askeb abortus inkomplet

28
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan pada Ny”E” GI P0000 Ab000 UK 10-12 minggu dengan abortus inklompet di Poli Kandungan RSUD Lawang” Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Sri Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kes.selaku Kaprodi DIV Kebidanan Klinik Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang 2. Ika Yudianti, M.Keb selaku pembimbing I institusi praktek klinik kebidanan di RSUD Lawang 3. Temu Budiarti, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing II institusi praktek klinik kebidanan di RSUD Lawang 4. Ari Widayanti Amd.Keb selaku pembimbing klinik di RSUD Lawang 5. Serta kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan asuhan kebidanan ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan asuhan kebidanan ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. 0

Upload: mutia-putri

Post on 31-Dec-2014

66 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan

Kebidanan pada Ny”E” GI P0000 Ab000 UK 10-12 minggu dengan abortus inklompet di

Poli Kandungan RSUD Lawang”

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Sri Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kes.selaku Kaprodi DIV Kebidanan Klinik

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

2. Ika Yudianti, M.Keb selaku pembimbing I institusi praktek klinik kebidanan di

RSUD Lawang

3. Temu Budiarti, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing II institusi praktek klinik

kebidanan di RSUD Lawang

4. Ari Widayanti Amd.Keb selaku pembimbing klinik di RSUD Lawang

5. Serta kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan asuhan kebidanan ini masih jauh

dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan laporan asuhan kebidanan ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Malang, 6 November 2012

Penulis

0

Page 2: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau dalam 42 hari sesudah

berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dari tindakan

yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Jumlah kematian ibu melahirkan di

Indonesia mencapai angka spektakuler yakni 307 per 100 ribu kelahiran dari rata-rata

kelahiran sekitar 3-4 juta setiap tahun. Angka yang dihimpun dari Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjukkan sekitar 15 ribu ibu meninggal

karena melahirkan setiap tahun atau 1.279 setiap bulan, atau 172 setiap pekan atau 43 ibu

setiap hari, atau hampir dua ibu meninggal setiap jam (Eka Nurmawati, 2009). Faktor

medis yang menjadi penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 42 persen,

keracunan kehamilan (eklamsia) 13 persen, keguguran (abortus) 11 persen, infeksi (10

persen), persalinan macet (partus lama) sembilan persen dan penyebab lain 15

persen(Emedicinehealth, 2010).

Di Negara-negara sedang berkembang, sebagian besar penyebab kematian maternal

ini disebabkan, antara lain: perdarahan, infeksi, gestosis dan abortus. Abortus adalah

pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20

minggu (Sarwono, 2005: 302). Diagnosis klinik abortus salah satu diantaranya adalah

abortus inklompetus yang merupakan peristiwa keguguran ditandai dengan

dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga sisanya memberikan gejala

klinis. Gejala klinis yang mungkin terjadi, antara lain: perdarahan memanjang sampai

terjadi keadaan anemis,perdarahan mendadak banyak, terjadi infeksi dan dapat terjadi

degenerasi ganas.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil kasus “Asuhan

kebidanan pada Ny”E” GI P0000 Ab000 UK 10-12 minggu dengan abortus inkomplet di

1

Page 3: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Poli Kandungan RSUD Lawang“ sebagai laporan praktek kebidanan D1V Kebidanan

Klinik semester I.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”E” GI P0000 Ab000 UK 10-

12 minggu dengan abortus inkomplet

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang akan dicapai adalah penulis mampu melakukan :

a. Pengkajian data pada klien dengan abortus inkomplet

b. Mengidentifikasi diagnosa / masalah pada pada klien dengan abortus inkomplet

c. Menyusun rencana pada klien dengan abortus inkomplet

d. Melaksanakan rencana asuhan pada klien dengan abortus inkomplet

e. Mengevaluasi tindakan pada klien dengan abortus inkomplet

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini, yaitu:

a. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan

peristiwa dan gejala yang terjadi dan studi kasus melalui manajemen kebidanan yang

meliputi langkah-langkah: pengkajian data, identifikasi masalah/diagnosa, menyusun

rencana, implementasi, dan evaluasi .

b. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui:

1. Observasi yaitu melakukan pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi untuk

menentukan diagnosa.

2. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada klien tentang hal-hal

penting.

3. Studi dokumen dan studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari dan membaca

buku-buku referensi baik medis atau kebidanan yang berhubungan dengan masalah

yang ditulis.

D. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Pada pendahuluan berisi mengenai latar belakang masalah, tujuan, metode penulisan serta

sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori

2

Page 4: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Terdiri dari

a. Konsep teori

b. Konsep Manajemen Kebidanan

BAB III : Tinjauan Kasus

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kasus yang diambil mulai dari

pengkajian,identifikasi diagnosa/ masalah,intervensi,implementasi dan evaluasi.

BAB IV : Pembahasan

Dalam bab ini dibahas mengenai kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus

dalam memberikan asuhan kebidanan.

BAB V : Penutup

Dalam bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran

3

Page 5: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Abortus

1. Pengertian

a. Abortus adalah pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau

kurang dari 20 minggu.(Sarwono,2005:302)

b. Abortus adalah berakhirnya kehamiln melalui cara apapun sebelum janin mampu

bertahan hidup.(Cunningham,F.Gary dkk,2005:951)

2. Macam-macam abortus

Abortus secara medis dapat dibagi menjadi dua macam:

a. Abortus spontaneus adalah aborsi yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor

mekanis ataupun medicinalis semata-mata disebabkan oleh faktor alamiah. Rustam

Mochtar dalam Muhdiono menyebutkan macam-macam aborsi spontan:

1) Abortus completes (keguguran lengkap) artinya seluruh hasil konsepsi

dikeluarkan sehingga rongga rahim kosong.

2) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) artinya hanya ada sebagian dari hasil

konsepsi yang dikeluarkan yang tertinggal adalah dan plasenta

3) Abortus iminen, yaitu keguguran yang membakat dan akan terjadi dalam hal ini

keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat hormonal dan

anti pasmodica

4) Missed abortion, keadan di mana janin sudah mati tetapi tetap berada dalam

rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.

5) Abortus habitulis atau keguguran berulang adalah keadaan dimana penderita

mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.

6) Abortus infeksious dan abortus septic, adalah abortus yang disertai infeksi

Kehilangan janin tidak disengaja biasanya terjadi pada kehamilan usia muda (satu

sampai dengan tiga bulan). Ini dapat terjadi karena penyakit antara lain: demam;

panas tinggi; ginjal TBC, Sipilis atau karena kesalahan genetik. Pada aborsi

sepontan tidak jarang janin keluar dalam keadaan utuh.

b. Abortus provokatus (indoset abortion) adalah aborsi yang disengaja baik dengan

4

Page 6: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

memakai obat-obatan maupun alat-alat, ini terbagi menjadi dua:

1) Abortus provocatus medicinalis adalah aborsi yang dilakukan oleh dokter atas

dasar indikasi medis, yaitu apabila tindakan aborsi tidak diambil akan

membahayakan jiwa ibu.

2) Abortus provocatus criminalis adalah aborsi yang terjadi oleh karena tindakan-

tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis, sebagai contoh

aborsi yang dilakukan dalam rangka melenyapkan janin sebagai akibat hubungan

seksual di luar perkawinan (FKUP, 2004)

3. Etiologi

Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut:

a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan, antara lain:

1) Kelainan kromosom

Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi,poliploidi,dan

kemungkinan kelainan kromosom seks.

2) Lingkungan yang kurang memadai

Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna

sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi terganggu.

3) Pengaruh dari luar

Radiasi,virus,obat-obatan dsb dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun

lingkungan hidupnya dalam uterus.

b. Kelainan pada plasenta

Endarteritis dapat terjadi dalam vili koriales dan menyebabkan oksigenasi plasenta

terganggu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin.

c. Penyakit ibu

Penyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria dapat

menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus atau plasmodium dapat melalui

plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian

terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparatomi, peritonitis umum, dan

penyakit menahun seperti brusellosis,mononucleosis infeksiosa, toksoplasmosis juga

dekompensasi kordis dan diabetes mellitus dapat menyebabkan abortus.

d. Kelainan traktus genitalis

5

Page 7: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Retroversio uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan

abortus. Sebab lain abortus dalam trimester 2 ialah servik inkompeten yang dapat

disebabkan oleh kelemahan-kelemahan pada serviks, dilatasi serviks berlebihan,

konisasi, amputasi atau robekan serviks luas yang tidak dijahit.

4. Patofisiologi

Kebanyakan abortus spontan terjadi segera setelah kematian janin yang kemudian

diikuti dengan perdarahan ke dalam desidua basalis, lalu terjadi perubahan-perubahan

nekrotik pada daerah implantasi ,infiltrasi sel-sel peradangan akut dan akhirnya

perdarahan per vaginam. Buah kehamilan terlepas seluruhnya atau sebagian yang

diintrepetasikan sebagai benda asing dalam rongga rahim. Hal ini menyebabkan

kontraksi uterus dimulai dan segera setelah itu pendorongan benda asing itu keluar

rongga rahim (ekspulsi).Bentuk pengeluaran hasil konsepsi bervariasi, antara lain:

a. Kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi biasanya dikelurkan semuanya

karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam.

b. Kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales membuat desidua lebih dalam,

sehingga umumnya plasenrta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan

banyak perdarahan.

c. Kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah

ialah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta, perdarahan tidak banyak jika

plasenta segera terlepas dengan lengkap.

Hasil konsepsi dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk.Ada kalanya kantong amnion

kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas (blighted ovum),

mungkin pula janin yang telah mati (Sarwono,2005,303:304).

5. Diagnosis

a. Dugaan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Terjadi perdarahan

2) Sering terdapat pula rasa mules

3) Pemeriksaan hasil tes kehamilan +/-

4) Adanya pembukaan serviks

5) Adanya jaringan dalam kavum uteri atau vagina

Sebagai kemungkinan diagnosis lain harus difikirkan (1) kehamilan ektopik yang

terganggu ;(2) mola hidatidosa;(3)kehamilan dengan kelainan pada serviks

6

Page 8: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

b. Hasil pemeriksaan fisik

1) Pemeriksaan fisik bervariasi tergantung pada jumlah perdarahan

2) Pemeriksaan fundus uteri

Tinggi dan besarnya tetap sesuai dengan umur kehamilan

Tinggi dan besarnya sudah mengecil

Fundus uteri tidak teraba di atas syimphisis

3) Pemeriksaan dalam

Cervik uteri masih tertutup

Cervik uteri sudah membuka dan dapat teraba ketuban dan hasil konsepsi

dalam cavum uteri/pada kanalis servikalis

Besarnya rahim telah mengecil

Konsistensi lunak

Besarnya rahim telah mengecil

Konsistensi lunak

B. Konsep Abortus Inkompletus

1. Pengetian

a. Abortus inklompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan

sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa jaringan tertinggal dalam uterus.

(Sarwono,2005:307)

b. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) artinya hanya ada sebagian dari hasil

konsepsi yang dikeluarkan yang tertinggal adalah desidua dan plasenta(FKUP,2004)

2. Diagnosa

Gejala klinis yang mungkin dapat terjadi,antara lain:

a. Perdarahan memanjang sampai terjadi keadaan anemis dan perdarahan tidak akan

berhenti sebelum hasil sisa hasil konsepsi dikeluarkan.

b. Perdarahan mendadak banyak sehingga dapat menyebabkan syok.

c. Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi.

Pada pemeriksaan dijumpai gambaran:

a. Kanalis servikalis terbuka

b. Dapat diraba jaringan dalam rahim atau di kanalis servikalis.

c. Kanalis servilakalis terutup dan perdarahan berlangsung terus

d. Dengan pemeriksaan sonde perdarahan bertambah.

7

Page 9: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

3. Penanganan

a. Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah,dapat diberikan cairan NaCl

fisiologik atau cairan Ringer yang disusul dengan tansfusi.

b. Setelah syok diatasi,dilakukan kerokan

1) Langsung pada umur kehamilan kurag dari 14 minggu

2) Dengan induksi pada umur kehamilan di atas 14 minggu, melalui:

Pemberian infus oksitoksin 20 IU dalam 500 ml cairan RL/NaCl 40 tetes/menit

sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi

Pemberian misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4 jam, sampai terjadi

ekspulsi sisa hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)

c. Pengobatan

1) Berikan uterotonika

2) Antibiotika untuk menghindari infeksi.

4. Komplikasi

a. Pendarahan yang hebat

b. kerusakan serviks

c. infeksi kadang – kadang sampai terjadi sepsis, infeksi dari tuba dapat

meninbulkan kemandulan

d. perforasi

e. Faal ginjal rusak ( renal failure ) disebabkan oleh infeksi dan syok pada pasien

dengan abortus diuresis selalu harus diperhatikan. Pengobatannya ialah dengan

pembatasan cairan dan mengatasi infeksi

f. Syok bkterial- terjadi syok yang beraty ang disebabkan oleh toksin- toksin

pengobatanya ialah dengan pemberian anti biotic, cairan kortikosteorid, dan herprain

.

8

Page 10: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

C. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

I. Pengkajian

Tanggal…pukul..

1. Data Subyektif

a. Biodata

1) Nama ibu/suami

Hendaknya jelas dan lengkap,nama ibu dan suami untuk mengenal,memanggil

dan rekam medis

2) Umur

Usia terbaik untuk reproduksi adalah 20-35 tahun,lebig dari atau kurang dari

tersebut merupakan resiko tinggi kehamilan

3) Agama

Mengetahui kepercayaan klien sehingga memudahkan dalam memberikan

nasehat dan dorongan rohani

4) Pendidikan

Mengetahui tingkat pengeahuan untuk memberikan nasehat dan dorongan rohani

5) Pekerjaan

Mengetahui status ekonominya sehubungan dengan asupan gizi yang rendah dan

pengaruh pekerjaan terhadap kehamilan

6) Alamat

Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang kehamilan

7) Alasan datang

Ibu mengatakan datang untuk periksa

8) Keluhan utama

Ibu mengalami perdarahan pervaginam, pendarahan biasanya terus berlangsung,

banyak dan membahayakan ibu sebelum usia kehamilan 20 minggu

( Yuni Kusmiyati 2008, perawatan ibu hamil

hal :51 )

9) Riwayat kesehatan yang lalu

Pernah atau tidak menderita penyakit, seperti: jantung, tekanan darah tinggi,

kencing manis, anemia berat, keracunan dan tidak pernah operasi.

10) Riwayat kesehatan sekarang

9

Page 11: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Ada atau tidak penyakit yang diderita, seperti: jantung,tekanan darah tinggi,

kencing manis, anemia berat

11) Riwayat kesehatan keluarga

Adakah keluarga yang menderita penyakit, seperti: jantung, tekanan darah tinggi,

kencing manis dan tidak ada riwayat kehamilan kembar.

12) Riwayat haid

Amenorrhoe :<20 minggu

Menarch : < 16 tahun atau lebih dari 16 tahun

Siklus :Teratur/ tidak

Lamanya :7 hari/lebih

Banyak :sedikit,sedang,banyak

Keluhan :disminorrhoe/tidak

HPHT : <20 minggu

13) Riwayat perkawinan

Menikah berapa kali,lamanya,umur pertama menikah

14) Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu

Adanya gangguan dan penyulit pada kehamilan,persalinan dan nifas ibu

sebelumnya perlu dikaji karena dimungkinkan berdampak atau berpotensi pada

kehamilan yang sekarang.

15) Riwayat kehamilan sekarang

Selama hamil ANC berapa kali, pelayanan apa yang diperoleh, keluhan apa yang

dialami selama hamil, kapan terjadi perdarahan ,disertai rasa nyeri atau tidak

16) Riwayat KB

Pemakaian alat kontrasepsi disesuaikan dengan keadaan ibu misalnya jumlah

anak yang dimiliki, pengalaman dalam ber-KB sebelumnya. Ibu yang memiliki

riwayat hipertensi dan DM tidak diperkenankan menggunakan KB hormonal, kaji

pula apakah kehamilan dikarenakan kegagalan ber KB

17) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan ibu

dan janin dalam kandungannya. Ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kalori

dibandingkan sebelum hamil. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil dapat

mempengaruhi tumbuh kembang janin dan menyebabkan komplikasi pada

10

Page 12: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

kehamilan seperti abortus

b) Pola aktivitas

Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun tidak terlalu lelah dan

berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya. Ibu hamil terutama

trimester I membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar

tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas bisa menyebabkan komplikasi

pada ibu hamil misanya perdarahan dan abortus.

c) Pola kebersihan

Kebersihan badan pada ibu hamil perlu diperhatikan, ibu hamil mengalami

peningkatan metabolisme tubuh sehingga mudah berkeringat, kebersihan alat

genetalia juga sangat penting karena peningkatan produksi lendir akibat

peningkatan estrogen, lebih sering ganti celana dalam untuk mencegah

berkembangnya kuman yang dapat menimbulkan infeksi

d) Pola Eleminasi

Ibu hamil utamanya pada trimester 1 biasanya mengalami keluhan sering

kencing, sehingga harus dijaga kebersihan alat genetalia agar tidak lembab

untuk mencegah berkembangnya kuman yang dapat menyebabkan infeksi

e) Pola istirahat

Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi

kesehatan ibu dan janinnya. Kebutuhan istirahat ibu hamil:malam ±7-8

jam,siang ±1-2 jam

f) Pola seksualitas

Pada kehamilan trimester I tidak boleh terlalu sering melakukan hubungan

seksualitas karena dapat menyebabkan abortus.

18) Keadaan psikososial

Psikologi ibu sangat mempengaruhi poses kehamilan. Ibu dengan keadaan

psikologi yang baik atau menerima dan bahagia dengan kehamilannya akan

berpengaruh baik pada kehamilan dan pertumbuhan janin. Keadaan psikologi

yang tidak baik pada masa kehamilan bisa menyebabkan komplikasi pada ibu

hamil misalnya abortus

19) Latar belakang sosial budaya

Hubungan ibu, suami, keluarga dan lingkungannya sangat berpengaruh dalam

kehamilan. Dukungan suami dan keluarga pada ibu hamil membuat ibu tenang

11

Page 13: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

dan nyaman dalam menjalani kehamilannya.

Selain itu budaya yang dapat merugikan dan mengganggu kehamilan diharapkan

tidak dilakukan, seperti pantang makanan tertentu karena ibu hamil membutuhkan

nutrisi yang baik.

20) Data spiritual

Ibu hamil hendaknya sering berdoa demi keselamatan diri dan bayinya serta dapat

dijadikan sebagai cerminan perilaku

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : lemah/cukup/baik

Kesadaran : composmentis

TD : 90/60-140/90 mmHg

Nadi : 76-96x/menit, N>100x/menit merupakan tanda syok

RR : 16-24x/menit,RR > 30x/menit waspada terjadi syok

S : 36,5˚C-37,5˚ C,T>38 C menunjukkan infeksi

b. Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi

Muka :pucat/tidak, oedem/tidak

Mata :sklera putih/kuning,konjungtiva merah muda/pucat

Mulut :bibir lembab/kering,pucat

Leher :ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, ada bendungan vena

jugularis/tidak

Dada :payudara simetris/tidak,tampak benjolan abnormal/tidak

Perut :ada bekas luka operasi/tidak

TFU teraba atau tidak

Genetalia :tampak keluar darah/tidak ,oedem/tidak, varises/tidak

Ekstremitas:oedema/tidak, varices/tidak

2) Palpasi

Leher :teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak dan ada teraba

bendungan vena jugularis/tidak

Dada : teraba benjolan abnormal/tidak

Perut : ada nyeri tekan/tidak

3) Pemeriksaan khusus(VT)12

Page 14: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Pemeriksaan dalam :

1. Perdarahan sedang hingga banyak

2. Teraba sisa buah kehamilan

3. Ostium uteri terbuka

4. ukuran uterus sesuai denagn usia kehamilan

4) Pemeriksaan penunjang (USG,pemeriksaan darah)

Didapatkan endometrium yang tipis dan ireguler.

5) Pemeriksaan urine (plano test)

II. Identifikasi Diagnosa/ Masalah

Dx: Ny... G... P...Ab... UK ...minggu dengan abortus inklompetus

Ds: Ibu mengatakan tidak haid selama ...bulan ini dan tes hamil yang hasilnya (+/-),HPHT

Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke.. dan usia kehamilannya saat ini adalah ...

Ibu mengatakan mengalami perdarahan sejak jam ...tanggal...

Do : Keadaan Umum : lemah/cukup/baik

Kesadaran : composmentis

TD : 90/60-140/90 mmHg

Nadi : 76-96x/menit

RR : 16-24x/menit

S : 36,5˚C-37,5˚

Abdomen :TFU teraba atau tidak

Genetalia :keluar darah/tidak

Pemeriksaan khusus(VT)

vulva vagina:keluar darah/tidak

pembukaan :sudah ada/belum

Pemeriksaan penunjang

USG

Pemeriksaan darah

Pemeriksaan plano test

Masalah

1.Cemas

Ds :Ibu merasa cemas akan kondisinya saat ini

Do : Raut wajah ibu tampak cemas

2.Nyeri perut bagian bawah

13

Page 15: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Ds :Ibu mengatakan merasakan nyeri perut bagian bawah

Do :Nyeri tekan pada perut bagian bawah

3.Kurangnya pengetahuan ibu akan prosedur tindakan

Ds :-

Do :-

III. Identifikasi Diagnosis dan Masalah Potensial

Diagnosa potensial : Hipovolemia berat

( F .Gary Cunningham . 2005 . Obstetri Wiiliams. hal :

964 )

Masalah potensial : Pendarahan yang Dapat bertanbah parah atau infeksi

( Helen Varney , 2006 Buku Ajar Asuhan Kebidanan. hal : 605

)

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

Pencegahan syok akibat perdarahan dengan melakukan pemasangan infus

Kolaborasi dan Rujukan dengan dokter spesialis untuk tindakan kuretase

V. Intervensi

Dx : Ny...G...P...Ab000 UK ...minggu dengan abortus inklompetus

Tujuan :-Tidak terjadi komplikasi pada ibu (infeksi,syok hipovolemik,anemia)

Kriteria :

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : composmentis

TD : 90/60-140/90 mmHg

Nadi : 76-96x/menit

RR : 16-24x/menit

S : 36,5˚C-37,5˚ C

Hb : > 10 gr%

Hasil konsepsi keluar semua

Perdarahan berhenti

Wajah, konjungtiva, ekstremitas atas maupun bawah tidak pucat

Intervensi :

1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya sekarang iniR/ Dengan penjelasan yang baik diharapkan klien kooperatif

2. Kolaborasi dengan dokter untuk rencana tindakan

14

Page 16: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

R/ Mendapatkan penanganan sesegera mungkin

3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.

R/ Fungsi independent bidan.

4. Minta persetujuan keluarga untuk pelaksanaan tindakan

R/ Memberikan kewenangan kepada tim medis untuk memberikan penanganan sesegera

mungkin.

5. Siapkan ibu, peralatan dan obat untuk rencana tindakan

R/ Persiapan yang baik akan memudahkan dan memperlancar tindakan

Masalah

1. Cemas

Tujuan :Ibu lebih tenang

KH :Kecemasan ibu berkurang sampai hilang

Intervensi

1. Beri dukungan moral dan spiritual R/ Dengan diberi dukungan moral dan spiritual,diharapkan ibu akan kuat dan sabar

menerima cobaan dan ibu lebih tenang

2. Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan

R/ Keluarga adalah orang terdekat ibu,dukungannya sangat diharapkan klien.

3. Ingatkan ibu untuk terus berdoa dan pasrah kepada Tuhan demi kelancaran tindakanR/ Dengan berdoa dan terus pasrah kepada Tuhan memberikan ketenangan pada ibu

selama proses tindakan

2. Nyeri perut bagian bawah

Tujuan :Ibu dapat beradaptasi dengan keluhan nyeri

Kriteria :Nyeri berkurang sampai hilang

Intervensi

1. Jelaskan pada ibu penyebab nyeriR/Dengan penjelasan yang baik ibu akan lebih tenang dan kooperatif

2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi analgesikR/ Terapi analgesik untuk mengurangi nyeri

3. Ajarkan teknik relaksasi kepada ibu R/ Teknik relaksasi untuk mengurangi keluhan nyeri

3. Kurangnya pengetahuan ibu akan prosedur tindakan

Tujuan :Ibu paham akan prosedur tindakan medis yang akan dilakukan padanya

15

Page 17: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Kriteria :-Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tugas

-Ibu kooperatif dalam setiap tindakan yang dilakukan padanya

Intervensi

1. Jelaskan pada ibu proses tindakanR/Dengan penjelasan prosedur tindakan,ibu akan mengetahui tindakan apa yang akan

dilakukan pada dirinya sehingga diharapkan ibu lebih tenang dan kooperatif

4. Potensial terjadi infeksi

Tujuan : Infeksi tidak terjadi

Kriteria : KU baik,suhu <37,5ºC,N >100 x/menit

Intervensi

1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotikaR/Pemberian antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi

2. Lakukan tindakan secara aseptik R/ Mencegah terjadinya kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi

5. Potensial terjadi syok hipovolemik

Tujuan : Setelah diberikan asuhan diharapkan tidak terjadi syok

Kriteria : KU : baik

Kesadaran : composmentis

TD : 90/60 mmHg-140/90 mmHg

N : 76-96 x/menit

RR : 16-24 x/menit

S : 36,5ºC-37,5ºC

Hb : > 10 gr%

Perdarahan pervaginam berhenti

Intervensi

1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan infus R/pemasangan infuse akan membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama

perdarahan

2. Observasi tanda-tanda vitalR/Untuk deteksi dini bila terjadi komplikasi

2. Potensial anemia

Tujuan : Anemia tidak terjadi

Kriteria :Hb :>10 gr%

16

Page 18: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

Wajah,konjungtiva,ekstremitas atas maupun bawah tidak pucat

Intervensi

1. Lakukan pemeriksaan HbR/Untuk deteksi dini terjadinya anemia

2. Berikan asupan yang adekuatR/Perbaikan kondisi ibu agar tidak terjadi anemia

VI. Implementasi

Sesuai dengan intervensi

VII. Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil

17

Page 19: ASKEB ABORTUS INKOMPLET

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Cunningham, F Gary. 2005. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Emedicinehealth. (2010), Eklamsia,

http://www.emedicinehealth.com/eclampsia/article_em.htm

FKUP. 2004. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC

Helen Varney.2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta:EGC

Manuaba,I Gde Bagus. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Nurmawati, eka. (2009), Tinggi jumlah kematian ibu anak, http://edukasi.kompas.com

Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

18