abortus inkomplit

22
ABORTUS INKOMPLIT

Upload: arvindan-subramaniam

Post on 26-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tinjauan kasus abortus inkomplete

TRANSCRIPT

Page 1: abortus inkomplit

ABORTUS INKOMPLIT

Page 2: abortus inkomplit

PENDAHULUANPENDAHULUANAbortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran

hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.

Prevalensi abortus meningkat dengan bertambahnya usia, dimana pada wanita berusia 20 tahun adalah 12%, dan pada wanita diatas 45 tahun adalah 50%.

Total kejadian abortus di Indonesia tahun 1993 berkisar antara 750.000 dan dapat mencapai 1 juta per tahun dengan rasio 18 abortus per 100 konsepsi.

Abortus inkomplit sendiri merupakan salah satu bentuk klinis dari abortus spontan maupun sebagai komplikasi dari abortus provokatus kriminalis ataupun medisinalis

Page 3: abortus inkomplit

PENDAHULUANPENDAHULUAN Abortus inkomplit memiliki komplikasi yang dapat

mengancam keselamatan ibu karena adanya perdarahan masif yang bisa menimbulkan kematian akibat adanya syok hipovolemik apabila keadaan ini tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Mengenal lebih dekat tentang abortus inkomplit menjadi penting bagi para pelayan kesehatan agar mampu menegakkan diagnosis kemudian memberikan penatalaksanaan yang sesuai dan akurat, serta mencegah komplikasi

Page 4: abortus inkomplit

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUSIdentitas penderitaNama : NKSUmur : 29 tahunAlamat : DenpasarJenis kelamin : PerempuanAgama : HinduPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu rumah tanggaStatus perkawinan : MenikahTanggal MRS : 22 Mei 2012

Page 5: abortus inkomplit

Anamnesis Keluhan utama : perdarahan pervaginam Perjalanan penyakit :

Penderita datang dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak pk.16.30 , 5 jam sebelum masuk rumah sakit disertai gumpalan-gumpalan darah berwana merah kehitaman. Penderita juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Riwayat tes kencing positif sekitar 2 bulan lalu. Riwayat trauma panas badan, dan pingsan disangkal. Riwayat coitus juga disangkal.

Page 6: abortus inkomplit

Riwayat menstruasi :Menarche umur 14 tahun, siklus teratur setiap

28-29 hari, lamanya 3-5 hariHari pertama haid terakhir : 6-02-2012Nyeri saat menstruasi kadang-kadang

dirasakan oleh penderitaRiwayat pernikahan : menikah satu kali dengan

suami yang sekarang selama 4 bulanRiwayat persalinan : 1. iniRiwayat Ante Natal Care (ANC) : di bidan

sebanyak 2 kaliRiwayat USG : tidak pernah

Page 7: abortus inkomplit

Riwayat KB : penderita tidak memakai KBRiwayat penyakit sebelumnya : riwayat

penyakit asma, penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus disangkal oleh penderita

Riwayat alergi obat : riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu disangkal oleh penderita

Page 8: abortus inkomplit

Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikStatus present :Keadaan umum : baikKesadaran : E4V5M5 (CM)Tekanan Darah : 110/70Nadi : 84X/menitRespirasi : 20X/menitSuhu tubuh : 36,5oCTinggi badan : 159 cmBerat badan : 50 kg

Page 9: abortus inkomplit

Status general : Kepala : Mata: anemia -/-, ikterus -/-, isokor Jantung : S1S2 tunggal, regular, murmur(-) Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/- Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat

ekstrimitas

Status ginekologi :

Abdomen : fundus uteri 1 jari di atas symphisis nyeri tekan tidak ada tanda cairan bebas tidak ada massa tidak ada

Inspekulo : fluksus (+), fluor (-) pembukaan porsio (+), tampak jaringan

Page 10: abortus inkomplit

VT : fluksus (+), fluor (-) pembukaan porsio (+), teraba jaringan korpus uteri antefleksi dengan besar dan

bentuk setara dengan umur kehamilan 10-12 minggu

adneksa parametrium dan cavum Douglasi dalam batas normal

Page 11: abortus inkomplit

Pemeriksaan labPemeriksaan labDarah lengkap :WBC : 13,7 (4,60-10,2)RBC : 4,10 (3,80-6,50)HGB : 13,6 (11,5-18,0)HCT : 40,3 (37,0-54,0)PLT : 258 (150-400)

Page 12: abortus inkomplit

Diagnosis KerjaDiagnosis Kerja

G1P0000 13-14 minggu dengan abortus inkomplitDiagnosis BandingDiagnosis Banding

Abortus inkomplitKehamilan ektopik tergangguPolip servikalisServitisKehamilan molaPerforasi pada uterus atau vagina karena

trauma

Page 13: abortus inkomplit

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANTerapi KuretaseAmoxicillin 3 X 500 mg selama 5 hariAsam mefenamat 3 X 500 mgMethylergometrin 3 X 5 mg selama 5 hari

Monitoring : observasi 30 menit post kuretKIE :Pasien dan keluargaTindak lanjut :Penderita dipulangkan 24 jam

post kuretKontrol ke poliklinik kandungan dan kebidanan

1 minggu kemudian 

Page 14: abortus inkomplit

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Diagnosis : anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnose klinis sebagai abortus inkomplit.

Page 15: abortus inkomplit

Faktor Predisposisi : Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Beberapa faktor yang

menyebabkan ini antara lain : kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan infeksi virus.

Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.

Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.

Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.

Page 16: abortus inkomplit

Daftar PermasalahanDaftar PermasalahanPasien ditemui dalam keadaan fisik yang cukup baik,

hanya mengeluhkan masih keluar darah yang makin lama makin sedikit seperti flek-flek pada pembalutnya setelah tindakan kuretase, serta agak lemas, tanpa disertai keluhan lainnya seperti nyeri perut maupun panas badan.

Sejak mengalami abortus, pasien masih beristirahat dan mengurangi aktivitasnya sehari-hari. Suami pasien tidak bekerja karena menjaga pasien di rumah. Jika keadaan ini terus berlangsung tentu saja akan menurunkan pendapatan ekonomi pasien dan keluarganya. Pasien dan suami juga harus menanggung kedua orang tua yang sudah tidak mampu bekerja lagi.

Page 17: abortus inkomplit

Akibat abortus ini, telah memberikan beban psikologis pada pasien. Tentunya kegagalan mendapatkan anak mengakibatkan dampak psikologis yang cukup berat. Terlebih lagi pasien dan suaminya menginginkan anak pertama.

Hubungan sosial pasien dengan lingkungan dan tetangga sekitar tidak begitu terganggu karena kejadian abortus ini. Namun hubungan pasien dengan suaminya dikatakan agak berubah.Menurut pasien, suaminya tampak lebih sering diam dan menyalahkan pasien karena terjadinya peristiwa abortus pada pasien.

 

Page 18: abortus inkomplit

Analisa Kebutuhan PasienKebutuhan Fisik Biomedis

Kecukupan GiziKecukupan Gizi Setelah kuretase, pasien membutuhkan asupan nutrisi yang

cukup, untuk mengembalikan keadaan pasien agar tidak lemas lagi. Makanan yang cukup mengandung zat besi misalnya daging-dagingan, sayur hijau, vitamin C, dapat mencegah pasien jatuh ke dalam anemia.

Akses Pelayanan KesehatanAkses Pelayanan Kesehatan Letak rumah pasien tidak terlalu jauh ke pelayanan

kesehatan terdekat ataupun untuk mencapai Rumah Sakit. Pasien hendaknya diantar oleh suami selama kontrol ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi, guna mencegah kecelakaan dalam perjalanan cukup lama akibat lemas.

Page 19: abortus inkomplit

LingkunganLingkungan Sebaiknya suami pasien mengurangi lalu menghentikan

kebiasaan merokok, atau merokok di tempat yang jauh dari pasien dan keluarganya, mengingat rokok menjadi faktor resiko untuk terjadinya abortus.

Kebutuhan emosi/ kasih sayang (orang tua, anggota Kebutuhan emosi/ kasih sayang (orang tua, anggota keluarga)keluarga)

Diperlukan KIE pada pasien, suami, juga mertua pasien tentang resiko yang akan muncul jika pasien kembali hamil, sehingga keluarga dapat memahami keadaan pasien, dan tidak memaksa pasien untuk harus mempunyai anak lagi. Juga pasien saat ini memerlukan dukungan moral atas abortus yang menimpanya.

Page 20: abortus inkomplit

Analisa Bio-PsikososialAnalisa Bio-Psikososial

Lingkungan BiologisLingkungan Biologis Dalam lingkungan biologis / keluarga pasien tidak ada yang

mengalami keluhan serupa seperti yang dialami pasien.

Faktor PsikososialFaktor Psikososial Adanya permasalahan hubungan pasien dan suaminya

akibat abortus yang dialami pasien, dimana suami pasien tampak menyalahkan pasien atas peristiwa yang terjadi. Hal ini menjadi beban mental yang cukup berat bagi pasien.

Page 21: abortus inkomplit

SaranSaran KIE kepada pasien serta suami tentang faktor resiko kehamilan, dimana

pasien disarankan untuk menunda kehamilan sementara dengan menggunakan kontrasepsi. Pada pasien yang sudah mengalami abortus saat ini, akan meningkatkan resiko terjadinya abortus, kelahiran prematur, persalinan yang sulit dan pendarahan postpartum pada kehamilan berikutnya.

KIE kepada pasien untuk meningkatkan asupan makanannya. Kami menyarankan pasien lebih teratur mengkonsumsi sayur-sayuran hijau juga buah-buahan atau suplemen vitamin C.

KIE pasien dan suaminya, agar mengantar selama kontrol post kuretase, mengingat kondisi pasien yang lemas, sehingga penanganan dapat segera diberikan dokter, misalnya pengobatan dengan sulfas ferrosus setelah terdiagnosa anemia. Juga pertimbangan pemakaian kontrasepsi yang sesuai.

KIE kepada pasien untuk mengalihkan beban mentalnya dengan melakukan hal-hal positif seperti dengan cara lebih mendekatkan diri dan berserah kepada Tuhan agar dapat memperoleh ketenangan hati dan pikiran.

Page 22: abortus inkomplit

TERIMA KASIH