sgd keperawatan komunitas

35
LEMBAR PENGESAHAN Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar II Dosen Pengampu : Mutia Rahmah S.Kep., Ns. Kelompok : II Nama Kelompok : 1. Ahmad Zaky Hafizi 2. Aswadi Syukur 3. Desyka Yuniarti 4. Diky Rizayanoor 5. Elyana Fadiah 6. Hairul Malik 7. Laila Agustina 8. Milda Anni’mah 9. Riky Teguh Arifiannoor 10. Sartika Sirfefa 11. Syarifuddin 20 Banjarbaru, 10 Desember 2014 Dosen Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19791205 200604 2 002

Upload: desykayuniarti

Post on 22-Dec-2015

86 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

keperawatan komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: SGD Keperawatan Komunitas

LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar II

Dosen Pengampu: Mutia Rahmah S.Kep., Ns.

Kelompok : II

Nama Kelompok :

1. Ahmad Zaky Hafizi

2. Aswadi Syukur

3. Desyka Yuniarti

4. Diky Rizayanoor

5. Elyana Fadiah

6. Hairul Malik

7. Laila Agustina

8. Milda Anni’mah

9. Riky Teguh Arifiannoor

10. Sartika Sirfefa

11. Syarifuddin

i

Banjarbaru, 10 Desember 2014

Dosen

Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP. 19791205 200604 2 002

Page 2: SGD Keperawatan Komunitas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

izinNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun berdasarkan materi yang telah diberi. Secara

keseluruhan masalah pada materi tersebut akan dijelaskan pada makalah ini.

Dalam proses diskusi yang diadakan sebelum makalah ini ditulis, telah didapat

beberapa pembahasan mengenai permasalahan yang ada pada materi tersebut.

Hasil diskusi tersebutlah yang kami tuangkan dalam bentuk makalah ini, selain

untuk memenuhi tugas blok Ilmu Keperawatan Dasar II, makalah ini juga ditulis

agar semua hasil diskusi kami dapat dengan mudah untuk dipelajari baik untuk

anggota kelompok kami sendiri maupun kelompok lain.

Kami akan sangat berterima kasih jika ada yang memberi masukkan

tentang makalah kami ini. Karena itulah kritik dan saran sangat kami butuhkan

untuk penyempurnaan makalah kami yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, 10 Desember 2014

Tim Penyusun

ii

Page 3: SGD Keperawatan Komunitas

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

A. Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat............................................4

B. Konsep Keperawatan Komunitas..................................................................5

C. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas........................................................9

D. Trend Issue Keperawatan Komunitas.........................................................10

E. Definisi Keperawatan Keluarga..................................................................14

F. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan.......................................................15

G. Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :..........15

H. Beberapa Permasalahan Mengenai Trend dan Isu Keperawatan Keluarga

yang Muncul Di Indonesia :...............................................................................16

BAB III..................................................................................................................18

PENUTUP..............................................................................................................18

A. Kesimpulan.................................................................................................18

B. Saran............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii

Page 4: SGD Keperawatan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan

analisa, trend juga dapat di definisikan sebagai salah satu gambaran

ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular

di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan

oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan

terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut

ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana

alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu adalah sesuatu

yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau

buktinya.

Trend dan Isu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan

banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan

fakta ataupun tidak, trend dan isu keperawatan tentunya menyangkut

tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara

terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga

pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya

hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri dituntut untuk peka

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan setiap saat.

Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend

holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam

berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam

interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Trend praktik keperawatan

meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat

memiliki kemandirian yang lebih besar.

1

Page 5: SGD Keperawatan Komunitas

Keberhasilan keperawatan di rumah sakit juga dapat menjadi sia – sia

jikadilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral

pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang

sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Asuhan keperawatan yang

diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota

keluarga.

Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via

praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan. Keperawatan Keluarga merupakan bidang

kekhususan spesialisasi yang  terdiri dari keterampilan berbagai bidang

keparawatan. Praktik keperawatan  keluarga didefinisikan sebagai

pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada

keluarga dan anggota anggotanya dalam situasi sehat dan sakit.Penekanan

praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan,

bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan

keluarga.

Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada

unit keluarg Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas

adalah klien atau resipien keperawatan.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend

dan Isu Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di

Indonesia.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang

semakin meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang

serius bagi semua kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas

Kesehatan dan Puskesmas.

B. Tujuan

2

Page 6: SGD Keperawatan Komunitas

1. Agar mahasiswa mampu memahami trend dan isu keperawatan

2. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi trend dan isu dalam

keperawatan komunitas di Indonesia

3. Agar mahasiswa mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan

komunitas perawat di Indonesia

4. Agar mengetahui tentang konsep home care/home health care

5. Agar mengetahui tentang konsep perawat keluarga

6. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi trend dan isu keperawatan

komunitas

BAB II 

PEMBAHASAN

A. Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat

3

Page 7: SGD Keperawatan Komunitas

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,

saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat

dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang

tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang

sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial

yang mempunyai interest yang sama.

Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia

yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Perawatan

kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan

gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu

sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang

sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan

peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim

kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi

serta memecahkan masalah tersebut.

Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/

kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder

dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan

perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong

semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan

nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal. Peran

serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai

subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil

keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan

kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga

dan meningkatkan status kesehatan masyarakat.

B. Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,

4

Page 8: SGD Keperawatan Komunitas

psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada

individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup

siklus hidup manusia.

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi

keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah

keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik

maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju

kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan

penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care)

untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan

produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung

jawab serta etika profesi keperawatan.

Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan

bahwa keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan

masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat

secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif

secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses

keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan

manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.

Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberikan dari luar suatu

institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga.

Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam

praktek keperawatan.  Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat

dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

5

Page 9: SGD Keperawatan Komunitas

1. Individu sebagai klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh

dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada

individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya

mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena

adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang

kemauan menuju kemandirian pasien/ klien.

2. Keluarga sebagai klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya

sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya

mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat

pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa

aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi

diri.

3. Masyarakat sebagai klien

Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem

adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu

indentitas bersama.

Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan

dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :

a. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga

masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan

bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan

kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai

suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat

6

Page 10: SGD Keperawatan Komunitas

secara keseluruhan ingin hidup sehat, pendidikan kesehatan adalah

suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan

b. Proses kelompok (Group Process)

Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok

masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di

dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat

spesialis komunitas dalam melakukan upaya peningkatan,

perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat

menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu:

perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.

Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan,

maka penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian

masyarakat dengan model pengembangan masyarakat (community

development).

c. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)

Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau

lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan

atau memberikan manfaat. Partisipasi klien/masyarakat

dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri terhadap segala

kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan kesehatan dan

kesejahteraan.

Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait

dengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara

komponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertian

perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-

masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan

kesehatan masyarakat.

d. Pemberdayaan (Empowerment)

Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai

proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk

interaksi transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya

7

Page 11: SGD Keperawatan Komunitas

dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri

untuk membentuk pengetahuan.

Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan

kepada masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun

kesehatan masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan

kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi masyarakat.

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu,

keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang

mempunyai masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari :

1. Individu

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh

dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada

individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya

mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena

adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang

kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya

sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya

mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat

pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa

aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi

diri.

3. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang

terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

4. Tingkat Komunitas

Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu,

keluarga dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini

8

Page 12: SGD Keperawatan Komunitas

diberikan untuk kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan.

Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan

dengan mamandang komunitas sebagai klien.

C. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas

1. Kesehatan Lingkungan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman

dengan segala sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala

keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak langsung

disuga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari

organisme tersebut.

Kesehatan lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi

lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang

dinamis antara manusia dan lingkungannyauntuk mendukung

tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Himpunan

Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Menurut WHO (2005),

lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada

antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat

dari manusia.

Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau

keadaan lingkungan yang optimal sehingga mempengaruhi dampak

positif  terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.

2. Perilaku Masyarakat

Perilaku masyarakat adalah respon individu terhadap suatu

stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai

frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.

Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling

berinteraksi.

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini

9

Page 13: SGD Keperawatan Komunitas

mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau

perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif

(pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan

yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini

terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sisitem pelayanan

kesehatan, makanan dan lingkungan.

Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam

dua kategori, yaitu :

1. Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar

2. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar

D. Trend Issue Keperawatan Komunitas

Trend kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada transisi

epidemologi dari penyakit menular ke penyakit kronis serta degeneratif.

Kondisi tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pendidikan dan gaya

hidup masyarakat. Perubahan tersebut menyebabkan pola perawatan

jangka panjang sangat dibuthkan. Seiring dengan itu, konsep pelayanan

kesehatan pun berubah. Konsep yang tadinya masyarakat mendatangi

institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas menjadi

pelayanan kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu,

paradigma rumah sakit adalah tempat paling penting dalam penyembuhan

dan perawatan klien sudah mulai berubah menjadi perawatan dirumh.

Hampir semua orang setuju bahwa rumah merupakan tempat paling

baik untuk melakukan perawatan kesehatan, terutama untuk meningkatkan

kemandirian klien. Tidak hanya memberikan perawatan yang lebih murah,

home care juga merupakan langkah kunci untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal untuk banyak klien. Konsep home care dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan menghindari rawat inap di

pelayanan kesehatan karena kondisi kronis atau efek samping. Konsep

home care juga menghindari kesalahan yang sering dilakukan di rumah

jika tidak ada perawat seperti kesalahan pengobatan atau terjatuh.

10

Page 14: SGD Keperawatan Komunitas

Home Care merupakan salah satu Trend dan Issue Keperawatan

Komunitas Terkini.

1. Definisi Home Care

Home care merupakan penyidiaan pelayanan dan peralatan

profesional perawat bagi klien dan keluarganya dirumah untuk

menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan

penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilisatif. Sedangkan

Depkes ( 2002 ) menyebutkan bahwa home care merupakan pelayanan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan

kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka untuk

meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat

kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit.

Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen

Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang “

Home care. Bukti Kemandirian Perawat “ menyebutkan bahwa home

care sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawa. Homecare

merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas

dan keterampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari

spesialisasi keperawatan tertentu.

2. Tujuan Home Care

Menurut Widyanto ( 2014 ), Home care merupakan upaya untuk

menyembuhkan, mempertahankan, memilihara dan meningkatkan

kesehatan fisik, mental atau emosi klien. Pelayanan diberikan di rumah

dengan melibatkan klien dan keluarganya atau pemberi pelayanan

yang lain. Tujuan khusus home care antara lain :

a. Terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara bio, psiko, sosial, dan

spiritual.

b. Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam

pemiliharaan dan perawatan anggota keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan.

c. Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai

kebutuhan klien.

11

Page 15: SGD Keperawatan Komunitas

Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang (

long time care ) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun

non professional yang telah mendapat pelatiahan home care

merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah

sakit yang termasuk dalam rencana pemulangan dan dapat

dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat

komunitas dimana klien tersebut berada, atau keperawatan khusus

yang menangani klien dirumah. Pelayanan yang home care merupakan

suatu komponen rentang keperawatan yang berkesinambungan dan

komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat

tinggal mereka.

3. Manfaat Home Care

Manfaat pelayanan home care bagi klien menurut Triwibowo

( 2012 ) antara lain :

a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif.

b. Pelayanan lebih profesional.

c. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dibawah

naungan legal dan etik keperawatan.

d. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga merasa lebih

nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional.

4. Prinsip Home Care

Prinsip – prinsip home care menurut Triwibowo ( 2012 ) sebagai

berikut :

a. Pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah dilaksanakan oleh

perawat/TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.

b. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam

praktik.

c. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan

komprehensif secara terus menerus.

d. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa

keperawatan.

12

Page 16: SGD Keperawatan Komunitas

e. Mengembangkan rencana keperawatna didasarkan pada diagnosa

keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan – tindakan

pencegahan, terapi dan pemulihan.

f. Memberikan pelayan keperawatan dalam rangka menjaga

kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan

pencegahan komplikasi.

g. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarganya

terhadap intervensi keperawatan.

h. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarganya akan pelayanan

yang bermutu melalui manajemen kasus, rencana penghentian

asuhan keperawatan ( discharge planing ) dan koordinasi dengan

sumber – sumber di komunitas

i. Memilihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar

kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung.

j. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada

pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.

k. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan

pengetahuan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah

l. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik

keperawatan.

5. Faktor Perkembangan Home Care

Bentuk pelayanan kesehatan yang saat ini dikenal masyarakat

dalam sistem pelayanan kesehatanadalah rawat inap dan rawat jalan.

Pada sisi lain banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena

berbagai pertimbangan terpakasa dirawat di rumah dan tidak di rawat

inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor – faktor yang mendorong

perkembangan home care menurut Triwibowo ( 2012 ) adalah :

a. Kasus – kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak

efesien apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan.

b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan

pada kasus – kasus penyakit degeneratif yang memerlukan

perawatan yang lebih lama. Hal itu akan berdampak pada

13

Page 17: SGD Keperawatan Komunitas

meningkatnya kasus – kasus yang memerlukan tindak lanjut

perawatan di rumah.

c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan

perawatan pasien yang lebih lama ( lebih dari 1 minggu ) tidak

menguntungkan bahkan menjadi beban dari manajemen.

d. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan

kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak

menikmati kehidupan secara optimal karena terkait dengan aturan

– aturan yang ditetapkan.

e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi

sebagian klien dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit,

sehingga dapat mempercepat kesembuhan.

E. Definisi Keperawatan Keluarga

Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi

(sudut pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat

terjadi karena dilihat dari dimensi sosial, interaksional, formalitas,

tradisional atau yang lainnya. Definisi yang berorientasi pada formalitas

atau legalitas “Keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih dan saling

berinteraksi yang ada suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi”.

Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk

keluarga yang ada sekarang di masyarakat.

Burgess dkk. (1963) membuat definisi yang berorientasi pada tradisi

dan digunakan sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan

perkawinan, darah dan ikatan adopsi.

2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam

satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap

menganggap rumah tangga sebagai rumah mereka.

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain

dalam peran-peran sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki

dan perempuan, saudara dan saudari.

14

Page 18: SGD Keperawatan Komunitas

4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur

yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

F. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan

1. Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas

perkembangannya

2. Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah munculnya

masalahpada perkembangan berikutnya

3. Tugas Perkembangan Keluarga Membina hubungan intim yang

memuaskan.

4. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

5. Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.

G. Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :

1. Trend dan isu Global :

1. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola

perilaku kekuarga.

2. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga

penyebarannya semakin meluas.

3. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat

mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-

besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang

berubah.

4. Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan

persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-

sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.

5. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta

pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas

keperawatan yang tinggi.

2. Trend dan Isu Nasional :

15

Page 19: SGD Keperawatan Komunitas

1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.

2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.

3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang

kesehatan.

4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah

kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga

miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak

mampu

H. Beberapa Permasalahan Mengenai Trend dan Isu Keperawatan Keluarga

yang Muncul Di Indonesia :

1. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global

serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita

2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para

tenaga kesehatan.

3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat

pasif.

4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana

pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.

5. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatka.

6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat

system yang belum berkembang.

7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun

telah disusun telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum

disosialisaikan secara umum.

8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan

fasilitas transfortasi yang cukup.

9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.

10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.

11. Lahan praktek yang terbatas.

12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.

13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.

16

Page 20: SGD Keperawatan Komunitas

14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga

kurang.

BAB III 

PENUTUP 

A. Kesimpulan

Trend paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai

tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.

Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan

sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat

dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Trend dalam keperawatan

sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan

17

Page 21: SGD Keperawatan Komunitas

yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi :

pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

Adapun trend dan isu dalam keperawatan komunitas saat ini yaitu

mengenai home care. Dimana Home care merupakan pelayanan kesehatan

yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada

individu dan keluarga di tempat tinggal mereka untuk meningkatkan,

mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan

meminimalkan akibat penyakit. Home care memiliki tujuan antara lain

yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara bio, psiko, sosial, dan

spiritual, meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam

pemiliharaan dan perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah

kesehatan, serta terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah

sesuai kebutuhan klien.

Kerawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via

praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan. Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia –

sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral

pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang

sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Askep yang diberikan

berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota keluarga. Agar

Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga maka

diharapkan para perawat harus mengerti dan memahami tipe dan struktur

keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya,

perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan.

B. Saran

Sebagai perawat kita diharapkan tidak hanya terpusat pada pelayanan

di institusi pelayanan kesehatan saja. Tetapi kita juga bisa melaksanakan

praktek mandiri seperti home care sesuai dengan ketentuan yang telah

diatur dalam Undang – Undang Keperawatan.

18

Page 22: SGD Keperawatan Komunitas

Perawat dapat memilih dari dan menggunakan berbagai metode,

materi, dan media untuk mendukung kesehatan mereka kegiatan

pendidikan. Sumber daya tersebut harus ditinjau dan di evaluasi untuk

kesesuaian mereka untuk kelompok sasaran yang dituju. Kunci untuk

memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat yang merangkul

gagasan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses interaktif akan

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal banyak. Untuk rekan

sejawat mengetahui trend issue keperawatan kesehatan komunitas di

Indonesia dan dunia diantaranya home care, home health care, perawat

keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses. 1986.

Standards of Community Health Nursing Practice. Kansas city : ANA.

American Nurses’ Association.1986. Standards of Community Health Nursing

Practice. Washington DC : Author.

Mubarak. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Agung Seto.

Mundakir. 2006. Komunitas Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.

Yokyakarta : Graha Ilmu.

19

Page 23: SGD Keperawatan Komunitas

Potter A. particia dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik Vol. I. Jakarta : EGC.

Widyanto. 2014. Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis.

Yogyakarta : Nuha Medika.

20