antihipertensi

6
ANTIHIPERTENSI Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi normal. Menurut JNC7, tekanan darah dapat dibagi menjadi beberapa kategori: Tekanan darah normal : <120 mmHg (TD Sistolik), <80 mmHg (TD Diastolik) Prahipertensi : 120-139 mmHg (TD sistolik), 80-89 (TD diastolik) Hipertensi stage I : > 140-159 mmHg (TDS), > 90-99 mmHg (TDD) Hipertensi stage II : > 160 mmHg (TDS), > 100 mmHg (TDD) Tekanan darah bergantung pada 3 mekanisme: Kecepatan denyut jantung Volume sekuncup Tahanan perifer total Bila tekanan darah turun, baroreseptor mengirim informasi ke pusat kardiovaskular di otak. Terjadi perangsangan simpatis ke jantung dan sistem pembuluh darah peningkatan kecepatan denyut jantung dan tahanan perifer total. Stimulasi parasimpatis berkurang, kecepatan denyut jantung meningkat. Pelepasan renin meningkat mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I Angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh enzim pengubah angiotensin/angiotensin converting enzyme (ACE) Angiotensin II meningkat tahanan perifer total dan sintesis aldosteron meningkat

Upload: lailaturrahmi-ami

Post on 11-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

antihipertensi manfaat

TRANSCRIPT

Page 1: ANTIHIPERTENSI

ANTIHIPERTENSI

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi normal. Menurut JNC7, tekanan darah dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

• Tekanan darah normal : <120 mmHg (TD Sistolik), <80 mmHg (TD Diastolik)

• Prahipertensi : 120-139 mmHg (TD sistolik), 80-89 (TD diastolik)

• Hipertensi stage I : >140-159 mmHg (TDS), >90-99 mmHg (TDD)

• Hipertensi stage II : >160 mmHg (TDS), >100 mmHg (TDD)

Tekanan darah bergantung pada 3 mekanisme:

• Kecepatan denyut jantung

• Volume sekuncup

• Tahanan perifer total

• Bila tekanan darah turun, baroreseptor mengirim informasi ke pusat kardiovaskular di otak. Terjadi perangsangan simpatis ke jantung dan sistem pembuluh darah peningkatan kecepatan denyut jantung dan tahanan perifer total. Stimulasi parasimpatis berkurang, kecepatan denyut jantung meningkat. Pelepasan renin meningkat mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I

• Angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh enzim pengubah angiotensin/angiotensin converting enzyme (ACE)

• Angiotensin II meningkat tahanan perifer total dan sintesis aldosteron meningkat

• Aldosteron meningkat reabsorpsi Na meningkat

• Dengan adanya hormon antidiuretik, reabsorpsi air juga meningkat

• Terjadi peningkatan volume darah, volume sekuncup, dan tahanan perifer total (vasokonstriksi)

• Bila tekanan darah meningkat, respons baroreseptor menyebabkan penurunan rangsangan simpatis ke jantung dan otot polos pembuluh darah

• Sehingga kecepatan denyut jantung dan tahanan perifer total menurun (vasodilatasi)

Page 2: ANTIHIPERTENSI

• Peningkatan stimulasi parasimpatis ke jantung penurunan kecepatan denyut jantung.

• Penurunan pelepasan renin dan ADH (hormon antidiuretik) volume darah menurun,

• sementara itu, pelepasan peptida natriuretik atrium akan meningkat

FARMAKOLOGI ANTIHIPERTENSI

1. Tiazida

Mekanisme kerja:

Menghambat transporter Na/Cl di tubulus distal, sehingga absorpsi Na dihambat peningkatan ekskresi Na dan air

Indikasi: hipertensi, gagal jantung

Contoh: hidroklorotiazida

Efek samping: hipokalemia, hiponatremia

Rute pemberian: per oral

2. Diuretik Loop

Mekanisme kerja:

Menghambat transportasi Na/Cl di Loop Henle

Efek lebih besar daripada diuretik tiazida

Indikasi: hipertensi, gagal jantung

Efek samping: hipokalemia, hiperurisemia, hiperglikemia

Rute pemberian: per oral

Alfa-1 blocker

Mekanisme kerja:

Menghambat reseptor alfa-1 secara selektif

Efek: mencegah vasokonstriksi akibat stimulasi saraf simpatik, mengurangi tonus otot polos prostat

Page 3: ANTIHIPERTENSI

Indikasi: hipertensi, hiperplasia prostat jinak

Rute pemberian: per oral

Efek samping: hipotensi ortostatik

Contoh: prazosin, doxazosin, terazosin

Obat-obat bekerja sentral

1. Klonidin

Mekanisme kerja:

Mengaktivasi reseptor α-2 adrenergik, sehingga pelepasan norepinefrin dihambat. Akibatnya, frekuensi denyut jantung dan curah jantung menurun.

Rute pemberian: Per oral

Efek samping: sedasi

. Metildopa

Mekanisme kerja:

Diambil oleh saraf adrenergik, diubah menjadi substrat palsu (α-metilnorepinefrin) yang tidak dapat dimetabolisme oleh monoamine oksidase (MAO).

Akumulasi α-metilnorepinefrin menyebabkan pengeluaran norepinefrin dari dalam vesikel untuk kemudian didegradasi oleh MAO.

Rute pemberian: per oral

Indikasi: hipertensi

Efek samping: anemia hemolitik

Beta-blocker

Mekanisme kerja: Menghambat reseptor β1. (Carvedilol juga menghambat reseptor α.)

Mencegah stimulasi saraf simpatik pada jantung (menurunkan laju jantung dan curah jantung), menurunkan sekresi rennin.

Indikasi: hipertensi, gagal jantung

Contoh: propranolol (tidak selektif), atenolol (selektif reseptor beta-1), metoprolol, bisoprolol

Page 4: ANTIHIPERTENSI

KI: asma (karena beta-blocker tidak selektif bisa menyebabkan bronkokonstriksi), bradikardia

Antagonis kanal kalsium

Mekanisme kerja:

Menghambat kanal kalsium secara tidak selektif sehingga ion kalsium tidak dapat masuk ke dalam otot jantung dan pembuluh darah.

Bila ion kalsium intrasel menurun, kontraksi otot jantung menurun (Menurunkan laju dan curah jantung).

Pada pembuluh darah, penurunan ion kalsium dapat menurunkan kontraksi otot polos pembuluh darah, diameter pembuluh darah melebar vasodilatasi.

Indikasi: Hipertensi, angina, aritmia

Terbagi dua golongan:

1. Non-dihidropiridin

Menghambat kanal kalsium secara tidak selektif.

Contoh: verapamil (lebih bersifat kardiodepresif), diltiazem

2. Dihidropiridin

Menghambat kanal kalsium pembuluh darah > kanal kalsium jantung

Menurunkan tahanan pembuluh darah

Contoh: nifedipin, amlodipin, felodipine, nicardipine

Efek samping:

Verapamil: blokade atrioventrikular (AV), sinus bradikardia, hipotensi, konstipasi

Diltiazem: sakit kepala, edema, hipotensi, bradikardia

Amlodipine, nifedipine: edema, lelah, mengantuk, rasa panas dan kemerahan pada wajah

Nicardipine: ileus paralitik, hipoksemia, angina, dispnea

Rute pemberian: per oral (kecuali nicardipine: iv)

Vasodilator

1. Hidralazin

Mekanisme kerja: Menyebabkan pelepasan nitrat oksida.

Page 5: ANTIHIPERTENSI

Vasodilatasi, menurunkan tahanan pembuluh darah (arteriol lebih sensitif daripada vena), takikardia refleks

Indikasi: hipertensi

Efek samping: angina, takikardia, sindrom mirip lupus

Rute pemberian: per oral

2. Minoksidil

Mekanisme kerja: Metabolitnya membuka kanal K di otot polos pembuluh darah

Vasodilatasi, menurunkan tahanan pembuluh darah (arteriol lebih sensitif daripada vena), takikardia refleks

Indikasi: hipertensi

Efek samping: angina, takikardia, hipertrikosis

Rute pemberian: per oral