bab 1

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun–temurun pada suatu negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang Konvensional. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non-konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi 1

Upload: anisa-penidaria

Post on 03-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oti

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMenurut WHO,pengobatan komplementeradalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turuntemurun pada suatu negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.Terapi Komplementeradalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang Konvensional.Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non-konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Untuk mendukung penyelenggaran pengobatan tersebut Kementrian Kesehatan telah menerbitkan keputusan menteri kesehatan No. 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan tradisional dan peraturan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/PER/X/2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer alternatif difasilitas kesehatan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan tenaga pelaksana termasuk tenaga asing.Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang lengkap.Beberapa data menunjukkan bahwa sekitar 42% orang amerika memanfaatkan terapi komplementer. Hal ini tidak mengherankan karena sekitar 39% dokter praktik menyediakan pelayanan komplementer. Alasan yang membuat orang untuk memanfaatkan terapi komplementer sangat beragam, namun intinya adalah terapi modern pada beberapa aspek dirasa banyak efek sampingnya. Alasan lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan yang berhubungan dengan tubuh dan pikiran seperti untuk mengurangi stress, meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menghindari efek samping dan membantu mengontrol penyakit.Mengingat tingginya minat masyarakat mengenai pengobatan tradisional komplementer, maka pada Tugas Pengenalan Profesi Blok Elektif kali ini yang mengenai Obat Tradisional Indonesia, mahasiswa akan melakukan kunjungan ke Puskesmas Kampus Palembang untuk mengamati pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pelayanan tradisional komplementer yang ada di kota Palembang.

1.2Rumusan Masalah1. Apa saja jenis pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas Kampus Palembang?2. Apa saja sarana dan peralatan klinik yang digunakan untuk pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas Kampus Palembang?

1.3Tujuan Tugas Pengenalan Profesi1.3.1 Tujuan UmumMahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas Kampus Palembang.

1.3.2 Tujuan KhususSetelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini, diharapkan mahasiswa mampu :a. Mahasiswa mengetahui jenis pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas Kampus Palembang.b. Mahasiswa mengetahui sarana dan peralatan klinik yang digunakan untuk pelayanan tradisional komplementer di Puskesmas Kampus Palembang.

1.4Manfaat Tugas Pengenalan Profesi1. Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat mengetahui tentang pelayanan tradisional komplementer.2. Sebagai pengalaman observasi lapangan tentang pelayanan tradisional komplementer.

3