askeb keluarga tn. h

Upload: lita-winarika-nurul-aini

Post on 06-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang

    saling berkaitan dengan masalah-masalah lain. Masalah kesehatan bukan

    hanya berkaitan dengan keadaan sehat atau sakit seseorang, tetapi juga

    berkaitan dengan kesehatan lingkungan, fisik, mental dan keluarga.

    Keluarga adalah satuan unit terkecil di masyarakat yang terdiri dari kepala

    keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di

    bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.

    (Nasrul Effendy, 1998 : 32)

    Asuhan Keluarga merupakan suatu asuhan yang dititik beratkan pada

    berbagai masalah dalam satu keluarga, yang mana masalah-masalah tersebut

    mereka hadapi karena ketidakmampuan dalam mengatasi masalah kesehatan

    dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan.

    Di dusun Kajang Lor desa Mojorejo khususnya di RT IX RW IV ini

    jumlah penderita common cold atau batuk pilek cukup tinggi. Namun,

    kesadaran masyarakat akan pengobatan serta cara penularannya masih belum

    terlalu tinggi.

    Masalah inilah yang menjadi dasar penyusun untuk memberikan asuhan

    keluarga pada keluarga Tn.H di RT IX RW IV dusun Kajang Lor desa

    Mojorejo kecamatan Junrejo Kabupaten Batu, dengan masalah Kurangnya

    Pengetahuan tentang Common Cold.

    B. TUJUAN

    1. Tujuan Umum

    Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada

    keluarga yang mempunyai masalah kesehatan khusunya pelayanan

    kesehatan yang berhubungan dengan bidang kebidanan secara

    menyeluruh.

    1

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    2/31

    2. Tujuan Khusus

    Dengan melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa

    diharapkan mampu dalam :

    Melakukan pengkajian data keluarga Tn. H

    Megidentifikasi masalah pada keluarga Tn. H

    Mengembangkan rencana tindakan pada keluarga Tn. H

    Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada keluarga Tn.

    H

    Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. H

    C. SISTEMATIKA PENULISAN

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    B. Tujuan

    C. Sistematika Penulisan

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Keluarga

    B. Konsep Common Cold

    BAB III TINJAUAN KASUS

    A. Pengkajian

    B. Idetifikasi Masalah

    C. Intervensi

    D. Implementasi

    E. Evaluasi

    BAB IV PEMBAHASAN

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    2

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    3/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. KONSEP KELUARGA

    1. Pengertian

    Menurut Depkes RI Th. 1988, Keluarga adalah unit terkecil dari

    masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

    terkumpul dan tinggal disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

    (Depkes RI, 1988, 32).

    Menurut Salvicion G Bailon dan Aracelis maglaya Th. 1989, Keluarga

    dalah dua tahun lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

    darah, hubungan perkawinn, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam

    suatu rumah tangga berinteraksi satu sama lain, dalam didalam peranannya

    masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

    (Effendy, 1998, 32).

    Menurut Freenam, keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan

    merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.

    (Depkes RI, 1989, 4)

    2. Struktur Keluarga

    Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :

    a. Patrilineal

    Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak sedarah dalam

    beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis

    ayah.b. Matrilineal

    Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

    beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

    c. Matrilokal

    Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

    istri.

    3

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    4/31

    d. Patrilineal

    Adalah spasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

    suami.

    e. Keluarga Kawinan

    Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga

    dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga kaena

    adanya hubungan dengan suami atau istri.(Effendy, 1998,33)

    3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga

    a. Terorganisasi

    Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

    b. Ada Keterbatasan

    Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai

    keterbatasan dalam mnjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

    c. Ada perbedaan dan kekhususan

    Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-

    masing. (Effendy, 1998:33)

    4. Bentuk Keluarga

    a. Keluarga Inti (Nuclear family)

    Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

    b. Keluarga Besar (Extended family)

    Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,

    kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

    c. Keluarga berani (Serial family)

    Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih

    dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

    d. Keluarga Duda/Janda (Single family)

    Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

    e. Keluarga Berkomposisi (Composite)

    4

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    5/31

    Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara

    bersama

    f. Kelurga Kabitas (Cohabitation)

    Adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi

    membentuk suatu keluarga.(Effendy, 1998, 33)

    5. Peranan Keluarga

    Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,

    sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi

    tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh dan pola perilaku

    dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

    a. Peranan Ayah

    Ayah sebagai suami istri dan anak-anak, perperan sebagai pencari nafkah,

    pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga

    sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat

    dari lingkungannya.

    b. Peranan Ibu

    Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk

    mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

    pelindung dan sabagi salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta

    sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga

    dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

    c. Peranan anak

    Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat

    perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

    (Effendy, 1998, 33)

    6. Fungsi Keluarga

    Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, yaitu :

    a. Fungsi biologis

    1) Untuk meneruskan keturunan

    2) Memelihara dan membesarkan anak

    5

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    6/31

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    7/31

    2) Fungsi Sosialisasi Anak

    Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana

    keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

    3) Fungsi Perlindungan

    Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-

    tindakan yan tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi

    dan merasa aman.

    4) Fungsi Perasaan

    Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak

    anak dan anggota yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas

    kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan

    lain yang mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah didunia

    ini.

    5) Fungsi Religius

    Tugas keluarga dalam fungsi adalah memperkenalkan dan mengajak

    anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan

    tugas kepala keluarga untuk menanamkan kenyakinan bahwa ada

    kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah

    didunia ini.

    6) Fungsi Ekonomi

    Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber

    kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala

    keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur

    penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi

    kebutuhan keluarga.7) Fungsi Rekreatif

    Tugas keluarga dalam funsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi

    ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptkan suasana

    yang menyenamgkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai

    keseimbangan kepribadian masing-masing anggotanya. Rekrasi dapat

    dilakukan dirumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang

    pengalaman masing-masing dan sebaginya.

    7

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    8/31

    8) Fungsi Biologis

    Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan

    keturunan sebagai generasi penulis.

    7. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga

    Tahap-tahap kehidupannya menurut Dunvall adalah sebagi berikut :

    a. Tahap pembentukan keluarga

    Tahap ini mulai dari menikanya yang dilanjutkan dalam membentuk

    rumah tangga.

    b. Tahap Menjelang kelahiran anak

    Tugas keluarga yang utama untuk mendaptkan keturunan sebagai

    generasi penerus. Melahirkan anak merupakan kebanggan bagi

    keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.

    c. Tahap menghadapi Bayi

    Dalam hal ini keluarga mangasuh, mendidik dan memberikan kasih

    sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat

    tergantung kepada kedua orang tuanya, dan kondisinya masih sangat

    lemah.

    d. Tahap menghadapi anak pra sekolah

    Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya

    sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam

    masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan

    yang bersih. Dalam fase keluarga adalah mulai menanamkan norma-

    norma sosial budaya dan sebagainya.

    e. Tahap menghadapai anak sekolah

    Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak,

    mengajari anak untulk mempersiapkan masa depannya,

    membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas

    sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.

    f. Tahap menghadapi anak remaja

    Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini

    anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiaannya,

    8

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    9/31

    Oleh karena itu suritaula dan dari kedua orang tua dengan anak perlu

    dipelihara dan dikembangkan.

    g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat

    Setelah melampaui tahap remaja dan anak telah dapat

    meneyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah

    melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya

    sesunggunya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan

    berumah tangga.

    h. Tahap berdua kali

    Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-

    sendiri, tinggalah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini, keluarga

    akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan

    dapat menimbulkan depresi dan stress.

    i. Tahap masa tua

    Tahap ini masuk ketahap lanjut usia, dan kedua orang tua

    mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

    (Effendy, 1998, 36-3)

    9

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    10/31

    B. KONSEP COMMOND COLD

    A. Definisi

    Common cold adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang

    sering dijumpai pada bayi dan anak.

    (FKUI.2007:6

    03)

    Batuk Pilek (common cold) merupakan penyakit saluran pernafasan yang

    paling sering mengenai bayi dan anak.

    (Ngastiyah.2005: 31)

    B. Etiologi

    Penyebab penyakit ini adalah virus. Masa menular beberapa jam sebelum

    gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah hilangnya gejala. Komplikasi timbul

    akibat invasi sekunder bakteri patogen seperti pnemucoccus, streptococcus,

    Haemophilus influenza atau stafilococcus. Masa tunas 1-2 hari.

    (FKUI.2007:604)

    C. Patologi Anatomi / Patofisiologi

    Submukosa hidung edematous disertai vasodilatasi pembuluh darah. Terdapat

    infiltrasi leukosit mula-mula sel mononukleus, kemudian polimarfonukleus.

    Sel epitel superficial banyak yang lepas. Regenerasi sel epitel baru terjadi

    setelah lewat stadium akut.

    (FKUI.2007 : 604)

    D. Gejala Klinis

    Berupa gejala nasofarigitis dengan pilek, batuk sedikit, dan Madang-kadang

    bersin. Keluar sekret yang cair dan jernih yang dapat mengental dan pululenbila terjadi infeksi sekunder oleh kokus. Sekret ini Sangat mengganggu bayi.

    Sumbatan hidung (kongesti) menyebabkan anak bernafas melalui mulut dan

    anak menjadi gelisah. Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapat rasa

    nyeri pada otot, pusing dan anorexia. Sumbatan hidung (kongesti) disertai

    selaput lendir tenggorok yang kering dan menambah ras nyeri.

    (FKUI.2007 : 604)

    10

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    11/31

    E. Tanda dan Gejala

    Anak m ungkin akan merasa sedikit tidak enak dengan selesma

    atau sedikit demam atau bisa juga merasa Sangay sakit dengan demam

    tinggi.

    Sakit kepala, nyeri otot, dan serangan menggigil, serta hidung

    tersumbat.

    Anak gelisah sampai rewel

    Adanya batuk kering yang mnyebabkan nyeri dada.

    Bila berat, mulai mendadak dengan suhu 40 C

    F. Faktor Predisposisi

    Kelelahan, Gizi buruk, anemia dan kedinginan. Walaupun umur bukan

    merupakan daya rentan, Namur infeksi sekunder pululen lebih banyak

    dijumpai pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu pergantian

    musim.

    (FKUI.2007:604)

    G. Prognosa

    Penyakit common cold mempunyai prognosa yang baik karena pasien bisa

    segera sembuh tetapi akan menjadi berbahaya bila faktor Gizi yang kurang,

    daya tahan tubuh rendah atau adanya infeksi penyakit lainnya.

    H. Komplikasi

    1. Sinusitis Paranasal

    Gejala umum lebih berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri

    tekan biasanya di daerah sinus frontales dan maksilaris. Diagnosis dapat

    ditegakkan dengan pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi pada anak

    besar, proses sinusitis sering menjadi kronis dengan gejala malaise, cepat

    lelah dan sukar bekonsentrasi pada anak besar. Kadang-kadang disertai

    sumbatan hidung dan nyeri kepala yang hilang timbal, bersin yang terus

    menerus disertai sekret purulen dapat unilateral maupun bilateral.

    Komplikasi sinusitis harus difikirkan apabila didapat pernafasan melalui

    mulut yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang

    jelas. Pengobatannya dengan menggunakan antibiotik.

    2. Penutupan Tuba Eustachii

    11

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    12/31

    Gejalanya seperti tuli atau infeksi menembus langsung ke daerah telinga

    tengah Dan menyebabkan otitis media akut (OMA) pada anak kecil dan

    bayi dapat disertai suhu badan yang mendadak tinggi (hiperpireksia),

    kadang-kadang menyebabkan kejang demam, anak sangat gelisah, terlihat

    nyeri bila kepala digoyangkan atau memegang telinganya yang nyeri.

    Kadang-kadang hanya ditemukan gejala demam, gelisah dan kadang-

    kadang disertai gejala muntah dan diare.

    (FKUI.2007:604-605)

    3. Penyebaran Infeksi Nasofaring

    Penyebaran penyakit nasofaring ke bawah dapat menyebabkan radang

    saluran nafas bagian bawah seperti laryngitis, trakeitis, bronchitis dan

    bronkopneumonia.

    I. Penatalaksanaan

    Pengobatan :

    Hanya simtomatik, yaitu diberikan ekspektoran untuk mengatasi batuk,

    sedativum untuk menenangkan dan antipiretikum untuk menurunkan panas

    penderita. Obstruksi hidung pada bayi sangat sukar diobati. Pengisapan lendir

    dari hidung dengan berbagai alat tidak efektif dan biasanya berbahaya. Cara

    terbaik penyaluran sekret ialah dengan mengusahakan posisi bayi dalam

    Prone position. Pada anak besar dapat diberikan tetes hidung larutan efedrin

    1 %. Bila ada infeksi sekunder hendaknya diberikan antibiotika. Batuk yang

    produktif (pada bronchitis dan trakheitis) merupakan indikasi kontra pmberian

    antitusif (misal kodein) karena terjadi depresi pusat batuk dan pusat muntah,

    mudah terjadi penumpukan sekret sehingga dapat terjadi bronkopneumonia.

    (FKUI.2007: 605-606)

    Medik

    Untuk batuk pilek tanpa komplikasi diberikan pengobatan simptomatis

    misalnya ekspektoran untuk mengatasi batuk, sedative untuk

    menenangkan pasien dan antipiretik untuk menurunkan demam. Selain

    pengobatan tersebut, pada sinusitis, terutama ynag kronik, dapat diberikan

    pengobatan dengan penyinaran.

    Keperawatan

    12

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    13/31

    1. Gangguan rasa aman dan nyaman

    Gangguan ini akibat batuk dan pilek sering melelahkan dan

    mengganggu istirahat pasien. Apabila disertai muntah atau diare serta

    suhu yang tinggi. Pemberian obat gosok dapat membuat bayi merasa

    hangat. Untuk mengurangi hidung yang tersumbat, bayi dibaringkan

    tengkurap dengan kepala bayi miring 1 obng hidungnya masih terbuka.

    Pemberian obat tetes hidung mungkin menolong pernafasannya,

    namun hanya untuk sementara. (Bila tidak ada obat tetes hidung secara

    tradisional dapat digunakan kapas yang ditetesi minyak kayu putih

    yang digantungkan di depan hidung bayi atau dipenitikan pada baju)

    Untuk mengurangi batuk dapat diberikan obat batuk sebelum tidur

    malam : bila waktu tidur sering batuk berikan minum hangat dan perlu

    eksta obat batuknya.

    2. Risiko terjadi komplikasi

    Berbagai komplikasi di atas menyebabkan penyakit batuk pilek yang

    relative ringan akhirnya berkembang menjadi penyakit yang amat

    berat. Bila anak sudah mendapat obat supaya diberikan yang benar.

    Jika misalnya obta dimuntahkan beberapa saat kemudian harus diulang

    diberikan lagi agar obat dapat diminum (jika selalu dimuntahkan)

    caranya obat diencerkan dengan 1-2 sendok teh dengan the manis,

    sirup atau madu kemudian diberikan sedikir demi sedikit. Dengan cara

    ini berarti obat tidak diberikan sekaligus, biasanya berhail. Sambil

    memberi obat ajaklah anak bayi berbicara mengenai hal yanag

    menyenangkan atau merangsang tetawa.

    3. Gangguan suhu tubuhKomplikasi oleh invasi bakteri yang biasanya sering menyebabkan

    suhu tubuh meningkat, kadang-kadang menyebabkan terjadinya kejang

    demam. Penurunan suhu hanya dapat diatasi dengan obat antibiotika

    yang tepat.

    4. Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit

    Pada umumnya orang tua menganggap bahwa penyakit batuk pilek

    tidak membahayakan karena penyakit ini dapat mengenai anak

    13

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    14/31

    berulang kali. Tetapi mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini dapat

    berkembang menjadi penyakit yang berat jika tidak diobati terutama

    pada saat daya tahan tubuh anak menurun (berikan contoh beberapa

    penyakit sebagai akibat batuk pilek yang tidak mendapatkan

    pengobatan yang benar) Oleh karena itu, orang tia perluu diberi

    penjelasan jika anak sudah batuk pilek lebih dari 2 hari sembuh apalagi

    sudah diobati sendiri supaya dibawa berobat ke fasilitas kesehatan,

    terutama untuk bayi.

    (Ngastiyah.2005:33-34)

    14

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    15/31

    BAB III

    ASUHAN KELUARGA

    DENGAN MASALAH KEBIDANAN

    A. PENGKAJIAN

    1. DATA SUBJEKTIF

    Dilakukan pada tanggal 09 November 2011 pukul 19.00 WIB

    A. Biodata Keluarga

    Nama KK : Tn. H

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Umur : 26 tahun

    Agama : Islam

    Suku bangsa : Jawa - Indonesia

    Pekerjaan : Buruh perusahaan

    Penghasilan : Rp. 1.000.000

    Alamat : Jl. Mojoagung,

    B. Susunan Keluarga

    No Nama L/ P Hub.

    Keluarga

    Umur Status Pendi

    dikan

    Agama Pekerjaan

    1.

    2.

    3.

    Harmoko

    Dita

    Maura

    L

    P

    P

    KK

    Istri

    Anak

    26

    21

    3

    Kawin

    Kawin

    Belum

    SMP

    SMP

    -

    Islam

    Islam

    Islam

    Tani

    IRT

    -

    C. Riwayat Kesehatan Keluarga

    15

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    16/31

    Genogram

    : Ayah Tn.H meninggal paada usia 52 tahun karena

    : Ibu Tn. H meninggal pada usia 43 tahun karena

    : Ayah mertua Tn. H, usia 55 tahun dan dan dalam

    keadaan sehat

    : Ibu mertua Tn. H usia 48 tahun dalam keadaan

    sehat

    : Tn. H usia 26 tahun, keadaan kesehatan baik

    : Ny. D Usia 47 tahun, keadaan kesehatan baik

    : An. M usia 20 bulan

    Keterangan :

    Laki- laki Meninggal

    16

    20b

    l

    26th 9th21t

    h

    48th

    29t

    h

    55th

    30th38th 26th

    ++

    +

    +

    48th

    21th

    20b

    l

    26th

    55th

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    17/31

    Perempuan Tinggal 1 rumah

    Meninggal

    D. Pengambilan Keputusan

    Ibu mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh

    kepala keluarga yaitu Tn.H yang didiskusikan dengan seluruh anggota

    keluarga. Namun jika ada kedaruratan dan pengambilan keputusan

    pertama tidak ada maka ibu yang mengambil keputusan sendiri.

    D. Hubungan Dalam Keluarga

    Ibu mengatakan hubungan antar keluarga, baik antara orangtua dengan

    anak, maupun antara istri dengan suami sagat baik. Meskipun terjadi

    pertengkaran dalam keluarga, tetapi tidak pernah sampai berlarut-larut.

    Karena bapak yang bekerja, maka yang mengurus anak-anak adalah ibu.

    E. Keadaan Psikologis dan Spiritual

    Dalam keluarga suka bergurau, sering berkumpul untuk menonton TV bila

    ada waktu senggang, dan dalam keluarga terbiasa bersikap terbuka.

    Agama yang dianut oleh keluarga adalah agama islam dan dalam keluarga

    rutin mengerjakan shalat dan beribadah setiap hari.

    F. Sosio Kultural

    Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menganut adat atau budaya yang

    yang menghambat perilaku keluarga dalam kesehatan seperti pantangan

    makanan maupun berobat ke dukun. Namun ibu lebih memilih membeli

    obat di apotek sendiri daripada berobat ke tenaga kesehatan.

    G. Kebiasaan Sehari-hari1. Kebutuhan Nutrisi

    o Frekuensi makan 3 kali dalam sehari

    o Menu dalam sehari : nasi, dengan lauk tempe/tahu, sayur, telur,

    ikan asin, daging (3-4 tahun sekali)

    2. Kebutuhan Istirahat

    Ibu mengatakan kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur tergantung

    pada kemauan dan kesibukan masing-masing:

    17

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    18/31

    o Ny D pada siang hari jarang tidur dikarenakan harus

    mengurus urusan rumah tangga dan mengurus anak sedang pada

    malam hari ibu mulai tidur mulai sektar pukul pukul 21.00 WIB

    dan bangun pagi ketika subuh.

    o Tn H tidak pernah tidur siang karena harus bekerja. Dan tidur

    malam pada pukul 21.00 serta bangun pagi ketika subuh.

    o An. M biasa tidur siang sekitar pukul 11.0012.00 WIB.

    Sedang tidur malam mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 05.00

    WIB.

    3. Kebersihan Diri

    Ibu mengatakan dalam keluarga biasa mandi 2 X sehari, gosok gigi

    juga 2 X sehari serta ganti pakaian dan pakaian dalam 1 X sehari.

    4. Eliminasi

    Ibu mengatakan pola BAB masing-masing anggota keluarga sama

    yaitu 1 x sehari dengan konsistensi lembek dan tidak ada gangguan

    ataupun keluhan.

    5. Olah Raga

    Ibu menganggap bahwa pekerjaan rumah serta mengurus anak yangdilakukan merupakan olah raga bagi ibu. Demikian halnya dengan

    suami.

    6. Rekreasi

    Ibu beserta seluruh anggota keluarga jarang berekreasi. Kurang lebih 1

    tahun sekali.

    7. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi

    o Penghasilan

    Setiap bulan Tn H mendapat penghasilan sekitar RP 1.000.000

    yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

    o Pendidikan

    Tn. H dan Ny. D bersekolah sampai tingkat SMP.An. M

    sekarang masih belum sekolah.

    o Suku dan Agama

    Tn. H dan Ny. D sama-sama suku jawa dan beragama Islam.

    18

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    19/31

    o Hubungan dengan Tetangga

    Ibu mengatakan setiap hari sering berkunjung ke rumah tetangga

    untuk mengobrol. Hubungan dengan tetangga sangat baik, seperti

    saudara sendiri.

    H. Pengkajian Lingkungan

    a. Keadaan Rumah

    Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. H adalah milik sendiri

    dengan luas bangunan 60 m, terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu,

    ruang keluarga dan dapur, Ventilasi rumah berupa jendela terbuka,

    dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Keluarga Tn. H

    sudah memiliki kamar mandi dan saluran air sendiri,, namun belum

    memiliki WC, sehingga BAB di sungai.

    Denah rumah

    b. Jenis Bangunan

    Lantai rumah berupa tegel, dinding terbuat dari anyaman tembok,

    ventilasi jendela terbuka, penerangan listrik, cahaya matahari baik.c. Kebersihan

    Keadaan rumah cukup bersih karena tiap pagi dan sore selalu

    disapu.

    d. Pemakaian Air

    Air berasal dari air sumber yang dikelola bersama olaeh warga

    desa. Keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa, milik

    sendiri

    19

    R. TamuKamarKamar

    Kamar R. Keluarga

    Dapur

    Pekarangan

    KM/

    WC

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    20/31

    e. Jamban Keluarga

    Keluarga Tn. H telah memiliki jamban sendiri dengan jenis

    latrine dan dilengkapi dengan septic tank yang jaraknya > 10 m

    dari sumber air.

    f. Pembuangan Limbah

    Pembuangan limbah rumah melalui selokan dan mengalir dengan

    lancar.

    g. Pembuangan Sampah

    Pembuangan sampah dibuang dilubang sampah kemudian dibakar.

    h. Pemanfaatan pekarangan rumah

    Keluarga Tn. H memiliki pekarangan yang cukup luas di

    belakang rumah, dan dimanfaatkan untuk tanaman produktif seprti

    singkong dan ubi.

    I. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

    Keluarga Tn H biasa membeli obat sendiri di warung atau apotek bila

    ada yang sakit. serta melahirkan di bidan.

    J. Status Kesehatan Keluarga

    2. Tn. H tidak pernah sakit hingga harus dirawat di rumah sakit.

    Ny. D juga tidak pernah sakit hingga harus dirawat di rumah sakit,

    hanya sering merasa pusing yang apabila dibuat istirahat rasa sakit

    berkurang.

    An. M juga tidak pernah sakit hingga dirawat di rumah sakit. Saat ini

    anak sedang menderita batuk, pilek dan demam.

    Penyakit yang sering diderita keluarga adalah demam dan flu.3. Riwayat Kehamilan

    Pada kehamilan pertamanya, ibu mengalami keluhan mual dan muntah

    pada 3 bulan pertama kehamilan, namun tidak sampai berlebihan. Ibu

    rutin memeriksakan kehamilannya secara rutin di bidan setiap bulan,

    ibu kehamilan berjalan normal.

    20

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    21/31

    4. Riwayat Persalinan

    Ibu melahirkan secara normal dibidan pada usia kehamilan 9 bulan, di

    BKIA Batu dan ditolong oleh bidan. Proses persalinan yang dialami

    berjalan normal, ari-ari juga lahir secara normal

    5. Riwayat Nifas

    Ibu mengatakan masa nifasnya berjalan normal, ibu tidak pernah

    mengalami perdarahan yang berlebihan, demam maupun bengkak pada

    payudara.

    6. Riwayat KB

    Setelah kelahiran anak pertama ibu mulai memakai KB jenis suntik 3

    bulanan sejak usia anak 3 bulan hingga sekarang. Ibu mengeluh tidak

    bisa menstruasi serta sering pusing namun meredda setelah digunakan

    untuk berisirahat.

    7. Imunisasi

    Ibu mengatak anaknya mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

    8. Riwayat Perkawinan

    Usia pertama kali menikah, suami : 24

    tahun

    Usia pertama kali menikah, istri : 20

    tahun

    Lama menikah : 4

    tahun

    2. DATA OBJEKTIF

    1. Tn I

    Pemeriksaan umum

    Kesadaran : Cm

    TD : 120/70 mmHG

    Nadi : 84x/mnt

    Pernafasan : 24 x/mnt

    Suhu : 36,1 0C

    21

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    22/31

    Pemeriksaan Fisik

    Kepala : rambut hitam, bersih tidak rontok

    Mata : simetris, konjungtivca merah muda, sklera putih

    Hidung : bersih tidak ada secret

    Mulut : bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak

    pucat

    Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar

    tiroid

    Dada :simetris,tidak ada benjolan abnormal,wheezing (-),

    ronchi(-)

    2. Ny D

    Pemeriksaan umum

    KU : Baik

    Kesadaran : CM

    TD : 120/80 mmHG

    Nadi : 80 x/mnt

    Pernafasan : 24 x/mnt Suhu : 36,5 C

    Pemeriksaan fisik

    Kepala : rambut hitam, bersih tidak rontok, tidak terdapat

    benjolan abnormal.

    Mata : simetris, sklera putih, konjungtivca merah muda

    Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan

    cuping hidung

    Mulut : bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak pucat

    Leher : tidak ada pembesaran kel. Tyroid, kel. Limfe maupun

    bendungan vena jugularis

    Dada : payudar simetris, puting susu menonjol, tidak teraba

    benjolan abnormal dan nyeri tekan.

    Abdomen : tidak ada pembesaraan hepar serta nyeri tekan pada

    perut bagian bawah kiri dan kanan dan supra pubik.

    22

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    23/31

    Genetalia : bersih

    Ekstremitas : simetris, oedem (-), varises (-)

    3. An M

    Pemeriksaan umum

    BB : 10kg

    TB :

    Lingkar kepala : cm

    Lingkar dada : cm

    LILA : cm

    Pemeriksaan fisik

    Kepala : rambut hitam, bersih, tidak rontok, teraba benjolan

    abnormal

    Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.

    Hidung : Tmpak keluar sekret lendir berwarna bening Mulut : bersih,, tidak pucat

    Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid

    Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, Ronchi (+),

    wheezing (+)

    Ekstremitas: simetris, oedem (-), varises (-)

    Genetalia : bersih

    B. PERENCANAAN

    1. Perumusan Masalah

    Data Masalah Kesehatan

    Ds : Ibu mengatakan bahwa anaknya

    sudah 2 hari ini menderita

    pilek dan panas dan sudah

    diberikan obat sendiri yang

    dibeli di apotek

    Ketidaktahuan ibu dalam

    mengatasi flu yang diderita oleh

    bayinya yang berusia 20 bulan

    23

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    24/31

    Do : Anak M tampak bersin-bersin,

    badan terasa panas, suhu:

    37,30C, tampak secret keluar dari

    hidung anak

    2. Rencana Tindakan

    Masalah :

    1. Ketidaktahuan keluarga dalam mengatasi flu yang

    diderita oleh anaknya yang berusia 20 bulan.

    Tujuan : setelah tindakan asuhan kebidanan keluarga dapat :1. Menjelaskan penyebab cara penularan dan perawatan

    sehari-hari di rumah untuk menghindari berlanjutnya

    penyakit.

    2. Datang untuk berobat ke tenaga kesehatan .

    3. Memberikan perawatan yang benar terhadap anak yang

    sakit

    4. Menyiapkan partisipasi keluarga bila ada anggota keluarga

    yang sakit.

    Kriteria Hasil :

    1. Adanya respon verbal

    2. Umpan balik secara lisan

    3. Ibu dapat memberikan perawatan pada bayi sehingga bayi sembuh

    dari flu dan panas

    Rencana Tindakan

    1. Berikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang penyebab

    penyakit flu, cara penularannya dan pengobatan serta perawatan

    sehari-hari di rumah untuk menghindari berlanjutnya penyakit.

    R : Dengan bertambahnya pengetahuan ibu, ibu dapat merawat

    anaknya yang sakit dengan baik.

    (Ngastiyah.2005:34)

    24

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    25/31

    2. Berikan dorongan pada keluarga untuk segera memeriksakan anaknya

    ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

    R : Keluarga mengerti akan pentingnya berobat agar penyakit cepat

    ditangani dan tidak ada infeksi lanjutan.

    3. Anjurkan ibu untuk memberikan bayi lebih banyak minum.

    R : Demam dapat meningkatkan keluarnya air dari tubuh melalui

    kulit. Maka ibu perlunmemastikan cukupnya masukan cairan pada

    anak.

    (Eisenberg, Arlene.1998:626)

    4. Anjurkan ibu untuk membaringkan bayi tengkurap untuk

    mempermudah pengeluaran sekret.

    R : Posisi bayi yang selalalu telentang selain memudahkan

    perembesan infeksi juga merintangi penyaluran sekret.

    (Ngastiyah.2005:32)

    5. Anjurkan ibu untuk membalurkan balsem anak atau minyak kayu

    putih ke dada, leher dan punggung anak.

    R : Uap balsem yang terhirup itu membantu melegakan hidung anak

    yang tersumbat.

    (dr. Eveline SpA.2010:27)

    6. Anjurkan ibu untuk senantiasa menjaga kebersihan tubuh bayi

    terutama hidung dan mulut dari cairan ingus.

    R : Infeksi bakteri yang memperburuk keadaan paling mungkin

    terjadi pada anak yang mengalami flu.

    (dr. Suraj Gupte.2004:267)

    25

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    26/31

    7. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan pada anak dalam jumlah /

    porsi sedikit tapi sering.

    R : Selera makan bisa terhambat saat sakit, akan lebih baik jikamakanan yang diberikan dalam jumlah sedikit tapi sering karena

    lebih mudah dicerna.

    (dr. Lestari Handayani.2009:32)

    8. Anjurkan ibu untuk memberikan anak makanan yang bergizi tinggi

    terutama yang mengandung protein, vitamin dan mineral.

    R : Orang yang sakit baik anak-anak maupun dewasa membutuhkan

    gizi tinggi (terutama protein, vitamin dan mineral) untuk membeantu

    sistem daya tahan tubuh memerangi penyakit.

    (Eisenberg, arlene. 1998 :626)

    C. PELAKSANAAN

    TanggalMasalah

    kesehatan

    Implementasi

    02-10-2011

    Pukul 19.00

    WIB

    Memperkenalkan diri pada keluarga.

    Menjelaskan tujuan kunjungan membuat janji untuk

    melakukan kunjungan dengan wawancara dan pengamatan.

    08-11-2011

    Pukul 19.00

    WIB

    Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data

    subjektif maupun data objektif

    09-11-2011

    pukul 19.30

    WIB

    Ketidaktahuan ibu

    dalam mengatasi

    flu yang diderita

    oleh bayinya yang

    berusia 20 bulan

    1. Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga

    tentang penyebab penyakit pilek, cara penularannya

    dan pengobatan serta perawatan sehari-hari di rumah

    untuk menghindari berlanjutnya penyakit.

    2. Memberikan dorongan pada keluarga untuk segera

    memeriksakan anaknya ke tenaga kesehatan. Karena

    penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit

    26

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    27/31

    yang berat jika tidak diobati terutama pada saat daya

    tahan anak menurun jika anak sudah batuk pilek

    lebih dari 2 hari belum sembuh apalagi sudah diobati

    sendiri supaya dibawa berobat ke fasilitas kesehatan,

    terutama untuk bayi.

    3. Menganjurkan ibu untuk memberikan bayi lebih

    banyak minum

    4. Menganjurkan ibu untuk membaringkan bayi

    tengkurap untuk mempermudah pengeluaran sekret.

    5. Menganjurkan ibu untuk membalurkan balsem anak

    atau minyak kayu putih ke dada, leher dan punggung

    anak.

    6. Menganjurkan ibu untuk senantiasa menjaga

    kebersihan tubuh bayi terutama hidung dan mulut

    dari cairan ingus.

    7. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan pada

    anak dalam jumlah / porsi sedikit tapi sering.

    8. Menganjurkan ibu untuk memberikan anak makanan

    yang bergizi tinggi terutama yang mengandung

    protein, vitamin dan mineral.

    D. EVALUASI

    Tanggal Masalah kesehatan Implementasi

    14-11-2011 Ketidaktahuan ibu dalam

    mengatasi flu yang diderita oleh

    bayinya yang berusia 20 bulan

    Menyapa ibu dan anggota keluarga

    lainnyaS: - keluarga dapat menjelaskan

    penyebab dari penularan penyakit

    pilek dengan benar

    - ibu mengatakan sudah

    memeriksakan bayinya ke bidan

    puskesmas

    - ibu mengatakan selalu menjaga

    27

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    28/31

    kebersihan rongga hidung bayinya

    dari cairan ingus

    O: - keluarga atau ibu dapat

    menjelaskan kembali penjelasan

    yang diberikan

    -Bayi sudah di periksakan ke bidan

    ---Hidung bayi tampak bersih tanpa

    ingus walaupun pileknya belum

    sembuh

    A: - masalah teratasi sebagian

    P: -Motifasi keluarga selalu

    memberikan perawatan khusus

    kepada anaknya selama sakit,

    memberikan obat tepat waktu

    - Motifasi keluarga selalu

    menjaga kebersihan rongga

    hidung

    28

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    29/31

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 November 2011, pukul 16.00 WIB di

    rumah Tn H. Keluarga Tn H tinggal di dusun Kajang Utara desa Mojorejo

    RT IX RW 04 kecamatan Junrejo, kota Batu Malang. Keluarga Tn H

    menempati rumah milik sendiri , dalam satu rumah terdiri dari 3 orang, yaitu Tn

    H, Ny D istri dari Tn H, AnM anak dari Tn. H. Pengkajian dilakukan

    guna mendapatkan data-data tentang status kesehatan keluarga yang dapat

    mendukung asuhan yang akan diberikan.

    Setelah melakukan pengkajian ternyata didapatkan masalah keluarga

    tentang ketidaktahuan ibu dalam mengatasi flu yang diderita oleh anaknya yaitu

    AnM yang berusia 20 bulan dan sudah 2 hari menderita flu serta badannya

    panas. Dari pengkajian data obyektif didapatkan bahwa keadaan umumnya baik,

    nadi 110x/ menit, suhu 37,30 C, RR 34x/menit, hidung keluar secret bening dan

    didapatkan diagnose anak M usia 20 bulan dengan commond cold. Intervensi

    yang diberikan yaitu memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang

    penyebab penyakit flu, cara penularannya dan pengobatan serta perawatan sehari-

    hari di rumah untuk menghindari berlanjutnya penyakit. Selain itu juga

    memberitahu keluarga supaya segera memeriksakan anaknya ke bidan atau tenaga

    kesehatan yang lain, menyarankan keluarga untuk meningkatkan /

    mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan memberikan ASI, serta

    mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan hidung bayinya dari cairan

    ingus agar tidak mengganggu saluran pernafasan bayi.

    Implementasi dilakukan pada kunjungan berikutnya, dilakukan sesuai

    dengan intervensi yang disusun dan evaluasi dilakukan sesuai dengan kriteria

    hasil yang ingin dicapai.

    Dalam asuhan keluarga Tn H tidak ditemukan adanya kesenjangan

    antara teori dan praktek dilapangan dan dapat disimpulkan bahwa masalah pada

    keluarga Tn H dapat diatasi.

    29

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    30/31

    BAB V

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Asuhan keluarga yang dilaksanakan dikomunitas mengkaji status

    kesehatan keluarga Tn H dimana dari hasil pengkajian didapatkan masalah

    yaitu ketidaktahuan ibu dalam mengatasi flu yang diderita oleh bayinya yaitu An

    M yang berusia 20 bulan. Penulis melakukan intervensi sebanyak 4 kali yaitu

    tanggal 02 oktober, tanggal 09, 12 dan tanggal 14 november 2011 serta

    didapatkan hasil bahwa pengetahuan Ny D meningkat setelah diberikan

    penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang penyebab flu, cara penularannya dan

    pengobatan serta perawatan sehari-hari di rumah untuk menghindari berlanjutnya

    penyakit. Ibu memeriksakan anaknya ke puskesmas, mendapatkan obat, dan tahu

    bagaimana cara melakukan perawatan sehari-hari dirumah.

    B. SARAN

    o Dalam melakukan asuhan keluarga, diharapkan semua anggota keluarga

    yang ada dalam satu atap tersebut turut serta berpartisipasi dalam proses

    asuhan. Dalam kasus ini, karena flu merupakan salah satu jenis penyakit

    menular maka diharapkan pada keluarga untuk selalu menjaga bayi agar

    tidak menularkan flu yang dideritanya kepada anggota keluarga yang lain,

    sedangkan bagi anggota keluarga lain apabila menderita flu diharapkan

    untuk tidak kontak dulu dengan bayi.

    o Kepada tenaga kesehatan khususnya di dusun Kajang, seharusnya lebih

    memberi perhatian khusus utamanya terhadap kesehatan balita, misalnya

    dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat agar pengetahuanmereka meningkat utamanya yang berhubungan dengan penyakit-penyakit

    yang rentan menyerang balita misalnya flu.

    30

  • 8/3/2019 Askeb Keluarga Tn. H

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Ngastiyah.2005.Perawtan Anak Sakit.Jakarta:EGC

    FKUI.2007.Ilmu Kesehatan Anak 2. Jakarta:EGC

    Dr. Suraj Gupte.2004.Panduan Perawatan anak.Jakarta:Pustaka Populer obor

    Eisenberg, Arlene.1998.Anak di bawah 3 tahun:Apa yang anda hadapi bulan per

    bulan. Jakarta:Arcan

    dr. Eveline PN SpA.Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. 2010. Cianjur : PT

    Wahyu Media

    dr. Lestari Handayani, M.Med.2010. Mengatasi Penyakit Pada Anak dengan

    Ramuan Tradisional.Jakarta