bab-1

9
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simpang merupakan suatu daerah yang di dalamnya terdapat dua atau lebih cabang jalan yang bertemu atau bersilangan termasuk di dalamnya fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan lalu lintas. Simpang merupakan bagian penting dari suatu jaringan jalan, mengingat fungsi simpang yaitu mengalirkan dan mendistribusikan kendaraan yang lewat, maka diperlukan pengaturan simpang untuk mengurangi konflik. Simpang menurut MKJI 1997 terbagi menjadi 2 macam yaitu: simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Simpang bersinyal memiliki lampu lalu lintas yang berfungsi untuk mengatur kegiatan di simpang sehingga pergerakan arus lalu lintas di simpang menjadi teratur dan mengurangi terjadinya penumpukan arus. Pada simpang tidak bersinyal, para pemakai jalan memutuskan sendiri apakah mereka cukup aman untuk langsung melewati atau harus berhenti dahulu sebelum melewati simpang, hal inilah yang menyebabkan terjadinya antrian dan tundaan. 1

Upload: emilia-emile

Post on 20-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendahuluan rekayasa manajemen lalu lintas

TRANSCRIPT

3

BAB 1PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Simpang merupakan suatu daerah yang di dalamnya terdapat dua atau lebih cabang jalan yang bertemu atau bersilangan termasuk di dalamnya fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan lalu lintas. Simpang merupakan bagian penting dari suatu jaringan jalan, mengingat fungsi simpang yaitu mengalirkan dan mendistribusikan kendaraan yang lewat, maka diperlukan pengaturan simpang untuk mengurangi konflik.Simpang menurut MKJI 1997 terbagi menjadi 2 macam yaitu: simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Simpang bersinyal memiliki lampu lalu lintas yang berfungsi untuk mengatur kegiatan di simpang sehingga pergerakan arus lalu lintas di simpang menjadi teratur dan mengurangi terjadinya penumpukan arus. Pada simpang tidak bersinyal, para pemakai jalan memutuskan sendiri apakah mereka cukup aman untuk langsung melewati atau harus berhenti dahulu sebelum melewati simpang, hal inilah yang menyebabkan terjadinya antrian dan tundaan.Pada daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula. Apabila kondisi ini didukung dengan kebijakan pemerintah dalam manajemen lalu lintas yang tidak membatasi penggunaan mobil pribadi, maka akan mendukung pelaku pergerakan untuk selalu menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini akan menimbulkan kemacetan karena kapasitas jalan tidak mampu menampung volume jalan yang semakin besar. Masalah kemacetan ini akan menimbulkan konflik pada daerah persimpangan yang dapat berakhir dengan kecelakaan.

Dalam desain simpang perlu dilakukan perencanaan yang baik agar kapasitas tempat simpang yang tersedia dapat menampung kapasitas kendaraan yang melewati simpang tersebut, koordinasi yang baik lampu lalu lintas juga sangat penting untuk diperhatiakan dalam manajemen simpang hal tersebut diperlukan agar terjalin sistem yang sinergi dalam pengaturan simpang.

Pada kesempatan ini penulis akan menganalisi kondisi Simpang Sami Luwesdan Simpang Ngarsopuro dari beberapa aspek melalui metode survei yang dilakukan selama 1 hari yaitu hari Rabu, pada jam puncak sore yaitu pada jam 16.15 - 17.15 WIB. Sami Luwes merupakan simpang yang menjadi pertemuan dari Jalan Gajah Mada, Slamet Riyadi dan Jalan Honggowongso yang merupakan jalan lokal dan jalan arteri. Sedangkan Simpang Ngarsopuro merupakan pertemuan antara Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Diponegoro.Simpang ini dikategorikan dalam simpang bersinyal dimana terdapat lampu lalu lintas pada simpang tersebut.

Tingkat kepadatan dan keramaian lalu lintas pada simpang ini cukup besar karena merupakan jalur utama kota Surakarta. Sistem pergerakan transportasi dari berbagai macam karakteristik lalu lintas dan berbagai macam jenis kendaraan yang mengakibatkan kondisi lalu lintas semakin padat terutama pada jam-jam puncak.

Menurut kondisi lapangan tersebut diatas perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui tingkat kinerja simpang bersinyal Sami Luwes.Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu simpang bersinyal Metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 merupakan metode yang dibuat Indonesia oleh Direktoral Jenderal Bina Marga dan banyak digunakan dalam pengamatan kinerja simpang.

Untuk itu, penulis berusaha menganalisis dan mengevaluasi kondisi simpang eksisting dari hasil data yang didapatkan dari survei untuk selanjutnya mengambil kesimpulan.

Gambar 1.1 Lokasi Simpang yang Ditinjau

1.2Rumusan MasalahDari sekian permasalahan yang ada tidak dapat penulis dapat membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan maupun waktu yang dimiliki penulis terbatas, berikut rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini :a. Bagaimana kondisi karakteristik lalu lintas pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro?b. Bagaimana karakteristik geometri pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro?c. Bagaimana kondisi lingkungan pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro?d. Bagaimana analisis simpang bersinyal pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro?e. Bagaimana analisis simpang terkordinasi pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro?

1.3TujuanDalam menyusun laporan ini penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :a. Mengetahui kondisi karakteristik lalu lintas pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro.b. Mengetahui karakteristik geometri pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro.c. Mengetahui kondisi lingkungan pada Simpang Sami Luwes dan Simpang Ngarsopuro.d. Mengetahui paramater pengaturan simpang pada Sami Luwes dan Ngarsopuro.e. Menganalisis simpang bersinyal pada Sami Luwes dan Ngarsopuro.f. Menganalisis simpang bersinyal terkoordinasi pada Sami Luwes dan Ngarsopuro.

1.4Ruang Lingkup Pengamatana. Lokasi survei adalah Novotel merupakan simpang yang menjadi pertemuan dari Jalan Gajah Mada, Slamet Riyadi dan Jalan Honggowongso yang merupakan jalan lokal dan jalan arteri, Sedangkan Simpang Ngarsopuro merupakan pertemuan antara Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Diponegoro.b. Pelaksanaan waktu survei dilakukan pada waktu jam puncak sore 16.15 - 17.15 WIB, survei dilakukan selama 1 hari yaitu hari rabu.

1.5Manfaat Penelitiana. Dapat mengetahui tingkat kinerja simpang bersinyal setelah koordinasi simpang dilakukan.b. Hasil pengamatan kinerja simpang bisa digunakan sebagai masukan bagi instansi terkait dalam pembangunan prasarana yang sesuai untuk keadaanyang ada.c. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai rekayasa lalu lintas khususnya yang berkaitan dengan analisis kinerja simpangbersinyal.d. Memberikan informasi tentang cara menghitung tingkat kinerja suatu simpang bersinyal menggunakan metode MKJI 1997 dan lebih baiksehingga memberikan saran perbaikan yang sesuai.

1.6Metode PenelitianDalam pembuatan laporan yang penulis buat ini menggunakan satu metode penelitian yaitu:a. Metode survei lapangan:

Penulis dalam membuat laporan tugas survei simpang ini dalam pengambilan data seperti jumlah kendaraan, waktu siklus, tundaan dan lain-lain didapatkan penulis melalui survei langung dilapangan dengan pengamatan langsung dan menulis data serta kemudian dari data yang didapat tersebut penulis melakukan analisis.

b. Metode studi literatur:

Penulis dalam membuat laporan menggunakan beberapa referensi yang dapat menambah sumber referensi bagi penulis guna melancarkan pembuatan laporan ini. Penulis mendapat sumber referensi dari berbagai media baik dari internet, televisi, maupun buku.

1.7Sistematika PenulisanBAB 1 Pendahuluan1.1Latar Belakang1.2Rumusan Masalah1.3Tujuan1.4Ruang Lingkup Pengamatan1.5Manfaat Penelitian1.6Metode Penelitian1.7Sistematika PenulisanBAB 2 Kondisi Simpang2.1Data Geometri2.2Parkir2.3Karakteristik Jalan2.4Gangguan Samping2.5Setting Lampu SinyalBAB 3Pembahasan Data3.1Jumlah Arus Ekuivalen 3.2Arus Jenuh3.3Waktu Siklus dan Waktu Hijau3.4Kapasitas3.5Panjang Antrian3.6Proporsi Kendaraan Terhenti3.7Tundaan3.8Koordinasi Antara Dua SimpangBAB 4 Evaluasi Kinerja EksistingBAB 5 Penutup5.1Kesimpulan

1