askeb kala i

25
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. A DENGAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI PUSKESMAS WONOTIRTO KABUPATEN BLITAR Oleh : Nur Mariani Rohmatin 10.010 AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

Upload: neyzha-neyz

Post on 06-Jul-2015

487 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEB KALA I

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. A

DENGAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI PUSKESMAS WONOTIRTO

KABUPATEN BLITAR

Oleh :

Nur Mariani Rohmatin

10.010

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

Page 2: ASKEB KALA I

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN KALA I

I. DEFINISI

Persalinan adalah : pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan dan dapat

hidup di luar kandungan melalui jalan lahir/melalui jalan lain

dengan bantuan / tanpa bantuan (Sarwono, 2008).

Persalinan Kala I adalah : Kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai

pembukaan lengkap (Sumarah, 2009).

Persalinan Kala I adalah : Waktu untuk pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10

cm (APN, 2008).

Persalinan Kala I adalah : Dimulai dari HIS Persalinan yang pertama sampai pembukaan

serviks menjadi lengkap (Sastrawinata, 1983).

II. FISIOLOGIS

Perubahan fisiologis pada persalinan kala I, diantaranya :

a. Perubahan Tekanan Darah

- Tekanan darah meningkat selama kontraksi.

- Tekanan sistolik rata – rata sebesar 10-20 mmHg, diastolik 5-10 mmHg.

- Tekanan darah turun diantara kontraksi.

- Hindari posisi terlentang, karena akan mengganggu sirkulasi darah, dan janin dapat

asfiksia.

b. Perubahan Metabolisme

- Metabolisme aerob dan anaerob karbohidrat akan naik.

- Kenaikan ini disebabkan karena cemas, serta kegiatan otot kerangka tubuh.

- Kenaikan metabolisme ditandai dengan kenaikan suhu, denyut nadi, pernafasan kardiak

Output dan kehilangan cairan.

c. Perubahan Suhu Badan

- Suhu badan meningkat selama persalinan dan meningkat lagi segera setelah persalinan.

- Kenaikan suhu tidak boleh melebihi 0,1 – 1oC.

- Kenaikan suhu yang berlangsung lama diindikasi dehidrasi.

d. Denyut Jantung

- Denyut jantung naik saat kontraksi.

- Penurunan denyut jantung tidak terjadi jika ibu tidur miring atau terlentang.

- Denyut jantung sedikit lebih tinggi diantara kontraksi.

- Perlu pengontrolan secara periode untuk mengetahui infeksi.

Page 3: ASKEB KALA I

e. Perubahan Pernafasan

- Pernafasan sedikit naik saat persalinan.

- Disebabkan karena adanya rasa nyeri dan kekhawatiran.

- Penggunaan teknik pernafasan yang tidak benar.

f. Perubahan Renal.

- Poli Usia sering terjadi karena meningkatnya cardiac output dan filtrasi glomerulus.

- Kontrol kandung kencing 2 jam sekali agar tidak menghambat penurunan janin.

- Serta untuk menghindari Retensio Urine setelah melahirkan.

g. Perubahan Gastro Intenstinal

- Penyerapan makanan padat berkurang.

- Menyebabkan pencernaan hampir terhenti dan sehingga menyebabkan konstipasi.

h. Perubahan Hematologis

- Hubungan akan meningkat 1,2 gram / 100 ml.

- Jumlah sel – sel darah putih akan meningkat 5000 – 15.000 WBC sampai akhir

pembukaan lengkap.

- Gula darah akan turun selama persalinan.

- Dan akan turun drastis pada persalinan dengan penyulit.

i. Kontraksi Uterus

- Terjadi karena adanya rangsangan otot polos.

- Penurunan hormon Estrogen menyebabkan keluarnya H. Oksitoksin.

- Kontraksi dimulai dari fundus menjalar ke bawah.

- Fundus Uteri bekerja kuat dan akan mendorong janin ke bawah.

- Serviks menjadi lembek dan membuka.

j. Pembukaan SAR dan SBR

- SAR terbentuk pada uterus bagian atas.

- Otot lebih tebal dan kontraktif.

- Terdapat banyak otot sorong dan memanjang.

- SBR terbentuk di uterus bagian bawah antara Istmus dan Serviks.

- Sifat otot tipis dan elastis.

k. Perubahan Serviks

- Otot yang mengelilingi Osteum Uteri Internum (OUI) ditarik oleh SAR.

- Menyebabkan Serviks pendek menjadi lunak dan SBR

- Bentuk Serviks menghilang, karena kanalis Servikalis membesar dan membentuk OUE.

l. Perubahan OUI dan OUE

- Pembukaan Serviks disebabkan karena membesarnya OUE.

- Karena otot disekitar Ostium meregang untuk dapat dilewati kepala I.

- Pembukaan Uteri disebabkan karena tekanan isi Uterus (kepala dan kantong Amnion).

Page 4: ASKEB KALA I

- Pada primigravida OUI terbuka dahulu, dilanjutkan pembukaan OUE.

- Pada multigravida OUI dan OUE membuka bersama – sama.

m. Show

- Keluar lendir dan darah dari Vagina.

- Lendir berasal dari kanalis Servikalis yang tersumbat lendir selama persalinan.

- Darah berasal dari desidua yang terlepas.

n. Tonjolan Kantong Ketuban

- Disebabkan oleh regangan SBR sehingga Selaput Khorion Lepas.

- Adanya tekanan menyebabkan kantong yang berisi cairan menonjol.

- Bila selaput ketuban pecah maka cairan akan keluar.

- Sehingga placenta tertekan dan fungsi placenta tergantung sehingga fetus akan kekurangan

O2.

o. Pemecahan Kantong Ketuban.

- Pada akhir kala I pembukaan sudah lengkap, kontraksi kuat, tidak ada tahanan serta

desakan janin menyebabkan kantong ketuban pecah diikuti proses kelahiran bayi.

III. FASE – FASE DALAM KALA I PERSALINAN

1. Fase Laten

- Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara

bertahap.

- Berlangsung hingga serviks membuka < dari 4 cm. (1 –3 cm).

- Pada Umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

(Buku Acuan APN, Revisi 2007, Hal 38)

2. Fase Aktif

- Frekuensi dan lama kontraksi Uterus akan meningkat secara bertahap (Kontraksi dianggap

adekuat / memadai jika 3x atau lebih dalam waktu: 10 menit dan berlangsung selama 40

detik / lebih).

- Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm) akan terjadi dengan

kecepatan rata – rata 1 cm perjam (Primigravida). Atau lebih dari 1 cm untuk multipara.

- Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

(Buku Acuan APN, Revisi 2007, Hal: 38)

Fase Aktif dibagi atas 3 fase meliputi :

1. Fase Akselerasi : Pembukaan 4 –8 cm.

2. Fase Dilaktasi maksimal : Pembukaan 8 – 9 cm.

3. Fase Deselerasi : Pembukaan 9 – 10 cm.

Page 5: ASKEB KALA I

IV. MANAJEMEN KALA I

1. Mengindentifiksai Masalah.

2. Mengkaji Riwayat Kesehatan, meliputi: Riwayat kesehatan sekarang, HIS, ketuban,

pendarahan pervaginam bila ada, Riwayat kesehatan saat kehamilan, Riwayat kesehatan

yang lalu bila ada.

3. Pemeriksaan Fisik.

4. Pemeriksaan Janin.

5. Menilai data dan membuat diagnosa.

6. Menilai kemajuan persalinan.

7. Membuat Rencana Asuhan Kebidanan Kala I.

V. TANDA BAHAYA PERSALINAN PADA KALA I

1. Tekanan darah > 140 / 90 mmHg.

- Rujuk ibu dengan posisi miringkan ke kiri sambil diinfus DS %.

2. Temperatur > 38oC : beri banyak minuman, beri Antibiotik, Rujuk .

3. DJJ < 100 atau > 160 x / menit.

Posisi ibu miring ke kiri, beri O2, rehidrasi, bila membaik diteruskan dengan pantauan, jika

tidak membaik dirujuk.

4. Kontraksi < 2x dalam 10 menit berlangsung < 40 detik maka segera diatur Ambulasi,

mengubah posisi tidur, kosongkan kandungan kencing, stimulasi Puting susu, memberi

nutrisi, jika partograf melebihi garis waspada maka dirujuk.

5. Pembukaan Serviks, melewati garis waspada, beri hidrasi, rujuk.

6. Cairan Amnion bercampuran mekonium / darah / berbau, beri hidrasi, antibiotik posisi tidur

miring ke kiri, Rujuk.

7. Urine, Volume sedikit dan kental, beri minum banyak.

VI. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA KALA I

Beberapa keadaan dapat terjadi pada ibu dalam persalinan, terutama bagi ibu yang pertama

kali melahirkan, perubahan-perubahan yang dimaksud adalah :

a. Perasaan tidak enak

b. Takut dan ragu-ragu dengan persalinan yang akan dihadapi

c. Ibu dalam menghadapi persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan akan

berjalan normal

d. Menganggap persalinan sebagai cobaan

e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya

f. Apakah bayinya normal atau tidak

g. Apakah ia sanggup merawat bayinya

h. Ibu merasa cemas (Sumarah, 2009)

Page 6: ASKEB KALA I

VII. DUKUNGAN PERSALINAN

Dukungan selama persalinan meliputi :

a. Lingkungan

Suasana yang rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu ibu dan pasangannya

untuk cepat merasa nyaman, namun sikap para staf sangatlah penting dibanding dengan

kondisi fisik ruangan.

b. Teman yang mendukung

Seorang teman yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang besar dan

memberikan kesinambungan dukungan dimana teman yang mendukung tersebut tidak

bisa digantikan oleh siapapun. Bidan yang berarti “bersama wanita”, ia harus berusaha

untuk menjadi teman yang mendukung, bekerja dengan wanita tersebut dan keluarga.

c. Mobilitas

Diusahakan ibu didorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan lebih

cepat dan ibu akan merasa dapat menguasai keadaan, terutama jika ibu didorong untuk

berusaha berjalan bila memungkinkan dan berusaha merubah posisi tidur (miring ke

kiri, jongkok, dan merangkak).

d. Memberi informasi

Ibu dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan

semua perkembangannya selama proses persalinan. Setiap tindakan atau intervensi

yang akan dilakukan harus diantisipasi dan dijelaskan. Ibu harus dilibatkan dalam

pengambilan keputusan klinis.

e. Teknik relaksasi

Diharapkan ibu pernah mendapat penyuluhan tentang teknik relaksasi pada saat ANC,

bila ibu belum pernah maka harus diajarkan dulu teknik relaksasi, penyuluhan itu

diberikan pada saat ANC harus sama dengan penyuluhan saat inpartu agar ibu tidak

bingung.

f. Percakapan

Seorang ibu dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada

waktunya untuk diam. Bagi ibu yang sedang dalam proses persalinan benar, maka

kesunyian yang bersikap akrab dan simpatik sudah pasti disukainya. Pada tahap ini ibu

akan merasa lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua

cadangan emosional dan fisik dikerahkannya, ibu mungkin akan menutup semua

pembicaraan yang tidak perlu dan berkonsentrasi terhadap kemajuan persalinan.

g. Dorongan semangat

Sebagian besar ibu akan mencapai tahap dimana mereka merasa tidak bisa melanjutkan

lagi dan putus asa. Bidan harus berusaha untuk memberi dorongan semangat kepada ibu

selama proses persalinan. Dengan beberapa kata yang diucapkan secara lembut setelah

Page 7: ASKEB KALA I

kontraksi atau beberapa pujian non verbal pada saat terjadi kontraksi akan sangat

memberi semangat/dorongan ibu.

(Sumarah, 2009)

VIII. PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU SELAMA

PERSALINAN

a. Kebutuhan fisik ibu

1. Kebersihan dan kenyamanan

Ibu saat inpartu akan merasa sangat panas dan berkeringat oleh karena itu ibu akan

membutuhkan kesempatan untuk mandi atau bersiram, hal ini dapat dilakukan bila

ibu masih memungkinkan untuk berjalan. Tetapi bagi ibu yang sudah tidak mungkin

untuk melakukan, maka peran bidan dan atau keluarga untuk membantunya dengan

menyeka dengan waslap yang dibasahi dengan air dingin pada muka, leher dan

tangan serta bagian kemaluan dibersihkan dengan kapas lembab. Demikian juga baju

yang basah karena keringat atau air ketuban perlu diganti dengan yang bersih. Mulut

dapat disegarkan dengan kumur-kumur atau gosok gigi.

2. Posisi

Dalam kehamilan ibu sudah aktif berproses dalam menghadapi persalinan misalnya

udah senam, latihan jalan-jalan, jongkok, ibu akan menggunakan posisi tidur

senyaman mungkin yang telah dilakukan selama hamil seperti jongkok, merangkak

atau berdiri. Hal ini akan meningkatkan keinginan merubah posisi pada saat

persalinan karena sudah dilatih pada saat hamil. Posisi alternatif yang digunakan

dalam persalinan adalah menghindari posisi terlentang, ibu berusaha untuk

menggunakan posisi senyaman mungkin.

3. Kontak fisik

Selama proses persalinan ibu tidak suka dengan bercakap-cakap tetapi ibu akan

merasa nyaman dengan kontak fisik. Keluarga hendaknya didorong untuk mau

berpegangan tangan, menggosok-gosok punggung, menyeka wajahnya dengan air

dingin menggunakan waslap atau dengan mendekapnya atau mengelus-elus

perutnya, memijat kaki atau teknik-teknik lain yang serupa.

4. Pijatan

Ibu yang mengeluh sakit pinggang atau nyeri selama persalinan mungkin akan

merasakan pijatan akan sangat meringankan keluhan. Bidan atau keluarga dapat

melakukan pijatan melingkar di daerah lumbosakralis, menekan daerah lutut dengan

posisi ibu duduk atau mengelus-elus di daerah perut.

5. Perawatan kandung kemih

Keinginan untuk berkemih pada ibu inpartu sering terganggu dengan adanya

kontraksi, aleh karena itu pengamatan terhadap kandung kemih haruslah

Page 8: ASKEB KALA I

diperhatikan karena dapat menghambat turunnya bagian terendah janin dan kontraksi

uterus. Setiap 4 jam kandung kemih harus dikontrol dan diupayakan ibu dapat

kencing sendiri dengan dicoba untuk kencing di pispot dengan disiram dengan air

dingin atau dirangsang dengan membuka kran agar merangsang ibu untuk ingin

kencing.

b. Kebutuhan psikologis ibu

Pada ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin. Perubahan

psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampir semua ibu

mengalaminya, tergantung kepekaan dari setiap individu. Meskipun demikian ibu

memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu dapat

menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat beradaptasi

terhadap perubahan yang terjadi. Pada ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan

hal-hal yang akan terjadi antara lain perasaan sakit, takut menghadapi persalinan,

penolongnya tidak sabar, apakah anaknya cacat. Banyaknya pikiran yang mengha ntui

selama persalinan. Hal ini dapat menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin

memerlukan teman/pendamping selama persalinan.

(Sumarah, 2009)

IX. MASALAH-MASALAH PADA PERSALINAN KALA I

1. Nyeri pinggang

Penanganan :

- Penjelasan mengenai penyebab rasa nyeri

- Massase pada daerah pinggang

- Mandi atau diseka dengan air hangat

- Menekan daerah lutut dengan posisi ibu duduk

2. Keletihan

Penanganan :

- Berikan ibu asupan nutrisi yang cukup

- Jelaskan pada ibu cara meneran yang efektif

- Jelaskan pada ibu agar tidak mengejan terlalu dini

3. Fetal distres

Penanganan :

- Baringkan ibu miring ke kiri dan anjurkan untuk bernafas secara teratur

- Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan

RL atau NS dengan tetesan 125 cc/jam

- Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat

obstetri dan bayi baru lahir

- Dampingi ibu ke tempat rujukan. Berikan dukungan dan semangat

Page 9: ASKEB KALA I

4. Infeksi

Penanganan :

- Baringkan ibu miring ke kiri

- Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan

RL atau NS dengan tetesan 125cc/jam

- Dampingi ibu ke tempat rujukan

5. Cemas

Penanganan :

- KIE/jelaskan pada keluarga agar memberi dukungan pada ibu

- Ajarkan pada ibu teknik relaksasi

(APN, 2008)

Page 10: ASKEB KALA I

INTERVENSI

Dx : G. . .P. . . Uk. . .minggu, T/H/I, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin

baik dengan Inpartu kala I Fase Laten

Tujuan : Ibu dapat melewati kala I fase laten dengan normal.

Kriteria Hasil

KU Ibu baik

Ø Bertambah dari 1 –3 cm dalam waktu 8 jam

Effecemen bertambah sesuai dengan pembukaan (25%-50%)

TTV :

TD :110 / 70 – 120 / 80 mmHg.

S :36,5 – 37,5 o C.

N:80- 100 x / menit

Rr:16 – 24 x / menit.

DJJ:100 – 180 x / menit

H : II

Kontraksi uterus semakin meningkat

Kandung kemih kosong

Intervensi :

1. Observasi HIS / Kontraksi tiap 10 menit dalam waktu 30 menit.

R/ Dengan mengobservasi kita dapat mengetahui pola kontraksi.

2. Observasi TTV setiap 4 jam sekali

R/ Dengan observasi TTV dapat diketahui keadaan ibu dan bila terjadi hal – hal yang

abnormal.

3. Observasi DJJ tiap 30 menit sekali

R/ Dengan pemantauan DJJ dapat diketahui keadaan janin, mungkin terjadi gawat janin.

4. Lakukan VT/periksa dalam tiap 4 jam

R/ Dengan VT dapat diketahui vagina, serviks keadaan pembukaan berapa cm, pendataran

diketahui kemajuan penurunan bagian terendah janin.

5. Jelaskan pada ibu tentang kemajuan persalinan

R/ Dengan menjelaskan pada ibu maka dapat membuat ibu merasa lebih tenang dan ibu tahu

keadaannya dan janinnya

6. Bimbing ibu untuk rileks sewaktu tidak ada HIS

R/ Rasa rileks dan tenang dapat mengurangi tekanan emosional pada ibu.

7. Atur aktivitas dan posisi ibu

R/ Aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan dan tingkat kenyamanan ibu, posisi

terlentang dapat menyebabkan aorta tertekan dan terjadi Sindroma Hipertensi.

Page 11: ASKEB KALA I

8. Anjurkan ibu tetap makan-makanan ringan dan minum yang cukup

R/ Makan yang cukup dapat menambah tenaga ibu waktu persalinan dan minuman dapat

mencegah ibu mengalami dehidrasi.

Dx : G. . .P. . . Uk. . .minggu, T/H/I, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik

dengan Inpartu kala I Fase Aktif

Tujuan : Ibu dapat melewati Kala I fase aktif dengan normal.

Kriteria hasil :

- Kepala Holdge III-IV

- Pembukaan : 4-10 cm

- Effecement 75%-100%

- Ketuban + / -

- TTV

TD : 110/70 – 120/80 mmhg

N : 80 – 100 / ment

S : 36,5 – 37,5oC

Rr : 16-24 x/mnt

DJJ : 100 – 180 x / menit.

- HIS yang adekuat

Intervensi :

1. Observasi TTV (TD:Tiap 4 jam, S :Tiap 2 jam, N: Setiap 30 menit)

R/ Dengan mengobservasi TTV dapat diketahui peningkatan suhu, nadi, TD, RR diatas normal

ada indikasi terjadi infeksi.

2. Observasi DJJ tiap 30 menit

R/ Dengan observasi DJJ kita dapat mengetahui keadaan janin dan bila terjadi gawat janin.

3. Lakukan VT setiap 4 jam sekali

R/ Pembukaan serviks seharusnya 1 – 2 cm / jam pada multipara dan 1 cm / jam pada

primipara dengan memeriksa dilatasi serviks dapat menentukan kemajuan persalinan.

4. Anjurkan ibu untuk rileks dan bernafas pendek dan cepat bila merasa ingin mengejan

R/ Dengan relaksasi dapat memblok impuls nyeri dalam korteks serebal melalui respon

kondisi dan stimulasi kulit. Memudahkan persalinan normal nafas pendek dan cepat selama

fase aktif mencegah laserasi / oedema jalan lahir.

5. Anjurkan posisi ibu miring ke kiri

R/ Posisi miring ke kiri meningkatkan aliran balik vena dan Meningkatkan sirkulasi plasenta

agar janin tidak kekurangan O2.

6. Pertahankan vesika urinaria tetap kosong

R/ Vesica Urinaria yang kosong tidak akan mengganggu HIS dan penurunan bagian terendah

janin.

Page 12: ASKEB KALA I

7. Anjurkan suami/keluarga untuk mendampingi ibu saat persalinan

R/ Dengan pendampingan keluarga dapat memberi semangat pada ibu sehingga ibu dapat

lebih tenang.

Masalah :

a. Cemas

Tujuan : Rasa cemas ibu berkurang.

Kriteria Hasil :

KU ibu baik

Ibu merasa nyaman dan tenang

Ibu bisa rileks

Intervensi :

1. Anjurkan ibu untuk memilih posisi senyaman mungkin.

R/ Posisi yang nyaman akan memberi kenyamanan pada ibu selama menunggu

pembukaan lengkap.

2. Hadirkan orang terdekat seperti suami/keluarga

R/ Dengan menghadirkan orang terdekat dapat memberi support, semangat pada ibu dan

ibu merasa lebih tenang.

b. Nyeri pinggang

Tujuan :

Nyeri pinggang ibu dapat berkurang

Kriteria Hasil :

Ku ibu baik

Ibu merasa nyaman dengan keadaanya

Intervensi :

1. Anjurkan ibu, suami atau keluarga untuk melakukan massase pinggang

R/ Dengan menggosok / merelaksasi punggung / dan mengalihkan perhatian ibu maka

akan mengurangi rasa nyeri pada pinggang.

2. Anjurkan keluarga untuk memberi kompres panas/dingin secara bergantian

R/ Dengan memberikan kompres panas/dingin dapat mengurangi rasa nyeri pada

pinggang.

3. Anjurkan ibu untuk mengubah posisi

R/ Dengan mengubah posisi dapat mengurangi rasa capek.

Page 13: ASKEB KALA I

c. Keletihan

Tujuan : Rasa letih yang dialami ibu dapat berkurang

Kriteria hasil :

Ku ibu baik

Ibu bisa semangat lagi

Ibu merasa nyaman dengan keadaanya

Intervensi :

1. Anjurkan ibu untuk mandi selama masih kuat

R/ Mandi membuat tubuh ibu lebih segar dan tidak merasa letih.

2. Berikan ibu makan dan minum diantara kontraksi

R/ Makanan dan minuman dapat untuk memberi kembali ibu tenaga dan mencegah

dehidrasa (asupan gizi dan cairan tetap terpenuhi).

3. Jangan biarkan ibu mengejan sebelum pembukaan lengkap

R/ Mengejan dalam waktu yang tepat dapat menghemat tenaga dan mencegah ibu merasa

letih.

4. Ajarkan cara relaksasi dan bernafas yang benar

R/ Dengan teknik relaksasi dan bernafas yang benar dapat menghemat tenaga dan

terhindar dari keletihan.

d. Fetal distres

Tujuan : Bayi tidak mengalami distres

Kriteria hasil:

- DJJ : 100-180 x/menit

- Pergerakan janin baik

- Ketuban jernih

- VT : tidak ada tali pusat menumbung

Intervensi :

1. Anjurkan ibu untuk miring kiri

R/ Posisi miring dapat mencegah janin mengalami asfiksia dan aliran darah dan oksigen

ke jantung tetap terpenuhi dan sirkulasinya lancar.

2. Pantau DJJ tiap 15 menit

R/ Dengan melakukan pemantauan DJJ dapat mendeteksi j ika ada tanda – tanda gawat

janin (DJJ < 100 / > 180 x / menit ).

3. Berikan O2 pada ibu

R/ Dengan memberikan O2 pada ibu dapat mencegah terjadinya hipoksia pada janin.

4. Lakukan rujukan jika terdapat mekonium bercampur darah, warna kehijauan

Page 14: ASKEB KALA I

R/ Dengan segera merujuk ketempat yang memadai asuhan kegawat darurat Obstetri

dapat segera mendapat penanganan yang sesuai dengan keadaannya.

e. Infeksi

Tujuan : Infeksi dapat diatasi dan tidak berlanjut

Kriteria Hasil :

KU ibu baik

TTV :

DJJ : 100 – 180 x / mnt

S : 36,5 – 37 0 C

Infeksi tidak menyebar

Intervensi :

1. Jangan VT terlalu sering sesuai dengan jadwal.

R/ VT yang terlalu sering bisa menyebabkan terjadinya risiko lebih tinggi terhadap

infeksi.

2. Berikan antibiotik yang aman dengan berkolaborasi dengan dokter SPOG

R/ Antibiotik dapat mencegah infeksi terjadi lebih luas.

Page 15: ASKEB KALA I

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP.

2. Prawirohardjo, S. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

3. Sastrawinata, S.1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen.

4. Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.

5. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR.

Page 16: ASKEB KALA I

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN

Nama : Nur Mariani Rohmatin

NIM : 10.010

Semester : IV

Tanggal Masuk RB : 18 Mei 2012

Jam : 16.30 WIB

Tgl Pengkajian : 18 Mei 2012

Jam : 16.30 WIB

No. Registrasi :

No. Tempat Tidur :

Diagnosa Masuk : Ibu hamil 9 bulan merasa kenceng-kenceng

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Nama pasien : Ny. ”A” Nama Suami : Tn. ”Y”

Umur : 19 tahun Umur : 31 tahun

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : Rp.600.000,-

Alamat Kantor : - Alamat Kantor : -

Alamat Rumah : Ds. Pasiraman Alamat Rumah : Ds.pasiraman

2. Keluhan Utama :

Ibu merasa perutnya kenceng-kenceng dan mengeluarkan lendir disertai darah dari alat

kelaminnya sejak kemarin tanggal (17 Mei 2012) jam 01.00 WIB.

3. Alasan kunjungan saat ini : Kunjungan Pertama

4. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahun Banyak : + 3 softex penuh / hari

HPHT : 12 – 8 - 2011 Siklus : 28 hr

Lama : + 7 hari Teratur / tidak : Teratur

Disminorhoe : Tidak pernah HTP / HPL : 19 – 5 - 2012

Flour albus : Tidak ada

Warna : -

Bau : -

Page 17: ASKEB KALA I

5. GI P0000 UK : 39 6/7 minggu

ANC TM I : Berapa Kali : 1 x

Keluhan : mual-muntah

Terapi : antasida,vit.B6

ANC TM II : Berapa Kali : 1x

Keluhan : Tidak ada keluhan

Terapi : Vitamin B6, Fe , kalk,vit.C

ANC TM III : Berapa Kali : 4 x

Keluhan : tidak ada

Terapi : Vitamin B6, Fe

Hasil tes kehamilan (Jika dilakukan) tgl 18 agustus 2011 jam pagi hari

Imunisasi TT berapa kali : 4 x

Kapan : bayi paripurna (T2), SD (T3), CPW (T4)

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali UK : 20 minggu (5 bulan)

Keluhan selama kehamilan : mual-mual

Obat – obatan selama kehamilan : Vitamin B6, Fe, kalk, antasida

Penyuluhan yang di dapat : belum pernah

6. Pola makan / minum

Sebelum Masuk RS

- Makan : 3 x sehari (porsi sedang, nasi, sayur, lauk, tempe, telur, pindang)

- Minum : + 6 gelas / hari : air putih. Teh.

Saat Masuk RS

- Makan : 3x saat pengkajian (porsi sedang, nasi, sayur, lauk : tahu, tempe, telur, ikan)

- Minum : 6-8 gelas/hari (air putih)

7. Pola Aktivitas sehari-hari

Sebelum Masuk RS

- Istirahat : nonton TV

- Tidur : tidur siang 1 jam, tidur malam 8 jam

- Seksualitas : 1x1 minggu

Saat Masuk RS

- Istirahat : tiduran di atas bed

- Tidur : belum tidur saat dilakukan pengkajian

- Seksualitas : belum

Page 18: ASKEB KALA I

8. Pola Eliminasi

Sebelum Masuk RS

- BAB : 2 x /sehari, (konsintensi lunak, warna kuning kecoklatan).

- BAK : 4 – 5 x /hari ( warna jernih )

Saat Masuk RS

- BAB : belum BAB

- BAK : 3 x saat dilakukan pengkajian

9. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : belum pernah

Rencana Kontrasepsi yang akan digunakan : PIL

10. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu.

No TGL/BLN

Persalinan

TempatPersa

linan

Usia

Kehamilan

Jenis

Persalinan Penolong

Penyulit

Kehamilan

Anak Mati /

hidup /

usia anak

JK BB PB

1

Hamil ini

11. Riwayat Penyakit yang sedang diderita : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit

akut / kronis misalnya : asma, DNA, jantung.

12. Riwayat Penyakit Yang Lalu : Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit

akut / kronis.

13. Riwayat Penyakit Keturunan : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada

penyakit keturunan

14. Perilaku Kesehatan

- Minum Alkohol / Obat – obatan : Tidak pernah

- Jamu yang pernah digunakan : Tidak pernah

- Merokok, kopi, makan sirih : Tidak pernah

- Ganti pakaian dalam : 2 x / hari waktu mandi

15. Riwayat Sosial

- Apakah Kehamilan ini direncanakan : Ya di inginkan

- Jenis kelamin yang diharapkan : ♀/♂ sama saja

- Status Perkawinan : Menikah

- Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 1 orang

- Susunan keluarga yang tinggal serumah :

No Jenis

Kelamin Umur/tahun

Hub.

Keluarga Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1

2

31tahun

19 tahun

Suami

istri

SMP

SMP

Swasta

IRT

KK

Anggota keluarga

Page 19: ASKEB KALA I

16. Kepercayaan yang berhubungan dengan Kehamilan, Persalinan dan Nifas : brokohan,

selapanan

17. Keadaan Psikologi

- Hubungan ibu dengan keluarga : Baik (ibu ditunggu suami dan saudara)

- Hubungan ibu dengan masyarakat : Baik (banyak tetangga menjenguk)

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan Emosional : Stabil

d. Tekanan Darah : 120/80 MmHg

e. Suhu : 36,5o C

f. Denyut Nadi : 82 x / menit

g. Pernafasan : 20 x / menit

h. Tinggi Badan : 155 cm

i. BB sekarang : 65 kg

j. BB sebelum hamil : 59 kg

k. Lingkar lengan atas : 26 cm

2. Pemeriksaan Khusus

a) Inspeksi

1. Kepala : Rambut : Hitam, lurus; Benjolan : Tidak ada; Rontok : tidak

Ketombe : tidak ada

2. Muka : Cloasma Gravidarium : tidak ada

3. Mata : kelopak mata : tidak odema ka/ki

Konjungtiva : Merah muda ka/ki, Sclera : Putih keabuan ka/ki

4. Hidung : Simetris : Ya, Sekret : tidak ka/ki, Polip : Tidak ka/ki

5. Mulut dan gigi : Lidah : bersih

Gusi : Tidak epulis, bersih

Gigi : Bersih, tidak ada caries

6. Telinga : Serumen tidak / tidak

7. Leher : Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada

Pembesaran vena jugularis : Tidak ada

8. Axilla : Pembesaran kelenjar Lymfa : Tidak ada ka/ki

9. Dada :

Payudara : Pembesaran : Ya ka/ki

Simetris : Ya ka/ki

Page 20: ASKEB KALA I

Papilia mamae : menonjol ka/ki

Benjolan / tumor : tidak ada ka/ki

Strie : tidak ka/ki

Kebersihan : Cukup Bersih ka/ki

10. Abdomen

- Pembesaran : Ya

- Linea alba : tidak ada

- Linea Nigra : Ada

- Bekas luka operasi : Tidak ada

- Strie Livide : tidak ada

- Strie Albican : tidak ada

11. Punggung

-Posisi Tulang Belakang : hiperlordosis

12. Ekstrimitas

- Atas : Oedema : Tidak ka/ki Simetris : ya ka/ki Varises : tidak ka/ki

- Bawah : Oedema : Tidak ka/ki Simetris : Ya ka/ki Varises : Tidak ka/ki

13. Anogenital

- Keadaan Perineum : utuh

- Warna vulva : merah kebiruan

- Pengeluaran pervaginam : blood slem

- Pembengkakann Kelenjar Bhartolini : Tidak ada

- Oedema : Tidak ada

b) Palpasi

Leopold I : ½ pusat-px, teraba bokong

Leopold II : Puka

Leopold III : Teraba kepala

Leopold IV : Sudah masuk PAP (4/5 bagian)

HIS : 2x10lx25ll

Kandung kemih : Kosong

TFU : 30 cm

c) Auscultasi

DJJ :

-Puntum Maksimum : ada

-Tempat : kanan bawah pusat

-Frekuensi : 134 x / mnt

-Teratur / tidak : ya teratur

d) Perkusi

- Reflek patella : +/+

Page 21: ASKEB KALA I

3. Pemeriksaan dalam (bila ada indikasi)

Tanggal : 18-5-2012 jam : 16.30 WIB

- Pembukaan : 4 cm

- Porsio : Membuka, eff : 50%

- Ketuban : Utuh

- Presentasi : Kepala

- Posisi : Membujur (UUK kanan depan)

- Penurunan Hodge : Hodge II

4. Pelvimetriklinis (bila ada indikasi)

- Promontorium :

- Linea Inominata :

- Conjugata Vera :

- Dinding Samping : tidak dikaji

- Sacrum :

- Spira Ischiadica :

- Os Occyges :

- Arcus Pubis :

II.INTERPRETASI DATA DASAR

Tgl : 18-5-2012 jam : 16.45 WIB

Dx : GI P0000 UK 39 6/7 minggu, T/H/I, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin

baik dengan Inpartu Kala I Fase aktif

DS : Ibu merasa perutnya kenceng-kenceng dan keluar lendir disertai darah sejak kemarin (17

Mei 2012) jam 01.00 WIB

DO : KU Ibu : Baik

TTV : TD:120/80 mmHg , N : 82 x/menit

S : 370 C , R :20 x/menit

HIS : 2x10lx25ll

DJJ:134 x/menit

Pengeluaran pervaginam : blood slem

VT : pembukaan : 4 cm, eff : 50%, ket : utuh, pres : kep, posisi : UUK ka-dep, hodge : II

III. IDENTIFIKASI POTENSIAL DIAGNOSA, MASALAH

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

Page 22: ASKEB KALA I

V.INTERVENSI

Tgl : 18-5-2012 jam : 16.50 WIB

Dx : GI P0000 UK 39 6/7 minggu, T/H/I, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin

baik dengan Inpartu Kala I Fase aktif

Tujuan : Ibu dapat melewati kala I fase aktif dengan normal

Kriteria Hasil :

- KU ibu baik

- Janin sehat

- Pembukaan bertambah 5-10 cm dalam waktu 6 jam

- memasuki fase aktif (4-10 cm)

- Effacement bertambah 50-100%

- TTV : TD : 110/70-120/80 mmHg, S : 36,5-37,5oC, N : 80-100 x/menit,

RR : 16-24 x/menit

- DJJ : 120-160 x/menit

Intervensi

1. Observasi HIS tiap 10 menit selama 30 menit

R/ Dengan mengobservasi HIS dapat diketahui apakah kontraksi adekuat atau tidak

2. Observasi TTV (TD tiap 4 jam sekali, S : setiap 2 jam sekali, dan N : setiap 30 menit sekali)

R/ Dengan mengobservasi TTV dapat diketahui peningkatan suhu, nadi, TD, RR diatas

normal ada indikasi terjadi infeksi.

3. Observasi DJJ tiap 30 menit

R/ Dengan pemantauan DJJ dapat diketahui keadaan janin, mungkin terjadi gawat janin.

4. Lakukan VT/periksa dalam tiap 4 jam

R/ Dengan VT dapat diketahui vagina, serviks keadaan pembuka beberapa cm, pendataran

diketahui kemajuan penurunan bagian terendah janin.

5. Jelaskan pada ibu tentang kemajuan persalinan

R/ Dengan menjelaskan pada ibu maka dapat membuat ibu merasa lebih tenang dan ibu tahu

keadaannya dan janinnya

6. Bimbing ibu untuk rileks sewaktu tidak ada HIS

R/ Rasa rileks dan tenang dapat mengurangi tekanan emosional pada ibu.

7. Atur aktivitas dan posisi ibu

R/ Aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan dan tingkat kenyamanan ibu, posisi

terlentang dapat menyebabkan aorta tertekan dan terjadi Sindroma Hipertensi.

8. Anjurkan ibu tetap makan-makanan ringan dan minum yang cukup

R/ Makan yang cukup dapat menambah tenaga ibu waktu persalinan dan minuman dapat

mencegah ibu mengalami dehidrasi.

Page 23: ASKEB KALA I

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 18-5-2012 Jam : 17.00 WIB

1. Melakukan observasi HIS setiap 30 menit, diperoleh HIS 2 kali dengan frekuensi 25 detik.

2. Mengobservasi TTV didapatkan TD : 120/80 mmHg, S : 36,5oC, N : 88 x/menit, RR : 22

x/menit.

3. Mengobservasi DJJ setiap 30 menit, didapatkan DJJ : 134 x/menit.

4. Menjelaskan pada ibu tentang kemajuan persalinan agar membuat ibu lebih tenang.

5. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu tidak ada HIS agar tekanan emosional pada ibu

dapat berkurang.

6. Mengatur aktivitas dan posisi ibu untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

7. Menganjurkan ibu tetap makan-makanan ringan dan minum yang cukup untuk menambah

energi dan mencegah dehidrasi.

8. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan untuk mencegah infeksi dan

penularan penyakit.

VII. EVALUASI

Tanggal : 18-5-2012 Jam : 21.30 WIB

S : Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran seperti ingin BAB

O : - HIS adekuat (5x10lx60ll)

- Pembukaan : lengkap (10 cm)

- Effasement : 100%

- Hodge : IV, ketuban : menonjol

- Adanya dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka

- Kandung kemih : kosong

- DJJ : 140 x/menit

A : GI Poooo Inpartu kala II

P : - Menganjurkan keluarga/suami untuk mendampingi klien dan suami mendampinginya.

- Mengajarkan cara meneran.

- Melakukan amniotomi, ketuban jernih.

- Memimpin meneran, bayi lahir spontan jam 18.00 WIB, jenis kelamin : ♂, segera

menangis mengklem dan memotong tali pusat dan menghangatkan bayi.

- Bayi segera disusukan (IMD).

KALA II

Tanggal : 18-5-2012 Jam : 22.10 WIB

S : Ibu merasa lelah dan perutnya mules

O : - Nilai selintas pada bayi : tangisan keras melengking, gerakan aktif.

Page 24: ASKEB KALA I

- TD : 120/70 mmHg, N : 86 x/menit, kontraksi uterus : baik, tanpak tali pusat di vagina

dan darah mengalir. Bayi lahir jam 22.08 WIB , JK ♂

A : P1001 Partus kala III

P : - Memberikan oksitosin 10 IU IM

- Melakukan penatalaksanaan menejemen aktif kala III, melakukan PTT, plasenta lahir

lengkap spontan jam 22.15 WIB.

- Melakukan massase uterus.

KALA III

Tanggal : 18-5-2012 Jam : 22.35 WIB

S : Ibu merasa lelah tapi hatinya senang karena anaknya telah lahir dengan selamat

O : TD : 120/70 mmHg, N : 84 x/menit, kontraksi uterus : baik, TFU ; 2 jari bawah pusat,

perineum ada luka jahitan, perdarahan dalam batas normal

A : P1001 Partus kala IV

P : - Mengukur TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,7oC.

- Memeriksa kontraksi uterus, perdarahan, dan TFU 2 jari bawah pusat.

- Memberikan nutrisi yang cukup.

KALA IV

Tanggal : 18-5-2012 Jam : 24.25 WIB

S : Ibu merasa lelah tapi hatinya senang karena anaknya telah lahir dengan selamat

O : TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, kontraksi uterus : baik, TFU ; 2 jari bawah pusat,

perineum ada luka jahitan, perdarahan ± 50 cc, lochea rubra

A : P1001 masa nifas 2 jam PP

P : - anjurkan ibu mobilisasi dini

- lakukan asuhan nifas secara komprehensif yaitu ajarkan cara menyusi yang benar,

perawatan payudara, dan personal hygiene pada ibu, anjurkan ibu untuk menyusui

bayinya sering dan tanpa jadwal, pengosongan payudara pada satu sisi terlebih dahulu

dan harus asmpai kosong agar tidak terjadi bendungan ASI

Page 25: ASKEB KALA I