seminar askeb
TRANSCRIPT
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zatkimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh
pada yang lainnya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
mengetahui gambaran umum mengenai asuhan dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
2. Tujuan Khusus :
a. mengetahui konsep dasar anatomi fisiologi cairan tubuh
b. Mengetahui konsep dasar kekurangan volume cairan dan elektrolit
c. Mengetahui asuhan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 2/26
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh
ginjal,kulit paru,dan gastrointestinal.selain itu pengaturan keseimbangan
cairan dapat melalui sistem atau mekanisme rasa haus yang harus
dikontrol oleh sistem hormonal,yakni ADH (anti diuretik hormon) , sistem
aldosteron ,prostaglanding dan glukokortiroid.
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup
besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.Hal ini
terlihat pada fungsi ginjal, yakni sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi gram dalam darah. Pengaturan keseimbangan asam
basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini ,
diawali oleh kemampuan bagian ginjal seperti glomerulussebagai penyaring cairan rata-rata setiap satu liter darah
mengandung 500cc plasma yang mengalir melalui glomerulus,
10% disaring keluar. Cairan yang tersaring ( filtrat glomerulus)
, kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya
menyerap semua bahan yang dibutuhkan . jumlah urine yang
diproduksi ginjal dapat dipengaruh oleh ADH dan aldosteron
dengan rata-rata 1ml/kg/bb/jam.
2. Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan
cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini
diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan
dengan cara vasodilatasi dan vaso kontriksi.proses pelepasan
panasdapat dilakukan dengan cara penguapan. Jumlah keringat
yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit, proses pelepasan
panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan
melepaskan panas keudara sekitarnya.cara tersebut berupa cara
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 3/26
konduksi, yaitu pengalihan panas ke benda yang disentuh dan
cara konveksi, yaitu dengan mengalirkan udara yang telah
panas kepermukaan yang lebih dingin.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat
dibawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat
ini, suhu dapat diturunkan dengan cara pelepasan air yang
jumlahnya kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan
kelenjar keringat yang dihasilkan dapat dperolehdari aktivitas
otot, suhu lingkungan , melalui kondisi tubuh yang panas.
3. Paru
Organ paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan
menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400
ml/hari.proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat
perubahan terhadap upaya kemampuan bernapas.
4. Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang
berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air . dalam kondisi normal , cairan
yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari5. Sistem endokrin
a. ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi
air sehingga dapat mengendalikan kesembangan air dalam
tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada
dihipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan
meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan
ekstrasel.
b. AldosteronHormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi
oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran
aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi
kalium , natrium , dan sistem angiotensin renin.
c. Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang ada pada
jaringan yang berfungsi merespon radang, pengendalian
tekanan darah , konstriksi uterus, dan pengaturan
pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini
berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 4/26
d. Glukokortiroid
Hormon ini berfungsi mengatur peninggkatan reabsorpsi
natrium dan air yang menyebabkan volume darah
meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e. Mekanisme rasa haus
Mekanisme rasa haus diatur dalam rangka memenuhi
kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan renin
yang dapat menmbulkan produksi angiotensn II, sehingga
merangsang hipotalamus sehingga menimbulkan rasa haus
B. Cara Perpindahan Cairan
1. Difusi adalh proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadikeseimbangan
2. Osmosis adalah proses perpindahan zat kelarutan lain melalui
membran semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan
konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih
pekat.
3. Transport aktif adaah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi
karena daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
C. Kebutuhan Cairan Tubuh bagi manusia
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir
90%dari total berat badan tubuh. Sementara itu sisanya merupakan bagian
padat dari tubuh. Secara keseluruhan dapat kategori presentase cairan
tubuh berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat
badan, pria dewasa 57% dari total berat badan badan , wanita dewasa 55%
dari total berat badan dan dewasa tua 45% dari total berat badan
.presentasi jumlah cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia,
lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit , maka
cairan dalam tubuh pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlahcairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, karena jumlah lemak
dalam tubuh wanita dewasa lebh banyak dibansing dengan lemak dalam
tubuh pria dewasa.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 5/26
Kebutuhan air berdasar umur dan berat badan
umur Kebutuhan airJumlah air dalam 24 jam Ml/kg berat badan
3hari
1tahun
2tahun
4tahun
10tahun
14tahun
18tahun
dewasa
250-300
1159-1300
1350-1500
1600-1800
2000-2500
2200-2700
2200-2700
2400-2600
80-100
120-135
115-125
100-110
70-85
50-60
40-50
20-30
D. Macam cairan tubuh
a. Cairan intraseluler
Cairan intraseluler terdiri dari 40% dari berat badan orang dewasa atau
70% total dari cairan tubuh
b. Cairan ekstraseluler
Cairan ekstraseluler terdiri dari 20% dari berat badan orang dewasa
atau 30% dari total dari cairan tubuh. Cairan ekstraseluler terdiri dari
cairan intravascular dan interstisial. Cairan intravasculer atau plasma
merupakan cairan dari komponen darah, cairan interstisial adalahcairan yang terdapat pada jaringan sel dan limpa. Cairan tubuh atau
TBW/TBF adalah jumlah total cairan yang dikeluarkan prosentase dari
berat badan.
E. Masalah keseimbangan cairan
1. Hipovolemik adalah suatu kondisi akibat akibat kekurangan volume
cairan ekstraseluler
2. Hipervolemik adalah penambahan/ kelebihan cairan volume cairan
ekstraseluler.
F. Kebutuhan elektrolit
Elektrolit adalah substansi ion-ion yang bermuatan listrik yang
terdapat pada cairan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.Cairan
tubuh yang mengandung oksigen,nutrient dan sisa metabolism seperti
karbondioksida, yang semuanya disebut denganion.beberapa jenis garam dalam
air akan dipeah dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya.NaCI akan di pecah
menjadi ion Na+ dan CI-. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.ion yang bermuatan negative disebut anion
sedangkan ion yang bermuatan positif di sebut kation . contoh katikon antara
lain natrium , kalium, kalsium , dan maqgnesium contoh anion antara lain
klorida ,bikarbonat,fosfat.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 6/26
KOMPOSISI ELEKTROLIT
Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut:
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium : 3,5-5,3 m Eq/L
Klorida : 100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L
Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat : 2,5-4,5 mg/100 ml
Pengukuran elektrolit dalam satuan miliekuivalen per liter cairan tubuh
atau milligram per 100 ml (mg/ 100 ml) ekuifalen tersebut mrupakan kombinasi
kekuatan zat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul.
G. Pengaturan Elektrolit
1. pengaturan keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam
pengaturan osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium ini paling
banyak padacairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel di
atur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron di hasilkan oleh konteks
suprarenal dan berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
konsentrasi natrium dalam plasma dan prosesnya di bantu oleh ADH.
ADH mengatur sejumlah air yang di serap kembali ke dalam ginjal dari
tubulus renalis. Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumlah
natrium yang di serap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerak
ke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan
tubuh. Eksternal dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau
sebagian kecil melalui tinja, keringat dan air mata.
2. pengaturan keseimbangan kalium
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan
intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan
kalium di atur oleh ginjal dengan mekanisme perubahan ion natrium
dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron. Aldosteron juga berfungsi
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 7/26
mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel ).
Sistem pengaturanya melalui tiga langkah, yaitu
1) Peningkatan konsentrasi kaliu dalam cairan ekstrasel yang
menyebabkan peningkatan produksi aldesteron
2) Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium
yang di keluarkan melalui ginjal.
3) Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan
ekstra sel menurun.
Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernafasan. Partikel
penting dalam kalium ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrikke jantung, otot lain, jaringan paru, jaringan usus pencernaan. Ekskresi
kalium di lakukan melalui urine, dan sebagian lagi melalui tinja dan
keringat.
3. pengaturan keseimbangan kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi untuk pembentukan tulang,
penghantar implus kontraksi otot,koagulasi darah (pembekuan
darah),dan membantu beberapa enzim pankreas.kalsium diekskresi
melalui urine dan keringat.konsentrasi kalsiumdalam tubuh di atur
langsung oleh hormone paratiroid melalui proses reabsorpsitulang. Jika
kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang
pembentukan hormone paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah
kalsium dalam darah.
4. pengaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel tetapi
klorida dapat di temukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi
klorida biasanya bersatu dengan natrium yaitu mempertahankan
keseimbangan tekanan osmotic dalam darah. Hipokloremia merupakan
suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah. Sedangkan
hiperkloremia merupakan kelebihan klor dalam darah. Kadar klorida
yang normal dalam darah orang dewasa adalah 95-108 mEq/L.
5. pengaturan keseimbangan magnesium
magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting
kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya diatur oleh kelenjar
paratiroid. Magnesium diabsorpsi dari saluran pencernaan.
Mmagnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 8/26
Hipomagnesemia terjadi bila konsentrasi serum turun kurang dari 1,5
mEq/L dan bila hipermagnesemia kadar magnesiumnya lebih dari 2,5
mEq/L.
6. pengaturan keseimbangan bikarbonat
bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer
(penyangga) dalam tubuh.
7. Pengaturan keseimbangan dalam fosfat (PO4)
Fosfat bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam
pembentukan gigi dan tulang. Fosfat diserap dari saluran pencernaan
dan dikeluarkan melalui urine.
H. Gangguan / Masalah Kebutuhan Elektrolit
1. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium
dalam lasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang
kurang dari 135 mEq/L, mual muntah diare sehingga timbul rasa haus yang
berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi, konvulsi, dan membrane mukosa
kering. Hiponatremia ini dapat disebabkan oleh kekurangan cairan yang
berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.
2. Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium
dalam plasma tinggi yang ditandai dengan adanya mukosa kering,
oliguria/anuria, tugor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit
kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, kadar
natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/L. kondisi demikian dapat
disebabkan karena dehidrasi, diare, asupan air yang berlebihan sedang
asupan garam sedikit.
3. Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium
dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering
terjadi pada pasien yang mengalami diare yang berkepanjangan dan juga
ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunya tekanan darah, tidak nafsu
makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot,
denyut jantung tidak beraturan (aritmia), penurunan bising usus, kadar
kalium plasma menurun kurang dari 3,5 mEq/L.
4. Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam
darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis,
metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 9/26
ditandai denagn adanya mual, hiperaktivitas system pencernaan, aritmia,
kelemahan jumlah urine sedikit sekali, diare, adanya kecemasan dan
irritable (peka rangsang), serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih
dari 5mEq/L.
5. Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan suatu keadaan kekuranagn kadar kalsium
dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kram otot dank ram
perut, kejang, bingung kadar kalsium dalam plasma kurangdari 4,3mEq/L
dan kesmutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oeh
pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium
karena sekresi intestinal
6. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium
dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan
kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan
adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan
kadar dalam kalsium plasma lebih dari 4,3mEq/L.
7. Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam
darah yang ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan
tangan takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi. Kadadar magbesiudalam darah kurang dari 1,3mEq/L
8. Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium
dalam darah yang ditandai adanya, koma, gangguan pernafasan dan kadar
magnesium lebih dari 2,5mEq/L.
I. Faktor yang memengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh factor-faktor :
1. Usia perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas
organ, sehinga dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan
elektrolit
2. Temperature yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui
keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan
3. Diet apabila tubuh kekurangan zat gizi maka tubuh akan mmecah cadangan
makanan yng tersimpan dalam tubuh sehingga terjadi pergerakan cairan
dari interstisial ke interseluler yang dapat berpengaruh pada jumlah
pemenuhan kebutuhan cairan
4. Stress dapat mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses
peningkatan produksi ADH karena pada proses ini dapat meningkatkan
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 10/26
proses metabolisme sehingga menyebabkan terjadinya glikolisis otot yang
dapat menimbulkan retensi natrium dan air
5. Sakit pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak sehingga untuk
memperbaikina sel membutuhkan proses pemenuhan kebutuhan cairan
yang cukup. Keadaan sakit menimbulkan ketidakseimbangan system dalam
tubuh seperti ketidak seimbangan hormonal yang dapat mengganggu
keseimbangan kebutuhan cairan.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 11/26
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
Tanggal : 19 april 2012
Jam : 16.30 wib
Anamnesa dilakukan dengan alloautoanamnesa
1. Identitas
a. Identitas pasienNama : Ny. SP
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : -
Agama : islam
Alamat : Mulyorejo rt 6 rw 1 wonosalam demak
No. Registrasi : 12-1073
Diagnosa medis : GE (gastroenteritis)
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 30tahun
Pekerjaan : swasta
Agama : islam
Alamat : mulyorejo rt 6 rw 1 wonosalam
demak
Hubungan dengan pasien :suami
2. Keluhan utamaPasien Ny.SP datang kerumah sakit mengeluh perutnya terasa
sakit,mules dan mencret sudah 3hari
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan bahwa sudah 3hari yang lalu perut terasa
sakit,mules-mules dan mencret serta tubuhnya lemas. Setiap hari
BAB sebanyak 6-9 kali sehari,dengan konsistensi cair, warna
kuning, bau khas. kemudian oleh keluarga dibawa ke RSI NU. di
ruang ugd dokter jaga melakukan pemeriksaan , didptkan hasil
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 12/26
a. Tekanan darah : 78/54 mmHg
b. Nadi :138 kali/ menit
c. Suhu : 37,5⁰C
d. Pernafasan : 22 kali/menit
kemudian diberi terapi infus rl 500 ml 20tpm, setelah itu pasien
dipindahkan keruang perwatan mas alwi Abd aziz diruang isolasi
untuk mendapatkan penaganan lebih lanjut. Pasien saat ini tidak
sedang menderita penyakit yang menular ( TBC,hepatitis) ataupun
menurun (jantung ,hipertensi asma,DM) .
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakitmenurun (jantung ,hipertensi asma,DM),penyakit menular
( TBC,hepatitis,) dan penyakit yang membutuhkan perwatan
khusus(stroke,AIDS), pasien tidak pernah opname dengan gejala
yg sama.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak pernah
menderita penyakit menurun (jantung,hipertensi
asma,DM),penyakit menular ( TBC,hepatitis,) dan penyakit yangmembutuhkan perwatan khusus(stroke,AIDS)
4. Pola kebutuhan sehari-hari
Pola kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
a. Nutrisi
-makan
-minum
Pola makan : teratur
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis makanan : nasi
sayur,lauk Nafsu makan : baik
Porsi : 1porsi habis
Pola minum : teratur
Frekuensi : ± 8
gelas/hari
Pola makan : tidak
teratur
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis makanan : nasisayur,lauk
Nafsu makan : tidak
baik
Porsi : ½ porsi tidak
habis
Pola minum : tidak
teratur
Frekuensi : ± 3
gelas/hari
b. Eliminasi
-BAB Warna : kuning Warna : kuning
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 13/26
-BAK
Bau : khas
Bentuk : padat
Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : kuning
Kejernihan : jernih
Frekuensi : 5-6
kali/hari
Bau : khas
Bentuk : cair
Frekuensi : 6-9kali/hari
Warna : kuning
Kejernihan : jernih
Frekuensi : 5-6
kali/hari
c. Aktivitas pasien mengatakan
lancar menjalankan
aktivitas sehari hari.
pasien mengatakan
bahwa ketika sakit
aktivitasnya terganggu
dan membutuhkan
bantuan orang lain
untuk menjalankan
aktivitas
d. istirahat dan
tidur
pasien dapat tidur
dengan nyenyak
dengan intensitas,
malam : 8jam , siang :
2jam
pasien tidak dapat
istirahat, sering
terbangun ketika
tidur,karena sering
merasa mulas.
e. seksual Pasien mengatakan
berhubungan seksual
dengan suami secaranormal, tidak ada
keluhan
Pasien tidak
melakukan hubungan
seksual dengan suami
f. personal
hygiene
pasien mandi 2kali
sehari, kebersihan
mulut 3kali sehari
pasien hanya disibin
sehari 2kali,
kebersihan mulut 1kali
sehari
g. cairan dan
elektrolit
- Terpasang infus rl 500
ml 20tpm
5. Psikologi
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan penyakit yang
diderita
6. Pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita
Pasien kurang memahami tentang penyakit yag dideritanya
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 14/26
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda – tanda vital
b. Tekanan darah : 78/54 mmHg
c. Nadi :138 kali/ menit
d. Suhu : 37,5⁰C
e. Pernafasan : 22 kali/menit
Berat badan sebelum sakit : 55kg
Berat badan sekarang : 50 kg
4. Pemeriksaan fisik head to toe
a. Kepala :
Bentuk : mesochepal
Rambut : warna rambut hitam, rambut tidak terawat, kotor
Muka : terlihat pucat, tidak oedema,
Mata : konjungtiva pucat, seklera putih, sekret tidak ada,
penglihatan tidak ada gangguan(normal) , kelopak
mata terlihat cekung.
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada pembesaran polip
Mulut gigi tidak ada caries, tidak ada stomatitis, bibir
kering
Telinga : letak simetris, serumen tidak ada, telinga
bersih,pendengaran tidak ada gangguan(normal)
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
c. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada bengkak, tidak ada
retraksi dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada bengkak
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada whizzing, irama nafas teratur
d. Perut
Inspeksi : tidak ada pembesaran ,tidak ada bekas luka operasi
Auskultasi : peristaltik usus meningkat
Perkusi : tympani
Palpasi : adanya nyeri tekan disekitar perut bagian kanan
dan kiri atas
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 15/26
e. Ekstermitas
Ekstermitas atas :
kanan : bentuk simetris, Normal, tidak ada
oedema,kuku terlihat pucat, dapat
melakukan gerakan dengan bebas(gerakan
aktif)
Kiri : bentuk simetris. Normal, tidak ada
oedema,kuku terlihat pucat,terpasang infus,
gerakan terganggu(kurang aktif)
Ekstermitas bawah :
Kanan : tidak ada varises, pergerakan kaki lemah
(kurang aktif), Kuku Terlihat pucat, tidak ada
oedema
Kiri : tidak ada varises, pergerakan kaki lemah
(kurang aktif), Kuku Terlihat pucat, tidak ada
oedema
f. Genitalia : bersih, tidak ada pengeluaran
g. Anus : tidak ada hemoroid
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 19 april 2012
Jam : 18.00wib
Hasil :
PemeriksaanHasil Nilai normal
Nilai Satuan Min max
Hematologi
Darah rutin :
Hemoglobin 14.1 g/dl 12 14
Hematokrit 40.9 % 37 43
Lekosit 11800 Mm3 4000 10000
Trombosit 300000 Mm3 150000 500000
LED 40/58 Mm - <15
Hitung jenis
sel(diff)
Eosinofil 0 % 1 3
Basofil 0 % 0 1
N. batang 0 % 2 6
Limfosit 9 % 20 40
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 16/26
Monosit 15 % 2 8
N.segmen 76 % 50 70
Kimia darahGlukosa sewaktu
(gds)
135 Mg/dl 70 10
C. Analisa/assesment
Ny.SP umur 22 tahun dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit
Dasar :
DO :
a. KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 78/54 mmHg
N :138 kali/ menit
S : 37,5⁰C
RR : 22 kali/menit
BB : 50 kg
b. Muka : terlihat pucat
c. Mata : konjungtiva terlihat pucat , kelopak mata
cekung
d. Mulut : bibir kering
e. Perut : adanya nyeri pada bagian kanan dan kiri
atas
f. Ekstermitas atas dan bawah : kulit terlihat pucat
DS : ibu mengatakan umur 22tahun sudah 3hari yang lalu
BABnya 6-9 kali/hari mencret, mules perut terasa, dan badan
lemas
D. Planning/rencana tindakan
Tanggal : 19 april 12.00
jam :17.00
1. Beritahu pada pasien tentang hasil pemeriksaan dan keadaannya
2. Berikan penjelasan pada pasien tentang keluhan yang dirasakan
yaitu mules dan mencret
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 17/26
3. Berikan penjelasan pada pasien tentang ketidaknyamanan yang
terjadi
4. Lakukan observasi keadaan umum dan tanda tanda vital
5. Lakukan observasi intake dan output
6. Berikan penjelasan pada pasien tentang makanan dan minuman
yang bolh dikonsumsi
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
E. Implementasi
Tanggal : 19 april 2012
Jam : 17.00
1. memberitahu pada pasien tentang hasil pemeriksaan dan keadaannyaa. Muka : terlihat pucat
b. Mata : konjungtiva terlihat pucat
c. Mulut : bibir kering
d. Perut : adanya nyeri pada bagian kanan dan kiri atas
e. Kuku : kuku pucat
2. memberitahu penjelasan pada pasien tentang keluhan yang dirasakan
yaitu mules dan mencret
3. memberitahu pada pasien tentang ketidaknyamanan yang terjadi
4. melakukan observasi keadaan umum dan tanda tanda vital 1jam
kemudiann
keadaan umum : baik
TTV :
waktu tanggal TD N S RR
21.30 19 april2012 90/50
mmHg
125
kali/menit37 ⁰C 20 kali /menit
08.00 20april 2012 100/60
mmHg
100
kali/menit36,5⁰C 22 kali/menit
14.00 20april 2012 100/70mmHg 106kali/menit 36,7⁰C 21kali/menit
5. melakukan observasi intake dan output
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus.
Kebutuhan intake cairan berdasar umur dan berat badan
No Umur BB(kg)Kebutuhan cairan
(ml/24jam)
1 3hari 3 250-300
2 1tahun 9,8 1150-1300
3 2tahun 11,8 1350-1500
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 18/26
4 6tahun 20 1800-2000
5 10tahun 28,7 2000-2500
6 14tahun 45 2200-27007 18tahun 54 2200-2700
Output cairan
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute yaitu :
1. Urine
2. IWL(insesible water loss)
3. Keringat
4. Feses
(KDPK KEBIDANAN teori dan aplikasi, eny retna
ambarwati,S.SiT , tri sunarsih,S.ST)
Rumus menghitung intake dan output :
INTAKE = OUTPUT
Input : output :
Infus : ml urin : ml
Air (makanan + minum) : ml faeces : ml
Muntah : ml
IWL : ml
Metode perbandingan BB dan umur :
BB (kg) Umur PWL NWL CWL
Total
Kehilangan
Cairan
< 3
3-10
10-15
15-25
< 1 bln
1 bln-2 thn
2-5 thn
5-10 thn
150
125
100
080
125
100
080
025
25
25
25
25
300
250
205
130
6. Memberitahu pada pasien tentang makanan dan minuman yang boleh
dikonsumsi
Makanan yang boleh dikonsumsi :
a. Makanan setengah padat atau makanan padat (nasi tim)
b. Makan makanan rendah serat dan halus seperti bubur nasi atau
nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi
gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan
memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan
sebagai zat pembangun tubuh.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 19/26
c. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan
yang pedas mengandung cabai dan lada.
Minuman yang boleh dikonsumsi :
Perbanyak minum air putih
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
F. Evaluasi
Tanggal : 20 april 2012
Jam : 09.00
1. Telah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital kepada Ny.SP denganhasil sebagai berikut :
Tekanan darah : 100/70mmHg
Nadi :106 kali /menit
Suhu : 36,7⁰C
Pernafasan :21kali /menit
Keadaan pasien masih lemas
2. Telah dilakukan observasi intake dan output
3. Pasien telah mengetahui makanan dan minuman yang boleh
dikonsumsi
Pasien hati – hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman,
membantu proses penyembuhan, pasien merasa lebih sehat
4. Telah dilakukan tindakan kolaborasi dengan dokter untuk memberi
obat ,maka Ny.SP mencretnya sudah mulai berkurang
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 20/26
DATA PERKEMBANGAN
Tanggal jam S O A P
19 april
2012
21.30 Pasien
mengatakan
merasa
lebih
sehat,lemas
berkurang,
dan masih
mencretintensitas
BAB dalam
sehari 6-9
kali perhari
1. KU : baik
2. Kesadaran :
compos mentis
3. TTV :
Td:90/50mmHg
N: 125kali/menit
S : 37⁰C
RR : 20kali/menia. Muka :
terlihat pucat
b. Mata :
konjungtiva
terlihat pucat,
kelopak mata
cekung
c. Mulut : bibir
kering
d. Perut :
adanya nyeripada bagian
kanan dan kiri
atas
Ny.SP
umur 22
tahun
dengan
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
cairan danelektrolit
P : lakukan
observasi
keadaan
umum dan
TTV
I:melakuka
n observasi
keadaanumum dan
TTV
E : pasien
membaik
,sudah
tidak
merasa
lemas
P : lakukan
observasiintake dan
output
I :
melakukan
observasi
intake dan
output
E : telah
dilakukan
observasi
intake dan
output
P : lakukan
kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
obat
Imelakuka
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 21/26
n
kolaborasi
dengandokter
untuk
memberika
n obat
E : telah
dilakukan
kolaborasi
dengan
dokter
untuk
memberikan obat
20 april
2012
08.00 Pasien
mengatakan
merasa
lebih
sehat,tidak
merasa
lemas, dan
masihmencret
intensitas
BAB dalam
sehari 2-3
kali perhari
4. KU : baik
5. Kesadaran :
compos mentis
6. TTV :
Td:100/60mmHg
N: 100kali/menit
S : 36,5⁰C
RR : 22kali/menie. Muka :
terlihat pucat
f. Mata :
konjungtiva
merah muda
g. Mulut : bibir
kering
h. Perut :
adanya nyeri
pada bagian
kanan dan kiriatas
Ny.SP
umur 22
tahun
dengan
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
cairan danelektrolit
P : lakukan
observasi
keadaan
umum dan
TTV
I :
melakukan
observasikeadan
umum dan
TTV
E : pasien
membaik
,sudah
tidak
merasa
lemas
P : lakukanobservasi
intake dan
output
I :
melakukan
observasi
intake dan
output
E : telah
dilakukan
observasi
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 22/26
intake dan
output
P : lakukan
kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
obat
I :
melakukan
kolaborasi
dengandokter
untuk
memberika
n obat
E : telah
dilakukan
kolaborasi
dengandokter
untuk
memberika
n obat
20 april
2012
14.00 Pasien
mengatakan
merasa
lebih
sehat,lemas
berkurang,dan masih
mencret
intensitas
BAB dalam
sehari 2-3
kali perhari
7. KU : baik
8. Kesadaran :
compos mentis
9. TTV :
Td:100/70mmHg
N: 106kali/menitS : 36,7⁰C
RR : 21kali/meni
i. Muka :
terlihat pucat
j. Mata :
konjungtiva
merah muda
k. Mulut : bibir
kering
l. Perut :
adanya nyeri
Ny.SP
umur 22
tahun
dengan
gangguan
pemenuhankebutuhan
cairan dan
elektrolit
P : lakukan
observasi
keadaan
umum dan
TTV
I :melakukan
observasi
keadan
umum dan
TTV
E : pasien
membaik
,sudah
tidak
merasa
lemas
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 23/26
pada bagian
kanan dan kiri
atas P : lakukanobservasi
intake dan
output
I :
melakukan
observasi
intake dan
output
E : telah
dilakukan
observasiintake dan
output
P : lakukan
kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberianobat
I :
melakukan
kolaborasi
dengan
dokter
untuk
memberika
n obat
E : telah
dilakukankolaborasi
dengan
dokter
untuk
memberika
n obat
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 24/26
BAB IV
PENUTUP
A. kesimpulan
dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua
parameter yaitu :
Volume cairan ekstra sel, dan osmolaritas cairan ekstrasel
2. pengeluaran cairan melalui :
a. ginjal
- pengaturan keseimbangan cairan yang menerima 170 liter
darah untuk disaring setiap hari- produksi urin untuk semua usia 1ml/kg/jam
- pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5liter/hari
- jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh
ADH dan aldosteron
b. kulit
- diatur oleh saraf simpatis
- rangsangan kelenjar dapat dihasilkan dari aktivitas otot,
suhu lingkungan dan demam
c. paru-paru
- menghasilkan IWL sekitar 400ml/hari
- cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan
kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan atau
demam
d. Gastrointestinal
- Pada kondisi normal cairan yang hilang sekitar 100-200/hari
- IWL sekitar 10-15cc/kg BB/24 jam dengan kenaikan 10%
dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1⁰C
B. Saran
Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh hendaknya
setiap hari mengkonsumsi air putih minimal 8gelas perhari agar
kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Semoga dengan adanya makalah
ini, kita mendapat wawasan yang lebih luas tentang kebutuhan
cairan tubuh.
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 25/26
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan bahan
presentasi makalah ini yang berjudul “ ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.SP
DENGAN GANGGUAN POLA KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT”
. makalah ini disusununtuk memenuhi kebutuhan tugas KDPK .
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksaih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini :
3. Ibu Dr.Nunuk Sri Lestari, selaku direktur RSI NU DEMAK
4. Bapak Rusnoto , S.KM,M.Kes(Epid) selaku direktur STIKES
MUHAMMADIYAH KUDUS
5. Seluruh dokter, kepala ruang, perawat dan staf RSI NU DEMAK
6. Dosen pembimbing STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
7. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dan membantu pelaksanaan ketrampilan dasar praktik
klinik
Dalam penyusun makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan , untuk itu kami mohon kritik dan saran yang dapat memberikan masukan positif bagi
penyusun makalah ketrampilan dasar praktik klinik kebidanan ini. Semoga
dengan makalah ini KDPK dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin
Demak, Mei 2012
Tim penyusun
Clinical Instruktur Pembimbing Akademik
(………………………….) (………………………………..)
5/16/2018 Seminar Askeb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/seminar-askeb 26/26
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.SP DENGANGANGGUAN POLA KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT DI RUANG MAS ALWI ABD AZIZ
RSI NU DEMAK
Di susun oleh :
1. Fella dwi puspitasari (VIII.II.2040)
2. Farikhatin (VIII.II.2039)
3. Yetti nurul wakhidah (VIII.II.2138)
Prodi : D3 Kebidanan
STIKES MUHAMMADIYAH
KUDUSTahun ajaran 2011/2012