bab 1

Upload: gopieens-arifiin

Post on 16-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

www

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGRemaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja adalah mereka yang berusia 10 - 20tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh,psikologi dan aspek fungsional. Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence(10-13 tahun), remaja menengah/middle adolescence(14-16 tahun) dan remaja akhir/late adolescence(17-20tahun) (Tarwoto et al 2010: 1).Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut masa pubertas yaitu masa peralihan dari masa anak anak ke masa dewasa. Dilihant dari segi penduduk 73,4% penduduk dunia adalah remaja. Indonesia menempati urutan nomor 4 dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Di Asia Pasifik, dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, seperlimanya adalah remaja umur 10-19 tahun. Penduduk Indonesia kelompok usia 10-19 tahun adalah sekitar 22% dimana 50,9% adalah laki laki dan 49,1% adalah perempuan (Biro Pusat Statistik, 2002)Pada masa pubertas, remaja menngalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas, dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menstruasi merupakan perbedaaan yang mendasar antara pubertas pria dan wanita (Sarwono, 2005)Pada remaja wanita saat pubertas umumnya mengalami mengalami mentruasi. Menarche adalah saat haid atau menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang meningjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Namun perlu diingat bahwa jiwa remaja masih belum stabil dan belum mampu mandiri secara ekonomi maupun sosial, jadi ia belum siap untuk hamil, yang terbaik adalah remaja puti mempersiapkan diri untuk mandiri, mencapai tingkat mendidikan yang diwajibkan yaitu paling sedikit 9 tahun, memasuki pernikahan yang direstui orang tua dan masyarakat, kemudian merencanakan kehamilan pada usia 20 30 tahun. Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10 16 tahun, tetapi rata rata pada usia 12,5 tahun. Stastistik menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum (Sarwono, 2005)Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan tentang menstruasi seseorang antara lain Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Dimana faktor internal tersebut terdiri atas faktor jasmani dan rohani, sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh adalah pendidikan, paparan media massa, ekonomi, hubungan sosial, dan pengalaman (Sukmadinata, 2009). Para remaja putri pada masa awal awal menstruasi sering mengalami haid datangtidak teratur tiap bulannya. Haid yang datang tidak teratur disebut juga oligomenore.Oligomenore adalah kondisi wanita yang sebelumnya haid teratur sebelum mengalami masalah haid yang datang tidak teratur. Pada orang yang mengalami oligomenore siklus haidnya biasanya lebih panjang dari 35 hari sehingga akan mengalami haid 4-9 kali dalam setahun (Andriyani 2012: 21)Oligomenoremerupakan salah satu gangguan menstruasi yang sering terjadi padawanita.Menurut laporan WHO (2008) prevalensi oligomenore pada wanita sekitar 45%. Penelitian Bieniasz Jet al, dalam Sianipar et al (2011) mendapatkan prevalensigangguan menstruasi di dunia ditaksirkanamenorea primer sebanyak 5,3%, amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran sebanyak 15,8% (Majalah Kedokteran, FKUI, 2009).Kelaianan siklus menstruasi Oligomenorea di Indonesia menyerang 16,7% remaja menurut Penelitian Siegberg dkk, 2007.Gangguan menstruasi merupakan masalah yang cukup sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Berdasarkan hasil survei Badan kesehatan Jakarta mengenai prevalensi gangguan menstruasi pada mahasiswi sebuah universitas di Jakarta tahun 2004 menemukan bahwa 83,5% mahasiswi mengalami dismenorea. Pada penelitian lain, didapatkan hanya 38% wanita yang mengatakan menstruasi yang tidak lancar, padahal 76% dokteryang menerima kasus tersebut menganggapnya sebagai kasus yang perlu dirujuk. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran wanita terhadap masalah gangguan menstruasi (Biro Pusat Statistik, 2004)Oleh karena rendahnya kesadaran dan kurangnya pengetahuan informasi yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.

B. RUMUSAN MASALAHMasalah yang dirumuskan dalam laporan ini adalah Apakah remaja dengan gangguan menstuasi sudah mendapatkan perawatan secara tepat oleh keluarga di rumah.

C. TUJUAN1. Tujuan umum :Melaporkan hasil pengkajian asuhan keperawatan pada remaja dengan gangguan menstruasi di keluarga.2. Tujuan khusus : Melakukan pengakajian pada individu dalam keluarga. Menentukan diagnosa keperawatan yang tepat sesuai dengan hasil pengkajian sebelumnya. Menyusun intervensi berdasarkan masalah keperawatan yang muncul.

D. MANFAAT1. Bagi mahasiswaDapat memberikan masukan agar dapat mengaplikasikan teori dari laporan ini ke dalam bentuk kasus dan pembelajaran berikutnya.2. Bagi institusi pendidikanDiharapkan hasil laporan kasus ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan tentang menstruasi, khususnya bagi mahasiswa jurusan keperawatan.3. Bagi instansi kesehatanDiharapkan bagi instansi kesehatan dengan adanya laporan kasus ini dapat menjadi tolak ukkur kedepanya agar lebih peka terhadap masalah repoduksi pada remaja khususnya wanita.4. Bagi KeluargaDapat memberi motivasi kepada keluarga untuk lebih peduli terhadap remaja putri dengan memberi mengetahuan yang benar tentang menstruasi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP MEDIK MENSTRUASIa. Definisi MenstruasiMenstruasi adalah peristiwa pengeluaran darah , mukus dan sel-sel epitel dari uterus secara periodik. Menstruasi umumnya terjadi dengan interval setiap bulan selama periode reproduksi, kecuali pada masa kehamilan dan menyusui(Reeder Martin dan Griffin,2011)Haid atau menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina (Prawirohardjo, 2007; Suwarni, 2009). Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103)Gangguan haid merupakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan haid, baik itu gangguan menurut ritme(siklus menstruasi),gangguan menurut perdarahan(banyaknya dan lamanya) maupun gangguan yang terjadi diluar haid dan pada saat haid.b. Fisiologi Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan menstruasi untuk pertama kali adalah 12 atau 13 tahun. Namun kalau sampai usia 16 tahun belum juga datang bulan perlu di waspadai, mungkin ada kelainan. Siklus haid/ menstruasi pada perempuan (reproduksi) normalnya terjadi setiap 23-35 hari sekali dengan lama haid berkisar 5-7 hari.Namun ada sebagian perempuan yang mengalami haid tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, darah haid sangat banyak sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit saat haid, gejala PMS (pre menstruasi syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih banyak lagi.Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil).Gangguan yang terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid kali pertama. Artinya, bila seorang perempuan telah mendapatakan haid pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur. Tapi bila setelah usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur juga, dipastikan ia mengalami gangguan haid.Haid dipengaruhi berbagai hormone, GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang dikeluarkan oleh hipothalamus dan memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH.FSH (Folikel Stimulating Hormon) memicu pematangan folikel diovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dari endometrium). Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing hormon). LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesterone. Progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal. Fase sekresi selalu tetap 14 hari, meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase proliferasinya, sehingga harus berhati2 untuk menentukan masa subur. Siklus MenstruasiPanjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya.Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche dan sesaat sebelum menopause.Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi.Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi).Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:1. Fase FolikulerDimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.2. Fase ovulasiFase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.3. Fase LutealFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron.Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin).Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu :1. Fase Menstruasi atau dekuamasiDalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh.Darah haid mengandung darah vena dan arteri dangan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva.Fase ini berlangsung 3 4 hari.2. Fase pasca haid atau fase regenerasiLuka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium.Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.3. Fase ProliferasiDalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase)Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7.Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10.Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi.Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).c. Fase proliferasi akhir (late proliferation)Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14.Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis.Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi.Stoma bertumbuh aktif dan padat.4. Fase pra haid atau fase sekresiFase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk, dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di dalam endimetrium tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

c. EtiologiAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :1) Faktor hormoneHormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu: FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise Progesteron dihasilkan oleh ovarium2) Faktor EnzimEnzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.3) Faktor vascularMulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.4) Faktor ProstaglandinEndometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.d. PatofisiologiKetidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh.Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan, gangguan gizi dan penggunaan kontrasepsi, Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat.Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan.Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.

e. Gejala Gejala psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil Rasa malas dan mudah lelah Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak Gejala fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis

B. KONSEP MENSTRUASI PADA REMAJAa. Konsep RemajaMasa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa . Masa remaja ditandai perubahan fisik, pubrtas dan emosional yang kompleks, yang menjadikan penyesuaian sosial penting untuk menjadi dewasa. (Persis Mary Hamilton)Pubertas adalah saat dimana sistem reproduksi mengalami kematangan.Sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. (Persis Mary Hamilton)

b. Mitos MenstruasiSampai akhir abad ini banyak perubahan perilaku yang secara keliru dikaitkan denganwanita yang mengalami siklus menstruasi digunakan untuk perdebatan misalnya mengapa memilih seorang wanita sebagai pemimpin. (Bobak,dkk.2005)Pada banyak remaja ketidaknyamanan haid menyebabkan remaja tidak menyukai perannya.Penerimaan tehadap peran mempengaruhi persepsi terhadap haid beserta gejala yang menyertai.Nilai sosial yang dianut juga mempengaruhi cara seorang remaja bereaksi terhadap haid. Kecemasan cenderung meningkat bila seorang wanita merasa darah haidnya sangat banyak.Persepsi terhadap gejala yang menyertai haid dipengaruhi oleh kepribadian, status mental, dan sikap juga mempengaruhi saat haid.Terdapat sejumlah konsep khusus yang berdasar evolusi tabu, mitos atau kepercayaan termasuk kebudayaan yang jelas bersangkutan terhadap remaja tersebut. Terdapat beberapa aspek umum tentang pembatasan, pengucilan, dan diskriminasi sosial dalam berbagai bentuk dan derajat berbagai kebudayaan, sebagai contoh bahwa remaja yang sedang haid khususnya darah haidnya adalah suatu yang mempunyai kekuatan yang dapat mencemari lingkungannya, sehingga dikucilkan dari lingkungannya dan kegiatan dibatasi. (Birran Affandi,1996)Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya (Yudi, 2008).c. Faktor penyebab remaja mengalami gangguan menstruasi:Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi remaja: Ketidakseimbangan Hormon Menstruasi iregular dapat disebabkan terlalu banyak atau sedikit hormon, yang dapat disebabkan oleh masalah tiroid, sindrom polikistik ovarium, obat-obatan, sakit, gaya hidup, olah raga berlebihan, dan stres. StresBeban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol. Hal ini berefek pada estrogen, progesteron dan menurunkan produksi Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) sehingga menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Penyakit Siklus menstruasi yang tidak teratur dalam waktu lama merupakan tanda-tanda adanya penyakit pada saluran reproduksi. Misalnya, fibroid, kista, endometriosis, polip, sindrom polikistik ovarium, infeksi pada saluran reproduksi maupun kelainan genetik. Perubahan rutinitasPerubahan rutinitas dalam hidup dapat berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang harus berganti jam kerja dari pagi menjadi malam. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola atau rutinitas baru. Gaya hidup dan berat badan Pilihan gaya hidup termasuk pola makan, mengkonsumsi alkohol, atau pemakai narkoba mempengaruhi metabolisme progesteron dan estrogen. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan rokok serta kelebihan dan kekurangan berat badan juga berpengaruh pada kadar hormonal di tubuh. Pada kasus tertentu bahkan dapat menghentikan menstruasi (amenorrhea) karena hipotalamus tidak dapat melepaskan GnRH. Masalah ini biasa terjadi pada wanita/remaja yang sangat sibuk (Wolfenden, 2010).

d. Jenis-Jenis Gangguan Haid Pada Remaja1. Hipermenore (Menorraghia) Definisi : Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.Penyebabnya antara lain Hipoplasia uteri Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia. Dekompensio cordis Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis. Penyakit darah, misalnya hemofiliManifestasi Klinis: Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan.Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.Terapi: Suplemen zat besi (jika kondisi menorrhagia disertai anemia, kelainan darah yang disebabkan oleh defisiensi sel darah merah atu hemoglobin). Prostaglandin inhibitor seperti medications (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen.2. Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya.Lama perdarahan: Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Penyebab: Gangguan endokrin Kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.Manifestasi klinis :Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (