian semakin banyak partikel

yang bertumbukan, maka lajur eaksi pun semakin besar.

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat dijelaskan sebagai

berikut: supaya suatu reaksi dapat berlangsung , partikel – partikel tersebut

pertama – tama haruslah bertubrukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel

itu larutan atau salah satu larutan satunya lagi benda padat. Jika

konsentrasi tinggi maka kemungkinan untuk bertubrukan pun besar. Jika

reaksi hanya melibatkan satu partikel tersebut keberbagai arah, maka

tubrukan – tubrukan tidak saling berhubungan

Selain luas permukaan dan suhu, laju reaksi dapat juga dipengaruhi

oleh konsentrasi. Jika kamu melarutkan kapur ke dalam larutan HCl

3

Page 4: Bab 1

dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 1N, 2N, 3N, dan 4N, dalam

larutan manakah kapur cepat larut?

Reaksi kapur tulis yang mengandung CaCO3 dengan HCl akan

menghasilkan gelembung CO2. Dan laju reaksi akan semakin cepat jika

nilai konsentrasi semakin besar.

2. Suhu

Pernahkah kalian minum es teh? Mengapa es teh dibuat dari air teh

panas ditambah gula baru kemudian diberi es batu? Mengapa tidak dari air

teh dingin baru ditambah gula? Jika kalian tanyakan hal itu kepada penjual

es teh tentu akan dijawab bahwa gula akan lebih cepat larut dalam air

panas dibandingkan dengan air dingin, mengapa? Demikian halnya dengan

reaksi kimia. Reaksi kimia cenderung berlangsung lebih cepat pada suhu

yang lebih tinggi. Demikian pula sebaliknya, kita juga bisa memperlambat

reaksi dengan menurunkan suhu. Misal proses pembusukan makanan atau

buah-buahan dapat diperlambat dengan mendinginkannya di lemari es atau

4

Page 5: Bab 1

freezer. Mengapa dengan semakin tinggi suhu, laju reaksi semakin cepat?

Suhu mempunyai hubungan linear dengan gerakan molekul. Jika suhu

semakin tinggi, maka molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat

bergerak. Akibatnya frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar. Hal ini

dapat mempercepat laju reaksi.

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila

suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan

partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin

sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu

diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin

kecil.

3. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting

dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh

antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga

menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin

5

Page 6: Bab 1

kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang

terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik

kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus

kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi;

sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang

dibutuhkan untuk bereaksi.

Suatu reaksi mungkin banyak melibatkan pereaksi dalam bentuk

padatan., bila kita mempunyai kubus dengan ukuran panjang, lebar dan

tinggi masing-masing 1cm. Luas permukaan kubus bagian depan 1 cm x 1

cm = 1 cm2. Luas permukaan bagian belakang, kiri, kanan, atas dan

bawah, masing-masing juga 1cm2 . Jadi luas permukaan seluruhnya 6

cm2.

Kemudian kubus tersebut kita pecah jadi dua, maka luas

permukaan salah satu kubus hasil pecahan tadi adalah 2(1 cm x 1 cm) + 4

(0,5 cm x 1 cm) = 4 cm2. Berarti luas dua kubus hasil pecahan adalah 8

cm2. Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai hal ini? Jadi makin kecil

pecahan tersebut, luas permukaannya makin besar.

Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua, maka luas permukaan

sentuh meningkat dua kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan

cairan atau gas. Hal ini merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran

partikel dapat memperluas permukaan sentuh zat.

Bagaimana pengaruh ukuran kepingan zat padat terhadap laju

reaksi? Misalkan, kita mengamati reaksi antara batu gamping dengan

6

Page 7: Bab 1

larutan asam klorida (HCl). Percobaan dilakukan sebanyak dua kali,

masing-masing dengan ukuran keping batu gamping yang berbeda,

sedangkan faktor-faktor lainnya seperti massa batu gamping, volume

larutan HCl, konsentrasi larutan HCl dan suhu dibuat sama. Dengan

demikian, perubahan laju reaksi semata-mata sebagai akibat perbedaan

ukuran kepingan batu gamping (kepingan halus dan kepingan kasar).

Dalam hal ini, ukuran keping batu gamping kita sebut variabel

manipulasi, perubahan laju reaksi (waktu reaksi) disebut variable respon,

dan semua faktor lain yang dibuat tetap (sama) disebut variable kontrol.

Mengapa kepingan yang lebih halus bereaksi lebih cepat? Pada

campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas

campuran yang selanjutnya kita sebut bidang sentuh. Oleh karena itu,

makin luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran

kepingan zat padat makin luas permukaannya.

Pengaruh luas permukaan banyak diterapkan dalam industri, yaitu

dengan menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan sebelum

direaksikan. Ketika kita makan, sangat dianjurkan untuk mengunyah

makanan hingga lembut, agar proses reaksi di dalam lambung berlangsung

lebih cepat dan penyerapan sari makanan lebih sempurna.

Apa hubungannya dengan tumbukan? Makin luas permukaan

gamping, makin luas bidang sentuh dengan asam klorida makin besar,

sehingga jumlah tumbukannya juga makin besar. Artinya makin kecil

7

Page 8: Bab 1

ukuran, makin luas permukaannya, makin banyak tumbukan, makin cepat

terjadinya reaksi.

4. pengaruh tekanan terhadap laju reaksi

Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi

akan meningkatkan laju reaksi. Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang

melibatkan zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahan apapun

terhadap laju reaksi. Dalam proses pembuatan amonia dengan proses

haber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan

menggunakan tekanan yang sangat tinggi.

N2 (g) + 3H2 (g) D 2NH3 (g)

8

Page 9: Bab 1

Sesungguhnya, alasan untuk menggunakan tekanan tinggi adalah

untuk meningkatkan persentase amonea didalam kesetimbangan

campuran. Peningkattan tekanan dari gas adalah sama denag peningkatan

pada konsentrasi 

5. Pengaruh Katalis terhadap laju reaksi

Katalisator merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi.

Dalam kerjanya katalisator akan ikut bereaksi dengan zat-zat reaktan,

tetapi diakhir proses reaksi katalisator tersebut akan memisah kembali.

Katalis ada dua macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis

negatif. Katalis bersifat positif dapat mempercepat laju reaksi. Katalis

bersifat negatif merupakan katalisator yang memperlambat laju reaksi,

katalisator ini dinamakan inhibitor.

9

Page 10: Bab 1

Gambar 3.12 Diagram energi aktivasi reaksi dengan atau tanpa katalis.

Adanya katalis positif dalam reaksi kimia mengakibatkan energi

aktivasi reaksi semakin kecil. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya

reaksi semakin besar. Bayangkan jika kalian ingin menuju suatu tempat

yang dihalangi sebuah gunung. Jalan yang satu harus mendaki gunung,

sedangkan jalan yang lain melewati terowongan yang menembus gunung,

mana yang lebih cepat? Jalan yang harus mendaki gunung digambarkan

sebagai jalan tanpa katalis, sedangkan jalan melalui terowongan adalah

jalan dengan katalis. Dalam hal initerowongan merupakan suatu katalis.

.

10

Page 11: Bab 1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi

pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan

katalisator.

2. Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang bereaksi. Makin besar

konsentrasi, maka makinbanyak partikel sehingga semakin banyak

tumbukan yang terjadi. dengan demikian semakin banyak partikel yang

bertumbukan, maka lajur eaksi pun semakin besar.

3. Suhu mempunyai hubungan linear dengan gerakan molekul. Jika suhu

semakin tinggi, maka molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat

bergerak. Akibatnya frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar.

4. semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka

tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju

reaksi semakin cepat. apabila semakin kecil luas permukaan bidang

sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,

sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

5. Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan

meningkatkan laju reaksi.

6. Katalis ada dua macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis

negatif.

11

Page 12: Bab 1

DAFTAR PUSTAKA

www.kevinmarchell.blogspot.com

kimia/Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi _ CHEMISTRY

http://indaramadani.blogspot.com/2010/05/makalah-kinetika-kimia.html

file:///C:/Users/ACER/Downloads/kimia/Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi/ Garda Pengetahuan.htm

file:///C:/Users/ACER/Downloads/kimia/faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi - Info Kampung Parangtinggia.htm

file:///C:/Users/ACER/Downloads/kimia/Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Artikel smakita.net Kimia Kelas XI.htm

12