asuhan keperawatan gerontik

31
Laporan Pendahuluan Katarak 1. Definisi Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi. 2. Klasifikasi Katarak dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Katarak Kongenital: Katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun 2. Katarak Juvenil : katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun 3. Katarak Senil: katarak setelah usia 50 tahun 4. Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata 3. Etiologi Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia 1

Upload: vello-gita

Post on 31-Jul-2015

303 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Laporan Pendahuluan Katarak

1. Definisi

Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang

terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan

lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya.

Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan

penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh

cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur

pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat

bervariasi.

2. Klasifikasi

Katarak dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Katarak Kongenital: Katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1

tahun

2. Katarak Juvenil : katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun

3. Katarak Senil: katarak setelah usia 50 tahun

4. Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata

3. Etiologi

Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau

bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada

umur 60 tahun keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena

sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.

Penyebab katarak lainnya meliputi :

Faktor keturunan.

Cacat bawaan sejak lahir.

Masalah kesehatan, misalnya diabetes.

Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.

gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)

gangguan pertumbuhan,

1

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup

lama.

Rokok dan Alkohol

Operasi mata sebelumnya.

Trauma (kecelakaan) pada mata.

Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

4. Patofisiologi

Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis an: nukleus korteks

& kapsul.nukleus mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring

dengan bertambahnya usia.disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri

dianterior & posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan

bentuk katarak yang paling bermakna.perubahan fisik & kimia dalam lensa

mengakibatkan hilangnya transparansi.salah satu teori menyebutkan

terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air kedalam lensa

proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang & mengganggu transmisi

sinar.teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peranan dalam

melindungi lensa dari degenerasi.jumlah enzim akan menurun dg

bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien menderita katarak.

5. Manifestasi Klinik

Biasanya gejala berupa keluhan penurunan tajam pengelihatan secara

progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif). Pengelihatan

seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih. Pada

akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar

putih ,sehingga refleks cahaya pada mata menja di negatif (-).

Bila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan

dapat menimbulkan komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis.

Gejala umum gangguan katarak meliputi :

Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.

Peka terhadap sinar atau cahaya.

Dapat melihat dobel pada satu mata.

2

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.

Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

6. Pemeriksaan Diagnostik

Keratometri.

Pemeriksaan lampu slit.

Oftalmoskopis.

A-scan ultrasound (echography).

Penghitungan sel endotel penting u/ fakoemulsifikasi & implantasi.

7. Komplikasi

Penyulit yg terjadi berupa : visus tdk akan mencapai 5/5 à ambliopia

sensori

Komplikasi yang terjadi : nistagmus dan strabismus

8. Penatalaksanaan Medis

Satu-satunya adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah

keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi

tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah

operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi. Pembedahan dilakukan bila

tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu

pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma

dan uveitis.

Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular,

dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa

anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan

tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder.

Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder

karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang

matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien

berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula

zinn. Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi

3

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya

diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan

rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.

9. Pencegahan

Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak

mengandung vit.C ,vit.A dan vit E

Asuhan Keperawatan Teoritis Katarak

1. Pengkajian

a. Aktivitas/Istrahat

Gejala:   Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan

penglihatan

b. Neurosensori

Gejala: Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terang menyebabkan

silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan

memfokuskasn kerja dengan dekat atau merasa di ruang gelap. Perubahan

pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.

Tanda:   Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil. Peningkatan air

mata

c. Nyeri/Kenyamanan

Gejala:   Ketidaknyamanan ringan atau mata berair

2. Prioritas Keperawatan

1. Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut

2. Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan atau penurunan ketajaman

penglihatan

3. Mencegah komplikasi

4. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan

pengobatan

4

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

3. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan

gangguan penerimaan sensori atau status organ indera.

2. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori

penglihatan – kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.

3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan

dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat,

keterbatasan kognitif.

4. Intervensi Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan

gangguan penerimaan sensori atau status organ indera.

Tujuan :

Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu,

mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.

Kriteria Hasil :

Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.

Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.

Intervensi Rasional

Tentukan ketajaman penglihatan,

kemudian catat apakah satu atau

dua mata terlibat.

Orientasikan klien tehadap

lingkungan.

Pendekatan dari sisi yang tak

dioperasi, bicara dengan

menyentuh.

Perhatikan tentang suram atau

penglihatan kabur dan iritasi mata,

dimana dapat terjadi bila

menggunakan tetes mata.

Penemuan dan penanganan awal

komplikasi dapat mengurangi

resiko kerusakan lebih lanjut.

Orientasikan klien tehadap

lingkungan.

Penemuan dan penanganan awal

komplikasi dapat mengurangi

resiko kerusakan lebih lanjut.

Meningkatkan keamanan

mobilitas dalam lingkungan.

5

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Ingatkan klien menggunakan

kacamata katarak yang tujuannya

memperbesar kurang lebih 25

persen, pelihatan perifer hilang

dan buta titik mungkin ada.

Ingatkan klien menggunakan

kacamata katarak yang tujuannya

memperbesar kurang lebih 25

persen, pelihatan perifer hilang

dan buta titik mungkin ada.

Letakkan barang yang dibutuhkan

berdekatan dengan klien

Komunikasi yang disampaikan

dapat lebih mudah diterima

dengan jelas.

Cahaya yang kuat menyebabkan

rasa tak nyaman setelah

penggunaan tetes mata dilator.

Membantu penglihatan pasien.

Memudahkan pasien untuk

berkomunikasi

 

2. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori

penglihatan – kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.

Tujuan:

Menyatakan pemahaman terhadap factor yang terlibat dalam kemungkinan

cedera.

Kriteria hasil :

Menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor

resiko dan untuk melindungi diri dari cedera.

Mengubah lingkungan sesuai dengan indikasi untuk meningkatkan

keamanan.

Intervensi Rasional

Diskusikan apa yang terjadi tentang

kondisi paska operasi, nyeri,

pembatasan aktifitas, penampilan,

balutan mata.

Beri klien posisi bersandar, kepala

Kondisi mata post operasi

mempengaruhi visus pasien

Posisi menentukan tingkat

6

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

tinggi, atau miring ke sisi yang tak

sakit sesuai keinginan.

Batasi aktifitas seperti

menggerakan kepala tiba-tiba,

menggaruk mata, membongkok.

Ambulasi dengan bantuan : berikan

kamar mandi khusus bila sembuh

dari anestesi.

Minta klien membedakan antara

ketidaknyamanan dan nyeri tajam

tiba-tiba, Selidiki kegelisahan,

disorientasi, gangguan balutan.

kenyamanan pasien.

Aktivitas berlebih mampu

meningkatkan tekanan intra

okuler mata.

Visus mulai berkurang, resiko

cedera semakin tinggi.

Pengumpulan Informasi dalam

pencegahan komplikasi

3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan

dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat,

keterbatasan kognitif.

Tujuan:

Klien menunjukkan pemahaman tentang kondisi, proses penyakit dan

pengobatan.

Kriteria Hasil:

Melakukan dengan prosedur benar dan menjelaskan alasan tindakan.

Intervensi Rasional

Pantau informasi tentang kondisi

individu, prognosis, tipe prosedur,

lensa.

Tekankan pentingnya evaluasi

perawatan rutin, beritahu untuk

melaporkan penglihatan berawan.

Informasikan klien untuk

menghindari tetes mata yang dijual

bebas.

Penemuan dan penanganan awal

komplikasi dapat mengurangi

resiko kerusakan lebih lanjut.

Pengawasan periodik

menurunkan resiko komplikasi

serius.

Dapat bereaksi silang/campur

7

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Diskusikan kemungkinan

efek/interaksi antar obat mata dan

masalah medis klien.

Anjurkan klien menghindari

membaca, berkedip, mengangkat

berat, mengejan saat defekasi,

membongkok pada panggul, dll.

Anjurkan klien tidur terlentang

dengan obat yang diberikan

Meminimalkan masalah seperti

interaksi obat dan efek sistemik

yang tak diinginkan.

Aktivitas-aktivitas tersebut dapat

meningkatkan tekanan intra

okuler.

Tidur terlentang dapat membantu

kondisi mata agar lebih nyaman.

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny “M”

DENGAN KATARAK DI PANTI TRESNA WERDHA TERATAI

PALEMBANG

I. PENGKAJIAN

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

1. Identitas Diri Klien

Nama lengkap : Ny “M”

Tempat/tgl lahir : Jombang, 70 th

Jenis kelamin : Perampuan

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Pendidikan terakhir : Tidak

sekolah

Diagnosis medis (bila ada) : -

Alamat : Panti werdha teratai

Palembang

2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi

Nama : Ny “L”

Alamat : Jl. Bangunan Pakjo

No. telp : -

8

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Hub. Dengan klien : Anak Angkat

3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi

Pekerjaan saat ini : -

Pekerjaan sebelumnya : Tukang Pijat

Sumber pendapatan : -

Kecukupan pendapatan :-

4. Aktivitas rekresi

Hobi : -

Bepergian/wisata : -

Keanggotaan organisasi : -

Lain-lain : -

5. Riwayat keluarga

1. Saudara kandung : Tidak ada

Nama Keadaan saat ini Keterangan

1

2

3

4

5

2. Saudara yang meninggal

Nama :

Umur :

Penyebab kematian :

3. Kunjungan keluarga : Kadang-kadang

6. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

Frekuensi makan : 3x sehari

Nafsu makan : Cukup

9

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Jenis makanan : Bubur, nasi,

ikan,sayur, buah-

buahan

Kebiasaan sebelum makan : Mencuci tangan

Makanan yang tidak disukai : -

Alergi terhadap : Ada, Telur

Pantangan makanan : Telur

Keluhan yang berhubungan dengan makanan: Jika klien

mengkonsumsi telur, maka tubuh klien mengalami gatal-gatal, dan

wajah klien menjadi merah..

2. Eliminasi

1. BAK

Frekuensi dan waktu : 6x/hari

Kebiasaan BAK pada malam hari : 1x

Keluhan yang berhubungan dengan BAK: Tidak ada

2. BAB

Frekuensi dan waktu : 4 hari sekali,

pagi hari

Konsistensi : Padat

Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada

Pengalamanan yang memakai laxantif/pencahar : tidak pernah

7. Status kesehatan

1. Status kesehatan saat ini

Keluhan utama dalam satu tahun terakhir : penglihatan kabur,

sakit pinggang

Gejala yang dirasakan : klien mengatakan

penglihatan nya kabur sudah sejak 4 tahun yang lalu, kadang-

kadang mata klien berair sehingga penglihatan klien terganggu dan

Aklivitas klien sedikit terganggu karena penyakit yang dialaminya.

10

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Faktor pencetus : penyakit katarak :

1. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak ( √ ) bertahap

2. Waktu mulai timbulnya keluhan : 4 tahun yang lalu

3. Upaya mengatasi :

( ) Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktik

( ) Pergi ke bidan/perawat

( ) Mengkonsumsi obat-obatan sendiri

( √ ) Mengkonsumsi obat-obatan tradisional

( ) Lain-lain

2. Riwayat kesehatan masa lalu

1. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada

2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu, dll) :Alergi

mengkonsumsi telur

3. Riwayat kecelakaan : Tidak pernah

4. Riwayat dirawat di rumah sakit : Tidak pernah

5. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik (observasi, pengukuran, auskultasi,

perkusi dan palpasi

1. Keadaan umum (TTV) : TD=140/90, N=88, RR= 24, T=36,5

2. BB/TB : BB=40 kg, TB=150 cm

3. Personal Hygiene

1. Mandi

Frekuensi dan waktu mandi : 3x sehari, pagi, siang, sore

Pemakaian sabun (ya/tidak) : ya

2. Oral hygiene

Frekuensi dan waktu gosok gigi : Tidak pernah (tidak

ada gigi)

11

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Menggunakan gosok gigi : Tidak pernah

3. Cuci rambut

Frekuensi : 2 hari sekali

Penggunaan shampoo (ya/tidak) : ya

4. Kuku dan tangan

Frekuensi gunting kuku : 1x seminggu

Kebiasaan cucui tangan pakai sabun : ya

4. Istirahat dan tidur

Lama tidur malam : 6 jam

Tidur siang : 12

jam

Keluhan yang berhubungan denga tidur : -

5. Kebiaasaan mengisi waktu luang

1. Olahraga : ya, setiap pagi jalan-jalan keliling

panti.

2. Nonton TV : ya

3. Berkebun atau memasak : Tidak

4. Lain-lain : -

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:(jenis/frekuensi/jumlah/lama

pakai)

1. Merokok (ya/tidak) : Tidak

2. Minuman keras (ya/tidak) : Tidak

3. Ketergatungan terhadap obat : Tidak

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap

kegiatan

12

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Mandi,sholat 40 menit

2. Sarapan pagi 30 menit

3. Membersihkan rumah dan

halaman

30 menit

4. Berjalan-jalan di sekitar panti 30 menit

5. Duduk diteras dan mengobrol

bersama penghuni panti yang

lain

2 jam

B. MASALAH KESEHATAN KRONIS

No Keluhan kesehatan atau

gejala yang dirasakan

klien dalam waktu 3

bulan terakhir berkaitan

dengan fungsi-fungsi

Selalu

(3)

Sering

(2)

Jarang

(1)

T.

Pernah

(0)

A Fungsi penglihatan

Mata berair √

Nyeri pada mata √

B Fungsi pendengaran

Pendengaran berkurang

Telinga berdering √

C Fungsi paru (pernafasan)

Batuk lama disertai

keringat malam

Sesak nafas √

Berdahak/Sputum √

D Fungsi jantung √

Jantung berdebar-debar √

13

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Cepat lelah √

Nyeri dada √

E Fungsi pencernaan

Mual/muntah √

F Nyeri ulu hati √

Makan dan minum

banyak (berlebihan)

Perubahan kebiasaan

buang air besar

(mencret/sembelit)

G Fungsi pergerakan

Nyeri kaki saat berjalan √

Nyeri pinggang atau

tulang belakang

Nyeri persendian atau

bengkak

H Fungsi persyarafan

Lumpuh/kelemahan kaki

atau tangan

Kehilangan rasa √

Gemetar/tremor √

Nyeri/pegal pada daerah

tengkuk

I Fungsi saluran

perkemihan

Buang air kecil √

Sering buang air kecil

pada malam hari

Tidak mampu

mengontrol pengeluaran

air kemih (mengompol)

JUMLAH=23 (Masalah 4 15 5

14

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kesehatan kronis sedang)

Analisis Hasil

Skor : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalh kesehatan

kronis ringan

Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang

Skor : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat

1. Telinga : berkurangnya pendengaran

2. Mulut, gigi, dan bibir : Tidak ada masalah

3. Dada : Tidak ada masalah

4. Abdomen : Tidak ada masalah

5. Kulit : Keriput

6. Ekstremitas atas : Tidak terjadi kelumpuhan

7. Ekstremitas bawah : Tidak terjadi kelumpuhan

1. Hasil pengkajian khusus

1. Masalah kesehatan kronis : JUMLAH = 24 (Masalah kesehatan kronis

sedang)

2. Fungsi kognitif : JUMLAH BENAR = 4 (ada gangguan)

3. Status fungsional : JUMLAH POIN MANDIRI= 15 (Mandiri)

4. Status psikologis : JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU=

10 (Depresi ringan sampai sedang)

5. Dukungan keluarga : Cukup, karena klien mengatakan kadang-

kadang anak angkatnya mengunjunginya ke panti, dan bisanya satu hari

sebelum lebaran klien pulang ke rumah anak angkatnya, lalu 3 hari

kemudian baru kembali ke panti.

2. Lingkungan tempat tinggal

1. Kebersihan dan kerapian ruangan : Cukup

2. Penerangan : Cukup

3. Sirkulasi udara : Cukup

15

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

4. Keadaan kamar mandi dan WC : Bersih

5. Pembuangan air kotor : Ada

6. Pembuangan sampah : Ada

7. Sumber pencemaran : Tidak ada

8. Penataan halaman (kalau ada) : Cukup

9. Privasi : -

10. Risiko injuri : -

C. FUNGSI KOGNITIF

Pengkaijian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan

klien berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya

ingat.

Petunjuk : isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan respon klien.

No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ?

Jawab : tidak tahu

2 Tahun berapa sekarang:

Jawab : 2010

3 Kapan bapak/ibu lahir ?

Jawab : tidak tahu

4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ?

Jawab : 70 tahun

5 Dimana alamat bapak/ibu sekarang ?

Jawab : Pakjo Palembang

6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal

bersama bapak/ibu ?

Jawab : 6 orang

7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama

bapak/ibu ?

Jawab : Lasmi, Mashar, Eri, Ati, Dewi, Tia

16

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

8 Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia ?

Jawab : tidak tahu

9 Siapa nama presiden republik Indonsia ?

Jawab : Tidak tahu

10 Coba hitung terbalik dari angka 20-1 ?

Jawan : 20, 19, 21, 22, 23, 24, dst.

JUMLAH BENAR 4

Analisis hasil :

Skor Benar : 8-10 : tidak ada gangguan

Skor Salah : 0-7 : ada gangguan

D. STATUS FUNGSIONAL

Modifikasi indeks kemandirian Katz

Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dlam

menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa

pengawasan, pengarahan atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan

pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien

menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan

fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.

No Aktivitas Mandiri

(Nilai 1)

Tergantung

(Nilai 0)

1 Mandi di kamar mandi (menggosok,

membersihkan, dan mengeringkan badan)

2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan

mengenakan

3 Memakan makanan yang telah disiapkan √

4 Memelihara kebersihan diri untuk

penampilan diri (menyisir rambut, memcuci

rambut, menggosok gigi, dam mencukur

17

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

kumis)

5 Buang air besar di WC (memberishkan dan

megeringkan daerah bokong)

6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) √

7 Buang air kecil di kamar mandi

(membersihkan dan mengosongkan daerah

kemaluan)

8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √

9 Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau

ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat

10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan

kepercayaan yang dianut

11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti :

merapikan tempat tidur, mencuci pakaian,

memasak dan membersihkan ruangan

12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau

kebutuhan keluarga

13 Megelola keuangan (menyimpan dan

menggunakan uang sendiri)

14 Bepergian √

15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai

dengan aturan (takaran obat dan waktu

minum obat tepat)

16 Merencanakan dan mengambil keputusan

untuk kepentingan keluarga dalam hal

penggunaan uang, aktivitas sosial yang

dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan

kesehatan.

17 Melakukan aktivitas di waktu luang

(kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi,

olahraga, dan menyalurkan hobi)

JUMLAH POIN MANDIRI 15

18

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Analisis hasil

Point : 13-17 : Mandiri

Point : 0-12 : ketergatungan

E. STATUS PSIKOLOGIS (Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1983)

No Apakah Bapak/Ibu dalam satu minggu terakhir Ya Tidak

1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ? √

2 Banyak meningglakan kesenangan/ minat dan

aktivitas anda ?

3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? √

4 Sering merasa bosan ? √

5 Penuh pengharapan akan masa depan ? √

6 Mempunyai semangat yang baik untuk setiap waktu

?

7 Diganggu oleh fikiran-fikiran yang tidak dapat

diungkapkan ?

8 Merasa bahagia disebagian besar waktu ? √

9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda ? √

10 Sering kali merasa tidka berdaya ? √

11 Sering merasa gelisah atau gugup ? √

12 Memilih tinggal di rumah dari pada melakukan

sesuatu yang bermanfaat ?

13 Sering kali merasa khawatir akan masa depan ? √

14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan

daya ingat dibandingkan orang lain ?

15 Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan

sekarang ?

16 Sering kali merasa merana ? √

19

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

17 Merasa kurang bahagia ? √

18 Sangat khawatir terhadap masa lalu ? √

19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan ? √

20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru ? √

21 Merasa dalam keadaan penuh semangat ? √

22 Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? √

23 Berfikir banyak orang lain yang lebih baik dari

pada anda ?

24 Sering kali merasa kesal karena hal sepele ? √

25 Sering merasa ingin menangis ? √

26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi ? √

27 Menikmati tidur ? √

28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial ? √

29 Mudah mengambil keputusan ? √

30 Mempunyai fikiran yang jernih √

JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU 10

Analisis hasil

: terganggu nilai 1

: normal nilai 0

Nilai : 6-15 : Depresi ringan sampai sedang

Nilai : 16-30 : Depresi berat

Nilai : 0-5 : Normal

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan

gangguan penerimaan sensori atau status organ indera.

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan

dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat,

keterbatasan kognitif.

20