asuhan keperawatan gerontik

46
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PENGKAJIAN A. DATA UMUM Nama : Ny. W Umur : 95 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SMA Riwayat Pekerjaan : Pembantu rumah tangga Asal : Salatiga Suku bangsa : Jawa Bahasa : Jawa, Indonesia B. ALASAN BERADA DI PANTI Klien mengatakan bahwa ia sebatangkara belum mempunyai anak dan sudah tidak bersuami karena suaminya menikah lagi dengan seorang janda, semua saudara klien sudah meninggal karena sakit dan karena perang saat penjajahan Belanda, klien datang sendiri ke panti C. DIMENSI BIOFISIK 1. Keadaan Umum Sedang, composmentis, terlihat sesak napas. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital Tekanan Darah : 160/90 mmHg

Upload: febriana-sartika-sari

Post on 09-Aug-2015

180 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM

Nama : Ny. W

Umur : 95 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Riwayat Pekerjaan : Pembantu rumah tangga

Asal : Salatiga

Suku bangsa : Jawa

Bahasa : Jawa, Indonesia

B. ALASAN BERADA DI PANTI

Klien mengatakan bahwa ia sebatangkara belum mempunyai anak dan sudah

tidak bersuami karena suaminya menikah lagi dengan seorang janda, semua

saudara klien sudah meninggal karena sakit dan karena perang saat

penjajahan Belanda, klien datang sendiri ke panti

C. DIMENSI BIOFISIK

1. Keadaan Umum

Sedang, composmentis, terlihat sesak napas.

Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 160/90 mmHg

Nadi : 85 x/menit (ireguler, lemah)

Respiratory Rate : 20 x/menit (teratur, dalam)

Suhu : 36 oC

2. Riwayat penyakit 6 bulan terakhir

Klien mengatakan punya penyakit sesak napas (asma), pernah jatuh di

kamar mandi sehingga kakinya sakit kaku tidak bisa untuk bergerak

sampai sekarang. Klien mengatakan merasa sakit (nyeri) jika digerakkan

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

pada selangkangan, paha pinggir bagian kanan, dan betis bagian kanan.

Klien mengatakan beberapa hari yang lalu gatal-gatal pada mata dan

seluruh badan, namun sekarang sudah tidak gatal-gatal. Klien bedrest ± 3

tahun an.

3. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan kakak laki-lakinya mempunyai penyakit jantung.

4. Riwayat pencegahan penyakit

Klien tidak mempunyai catatan monitoring kesehatannya.

5. Status gizi

Tidak dapat terkaji karena klien bedrest, tidak ada data berat badan

6. Masalah kesehatan terkait status gizi

a. Masalah pada mulut

Tidak ada sariawan , mulut tampak bersih, mukosa lembab, gigi

semua sudah tanggal.

b. Perubahan berat badan

Tidak dapat terkaji, tidak ada data berat badan dan klien bedrest

c. Masalah nutrisi

Klien mengatakan tidak pernah menghabiskan porsi makan, selalu

menyimpan nasi sisanya untuk dijemur dan diberikan mbah lainnya.

7. Masalah kesehatan yang dialami saat ini

- Klien mengatakan saat ini masalah ada di kakinya, kaku dan sakit di

bagian selangkangan, paha pinggir bagian kanan, dan betis kanan.

Klien tidak bisa duduk, berdiri, berjalan. Klien melakukan berbagai

aktifitasnya meliputi mencuci, mandi, berganti pakaian, menjahit

dengan posisi berbaring.

- Klien mengatakan “sudah lama atau 3 tahunan tidak bisa turun dari

tempat tidur, berbaring terus tidak bisa duduk, hanya bisa miring

kanan kiri sedikit”.

- Klien mengatakan “Dulu saya jatuh, jadi ngga bisa jalan”

- Klien mengatakan “telapak kaki masih terasa yang kiri, yang kanan

sudah agak ngga kerasa”

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

- Klien mengatakan “kaki saya sudah kaku”

- Klien mengatakan saya senam menggerak-gerakan badan yang bisa tiap

pagi jam 3 (ROM)

8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini

Klien mengatakan minum obat sesak napas, neeonapacin, obat gatal resep

dokter 2 macam obat, dan menggunakan balsem.

9. Tindakan spesifik yang dilakukan saat ini

Klien mengatakan setiap habis mandi pagi jam 3 pagi, klien senam

(melkaukan ROM aktif bagian tubuh atas)

10. Status fungsional

Mobilisasi: dibantu

Berpakaian: mandiri

Makan dan minum: mandiri

Toileting: dibantu

Personal hygiene: dibantu

Mandi: dibantu

Indeks KATZ E

11. Ketidaknyamanan

P: jika digerakkan

Q: seperti ada tulangvyang menacap (tajam)

R: selangkangan, dextra femur, dextra fibula tibia

S: 5

T: selalu sakit ketika digerakkan

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

D. DIMENSI PSIKOLOGIS

1. Status kognitif

SPMSQ (The short portable mental status)

Pertanyaan Benar Salah

1. Tanggal berapa ini?

2. Hari apa ini?

3. Apakah nama tempat ini?

4. Berapa nomor telp rumah anda?

5. Berapa usia anda

6. Kapan anda lahir/

7. Siapa nama presiden sekarang?

8. Siapa nama pfesiden sebelumnya?

9. Siapa nama ibu anda?

10. 5+6 adalah?

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Jawaban sala 5, betul 5 sehingga status mental Klien : gangguan sedang

a. Perubahan timbul terkait status kognitif: klien sering lupa nama

mahasiswa yang baru saja kenal

b. Dampak yang timbul terkait status kognitif: klien mampu mengenali

wajah mahasiswa yang sering berinteraksi dengannya

2. Status depresi

The geriatric depression scale

Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan

anda?

2. Sudahkah anda meninggalkan aktivitas yang anda

minati?

3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong?

4. Apakah anda merasa bosan?

5. Apakah anda mempunyai semangat setiap waktu?

V

V

V

V

V

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

6. Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda?

7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu?

8. Apakah anda merasa jenuh?

9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada

malma hari, daripada pergi melakukan sesuatu yang

baru?

10. Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak

mengalmai masalah dengan ingatan anda daipada

lainnya?

11. Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup

sekarang?

12. Apakah anda merasa tidak berguna saat ini?

13. Apakah anda merasa penuh berenergi saat ini?

14. Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi?

15. Apakah anda berfikir orang lebih baik daripada

anda?

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

a. Perubahan timbul terkait status kognitif: tidak depresi

b. Dampak yang timbul terkait status kognitif: klien mampu mengenali

wajah mahasiswa yang sering berinteraksi dengannya

3. Keadaan emosi

a. Ansietas :-

b. Perubahan perilaku: ny. W menyambut baik teman-teman wismanya,

walaupun Ny. W sering diejek oleh salah satu mbah di wisma, namun

Ny. W tidak membalas mengajak dan tidak meresponnya.

c. Mood: baik, Ny. W mengatakan senang jika bersama praktikan, ada

yang diajak ngovrol.

E. DIMENSI FISIK

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Luas wisma

Luas tanah: 3.744 m2 luas wisma: 2.303 m2

2. Keadaan lingkungan dalam wisma

a. Penerangan : ada lampu, sinar matahari juga dapat masuk ke kamar.

Klien tinggal di luar ruangan, di dekat kamar mandi terpapar udara

luar terus dan lembab, namun penerangannya sangat cukup..

b. Kebersihan dan kerapian: kebersihan hanya pada beberapa tempat

tidur dan ruangan kantor, untuk kamar mandi dan kamar isolasi sangat

kurang bersih dan rapi.

c. Pemisahan ruang antar pria dan wanita

Panti ini dihuni mayoritas oleh wanita, hanya ada 1 pria dan tidurnya

di luar

d. Sirkulasi udara: baik dan ventilasi, ada jendela dan pintu akses keluar

masuk

e. Keamanan: lantai terbuat dari keramik, rata tidak licin, terdapat

pegangan di kamar mandi, wisma terletak jauh dari jalan raya.

f. Sumber air minum

g. Sumber air untu mandi adalah sumur astetis, air minum adalah air

galon isis ulang

h. Ruang berkumpul bersama: ada ruang berkumpul difasilitasi tape

recorder, sound system, dan kipas angin.

3. Keadaan lingkungan di luar wisma

a. Pemanfaatan halaman: untuk menjemur pakaian, kasur; olahraga;

kerja bakti.

b. Pembuangan air limbah: dialirkan ke selokan pembuangan

c. Pembuangan sampah: di tempat sampah yang disediakan di tiap

ruangan dan halaman

d. Sanitasi: ada tempat pembuangan sampah, selokan pembuangan

limbah, ventilasi, dan kamar mandi.

e. Sumber pencemaran: sumber pencemaran dari bed klien yang kotor,

pesing, pakaian kotor, dan bau badan

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

F. DIMENSI SOSIAL

1. Hubungan lansia dengan lansia di dalam wisma

Ny. W berhubungan baik dengan pengasuh, klien kurang suka dengan 1

mbah yang suka mengejek klien. Pada dasarnya, klien tidak pernah

ngobrol-ngobrol dengan teman wisma karena takut bertengkar karena

sama-sama tua tidak mau mengalah. Klien mengatakan hanya mempunyai

teman kucing “gombloh”dan ayam.Klien kebanyakan menjahit baju untuk

mengisi wkatu luang.

2. Hubungan antar lansia di luar wisma

Kien tidak mempunyai teman lansia luar wisma

3. Hubungan lansia dengan anggota keluarga

Klien mengatakan sebatangkara, saudara sudah meninggal dan suami

sudah pergi bersama janda, klien tidak pernah dijenguk.

4. Hubungan lansia dengan pengasuh wisma

Klien berhubungan sangat baik dengan pengasuh. Klien sering memuji-

muji pengasuh wisma.

5. Kegiatan organisasi sosial

Klien jarang bersosialisasi karena keterbatasan mobilisasi dan malas adu

argumen dengan lansia lain.

6. Kegiatan keagamaan:

Klien tidak pernah ikut ngaji, tidak solat sejak bed rest, namun sering

melakukan dzikir.

G. DIMENSI TINGKAH LAKU

1. Pola makan

Klien mengatakan tidak pernah habis makan, makannya sangat sedikit.

Klien minum teh 2-3 gelas/hari tanpa minum air putih.

2. Pola tidur

Klien mengatakan tidur mudah dilakukan.

3. Pola eliminasi

Klien mengatakan 1-3x/hari BAK, 5-7/hari 1x BAB.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

4. Kebiasaan buruk lansia

- Klien mengatakan “halah, kesehatan, haha, saya ngga papa ngga

minum air putih, ngga papa ngga pernah kedinginan tapi memang

kadang sesak napas, kadang-kadang saja terus saya minumi obat ini”

- “Saya betah og mbak ngga makan 2 hari, ngga papa, Cuma terus perut

kadang tau tau sakit”

- Terlihat hanya teh yang selalu ada di mejanya

- Terlihat nasi basi di mejanya

- Klien tidur di luar ruangan selama bertahun tahun tanpa kasur, tanpa

alas kain, tanpa selimut.

5. Pelaksanaan pengobatan

Pengobatan dengan mandiri (minta tolong teman beli obat), pengobatan

juga ada dari puskesmas pembantu datang ke panti

6. Kegiatan olahraga

Klien mengatakan selalu senam aktif (ROM ) tiap pagi

7. Rekreasi

Rekreasi klien adalah menjahit

8. Pengambilan keputusan

Ny. W ynag mengambil kepustusan

H. DIMENSI SISTEM KESEHATAN

1. Perilaku mencari pelayanan kesehatan

Ny. W sebelum masuk panti pernah dirawat di RS Tugu. Ny. W merawat

kesehatannya dengan ikut kegiatan periksa di panti (dokter datang ke

panti) dan sesekali minta tolong pengasuh untuk membelikan obat sesak

napas (neonapacin).

2. Sistem pelayanan kesehatan

a. Fasilitas yang tersedia: pemberian vitamin B dan Calsium

b. Jumlah tenakes :-

c. Tindakan pencegahan terhadap penyakit: tidak ada

d. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia: puskesmas bantu 1x/bulan

e. Frekuensi kegiatan pelayanan kesehatan di panti : 1x/bulan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

I. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan dilakukan tanggal 14 Jan 2013

No

.

Bagian Hasil pemeriksaan Masalah

keperawatan yang

muncul

1 Kepala Rambut:bersih

Bentuk:mesochepal, tidak

terdapat benjolan di kepala,

simetris kanan dan kiri.

-

2 Wajah/muka Wajah simetris tampak senang,

tidak ada lesi

-

3 Mata Simetris mata kanan dan kiri,

konjungtiva tidak anemis,

skelera tidak ikterik, refleks

pupil terhadap cahaya positif,

klien tidak memakai kacamata,

klien mengatakan penglihatan

masih jelas, klien mampu

mengatakan jumlah jari yang

diperlihatkan oleh pemeriksa

dengan benar.

-

4 Telinga Pendengaran agak berkurang, Gangguan persepsi

sensori:pendengaran

5 Mulut dan

gigi

mukosa bibir lembab, bibir tidak

pucat, tidak ada sariawan, gigi

sudah tanggal semua, tidak ada

sianosis

-

6 Leher Tidak ada lesi, tidak ada

pembengkaan kelenjar tiroid

-

7 Thoraks Inspeksi : bentuk simetris, -

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

ekspansi dada bersamaan dan

tidak maksimal, ada retraksi

interkosta.

Auskultasi : ada bunyi ronchi.

Palpasi : Taktil fremitus kanan

dan kiri sama.

Perkusi : suara sonor

8 Jantung I: IC tak tampak, tidak tampak

pulsasi yang menonjol

Pa: tidak ada pembesaran

jantung yang teraba

Aus: tidak ada suara jantung 3

-

9 Abdomen Inspeksi : datar, tidak ada

ascites, tidak ada lesi, tidak ada

eritema

Auskultasi : Bising usus 10x

permenit

Palpasi : Hepar dan Lien tidak

membesar, tidak ada nyeri tekan

pada seluruh bagian abdomen.

Perkusi : Lambung timpani,

hepar pekak

-

10 Ekstrimitas

atas

Kanan :kekuatan otot 5; tidak

ada lesi

Kiri: kekuatan otot 5, tidak ada

lesi,

-

11 Ekstrimitas

bawah

Kanan : kekuatan otot 2,

Kiri: kekuatan otot 3

Kuku: panjang dan kotor

Telapak kaki: kulit pecah-pecah

- Gangguan

mobilitas fisik

- Risiko

kerusakan

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

mengelupas, kotor

Klien mengatakan terasa gatal

jari dan telapak kakinya

Kulit terlihat kering dan kotor

bagian yang tertekan (paha

bawah kanan) dan punggung

integritas kulit

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

No.

Tanggal Data fokus Diagnosa keperawatan

1 4 Januari’13 DS:- Klien mengatakan “sudah lama atau 3 tahunan tidak bisa turun dari tempat

tidur, berbaring terus tidak bisa duduk, hanya bisa miring kanan kiri sedikit”.- Klien mengatakan “Dulu saya jatuh, jadi ngga bisa jalan”- Klien mengatakan “telapak kaki masih terasa yang kiri, yang kanan sudah

agak ngga kerasa”- Klien mengatakan “kaki saya sudah kaku”- Klien mengatakan saya senam menggerak-gerakan badan yang bisa tiap pagi

jam 3 (ROM)

DO:- Kekuatan otot ekstrimitas atas : kanan 5, kiri 5; Kekuatan otot ekstrimitas

bawah : kanan 2, kiri 3- Indeks katz E- Ada riwayat jatuh - Terdapat nyeri P: jika digerakkan

Q: seperti ada tulangvyang menacap (tajam)R: selangkangan, dextra femur, dextra fibula tibiaS: 5T: selalu sakit ketika digerakkan

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan : Nyeri atau tidak nyaman dan kerusakan muskuloskeletal & neuromuskuler

2 14 Januari’13 DS: saya ngga pernah ta mbak pakai minyak kulit (pelembab)DO:

- Riwayat bedrest- Hygiene kurang- Telapak kaki: kulit pecah-pecah mengelupas dan kotor- Miring kanan dan kiri kurang

Risiko Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan Imobillisasi fisik dan kelembaban kulit yang

ANALISA DATA

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

- Bagian tubuh yang tertekan terlihat kotor dan kering buruk

3 14 Januari’13 DS:- Klien mengatakan “halah, kesehatan, haha, saya ngga papa ngga minum air

putih, ngga papa ngga pernah kedinginan tapi memang kadang sesak napas, kadang-kadang saja terus saya minumi obat ini”

- “Saya betah og mbak ngga makan 2 hari, ngga papa, Cuma terus perut kadang tau tau sakit”

DO:- Terlihat hanya teh yang selalu ada di mejanya- Terlihat nasi basi di mejanya- Klien tidur di luar ruangan selama bertahun tahun tanpa kasur, tanpa alas kain,

tanpa selimut.

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan persepsi kesehatan yang kurang baik.

PRIORITAS MASALAH

Dx. keperawatan Prioritas PembenaranKerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan : yeri atau tidak nyaman dan kerusakan muskuloskeletal & neuromuskuler

High Klien mengalami penurunan kekuatan otot ekstrimitas bawah sehingga imobilisasi dan membutuhkan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kekuatan otot ekstrimitas atas, meningkatkan kekuatan otot ekstrimitas bawah dan penatalaksanaan kerusakan mobilitas fisik. Intervensi yang dilakukan harus yang dapat dilakukan klien secara mandiri dan mudah tercapai hasilnya. ROM adalah intervensi yang mampu dilakukan secara mandiri dan sangat bermanfaat dilakukan untuk mengurangi kerusakan mobilitas fisik

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Risiko Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan Imobillisasi fisik dan kelembaban kulit yang buruk

Medium Klien mengalami imobilisasi dan berisiko tinggi mengalami kerusakan integritas kulit, tanda-tanda seperti kurangnya personal hygiene dan tanda-tanda kulit pecah-pecah dan kering harus segera dirawat sehingga tidak terjadi masalah kerusakan integritas kulit. Intervensi perawatan membutuhkan bantuan orang lain sehingga menjadi prioritas kedua.

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan persepsi kesehatan yang kurang baik.

Low Klien belum mampu memanajemen kesehatan diri secara baik, walaupun belum ada tanda-tanda sakit fisik yang membahayakan namun jika tidak diberikan pendidikan kesehatan tentang manajemen kesehatan diri secara kognitif, klien akan lebih susah mengubah perilaku tidak sehatnya menjadi perilaku sehat. Intervensi keperawatan pendidikan kesehatan mudah dilakukan dan akan sangat bermanfaat untuk klien.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

No. Diagnosa keperawatan

Tujuan Intervensi

1 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan : Nyeri atau tidak nyaman dan

NOCSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x8 hari,

Setelah dilakukan keperawatan selama 1x8 hari, nyeri dan kerusakan

Latihan Kekuatan (Exercise Promotion: Strength Training) Kaji kekuatan otot klien Ajarkan dan berikan dorongan pada pasien untuk

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kerusakan muskuloskeletal & neuromuskuler

masalah kerusakan mobilitas fisik dapat teringankan dengan kriteria hasil: - Kekuatan otot

ekstrimitas atas : kanan 5 kiri 5

- Kekuatan ekstrimitas bawah : kanan 2 kiri 3

- Klien mampu miring kanan dan kiri secara maksimal

- Klien mampu melakukan upper excercise secara mandiri

muskuloskeletal & neuromuskuler berkurang dengan kriteria hasil:- Skala nyeri

berkurang 3-0- Klien

mengatakan terasa jika kaki dipegang

melakukan program latihan ROM, upper excercise secara rutin

Anjurkan klien untuk miring kanan dan kiri setiap hariHealth promotion Berikan pendidikan kesehatan kepada klien pentingnya

latihan rutin, minum Calsium dan vitamin rutin bagi tulangPain management Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi Ajarkan excercise untuk mengurangi nyeri

2 Risiko Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan Imobillisasi fisik dan kelembaban kulit yang buruk

NOCSetelah tindakan keperawatan selama 1 x 8 hari, tidak terjadi kerusakan integritas kulit dengan kriteria hasil:

- Pertahanan perfusi jaringan dan mukosa baik (sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi)

- Tidak ada lesi, iritasi kulit, tidak ada

NICPerawatan Pasien Bed Rest (Bed Rest Care) Hindari kerutan / lipatan alat tenun Pasang kasur dekubitus bila diperlukan Mobilisasi / ubah posisi tidur klien tiap 2 jam sesuai

jadwal

Pencegahan Luka Karena Tekanan (Pressure Ulcer

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

dekubitus- Klien mampu melindungi kulit dan

mempertahankan kelembaban kulit- Proses penyembuhan luka baik

Prevention) Kaji factor resiko kerusakan integritas kulit Jaga kebersihan kulit klien agar tetap bersih dan kering Berikan / oleskan lotion pada daerah yang tertekan Lakukan massage sesuai indikasi Berikan cairan dan nutrisi yang adekuat sesuai kondisi

Pengawasan kulit (Skin Surveillance) Monitor aktivitas, mobilisasi klien dan adanya kemerahan

pada kulitManajemen Tekanan (Pressure Management) Libatkan keluarga dalam mobilisasi klien dan personal

higieneKolaborasi dengan medis dan ahli gizi

3 Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan persepsi kesehatan yang kurang baik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 hari masalah Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri dapat teratasi dengan kriteria hasil:

- Klien mengatakan bahwa merawat kesehatan itu penting

- Klien mau minum air putih minimal 1 gelas tiap hari

- Klien mau makan minimal habis ½ porsi

- Klien mampu menjelaskan pentingnya minum air putih

- Klien mampu menjelaskan

Health Education (5510) :

1. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang meningkatkan atau mengurangi motivasi kebiasaan hidup sehat

2. Identifikasi karakteristik pasien yang mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran yang pertama

3. Rumuskan tujuan dari program pendidikan kesehatan4. Kembangkan materi pendidikan yang sesuai dengan target

audien: pentingnya minum air putih, pentingnya memakai selimut, bahaya angin malam untuk asma nya .

5. Ajarkan strategi yang dapat digunakan: melakukan olahraga teratur untuk melawan kebiasaan tidak sehat

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

pentingnya memakai selimut- Klien mampu menjelaskan bahaya

angin malam untuk asma nya

atau mengambil risiko daripada memberikan nasihat untuk menghindari atau mengubah kebiasaan

6. Gunakan diskusi dalam grup atau mempengaruhi kepercayaan, tingkah laku, dan nilai kesehatan

7. Tetapkan pengasuh sebagai support system

IMPLEMENTASI

NO Tgl/waktu dx. Implementasi Respon Ttd 1 Selasa 15 jan ‘ 13

Jam 10.001 - Pengukuran tekanan darah

- Mengajak mbah untuk melakukan ROM

- DO:TD: 160/90 mmHg- DS: “Saya tiap pagi udah, iya seperti

ini senamnya”DO: Klien kooperatif

Tika

2 Rabu 16 jan ‘13Jam 10.00

1

2

- Pengukuran tekanan darah- Mengajak mbah untuk

melakukan ROM- Melakukan perawtan kaki

dan kuku ke mbah, memberi pelembab

- Mengajari relaksasi napas dalam

- DO:TD: 150/90 mmHg- DO: Klien kooperatif

- DS: terimakasih ya mbak, saya kukunya panjang-panjang dan kulit saya kering, cepet nglicopDO:Klien terlihat seksama memperhatikan dan memberitahukan 1 kuku belum terpotong masih panjang sehingga mahasiswa diminta memotongnya kembali

- DO:Klien terlihat antusias

Tika

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

33

- Pendkes pentingnya selimut saat malam hari atau berpakaian tertutup/tebal saat malam hari

- DO: Klien menyimak, namun belum mau mengatakan akan memakainya

3 Kamis 17 jan ‘ 13 jam 10.00

1

3

1

- Pengukuran tekanan darah- Mengajak mbah untuk

melakukan ROM- Pendidikan kesehatan

tentang pentingnya air putih

- Mengajak mbah melakukan upper excercise

- TD: 120/90 mmHg- DO: Klien kooperatif

- DS: ngga enak mbak air putih ituDO: klien memperhatikan, namun belum mau minum air putih walau diambilkan

- DO: Klien kooperatif

Tika

4 Jumat 18 jan’13Jam 10.00

1 - Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- Menyediakan air putih

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep

- DO: TD: 130/90 mmHg- DS: Mbah mengatakan sudah

melakukan tadi jam 5 pagiDO: Mbah melakukan lagi

- DS: Mbah mengatakan mau minum air putih

- DO: Mbah kooperatif

Tika

5 Sabtu 19 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian

- DO: TD: 140/90 mmHg- DS: Mbah mengatakan “seger

jadinya, ngga kaku”DO: Mbah kooperatif

Tika

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bawah- Menyediakan air putih

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep

- DS: “Saya sudah kenyang, tapi biar taruh situ saja nanti saya minum, biar ginjalnya kerjanya enteng”DO: Klien kooperatif, belum meminum air putihnya

- DS: “Terimakasih sekali ya mbak”DO: Klien memperhatikan dengan seksama dan menanyakan kondisi kakinya yang ada luka di jari kaki

6 Senin 21 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- Menyediakan air putih - Melakukan perawatan kaki

dan memberi salep

- DO: TD: 150/80 mmHg- DS: “Sudah melakukan jam 03.00,

sehingga tidak melakukan lagi saat diajak ROM”DO: Kooperatif

- DS: “Ya, nanti saya minum”- DO: Kooperatif

Tika

7 Selasa 22 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep

- DO: TD: 140/90 mmHg- DO: Klien melakukan dengan baik,

kekuatan otot kaki kanan: 2 kiri: 3, tangan kanan kiri 5 / 5

- DO: kulit mati di telapak kaki sudah menipis yang semula tebal/banyak

Tika

8 Rabu 23 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian

- DO: TD: 140/90 mmHg- DO: Klien melakukan dengan baik,

kekuatan otot kaki kanan: 2 kiri: 3, tangan kanan kiri 5 / 5

Tika

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

bawah- Melakukan perawatan kaki

dan memberi salep- DO: kulit mati di telapak kaki tidak

pecah-pecah lagi9 Kamis 24 jan’13

Jam 10.00- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep

- DO: TD: 140/90 mmHg- DO: Klien melakukan dengan baik,

kekuatan otot kaki kanan: 2 kiri: 3, tangan kanan kiri 5 / 5

- DO: kulit mati di telapak kaki tidak ada luka, namun jari-jari masih ada luka yang kondisinya tidak ada pus/membaik

Tika

10 Jumat 25 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- Menyediakan air putih

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep

- DO: TD: 140/90 mmHg- DO: Klien melakukan dengan baik,

kekuatan otot kaki kanan: 2 kiri: 3, tangan kanan kiri 5 / 5

- DS:”Iya saya minum mbak, biar tubuh saya dibilas ngga sakit ginjal”

- DO: kondisi telapak kaki tidak pecah-pecah

Tika

11 Sabtu 26 jan’13Jam 10.00

- Mengukur tekanan darah- Mengajak mbah melakukan

ROM aktif tubuh bagian atas, pasif tubuh bagian bawah

- DO: TD: 140/80 mmHg- DS:

1. Klien mengatakan “kaki saya masih berat yang kanan, tapi saya tetap senam terus mbak”

2. Klien mengatakan saya senam menggerak-gerakan badan yang

Tika

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

- Menyediakan air putih dan menanyakan makannya apakah sudah selalu teratur

- Melakukan perawatan kaki dan memberi salep; mengkaji miring kanan kiri dan hygiene

bisa tiap hari 2x minimal (ROM)- DS:

1. Klien mengatakan “iya saya sudah tahu air putih untuk mbilas tubuh, biar ginjal kerjanya enteng, saya akan minum segelas ini, kalau mbak sudah nggak praktik disini saya minta bu kani mengambilkan air putih atau pas ngasih makan pagi itu saya takminta”

2. “Saya makan 3x mbak, iya”- DO Hygiene baik, klien lebih

lama membersihkan bagian kakinya

- Telapak kaki: kulit sudah tidak pecah-pecah, tidak mengelupas, jaringan kulit mati sudah tidak ada dan bersih

- Miring kanan dan kiri rutin- Bagian tubuh yang tertekan

terlihat bersih dan tidak kering - .

EVALUASI

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

No. Dx. Kep Evaluasi Ttd 1 Kerusakan

mobilitas fisik berhubungan dengan : Nyeri atau tidak nyaman dan kerusakan muskuloskeletal & neuromuskuler

S:- Klien mengatakan “kaki saya masih berat yang kanan, tapi saya tetap senam

terus mbak”- Klien mengatakan saya senam menggerak-gerakan badan yang bisa tiap hari

2x minimal (ROM)

O:- Kekuatan otot ekstrimitas atas : kanan 5, kiri 5; Kekuatan otot ekstrimitas

bawah : kanan 2, kiri 3- Indeks katz E- TD: 140/80 mmHg- Terdapat nyeri

P: jika digerakkanQ: seperti ada tulangvyang menacap (tajam)R: selangkangan, dextra femur, dextra fibula tibiaS: 3T: selalu sakit ketika digerakkan

A:- Masalah teratasi sebagian

P:- Lanjutkan melakukan ROM , khususnya upper extrimity range of motion

excercise tiap pagi sore minimal- Lanjutkan miring kanan kiri dan membersihkan bagian tempat tidur- Lanjutkan pemberian Ca tiap pagi

Tika

2 Risiko Kerusakan Integritas kulit

S:O:

Tika

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

berhubungan dengan Imobillisasi fisik dan kelembaban kulit yang buruk

- Hygiene baik, klien lebih lama membersihkan bagian kakinya- Telapak kaki: kulit sudah tidak pecah-pecah, tidak mengelupas, jaringan kulit

mati sudah tidak ada dan bersih- Miring kanan dan kiri rutin- Bagian tubuh yang tertekan terlihat bersih dan tidak kering

A:- Masalah teratasi

P:- Lanjutkan intervensi hygiene, perawatan kaki, dan miring kanan kiri

3 Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan persepsi kesehatan yang kurang baik.

S:- Klien mengatakan “iya saya sudah tahu air putih untuk mbilas tubuh, biar

ginjal kerjanya enteng, saya akan minum segelas ini, kalau mbak sudah nggak praktik disini saya minta bu kani mengambilkan air putih atau pas ngasih makan pagi itu saya takminta”

- “Saya makan 3x mbak, iya”O:

- Terlihat teh dan air putih ada di mejanya- Tidak ada sisa nasi- Klien tidur di luar ruangan tanpa kasur, tanpa alas kain, tanpa selimut.

A:- Masalah teratasi

P:- Lanjutkan manajemen kesehatan dengan memberikan reinforcement positif

ke mbah karena sudah mau minum air putih dan makan teratur

Tika

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

BAB IV

PEMBAHASAN

Lansia telah mengalami banyak degenerasi fungsi organ sesuai dengan

beberapa teori penuaan. Teori penuaan autoimun yang menyatakan bahwa terjadi

perubahan protein pasca translasi yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan

sistem imun mengenali dirinya sendiri. Teori penuaan lain seperti free radical

menjelaskan bahwa penuaan terjadi karena adanya interaksi komponen zat radikal

bebas dalam tubuh manusia yang merusak fisiologis tubuh manusia. Zat-zat yang

terkandung dalam rokok atau polusi udara seperti nikotin, tar, dan CO dapat

menghalangi penyerapan kalsium dalam darah untuk menguatkan tulang sehingga

pengeroposan tulang cepat terjadi atau lambatnya perbaikan fisiologis

muskuloskeletal lansia yang mengalami trauma.

Ny. W 95 tahun mengalami masalah keperawatan kerusakan mobilitas fisik.

Klien mengalami kelemahan tubuh bagian bawah dengan kekuatan otot

ekstrimitas bawah kanan 2 dan kiri 3 dan bed rest sudah bertahun-tahun.

Intervensi keperawatan Range of Motion baik pasif maupun aktif sangat penting

diajarkan kepada klien untuk meningkatkan kekuatan otot dan menghindari luka

tekan/dekubitus sehingga kerusakan mobilitas fisik klien berkurang. ROM aktif

dilakukan pada tubuh bagian atas dan ROM pasif dilakukan pada bagian tubuh

bawah. Klien perlu diajarkan ROM aktif yang lebih khusus seperti upper extrimity

range of motion excercise (senam tangan) sehingga klien mampu

mempertahankan kekuatan otot tangan dalam level kekuatan otot 5 karena tangan

klien (ekstrimitas atas) merupakan tumpuan klien. Klien merupakan klien mandiri

dalam kegiatan mencuci, mandi, bersih-bersih dan smeua kegiatan tersebut

dilakukan dalam posisi tidur. Hal tersebut menjadi pertimbangan berikutnya

bahwa klien melakukan koping positif terhadap kondisi buruknya (bedrest/kaki

lemah) dengan memaksimalkan kemampuan ekstrimitas atas. Upper extrimity

range of motion excercise (senam tangan) tetap sangat penting dilakukan secara

rutin (minimal 2x/hari) pada ekstrimitas atas Ny. W yang masih kuat karena

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

sebuah artikel penelitian meneliti 264 lansia dalam rentang waktu 5 tahun terjadi

penurunan kekuata otot, densitas tulang dan kemampuan tangan lansia sehat. Ny.

W sangat semangat dalam melakukan senam tangan karena tidak mau kehilangan

kekuatan tangannya yang masih sehat. ROM pasif pada bagian ekstrimitas bawah

menjadi keterbatasan karena kurangnya support system yang mampu membantu

merawat Ny. W untuk melakukan ROM pasif ekstrimitas bawah selain mahasiswa

praktikan. Intervensi keperawatan upper extrimity range of motion excercise

(senam tangan) telah dilakukan selama >7 hari dan klien sudah mampu secara

mandiri melakukannya secara rutin (minimal pagi sore). Asuhan keperawatan

telah dilakukan pada Ny. W dan hasilnya masalah kerusakan mobilitas fisik

teratasi sebagian, kekuatan otot belum mengalami peningkatan namun klien sudah

mampu melakukan senam tangan secara mandiri dan nyeri pada tulang yang kaku

berkurang dari 5 menjadi 3.

Ny. W mengalami masalah keperawatan risiko kerusakan integritas kulit

sehingga perlu dilakukan perawatan hygien dan aktifitas yang baik. Kulit kaki

yang pecah-pecah dan kering harus dirawat hygien nya sehingga tidak ada jamur

atau bakteri yang akan menyebabkan luka pada kaki. Pola aktifitas miring kanan

kiri dan kebersihan tempat tidur juga diberikan pada klien sehingga tidak ada luka

tekan / dekubitus yang sangat berisiko terjadi pada klien. Asuhan keperawatan

telah dilakukan pada klien dan hasilnya masalah risiko kerusakan integritas kulit

pada Ny. W teratasi, namun perawatan secara mandiri tidak mampu dilakukan

oleh Ny. W sehingga peran support system sangat dibutuhkan dalam planing

asuhan keperawatan untuk masalah keperawatan ini.

Ny. W mengalami masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan sehingga

perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang hal-hal yang dipersepsikan salah

oleh klien seperti ketidakmauan sama sekali untuk minum air putih , pola makan

yang kurang teratur dan penyadaran persepsi kesehatan yang benar. Pendidikan

kesehatan dilakukan dengan pertimbangan materi yang sangat sederhana,

pemilihan bahasa jawa yang mampu dimengerti klien, dan intonasi yang lambat

dan jelas membuat klien mampu menangkap isi pendkes dengan mudah sehingga

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kesadaran klien terhadap kesehatan mampu tercapai. Klien mau minum air putih

dan mampu menjelaskan penitngnya minum air putih, pola makan teratur, dan

persepsi kesehatan yang benar sehingga masalah ketidakefektifan manajemen

kesehatan pada Ny. W teratasi.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Aging process atau penuaan adalah proses yang akan dialami oleh semua

makhluk hidup. Berbagai teori penuaan menjelaskan bahwa degenerasi fisiologis

akan terjadi pada tiap organ atau sistem tubuh, hanya bagaimana lansia tersebut

mempertahankan kondisi terbaiknya. Upaya merawat kesehatan secara preventif ,

kuratif dan rehabilitatif adalah upaya kesehatan yang harus dilakukan oleh lansia

sehingga pembekalan kesehatan secara mandiri dari segi kognitif dan skill harus

diberikan kepada lansia untuk mempertahankan kesehatannya (kondisi

terbaiknya).

Ny. W 95 tahun mengalami masalah kerusakan mobilitas fisik karena

adanya nyeri dan kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler. Kondisi klien

dengan penurunan kekuatan otot ekstrimitas bawah membuat klien bed rest selam

bertahun-tahun. Upaya mempertahankan kekuatan otot ekstrimitas atas yang

masih baik, yang menjadi tumpuan klien telah dilakukan dengan memberikan

pendidikan kesehatan kepada klien tentang upper extrimity range of motion

excercise atau senam tangan. Tujuan asuhan keperawatan mengurangi kerusakan

mobilitas fisik klien telah tercapai sebagian, klien telah mampu melakukan upper

extrimity range of motion excercise atau senam tangan secara mandiri sesuai SOP

(standart operational procedure). Harapannya support system di panti wreda

membantu melakukan ROM pasif pada lansia-lansia yang mengalami

keterbatasan gerak seperti Ny. W yang membutuhkan bantuan ROM pasif pada

bagian ekstrimitas bawahnya .

Ny. W mengalami masalah risiko kerusakan integritas kulit karena

imobillisasi fisik dan kelembaban kulit yang buruk. Asuhan keperawatan telah

dilakukan pada klien dan hasilnya masalah teratasi, tidak terjadi kerusakan

integritas kulit pada klien. Tindakan perawatan kaki, positioning, dan kebersihan

tempat tidur pada Ny. W sangat membutuhkan bantuan support system di Panti

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

karena kondisi Ny. W yang bed rest sehingga harapannya pihak panti membantu

lansia melakukan perawatan kaki, positioning, dan kebersihan tempat tidur.

Ny. W mengalami masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

karena persepsi kesehatan yang kurang baik. Asuhan keperawatan telah dilakukan

dan hasilnya masalah teratasi, salah satu hasilnya adalah klien mau melakukan

perubahan perilaku sehat walau belum maksimal seperti minum air putih 1

gelas/hari dari 0 gelas air putih/hari. Harapannya pihak panti memfasilitasi

penyediaan air putih setiap pagi untuk lansia di meja tiap lansia, bukan hanya teh

manis dan sarapan. Pendidikan kesehatan tentang manajemen kesehatan diri lansia

harapannya selalu dilakukan oleh para mahasiswa praktikan, puskesmas, dan

support system lain dari Panti sehingga tercipta peningkatan kualitas kesehatan

lansia.

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk setiap individu

khususnya seorang lansia yang tinggal di panti wreda dengan banyak keterbatasan

kondisi dan stressor. Ny. W dengan kondisi imobilisasi yang mengalami masalah

keperawatan yang cukup kompleks setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 11 hari mampu meningkat kualitas kesehatannya.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK