bab 1

4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TOA (tubo-ovarian abscess) merupakan salah satu komplikasi akut dari PID (Pelvic inflammatory disease). Abses ini pada umumnya terjadi pada wanita usia produktif dan biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran genital bagian bawah. TOA berhubungan erat dengan PID (Pelvic inflammatory disease). PID disebabkan oleh mikroorganisme yang menghuni endoserviks kemudian naik ke endometrium dan tuba fallopi. TOA merupakan end-stage process dari PID akut. TOA terjadi sekitar 18-34% pada pasien dengan PID dan 22% dengan salpingitis di Nairobi, Kenya. Abses ini dapat terjadi pada pasien yang post histerektomi supraservikal. TOA dapat juga terjadi pada pasien yang sebelumnya mengalami servitis dan parametritis. TOA umumnya disebabkan oleh mikroorganisme umum yang menjadi penyebab STD (sexually transmitted diseases), berhubungan seks dengan partner yang memiliki agen infeksius ini merupakan faktor risiko yang sangat penting dalam terjadinya TOA. Selain itu, operasi ginekologi, kanker organ genital (genital

Upload: nurul-fahmi-rizka-laily

Post on 30-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

maternitas

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTOA (tubo-ovarian abscess) merupakan salah satu komplikasi akut dari PID (Pelvic inflammatory disease). Abses ini pada umumnya terjadi pada wanita usia produktif dan biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran genital bagian bawah. TOA berhubungan erat dengan PID (Pelvic inflammatory disease). PID disebabkan oleh mikroorganisme yang menghuni endoserviks kemudian naik ke endometrium dan tuba fallopi. TOA merupakan end-stage process dari PID akut. TOA terjadi sekitar 18-34% pada pasien dengan PID dan 22% dengan salpingitis di Nairobi, Kenya.Abses ini dapat terjadi pada pasien yang post histerektomi supraservikal. TOA dapat juga terjadi pada pasien yang sebelumnya mengalami servitis dan parametritis. TOA umumnya disebabkan oleh mikroorganisme umum yang menjadi penyebab STD (sexually transmitted diseases), berhubungan seks dengan partner yang memiliki agen infeksius ini merupakan faktor risiko yang sangat penting dalam terjadinya TOA. Selain itu, operasi ginekologi, kanker organ genital (genital malignancy), IVF treatment, dan apendisitis yang mengalami perforasi juga diketahui menjadi penyebab TOA. Diagnosis TOA sering sulit ditegakkan dan sulit dibedakan dengan peradangan pelvis oleh sebab-sebab yang lain, sehingga dibutuhkan anamnesa, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang tepat untuk dapat menegakkan diagnosis pasti dan memberikan terapi yang tepat pula. Dan bila tidak ditangani dengan baik, komplikasinya dapat menyebabkan kematian, kemandulan dan kehamilan ektopik yang merupakan masalah medik, sosial dan ekonomi.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya ?

1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan UmumMahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.1.3.2 Tujuan Khusus1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.2. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.3. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.4. Melaksanakan asuhan Keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.5. Melakukan evaluasi pada pasien dengan diagnosa Ca Cervix Insitu Post Operasi di Ruang E2 RSAL Dr Ramelan Surabaya.

1.4 Manfaat1.4.1 TeoritisHasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan medikal bedah dengan diagnosa Ca Cervix Insitu Post Operasi.1.4.2 Praktik 1. Bagi Pelayanan Keperawatan di Rumah SakitHasil studi kasus ini dapat memberikan informasi bagi pelayanan di rumah sakit agar dapat melakukan asuhan keperawatan maternitas pada pasien Ca Cervix Insitu Post Operasi.dengan baik dan tepat.2. Untuk PenelitiHasil studi kasus ini dapat dijadikan masukan sebagai data dasar bagi peneliti berikutnya untuk melaksanakan studi kasus pada asuhan keperawatan maternitas pada pasien Ca Cervix Insitu Post Operasi.dengan baik.