kasus askep nec
DESCRIPTION
Makalah KeperawatanTRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Pasien
Nama : An.R
Umur : 1,5 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : -
Tgl masuk RS : 2 juli 2012
Tgl pengkajian : 13 juli 2012
Diagnos medis : Sepsis
Nomor medrek : 104373
Alamat :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec: Karangampel-Indramayu
2) Ayah
Nama : Tn.N
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec: Karangampel-Indramayu
2) Ibu
Nama : Ny.A
Umur : 19 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat :Desa Kaplongan RT 08/02 Kec: Karangampel-Indramayu
3) Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Sesak nafas
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas seperti terdapat lendir, sesak nafas bertambah jika perut pasien bertambah kembung. Menurut ibu pasien sesak nafas yang dialami anaknya tidak terlalu parah. Menurut ibu pasien keluhan dirasakan pada daerah dada. Ibu pasien mengatakan ketika sesak pasien akan rewel. Ibu klien pun mengatakan bahwa sesak nafas yang dialami anaknya muncul setiap waktu.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak pernah mengalami sesak nafas, tapi pernah mengalami diare sebelumnya. Menurut ibu pasien sekitar beberapa hari yang lalu pasien pernah mengalami kejang demam dua kali, dan sekarang suhu tubuh pasien naik turun.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia maupun anggota keluarga yang lain yang belum pernah sakit seperti yang dialami pasien. Ibu pasien juga mengatakan bahwa ia maupun anggota keluarga yang lain tidak mempunyai riwayat penyakit menular ataupun penyakit keturunan.
5) Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a) Prenatal
Ketika hamil ibu pasien rajin memeriksakan kehamilan setiap bulan di Posyandu. Ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan ketika hamil dan tidak mempunyai riwayat pengobatan rutin. Ibu pasien juga mengatakan bahwa ketika hamil dia sudah diimunisasi TT 2 kali.
b) Natal
Ketika melahirkan ibu pasien ditolong oleh bidan dirumah bersalin dan jenis persalinannya spontan/normal, ibu pasien juga mengatakan tidak ada komplikasi ketika melahirkan.
c) Post Natal
Ibu pasien mengatakan bahwa berat bayinya ketika baru lahir 3,4 gram dengan panjang 50 cm.
6) Riwayat Imunisasi
Tabel 2
Riwayat Imunisasi
Jenis imunisasiWaktu Pemberian Imunisasi Dalam Bulan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BCG - - - - - - - - - - - - - - -
DPT - - - - - - - - - - - - - - -
Polio - - - - - - - - - - - - - - -
Campak - - - - - - - - - - - - - - -
Hepatitis - - - - - - - - - - - - - - -
Keterangan : pasien belum pernah mendapat imunisasi
7) Pengkajian Tumbuh Kembang
a) Pengkajian Reflek (bila pasien neonatus atau bayi muda)
Reflek Babinsky (+)
Reflek Sucking (+)
Reflek Rooting (+)
b) Pengkajian Pertumbuhan
BB lahir : 3,4 gram
BB saat sakit : 4,9 gram
TB : 51 cm
LLA : 13 cm
c) Pengkajian Perkembangan
(1) Perkembangan personal sosial
Mengamati tangannya F
Tersenyum spontan P
Membalas R
senyum
pemeriksa
Menatap muka P
Garis usia
Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan personal sosial pasien normal.
(2) Perkembangan motorik halus
Mengikuti
lewat garis R
tengah
Mengikuti
ke garis P
tengah
Garis usia
Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan motorik halus pasien normal.
(3) Perkembangan bahasa
Berteriak F
Tertawa F
ooo/aah F
Bersuara P
Bereaksi terhadap bel P
Garis usia
Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan bahasa pasien normal.
(4) Perkembangan motorik kasar
Duduk kepala tegak F
Kepala terangkat 900 F
Kepala terangkat 450 F
Mengangkat kepala P
Gerakan seimbang P
Garis usia
Dari pemeriksaan DDST dapat diinterpretasikan bahwa perkembangan motorik kasar pasien normal.
8) Aspek Fisik
a) Penampilan Umum
Lemah
b) Kesadaran
CM (Compos Mentis), dengan Pediatric coma scale : E4, V5, M6
c) Pemeriksaan Fisik
(1) Sistem Pernafasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris, septum nasal ditengah, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip dan tidak ada secret dihidung, terpasang O2 1 liter/menit, frekuensi pernafasan 62x/menit.
Perkusi : terdengar bunyi sonor
Auskultasi : suara nafas ronchi.
Palpasi : ekspansi simetris
(2) Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bibir pasien agak kering, pasien tidak mengalami stomatitis, terdapat distensi abdomen, terpasang NGT
Auskultasi : terdengar bising usus 10x/menit.
Palpasi : lien dan hepar tidak teraba
Perkusi : suara terdengar timpani pada semua kuadran
(3) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva pucat (HB=10,3 gr%), tidak ada pembesaran jantung.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, terdapat edema, CRF < 2 detik.
Auskultasi : denyut jantung 160x/menit, Bunyi jantung I terdengar “lub” pada ICS 5 dan bunyi jantung II terdengar “dub” pada ICS 2, tidak terdapat bunyi jantung tambahan.
Perkusi : suara perkusi terdengar pekak.
(4) Sistem Musculoskeletal
Inspeksi : pada ekstremitas kiri pasien terpasang infus KaEn 4B tetesan 20x/menit, bentuk kepala klien normochepal, ada edema pada ekstremitas, tidak ada fraktur.
Palpasi : reflek patella positif
(5) Sistem Persyarafan
Kesadaran pediatric coma scale : E4, V5, M6(compos mentis)
(a) Nervus I (Olfaktorius).
Fungsi penciuman pasien tidak terkaji karena pasien belum bisa berbicara.
(b) Nervus II (Optikus).
Fungsi penglihatan pasien tidak terkaji, karena pasien belum bisa berbicara .
(c) Nervus III, IV, dan VI (Okulomotorius, Thorakalis dan Abdusen).
Pasien dapat mengangkat kelopak mata, refleks pupil baik terhadap cahaya.
(d) Nervus V (Trigeminus).
Pasien belum dapat mengunyah karena usianya masih bayi.
(e) Nervus VII (Fasialis).
Pada pasien ketika diobservasi ketika diam tidak ada gerakan abnormal seperti tic facialis.
(f) Nervus VIII (Austikus).
Fungsi pendengaran tidak terkaji, karena pasien menangis ketika dikaji
(g) Nervus IX (Glosofaringeus) dan Nervus X (Vagus).
Uvula terletak ditengah-tengah, menurut ibu pasien reflek muntah pasien baik. Klien dapat menelan ASI dan PASI dengan baik.
(h) Nervus XI (Assesorius).
Pasien dapat dapat menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan.
(i) Nervus XII (Hypoglosus).
Pasien dapat menjulurkan lidah.
(6) System Integumen
Inspeksi : Rambut klien berwarna hitam, kulit kepala bersih, suhu 37,2 oC.
Palpasi : terdapat edema pada ekstremitas
(7) Sistem Endokrin
Inspeksi : Kelenjar tiroid tidak teraba
Palapasi : tidak ada pembesaran lipatan paha.
(8) Sistem Genitourinaria
Inspeksi : ukuran testis normal, tidak terpasang deuer kateter
Palapasi : tidak terdapat dilatasi kandung kemih
9) Aktivitas Sehari-hari
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Selama Sakit
1 Nutrisi (ASI dan PASI)
Makan
-Frekuensi
-Porsi
-Jenis makanan
-Nafsu makan
Minum
-Frekuensi
-Jumlah
- Jenis minuman
Keluhan
±4 jam sekali
-
ASI dan PASI
baik
-
-
-
Tidak ada keluhan
±4 jam sekali
-
ASI dan PASI
kurang
-
-
-
Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
BAB
- Frekuensi
- Warna
- Konsistensi
BAK
-Frekuensi
-Warna
- Jumlah
Keluhan
3-4x/hari
Kuning
Normal
4x/hari
Kuning
-
Tidak ada keluhan
4x/hari
Kuning
Cair
4x/hari
Kuning
-
Tidak ada keluhan
3 Pola istirahat/tidur
-Lamanya tidur
-Gangguan tidur
Keluhan
Malam : 9 jam/hari
Siang : 2 jam/hari
-
Tidak ada keluhan
Tidak teratur
-
Gangguan pola tidur
4 Personal Hygiene
-Mandi
-Keramas
-Gosok gigi
-Gunting kuku
- Keluhan
2x/hari
2x/hari
-
-
Tidak ada keluhan
1x/hari (di seka)
-
-
-
-
5 Pola Aktivitas
Keluhan
Aktif
Tidak ada keluhan
Lemas
Tidak ada keluhan
10) Aspek Psikologis (Hospitalisasi anak dan orang tua)
- Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena kejang dan demam tinggi. Ibu mengatakan bahwa dokter telah menceritakan tentang kondisi anaknya. Walaupun begitu ibu pasien mengatakan bahwa ia dan suaminya tetap merasa cemas dan bingung dengan keadaan pasien.
11) Aspek Sosial
Pasien tinggal bersama orang tuanya dilingkungan perumahan.
12) Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 10 Juli 2012
Hematologi Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin
Trombosit
10,3
153.000
gr%
/mm3
L :13,5-18 P:11,5-16,5
150.000-400.000
Leukosit
Albumin
Protein total
Globulin
Hematokrit
9.110
12,67
530
2,63
32
/mm3
g/dl
g/dl
g/dl
%
4000-10.000
3,4-5
6,4-8,2
2,7-3,2
37-47
13) Terapi yang sudah diberikan :
Cefotaxim 3x200 mg
Phenobarbital 2x8 mg
Kaen 4B
KCL 10 cc
Paracetamol 30 cc
2. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. Ds :
- ibu pasien mengatakan bahwa pasien kembung.
Do :
-frek nafas : 62x/menit.
-ada bunyi ronchi.
-Ada edema
-Hb 10,3 gr%
-Ht 3,2%
-Albumin 12,67 g/dl
- Total protein 530 g/dl
Fungsi ginjal menurun
Renin meningkat
Peningkatan reabsorpsi Na dan
Kelebihan volume cairan
2.
3.
Ds:
- Ibu pasien mengatakan suhu pasien naik turun
Do:
- konjungtiva pucat( Hb 10,3%)
- suhu : 37,20C
DS:
- ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas seperti banyak lendir
-ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidurnya tidak teratur
DO:
-Terdengar suara ronkhi
-Frekuensi pernafasan 62x/menit
-Pasien tampak rewel ketika dikaji
-distensi abdomen
-Pasien tampak lemah
air
edema
Invasi bakteri
Peradangan
Resiko infeksi
Distensi abdomen
Resiko infeksi
Pola nafas tidak efektif
4
DS :
- Ibu pasien mengatakan ia merasa cemas dengan keadaan anaknya
DO :
- Pendidikan terakhir orangtua pasien SD
Menekan kebagian diafragma
O2 yang masuk ke paru-paru tidak maksimal
Peningkatan frekuensi pernafasan
Pola nafas terganggu
Pendidikan rendah
Kurang pengetahuan
Kurang sumber informasi
Kurang pengetahuan
3. Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomen
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasi
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
4. Perencanaan
NoDiagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1 Pola nafas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan nafas efektif, dengan kriteria hasil:
- Frekuensi per napasan dalam rentang normal
- Tidak didapatkan suara
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
3. Monitor respirasi dan status O2
1. Posisi yang tepat dapat memaksimalkan pernafasan
2. Suara nafas tambahan merupakan salah satu indikator ventilasi kurang maksimal
3. Peningkatan respirasi dapat
tambahan menjadi indikasi adanya gangguan pola nafas
2 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan keseimbangan cairan pasien terpenuhi, dengan kriteria hasil:
- tidak ada suara nafas tambahan
- berat badan stabil
-tidak ada edema
1.Monitor tanda-tanda vital
2. Kolaborasi dengan dokter,berikan diuretik sesuai instruksi
1. Tanda-tanda vital merupakan indikator mekanisme tubuh
2.Diharapkan dengan pemberian diuretik akan membantu keseimbangan volume cairan tubuh
3 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan infeksi tidak terjadi, dengan kriteria hasil:
-Pengetahuan tentang factor resiko meningkat
- faktor resiko dari perilaku personal berkurang
1. Batasi pengunjung bila perlu
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik
1.Mencegah infeksi nosokomial
2.Mencegah terjadinya infeksi silang
3.Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
4.Antibiotik bekerja membunuh bakteri serta mencegah infeksi yang meluas
4 Kurang Setelah dilakukan 1.Melakukan 1.Penkes dapat
pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
tindakan keperawatan selama 1x20 menit, diharapkan pengetahuan meningkat,dengan Kriteria hasil:
-dapat menjelaskan pengertian kejang
- menyebutkan ciri-ciri kejang
- menyebutkan langkah orang tua ketika anak kejang
pendidikan kesehatan tentang kejang demam
2.Memotivasi orangtua pasien untuk bertanya tentang kondisi pasien
menambah pengetahuan orangtua khususnya orangtua dengan anak riwayat kejang mengenai hal yang bisa mereka lakukan ketika anak kejang di rumah
2.Dengan bertanya orang tua dapat menambah pengetahuan akan hal yang mereka tidak mengerti.
5. Implementasi
NoHari/Tanggal
No.DP Implementasi Paraf
1. Jum’at,13-7-2012
1 Tindakan: menganjurkan keluarga untuk mengenakan bantal ketika anak tidur
Respon : keluarga menerima masukan dengan baik
Tindakan: melakukan auskultasi suara nafas
Respon : terdengar suara ronkhi
Tindakan : menambah air dalam humidifier
Respon : Keluarga pasien kooperatif
Susanti
2. Jum’at,13-7-2012
2 Tindakan : memonitor tanda-tanda vital
Respon :suhu:370C,respirasi:61x/menit, bunyi jantung:158x/menit
Susanti
3. Jum’at,13-7-2012
3 Tindakan: mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Respon: orangtua pasien terlihat senang melihat tangan perawat bersih
Tindakan: menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
Respon : orangtua pasien terlihat lebih percaya dengan perawat
Tindakan : memberikan terapi antibiotik (cefotaxim 3x200mg via iv) sesuai advis dokter
Respon : orangtua pasien kooperatif untuk membantu dalam tindakan
Susanti
4 Jum’at,13-7-2012
4 Tindakan :Memberikan penilaian tentang tingkat pengetahuan orangtua pasien
Respon : Orangtua belum terlalu mengerti dengan kesehatan anaknya, terutama menangani anak kejang
Susanti
6. Evaluasi
No Hari/TanggalNo. DP
Evaluasi Paraf
1 Jumat, 13-7-2012
1 S: -Ibu pasien mengatakan bahwa pasien baru tertidur
-Ibu pasien mengatakan bahwa pasien masih tampak sesak
O: -pasien tampak tidur
-distensi abdomen masih ada
- frekuensi pernafasan 60x/menit
Susanti
A:masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 Jumat, 13-7-2012
2 S: Keluarga mengatakan bahwa pasien masih sedikit bengkak
O: -masih terdapat edema
- masih terdapat bunyi nafas abnormal
-Frekuensi pernafasan 60x/menit, suhu:370C
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Susanti
3 Jumat, 13-7-2012
3 S: Keluarga mengatakan hari ini pasien tidak demam
O: suhu 370C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Susanti
4 Jumat, 13-7-2012
4 S: orangtua pasien mengatakan bingung
O: Orangtua pasien masih tampak cemas
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Susanti
7. Catatan Perkembangan
No Hari/TanggalNo. DP
Catatan Perkembangan Paraf
1 Sabtu,14-7-2012
1 S: ibu mengatakan bahwa pasien masih tidur tidak teratur
-ibu mengatakan bahwa perut pasien masih kembung
Susanti
2
O: -masih terdapat distensi abdomen
-pasien masih terlihat rewel
- selang O2 sudah dilepas
A: masalah belum teratasi
P:
1.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
2. Monitor respirasi dan status O2
3. Berikan terapi sesuai advis dokter
I:
1. melakukan auskultasi suara nafas
2. memonitor respirasi
3. Memberikan terapi KCL 10cc sesuai advis dokter
E: S: Ibu mengatakan bahwa pasien masih kembung
O: masih terdapat distensi abdomen
A:maslah teratasi sebagian
P:pertahankan intervensi
S: Keluarga mengatakan bahwa bengkak pasien berkurang
O:-edema berkurang
-masih terdapat suara nafas ronkhi
-O2 sudah dilepas
-tanda-tanda vital:suhu:39,50C
Respirasi:59x/menit
3
A: Masalah belum teratasi
P:
1.Monitor tanda-tanda vital
2. Kolaborasi dengan dokter, berikan diuretik sesuai instruksi
I:
1.Memonitor tanda-tanda vital
2. Memberikan furosemid 1x3mg via iv sesuai advis dokter
E:S: ibu pasien mengatakan bengkak pasien berkurang
O: -edema berkurang
-TTV: suhu:37,50C,frekuensi respirasi:55x/menit
A: Masalah belum teratasi
P:Pertahankan intervensi
S: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam
O: suhu 39,50C
A: Masalah belum teratasi
P:
1. Batasi pengunjung bila perlu
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik
5. Lakukan kompres hangat
I:
1.Memberi tahu keluarga untuk membatasi penjenguk
2. mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Memberikan antibiotik
-cefotaxime 2x350 mg via iv sesuai advis dokter
-metronidazole 3x75mg
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat
E : S:ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah tidak demam
O:suhu:37,50C
A:Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi no 1,2,3,4
S: Ibu pasien mengatakan bahwa ia dan suaminya bingung dengan keadaan pasien
O: ekspresi orangtua pasien tampak cemas
A:masalah belum teratasi
P:
1. Berikan pendidikan kesehatan
2. Motivasi keluarga untuk mengeluarkan perasaannya
I:
4
1. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai kejang demam
2. Memotivasi pasien untuk bertanya serta mengeluarkan perasaannya
E: S: orangtua pasien mengatakan mereka telah mengerti dengan materi yangtelah disampaikan
O: -Orangtua pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar
A: masalah teratasi
2 Minggu,15-7-2012
1. S:Ibu pasien mengatakan bahwa pasien masih kembung
-Ibu pasien mengatakan bahwa pola tidur pasien masih tidak teratur
O: -Masih terdapat distensi abdomen
-keadaan umum pasien lemah
Susanti
2.
-masih terdengar suara ronkhi
-Frekuensi pernapasan :58x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P:
1.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
2. Monitor respirasi
3. Beri terapi sesuai advis dokter
I:
1. Melakukan auskultasi suara nafas
2. Memonitor respirasi
3. Memberikan terapi KCL 10cc sesuai advis dokter
E:S:keluarga mengatakan bahwa pasien masih kembung
O:-Masih terdapat distensi abdomen
- Masih terdapat suara ronkhi
A:masalah teratasi sebagian
P:Pertahankan intervensi
S:Ibu pasien mengatakan bengkak pasien berkurang
O: Edema berkurang
A:Masalah teratasi sebagian
P: Monitor tanda-tanda vital
I: Memonitor tanda-tanda vital
E:S: Keluarga mengatakan bahwa bengkak
3
pasien berkurang
O:-Edema berkurang
-Suhu:37,10c
A: masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi
S: keluarga mengatakan bahwa pasien tidak demam
O: suhu:36,80C
A: Masalah belum teratasi
P:
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
2. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
3. Kolaborasi dengan dokter, berikan terapi antibiotik
I:
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
2. menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
3. Memberikan terapi antibiotik; Cefotaxime 2x350 mg via iv, metronidazole 3x75mg sesuai advis dokter
E:S: ibu pasien mengatakan badan pasien terasa hangat
O: suhu:37,50C
A: Masalah belum teratasi
P:Pertahankan intervensi
3 Senin,1-7-2012
1
2
3
S:Ibu pasien mengatakan pasien masih kembung
Ibu pasien mengatakan pasien tidurnya masih tidak teratur
O; -Masih terdapat distensi abdomen
- Masih terdengar suara ronkhi
A:Masalah belum teratasi
P: pasien pulang paksa home visit
S: Ibu pasien mengatakan bahwa BAB pasien hitam
O: -masih terdapat edema
-melena
A: masalah belum teratasi
P: pasien pulang paksa home visit
S: ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak demam
O: suhu:36,50C
A: masalah teratasi
Susanti
B. Pembahasan
1. Pengkajian
Penulis sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan pengkajian karena pasien masih bayi, tapi penulis dapat mengatasinya karena keluarga pasien mau berperan aktif dan cukup kooperatif. Sehingga pada tahap ini sebagian besar penulis mendapatkan data subjektif dari orangtua pasien.
2. Diagnosa keperawatan
Dalam pengkajian penulis menemukan empat diagnosa keperawatan. Sedangkan dalam teori, diagnosa yang kemungkinan muncul pada pasien EKN ada enam. Diagnosa yang tidak muncul adalah:
a. Resiko defisiensi volume cairan
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan
d. Nyeri
Hal ini dikarenakan tidak semua gejala EKN yang ada pada teori muncul pada pasien by. R.
Perencanaan
Dalam perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami By.R penulis bekerjasama dengan rekan perawat ruangan, anggota tim kesehatan lain, keluarga pasien disertai dengan tersedianya literatur yang menunjang sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan banyak kesulitan dan hambatan yang berarti.
Implementasi
Pada tahap pelaksanaan penulis menemukan sedikit hambatan dengan terbatasnya alat-alat yang tersedia di ruangan dan keterbatasan waktu dimana penulis hanya berdinas pagi saja, sehingga pada tahap ini sebagaian pelaksanaan di bantu dan dioperkan pada perawat ruangan yang berdinas sore dan malam.
Pada tahap ini sebagian besar perencanaan dapat dilaksanakan seluruhnya. Hal ini disebabkan keluarga pasien cukup kooperatif serta atas kerjasama dengan tim kesehatan lain dan perawat ruangan..
Evaluasi
Dalam tahap ini penulis mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap By. R. Pada tahap ini tujuan dalam perencanaan belum tercapai semuanya, ada masalah teratasi serta ada pula yang belum teratasi dikarenakan pasien pulang atas kemauan keluarga pasien sendiri. Oleh karena itu penulis melakukan home visit pada tanggal 19 Juli 2012 dengan hasil:
a. Tanda-tanda vital; suhu:36,60C, respirasi: 50x/menit, bunyi jantung: 155x/menit
b. Tidak ada suara ronkhi