1.3 nec konas perinasia
DESCRIPTION
NEC konas perinasiTRANSCRIPT
DIAGNOSIS DAN
TATALAKSANA
N.E.C
Rizalya Dewi
UKK Neonatologi
Necrotizing Enterocolitis
Definisi:
Nekrosis iskemik dan inflamasi usus pada bayi
prematur (terutama) yang telah enteral feeding
Pada bayi cukup bulan
Kelainan jantung/usus bawaan
PROM
Neural tube defects
Asfiksia
Transfusi tukar
Survivor : >> sequelae
A
C
B
Etiologi
Multifaktorial : “complex interaction”
Predisposisi genetik
Lingkungan di dalam usus
Mikroba
Makanan
Maturitas intestinal
Imaturitas innate
Keadaan hipoksik iskemik primer
Penggunaan H2 blocker
Secara umum : hilangnya integritas epitel usus → mengganggu barrier intestinal
Patofisiologi
Kerusakan mukosa
Invasi dinding usus : “gas producing bacteria”
Akumulasi gas intramural (pneumatosis intestinalis)
Nekrosis transmural atau gangren intestinal
Kebocoran usus multipel dan peritonitis
Age of onset
Manifestasi klinis
Distensi abdomen (pada 70% kasus)
Ileus
Peningkatan volume cairan lambung
Cairan lambung hijau (pada 2/3 kasus)
Syok
BAB berdarah
Tanda non spesifik lain, seperti:
Suhu tidak stabil
Apnea
Bradikardia
Tanda-tanda sepsis lain
Bell’s staging
Stage I : Suspected
Gejala sistemik non spesifik, termasuk apnea, bradikardia, letargi dan instabilitas suhu
GIT : intoleransi minum, residu >>, distensi
Ro : normal/non spesifik
Stage II: Proven
Stage I + “abdominal tenderness” + trombositopenia
GIT : Distensi abdomen >>, teraba keras, edema dinding abdomen, BU (-), darah segar di BAB
Ro: pneumatosis intestinalis (+/- portal gas), ascites
Bell’s staging
Stage III: Advanced
Gejala sistemik + asidosis metabolik dan respiratorik,
gagal napas, hipotensi, produksi urine berkurang,
neutropenia, DIC
GIT: abdomen tegang, distensi hebat, edema seluruh
dinding abdomen, indurasi dan perubahan warna
Ro: pneumoperitoneum
Bell staging is not a continuum : babies may present
with advanced NEC without earlier signs
Bell is broken
Stage I : terlalu tidak spesifik
Stage III : bisa ditemukan pada NEC atau perforasi
usus spontan
Dibutuhkan klasifikasi baru yang lebih spesifik
Diagnosis
Pikirkan NEC pada semua bayi dengan triad
Feeding intolerance
Distensi abdomen
Darah segar di BAB
BAB dengan guaic positif cukup sering ditemukan pada
bayi preterm dengan OGT; bukan indikator NEC
Gejala awal = sepsis
Diagnosis
Laboratorium
DPL, dengan hitung jenis
Leukosit bisa normal, >> ↑ (+) “shift to the left” atau leukopenia
CRP : ↑
Bisa normal → respon inflamasi tidak efektif (pada preterm)
Kultur : darah, urin, feses dan LCS
Elektrolit : hypo/hypernatremia, hiperkalemia >>
AGD : asidosis metabolik +/- respiratorik
Koagulasi : trombositopenia >>, ↑ PTT/APTT, ↓ fibrinogen, ↑ produk fibrin
Diagnosis
Laboratorium
Biomarker : dalam pengembangan
Hydrogen breath test
Mediator inflamasi dalam darah, urine atau BAB
Increased plasma pro-inflammatory cytokine (IL-8. Il1, IL-6, TNF-
α )
PAF (platelet activating factor)
Endotoxin LPS (lipopolysaccharide)
Calprotectin, Claudin, I-FABP
Marker genetik
Buccal swab analysis
Diagnosis
Radiografik :
Foto polos abdomen
Pola gas abnormal, ileus, dilatasi usus, pneumatosis intestinalis
Pneumatosis intestinalis +/- portal gas (tanpa UVC) : confirmed NEC
Lateral dekubitus
Udara bebas : perforasi intestinal
Serial foto tiap 6-8 jam jika ada pneumatosis intestinalis
Dihentikan jika perbaikan setelah 48-72 jam
Diagnosis
USG Abdomen
Jika radiologi tidak spesifik
86% spesifisitas dan 45% sensitifitas untuk diagnosis
NEC stage II atau lebih. Dordelmann M., et al. Arch Dis Child Fetal
Neonatal Ed. 2009 May;94(3):F183-7. Epub 2008 Sep 11
Extremely ill infant
Abdominal parasentesis
Occasionally
Diagnosis banding
Pneumonia dan sepsis
>> disertai dengan ileus
Tidak ditemukan “abdominal tenderness”
Kegawatan bedah abdominal lain
Malrotasi obstruksi
Midgut volvulus
Intususepsi
Ulkus, perforasi gaster
Trombosis vena mesenterik
Diagnosis banding
SIP (Spontaneous intestinal perforation), Isolated IP
Asymptomatic pneumoperitoneum
Pada BBLASR, umur postnatal << daripada NEC
Tidak berhubungan dengan pemberian minum
Enterokolitis infeksius
(+) Diare
Colitis alergik
Feeding intolerance
Gangguan metabolik (e.g galaktosemia)
Tatalaksana
Medical management
NPO 7-14 hari, siapkan TPN lengkap
Dekompresi lambung, pasang OGT
Cabut UAC
Untuk maksimalisasi aliran darah mesenterik
Pertimbangkan cabut UVC
(+) akses vena sentral vs ↓ venous return, infeksi >>
Monitor intensif tanda vital dan lingkar perut
Respiratory support sesuai kebutuhan
Distensi abdomen berat → “loss lung volume” → membutuhkan tekanan positif
Tatalaksana
Medical management........................cont’d
Circulatory support
Volume replacement → ” third space losses”
Support inotropik : hindari hipotensi
Dopamin dosis rendah bisa memperbaiki aliran mesenterik
Penghitungan cairan ketat dan monitor output
Urine output diharapkan 1-3 ml/kgBB/hari
Stop kalium jika (+) hiperkalemia atau anuria
Metabolik support : >> asidosis metabolik
Natrium bikarbonat hanya pada asidosis metabolik berat
Tatalaksana
Medical management........................cont’d
Antibiotik parenteral 10-14 hari
Mulai dengan Ampicillin-Gentamicyn (atau cefotaxim)
Vancomicyn jika dicurigai Staphylococcus
Jika perforasi : (+) Metronidazol atau Clindamicyn
Probiotik/lactoferrin → evidence does not suggest or refute
Support neurologis
Kejang → meningitis, perdarahan intraventrikular atau
gangguan metabolik
Tatalaksana
Medical management........................cont’d
Monitor DIC
Siapkan produk darah : FFP dan cryo-precipitate
Mungkin dibutuhkan juga PRC (Ht < 35%) dan trombosit
Monitor laboratorium
DPL – elektrolit setiap 12-24 jam sampai stabil
Monitor radiografik
Foto polos dan lateral dekubitus setiap 6-8 jam pada
fase akut untuk mendeteksi perforasi
Tatalaksana - Surgical
Indikasi :
Absolut : pneumoperitoneum
Relatif : gas vena porta, sentinel loop (fixed dilated),
selulitis dinding abdomen, perburukan dengan konservatif
Tindakan:
Laparatomi eksplorasi
Reseksi segmen nekrotik dan enterostomi
Reanastomosis setelah 8-12 minggu
Jika reseksi pendek, langsung anastomosis
Primary drain placement
Bayi preterm, tidak stabil, < 1000 gr
Pencegahan
Jaga perfusi dan oksigenasi mesenterik → adekuat
Jaga agar TD dan PaO2 normal
Hindari hiperviskositas
Terapi PDA besar (haemodinamically significant PDA)
Berikan ASI : ibu atau donor (?)
Trophic feeding (10 mL/kg/hari)
Peningkatan minum bertahap
Probiotik (?)
Meta analisis : ↓ NEC pada bayi preterm + probiotik oral (Deshpande G dkk, Pediatrics 2010)
Pencegahan
Potential preventive strategy
Steroid antenatal
Maturasi usus meningkat
Asidifikasi oral feeding ?
Hati-hati menggunakan H2 blocker
Antibiotik oral untuk dekontaminasi usus
!! Overgrowth bakteri yang resisten
Growth factors : Erythropoeitin
Merangsang pertumbuhan usus
Pemberian IgG – IgA, glukokortikoid, antisitokin : ??
Prognosis
Mortalitas 9-28%
Stage II-III : > 50%
Jangka pendek
30% pneumatosis intestinal → tatalaksana medis
NEC dengan perforasi : mortalitas 20-40%
Jangka panjang
Surgical NEC :
Gangguan pertumbuhan dan neurodevelopmental
Recurrence of NEC : ~ 5% kasus
Striktur kolon: 10-20% kasus (dengan atau tanpa bedah)
Distensi abdomen berulang, “persisting feeding intolerance”
Short bowel syndrome
I.e prolonged TPN, kolestasis, infeksi vena sentral
Kesimpulan
NEC : multifaktorial
Hilangnya integritas epitel → barrier intestinal rusak
Gejala awal = sepsis
Bell’s staging
Diagnosis
Klinis, Laboratorium, Radiologi
Tatalaksana
Medical, Surgical
Pencegahan
Aliran mesenterik adekuat
Trophic feeding, ASI, minum bertahap
TERIMA KASIH