ayu as sken 10
DESCRIPTION
osteomielitisTRANSCRIPT
Rumusan Masalah Seorang anak laki-laki usia 10 tahun
dengan keluhan nyeri terus menerus pada lutut kanannya sejak 3 hari yang lalu.
Anamnesis Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat sosial
Anamnesis Keluhan utama : Seorang anak
laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan nyeri terus menerus pada lutut kanannya sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan tambahan : - Menderita sakit tenggorokan 1 minggu
sebelumnya -Kesulitan mengangkat tungkai kanan
Anamnesis nyeri sendi pada pasien misalnya lokasi nyeri
dan punctum maksimum, penekanan radiks saraf, saat nyeri, nyeri mekanis, nyeri inflamasi
gejala kaku sendi yang rasanya seperti diikat, lama terjadinya kekakuan dan beratnya.
bengkak sendi ,apakah terjadi perubahan warna, bentuk & posisi struktur ekstremitas
deformitas : posisi yang salah, dislokasi atau subluksasi
disabilitas : apabila suatu jaringan, organ atau sistem tidak dapat berfungsi secara adekuat
handicap : bila disabilitas mengganggu aktivitas sehari-hari, sosial atau mengganggu pekerjaan.
Pemeriksaan Fisik sakit berat TTV = 39oC Look = tidak ada deformitas, tampak ud
em dengan hiperemis feel = panas, terasa hangat move = kesluitan mengangkat tungkai b
awah, tidak ada krepitasi
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium- Leukosit meningkat (N= 4.000 - 10.000/mm3)- CRP meningkat (N = <0,8 g/dl)- LED meningkat (N = 15 mm/jam)
Kultur & Sensitif
Pemeriksaan radiologi- reaksi periosteal (lamelar, perpendicular, codman's triangle)- destruksi tulang (densitas tulang lebih rendah)- biasanya disertai pembengkakan jaringan lunak sekitar /
adanya luka / gas di subkutis.
Pada kasus didapatkan :- leukosit 15.000 mm3- foto rontgen genu : tampak reaksi periosteum berbentuk
perpendikular dan soft tissue swelling
Osteomielitis Definisi : inflamasi akut maupun kronik
pada tulang yang disebabkan oleh infeksi oleh bakteri piogenik.
Gejala klinik Umum : demam, nyeri hebat, gangguan
gerakLokal ; oedem, nyeri tekan, kemerahan,
jaringan nekrotik.
DD = 1.Artritis septik/Infektif/Artritis Bakterialis Gambaran klinis : Nyeri dan
pembengkakan sendi lutut, umumnya monoartikuler (90%), terutama pada sendi lutut, umumnya ada penyakit yang mendasari, umumnya demam, dan penurunan ROM (range of motion).
adalah penyakit infeksi pada cairan rongga sendi dan jaringan suatu sendi.
DD = 2.Tenosinovitis supuratif Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya 4
tanda dari kanavel, yaitu: Jari dalam posisi sedikit fleksi Bengkak dalam bentuk fusiform Nyeri tekan sepanjang flexor tendon
sheath Nyeri pada saat dilakukan pasif fleksi jari. Definisi : Tenosynovitis adalah suatu
peradangan yang melibatkan tendon dan selubungnya yang mengakibatkan pembengkakan dan nyeri.
Etiologi Staphylococcus aureus Streptococcus pyogenes Streptococcus pneumonia Haemophilus influenza Kingella kingae Pseudomonas aeruginosa
Epidemiologi Semua usia paling sering golongan anak usia 3
hingga 12 tahun Laki-laki > pererempuan (2:1). Osteomyelitis hematogen adalah yang
paling sering pada anak-anak disebabkan trauma
Pada orang dewasa paling sering penyakit pembuluh perifer
PatogenesisPenyebaran umum seperti; melalui sirkulasi darah
berupa bakterimia dan septikemia dan melalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal di daerah-daerah lain.
Penyebaran lokal seperti; abses subperiosteal akibat penerobosan abses melalui periosteum, selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai di bawah kulit, penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik, penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam tulang terganggu, yang menyebabkan kematian tulang lokal dengan terbentuknya tulang mati yang disebut sequestra.
Patogenesis• Faktor yang
mempengaruhi penyebaran infeksi sehingga dapat menyebabkan osteomielitis ialah umur penderita, daya tahan tubuh, lokasi infeksi, serta virulensi kuman.
• Sumber pemasukkan bakteri lainnya dapat menyerupai abses, selulitis, atau tempat injeksi.
Komplikasi osteomyelitis akut jarang terjadi dan jika
terjadi mungkin karena pengobatan inadekuat atau lambat mendapatkan pengobatan.
Pada anak yang infeksinya telah menyebar ke epifisis mungkin terjadi arthritis supuratif. Fraktur patologik jarang terjadi dan jika infeksi mengenai lempeng pertumbuhan,mungkin terjadi sekuele yaitu anak berisiko mengalami deformitas dan abnormalitas panjang tulang yang terkena.
Arthritis septik dapat mempersulit perjalanan osteomyelitis dan memerlukan intervensi pembedahan
Prognosis diagnosa dini, cepat, tepat + Penanganan tepat --> kesembuhan
sangat baik diagnosa terlambat + pengananan tidak
tepat = resiko amputansi s/d kematian
Kesimpulan
Berdasarkan kasus, dapat disimpulkan bahwa osteomyelitis dapat menyerang pada semua peringkat usia tetapi lebih sering pada anak di bawah usia 10 tahun. Infeksi bakteri adalah berbeda mengikut golongan usia dan penyakit ini sulit dideteksi pada awal perjalanan penyakit. Tetapi setelah diagnosa ditegakkan, penatalaksanaan yang cepat dapat menyelamatkan pasien tanpa menimbulkan komplikasi setelah pengobatan. Komplikasi hanya timbul jika lambat mendapat pengobatan atau pengobatan tidak mencukupi. Tidak sembarang langkah pencegahan yang efektif melainkan pada kasus osteomyelitis disebabkan H. influenza dan S. pneumonia.