askep nec sgd pencernaan kelompok 3

13
ASUHAN KEPERAWATAN ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS (NEC) KELOMPOK 3 B17 AJ2:

Upload: grandisdeka

Post on 12-Nov-2015

100 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

hffd

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKITIS & PPOK

ASUHAN KEPERAWATAN ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS (NEC) KELOMPOK 3 B17 AJ2:PENDAHULUANEnterokolitis nekrotikans (necrotizing enterocolitis, NEC) merupakan gangguan abdomen paling serius pada bayi preterm (kurang bulan). Terdapat inflamasi pada dinding usus, yang dapat berkembang menjadi nekrosis dan perforasi. Gangguan ini dapat melibatkan bagian usus tertentu (paling sering ileum terminalis) atau semua bagian usus. (Tom & Avroy, 2009). Insiden NEC adalah 1 per 1000 kelahiran hidup (5%-10%), dan lebih dari 90% terjadi pada NKB(Neonatus kurang bulan). Angka kematian akibat NEC berkisar antara 15%-30%(Stoll BJ, Hansen NI, Bell EF, 2010)NEC merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di neonatal intensive care unit (NICU). (Leviton A, Damman O, Engelke S, 2010)Kondisi Usus Pada Bayi PrematurKondisi yang terjadi pada bayi prematur adalah ketidakmatangan saluran pencernaan, khusunya pada konteks motilitas, digesti, perfusi, barrier function, dan kekebalan tubuh. Ketidakmatangan motilitas dan dan pencernaan ini dapat menyisakan makanan yang tidak tercerna di lumen usus untuk waktu yang lama dan membuat jumlah bakteri lebih banyak di usus. (Maheswari, Akhil., et.al,. 2011)Normally IntestinallyInflamation Intestinally

PengertianAdalah penyakit gastrointestinal yang didapat dan paling sering pada bayi baru lahir, atau suatu peradangan pada usus yang sebagian besar akibat prematuritas dan berat bayi lahir yang sangat rendah.( Camilia R. Martin, MD, and W. Allan Walker, MD, 2008).Terdapat inflamasi pada dinding usus, yang dapat berkembang menjadi nekrosis dan perforasi. Gangguan ini dapat melibatkan bagian usus tertentu (paling sering ileum terminalis) atau semua bagian usus.(Tom & Avroy, 2009)

NECEtiologiPrematuritas Hipoksia-Iskemia pada usus Pemberian Makanan-Peningkatan yang cepat dalam memberikan makan secara enteral-Pemberian ASI yang minim-Formula yang hipertonik Infeksi bakteri

Manifestasi klinisAspirat/muntah biliosa Intoleransi makananTinja berdarahDistensi dan nyeri abdomen yang mungkin dapat berlanjut menjadi perforasiGambaran sepsis:a. Instabilitas suhub. Ikterusc. apnea dan bradikardiad. letargie. hipoperfusi, syok Tanda-tanda klinis peritonitis/perforasia. Nyeri abdomenb. Tahananc. Dinding abdomen yang keras dan pucatd. Edema dinding abdomen e.Suara usus yang menghilang f. Massa abdomen

WOCPemeriksaan penunjang1.Pemeriksaan Laboratoriuma. Darah lengkap dan hitung jenisb. Kulturc. Elektrolitd. Analisa gas darahe. Sistem koagulasif. C-Reaktif proteing. Biomarker2.Pemeriksaan RadiologisUSG Abdomen (posisi Anteroposterior)PenatalaksanaanPenatalaksanaan dari segi Keperawatan 1.Pemberian edukasi untuk menunda pemberian makan oral2. pemberian edukasi kepada orangtua untuk pemberian ASI, yang merupakan nutrien enteral yang paling utama3. pengenalan dini tanda peringatan awal NEC -Tanda Spesifik-Tanda Nonspesifik3.Hindari pengukuran suhu melalui rectal, yang bisa memicu perforasi4. Mengontrol timbulnya Infeksi dengan Cuci tangan ketat sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Lanjutan.....B.Penatalaksanaan Medis1.dekompresi lambung dengan replogle orogastric tube2.Pemeriksaan Analisa Gas Darah3. Pemberian antibiotik parenteral selama 10 hari. Mulai dengan pemberian Ampicillin dan Gentamicin (atau Ceftriaxone).4.Transfusi fresh-frozen plasma dan cryoprecipitate5. Pemeriksaan radiografik. Abdominal flat plate 6.Penatalaksanaan sesuai stadium NEC7. Tatalaksana Bedah -laporotomi-reseksi usus -membuat anastomosis atau ileostomi, atau kolostomi

Konsep Asuhan Keperawatan TERIMA KASIH.............Wassalamualaikum Wr.Wb