kasus askep nec

35
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian a. Biodata 1) Pasien Nama : An.R Umur : 1,5 bulan Jenis kelamin : Laki-laki Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : - Tgl masuk RS : 2 juli 2012 Tgl pengkajian : 13 juli 2012 Diagnos medis : Sepsis Nomor medrek : 104373 Alamat :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec: Karangampel-Indramayu 2) Ayah Nama : Tn.N Umur : 23 tahun Pendidikan : SD Pekerjaan : Petani

Upload: muhammad-rozikhin

Post on 24-Oct-2015

157 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Makalah Keperawatan

TRANSCRIPT

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A.    TINJAUAN KASUS

1.      Pengkajian

a.    Biodata

1)      Pasien

Nama                           : An.R

Umur                           : 1,5 bulan

Jenis kelamin               : Laki-laki

Suku/bangsa                : Jawa/Indonesia

Agama                         : Islam

Pendidikan                  : -

Tgl masuk RS              : 2 juli 2012

Tgl pengkajian : 13 juli 2012

Diagnos medis                        : Sepsis

Nomor medrek            : 104373

Alamat                        :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec:   Karangampel-Indramayu

2)  Ayah

Nama                           : Tn.N

Umur                           : 23 tahun

Pendidikan                  : SD

Pekerjaan                     : Petani

Agama                         : Islam

Alamat                        :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec:   Karangampel-Indramayu

2)   Ibu

Nama                           : Ny.A

Umur                           : 19 tahun

Pendidikan                  : SD

Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga

Agama                         : Islam

Alamat                        :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec:   Karangampel-Indramayu

3) Genogram

 

            Keterangan      :

                                    : Laki-laki

                                    : Perempuan

                                    : Klien

                                    : Tinggal serumah

                                    : Garis keturunan

                                    : Garis perkawinan

b.   Riwayat Kesehatan

1)      Keluhan Utama

Sesak nafas

2)      Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas seperti terdapat lendir, sesak nafas bertambah jika perut pasien bertambah kembung. Menurut ibu pasien sesak nafas yang dialami anaknya tidak terlalu parah. Menurut ibu pasien keluhan dirasakan pada daerah dada. Ibu pasien mengatakan ketika sesak pasien akan rewel. Ibu klien pun mengatakan bahwa sesak nafas yang dialami anaknya muncul setiap waktu.

3)      Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak pernah mengalami sesak nafas, tapi pernah mengalami diare sebelumnya. Menurut ibu pasien sekitar beberapa hari yang lalu pasien pernah mengalami kejang demam dua kali, dan sekarang suhu tubuh pasien naik turun.

4)      Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia maupun anggota keluarga yang lain yang belum pernah sakit seperti yang dialami pasien. Ibu pasien juga mengatakan bahwa ia maupun  anggota keluarga yang lain tidak mempunyai riwayat penyakit menular ataupun penyakit keturunan.

5)      Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

a)      Prenatal

Ketika hamil ibu pasien rajin memeriksakan kehamilan setiap bulan di Posyandu. Ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan ketika hamil dan tidak mempunyai riwayat pengobatan rutin. Ibu pasien juga mengatakan bahwa ketika hamil dia sudah diimunisasi TT 2 kali.

b)      Natal

Ketika melahirkan ibu pasien ditolong oleh bidan dirumah bersalin dan jenis persalinannya spontan/normal, ibu pasien juga mengatakan tidak ada komplikasi ketika melahirkan.

c)      Post Natal

Ibu pasien mengatakan bahwa berat bayinya ketika baru lahir 3,4 gram dengan panjang 50 cm.

6)      Riwayat Imunisasi

Tabel 2

Riwayat Imunisasi

Jenis imunisasiWaktu Pemberian Imunisasi Dalam Bulan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

BCG - - - - - - - - - - - - - - -

DPT - - - - - - - - - - - - - - -

Polio - - - - - - - - - - - - - - -

Campak - - - - - - - - - - - - - - -

Hepatitis - - - - - - - - - - - - - - -

Keterangan      : pasien belum pernah mendapat imunisasi

7)      Pengkajian Tumbuh Kembang

a)      Pengkajian Reflek (bila pasien neonatus atau bayi muda)

Reflek Babinsky (+)

Reflek Sucking (+)

Reflek Rooting (+)

b)      Pengkajian Pertumbuhan

BB lahir : 3,4 gram

BB saat sakit : 4,9 gram

TB : 51 cm

LLA : 13 cm

c)      Pengkajian Perkembangan

(1)    Perkembangan personal sosial

Mengamati tangannya                             F

Tersenyum spontan                 P

Membalas          R

senyum

pemeriksa         

Menatap muka             P

Garis usia         

Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan personal sosial pasien normal.

(2)    Perkembangan motorik halus

Mengikuti

lewat garis                         R

tengah

Mengikuti

 ke garis                           P

 tengah

Garis usia

Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan motorik halus pasien normal.

(3)    Perkembangan bahasa

Berteriak                                         F

Tertawa                               F

ooo/aah                       F

Bersuara                      P

Bereaksi terhadap bel                       P

Garis usia

Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan bahasa pasien normal.

(4)    Perkembangan motorik kasar

Duduk kepala tegak             F

Kepala terangkat 900                                    F

Kepala terangkat 450                                 F

Mengangkat kepala            P

Gerakan seimbang              P

Garis usia

Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan motorik kasar pasien normal.

8)      Aspek Fisik

a)      Penampilan Umum

Lemah

b)      Kesadaran

CM (Compos Mentis), dengan Pediatric coma scale : E4, V5, M6

c)      Pemeriksaan Fisik

(1)   Sistem Pernafasan

Inspeksi           : bentuk hidung simetris, septum nasal ditengah, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip dan tidak ada secret dihidung, terpasang O2 1 liter/menit, frekuensi pernafasan 62x/menit.

Perkusi            : terdengar bunyi sonor

Auskultasi       : suara nafas ronchi.

Palpasi             : ekspansi simetris

(2)   Sistem Pencernaan

Inspeksi           : Bibir pasien agak kering, pasien tidak mengalami stomatitis, terdapat distensi abdomen, terpasang NGT

Auskultasi       : terdengar bising usus 10x/menit.

Palpasi             : lien dan hepar tidak teraba

Perkusi            : suara terdengar timpani pada semua kuadran

(3)   Sistem Kardiovaskuler

Inspeksi           : konjungtiva pucat (HB=10,3 gr%), tidak ada pembesaran jantung.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, terdapat edema, CRF < 2 detik.

Auskultasi       : denyut jantung 160x/menit, Bunyi jantung I terdengar “lub” pada ICS 5 dan bunyi jantung II terdengar “dub” pada ICS 2, tidak terdapat bunyi jantung tambahan.

Perkusi            : suara perkusi terdengar pekak.

(4)   Sistem Musculoskeletal

Inspeksi           : pada ekstremitas kiri pasien terpasang infus KaEn 4B tetesan 20x/menit, bentuk kepala klien normochepal, ada edema pada ekstremitas, tidak ada fraktur.

Palpasi : reflek patella positif

(5)   Sistem Persyarafan

Kesadaran pediatric coma scale : E4, V5, M6(compos mentis)

(a)    Nervus I (Olfaktorius).

Fungsi penciuman pasien tidak terkaji karena pasien belum bisa berbicara.

(b)   Nervus II (Optikus).

Fungsi penglihatan pasien tidak terkaji, karena pasien belum bisa berbicara .

(c)    Nervus III, IV, dan VI (Okulomotorius, Thorakalis dan Abdusen).

Pasien dapat mengangkat kelopak mata, refleks pupil baik terhadap cahaya.

(d)   Nervus V (Trigeminus).

Pasien belum dapat mengunyah karena usianya masih bayi.

(e)    Nervus VII (Fasialis).

Pada pasien ketika diobservasi ketika diam tidak ada gerakan abnormal seperti tic facialis.

(f)    Nervus VIII (Austikus).

Fungsi pendengaran tidak terkaji, karena pasien menangis ketika dikaji

(g)   Nervus IX (Glosofaringeus) dan Nervus X (Vagus).

Uvula terletak ditengah-tengah, menurut ibu pasien reflek muntah pasien baik. Klien dapat menelan ASI dan PASI dengan baik.

(h)   Nervus XI (Assesorius).

Pasien dapat dapat menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan.

(i)     Nervus XII (Hypoglosus).

Pasien dapat menjulurkan lidah.

(6)   System Integumen

Inspeksi           : Rambut klien berwarna hitam, kulit kepala bersih, suhu 37,2 oC.

Palpasi             : terdapat edema pada ekstremitas

(7)   Sistem Endokrin

Inspeksi           : Kelenjar tiroid tidak teraba

Palapasi           : tidak ada pembesaran lipatan paha.

(8)   Sistem Genitourinaria

Inspeksi           : ukuran testis normal, tidak terpasang deuer kateter

Palapasi           : tidak terdapat dilatasi kandung kemih

9)      Aktivitas Sehari-hari

No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Selama Sakit

1 Nutrisi (ASI dan PASI)

Makan

-Frekuensi

-Porsi

-Jenis makanan

-Nafsu makan

Minum

-Frekuensi

-Jumlah

- Jenis minuman

Keluhan

±4 jam sekali

-

ASI dan PASI

baik

-

-

-

Tidak ada keluhan

±4 jam sekali

-

ASI dan PASI

kurang

-

-

-

Tidak ada keluhan

2 Eliminasi

BAB

- Frekuensi

- Warna

- Konsistensi

BAK

-Frekuensi

-Warna

- Jumlah

Keluhan

3-4x/hari

Kuning

Normal

4x/hari

Kuning

-

Tidak ada keluhan

4x/hari

Kuning

Cair

4x/hari

Kuning

-

Tidak ada keluhan

3 Pola istirahat/tidur

-Lamanya tidur

-Gangguan tidur

Keluhan

Malam : 9 jam/hari

Siang   : 2 jam/hari

-

Tidak ada keluhan

Tidak teratur

-

Gangguan pola tidur

4 Personal Hygiene

-Mandi

-Keramas

-Gosok gigi

-Gunting kuku

- Keluhan

2x/hari

2x/hari

-

-

Tidak ada keluhan

1x/hari (di seka)

-

-

-

-

5 Pola Aktivitas

Keluhan

Aktif

Tidak ada keluhan

Lemas

Tidak ada keluhan

10)   Aspek Psikologis (Hospitalisasi anak dan orang tua)

-          Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Ibu membawa anaknya ke RS karena kejang dan demam tinggi. Ibu mengatakan bahwa dokter telah menceritakan tentang kondisi anaknya. Walaupun begitu ibu pasien mengatakan bahwa ia dan suaminya tetap merasa cemas dan bingung dengan keadaan pasien.

11)   Aspek Sosial

Pasien tinggal bersama orang tuanya dilingkungan perumahan.

12)  Data Penunjang

Hasil laboratorium tanggal 10 Juli 2012

Hematologi Hasil Satuan Nilai rujukan

Hemoglobin

Trombosit

10,3

153.000

gr%

/mm3

L :13,5-18 P:11,5-16,5

150.000-400.000

Leukosit

Albumin

Protein total

Globulin

Hematokrit

9.110

12,67

530

2,63

32

/mm3

g/dl

g/dl

g/dl

%

4000-10.000

3,4-5

6,4-8,2

2,7-3,2

37-47

13) Terapi yang sudah diberikan :

Cefotaxim                   3x200 mg

Phenobarbital              2x8 mg

Kaen 4B

KCL                            10 cc

Paracetamol                30 cc

2.      Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Masalah

1. Ds :

- ibu pasien mengatakan bahwa pasien kembung.

Do :

-frek nafas : 62x/menit.

-ada bunyi ronchi.

-Ada edema

-Hb  10,3 gr%

-Ht  3,2%

-Albumin 12,67 g/dl

- Total protein 530 g/dl

Fungsi ginjal menurun

Renin meningkat

Peningkatan reabsorpsi Na dan

Kelebihan volume cairan

2.

3.

Ds:

- Ibu pasien mengatakan suhu pasien naik turun

Do:

-  konjungtiva pucat( Hb 10,3%)

- suhu : 37,20C

DS:

- ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas seperti banyak lendir

-ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidurnya tidak teratur

DO:

-Terdengar suara ronkhi

-Frekuensi pernafasan 62x/menit

-Pasien tampak rewel ketika dikaji

-distensi abdomen

-Pasien tampak lemah

air

edema

Invasi bakteri

Peradangan

Resiko infeksi

Distensi abdomen

Resiko infeksi

Pola nafas tidak efektif

4

DS :

- Ibu pasien mengatakan ia merasa cemas dengan keadaan anaknya

DO :

- Pendidikan terakhir orangtua pasien SD

Menekan kebagian diafragma

O2 yang masuk ke paru-paru tidak maksimal

Peningkatan frekuensi pernafasan

Pola nafas terganggu

Pendidikan rendah

Kurang pengetahuan

Kurang sumber informasi

Kurang pengetahuan

3.      Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas

1.      Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomen

2.      Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah

3.      Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasi

4.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif

4. Perencanaan

NoDiagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

1 Pola nafas tidak efektif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan nafas efektif, dengan kriteria hasil:

- Frekuensi per napasan dalam rentang normal

- Tidak didapatkan suara

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

3. Monitor respirasi dan status O2

1. Posisi yang tepat dapat memaksimalkan pernafasan

2. Suara nafas tambahan merupakan salah satu  indikator ventilasi kurang maksimal

3. Peningkatan respirasi dapat

tambahan menjadi indikasi adanya gangguan pola nafas

2 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan keseimbangan cairan pasien terpenuhi, dengan kriteria hasil:

- tidak ada suara nafas tambahan

- berat badan stabil

-tidak ada edema

1.Monitor tanda-tanda vital

2. Kolaborasi dengan dokter,berikan diuretik sesuai instruksi

1. Tanda-tanda vital merupakan indikator mekanisme tubuh

2.Diharapkan dengan pemberian diuretik akan membantu keseimbangan volume cairan tubuh

3 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan infeksi tidak terjadi, dengan kriteria hasil:

-Pengetahuan tentang factor resiko meningkat

- faktor resiko dari perilaku personal berkurang

1. Batasi pengunjung bila perlu

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

3. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

4. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik

1.Mencegah infeksi nosokomial

2.Mencegah terjadinya infeksi silang

3.Mencegah terjadinya infeksi nosokomial

4.Antibiotik bekerja membunuh bakteri serta mencegah infeksi yang meluas

4 Kurang Setelah dilakukan 1.Melakukan 1.Penkes dapat

pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif

tindakan keperawatan selama 1x20 menit, diharapkan pengetahuan meningkat,dengan Kriteria hasil:

-dapat menjelaskan pengertian kejang

- menyebutkan ciri-ciri kejang

- menyebutkan langkah orang tua ketika anak kejang

pendidikan kesehatan tentang kejang demam

2.Memotivasi orangtua pasien untuk bertanya tentang kondisi pasien

menambah pengetahuan orangtua khususnya orangtua dengan anak riwayat kejang mengenai hal yang bisa mereka lakukan ketika anak kejang di rumah

2.Dengan bertanya orang tua dapat menambah pengetahuan akan hal yang mereka tidak mengerti.

5. Implementasi

NoHari/Tanggal

No.DP Implementasi Paraf

1. Jum’at,13-7-2012

1 Tindakan: menganjurkan keluarga untuk mengenakan bantal ketika anak tidur

Respon   : keluarga menerima masukan dengan baik

Tindakan: melakukan auskultasi suara nafas

Respon : terdengar suara ronkhi

Tindakan : menambah air dalam humidifier

Respon : Keluarga pasien kooperatif

Susanti

2. Jum’at,13-7-2012

2 Tindakan : memonitor tanda-tanda vital

Respon  :suhu:370C,respirasi:61x/menit, bunyi jantung:158x/menit

Susanti

3. Jum’at,13-7-2012

3 Tindakan: mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

Respon: orangtua pasien terlihat senang melihat tangan perawat bersih

Tindakan: menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

Respon : orangtua pasien terlihat lebih percaya dengan perawat

Tindakan : memberikan terapi antibiotik (cefotaxim 3x200mg via iv) sesuai advis dokter

Respon : orangtua pasien kooperatif untuk membantu dalam tindakan

Susanti

4 Jum’at,13-7-2012

4 Tindakan :Memberikan penilaian tentang tingkat pengetahuan orangtua pasien

Respon : Orangtua belum terlalu mengerti dengan kesehatan anaknya, terutama menangani anak kejang

Susanti

6. Evaluasi

No Hari/TanggalNo. DP

Evaluasi Paraf

1 Jumat, 13-7-2012

1 S: -Ibu pasien mengatakan bahwa pasien baru tertidur

-Ibu pasien mengatakan bahwa pasien masih tampak sesak

O: -pasien tampak tidur

-distensi abdomen masih ada

- frekuensi pernafasan 60x/menit

Susanti

A:masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

2 Jumat, 13-7-2012

2 S: Keluarga mengatakan bahwa pasien masih sedikit bengkak

O: -masih terdapat edema

- masih terdapat bunyi nafas abnormal

-Frekuensi pernafasan 60x/menit, suhu:370C

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Susanti

3 Jumat, 13-7-2012

3 S: Keluarga mengatakan hari ini pasien tidak demam

O: suhu 370C

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Susanti

4 Jumat, 13-7-2012

4 S: orangtua pasien mengatakan bingung

O: Orangtua pasien masih tampak cemas

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Susanti

7. Catatan Perkembangan

No Hari/TanggalNo. DP

Catatan Perkembangan Paraf

1 Sabtu,14-7-2012

1 S: ibu mengatakan bahwa pasien masih tidur tidak teratur

-ibu mengatakan bahwa perut pasien masih kembung

Susanti

2

O: -masih terdapat distensi abdomen

-pasien masih terlihat rewel

- selang O2 sudah dilepas

A: masalah belum teratasi

P:

1.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

2. Monitor respirasi dan status O2

3. Berikan terapi sesuai advis dokter

I:

1. melakukan auskultasi suara nafas

2. memonitor respirasi

3. Memberikan terapi KCL 10cc sesuai advis dokter

E: S: Ibu mengatakan bahwa pasien masih kembung

O: masih terdapat distensi abdomen

A:maslah teratasi sebagian

P:pertahankan intervensi

S: Keluarga mengatakan bahwa bengkak pasien berkurang

O:-edema berkurang

-masih terdapat suara nafas ronkhi

-O2 sudah dilepas

-tanda-tanda vital:suhu:39,50C

Respirasi:59x/menit

3

A: Masalah belum teratasi

P:

1.Monitor tanda-tanda vital

2. Kolaborasi dengan dokter, berikan diuretik sesuai instruksi

I:

1.Memonitor tanda-tanda vital

2. Memberikan furosemid 1x3mg via iv sesuai advis dokter

E:S: ibu pasien mengatakan bengkak pasien berkurang

O: -edema berkurang

-TTV: suhu:37,50C,frekuensi respirasi:55x/menit

A: Masalah belum teratasi

P:Pertahankan intervensi

S: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam

O: suhu 39,50C

A: Masalah belum teratasi

P:

1. Batasi pengunjung bila perlu

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

3. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

4. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik

5. Lakukan kompres hangat

I:

1.Memberi tahu keluarga untuk membatasi penjenguk

2. mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

3. menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

4. Memberikan antibiotik

-cefotaxime 2x350 mg via iv sesuai advis dokter

-metronidazole 3x75mg

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat

E : S:ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah tidak demam

O:suhu:37,50C

A:Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi no 1,2,3,4

S: Ibu pasien mengatakan bahwa ia dan suaminya bingung dengan keadaan pasien

O: ekspresi orangtua pasien tampak cemas

A:masalah belum teratasi

P:

1.      Berikan pendidikan kesehatan

2.      Motivasi keluarga untuk mengeluarkan perasaannya

I:

4

1. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai kejang demam

2. Memotivasi pasien untuk bertanya serta mengeluarkan perasaannya

E: S: orangtua pasien mengatakan mereka telah mengerti dengan materi yangtelah disampaikan

O: -Orangtua pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar

A: masalah teratasi

2 Minggu,15-7-2012

1. S:Ibu pasien mengatakan bahwa pasien masih kembung

-Ibu pasien mengatakan bahwa pola tidur pasien masih tidak teratur

O: -Masih terdapat distensi abdomen

-keadaan umum pasien lemah

Susanti

2.

-masih terdengar suara ronkhi

-Frekuensi pernapasan :58x/menit

A: masalah teratasi sebagian

P:

1.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

2. Monitor respirasi

3. Beri terapi sesuai advis dokter

I:

1.      Melakukan auskultasi  suara nafas

2.      Memonitor respirasi

3.      Memberikan terapi KCL 10cc sesuai advis dokter

E:S:keluarga mengatakan bahwa pasien masih kembung

O:-Masih terdapat distensi abdomen

- Masih terdapat suara ronkhi

A:masalah teratasi sebagian

P:Pertahankan intervensi

S:Ibu pasien mengatakan bengkak pasien berkurang

O: Edema berkurang

A:Masalah teratasi sebagian

P: Monitor tanda-tanda vital

I: Memonitor tanda-tanda vital

E:S: Keluarga mengatakan bahwa bengkak

3

pasien berkurang

O:-Edema berkurang

-Suhu:37,10c

A: masalah teratasi sebagian

P: pertahankan intervensi

S: keluarga mengatakan bahwa pasien tidak demam

O: suhu:36,80C

A: Masalah belum teratasi

P:

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

2. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

3. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik

I:

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

2. menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung

3. Memberikan terapi antibiotik; Cefotaxime 2x350 mg via iv, metronidazole 3x75mg sesuai advis dokter

E:S: ibu pasien mengatakan badan pasien terasa hangat

O: suhu:37,50C

A: Masalah belum teratasi

P:Pertahankan intervensi

3 Senin,1-7-2012

1

2

3

S:Ibu pasien mengatakan pasien masih kembung

Ibu pasien mengatakan pasien tidurnya masih tidak teratur

O; -Masih terdapat distensi abdomen

- Masih terdengar suara ronkhi

A:Masalah belum teratasi

P: pasien pulang paksa         home visit

S: Ibu pasien mengatakan bahwa BAB pasien hitam

O: -masih terdapat edema

-melena

A: masalah belum teratasi

P: pasien pulang paksa         home visit

S: ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak demam

O: suhu:36,50C

A: masalah teratasi

Susanti

 

B. Pembahasan

1.      Pengkajian

Penulis sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan pengkajian karena pasien masih bayi, tapi penulis dapat mengatasinya karena keluarga pasien mau berperan aktif dan cukup kooperatif. Sehingga pada tahap ini sebagian besar penulis mendapatkan data subjektif dari orangtua pasien.

2.      Diagnosa keperawatan

Dalam pengkajian penulis menemukan empat diagnosa keperawatan. Sedangkan dalam teori, diagnosa yang kemungkinan muncul pada pasien EKN ada enam. Diagnosa yang tidak muncul adalah:

a.    Resiko defisiensi volume cairan

b.   Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

c.    Ketidakefektifan perfusi jaringan

d.   Nyeri

Hal ini dikarenakan tidak semua gejala EKN yang ada pada teori muncul pada pasien by. R.

Perencanaan

Dalam perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami By.R  penulis  bekerjasama dengan rekan perawat ruangan, anggota tim kesehatan lain, keluarga pasien disertai dengan tersedianya literatur yang menunjang sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan banyak kesulitan dan hambatan yang berarti.

Implementasi

Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan sedikit hambatan dengan terbatasnya alat-alat yang tersedia di ruangan dan keterbatasan waktu dimana penulis hanya berdinas pagi saja, sehingga pada tahap ini sebagaian pelaksanaan di bantu dan dioperkan pada perawat ruangan yang berdinas sore dan malam.

Pada tahap ini sebagian besar perencanaan dapat dilaksanakan seluruhnya. Hal ini disebabkan keluarga pasien cukup kooperatif serta atas kerjasama dengan tim kesehatan lain dan perawat ruangan..

Evaluasi

Dalam tahap ini penulis mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap By. R. Pada tahap ini tujuan dalam perencanaan belum tercapai semuanya, ada masalah teratasi serta ada pula yang belum teratasi dikarenakan pasien pulang atas kemauan keluarga pasien sendiri. Oleh karena itu penulis melakukan home visit pada tanggal 19 Juli 2012 dengan hasil:

a.    Tanda-tanda vital; suhu:36,60C, respirasi: 50x/menit, bunyi jantung: 155x/menit

b.   Tidak ada suara ronkhi

c.    Edema berkurang

d.   Distensi abdomen berkurang

e.    BAB normal.