asuhan keperawatan pada tn
DESCRIPTION
NURSETRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN PNEUMOTHORAX POST
PEMASANGAN WSD DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT PARU H. A.
ROTINSULU BANDUNG TAHUN 2014
DISUSUN OLEH:
Erma Sugihartini S. Kep
Ferry Nuriana S. Kep
Hikmah S. Kep
PROGRAM PROFESI NERS IX S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG
TAHUN 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN PNEUMOTHORAX POST
PEMASANGAN WSD DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT PARU H. A.
ROTINSULU BANDUNG TAHUN 2014
I. Identitas
A. Identitas klien
Nama : Tn. S
No. RM : 10135514
Umur : 72 Tahun
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Suku : Sunda
Alamat : Dsn. Cibatu Kel. Cikareo Utara Kec. Wado Sumedang
Sumber Biaya : Anak Kandung
Tanggal masuk RS : 28 November 2014
Tgl/Jam MRS : 28-11-2014 / 12.30 WIB
No. RM : 10135514
Dx. Medis : Pneumothorax berulang
Tgl/Jam Pengkajian : 06 Desember 2014, Jam 15.00 WIB
B. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn D
Umur : 45 Tahun
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : SDA
II. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama:
Nyeri pada dada sebelah kanan.
b. Riwayat Kesehatan saat Pengkajian
Klien mengeluh nyeri di dada sebelah kanan menjalar ke punggung. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk setelah dilakukan tindakan pleurodesis. Nyeri dirasa bertambah
jika berbaring dan banyak bergerak dan berkurang jika duduk dan memejamkan mata.
Pada saat di gambarkan tingkatan nyeri dari skala 1-10, klien mengatakan berada di
skala 8.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit Yang Pernah Dialami
Riwayat penyakit berat : Ya, Pneumothorax dan Hipertensi
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat perawatan RS : Ya
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat pengobatan : Ya
Riwayat alergi : Tidak ada
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Klien menyangkal bahwa keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
klien, ataupun penyakit berat lainnya seperti penyakit jantung, DM dll
e. Riwayat Psikososial dan spiritual
1. Pola koping
Klien mengatakan pada saat sakit ia tetap yakin bahwa sakitnya akan sembuh.
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya
Klien berharap agar penyakit yang dideritannya tidak kambuh kembali dan dapat
dirawat sebaik mungkin dan bisa cepat sembuh dalam jangka waktu yang singkat.
3. Factor stressor
Klien merasa khawatir jika penyakitnya akan kambuh kembali dan harus dirawat lagi
di rumah sakit karena akan merepotkan anak-anak dan istrinya lagi.
4. Konsep diri
Klien mengatakan konsep dirinya sedikit terganggu akibat sakit yang terus berulang.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya dan merasa sangat yakin jika
penyakitnya ini mendapatkan pelayanan yang baik akan dapat sembuh seperti
sediakala.
6. Adaptasi
Setelah klien di rawat di rs terdapat beberapa aktivitas yang tidak bisa dilakukan
sendiri dan membutuhkan bantuan perawat atau keluarganya dalam melakukan
aktivitas.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan hubungan dengan anggota keluarga sangat baik
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan hubungan dengan anggota masayrakat baik
9. Perhatian terhadap orang lain & lawan bicara
Klien tampak masih perhatian terhadap orang lain dan lawan bicaranya, terutama pada
petugas pemberi layanan kesehatan.
10. Aktifitas social
a. Orang yang terpenting adalah anak-anak dan istrinya.
b. Klien mudah mendapat teman.
c. Jika ada masalah dibicarakan dengan keluarga.
11. Bahasa yang sering di gunakan
Klien mengatakan selalu menggunakan bahasa daerah (sunda) jarang mengguanakan
bahasa indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Klien mengatakan lingkungan di sekitar rumah bersih aman dan dapat memberikan
rasa nyaman.
13. Kegiatan keagamaan /pola ibadah
Klien mengatakan selalu patuh dalam beribadah sebagai orang yang beragama islam.
14. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa penyakitnya akan sembuh dengan baik karena dia akan
selalu mengikuti setiap program pengobatan.
III. Pola Aktifitas Sehari –hari (Activity Daily Living)
IV.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik pasien diperoleh hasil Keadaan Umum pasien sedang, kesadaran
Compos Mentis,
Tanda-tanda vital :
N
OUraian
Aktivitas sehari-hari
Rumah Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi Makan 3 kali perhari
seadanya (nasi, lauk, pauk
dan sayuran) seperti yang
disajikan di keluarganya
Minum 5-7 gelas perhari
Makan 3 kali perhari
sesuai dengan disediakan
di RS.
Minum kurang lebih 1
botol aqua besar
2 Pola Eliminasi BAB lancar 1 kali perhari,
konsistensi lembek,
kuning.
BAK 2-3 x/hari
BAB pernah
menggunakan obat lewat
dubur
BAK 3-4x/hari Kencing
spontan
3 Pola Istirahat/tidur Tidak ada masalah (3-4
jam tidur siang) dan
malam (7-8 jam)
Kadang-kadang susah
tidur jika terasa sesak
dan nyeri. Tidur 2 jam
siang dan 6 jam malam
4 Pola Personal
Hygiene
Mandi 2-3 kali perhari
dengan menggunakan
sabun mandi, kuku
dipotong tiap 1 minggu
Klien dilap oleh
keluarganya 2 kali sehari
5 Pola Aktifitas Kegiatan sehari-hari masih
sering bertani ke lading.
Klien hanya diam dan
mengobrol dengan
keluarga selama di rawat
di RS
6 Ketergantungan Merokok sejak tahun
1970, setiap hari habis 10
batang.
Tidak ada
TD : 130/90 mmHg
HR : 90 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 37,5 0C
BB 60 kg, TB: 160 cm.
Pemeriksaan Fisik Persistema
PEMERIKSAAN HASIL
PE
NG
LIH
AT
AN
Kesimetrisan Mata Mata simetris di kedua sisi
Kelainan Mata Tidak strabismus
Tidak ptosis
Tidak buta warna
Tidak ada lesi
Pupil Reflek cahaya +/+
Konjungtiva Tidak anemis
Keluhan lain Tidak ada
PE
ND
EN
GA
RA
N
Kesimetrisan Daun Telinga: simetris di kedua sisi
(pinna sejajar dengan contus eye)
Serumen Tidak tampak
Tanda radang Tidak ada
Cairan telinga Tidak ada
Fungsi Pendengaran Klien mengatakan mendengar suara detik
jam yang di dekatkan oleh perawat ke
telingannya
Membrane tympani Tidak terkaji
Pemakaian alat bantu Tidak menggunakan alat bantu dengar
PE
RN
AF
AS
AN
Kepatenan jalan nafas Tidak ada sumbatan jalan nafas
Respirasi sesak nafas, nyeri pada dada kanan dan
bertambah bila dibuat gerak, RR 28
X/menit, sputum (-), terpasang WSD
produksi 30 cc, krepitasi pada lapangan
paru kanan dan kiri
Suara nafas Pernafasan vesikuler +/ menurun ,tidak
terdengar stridor, tidak ditemukan ronchii
dan wheezing pada lapang paru basal
kanan dan kiri,
Irama Reguler
Kedalaman Sama dikedua sisi, ekspansi paru simetris
Batuk Dahak: tidak ada
Lama: -
Darah: -
Penggunaan otot bantu nafas retraksi intercostals dan klavikula (-),
nafas cuping hidung ada
Penggunaan alat bantu nafas dengan bantuan oksigen Nasal kanul 4 lt
KA
RD
IOV
AS
KU
LE
R
Sirkulasi periper frekuensi nadi : 90 kali/menit
irama nadi: reguler
distensi vena jugularis: tidak ada
temperature kulit: 37,5 (akral hangat)
warna kulit: sawo matang
CRT: <2 detik
Flebitis: tidak ada
Varises: tidak ada
TD: 130/90 mmhg,
terpasang infuse Asering 20 tts/mnt
Sirkulasi jantung ictus cordis: tidak tampak
keluhan: -
bunyi jantung: s1 dan s2 tunggal
kelainan BJ: tidak terdengar
PE
NC
ER
NA
AN
Keadaan mulut Bersih
Bibir Kering
Muntah Tidak ada keluhan mual dan muntah
Nyeri daerah abdomen Tidak ada
Bising usus 12x/ menit
Masa pada abdomen Tidak ada
Asites Tidak ada
Palpasi hepar dan gaster Tidak teraba
Nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Nyeri lepas Tidak ada nyeri lepas
Penggunan NGT Tidak menggunakan NGT
Keluhan lain Tidak ada
Kandung kemih Tidak teraba adannya distensi
Nyeri tekan Tidak ada
Nyeri perkusi Tidak
Urin Normal, kuning jernih
Penggunaan kateter Tidak menggunakan kateter
Keadaan genitalia Keadaan keluhan
Keluhan lain Tidak ada
KA
RD
IOV
AS
KU
LE
R
Keadaan rambut rambut tampak tidak rontok
penyebaran rata
lengket
tidak mudah tercabut
Keadaan kuku kuku bersih
tidak panjang
Keadaan kulit turgor kulit lembab
akral hangat
tidak ada flebitis
Keterbatasan gerak Klien tidak ada keterbatasan dalam
rentang gerak jika klien banyak bergerak
klien merasa sesak nafas
Rentang gerak Tidak ada kelainan
Nyeri sendi dan tulang Tidak ada keluhan
Tanda-tanda fraktur Tidak ditemukan tanda fraktur
Kontraktur pada sendi Tidak ditemukan tanda kontraktur
Tonus otot/kekuatan tangan dan kaki dapat digerakkan secara aktif tanpa bantuan, tonus otot baik, Kekuatan otot +5/+5 +5/+5
Kelainan bentuk tulang Tidak tampak ada kelainan bentuk tulang
Tanda radang sendi Tidak ditemukan tanda rang sendi
Penggunaan alat bantu Tidak menggunakan alat bantu gerak
E Bau nafas Tidak berbau keton
ND
OK
RI
Luka, kondisi luka Tidak terdapat luka
Tremor Tidak ditemukan
Kelenjar thyroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Tanda peningkatan GD Tidak ditemukan
Exopthalmus Tidak ditemukan
V. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium Tgl 1 Desember 2014
Jenis Result Unit Nilai
normal
Interpretasi
Hemoglobin 13,3 g/dl 12 – 16 Normal
Leukosit 10,70 Ribu/mmk 4,50 – 11,0 Normal
Hematokrit 36,2 % 37 – 47 Normal
Trombosit 243 rb/ mmk 150 – 400 Normal
Albumin 3,0 g/l 3,5-5,0 Rendah
Gula Darah
Puasa
112 g/dl 70-110 Tinggi
Golongan
Darah
B
2) Terapi
NO Nama obat Dosis Rute Indikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amlodipin
As. Mefenamat
Ceftriaxone
Asering
Combivent
Lidocain
Bleo
1x1
3x1
1x2 gr
20 tts/menit
2xsehari
10 ampul
PO
PO
Intravena
Intravena
Nebu
Pleurodesis
Hipertensi
Analgetik
Antibiotik
Mengganti cairan
tubuh
Bronkodilator
Anastesi
VI. Analisa Data
Tgl/Jam Pengelompokan Data Etiologi Masalah
6/11/14
15.00
DS : klien mengatakan
merasakan nyeri pada dada
sebelah kanan, nyeri skala 8
meningkat saat beraktifitas dan
menurun saat duduk dan
memejamkan mata.
DO :
-TD : 130/90 mmhg
-N : 90x/m
-S : 37,5
-RR : 28x/m
-Klien Post Pleurodesis
Pneumothorax
Penumpukan udara
dalam rongga dada
Kollaps paru
Menurunnya ekspansi
paru
Pleurodesis
Terjadinya reasi
inflamasi
menyatukan/fusi pleura
visceralis dan parietalis
sehingga rongga pleura
Merangsang area
Nyeri Akut
6/11/14
15.05
DS: klien merasakan kadang-
kdang terasa sesak, tetapi
sesaknya berkurang saat ini,
posisi yang enak dengan
setengah duduk
DO:
- dipsneu,
- Rh -/- Rh -/-,
- krepitasi +/+
- RR : 28x/m
- TD : 130/90 mmhg
- N : 90x/m
- S : 37,5
sensorik motorik
nyeri
Pneumothorax
Penumpukan udara
dalam rongga dada
Kollaps paru
Menurunnya ekspansi
paru
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas
tidakefektif
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF
BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS
No. Diagnosa Keperawatan & Masalah Kolaboratif
1
2
Nyeri akut berhubungan dengan proses pleurodesis
Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya ekspansi
paru sekunder terhadap penumpukan udara dalam rongga pleura
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Tgl Jam No DX Tindakan TTD
06/12/14 15.30 1,2
1. Mengobservasi Tanda-tanda vital
2. Menganjurkan untuk melakukan teknik
distraksi nafas dalam
3. Memberi kesempatan klien untuk
mendemonstrasikannya
4. Memfasilitasi kenyamanan
5. Berkolaborasi memberikan analgetik
6. Memposisikan nyaman pasien dengan
posisi semi fowler
7. Mengobservasi status respyratory
8. Memberikan terapi oksigen
9. Memberikan terapi injeksi cefriaxone
1x2 gr
08/12/14 08.00 1,2
1. Mengobservasi Tanda-tanda vital
2. Menganjurkan melakukan teknik
distraksi nafas dalam ketika merasa
sakit
3. Memfasilitasi kenyamanan
4. Memberikan obat PO asam mefenamat
5. Memposisikan nyaman pasien dengan
posisi semi fowler
6. Mengobservasi status respiratory
7. Memberikan terapi nebu
8. Memberikan terapi injeksi cefriaxone
1x2 gr
09/12/14 15.00 1,2
1. Mengobservasi Tanda-tanda vital
2. Memfasilitasi kenyamanan
3. Melanjutkan pemberikan obat PO asam
mefenamat
4. Memposisikan nyaman pasien dengan
posisi semi fowler
5. Mengobservasi status respiratory
6. Memberikan terapi nebu
7. Memberikan terapi injeksi cefriaxone
1x2 gr
Masalah
Kep/KolaboratifTgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
DX 1 06/12/14
20.00
S : Klien mengatakan nyeri berkurang skla nyeri
5
O :
- Klien mampu mendemonstrasikan teknik
distraksi nafas dalam
- Nyeri klien masih pada skala 5
A : nyeri akut
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien.
2. Berikan klien penjelasan mengenai nyeri
yang diderita klien dan penyebabnya.
3. Ajarkan teknik distraksi nafas dalam.
DX 2
4. Kolaborasi pemberian analgetika.
S : klien mengatakan sesak berkurang
O :
- Klien tampak tenang
- RR 24x/menit
A : ketidakefekifan pola nafas
P : Lanjutkan intervensi
1 Monitor pola pernafasan (frekuensi, irama,
kedalaman dan intensitas)
1 Lakukan dan ajarkan klien untuk
mengatur posisi dengan tidur setengah duduk
atau duduk
1 Ajarkan klien cara batuk yang efektif dan
kemabang kempis paru:
- nafas dalam dengan menggunakan
pernafasan dada
- ditahan 3-5 detik dan dihembuskan
secara perlahan dengan mengeggunakan
mulut
- ulangi yangkedu kalinya, gunakan
dengan kuat batuk diantara kedua
batuknya
1 Pertahankan hidrasi dengan minum yang
cukup 1,5 liter.hari
1 lanjutkan dengan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan jelaskan klien untuk mengatasi
sesaknya secara terkontrol
DX 1 08/11/14
13.00
S : Klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri
3 meningkat saat klien beraktivitas.
O :
DX 2
- Klien mampu mendemonstrasikan teknik
distraksi nafas dalam
- Nyeri klien masih pada skala 3
A : nyeri akut
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien.
2. Berikan klien penjelasan mengenai nyeri
yang diderita klien dan penyebabnya.
3. Ajarkan teknik distraksi nafas dalam.
4. Kolaborasi pemberian analgetika.
S : Klien mengatakan sesak berkurang
O :
- Klien tampak tenang
- RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor pola pernafasan (frekuensi,
irama, kedalaman dan intensitas)
2. Lakukan dan ajarkan klien untuk
mengatur posisi dengan tidur setengah
duduk atau duduk
3. Ajarkan klien cara batuk yang efektif dan
kemabang kempis paru:
- nafas dalam dengan menggunakan
pernafasan dada
- ditahan 3-5 detik dan dihembuskan
secara perlahan dengan mengeggunakan
mulut
- ulangi yangkedu kalinya, gunakan
dengan kuat batuk diantara kedua
batuknya
4. Pertahankan hidrasi dengan minum yang
cukup 1,5 liter.hari
5. lanjutkan dengan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan jelaskan klien untuk
mengatasi sesaknya secara terkontrol
DX 1
DX 2
09/10/14
21.00
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
O :
- Klien tampak tenang
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
O :
- Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi