coverlaporan asuhan keperawatan gerontik new (repaired)
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

BAB I
DASAR DAN TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. Resume Permasalahan Pasien
Ny. SA (70 tahun) adalah orangtua yang terlantar, mempunyai 3 anak laki-laki
dan suaminya telah meninggal. Dari 3 anak tersebut hidup kaya 1 orang bernama
Sutrisno yang tinggal di JL. Puri Sakti Cipete Selatan Blok A (bekerja sebagai
pembantu rumah tangga), waktu masih sehat Ny. SA pernah tinggal di Ciputat
kontrak rumah bersama Sutrisno tetapi usaha warungnya bangkrut maka Ny.SA
pulang kerumah kakaknya di Bandung. Kondisi kakaknya yang tidak mampu
maka Ny.SA kembali ke Jakarta untuk mencari anaknya tetapi setelah turun bis
di Terminal lebak Bulus Ny.SA kebingungan dan istirahat dikantor polisi
(Polsek) diantar mencari anaknya tidak ditemukan maka Polsek Pasar Minggu
menyerahkan Ny.SA ke Tramtib untuk dibawa ke Kedoya. Dari Kedoya dirujuk
ke PSTW Budi Mulia 4 dalam kondisi lemas, sakit batuk dan rematik serta
kelelahan.
Saat pengkajian, ditemukan klien memiliki keluhan nyeri pada sendi lutut,
bahu dan pinggang dan klien juga mengeluhkan mual pada sore hari. Keluhan
utama klien saat ini adalah nyeri pada sendi. Pengkajian lebih lanjut terkait
dengan pengetahuan klien mengenai nyeri sendinya, cara klien untuk mengatasi
nyeri sendinya saat nyeri sendinya muncul klien lebih memilih untuk
meminimalkan aktivitas dengan cara tidur/duduk dan klien mengoleskan balsem
ke tempat yang nyeri.
1

Dari beberapa penjelasan tersebut alasan bagi penulis untuk membahas
mengenai lebih lanjut mengenai Osteoartritis pada Ny. SA. Klien membutuhkan
perawatan lebih lanjut baik berupa tindakan perawatan maupun pencegahan
terhadap komplikasi yang mungkin muncul akibat Osteoartritis dan hal-hal yang
penting berhubungan dengan Osteoartritis.
B. Tinjauan Pustaka
1. Definisi
Osteoartritis (OA) adalah penyakit degeneratif pada sendi dengan etiologi
dan patogenesis yang belum jelas serta mengenai populasi luas. Osteoartritis
(juga disebut penyakit degeneratif sendi, hipertrofi artritis, artritis senescent)
adalah gangguan yang berkembang secara lambat, tidak simetris dan
noninflamasi yang terjadi pada sendi-sendi yang menahan berat tubuh.
Osteoartritis merupakan suatu penyakit dengan perkembangan slow
progressive, ditandai adanya perubahan metabolik, biokimia, struktur rawan
sendi serta jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan gangguan fungsi
sendi. Kelainan utama pada OA adalah kerusakan rawan sendi yang dapat
diikuti dengan penebalan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit,
kerusakan ligamen dan peradangan ringan pada sinovium sehingga sendi
yang bersangkutan membentuk efusi.
2. Klasifikasi :
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
2

1. OA primer disebut idiopatik disebabkan faktor genetik, yaitu adanyan
abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak
2. OA sekunder adalah OA yang didasari kelainan endokrin, inflamasi,
metabolik, pertembuhan, mikro dan makro trauma, imobilitas yang
terlalu lama serta faktor resiko lainnya seperti obesitas dan sebagainya.
3. Etiologi :
Berikut ini adalah beberapa penyebab dan faktor predisposisi yang terkait
terjadinya osteoartritis yaitu:
1. Usia
Perubahan fisik dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya
umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya
bebentuk pigmen yang berwarna kuning.
2. Jenis kelamin
Pada wanita, sendi yang sering terkena osteoartritis adalah sendi
interphalangeal distal, sendi interphalangeal proksimal, sendi
carpometacarpal pertama, sendi metatarsophalangeal, pinggul (pada usia
55-65 tahun) dan lutut (usia 65-74 tahun). Sedangkan pada pria yang
berusia 65-74 tahun, pinggul dan lutut lebih sering terkena osteoartritis.
Frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis.
3. Suku bangsa
3

Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya
terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa. Misalnya
osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan Asia
dari pada kaukasia. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara
hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan
pertumbuhan.
4. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis misalnya
pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi
interphalanx distal (Nodus Heberden) terdapat 2 kali lebih sering
osteoartritis pada sendi-sendi tersebut dan anak-anak perempuannya
cenderung 3 kali lebih sering dari pada ibu dan anak perempuan dari
wanita tanpa osteoartritis tersebut.
5. Obesitas
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatkan
resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pria.
Wanita yang obesitas ternyata memiliki insiden osteoartritis lutut
hampir empat kali lipat daripada wanita dengan berat badan rata-rata.
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat
badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis
mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah
kegemukan.
6. Riwayat trauma sebelumnya
4

Trauma pada suatu sendi yang terjadi sebelumnya, biasanya
mengakibatkan jejas atau malformasi sendi yang akan meningkatkan
resiko terjadinya osteoartritis. Trauma berpengaruh terhadap kartilago
artikuler, ligamen atau menikus yang menyebabkan biomekanika sendi
menjadi abnormal.
7. Pekerjaan
Jenis pekerjaan juga mempengaruhi sendi mana yang cenderung terkena
osteoartritis sebagai contoh pada tukang jahit osteoartritis lebih sering
terjadi didaerah lutut sedangkan pada buruh bangunan sering terjadi
didaerah pinggang.
4. Patofisiologi:
Terjadinya Osteoartritis tidak lepas dari banyaknya persediaan yang
ada didalam tubuh manusia. Sebanyak 230 sendi menghubungkan 206 tulang
yang memungkinkan terjadinya gesekan. Untuk melindungi tulang dari
gesekan, di dalam tubuh ada tulang rawan. Namun karena berbagai faktor
resiko yang ada, maka terjadi erosi pada tulang rawan dan berkurangnya
cairan pada sendi. Tulang rawan terdiri atas jaringan kolagen yang berfungsi
untuk menguatkan sendi, proteoglikan yang membuat jaringan tersebut elastis
dan air (70% bagian) yang menjadi bantalan, pelumas dan pemberi nutrisi.
Kondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan
kolagen pada rawan sendi. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal
5

mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan antara
degradasi dan sintesis matriks ekstraseluler, termasuk produksi kolagen tipe I,
III, VI dan X yang berlebihan dan sintesis protepglikan yang pendek. Hal
tersebut menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat
kolagen yang mengubah biomekanika dan tulang rawan, sehiingga tulang
rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitas yang unik.
Selain kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis OA
terutama setelah terjadi sinovitis, yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak
nyaman. Sinovitis yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix
Metalloproteinases (MMPs) dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke
dalam rongga sendi dan merusak matriks rawan sendi serta mengaktifkan
kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral juga akan ikut berperan, dimana
osteoblas akan terangsang dan menmghasilkan enzim proteolitik.
6

7
Umur SukuJenis kelamin
genetik kegemukan
Kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif
Pembentukan tulang baru pada sendi dan tepi sendi
Perubahan Metabolisme Tulang
Peningkatan aktifitas enzim yang merusak makro molekul matrix tulang rawan sendi
Penurunan kadar proteoglikan
Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi
Permukaan tulang rawan sendi terpecah belah dengan robekan
Timbul laserasi
OSTEOARTRITIS

5. Manifestasi Klinis
Nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan, penurunan fungsi dan deformitas
sendi secara khas dihubungkan dengan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri
tekan, pembengkakan dan kehangatan. Pada awalnya, nyeri terjadi bersama
gerakan kemudian nyeri dapat juga terjadi pada saat istirahat. Pemeriksaan
menunjukkan adanya daerah nyeri tekan krepitus, berkurangnya rentang
gerak, seringnya pembesaran tulang dan tanda-tanda inflamasi pada saat
tertentu.
Selain nyeri, dapat pula terjadi kekauan sendi setelah sendi tidak
digerakan beberapa lama (gel phenomenon), tetapi kekauan ini akan hilang
setelah sendi digerakkan jika terjadi kekakuan pada pagi hari, biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit (tidak lebih dari 30 menit).
Beberapa penderita mengeluh nyeri dan kaku pada udara dingin dan
atau pada waktu hujan. Hal ini mungkin berhubungan dengan perubahan
tekanan intra artikular sesuai dengan perubahan tekanan atmosfir. Beberapa
gejala spesifik yang dapat timbul antara lain adalah keluhan instabilitas pada
penderita OA lutut pada waktu naik turun tangga.
6. Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksanaan pasien yang mengalami OA adalah untuk
edukasi pasien. Pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi sendi yang
terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih parah.
Penatalaksanaan OA terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis
8

(edukasi, penurunan berat badan, terapi fisik dan terapi kerja), terapi lokal
dan tindakan bedah.
- Terapi farmakologis
1. Obat analgetik
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
3. Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD)
4. Kortikosteroid sistemik dan suntikan intra-artikuler.
- Terapi non-farmakologis
a. Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien untuk dapat
mandiri tidak selalu tergantung pada oranglain. Walaupun OA tidak
dapat disembuhkan tetapi kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.
b. Terapi fisik dan terapi kerja bertujuan agar pasien dapat melakukan
aktivitas optimal dan tidak bergantung pada oranglain. Dalam terapi
fisik dan terapi kerja dianjurkan latihan yang bersifat penguatan otot,
memperluas lingkup gerak sendi dan latihan aerobik.
- Terapi lokal
Terapi topikal seperti cream OAINS, Cream salisilat atau cream capsalcin
- Tindakan bedah
Bagi penderita OA yang sudah parah, maka operasi merupakan tindakan
yang efektif. Operasi yang dilakukan antara lain: arthroscopic
debridement, joint debridement, dekompresi tulang, osteotomi,
artroplasti.
9

C. Tujuan Asuhan Keperawatan
Tujuan dalam case conference ini adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada Ny. SA berdasarkan
pengkajian yang telah dilakukan
2. Memberikan asuhan keperawatan yang tepat berdasarkan permasalahan yang
ada baik dari biologis, psikologis, sosial maupun spiritual.
3. Memberikan tindakan pencegahan terhadap keparahan atau komplikasi
terhadap permasalahan pada Ny.SA
4. Memberikan pendidikan kesehatan terhadap permasalahan yang berhubungan
dengan masalah pada Ny. SA
D. Fokus pengkajian dan Metode
Fokus pengkajian dan metode yang digunakan dalam melakukan pengkajian pada
lansia adalah menjadikan lansia sebagai sumber informasi lalu di validasi pada
rekam medis pasien dan petugas kesehatan yang merawat klien selama di PSTW.
Pengkajian juga dilakukan pengkajian lingkungan untuk keamanan lanjut lansia.
10

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN
1. Data Biografi
Nama: Ny SA Alamat : jakarta Tempat dan tanggal lahir: Medan, 25 maret 1943
Telepon:
Jenis kelamin: Perempuan Pendidikan terakhir: SDSuku : Jawa Status perkawinan: jandaAgama: Islam Diagnosa medis: OsteoartritisKontak person terdekat: Penanggung jawabAlamat kontak person terdekat : tlp PSTW
2. Profil Keluarga
Nama suami: alm. Tn A Jumlah anak: 3Alamat : - Alamat:Umur: - Umur: Status kesehatan: - Status kesehatan: sehat Pekerjaan: - Pekerjaan: pembantu rumah
tanggaTahun kematian: Tahun kematian: -Penyebab kematian: Penyebab kematian: -
3. Profil Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini: tidak bekerjaPekerjaan saat ini: tidak bekerjaSumber income dan kecukupan terhadap kebutuhan:
Anggaran Dinas Sosial PEMDA DKI Jakarta
Lain-lain :
4. Lingkungan Tempat tinggal
Tipe tempat tinggal: Bangsal Jumlah ruangan: 8 ruangan Jumlah Lantai: 1 lantaiJumlah orang yang tinggal di tempat 129-131 pasien
11

tinggal: Derajat privacy: sangat rendah Tetangga terdekat:
Alamat dan tlp:
5. Rekreasi/ Penggunaan waktu luang
Hobi atau ketertarikan: berdagangKeanggotaan terhadap organisasi tertentu: penghuni PSTW budi mulia 4Penggunaan waktu luang: mengobrol dengan teman dan duduk diterasBepergian atau wisata: tidak pernah
6. Sumber-sumber/ penggunaan sistem
Keaktifan dalam kegiatan keagamaan: klien tidak aktif kegiatan di PSTW
Jenis kegiatan keagamaan: Tidak mengikuti kegiatan keagamaan
Orang kepercayaan: penanggung jawab ruangan
Orang yang menolong ketika diperlukan: pramusosial PSTW
Tenaga kesehatan yang sering dikunjungi: dokter, perawat PSTW
Rumah Sakit: tidak ada
Klinik: klinik PSTW Budi Mulia 4 Pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi: klinik PSTW
Lain-lain
7. Kebiasaan sehari-hari termasuk kebiasaan ritual tidur:
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan: Olah raga: ya √ tidak, deskripsikan: klien memiliki keterbatasan dalam aktivitas geraknya.Merokok : ya √ tidak, deskripsikan: klien tidak merokokKetergantungan obat: ya √ tidak, deskripsikan: klien tidak mengkonsumsi obatMinuman keras: ya √ tidak, deskripsikan:Lainnya:Personal hygieneMandi : 1 x sehari Frekuensi mandi : sorePemakaian sabun: memakai sabun yang di sediakan PSTW
Oral hygiene: 1x sehariFrekuensi dan waktu sikat gigi: sorePenggunaan pasta gigi: menggunakan pasta gigi yang di sediakan PSTW
12
1
1
11

Cuci rambut: 3-4 kali semingguPemakaian shampo: memakai shampo yang disediakan PSTW
Kuku dan tangan: memotong kuku setiap kuku panjang/ disuruh oleh petugas pantiFrekuensi gunting: jika kuku panjang dan disuruh oleh petugas pantiKebiasaan cuci tangan pakai sabun: sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil dan besarKemampuan potong kuku bisa memotong kuku secara mandiri
Istirahat dan tidurLama tidur: 6jam Tidur siang: tidak menentu (1-2
jam)Keluhan berhubungan dengan tidur: Sering terbangun dimalam hari
karena ingin buang air kecil, ruangan yang panas sehingga klien keringetan
8. Status kesehatan saat ini
Status kesehatan umum selama 1 tahun terakhir : termasuk gejala yang dirasakan, faktor pencetus, waktu timbulnya keluhan dan mengatasi keluhan:
- Osteoartritis memberikan balsem pada sendi
Status kesehatan umum selama 5 tahun terakhir: osteoartritisKeluhan utama: nyeri sendiPengetahuan dan menejeme masalah kesehatan yang dirasakanKlien sudah mengetahui penanganan Osteoartritis, jika rasa nyeri sendi tersebut munculFungsi secara umum: Pengobatan : -Nama obat: - Waktu konsumsi obat: -Dosis: - Resep dokter: -Masalah yang berkaitan dengan ketaatan minum obat: tidak adaAlergi (catat zat tertentu dan reaksi): klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan makananNutrisi: Makan: 3 kali sehariMinum: klien mengatakan banyak mengkonsumsi air minumDiet spesial, pembatasan makanan/ alergi, makanan kesukaan: tidak ada diet khusus dan tidak ada pembatasan makanan
13

Riwayat kenaikan atau kehilangan berat badan: klien mengatakan sekarang berat badannya meningkatPola konsumsi makanan: Frekuensi 3 kali sehari
Jenis makanan: makanan padatMasalah yang mempengaruhi intake makanan: klien tetap bisa makan walaupun tidak ada income, karena makanan disediakan PSTW, tidak ada gangguan menelan/ mengunyah.
9. Status kesehatan yang lalu
Penyakit pada waktu kecil: tidak adaPenyakit kronik/ serius: tidak adaTrauma: klien pernah jatuh di tempat kontrakanRiwayat hospitalisasi: tidak pernah dirawat di RSRiwayat operasi: tidak adaRiwayat obstetri: tidak ada
10. Riwayat keluarga
Genogram tersebut adalah keluarga Ny. SA dari pernikahannya
dengan Tn A, klien adalah anak ke 13 dari 13 bersaudara, klien memiliki
tujuh kakak laki-laki dan 5 kakak perempuan, lima kakak laki-lakinya dan
lima kakak perempuannya sudah meninggal. Suami klien adalah anak ke3
dari 5 bersaudara. Pernikahan dengan Tn. A ini klien tidak memiliki 3
anak. Ibu klien memiliki penyakit yang sama dengan klien.
11. Riview Sistem
Tanda-Tanda Vital
Temperatur: 37 Respirasi: 21 x/ menit
14

Denyut Nadi: 80 x/menit Tekanan darah: 150/80 mmHgPengkajian Nyeri: P: nyeri timbul bila klien melakukan aktivitasQ: nyeri sendi lutut, pinggang, bahu terasa pegalR: bagian sendi lutut, bahu, dan pinggangS: skala nyeri 5T: nyeri saat klien berjalan, nyeri hanya saat klien melakukan aktivitas dan nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.
Keadaan Umum
Tuliskan ya auat tidak untuk setiap tanda dan gejala dibawah:
Ya Tidak KeteranganKelelahan √ Setelah melakukan
aktivitas Perubahan berat badan selama setahun terakhir
√ BB saat ini 83 kg, dgn tinggi badan 155 cmIMT= 34 (over weight)
Perubahan nafsu makan √ Saat sore hari nafsu makan berkurang, klien mengeluh mual
Demam √Keringat di malam hari √ Dikarenakan ruangan
yang panasKesulitan tidur √ Susah tidur, dan suka
bangun dimalam hariFrekuensi influenza √Penilaian dari status kesehatan secara umum
Kemampuan aktivitas harian ( activity daily living) – kaji dengan Barthel
Indeks atau lainnya.
No Action Tidak Mampu melakukan sendiri
Bantuan tinggi
Bantuan sedang
Bantuan minimal
Mandiri
1 Makanan (jika makanan perlu
0 2 5 8 √ 10
15

dipotong = dengan bantuan)
2 Bergerak/ berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan kembali (termasuk duduk ditempat tidur)
0 3 8 √12 15
3 Kebersihan diri (mencuci muka, menyisir rambut, mencukur, membersihkan gigi)
0 1 3 4 √5
4 Masuk dan keluar toilet (memegang pakaian, mengusap, membersihkan gigi)
0 2 5 8 √10
5 Mandi sendiri 0 1 3 4 √56 Berjalan (jika tidak
mampu menggunakan kursi roda)
0 1 3 √ 4 5
7 Naik dan turun tangga
0 2 5 √8 10
8 Memakai baju (termasuk mengikat tali sepatu, mengencangkan baju/ asesoris )
0 2 5 8 √10
9 Mengontrol buang air besar
0 2 5 8 √10
10 Mengontrol buang air kecil
0 2 5 8 √10
Total nilai dan interpretasi : 84: ketergantungan minimal
Ket : 0-2 Total (27 jam /minggu) : Ketergantuangan berat (23,5 jam /minggu)
50-74 : Ketergatungan sedang (20 jam/minggu)
75-90 : Ketergantungan minimal (13 jam/minggu)
91-100 : Mandiri (<10 jam/minggu)
16

Kulit
Ya Tidak KeteranganLesi / Luka √Pruritus √Perubahan Pigmentasi √Perubahan Tekstur √Nevi √ Dibagian muka dan leherTanda memar √Perubahan rambut √ Rambut memutihPerubahan kuku √ Kuku menebalKalus √Pola penyembuhan luka √Lainnya √
Hematopoietic
Ya Tidak KeteranganPerdarahan abnormal √Anemia √Riwayat transfusi darah √
Kepala
Ya Tidak KeteranganSakit kepala √Trauma masa lau √Kunang-kunang √Gatal kepala √
Mata
Ya Tidak KeteranganPerubahan daya penglihatan √ Dextra dan sinistra rabunNyeri √Sekresi air mata berlebihan √ Dikedua mata Pruritus √Bengkak sekitar mata √Diplobia √Rabun √Protophobia √ Mata terasa nyeri jika
cahaya lampu/matahari berlebihan
Scotoma √
17

Riwayat infeksi √Glaucoma √Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hari
Telinga
Ya Tidak KeteranganPerubahan pendengaran √Cairan telinga √Tinitus √Vertigo √Penggunaan alat bantu √Riwayat infeksi √Tanggal terakhir pemeriksaan pendengaran
√
Kebiasaan perawatan pendengaran √Pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari
√
Hidung dan SinusYa Tidak Keterangan
Rinorea √Discharge √Epistaxis √Obstruksi √Snoring √Nyeri disinus √Alergi √Riwayat infeksi √Penilaian dan kemampuan alfaktori √
Mulut dan TenggorokanYa Tidak Keterangan
Sakit tenggorokan √Lesi √Suara serak √Perubahan suara √Kesulitan menelan √Perdarahan gusi √Karies gigi √Gangguan rasa √Kesulitan mengunyah √
18

Alat-alat prostetik √Riwayat infeksi √Tanggal pemeriksaan gigi terakhir √Masalah gigi yang lainnya √
Leher Ya Tidak Keterangan
Kekauan leher √Nyeri √Masa dileher √Gerakan terbatas √
PayudaraYa Tidak Keterangan
Masa √Nyeri √Bengkak √Cairan puting susu √Perubahan puting susu √Pemeriksaan payudara sendiri √
Pernafasan Ya Tidak Keterangan
Batuk √Batuk berdahak dan kadang-kadang
Nafas pendek √ Cepat dan dangkalHemoptisis √Wheezing √Asma √Tanggal pemeriksaan terakhir x-ray dada
√
CardiovaskularYa Tidak Keterangan
Nyeri dada √Palpitasi √Nafas pendek √ Nafas pendek dan cepatDispnea √Paroxymal nocturnal dyspnea √Ortopnea √Murmur √Edema √
19

Varicosities √Claudication √Paresthesias √Perubahan warna kaki √
GastrointestinalYa Tida
kKeterangan
Dispagia √Rasa panas di perut (Heartburn) √ Pada sore hariGangguan pencernaaan √Nausea/muntah √ Merasa ingin muntah
pada sore hariHematemesis √Perubaha nafsu makan √ Pada sore hariUlcer √Diare √Konstipasi √Melena √Hemoroid √Perdarahan rektal √
Perkemihan
Ya Tidak KeteranganDisuria √Frekuensi kemih √Hematuria √Poliuria √Oliguria √Nokturia √Inkontinensia √Nyeri saat berkemih √Infeksi √Keluhan lainnya √
Organ reproduksi wanita
Ya Tidak KeteranganLesi √Cairan abnormal, sebutkan √Rasa panas saat berkemih √Perdarahan paska koitus √
20

Nyeri pelvis √Sistokel √Infeksi √Riwayat haid, sebutkan √Riwayat menopous, sebutkan √
Muskuloskeletal
Ya Tidak Keterangan
Nyeri sendi √Sendi lutut, pinggang, bahu
Kaku sendi √ Kadang-kadangBengkak pada sendi √Deformitas √Kram √Otot lemah √Nyeri tulang belakang √Pola latihan/olah raga √
Pengaruh terhadap ADL √Klien jarang melakukan aktivitas dan kegiatan dipanti
General nervous system
Ya Tidak KeteranganSakit kepala √Kejang √Sinkope √Paralisis √Masalah koordinasi √Paresis √Tie /tremor/kaku √Paresthesis √Injuri kepala √Masalah pada daya ingat √
Sistem endokrin
Ya Tidak KeteranganIntoleransi dingin √Goiter √Pigmentasi kulit √Perubahan rambut √
21

Polifagia √Polidipsi √Poliuri √
Psikososial
Ya Tidak Keterangan
Cemas √Klien mengatakan ingin bertemu dengan anaknya
Depresi √Insomnia √ Saat malam hariKawatir √Ketakutan √Masalah dengan pengambilan keputusan
√
Jika dirasakan perlu pengkajian fisik, tambahkan di setiap item diatas.
Koping mekanisme yang sering digunakan ketika menghadapi masalah:
- Klien menanggapi semua masalah sebagai ujian dari Allah
Stress saat ini:
- Klien tidak mengalami stress
Perhatian terhadap aktifitas sehari-hari:
- Klien tidak terlalu banyak melakukan aktifitas sehari-hari karena keterbatasan
gerak dan waktu siang hari lebih banyak dihabiskan untuk tidur, berdiam diri
di tempat tidur atau terkadang hanya duduk-duduk di depan kamar.
Pengkajian status kognitif / AfektifYesavage Geriatric Depression Scale ( Geriatric Depression Scale )
No Item Respon Keseuaian1 Apakah anda merasa nyaman dalam
kehidupan ini.TIDAK TIDAK (1)
2 Apakah anda mengalami perubahan dalam melakukan aktifitas dan hobi.
Ya Ya (1)
3 Apakah anda merasa hidup ini hampa Ya Ya (1)4 Apakah anda sering merasa bosan Ya Ya (1)5 Apakah anda optimis dengan masa depan TIDAK Ya (0)6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan
terjadi Ya Ya (1))
22

7 Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu
TIDAK TIDAK (1)
8 Apakah anda sering merasa sendirian Ya Ya (1)9 Apakah anda lebih senang berada dirumah
daripada keluar rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru
Ya Ya (1)
10 Apakah anda mempunyai masalah dengan daya ingat
Ya TIDAK (0)
11 Apakah anda merasa senang dengan kehidupan saat ini
TIDAK TIDAK (1)
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya TIDAK (0 )13 Apakah anda saat ini bersemangat TIDAK TIDAK (1)14 Apakah anda merasa situasi anda tidak ada
harapan Ya TIDAK (0)
15 Apakah anda merasa orang lain lebih baik dari pada anda
Ya TIDAK (0)
Cara menilai : Jika terdapat 8 jawaban atau lebih sesuai dengan jawaban yang dicetak tebal, maka lanjut usia terindikasi depresi. Intepretasi hasil pengkajian kognitif / afektif dengan menggunakan Yesavage Geriatric Depression Scale. Jawaban yang sesuai 10 : Klien tidak mengalami depresi
Pengkajian sosial(Alat yang dapat digunakan untuk mengkaji status social adalah Family APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve) atau dapat juga menggunakan OARS Social Resource Scale. Lampirkan hasil pengkajian yang didapat.
Format Pengkajian APGAR
ITEMHampir
tidak pernah (0)
Kadang – kadang
(1)
Hampir selalu
(2)A Saya puas dengan keluarga saya
bersedia memberikan bantuan saat saya ditimpa masalah / kesulitan
√
P Saya puas dengan bagaimana keluarga saya membicarakan sesuatu dan berbagi masalah dengan saya
√
G Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk
√
23

mengambil keputusan dan mengembangkan kemampuan yang saya miliki
A Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang diberikan keluarga saya dan respon terhadap perasaan saya ( missal, emosi, marah, sedih, atau cinta
√
R Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan
√
Total : 5= Tidak pernah, 0 -3 : disfungsi keluarga berat = Kadang – kadang 4-6, : disfungsi keluarga ringan = Hampir selalu, 7 – 10 : fungsi keluarga baik Intepretasi hasil pengkajian social lanjut usia dengan menggunakan APGAR Score Hasil : disfungsi keluarga ringan
Pengkajian Spiritual
Pengkajian spiritual singkat dapat dengan menanyakan :
1. Apakah agama atau Tuhan penting bagi anda ?
Klien mengatakan agama dan Allah adalah penting untuk tempat memohon
dan meminta
2. Apa sajakah sumber – sumber kekuatan dan harapan anda
Klien mengatakan sumber kekuatannya adalah Allah dan berharap bisa
dipertemukan dengan anaknya dan dijemput pulang
3. Apakah ada praktek – praktek / kegiatan keagamaan yang penting bagi
anda ? Apakah anda ada masalah dalam menjalankannya ?
Solat dan pengajian. Klien mengatakan klien solat dan suka mengaji setiap
hari rabu dan jumat.
4. Apakah sakit / keadaan anda saat ini berpengaruh terhadap perasaan anda ,
terhadap Tuhan dan terhadap keyakinan anda ? tidak berpengaruh
24

5. Apakah anda membutuhkan bantuan terkait spiritualitas ? jelaskan bentuk
bantuan yang diharapkan ? tidak,
12. Laboratorium Data
Data laboratorium lain yang diperlukan, tuliskan dibawah ini :
Tidak terdapat riwayat data laboratorium pada klien
13. PENGKAJIAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL LANJUT USIA1. Berapakah kamar khusus untuk lanjut usia?
Kamar tidur Ada TidakKamar mandi Ada TidakWC Ada TidakDapur Ada TidakKamar duduk Ada Tidak
2. Berapa jumlah ruang yang ada dirumah/tempat tinggal klien? 8 ruang3. Apakah lanjut usia harus naik/turun bila masuk/keluar rumah? tidak
Bila ya, apakah keadaan tangga tersebut:- dalam keadaan baik, tidak licin
- cukup banyak jumlah untuk lanjut usia4. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman? Ya5. Bagaimanakah kebersihan rumah cukup aman?
Deskripsikan: Cukup Bersih6. Apakah rumah cukup berventilasi? Ya7. Apakah terdapat tanda-tanda penelantaran?
- Makanan basi di almari makan/lemari es : Tidak
- Alat makan yang tidak dicuci: Tidak
- Tumpukan pakaian kotor: Tidak
- Lain-lain (sebutkan)8. Daftar keamanan
Ya Tidaka. Apakah penderita dapat:- Membuka/mengunci pintu- Mencapai sakelar lampu- Mencari pertolongan bila perlu - Berjalan dalam rumah dengan aman (WC, Kamar
mandi, meja makan, ruang tamu, dan lain-lain)
√
√√
√
25

b. Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata- Kabel listrik yang bertumpuk-tumpuk- Penyinaran yang tak terang (siang/malam)- Perabotan (besar/kecil) yang berserakan- Perabotan/mebel yang tak aman (mudah patah,
ringkih, mudah terguling dan sebagainya?- Karpet/keset atau lantai yang tak rata
√√√√
√
9. Daftar bahaya(Tuliskan ya/tidak, atau ada/tidak)
I. Dari lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut terpasang baik:1. Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana-sini
yang dapat menyebabkan terpeleset/jatuh (Ya)2. Pencahayaan cukup terang dan tidak silau ( Ya )3. Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga/jalan yang
dilalui antara tempat tidur dan kamar mandi. Sakelar lampu ditempat beresiko tinggi kalau perlu dari jenis yang bisa berpendar (Ya)
4. Telepon diletakkan ditempat yang baik sehingga tidak perlu harus tergegas untuk mejawab panggilan. (Ya)
5. Kabel-kabel listrik tidak terletak dilantai. Bila perlu diperpendek dan dipakukan ke dinding (Ya)
6. Tidak terdapat barang berserakan dijalan menuju lampu (sekitar lampu) (Ya)
II. Kamar mandi 7. Terdapat ril pegangan didaerah toilet dan bak mandi dan mudah
dicapai bila diperlukan (Ya)8. Permukaan lantai pancuran, bak mandi atau kamar mandi tidak licin
dan mudah dicapai bila diperlukan (Tidak)9. Belakang keset harus berlampir karet yang tidak licin (Tidak)10. Drainase air harus baik, mencegah lantai licin setelah dipergunakan
untuk mandi (Ya)III. Kamar tidur
11. Keset jangan sampai menjadi penghambat yang menyebabkan terpeleset atau tergelincir, terutama yang ditempatkan dijalan menuju kamar mandi (Ya)
12. Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakkan kacamata atau barang lain, sehingga barang tidak diletakkan disamping tempat tidur (Tidak)
IV. Dapur
26

13. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin (Tidak)14. Tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah terpleset (Tidak)15. Bahan untuk membersihkan dan memasak tidak diletakkan ditempat
yang terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tidak perlu memanjat) atau diletakkan ditempat yang terlalu tinggi (sehingga orang yang pendek tidak perlu memanjat) atau diletakan terlalu rendah bagi orang yang sering merasa pusing/ngliyeng setelah jongkok atau membungkuk (Ya)
16. Disediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci piring (Tidak)17. Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang
letaknya agak tinggi (Tidak)V. Kamar duduk
18. Keset-keset tidak terletak diatas karpet atau terserak disana-sini (Ya)19. Mebel/perabotan diletakkan sedemikian rupa sehingga jalan yang
dilalui cukup lebar (Ya)20. Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk duduk
atau bangkit (Ya)VI. Tangga
21. Terdapat ril pegangan yang kuat dikedua sisi anak tangga, termasuk anak tangga ke lantai dasar (Ya)
22. Lantai anak tangga tidak licin (Tidak)23. Bahan/barang-barang tidak diletakan dilantai anak tangga terbawah
atau lantai anak teratas (Ya)24. Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan
warna terang/warna mencolok untuk menandai awal dan akhir tangga (Tidak)
VII. Diluar rumah25. Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim
hujan tersedia pasir untuk mencegah halaman/lantai menjadi licin (Ya)
26. Jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air dimusim hujan sehingga mencegah terpleset/jatuh (Tidak)
27. Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik (Ya)
B. Analisa Data
Data Problem EtiologiDs: Nyeri Ketunadayaan
27

- P: nyeri timbul bila klien melakukan aktivitas
- Q: nyeri sendi lutut, pinggang, bahu terasa pegal
- R: bagian sendi lutut, bahu, dan pinggang
- S: skala nyeri 5-6- T: nyeri saat klien berjalan, nyeri
hanya saat klien melakukan aktivitas dan nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.
- Klien menyatakan sulit tidur dimalam hari
- Klien menyatakan cepat capek setelah melakukan aktivitas
Do:- Pasien terlihat sering duduk- Perilaku menjaga atau sikap
melindungi diri sendiri
kronis (Osteoartritis)
Ds:- Klien mengatakan dirinya sedang
batuk- Klien mengatakan suka sesak kalau
batuk
Do:- Terdapat suara napas tambahan
(ronkhi)- Perubahan irama napas :
RR 21 x/ menit, Napas pendek dan dangkal
- Batuk yang tidak efektif
Ketidak efektifan bersihan jalan
napas
sekresi yang tertahan/ sisa
sekresi(sputum)
Ds:- Klien mengatakan dirinya
cemas tinggal di panti- Klien mengatakan sulit tidur- Klien mengatakan tinggal
dipanti membuat dirinya khawatir karena tidak bisa melakukan hobinya (berdagang)
- Klien mengatakan takut, dikarenakan ada temannya yang mengancamnya
Ansietas Perubahan dalam:
Status ekonomi, lingkungan, pola
interaksi dan fungsi peran
28

Do:- Terjadi penurunan produktivitas
klien ( pasien lebih suka tidur dan duduk di depan kamar)
- Klien nampak melamunDs:
- Klien mengatakan dirinya makin gemuk
- Klien mengatakan susah melakukan aktivitas karena badannya yang berat
- Klien mengatakan lebih sering Mengosentrasikan asupan makanan (tidak suka sayur-mayur)
Do:- Bb: 83kg- Tinggi badan: 155cm- IMT: 34- Aktivitas monoton/ klien kurang
gerak
Ketidak seimbangan
nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
Asupan berlebihan
dalam kaitan dengan aktivitas
fisik
Ds:- Klien mengatakan penglihatannya
kabur- Klien mengatakan kalau berjalan
sendi kaki terasa pegal- Neoplasma (klien mengeluh cepat
letih)
Do: - Usia lansia 70 tahun- menurunnya rentang gerak pasien- Lantai kamar terkadang basah- Klien menggunakan tongkat untuk
berjalan- Tidak ada materi yang antislip di
tempat mandi- Klien mengalami osteoartritis
Risiko jatuh
C. PRIORITAS MASALAH
29

Prioritas masalah pada Ny.SA adalah:
1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan (sputum)
2. Nyeri b.d Ketunadayaan kronis (Osteoartritis)
3. Ansietas b.d Perubahan dalam: Status ekonomi, lingkungan, pola interaksi
dan fungsi peran
4. Ketidak seimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik
5. Risiko jatuh
30

D. RENCANA KEPERAWATAN
TGLDIAGNOS
ATUJUAN KODE
NICRENCANA INTERVENSI TTD
UMUM KHUSUS
16/04/2013
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien menunjukkan kefektifan jalan napas
- Klien mau melakukan istirahat dan napas dalam
- Klien mau merubah posisinya untuk meminimalkan ventilasi (fowler/semifowler)
- Hidrasi (minum) klien adekuat: minum min 8 gelas sehari
- Klien mengetahuai penggunaan alat inhalasi (nebulizer)
- Klien mau dilakukan pemberian bronkodilator
- Tanda-tanda vital
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi
Auskultasi suara napas,catat adanya suara napas tambahan
Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
Jelaskan pada pasien tentang penggunaan alat inhalasi
Berikan bronkodilator bila perlu Monitor vital sign
31

klien dalam batas normalRR: 18-20 x/menit
16/04/2013
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, nyeri yang dialami pasien berkurang
- Skala nyeri menjadi lebih rendah
- klien mau melakukan tirah baring saat timbul nyeri
- klien mau dilakukan kompres hangat
- klien mau meminum obat jika nyeri tidak kunjung reda
- tanda-tanda vital dalam batas normalTD: 110/80 – 130/90
Mengkaji respon nyeri Pertahankan tirah baring selama fase
akut Berikan tindakan nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat dan laporkan kedokter jika tindakan tidak berhasil
Monitor vital sign
16/04/2013
3 Setelah dilakuan tindakan keperawatan 2x24 jam , rasa
-Didapatkannya faktor yang menyebabkan klien ansietas
-Klien sudah dapat
Mengkaji penyebab ansietas klien Bantu pasien untuk memfokuskan pada
situasi saat ini Sediakan pengalihan cemas klien
melalui menonton televisi, permainan
32

cemas dan gelisah klien mulai berkurang /tidak cemas
terfokuskan pada situasi dirinya saati ini
-Tersedianya pengalihan cemas untuk klien
- Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari
dll Berikan penguatan positif ketika pasien
mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya
Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal
16/04/2013
4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 18x24 jam , asupan makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan
-Klien mengetahui dampak fisik yang diakibatkan oleh obesitas
-Klien mau menurunkan berat badan
bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah fisik yang mungkin berhubungan dengan obesitas atau gangguan makan
berikan penguatan positif terhadap penurunan berat badan, pemeliharaan program diet, perbaikan kebiasaan makan dan latihan fisik
bantu menurunkan berat badan:- buat tujuan mingguan untuk
menurunkan berat badan- bantu pasien menyesuaikan diet
dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas
- rencanakan program latihan fisik, pertimbangkan keterbatasan pasien
16/04/2013
5 Setelah dilakukan tindakan
- Klien mengetahui faktor apa saja yang dapat
Identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan resiko jatuh (licin, karpet yang sobek, keset yang licin, dll)
33

keperawatan selama 3x24 jam, klien tidak mengalami jatuh
memungkinkan klien jatuh
- Klien mengetahui cara untuk mencegah cedera
- Klien mengetahui bahaya lingkungan dan karakteristik lingkungan yang berbahaya
- Klien mengetahui lingkungannya, staf yang berada dilingkungan dan oranglain yang tinggal bersama dilingkungan panti
-Klien mudah dalam mengambil barang-barang yang dibutuhkan klien
Berikan informasi mengenai pendidikan yang berhubungan dengan strategi dan tindakan untuk mencegah cedera
Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya
Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, oranglain, dan areanya
Letakkan barang yang dibutuhkan klien didekat klien
34

E. IMPLEMENTASI
Ny.SA (70 Th)
Tgl/jamNo DX
Implementasi Respon Klien TTD
17/04/201309.00
2 Mengkaji nyeri S: - P: nyeri timbul saat klien beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 5- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak
selalu timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.
O:- Klien menunjukkan bagian tubuh mana saja
yang mengalami nyeri- Wajah klien menunjukkan ekspresi
menahan nyeri saat bagian sendi lutut dipegang
17/04/201309.00
2 Menganjurkan untuk melakukan tiraah baring ketika nyeri muncul
S: -O: klien berbaring di tempat tidur
17/04/2013
2 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital S: -O:
35

09.00 - TD: 140/70 mmHg- Nadi: 80 x/menit- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5
17/04/201309.00
4 membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah fisik yang mungkin berhubungan dengan obesitas atau gangguan makan
S: - klien mengatakan kegemukan membuat
dirinya cepat capek- klien mengatakan kegemukan membuat
dirinya susah untuk aktivitas- klien mengatakan kegemukan membuat
bajunya jadi kekecilan semuaO: - klien mampu menyebutkan dan menyadari
dampak dari obesitas buat fisiknya
17/04/201309.00
1 Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan tirah baring dan napas dalam
S: -O: klien mau melakukan tirah baring dan mempraktekan napas dalam
17/04/20132013
1 Memposisikan klien semi fowler untuk meminimalkan ventilasi
S: klien mengatakan napasnya terasa enakO: klien duduk semifowler
17/04/20132013
3 Mengkaji penyebab ansietas klien S: - Klien menyatakan cemas karena tidak bisa
menyalurkan hobinya,- klien cemas karena diancam oleh teman
sekamarnya,- klien cemas tinggal dipantiO: kontak mata tidak fokus
17/04/20 5 Mengkaji faktor lingkungan yang S:
36

1309.00
memungkinkan klien jatuh Klien mengatakan teman sekamarnya ada yang jatuh dari tempat tidur saat sedang tidurO:- lantai kamar klien terkadang licin- tempat tidur yang sisinya tidak ada
pengamannya- lantai kamar mandi yang licin- lampu kamar mandi menggunakan lampu
neon yang cahanya redup- teras tempat klien suka duduk, licin setelah
hujan- pintu
18/04/201309.00
1 Mengauskultasi suara napas klien S: klien mengeluh sesakO: - RR: 21x/menit- Napas cepat dan dangkal- Terdapat bunyi ronkhi
18/04/201309.00
1 menjelaskan pada pasien tentang penggunaan alat inhalasi (alat nebulizer)
S: klien mengetahui cara menggunakan alat inhalasiO: klien mempraktekan cara menggunakan masker nebulizer dan penggunaan alat nebulizer
18/04/201309.00
1 Memberikan bronkodilator (Bisolvon) S: klien mengatakan napasnya enakO:Klien menghirup uap dari alat nebulizerSuara napas tambahan: -RR: 19x/menit
18/04/2013
1 Mempertahankan hidrasi klien untuk mengencerkan sputum
S: klien mengatakan lebih sering dan suka minum air hangat
37

09.00 O: klien minum air hangat dan mempersiapkan air hangat didekat tempat tidur klien
18/04/201309.00
1 Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan tirah baring dan napas dalam
S: -O: klien istirahat setelah dilakukan tindakan nebulizer
18/04/201311.00
2 Mengkaji nyeri S: - klien mengatakan nyeri pada sendi,
terutama sendi lutut- skala nyeri 4O:Klien menjukkann daerah yang nyeri
18/04/201312.30
2 memberikan tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.
S: klien mengatakan mau dilakukan kompres hangatKlien mengatakan nyeri berkurangO: klien mau dilakukan kompres hangat
18/04/201312.45
5 memberikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya
S: -O: klien mendengarkan penjelasan yang diberikan
18/04/201312.45
3 Menyediakan pengalihan cemas klien melalui menonton televisi, permainan dll
S: klien suka nonton televisiO: klien saat waktu luang suka menonton televisi dan mengobrol dengan temannya
18/04/201312.45
3 memberikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya
S: -O: klien mendengarkan penjelasan klien, bahwa klien masih tetap bisa beraktivitas di panti
18/04/2013
4 memberikan penguatan positif terhadap penurunan berat badan, pemeliharaan
S: - Klien mengatakan dirinya mau kurusan, biar
38

12.45 program diet, perbaikan kebiasaan makan dan latihan fisik
sehat- Klien mau mengikuti program olahraga
yang diadakan di panti setiap hari selasa dan jumat
O: - klien menyetujui untuk mengikuti program
diet
19/04/201309.00
1 Memonitor vital sign S: -O:TD: 150/80 mmHgRR: 19 x/menitSuhu: 36,5 cNadi: 83x/menit
19/04/201309.00
2 Mengkaji respon nyeri S: - P: nyeri masih suka timbul saat klien
beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 4- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak
selalu timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/dudu
O: klien menunjukkan bagian sendi yang masih sakit
19/04/201310.00
2 Memberikan tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.
S: - klien mengatakan kakinya ga begitu sakit
lagi- skala nyeri 3
39

O: - klien mau dilakukan kompres hangat- klien terlihat senang karena nyeri berkurang
19/04/201310.20
3 Memberikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya
S:- klien mengatakan sekarang sudah pasarah
dengan kehidupan dipanti- klien mengatakan dirinya akan mencoba
ikut beraktifitas sesuai kemampuan diaO: - klien sudah jarang melamun- klien mulai suka berinteraksi dengan teman-
teman sekamarnya19/04/201310.20
5 Letakkan barang yang dibutuhkan klien didekat klien
S: -O: klien melihat barang-barang yang sering dia gunakan dipindahkan didekat samping tempat tidur klien.
19/04/201310.20
4 membantu pasien menyesuaikan diet dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas
S: klien menyetujui untuk mengurangi untuk mengkonsumsi cemilanO: klien mendengarkan penjelasan yang diberikan perawat
19/04/201310.20
4 merencanakan program latihan fisik, pertimbangkan keterbatasan pasien
S: klien mengatakan mencoba berjalan-jalan didepan kamar untuk latihan fisik setiap hari0: klien menyetujui untuk mengikuti program latihan fisik
40

F. Evaluasi (Evaluasi Sumatif)
No
Diagno
sa
Tanggal/
jamEvaluasi TTD
1 17/04/2013
12.00
S:
- klien mengatakan napasnya terasa enak
O:
- klien duduk semifowler
- klien mau melakukan tirah baring dan
mempraktekan napas dalam
A: tujuan tercapai sebagian
P: intervensi dilanjutkan
2 17/04/2013
12.00
S: - P: nyeri timbul saat klien beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 5- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak selalu
timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.
O:- Klien menunjukkan bagian tubuh mana saja
yang mengalami nyeri- Wajah klien menunjukkan ekspresi menahan
nyeri saat bagian sendi lutut dipegang- Klien berbaring di tempat tidur- TD: 140/70 mmHg- Nadi: 80 x/menit- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5
A: tujuan belum tercapai
41

P: intervensi dilanjutkan3 17/04/2013
12.00
S: - Klien menyatakan cemas karena tidak bisa
menyalurkan hobinya,- klien cemas karena diancam oleh teman
sekamarnya,- klien cemas tinggal dipanti
O: kontak mata tidak fokus
A: tujuan tercapai sebagian
P: intervensi dilanjutkan
4 17/04/2013
12.00
S: - klien mengatakan kegemukan membuat dirinya
cepat capek- klien mengatakan kegemukan membuat dirinya
susah untuk aktivitas- klien mengatakan kegemukan membuat
bajunya jadi kekecilan semuaO: - klien mampu menyebutkan dan menyadari
dampak dari obesitas buat fisiknya
A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
5 17/04/2013
12.00
S:Klien mengatakan teman sekamarnya ada yang jatuh dari tempat tidur saat sedang tidurO:- lantai kamar klien terkadang licin- tempat tidur yang sisinya tidak ada
pengamannya- lantai kamar mandi yang licin- lampu kamar mandi menggunakan lampu neon
yang cahanya redup- teras tempat klien suka duduk, licin setelah
hujan pintuA: tujuan tercapai sebagianP: Intervensi dilanjutkan
42

1 18/04/2013
13.00
S:- klien mengeluh sesak- klien mengetahui cara menggunakan alat
inhalasi- klien mengatakan napasnya enak- klien mengatakan lebih sering dan suka minum
air hangatO: - RR: 21x/menit (pengkajian)- Napas cepat dan dangkal- Terdapat bunyi ronkhi- klien mempraktekan cara menggunakan
masker nebulizer dan penggunaan alat nebulizer
- Klien menghirup uap dari alat nebulizer- Suara napas tambahan: -- RR: 19x/menit (setelah dilakukan nebulizer)- klien minum air hangat dan mempersiapkan
air hangat didekat tempat tidur klien- klien istirahat setelah dilakukan tindakan
nebulizer
A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
2 18/04/2013
13.00
S:- klien mengatakan nyeri pada sendi, terutama
sendi lutut- skala nyeri 4 (sebelum dilakukan kompres)- klien mengatakan mau dilakukan kompres
hangat- Klien mengatakan nyeri berkurang, skala 3
(setelah dilakukan kompres)O: - Klien menjukkann daerah yang nyeri- klien mau dilakukan kompres hangatA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
3 18/04/2013
13.00
S: klien suka nonton televisiO: - klien saat waktu luang suka menonton televisi
dan mengobrol dengan temannya- klien mendengarkan penjelasan klien, bahwa
klien masih tetap bisa beraktivitas di panti
43

A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
4 18/04/2013
13.00
S: - Klien mengatakan dirinya mau kurusan, biar
sehat- Klien mau mengikuti program olahraga yang
diadakan di panti setiap hari selasa dan jumatO: - klien menyetujui untuk mengikuti program
dietA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
5 18/04/2013
13.00
S: -O: klien mendengarkan penjelasan yang diberikanA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
1 19/04/2013
12.00
S: -O:- TD: 150/80 mmHg- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5 c- Nadi: 83x/menitA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
2 19/04/2013
12.00
S: - P: nyeri masih suka timbul saat klien
beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 4 (sebelum dikompres)- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak selalu
timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk
- klien mengatakan kakinya ga begitu sakit lagi- skala nyeri 3 (setelah dilakukan kompres)
O: - klien menunjukkan bagian sendi yang masih
sakit- klien mau dilakukan kompres hangat- klien terlihat senang karena nyeri berkurang
A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
44

3 19/04/2013
12.00
S:- klien mengatakan sekarang sudah pasarah
dengan kehidupan dipanti- klien mengatakan dirinya akan mencoba ikut
beraktifitas sesuai kemampuan diaO: - klien sudah jarang melamun- klien mulai suka berinteraksi dengan teman-
teman sekamarnyaA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
4 19/04/2013
12.00
S: - klien menyetujui untuk mengurangi untuk
mengkonsumsi cemilan- klien mengatakan mencoba berjalan-jalan
didepan kamar untuk latihan fisik setiap hariO: - klien mendengarkan penjelasan yang diberikan
perawat- klien menyetujui untuk mengikuti program
latihan fisikA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
5 19/04/2013
12.00
S: -O: klien melihat barang-barang yang sering dia gunakan dipindahkan didekat samping tempat tidur klien.A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan
45

BAB III
RANGKUMAN, EVALUASI, RENCANA TINDAK LANJUT
A. Rangkuman Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. SA (70 tahun)
memiliki riwayat penyakit Osteoartiritis, klien lupa sejak kapan dirinya terkena
osteoartritis. Keluhan utama yang dirasakan saat ini adalah nyeri pada
persendian klien dengan skala nyeri 5. Klien mengatakan nyeri pada
persendiannya membuat dirinya sulit melakukan aktivitas dan klien memerlukan
tongkat untuk membantunya berjalan. Selain nyeri pada persendian, klien juga
mengatakan berat badannya juga semakin meningkat dalam satu tahun terakhir.
Akibat dari berat badannya yang berlibahan, klien mengatakan setiap klien
melakukan aktivitas klien jadi mengeluh cepat capek. Berdasarkan pengkajian
juga didapatkan nilai IMT klien adalah 34, masuk dalam kategori overwight,
selain hal tersebut klien juga mengatakan penglihatannya sedikit kabur.
Gambaran kesehatan fisik klien pada fungsi tubuh yang lain saat ini dalam
kondisi baik.
Hasil pengkajian status kognitif afektif didapatkan skor sebesar 10 point.
Point tersebut diinterpretasikan bahwa saat ini klien sedang dalam kondisi
depresi. Stress yang dirasaakan saat ini adalah klien merasa cemas dengan
kehidupannya saat ini, karena klien menginginkan bertemu dengan anak dan
cucunya, klien juga mengatakan bosan dengan aktifitasnya di panti. Pengkajian
sosial yang dilakukan pada Ny. SA adalah dengan APGAR (alat yang dapat
digunakan untuk mengkaji status sosila adalah: Family APGAR ( Adaptation,
46

Partnership, Growth, Affection, Resolve) ). Pemeriksaan APGAR memberikan
hasil skore yang didapat sebesar 5. Nilai skore yang didapat diinterpretasikan
dengan klien memiliki disfungsi keluarga ringan, klien merasa dirinya dan anak-
anaknya dalam hal mengangani masalah masing-masing dan tidak ingin ada
campur tangan orang tua. Berdasarkan pengkajian spiritual, maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan sholat lima waktu dan pengajian tidak ada
hambatan akan tetapi klien lebih memilih pengajian yang ustad masuk didalam
ruangan. Selain melakukan pengkajian fisik, sosial, dan spiritual, perawat juga
melakukan pengkajian terhadap keamanan di lingkungan sekitar tempat tinggal
klien. Berdasarakan hasil pengkajian keamanan lingkungan maka dapat
disimpulkan bahwa lingkungan sektiar tempat tinggal klien dalam kondisi cukup
aman bagi lansia.
B. Evaluasi
Asuhan keperawatan yang dilakukan perawat terhadap Ny. SA sudah
dilakukan selama 11 hari. Selama 11 hari, perawat memberikan intervensi
berupa keperawatan mandiri dan keperawatan kolaboratif. Tindakan
keperawatan mandiri yang dilakukan secara mandiri meliputi kompres hangat
pada persendian klien. Tindakan keperawatan kolaboratif adalah dengan
berkonsultasi dengan dokter dalam terapi nebulizer pada klien.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 11 hari, keluhan nyeri
berkurang, keluhan sesak pada klien juga teratasi. Keluhan nyeri pada klien
masih suka timbul jika klien melakukan aktivitas yang terlalu berat. Keluhan
47

capek dengan berat badannya yang dirasakan membuat klien lebih memilih
untuk sering duduk dan tidur dikasur.
C. Rencana Tidak Lanjut
Nama Lansia: Ny. SA
Ruangan : Cempaka
Nama Lansia Masalah
Kesehatan
Intervensi yang
telah diberikan
RTL TTD
Ny. Siti Atijah Osteoartritis Kompres hangat - Kompres hangat
-Mengajarkan cara
kompres hangat
Ny. Siti Atijah Obesitas Bantu menurunkan
berat badan secara
bertahap
- Berikan dorongan
positif untuk klien
agar mau latihan
fisik setiap hari
- Berikan dorongan
positif untuk klien
agar mau
mengikuti kegiatan
olahraga yang
diadakan di panti
48

BAB IV
SAP DAN MEDIA PENDIDIKAN
A. Dasar Pemikiran Pemilihan Metode dan Media Pendidikan Kesehatan
Pembelajaran merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap dan
keterampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu (Potter &
Perry, 2005). Pengajaran paling efektif ketika pengajar tersebut memenuhi
kebutuhan peserta didik. Menurut Notoatmodjo (2010) pembelajaran terbagi atas
domain kognitif (pemahaman), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan
motorik). Pembelajaran kognitif meliputi semua perilaku intelektual.
Media promosi kesehatan sering disebut sebagai alat peraga. Melalui media
pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga
sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk
mengadopsinya perilaku yang positif (Notoatmodjo,2010)
Menurut Notoatmodjo (2010) seluruh media pendidikan kesehatan pada
dasarnya dapat digunakan sebagai alat bantu atau media penyampian informasi.
Setiap jenis alat bantu yang tersedia memiliki target pencapaian yang berbeda-
beda.
Pemilihan media pendidikan kesehatan tidak hanya berdasarkan pada target
pencapaian atau kompetensi yang iningin dicapai melainkan juga berdasarkan
kelompok usia sasaran yang akan diberikan pendidikan kesehatan. Pemilihan
kelompok usia tertentu memudahkan perawat atau pemberian pendidikan
kesehatan untuk melakukan pendekatan terhadap sasaran. Dalam hal ini sasaran
49

yang akan diberikan pendidikan kesehatan adalah Ny. SA (70 tahun) dengan
batasan usia lansia.
Alat peraga dapat dijadikan alternative mengingat kondisi fisik lansia yang
mengalami penurunan fungsi penglihatan membuat perawat memilih media lata
peraga. Dengan tetap melibatkan indera mata dan mendemonstrasikannya secara
langsung dapat melibatkan klien secara aktif sehingga diharapkan target
pencapaian yaitu mampu melakukan mengurangi nyeri pada persendian lansia,
khususnya Ny. SA (70 tahun).
B. Satuan Acara Pembelajaran
Mata ajar : Keperawatan Gerontik
Topik : Manajemen Nyeri pada Osteoartritis
Subtopik : manajemen nyeri dengan kompres hangat
Peserta didik : WBS di ruang Cempaka PSTW Budi Mulia 4
Hari, Tanggal : Kamis, 2 mei 2013
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Cempaka
Penyuluh : Desi Ratna Sari
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai manajemen nyeri dengan kompres
hangat, klien diharapkan dapat melakukan kompres hangat saat rasa nyeri
pada sendinya muncul
50

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan, klien mampu
menyebutkan sub pokok bahasan meliputi:
1. Klien mampu menyebutkan pengertian dari kompres hangat
2. Klien mampu mendemonstrasikan kompres hangat dengan tepat
3. Klien mampu melakukan kompres hangat dengan benar setiap nyeri pada
sendi muncul
III. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian kompres hangat
2. Manfaat Kompres hangat
IV. METODE PENGAJARAN: Demonstrasi
V. MEDIA : Alat peraga
VI. BAGAN RENCANA KEGIATAN PENGAJARAN
No Tahapan dan waktu
Kegiatan pengajar Kegiatan klien
1
2
Kegiatan awal/pembukaan (5 menit)
Kegiatan inti (20 menit)
Memberikan salam Validasi (tanyakan
kabar) Menjelaskan tujuan
dan materi yang akan diberikan
Menjelaskan definisi kompres hangat
Menjelaskan manfaat kompres hangat
Mempraktekan cara mengkompres hangat
Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
Meminta klien
Menjawab salam Memperhatikan dan
mendengarkan Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan mendengarkan
Memperhatikan dan mendengarkan
Memperhatikan dan mendengarkan
Bertanya
Menjawab
51

3 Penutup (5 menit)
menyebutkan pengertian kompres hangat
Merangkum Mengucapkan
terimakasih atas perhatian yang diberikan klien
Mengucapkan salam penutup
Memperhatikan dan menjelaskan
Menjawab salam
BAB V
RANGKUMAN JURNAL
Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Lansia Yang
Mengalami Nyeri Rematik Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang
Tahun 2012
Mery Fanada, Widyaiswara Muda
Penanganan penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit,
mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan atau mempertahankan fungsi dan
kualitas hidup. Menurut American Collage Rheumatology, penanganan untuk
rematik dapat meiliputi terapi farmakologis (obat-obatan), nonfarmakologis dan
tindakan operasi (Purwoastuti, 2009). Kompres hangat adalah memberikan rasa
hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa
hangat pada bagian tubuh tertentu yang memerlukan. Beberapa penelitian terdahulu
mengkaji perubahan rasa nyeri setelah dilakukan kompres dengan air hangat.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam
menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik di Panti Sosial
Tresna Werda Teratai Palembang tahun 2012.
52

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Teratai Palembang, dengan
sampel pada penelitia ini adalah lansia dengan nyeri rematik yaitu sebanyak 32 orang
lansia. Pengukuran dan pengamatan variabel dilakukan dengan cara penilaian dengan
menggunakan pertanyaan dari kuesioner tentang skala nyeri rematik sebelum
dilakukan kompres hangat dan setelah dilakukan kompres hangat. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan pre dan
post test only design dengan pengambilan sampel secara non probability sampling
(purposive sampling).
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisa pada penelitian yang telah dilakukan dari 20 redsponden
menunjukkan bahwa skala nyeri rematik sebelum dilakukan kompres hangat ialah
lebih menyakitkan sebanyak 11 responden (55%) dan lebih menyakitkan lagi
sebanyak 9 responden (45%). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa gejala yang sering
53

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Eka Pratiwi. “Tesis: Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis Lutut”.
2007.Program Studi Magister Epidemiologi: Universitas Diponegoro
NANDA International. “ DIAGNOSIS KEPERAWATAN Definisi dan Klasifikasi
2012-2014”. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. “Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi”. 2010. Jakarta:
Rineka Cipta.
Stanley, Mickey dan Patricia Gaountlett B. “ Buku Ajar: Keperawatan Gerontik,
edisi 2”. 2010.Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M. “Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriterian Hasil NOC, Edisi 7”. Jakarta: EGC
54