asd

2
Klasifikasi ver Stappen terbagi kedalam 10 bagian yaitu : Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas gunung api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava. Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak. Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas sungai, contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena sebagian besar sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat kombinasi proses fluvial dan marine. Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura (spit), tombolo, laguna. Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging valley), morena, drumlin. Bentuk lahan asal aeolin, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses angin, contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan, parabolik, longitudinal, transversal,bintang. Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh pelarutan batuan.

Upload: nadya-farah-kamilia

Post on 06-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Klasifikasi ver Stappen

TRANSCRIPT

Page 1: Asd

Klasifikasi ver Stappen terbagi kedalam 10 bagian yaitu :

Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

gunung api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava.

Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses

degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.

Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

sungai, contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena

sebagian besar sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat

kombinasi proses fluvial dan marine.

Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut

seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge),

bura (spit), tombolo, laguna.

Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging valley),

morena, drumlin.

Bentuk lahan asal aeolin, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses angin,

contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan, parabolik,

longitudinal, transversal,bintang.

Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan

oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya adalah

kubah karst, dolina, uvala, polje, gua karst.

Bentuk lahan asal organik, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

organisme contohnya adalah terumbu karang dan pantai bakau.

Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh

aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan