asd & decomp done

Upload: rheza-giovanni

Post on 28-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    1/78

    Bagian Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Kasus Nefro-Kardiologi

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    Atrial Septal efe!t "AS# $ %agal &antung Kongestif

    Disusun oleh:

    'he(a %iovanni ")*)++,+),#

    Pembimbing:

    dr. Sherl/ 0uniar!han1 Sp. A

    2'3%'AM STUI 24NIIKAN 2'3F4SI 3KT4'

    FAKU5TAS K43KT4'AN

    UNI64'SITAS MU5A7A'MAN

    SAMA'INA

    ,+)*

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    2/78

    KATA 24N%ANTA'

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya

    berkat limpahan berkat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

    refleksi kasus dengan judul !trial "eptal Defe#t $ %agal jantung kongestif&'

    Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan

    penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak

    membantu penulis dalam pelaksanaan hingga terselesaikannya tutorial kasus ini,

    diantaranya:

    (' Prof' Dr' )' Masjaya, M'"i selaku *ektor +niersitas Mulaarman

    .' /apak dr' )' Emil /a#htiar Moerad, "p'P, selaku Dekan 0akultas

    1edokteran +niersitas Mulaarman'

    2' dr' "ukartini, "p' ! selaku 1etua Program "tudi Pendidikan Profesi Dokter

    0akultas 1edokteran +niersitas Mulaarman selaku 1etua 3ab4"M0 5lmu

    1esehatan !nak 01 +nmul serta'

    6' dr' "herly Yuniar#han, "p'!, selaku dosen Pembimbing 1linik yang dengan

    sabar memberikan arahan, motiasi, saran dan solusi yang sangat berharga dalam

    penyusunan laporan kasus ini dan juga yang selalu bersedia meluangkan aktu

    untuk memberikan bimbingan, saran, dan solusi selama penulis menjalani

    co.assisten di lab4"M0 5lmu 1esehatan !nak'

    7' Dosen-dosen klinik dan preklinik 01 +NM+3 khususnya staf pengajar

    3ab4"M0 5lmu 1esehatan !nak, terima kasih atas ilmu yang telah diajarkan

    kepada kami'

    8' *ekan-rekan dokter muda di 3ab4"M0 5lmu 1esehatan !nak *"+D

    !9"401 +NM+3 dan semua pihak yang telah membantu'

    !khir kata penulis menyadari baha penulisan ini masih jauh dari

    sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

    membangun dari para pemba#a untuk perbaikan kepenulisan di masa mendatang''

    "amarinda, 2 Noember .(;

    Penulis

    .

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    3/78

    Tutorial

    AT'IA5 S42TA5 4F48T "AS#

    $ %A%A5 &ANTUN% K3N%4STIF

    Se9agai salah satu s/arat untuk mengikuti u:ian stase Ilmu Kesehatan Anak

    ';4

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    4/78

    '4SUM4 KASUS

    Pasien masuk *" pada tanggal (( Desember .(; dari 5%D *"+D !'9'

    "jahranie "amarinda' !nak diraat di ruang melati pada tanggal yang sama' !nak

    masuk dengan keluhan demam ; hari disertai /!/ #air sejak ; hari yang lalu'

    Pasien masuk dengan diagnosis %E! dehidrasi ringan sedang disertai T/ paru

    dalam terapi' "etelah diraat 2 hari dengan %E!, pasien dilakukuan pemeriksaan

    foto thoraks dan dirujuk ke diisi kardiologi'

    A. '4SUM4 'UAN%AN

    Identitas pasien

    - Nama : !n' )aidar !l *aisyikhib

    - "etiaan

    - +mur : 2. tahun

    - !lamat :

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    5/78

    Keluhan Utama:

    demam ?@A men#ret ?@A ;B

    'iwa/at 2en/akit Sekarang =

    Pasien datang bersama orang tuanya dengan keluhan demam serta /!/ #air

    sekitar ;B yang telah terjadi sejak ; hari yang lalu' Colume feses tiap /!/ sekitar

    glas aua, arna kuning, tidak berlendir dan berdarah' Pasien mengalami

    muntah setiap habis minum susu' Pasien sedang menjalani pengobatan T/ dan

    #ontrol di poli anak' 1arena keluhan tsb pasien dibaa ke 5%D *" !9"

    "amarinda' Pasien masuk dengan diagnosis %E! dehidrasi ringan sedang disertai

    T/ paru dalam terapi' Pasien diraat selama 8 hari dengan %E!' "elama

    peraatan pasien mengalami batuk sesak dan demam, pasien di raat bersama

    dengan diisi respirologi' Pasien kemudian dialih raat respirologi dengan

    diagnosis /ronkopneumoni setelah pengobatan %E! selesai' Diraat 2 hari

    dibagian respirologi' "elama pasien diraat di bagian respirologi dilakukan

    pemmeriksaan foto thoraks dan didapatkan FT* 76G' 1emudian pasien dialih

    raat kembali ke kardiologi dengan diagnosis !trial septal defe#t dan de#omp

    kordis'

    'iwa/at 2en/akit ahulu =

    Pasien pernah diraat di *" !isyah "amarinda pada usia ; bulan dengan keluhan

    batuk, pilek, dan sesak' Pasien kemudian dirujuk ke *" !9" untuk dilakukan

    E#ho' "etelah dilakukan e#ho#ardiography oleh sp'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    6/78

    pengobatan 1DT' 1emudian pasien kembali masuk pada tanggal (( Desember

    .(;'

    'iwa/at 2en/akit Keluarga ='

    Tidak ada keluarga yang memiliki gejala4riayat penyakit serupa, baik keluarga

    dari ayah ataupun ibu pasien tidak mempunyai penyakit atau gangguan jantung'

    'iwa/at Saudara-Saudaran/a =

    ;ami

    l ke

    Kondisi

    saat

    lahir

    &enis

    persalina

    n

    Usia

    "tahun#

    Sehat>ti

    dak

    Umur

    meninggal

    Se9a9

    meninggal

    ( !term "pontan .;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    7/78

    !"5 : Mendapat !"5 ekslusif hingga usia 6

    bulan, kemudian dilajutkan susu bebela#

    karena !"5 tidak keluar lagi

    "usu sapi : "ejak usia 6 bulan

    /ubur susu : -

    Tim saring : -

    /uah : -

    3auk dan makan padat : -

    2emeliharaan 2renatal

    Periksa di : 1linik /idan

    Penyakit 1ehamilan : -

    Jbat-obatan yang sering diminum : Citamin, kalsium, obat-obatan penambah

    darah dan peningkat nafsu makan

    'iwa/at Kelahiran =

    3ahir di : *umah "akit

    Persalinan ditolong oleh : "p' J%

    /erapa bulan dalam kandungan : H bulan

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    8/78

    Imunisasi Usia saat imunisasi

    I II III I6 Booster I Booster II

    /F% @ 44444444 4444444 4444444 4444444 4444444

    Polio @ @ @ - - -

    Fampak - - 4444444 4444444 4444444 4444444DPT @ @ - 4444444 - -

    )epatitis / @ @ - 4444444 - -

    24M4'IKSAAN FISIK

    1esan umum : 1omposmentis

    1esadaran : E6 C; M7

    Tanda Vital

    0rekuensi nadi : ( B4menit, isi #ukup, reguler

    0rekuensi napas : 67 B4menit

    Temperatur : 27,7oF per aBila

    !ntropometri

    /erat badan : 7,7 kg

    Panjang /adan : 7; #m

    "tatus %i>i : //4+ : L - 2 "D

    T/4+ : L - 2 "D

    //4T/ : -. L //4T/ L ( ?%i>i /aikA

    I

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    9/78

    H

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    10/78

    Kepala

    *ambut : )itam

    Mata : konjungtia anemis ?-4-A, sklera ikterik ?-4-A, refleks

    #ahaya ?@4@A, pupil isokor .mm4.mm, mata #oong

    ?-4-A

    Mulut : lidah besar ?-A, lidah kotor ?-A, sariaan ?-A, faring

    hiperemis ?-A, mukosa bibir basah, pembesaran tonsil

    ?-4-A, gusi berdarah ?-A

    5eher

    Pembesaran 1elenjar : Pembesaran 1%/ submandibular ?-4-A,

    Thoraks

    5nspeksi : /entuk dan gerak dinding dada simetris dekstra

    sinistra, retraksi ?@4@A, iktus #ordis tidak tampak

    Palpasi : %erakan dinding dada dekstra sinistra, iktus #ordis

    teraba pada 5F" C mid clavicula line sinistra

    Perkusi : "onor di semua lapangan paru

    !uskultasi : Cesikuler ?@4@A, rhonki ?@4@A, hee>ing ?-4-A, "(".

    tunggal reguler

    (

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    11/78

    A9domen

    5nspeksi : +mbilikus sedikit menonjol

    Palpasi : "oefl, nyeri tekan ?-A, distensi ?-A, hepatomegali ?-A,

    splenomegali ?-A, turgor kulit kembali #epat

    Perkusi : Timpani

    !uskultasi : /ising usus ?@A normal

    Ekstremitas : !kral hangat ?@A, oedem ?-A, #apillary refill test L . detik,

    sianosis ?-A, pembesaran 1%/ aksiler ?-4-A, pembesaran

    1%/ inguinal ?-4-A

    3ain K lain : +nde#ensus Testis "inistra ?testis belum masuk ke

    kantung skrotumA

    2emeriksaan 2enun:ang

    ;asil pemeriksaan darah lengkap "tanggal )) esem9er ,+)*#

    2emeriksaan

    "))>),>)*#

    2emeriksaan

    ")?>),>)*#

    Nilai normal

    5eukosit = ))*++ 3eukosit: 866 6'-(' 4u3;9 = )+1? )b: ((,( ((,-(7, gr4dl

    )FT : 2.,I G )FT: 22,2 G 28, K ;6, G

    M86 = @1? MFC: I, I-(

    M8; = ,1@ MF): .7,8 .8-26

    M8;8 = 1+ MF)F: 22,2 2.-27

    2latelet = )*.+++ Platelet: .I7'

    Pro#al#itonin: ,((

    (;'-6;'

    L ,;

    ;asil pemeriksaan kimia darah "tanggal )) esem9er ,+)*#

    2emeriksaan ;asil Nilai normal

    %D" (6 ; K (;

    Serum 4lektrolit

    Natrium (.8 (2;-(;;

    1alium 2,. 2,7-;,;

    Fhloride (( H;-(I

    ;asil pemeriksaan kimia darah serial

    2emeriksaan Tanggal ), Tanggal ) Nilai normal

    ((

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    12/78

    Natrium (.7 (2( (2;-(;;

    1alium 6,I 6,2 2,7-;,;

    1lorida ( (( H;-(I

    ;asil pemeriksaan urine lengkap "tanggal )C esem9er ,+)*#

    &enis pemeriksaan ;asil Nilai normal

    /erat jenis (,6 (,2 K (,2

    arna 1uning

    1ejernihan ),>,+)*#

    Makroskopis

    9arna Kuning Kuning

    1onsistensi 5em9ek 5em9ek

    Darah - -

    3endir D D

    Mikroskopis

    Eritrosit +-) )-

    3eukosit +-) +-,

    !muba - -

    1ista - -

    Telur #a#ing - -

    iagnosis Ker:a : /ron#hopneumonia @ !"D dd P0J @ De#omp

    Fordis @ T/ paru @ Post %E!

    2enatalaksanaan=

    (.

    - D; O N" 6 ## 4 .6 jam pakai soloset4 poset- Minum maksimal .6 ##4 hari ?I B 2 ## atau 7 B 6 ##A

    - 5nj' FeftriaBone 2 B . mg ?hari ke .A

    - 5nj' 0urosemide . B 7 mg 5C

    - "pironolakton ( B 7 mg PJ

    - Faptopril 2 B . mg PJ

    - 5nj' Deksametason loading dose 2 mg 5C lanjut maintenan#e 2 B ( mg 5C

    - 5nj' Para#etamol 6 B I mg 5C

    - 5nj' %entamisin ( B 2 mg 5C

    - Nebul entolin ( ## @ P (,; ## 2B4 hari

    -!mbroBol 2 B 2 mg PJ 1DT lanjut ( B ( tab

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    13/78

    2emeriksaan 'adiologis=

    Tgl. )* septem9er ,+)*

    Tgl. ) esem9er ,+)*

    Tgl. ,, esem9er ,+)*

    (2

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    14/78

    ;asil Interpretasi=

    - "uspe#t #ongenital heart disease

    - /ron#hopneumonia paru

    - Pa#hypleural basal dekstra

    - DD: Ebstein )eart Disease

    - FT*: 86 G

    Tgl. , esem9er ,+)*

    ;asil Interpretasi=

    (6

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    15/78

    - 3arge #ordis

    - Pneumonal knop prominent

    - /ron#hopneumoni paren#hymal

    - Pulmo effusion basis right hemithoraks

    - FT* 76 G

    Kesan= Fongenital heart disease ?C"D 4 !"DA @ /ron#hopneumonia

    ;asil pemeriksaan 4K%:

    - "inus takikardia

    - *ight superior aBis deiation

    - Pulmonary disease pattern

    2emeriksaan 4!ho!ardiograph/=

    Tgl. )C>),>,+)*

    ;asil pemeriksaan=

    - !trial sinus solitus

    - !C-C! Fon#ordan#e

    - Normal systemi# and pulmonal enous drainage

    - /alan#e 6 #hambers

    - No PD!, C"D

    - !"D dd P0J 3eft to right shunt

    (;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    16/78

    - Mild P) .2 mm)g, Mild T*

    - 9ell #ontra#ted entri#le

    Kesan= !"D dd P0J

    Follow Up

    Tanggal Su9:ektif $ 39:ektif Assesment & Planning

    )ari ke- ((

    ..-(.-.(;

    Melati

    ": "esak ?@A, demam ?@A, batuk

    pilek ?@A

    J: T:2I, oF Nadi ((.B4i kuat

    angkat ** 67 B4i, !ne ?-4-A,

    ikt ?-4-A, *h ?@4@A, 9h ?-4-A,

    retraksi ?@Q@A sub#osta,

    /+?@AN, hepatomegali?-A,

    splenomegali ?-A, akral hangat

    ?@A

    !: /ron#hopneumonia @ !"D

    dd P0J @ De#omp Fordis @

    T/ paru @ Post %E!

    P: - D; O N" 6 ## 4 .6 jam

    pakai soloset4 poset

    - Minum maksimal .6 ##4

    hari ?I B 2 ## atau 7 B 6

    ##A

    - 5nj' FeftriaBone 2 B . mg

    ?hari ke .A

    - 5nj' 0urosemide . B 7 mg

    5C

    - "pironolakton ( B 7 mg

    PJ

    - Faptopril 2 B . mg PJ

    - 5nj' Deksametason loading

    dose 2 mg 5C lanjut

    maintenan#e 2 B ( mg 5C

    - 5nj' Para#etamol 6 B I mg

    5C

    - 5nj' %entamisin ( B 2 mg

    5C

    - Nebul entolin ( ## @ P

    (,; ## 2B4 hari

    - !mbroBol 2 B 2 mg PJ

    - 1DT lanjut ( B ( tab

    )ari ke-(.

    .2-(.-.(;

    Melati

    ": /atuk ?@A, pilek ?-A, sesak ?-A

    demam ?-A, /!1 dbn

    J: T:28, oF Nadi ((IB4i kuat

    !: /ron#hopneumonia @ !"D

    dd P0J @ De#omp Fordis @

    (7

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    17/78

    angkat ** 66 B4i, !ne ?-4-A,

    ikt?-4-, *h ?@4@A, 9h ?-4-A,

    retraksi ?@Q@A sub#osta,

    /+?@AN, hepatomegali ?-A,

    splenomegali ?-A, akral hangat

    ?-A

    T/ paru @ Post %E!

    P: - TB lanjut

    - 5nj' 0urosemide dosis naik:

    2 B 7 mg

    )ari ke- (8

    .I-(.-.(;

    Melati

    ": /atuk ?@A, pilek ?-A, sesak ?-A

    demam ?-A, /!1 dbn

    J: T:28,8 oF Nadi (.2B4i kuat

    angkat ** ; B4i, !ne ?-4-A,

    ikt?-4-, *h ?@4@A berkurang,

    9h ?-4-A, retraksi ?@Q@A

    sub#osta, /+?@AN,hepatomegali ?-A,

    splenomegali ?-A, akral

    hangat ?-A

    !: /ron#hopneumonia @ !"D

    dd P0J @ De#omp Fordis @

    T/ paru @ Post %E!

    P: - TB lanjut

    (8

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    18/78

    TIN&AUAN 2USTAKA

    I. AT'IA5 S42TA5 4F48T "AS#

    ,.) efinisi

    Atrial Septal Defect merupakan anomali jantung kongenital dimana

    terdapat lubang menetap pada septum atrium akibat kegagalan penyatuan baik

    septum sekundum atau septum primum dengan bantalan endo#ardium' )al ini

    menyebabkan aliran darah dari ena pulmonalis yang mengalir masuk ke atrium

    kiri mengalir kembali ke atrium kanan' ?(,.A

    Pada aal perkembangan janin, jantung mulai terbentuk sebagai tabung

    tunggal yang berdiferensiasi se#ara bertahap menjadi empat ruang' 1elainan dapat

    timbul pada berbagai tahap sepanjang proses tersebut, mengakibatkan kelainan

    pada dinding otot yang biasanya memisahkan kedua atrium' "ekitar IG dari

    !"D akan menutup pada (I bulan pertama kehidupan, jika !"D belum menutup

    sampai usia 2 tahun, maka !"D akan menetap dan perlu diterapi' Defek ini

    mungkin tidak terdeteksi pada masa kanak-kanak, tetapi bila defek ukup besar

    biasanya menjadi jelas pada umur 2 tahun' !"D yang ke#il mungkin tidak

    terdeteksi sampai usia pertengahan atau setelahnya, dan biasanya terdeteksi

    karena adanya pembesaran jantung dan suara jantung yang spesifik ?suara jantung

    kedua terpisah se#ara menetapA' !nak-anak dengan !"D yang bergejala bisa

    mempunyai gejala seperti mudah lelah, pernapasan #epat disertai dengan sesak

    napas, dan pertumbuhan yang lambat'?2A

    ,., 4pidemiologi",1#

    Defek septum atrium ?!"DA meliputi (G dari semua penyakit jantungbaaaan dan sebanyak .-6G penyakit jantung baaan yang tampak di masa

    deasa'

    Terdapat tiga jenis utama dari !"D meliputi:

    3stium se!undum=jenis yang paling sering dari !"D meliputi

    8; G dari semua kasus !"D, meakili sekitar 8G dari semua

    kelainan defek jantung baaan dan 2-6G dari semua

    penyakit jantung baaaan pada pasien yang berumur lebih dari

    6 tahun'

    (I

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    19/78

    3stium primum= jenis kedua paling sering dari !"D meliputi

    (;-.G dari semua !"D' !"D primum adalah bentuk kelainan

    defek septum atrioentrikuler dan umumnya berhubungan

    dengan kelainan katup mitral'

    Sinus venosus=yang paling jarang terjadi antara ketiga jenis

    !"D, !"D sinus enosus ?"CA terlihat pada ;-(G dari semua

    kasus !"D' 1elainan terletak di bagian superior dari septum

    atrium, dekat dengan persambungan dengan ena #aa

    superior' "ering berhubungan dengan kelainan ena pulmonalis

    yang bermuara ke atrium kanan'

    *asio !"D pada perempuan disbanding laki-laki sekitar .:(' Pasien

    dengan !"D dapat asimtomatik pada masa bayi dan anak, aktu mun#ulnya

    gejala klinis bergantung pada derajat pirau ?shuntA kiri-ke-kanan' %ejala lebih

    sering terjadi pada usia lanjut' Pada usia 6 tahun, HG dari pasien yang tidak

    diobati memiliki gejala sesak saat beraktiitas, kelelahan, palpitasi, aritmia

    berulang, atau gagal jantung'

    ,. Anatomi &antung"*#

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    20/78

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    21/78

    pompa-pompa tersebut, yang mendorong darah baik ke sirkulasi pulmonal

    oleh entrikel kanan maupun sirkulasi sistemik oleh entrikel kiri'

    Pembuluh-pembuluh darah yang mengembalikan darah dari jaringan

    ke atrium adalah ena, dan pembuluh-pembuluh darah yang mengangkut

    darah menjauhi entrikel menuju ke jaringan adalah arteri' 1edua belahan

    jantung dipisahkan oleh septum yaitu suatu otot otonom yang men#egah

    pen#ampuran darah dari kedua sisi jantung' Pemisahan ini sangat penting

    karena sisi kanan jantung menerima dan memompa darah ber-oksigen rendah

    sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigenasi

    tinggi'

    Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan

    melalui ena #aa' Darah ini mengandung FJ . dan mengalami deoksigenasi

    parsial mengalir dari atrium kanan ke dalam entrikel kanan, yang

    memompanya ke paru-paru melalui arteri pulmonalis' Dengan demikian sisi

    kanan jantung memompa darah ke dalam sirkulasi paru' Di dalam paru, darah

    tersebut kehilangan FJ. dan menyerap J. segar sebelum dikembalikan ke

    atrium kiri melalui ena pulmonalis' Darah kaya oksigen yang kembali ke

    atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam entrikel kiri yang memompa

    darah ke dalam sirkulasi sistemik melalui aorta'

    1edua sisi jantung se#ara simultan memompa darah dalam jumlah

    yang sama' Colume darah ber-oksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi

    kanan jantung segera memiliki olume yang sama dengan darah ber-oksigen

    tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung'

    .(%am9ar ). "truktur jantung dan alur aliran darah

    melalui ruang-ruang jantung dan katup-katup' ?8A

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    22/78

    SI'KU5ASI &ANINPerbedaan utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi lahir adalah

    penyesuaian terhadap kenyataan baha janin tidak bernafas sehnga paru tidak

    berfungsi'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    23/78

    aorta dan disalurkan ke sirkulasi sistemik, yang mengabaikan paru yang non

    fungsional'?7A

    %am9ar ,."irkulasi janin?IA

    ,.* 4m9riologi"1)+#

    "eptum atrium terbentuk antara minggu keempat dan keenam masa

    mudigah' 0ase aal ditandai dengan pertumbuhan suatu septum primer ?septum

    primumA dari dinding dorsal rongga atrium komunis ke arah bantalan

    endo#ardium yang sedang tumbuh seaktu yang terakhir memisahkan rongga

    atrium dan entrikel' "uatu #elah, yang disebut ostium primum, mula-mula

    memisahkan septum primum yang sedang tumbuh dari bantalan endo#ardium'

    Pertumbuhan berlanjut dan fusi septum dengan bantalan endo#ardium akhirnya

    melenyapkan ostium primumS namun, sebelum menutup sempurna, kematian sel

    akan menyebabkan perforasi pada bagian atas dari septum primum yang akanmembentuk ostium sekundum' )al ini memungkinkan berlanjutnya aliran darah

    teroksigenasi dari atrium kanan ke atrium kiri yang esensial untuk kehidupan

    janin

    .2

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    24/78

    "eiring dengan membesarnya ostium sekundum, sebuah septum sekunder

    ?septum sekundumA mun#ul tepat di sisi kanan septum rpimum' "eptum

    sekundum berproliferasi untuk membentuk struktur mirip bulan sabit yang

    mengelilingi suatu raung yang disebutforamen ovaleforamen oale dijaga di sisi

    kirinya oleh sebuah flap jaringan yang berasal dari septum primer, yang berfungsi

    sebagai katup satu arah dan memungkinkan darah terus mengalir dari kanan ke

    kiri selama kehidupan intrauterine' "aat lahir, seiring dengan turunnya resistensi

    as#ular paru dan meningkatnya tekanan arteri sistemik, tekanan di atrium kiri

    meningkat melebihi tekanan atrium kanan sehingga terjadi penutupan fungsional

    foramen oale'

    1elainan pada rangkaian kejadian ini dapatmenimbulkan berbagai !"D,

    yang memungkinkan komunikasi bebas antara atrium kiri dan kanan'

    ,.C 4tiopatogenesis",#

    .6

    %am9ar . "eptum artrium dari berbagai tahap perkembangan

    A. 2 hari ?7 mmA' B. Tahap yang sama dengan A. dilihat dari kanan8. 22 hari ?H mmA' . Tahap yang sama dengan 8, dilihat dari kanan

    4. 28 hari ?(6 mmA'F. /aru lahir'

    %. "eptum atrium dari kanan S tahap yang sama dengan F.?HA

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    25/78

    !"D merupakan kelainan kongenital jantung yang disebabkan oleh

    malformasi spontan dari septum interatrial' Dapat terjadi pada keluarga yang

    mempunyai riayat !"D'

    !"D ostium sekundum merupakan akibat dari: !dhesi inkomplit antara katup penutup foramen oale dengan septum

    sekundum pada saat lahir'

    0oramen oale yang menetap' /iasanya terjadi akibat resorbsi abnormal

    dari septum primum pada saat pembentukan foramen sekundum' *esopsi

    pada lokasi abnormal menyebabkan septum primum berlubang atau

    berbentuk menyerupai jala'

    *esorpsi septum primum yang berlebihan menyebabkan septum primum

    menjadi pendek dan tidak dapat menutup foramen oale' !bnormalitas yang besar dari foramen oale dapat terjadi sebagai akibat

    gangguan pembentukan septum sekundum' "eptum primum yang normal

    tidak dapat menutup foramen oale saat lahir'

    "uatu kombinasi dari resorpsi yang berlebihan dari septum primum

    dengan foramen oale yang besar mengakibatkan !"D septum sekundum

    yang besar'

    !"D septum primum, merupakan akibat dari penyatuan inkomplit

    septum primum dengan bantalan endokardial' Defek terjadi di

    dekat katup atrioentrikular' 1atup mitral biasanya terlibat berupa

    abnormalitas dalam bentuk atau fungsi' 1atup trikuspid biasaya

    tidak terlibat'

    !"D sinus enosus: terjadi karena penyatuan yang abnormal dari

    sinus enosus masa embrio dengan atrium' Pada kebanyakan

    kasus, defek terletak di bagian superior dari septum atrial, dekat

    persambungannya dengan ena #aa superior' /iasanyaberhubungan dengan muara abnormal dari ena pulmonalis kanan

    superior' Tipe yang relatif jarang yaitu tipe inferior yang

    berhubungan dengan muara abnormal dari ena pulmonalis kanan

    inferior' Cena ini dapat bermuara ke atrium kanan, '#aa superior

    atau ke '#aa inferior'

    !kibat yang timbul karena adanya defek septum atrium sangat bergantung

    dari besar dan lamanya pirau serta resistensi askuler paru' +kuran defek sendiri

    .;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    26/78

    tidak banyak berperan dalam menentukan besaran arah pirau' Darah mengalir

    kembali dari atrium kiri ke atrium kanan karena tekann atrium kiri biasanya

    sedikit lebih tinggi dari tekanan atrium kanan' Perbedaan ini memaksa sejumlah

    besar darah melalui defek pada septum yang menyebabkan olume berlebih pada

    jantung kanan, yang melibatkan atrium knan, entrikel kanan, dan arteri paru

    !kibatnya, atrium kanan membesar dan entrikel kanan berdilatasi sebagai usaha

    untuk menampung olume darah yang meningkat'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    27/78

    olume yang besar pada jantung kanan' "ianosis jarang ditemukan, ke#uali bila

    defek besar atau common atrium, defek sinus koronarius, kelainan as#ular paru,

    stenosis pulmonal, atau bila disertai anomali Ebstein'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    28/78

    .I

    %am9ar . %ambaran foto

    thoraB pada pasien dengan

    derajat pirau kiri ke kanan yang

    besar akibat !"D sekundum'

    Terdapat pembesaran jantung

    dengan pembesaran entrikel

    kanan, arteri pulmonalis yang

    sangat prominen dan #orakan

    paru-paru yang kasar' ?(6A

    %am9ar *. 0oto thoraB yang

    menunjukkan gambaran khas

    !"D'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    29/78

    %am9ar C. !"D' !liran darah tambahan dari sisi kiri jantung kembali ke sisi

    kanan menambah ukuran arteri pulmonalis utama ?terlihat jelas pada foto

    thoraks P!A ?!A' Penambahan ukuran entrikel kanan ?terlihat jelas pada foto

    lateral ?/A' karena pengisian jaringan lunak pada bagian baah dan tengah

    ruang retrosternal'?(8A

    ,. US% &antung "4kordiografi#

    Ekokardiografi menunjukkan dilatasi atrium dan entrikel kanan, dan

    dilatasi arteri pulmonalis dengan gerakan septum entrikel yang abnormal

    ?paradoBA karena adanya kelebihan beban olume yang signifikan pada

    jantung kanan' Defek septum atrium dapat diisualisasikan se#ara langsung

    oleh pen#itraan dua-dimensi, +"% Doppler atau ekokontras' Dengan

    menggunakan ekokardiografi transtorakal ?ETTA dan Doppler berarna dapat

    ditentukan lokasi defek septum, arah pirau, ukuran atrium dan entrikel kanan,

    keterlibatan katup mitral misalnya prolapse yang memang sering terjadi pada

    !"D'?((,(IA

    Ekokardiografi transesofageal ?ETEA diindikasikan jika ETT diragukan,

    serta sangat bermanfaat karena dapat dilakukan pengukuran defek se#ara

    presisi, sehingga dapat membantu dalam tindakan penutupan !"D perkutan,

    juga kelainan yang menyertai'?((,(IA

    %am9ar @. Defek septum atrium ini ditunjukkan menggunakan

    ekokardiografi Doppler berarna' ?6A

    .H

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    30/78

    . 8T S!an

    +ltrafast FT s#an #ukup akurat dalam menilai defek septum atrium'

    Tomografi potongan axialmemberikan pemisahan jarak yang jelas dari bagian

    inflow dan outflow dari septum atrium dan entrikel' !kibat dari tidak adanya

    struktur diatasnya yang menutupi pada gambaran FT s#an dan 2-dimensi ?2DA

    ultrafast FT, ukuran atrium dan entrikel dapat diukur' ?6A

    . M'I

    2

    %am9ar ?. Ekokardiogram

    menunjukkan defek septum atrium

    sekundum antara atrium kiri dan

    atrium kanan' ?(IA

    %am9ar . FT "#an !trial "eptal

    Defe#t' Defe#t septum atrium terlihat

    jelas' ?(HA

    %am9ar )+. FT s#an dengan kontras

    menunjukkan defek septum atrium'?6A

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    31/78

    M*5 memiliki peran yang penting dalam menegakkan diagnosa

    kardioaskuler' 1emampuan lain dari M*5 meliputi:

    Dapat menyajikan beberapa gambar per siklus jantung

    sehingga fungsi entrikel dapat diealuasi' Memungkinkan pengukuran aliran dan ke#epatan darah

    dalam aorta, arteri pulmonalis dan saat meleati katup-

    katup'

    M* angiografi memungkinkan pemeriksaan 2D

    berresolusi tinggi dari pembuluh darah dan se#ara

    noninasif dapat menetapkan adanya anomali ena paru

    yang menyebabkan terjadinya pirau'?6A

    *. KAT4T4'ISASI &ANTUN%

    1ateterisasi jantung dilakukan bila defek intraarterial pada

    ekokardiogram tidak jelas terlihat atau bila terdapat hipertensi pulmonal'

    Pada kateterisasi jantung terdapat peningkatan saturasi oksigen di atrium

    2(

    %am9ar )). M*5 !"D se#undum

    dengan pembesaran entrikel dan

    atrium kanan' ?(HA

    %am9ar ),. M*5 !"D se#undum

    ?panah hitamA' ?.A

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    32/78

    kanan dengan peningkatan ringan tekanan entrikel kanan dan arteri

    pulmonalis' /ila telah terjadi penyakit askuler paru, tekanan arteri

    pulmonalis sangat meningkat sehingga perlu dilakukan tes dengan pemberian

    oksigen (G untuk menilai reersiblitas askuler paru' Pada atrial septal

    defe#t primum, terlihat gambaran leher angsa ?goose-neck appearanceA pada

    kasus dengan defek pada septum primum, hal ini akibat posisi katup mitral

    yang abnormal' *egurgitasi melalui #elah pada katup mitral juga dapat

    terlihat' !ngiogram pada ena pulmonalis kanan atas, dapat memperlihatkan

    besarnya atrial septal defe#t'?6,.(A

    ,.? iagnosa Banding

    a. 64NT'I8U5A' S42TA5 4F48T "6S#C"D merupakan kelainan jantung non-sianotik yang paling sering

    dijumpai' Pada penderita C"D, di jantungnya terdapat suatu defek yang

    letaknya tinggi atau rendah pada septum antara entrikel kanan dan kiri'

    1arena tekanan dalam entrikel kiri memang lebih tinggi, terjadilah left-to-

    right shunt'?..A

    %ambaran radiologi penderita C"D dapat berbeda-beda tergantung

    pada ada atau tidaknya ganggaun pada pembuluh darah paru ?hipertensi

    pulmonalA dan besarnya kebo#oran' Makin ke#il kebo#oran, makin sedikit

    kelainan yang dapat dilihat pada radiografi polos' ?(;,.(A

    1ebo#oran yang sangat ke#il: 1elainan ini disebut aladi de

    !oger, jantung tidak membesar dan pembuluh darah paru-paru

    normal'

    1ebo#oran yang ringan: antung membesar ke kiri karena adanya

    pembesaran dari entrikel kiri, apeB jantung tertanam, entrikel

    kanan belum jelas membesar, atrium kiri dilatasi, dan pembuluh

    darah paru nampak bertambah'

    2.

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    33/78

    1ebo#oran yang sedang-berat: entrikel kanan dilatasi dan

    hipertrofi, atrium kiri dilatasi, arteri pulmonalis dengan #abang-

    #abangnya melebar, atrium kanan tidak nampak kelainan dan

    entrikel kiri membesar serta aorta ke#il'

    1ebo#oran dengan hipertensi pumonal: Centrikel kanan tampak

    semakin besar, arteri pulmonalis dan #abang-#abangnya di bagian

    sentral melebar, segmen pulmonal menonjol, atrium kiri normal,

    aorta menge#il, pembuluh darah paru bagian perifer sangat

    berkurang dan thoraB menjadi emfisematus'

    22

    %am9ar ). 0oto thoraB P! pada kasus C"D dengan moderate left to

    right shunt&' Tampak penonjoloan #onus pulmonalis dan #orakan

    bron#hoaskular meningkat' Pada foto thoraB lateral, tampak

    pendorongan esophagus ke posterior' )al ini mengindikasikan adanya

    dilatasi atrium kiri dan pembesaran entrikel kanan dan kiri' ?.2A

    %am9ar ). %ambar pada leel"apical # chamber$'%ambar

    !' tampak defek yang besar di posterior pada leel katup

    atrioentri#ular' %ambar /' tampak C"D yang ke#il pada

    bagian tengan septum interentrikel ?.6A

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    34/78

    9. 2AT4NT U8TUS A'T4'I3SUS "2A#

    Du#tus arteriosus bermula di dekat pangkal a' pulmonalis dan bermuara di

    aorta, tepat di distal a' sub#laia sisnitra' Du#tus arteriosus mengalirkan darah ke

    sirkulasi sistemik dari arteria pulmonalis pada masa intrauterine' Du#tus ini

    kemudian biasanya sudah menutup pada umur . bulan, kadang sampai 7 bulan'

    Pada PD!, du#tus ini tetap ada terus ?tidak menutupA'?..A

    !danya PD! memungkinkan aliran pirau dari kiri ke kanan ?dari aorta ke

    arteri pulmonalis4 left-to-right shunt&A' ?.(A

    %ambaran radiologis tergantung pada besar ke#ilnya PD!'?(;A

    - PD! ke#il sekali: gambaran jantung dan pembuluh darah paru normal'

    - PD! #ukup besar: !orta as#endens dan arkus nampak normal atau

    membesar sedikit, dan nampak menonjol pada proyeksi P!' !rteri

    pulmonalis nampak menonjol dan melebar di samping aorta' Pembuluh

    darah paru-paru dan hilus nampak melebar, karena olume darah yang

    bertambah' Pembesaran atrium kiri dan pembesaran dari entrikel kanan

    dan kiri'

    - PD! dengan hipertensi pulmonal: Pembuluh paru bagian sentral melebar,

    hilus melebar, pembuluh darah perifer berkurang' Centrikel kanan makin

    besar krena adanya hipertrofi dan dilatasi' !rteri pulmonalis menonjol,

    aorta as#endens melebr dengan arkus yang menonjol' !trium kiri nampak

    normal kembali'

    26

    %am9ar )*. 0oto thoraB Patent Du#tus !rteriosis ?PD!A' %ambar

    ?!A menunjukkan adanya pembesaran siluet #ardiomediastinal dan

    trunkus pulmonalis serta pembuluh darah perifer yang menge#il

    se#ara mendadak' %ambar ?/A menunjukkan ruang retrosternal

    yang terisi oleh entrikel kanan yang membesar'?.;A

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    35/78

    %am9ar )C 8-I. FT s#an dengan

    kontras dari pasien yang sama dengan gambar di atas, mengkonfirmasi adanya

    pembesaran jantung, dilatasi dan hipertrofi entrikel kanan'?.;A

    ,. 2enatalaksanaan

    /edah penutupan defek septum atrium dilakukan bila rasio aliran

    pulmonal terhadap aliran sistemik lebih dari .' /ila pemeriksaan klinis dan

    elektrokardiografi sudah dapat memastikan adanya defek septum atrium dengan

    aliran pirau yang bermakna, maka penderita dapat diajukan untuk operasi tanpa

    didahului pemeriksaan kateterisasi jantung' /ila terjadi hipertensi pulmonal dan

    penyakit askuler paru, serta pada kateterisasi jantung didapatkan tahanan arteri

    pulmonalis lebih dari ( +'m.yang tidak responsie dengan pemberian oksigen

    (G, maka penutupan defek septum atrium merupakan indikasi kontra'?.(A

    ,.)+ Komplikasi

    /erikut ini adalah komplikasi yang berhubungan dengan !"D:

    %agal jantung kongestif

    !ritmia

    )ipertensi pulmonal

    "ianosis

    %aradoxical emboli&ation

    "troke 'nfective endocarditis'?.A

    ,.)) 2rognosis

    Pasien dengan !"D biasanya bertahan hidup sampai deasa tanpa bedah

    atau interensi perkutan, dan banyak pasien hidup sampai usia lanjut' Namun,

    kelangsungan hidup se#ara alamiah setelah usia 6-; tahun kurang dari ;G, dan

    tingkat kelemahan dari jantung setelah 6 tahun adalah sekitar 7G per tahun'

    )ipertensi pulmonal jarang terjadi sebelum dekade ketiga'?.A

    2;

    %

    a

    m

    9

    a

    r

    %

    a

    m

    9

    a

    r

    %

    a

    m

    9

    a

    r

    %

    a

    m

    9

    a

    r

    %

    a

    m

    9

    a

    r

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    36/78

    %A%A5 &ANTUN% 2AA ANAK

    24NA;U5UAN

    Peristia gagal jantung pada bayi dan anak merupakan keadaan patologis

    dimana jantung tidak mampu memompa darah #ukup untuk memenuhi kebutuhan

    metabolik tubuh' Dalam hubungan yang luas ada dua sebab gagal jantung: ?(A

    gangguan dari beban kerja yang berlebihan, biasanya kelebihan beban olume

    atau tekanan akibat penyakit jantung #ongenital atau yang didapat, pada aalnya

    miokardium normal, atau ?.A beban kerja normal dihadapi oleh miokardium yang

    telah ter#edera oleh misalnya penyakit radang ?0reed, (HH7A' Pada stadium aal

    gagal jantung, berbagai mekanisme kompensatoir dibangkitkan untuk

    mempertahankan fungsi metabolik normal ?#adangan jantungA' 1etika mekanisme

    ini menjadi tidak efektif, akibatnya manifestasi klinisnya makin bertambah berat

    ?/ehrman, (HH7A'

    "ampai saat ini belum ada data yang alid mengenai insidens gagal

    jantung akut pada anak' %agal jantung memberi kontribusi terhadap estimasi (;

    juta kematian anak tiap tahun di dunia, penyebab tersering adalah P

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    37/78

    Curahjantung

    Frekuensijantung

    Isisekuncup

    preload afterload

    Kontraktilitas

    miokardiu

    m

    ditentukan oleh #urah jantung yang dipengaruhi oleh empat fa#tor, ?"ofyani ",

    ..A

    (A Preload ?olume orkA yang setara dengan isi diasolik akhir

    .A !fter load ?pressure orkA yaitu jumlah resistensi total yang harus dilaan

    saat entrikel berkontraksi

    2A 1ontraktilitas miokardium, yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk

    menghasilkan tenaga dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload

    maupun after load serta

    6A 0rekuensi denyut jantung

    %ambar'(' "kema fa#tor-faktor yang mempengaruhi #urah jantung

    4tiologi

    (' Etiologi %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    38/78

    /lokade jantung total

    /eban olume berlebih ?volume overloadA

    *egurgitasi katup atrioentrikular pada kanal !C

    *egurgitasi trikuspidal pada penyakit Ebstein

    0istula arterioenosa

    Miokarditis

    .' Etiologi %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    39/78

    Fi9rilasi atrium

    /radiaritmia

    Blokade :antung total !ongenital

    2' Etiologi %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    40/78

    Se9a9-se9a9 Sekunder

    ;ipertensi aki9at glomerulonefritis

    Tirotoksikosis

    Kardiomiopati doksosru9isin "adriam/!in#

    Anemia sel sa9it

    Kormulmonale aki9at kistik fi9rosis

    2atofisiologi

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    41/78

    %ambar (' 1ura 0rank-"tarling

    Transport oksigen sistemik ?TJ"A dihitung sebagai hasil kali #urah

    jantung ?F

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    42/78

    kontraktilitas miokardium' Menghasilkan gagal& jantung bila kebutuhan untuk

    #urah jantung melebihi kemampuan jantung untuk berespons' %agal #urah-tinggi

    berat kronis akhirnya dapat menyebabkan penurunan kinerja miokardium karena

    kebutuhan metaboli# miokardium sendiri tidak terpenuhi'

    "atu mekanisme kompensatoir utama untuk menaikkan #urah jantung

    adalah naiknya tonus simpatis, akibatnya bertambahnya sekresi epinefrin adrenal

    dalam sirkulasi dan bertambahnya pelepasan norepinefrin saraf' Pengaruh

    manfaat aal rangsangan simpatis adalah kenaikan frekuensi jantung dan

    kontraktilitas miokardium, yang keduanya berperan menaikkan #urah jantung'

    1arena asokontriksi yang terlokalisasi, aliran darah dapat didistribusikan lagi

    dari kulit, is#eral, dan bantalan kapiler ginjal ke jantung dan otak' Namun,

    kenaikan rangsangan simpatis yang lama dapat mempunyai pengaruh yang

    merugikan juga', termasuk hipermetabolisme, kenaikan beban pas#a,

    aritmogenesis, kenaikan kebutuhan oksigen miokardium, dan toksisitas miokard

    langsung' Casokontriksi perifer dapat berakibat penurunan fungsi ginjal, hati, dan

    saluran gastrointestinal' ?/ehrman, (HH7A

    %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    43/78

    Timbunan darah enosa pada ena-ena di bagian baah badan akan

    menyebabkan terjadinya udem' Mula-mula udem timbul pada tempat mata kaki

    ?pada anak yang sudah berdiriA, jadi pada tempat terendah, karena meningginya

    tekanan hidrostatis merupakan suatu faktor bagi timbulnya udem' Mula-mula,

    udem timbul hanya pada malam hari, aktu tidur, dan paginya udem menghilang'

    Pada stadium yang lebih lanjut, udem tetap ada pada aktu siang hari, dan udem

    tidak timbul pada mata kaki saja, tetapi dapat juga terjadi pada punggung kaki,

    paha, kulit perut, dan akhirnya pada lengandan muka' !kibat selanjutnya dari

    timbunan darah ini adalah asites, dan asites ini sangat sering dijumpai pada anak

    yang menderita gagal jantung' Dapat juga terjadi hidrotoraks, meskipun pada

    anak agak jarang dijumpai' /ila hidrotoraks, terlalu banyak akan memperberat

    keadaan dispnea penderita'

    !danya kelemahan jantung kanan mula-mula dikompensasi dengan

    dilatasi dinding jantung kanan, terutama dinding entrikel kanan' !danya dilatasi

    dinding entrikel akan menambah keregangan miokardium sehingga akan

    memperkuat sistole yang berakibat penambahan #urah jantung' !danya dilatasi

    dan juga sedikit hipertrofi jantung akan menyebabkan pembesaran jantung atau

    disebut kardiomegali'

    +paya penambahan #urah jantung karena kelemahan juga dilakukan

    dengan menaikkan frekuensi jantung ?takikardiA' Pada akhirnya kelemahan

    jantung kanan ini tidak dapat dikompensasi lagi, sehingga darah yang masuk

    kedalam paru akan berkurang dan ini tentunya akan merangsang paru untuk

    bernapas lebih #epat guna mengimbangi kebutuhan oksigen, akibatnya terjadi

    takipnea'

    %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    44/78

    relatif singkat otot atrium kiri tidak lagi dapat memenuhi keajibannya untuk

    mengosongkan atrium kiri' Menurut pengukuran, tekanan ini men#apai .6-26

    mm)g, padahal tekanan normal hanya 7 mm)g atau ketika entrikel kiri tidak

    mampu memompa darah ke aorta ?karena kelemahan entrikel kiriA, darah

    tertumpuk di entrikel kiri, akibatnya darah dari atrium kiri tidak tertampung di

    entrikel kiri, kemudian makin lama makin memenuhi ena pulmonalis dan

    akhirnya terjadi udem pulmonum ?9ahab, .2A'

    Pengosongan atrium kiri yang tidak sempurna ini ditambah meningginya

    tekanan didalamnya, menyebabkan aliran di dalamnya, menyebabkan aliran darah

    dari paru ke dalam atrium kiri terganggu atau terbendung' !kibatnya tekanan

    dalam 'pulmonales meninggi, dan ini juga akan menjalar ke dalam kapiler di

    dalam paru, ke dalam arteri pulmonalis dan akhirnya ke dalam entrikel kanan'

    !khirnya atrium kiri makin tidak mampu mengosongkan darah,

    bendungan dalam paru semakin berat, terjadilah kongesti paru' !kibatnya,

    ruangan di dalam paru yang disediakan untuk udara, berkurang dan terjadilah

    suatu gejala sesak napas pada aktu bekerja ?dyspnoe deffort#' Disini, entrikel

    kanan masih kuat sehingga dorongan darah dari entrikel kanan tetap besar,

    sedangkan atrium kiri tetap tidak mampu menyalurkan darah, akibatnya

    bendungan paru semakin berat sehingga akan terjadi sesak napas meskipun dalam

    keadaan istirahat "orthopnea#' Pada anak, adanya kongesti paru ini akan

    memudahkan terjadinya bronkitis sehingga anak sering batuk-batuk'

    Darah yang banyak tertimbun dalam entrikel kanan menyebabkan

    entrikel kanan dilatasi, kemudian diikuti dengan hipertrofi, yang akibatnya akan

    terjadi kardiomegali' Dalam rangka memperbesar #urah jantung, selain jantung

    memperkuat sistol karena adanya keregangan otot berlebihan, jantung jugabekerja lebih #epat, artinya frekuensi naik' Dengan demikian, terjadi takikardi'

    Jleh karena yang lemah adalah atrium kiri dan atau entrikel kiri maka disebut

    gagal jantung kiri'

    66

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    45/78

    Klasifikasi

    Tabel ;' 1lasifikasi *oss untuk gagal jantung pada bayi sesuai NY)!

    Kelas I Asimptomatik

    Kelas II Takipneu ringan atau 9a/i saat minum tampak 9erkeringat.

    2ada anak /ang le9ih 9esar tampak sesak 9ila

    9eraktivitas.

    Kelas III Takipneu tampak :elas atau 9a/i tampak 9erkeringat saat

    minum. Sesak /ang n/ata saat 9erkativitas.

    2eman:angan waktu pem9erikan makan dengan

    kegagalan pertum9uhan

    Kelas I6 Tampak ge:ala seperti takipneu1 retraksi1 merintih atau

    9erkeringat saat istirahat

    *oss dkk tahun (H.. mempublikasikan sistem skor untuk

    mengklasifikasikan gagal jantung se#ara klinis pada bayi ?Tabel 7A' "kor *oss ini

    disejajarkan dengan klasifikasi Ne York )eart !sso#iation ?NY)!A ?Tabel ;A

    dapat memberikan gambaran yang lebih rin#i oleh karena peningkatan derajat

    6;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    46/78

    beratnya gagal jantung sesuai dengan peningkatan kadar norepinefrin plasma dan

    kadar ini akan menurun setelah dilakukan koreksi ataupun setelah pemberian obat

    anti gagal jantung ?%uyton, .7A'

    Tabel 7' "istem skor *oss untuk gagal jantung pada bayi

    poin ( poin . poin

    Colume sekali

    minum ?##A

    ((; 8;-((; L.;

    9aktu persekali

    minum ?menitA

    L6 menit

    3aju Nafas L;4menit ;-7B4menit 7B4menit

    Pola Nafas Normal !bnormalPerfusi perifer Normal Menurun

    "2 atau diastoli#

    rumble

    Tidak ada !da

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    47/78

    diaphoresis

    ?berkeringatA

    saat beraktiitas saat istirahat

    Takipneau

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    48/78

    mendasari' Penilaian klinis tekanan ena jugularis pada bayi mungkn sukar

    karena leher pendek dan sukar diamati pada keadaan relaks' Edema dapat

    menyeluruh, biasanya melibatkan kelopak mata serta sa#rum, dan jarang, kaki

    maupun telapak kaki' Diagnosis bandingnya tergantung umur ?/erstein, .2A

    1esukaran makan adalah gejala yang paling men#olok pada bayi dengan

    gagal jantung' "ementara bayi normal makan dengan penuh semangat, sering

    menyelesaikan makan dalam (; atau . menit, bayi dengan gagal jantung makan

    lebih sukar' Peraatan diperpanjang dan dihubungkan dengan takipnea yang

    nyata dan keringat bertambah' /eberapa bayi berjuang selama ;-( menit dan

    tertidur, hanya bangun satu jam atau lebih lama dengan tidak puas-puasnya lapar

    lagi' Yang lain agaknya lelah dan tertidur sesudah makan hanya ( atau . o>'

    !gaknya kesukaran makan akibat dari gabungan antara upaya mengisap dan

    mempertahankan frekuensi pernapasan #epat, juga akibat dari #adangan jantung

    yang terbatas' Masukan kalori total pada keadaan ini dapat turun sampai dibaah

    8; kkal4 kg4 hari, ini tidak #ukup untuk mempertahankan pertumbuhan ?0reed,

    (HH7A

    Jrangtua sering melihat keringat berlebihan ?terutama ketika makanA yang

    tidak sebanding dengan suhu sekeliling atau pakaian' 5ni disebabkan oleh

    bertambahnya aktiitas sistem saraf autonom dalam upaya memperbaiki kinerja

    ?performan#eA miokardium'

    Pada pemeriksaan fisik anak hampir selalu takikardi dengan frekuensi

    jantung anak istirahat lebih dari (7 denyut permenit pada neonatus dan lebih dari

    (. pada bayi yang lebih tua' Takikardi juga merupakan akibat bertambahnya

    katekolamin yang bersirkulasi yang memperbesar #urah jantung dengan

    menambah kontraktilitas miokardium dan frekuensi jantung'Takipnea ?frekuensi pernapasan istirahat lebih dari 7 pada neonatus atau

    lebih dari 6 pada bayi lebih tuaA biasanya ada dan dikaitkan dengan bertambah

    kakunya paru-paru akibat bertambahnya #airan interstitial dari tekanan enosa

    paru-paru yang naik ?udem pulmonalA atau aliran pirau besar dari kiri ke kanan'

    1etika gagal jantung menjadi lebih berat, fungsi entilasi dapat menjadi lebih

    terganggu dan dapat ditemukan kembang kempis #uping hidung ?alae nasiA,

    retraksi interkostal, dan dengkur' distensi ena leher tidak sering ditemukan pada

    6I

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    49/78

    neonatus, tetapi mungkin ditemukan pada bayi yang lebih besar' Tekanan ena

    sistemik naik akibat pembesaran hati, tetapi udem perifer tidak sering pada bayi

    dan hanya bersama dengan gagal jantung yang amat berat' Ekstrimitas dingin,

    nadi teraba lemah, dan tekanan darah arterial rendah dengan tekanan nadi sempit

    dapat ditemukan sebagai manifestasi dari #urah jantung rendah' Ekstrimitas

    berbintik-bintik dan pengisian kembali kapiler lambat merupakan tanda-tanda

    gangguan askular yang lebih berat ?0reed, (HH7A

    1adang-kadang, pemeriksaan dada menunjukkan mengi ?hee>ingA

    ringan yang dapat diran#ukan dengan bronkiolitis atau pneumonia dan dapat

    diperburuk dari penekanan jalan nafas oleh pembuluh darah paru yang

    mengembang' *onki tidak sering ke#uali bersama pneumonia, suatu hubungan

    yang tidak jarang'

    .' Manifestasi 1linis %agal

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    50/78

    mendadak, anak mungkin tampak #emas tetapi perkembangan baik dan gi>i baikS

    mereka yang mengalami proses lebih kronik biasanya tidak tampak #emas tetapi

    mungkin kurang gi>i dan kurang energi'

    "eperti bayi, anak dengan gagal jantung biasanya takikardi karena naiknya

    aktifitas simpatis dan takipneu karena bertambahnya air dalam paru-paru ' Furah

    jantung yang rendah dapat menyebabkan asokonstriksi perifer, berakibat dingin,

    pu#at dan sianosis jari, dengan pengisian kapiler jelek'

    1enaikan tekanan enosa sistemik dapat diukur dengan penilaian klinis

    tekanan ena jugularis dan pembesaran hati' Tekanan ena sistemik yang naik

    mungkin dideteksi oleh pelebaran ?dilatasiA ena-ena leher dengan pulsasi ena

    dapat tampak di atas klaikula sementara penderita duduk' )ati mungkin

    membesar pada palpasi atau perkusi, dan jika pembesaran relatie akut, mungkin

    tepinya lunak karena meregangnya kapsul hati'

    !nak-anak dapat juga menderita udem perifer' Mula-mula tanda-tandanya

    mungkin tidak kentara, tetapi bila telah ada kenaikan berat badan (G, muka

    terutama kelopak mata, mulai tampak bengkak dan udem terjadi pada bagian

    tubuh yang tergantung atau dapat anasarka' +dem yang sudah berjalan lama dapat

    menimbulkan kemerahan dan indurasi kulit', biasanya diatas betis dan

    pergelangan kaki' Eksudasi #airan ke dalam rongga-rongga tubuh dapat

    ditemukan sebagai asites dan kadang-kadang hidrothoraks'

    Pada pemeriksaan jantung hampir selalu ada kardiomegali' "ering ada irama

    gallop, tanda-tanda auskultasi lain khas untuk lesi jantung spesifik' 5mpuls

    jantung mungkin tenang bila ada penyakit otot jantung primer ?misal, miokarditis

    atau kardiomiopatiA, tetapi biasanya hiperaktif bila gagal kongestif disebabkan

    oleh beban olume berlebih dari pirau kiri ke kanan atau regurgitasi katupatrioentrikula' "uara jantung ketiga yang terjadi dalam mid diastol mungkin

    merupakan tanda normal pada anak tetapi sering bersama dengan bertambahnya

    kekakuan entrikel pada mereka yang dengan penyakit jantung' Pulsus alternans

    ditandai irama teratur dengan pulsasi kuat dan lemah berselang-seling,

    kadangkadang dapat dirasakan, tetapi lebih mudah dinilai sementara mengukur

    tekanan darah sistemik atau pemantauan tekanan darah' Pulsus alternans diduga

    disebabkan oleh perubahan pada olume entrikel kiri, akibat pemulihan

    ;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    51/78

    miokardiumnya tidak sempurna pada denyut yang berselang-seling' Pulsus

    paradoksus ?turunnya tekanan darah pada inspirasi dan naik pada ekspirasiA,

    akibat irama tekanan intrapulmoner yang men#olok yang mempengaruhi

    pengisian entrikel ?seperti pada tamponade peri#ardiumA, kadang-kadang

    ditemukan pada anak yang lebih tua'

    Anamnesis

    Dari anamnesis dapat ditanyakan mengenai adanya:

    (' 1elahiran

    bayi sianotikU keadaan bayi hari pertama kehidupanU perlukah oksigenU jika

    menggunakan oksigen, menolongkahU

    .' Pertumbuhan

    !pakah tinggi dan beratnya tidak seimbangU /erapa persentil yang

    sebenarnyaU

    2' Toleransi terhadap pengerahan tenaga

    Dapatkah bayi makan makanan pada aktu yang sesuaiU !pakah ia lelah,

    menjadi bernapas pendek ?sesak napasA atau perlu istirahat disela-sela makanU

    !pakah kegiatan menyebabkan napas pendekU /agaimana keterlibatan anak

    dan kemampuan dalam olahragaU /erapa jauh ia dapat berjalan pada

    langkahnya sendiriU

    6' /erdebar-debar ?palpitasiA

    /eberapa aktu sesudah berumur . tahun anak mulai mengatakan kejadian

    takikardia dan kadang-kadang denyut tidak teratur'

    ;' "ianosis

    Pada penderita yang sianosis adanya ke#enderungan jongkok memberikankesan saturasi oksigen darah labil'

    7' "inkop ?pingsanA

    !pa kejadian yang tepat mendahului episodeU /erapa lama berlangsungU

    !dakah suatu jejasU !dakah suatu gerakan-gerakan konulsiU "erangan

    pusingU ?hampir sinkopA

    2emeriksaan Fisik

    ;(

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    52/78

    Dari pemeriksaan fisik, antara lain:

    (' *espirasi

    - frekuensi pernapasan

    - retraksi sub#ostal

    - #uping hidung

    .' Pertumbuhan

    /iasanya penyakit jantung yang dimulai sejka lahir mempengaruhi berat

    badan sebelum mempengaruhi tingginya, menghasilkan bayi yang kurus' Pada

    mereka yang menderita lesi bersama gagal jantung kongestif, seperti shunt dari

    kiri ke kanan ?defek sekatA, berat badan lebih dipengaruhi daripada tinggi badan'

    Penghentian pertumbuhan sempurna, bahkan kehilangan berat badan, terjadi pada

    penderita dengan gagal jantung kongestif berat'

    2' Jedema

    /engkak pada palpebra dan muka bulat sering merupakan manifestasi

    gagal jantung kongestif sebelah kanan pada anak ke#il, sedangkan pitting oedema

    pada ekstremitas jarang'

    6' Tekanan Cenosa

    Pada anak yang kooperatif, terutama anak yang lebih tua, inspeksi ena

    jugularis penderita ketika ia duduk tegak' Pada anak setinggi anak umur 7 tahun

    biasa, distensi ena atau pulsasi seharusnya tidak dapat dilihat di atas klaikula

    ke#uali kalau tekanan enosa naik'

    Pulsasi jugularis interna biasanya dapat dilihat pada penderita telentang

    datar, jika tetap ada ketika penderita berada pada posisi duduk atau tegak, pulsus

    ini abnormal'

    ;' !uskultasiSuara )antung ketiga, dalam hubungannya dengan gallop, terdengar pada

    penderita gagal jantung kongestif, terutama mereka dengan penyakit miokardium'

    "uara ini terdengar selama diastole pada periode pertama aliran masuk #epat ke

    dalam entrikel' /anyak anak normal kurus mempunyai yang dengan mudah

    dapat didengar'

    Suara )antung keempat(bunyi jantung lemah dan pendek, jauh sebelum

    suara jantung pertama biasanya suara jantung keempat dan jarang merupakan

    ;.

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    53/78

    tanda normal pada umur berapa pun' "uara ini terkait dengan kontraksi atrium,

    dengan aliran yang berlebihan meleati katup atrioentrikular, dan dengan

    hipertensi atrial ?misalnya gagal jantung kongestifA

    ,ising sistolik( bising ini berkaitan dengan leatnya darah melalui lubang

    yang terbatas misalnya ?stenosis katup semilunaris, katup atrioentrikular

    regurgitan, defek sekat entrikel, atau obstruksi ringan dalam arteri pulmonalis

    atau aorta, seperti pada koarktasio aortaA' /ising yang sangat keras dapat

    menimbulkan getaran ?thrillA ?ibrasi yang dapat diraba pada dinding dadaA'

    ,ising diastolic(bising diastoli# aal regurgitasi aorta bernada tinggi, dan

    berkualitas meniup' /ising ini terbaik didengar sepanjang linea parasternal kiri,

    dengan penderita dalam posisi duduk, dalam ekspirasi dan #ondong ke depan,

    diafragma digunakan untuk mengesampingkan suara nada rendah' /ising

    regurgtasi pulmonal pada penderita dengan tekanan arteri pulmonalis normal

    bernada rendah dan didengar terbaik pada daerah pulmonal atau linae

    parasternalis kiri baah'

    ,ising kontinu(bising yang meluas dari sistol ke diastole, melalui suara

    jantung kedua ?tanpa selaA dan kadang-kadang bahkan seluruh siklus jantung,

    disebut sebagai kontinu' Fontoh klasik adalah, duktus arteriousus paten, paling

    baik didengar pada sela iga kedua kiri'

    7' Paru-paru

    Dispnea atau takipnea sering merupakan petunjuk adanya aliran darah

    paru-paru berlebihan atau tekanan bantalan kapiler paru-paru naik' !uskultasi

    tidak hanya menunjukan hee>ing atau rhonki yang khas untuk infeksi atau

    bendungan ?kongestiA, tetapi juga memberikan informasi dasar apakah udara yang

    ditukar terlalu sedikit, #ukup atau terlalu banyak'8' )ati ?heparA

    "alah satu bukti naiknya tekanan ena sentral adalah hepatomegali' Tepi

    hati yang lebih rendah daripada 2 #m di baah tepi kosta kanan adalah abnormal'

    2emeriksaan 2enun:ang

    Dari pemeriksaan penunjang, meliputi:

    (' *oentgenogram dada

    ;2

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    54/78

    *oentgenogram menampakkan pembesaran jantung' Caskularisasi paru

    berariasi tergantung dari penyebab gagal jantung' /ayi dan anak yang

    mempunyai shunt dari kiri ke kanan akan mengalai pembesaran pembuluh darah

    arteri pulmonalis sampai tepi lapangan paru, sedangkan penderita yang menderita

    kardiomiopati dapat mempunyai bantalan askuler pulmonal relatie normal pada

    aal perjalanan penyakit' Forak perihiler pulmonal alus member kesan kongesti

    ena dan edema paru akut yang biasanya tampak hanya pada gagal jantung akut

    yang lebih berat'

    %ambar 2' 0oto thoraks gagal jantung pada bayi

    .' Elektrokardiografi

    )ipertrofi ruangan jantung dapat membantu dalam penilaian penyebab

    gagal jantung kongestif tetapi tidak menegakkan diagnosis' Pada kadiomiopati,

    perubahan iskemia entrikel kiri atau kanan dapat berkorelasi baik dengan

    parameter klinis dan parameter noninasif lain fungsi entrikel' Morfologi V*"

    oltase rendah dengan kelainan gelombang "T-T dapat juga member kesan

    penyakit radang miokardium tetapi ditemukan juga pada perikarditis'

    ;6

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    55/78

    2' Ekokardiografi

    "angat berguna dalam menilai fungsi entrikel' Parameter yang paling

    sering digunakan adalah pemendekan fraksional, yang ditentukan sebagai

    perbedaan antara diameter akhir-sistol dan akhir-diastol' Pemendekan fraksional

    aal normal adalah .IG dan 6G, dibandingkan dengan fraksi ejeksi normal

    ?yang mengukur olumeA ;;-7; G yang diukur dengan angiografi: rasio periode

    pre-ejeksi4ejeksi ?PEP4EPA, diukur dengan e#ho M-mode harus kurang daripada

    6G' 9aktu pre-ejeksi yang lama dengan aktu ejeksi yang amat pendek

    biasanya menunjukkan kegagalan miokardium' Pemeriksaan Doppler dapat

    digunakan untuk menghitung #urah jantung'

    6' %as Darah

    1adar oksigen arteri dapat menurun bila ketidaksamaan entilasi4perfusi

    terjadi akibat edema paru' /ila gagal jantung berat, dapat ada asidosis respiratorik

    dan4atau metaboli#'

    ;' Penghitungan sel darah lengkap

    3eukositosis sedang mungkin ada pada gagal jantung, endokarditis

    ba#terial dan demam rematik akut, dengan atau tanpa gagal jantung'

    TATA5AKSANA

    1eberhasilan pengobatan gagal jantung pada anak didasarkan pada

    pengertian mengenai sifat dan akibat fisiologis #a#at jantung spesifik yang

    menyebabkan kegagalan jantung, dan tersedianya #ara-#ara pengobatan''

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    56/78

    "aat masa tirah baring seharian, sebaiknya menyibukkan mereka dengan

    kegiatan ringan yang mereka sukai yang dapat dikerjakan diatas tempat tidur

    ?menghindari anak berteriak-teriak tidak terkendaliA ?0reed, (HH7A "edasi kadang

    diperlukan: luminal .-2 mg4kg//4dosis tiap I jam selama (-. hari ?Pusponegoro,

    .6A

    .' Penggunaan oksigen'

    Penggunaan oksigen mungkin sangat membantu untuk penderita gagal

    jantung dengan udem paru-paru, terutama jika terdapat pirau dari kanan ke kiri

    yang mendasari dengan hipoksemia kronik' Diberikan oksigen 2-;G dengan

    kelembaban tinggi supaya jalan nafas tidak kering dan memudahkan sekresi

    saluran nafas keluar ?Pusponegoro, .6A'

    2' 1oreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit'

    6' Pembatasan #airan dan garam'

    Dianjurkan pemberian #airan sekitar 8-IG ?.42A dari kebutuhan'

    "ebelum ada agen diuretik kuat, pembatasan diet natrium memainkan peran

    penting dalam penatalaksanaan gagal jantung' Makanan rendah garam hampir

    selalu tidak sedap, lebih baik untuk mempertahankan diet adekuat dengan

    menambah dosis diuretik jika diperlukan' "ebaiknya tidak menyarankan untuk

    membatasi konsumsi air ke#uali pada gagal jantung yang parah ?0reed, (HH7A

    ;' Diet makanan berkalori tinggi

    /ayi yang sedang menderita gagal jantung kongestif banyak kekurangan

    kalori karena kebutuhan metabolisme bertambah dan pemasukan kalori

    berkurang' Jleh karena itu, perlu menambah kalori harian' ?9ahab, .2A'

    7' Pemantauan hemodinamik yang ketat'

    Pengamatan dan pen#atatan se#ara teratur terhadap denyut jantung, napas,nadi, tekanan darah, berat badan, hepar, desakan ena sentralis, kelainan paru,

    derajat edema, sianosis, kesadaran dan keseimbangan asam basa ?Pusponegoro,

    .6A'

    8' )ilangkan faktor yang memperberat ?misalnya demam, anemia, infeksiA jika

    ada

    Peningkatan temperatur, seperti yang terjadi saat seorang menderita

    demam, akan sangat meningkatkan frekuensi denyut jantung, kadang-kadang dua

    ;7

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    57/78

    kali dari frekuensi denyut normal' Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena

    panas meningkatkan permeabilitas membran otot ion yang menghasilkan

    peningkatan perangsangan sendiri' !nemia dapat memperburuk gagal jantung,

    jika )b L 8 gr G berikan transfusi P*F' !ntibiotika sering diberikan sebagai

    upaya pen#egahan terhadap miokarditis4endokarditis, mengingat tingginya

    frekuensi 5"P! ?/ronkopneumoniA akibat udem paru pada bayi4anak yg

    mengalami gagal jantung kiri'?/erstein, .2A' Pemberian antibiotika tersebut

    boleh dihentikan jika udem paru sudah teratasi' "elain itu, antibiotika profilaksis

    tersebut juga diberikan jika akan dilakukan tindakan-tindakan khusus misalnya

    men#abut gigi dan operasi'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    58/78

    +mur . minggu-. tahun

    ,6-,I mg4kg

    3ebih dari . tahun ,6-

    ,7 mg4kg

    Digitalisasi ?5CA ?aktu

    dosis berariasi,

    tergantung pada indikasi

    klinis

    Prematur4Neonatus ,.-

    ,2 mg4kg

    +mur . minggu-. tahun

    ,6-,7 mg4kg

    3ebih dari . tahun ,.-

    ,6 mg4kg

    !mpul ?.mlA ,.; mg4

    ml

    *umatan O dari dosis digitalisasi

    dibagi setiap (. jam

    0urosemid

    5C (-. mg4dosis !mpul ?. mlA ( mg4ml

    PJ 6 mg4kg4.6 d, bid, atau

    Vid

    Tablet 6 mg

    1lorotia>id ?PJA .-.; mg4kg4.6 jam dua

    1ali

    "pironolakton ?PJA .-2mg4kg4.6 jam,bid, atau

    Vid

    Tablet .; mg

    dan ( mg!gen penurun beban

    Nitroprusid ?5CA ,;-I g4kg4menit

    )idrala>in

    5C

    PJ

    ,(-,; mg4kg

    ,;-8,; mg4kg4.6 jam tid

    1aptopril?PJA ,;-7 mg4kg4.6 jam id

    !gonis-W ?5CA

    5soproterenol

    DopaminDobutamin

    ,(-,; 1g4kg4menit

    .-. g4kg4menit

    .-. g4kg4menit

    !mniron ?5CA ,8; mg4kg4bolus selama

    .-2 menit

    ;-( 4kg4menit

    Digitalis merupakan obat anti gagal jantung yang paling banyak dipakai

    pada bayi dan anak' Prinsip efek farmakologik digitalis ialah meningkatkan

    kontraksi otot jantung ?inotropik positifA dan memperlambat frekuensi denyut

    ;I

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    59/78

    jantung ?kronotopik negatifA' Efek ini menyebabkan #urah jantung meningkat,

    desakan ena sentralis menurun dan ruangan jantung menge#il ?/erstein, .2A'

    Dengan membaiknya sirkulasi terjadi diuresis ?pra beban menurunA

    sehingga #urah sekun#up meningkat' Dianjurkan supaya selalu memakai satu

    ma#am preparat saja yang dapat diberikan peroral maupun parenteral supaya

    memperoleh pengalaman dan mudah mengenal tanda-tanda intoksikasinya'

    Preparat yang dianjurkan untuk bayi dan anak ialah digoksin, karena preparat ini

    dapat digunakan se#ara oral maupun parenteral' "e#ara oral, digoksin dapat

    diserap antara 7-I;G'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    60/78

    digitalisasi ?dosis inisialA dan rumatan'

    a' Pada digitalisasi ?dosis inisialA, setengah dosis digitalisasi total diberikan segera

    pada permulaan, 7-I jam kemudian seperempat dosis digitalisasi total dan

    sisanya 7-I jam kemudian'( 1adang-kadang untuk memperoleh efek

    digitalisasi yang maksimal diperlukan dosis keempat yang sama dengan dosis

    ketiga' E1% harus dipantau dengan ketat dan irama ekg diambil sebelum setiap

    pemberian masing-masing pemberian digitalisasi tersebut' Digoksin harus

    dihentikan jika ditemukan gangguan irama baru ?/erstein, .2A'

    b' *umatan

    Terapi digitalis rumat dimulai sekitar (. jam sesudah digitalisasi penuh'(

    Dosis harian dibagi dalam dua bagian dan diberikan pada interal (. jam agar

    kadar darah kurang lebih tetap dan fleksibilitasnya lebih besar pada kasus

    kera#unan' Dosis rumat adalah (4;-(42 dari dosis digitalisasi total' Dosis

    maksimum untuk rumatan adalah . B ,(.; mg atau . B tablet digoksin'

    ?9ahab, .2A'

    +ntuk penderita yang yang pada mulanya didigitalisasi se#ara intraena,

    digoksin rumat dapat diberikan se#ara oral jika makanan oral dapat diterima'

    1arena penyerapan dari saluran pen#ernaan kurangpasti, dosis rumat oral

    biasanya .-.;G lebih tinggi daripada jika digoksin digunakan se#ara parenteral'

    Dosis digoksin harian normal untuk anak yang yang lebih tua ?umur lebih dari ;

    tahunA yang dihitung dengan berat badan harus tidak melebihi dosis deasa biasa

    ,.-,; mg4.6 jam ?/eirstein, .2A'

    8' Pada kasus yang tidak begitu berat,pemberian digitalis dapat langsung dengan

    dosis rumatan'

    Tanda baha digitalis berefek antara lain:(' 0rekuensi jantung dan respirasi berkurang

    .' )epar menge#il

    2' Perasaan lebih enak

    6' Colume urin .6 jam bertambah

    1era#unan digitalis yang mudah terjadi karena sempitnya batas dosis

    optimum dan dosis toksik, dapat menyebabkan kematian' 0aktor predisposisi

    kera#unan digitalis adalah hipokalemia' )ipokalemia sering terjadi pada

    7

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    61/78

    pemberian diuretik yang kuat, pada anak dengan muntah-muntah, pada terapi

    steroid' Jleh karena itu, bila pada anak diberi digitalis kombinasi dengan diuretik,

    jangan lupa memberi preparat kalium ?9ahab, .2A'

    1adar kalsium yang tinggi juga dianggap menambah sensitiitas

    miokardium terhadap digitalis' Jleh karena itu, pada aktu pemberian digitalis

    jangan sekali-kali diberi kalsium se#ara intraena, pemberian ini dapat

    menyebabkan henti jantung mendadak' %ejala klinik kera#unan digitalis antara

    lain:

    - Mual muntah

    - Takiaritmia, blokade atrioentrikular

    Penanganan intoksikasi digitalis antara lain:

    (' )entikan pemberian digitalis

    .' )entikan pemberian diuretik

    2' 3akukan pemantauan E1% terus menerus

    6' Jbati segala aritmia yang timbul, bradikardia bila ada dapat diatasi

    denganatropin ,( mg4kg4dosis im'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    62/78

    dosis inisial sebelumnya, akan men#apai digitalisasi dalam 8-( hari' )al ini

    sering dapat dilakukan pada penderita raat jalan ?/eirstein, .2A'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    63/78

    Mengurangi /eban 1erja inA,

    - asodilator enodilator ?nitrogliserin, isosorbid dinitratA, dan

    - gabungan ?!FE inhibitorA'

    (' Nitroprusid

    Nitroprusid hanya diberikan pada pelayanan di ruangan intensif dan

    sependek mungkin' 9aktu paruh intraenanya yang pendek membuatnya ideal

    untuk memberikan dosis sedikit demi sedikit pada penderita yang sakit berat'

    Casodilatasi arteri perifer dan pengurangan beban pas#a merupakan pengaruhutamanya, tetapi dilatasi ena menyebabkan pengurangan aliran ena balik pada

    jantung yang mungkin menguntungkan' Tekanan darah harus terus menerus

    dipantau dengan #ara-#ara intra arterial, karena hipotensi mendadak dapat terjadi

    pada kelebihan dosis' Nitroprusid terkontraindikasi bila sebelumnya telah ada

    hipotensi' 1etika obat dimetabolisasi, dihasilkan sejumlah ke#il sianida dalam

    sirkulasi, yang didetoksifikasi dalam hati menjadi tiosianat yang dieksresikan

    dalam urin' Namun, bila diberikan dosis tinggi nitroprusid selama beberapa hari,

    72

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    64/78

    gejala-gejala kera#unan akibat ra#un tiosianat dapat terjadi, seperti kelelahan,

    nausea, kehilangan orientasi, dan spasme otot' Dosis untuk anak ,;-I

    g4kg4menit' in

    )idrala>in merupakan relaksan otot polos arterioler langsung dan

    sebenarnya tidak berpengaruh pada prabeban' 1adang-kadang diberikan bersama

    dengan obat enodilatasi, seperti salah satunya adalah deriate nitrat' Dosis

    hidrala>in oral yang biasa adalah ,;-8,; mg41g4.6 jam dalam tiga dosis terbagi'

    /anyak penderita yang semakin lama memerlukan dosis yang semakin lama

    semakin besar agar pengaruh dilatasi perifernya bertahan ?takifilaksisA' *eaksi

    yang merugikan pada hidrala>in adalah nyeri kepala, palpitasi, nausea, dan

    muntah' 3agipula lupus eritematous sistemik kadang-kadang terjadi sesudah

    pemberian dosis besar hidrala>in selama masa yang lama, manifestasi ini

    refersibel bila obat dihentikan'

    2' !ngiotensin Fonerting En>yme ?!FEA inhibitor

    Penghambat !FE harus selalu dimulai dengan dosis rendah dan dititrasi

    sampai dosis target' +ntuk memulai pengobatan gagal jantung dengan

    penghambat !FE, dianjurkan prosedur berikut:

    ('

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    65/78

    Efek samping yang penting adalah batuk, hipotensi, gangguan fungsi

    ginjal, hiperkalemia, dan angioedema' Yang termasuk golongan penghambat !FE

    antara lain, kaptopril dengan dosis pada anak ,;-7 mg4kg4.6 jam, enalapril

    ,Img4kg// ( kali sehari, lisinopril untuk 7 tahun-(. tahun 8 4kg// ( kali

    sehari'

    1aptopril merupakan penghambat en>im pengubah angiotensin yang aktif

    se#ara oral ?angiotensin-converting-en&*me ACA yang menyebabkan dilatasi

    arteria yang men#olok' Dengan memblokade angiotensin 55, berakibat

    pengurangan beban pas#a yang bermakna' Cenodilatasi dan akibatnya

    pengurangan prabeban telah dilaporkan juga' Jbat ini juga mengganggu produksi

    aldosteron dan karenanya juga membantu mengendalikan retensi garam dan air'

    Dosis oral adalah ,;-7 mg4kg4 .6 jam dierikan pada dosis terbagi .-2 kali'( Jbat

    ini biasanya diberikan pada gagal jantung akibat beban olume, kardiomiopati,

    insufisiensi mitral atau aorta berat, pirau dari kiri ke kanan yang besar' Jbat ini

    menyebabkan retensi kalium sehingga dianjurkan untuk tidak diberikan

    bersamaan dengan diuretik yang bersifat penahan kalium ?spironolaktonA '.

    *eaksi kaptopril yang merugikan adalah hipotensi dan sekuelenya ?misalnya

    sinkop, lemah dan pusingA' *uam pruritis makulopapuler ditemukan pada ;-IG

    penderita, tetapi obat dapat dilanjutkan karena ruam seringkali menghilang se#ara

    spontan dikemudian' Neutropenia dan kera#unan ginjal juga terjadi ?/eirstein,

    .2A'

    Mengurangi /eban Colume

    Diuretik dipergunakan untuk mengurangi prabeban' Jbat ini

    mengganggupenyerapan kembali air dan natrium oleh ginjal, yang berakibat

    penurunan olume darah yang bersirkulasi dan karenanya mengurangi kelebihan

    #airan dalam paru-paru dan tekanan pengisian entrikel' Jbat ini sering harus

    digunakan bersama dengan terapi digitalis pada penderita dengan gagal jantung

    berat' Jbat yang dapat digunakan diantaranya:

    (' 0urosemid

    0urosemid adalah diuretik yang paling sering digunakan pada penderita gagal

    jantung' Jbat ini menghambat penyerapan kembali natrium dan klorida pada

    tubulus distal dan lengkung henle' Penderita yang memerlukan dieresis akut

    7;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    66/78

    harus diberikan furosemid intraena atau intramuskuler pada dosis aal (-.

    mg4kg' )al ini biasanya menyebabkan dieresis #epat dan perbaikan segera

    status klinis, terutama jika ada gejala kongestif paru' Terapi furosemid lama

    diresepkan pada dosis (-6 mg4kg4 .6 jam diberikan antara ( dan 6 kali sehari'

    Pemantauan elektrolit yang teliti perlu pada terapi furosemid jangka lama

    karena mungkin ada kehilangan kalium yang berarti' Penambahan kalium

    klorida biasanya diperlukan, ke#uali kalau diuretik penghemat kalium

    spironolakton diberikan bersama-sama' /ila furosemid diberikan setiap selang

    sehari, penambahan kalium dalam diet mungkin #ukup untuk mempertahankan

    kadar kalium serum normal' Pemberian furosemid lama dapat menyebabkan

    kontraksi ruangan #airan ekstraseluler, menimbulkan alkalosis kontraksi&'

    Pada keadaan ini aseta>olamid, inhibitor karbonik anhidrase mungkin berguna

    ?/eristein, .2A

    .' "pironolakton

    "pironolakton merupakan inhibitor aldosteron dan memperbesar retensi

    kalium' /iasanya diberikan se#ara oral .-2 mg4kg//4.6 jam dalam .-2 dosis

    terbagi, merupakan diuretik hemat kalium' 1ombinasi spirnolakton dan

    klorotia>id biasanya digunakan untuk kenyamanan karena mereka

    menghilangkan kebutuhan penambahan kalium yang sering kurang ditoleransi'

    2' 1lorotia>id

    1lorotia>id kadang-kadang digunakan untuk dieresis pada anak dengan gagal

    jantung kurang berat' 1erjanya obat ini kurang #epat dan kurang poten

    dibanding dengan furosemid dan obat ini mempengaruhi penyerapan kembali

    elektrolit hanya dalam tubulus ginjal' Dosis biasanya adalah .-; mg4 kg4 .6

    jam dalam dosis terbagi' Penambahan kalium sering diperlukan jika obat inidigunakan sendirian'

    77

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    67/78

    !gen 5notropik 3ain

    !min simpatomimetik, katekolamin, dan simpatomimetik lain dapat

    memperbaiki #urah jantung yang rendah dengan berinteraksi dengan reseptor

    beta, menyebabkan kenaikan kontraktilitas dan frekuensi jantung'

    (' !gonis !drenergik-W

    Isoproterenol1 suatu preparat intraena yang digunakan untuk mengobati

    #urah jantung rendah, mempunyai pengaruh adrenergik-W sentral maupun

    perifer, juga mengurangi beban pas#a jantung, memperbesar kontraktilitas,

    menaikkan frekuensi jantung, dan menyebabkan asodilatasi' Jbat diberikan di

    dalam ruang peraatan intensif, padanya dosis dititrasikan antara ,( dan ,;

    1g4kg4menit' Penentuan tekanan darah arterial dan frekuensi jantung terus

    menerus merupakan keharusan, dan pengukuran #urah jantung dengan kateter

    termodilusi pulmonal dapat juga membantu penilaian kemanjuran obat'

    1erugian utama isoproterenol adalah mempunyai pengaruh kronotropik yang

    kuat sehingga menyebabkan takikardi yang bermakna, yang dapat mengganggu

    perfusi koroner, oleh karena itu, ia tidak boleh digunakan pada penderita yang

    telah menderita takikardia bermakna' 1erugian inilah yang membatasi

    penggunaan kliniknya ?0red, (HH7A' !nak-anak yang mendapat isoproterenol

    harus dipantau se#ara teliti untuk depolarisasi prematur atrium atau entrikel'

    "eringkali, saat pengobatan isoproterenol atau agonis adrenergik-W dihentikan,

    terapi digoksin ditambahkan untuk pengaruh inotropik selanjutnya'

    opamin mempunyai pengaruh kronotropik dan aritmogenik lebih ke#il

    daripada isoproterenol' Jbat ini menimbulkan asodilatasi ginjal selektif,

    terutama berguna pada penderita dengan fungsi ginjal terganggu yang seringdijumpai dengan #urah jantung rendah' Pada dosis .-( 1g4kg4menit,

    dopamine menyebabkan kenaikan kontraktilitas dengan sedikit asokonstriksi

    perifer' Namun jika dosis ditambah diatas (; 1g4kg4menit, pengaruh

    adrenergik- perifernya dapat menyebabkan asokonstriksi' Pada dopamin

    dosis tinggi dapat juga menyebabkan kenaikan tahanan askuler pulmonal'(

    Pemberian dopamine tersebut biasanya dilakukan di ruang intensif dengan

    menggunakan infusion pump. Dobutamin, deriat dopamin, juga digunakan

    78

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    68/78

    untuk mengobati #urah jantung rendah' Jbat ini menimbulkan pengaruh

    inotropik langsung dengan pengurangan sedang pada tahanan askuler perifer'

    Dobutamin dapat diberikan sebagai tambahan pada terapi dopamin agar

    menghindari asokonstriksi dopamine dosis tinggi' Dobutamin juga agaknya

    kurang menyebabkan gangguan irama jantung' Dosis biasanya .-.

    1g4kg4menit' 4pinefrin mempunyai aktiitas alfa perifer maupun beta-(

    jantung' 1adang-kadang obat ini digunakan pas#a bedah jantung, dimana

    rangsangan inotropiknya yang sangat kuat membuat ia berguna pada keadaan

    #urah jantung rendah dengan asokonstriksi yang kadang-kadang menyertai

    pembedahan' 1ekurangan utama berupa seringnya terjadi kenaikan frekuensi

    jantung yang men#olok, membatasi penggunaanya'

    .' Penghambat 0osfodiesterase

    !mrinon adalah obat kelas baru pertama, tidak sama dengan katekolamin

    maupun digitalis, berguna dalam mengobati penderita dengan #urah jantung

    rendah yang refrakter terhadap terapi standar' Jbat ini bekerja dengan

    menghambat fosfodiesterase, men#egah penghan#uran #!MP intraseluler'

    !mrinon mempunyai pengaruh inotropik positif pada jantung maupun

    pengaruh asodilator perifer yang berarti dan biasanya digunakan sebagai

    tambahan terapi dopamin dan dobutamin dalam unit peraatan intensif' Jbat

    ini diberikan dengan dosis pembebanan aal ?loading doseA ,8; mg4kg4menit'

    Efek samping utama adalah hipotensi akibat asodilatasi perifer' )ipotensi

    biasanya dapat ditatalaksana dengan pemberian #airan intraena untuk

    men#ukupi olume intraaskuler' Efek samping kedua adalah trombositopenia,

    keparahannya tampak terkait dengan ke#epatan infus dan lama terapi' Efek

    samping ini reersibel bila obat dihentikan atau ke#epatan infus dikurangi?/eirstein, .2A'

    Terapi /edah

    Terapi bedah pada gagal jantung oleh karena defek intrakardiak dapat

    bersifat paliatif atau koreksi ?penutupan defekA' Terapi paliatif berupa penjeratan

    ?bandingA arteri pulmonalis ditujukan pada bayi ke#il dengan keadaan kritis yang

    tidak memungkinkan menggunakan mesin pintas jantung paru' 1erugian banding

    7I

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    69/78

    arteri pulmonalis ini meliputi mortalitas dini post operasi, gagal jantung kongestif

    persisten, tehnik debanding yang sulit pada saat operasi koreksi, dan

    kemungkinan terjadi stenosis subaortik' Terapi koreksi pada bayi dilakukan

    dengan tujuan untuk menanggulangi gagal jantung yang tidak dapat diatasi

    dengan medikamentosa, termasuk didalamnya saluran nafas bagian baah

    berulang dan gagal tumbuh ?supriyatno, .HA'

    Komplikasi

    1omplikasi yang dapat terjadi pada penderita gagal jantung antara lain:

    (' %angguan pertumbuhan,S pada bayi dan anak yang menderita gagal jantung

    yang lama biasanya mengalami gangguan pertumbuhan' /erat badan lebih

    terhambat daripada tinggi badan'

    .' DispneuS pada gagal jantung kiri dengan gangguan pemompaan pada entrikel

    kiri dapat mengakibatkan bendungan paru dan selanjutnya dapat menyebabkan

    entrikel kanan berkompensasi dengan mengalami hipertrofi dan menimbulkan

    dispnea dan gangguan pada sistem pernapasan lainnya'

    2' %agal ginjalS gagal jantung dapat mengurangi aliran darah pada ginjal,

    sehingga akan dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani'

    6' )epatomegali, as#ites, bendungan pada ena perifer dan gangguan

    gastrointestinal pada gagal jantung kanan'

    ;' "erangan jantung dan strokeS disebabkan karea aliran darah pada jantung

    rendah, sehingga menimbulkan terjadinya jendalan darah yang dapat

    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke'

    7' "yok kardiogenikS akibat ketidak mampuan jantung mengalirkan #ukup darah

    ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolism' /iasanya terjadi padagagal jantung refrakter

    8' 5nfeksi "aluran pernafasan'

    7H

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    70/78

    2rognosis

    Prognosis gagal jantung tergantung:

    (' +mur

    Pada sebagian ke#il pasien, gagal jantung yang berat terjadi pada hari4

    minggu-minggu pertama pas#a lahir, misalnya sindrom hipoplasia jantung kiri,

    atresia aorta, koarktasio aorta atau anomali total drainase ena pulmonalis dengan

    obstruksi' Terhadap mereka, terapi medikamentosa saja sulit memberikan hasil,

    tindakan inasif diperlukan segera setelah pasien stabil' 1egagalan untuk

    melakukan operasi pada golongan pasien ini hampir selalu akan berakhir dengan

    kematian'

    .' /erat ringannya penyakit primer

    Pada gagal jantung akibat P

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    71/78

    - *asa lelah

    - 5nfeksi saluran nafas yang berulang

    - Palpitasi

    - Takikardia

    - Tidak sianosis

    - /erat badan yang

    bertambah sedikit atau

    tidak bertambah atau

    bahkan berkurang

    - Tampak lemah dan

    aktifitas berkurang

    - 5nfeksi saluran nafas

    berulang ?riayat

    bron#hopneumonia

    berulang pada pasienA

    - Takikardi

    - Tidak ada riayat

    sianosis

    %agal &antung "e!omp 8ordis#

    -Mempunyai penyakit jantung

    baaan sebelumnya ?eks: !"DA

    - "esak nafas terutama saat aktifitas

    fisik

    - 1esulitan makan dan minum

    - 0ailure to thrie ?pertambahan berat

    badan yang jelekA

    -

    *iayat berkeringat banyak?seringA

    - Jrtopnea

    - Edem perifer, pada bayi terutama di

    palpebral

    - 5ritable

    - Menangis lemah

    - !"D

    - "esak nafas

    - 1esulitan makan dan

    riayat menghabiskan

    minum dalam aktu

    lama

    - /erkeringat berlebihan

    - 5rritable

    - Menangis lemah

    ?merintihA

    2emeriksaan Fisik

    Teori Kasus

    8(

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    72/78

    Atrial Septal efe!t "AS#

    - Pasien tampak sangat

    kurus ?tergantung

    derajat !"DA

    - Flubbing nails

    - 5nspeksi ditemukan

    pulsasi entrikel kanan

    di daerah parasternal

    kanan

    - 1ontraksi entrikel

    kanan yang meningkat

    pada parasternal dekstra

    atau sinistra

    - "uara jantung . di

    daerah katup pulmonal

    meningkat

    - /ising ejeksi sistolik di daerah

    pulmonal

    - /ising diastolik pada sisi

    parasternal sinistra bagian

    baah ?5F" 6A dapat ditemukan

    - ". melebar dan menetap pada

    saat inspirasi dan ekspirasi

    ?ide splitting fiBedA

    - Pulsasi entrikel kanan

    ditemukan di daerah parasternal

    kanan- 1ontraksi Centrikel kanan yang

    meningkat di daerah parasternal

    kanan

    - "uara jantung . di katup

    pulmonal meningkat

    - /ising sistolik di parasternal

    line dekstra 5F" ., Parasternal

    line sinsitra 5F" .,2,6 dan i#tus#ordis

    %agal &antung "e!omp 8ordis#

    - Takikardia : pada neonatus

    (7 B4 menit, pada bayi (

    B4menit

    - 1ardiomegali pada pemeriksaan

    fisik dan foto thoraks

    - Peningkatan tonus simpatik :

    0TT dan berkeringat

    - 5rama gallop

    Tanda gagal jantung kiri:

    - Takipneu

    -"esak nafas, terutama saat

    - Takikardia: )eart rate (; B

    - 1ardiomegali

    /atas kanan: 5F" 6 mid#lai#ula

    line dekstra

    /atas kiri: 5F" ; mid#lai#ula

    dekstra

    /atas atas: 5F" parasternal line

    sinistra

    /atas baah: iktus kordis

    - /erkeringat banyak tidak sesuai

    dengan suhu ruangan

    - "esak nafas

    - Takipneu

    8.

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    73/78

    aktifitas

    - Jrtopnea

    - Mengi atau rhonki

    - /atuk

    Tanda gagal jantung kanan:

    - )epatomegali ?teraba batas

    tumpul dan kenyalA

    - Peningkatan tekanan ena

    juguler

    - Edem perifer

    - Edem palpebra

    - *honki ?@4@A

    - )epatomegali ( jari dibaah

    ar#us kosta

    2emeriksaan 2enun:ang

    Teori Kasus

    Atrial Septal efe!t "AS#

    - E1%:

    Deiasi sumbu V*" ke kanan ?@H

    sampai @(IA, hipertrofi entrikel

    kanan, ///

    - 0oto thoraks:

    1ardiomegali dengan pembesaran

    atrium kanan dan entrikel kanan'

    !rteri pulmonalis tampak menonjol

    dan disertai peningkatan as#ular

    paru

    - E#ho#ardiography:

    Terdapat defek pada dinding atrium

    dan dilatasi arteri pulmonalis

    - E1%:

    Deiasi sumbu V*" kea rah *ight

    superior, hipertrofi entrikel kanan

    - 0oto thoraks:

    3arge #ordis

    Pneumonal knop prominent

    /ron#hopneumoni paren#hymal

    Pulmo effusion basis right

    hemithoraks

    FT* 76 G

    - E#ho#ardiography:

    !trial sinus solitus

    !C-C! Fon#ordan#e

    Normal systemi# and pulmonal

    enous drainage

    /alan#e 6 #hambers

    No PD!, C"D

    !"D dd P0J 3eft to right shunt

    Mild P) .2 mm)g, Mild T*

    9ell #ontra#ted entri#le

    82

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    74/78

    %agal &antung "e!omp 8ordis#=

    - 0oto thoraks:

    )ampir selalu ada kardiomegali

    - E1%:

    Tergantung penyebab, yang utama

    adanya hipertrofi entrikel atau

    atrium, disertai dengan gangguan

    irama jantung berupa takikardi

    supraentri#ular

    - E#ho#ardiography:

    Melihat penyebab kelainan apakah

    ada defek atau tidak pada septum

    jantung

    "ama dengan diatas

    2enatalaksanaan

    Teori Kasus

    Atrial Septal efe!t "AS#

    -

    Pada !"D yang disertai gagaljantung digunakan obat inotropi#

    yang sesuai dan diureti#

    - Profilaksis endo#arditis tidak

    terindikasi pada !"D

    - Pembedahan ?konsul /T1CA

    - D; O N" 6 ## 4 .6 jam pakai

    soloset4 poset- Minum maksimal .6 ##4 hari ?I B

    2 ## atau 7 B 6 ##A

    - 5nj' FeftriaBone 2 B . mg ?hari ke

    .A

    - 5nj' 0urosemide . B 7 mg 5C

    - "pironolakton ( B 7 mg PJ

    - Faptopril 2 B . mg PJ

    - 5nj' Deksametason loading dose 2

    mg 5C lanjut maintenan#e 2 B ( mg

    5C

    - 5nj' Para#etamol 6 B I mg 5C

    - 5nj' %entamisin ( B 2 mg 5C

    - Nebul entolin ( ## @ P (,; ## 2B4

    hari

    - !mbroBol 2 B 2 mg PJ 1DT lanjut (

    B ( tab

    86

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    75/78

    %agal &antung "e!omp 8ordis#

    - 5notropik

    - Diuretik

    - Casdodilator

    - Pembedahan

    - "uportif

    - Diuretik ?spironolakton dan

    furosemideA

    - Casodilator : 1aptopril- "uportif ?nebul, !/, ambroksol, P#t,

    DeksaA

    8;

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    76/78

    AFTA' 2USTAKA

    (' Dorland, 9'!' Neman' 1amus 1edokteran Dorland' Ed' 1e-.H'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    77/78

    http:44repository'ui'a#'id4koleksi4(('pdf diakses 1amis, 8 Maret

    .(2A

    (6' )abermann T'M, %osh !'1' Mayo Flini# 5nternal Medi#ine

    Fon#ise TeBtbook' +"!: Mayo Flini# "#ientifi# PressS.I'P'6I-

    6H'

    (;' Purohudoyo, "'"' Pemeriksaan 1elainan-1elainan

    1ardioaskular dengan *adiografi Polos'

  • 7/25/2019 ASD & Decomp Done

    78/78

    .H' "upriyatno, /ambang' .H' Management of Pediatri# )eart

    Disease for pra#titioner: 0rom Early Dete#tion to 5nterention'