asuhan keperawatan gerontik

123
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. T DENGAN POST STROKE Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman. Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004 A. Identitas diri klien Nama : Ny. T Umur : 60 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman. Status perkawinan : Janda Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SR

Upload: hendrikputra69287

Post on 13-Apr-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. T DENGAN POST STROKE

Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani

Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.

Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004

A. Identitas diri klienNama : Ny. T

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SR

Pekerjaan : IRT

Sumber : Klien dan keluarga

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

B. Struktur Keluarga

No Nama JK Hub dgn Klien

Umur Pen-

didikn

Agama Pekerjaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Ny. T K

Ny. T

Ny S

Tn. P

Sdr. W W

Sdri. E N

Sdri. D F

An. M H

P

P

P

L

L

P

P

P

Ibu

Adik

Anak

Menantu

Keponakan

Keponakan

Keponakan

Cucu

85 th

38 th

29 th

27 th

19 th

18 th

17 th

3 th

TS

SD

SLTA

SMEA

PT

SMU

SMU

BS

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Pijat Bayi

Buruh

IRT

Bengkel

Mahasiswa

Pelajar

Pelajar

Tidak ada

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

: Pasien

: Tinggal satu rumah

C. Riwayat Keluarga

Keluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.

D. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama saat ini:

Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan

duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah

140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.

2. Apa yang dipikirkan saat ini:

Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan

bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-

pasan.

Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.

3. Riwayat penyakit dahulu:

Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien

rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan

ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan

minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama

kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh

kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun

1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan

gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003

klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih

terbaring kaku di tempat tidur.

E. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-

hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa

ke dokter atau puskesmas.

2. Pola nutrisi

Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong

lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada sore harinya klien ngemil (kue atau

gorengan) tidak tentu jumlahnya.

Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis

minuman: air putih

3. Pola eliminasi

B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekali

B.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.

4. Pola aktivitas dan latihan

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilitas di tempat tidur V

Berpindah / berjalan V

Ambulasi / ROM V

Keterangan :

0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahat

Klien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.

6. Pola perceptual

Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.

Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.

Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam

dan asin.

Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri

1. Gambaran diri

Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

2. Ideal diri

Klien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.

3. Harga diri

Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.

4. Identitas diri

Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.

5. Peran diri

Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.

8. Pola peran hubungan

Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.

9. Pola managemen koping stress

Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak

sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan

dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini

dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien

baik medis maupun alternatif.

9. Sistem nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien

tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang

dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama

ini.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

F. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik

1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis

2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan

3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm

4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak

5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda

6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis

7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik

10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.11. Neurologi :

Refleks patologis :

Refleks fisiologis :

Gerakan :

Tonus otot :

Kekuatan :

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Trofi :

2. Pemeriksaan Panca Indera

1. Penglihatan (mata) :

o Bola mata : simetris tidak ada kelainan

o Konjunctiva : tidak anemis

o Sklera : tidak ikterik

o Reaksi cahaya : +/+

o Visus : 5/6

2. Pendengaran (telinga) :

o Bentuk telinga simetris

o Nyeri tekan tidak ada

o Liang telinga : nampak kotor

o Terjadi penurunan fungsi pendengaran

2. Pengecapan (mulut )

o Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)

o Lidah bersih

o Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)

2. Sensasi (kulit)

o Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)

o Turgor kulit : baik

2. Penciuman (hidung)

o Lubang hidung simetris

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Septum nasi : lurus

o Konka : normal

o Tidak ada sekret.

G. Analisa Data DATA PROBLEM ETIOLOGI

Data Subjektif : Kerusakan mobilitas fisik

Kerusakan neuromuskuler,

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, tidak bisa miring kanan/kiri sendiri

o Klien mengatakan lumpuh sejak tahun 1997

o Klien mengatakan saat ini serangan stroke ketiga kalinya

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

Data Objektif :

o Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur.

o Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri kaku dan tidak bisa lurus

o Keterbatasan ROMo Derajat kekuatan otot : 2

(gerakan tanpa menahan gaya berat)

o Semua aktivitas dibantu orang lain

o TD : 130 / 80 mmHgo N : 80 x/m, RR : 20 x/m

kekakuan sendi/ kontraktur

Data Subjektif :

o Klien mengatakan sejak April tahun 2003 sudah terbaring di tempat tidur

o Klien mengatakan posisi baring jarang diubah karena tidak bisa sendiri dan tidak merasa nyaman

o Keluarga mengatakan melakukan perawatan kulit hanya sebatas memandikan klien

Risiko kerusakan integritas kulit

Imobilitas fisik

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Pada bagian bokong klien

nampak kemerahan

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Liang telinga kotoro Gigi karies (+)

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting

Kelemahan, kerusakan neuromuskuler

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

o Klien mengatakan makan sesuai dengan menu keluarga yang seadanya

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tidur

Resiko konstipasi

Kurang aktivitas fisik

Data Subjektif : Harga diri Kerusakan/

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Klien merasa tidak berguna lagi, kadang klien merasa putus asa

o Klien mengatakan penyakitnya merupakan suatu hukuman dari Yang Kuasa

o Klien merasa tidak berdaya dan bertanya kapan penyakitnya bisa sembuh

Data Objektif :

o Klien nampak menangiso Ekspresi wajah nampak

sedih

rendah fungsional

gangguan fungsi

H. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan

sendi/ kontraktur

2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan

kelemahan, kerusakan neuromuskuler

3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI

(1) (2) (3)

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler kekakuan sendi/ kontraktur

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Memahami tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Kaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

pasif pasca stroke) 2. Mendemonstrasikan

garis besar program mobilisasi dini

3. Melakukan latihan sesuai jadwal secara teratur

5. Monitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan

6. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang longgar

7. Lindungi klien dari trauma selama latihan

8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif

9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

10. Ajarkan pada klien atau keluarga bagaimana melakukan latihan ROM aktif-pasif

11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila kelelahan

12. Beri reinforcement positif bila klien dapat melakukan dengan baik.

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan perawatan diri secara optimal

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:

1. Melakukan perawatan : mandi, berpakaian dan berhias secara optimal

2. Melakukan perawatan : makan secara optimal

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

2. Kaji kebutuhan klien untuk perlengkapan adaptif kebersihan personal, berpakaian/ berhias, toileting dan makan.

3. Anjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan klien

4. Anjurkan keluarga menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

3. Melakukan perawatan : toileting secara optimal

perawatan diri5. Bantu klien

menerima kebutuhan ketergantungan

6. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien, mengintervensi hanya pada saat klien tidak dapat melakukan

7. Anjurkan keluarga untuk menetapkan rutinitas aktivitas perawatan diri

Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat menerima keadaan dirinya.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Mengungkapkan perasaannya dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terfjadi.

2. Mengungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji pernyataan harga diri klien

2. Tentukan percaya diri klien menurut pandangan klien

2. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Bantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain

4. Dukung kontak mata pada saat berkomunikasi

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

dengan klien5. Tunjukkan

kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Bantu klien untuk mengidentifikasi kembali persepsi negative tentang diri

7. Eksplorasi keberhasilan klien yang sebelumnya dicapai

8. Bantu klien untuk mengidentifikasi tindakan yang akan meningkatkan harga diri

9. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu integritas kulit klien terjaga : kulit intact/utuh.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/keluarga dapat :

1. Memahami pentingnya perawatan kulit

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh, atau bengkak

3. Kaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut pasif.

5. Ajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion jika tidak ada kemerahan.

6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bagi klien

2. Menjaga kebersihan kulit

3. Melakukan perawatan kulit dan daerah penekanan

kulit secara keseluruhan7. Anjurkan keluarga untuk

merubah posisi klien dengan sering ( setiap 2 jam)

8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari dan pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami konstipasi

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Pola eliminasi BAB normal (ketepatan jumlah dan konsistensi)

2. Mengkonsumsi diet tinggi serat

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

2. Kaji kebiasaan frekuensi BAB, konsistensi, volume dan warna feses

3. Monitor bising usus, pergerakan usus termasuk frekuensinya

4. Identifikasi factor seperti pengobatan, imobilisasi dan diet yang dapat menyebabkan konstipasi

5. Anjurkan meningkatkan intake cairan

6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

7. Anjurkan klien untuk meningkatkan latihan/

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

aktivitas

PELAKSANAAN

NO DX

TANGGAL

IMPLEMENTASI EVALUASI

(1)

(2) (3) (4)

1. 1/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Mengkaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Mengukur tanda-tanda vital klien.

4. Mengkaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

5. Menjelaskan pada klien dan

S :

o Ny. T mengatakan badannya sudah lama kaku jadi sulit untuk digerakkkan

o Ny T mengatakan selama ini tidak pernah latihan karena

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

keluarga pentingnya latihan aktif-pasif pasca stroke

anaknya sibuk

O :

o Ny. T tampak memperhatikan penjelasan dari petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inetrvensi perawatan

1. 3/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

S :

o Ny. T mengatakan akan mencoba latihan yang diajarkan petugas

o Ny T mengatakan

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

3. Mengajarkan pada klien dan keluarga bagaimana melakukan latihan ROM dengan benar

4. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

5. Mengukur tanda-tanda vital klien sebelum dan sesudah melakukan latihan ROM

6. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

7. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

seluruh tubuhnya sulit untuk digerakkan kecuali tangan, itupun hanya perlahan-lahan

O :

o Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan dan dibantu petugas

o Ny. T mencoba mempraktek

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

an sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas terutama gerakan tangan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi perawatan

1. 5/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah latihan ROM

6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan sudah bisa latihan tangan sendiri

o Ny T mengatakan tidak bisa

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

latihan gerakan-gerakan tertentu karena tidak ada yang membantu

O :

o Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan petugas

o Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

ROM yang diajarkan petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi Ny. T dan keluarga untuk melakukan gerakan ROM yang diajarkan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien

2. 2/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

2. Menganjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan klien

3. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh

S :

o Ny. T mengatakan bisa makan dengan tangan sendiri asalkan piringnya didekatkan di tempat tidur

o Ny T

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

melakukan perawatan diri

4. Mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien dengan membantu hanya pada saat klien tidak dapat melakukan sendiri

mengatakan semua aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarganya kecuali makan

o Keluarga mengatakan Ny T memang dibiasakan untuk makan sendiri, tapi untuk kegiatan yang lain belum mampu

O :

o Ny. T tampak

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kaku di tempat tidur

o Makanan diletakkan didekat tempat tidur yang bisa dijangkau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk memandirikan Ny T sesuai kemampuannya

3. 4/11-2004

1. Mengkaji pernyataan harga diri klien

2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain terhadap klien

4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

5. Menunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien

S :

o Ny. T mengatakan merasa sudah tidak berguna lagi dan hanya menjadi beban

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bagi keluarganya

o Ny T mengatakan kasihan pada ibu dan anaknya yang selalu direpotkan

o Ny T mengatakan ibu dan anaknya yang selalu membantu memenuhi kebutuhannya

O :

o Ny. S tampak menangis sambil

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bercerita dengan petugas

o Ny T sudah mau mengungkapkan perasaannya pada petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk selalu memberi support kepada klien dan selalu mendengarkan keluaannya

4. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh atau bengkak

3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti pasca stroke

5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion.

6. Menganjurkan keluarga untuk

S :

o Ny. T mengatakan punggungnya terasa panas dan dibagian bokon

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering (setiap 2 jam)

8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

g terasa sakit

o Ny T mengatakan tidak bisa membalikkan badan sendiri

o Keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran petugas

O :

o Ny. T tampak segar setelah kulitnya dirawat dengan sabun dan

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

lotiono Tidak

terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit pada klien

A : Masalah kerusakan integritas kulit masih beresiko

P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan kulit setiap hari menjelang tidur secara teratur

5. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB

3. Mendengarkan bising usus klien4. Menganjurkan klien dan keluarga

untuk meningkatkan masukan cairan seperti air putih setiap hari

5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah papaya

6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan BAB 1 kali tiap hari dengan konsistensi padat

o Bising usus

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

normal

O :

o -

A : Masalah konstipasi masih beresiko

P : Motivasi Ny. T atau keluarga untuk meningkatkan masukan cairan dan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. T DENGAN POST STROKE

Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani

Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004

A. Identitas diri klienNama : Ny. T

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SR

Pekerjaan : IRT

Sumber : Klien dan keluarga

B. Struktur Keluarga

No Nama JK Hub dgn Klien

Umur Pen-

didikn

Agama Pekerjaan

1.

2.

Ny. T K

Ny. T

P

P

Ibu

Adik

85 th

38 th

TS

SD

Islam

Islam

Pijat Bayi

Buruh

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Ny S

Tn. P

Sdr. W W

Sdri. E N

Sdri. D F

An. M H

P

L

L

P

P

P

Anak

Menantu

Keponakan

Keponakan

Keponakan

Cucu

29 th

27 th

19 th

18 th

17 th

3 th

SLTA

SMEA

PT

SMU

SMU

BS

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

IRT

Bengkel

Mahasiswa

Pelajar

Pelajar

Tidak ada

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal satu rumah

C. Riwayat Keluarga

Keluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

D. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama saat ini:

Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan

duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah

140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.

2. Apa yang dipikirkan saat ini:

Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan

bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-

pasan.

Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.

3. Riwayat penyakit dahulu:

Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien

rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan

ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan

minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama

kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh

kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun

1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit

Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan

gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003

klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih

terbaring kaku di tempat tidur.

E. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-

hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa

ke dokter atau puskesmas.

2. Pola nutrisi

Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong

lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada sore harinya klien ngemil (kue atau

gorengan) tidak tentu jumlahnya.

Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis

minuman: air putih

3. Pola eliminasi

B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekali

B.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilitas di tempat tidur V

Berpindah / berjalan V

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Ambulasi / ROM V

Keterangan :

0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahat

Klien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.

6. Pola perceptual

Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.

Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.

Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam

dan asin.

Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri

1. Gambaran diri

Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.

2. Ideal diri

Klien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.

3. Harga diri

Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.

4. Identitas diri

Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

5. Peran diri

Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.

8. Pola peran hubungan

Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.

9. Pola managemen koping stress

Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak

sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan

dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini

dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien

baik medis maupun alternatif.

9. Sistem nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien

tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang

dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama

ini.

F. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis

2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan

3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm

4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak

5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda

6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis

7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik

10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.11. Neurologi :

Refleks patologis :

Refleks fisiologis :

Gerakan :

Tonus otot :

Kekuatan :

Trofi :

2. Pemeriksaan Panca Indera

1. Penglihatan (mata) :

o Bola mata : simetris tidak ada kelainan

o Konjunctiva : tidak anemis

o Sklera : tidak ikterik

o Reaksi cahaya : +/+

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Visus : 5/6

2. Pendengaran (telinga) :

o Bentuk telinga simetris

o Nyeri tekan tidak ada

o Liang telinga : nampak kotor

o Terjadi penurunan fungsi pendengaran

2. Pengecapan (mulut )

o Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)

o Lidah bersih

o Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)

2. Sensasi (kulit)

o Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)

o Turgor kulit : baik

2. Penciuman (hidung)

o Lubang hidung simetris

o Septum nasi : lurus

o Konka : normal

o Tidak ada sekret.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

G. Analisa Data DATA PROBLEM ETIOLOGI

Data Subjektif :

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, tidak bisa miring kanan/kiri sendiri

o Klien mengatakan lumpuh sejak tahun 1997

o Klien mengatakan saat ini serangan stroke ketiga kalinya

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

Kerusakan mobilitas fisik

Kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Data Objektif :

o Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur.

o Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri kaku dan tidak bisa lurus

o Keterbatasan ROMo Derajat kekuatan otot : 2

(gerakan tanpa menahan gaya berat)

o Semua aktivitas dibantu orang lain

o TD : 130 / 80 mmHgo N : 80 x/m, RR : 20 x/m

Data Subjektif :

o Klien mengatakan sejak April tahun 2003 sudah terbaring di tempat tidur

o Klien mengatakan posisi baring jarang diubah karena tidak bisa sendiri dan tidak merasa nyaman

o Keluarga mengatakan melakukan perawatan kulit hanya sebatas memandikan klien

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Pada bagian bokong klien

nampak kemerahan

Risiko kerusakan integritas kulit

Imobilitas fisik

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan,

Kelemahan, kerusakan neuromuskuler

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Liang telinga kotoro Gigi karies (+)

berhias, makan, toileting

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

o Klien mengatakan makan sesuai dengan menu keluarga yang seadanya

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tidur

Resiko konstipasi

Kurang aktivitas fisik

Data Subjektif :

o Klien merasa tidak berguna lagi, kadang klien merasa putus asa

o Klien mengatakan penyakitnya merupakan suatu hukuman dari Yang Kuasa

o Klien merasa tidak berdaya dan bertanya kapan penyakitnya bisa sembuh

Harga diri rendah fungsional

Kerusakan/ gangguan fungsi

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Data Objektif :

o Klien nampak menangiso Ekspresi wajah nampak

sedih

H. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan

sendi/ kontraktur

2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan

kelemahan, kerusakan neuromuskuler

3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI

(1) (2) (3)

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler kekakuan sendi/ kontraktur

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Memahami tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

2. Mendemonstrasikan garis besar program mobilisasi dini

3. Melakukan latihan sesuai jadwal secara teratur

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Kaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

5. Monitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan

6. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang longgar

7. Lindungi klien dari trauma selama latihan

8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif

9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

10. Ajarkan pada klien atau keluarga bagaimana melakukan latihan ROM aktif-pasif

11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila kelelahan

12. Beri reinforcement positif bila klien dapat melakukan dengan baik.

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan perawatan diri secara optimal

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:

1. Melakukan perawatan : mandi, berpakaian dan berhias secara optimal

2. Melakukan perawatan : makan secara optimal

3. Melakukan perawatan : toileting secara optimal

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

2. Kaji kebutuhan klien untuk perlengkapan adaptif kebersihan personal, berpakaian/ berhias, toileting dan makan.

3. Anjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan klien

4. Anjurkan keluarga menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

5. Bantu klien menerima kebutuhan ketergantungan

6. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien, mengintervensi hanya pada saat klien tidak dapat melakukan

7. Anjurkan keluarga untuk menetapkan

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

rutinitas aktivitas perawatan diri

Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat menerima keadaan dirinya.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Mengungkapkan perasaannya dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terfjadi.

2. Mengungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji pernyataan harga diri klien

2. Tentukan percaya diri klien menurut pandangan klien

2. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Bantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain

4. Dukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

5. Tunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Bantu klien untuk mengidentifikasi kembali persepsi negative tentang diri

7. Eksplorasi keberhasilan klien

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

yang sebelumnya dicapai

8. Bantu klien untuk mengidentifikasi tindakan yang akan meningkatkan harga diri

9. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu integritas kulit klien terjaga : kulit intact/utuh.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/keluarga dapat :

1. Memahami pentingnya perawatan kulit bagi klien

2. Menjaga kebersihan kulit

3. Melakukan perawatan kulit dan

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh, atau bengkak

3. Kaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut pasif.

5. Ajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion jika tidak ada kemerahan.

6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

7. Anjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering ( setiap 2 jam)

8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari dan pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

daerah penekanan

Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami konstipasi

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Pola eliminasi BAB normal (ketepatan jumlah dan konsistensi)

2. Mengkonsumsi diet tinggi serat

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

2. Kaji kebiasaan frekuensi BAB, konsistensi, volume dan warna feses

3. Monitor bising usus, pergerakan usus termasuk frekuensinya

4. Identifikasi factor seperti pengobatan, imobilisasi dan diet yang dapat menyebabkan konstipasi

5. Anjurkan meningkatkan intake cairan

6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

7. Anjurkan klien untuk meningkatkan latihan/ aktivitas

PELAKSANAAN

NO DX

TANGGAL

IMPLEMENTASI EVALUASI

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

(1)

(2) (3) (4)

1. 1/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Mengkaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Mengukur tanda-tanda vital klien.

4. Mengkaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

5. Menjelaskan pada klien dan keluarga pentingnya latihan aktif-pasif pasca stroke

S :

o Ny. T mengatakan badannya sudah lama kaku jadi sulit untuk digerakkkan

o Ny T mengatakan selama ini tidak pernah latihan karena anaknya sibuk

O :

o Ny. T tampak memperhatikan penjelasan

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

dari petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inetrvensi perawatan

1. 3/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

3. Mengajarkan pada klien dan keluarga bagaimana melakukan latihan ROM dengan benar

4. Menganjurkan klien untuk

S :

o Ny. T mengatakan akan mencoba latihan yang diajarkan petugas

o Ny T mengatakan seluruh tubuhnya sulit untuk digerakkan kecuali tangan, itupun

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

beristirahat bila merasa lelah

5. Mengukur tanda-tanda vital klien sebelum dan sesudah melakukan latihan ROM

6. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

7. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

hanya perlahan-lahan

O :

o Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan dan dibantu petugas

o Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas terutama

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

gerakan tangan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi perawatan

1. 5/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah latihan ROM

6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan sudah bisa latihan tangan sendiri

o Ny T mengatakan tidak bisa latihan gerakan-gerakan tertentu karena tidak ada yang

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

membantu

O :

o Ny. T tampak antusias melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan petugas

o Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi Ny. T dan keluarga untuk

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

melakukan gerakan ROM yang diajarkan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien

2. 2/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien untuk kemandirian perawatan diri

2. Menganjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan klien

3. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

4. Mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien dengan membantu hanya pada

S :

o Ny. T mengatakan bisa makan dengan tangan sendiri asalkan piringnya didekatkan di tempat tidur

o Ny T mengatakan semua aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarganya kecua

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

saat klien tidak dapat melakukan sendiri

li makan

o Keluarga mengatakan Ny T memang dibiasakan untuk makan sendiri, tapi untuk kegiatan yang lain belum mampu

O :

o Ny. T tampak kaku di tempat tidur

o Makanan diletakkan didekat tempat tidur yang

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bisa dijangkau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk memandirikan Ny T sesuai kemampuannya

3. 4/11-2004

1. Mengkaji pernyataan harga diri klien

2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain terhadap klien

4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

5. Menunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien

S :

o Ny. T mengatakan merasa sudah tidak berguna lagi dan hanya menjadi beban bagi keluarganya

o Ny T mengatakan kasihan pada ibu dan anaknya

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

yang selalu direpotkan

o Ny T mengatakan ibu dan anaknya yang selalu membantu memenuhi kebutuhannya

O :

o Ny. S tampak menangis sambil bercerita dengan petugas

o Ny T sudah mau mengungkapkan perasaannya pada

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk selalu memberi support kepada klien dan selalu mendengarkan keluaannya

4. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh atau bengkak

3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti pasca stroke

5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion.

6. Menganjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering (setiap 2 jam)

8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

S :

o Ny. T mengatakan punggungnya terasa panas dan dibagian bokong terasa sakit

o Ny T mengatakan tidak bisa membalikkan badan sendiri

o Kelua

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

rga mengatakan akan mengikuti anjuran petugas

O :

o Ny. T tampak segar setelah kulitnya dirawat dengan sabun dan lotion

o Tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit pada klien

A : Masalah kerusakan integritas kulit

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

masih beresiko

P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan kulit setiap hari menjelang tidur secara teratur

5. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB

3. Mendengarkan bising usus klien4. Menganjurkan klien dan keluarga

untuk meningkatkan masukan cairan seperti air putih setiap hari

5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah papaya

6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan BAB 1 kali tiap hari dengan konsistensi padat

o Bising usus normal

O :

o -

A : Masalah konstipasi masih beresiko

P : Motivasi Ny. T atau keluarga untuk meningkatkan masukan cairan dan

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. T DENGAN POST STROKE

Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani

Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.

Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004

A. Identitas diri klienNama : Ny. T

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SR

Pekerjaan : IRT

Sumber : Klien dan keluarga

B. Struktur Keluarga

No Nama JK Hub dgn Klien

Umur Pen-

didikn

Agama Pekerjaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Ny. T K

Ny. T

Ny S

Tn. P

Sdr. W W

Sdri. E N

Sdri. D F

An. M H

P

P

P

L

L

P

P

P

Ibu

Adik

Anak

Menantu

Keponakan

Keponakan

Keponakan

Cucu

85 th

38 th

29 th

27 th

19 th

18 th

17 th

3 th

TS

SD

SLTA

SMEA

PT

SMU

SMU

BS

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Pijat Bayi

Buruh

IRT

Bengkel

Mahasiswa

Pelajar

Pelajar

Tidak ada

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal satu rumah

C. Riwayat Keluarga

Keluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.

D. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama saat ini:

Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan

duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah

140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.

2. Apa yang dipikirkan saat ini:

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan

bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-

pasan.

Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.

3. Riwayat penyakit dahulu:

Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien

rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan

ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan

minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama

kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh

kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun

1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit

Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan

gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003

klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih

terbaring kaku di tempat tidur.

E. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-

hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa

ke dokter atau puskesmas.

2. Pola nutrisi

Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong

lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada sore harinya klien ngemil (kue atau

gorengan) tidak tentu jumlahnya.

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis

minuman: air putih

3. Pola eliminasi

B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekali

B.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilitas di tempat tidur V

Berpindah / berjalan V

Ambulasi / ROM V

Keterangan :

0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahat

Klien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

6. Pola perceptual

Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.

Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.

Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam

dan asin.

Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri

1. Gambaran diri

Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.

2. Ideal diri

Klien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.

3. Harga diri

Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.

4. Identitas diri

Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.

5. Peran diri

Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.

8. Pola peran hubungan

Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.

9. Pola managemen koping stress

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak

sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan

dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini

dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien

baik medis maupun alternatif.

9. Sistem nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien

tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang

dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama

ini.

F. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik

1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis

2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan

3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm

4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak

5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda

6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis

7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.11. Neurologi :

Refleks patologis :

Refleks fisiologis :

Gerakan :

Tonus otot :

Kekuatan :

Trofi :

2. Pemeriksaan Panca Indera

1. Penglihatan (mata) :

o Bola mata : simetris tidak ada kelainan

o Konjunctiva : tidak anemis

o Sklera : tidak ikterik

o Reaksi cahaya : +/+

o Visus : 5/6

2. Pendengaran (telinga) :

o Bentuk telinga simetris

o Nyeri tekan tidak ada

o Liang telinga : nampak kotor

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o Terjadi penurunan fungsi pendengaran

2. Pengecapan (mulut )

o Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)

o Lidah bersih

o Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)

2. Sensasi (kulit)

o Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)

o Turgor kulit : baik

2. Penciuman (hidung)

o Lubang hidung simetris

o Septum nasi : lurus

o Konka : normal

o Tidak ada sekret.

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

G. Analisa Data DATA PROBLEM ETIOLOGI

Data Subjektif :

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, tidak bisa miring kanan/kiri sendiri

o Klien mengatakan lumpuh sejak tahun 1997

o Klien mengatakan saat ini serangan stroke ketiga kalinya

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

Data Objektif :

o Klien nampak terbaring kaku di tempat tidur.

o Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri kaku dan tidak bisa lurus

o Keterbatasan ROMo Derajat kekuatan otot : 2

(gerakan tanpa menahan gaya berat)

o Semua aktivitas dibantu orang lain

o TD : 130 / 80 mmHg

Kerusakan mobilitas fisik

Kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o N : 80 x/m, RR : 20 x/m

Data Subjektif :

o Klien mengatakan sejak April tahun 2003 sudah terbaring di tempat tidur

o Klien mengatakan posisi baring jarang diubah karena tidak bisa sendiri dan tidak merasa nyaman

o Keluarga mengatakan melakukan perawatan kulit hanya sebatas memandikan klien

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Pada bagian bokong klien

nampak kemerahan

Risiko kerusakan integritas kulit

Imobilitas fisik

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas dibantu keluarga

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tiduro Liang telinga kotoro Gigi karies (+)

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting

Kelemahan, kerusakan neuromuskuler

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua

Resiko konstipasi

Kurang aktivitas fisik

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

aktivitas dibantu keluargao Klien mengatakan makan

sesuai dengan menu keluarga yang seadanya

Data Objektif :

o Keterbatasan ROMo Klien nampak terbaring

kaku di tempat tidur

Data Subjektif :

o Klien merasa tidak berguna lagi, kadang klien merasa putus asa

o Klien mengatakan penyakitnya merupakan suatu hukuman dari Yang Kuasa

o Klien merasa tidak berdaya dan bertanya kapan penyakitnya bisa sembuh

Data Objektif :

o Klien nampak menangiso Ekspresi wajah nampak

sedih

Harga diri rendah fungsional

Kerusakan/ gangguan fungsi

H. Diagnosa Keperawatan

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan

sendi/ kontraktur

2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan

kelemahan, kerusakan neuromuskuler

3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI

(1) (2) (3)

Kerusakan mobilitas

TIU : Tanggal : 2/11-2004

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler kekakuan sendi/ kontraktur

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Memahami tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

2. Mendemonstrasikan garis besar program mobilisasi dini

3. Melakukan latihan sesuai jadwal secara teratur

1. Kaji kemampuan secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Kaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pengertian dan tujuan mobilisasi dini (latihan aktif-pasif pasca stroke)

5. Monitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan

6. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang longgar

7. Lindungi klien dari trauma selama latihan

8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif

9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

10. Ajarkan pada klien atau keluarga bagaimana melakukan latihan ROM aktif-pasif

11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila kelelahan

12. Beri reinforcement positif bila klien dapat melakukan dengan baik.

Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan perawatan diri

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan klien untuk kemandirian

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler

secara optimal

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:

1. Melakukan perawatan : mandi, berpakaian dan berhias secara optimal

2. Melakukan perawatan : makan secara optimal

3. Melakukan perawatan : toileting secara optimal

perawatan diri2. Kaji kebutuhan klien

untuk perlengkapan adaptif kebersihan personal, berpakaian/ berhias, toileting dan makan.

3. Anjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan klien

4. Anjurkan keluarga menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

5. Bantu klien menerima kebutuhan ketergantungan

6. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien, mengintervensi hanya pada saat klien tidak dapat melakukan

7. Anjurkan keluarga untuk menetapkan rutinitas aktivitas perawatan diri

Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat menerima keadaan dirinya.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji pernyataan harga diri klien

2. Tentukan perca

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Mengungkapkan perasaannya dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terfjadi.

2. Mengungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi

ya diri klien menurut pandangan klien

2. Dukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Bantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain

4. Dukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

5. Tunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Bantu klien untuk mengidentifikasi kembali persepsi negative tentang diri

7. Eksplorasi keberhasilan klien yang sebelumnya dicapai

8. Bantu klien untuk mengidentifikasi tindakan yang akan meningkatkan harga diri

9. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

Risiko kerusakan integritas

TIU :

Setelah dilakukan perawatan

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap factor

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kulit berhubungan dengan imobilitas fisik

selama 1 minggu integritas kulit klien terjaga : kulit intact/utuh.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/keluarga dapat :

1. Memahami pentingnya perawatan kulit bagi klien

2. Menjaga kebersihan kulit

3. Melakukan perawatan kulit dan daerah penekanan

resiko kerusakan integritas kulit

2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh, atau bengkak

3. Kaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut pasif.

5. Ajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion jika tidak ada kemerahan.

6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

7. Anjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering ( setiap 2 jam)

8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari dan pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko untuk

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

aktivitas fisik mengalami konstipasi

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :

1. Pola eliminasi BAB normal (ketepatan jumlah dan konsistensi)

2. Mengkonsumsi diet tinggi serat

konstipasi2. Kaji kebiasaan frekuensi

BAB, konsistensi, volume dan warna feses

3. Monitor bising usus, pergerakan usus termasuk frekuensinya

4. Identifikasi factor seperti pengobatan, imobilisasi dan diet yang dapat menyebabkan konstipasi

5. Anjurkan meningkatkan intake cairan

6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

7. Anjurkan klien untuk meningkatkan latihan/ aktivitas

PELAKSANAAN

NO DX

TANGGAL

IMPLEMENTASI EVALUASI

(1)

(2) (3) (4)

1. 1/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien secara fungsional/ luasnya kerusakan awal dengan mengklasifikasikan melalui

S :

o Ny. T mengatakan badannya sudah lama

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

skala 0-4.2. Mengkaji

keterbatasan pergerakan sendi dan akibatnya pada fungsi

3. Mengukur tanda-tanda vital klien.

4. Mengkaji motivasi klien untuk melakukan latihan aktif-pasif

5. Menjelaskan pada klien dan keluarga pentingnya latihan aktif-pasif pasca stroke

kaku jadi sulit untuk digerakkkan

o Ny T mengatakan selama ini tidak pernah latihan karena anaknya sibuk

O :

o Ny. T tampak memperhatikan penjelasan dari petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inetrvensi perawatan

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. 3/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

3. Mengajarkan pada klien dan keluarga bagaimana melakukan latihan ROM dengan benar

4. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

5. Mengukur tanda-tanda vital klien sebelum dan sesudah melakukan latihan ROM

S :

o Ny. T mengatakan akan mencoba latihan yang diajarkan petugas

o Ny T mengatakan seluruh tubuhnya sulit untuk digerakkan kecuali tangan, itupun hanya perlahan-lahan

O :

o Ny. T tampak antusias

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

6. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

7. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

melakukan latihan ROM yang di demonstrasikan dan dibantu petugas

o Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas terutama gerakan tangan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi perawatan

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. 5/11-2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma selama latihan

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa lelah

4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah latihan ROM

6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal dan secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan sudah bisa latihan tangan sendiri

o Ny T mengatakan tidak bisa latihan gerakan-gerakan tertentu karena tidak ada yang membantu

O :

o Ny. T tampak antusias melakukan

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

latihan ROM yang di demonstrasikan petugas

o Ny. T mencoba mempraktekan sendiri latihan ROM yang diajarkan petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi Ny. T dan keluarga untuk melakukan gerakan ROM yang diajarkan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien

2. 2/11-2004

1. Mengkaji kemampuan klien untuk kemandirian

S :

o Ny. T

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

perawatan diri

2. Menganjurkan keluarga untuk membantu menyediakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan klien

3. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan bantuan sampai klien mampu secara penuh melakukan perawatan diri

4. Mengajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian klien dengan membantu hanya pada saat klien tidak dapat melakukan sendiri

mengatakan bisa makan dengan tangan sendiri asalkan piringnya didekatkan di tempat tidur

o Ny T mengatakan semua aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarganya kecuali makan

o Keluarga mengatakan Ny T mema

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

ng dibiasakan untuk makan sendiri, tapi untuk kegiatan yang lain belum mampu

O :

o Ny. T tampak kaku di tempat tidur

o Makanan diletakkan didekat tempat tidur yang bisa dijangkau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk memandirikan

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Ny T sesuai kemampuannya

3. 4/11-2004

1. Mengkaji pernyataan harga diri klien

2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain terhadap klien

4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi dengan klien

5. Menunjukkan kepercayaan mengenai kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien

S :

o Ny. T mengatakan merasa sudah tidak berguna lagi dan hanya menjadi beban bagi keluarganya

o Ny T mengatakan kasihan pada ibu dan anaknya yang selalu direpotkan

o Ny T mengatakan ibu dan

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

anaknya yang selalu membantu memenuhi kebutuhannya

O :

o Ny. S tampak menangis sambil bercerita dengan petugas

o Ny T sudah mau mengungkapkan perasaannya pada petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk selalu memberi

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

support kepada klien dan selalu mendengarkan keluaannya

4. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan integritas kulit

2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi, melepuh atau bengkak

3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti pasca stroke

5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan lotion.

6. Menganjurkan keluarga untuk membersihkan kulit klien dengan baik dan keringkan kulit secara keseluruhan

7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi klien dengan sering (setiap 2 jam)

8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

S :

o Ny. T mengatakan punggungnya terasa panas dan dibagian bokong terasa sakit

o Ny T mengatakan tidak bisa membalikkan badan sendiri

o Keluarga mengatakan akan mengikuti anjura

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

n petugas

O :

o Ny. T tampak segar setelah kulitnya dirawat dengan sabun dan lotion

o Tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit pada klien

A : Masalah kerusakan integritas kulit masih beresiko

P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan kulit setiap hari menjelang tidur

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

secara teratur

5. 6/11-2004

1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko untuk konstipasi

2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB

3. Mendengarkan bising usus klien4. Menganjurkan klien dan keluarga

untuk meningkatkan masukan cairan seperti air putih setiap hari

5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah papaya

6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari secara teratur

S :

o Ny. T mengatakan BAB 1 kali tiap hari dengan konsistensi padat

o Bising usus normal

O :

o -

A : Masalah konstipasi masih beresiko

P : Motivasi Ny. T atau keluarga untuk meningkatkan masukan cairan dan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

http://wahidnh.blogspot.com/2011/08/asuhan-keperawatan-gerontik-pada-ny-t.html