antihipertensi
DESCRIPTION
antihipertensi manfaatTRANSCRIPT
ANTIHIPERTENSI
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi normal. Menurut JNC7, tekanan darah dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
• Tekanan darah normal : <120 mmHg (TD Sistolik), <80 mmHg (TD Diastolik)
• Prahipertensi : 120-139 mmHg (TD sistolik), 80-89 (TD diastolik)
• Hipertensi stage I : >140-159 mmHg (TDS), >90-99 mmHg (TDD)
• Hipertensi stage II : >160 mmHg (TDS), >100 mmHg (TDD)
Tekanan darah bergantung pada 3 mekanisme:
• Kecepatan denyut jantung
• Volume sekuncup
• Tahanan perifer total
• Bila tekanan darah turun, baroreseptor mengirim informasi ke pusat kardiovaskular di otak. Terjadi perangsangan simpatis ke jantung dan sistem pembuluh darah peningkatan kecepatan denyut jantung dan tahanan perifer total. Stimulasi parasimpatis berkurang, kecepatan denyut jantung meningkat. Pelepasan renin meningkat mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I
• Angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh enzim pengubah angiotensin/angiotensin converting enzyme (ACE)
• Angiotensin II meningkat tahanan perifer total dan sintesis aldosteron meningkat
• Aldosteron meningkat reabsorpsi Na meningkat
• Dengan adanya hormon antidiuretik, reabsorpsi air juga meningkat
• Terjadi peningkatan volume darah, volume sekuncup, dan tahanan perifer total (vasokonstriksi)
• Bila tekanan darah meningkat, respons baroreseptor menyebabkan penurunan rangsangan simpatis ke jantung dan otot polos pembuluh darah
• Sehingga kecepatan denyut jantung dan tahanan perifer total menurun (vasodilatasi)
• Peningkatan stimulasi parasimpatis ke jantung penurunan kecepatan denyut jantung.
• Penurunan pelepasan renin dan ADH (hormon antidiuretik) volume darah menurun,
• sementara itu, pelepasan peptida natriuretik atrium akan meningkat
FARMAKOLOGI ANTIHIPERTENSI
1. Tiazida
Mekanisme kerja:
Menghambat transporter Na/Cl di tubulus distal, sehingga absorpsi Na dihambat peningkatan ekskresi Na dan air
Indikasi: hipertensi, gagal jantung
Contoh: hidroklorotiazida
Efek samping: hipokalemia, hiponatremia
Rute pemberian: per oral
2. Diuretik Loop
Mekanisme kerja:
Menghambat transportasi Na/Cl di Loop Henle
Efek lebih besar daripada diuretik tiazida
Indikasi: hipertensi, gagal jantung
Efek samping: hipokalemia, hiperurisemia, hiperglikemia
Rute pemberian: per oral
Alfa-1 blocker
Mekanisme kerja:
Menghambat reseptor alfa-1 secara selektif
Efek: mencegah vasokonstriksi akibat stimulasi saraf simpatik, mengurangi tonus otot polos prostat
Indikasi: hipertensi, hiperplasia prostat jinak
Rute pemberian: per oral
Efek samping: hipotensi ortostatik
Contoh: prazosin, doxazosin, terazosin
Obat-obat bekerja sentral
1. Klonidin
Mekanisme kerja:
Mengaktivasi reseptor α-2 adrenergik, sehingga pelepasan norepinefrin dihambat. Akibatnya, frekuensi denyut jantung dan curah jantung menurun.
Rute pemberian: Per oral
Efek samping: sedasi
. Metildopa
Mekanisme kerja:
Diambil oleh saraf adrenergik, diubah menjadi substrat palsu (α-metilnorepinefrin) yang tidak dapat dimetabolisme oleh monoamine oksidase (MAO).
Akumulasi α-metilnorepinefrin menyebabkan pengeluaran norepinefrin dari dalam vesikel untuk kemudian didegradasi oleh MAO.
Rute pemberian: per oral
Indikasi: hipertensi
Efek samping: anemia hemolitik
Beta-blocker
Mekanisme kerja: Menghambat reseptor β1. (Carvedilol juga menghambat reseptor α.)
Mencegah stimulasi saraf simpatik pada jantung (menurunkan laju jantung dan curah jantung), menurunkan sekresi rennin.
Indikasi: hipertensi, gagal jantung
Contoh: propranolol (tidak selektif), atenolol (selektif reseptor beta-1), metoprolol, bisoprolol
KI: asma (karena beta-blocker tidak selektif bisa menyebabkan bronkokonstriksi), bradikardia
Antagonis kanal kalsium
Mekanisme kerja:
Menghambat kanal kalsium secara tidak selektif sehingga ion kalsium tidak dapat masuk ke dalam otot jantung dan pembuluh darah.
Bila ion kalsium intrasel menurun, kontraksi otot jantung menurun (Menurunkan laju dan curah jantung).
Pada pembuluh darah, penurunan ion kalsium dapat menurunkan kontraksi otot polos pembuluh darah, diameter pembuluh darah melebar vasodilatasi.
Indikasi: Hipertensi, angina, aritmia
Terbagi dua golongan:
1. Non-dihidropiridin
Menghambat kanal kalsium secara tidak selektif.
Contoh: verapamil (lebih bersifat kardiodepresif), diltiazem
2. Dihidropiridin
Menghambat kanal kalsium pembuluh darah > kanal kalsium jantung
Menurunkan tahanan pembuluh darah
Contoh: nifedipin, amlodipin, felodipine, nicardipine
Efek samping:
Verapamil: blokade atrioventrikular (AV), sinus bradikardia, hipotensi, konstipasi
Diltiazem: sakit kepala, edema, hipotensi, bradikardia
Amlodipine, nifedipine: edema, lelah, mengantuk, rasa panas dan kemerahan pada wajah
Nicardipine: ileus paralitik, hipoksemia, angina, dispnea
Rute pemberian: per oral (kecuali nicardipine: iv)
Vasodilator
1. Hidralazin
Mekanisme kerja: Menyebabkan pelepasan nitrat oksida.
Vasodilatasi, menurunkan tahanan pembuluh darah (arteriol lebih sensitif daripada vena), takikardia refleks
Indikasi: hipertensi
Efek samping: angina, takikardia, sindrom mirip lupus
Rute pemberian: per oral
2. Minoksidil
Mekanisme kerja: Metabolitnya membuka kanal K di otot polos pembuluh darah
Vasodilatasi, menurunkan tahanan pembuluh darah (arteriol lebih sensitif daripada vena), takikardia refleks
Indikasi: hipertensi
Efek samping: angina, takikardia, hipertrikosis
Rute pemberian: per oral